Basoeki
AbdullahXI- MIA 1
Nama Kelompok 3:1.Aristia Endah Renaningtyas
(07)2.Maya Sistania Pratiwi (20)3.Muhammad Fajar Amrullah
(24)4.Melati Biyan (21)5.Via Oktaviani (30)SMA Negeri 9 Malang
BIOGRAFI BASOEKI ABDULLAH
• Basoeki Abdullah lahir di Desa Sriwidari, Surakarta (Solo) Jawa Tengah pada Tanggal27 Januari 1915, dari pasangan R. Abdullah Suryosubroto dan Raden Nganten Ngadisah.
• Kakeknya adalah dokter WahidinSudirohusodo (1857-1917), salah seorangtokoh sejarah Kebangkitan NasionalIndonesia, pada awal tahun 1900-an.
• Bakat melukis Basoeki Abdullah terwarisidari ayahnya Abdullah Suryosubroto. Seorang pelukis dan juga sempatmencacatkan namanya dalam sejarah senilukis Indonesia sebagai salah satu tokohMooi indië.
• Sejak umur 4 tahun Basoeki
Abdullah mulai gemar melukis
beberapa tokoh terkenal diantaranya
Mahatma Gandhi, Rabindranath
Tagore, Yesus Kristus dan
Krishnamurti.
• Pada usia 10 tahun, Basoeki
Abdullah telah melukis tokoh
Mahatma Ghandi dengan
menggunakan pensil diatas kertas
yang hasilnya luar biasa untuk
ukuran anak seusia itu.
MASA KECIL BASOEKI ABDULLAH
• Basuki mengenal ayahnya, pelukis R.
Abdullah Surjosubroto, hanya setelah
berusia 15 tahun. Suatu kali, anak kedua
dari lima bersaudara ini, menggambar
seekor singa yang sedang menerkam.
''Masa melukis macan ketawa,'' canda sang
ayah, putra tokoh pergerakan Dr. Wahidin
Sudirohusodo. Basuki merasa sakit hati
dan terpecut oleh komentar sinis sang
ayah.
• Bakat melukisnya terwarisi dari
ayahnya, R. Abdullah Suryosubroto
• Selain sebagai pelukis potret yang ulung,
diapun melukis pemandangan alam, fauna,
flora, tema-tema perjuangan, pembangunan
dan sebagainya.
MASA MUDA BASOEKI ABDULLAH
• Basuki Abdullah terkenal sebagai
seorang pelukis potret, terutama
melukis wanita-wanita cantik,
keluarga kerajaan dan kepala
negara yang cenderung
mempercantik atau memperindah
seseorang ketimbang wajah
aslinya.
PENDIDIKAN FORMAL
BASOEKI ABDULLAH• Pendidikan formal yang pernah ditempuh Basoeki
Abdullah semasa kanak-kanak dan masa muda diperoleh
di HIS (Hollands Inlandsche Scool)
• Kemudian dilanjutkan ke MULO (Meer Ultgebried Lager
Onderwijs).
• Pada tahun 1913 berkat bantuan Pastur Koch SJ.,
Basoeki Abdullah mendapatkan bea siswa untuk
melanjutkan pendidikannya di Akademi Seni Rupa
(Academie Voor Beldeende Kunsten) di Den Haag,
Belanda dan menyelesaikan studinya dalam waktu 2
tahun lebih 2 bulan dengan meraih penghargaan sertifikat
Royal International of Art (RIA).
• Setelah dari Den Haag, Belanda, Basoeki Abdullah juga
mengikuti pelajaran semacam studi banding di sejumlah
sekolah seni rupa di Paris dan Roma.
PENGALAMAN BASOEKI ABDULLAH• Pada masa Pemerintahan Jepang, Basuki
Abdullah bergabung dalam Gerakan
Poetra atau Pusat Tenaga Rakyat yang
dibentuk pada tanggal 19 Maret 1943
dan mendapat tugas mengajar seni lukis.
• Murid-muridnya antara lain Kusnadi
(pelukis dan kritikus seni rupa
Indonesia) dan Zaini (pelukis
impresionisme). Selain organisasi
Poetra, Basuki Abdullah juga aktif
dalam Keimin Bunka Sidhosjo (sebuah
Pusat Kebudayaan milik pemerintah
Jepang) bersama-sama Affandi
S.Sudjoyono, Otto Djaya dan Basuki
Resobawo.
Foto Basoeki Abdullah bersama teman
seperjuangannya, Affandi
• Basoeki Abdullah merupakan salah satu
pelukis maestro yang dimiliki
Indonesia. Ia dikenal sebagai pelukis
aliran realis dan naturalis.
• Ia pernah diangkat menjadi pelukis
resmi Istana Merdeka Jakarta dan
karya-karyanya menghiasi istana-istana
negara dan kepresidenan Indonesia,
disamping menjadi barang koleksi dari
penjuru dunia.
PENGALAMAN BASOEKI ABDULLAH
PRESTASI BASOEKI ABDULLAH
SAAT MUDA
• Di masa revolusi Bosoeki Abdullah tidak berada di tanah air yang sampaisekarang belum jelas apa yang melatarbelakangi hal tersebut. Jelasnyapada tanggal 6 September 1948 bertempat di Belanda Amsterdam sewaktupenobatan Ratu Yuliana dimanadiadakan sayembara melukis, BasukiAbdullah berhasil mengalahkan 87 pelukis Eropa dan berhasil keluarsebagai pemenang.
• Lukisan "Balinese Beauty" karyaBasuki Abdullah yang terjual di tempatpelelangan Christie's di Singapura padatahun 1996.
• Sejak itu pula dunia mulai mengenalBasuki Abdullah, putera Indonesia yang mengharumkannama Indonesia. Selama di negeri Belanda Basuki Abdullah sering kali berkeliling Eropa danberkesempatan pula memperdalamseni lukis denganmenjelajahi Italia dan Perancisdimana banyak bermukim parapelukis dengan reputasi dunia.
PRESTASI BASOEKI ABDULLAH
SAAT MUDA• Basuki Abdullah banyak mengadakan
pameran tunggal baik di dalam negeri
maupun di luar negeri, antara lain
karyanya pernah dipamerkan
di Bangkok (Thailand), Malaysia, Jepan
g, Belanda, Inggris, Portugal dan
negara-negara lain.
• Lebih kurang 22 negara yang memiliki
karya lukisan Basuki Abdullah.
• Hampir sebagian hidupnya dihabiskan
di luar negeri diantaranya beberapa
tahun menetap di Thailand dan diangkat
sebagai pelukis Istana Merdeka dan
sejak tahun 1974 Basuki Abdullah
menetap di Jakarta.
• Selain menjadi pelukis, dia juga
pandai menari dan sering tampil
dengan tarian wayang orang sebagai
Rahwana atau Hanoman. Tidak
hanya menguasai soal kewayangan,
budaya Jawa di mana dia berasal,
tetapi juga menggemari komposisi-
kompasisi Franz Schubert,
Beethoven dan Paganini, dengan
demikian wawasannya sebagai
seniman luas dan tidak Jawasentris.
PAMERAN KELILING DAN
ORGANISASI YANG PERNAH DIIKUTI• Pada tahun 1939, Basoeki
Abdullah melakukan perjalanan
keliling di Indonesia dengan
membawa hasil karya lukisnya
agar dapat dinikmati oleh
masyarakat Indonesia.
• Hal ini dilakukan setelah merasa
bahwa selama bertahun-tahun
karyanya hanya dinikmati oleh
bangsa asing.
• Pameran keliling ini dilakukan
Basoeki Abdullah, diantaranya di
kota Surabaya, Yogyakarta,
Bandung, dan di Medan.
• Berbagai kritikan dan sanjungan
senantiasa datang bersama-sama,
tetapi Basoeki Abdullah tetap
bertahan.
• Perjalanan pemeran ini,
berlangsung cukup lama. Pada
tahun 1939 Basoeki Abdullah
berpameran di Jakarta dan
Bandung, kemudian pada tahun
1941 Basoeki Abdullah berpameran
di kota Solo, Surabaya, Semarang,
dan kota Yogyakarta. Basoeki
Abdullah kembali berpameran di
Jakarta pada tahun 1942.
• Selama masa kemerdekaan, Basoeki Abdullah berada dieropabersama istrinya Maya Michel. Sampai saat ini, belum diketahuiapa yang melatar belakanginya, tetapi dari beberapa peristiwa yang terjadi, bahwa Basoeki Abdullah terus aktif berpameran di Eropa(Belanda dan Inggris).
• Pameran-pameran tersebutdiantaranya di Merdag Museum Nederland (1945), di Bristol Inggris(1946), di Apeldoorn, Amersfoort dan Maritim Museum (1947), di Nieuwe Muzick School-Zeist (1948), dan di ScheveningenNederland dan Victoria Hotel (1949).
• Pada tahun 1949 ini pula, BasoekiAbdullah sempat melukis Bung Hatta, Mr. M. Roem, dan Sultan Hamid II dalam rangka KonferensiMeja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda.
• Hal lain yang sangat menonjolpada masa ini, yaitu ketikaBasoeki Abdullah memenangkansayembara melukis yang diselenggarakan dalam rangkapenobatan Ratu Yuliana padatanggal 6 September 1948 di New Kerk, Amsterdam (Belanda). Sayembara ini dikuti oleh 87 pelukis Eropa. Peristiwa ini cukupmencengangkan kala itu.
PAMERAN KELILING DAN
ORGANISASI YANG PERNAH DIIKUTI
SEBAGAI DUTA SENI LUKIS INDONESIAPengabdian Basoeki Abdullah dalam bidang seni lukis
tampak nyata ketika mendapatkan panggilan untuk melukis raja, Kepala-kepala Negara, dan mengadakan pameran hasil karyalukisnya di mancanegara seperti di Singapura (1951), Italia (1955), Portugal dan Inggris (1956), Singapore (1958), Tokyo, Jepang(1959), Kuala Lumpur, Malaysia (1959), dan Thailand (1960). Diantara pameran tersebut yang menonjol pada peroide tahun 1950-1960, yaitu pameran Jepang di Tokyo Jepang pada tahun 1959 yang dibuka oleh Pangeran Mikasa. Anak Kaisar Hirohito.
Peran Basoeki Abdullah dalam kancah perjuangannya memperkenalkan eksistensinya sebagai
seorang pelukis diberbagai Negara tersebut diatas tanpa disadarinya menjadikan ia sebagai
duta seni lukis Indonesia, karena dengan melukis, Basoeki Abdullah telah membawa nama
bangsa dan Negara Indonesia diluar negeri. Bahkan Basoeki Abdullah pernah menempati
posis yang begitu terhormat dengan menjadi pelukis istana kerajaan Thailand, dan
mendapatkan penghargaan berupa bintang emas Poporo dari Raja Bhumibol Aduljadej (Raja
Thailand), yaitu sebuah penghargaan tertinggi kerajaan Thailand kepada seorang Royal Court
Artist yang memp\unyai jasa besar kepada pemerintah dan istana.
Kepala Museum : Drs. Joko Madsono, M. Hum
Alamat : Jl Keuangan Raya no 19,
Cilandak Barat Jakarta Selatan
Telp : (021) 7698926
Email : [email protected]
Website : www.museumbasoekiabdullah.net
Waktu operasional
Selasa-Jumat : Pukul 18.00-16.00
Sabtu-Minggu : Pukul 08.00-15.00
Senin dan hari libur nasional tutup
Keterangan : Waktu Indonesia Bag.
Barat
Biaya tiket masuk :
Perorangan : Dewasa Rp 2000
Anak-anak Rp 1000
Rombongan : Dewasa Rp 1000
Anak-anak Rp 500
Asing : Rp 10.000
NIP : 19680707 199403 1 002
Kepala Museum :
Drs. Joko Madsono, M.Hum
MUSEUM BASOEKI ABDULLAH
• Basoeki Abdullah didirikan pada 25
September 2001 dan diresmikan oleh
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Drs. I
Gede Ardika. Museum ini menyimpan
lukisan dan koleksi pribadi Basoeki
Abdullah. Museum ini dikelola oleh
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
MUSEUM BASOEKI ABDULLAH
Museum ini didirikan atas wasiat Basoeki Abdullah yang meninggal dunia pada 5
November 1993, Basoeki Abdullah berpesan agar lukisan dan koleksi pribadinya berupa
barang atau benda seni beserta rumah kediamannya dihibahkan kepada Pemerintah Republik
Indonesia. Hingga pada tahun 1998 rumah di Jalan Keuangan Raya No 19 Cilandak Barat
Jakarta Selatan diserahkan pada Pemerintah Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal
Kebudayaan. Bangunan rumah tingkat dua seluas ± 600 m2 dan luas tanah ± 450 m2 rumah ini
kemudian direnovasi agar dapat difungsikan sebagai museum dan diresmikan pada tanggal 25
September 2001.
MUSEUM BASOEKI ABDULLAH
• Fasilitas :
Koleksi lukisan terdiri atas :
a). Koleksi lukisan asli 112 buah
b). Koleksi Lukisan reproduksi 11 buah
c). Koleksi pribadi Basoeki Abdullah sebanyak720 buah dan buku-buku, majalah kurang lebihberjumlah 3000 buah.
• KOLEKSIKoleksi yang ada di Museum BasoekiAbdullah berupa : Lukisan Asli, LukisanRepro, Patung, Topeng, Wayang Kulit, Wayang Golek, Pakaian, Senjata, Hiasan, Peralatan Dapur, Mebelair, Peraga, Musik, Foto, Buku, dan Ruang Memorial.
Patung Basoeki Abdullah yang terpajang
di depan museum miliknya
RUANG KOLEKSI MUSEUM BASOEKI
ABDULLAH
KAMAR TIDUR BASOEKI ABDULLAH
RUANG PAMERAN LUKISAN
WEBSITE MUSEUM BASOEKI
ABDULLAH
WEBSITE MUSEUM BASOEKI
ABDULLAH
WEBSITE MUSEUM BASOEKI ABDULLAH
KISAH ASMARA BASOEKI ABDULLAH
• Dalam perjalanan hidupnya, BasoekiAbdullah menikah empat kali, istripertamanya bernama Josephin seoranggadis Belanda yang dinikahinya di Gereja Katolik Den Haag Belanda padatahun 1937. Dari hasil pernikahannyadengan Josephin, Basooeki Abdullah dikarunia seorang anak perempuanbernama Saraswati (1938). Sayangpernikahan tidak berlangsung lama danmerekapun berpisah.
• Pada tahun 1944, Basoeki Abdullah menikah kembali dengan Maya Michel seorang penyanyi seriosa mezzosoprano yang berbakat. Titik temu BasoekiAbdullah dengan Maya Michel adalahkarena keduanya sama-sama senimandan seniwati. Perkawinan inipun tidaklama, pada tahun 1956 mereka berduaberpisah.
• Pada tahun 1958, Basoeki Abdullah menikah kembali dengan wanitaThailand bernama Somwang Noi, tetapi pernikahan inipun tidakberlangsung lama sekitar 2 tahun, keduanya berpisah pula.
• Terakhir pada tanggal 25 Oktober1963, Basoeki Abdullah kembalimenikah dengan seorang wanitaThailand bernama Nataya Nareraatsampai akhir hidupnya dan dikaruniaiseorang putri bernama CiciliaShidawati.
BASOEKI ABDULLAH DAN KELUARGA
KARYA-KARYA
BASOEKI ABDULLAH(SEBAGIAN)
• Dalam lukisan ini sang pelukis,Basoeki
Abdullah menggambarkan sebuah figure
penuh wibawa dari seorang proklamator
kemerdekaan RI Melukiskan figur sang
proklamator kemerdekaan Republik
Indonesia sekaligus , Presiden RI pertama.
• Beliau juga merupakan seorang bangsawan,
seorang tokoh pemimpin legendaris yaitu ”
Ir. Soekarno” yang dilukiskan dengan
accsoris berupa kacamata hitam dengan
posisi close up menghadap kesamping,
perspektif lukisan dari bawah, yang mampu
menonjolkan aura seorang negarawan.
seolah sang pelukis ingin menyampaikan
makna akan kesederhanaan jiwa yang
rendah hati dari sosok sang proklamator.Pelukis: Basuki Abdullah
Judul : ” Sang Proklamator kemerdekaan “
Ukuran : 48cm X 58cm
Media : Oil on Canvas
Tahun Karya: 1962
Judul Lukisan : “Keluarga Berencana”
Pelukis : Basuki Abdullah
Aliran Lukisan : Realisme Natural
Size : 200 x 90 cm
Tahun Pembuatan : 1975
Media : media oil canvas
Daerah : Surakarta, Jawa Tengah
Fungsi SR Murni : Sebagai hiasan/pajangan dinding
Keterangan Lukisan :
Basuki Abdullah yang berjiwa
romantis, melukis kuda pun
menjadi cantik. Kesan beauty
tersirat dari perindahan bentuk dan
pemilihan warna yang cemerlang.
Keindahan pada sebahagian besar
lukisan Basuki Abdullah
merupakan keindahan yang estetis
obyektif ringan yang terkadang
hampa dari pendalaman ekspresi.
Judul lukisan “Keluarga
berencana”, dengan teknik cat
minyak di atas kanvas.
Berukuran 200 x 90 cm dengan
media oil canvas dan dibuat pada
tahun 1975 dengan media water
colour on paper. Lukisan ini
bermakna yaitu sosok keluarga
berencana dari kuda yang cantik
tersebut yang sangat sedang
bahagia.
Jenis : Lukisan 2 dimensi
Judul Lukisan : Kakak dan Adik
Pelukis : Basuki Abdullah
Aliran Lukisan : Realis dan Naturalis Indonesia
Teknik : teknik cat minyak di atas kanvas
Asal daerah : Surakarta, Jawa Tengah
Lukisan Basuki Abdullah yang berjudul “Kakak dan
Adik” (1978) ini merupakan salah satu karyanya yang
menunjukkan kekuatan penguasaan teknik realis.
Dengan pencahayaan dari samping, figur kakak dan
adik yang dalam gendongan terasa mengandung ritme
drama kehidupan. Dengan penguasaan proporsi dan
anatomi, pelukis ini menggambarkan gerak tubuh
mereka yang mengalunkan perjalanan sunyi.
Suasana itu, seperti ekspresi wajah mereka yang jernih tetapi matanya menatap kosong. Apabila
dengan pakaian mereka yang bersahaja dan berwarna gelap, sosok kakak beradik ini dalam
selubung keharuan. Dari berbagai fakta tekstur ini, Basuki Abdullah ingin mengungkapkan
empatinya pada kasih sayang dan kemanusiaan.
Nama
Koleksi: Lukisan Bung Hatta
No.
Registrasi: 05.01.08.002
Tahun
Pembuatan: 1981
Fungsi
Koleksi: Hiasan Dinding
Panjang : 100 cm Lebar : 80 cm
Pada lukisan tokoh Bung Hatta ini, pelukis
berupaya untuk melukis seperti apa adanya. Karakter
tokoh diungkapkan dengan baik melalui lukisan ini.
Sebagai sosok yang pandai, pendiam dan sederhana.
Pemilihan warna yang hanya menggunakan satu tone warna saja memberikan kesan
kesederhanaan pada subjeknya. Dalam membuat gelap terang pada wajah menunjukkan
kepandaian pelukis tentang pencahayaan. Juga penguasaan pelukis tentang teknik mencampur
warna untuk memperoleh warna seperti wajah asli sang tokoh. Jika ditinjau dari segi gaya
lukisan, karya ini termasuk aliran realisme namun ada kecenderungan realis-impresif.
Nama
Koleksi: Lukisan Bung Karno
No.
Registrasi: 05.01.08.001
Tahun
Pembuatan: 1981
Fungsi
Koleksi: Hiasan Dinding
Panjang : 100 cm Lebar : 80 cm
Lukisan Presiden Soekarno memakai kaca mata hitam dan dipundaknya
digambarkan tanda bintang, menggambarkan sosok panglima besar revolusi tahun 1965.
Kerutan di bagian bahu dan leher, serta mimik muka yang sedang serius terlihat berwibawa.
Sikap tubuhnya yang tegap menampakkan keteguhan hati Bung Karno dalam menghadapi
rintangan yang menghalangi jalannya revolusi bangsa Indonesia. Komposisi bidang dan warna
dikerjakan dengan baik meskipun tidak dilukis secara utuh,namun penyelesaian latar belakang
dan figur Bung Karno tampak menjadi karya lukis yang utuh.
Nama Koleksi : Lukisan Ibu Tien Soeharto
No. Registrasi : 05.01.08.003
Tahun
Pembuatan: 1981
Fungsi
Koleksi: Hiasan Dinding
Panjang : 100 cm Lebar : 80 cm
Lukisan menggambarkan tepat di tengah bidang lukisan
(center of point), wajah (sebatas leher) Ibu Tien
Soeharto (Istri Bapak Presiden Soeharto, PresidenRI Ke
2) yang tampak ceria, segar, sumringah, dan dengan
senyumnya yang khas, hanya milik Ibu Tien Soeharto.
Wajah Ibu Tien Soeharto digambarkan tersenyum tipis dan menatap lurus ke depan.
Berkaca mata tebal dan besar. Sapuan warna kuning langsat tampaknya mendominasi warna
lukisan ini. Hanya saja untuk pewarnaan wajah Ibu Tien Soeharto agak digelapkan dengan warna
coklat, dan hanya bibir yang tipis itu yang dicat dengan warna merah marun, dengan demikian
memberi kesan tersendiri. Tidak terdapat obyek pendukung satupun dalam lukisan ini. Sapuan-
sapuan warna kuning agak menebal dan menipis tampaknya lebih dipilih untuk melukis latar
agar efek sebaliknya diharapkan dapat menonjolkan obyek lukisannya.
Nama
Koleksi: Lukisan Soeharto
No.
Registrasi: 05.01.08.004
Tahun
Pembuatan: 1981
Fungsi
Koleksi: Hiasan Dinding
Panjang : 120 cm Lebar : 100 cm
Mengamati lukisan Soeharto, pelukis telah berhasil menangkap karakter tokoh yang
berpenampilan sederhana, kebapakan. selalu tersenyum walau menghadapi banyak masalah.
Gaya lukisan ini termasuk realis-impresif. Pelukis berupaya untuk melukis persis seperti apa
adanya. Dalam menempatkan subjek yang dilukis di kanvas, menunjukkan komposisi yang
berbeda dengan lukisan tokoh negarawan lainnya. Komposisi seperti ini lebih
menarik.Warnanya pun dipilih warna yang sederhana sesuai dengan pribadi Sang Tokoh.
Penggunaan cat tebal tipis untuk mencapai efek gelap terang, dikerjakan dengan cermat.
Dalam membuat gradasi dilaksanakan secara ekspresif dan menghasilkan efek cahaya yang
lembut dan artistik. Jendral Soeharto mendirikan Orde Baru dan menjadi penentu dalam
semua keputusan politik.
Nama
Koleksi: Lukisan Sultan Hasanah Bolkiah
No.
Registrasi: 05.01.08.008
Tahun
Pembuatan: 1981
Fungsi
Koleksi: Hiasan Dinding
Panjang : 100 cm Lebar : 80 cm
Digambarkan seorang pria, Sultan Hasanal Bolkiah dari Brunei Darussalam
dengan badan mengarah kedepan, digambarkan kepala, wajah hingga bagian atas
dada. Wajah objek dilukis secara sempurna, terlihat kepiawaian Basoeki Abdullah dalam
menggambarkan wajah sang sultan yang penuh karakter dan berwibawa. Dalam lukisan ini
Basoeki Abdullah berhasil menampilkan sosok Sultan Hasanal Bolkiah penguasa
Kesultanan Brunei Darussalam. Sifat-sifat seorang pemimpin, ketegasan, dan wibawa
terlihat mengemuka dalam wajah sang sultan yang memang digarap secara baik. Wajah
tersebut juga menggambarkan seseorang pria dewasa yang telah sarat dengan pengalaman
dalam kehidupannya Karya lukisan ini bergaya realis. Warna yang digunakan adalah warna
natural. Bagian wajah figur digarap lebih sempurna, sedangkan di bagian baju terlihat masih
seperti sketsa. Tehnik pencahayaan dalam karya ini tidak begitu menonjol.
Nama
Koleksi: Lukisan Lee Kwan You
No.
Registrasi: 05.01.08.007
Tahun
Pembuatan: 1982
Fungsi
Koleksi: Hiasan Dinding
Panjang : 100 cm Lebar : 80 cm
Lee Kwan Yew (Mantan Perdana Menteri Singapura) Lee Kwan Yew adalah
negarawan Singapura, ia dijuluki arsitek kemakmuran Singapura, merupakan seorang
politikus ulung yang lahir di Singapura. Selama menjabat perdana menteri tahun 1965
sampai tahun 1990, Singapura berkembang dari negara golongan dunia ketiga menjadi salah
satu negara maju. Dilukis secara sketsa oleh Basoeki Abullah dengan baik, namun sayang
terlalu banyak bidang kosong, bahkan hanya tampak kepalanya saja dengan leher baju yang
tidak sempurna. Lukisan ini kelihatannya menangkap kesan sesaat dan dapat dikategorikan
lukisan realis-impresif.
Pelukis: Basuki Abdullah
Judul : " Pemandangan Alam Sawah
dan Gunung "
Ukuran : 125cm X 225cm
Media : Oil on Canvas
Tahun Karya: 1957
Artist: Raden Basoeki Abdullah
(Indonesian, 1915–1993)
Title: Indonesischer Bauernhof-Idyll
Medium:oil on canvas
Size:90 x 130 cm. (35.4 x 51.2 in.)
Artist: Raden Basoeki Abdullah
(Indonesian, 1915–1993)
Title: Jamu lady , 1992
Medium:oil on canvas
Size:100 x 150 cm. (39.4 x 59.1 in.)
Balinese beauty oleh Basoeki Abdullah. Terjual di
Christie, Singapore: 6 Oktober 1996
"Horses" by Basuki Abdullah, Size: 100cm x 150cm, Medium: Oil on canvas
"Flower" by Basuki Abdullah, Size: 55cm x 70cm, Medium: Oil on canvas
"Lady with Kebaya" by Basuki Abdullah, Size: 113cm x 76cm, Medium: Oil on canvas
"Landscape" by Basuki Abdullah, Size: 50cm x 80cm, Medium: Oil on canvas
"Dalam sinar Bulan" by Basuki Abdullah, Medium: Oil on canvas, Size: 80cm x 120cm
"Diponegoro memimpin pertempuran" by Basuki Abdullah, Medium: oil on canvas,
Size:150cm x 120cm
"DR.IR.Soekarno Presiden RI" by Basuki Abdullah, Medium: Conte diatas kertas,
Size: 43cm x 40cm
"DR.Ir.Soekarno Presiden RI" by Basuki Abdullah, Medium: Oil on Canvas,
Size: 149cm x 94cm
"DR.Ir.Soekarno" by Basuki Abdullah, Medium: oil on canvas, Size: 111cm X 75cm
"Fajar" by Basuki Abdullah, Medium: oil on canvas, Size: 100cm x 200cm
"Gadis Arab" by Basuki Abdullah, Medium: oil on canvas, Size: 90cm x 60cm
"Gadis Bali" by Basuki Abdullah, Medium: Oil on Board, Size: 50,5cm x 68cm
"Gadis Bertopang dagu" by Basuki Abdullah, Medium: Oil on canvas,
Size: 95cm x 80cm
"Gadis Birma dengan payung" by Basuki Abdullah, Medium: oil on canvas,
Size: 69cm x 89cm
"Gadis dibawah sinar Bulan purnama" by Basuki Abdullah, Medium: Oil on canvas,
Size: 119,5cm x 119,5cm
"Gadis Sederhana" by Basuki Abdullah, Medium: oil on Canvas,
Size: 50cm X 75cm
MENINGGALNYA BASOEKI ABDULLAH
Pada hari jum’at, tanggal 5 Nopember 1993, Basoeki Abdullah (diusia 78) meniggal secara tragisdirumah kediamannya (sekarang menjadi Museum Basoeki Abdullah).
Ia terbunuh dipagi hari oleh seorang pencuriyang dibantu tukang kebunnya sendiri yang berusahamencuri koleksi jam tangan kesayangannya. Iaditemukan oleh pembantunya dalam posisitertelungkup, dengan tangan masih memegangkacamata, disertai wajah dan kepala berdarah. Suatuperistiwa yang tidak pernah terbayangkan dalampikiran kita. Banyak sekali media yang mencatatperistiwa terbunuhnya pelukis ini. Jenazah BasoekiAbdulllah kemudian dimakamkan didesa Mlati, Sleman Yogyakarta, bersanding dengan makam dr. Wahidin Sudirohusodo, kakek yang amat dicintainya.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH