Download pdf - Bahan PA Integritas

Transcript
Page 1: Bahan PA Integritas

Bahan Pendalaman Alkitab

Kelompok Tumbuh Bersama

Gereja Kristen Indonesia

Bogor Baru

IIINNNTTTEEEGGGRRRIIITTTAAASSS:::

MMMeeemmmiiimmmpppiiinnn dddeeennngggaaannn pppeeennnyyyeeerrrtttaaaaaannn TTTuuuhhhaaannn

Page 2: Bahan PA Integritas

Disusun oleh:

Agus Sulih

Aryantono Martowidjojo

Bonar Pasaribu

Daniel Murdiyarso

Darwin Darmawan

Page 3: Bahan PA Integritas

Daftar Isi

Bahan PA 1. “Integritas: Sebuah pembelajaran dari karakter

kepemimpinan Paulus” (2 Kor. 1:12 – 2:4) ......................... 4 Bahan PA 2. “Integritas yang mengutamakan Firman Tuhan” (2 Kor.

4) ................................................................................................ 6 Bahan PA 3. “Integritas Yang Membangun Komunitas” (2 Kor. 12:16 -

13:10) ......................................................................................... 8 Bahan PA 4. “KETIKA INTEGRITAS DIPERHADAPKAN DENGAN

UANG” (2 Kor. 8:1-24) ......................................................... 10 Bahan PA 5. “Ketika Integritas diperhadapkan dengan Ambisi” (2

Kor. 10: 1-18) .......................................................................... 12 Bahan PA 6. “Integritas sebagai Cara Hidup” (2 Kor. 6: 1-18) .............. 15

Page 4: Bahan PA Integritas

4

Bahan PA 1.

“INTEGRITAS: Sebuah pembelajaran dari karakter

kepemimpinan Paulus”

(2 Kor. 1:12 – 2:4)

Dalam Kamus Oxford, integritas memiliki dua arti yang terkait dengan

kepribadian seseorang: jujur dan utuh. Kata integritas banyak dipakai

dan diucapkan orang untuk memberi kesan bahwa yang memakai dan

mengucapkan memiliki kualitas yang sesuai dengan arti kata itu

sendiri. Tidak kurang beberapa perusahaan yang bergerak di bidang

jasa (misalnya keuangan) tak segan-segan menggunakan kata ini

sebagai penciri atau semboyan untuk mengesankan pelanggannya.

Seperti apakah integritas itu dalam kenyataannya? Seorang

rohaniawan, John Poultan mencoba menggambarkan integritas sebagai

berikut:

Kesaksian hidup yang paling efektif adalah jika hidup seseorang

mencerminkan segala sesuatu yang dia ucapkan. Kehidupannya di

depan publik yang terbuka persis sama dengan yang dijalani secara

pribadi yang tersembunyi.

Apa kata Alkitab tentang integritas? Kita akan mempelajari kehidupan

dan kepemimpinan Rasul Paulus dari 2 Kor. 1:12 – 2:4. Kondisi Jemaat

Korintus membuka mata kita untuk melihat bagaimana Paulus

membangun kehidupan jemaat yang masih sangat muda sambil

memelihara integritas dalam kepemimpinannya.

PERTANYAAN PENGAMATAN

1. Dari 2 Kor.1:12, karakter apakah yang Paulus banggakan dalam

hubungannya dengan Jemaat Korintus?

2. Ketika ”ya” dan ”tidak” tidak dapat dikatakan sekaligus (2

Kor.1:17), karakter apakah yang hendak Paulus tunjukkan?

3. Apa yang terjadi dengan rencana Paulus untuk mengunjungi

Korintus (2 Kor.2:1)? Kenapa dia tidak datang tapi menulis surat

sebagai gantinya (2 Kor.2:3-4)?

Page 5: Bahan PA Integritas

5

PERTANYAAN PENDALAMAN

4. Ketulusan (sincerity) adalah modal utama dalam kepemimpinan

Paulus. Apakah motif yang murni ini terkait dengan latar belakang

hidup Paulus atau karena situasi?

5. Pendirian yang teguh (consistency) memberi kesan bahwa Paulus

adalah orang yang kaku. Adakah dampak negatif dalam

hubungannya dengan Jemaat Korintus?

6. Jika Paulus dapat dipercaya (reliability), apakah hal itu terjadi begitu

saja? Bagaimana cara Paulus meyakinkan Jemaat Korintus bahwa

keputusan yang diambil adalah pilihan yang terbaik?

7. Ketiga karakter di atas menunjukkan kredibilitas (credibility) Paulus

dalam hal membangun jemaat yang tidak memiliki pegangan dan

terpecah. Apakah Paulus tahu bahwa kredibiltasnya tidak

diragukan Jemaat Korintus? (Lih. 2 Kor.2:7:5-7).

PERTANYAAN PENERAPAN

8. Dalam kehidupan nyata kredibilitas sering dipertentangkan dengan

kompromi. Ceritakan pengalaman Sdr tentang kompromi, baik

yang Sdr amati, alami dan perjuangkan sehingga Sdr mendapat

pelajaran dari pengalaman ini.

9. Dalam hal kredibiltas, menurut Sdr dalam aspek apakah GKI dapat

dipandang sebagai agen perubahan yang memiliki integritas yang

tinggi dalam komunitas yang majemuk di Indonesia dan komunitas

Gereja-gereja di Indonesia?

10. Apakah GKI di kota Bogor (Boba dan Pengadilan) memilki

kapasitas/modal dasar untuk melakukan hal yang sama dalam

skala yang lebih kecil? Berikan contohnya!

11. Bagikan pengalaman pribadi yang terkait dengan kredibilitas Sdr di

mata teman dekat (sekantor, sebidang pekerjaan, seprofesi)!

Page 6: Bahan PA Integritas

6

Bahan PA 2.

“INTEGRITAS YANG MENGUTAMAKAN FIRMAN

TUHAN”

(2 Kor. 4)

PERTANYAAN PENGAMATAN

1. Apa yang membuat Paulus tidak tawar hati?

2. Apa yang Paulus tolak?

3. Siapakah yang menurut Paulus “orang-orang yang akan binasa”?

4. Siapa yang Paulus beritakan?

5. Bagaimana kita dapat beroleh terang?

6. Apa maksud Paulus ketika dia berkata “harta ini kami punyai

dalam bejana tanah liat?”

7. Apa yang senantiasa Paulus bawa?

8. Apa dasar Paulus berkata-kata?

9. Apa yang Paulus perhatikan?

PERTANYAAN PENDALAMAN

10. Apakah maksud “Kemurahan Allah”?

11. “Menolak perbuatan tersembunyi yang memalukan” apakah

maksudnya? Mengapa perbuatan yang memalukan sering

dilakukan tersembunyi?

12. Apakah maksud Paulus ketika berkata “orang yang tidak percaya

adalah orang yang pikirannya dibutakan oleh ilah zaman ini”?

13. Mengapa pikiran yang dibutakan oleh ilah zaman ini membuat

seseorang tidak mampu melihat kemuliaan Kristus? Di mana letak

kemuliaan Kristus?

14. Mengutamakan Kristus melebihi diri kita. Inilah salah satu kunci

menuju integritas diri. Setujukah Saudara? Mengapa?

15. Kerendahan hati adalah kunci lain dari integritas diri. Setujukah

Saudara? Mengapa?

16. Pengharapan akan kemuliaan kekal adalah kunci lain dari integritas

diri. Setujukah Saudara? Mengapa?

PERTANYAAN PENERAPAN

Page 7: Bahan PA Integritas

7

17. Apakah Saudara menyadari dan merasakan panggilan Tuhan untuk

memberitakan Injil dan melayani orang lain? Bagaimana supaya

panggilan itu bisa kita rasakan?

18. Apakah hambatan dan tekanan yang membuat kita lebih suka

mengikuti suara ilah zaman ini dan keinginan diri sendiri,

ketimbang kehendak Tuhan dalam firman-Nya?

19. Apakah Saudara memiliki relasi yang baik dengan Tuhan, sehingga

mampu melihat keutamaan dan kemuliaan Kristus di atas

segalanya? Apa yang bisa kita lakukan untuk meningkatkannya?

20. Apakah Saudara menyadari bahwa seluruh hidup kita adalah

karunia? Apakah yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan

kesadaran itu?

21. Apakah Saudara memikirkan dan mengharapkan hidup kekal?

Bagaimana pengharapan itu mempengaruhi integritas Saudara?

Page 8: Bahan PA Integritas

8

Bahan PA 3.

“INTEGRITAS YANG MEMBANGUN KOMUNITAS”

(2 Kor. 12:16 - 13:10)

Pelayanan adalah istilah yang sangat tidak asing. Namun tantangannya

mungkin tidak demikian. Tantangan yang paling berat mungkin

melawan agenda pribadi kita. Melayani sesama tidak terwujud begitu

saja. Kita sering termotivasi dalam pelayanan kita dengan kepentingan

pribadi, melindungi diri dan promosi pribadi. Sering kita yang ingin

melayani justru tidak lebih dari pada melayani diri sendiri. Bagaimana

integritas yang melayahi sesama itu? Mari kita pelajari bersama.

PERTANYAAN PENGAMATAN

1. Tuduhan apa yang ditujukan kepada Paulus oleh jemaat Korintus

(2 Kor. 12:16)?

2. Apa yang Paulus pertanyakan/sanggah dari tuduhan tersebut (2

Kor. 12:17,18)?

3. Berlawanan dengan tuduhan di atas. Apa tujuan Paulus untuk

jemaat Korintus (2 Kor. 12:19)?

4. Tujuan di atas muncul karena kekuatiran Paulus terhadap jemaat.

Kekuatiran akan apa (2 Kor. 12:20,21)?

5. Apa sikap Paulus terhadap tuduhan tersebut (2 Kor. 13:1-4)?

6. Berlawanan dengan menuduh orang lain, apa yang Paulus inginkan

dari jemaat Korintus (2 Kor. 13:5)?

7. Apa harapan Paulus pada jemaat jika mereka melakukan hal di atas

(2 Kor. 13:5-9)?

8. Apa tujuan Paulus menulis bagian surat ini? (2 Kor. 13:10)

PERTANYAAN PENDALAMAN

9. Apa ciri dari tuduhan yang tidak benar (2 Kor. 12:17,18)?

10. Menghadapi berbagai tuduhan, bagaimana Paulus

mempertanggung jawabkan pelayanannya? (2 Kor. 12:19)

11. Kualitas pelayanan Paulus begitu tinggi, sehingga membuat

tuduhan jemaat tidak relefan. Bagaimana Paulus membuktikan hal

ini (2 Kor. 13:5)? Kualitas seperti apakah itu (2 Kor. 13:5)?

Page 9: Bahan PA Integritas

9

12. Kuasa apa (authority) yang diberikan Tuhan kepada Paulus (2 Kor.

13:10)? Bagaimana Paulus menggunakan kuasa itu untuk

pelayanannya?

PERTANYAAN PENERAPAN

13. Apakah tuduh-menuduh dan kekuatiran Paulus nampak pada

jemaat GKI BoBa? Jika ya, bagaimana mengatasinya?

14. Kualitas pelayanan seperti apa yang sudah kita terapkan kepada

jemaat GKI BoBa? Bagaimana meningkatkannya?

15. Integritas seperti apa yang membangun jemaat/komunitas. Sejauh

mana integritas dan dampaknya terwujud di GKI BoBa?

Page 10: Bahan PA Integritas

10

Bahan PA 4.

“KETIKA INTEGRITAS DIPERHADAPKAN DENGAN

UANG”

(2 Kor. 8:1-24)

PERTANYAAN PENGAMATAN

1. Apa yang akan diberitahukan Paulus kepada jemaat Korintus

tentang jemaat-jemaat Makedonia?

2. Apa kesaksian Paulus tentang jemaat Makedonia?

3. Apa yang didesakkan jemaat Makedonia kepada Paulus dan apa

yang mereka berikan?

4. Setelah desakan itu, apa tindakan Paulus?

5. Apa perkataan Paulus kepada Titus?

6. Bagaimana gambaran kasih karunia Tuhan menurut Paulus?

7. Apa pesan dan harapan Paulus kepada Titus?

8. Kelebihan dan kekurangan dikelola supaya bagaimana?

9. Apakah Titus dengan sukarela melaksanakan pelayanan pekabaran

Injil?

10. Siapa yang ditunjuk jemaat-jemaat untuk pelayanan kasih itu?

PERTANYAAN PENDALAMAN

11. Dapatkah kita sebut bahwa pemberian kristiani (dalam hal ini uang

atau materi) bersifat rohani (2 Kor. 8:1,7,9; 9:8,14), juga bersifat

pengorbanan (2 Kor. 8:2,3,4; 9:7) dan pernyataan rasa solidaritas (2

Kor. 8:4)?

12. Tuhan memperhatikan segala tindak tanduk dalam pelayanan kasih

khususnya pengelolaan uang (2 Kor. 8:20-21). Apakah memang

demikian?

13. Cara mengelola uang sebaik-baiknya adalah dengan melakukan

secara bersama (2 Kor.8:16,19,23) dan tertib administrasi (2 Kor.

8:21). Hal ini juga menunjukkan integritas. Apakah Saudara setuju?

14. Integritas dalam pelayanan kasih termasuk pemberian atau

pengelolaan uang secara benar, akan memberi hasil dan buah yang

baik, berarti hal ini memuliakan Tuhan (2 Kor. 8:18-19, 23). Apakah

begitu?

Page 11: Bahan PA Integritas

11

15. Pelayanan kasih yang diwujudkan dengan pemberian berupa

materi (uang) dengan murah hati, akan memperkaya si pemberi (2

Kor. 9:11) dan menguntungkan si penerima (2 Kor. 9:12). Dapatkah

hal ini diterima?

16. Bukan hanya si pemberi dan penerima yang diuntungkan, tetapi

juga jemaat (2 Kor. 9:13) dan kemuliaan serta syukur bagi Allah (2

Kor. 9:11-13). Dapat jugakah hal ini disetujui?

PERTANYAAN PENERAPAN

17. Titus diajak oleh Paulus dan dia bersedia terlibat dalam pelayanan

pekabaran Injil dan pelayanan kasih di jemaat Korintus. Padahal

dia sendiri tidak tahu bagaimana tentang kelangsungan hidupnya

secara dukungan materil. Masih adakah orang-orang yang

mempunyai integritas seperti Titus ini kita dapatkan di kalangan

Kristen di Indonesia?

18. Jemaat-jemaat Makedonia yang meskipun miskin tetapi memberi

lebih dari kemampuannya untuk mendukung pelayanan orang-

orang kudus dan juga jemaat-jemaat lain. Adakah kita jumpai

jemaat seperti ini atau jemaat-jemaat yang suka memberi dengan

murah hati di gereja-gereja di Indonesia?

19. Bagaimana kalau pertanyaan butir 1 dan 2 di atas secara spesifik

ditujukan bagi GKI Bogor Baru?

20. Integritas dalam pengelolaan uang sangat penting. Apakah dengan

pendalaman yang kita lakukan sudah cukup untuk diterapkan baik

untuk diri sendiri maupun untuk Gereja kita?

21. Menurut saudara hal-hal apa lagi yang perlu dilakukan dalam

pengelolaan uang?

Page 12: Bahan PA Integritas

12

Bahan PA 5.

“KETIKA INTEGRITAS DIPERHADAPKAN DENGAN

AMBISI”

(2 Kor. 10: 1-18)

Setiap orang yang ingin melayani Tuhan harus memiliki integritas

kepribadian. Namun bukanlah hal yang mudah untuk

mempertahankan integritas tersebut. Salah satu godaan yang mungkin

dihadapi orang percaya dalam menjaga integritas adalah ambisi.

Memiliki ambisi dalam hidup bukanlah hal yang salah, tetapi harus

disadari bahwa ambisi itu tidak selalu benar. Kita dituntut untuk dapat

memiliki ambisi yang benar.

Kata “ambisi” sering disalah tafsirkan sebagai sesuatu yang negatif.

Padahal tidak selalu demikian. Definisi ambition atau ambisi adalah

keinginan (hasrat, nafsu) yang besar untuk menjadi (memperoleh,

mencapai) sesuatu (seperti cita-cita, pangkat, kedudukan) atau

melakukan sesuatu. Sedangkan menurut kamus Webster antara lain: a

goal or objective that somebody is trying to achieve (arah atau tujuan

tertentu yang seseorang sedang coba capai); an eager or strong desire to

achieve something, such as fame or power (keinginan atau hasrat yang

kuat untuk mencapai tingkat kemasyhuran atau kekuasaan tertentu); a

desire for success: a strong feeling of wanting to be successful in life and

achieve great thing (keinginan yang kuat untuk memperoleh

kesuksesan dalam hidup dan mencapai hal-hal besar/baik yang

diinginkan).

Nah, bagaimanakah seharusnya orang percaya memiliki ambisi yang

benar? Dengan pertolongan dan bimbingan Tuhan, marilah kita sama-

sama mendiskusikannya. Tuhan memberkati.

PERTANYAAN PENGAMATAN

1. Bagaimanakah ucapan Paulus kepada jemaat di Korintus yang

bernada merendahkan diri dalam menghadapi penentangnya?

Page 13: Bahan PA Integritas

13

2. Bagaimana cara Paulus membela diri terhadap tuduhan para

penentangnya di Korintus?

3. Bagaimana Paulus menunjukkan bahwa “perjuangannya” bukan

menggunakan senjata duniawi?

4. Apakah yang “dipatahkan”, “dirubuhkan”, “ditawan”, dan

“dihukum” oleh Paulus?

5. Paulus tidak pernah memegahkan dirinya, tetapi senantiasa

memuliakan apa yang dikerjakan oleh Allah dan mengaku sebagai

milik Kristus. Ayat mana yang mendukung hal tersebut?

6. Apa yang dikatakan para penentang Paulus mengenai surat-surat

dan sikapnya? Bagaimana tanggapan Paulus?

7. Orang-orang yang memuji diri sendiri, mengukur diri dengan

ukuran sendiri, dan membandingkan diri dengan dirinya sendiri

adalah tindakan bodoh. Ayat mana yang menyatakan demikian?

8. Apakah yang dikatakan Paulus mengenai “bermegah”?

PERTANYAAN PENDALAMAN

9. Paulus mengatakan bahwa dirinya tidak berani jika berhadapan

muka dengan jemaat di Korintus (2 Kor.10: 1). Apakah benar

demikian? Apa maksud Paulus mengatakan hal tersebut?

10. Di dalam pelayanannya Paulus tidak hidup dan berjuang secara

duniawi (2 Kor.10: 2-4). Setujukah saudara? Apa yang dimaksud

Paulus dengan tidak hidup dan berjuang secara duniawi tersebut?

11. Paulus mengatakan orang yang memuji diri, mengukur diri dengan

ukuran sendiri dan membandingkan diri dengan dirinya sendiri

adalah orang yang bodoh (2 Kor.10: 12b). Setujukah saudara?

Mengapa demikian?

12. Paulus tidak mau bermegah melampaui batas dan tidak bermegah

atas pekerjaan yang dilakukan oleh orang lain (2 Kor. 10: 13-15a).

Menurut saudara, patutkah kita mencontoh sikap tersebut? Apakah

alasan saudara?

13. Adanya pertumbuhan iman secara terus-menerus pada jemaat di

Korintus merupakan salah satu ambisi pelayanan Paulus (2 Kor. 10:

15b). Salahkah Paulus memiliki ambisi demikian? Menurut saudara,

bagaimanakah ambisi yang benar itu?

Page 14: Bahan PA Integritas

14

14. Apakah yang dimaksudkan dengan: “Tetapi barangsiapa

bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan.” Sebab bukan

orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang

dipuji Tuhan (2 Kor. 10: 17-18)? Baca juga Yer. 9: 23-24; 1 Kor. 1: 31

PERTANYAAN PENERAPAN

15. Ketika saudara menghadapi rintangan/hambatan/tantangan/

sanggahan/tuduhan dari orang lain, sanggupkah saudara

menghadapinya secara rohani (lemah lembut, tidak emosional

dlsb.)? Pernahkan saudara mengalaminya (sharingkan)? Bagaimana

caranya agar saudara dapat senantiasa melakukannya?

16. Sebenarnya Allah tidak perlu bantuan manusia. Ia mampu

mengerjakan sendiri perkabaran/pemberitaan Injil tetapi ketika Ia

mengizinkan manusia untuk melayaniNya, itu semata-mata karena

anugerah Allah. Sudahkah saudara melayani Allah dengan konsep

anugerah bukan konsep ambisi pribadi yang mengutamakan

popularitas? Sharingkan

17. Setiap orang memiliki ambisi dalam hidupnya. Namun seringkali

ambisi yang dimiliki tersebut merupakan ambisi yang hanya untuk

memuaskan keinginan dan nafsu pribadi (yang dapat membuat

seseorang kecewa, marah, putus asa, bahkan kadang tidak segan

untuk mengakhiri hidup jika ambisinya tidak terpenuhi). Sudahkah

saudara memiliki ambisi yang benar, yang dipimpin oleh Tuhan

dalam kehidupan pekerjaan, rumahtangga, dan pergaulan?

Sharingkan

Page 15: Bahan PA Integritas

15

Bahan PA 6.

“INTEGRITAS SEBAGAI CARA HIDUP”

(2 Kor. 6: 1-18)

Cara hidup kebanyakan orang saat ini kelihatannya sudah makin

didikte oleh pola hidup modern ketimbang sebaliknya. Dengan

dukungan sarana transportasi, informasi dan komunikasi yang makin

baik, kecenderung memiliki komitmen yang tinggi cukup besar. Orang

menjadi semakin mudah untuk saling menjangkau. Orang Kristen pun

tidak terkecuali, mereka juga dilanda cara hidup ini. Bahkan mungkin

lebih dahsyat karena keterbukaannya terhadap modernitas lebih besar

dibanding kelompok masyarakat yang lain.

Komitmen dalam dunia yang makin terbuka perlu disikapi dengan hati-

hati. Kalau tidak, dengan mudah kita akan terjebak dalam rutinitas

yang mengaburkan maksud Tuhan menempatkan kita sebagai pelayan-

Nya di dunia ini. Kita akan belajar dari 2 Korintus 6 tantang bagaimana

Paulus berkomitmen tanpa harus membiarkan pelayanannya tercela.

Pada saat yang sama dia juga harus menghadapi kritik karena dia

terkesan kaku. Namun dia tidak mencari popularitas karena ingin

mempertahankan inegritas pelayanannya.

PERTANYAAN PENGAMATAN

1. Atas dasar apakah Paulus memberi nasihat kepada jemaat

Korintus? (ayat 1)

2. Dari manakah Paulus merujuk ucapannya pada ayat 2?

3. Apakah yang sesungguhnya Paulus ingin hindari? (ayat 3)

4. Tetapi sebaliknya, apakah yang Paulus alami sebagai pelayan

Allah? (ayat 4 dan 5)

5. Dalam ayat 6 dan 7 Paulus mendapat kekuatan apa saja untuk

membangun integritasnya?

6. Pada saat mana kekuatan tersebut berguna dan integritasnya teruji?

(ayat 8-10)

PERTANYAAN PENDALAMAN

Page 16: Bahan PA Integritas

16

7. Ketika Paulus merujuk Yesaya 49:8, diskusikanlah apakah Paulus

ingin menyamakan orang Korintus dengan bangsa Israel atau dia

ingin menyamakan dirinya dengan Yesaya? Atau karena alasan

lain? Jelaskan!

8. Seperti apakah kira2 kesibukan Paulus dalam melayani kemauan

jemaat Korintus yang beraneka ragam? Gambarkan seperti apakah

keterbukaannya kepada mereka dan keterbukaan mereka

kepadanya. Perhatikan ayat 11-12.

9. Bagaimana kita memahami keterbukaan semacam ini dalam kaitan

antara pemimpin/pengerja dan jemaat? Sikap saling membangun

seperti apakah yang dapat meningkatkan inegritas jemaat dan

pemimpinnya?

10. Sekali lagi, ayat 17 merupakan kutipan Yesaya 52:11. Apakah

implikasi atau konsekuensi percampuran yang tidak dikehendaki

Allah? Kenapa Paulus begitu keras dalam hal ini sementara jemaat

Korintus sudah tidak menyukainya? Bukankah teguran semacam

ini akan memperburuk reputasi Paulus di mata jemaat?

PERTANYAAN PENERAPAN

11. Ayat 14 sering digunakan untuk mengantarkan pasangan yang

hendak memasuki jenjang pernikahan. Bagaimana menurut Sdr?

12. Bagaimana dengan “pasangan” gereja2 di Indonesia? Seimbangkah

mereka? Cukup populerkah PGI saat ini?

13. Bagaimanakah gereja menjaga integritasnya dalam masyarakat

Indonesia yang majemuk ini? Berikan beberapa contoh dalam

bidang apa saja yang Sdr anggap menonjol (pembangunan fisik,

pembangunan moralitas bangsa, pergaulan di dunia internasional)!

14. Menurut Sdr. bagaimanakah tingkat komitmen jemaat GKI Boba

dalam melayani Tuhan pada umumnya? Perlukah ditingkatkan?

Dalam hal apa, waktu, uang, tenaga?

15. Bagaimana jemaat dapat memanfaatkan teknologi (transportasi,

informasi dan komunikasi) secara optimal ketimbang teknologi itu

yang memperalat kita?

Page 17: Bahan PA Integritas

17

Ucapan terima kasih:

1. KTB Bapak GKI Boba, untuk masukkan yang telah diberikan

2. http://img2.travelblog.org/Photos/2296/84763/f/526782-integrity-

1.jpg, untuk gambar cover

3. http://www.dybs.com.au/imgs/Business-Integrity.gif untuk

watermark


Recommended