Menimbang :
Mengingat
Menetapkan :
PRESIDENREPU BLIK INDONESIA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 54 TAHUN 2017
TENTANG
UNIT KERJA PRESIDEN
PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
bahwa dalam rangka altualisasi nilai-nilai pancasiladalam kehidupan berbangsa dan bemegara perludilakukan pembinaan ideologi Pancasila terhadapseluruh penyelenggara negara;bahwa program pembinaan ideologi pancasila yangtelah dan harus dilakukan perlu kejelasan arah yangterencana, sistematis, dan terpadu;bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlumenetapkan Peraturan Presiden tentang Unit KerjaPresiden Pembinaan Ideologi Pancasila;
Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945;
MEMUTUSKAN:
PERATURAN PRESIDEN TENTANG UNIT KERJAPRESIDEN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA.
b.
BAB IKETENTUAN UMUM
Pasal 1
(1) Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi pancasilayang selanjutnya disingkat UKp-pIp adalah unitkerja yang melakukan pembinaan ideologiPancasila.
(2) Kepala
PRES IDENREPUBLIK INDONESIA
-2-
(21 Kepala Unit Kerja Presiden yang selanjutnya disebutKepala adalah pemimpin unit kerja yangbertanggung jawab atas pelaksanaan tugas danfungsi UKP-PIP.
(3) Tenaga Profesional adalah tenaga ahli yang dipilihberdasarkan kriteria.
BAB II
PEMBENTUKAN DAN KEDUDUKAN
Pasal 2
(1) Dengan Peraturan Presiden ini dibentuk UKp-pIp.(21 UKP-PIP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan lembaga non struktural yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada presiden.
(3) UKP-PIP dipimpin oleh seorang Kepala.
BAB III
TUGAS DAN FUNGSI
"'*fi;:"'"Pasal 3
UKP-PIP mempunyai tugas memhantu presiden dalammerumuskan arah kebijakan umum pembinaan ideologiPancasila dan melaksanakan koordinasi, sinkronisasi,dan pengendalian pembinaan ideologi pancasila secaramenyeluruh dan berkelanjutan.
Bagian Kedua
q,DPRESIOEN
REPU BLIK INDONESIA
-3-
Bagian Kedua
Fungsi
Pasal 4
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksuddalam Pasal 3, UKP-PIP menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan arah kebijakan umum pembinaanideologi Pancasila;
b. pen5rusunan garis-garis besar haluan ideologiPancasila dan road map pembinaan ideologiPancasila;
c. koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalianpelaksanaan pembinaan ideologi pancasila;
d. pelaksanaan advokasi pembinaan ideologiPancasila;
e. pemantauan, evaluasi, dan pengusulan langkah danstrategi untuk memperlancar pelaksanaanpembinaan ideologi Pancasila; dan
f. pelaksanaan kerja sama dan hubungan antarlembaga dalam pelaksanaan pembinaan ideologiPancasila.
BAB IV
ORGANISASI
Bagran Kesatu
Susunan Organisasi
Pasal 5
Susunan organisasi UKP-PIP terdiri atas:a. Pengarah terdiri atas unsur:
1. tokoh kenegaraan;2. tokoh agama dan masyarakat; dan
3. tokoh .
fl,DPRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-4-
3. tokoh purnawirawan Tentara NasionalIndonesia/ Kepolisian Negara RepublikIndonesia, pensiunan Pegawai Negeri Sipil danakademisi.
b. Pelaksana terdiri atas:1. Kepala;
2. Deputi Bidang Pengkajian dan Materi;3. Deputi BidangAdvokasi; dan4. Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi.
Bagian Kedua
Pengarah
Pasal 6
Pengarah mempunyai tugas memberikan arahan kepadaPelalsana terkait arah kebijakan pembinaan ideologiPancasila.
Pasal 7
Pengarah sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 hurufa dari masing-masing unsur berjumlah paling banyak 3(tiga) orang.
Pasal 8
Ketua Pengarah dipilih dari dan oleh anggota pengarah
melalui mekanisme internal Pengarah.
Bagian Ketiga
Kepala
Pasal 9
Kepala sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf bmempunyai tugas memimpin dan bertanggung jawabatas pelaksanaan tugas dan fungsi UKP-PIP.
Pasal 10
q,DPRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
-5-
Pasal 10
Kepala dalam melaksanakan tugasnya memperhatikanarahan dari Pengarah
Bagian Keempat
Deputi Bidang Pengkajian dan Materi
Pasal 11
Deputi Bidang Pengkajian dan Materi berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala.Deputi Bidang Pengkajian dan Materi dipimpin olehDeputi.
Pasal 12
Deputi Bidang Pengkajian dan Materi mempunyaitugas menyelenggarakan perumusan arah kebijakanumum pembinaan ideologi Pancasila, serta pengkajiandan perumusan standardisasi materi pembinaanideologi Pancasila.
Pasal 13
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksuddalam Pasal 12, Deputi Bidang Pengkajian dan Materimenyelenggarakan fungsi:
a. perumusan arah kebijakan umum pembinaanideologi Pancasila;
b. pen5rusunan garis-garis besar haluan ideologiPancasila dan road map pembinaan ideologiPancasila;
c. pengkajian pelaksanaan pembinaan ideologiPancasila;
d. perumusan standardisasi materi dan bahan ajarpembinaan ideologi Pancasila;
(1)
(2t
e. pelaksanaan
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
-6-
pelaksanaan identilikasi nilai-nilai ideologiPancasila dalam kebijakan, program, dan kegiatankementerian/lembaga dan pemerintah daerah;koordinasi dan sinkronisasi perumusan kebijakanpembinaan ideologi Pancasila; danpenyerapan pandangan dan penanganan aspirasimasyarakat dalam rangka perumusan kebijakanpembinaan ideologi Pancasila.
Bagian Kelima
Deputi Bidang Advokasi
Pasal 14
(1) Deputi Bidang Advokasi berada di bawah danbertanggung jawab kepada Kepala.
(2) Deputi Bidang Advokasi dipimpin oleh Deputi.
Pasal 15
Deputi Bidang Advokasi mempunyai tugasmelaksanakan advokasi pembinaan ideologi pancasila.
Pasal 16
Dalam melalsanalan tugas sebagaimana dimaksuddalam Pasal 15, Deputi Bidang Advokasimenyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan advokasi pembinaan ideologiPancasila pada kementerian/lembaga danpemerintah daerah;
b. penanganan penyelesaian dan penanggulanganmasalah dan kendala dalam pembinaan ideologiPancasila; dan
c. pengelolaan strategi pembinaan ideologi pancasila.
Bagian Keenam
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
-7 -
Bagian Keenam
Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi
Pasal 17
Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala.Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi dipimpinoleh Deputi.
Pasal 18
Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi mempunyaitugas melaksanakan pengendalian, pemantauan, danevaluasi dalam pelaksanaan kebijakan pembinaanideologi Pancasila.
Pasal 19
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksuddalam Pasal 18, Deputi Bidang pengendalian danEvaluasi mempunyai fungsi:
a. pengendalian pelaksanaan pembinaan ideologiPancasila;
b. pemantauan dan evaluasi terhadap implementasikebijakan pembinaan ideologi Pancasila;
c. pelaksanaan kerja sama dan hubungan antarlembaga dalam pelalsanaan pembinaan ideologiPancasila dengan kementerian/lembaga danpemerintah daerah;
d. penyerapan pandangan dari kementerian/ lembaga,pemerintah daerah, dan pihak lain yang terkaitterhadap efektivitas implementasi kebijakanpembinaan ideologi Pancasila serta isu aktualterkait perkembangan pemahaman ideologiPancasila;
(1)
(2t
e. pelaksanaan
e.
PRES IDENREPUBLIK INDONESIA
-8-
pelaksanaan pengukuran pelembagaan pancasila
dalam perundang-undangan, kebijakan, danpraktek penyelenggaraan negara;pengusulan langkah dan strategi untukmemperlancar pelaksanaan pembinaan ideologiPancasila; danpen5rusunan dan penyampaian rekomendasikebijakan terhadap implementasi kebljakanpembinaan ideologi Pancasila.
Bagian KetujuhTenaga Profesional
Pasal 20
(1) Deputi dibantu oleh tenaga profesional.(2) Tenaga profesional berada di bawah
bertanggung jawab kepada Deputi.(3) Tenaga profesional sebagaimana
ayat (21 berjumlah paling banyakorang pada masing-masing Deputi.
(4) Tenaga profesional sebagaimanaayat (1) terdiri atas:a. tenaga ahli utama;b. tenaga ahli madya; danc. tenaga ahli muda.
dan
dimaksud pada
15 (lima belas)
dimaksud pada
Pasal 2 1
Tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam pasa-l
19 harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia,Pancasila, dan Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945;
b. memiliki pemahaman dan berperilaku sesuaidengan nilai-nilai Pancasila; dan
c. memiliki
(1)
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
-9-
memiliki integritas dan kepribadian yang tidaktercela.
Pasal 22
Untuk dapat diangkat menjadi tenaga profesionalseorang calon harus memenuhi syarat:
a. Warga Negara Indonesia;
b. berpendidikan paling rendah strata 1 (S-1);
c. memiliki pengalaman kerja pating singkat S
(lima) tahun yang dapat mendukungpelaksanaan tugas dan fungsi UKp-pIp; dan
d. tidak sedang menjalani proses hukumdan/atau tidak pernah dijatuhi pidana penjaraberdasarkan putusan pengadilan yang telahmemperoleh kekuatan hukum tetap.
Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria dan syaratuntuk dapat diangkat menjadi tenaga profesionalsebagaimana dimaksud pada ayat (l) diatur denganPeraturan Kepala.
Bagian Kedelapan
Sekretariat
Pasal 23
Untuk memberikan dukungan teknis danadministrasi, UKP-PIP dibantu Sekretariat.Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dipimpin oleh Kepala Sekretariat yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala UKp-PIP dan secara administratif dikoordinasikan olehSekretaris Kabinet.
(2t
(1)
(2)
Pasai 24
REPUBLIK INDONESIA
-10-
Pasal 24
(1) Sekretariat terdiri atas paling banyak 3 (tiga)Bagran.
(2) Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiriatas paling banyak 3 (tiga) Subbagian.
Pasal 25
Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi,dan tata kerja Sekretariat UKp-pIp diatur denganPeraturan Sekretaris Kabinet atas usul Kepala UKp-pIpsetelah mendapat persetujuan tertulis dari menteriyang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang aparatur negara.
BAB V
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
Pasal 26
(1) Pengarah dan Kepala diangkat dan diberhentikanoleh Presiden.
(2) Deputi diangkat dan diberhentikan oleh Fresidenatas usul Kepala.
(3) Tenaga profesional diangkat dan diberhentikan olehKepala.
Pasal 27
Masa tugas Pengarah dan Kepala mengikuti masa baktiPresiden.
Pasal 28
Pengarah, Kepala, Deputi, dan tenaga profesional dapatberasal dari pegawai negeri sipil atau bukan pegawainegeri sipil.
Pasal 29
q,D
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
_ 11_
Pasal 29
Pegawai negeri sipil yang diangkat menjadi pegawai dilingkungan UKP-PIP diberhentikan dari jabatanorganiknya tanpa kehilangan statusnya sebagaipegawai negeri sipil.
Pasal 30
(l) Pegawai negeri sipil yang berhenti atau telahberakhir masa baktinya sebagai pegawai dilingkungan UKP-PIP, diaktifkan kembali dalamjabatan organik sesuai formasi yang tersediaberdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(2) Pegawai negeri sipil yang diangkat menjadi pegawaidi lingkungan UKP-PIP diberhentikan denganhormat sebagai pegawai negeri sipil apabila telahmencapai batas usia pensiun dan diberikan hakkepegawaiannya sesuai ketentuan peraturanperundang-undangan.
Pasal 31
Kepala Sekretariat, Kepala Bagran, dan KepalaSubbagian pada Sekretariat UKP-PIP diangkat dandiberhentikan oleh Sekretaris Kabinet atas usul KepalaUKP-PIP sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.
Pasal 32
(1) Kepala Sekretariat merupakan jabatan strukturaleselon II.a atau Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama.
(2) Kepala Bagian merupalan jabatan struktural eselonIILa atau Jabatan Administrator.
(3) Kepa1a Subbag'an merupakan jabatan strukturaleselon IV.a atau Jabatan Pengawas.
BAB VI
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
-L2-
BAB VI
HAK KEUANGAN DAN FASILITAS
Pasal 33
Pengarah, Kepala, dan Deputi diberikan hak keuangandan fasilitas lainnya setara dengan jabatan strukturaleselon I.a atau jabatan tinggi utama atau jabatan tinggimadya.
Pasal 34
(1) Tenaga ahli utama diberi hak keuangan danfasilitas lainnya setingkat dengan pejabat eselon I.batau Jabatan Pimpinan Tinggi Madya.
(2) Tenaga ahli madya diberi hak keuangan danfasilitas lainnya setingkat dengan pejabat eselon II.aatau Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama.
(3) Tenaga ahli muda diberi hak keuangan dan fasilitaslainnya setinggi-tingginya setingkat dengan pejabateselon III.a atau Jabatan Administrator.
Pasal 35
Ketentuan lebih lanjut mengenai hak keuangan danfasilitas lainnya bagi Pengarah, Kepala, Deputi dantenaga profesional diatur dengan Peraturan presiden.
BAB VIITATA KER.]A
Pasal 36
(1) Setiap usulan rekomendasi kebijakan wajib terlebihdahulu dibahas bersama Pengarah.
(2) Setiap rekomendasi kebijakan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) yang disampaikan kepadaPresiden wajib mendapat persetujuan pengarah.
Pasal 37
Pengarah menyelenggaralan rapat dengan pelaksanapaling sedikit I (satu) kali setiap 1 (satu) bulan atausewaktu-waktu apabila diperlukan.
Pasal 38
PRESIDENREPU BLIK INDONESIA
-13-
Pasal 38
Kepala melaporkan pelaksanaan tugasnya kepadaPresiden melalui Pengarah paling sedikit 1 (satu) kalisetiap 3 (tiga) bulan atau sewaktu-waktu apabiladiperlukan.
Pasal 39
(1) Pelaksana dapat melibatkan kementerian/lembaga,pemerintah daerah, dan instansi terkait dalamrapat pembahasan kebljakan pembinaan ideologiPancasila.
(2) Selain melibatkan kementerian/lembaga,pemerintah daerah, dan instansi terkaitsebagaimana dimaksud pada ayat (1), pelaksanamelakukan koordinasi dengan lembaga negaralainnya untuk kegiatan pembinaan ideologiPancasila.
BAB VIII
PENDANAAN
Pasal 40
Pendanaan yang diperlukan untuk penyelenggaraantugas dan fungsi UKP-PIP dibebankan pada AnggaranPendapatan dan Belanja Negara yang dialokasikan padaAnggaran Sekretariat Kabinet.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 4lPeraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.
Agar.
PRESIDf NRtrPUBLIK INDONESIA
t4-
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Presiden ini denganpenempatannya dalam Lembaran Negara RepublikIndonesia.
Ditetapkan di Jakartapada tanggal 19 Mei 2Ol7
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
JOKO WIDODO
Diundangkan di Jakartapada tanggal 23 Mei 2Ol7
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,
ttd.
YASONNA H. LAOLY
LEfuIBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR 101
Salinan sesuai dengan aslinyaKEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA
REPUBLIK INDONESIADeputi Bidang Politik, Hukum, dan
Deputi Bidang Hukum danundangan,
AsistenKeam
Rokib