7/27/2019 Bagian 4.2
http://slidepdf.com/reader/full/bagian-42 1/3
4.2. Penggunaan Produk Akhir
Etilen oksida adalah produk kimia antara yang keras, digunakan di U.S. untuk
memproduksi etilen glikol dengan reaksi hidrasi :
CH2 CH2 + H2 HOCH2CH2OH
O
Ini dilakukan dalam sebuah reaktor kontinyu-unit pelengkap destilasi.
Pembuatan etilen glikol selain dengan reaksi hidrasi, dapat juga menggunakan proses
hidrolisis dan karbonasi.
1) Proses Hidrolisis
Pembuatan etilen glikol dengan reaksi hidrolisis ini terbagi dua, yaitu :
a) Proses Katalitik
Proses katalitik merupakan proses pembuatan monoetilen glikol dengan mereaksikan
air dengan etilen oksida (keduanya dalam fasa cair), digabungkan dengan air recycle dengan
perbandingan mol air dan etilen oksida 5 : 1. Dikondisikan hingga mencapai kondisi yang
disyaratkan dalam reaktor katalitik. Pada proses katalitik ini digunakan katalis untuk
memperbesar selektivitas terhadap monoetilen glikol sekaligus mengurangi jumlah akses air
yang ditambahkan sehingga akan mengurangi kebutuhan energi dalam proses pemisahanan
b) Proses non Katalitik
Proses non katalitik merupakan proses hidrolisis etilen glikol dengan air yang
membentuk monoetilen glikol dengan hasil samping berupa dietilen glikol dan trietilen
glikol. Mula-mula etilen oksida murni atau campuran air dengan etilen oksida digabungkan
dengan air recycle dengan perbandingan mol air dengan etilen oksida = 20 : 1 (air dalam
jumlah yang sangat berlebih digunakan untuk mencapai selektivitas monoetilen glikol yang
tinggi), dipanaskan sampai kondisi reaksi pada reaktor turbular untuk diubah menjadi
monoetilen glikol dengan hasil samping berupa dietilen glikol dan trietilen glikol. Air
berlebih pada proses ini dihilangkan dengan menggunakan evaporator dan etilen glikol
dimurnikan dengan destilasi vakum.
2) Proses Karbonasi
Etilen glikol dapat diproduksi dengan mereaksikan etilen oksida dengan
karbondioksida membentuk etilen karbonat yang selanjutnya dihidrolisis menjadi etilen
glikol. Unit oksidasi etilen dengan proses langsung menghasilkan etilen oksida yang
kemudian diabsorbsi dengan suatu larutan absorben sebelum memasuki unit karbonasi.
Keluaran menara absorbsi direaksikan dengan karbondioksida kemudian dikonversi menjadi
150-175oC
10-15 atms
7/27/2019 Bagian 4.2
http://slidepdf.com/reader/full/bagian-42 2/3
etilen karbonat yang kemudian masuk ke unit hidrolisis untuk membentuk etilen glikol.
Keuntungan yang paling signifikan pada proses ini yaitu konversi etilen oksida menjadi etilen
glikol yang hampir sempurna dimana hanya sekitar 1% dihasilkan dietilen glikol dan
senyawa glikol yang lain.
Etilen oksida selain digunakan untuk pembuatan etilen glikol, juga dapat digunakan
sebagai bahan baku pembuatan :
1) Monoetilen Glycol , dihasilkan dari reaksi etilen oksida dengan air, merupakan agen
antibeku yang digunakan pada mesin-mesin, Juga digunakan untuk bahan baku produksi
polietilen terephthalate (PET), dan sebagai cairan penukar panas.
2) Dietilen Glycol , merupakan agen pelunak yang digunakan pada gabus, lem, dan kertas.
Juga digunakan sebagai solven dan agen de-icing pada pesawat terbang maupun bandara.
3)
Trietilen Glycol , merupakan agen humectant yang juga digunakan sebagai solven, pernis
dan pengering gas. Sering digunakan sebagai drying agent pada pengolahan gas alam.
4) Tetraetilen Glycol , merupakan agen ekstraksi yang digunakan dalam ekstraksi
hidrokarbon aromatik.
5) Polietilen Glycol , digunakan sebagai bahan baku pembuatan kosmetik, farmasi, pelumas,
solven, bahan penunjang pembuatan keramik dan bahan pembuat perekat maupun tinta
cetak.
6)
Polietilen oksida (Polyox), dihasilkan dengan reaksi polimerisasi dengan melibatkan
logam golongan IIA dan IIIA. Digunakan dalam bidang pertanian, agen koagulasi dan
bahan pengemas.
7) Etilen Glycol Ether , dihasilkan dari reaksi etilen oksida dengan alkohol. Digunakan
sebagai minyak rem, detergen, solven cat. Sering juga digunakan untuk bahan
pengekstrak bagi SO2, H2S, CO2, dan merkaptan dari gas alam.
8) Ethanolamine, dihasilkan dari reaksi etilen oksida dengan amonia. Digunakan sebagai
bahan kimia dalam proses akhir tekstil, kosmetik, sabun, detergen dan pemurnian gas
alam.
9) Nonionic Surfactant , dihasilkan dari reaksi etilen oksida dengan alkilphenol,
alkilmerkaptan atau polipropilen glikol. Digunakan sebagai bahan pengemulsi pada
proses polimerisasi, bahan dasar industri surfaktan, pembuatan kertas dan daur ulang.
10) Turunan Lain, misalnya akrilonitril yang dihasilkan dari reaksi etilen oksida dengan etilen
cyanohidrin atau urethane yang dihasilkan dari reaksi etilen oksida dengan propilen
oksida.
7/27/2019 Bagian 4.2
http://slidepdf.com/reader/full/bagian-42 3/3
Daftar Pustaka :
Pratiwi, Wulan. 2009. “Prarancangan Pabrik Pembuatan Etilen Glikol dari Etilen Oksida
dengan Proses Karbonasi dengan Kapasitas 80.000 Ton/Tahun”. Skripsi. Medan :
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
Ardianto, Moh. Nurdin dan Mohammad Suprihat. 2004. “Pra Rancangan Pabrik Etilen
Oksida Proses Celanese Kapasitas 100.000 Ton/Tahun”. Skripsi. Semarang : Fakultas
Teknik Universitas Diponegoro.