BADAN PUSAT STATISTIK KOTA AMBON
RENCANA STRATEGIS BADAN PUSAT STATISTIK KOTA AMBON
2015-2019
REVIU
BADAN PUSAT STATISTIK KOTA AMBON
RENCANA STRATEGIS BADAN PUSAT STATISTIK KOTA AMBON
2015-2019
REVIU
Rencana Strategis BPS Kota Ambon
2015-2019
No. Publikasi : 81711.1808
Katalog : 1202059.8171
Ukuran Buku : 21,7 cm x 29,7 cm
Jumlah Halaman : vii + 47 Halaman/Pages
Naskah :
BPS Kota Ambon
Gambar Kulit :
BPS Kota Ambon
Diterbitkan oleh :
Badan Pusat Statistik Kota Ambon
iii
KATA PENGANTAR
Rencana Strategis Badan Pusat Statsitik (Renstra BPS) Kota Ambon merupakan
dokumen perencanaan yang dijadikan sebagai panduan pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi BPS Kota Ambon sebagai satu instansi vertikal BPS untuk 5 (lima) tahun ke depan.
Sebagai instansi vertikal dari BPS, BPS Kota Ambon menyusun Renstra BPS Kota
Ambon Tahun 2015-2019 ini dengan berdasarkan pada Renstra BPS RI Tahun 2015-2019
serta memperhatikan kontribusi BPS Kota Ambon dalam pencapaian sasaran, agenda dan
misi pembangunan Kota Ambon khususnya di bidang statistik.
Setiap unit kerja lingkup BPS Kota Ambon harus melaksanakan semua yang
tertuang dalam dokumen Renstra secara akuntabel dan senantiasa berorientasi pada
peningkatan kinerja (better performance). Dalam rangka menjamin keberhasilan
pelaksanaan Renstra BPS Kota Ambon periode 2015-2019 dan mewujudkan pencapaian
Visi BPS sebagai Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua, maka dilakukan
evaluasi setiap tahun.
Reviu Renstra BPS Kota Ambon 2015-2019 ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Renstra BPS Kota Ambon 2015-2019 yang didasarkan pada pelaksanaan
kinerja di tahun 2015 hingga tahun 2017. Kajian pada reviu ini berdasarkan adanya
perubahan pada dokumen perencanaan BPS hasil evaluasi dan rekomendasi dari
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KEMENPAN-
RB). Kajian dimaksud menghasilkan penambahan satu tujuan organisasi, yaitu tujuan
ketiga mengenai penguatan Sistem Statistik Nasional. Selain itu, juga terdapat
penambahan dan perubahan untuk beberapa sasaran strategis dan indikator kinerja pada
BPS Kota Ambon di tahun 2015-2019.
Dengan adanya penambahan beberapa indikator dan tujuan tersebut, seluruh
jajaran BPS Kota Ambon diharapkan lebih mudah mencapai tujuan organisasi BPS Kota
Ambon serta menjamin keberhasilan pelaksanaannya dan mewujudkan misi BPS Kota
Ambon dalam upaya mencapai sasaran-sasaran pembangunan statistik yang ditetapkan.
Bagi semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan Renstra BPS Kota
Ambon Tahun 2015-2019 disampaikan penghargaan dan terima kasih atas segala masukan
dan sumbangan pemikiran hingga terwujudnya dokumen Renstra BPS Kota Ambon Tahun
2015-2019. Semoga dokumen perencanaan ini bermanfaat bagi semua pihak.
Ambon, Agustus 2018
Kepala Badan Pusat Statistik
Kota Ambon,
CHATERINA H. PERSULESSY
iv
RINGKASAN EKSEKUTIF
BPS Kota Ambon mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, dan
mengendalikan program, administrasi, dan sumber daya di lingkungan BPS Kota Ambon.
Rencana Strategis (Renstra) BPS Kota Ambon Tahun 2015-2019 menjadi acuan bagi
seluruh jajaran BPS Kota Ambon sebagai pendukung kelancaran penyelenggara kegiatan
teknis dan administrasi statistik dalam melaksanakan visi dan misi BPS khususnya serta
pembangunan nasional di bidang statistik pada umumnya selama 2015-2019.
Dengan mempertimbangkan berbagai tantangan yang berkembang serta melakukan
analisis dan evaluasi dari hasil capaian pembangunan bidang statistik di periode
sebelumnya, BPS tetap memegang visinya yaitu “Pelopor Data Statistik Terpercaya untuk
Semua”. Untuk dapat mewujudkan visi ini, BPS telah merumuskan 3 pernyataan misi,
yakni: (1) menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang
terintegrasi, berstandar nasional dan internasional; (2) memperkuat Sistem Statistik
Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik;
dan (3) membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk
kemajuan perstatistikan.
Melalui visi dan misi tersebut, BPS memiliki aspirasi untuk mencapai sejumlah
tujuan strategis di tahun 2019, yaitu antara lain : (1) peningkatan kualitas data statistik; (2)
peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik; (3) penguatan Sistem Statistik
Nasional melalui koordinasi dan pembinaan yang efektif di bidang statistik; dan (4)
peningkatan birokrasi yang akuntabel. Tujuan strategis tersebut mencerminkan fokus BPS
dalam periode Renstra 2015-2019, yakni berupaya terus-menerus untuk meningkatkan :
(1) kualitas dari data statistik yang dihasikan; (2) kualitas dari pelayanan untuk
mendiseminasi data statistik kepada pengguna data; (3) efektifitas dalam pembinaan dan
dan koordinasi kegiatan statistik; dan (4) kualitas dari proses tata kelola pemerintahan
dalam organisasi BPS.
Pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis diwadahi dalam
sejumlah program, yakni: (1) Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik
(PPIS); (2) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPS
(DMPTTL); (3) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPS (PSPA).
Pada akhirnya, seluruh penjabaran tujuan serta sasaran strategis dalam Renstra
BPS Kota Ambon 2015–2019 tersebut akan menjadi pedoman bagi BPS Kota Ambon
untuk mewujudkan visinya sebagai pelopor data statistik terpercaya untuk semua.
v
DAFTAR ISI
Hal.
Kata Pengantar ……………………………………………………………………….. iii
Ringkasan Eksekutif …………………………………………………………………. iv
Daftar Isi ……………………………………………………………………………... v
Daftar Tabel ………………………………………………………………………….. vi
Daftar Lampiran ……………………………………………………………………… vii
BAB I Pendahuluan ……………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang …………………………………………………… 1
B. Kondisi Umum …………………………………………………… 2
C. Potensi dan Permasalahan ………………………………………... 2
BAB II Visi, Misi, dan Tujuan …………………………………………………. 5
A. Visi ……………………………………………………………….. 5
B. Misi ………………………………………………………………. 5
C. Tujuan ……………………………………………………………. 5
D. Sasaran Strategis …………………………………………………. 6
BAB III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi, Dan Kerangka
Kelembagaan BPS ……………………………………………………...
8
A. Arah Kebijakan dan Strategi BPS ………………………………... 8
B. Arah Kebijakan dan Strategi BPS Kota Ambon …………………. 8
C. Program dan Kegiatan …………………………………………… 9
D. Kerangka Regulasi ……………………………………………….. 13
E. Kerangka Kelembagaan ………………………………………….. 14
BAB IV Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan ……………………………… 20
A. Target Kinerja ……………………………………………………. 20
B. Kerangka Pendanaan ……………………………………………... 23
BAB V Penutup ………………………………………………………………… 25
Lampiran
vi
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 1. ………………………………………………………………………………. 6
Tabel 2. ………………………………………………………………………………. 10
Tabel 3. ……………………………………………………………………………..... 21
Tabel 4. ………………………………………………………………………………. 24
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Hal.
Lampiran 1. Matrik Kinerja dan Pendanaan BPS Kota Ambon 27
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
mengamanatkan berbagai perubahan mendasar terkait pendekatan penyusunan
anggaran. Perubahan mendasar tersebut mencakup penerapan kerangka penganggaran
jangka menengah (Medium-Term Expenditure Framework), penganggaran terpadu
(Unified Budget), dan penganggaran berbasis kinerja (Performance Based Budget).
Hal tersebut mensyaratkan adanya keterkaitan antara perencanaan, pendanaan, dengan
kinerja, serta capaian kinerja dengan akuntabilitas organisasi.
Peraturan Presiden No 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP), Pasal 3 ayat 1 dan Pasal 5 menyebutkan bahwa
penyelenggaraan SAKIP pada Kementerian Negara/lembaga dilaksanakan oleh entitas
Akuntabilitas Kinerja secara berjenjang yaitu entitas akuntabilitas kinerja satuan kerja,
unit organisasi, dan Kementerian/Lembaga. Sedangkan penyelenggaraan SAKIP
meliputi: rencana strategis, perjanjian kinerja, pengukuran kinerja, pengelolaan data
kinerja, dan reviu dan evaluasi kinerja. Selanjutnya dalam pasal 6 dan pasal 7 bahwa
penyusunan rencana strategis dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan menjadi landasan dalam penyelenggaraan SAKIP.
BPS sebagai salah satu lembaga pemerintah yang melayani masyarakat,
dituntut untuk memberikan pelayanan prima yang akuntabel dan transparan.
Pelayanan prima, akuntabel dan transparan ini tidak akan terwujud tanpa adanya
dukungan kegiatan administrasi yang mendampingi pelaksanaan kegiatan teknis.
Secara khusus, pelayanan prima yang akuntabel dan transparan dilaksanakan melalui
upaya pembinaan, penyempurnaan, dan pengendalian manajemen secara terencana,
sistematis, bertahap, komprehensif, dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan publik dan mewujudkan good governance.
Tuntutan terhadap penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang baik (good
governance) dan pemerintah yang bersih (clean government), sangat menuntut
dukungan sumber daya manusia dan sarana prasarana kerja yang berkualitas. Untuk
itu, BPS Kota Ambon perlu menyusun Renstra dalam mendukung pembangunan di
bidang teknis dan administrasi statistik yang komprehensif dan mampu mengemban
tugas pokok dan fungsinya yang secara tidak langsung dapat mempercepat
terwujudnya good governance dan clean goverment di Indonesia.
BPS Kota Ambon dalam melakukan tugasnya selama lima tahun dituangkan
dalam Renstra BPS Kota Ambon Tahun 2015-2019 yang mengacu pada Renstra BPS
tahun 2015-2019. Renstra BPS Kota Ambon Tahun 2015-2019 berisi visi, misi dan
tujuan yang diselaraskan dengan visi, misi dan tujuan BPS 2015-2019. Dengan adanya
Renstra sebagai dasar penyusunan rencana kerja tahunan diharapkan pelaksanaan
program dan kegiatan pada lingkungan BPS Kabupaten Bangka Selatan akan menjadi
lebih terarah, efektif, dan efisien.
2
Renstra BPS Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2015-2019 menjadi acuan bagi
seluruh jajaran di lingkungan BPS Kabupaten Bangka Selatan dalam mendukung
peksanaan pembangunan nasional di bidang statistik selama lima tahun ke depan.
B. Kondisi Umum
Data dan informasi statistik berkualitas tidak saja menjadi rujukan pemerintah
tetapi juga dibutuhkan oleh kalangan swasta dan masyarakat untuk pengembangan
usaha dan beragam kebutuhan lainnya.
Masyarakat menuntut ketersediaan data dan informasi statistik yang beragam,
rinci, mudah dipahami, dan tepat waktu. Tuntutan kebutuhan data dan informasi
statistik tersebut belum sepenuhnya terpenuhi, namun secara bertahap terus
diupayakan ketersediaannya. Dalam lima tahun ke depan, BPS Kota Ambon akan
melaksanakan Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik yang ditetapkan
oleh BPS RI untuk penguatan sistem data dan informasi pembangunan yang sejalan
dengan RPJM daerah, dalam rangka mendukung pencapaian keberhasilan
pembangunan nasional.
Selama ini, BPS Kota Ambon telah menghasilkan beragam data dan indikator
sosial-ekonomi. Indikator sosial-ekonomi diperoleh diperoleh melalui Sensus
Penduduk, Sensus Ekonomi, berbagai survei di bidang sosial-ekonomi dan
kependudukan. Beberapa indikator tersebut telah dapat dihasilkan secara reguler
maupun dalam waktu tertentu.
C. Potensi dan Permasalahan
Dalam merencanakan pembangunan di bidang statistik yang akan
dilaksanakan, dipandang perlu untuk memahami potensi yang dimiliki dan
permasalahan yang dihadapi, agar rumusan program dan kegiatan menjadi tepat guna,
tepat waktu dan tepat sasaran.
C.1. Potensi Yang Dimiliki
Secara kelembagaan, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 86 tahun 2007,
BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota merupakan bagian integral dari BPS Republik
Indonesia secara keseluruhan. Perpres tersebut menjamin koordinasi vertikal dalam
penyelenggaraan kegiatan statistik, terutama untuk menyediakan dan memberikan
pelayanan data dan informasi statistik kepada publik.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota, menempatkan BPS pada posisi strategis dalam mengembangkan
Sistem Statistik Nasional baik di Pusat maupun di daerah. BPS menjadi Lembaga yang
bertanggungjawab dalam penyediaan data dan informasi statistik dasar, serta
menjalankan fungsi koordinasi dan pembinaan terhadap pelaksanaan statistik sektoral
oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Untuk itu BPS
3
mengeluarkan Peraturan Kepala BPS Nomor 9 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan
Statistik Sektoral oleh Pemerintah Daerah yaitu dengan menetapkan Norma, Standar,
Prosedur dan Kriteria (NSPK).
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang pesat sangat
potensial untuk menunjang kegiatan BPS Kota Ambon. Peralatan dan perlengkapan
untuk kebutuhan pengumpulan data, pengolahan data maupun diseminasi data berbasis
TIK yang mutakhir dari waktu ke waktu terus dilengkapi. Sarana dan prasarana kerja
terus ditingkatkan dan semuanya merupakan potensi untuk menigkatkan kualitas data
dan mempercepat ketersediaan data dan informasi statistik yang diperlukan oleh
konsumen.
Dewasa ini, data dan informasi statistik dari BPS secara resmi digunakan oleh
Pemerintah Kota Ambon sebagai rujukan dalam merumuskan berbagai kebijakan,
perencanaan, maupun sebagai alat klarifikasi dan evaluasi pembangunan. Hal ini
tercermin dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tantang
Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EPPD) yang memuat
sejumlah indikator kunci sebagai bahan evaluasi kinerja penyelenggaraan otonomi
daerah.
Sejalan dengan kondisi tersebut, meskipun secara umum kesadaran masyarakat
baik sebagai responden maupun sebagai konsumen terhadap data dan informasi
statistik dalam wilayah Kota Ambon dirasakan masih rendah, tetapi sebagai bagian
dari pelaksanaan SSN maka penyediaan data dan informasi statistik yang beragam dan
berkualitas tidak dapat dihindari. Menyikapi hal ini, pemerintah dalam RPJM Nasional
Tahun 2015-2019 menempatkan penguatan sistem data dan informasi statistik sebagai
bagian dari sistem pendukung manajemen pembangunan nasional.
Selain menjadi badan penyelenggara statistik, BPS Kota Ambon juga
mengembangkan SDM dibidang statistik melalui pendidikan S1 dan S2 dengan
memberikan izin belajar kepada pegawai, sedangkan untuk mengembangkan
kompetensi SDM aparatur, BPS Kota Ambon juga mengirimkan pegawainya untuk
mengikuti diklat di Pusdiklat BPS.
C.2. Permasalahan Yang Dihadapi
BPS Kota Ambon telah mengidentifikasi sejumlah permasalahan yang perlu
diatasi dalam periode renstra 2015-2019, baik itu permasalahan internal (kelemahan
yang bersumber dari dalam organisasi BPS) maupun permasalahan eksternal
(ancaman). Permasalahan eksternal adalah rendahnya kesadaran responden, baik
rumah tangga, perusahaan, maupun lembaga dalam memberikan informasi dengan
benar. Hal ini menyebabkan data yang dihasilkan menjadi kurang berkualitas dan
response rate yang rendah.
Selain itu, belum terpenuhinya peningkatan kebutuhan ragam data dan
informasi statistik wilayah kecil, termasuk data mikro. Salah satu kendala adalah
Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 tentang statistik yang tidak memperkenankan
BPS menyajikan data individu. Sementara itu, sosialisasi UU tersebut belum mampu
memberikan pemahaman kepada masyarakat luas tentang tugas dan fungsi BPS,
4
sehingga mereka beranggapan bahwa BPS sumber dari segala jenis data dan informasi
statistik yang mereka perlukan. Begitu pula koordinasi antar instansi belum optimal,
sehingga masih sering terjadi duplikasi penyelenggaraan kegiatan statistik yang
mengakibatkan penggunaan anggaran yang kurang efisien.
Permasalahan lainnya adalah masih terbatasnya SDM statistik yang
professional. Selama ini, STIS yang dikelola BPS atau perguruan tinggi lain baik
negeri maupun yang mampu menghasilkan SDM statistik professional masih
didominasi oleh mereka lulusan SMA/MA dari daerah-daerah yang relatif sudah maju.
Di sisi lain, euforia otonomi daerah yang menggairahkan pemekaran wilayah lebih
banyak terjadi di daerah-daerah yang SDM masih rendah. Kondisi ini, menjadi
tantangan BPS dalam menyediakan SDM yang berkualitas dan kompeten untuk
memenuhi kebutuhan daerah-daerah pemekaran.
Permasalahan-permasalahan di atas merupakan permasalahan internal yang
secara terus-menerus diusahakan untuk diatasi dengan baik sesuai dengan kemampuan
organisasi.
Permasalahan penting lainnya yaitu belum optimalnya implementasi empat
prinsip dasar dari sepuluh prinsip dasar penyelenggaraan statistik resmi yang
direkomendasikan oleh PBB, antara lain :
i. National Statistical Offices (NSO) berhak untuk membetulkan dan
mengklarifikasi apabila terjadi kekeliruan tafsir dan penyalahgunaan statistik.
ii. Informasi statistik diperoleh dari berbagai sumber baik melalui sensus, survei
maupun catatan administrasi di mana NSO bertanggung jawab terhadap
kualitas, ketepatan waktu, biaya dan beban pada responden.
iii. Koordinasi di antara penyelenggara statistik dan NSO adalah penting untuk
mencapai sistem statistik yang konsisten dan efisien.
iv. Kerjasama bilateral dan multilateral dalam bidang statistik dianjurkan dalam
kerangka perbaikan sistem statistik nasional di semua negara.
5
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN
A. Visi
Visi BPS Kota Ambon adalah “Pelopor Data Statistik Terpercaya untuk
Semua”
Kata Pelopor mempunyai makna bahwa BPS sebagai pencetus ide penyedia
statistik terpercaya sekaligus sebagai pelaku dalam penyediaan statistik terpercaya.
Kata Data Statistik Terpercaya yaitu statistik yang menggambarkan keadaan yang
sebenarnya. Kata Untuk Semua dimaksudkan bahwa semua pihak mempunyai hak
sama untuk mengakses data BPS Kota Ambon baik pengguna data daerah, nasional
maupun internasional.
B. Misi
Untuk mencapai visi tersebut, ditetapkan misi BPS Kota Ambon yang
menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, dirumuskan sebagai berikut:
a. Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang
terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional;
b. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui
pembinaan dan koordinasi di bidang statistik; dan
c. Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk
kemajuan perstatistikan.
C. Tujuan
Tujuan utama pembangunan statistik di Kota Ambon lima tahun ke depan
meliputi tiga hal:
1. Peningkatan kualitas data statistik;
2. Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik;
3. Peningkatan birokrasi yang akuntabel;
Dalam rangka mengantisipasi lingkungan strategis yang berkembang, BPS
Kota Ambon berperan aktif dalam pembangunan statistik yang dilakukan melalui
reformasi birokrasi dengan menerapkan program Statcap CERDAS (Statististical
Capacity Building – Change and Reform for Development of Statistics in Indonesia).
Empat pilar reformasi birokrasi dilakukan BPS RI dalam tempo 2015-2019, meliputi:
(i). Peningkatan kualitas data; (ii). Pembinaan dan peningkatan kualitas sumber daya
manusia; (iii). Penguatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta sarana
kerja; dan (iv). Penguatan kelembagaan dan hubungan dengan sumber data dan
pengguna data.
6
Guna memudahkan penilaian pencapaian kinerja, beberapa indikator dan target
ditetapkan untuk setiap tujuan secara spesifik. Secara spesifik indikator dan target dari
tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Tujuan, Indikator Kinerja dan Target BPS Kota Ambon 2015-2019
No. Tujuan Target
Uraian Indikator 2015 2016 2017 2018 2019
1. Peningkatan
kualitas data
statistik
Persentase
konsumen yang
merasa puas
dengan kualitas
data statistik
90% 90% 99,75% 98,81% 98,85%
2. Peningkatan
pelayanan prima
hasil kegiatan
statistik
Persentase
kepuasan
konsumen
terhadap
pelayanan data
BPS
90% 95,17% 99,07% 99,20% 99,50%
3. Penguatan Sistem
Statistik Nasional
melalui koordinasi
dan pembinaan
yang efektif di
bidang statistik
Jumlah metadata
kegiatan statistik
sektoral dan
khusus yang
dihimpun
0 0 1 5 5
4. Peningkatan
birokrasi yang
akuntabel
Hasil Penilaian
SAKIP oleh
Inspektorat
60 57,03 55,76 55,80 60,00
D. Sasaran Strategis
Secara ringkas sasaran strategis dari tujuan pembangunan statistik dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Sasaran strategis dari tujuan pertama “Peningkatan kualitas data statistik” adalah
1.1. Meningkatnya kepercayaan pengguna terhadap kualitas data BPS dengan
indikator sasaran :
1.1.1. Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data
statistik
1.1.2. Persentase konsumen yang selalu menjadikan data dan informasi
statistik BPS sebagai rujukan utama
1.1.3. Persentase pemutakhiran data MFD dan MBS
1.1.4. Jumlah Release Data yang tepat waktu
1.1.5. Jumlah Publikasi/Laporan yang terbit tepat waktu
7
1.1.6. Jumlah Publikasi/Laporan sensus yang terbit tepat waktu
1.1.7. Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan
pendekatan rumah tangga
1.1.8. Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan
pendekatan usaha
1.1.9. Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan
pendekatan non rumah tangga non usaha
2. Sasaran strategis dari tujuan kedua “Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan
statistik” adalah
2.1. Meningkatnya kualitas hubungan dengan pengguna data (user
engagement) dengan indikator sasaran :
2.1.1. Jumlah pengunjung eksternal yang mengakses data dan informasi
statistik melalui website BPS
2.1.2. Persentase konsumen yang puas terhadap akses data BPS
2.1.3. Persentase konsumen yang menggunakan data BPS dalam
perencanaan dan evaluasi pembangunan nasional
3. Sasaran strategis dari tujuan ketiga “Penguatan Sistem Statistik Nasional melalui
koordinasi dan pembinaan yang efektif di bidang statistik” adalah
3.1. Meningkatnya koordinasi dan kerjasama dalam penyelenggaraan SSN
manajemen sumber daya manusia BPS dengan indikator sasaran :
3.1.1. Jumlah metadata kegiatan statistik sektoral dan khusus yang
dihimpun
4. Sasaran strategis dari tujuan keempat “Peningkatan birokrasi yang akuntabel”
adalah
4.1. Meningkatnya birokrasi yang akuntabel dengan indikator sasaran :
4.1.1. Hasil Penilaian SAKIP oleh Inspektorat
4.1.2. Jumlah Satker BPS Kabupaten/Kota Yang Berpredikat
WBK/WBBM
4.2. Meningkatnya Kualitas sarana dan Prasarana BPS dengan indikator
sasaran :
4.2.1. Persentase pengguna layanan yang merasa puas terhadap
pemenuhan sarana dan prasarana BPS
4.2.2. Persentase pengadaan sarana dan prasarana aparatur yang
diselesaikan
8
BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI, DAN
KERANGKA KELEMBAGAAN BPS
A. Arah Kebijakan dan Strategi BPS
Prioritas pembangunan jangka menengah di bidang data dan informasi statistik
adalah peningkatan kualitas statistik nasional. Kualitas data diukur dalam enam
dimensi, yaitu akurat, relevan, tepat waktu/timeliness, mudah diakses/accessibility,
koheren/coherence yang berarti konsisten antar sektor dan antar periode dan spasial,
serta mudah diinterpretasi/interpretability.
Arah kebijakan pembangunan nasional (RPJMN 2015 – 2019) yang terkait
dengan pembangunan statistik, merupakan dasar pertimbangan BPS dalam
menetapkan kerangka pikir dan arah kebijakan pembangunan statistik tahun
2015 - 2019.
Keinginan masyarakat terhadap data berkualitas, mengisyaratkan bahwa
pemerintah harus mampu menyajikan data dan informasi statistik yang dapat
dipercaya, relevan, dan tepat waktu melalui proses kerja yang sistematis tanpa ada
distorsi, melalui penataan organisasi serta tata laksana penyediaan data dan informasi,
dan didukung Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional, serta Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) yang modern. Untuk meningkatkan tata laksana
penyediaan data dan informasi, dibutuhkan upaya yang luar biasa agar dapat mencapai
kinerja yang optimal. Peningkatan tersebut bukan berarti bahwa pembangunan statistik
hanya difokuskan pada peningkatan teknik statistik semata, namun perbaikan proses
manajemen untuk menghasilkan data tersebut juga harus menjadi perhatian.
Guna memenuhi kebutuhan data dan informasi statistik tersebut, sampai
dengan tahun 2014 telah dipublikasikan beberapa indikator ekonomi dan sosial.
Indikator ekonomi tersebut mencakup Produk Domestik Bruto, Pertumbuhan
Ekonomi, Inflasi (Indeks Harga Konsumen), Ekspor dan Impor, Nilai Tukar Petani,
Industri, Pertambangan, Keuangan Daerah, dan berbagai indeks harga lainnya.
Sedangkan indikator-indikator sosial dihasilkan melalui survei dan sensus
kependudukan, ketenagakerjaan, kemiskinan, potensi desa, dan sejenisnya. Semua
indikator ekonomi dan sosial tersebut telah dapat dihasilkan secara reguler maupun
dalam waktu tertentu.
B. Arah Kebijakan dan Strategi BPS Kota Ambon
Data statistik yang berkualitas sangat diperlukan oleh semua pihak sebagai
bahan rujukan untuk menyusun perencanaan, melakukan evaluasi, membuat
keputusan, dan memformulasikan kebijakan agar sasaran kegiatan yang telah
ditetapkan dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Data statistik seringkali juga
9
dimanfaatkan sebagai alat konfirmasi dan legitimasi terhadap penilaian program
pembangunan pemerintah.
Tuntutan masyarakat terhadap ketersediaan data dan informasi statistik yang
beragam dan berkualitas semakin hari semakin meningkat. Pengguna data senantiasa
menginginkan ketersediaan data dengan lebih cepat (faster), lebih mudah diperoleh
(easier), dan lebih berkualitas (better). Upaya pengembangan yang dilakukan sampai
saat ini telah menghasilkan beragam data dan indikator-indikator sosial-ekonomi.
Meskipun demikian, data yang dihasilkan tidak jarang mendapatkan kritik karena
dinilai tidak mencerminkan realitas di lapangan. Pro dan kontra mengenai data yang
dihasilkan mengindikasikan bahwa kualitas data yang tersedia masih perlu
ditingkatkan.
Berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis yang telah ditetapkan, serta
mengacu pada Rancangan Awal RPJMN 2015-2019, maka BPS Kota Ambon
menetapkan arah kebijakan dan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran-sasaran
strategisnya.
C. Program dan Kegiatan
Sebagai Lembaga Pemerintah Non-Kementerian, BPS mempunyai satu
Program Teknis dan tiga Program Generik. Sedangkan untuk BPS Kota Ambon
mempunyai satu Program Teknis dan dua Program Generik. Program Teknis adalah
Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (PPIS), sedangkan Program
Generik BPS Kota Ambon meliputi: (i) Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya (DMPTTL) BPS dan (ii) Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Aparatur (PSPA) BPS.
Di lingkungan BPS Kota Ambon dua program generik yang dijalankan yaitu
DMPTTL dan PSPA. Program DMPTTL BPS bertujuan untuk memberi dukungan
manajemen dan kelancaran pelaksanaan kegiatan teknis di bidang penyediaan data dan
informasi statistik yang berkualitas, sedangkan Program PSPA BPS bertujuan untuk
memelihara dan meningkatkan sarana dan prasarana fisik yang telah ada di BPS,
antara lain kenyamanan dan kelengkapan fasilitas ruang kerja, serta penyediaan rumah
dinas dan sarana trasportasi untuk pusat dan daerah.
Berikut merupakan keterkaitan antara visi, misi, tujuan, hingga program dan kegiatan
BPS Kota Ambon yang disajikan dalam Tabel 2.
10
Tabel 2. Keterkaitan visi, misi, tujuan, hingga program dan kegiatan BPS Kota Ambon
Visi Misi Tujuan Sasaran Arah Kebijakan Strategi Program Kegiatan
Pelopor data
Statistik
terpercaya untuk
semua
1. Menyediakan data
statistik berkualitas
melalui kegiatan
statistik yang
terintegrasi dan
berstandar nasional
maupun
internasional;
2. Memperkuat Sistem
Statistik Nasional
yang
berkesinambungan
melalui pembinaan
dan koordinasi di
bidang statistik; dan
3. Membangun insan
statistik yang
profesional,
berintegritas dan
amanah untuk
kemajuan
perstatistikan.
1. Peningkatan
kualitas data
statistik;
2. Peningkatan
pelayanan prima
hasil kegiatan
statistik;
3. Penguatan
Sistem Statistik
Nasional melalui
koordinasi dan
pembinaan yang
efektif di bidang
statistik;
4. Meningkatnya
birokrasi yang
akuntabel
1. Meningkatnya
kepercayaan pengguna
terhadap kualitas data
BPS, dengan indikator
sasaran :
1.1. Persentase konsumen
yang merasa puas
dengan kualitas data
statistik;
1.2. Persentase konsumen
yang selalu menjadikan
data dan informasi
statistik BPS sebagai
rujukan utama;
1.3. Persentase pemutakhiran
data MFD dan MBS;
1.4. Jumlah
Publikasi/Laporan yang
terbit tepat waktu;
1.5. Jumlah
Publikasi/Laporan
sensus yang terbit tepat
waktu;
1.6. Persentase pemasukan
dokumen (response
rate) survei dengan
pendekatan rumah
tangga;
1.7. Persentase pemasukan
dokumen (response
rate) survei dengan
pendekatan usaha;
1.8. Persentase pemasukan
1. Peningkatan
ketersediaan
data
dan informasi
statistik yang
berkualitas;
2. Peningkatan
response rate;
3. Memastikan
pengendalian
mutu
melalui
peningkatan
kualitas
penyelenggaraan
kegiatan
statistik;
4. Peningkatan
kualitas dan
kuantitas
penyebaran data
dan informasi
statistik kepada
masyarakat;
5. Peningkatan
kemudahan dan
kecepatan akses
terhadap data
dan
informasi
statistik
BPS;
6. Pemenuhan
1. Meningkatkan
sarana dan
prasarana untuk
pengumpulan
serta pengolahan
data dan
informasi
statistik;
2. Meningkatkan
komunikasi
dengan penyedia
data;
3. Meningkatkan
diseminasi hasil
kegiatan
statistik;
4. Meningkatkan
Customer
Relationship
Management;
5. Meningkatkan
kualitas website
BPS dan atau
PST didukung
oleh TIK dan
infrastruktur
yang
memadai;
6. Meningkatkan
efektivitas
pemenuhan
sarana dan
prasarana BPS
1. PPIS
2. DMPTTL
3. PSPA
1. Penyediaan dan
pelayanan
informasi statistik
BPS Kota Ambon
a. Pengembangan
Metodologi
Sensus dan
Survei;
b. Diseminasi
Statistik;
c. Metadata
Statistik;
d. Kependudukan
dan
Ketenagakerjaan;
e. Statistik
Kesejahteraan
Rakyat;
f. Statistik
Ketahanan
Sosial;
g. Pendataan
Potensi Desa;
h. Statistik
Peternakan,
Perikanan, dan
Kehutanan;
i. Statistik Industri,
Pertambangan
dan Penggalian,
Energi, dan
Konstruksi;
j. Statistik
11
dokumen (response
rate) survei dengan
pendekatan non rumah
tangga non usaha
2. Meningkatnya kualitas
hubungan dengan
pengguna data (user
engagement) dengan
indikator sasaran :
2.1. Jumlah pengunjung
eksternal yang
mengakses data dan
informasi statistik
melalui website BPS;
2.2. Persentase konsumen
yang puas terhadap
akses data BPS;
2.3. Persentase konsumen
yang menggunakan data
BPS dalam perencanaan
dan evaluasi
pembangunan nasional
3. Meningkatnya
koordinasi dan
kerjasama dalam
penyelenggaraan SSN
manajemen sumber
daya manusia BPS,
dengan indikator
sasaran :
3.1. Jumlah metadata
kegiatan statistik
sektoral dan khusus
yang dihimpun
4.1. Meningkatnya birokrasi
yang akuntabel, dengan
sarana dan
prasarana BPS
secara akuntabel
dalam
mendukung
pelayanan prima
hasil kegiatan
statistik;
7. Penciptaan iklim
yang kondusif
untuk koordinasi
dan kerjasama
dalam
penyelenggaraan
SSN.
yang mendukung
pelayanan prima
hasil kegiatan
statistik;
7. Mengoptimalkan
penyebarluasan
informasi,
advokasi dan
sosialisasi
berbagai regulasi
terkait;
8. Mengoptimalkan
penyebaran
informasi
tentang
kegiatan statisitk
BPS; dan
9. Meningkatkan
efektivitas dan
efisiensi
penggunaan
anggaran dan
pelaksanaan
kegiatan
Distribusi;
k. Penyusunan
Statistik
Perdagangan
Antar Wilayah
Komoditi
Tertentu;
l. Statistik Harga;
m. Statistik
Keuangan, TI,
dan Pariwisata;
n. Neraca Produksi;
o. Neraca
Pengeluaran;
p. Analisis dan
Pengembangan
Statistik;
q. Statistik
Tanaman
Pangan;
r. Statistik
Holtikultura dan
Perkebunan;
s. Indeks
Kemahalan
Konstruksi;
t. Statistik
Keuangan
Pemerintah
Daerah
u. Sensus Penduduk
(Persiapan
Pemetaan dan
Pemutakhiran
Muatan Wilayah
Kerja Statistik
12
indikator sasaran :
4.1.1. Hasil Penilaian
SAKIP oleh
Inspektorat;
4.2. Meningkatnya Kualitas
sarana dan Prasarana
BPS, dengan indikator
sasaran :
4.2.1. Persentase pengguna
layanan yang merasa
puas terhadap
pemenuhan sarana dan
prasarana BPS;
4.2.2. Persentase pengadaan
sarana dan prasarana
aparatur yang
diselesaikan.
SP2020;
v. Survei Pertanian
Antar Sensus;
w. PMTB Institusi
dan Lapangan
Usaha;
x. Statistik
Wisatawan
Nusantara;
2. Dukungan
Manajemen dan
Pelaksana Tugas
Teknis Lainnya BPS
3. Peningkatan Sarana
dan Prasarana
Aparatus Negara BPS
13
D. Kerangka Regulasi
Secara umum regulasi yang mengatur BPS Kota Ambon dibagi dalam dua
regulasi, yaitu regulasi yang mengatur tentang penyelenggaraan statistik dan regulasi
yang mengatur struktur organisasi BPS Kota Ambon.
Regulasi yang mengatur penyelenggaraan statistik dan sekaligus merupakan
payung hukum bagi BPS Kota Ambon adalah Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997
tentang Statistik, dan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Statistik. Sedangkan regulasi yang mengatur tentang struktur
organisasi BPS Kota Ambon adalah untuk mendukung penyelenggaraan statistik
sebagai amanat Undang-Undang.
Sebagai perwakilan BPS di daerah, maka BPS Kota Ambon wajib mengikuti
sejumlah regulasi yang mengatur, antara lain :
1. Regulasi yang mengatur tentang penyelenggaraan statistik :
a. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran
Statistik;
c. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 9 Tahun 2009 tentang
Penyelenggaraan Statistik Sektoral oleh Pemerintah Daerah.
2. Regulasi yang mengatur tentang struktur organisasi BPS Kota Ambon :
a. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga
Pemerintah Non Departemen. Sebagai Lembaga Pemerintah Non
Kementerian, BPS dipimpin oleh seorang Kepala, dibantu oleh Sekretaris
Utama, Para Deputi, dan Inspektorat Utama.
b. Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik;
c. Peraturan Kepala BPS Nomor 121 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Perwakilan BPS di Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Kepala BPS Nomor 10 Tahun 2017;
d. Peraturan Kepala BPS Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja BPS;
e. Keputusan Kepala BPS Nomor 3 Tahun 2002 tentang Uraian Tugas Bagian,
Bidang, Subbagian, dan Seksi Perwakilan BPS di Daerah sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Kepala BPS Nomor 16 Tahun 2017.
Terkait dengan regulasi diatas, masih perlu adanya perhatian dan perbaikan
terhadap implementasi dari regulasi tersebut. Banyaknya permasalahan yang dihadapi
saat ini merupakan bagian dari belum terimplementasikan regulasi BPS dengan baik
dalam penyelenggaraan statistik. Dalam hal ini dapat dilihat dengan rendahnya
partisipasi responden terhadap sensus dan survei yang dilaksanakan oleh BPS,
sehingga penyelesaian kegiatan tersebut sering tertunda. Padahal berdasarkan
14
ketentuan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 telah jelas mengatur kewajiban
responden dan sanksi yang diterima responden jika melanggar ketentuan tersebut.
Kurangnya sosialisasi undang-undang ini merupakan salah satu penyebab rendahnya
pemahaman responden tentang aspek hukum dalam setiap kegiatan sensus dan survei.
Dengan demikian perlu adanya kejelasan aspek hukum terhadap masyarakat dalam
penerapan undang-undang tersebut.
E. Kerangka Kelembagaan
Kerangka kelembagaan merupakan perangkat Kementerian/Lembaga (K/L)
berupa struktur organisasi, ketatalaksanaan dan pengelolaan aparatur sipil negara, yang
digunakan untuk mencapai visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi dari K/L yang disusun dengan
berpedoman pada RPJMN. Kerangka kelembagaan memaparkan kebutuhan fungsi dan
strukur organisasi yang diperlukan dalam upaya pencapaian sasaran strategis, tata
laksana yang diperlukan antar unit organisasi, baik internal maupun eksternal, serta
pengelolaan sumber daya manusia, termasuk di dalamnya mengenai pengelolaan
pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia, baik secara kuantitas maupun kualitas.
Tingginya permintaan masyarakat akan ketersediaan data yang berkualitas dan
meningkatnya keterbandingan data secara internasionalserta didukung dengan
perkembangan teknologi yang semakin pesat, mendorong BPS untuk semakin
meningkatkan kinerjanya dalam rangka menyajikan data dan informasi statistik yang
dapat dipercaya, relevan, dan tepat waktu serta mengacu pada standar nasional dan
internasional, melalui proses kerja yang sistematis tanpa ada distorsi, penataan
organisasi serta tata laksana penyediaan data dan informasi, dengan didukung sumber
daya manusia (SDM) yang profesional, serta teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) yang modern.
Sebagai upaya BPS dalam melakukan transformasi statistik salah satunya
dengan melalui suatu program yang disebut Statistical Capacity Building-Change and
Reform for Development of Statistics (Statcap-CERDAS). Program tersebut memiliki 4
(empat) tujuan yang terkait dalam rangka pencapaian Visi BPS yaitu antara lain
meningkatkan kualitas data, membangun arsitektur TIK yang mendukung
tercapaiannya Visi BPS, meningkatkan kualitas SDM melalui penataan sistem
manajemen SDM yang lebih baik dan berbasis kompetensi, serta pengelolaan
kelembagaan untuk mendukung lancarnya program Statcap CERDAS mencapai BPS
masa depan.
BPS perlu berupaya dengan sungguh-sungguh agar dapat mencapai kinerja
yang optimal dan meningkatkan tata laksana penyediaan data dan informasi statistik.
Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa pembangunan statistik tidak hanya
difokuskan pada peningkatan teknik statistik semata, tetapi juga pada perbaikan proses
manajemen untuk menghasilkan data yang berkualitas. Seluruh unit kerja BPS hingga
instansi vertikal di daerah harus turut terlibat dan mendukung upaya BPS tersebut.
15
1. Kebutuhan Meningkatkan Ketatalaksanaan
Dalam rangka meningkatkan ketatalaksanaan organisasi, BPS telah
menyusun rencana strategis yang akan dilakukan dalam kurun waktu 2015-2019.
Rencana strategis tersebut adalah sebagai berikut :
a. Pembangunan Kerangka dan Arsitektur Bisnis Statistik (Statistical
Business Framework and Architecture - SBFA) yang akan dilaksanakan di
tahun 2015. Program ini merujuk pada bentuk model proses umum
statistik atau Generic Statistical Business Process Model (GSBPM).
Prioritas dalam kerangka pembenahan proses bisnis survei-survei yang
dilakukan BPS adalah kebutuhan untuk memproduksi Neraca Nasional.
Selain itu, dalam SBFA ini juga tertuang semua kebutuhan perubahan
bisnis yang diperlukan, kerangka infrastruktur statistik, manajemen data
dan metadata, kebutuhan sistem-sistem yang terintegrasi, kebutuhan akan
penyelarasan organisasi agar mendukung perubahan proses bisnis yang
terjadi serta kebutuhan kompetensi SDM untuk menjamin perubahan
bisnis tersebut dapat dilaksanakan oleh pegawai BPS sesuai yang
ditetapkan.
b. Mendefinisikan, membenahi, membangun, dan mengimplementasikan
infrastruktur statistik yang akan dilakukan pada tahun 2015-2016. Setelah
SBFA ditetapkan, masih dibutuhkan beberapa persyaratan untuk
membangun infrastruktur BPS yang mendukung penerapan SBFA secara
efektif. Persyaratan yang dibuat harus mempertimbangkan :
Existing infrastructure
Area yang menjadi sasaran pembenahan adalah pengelolaan dan
penggunaan statistical standards, area methodology, questionnaire
design, geospatial system, hubungan BPS dengan pengguna data,
komunikasi Rencana Strategis BPS Kota Ambon Tahun 2015-2019 dengan
responden guna meningkatkan response rate terhadap survei yang
dilakukan, statistical quality assurance, dan central business register.
New statistical infrastructure
Pengelolaan tenaga lapangan yang ada di BPS Daerah agar
terintegrasi dan efisien, merancang kembali manajemen data,
membangun environment yang sesuai dengan SBFA dalam mengelola
berbagai tahapan dalam survei.
c. Dengan ditetapkannya SBFA dan infrastruktur yang sesuai dengan
arsitektur tersebut, BPS perlu merancang atau mendesain ulang bisnis
proses serta mengimplementasikannya. Fokus dari kegiatan pembenahan
ini pada beberapa produk lini BPS yaitu Statistik Industri Besar dan
Sedang, Statistik Hortikultura dan Perkebunan, Statistik Harga Produsen,
Statistik Ekspor-Impor, Susenas dan Sakernas, Neraca Nasional,
Diseminasi dan Metodologi.
National Accounts (Neraca Nasional)
16
Penyusunan neraca nasional yang saat ini sudah mulai menerapkan
Statistics National Accounts (SNA) 2008, membutuhkan suatu sistem
pengolahan yang terintegrasi dengan menggunakan data yang
dikumpulkan oleh subject matter. Persyaratan yang dibutuhkan dalam
pembuatan sistem pengolahan tersebut harus mengacu pada SBFA
dan dalam infrastruktur yang baru dibangun. Persyaratan yang dibuat
harus dapat memfasilitasi manajemen kompilasi yang berbasis time
series dan menyediakan output yang juga berbasis time series dengan
selected adjusted analysis.
Selected statistical collections/compilations
Dengan mengacu pada SBFA dan infrastruktur statistik, dilakukan
reviu dan Business Process Re-engineering (BPR) pada produk lini
sedemikian sehingga dapat beroperasi penuh pada environment yang
baru. Selain itu juga memastikan bahwa hasilnya dapat membangun
sistem-sistem baru dan diimplementasikan. Rancangan yang dibuat
harus mempertimbangkan metode dan teknologi baru dalam proses
pengumpulan data dan pengolahan serta mengadopsi standar statistik
dan rekomendasi internasional.
d. BPS perlu memastikan linkage dengan komponen TIK, SDM, dan
penyelarasan organisasi. Kegiatan pembenahan ini akan dilakukan pada
tahun 2015-2019. Perlu dipastikan bahwa ICT design and strategy selaras
dengan SBFA. Kemudian perlu dilakukan perubahan budaya,
pengembangan training dan perencanaan SDM yang lebih baik lagi
sehingga perubahan bisnis dan sistem berlangsung dengan baik. selain itu,
BPS perlu memastikan input tentang identifikasi kompetensi yang
dibutuhkan untuk berbagai jenis pekerjaan dalam bidang statistik, serta
memastikan bahwa perlunya penyesusaian orgainisai agar dapat menjamin
transformasi statistik ini berjalan sesuai yang telah ditetapkan.
2. Pengembangan Platform ICT dan Sistem Manajemen Informasi Statistik
Pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) di semua aspek kegiatan statistik
menjadi salah satu yang dapat mendorong peningkatan kualitas data statistik. Oleh
karena itu BPS memandang perlu untuk melakukan pengembangan pada platform
ICM dan Sistem Manajemen Informasi Statistik yang akan dilaksanakan dalam
kurun waktu 2015-2019. Aktivitas ini terbagi ke dalam 2 (dua) kelompok besar
yaitu menyusun rancangan dan strategi TI (Information Technology Design and
Strategy) serta pengembangan sistem infrastruktur dan aplikasi statistik
(Statistical Infrastructure System and Application Development).
a. IT Design and Strategy
Kegiatan penyusunan rancangan strategi TI dilakukan untuk meningkatkan
proses tata kelola dan manajemen TI. Tahapan dari kegiatan ini adalah
sebagai berikut :
17
Penyusunan strategi TI untuk mendukung tujuan bisnis jangka panjang
BPS sesuai dengan Visi, Misi, dan roadmap TI BPS.
Tata kelola dan tata laksana TI (IT management and Governance) guna
menentukan kerangka kerja hak keputusan dan akuntabilitas dalam
penggunaan TI di BPS serta untuk membantu BPS dalam proses
pengambilan dan pelaksanaan keputusan terkait TI.
Pembangunan Enterprise Architecture (EA) yang sejalan dengan SBFA,
ditetapkan dalam pengembangan ketatalaksanaan BPS di masa depan.
EA ini dibangun agar dapat menerjemahkan strategi bisnis BPS ke solusi
TI dengan biaya yang efisien dan terancang dengan baik berdasarkan
analisis kondisi BPS saat ini. Selain itu, dalam EA juga akan tergambar
rancangan kondisi BPS di masa yang akan datang.
Penyusunan Prosedur dan Kebijakan Operasi Standar TI yang
mendukung pengembangan aplikasi statistik.
b. Statistical infrastruture System and Application Development
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka membangun/mengembangkan sistem
infrastruktur statistik dan sistem aplikasi statistik yang sejalan dengan SBFA
dan mendukung perubahan proses bisnis yang terjadi. Sistem dan aplikasi
yang dibangun antara lain :
Standard and classification system;
Frame Management System;
Questionnaire Design Tool;
Geospatial System;
Statistical Analysis System;
Quality Assurance Monitoring System;
CBR System;
Field Force Management System;
Data & Metadata Management System;
Survei Database and Input Data Warehouse;
Dissemination Data Warehouse; dan
Statistical Production & Dissemination Systems.
3. Kebutuhan Fungsi dan Struktur Organisasi
Penataan fungsi dan struktur organisasi BPS dilakukan dengan
mengakomodir perubahan dinamika, baik internal maupun eksternal, melalui
penguatan kelembagaan. Struktur organisasi BPS yang gemuk, tidak efektif dan
efisien menjadi salah satu pertimbangan bagi BPS dalam penguatan kelembagaan.
Selain itu, adanya rencana pengembangan proses bisnis dan produk statistik,
jadwal kegiatan yang tumpang tindih serta lemahnya UU dan regulasi penunjang
kegiatan statistik juga menjadi pertimbangan BPS perlu melakukan penguatan
kelembagaan.
18
Tujuan dari dilakukannya penguatan kelembagaan yang akan dilakukan dalam
periode 2015-2019 adalah sebagai berikut :
Reorganisasi BPS Modern yang right sizing berdasarkan perubahan proses
bisnis mengacu pada SBFA dan EA;
Penguatan UU Statistik No. 16 Tahun 1997 dan rancangan aturan Sistem
Statistik Nasional (SSN); dan
Meningkatkan peran BPS sebagai pusat sumber data statistik dan tata kelola
statistik nasional.
Hasil yang diharapkan adalah berkembangnya pengelolaan dari lembaga BPS dan
lingkungan kerja ke depan.
a. Desain Organisasi
Pada tahapan awal, akan dilakukan evaluasi terhadap organisasi BPS saat ini.
Evaluasi terdiri dari analisis jabatan, analisis tugas dan fungsi, penilaian
terhadap kerangka tata kelola institusi dan tata kelola struktur organisasi.
Hasil evaluasi nantinya akan menjadi landasan pengembangan Model
Organisasi yang berdasarkan SBFA dan EA untuk menentukan kerangka
struktur organisasi BPS.
b. Penguatan hukum dan peraturan perundang-undangan
Perubahan bisnis proses yang dilakukan BPS di masa depan yang merubah
dari silo oriented menjadi functional oriented menyebabkan BPS harus
melakukan penyesuaian organisasi. perubahan bisnis yang dilakukan juga
akan lebih efektif dan efisien apabila diserta dengan penguatan hukum dan
perundang-undangan yang menjadi payung hukum dari perubahan ini.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain :
Melakukan Amandemen UU No. 16 Tahun 1997;
Menyusun berbagai regulasi statistik untuk mendukung aktivitas bisnis
BPS di masa depan;
Merancang regulasi penguatan organisasi dalam SSN; dan
Merancang mekanisme komunikasi yang efektif tentang hukum dan
regulasi
statistik kepada stakeholder dan responden BPS.
4. Kebutuhan Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Sebagai dampak dari perubahan proses bisnis yang dilakukan dan
pembangunan sistem dan aplikasi agar lebih efektif dan efisien, maka
pengembangan sumber daya manusia (SDM) BPS juga menjadi target Program
Statcap-CERDAS. Isu strategis SDM BPS saat ini antara lain :
a. Arah strategis dan peran kebijakan SDM kurang memadai untuk mendukung
manajemen SDM yang kuat di BPS;
b. Terbatasnya tools dan infrastruktur untuk mendukung fungsi manajemen
SDM;
19
c. Belum terintegrasinya fungsi manajemen administrasi kepegawaian internal
BPS (Pusat, Pusdiklat, STIS) dan institusi lain (BKN, Menpan, dll);
d. Belum terintegrasinya fungsi strategis manajemen SDM antara BPS, STIS,
dan Pusdiklat; dan
e. Adanya gap kompetensi antara SDM BPS Pusat dengan di daerah.
Berdasarkan isu tersebut, tujuan pengelolaan dan pengembangan SDM dalam
aktivitas Statcap CERDAS, antara lain :
a. Menempatkan SDM BPS sebagai penggerak (driver) transformasi;
b. Membangun kebijakan dan prosedur kepegawaian yang terintegrasi dengan
proses bisnis BPS;
c. Penguatan struktur organisasi SDM dalam pengelolaan dan koordinasi yang
lebih baik; dan
d. Pengelolaan SDM berbasis kompetensi (CBHRM).
Adapun cakupan yang dilakukan dalam transformasi SDM BPS ini adalah :
a. Perencanaan dan Peningkatan SDM
Berbagai reviu dan analisis dilakukan antara lain reviu fungsi dan peran Biro
Kepegawaian, reviu Sistem Informasi Kepegawaian (Simpeg) yang
digunakan saat ini, analisis jabatan, analisis beban kerja dan evaluasi jabatan
termasuk rumpun jabatan (job family), pengembangan job grading dan
kompetensi serta melakukan perencanaan pegawai berdasarkan struktur
organisasi yang baru.
b. Peningkatan Kebijakan dan prosedur SDM
Pada kegiatan ini difokuskan pada (i) rekruitmen, seleksi, dan assessment; (ii)
manajemen kinerja; dan (iii) manajemen karir.
c. Peningkatan pengembangan SDM
Pengembangan SDM dimulai dari pendidikan para calon pegawai di STIS
sampai dengan peningkatan kompetensi melalui training yang
diselenggarakan di Pusdiklat BPS. Aktivitas yang dilakukan antara lain :
Melakukan evaluasi dan revisi kurikulum di STIS;
Melakukan review terhadap pelatihan yang telah dilakukan;
Mengembangkan kurikulum dan katalog diklat;
Melakukan analisis kebutuhan diklat;
Membuat perencanaan pengembangan pegawai;
Mengembangkan metode dan alat evaluasi pengembangan pegawai;
Mengembangkan material dan sistem e-Training; dan
Memonitor implementasi pengembangan SDM.
Meskipun perbaikan terhadap kerangka regulasi dan kelembagaan
dilakukan oleh BPS Pusat, seluruh bagian dari BPS turut mendukung dengan
partisipasi aktif maupun pasif, termasuk instansi vertikal BPS di daerah, BPS
Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota
20
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
A. Target Kinerja
Berdasarkan Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas RI Nomor 5 Tahun
2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis K/L 2015-2019
bahwa target kinerja merupakan hasil dan satuan hasil yang direncanakan akan dicapai
dari setiap indikator. Tolak ukur keberhasilan pelaksanaan Renstra BPS Kota Ambon
2015-2019 diukur dengan berbagai indikator kinerja beserta target kinerjanya. Pada
sub bab ini akan dijelaskan mengenai hasil dan satuan hasil yang akan dicapai dari
setiap indikator kinerja, baik indikator kinerja sasaran strategis, indikator kinerja
program dan indikator kinerja kegiatan.
1. Indikator Kinerja Sasaran Strategis
Indikator sasaran Strategis BPS Kota Ambon untuk Pembangunan Jangka
Menengah periode 2015-2019 merupakan alat ukur yang mengidikasikan
keberhasilan pencapaian sasaran strategis BPS Kota Ambon dalam kurun waktu
tersebut. Adapun Indikator sasaran Strategis BPS Kota Ambon 2015-2019 disertai
target kinerjanya adalah sebagai berikut :
21
Tabel 3. Indikator Kinerja Sasaran Strategis
Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Strategis Target
(2019)
T.1. Peningkatan kualitas data
statistik
SS.1. Meningkatnya kepercayaan
pengguna terhadap kualitas data
BPS
IKSS.1.1. Persentase konsumen yang merasa
puas dengan kualitas data statistik
98,85 %
IKSS.1.2. Persentase konsumen yang selalu
menjadikan data dan informasi
statistik BPS sebagai rujukan utama
96,20 %
IKSS.1.3. Persentase pemutakhiran data MFD
dan MBS
100 %
IKSS.1.4. Jumlah Publikasi/Laporan yang terbit
tepat waktu
8
IKSS.1.5. Jumlah Publikasi/Laporan sensus
yang terbit tepat waktu
0
IKSS.1.6. Persentase pemasukan dokumen
(response rate) survei dengan
pendekatan rumah tangga
96 %
IKSS.1.7. Persentase pemasukan dokumen
(response rate) survei dengan
pendekatan usaha
100 %
IKSS.1.8. Persentase pemasukan dokumen
(response rate) survei dengan
pendekatan non rumah tangga non
usaha
100 %
22
Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Strategis Target
(2019)
T.2. Peningkatan pelayanan
prima hasil kegiatan
statistik
SS.2. Meningkatnya kualitas
hubungan dengan pengguna
data (user engagement)
IKSS.2.1. Jumlah pengunjung eksternal yang
mengakses data dan informasi
statistik melalui website BPS
8200
IKSS.2.2. Persentase konsumen yang puas
terhadap akses data BPS
99,10 %
IKSS.2.3. Persentase konsumen yang
menggunakan data BPS dalam
perencanaan dan evaluasi
pembangunan nasional
41 %
T.3. Penguatan Sistem Statistik
Nasional melalui
koordinasi dan pembinaan
yang efektif di bidang
statistik
SS.3. Meningkatnya koordinasi dan
kerjasama dalam
penyelenggaraan SSN
manajemen sumber daya
manusia BPS
IKSS.3.1. Jumlah metadata kegiatan statistik
sektoral dan khusus yang dihimpun
5
T.4. Peningkatan birokrasi
yang akuntabel
SS.4.1. Meningkatnya birokrasi yang
akuntabel
IKSS.4.1.1. Hasil Penilaian SAKIP oleh
Inspektorat
60
SS.4.2. Meningkatnya Kualitas sarana
dan Prasarana BPS
IKSS.4.2.1. Persentase pengguna layanan yang
merasa puas terhadap pemenuhan
sarana dan prasarana BPS
95,50 %
IKSS.4.2.2. Persentase pengadaan sarana dan
prasarana aparatur yang diselesaikan
100 %
23
2. Indikator Kinerja Program dan Indikator Kinerja Kegiatan
Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang telah
ditetapkan, BPS Kota Ambon akan menjalankan program teknis BPS yaitu
Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (PPIS). Untuk dapat
melaksanakan program teknis BPS dengan optimal, didukung dengan
pelaksanaan program generik. BPS Kota Ambon melaksanakan dua program
generik BPS yakni Program Dukungan Manajemen Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya (DMPTTL) dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
(PSPA).
Selain indikator kinerja untuk sasaran strategis, BPS juga menentukan
indikator kinerja untuk program dan kegiatan dalam Renstra BPS 2015-2019.
Berdasarkan Permen PPN/Kepala Bappenas RI Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis
Kementerian/Lembaga 2015-2019, indikator kinerja program adalah alat ukur
yang mengindikasikan keberhasilan pencapaian hasil (outcome) dari suatu
program. Sedangkan indikator kinerja kegiatan adalah alat ukur yang
mengindikasikan keberhasilan pencapaian keluaran (output) dari suatu
kegiatan.
Indikator kinerja program dan indikator kinerja kegiatan BPS Kota
Ambon untuk periode 2015-2019 mengacu pada indikator kinerja yang telah
ditetapkan BPS serta disesuaikan dengan kondisi daerah.
B. Kerangka Pendanaan
Berdasarkan Peraturan Kepala BPS Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pedoman
Penyusunan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan
Badam Pusat Statistik, kerangka pendanaan adalah kebutuhan pendanaan secara
keseluruhan untuk mencapai rencana strategis yang meliputi sumber pendanaan dari
APBN (pemerintah) maupun dari luar APBN (non APBN). Kerangka pendanaan ini
merupakan wujud dari penerapan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah
(KPJM). Penerapan KPJM ini menuntut pemerintah untuk menyusun anggaran
dengan perspektif waktu jangka menengah, dalam hal ini adalah 5 (lima) tahunan,
agar dapat diperhitungkan implikasi biaya yang akan menjadi menjadi beban pada
APBN tahun anggaran berikutnya. Adapun kerangka pendanaan yang dibutuhkan
untuk mendukung pelaksanaan keseluruhan program dan kegiatan BPS Kota
Ambon untuk periode 2015-2019 adalah sebagai berikut :
24
Tabel 4. Matriks Pendanaan BPS Kota Ambon 2015-2019
Program / Kegiatan Alokasi Pendanaan (dalam ribu rupiah)
2015 2016 2017 2018 2019 (1) (2) (3) (4) (5) (6)
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya (DMPTTL) BPS
1.892.157 2.074.324 2.252.619 2.397.146 2.524.077
2886 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya BPS
Kabupaten/Kota
1.892.157 2.074.324 2.252.619 2.397.146 2.524.077
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur (PSPA) BPS
1.089.495 122.750 0 43.200 353.320
2891 Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur BPS Kabupaten/Kota
1.089.495 122.750 0 43.200 353.320
Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi
Statistik (PPIS)
1.643.058 2.490.543 1.305.467 973.886 1.292.927
2895 Penyediaan dan Pelayanan Informasi
Statistik BPS Kabupaten/Kota
1.643.058 2.490.543 1.305.467 973.886 1.292.927
Total 4.624.710 4.687.617 3.558.086 3.414.232 4.170.324
25
BAB V
PENUTUP
Renstra BPS Kota Ambon periode 2015 – 2019 disusun dengan mengikuti
arah kebijakan pembangunan dalam Renstra BPS 2015 – 2019 yang membutuhkan
ketersediaan data statistik berkualitas, dalam rangka meningkatkan kualitas
perencanaan dan evaluasi pembangunan nasional. Produk dari BPS tersebut
dihasilkan oleh suatu proses dengan akuntabilitas yang jelas. Dengan demikian,
Pengembangan Renstra BPS Kota Ambon tahun 2015-2019 berfokus pada
peningkatan kualitas dari tujuan BPS Kota Ambon, yakni :
1. Peningkatan kualitas data statistik;
2. Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik;
3. Penguatan Sistem Statistik Nasional (SSN) melalui koordinasi dan pembinaan
yang efektif di Bidang Statistik; dan
4. Peningkatan birokrasi yang akuntabel.
Dalam Renstra BPS Kota Ambon 2015 – 2019, setiap tujuan strategis
memiliki sasaran strategis, indikator kinerja sasaran strategis, arah kebijakan serta
program dan kegiatan. Keberhasilan masing-masing program dan kegiatan dapat
dilihat dari capaian indikator kinerja yang dipantau dan dievaluasi dengan
mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas kinerja.
Keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan Renstra BPS 2015-2019
membutuhkan komitmen yang tinggi dari seluruh jajaran BPS, baik di pusat
maupun di daerah. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat
dan hidayah-Nya untuk memandu bakti BPS kepada nusa dan bangsa.
26
27
Lampiran 1. Matrik Kinerja dan Pendanaan BPS Kota Ambon
PROGRAM/KEGIATAN/
SASARAN
PROGRAM/SASARAN
KEGIATAN
TARGET KINERJA ALOKASI ANGGARAN (000 Rp) Unit Kerja
Satker 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Kementerian/Lembaga : Badan Pusat Statistik
Satuan Kerja : BPS Kota Ambon 4.624.710 4.687.617 3.558.086 3.414.232 4.170.324
SS.1. Meningkatnya
kepercayaan pengguna
terhadap kualitas data
BPS
90 99,75 99,75 98,81 99
1. Bidang
Statistik
Sosial
2. Bidang
Statistik
Produksi
3. Bidang
Statistik
Distribusi
4. Bidang
Neraca
Wilayah
dan
Analisis
Statistik
5. Bidang
Integrasi
Pengolaha
n dan
Diseminasi
Data
1.1 Persentase konsumen yang
merasa puas dengan
kualitas data statistik
90 99,75 99,75 98,81 99
1.2 Persentase konsumen yang
selalu menjadikan data dan
informasi statistik BPS
sebagai rujukan utama
100 91,18 91,18 96,15 96,50
1.3 Persentase pemutakhiran data
MFD dan MBS 100 100 100 100 100
1.4 Jumlah Release Data yang
yang tepat waktu - - - - -
1.5 Jumlah Publikasi/Laporan
yang terbit tepat waktu 17 36 18 8 8
1.6. Jumlah Publikasi/Laporan
sensus yang terbit tepat - 2 2 - -
28
PROGRAM/KEGIATAN/
SASARAN
PROGRAM/SASARAN
KEGIATAN
TARGET KINERJA ALOKASI ANGGARAN (000 Rp) Unit Kerja
Satker 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
waktu (IPDS)
1.7. Persentase Pemasukan
Dokumen (response Rate)
survei
99,97 99,95 98,25 98,52 98,67
a. Persentase
pemasukan dokumen
(response rate)
survei dengan
pendekatan rumah
tangga
100 99,85 99 95,55 96
b. Persentase
pemasukan dokumen
(response rate)
survei dengan
pendekatan usaha
99,90 100 99,33 100 100
c. Persentase
pemasukan dokumen
(response rate)
survei dengan
pendekatan non
rumah tangga non
usaha
100 100 99,50 100 100
SS.2. Meningkatnya kualitas
hubungan dengan
pengguna data (user
29
PROGRAM/KEGIATAN/
SASARAN
PROGRAM/SASARAN
KEGIATAN
TARGET KINERJA ALOKASI ANGGARAN (000 Rp) Unit Kerja
Satker 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
engagement)
2.1 Jumlah pengunjung eksternal
yang mengkases data dan
informasi statistik melalui
website
2000 2500 7000 8000 8200
2.2. Persentase Konsumen yang
puas terhadap akses data
BPS
90 96,08 96 99 99
2.3. Persentase Konsumen
yang menggunakan data
BPS dalam perencanaan
dan evaluasi
pembangunan nasional
- 15,38 16 40,74 41
SS.3. Meningkatnya koordinasi
dan kerjasama dalam
penyelenggaraan SSN
manajemen sumber daya
manusia BPS
3.1 Jumlah metadata kegiatan
statistik sektoral - - 1 5 5
SS.4. Meningkatnya birokrasi
yang akuntabel
Bagian Tata
Usaha
4.1. Hasil penilaian SAKIP 60 57,03 58 55,76 56
30
PROGRAM/KEGIATAN/
SASARAN
PROGRAM/SASARAN
KEGIATAN
TARGET KINERJA ALOKASI ANGGARAN (000 Rp) Unit Kerja
Satker 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
oleh Inspektorat
SS.5. Meningkatnya kualitas
sarana dan prasaran BPS
5.1. Persentase pengguna
layanan yang merasa puas
terhadap pemenuhan
sarana dan prasarana BPS
90 98,04 95 95 95
5.1. Persentase pengadaan
sarana dan prasarana
aparatur yang diselesaikan
- - - 100 100
PROGRAM 06 : Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik
KEGIATAN
2895
: Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik BPS Kabupaten/Kota 1.643.058 2.490.543 1.305.467 973.886 1.292.927
1. Jumlah Laporan
Pengembangan Metodologi
Sensus dan Survei
1 1 1 1 1
Seksi IPDS
a. Persentase pemutakhiran
data MFD dan MBS 100 100 100 100 100
b. Jumlah peta desa dan blok
sensus yang diupdate 15 - 2 130 700
2. Jumlah Laporan Diseminasi
Statistik
31
PROGRAM/KEGIATAN/
SASARAN
PROGRAM/SASARAN
KEGIATAN
TARGET KINERJA ALOKASI ANGGARAN (000 Rp) Unit Kerja
Satker 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
a. Jumlah Laporan
Diseminasi Statistik yang
terbit tepat waktu
6 8 6 1 1
1. Jumlah Laporan Metadata
Statistik
a. Jumlah Laporan
Metadata Statistik yang
terbit tepat waktu
- - 1 1 1
b. Persentase pemasukan
dokumen (response rate)
survei kebutuhan data
92 100 86,67 100 100
4. Jumlah Publikasi/Laporan
Statistik Kependudukan dan
Ketenagakerjaan
Bidang
Statistik Sosial
a. Jumlah Publikasi/Laporan
Statistik Kependudukan
dan Ketenagakerjaan yang
terbit tepat waktu
0 1 1 1 1
b. Persentase pemasukan
dokumen (response rate)
Survei Statistik
Ketenagakerjaan dan
Kependudukan dengan
pendekatan rumah tangga
0 100 100 95,10 95,25
5. Jumlah Publikasi/Laporan
32
PROGRAM/KEGIATAN/
SASARAN
PROGRAM/SASARAN
KEGIATAN
TARGET KINERJA ALOKASI ANGGARAN (000 Rp) Unit Kerja
Satker 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Sensus Penduduk
a. Jumlah publikasi/laporan
Sensus Penduduk yang
terbit tepat waktu
- - - - -
6. Jumlah Publikasi/Laporan
Survei Penduduk Antar
Sensus
a. Jumlah publikasi/laporan
Survei Penduduk Antar
Sensus yang terbit tepat
waktu
- - - - -
b. Persentase pemasukan
dokumen (response rate)
Survei Penduduk Antar
Sensus
- - - - -
7. Jumlah Publikasi/Laporan
Statistik Kesejahteraan
Rakyat
a. Jumlah publikasi/laporan
Statistik Kesejahteraan
Rakyat yang terbit tepat
waktu
1 1 1 1 1
b. Jumlah publikasi/laporan
Statistik Kesejahteraan
Rakyat yang memiliki
1 1 1 1 1
33
PROGRAM/KEGIATAN/
SASARAN
PROGRAM/SASARAN
KEGIATAN
TARGET KINERJA ALOKASI ANGGARAN (000 Rp) Unit Kerja
Satker 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
ISSN/ISBN
c. Persentase pemasukan
dokumen (response rate)
Survei Statistik
Kesejahteraan Rakyat
dengan pendekatan rumah
tangga
100 100 100 95 95
8. Jumlah Publikasi/Laporan
Statistik Ketahanan Sosial
a. Jumlah publikasi/laporan
Statistik Ketahanan Sosial
yang terbit tepat waktu
0 1 1 1 1
b. Persentase pemasukan
dokumen (response
rate)Survei Statistik
Ketahanan Sosial dengan
pendekatan rumah tangga
100 100 100 95 95
c. Persentase pemasukan
dokumen (response
rate)Survei Statistik
Ketahanan Sosial dengan
pendekatan non rumah
tangga non usaha
100 100 100 100 100
9. Jumlah Publikasi/Laporan
Pendataan Potensi Desa
34
PROGRAM/KEGIATAN/
SASARAN
PROGRAM/SASARAN
KEGIATAN
TARGET KINERJA ALOKASI ANGGARAN (000 Rp) Unit Kerja
Satker 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
a. Jumlah publikasi/laporan
Pendataan Potensi Desa
yang tepat waktu
- - - 1 -
b. Persentase pemasukan
dokumen (response rate)
Pendataan Potensi Desa
- - - 100 -
10. Basis Data Terpadu Program
Perlindungan Sosial
a. Persentase Basis Data
Terpadu Program
Perlindungan Sosial yang
selesai tepat waktu
100 - - - -
11. Jumlah Publikasi/Laporan
Statistik Hortikultura dan
Perkebunan
Bidang
Statistik
Produksi
a. Jumlah
Publikasi/Laporan
Statistik Hortikultura
dan Perkebunan yang
terbit tepat waktu
- 1 1 1 1
b. Persentase pemasukan
dokumen (response
rate) Statistik
95 100 0 - -
35
PROGRAM/KEGIATAN/
SASARAN
PROGRAM/SASARAN
KEGIATAN
TARGET KINERJA ALOKASI ANGGARAN (000 Rp) Unit Kerja
Satker 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Hortikultura dan
Perkebunan dengan
pendekatan rumah
tangga
c. Persentase pemasukan
dokumen (response
rate) Statistik
Hortikultura dan
Perkebunan dengan
pendekatan usaha
95 100 100 100 100
d. Persentase pemasukan
dokumen (response
rate) Statistik
Hortikultura dan
Perkebunan dengan
pendekatan non rumah
tangga non usaha
100 100 100 100 100
12. Jumlah Publikasi/Laporan
Statistik Tanaman Pangan
a. Jumlah
Publikasi/Laporan
Statistik Tanaman
Pangan yang terbit tepat
waktu
1 1 - 1 1
b. Persentase pemasukan
dokumen (response rate)
Statistik Tanaman
95 100 100 100 100
36
PROGRAM/KEGIATAN/
SASARAN
PROGRAM/SASARAN
KEGIATAN
TARGET KINERJA ALOKASI ANGGARAN (000 Rp) Unit Kerja
Satker 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Pangan dengan
pendekatan rumah
tangga
c. Persentase pemasukan
dokumen (response rate)
Statistik Tanaman
Pangan dengan
pendekatan non rumah
tangga non usaha
100 100 100 100 100
13. Jumlah Publikasi/Laporan
Survei Pertanian Antar
Sensus
a. Jumlah
Publikasi/Laporan
Survei Pertanian Antar
Sensus yang terbit tepat
waktu
- - - 1 -
14. Jumlah Publikasi/Laporan
Statistik Peternakan,
Perikanan, dan Kehutanan
a. Jumlah publikasi/laporan
Statisitk Peternakan,
Perikanan, dan Kehutanan
yang terbit tepat waktu
- - - 1 1
b. Persentase pemasukan
dokumen (response rate) 100 100 - - -
37
PROGRAM/KEGIATAN/
SASARAN
PROGRAM/SASARAN
KEGIATAN
TARGET KINERJA ALOKASI ANGGARAN (000 Rp) Unit Kerja
Satker 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Survei Statistik
Peternakan, Perikanan,
dan Kehutanan dengan
pendekatan rumah tangga
c. Persentase pemasukan
dokumen (response rate)
Survei Statistik
Peternakan, Perikanan,
dan Kehutanan dengan
pendekatan usaha
95 100 100 100 100
d. Persentase pemasukan
dokumen (response rate)
Survei Statistik
Peternakan, Perikanan,
dan Kehutanan dengan
pendekatan non rumah
tangga non usaha
100 100 100 100 100
15. Jumlah Publikasi/Laporan
Statistik Industri,
Pertambangan dan
Penggalian, Energi, dan
Konstruksi
a. Jumlah Publikasi/Laporan
Statistik Industri,
Pertambangan dan
Penggalian, Energi, dan
- 1 - 1 1
38
PROGRAM/KEGIATAN/
SASARAN
PROGRAM/SASARAN
KEGIATAN
TARGET KINERJA ALOKASI ANGGARAN (000 Rp) Unit Kerja
Satker 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Konstruksi yang terbit
tepat waktu
b. Persentase pemasukan
dokumen (response rate)
Survei Industri,
Pertambangan dan
Penggalian, Energi, dan
Konstruksi dengan
pendekatan usaha
98 100 100 95 95
16. Jumlah Publikasi/Laporan
Statistik Distribusi
Bidang
Statistik
Distribusi a. Jumlah Publikasi/Laporan
Statistik Distribusi yang
terbit tepat waktu
- - - 1 1
b. Persentase pemasukan
dokumen (response rate)
Survei Statistik Distribusi
dengan pendekatan
usaha
96 100 100 98 98
c. Persentase pemasukan
dokumen (response rate)
Survei Statistik Distribusi
dengan pendekatan non
rumah tangga non usaha
98 100 100 100 100
39
PROGRAM/KEGIATAN/
SASARAN
PROGRAM/SASARAN
KEGIATAN
TARGET KINERJA ALOKASI ANGGARAN (000 Rp) Unit Kerja
Satker 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
17. Jumlah Publikasi/Laporan
Sensus Ekonomi 2016
a. Jumlah Publikasi/Laporan
Sensus Ekonomi 2016
yang terbit tepat waktu
- 2 2 1 -
b. Persentase pemasukan
dokumen (response rate)
Sensus Ekonomi 2016
- 100 100 - -
18. Jumlah Publikasi/Laporan
Statistik Harga
a. Jumlah Publikasi/Laporan
Statistik Harga yang terbit
tepat waktu
- 1 1 1 1
b. Persentase pemasukan
dokumen (response rate)
Survei Statistik Harga
dengan pendekatan rumah
tangga
100 100 100 100 100
c. Persentase pemasukan
dokumen (response rate)
Survei Statistik Harga
dengan pendekatan usaha
96 100 100 98,10 98,50
19. Jumlah Publikasi/Laporan
Survei Biaya Hidup
40
PROGRAM/KEGIATAN/
SASARAN
PROGRAM/SASARAN
KEGIATAN
TARGET KINERJA ALOKASI ANGGARAN (000 Rp) Unit Kerja
Satker 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
a. Jumlah
Publikasi/Laporan
Statistik Harga (SBH)
yang terbit tepat waktu
- - - - -
b. Persentase pemasukan
dokumen (response rate)
survei statistik harga
(SBH) dengan
pendekatan rumah tangga
- - - - -
20. Jumlah Publikasi/Laporan
Survei
Penyempurnaan Diagram
Timbang
a. Jumlah
Publikasi/Laporan
Survei Penyempurnaan
Diagram Timbang
- - - - -
b. Persentase pemasukan
dokumen (response
rate) Survei
Penyempurnaan
Diagram Timbang
- - - - -
21. Jumlah Publikasi/Laporan
Survei Statistik Keuangan,
TI, dan Pariwisata
a. Jumlah Publikasi/Laporan
Statistik Keuangan, TI,
dan Pariwisata yang terbit
- - - - -
41
PROGRAM/KEGIATAN/
SASARAN
PROGRAM/SASARAN
KEGIATAN
TARGET KINERJA ALOKASI ANGGARAN (000 Rp) Unit Kerja
Satker 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
tepat waktu
b. Persentase pemasukan
dokumen (response rate)
Survei Statistik
Keuangan, TI, dan
Pariwisata pendekatan
usaha
95 100 97 98 98
c. Persentase pemasukan
dokumen (response rate)
Survei Statistik
Keuangan, TI, dan
Pariwisata pendekatan
non rumah tangga non
usaha
98 100 99 100 100
21. Jumlah Publikasi/Laporan
Indeks Kemahalan
Konstruksi
a. Jumlah
Publikasi/Laporan
Statistik Harga
konstruksi yang terbit
tepat waktu
- - - - -
b. Persentase pemasukan
dokumen (response
rate) Survei Statistik
Harga Konstruksi
pendekatan usaha
- - - 100 100
42
PROGRAM/KEGIATAN/
SASARAN
PROGRAM/SASARAN
KEGIATAN
TARGET KINERJA ALOKASI ANGGARAN (000 Rp) Unit Kerja
Satker 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
c. Persentase pemasukan
dokumen (response
rate) Survei Statistik
Harga Konstruksi
pendekatan non rumah
tangga non usaha
- - - 100 100
22. Jumlah Publikasi/Laporan
Statistik Keuangan
Pemerintah Daerah
a. Jumlah
Publikasi/Laporan
Statistik Keuangan
pemerintah daerah yang
terbit tepat waktu
- - - - -
b. Persentase pemasukan
dokumen (response
rate) survei dengan
pendekatan non rumah
tangga non usaha
- - 100 100 100
23. Jumlah Publikasi/Laporan
Statistik Wisatawan
Nusantara
a. Jumlah
Publikasi/Laporan
Statistik wisatawan
nusantara yang terbit
tepat waktu
- - - 1 1
b. Persentase pemasukan - - - 100 100
43
PROGRAM/KEGIATAN/
SASARAN
PROGRAM/SASARAN
KEGIATAN
TARGET KINERJA ALOKASI ANGGARAN (000 Rp) Unit Kerja
Satker 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
dokumen (response rate)
survei statistik
wisatawan nusantara
dengan pendekatan
rumah tangga
24. Jumlah Publikasi/Laporan
Neraca Produksi
Bidang Neraca
Wilayah dan
Analisis
Statistik a. Jumlah Publikasi/Laporan
Neraca Produksi yang
terbit tepat
1 1 1 1 1
b. Jumlah Publikasi/Laporan
Neraca Produksi yang
memiliki ISSN/ISBN
1 1 1 1 1
c. Persentase pemasukan
dokumen (response rate)
Survei Neraca Produksi
dengan pendekatan usaha
90 100 100 100 100
25. Jumlah Publikasi/Laporan
Neraca Pengeluaran
a. Jumlah Publikasi/Laporan
Neraca Pengeluaran yang
terbit tepat waktu
1 1 1 1 1
b. Jumlah Publikasi/Laporan
Neraca Pengeluaran yang
memiliki ISSN/ISBN
1 1 1
44
PROGRAM/KEGIATAN/
SASARAN
PROGRAM/SASARAN
KEGIATAN
TARGET KINERJA ALOKASI ANGGARAN (000 Rp) Unit Kerja
Satker 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
c. Persentase pemasukan
dokumen (response rate)
Survei Neraca
Pengeluaran dengan
pendekatan rumah tangga
90 100 100 99 99
d. Persentase pemasukan
dokumen (response rate)
Survei Neraca
Pengeluaran dengan
pendekatan usaha
90 100 100 100 100
e. Persentase pemasukan
dokumen (response rate)
Survei Neraca
Pengeluaran dengan
pendekatan non rumah
tangga non usaha
90 100 100 98 98
26. Jumlah Publikasi/Laporan
Analisis dan Pengembangan
Statistik
a. Jumlah Publikasi/Laporan
Analisis dan
Pengembangan Statistik
yang terbit tepat waktu
1 7 1 1 1
b. Persentase pemasukan
dokumen (response rate) 90 100 100 99 99
45
PROGRAM/KEGIATAN/
SASARAN
PROGRAM/SASARAN
KEGIATAN
TARGET KINERJA ALOKASI ANGGARAN (000 Rp) Unit Kerja
Satker 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Survei Analisis dan
Pengembangan Statistik
dengan pendekatan rumah
tangga
c. Persentase pemasukan
dokumen (response rate)
Survei Analisis dan
Pengembangan Statistik
dengan pendekatan usaha
90 100 100 100 100
26. Jumlah Publikasi/Laporan
PMTB Institusi dan Lapangan
Usaha
a. Jumlah
Publikasi/Laporan
Neraca Pengeluaran
yang terbit tepat waktu
- - - 1 1
b. Persentase pemasukan
dokumen (response
rate) survei neraca
pengeluaran dengan
pendekatan rumah
tangga
- - - 100 100
c. Persentase pemasukan
dokumen (response
rate) survei neraca
- - - 100 100
46
PROGRAM/KEGIATAN/
SASARAN
PROGRAM/SASARAN
KEGIATAN
TARGET KINERJA ALOKASI ANGGARAN (000 Rp) Unit Kerja
Satker 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
pengeluaran dengan
pendekatan usaha
d. Persentase pemasukan
dokumen (response
rate) survei neraca
pengeluaran dengan
pendekatan non rumah
tangga non usaha
- - - 100 100
PROGRAM 01 : Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya
KEGIATAN
2886
: Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPS
Provinsi 1.892.157 2.074.324 2.252.619 2.397.146 2.524.077
1. Layanan Internal (overhead) 1 1 1 1 1 Bagian Tata
Usaha a. Jumlah Laporan Dukungan
Manajemen 12 8 7 21 21
2. Layanan Perkantoran
a. Jumlah Laporan
Dukungan Manajemen 12 8 7 21 21
b. Persentase pembayaran
upah dan gaji yang tepat
waktu
100 100 100 100 100
c. Persentase sarana dan
prasarana TIK dalam
kondisi baik
85 85 95 95 95
47
PROGRAM/KEGIATAN/
SASARAN
PROGRAM/SASARAN
KEGIATAN
TARGET KINERJA ALOKASI ANGGARAN (000 Rp) Unit Kerja
Satker 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
d. Persentase sarana dan
prasarana lainnya dalam
kondisi baik
90 90 95 95 95
PROGRAM 02 : Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
KEGIATAN
2891
: Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPS
Kabupaten/Kota 1.089.495 122.750 0 43.200 353.320
1. Layanan Internal - - - 1 1 Bagian Tata
Usaha a. Persentase pengadaan
kendaraan bermotor yang
diselesaikan
- - - - 95
b. Persentase pengadaan
perangkat pengolah data
dan komunikasi yang
diselesaikan
100 - - - 90
c. Persentase pengadaan
peralatan dan fasilitas
yang diselesaikan
100 - - 100 100
d. Persentase pengadaan
tanah dan pengadaan,
rehabilitasi, revitalisasi,
serta pembangunan
gedung/bangunan yang
diselesaikan
100 - - - 90