DIPERGUNAKAN UNTUK LINGKUNGAN SENDIRI (ikopin)
MANAJEMEN KEUANGAN
Definisi Manajemen Keuangan :
Manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi.
Jadi, perusahaan setiap saat dapat dipandang sebagai kumpulan dana dari berbagai sumber dana. Pemegang saham dan investor menanamkan dananya dalam bentuk penyertaan modal, Kreditur menanamkan dananya sebagai pinjaman.
Fungsi Manajer Keuangan :
a. Bidang Keputusan Investasi
Investasi merupakan aktivitas penggunaan dana dalam keseluruhan aset perusahaan. Secara garis besar keputusan investasi dapat dikelompokkan ke dalam investasi jangka pendek maupun investasi jangka panjang.
b. Bidang Keputusan Pendanaan
Untuk melakukan investasi diperlukan sejumlah dana yang harus diperoleh / digali oleh perusahaan (financing decision)
c. Kebijakan Dividen
Menyangkut tentang keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan seharusnya dibagikan dalam bentuk dividen kepada pemegang saham ataukah laba tersebut sebaiknya ditahan guna investasi dimasa mendatang.
Ruang Lingkup Manajemen Keuangan :
Manajemen keuangan menyangkut kegiatan – keiatan perencanaan, analisis, dan pengendalian kegiatan keuangan. Terkait dengan bidanga - bidang yang menjadi tanggung jawab manajer keuangan, maka ruang lingkup manajemen keuangan secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut :
AktivaPerusahaan
Pasar UangPasar Modal
ManajerKeuangan
23
4a4b
Keterangan :1. : Aliran kas dari investor (penjual saham dan abligasi)2. : Alokasi dana untuk operasi perusahaan3. : Aliran kas hasil operasi perusahaan4a. : Pembayaran deviden / bunga4b : Laba ditahan
1
MANAJEMEN KEUANGAN
Semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan yang berhubungan dengan usaha untuk memperoleh sumber dana
dengan biaya yang relatif murah dan usaha untuk menggunakan dana tersebut
secara efisien
Fungsi-fungsi Manajemen Keuangan
FinancingInvestmentDividend Policy
Fungsi pendanaan ( financing )
Fungsi pendanaan melahirkan keputusan pendanaan atau kebijakan struktur modal
Keputusan pendanaan berkaitan dengan masalah bagaimana manajer keuangan harus mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari sumber–sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai kebutuhan–kebutuhan investasi serta kegiatan usahanya
Fungsi investasi ( investment )
Fungsi investasi melahirkan keputusan investasi
Keputusan investasi berkaitan dengan masalah bagaimana manajer keuangan harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk–bentuk investasi yang dapat mendatangkan keuntungan bagi perusahaan di masa yang akan datang
Fungsi pembagian laba ( dividend policy )
Fungsi pembagian laba melahirkan keputusan dividen
Keputusan dividen merupakan keputusan manajemen
keuangan untuk menentukan : (a) Besarnya persentase laba yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk cash dividend, (b) stabilitas dividen yang dibagikan, (c) dividen saham (stock dividend), (d) pemecahan dividend (stock splits), (e) penarikan kembali saham yang beredar.
Tujuan manajemen keuangan
Maksimalisasi nilai perusahaan (kesejahteraan pemegang saham)
Peranan Manajer Keuangan
2 1
Operasi perusahaan Manajer Pasar modal / pasar uang
(sekelompok aktiva riil ) keuangan (pemodal yang memiliki 3 4 aktiva riil)
Keterangan :
1. Manajer keuangan memperoleh dana / kas dari pasar modal / pasar uang dengan cara menjual financial assets (saham, obligasi, dan surat berharga lainnya), atau memperoleh kredit dari bank atau sumber dana lainnya.
2. Dana / kas yang diperoleh tersebut diinvestasikan pada berbagai aktiva (real asset) untuk mendanai kegiatan / operasi perusahaan, contohnya tanah, mesin, dll.
3. Apabila aktiva perusahaan berjalan dengan baik, maka dari real asset akan dihasilkan laba (berupa cash in flow) yang lebih besar dari jumlah yang diinvestasikan.
4. Laba / kas yang diperoleh dapat dikembalikan kepada pemilik dana atau diinvestasikan kembali (reinvestasi) ke dalam perusahaan
Asas - Asas Pembelanjaan
1. Asas Likuiditas :Mengajarkan bahwa dalam kebijakan financing harus memperhatikan lamanya dana digunakan oleh perusahaan. Dalam asas ini berlaku maturity matching principles.
2. Asas Solvabilitas :Mengajarkan bahwa dalam kebijakan financing harus memperhatikan faktor psikologis dari calon investor.
3. Asas Rentabilitas :Mengajarkan bahwa dalam kebijakan financing harus memperhatikan konsekuensi kewajiban memberikan balas jasa dari perusahaan yang bersangkutan kepada para calon investor.
4. Asas Kekuasaan :
Mengajarkan bahwa dalam kebijakan financing harus
memperhatikan kebijakan manajemen perusahaan.
Jenis – Jenis Pembelanjaan
Berdasarkan aktivitas
Pembelanjaan aktif : aktivitas untuk menginvestasikan dana
Pembelanjaan pasif : aktivitas untuk memperoleh dana
Berdasarkan sumber dana
Pembelanjaan intern : sumber dana berasal dari dalam perusahaan
Pembelanjaan ekstern : sumber dana berasal dari luar perusahaan
Sumber-sumber Dana
Sumber intern ( internal sources ), yaitu sumber dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan, meliputi : laba ditahan dan akumulasi penyusutan
Sumber ekstern ( external sources ), yaitu sumber dana yang berasal dari luar perusahaan, yaitu dari kreditur, pemilik, peserta atau pengambil bagian di dalam perusahaan
Laporan Keuangan
1. Neraca (balance sheet)
Neraca dapat diartikan sebagai suatu bentuk laporan keuangan
yang menunjukkan posisi harta (aktiva), utang dan modal
(ekuitas dan disusun pada setiap akhir periode (tahun, semester,
triwulan).
Bentuk Skontro PT. XNeracaPer ....
Aktiva Pasiva
Aktiva lancar(Current Assets)
Aktiva tetap(fixed assets)
Aktiva lain(Other assets)
Aktiva tidak berwujud(Intangible assets)
Utang lancar(Current liabilities)
Utang jangka panjang(long tarm debt)
Modal sendiri(Equity)
Operating Assets
Tangible Assets(Aktiva Berwujud)
ModalAsing
Contoh format perusahaan produksiPT. X
Neraca per 31 – 12 – 19..
Aktiva Pasiva
AL Kas / Bank xxSurat Berharga xxPiutang Usaha xxPersediaan Barang xxBiaya Dibayar Dimuka xx
AT Mesin / Peralatan xxGedung xxTanah xx
xx
UL Utang Dagang xxUtang Wesel xxUtang Pajak xx
UJPJUtang Obligasi xxUtang Bank xx
MODAL SENDIRIModsal Saham xxCadangan xxLaba Ditahan (RE) xx
xx
Keterangan :
AL : Aktiva lancar (Current Assets)
AT : Aktiva Tetap (Fixed Assets)
AT + AL : Aktiva Operasi (Operation Assets)
UL : Utang Lancar (Current Liabilities)
UJPJ : Utang Jangka Panjang (Lebih dari 1 tahun)
RE : Retained Earning (Laba Ditahan)
Untuk contoh yang konkrit, dapat disajikan sebagi berikut :
PT. ZANeraca 31 – 12 - 00
Aktiva Pasiva
AKT LancarKas/Bank 350Surat berharga 25Piutang 1125Persediaan 2150
AKT TetapMesin 1850Kendaraan 1100Gedung 2900Tanah 4000
Jumlah 13500
Kewajiban Lancar Hutang Dagang 800Hutang pajak 120Hutang Wesel 130
Hutang Jangka PanjangHutang Obligasi 1750Hutang Investasi 2000
Modal SendiriModal Saham 7500RE 1200Jumlah 13500
Manajemen KeuanganPT. ZA
Neraca 31 – 12 - 00
AktivaAktiva lancar
Kas / Bank 350Surat berharga 25Piutang 1125Persediaan 2150
Aktiva tetapMesin 1850Kendaraan 1100Gedung 2900Tanah 4000
13500
PasivaKewajiban lancar
Hutang dagang 800Hutang pajak 120Hutang wesel 130
Hutang Jangka PanjangHutang obligasi 1750Hutang investasi 2000
Modal SendiriModal saham 7500Laba ditahan 1200
13500
2) Laporan Laba / Rugi (income statement)Pada prinsipnya, laporan rugi / laba adalah bentuk laporan keuangan yasng menunjukkan hasil kegiatan operasi perusahaan,untuk suatu periode akuntansi tertentu (satu tahun, satu semester, satu triwulan atau satu bulan). Struktur laporanLaporan R/L secara prinsip dibedakan antara laporan perusahaanproduksi dengan perusahaan jasa, yang dapat dijelaskan sebagaiberikut :
Perkiraan Perusahaan Produksi Perusahaan Jasa
Hasil Penjualan Penjualan Pendapatan
Harga Pokok Harga Penjualan Beban Usaha
Struktur Umum (perusahaan produksi)
Penjualan (net sales) xxHarga pokok (cost of good sold) (xx)
Laba kotor (gross sales) xxBiaya operasi (operating expenses) (xx)
Laba operasi (operating income atau earning beforeinterest & tax / EBIT) xx
Bunga (interest expenses) (xx)Pendapatan lain (other income) xxBiaya lain (other expenses) (xx)
Laba sebelum pajak (earning before tax / EBT) xxPajak (tax) (xx)
Laba bersih (earning after tax / EAT) xxDeviden (xx)
Laba ditahan (retained earning / RE) xx
PT. ZAPenjualan 36.200Harga Pokok (21.100)Laba Kotor 15.100Beaya Operasi (3.800)Laba operasi 11.300Bunga (300)
Pendapatan lain 400Beaya lain (250)Laba sebelum pajak 11.150Pajak 30% (3.345)Laba bersih 7.805Deviden (7.100)Laba ditahan 705
PT. ABC LAPORAN ARUS KAS 2004 (dalam jutaan Rp) _____________________________________________________________________ Kas dari Operasi Pendapatan bersih (Net income) 329 Biaya tidak tunai : Depresiasi 48 Pajak terhutang 8 Lain-lain, termasuk amortisasi 19 Perubahan pada modal kerja : Penurunan (kenaikan) pada persediaan 116 Penurunan (kenaikan) pada piutang (74) Penurunan (kenaikan) pada aktiva lancar lainnya (8) Kenaikan (penurunan) pada hutang dagang (31) Kenaikan (penurunan) pada hutang lancar lainnya 28
Kas dari Operasi 435 Kas dari (digunakan) investasi Tambahan pada gedung, tanah, perlengkapan (102) Tambahan pada aktiva tetap lainnya (8) Kas dari (digunakan) investasi (110) Kas dari (digunakan) pendanaan Tambahan (pengurangan) hutang (152) Dividen (45) Lainnya 10 Kas dari (digunakan) pendanaan (187) Kenaikan bersih pada kas dan sekuritas 140 Kas pada awal tahun 138
Kas pada akhir tahun 278
Neraca
Laporan laba-rugi
Laporan laba ditahan
Laporan arus kas
Penerbit Erlangga
Neraca perusahaan menunjukkan aktiva di sisi kiri sementara kewajiban dan ekuitas atau klaim terhadap aktiva ditunjukkan di sisi kanan
Neraca adalah potret posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu
Laporan laba-rugi menunjukkan hasil operasi selama periode tertentu
Laporan ini juga menunjukkan laba per saham sebagai “bottom line”
Laporan laba ditahan menunjukkan perubahan laba ditahan di antara dua tanggal neraca
Laba ditahan menunjukkan klaim terhadap aktiva, alih-alih menunjukkan aktiva per ekuitas pemegang saham
Laporan arus kas mencakup faktor-faktor yang berdampak terhadap arus kas (selama periode akuntansi tertentu), antara lain: Aktivitas operasi Investasi Pembiayaan
Arus kas bersih sering dinyatakan sebagai:laba bersih ditambah penyusutankarena penyusutan adalah pos nonkas terbesar
Laba akuntansi mungkin mencantumkan laba dan beban yang tidak tercantum dalam arus kas bersih, karena tidak diterima/dibayarkan dalam satu periode akuntansi
Investor lebih tertarik pada proyeksi arus kas bersih daripada laporan laba, karena kas menentukan dividen yang dibayarkan atau modal yang diinvestasikan untuk menunjang pertumbuhan
Arus kas operasi adalah arus kas yang berasal dari operasi normal:perbedaan antara pendapatan kas dan biaya kas, termasuk pajak atas laba operasi
Arus kas ini berbeda dengan arus kas bersih, karena tidak memasukkan beban bunga
Nilai tambah pasar atau market value added (MVA) menunjukkan perbedaan antara nilai saham dan jumlah ekuitas yang telah ditanamkan oleh investor
Nilai tambah ekonomi atau economic value added (EVA) adalah perbedaan antara laba operasi setelah pajak dan total biaya modal, termasuk biaya modal ekuitas
EVA adalah estimasi nilai yang dihasilkan manajemen selama setahun berjalan
EVA sangat berbeda dengan laba akuntansi, karena tidak membebankan biaya penggunaan atas modal ekuitas
Nilai dari aktiva ditentukan oleh arus kas setelah pajak yang dihasilkannya
Tarif pajak dan aspek lain dari sistem pajak ditentukan secara tahunan oleh Kongres
Amerika Serikat menerapkan tarif pajak progresif, di mana semakin tinggi laba maka semakin tinggi juga persentase pajak yang harus dibayarkan
Aktiva modal adalah aktiva seperti saham, obligasi, dan real estat
Keuntungan modal (capital gain) diperoleh bila aktiva modal terjual di atas harga perolehannya
Kerugian modal (capital loss) diperoleh bila aktiva modal terjual dengan mengalami kerugian
Kerugian/keuntungan jangka panjang terjadi bila aktiva dimiliki lebih dari jangka waktu satu tahun
Laba operasi yang dibayarkan sebagai dividen akan menjadi subjek pajak berganda: Pertama, laba tersebut
dibebani pajak di tingkat perusahaan
Lalu, para pemegang saham harus membayar pajak pribadi atas dividen yang mereka terima
Seperti halnya pendapatan biasa, pendapatan bunga yang diterima perusahaan akan dikenai pajak
Tapi, 70 persen dividen yang diterima oleh satu perusahaan dari perusahaan lain berasal dari laba kena pajak, karena diketahui bahwa pendapatan dividen perusahaan akan terkena pajak tiga kali
Karena bunga yang dibayar perusahaan adalah beban yang bisa dikurangkan (sedangkan dividen tidak) maka sistem pajak lebih menyukai pembiayaan dengan utang daripada dengan ekuitas
Kerugian operasi perusahaan dapat: Dikompensasi ke belakang, untuk setiap 3
tahun Dikompensasi ke depan untuk setiap 15
tahun Dipakai mengoffset laba kena pajak dalam
tahun berjalan
Perusahaan S adalah perusahaan kecil yang keuntungannya adalah kewajiban yang terbatas
Meskipun demikian, perusahaan S tetap dibebani pajak seperti perusahaan perorangan atau persekutuan
WC = CA WC = CA – CL WC, PWC, NWC
KONSEP MODAL KERJA
KUNTITATIF KUALITATIF FUNGSIONAL
Jenis-jenis Modal Kerja
Primary WC
Permanent Working Capital Normal WC
Seasonal WC
Variable Working Capital Cyclical WC
Emergency WC
Kebijakan Modal Kerja
Kebijakan konservatif Kebutuhan dana lebih banyak dibelanjai dengan sumber dana
jangka panjang
Kebijakan moderat Kebutuhan dana jangka
panjang (pendek) dibelanjai oleh sumber dana jangka
panjang(pendek)
Kebijakan agresif Kebutuhan dana lebih banyak
dibelanjai dengan sumber dana
jangka pendek
Penentuan besarnya kebutuhan modal kerja
Besar kecilnya kebutuhan modal kerja tergantung
pada 2 faktor :
Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja
Pengeluaran kas rata–rata setiap harinya
Kas Bentuk aktiva yang paling likuid yang dapat dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban finansial perusahaan.
Masalah utama dalam pengelolaan kas :
Bagaimana menyediakan kas yang memadai, tidak terlalu banyak (agar keuntungan tidak berkurang terlalu besar) tetapi tidak terlalu sedikit (sehingga akan mengganggu likuiditas perusahaan).
Motif memiliki kas bagi suatu perusahaan :
Motif transaksi Menyediakan kas untuk membayar berbagai transaksi bisnis.
Motif berjaga–jaga Mempertahankan saldo kas guna memenuhi permintaan kas yang sifatnya tidak terduga.
Motif spekulasi Memperoleh keuntungan dari memiliki atau menginvestasikan kas dalam
bentuk investasi yang sangat likuid.
Model – Model Manajemen Kas :
1. Model PersediaanMenurut Baumol (1952), kebutuhan terhadap kas dalam suatu perusahaan mirip dengan pemakaian persediaan. Apabila perusahaan memiliki saldo kas yang tinggi, perusahaan akan mengalami kerugian dalam bentuk kehilangan kesempatan untuk mengidentifikasikan dana tersebut pada kesempatan investasi lain yang lebih menguntungkan. Sebaliknya apabila saldo kas terlalu rendah, kemungkinan perusahaan mengalami kesulitan likuiditas akan makin besar.
2. Model Miller dan OrrModel ini digunakan apabila kebutuhan kas per hari tidak konstan. Dalam keadaan penggunaan dan pemasukan kas bersifat acak, perusahaan perlu menetapkan batas atas dan batas bawah saldo kas. Apabila saldo kas mencapai batas atas, maka perusahaan perlu mengubah sejumlah tertentu kas agar saldo kas kembali ke jumlah yang diinginkan. Sebaliknya, apabila saldo kas menurun dan mencapai batas bawah, perusahaan perlu menjual sekuritas agar saldo kas naik kembali ke jumlah yang diinginkan.
Anggaran Kas (Cash Budget)
Anggaran kas menunjukkan kebutuhan kas dalam jangka pendek yang merupakan bagian dari financial planning perusahaan. Periode anggaran kas umumnya disusun untuk jangka waktu satu tahun yang dibagi dalam interval tertentu seperti bulanan, kuartalan dan semesteran.
Kegunaan Anggaran Kas :
1. Dapat dipergunakan untuk mengantisipasi kebutuhan dana karena adanya defisit atau surplus.
2. Dapat dipergunakan untuk mencapai target dan mengukur keberhasilan.
3. Dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan.
Keterbatasan Anggaran Kas :
1. Menyebabkan perusahaan terfokus pada target yang mungkin kurang fleksibel.
2. Menghambat tanggapan terhadap perubahan situasi eksternal yang dapat mengganggu estimasi penerimaan dan pengeluaran kas, karena manager terfokus pada anggaran kas.
Bagian–bagian dalam Anggaran Kas :
Cash in Flows- Mengidentifikasikan sumber–sumber penerimaan, jumlah, dan waktu dari semua cash in flows yang diantisipasi dalam setiap periode. - Penerimaan kas dihasilkan dari penjualan tunai dan kredit. - Penerimaan kas lainnya dapat berasal dari penjualan aktiva tetap, pendapatan bunga, sewa, dan lain–lain.
Cash out FlowsMengidentifikasi semua cash out flow yang diantisipasi, antara lain :- Pembelian–pembelian tunai atau kredit- Pembayaran utang dan bunga- Pembayaran gaji dan upah- Pembayaran asuransi, pajak dan biaya operasi- Pembayaran dividen
FinancingMenunjukkan besarnya net cash flows dan besarnya kebutuhan dana jika terjadi defisit.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya dana yang diinvestasikan ke dalam piutang :
1. Besar kecilnya volume penjualan kredit
2. Syarat pembayaran3. Plafon kredit
4. Kebiasaan pelanggan dalam membayar
5. Kebijakan dalam pengumpulan piutang
MANAJEMEN PIUTANG(RECEIVABLE MANAGEMENT)
Prinsip pemberian kredit
Character Capital Condition
Capacity Collateral
Pengukuran efisiensi piutang, melalui :
Receivable turnoverAverage collection period
Receivable collection schedule :
Kegiatan perencanaan penerimaan piutang menjadi uang tunai
Analisis Ekonomi terhadap Piutang
Tujuan : Untuk menilai apakah manfaat memiliki piutang
lebih besar atau lebih kecil dari biayanya. Apabila diperkirakan bahwa manfaatnya lebih besar, maka secara ekonomi pemilikan piutang (atau penjualan kredit) tersebut dibenarkan.
Setiap analisis ekonomi menyangkut perbandingan antara manfaat dan pengorbanan. Sejauh manfaat diharapkan lebih besar dari pengorbanan, suatu keputusan dibenarkan secara ekonomi.
Contoh :Semula PT. A hanya menjual produknya dengan sistem tunai. Melalui penjualan tunai tersebut, perusahaan mampu memperoleh sales revenue sebesar Rp. 4 milyar. Kemudian perusahaan berencana untuk mengubah sistem penjualannya ke sistem kredit dengan syarat n/60. Diperkirakan dengan sistem kredit tersebut sales revenue akan meningkat menjadi Rp. 5,4 milyar. Profit margin diperkirakan sebesar 20% dan cost of fund sebesar 22% per tahun. a. Apakah kebijakan kredit perusahaan ini layak secara finansial ?b. Jika perusahaan mempertimbangkan untuk memberikan diskon dengan syarat 2/20 ; n/60, bagaimana keputusan perusahaan, bila diperkirakan 50% pelanggan akan memanfaatkan masa diskon tersebut dan 50% lagi membayar pada saat jatuh tempo ?c. Bagaimana pula keputusan perusahaan bila 1% dari piutang tidak dapat ditagih ?
Manfaat :Tambahan laba karena kenaikan sales revenue :0,2 x (Rp.5,4 milyar – Rp.4 milyar) = Rp. 280 juta
Pengorbanan :Perputaran piutang = 360 / 60 = 6 xRata-rata piutang = Rp. 5,4 milyar / 6
= Rp. 900 jutaDana investasi pada piutang (net)
= Rp. 900 juta (1-0,2)= Rp. 720 juta
Biaya dana untuk berinvestasi pada piutang= 0,22 x Rp. 720 juta = Rp. 158,4
juta
Tambahan manfaat bersih Rp. 121,6 juta
Kesimpulan : ……..
Manfaat :Rata-rata pembayaran piutang0,5 (20) + 0,5 (60) = 40 hariPerputaran piutang = 360 / 40 = 9 xRata-rata piutang = Rp. 5,4 milyar / 9
= Rp. 600 jutaDana investasi pada piutang (net)
= Rp. 600 juta (1-0,2)= Rp. 480 juta
Penurunan biaya dana(0,22 x Rp. 720 juta) – (0,22 x Rp. 480 juta) = Rp. 52,8 juta
Pengorbanan :Diskon yang diberikan
0,02 x Rp. 5,4 milyar = Rp. 108 jutaManfaat bersih = ( Rp. 55,2 juta)
Kesimpulan : ……..
Manfaat :Tambahan laba karena kenaikan sales revenue :0,2 x (Rp.5,4 milyar – Rp.4 milyar) = Rp. 280 juta
Pengorbanan :Perputaran piutang = 360 / 60 = 6 xRata-rata piutang = Rp. 5,4 milyar / 6
= Rp. 900 jutaDana investasi pada piutang (net)
= Rp. 900 juta (1-0,2)= Rp. 720 juta
Biaya dana untuk berinvestasi pada piutang= 0,22 x Rp. 720 juta= Rp. 158,4 juta
Kerugian piutang tak tertagih= 0,01 x Rp. 5,4 milyar = Rp. 54 juta
Total tambahan biaya Rp. 212,4 juta
Tambahan manfaat bersih Rp. 67,6 juta
Kesimpulan : ……..
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya persediaan :
1. Lead time atau lamanya masa tunggu bahan baku yang dipesan datang. Semakin lama masa tunggu, semakin besar persediaan yang harus disediakan.
2. Frekuensi penggunaan bahan selama satu periode. Frekuensi pembelian yang tinggi menyebabkan jumlah persediaan menjadi lebih kecil untuk satu periode pembelian.
3. Jumlah dana yang tersedia. Dana kadang–kadang menjadi kendala yang serius jika kebutuhan bahan meningkat. Jumlah persediaan tidak dapat dipenuhi sesuai dengan standar yang ideal jika dana yang tersedia terbatas
4. Daya tahan material. Daya tahan yang rendah jika tidak diimbangi dengan teknologi penyimpanan yang tepat, akan menimbulkan kerusakan kualitas bahan yang disimpan sehingga perusahaan tidak berani menyimpan dalam jumlah yang besar.
Analisis EOQ ( Economical Order Quantity ).
Analisis ini digunakan untuk menentukan jumlah pembelian bahan mentah yang optimal, yaitu jumlah yang harus dipesan dengan biaya yang paling rendah (ekonomis).
Asumsi dalam EOQ :
1. Jumlah kebutuhan bahan mentah sudah dapat ditentukan terlebih dahulu secara pasti untuk penggunaan selama satu periode tertentu
2. Penggunaan bahan selalu pada tingkat yang konstan secara kontinyu
3. Pesanan persis diterima pada saat tingkat persediaan sama dengan nol atau di atas safety stock (persediaan minimal)
4. Harga konstan selama periode tersebut
Ordering cost (biaya pesan), antara lain :
1. Biaya pengiriman
barang
2. Biaya penerimaan
barang
3. Biaya penempatan
barang ke dalam
gudang
Carrying cost (biaya penyimpanan), antara
lain :
1. Sewa gudang2. Biaya pemeliharaan barang di dalam
gudang (penerangan,
pemanasan, pendinginan, dan lain–
lain)3. Asuransi
Reorder point (pemesanan kembali), tergantung pada :
1. Penggunaan selama lead time , yaitu masa tunggu sejak pemesanan dilakukan hingga bahan yang dipesan tiba. Selama masa tunggu ini persediaan tetap digunakan
2. Safety stock Safety stock atau persediaan
minimal yang harus ada dalam perusahaan. Fungsi safety stock adalah untuk berjaga–jaga dari kemungkinan material datang terlambat.
Rumus–rumus :
Q = 2 o D / i
Q = jumlah pembelian bahan yang paling ekonomiso = biaya pesanD = kebutuhan bahan selama 1 periode ( 1 tahun ) i = biaya penyimpanan per unit
Biaya penyimpanan = (Q / 2) i
Biaya pesan = (D / Q) o
Total biaya persediaan = (Q / 2) i + (D / Q) o
ROP = Pemakaian selama lead time + safety stock
ANALISIS RASIO KEUANGANANALISIS RASIO KEUANGAN((FINANCIAL RATIO ANALYSISFINANCIAL RATIO ANALYSIS))
FINANCIAL RATIO ANALYSIS
Teknik analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan variabel keuangan tertentu dengan variabel keuangan lainnya sehingga dapat diperoleh informasi mengenai
berbagai kondisi keuangan perusahaan, tingkat aktivitas, hasil-hasil usaha dan tingkat pertumbuhan perusahaan
Liquidity ratio
Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya
a. Current ratioCurrent assetsCurrent liabilities
b. Quick ratioCurrent assets – inventory
Current liabilities
c. Cash ratioCash + marketable securities
Current liabilities
SOLVABILITY / LEVERAGE RATIOSOLVABILITY / LEVERAGE RATIO
RASIO YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PERUSAHAAN RASIO YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PERUSAHAAN DALAM DALAM MEMENUHI SEMUA KEWAJIBANNYA, BAIK JANGKA PENDEK MAUPUN JANGKA MEMENUHI SEMUA KEWAJIBANNYA, BAIK JANGKA PENDEK MAUPUN JANGKA PPANJANGANJANG
a. Total debt to total assets ratio
Total debt Total assets
b. Total debt to equity ratio Total debt Equity
c. Time interest earned ratio Earning before interest and tax
Interest Charge
d. Long term debt to equity ratio
Long term debt Equity
ACTIVITY RATIOACTIVITY RATIO
RASIO YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR EFEKTIVITAS RASIO YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR EFEKTIVITAS PENGGUNAAN DANA PERUSAHAANPENGGUNAAN DANA PERUSAHAAN
a. Total assets turnover
Net sales Total assets
b. Receivable turnover
Net sales on credit Average receivable
c. Average collection period
Average receivable x 360 Net sales on credit
d. Inventory turnover
Cost of goods sold Average inventory
e. Average day’s inventory
Average inventory x 360Cost of goods sold
f. Working capital turnover
Net sales Current asset – current
liabilities
PROFITABILITY RATIOPROFITABILITY RATIO
RASIO YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PERUSAHAAN RASIO YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PERUSAHAAN DALAM MENGHASILKAN LABADALAM MENGHASILKAN LABA
a. Gross profit margin
Gross profit Net sales
b. Operating profit margin
Earning before interest and tax
Net sales
c. Net profit margin
Earning after tax Net sales
d. Earning power ratio
Earning before interest and tax
Total assets
e. Net earning power (rate of return on investment)
Earning after tax Total assets
f. Rate of return on equity
Earning after tax Equity
Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas
Likuiditas kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi
Solvabilitas kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi semua kewajiban finansialnya apabila perusahaan
tersebut dilikuidasi
Rentabilitas kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan
laba selama periode tertentu
Rentabilitas ekonomi Rentabilitas modal sendiri Laba usaha Laba bersih
Total modal Modal sendiri
Fund statement Teknik analisis yang dilakukan untuk analysis mempelajari bagaimana kebijakan
investasi dan financing (pendanaan)
yang telah dilakukan perusahaan
selama 1 periode
dalam pengertian kas Dana
dalam pengertian modal kerja
Dana dalam pengertian kas
Langkah–langkah penyusunan laporan sumber dan penggunaan dana :
1. Menyusun laporan perubahan neraca, dan memisahkan elemen–elemen yang
memperbesar dan memperkecil kas
2. Mengelompokkkan elemen–elemen dalam laporan laba rugi yang memperbesar dan memperkecil kas
3. Menyusun laporan sumber dan penggunaan dana (kas) dengan mengadakan konsolidasi semua informasi yang memperbesar dan
memperkecil kas
Elemen – elemen yangmemperbesar kas disebut Sumber Dana
1. Berkurangnya aktiva lancar
2. Berkurangnya aktiva tetap
3. Bertambahnya hutang4. Bertambahnya modal5. Laba atau keuntungan
yang diperoleh perusahaan
6. Penyusutan
Elemen – elemen yang memperkecil kas
disebut Penggunaan Dana
1. Bertambahnya aktiva lancar
2. Bertambahnya aktiva tetap
3. Berkurangnya hutang4. Berkurangnya modal5. Loss atau kerugian
yang diderita perusahaan
6. Pembayaran dividen (cash dividend )
Sumber Modal Kerja :1. Berkurangnya aktiva
tetap2. Bertambahnya hutang
jangka panjang3. Bertambahnya modal4. Laba perusahaan5. Penyusutan
Penggunaan Modal Kerja :1. Bertambahnya aktiva
tetap2. Berkurangnya hutang
jangka panjang3. Berkurangnya modal4. Loss atau rugi
perusahaan5. Pembayaran dividen
(cash dividend)
Break Even Analysis
Teknik analisis yang dilakukan untuk mempelajari
bagaimana perubahan volume penjualan akan mempengaruhi fixed cost,
variable cost, tingkat penjualan dan tingkat laba
Asumsi – asumsi dasar :
- Biaya dipisahkan ke dalam variable cost dan fixed cost
- Harga jual per unit tidak berubah (konstan) selama periode analisis
- Perusahaan hanya memproduksi satu macam barang. Bila menghasilkan lebih dari satu macam barang, perimbangan penghasilan masing–masing barang harus
tetap
Contribution Margin = Sales revenue – variable cost
CM > FC = profitCM < FC = rugi ( loss )CM = FC = break even
Break even point :
Suatu kondisi dimana pada periode tersebut perusahaan tidak mendapat keuntungan dan juga tidak menderita kerugian, atau pada periode tersebut penghasilan yang diterima sama dengan biaya yang dikeluarkan
Pendekatan dalam BEP :
1. Pendekatan grafik (graphical approach)
2. Pendekatan matematik (mathematic approach)
BEP (unit) = FC P – VC
BEP (Rp) = FC
1 – TVC/S
Keterangan :
FC = Fixed costVC = Variable costS = SalesVC = Variable cost per unitP = Price per unit
Margin of Safety :
Batas penurunan penjualan yang dapat ditolerir agar perusahaan tidak menderita kerugian
Margin of safety : Anggaran penjualan – BEP
( % ) Anggaran penjualan
Perubahan BEP :
Perubahan harga jual per unitPerubahan biaya variabel per unitPerubahan biaya tetapPerubahan komposisi sales mix
Manfaat analisis BEP :
1. Perencanaan penjualan atau produksi
FC + Laba PMunit =
P – VC (unit)
FC + Laba PMRp =
1 – VC / S
2. Perencanaan harga jual normal
3. Perencanaan metode produksi
4. Titik tutup pabrik ( shut down point )
Biaya tetap tunaiSDP =
Rasio kontribusi margin