Download pdf - Budaya Sulawesi Selatan

Transcript
Page 1: Budaya Sulawesi Selatan

Institut Teknologi Bandung

ITB | News

Ewako 2014: Lestarikan Budaya Sulawesi Selatan

bayuSenin, 1 - Desember - 2014, 19:34:01

BANDUNG, itb.ac.id - Beragam kebudayaan yang dimiliki Indonesia sudah selayaknya menjadi kebanggaansekaligus tanggungjawab bersama untuk melestarikannya. Sebagai wujud kecintaan terhadap budaya daerahitulah, Unit Kesenian Sulawesi Selatan (UKSS) kembali menyelenggarakan Malam Budaya Ewako pada Sabtu(29/11/14) di Lapangan Campus Center Barat ITB. Ewako yang telah memasuki penyelenggaraan ke-3 inijuga dilengkapi dengan festival kuliner yang menghadirkan berbagai masakan khas Sulawesi Selatan.Sebelumnya, UKSS juga telah menyelenggarakan pre-event berupa berkeliling kampus ITB denganmengenakan pakaian adat Sulawesi Selatan pada Jumat (07/11/14).Acara dibuka dengan sambutan dari perwakilan Ikatan Alumni UKSS yang turut serta menyaksikanpagelaran ini. "Mahasiswa UKSS adalah duta kesenian Sulawesi Selatan yang ada di Jawa Barat, khususnyaBandung. Perlu diketahui bahwa di samping tugas utama mahasiswa dalam menuntut ilmu, ada tugas lainyaitu pengabdian masyarakat. Pagelaran semacam ini yang mengenalkan kesenian daerah adalah bagiandari pengabdian masyarakat," tutur Muhdar selaku perwakilan alumni UKSS.

Malam budaya Ewako menampilkan perpaduan berbagai kesenian Sulawesi Selatan, mulai dari pertunjukanmusik, puisi, tarian, hingga drama teater dengan menggunakan pakaian adat Sulawesi Selatan. Pembacaanpuisi berbahasa Toraja "Toma Parapa" dan lantunan lagu Ongkona Arumpone serta lagu Pakarena mengawalipagelaran ini. Lalu, tari Paduppa yang merupakan tarian penyambutan bangsawan atau tamu-tamukehormatan menjadi pertunjukan pembuka yang sukses memukau penonton dengan koreografi yangmenawan.

Sebagai puncak acara, UKSS mempersembahkan drama teater yang mengangkat cerita rakyat Suku Torajaberjudul "Batingna Lebonna". Cerita ini mengisahkan kisah cinta antara Paerengan dan Lebonna.Kecemburuan dan pengkhianatan seorang sahabat membawa cerita ini berakhir menyedihkan dengankematian keduanya untuk menepati janji bersama sehidup semati. Meskipun dalam cerita aslinyamenggunakan bahasa daerah, drama ini dibawakan dengan bahasa Indonesia agar lebih mudah dimengertioleh penonton umum. Pementasan ini juga diselingi dengan beberapa tarian Sulawesi Selatan, seperti tariPattenung, tari Marendeng Marampa, dan tari Empat Etnis. Alunan musik khas Sulawesi Selatan yang terusbergema sepanjang pementasan juga membuat penonton senantiasa tertarik mengikuti jalannya pagelaran.Pagelaran ditutup dengan tari Gandrang Bulo yang menggambarkan keceriaan dan kelincahan anak-anakdalam bermain. Koreografi yang penuh semangat dan selingan parodi membuat tarian ini sukses mengakhiripagelaran dengan kemeriahan yang menghibur penonton. Hal ini sejalan dengan harapan yang disampaikanoleh Alya Ghina Aqila (Sains dan Teknologi Farmasi 2012) selaku Ketua Panitia Ewako. "Ewako berarti

1/2

Page 2: Budaya Sulawesi Selatan

semangat. Semoga acara ini bisa mengobati kerinduan terhadap daerah asal kami sekaligus mengenalkanbudaya Sulawesi Selatan kepada masyarakat karena ini adalah wujud semangat dan apresiasi kamiterhadap seni budaya Sulawesi Selatan," tutur Alya.Â

© Copyright 2008 Institut Teknologi Bandung

2/2


Recommended