BBUUKKUU PPAANNDDUUAANN SSTTUUDDII
PPOOLLIITTEEKKNNIIKK KKEESSEEHHAATTAANN SSUURRAAKKAARRTTAA
22001100//22001111
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
1
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat
dan karunia-Nya, sehingga telah tersusun Buku Panduan Peraturan Politeknik Kesehatan
Surakarta Tahun Akademik 2010 / 2011. Buku Panduan ini disusun sebagai sumber
informasi tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Politeknik Kesehatan Surakarta.
Harapan kami agar Buku Panduan Peraturan Politeknik Kesehatan Surakarta ini berguna
khususnya bagi mahasiswa baru Politeknik Kesehatan Surakarta dan siapa saja yang
ingin mengetahui tentang lembaga pendidikan Politeknik Kesehatan Surakarta.
Tim penyusun juga mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penyusunan Buku Panduan Peraturan
Politeknik Kesehatan Surakarta ini, semoga bantuan Bapak/Ibu/Saudara dapat semakin
meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan di lingkungan Politeknik Kesehatan
Surakarta ini.
Namun demikian, tim penyusun menyadari bahwa Buku Panduan Peraturan
Politeknik Kesehatan Surakarta ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran
dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan buku ini di waktu yang akan
datang.
Akhirnya tim penyusun berharap agar Buku Panduan Peraturan Politeknik
Kesehatan Surakarta ini benar – benar dapat memberikan informasi yang jelas tentang
Politeknik Kesehatan Surakarta dan bermanfaat bagi kita semua.
Surakarta, 17 Agustus, 2010
Tim Penyusun
KKKAAATTTAAA PPPEEENNNGGGAAANNNTTTAAARRR
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
2
BAB I
PENDAHULUAN
Strategi jangka panjang pendidikan Kesehatan yang tercantum dalam Higher
Education Long Term Strategi (HELTS) 2003 – 2010, merumuskan tiga kebijakan dasar
pengembangan pendidikan Kesehatan yaitu daya saing bangsa, otonomi dan
desentralisasi dan kesehatan organisasi. Perguruan Tinggi Kesehatan diharapkan mampu
menjadi kekuatan moral yang mampu membentuk karakter dan budaya bangsa yang
berintegritas Kesehatan, menumbuhkan masyarakat yang demokratis dan menjadi
sumber ilmu pengetahuan serta pembentukan sumber daya manusia yang responsif
terhadap kebutuhan masyarakat. Proses ini akan berhasil apabila Perguruan Tinggi
Kesehatan sehat, mandiri dan mampu berinteraksi dengan baik, untuk mendapatkan
dukungan dan partisipasi aktif dari pemerintah, industri dan masyarakat dalam
pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Politeknik Kesehatan Surakarta sebagai Perguruan Tinggi Kesehatan di usia yang
masih relative muda perlu dan terus berbenah diri untuk mewujudkan menjadi
Perguruan Tinggi Kesehatan sehat dan mandiri untuk menjadi Peruguruan Kesehatan
Terkemuka di Indonesia.
Poltekkes Kemenkes Surakarta yang juga dikenal sebagai “Kampus Putih” karena
keberadaan kampus tersebut sebagai wadah untuk mencetak pahlawan-pahlawan
berbaju putih yaitu profesi kesehatan; kampus ini memiliki 3 lokasi yaitu kampus I di
Surakarta, Kampus II di Karanganyar dan kampus III di Klaten yang didukung dengan
sarana dan prasarana yang memadai untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi
bidang kesehatan. Beberapa prasarana pendukung di antaranya laboratorium di setiap
program studi, perpustakaan yang memadai, areal hot-spot untuk intranet maupun
internet, fasilitas olahraga, maupun pusat pembinaan keagamaan yang difungsikan
sebagai tempat ibadah serta tempat kajian dan pendalaman pembinaan rohani dan
kemasyarakatan. Beberapa fasilitas yaitu Poliklinik Terpadu, dan yang sedang
diprogramkan untuk dikembangkan di antaranya adalah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
Sebagai lembaga pendidikan Kesehatan, Poltekkes Kemenkes Surakarta
memberikan suasana akademik yang kondusif bagi civitas akademikanya, di dalamnya
berlangsung proses pembelajaran yang utuh, baik di kelas, di ruang seminar bahkan di
seluruh lingkungan kampus, tentu saja dengan dukungan fasilitas yang memadai. Dalam
suasana akademik yang kondusif maka komunitas akademiknya memiliki ciri khas
mengedepankan keberanian yang bertanggung jawab, kebebasan yang didasari nalar
yang kokoh, dan terbuka dalam menerima informasi yang diperlukan dengan dilandasi
kebersamaam dan komitment Kesehatan dalam mengemban amanah Tri Dharma
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
3
Perguruan Tinggi Kesehatan yang meliputi; pendidikan dan pengajaran, penelitian dan
pengabdian masyarakat.
VISI, MISI DAN TUJUAN POLTEKKES SURAKARTA
VISI
Politeknik Kementerian Kesehatan Surakarta menjadi Perguruan Tinggi Kesehatan
Terkemuka yang bertaraf Internasional, Unggul Lulusannya dan Kompetentif ditingkat
global.
MISI
1. Menyelenggarakan program pendidikan tinggi kesehatan berbasis kompetensi yang
bertaraf internasional.
2. Mengembangkan tata kelola penyelenggaraan pendidikan tinggi kesehatan yang
mandiri, akuntabel dengan jaminan mutu.
3. Mengembangkan pendidikan tinggi kesehatan berbasis penelitian yang mempunyai
daya ungkit dan daya kait dalam peningkatan mutu pendidikan dan layanan
kesehatan.
4. Menyelenggarakan upaya pengabdian masyarakat melalui penerapan IPTEK dalam
pelayanan dan pendidikan bidang kesehatan.
5. Mengembangkan upaya kemitraan dan kewirausahaan dalam menunjang
peningkatan mutu pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
T U J U A N
1. Menghasilkan lulusan tenaga kesehatan yang kompeten, professional, bermutu,
dengan mineset global dan kompetetif melalui penyelenggaraan pendidikan
berbasis kompetensi yang bertaraf internasional.
2. Meningkatkan kegiatan penelitian sebagai landasan penyelenggaraan pendidikan
dan mengembangkan IPTEK bidang kesehatan.
3. Mengembangkan networking penelitian ilmu terapan bidang kesehatan baik
dalam skala regional, nasional maupun internasional.
4. Mengembangkan tata kelola yang berstandar ISO dalam manajemen
penyelenggaraan pendidikan tinggi bidang kesehatan.
5. Menyelenggarakan pengelolaan program pendidikan tinggi kesehatan yang
transparan, akuntabel dan mandiri dengan pengembangan badan layanan umum.
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
4
6. Mengembangkan peningkatan status kelembagaan institusi maupun
pengembangan program studi pendidikan tinggi bidang kesehatan.
7. Menyelenggarakan upaya pengabdian masyarakat melalui penerapan IPTEK
pendidikan kesehatan yang dapat menunjang kesejahteraan masyarakat.
8. Menyelenggarakan upaya pengabdian masyarakat melalui bidang usaha
pelayanan kesehatan dalam rangka menunjang kesejahteraan masyarakat.
9. Mengembangkan upaya penyelenggaraan pendidikan kesehatan berbasis kinerja
yang menunjang peningkatan mutu pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
10. Mengembangkan upaya deversifikasi usaha dan kewirausahaan dalam menunjang
peningkatan mutu pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
BAB II
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pengertian Umum
(1) Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta selanjutnya disingkat Poltekkes
Surakarta adalah merupakan salah satu Perguruan Tinggi Kesehatan di Surakarta.
(2) Direktur Poltekkes adalah pemimpin tertinggi pada pada Politeknik Kesehatan
Kemenkes Surakarta.
(3) Pimpinan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta adalah Direktur, Pembantu
Direktur, Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi.
(4) Program Studi adalah Program pendidikan di lingkungan Kemenkes Surakarta yang
melaksanakan pendidikan akademik, vokasional di lingkungan Poltekkes Kemenkes
Surakarta
(5) Ketua Program Studi adalah pemimpin program studi dalam suatu program
pendidikan di lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta yang
melaksanakan pendidikan vokasi dalam salah satu jenjang pendidikan.
(6) Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan di Politeknik Kesehatan Kemenkes
Surakarta dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi kesehatan melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
(7) Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di Politeknik Kesehatan
Kemenkes Surakarta.
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
5
BAB II
PROGRAM PENDIDIKAN DAN SEBUTAN GELAR AKADEMIK
Pasal 2
Program Pendidikan
(1) Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta menyelenggarakan Program Pendidikan
Vokasi Kesehatan, baik Program Diploma III, maupun Diploma IV.
(2) Program Pendidikan Vokasi adalah program pendidikan yang mempersiapkan
peserta didik untuk memiliki kemampuan dalam keahlian terapan, dalam hal ilmu
kebidanan dan ilmu keperawatan.
Pasal 3
Gelar Vokasi yang diselenggarakan di Poltekkes Kemenkes Surakarta adalah sebagai
berikut:
No Program Studi Gelar
Sebutan Singkatan
01 D III Kebidanan Ahli Madya Kebidanan AMd. Keb.
02 D IV Kebidanan Sarjana Sain Terapan S.ST.
03 D III Keperawatan Ahli Madya Keperawatan AMd.Kep.
04 D IV Keperawatan Sarjana Sain Terapan S.ST.
05 D III Akupunktur Ahli Madya Akupunktur AMd.Akup
06 D III Fisioterapi Ahli Madya Fisioterapi AMd.FT.
07 D IV Fisioterapi Satrjana Sains Terapan
Fisioterapi
S.ST.FT.
08 D III Ortotik Prostetik Ahli Madya Ortotik
Prostetik
A.Md.OP.
09 D III Okupasi Terapi Ahli Madya Okupasi
Terapi
A.Md.OT.
10 D III Terapi Wicara Ahli Madya Terapi Wicara A.Md.TW.
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
6
Pasal 4
Sistem Kredit Semester (SKS)
(1) Kredit adalah suatu penghargaan secara kuantitatif terhadap keberhasilan
penyelesaian kegiatan akademik.
(2) Sistem Semester adalah sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan
satuan waktu semester yang dalam satu tahun akademik terdiri atas 2 (dua)
semester reguler dan 1 (satu) semester sela.
(3) Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri dari 14-16 minggu
perkuliahan atau kegiatan terjadwal lainnya berikut kegiatan iringannya, termasuk
2 (dua) minggu kegiatan penilaian.
(4) Semester sela adalah satuan waktu kegiatan selama 8 – 10 minggu efektif yang
terdiri dari 8 (delapan) minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya berikut
kegiatan iringannya termasuk 2 (dua) minggu penilaiannya, penyelenggaraannya
diatur tersendiri.
(5) Sistem Kredit Semester adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan
menggunakan satuan kredit semester (SKS) untuk menyatakan beban studi
mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan
program.
(6) Jam semester (JS) adalah satuan waktu tatap muka dalam pembelajaran yang
lamanya 50-60 menit
(7) Satuan Kredit Semester (SKS) adalah takaran penghargaan pengalaman
belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per
minggu sebanyak 1 (satu) jam perkuliahan atau 2 (dua) jam laboratorium, atau 4
(empat) jam praktik lapangan yang masing-masing diiringi oleh sekitar 1 – 2 jam
kegiatan terstruktur dan sekitar 1 – 2 jam kegiatan mandiri. Nilai Satuan Kredit
Semester (SKS) pada Poltekkes Kemenkes Surakarta:
Kegiatan/ Mata
kuliah Tatap Muka
Tugas
Terstruktur
Tugas
Mandiri
Jam
Semester
(JS)
Kuliah/Ceramah
(PBC)
1 x 50 menit 60 menit 60 menit 1
Seminar/Diskusi
(PPD)
1 x 50 menit 60 menit 60 menit 1
Praktikum (PBP) 2 x 60 menit 100 menit 60 menit 2
Praktik Klinik (PBK) 4 x 60 menit 200 menit 60 menit 4
Praktik Lapang
(PBL)
4 x 60 menit 200 menit 60 menit 4
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
7
(8) Sistem kredit semester pada dasarnya memberikan kepada mahasiswa kebebasan
untuk memilih mata kuliah atau ditentukan oleh Program Studi yang akan
ditempuh selama mengikuti perkuliahan pada semester berjalan.
(9) Pengambilan mata kuliah sebagaimana ayat (8) dibatasi oleh ketentuan -ketentuan
tentang:
a) mata kuliah prasyarat, yang harus diambil/ditempuh lebih dahulu sebelum
mengambil mata kuliah yang menghendaki persyaratan mata kuliah pra-syarat
tersebut;
b) prasyarat kelulusan mata kuliah agar dapat mengambil mata kuliah Praktik
Klinik, Praktik Kerja Lapangan, Skripsi atau Tugas Akhir ditentukan oleh
Program Studi.
Pasal 5
Kurikulum
(1) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
(2) Kurikulum pendidikan tingi yang menjadi dasar penyelenggaraan program studi
terdiri dari kurikulum inti dan kurikulum institusional
(3) Kurikulum inti terdiri dari Kelompok mata kuliah sebagai berikut:
a. Kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK) adalah kelompok
bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
luhur, berkepribadian mantap, dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
b. Kelompok mata kuliah keilmuan dan ketrampilan (MKK) adalah kelompok bahan
kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan
penguasaan ilmu dan ketrampilan tertentu.
c. Kelompok mata kuliah keahlian berkarya (MKB) adalah kelompok bahan kajian
dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan
berdasarkan ilmu dan ketrampilan yang dikuasai.
d. Kelompok mata kuliah perilaku berkarya (MPB) adalah kelompok bahan kajian
dan pelajaran yang bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku yang
diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan
dasar ilmu dan ketrampilan yang dikuasai.
e. Kelompok mata kuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB) adalah kelompok
bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
8
kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam
berkarya.
(4) Kurikulum institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang
merupakan bagian dari kurikulum pendidikan Kesehatan, terdiri atas tambahan dan
kelompok ilmu dalam kurikulum inti yang disusun dengan memperhatikan keadaan
dan kebutuhan lingkungan serta kekhasan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Surakarta.
(5) Masa peninjauan kurikulum dilakukan selambat-lambatnya setiap lima tahun sekali.
Pasal 6
Struktur Mata kuliah
(1) Struktur mata kuliah terdiri dari mata kuliah wajib, prasyarat, pilihan, dan
pengayaan:
a. Mata kuliah wajib adalah mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa.
b. Mata kuliah prasyarat adalah mata kuliah yang wajib ditempuh sebelum
menempuh mata kuliah yang memprasyarati.
c. Mata kuliah pilihan adalah mata kuliah yang ditawarkan dan dapat dipilih
mahasiswa atau ditentukan dalam kurikulum program studi.
d. Mata kuliah pengayaan adalah mata kuliah lain yang dipilih mahasiswa untuk
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan ketrampilan.
(2) Kelompok MPK dan MBB adalah mata kuliah wajib Poltekkes Surakarta yang harus
ditempuh sesuai distribusi mata kuliah persemesternya.
(3) Kelompok MPK terdiri atas Pendidikan Agama, Etika, Pembinaan Jiwa Profesi,
Pendidikan Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia.
(4) Kelompok MBB terdiri atas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar, Ilmu Ke-alaman
Dasar, PKL, dan English for Specific Purpose (ESP) sesuai spesifikasi atau
kekhasan masing-masing Jurusan.
(5) Mata kuliah pengayaan dapat diikuti dalam program studinya maupun lintas
program studi di dalam maupun di luar Poltekkes Kemenkes Surakarta.
Pasal 7
Beban dan Waktu Studi
(1) Beban Studi Program Diploma III sekurang-kurangnya 110 (seratus sepuluh) SKS
dan maksimal 120 (seratus duapuluh) SKS yang dijadwalkan dalam 6 (enam)
semester, maksimal 10 (sepuluh) semester.
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
9
(2) Beban Studi Diploma IV sekurang-kurangnya 144 (seratus empat puluh empat)
SKS dan beban studi maksimum sebesar 160 SKS yang dijadwalkan dalam 8
(delapan) semester, maksimal 12 (duabelas) semester.
(3) Beban Studi Diploma IV transfer, sekurang-kurangnya 40 (empat puluh) SKS dan
beban studi maksimum sebesar 48 SKS yang dijadwalkan dalam 2 (dua) semester,
maksimal 4 (empat) semester.
BAB III
ADMINISTRASI AKADEMIK
Pasal 8
Penerimaan Mahasiswa
(1) Penerimaan mahasiswa dilakukan dengan sistem:
a) Ujian masuk diselenggarakan oleh Poltekkes Kemenkes Surakarta melalui Ujian
Masuk Perguruan Tinggi Kesehatan (Sipenmaru) Poltekkes Kemenkes Surakarta
b) Syarat latar belakang pendidikan untuk jalur umum adalah SLTA sesuai dengan
spesifikasi Jurursan masing-masing
c) Syarat latar belakang pendidikan untuk jalur transfer Program D IV adalah D III
sesuai dengan spesifikasi Jurursan masing-masing
d) Program Penelusuran Minat dan Bakat bagi lulusan SLTA yang berprestasi
sesuai dengan spesifikasi Jurursan masing-masing
e) Program kerjasama dengan pihak pemrakarsa atau pihak lain sesuai peraturan
yang berlaku
(2) Syarat penerimaan mahasiswa baru (sipemaru) ditetapkan dengan peraturan
tersendiri.
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
10
Pasal 9
Registrasi
Registrasi wajib dilakukan oleh calon mahasiswa Poltekkes Kemenkes Surakarta sesuai
ketentuan yang berlaku.
Alur Registrasi Mahasiswa Baru
MAHASISWA BARU
FOTO IDENTITAS DIRI
Proses Pencetakan Kartu Mahasiswa
Syarat Menunjukkan : - Menyerahkan Blangko Isian Validasi
KTM.
Loket : ADAK POLTEKKES
Yang diterima melalui jalur Test maupun Tanpa Test dengan persyaratan sebagai berikut : - Menunjukkan Kartu Test. - Menunjukkan Kwitansi Pembayaran
dari Bank. - Menyerahkan foto copy STTB, Nilai
Ujian Kelulusan dilegalisir masing-masing sebanyak 3 lembar .
- Pas Foto ukuran : 3 x 4 = 3 lembar. 3 x 3 = 4 lembar.
- Menyerahkan Foto Copy Identitas /KTP Orang Tua/Wali = 1 lembar
- Semua berkas dimasukkan dalam MAP
Membayar di : Bank BNI ‘46
Syarat Menunjukkan : KARTU TEST
SELESAI JURUSAN/PROGRAM STUDI (DI ADMINISTRASI AKADEMIK)
Pendaftaran PPS Jurusan/Prodi Syarat Menunjukkan : - Menunjukkan Kwitansi Bukti Pembayaran
PPS Mahasiswa
Loket : PPS
Daftar PPS Pengambilan dan Pengisian Surat
Pernyataan Pendaftaran Matrikulasi Tingkat
Poltekkes Pengambilan Blangko Validasi KTM
(Kartu Mahasiswa) Pengambilan Buku Panduan Peraturan
Akademik Pengambilan Kartu Rencana Studi
Mahasiswa Dengan.Syarat : - Menunjukkan Kwitansi pembayaran
Registrasi.
BAG. PERLENGKAPAN
Pengukuran/Pengambilan Sragam Uniform dan Jas Almamater Mahasiswa:
Syarat Menunjukkan : Kwitansi Bukti Pembayaran Seragam
Bl k P bil S
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
11
Pasal 10
Her Registrasi
(1) Her Registrasi wajib dilakukan oleh mahasiswa Poltekkes Kemenkes Surakarta.
(2) Mahasiswa yang tidak melakukan herregistrasi pada waktunya, maka mahasiswa
yang bersangkutan dinyatakan non-aktif.
(3) Herregistrasi terdiri atas kegiatan administrasi keuangan dan administrasi
akademik.
a) Administrasi Keuangan dilaksanakan dengan membayar kewajiban keuangan
sebagaimana ketentuan yang berlaku.
b) Administrasi Akademik dilaksanakan melalui pengisian borang registrasi secara
manual hingga memperoleh KRS.
(4) Mahasiswa yang sudah ujian Tugas Akhir dan telah tercantum dalam Surat
Keputusan Kelulusan dan atau Yudisium tidak wajib melakukan herregestrasi.
(5) Mahasiswa yang dinyatakan non-aktif tidak berhak mengikuti segala kegiatan
kurikuler pada semester yang bersangkutan.
(6) Mahasiswa dapat aktif kembali dengan mengajukan permohonan kepada Direktur
Poltekkes.
(7) Izin aktif kembali hanya diberikan sekali selama periode cuti studi di Poltekkes
Surakarta, dan waktu selama tidak mendaftar ulang diperhitungkan sebagai masa
studi.
Alur Her-Registrasi Mahasiswa Lama 1) Mahasiswa membayar administrasi Her-registrasi sesuai dengan ketentuan ke
Rekening Bank BNI’46 cabang Surakarta.
2) Mengambil Kartu Rencana Studi dengan sajian KRS matakuliah di Bagian ADAK
Poltekkes yang sudah ditanda tangani Pembantu Direktur I, dengan
menunjukkan kwitansi bukti pembayaran Her-registrasi dan tidak mempunyai
beban tanggungan keuangan.
3) Konsultasi dengan dosen Wali /Program Mata kuliah dan sajian Mata kuliah di
ACC/ditanda tangani oleh Dosen Wali/ Kajur/Kaprodi serta distempelkan di
Jurusan/Prodi masing-masing.
4) Melakukan Transaksi dan Pemrograman lanjut proses studi di tingkat
Jurusan/Prodi masing-masing sesuai dengan jadwal dan kalender tingkat
Jurusan yang sudah ditentukan dengan menunjukkan ;
a. Kwitansi Pembayaran Her-registrasi
b. Membawa Kartu Mahasiswa (KTM)
c. Menunjukkan Sajian Matakuliah yang sudah di ACC oleh dosen wali.
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
12
5) Mahasiswa masuk dalam Surat Keputusan Direktur pada semester berjalan, serta
kelengkapan daftar hadir/KRS sebagai bukti bahwa Mahasiswa tersebut berstatus
aktif dengan program Mata kuliahnya.
Alur Pengajuan Pengganti Kartu Mahasiswa 1. Berkonsultasi dan mengambil Blangko Pengganti KTM di ADAK Poltekkes dengan
surat pengantar pengantar dari Kajur/Kaprodi masing-masing dan bukti kehilangan
dari pihak yang berwajib.
2. Surat Pengajuan Pengganti KTM harus dilengkapi dengan :
a. Surat Laporan Kehilangan dari Kepolisian.
b. Melampirkan Blangko Bebas Tanggungan (Perpustakaan, Bagian
Perlengkapan, Kemahasiswaan, Laboratorium, Ketua Program Studi dan
Bagian Keuangan).
3. Setelah kelengkapan pengajuan pengganti KTM lengkap, mahasiswa membawa
berkasnya ke ADAK Poltekkes Surakarta untuk mendapatkan Cetak KTM pengganti.
MAHASISWA
Konsultasi Mata kuliah Konsultasi / Program MK
tingkat Jurusan/Prodi
Loket Herregistrasi di ADAK Poltekkes
Menunjukkan Bukti pembayaran Herregistrasi dan mendapatkan KRS yang sudah disyahkan oleh
Pembantu Direktur I
Membayar Her-registrasi di :
Bank BNI’46
Terdaftar di Presensi
Perkuliahan Jurusan/Prodi sebagai Mahasiswa Aktif
SSSEEELLLEEESSSAAAIII
Dosen Wali Jurusan/Prodi
Konsultasi dengan Dosen
Wali dan Pengesahan Kajur/Kaprodi/Dosen Wali
Bagian Pemrograman Pembelajaran
Membawa bukti KRS dan
terdaftar di SK. mahasiswa aktif
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
13
Q
Pasal 11
Cuti Studi
(1) Cuti Studi adalah berhenti studi sementara waktu selama-lamanya 2 (dua)
semester berturut turut.
(2) Cuti dapat diberikan kepada mahasiswa yang telah mengikuti kuliah minimum 1
(satu) semester berturut-turut.
(3) Cuti diberikan tidak lebih dari 4 (empat) semester selama studi di Poltekkes
Kemenkes Surakarta.
(4) Permohonan cuti diajukan ke Direktur Poltekkes Surakarta paling lambat 1 (satu)
minggu awal kuliah, permohonan tersebut harus disertai dengan dokumen
penunjang yang disetujui oleh dosen wali dan Ketua Jurusan/ Program Studi.
(5) Masa cuti tidak diperhitungkan dalam batas masa studi di Poltekkes Kemenkes
Surakarta.
MAHASISWA
Tingkat Jurusan
1. Permohonan pengantar pengganti KTM
2. Melampirkan Persyaratan sesuai dg ketentuan
Kantor KEPOLISIAN
Permohonan Surat Keterangan Kehilangan
Bank BNI’46
Membayar Biaya Pengganti KTM sesuai dg ketentuan
FOTO IDENTITAS DIRI
Proses, Cetak KTM
SELESAI
Kabag. ADAK Poltekkes
1. Melampirkan Blanko Bebas Tanggungan
2. Melampirkan Kwitansi pembayaran pengganti KTM
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
14
(6) Mahasiswa yang berstatus cuti studi tidak berhak memperoleh segala layanan
kurikuler di Poltekkes Kemenkes Surakarta.
Alur Berhenti Studi Sementara (BSS) / Cuti Akademik 1. Berkonsultasi tentang kelengkapan administrasi pengajuan cuti akademik pada
tingkat Jurusan/Prodi masing-masing sesuai dengan jadwal yang ada di
kalender akademik.
2. Surat pengajuan cuti akademik harus dilengkapi dengan :
a. Tanda tangan Ketua Jurusan/Prodi masing-masing.
b. Foto copy Kartu Tanda Mahasiswa (KTM).
c. Surat Keterangan bebas tanggungan keuangan dari Bagian Keuangan.
d. Surat Keterangan bebas tanggungan dari Perpustakaan
3. Setelah kelengkapan pengajuan cuti akademik lengkap, mahasiswa membawa
berkas tersebut ke ADAK Poltekkes di bagian Her-registrasi untuk dibuatkan
surat cuti.
4. Mahasiswa dalam status cuti mempunyai kewajiban sebagaimana diatur dalam
peraturan tersendiri tentang hak dan kewajiban mahasiswa Poltekkes Kemenkes
Surakarta.
Alur Pengajuan Cuti Akademik :
MAHASISWA Cuti Akedemik (BSS)
Dosen Wali (Konsultasi)
Ambil Surat Pengajuan Cuti
Program Studi Mengetahui : Kajur/Kaprodi
Bagian Keuangan (Surat Bebas Keuangan)
PERPUSTAKAAN (Surat Bebas Pinjaman)
ADAK POLTEKKES PROSES SURAT CUTI
PERSYARATAN LENGKAP
DIAMBIL / SELESAI
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
15
Alur Mahasiswa Aktif Kuliah Kembali (Seleasi Cuti Kuliah)
BAB IV
KEGIATAN KURIKULER
Pasal 12
Perkuliahan
(1) Mata kuliah dibina oleh seorang dosen dan atau lebih pembina mata kuliah yang
kompetensinya dapat dipertanggung-jawabkan.
(2) Mata kuliah dengan tim pembelajaran di bawah tanggung jawab seorang dosen
koordinator mata kuliah.
(3) Perkuliahan dilaksanakan dalam bentuk tatap muka, tutorial, praktikum, praktik
kerja lapangan, praktik klinik, kuliah lintas prodi, studium general, dan kuliah tamu:
a. Tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang mempertemukan dosen dan
mahasiswa dalam mengkaji pokok bahasan tertentu.
b. Tutorial adalah kegiatan pembimbingan kelas yang dilakukan dosen dalam
memecahkan permasalahan pokok bahasan tertentu.
c. Praktikum adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui kegiatan
percobaan dan penelitian.
d. Kuliah lintas prodi adalah kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan oleh
prodi di luar prodi atau perkuliahan terpadu yang bersangkutan.
MAHASISWA Aktif Kembali
Jurusan/Prodi (Konsultasi)
Ambil Surat Pengajuan Aktif Kembali di Jurusan
Bagian Keuangan (Surat Bebas Keuangan)
ADAK Poltekkes Menyetujui Pudir I
ADAK PROSES SURAT AKTIF
KEMBALI
PERSYARATAN LENGKAP
DIAMBIL / SELESAI
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
16
e. Praktik Klinik atau Praktik Kerja Lapangan adalah kegiatan pembelajaran untuk
menguji dan mengaplikasikan teori di tempat pelaksanaan bidang pekerjaan
tertentu.
f. Kuliah Tamu adalah kegiatan pembelajaran yang disampaikan dosen tamu
untuk menambah pengetahuan dan wawasan bidang ilmu dan pengetahuan
tertentu
g. Program Pengembangan Kepemimpinan dan Kepribadian (P2KK) adalah
program yang wajib ditempuh mahasiswa baru, mahasiswa pindahan, dan
mahasiswa alih jenjang ke program lebih tinggi di lingkungan Poltekkes
Kemenkes Surakarta.
Pasal 13
Penyelenggaraan Perkuliahan
(1) Perkuliahan dapat dilaksanakan apabila:
a) Jumlah peserta mata kuliah sesuai dengan peraturan yang berlaku ditingkat
Jurusan/Program Studi.
b) Mata kuliah tercantum dalam jadwal kuliah yang disyahkan oleh Pembantu
Direktur I Poltekkes Surakarta.
c) Mata kuliah diampu oleh dosen yang kompeten dan ditetapkan oleh Direktur
Poltekkes berdasarkan usulan Ketua Jurusan/Program Studi.
2) Pembatalan mata kuliah akibat ketidak cukupan peserta ditetapkan oleh Ketua
Jurusan/Program Studi sesuai peraturan yang berlaku.
3) Pada setiap awal masa perkuliahan setiap dosen memberitahukan kepada mahasiswa
peserta kuliah tentang Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Modul Praktikum, dan sistem
serta bobot penilaian yang dipakai serta passing grade yang ditetapkan.
(1) Pada setiap kegiatan perkuliahan, dosen memeriksa kehadiran mahasiswa dan
mengisi jurnal pengajaran.
(2) Apabila dosen berhalangan hadir, dosen yang bersangkutan:
a) memberitahukan hal tersebut kepada pihak program studi dan peserta kuliah,
b) menggantikan perkuliahan pada waktu lain atau menggantinya dengan kegiatan
terstruktur ekuivalen melalui kesepakatan dengan peserta kuliah.
(4) Pada masa perkuliahan, setiap dosen memberikan bahan ajar, hasil penilaian tugas,
dan ujian.
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
17
(5) Perkuliahan diselenggarakan minimal 80% untuk teori dan 100 % untuk Praktikum
dan Praktik Klinik/Lapangan dari jadwal yang ditetapkan.
(6) Pada masa perkuliahan, dosen dapat memberikan remidial bagi mahasiswa yang
tidak memenuhi sistem dan bobot penilaian mata kuliah sebelum nilai akhir
dikeluarkan.
(7) Ketentuan-ketentuan teknis tentang kegiatan perkuliahan dan aturan remidial diatur
lebih lanjut oleh Jurusan/Program studi.
(8) Ketentuan-ketentuan teknis tentang kegiatan perkuliahan dan aturan remidial diatur
lebih lanjut oleh program studi.
Alur Pelaksanaan Kuliah
Catat (foto copy) jadwal kuliah dan jam mulai kuliah, ruang dan dosen. Persiapan buku catatan kuliah dan alat tulis, rekam dan lainnya.
Berpakaianlah yang rapi dan sopan sesuai peraturan. Masuk ruang kuliah, jangan menunggu dosen diluar ruang kuliah. Pastikan alat-alat bunyi-bunyian mati. Mintalah rencana perkuliahan dan bahan kuliah dari dosen. Jika 10 menit waktu kuliah dosen belum datang cobalah hubungi Program
Studi / bagian yang mengurusi perkuliahan. Isi lembar keaktifan dosen manakala dosen tidak hadir.
Simak baik-baik apa yang disampaikan oleh dosen, bertanyalah manakala
anda belum mengerti apa yang disampaikan dosen.
Pastikan anda telah mengerti akan tugas dari kuliah hari ini. Catat tugas-tugas yang harus anda kerjakan. Pastikan bahwa anda telah mengisi presensi kuliah.
Persiapan Kuliah
Masuk
Kuliah
Proses Perkuliahan
Kemudian
SELESAI
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
18
Pasal 14
Pembimbing Akademik
(1) Dalam rangka membantu mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikannya dengan
baik dan tepat waktu, maka setiap mahasiswa dibimbing seorang dosen tetap
sebagai Pembimbing Akademik (PA).
(2) Setiap awal semester mahasiswa perlu konsultasi dan memprogramkan rencana
studinya bersama PA, dan rencana studi tersebut dituangkan dalam Kartu Rencana
Studi (KRS).
(3) Mahasiswa dapat meminta bantuan PA dalam hal mendapatkan informasi dan
advokasi, pengarahan dalam memprogramkan rencana studinya untuk semester
yang akan berlangsung, dan bantuan dalam memecahkan berbagai masalah
khususnya yang menyangkut akademik.
(4) Setiap Pembimbing Akademik (PA) wajib mengikuti perkembangan studi
mahasiswa.
(5) Bimbingan akademik oleh PA harus dilakukan di kampus.
(6) Dalam hal tertentu fungsi PA dapat dialihkan ke Bimbingan Konseling.
Pasal 15
Partisipasi Kuliah
(1) Perkuliahan tatap muka, tutorial, praktikum, dan praktik klinik atau praktik kerja
lapangan, ujian tengah semester (UTS), ujian akhir semester (UAS) dan kegiatan
kurikuler yang lain merupakan satu kesatuan dalam proses pembelajaran yang
semuanya wajib diikuti oleh setiap mahasiswa.
(2) Mahasiswa yang tidak mengikuti proses pembelajaran sebagaimana pada ayat (1)
lebih dari 20% tidak diperkenankan menempuh UAS.
(3) Keringanan terhadap Ayat (2) dapat diberikan oleh Ketua Jurusan/Prodi kepada
mahasiswa yang sedang melaksanakan kegiatan kurikuler/ko-kurikuler/ekstra
kurikuler di luar kampus dengan persetujuan Ketua Jurusan/Program Studi dan
atau sakit dengan menunjukkan surat keterangan resmi dari dokter.
(4) Mahasiswa yang berhak mengikuti kegiatan perkuliahan adalah mahasiswa yang
namanya tercantum dalam daftar hadir kuliah yang bersangkutan.
(5) Mahasiswa yang berasal dari luar lingkungan Prodi dapat menjadi pendengar dalam
perkuliahan tatap muka dengan seizin dosen pengampu mata kuliah.
(6) Dalam proses pembelajaran, mahasiswa yang gagal atau kurang dari kepatutan
untuk lulus berhak untuk memperoleh pembinaan melalui remedial.
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
19
Pasal 16
Sistem Penilaian
(1) Sistem penilaian yang digunakan di Poltekkes Kemenkes Surakarta adalah sistem
penilaian komprehensif.
(2) Orientasi penilaian mata kuliah inti dan pencapaian kompetensi yang digunakan
adalah Orientasi Penilaian Acuan Patokan (PAP), dengan menetapkan nilai batas
lulus yang dapat menggambarkan penguasaan materi perkuliahan yang dituntut;
(3) Penilaian Mata Kuliah yang tidak termasuk inti atau pengembangan atau
berdasarkan keputusan rapat dosen jurusan untuk transfer dalam transkrip
dimungkinkan dengan Orientasi Penilaian Acuan Norma (PAN),
(4) Proses pembelajaran dimonitor dan dinilai di antaranya melalui kuis, tugas,
praktikum, UTS, UAS, dan partisipasi kuliah yang dinyatakan dalam bentuk angka
dan huruf.
(5) Selama satu semester, sekurang-kurangnya, penilaian dilakukan sebanyak 3 (tiga)
kali termasuk UAS.
(6) Semua hasil penilaian dapat diketahui oleh semua peserta kuliah/mahasiswa.
(7) Skala penilaian akhir sebagai pengukur hasil belajar mahasiswa dinyatakan sebagai
berikut;
Taraf Penguasaan (%) Nilai Huruf Nilai Numerik
>85,0 A 4
80,0 – 84,9 B+ 3,5
75,0 – 79,9 B 3
70,0 – 74,9 C+ 2,5
60,0 – 69.9 C 2
40,0 – 59,9 D 1
< 40,0 E 0
Pasal 17
Ukuran Keberhasilan Studi
(1) Ukuran keberhasilan kemajuan belajar dinyatakan dengan Indeks Prestasi (IP) yang
dihitung berdasarkan nilai numerik hasil evaluasi masing-masing mata kuliah (N),
besar SKS masing-masing mata kuliah (K) dan jumlah kumulatif mata kuliah yang
telah diambil (n);
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
20
(2) Ukuran keberhasilan kemajuan belajar dalam 1 (satu) semester dinyatakan dengan
Indeks Prestasi Semester (IPS); IPS adalah IP yang dihitung dari semua mata kuliah
yang diambil dalam semester yang bersangkutan.
Alur Mahasiswa Memperoleh KHS (Kartu Hasil Studi)
Pasal 18
Praktikum
(1) Praktikum adalah kegiatan pembelajaran yang bertujuan agar mahasiswa mendapat
kesempatan untuk menguji dan mengaplikasikan teori atau penyelidikan dan
pembuktian ilmiah mata kuliah atau bagian mata kuliah tertentu.
(2) Praktikum dilaksanakan di laboratorium, rumah sakit, panti, keluarga, masyarakat
Politeknik dan atau tempat lainnya.
MENGIKUTI UJIAN (UTS & UAS)
BAGIAN ADMINISTRASI AKADEMIK (Penyerahan Persyaratan Penerimaan KHS)
M A H A S I S W A STATUS AKTIF & AKTIF KULIAH
DOSEN WALI
Informasi dan Advokasi Hasil Studi Dosen Wali Konsultasi Akademik ( Pemrograman Perkuliahan
semester berjalan dan yang akan datang dengan syarat : a. Menyerahkan Amplop dan prangko secukupnya
berisi alamat lengkap untuk pengiriman KHS ke Orang Tua / Wali (Bila diperlukan)
b. Tidak memiliki tanggungan keuangan dan sudah membayar Her-registrasi semester berikutnya sesuai ketentuan.
c. Acc Dosen Wali dan disahkan/distempel oleh Kajur/Kaprodi untuk semester selanjutnya.
PENERIMAAB KHS SEMENTARA
SELESAI
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
21
(3) Peserta praktikum adalah mahasiswa yang terdaftar dalam mata kuliah praktikum
yang diselenggarakan oleh Jurusan/program studi dan atau laboratorium.
(4) Syarat dan materi penyelenggaraan praktikum ditentukan oleh Ketua Jurusan/Ketua
program studi bersama-sama kepala laboratorium.
(5) Tata Tertib peserta praktikum (praktikan) ditetapkan oleh Ketua Jurusan/Ketua
program studi bersama-sama kepala laboratorium.
Alur Praktikum
Menyerahkan kwitansi pembayaran di masing-masing laboratoriumsesuai mata praktikum yang akan ditempuh.
Sesuaikan dengan jadwal kuliah.
Memakai jas praktikum (menyesuaikan laboratorium). Persiapkan materi praktikum, catatan praktikum, alat dan bahan.
Perhatikan prosedur pelaksanaan Praktikum. Mintalah penjelasan pada asisten atau instruktur apabila kurang jelas. Amati hasil Praktikum. Buat Laporan hasil Praktikum
Pendaftaran di laboratorium
Lihat Jadwal Pelaksanaan Praktikum
Persiapan Praktikum
MASUK
PRAKTIKUM
Pasal 19
Praktik Klinik dan Praktik Kerja Lapangan
(1) Praktik Klinik adalah penerapan mata kuliah yang diselenggarkan Poltekkes
Kemenkes untuk mahasiswa program Diploma III dan Diploma IV dalam bentuk
praktik Klinik sesuai kompetensi professional masing – masing Jurusan/Prodi.
(2) Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah mata kuliah yang diselenggarkan Poltekkes
Kemenkes untuk mahasiswa program Diploma III dan Diploma IV dalam bentuk
praktik di masyarakat sesuai kompetensi professional.
(3) Bobot SKS praktik klinik dan PKL minimum setiap SKSnya setara dengan 4-5 jam,
dengan iringan 1 jam perencanaan dan 1 jam penilaian praktik termasuk bimbingan
dan feedback atau penugasan terstruktur.
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
22
(4) Manakala kegiatan praktik klinik atau PKL belum dapat mencapai kompetensi yang
ditentukan, maka mahasiswa dapat diwajibkan mengulang praktik dan atau
melengkapinya melalui kerja praktik di laboratorium.
(5) Peserta Praktik Klinik atau PKL adalah mahasiswa yang terdaftar, aktif dan telah
disetujui Ketua Jurusan/Program Studi.
(6) Tempat Praktik atau PKL ditentukan oleh Jurusan/Prodi melalui perencanaan dan
proposal ke tempat praktik yang telah ditetapkan oleh Jurusan/program studi.
(7) Praktik Klinik atau PKL dibimbing oleh seorang dosen program studi yang
bersangkutan dan pembimbing yang disediakan oleh tempat praktik.
(8) Evaluasi dan penilaian Praktik Klinik atau PKL dilakukan oleh pembimbing Akademik
dan pembimbing lapangan berdasarkan kriteria-kriteria kompetensi profesional
Jurusan/program studi.
Alur Pendaftaran Praktik Klinik/PKL :
MEMENUHI PRASYARAT AKADEMIK
Mahasiswa dinyatakan memenuhi persyaratan mata kuliah prasyarat Praktik Klinik/PKL
MEMENUHI PRASYARAT ADMINISTRASI
Mahasiswa memenuhi syarat administrasi (Tidak mempuyai tanggungan Keuangan)
MENDAFTAR/DIDAFTAR SBG. PESERTA PRAKTIK
Mahasiswa terdaftar sebagai peserta praktik klinik/PKL di Jurusan/Prodi masing-masing.
MEMENUHI SYARAT PROFESIONAL
SKREENING PRA KLINIK
Mahasiswa mengikuti seleksi professional Pra
Klinik sebagai peserta praktik
MAHASISWA TERJADUAL PRAKTIK
Mahasiswa telah terdaftart dalam jadual praktik klinik/PKL di lahan praktik ybs.
MAHASISWA MENGIKUTI PRADIK (ADAPTIF)
Mahasiswa wajib mengikuti Pradik/Orientasi di lahan praktik sesuai Jurusan/Prodinya
SELESAI Mahasiswa siap mengikuti praktik klinik/PKL
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
23
Pasal 20
Kuliah Tamu
(1) Kuliah tamu adalah kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk menambah
pengetahuan sesuai bidang ilmu yang dipelajari atau pengayaan pengetahuan.
(2) Kuliah tamu adalah kegiatan pembelajaran yang dapat dilaksanakan oleh tingkat
Poltekkes atau jurusan/program studi dengan mendatangkan seseorang yang
memiliki keahlian dan pengalaman tertentu yang diperlukan untuk memperkaya
wawasan dan pengetahuan dosen dan mahasiswa.
(3) Peserta kuliah tamu adalah dosen dan atau mahasiswa aktif yang memenuhi
persyaratan.
(4) Tata tertib peserta kuliah tamu ditetapkan Poltekkes/jurusan/prodi penyelenggara
program.
Pasal 21
Tugas Akhir
(1) Tugas Akhir adalah karya ilmiah dan kegiatan ilmiah yang wajib disusun oleh setiap
mahasiswa sebagai syarat memperoleh gelar akademik sesuai tuntutan kurikulum
yang mensyaratkannya.
(2) Ketentuan lebih lanjut tentang tugas akhir karya ilmiah mahasiswa diatur dalam
peraturan tersendiri.
Pasal 22
Tugas Akhir Program Diploma III
(1) Tugas akhir selanjutnya disebut TA adalah karya ilmiah mahasiswa dalam bentuk
desain, studi kasus dan pemecahan masalah keprofesian.
(2) Pendekatan penulisan TA disusun berdasarkan kaidah metodologi ilmiah yang baku
di juruan/prodi masing-masing.
(3) Evaluasi dan Penilaian TA dilakukan melalui pembimbingan, dan penilaian karya
ilmiah sesuai ketentuan penilaian di jurusan/prodi masing-masing.
(4) Tugas akhir dibimbing sedikitnya oleh 1 (satu) orang pembimbing yang memiliki
keahlian untuk itu.
(5) Pembimbing I adalah dosen Program Studi yang memiliki keahlian sesuai topik TA
mahasiswa.
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
24
(6) Pembimbing I sekurang-kurangnya memiliki Jabatan Akademik Asisten Ahli dan
bergelar setingkat Sarjana (S1).
(7) Jika diperlukan dan memungkinkan, diperbolehkan adanya Pembimbing II. yaitu
dosen berkeahlian khusus dibidang kajiannya yang relevan.
(8) Ujian TA dilaksanakan apabila telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh
Jurusan/Program Studi.
(9) Penguji TA diprioritaskan kepada dosen dengan jabatan fungsional menurut bidang
keahlian yang sesuai dengan bidang tugas akhir yang diuji.
(10) Kelulusan TA ditentukan oleh majelis penguji dan atau bersama pengelola dan
diputuskan serta penetapan dalam rapat Yudicium di tingkat Poltekkes yang di
syahkan oleh direktur.
Pasal 23
Tugas Akhir Program Diploma IV
(1) Tugas Akhir pada Program Diploma IV disebut dengan Skripsi/TA adalah karya
ilmiah mahasiswa dalam bentuk desain, penelitian, studi kasus dan pemecahan
masalah keilmuan.
(2) Pendekatan penulisan TA disusun berdasarkan kaidah metodologi ilmiah yang baku
di juruan/prodi masing-masing.
(3) Evaluasi dan Penilaian TA dilakukan melalui pembimbingan, dan penilaian karya
ilmiah sesuai ketentuan penilaian di jurusan/prodi masing-masing.
(4) Tugas Akhir dibimbing oleh 2 (dua) orang pembimbing yang memiliki keahlian untuk
itu.
(5) Pembimbing I adalah dosen jurusan/program studi yang memiliki keahlian sesuai
topik tugas akhir mahasiswa.
(6) Pembimbing I sekurang-kurangnya memiliki Jabatan Akademik Asisten Ahli dan
bergelar Magister (S2).
(7) Pembimbing II adalah dosen atau praktisi yang mempunyai keahlian khusus yang
relevan dengan bidang kajiannya.
(8) Ujian TA dilaksanakan apabila telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh
Program Diploma IV
(9) Penguji I Skripsi/TA adalah dosen Magister dengan jabatan fungsional setara dengan
Lektor menurut bidang keahlian yang sesuai dengan bidang tugas akhir yang diuji.
Penguji II adalah dosen atau praktisi berkeahlian khusus yang relevan.
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
25
(10) Kelulusan TA ditentukan oleh majelis penguji dan atau bersama pengelola dan
diputuskan serta penetapan dalam rapat Yudicium di tingkat Poltekkes yang di
syahkan oleh direktur.
Pasal 24
Tata Tertib Perkuliahan
(1) Perkuliahan diikuti oleh mahasiswa yang sudah melakukan registrasi/herregistrasi
dan namanya tercantum dalam daftar peserta aktif mata kuliah.
(2) Mahasiswa hadir 5 (lima) menit sebelum kuliah berlangsung.
(3) Mahasiswa menandatangani daftar hadir kuliah yang diikuti.
(4) Mahasiswa aktif dalam kegiatan perkuliahan kelas sekurang-kurangnya 80%.
(5) Mahasiswa aktif dalam kegiatan praktikum atau praktik klinik dan PKL wajib hadir
100%.
(6) Mahasiswa menyelesaikan tugas perkuliahan sesuai rencana pembelajaran.
(7) Mahasiswa dilarang:
a) mengganggu jalannya perkuliahan,
b) menggunakan peralatan komunikasi selama kuliah berlangsung,
c) melakukan pelanggaran terhadap peraturan disiplin mahasiswa Poltekkes.
(8) Pelanggaran terhadap ayat (24) di atas dikeluarkan dari ruang kuliah.
Pasal 25
Tata Tertib Ujian Semester
(1) Membawa Kartu Rencana Studi Mahasiswa (KRS) lengkap dengan identitas diri yang
syah oleh PA.
(2) Tidak mempunyai tanggungan keuangan.
(3) Mengisi/menandatangani daftar hadir.
(4) Hadir 10 menit sebelum ujian berlangsung.
(5) Peserta Ujian Semester dilarang:
d) mengganggu ketertiban dan ketenangan selama ujian berlangsung;
e) membuka catatan, buku dan sejenisnya untuk ujian yang bersifat tutup buku;
f) mencontoh, dan/atau saling mencontoh pekerjaan sesama peserta ujian;
g) memberi maupun menerima keterangan lisan, tulisan maupun isyarat dan
sejenisnya antar peserta sesuai peraturan yang berlaku;
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
26
h) menggunakan telepon selular dan peralatan komunikasi lainnya yang dapat
memberi dan menerima informasi;
i) melakukan pelanggaran terhadap peraturan disiplin mahasiswa Poltekkes
Kemenkes Surakarta.
(6) Pelanggaran terhadap ayat (1) sampai (4) tidak diperkenankan mengikuti ujian.
(7) Pelanggaran terhadap ayat (5) akan memperoleh sanksi sebagai berikut:
a) Pelanggaran kesatu terhadap salah satu butir tata tertib di atas, diberi sanksi
peringatan lesan.
b) Pelanggaran kedua terhadap salah satu butir tata tertib di atas, diberi sanksi
peringatan tertulis dan mendaptakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
c) Pelanggaran ketiga terhadap salah satu butir tata tertib di atas, ujian yang
sedang ditempuh dinyatakan gugur.
(8) Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan diatur oleh masing –
masing Ketua Jurusan/Program studi.
Pasal 26
Tata Tertib Ujian Tugas Akhir
(1) Ujian Tugas Akhir diikuti oleh mahasiswa yang namanya tercantum dalam daftar
peserta Ujian Tugas Akhir sesuai dengan keputusan Direktur Poltekkes, telah lulus
semua mata kuliah kecuali TA, dan telah mengumpulkan naskah TA dengan
persetujuan pembimbing.
(2) Peserta hadir 15 menit sebelum ujian berlangsung.
(3) Peserta mengenakan seragam dan atribut dengan jas almamater atau sesuai
peraturan yang berlaku.
(4) Peserta tidak melakukan pelanggaran terhadap peraturan disiplin mahasiswa
Poltekkes Kemenkes Surakarta.
(5) Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan diatur oleh masing –
masing Ketua Jurusan/Program studi.
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
27
BAB V
EVALUASI KEBERHASILAN STUDI
Pasal 27
Program Diploma III
(1) Mahasiswa program Diploma III diperkenankan melanjutkan studi bila:
a) Mahasiswa telah memenuhi persyartan akademik dan lulus untuk mata kuliah
prasyarat mengikuti perkuliahan pada mata kuliah atau semester berikutnya
atau sesuai peraturan yang berlaku di jurusan/program studi yang
bersangkutan.
b) Mahasiswa telah memenuhi persyaratan administratif dan telah melakukan
herregistrasi sesuai peraturan yang berlaku.
(2) Mahasiswa program Diploma III dinyatakan lulus Program Diploma bila berhasil
menyelesaikan seluruh beban studinya dengan IPK ≥ 2,0 atau sesuai ketentuan
peraturan yang berlaku di jurusan/prodi dengan tanpa nilai E dan D dalam waktu
selama-lamanya 10 (sepuluh) semester.
(3) Mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan pada Ayat (1) dan (2) di atas tidak
diperkenankan melanjutkan studi (putus studi).
(4) Kewajiban administrasi mahasiswa semester lanjut Program Diploma III diatur
dalam peraturan tersendiri.
Pasal 28
Program Diploma IV
(1) Mahasiswa program Diploma IV diperkenankan melanjutkan studi bila:
a) Mahasiswa telah memenuhi persyartan akademik dan lulus untuk mata
kuliah prasyarat mengikuti perkuliahan pada mata kuliah atau semester
berikutnya atau sesuai peraturan yang berlaku di jurusan/program studi
yang bersangkutan.
b) Mahasiswa telah memenuhi persyaratan administratif dan telah melakukan
herregistrasi sesuai peraturan yang berlaku.
(2) Mahasiswa dinyatakan lulus sebagai Sarjana Sain Terapan jika telah menyelesaikan
beban studi dalam program studinya dengan IPK ≥ 2,0 atau sesuai ketentuan yang
berlaku di jurusan/prodi masing-masing, dan tanpa nilai D dan nilai E dalam waktu
maksimum 14 (empat belas) semester.
(3) Mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan pada Ayat (1) dan (2) di atas tidak
diperkenankan melanjutkan studi (putus studi).
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
28
(4) Kewajiban administrasi mahasiswa semester lanjut Program Diploma IV diatur
dalam peraturan tersendiri.
Pasal 29
Kelulusan
(2) Mahasiswa Program Diploma III dinyatakan lulus bila telah berhasil menyelesaikan
seluruh beban studi dan kewajiban lainnya dengan IPK ≥ 2,00 atau sesuai
ketentuan yang berlaku di jurusan/prodi masing-masing, dan tanpa nilai D dan E.
(3) Mahasiswa Program Diploma IV dinyatakan lulus bila telah berhasil menyelesaikan
seluruh beban Studi dan kewajiban lainnya dengan IPK ≥ 2,00 atau sesuai
ketentuan yang berlaku di jurusan/prodi masing-masing, dan tanpa D dan E.
(4) Kelulusan program Diploma III, dan Diploma IV, dinyatakan dalam rapat Yudisium
Ujian Tugas Akhir yang diselenggrakan ditingkat Poltekkes dengan keputusan,
penetapan dan pengesahan direktur Poltekkes.
Pasal 30
Predikat Lulusan
(1) Kepada lulusan program Diploma III maupun Diploma IV diberikan Predikat
kelulusan yang terdiri dari 3 (tiga) tingkat yaitu: Memuaskan, Sangat Memuaskan,
dan Dengan Pujian.
(2) Predikat kelulusan ditetapkan berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan
waktu penyelesaian studi dan dinyatakan sebagai berikut:
A. PROGRAM DIPLOMA III
Memuaskan : IPK = 2,00 - 2,75
Sangat Memuaskan : IPK = 2,76 - 3,50
Dengan Pujian : IPK = 3,51 - 4,00
Waktu ≤ 6 (enam) semester
B. PROGRAM DIPLOMA IV
Memuaskan : IPK = 2,00 - 2,75
Sangat Memuaskan : IPK = 2,76 - 3,50
Dengan Pujian : IPK = 3,51 - 4,00
Waktu ≤ 8 (delapan) semester
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
29
Pasal 31
Yudisium dan Wisuda
(1) Setiap mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya diwajibkan mengikuti
yudisium pada tahun akademik sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.
(2) Penentuan Indek Lulusan Terbaik tingkat Jurusan/Program Studi dan tingkat
Poltekkes dilakukan dengan pembagian antara Indek Prestasi Kumulatif dan
ketepatan waktu studi (bulan), serta pertimbangan lain jika ada sesuai ketentuan
yang berlaku di tingkat Poltekkes/Jurusan/Prodi.
(3) Setiap mahasiswa yang telah dinyatakan lulus di yudisium wajib mengikuti wisuda
pada tahun akademik sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.
Pasal 32
Ijazah
(1) Mahasiswa yang telah lulus di yudisium dan telah diwisuda berhak memperoleh
transkrip akademik dan ijazah.
(2) Pengambilan ijazah dan transkrip dapat dipenuhi setelah memenuhi persyaratan
akademik maupun administrasi yang telah ditetapkan.
BAB VI
PINDAHAN
Pasal 33
Pindahan
(1) Poltekkes Kemenkes Surakarta pada dasarnya dapat menerima mahasiswa pindahan dari
Perguruan Tinggi Kesehatan lain yang setingkat atau diatasnya, dari dalam maupun luar
negeri dalam program studi yang sama sesuai peraturan yang berlaku di lingkungan
Pusdiknakes Badan PPSDM Kesehatan RI.
(2) Pendaftaran mahasiswa pindahan dilakukan setiap awal semester ganjil dan genap sesuai
quota maksimal yang tersedia di program yang bersangkutan.
(3) Mahasiswa harus mengajukan permohonan kepada Direktur Poltekkes dengan disertai
transkrip selama studi di jurusan/program studi asal, surat lolos butuh dan keterangan
Pimpinan Pendidikan asal tentang status yang bersangkutan, dan alasan kepindahan.
(4) Mahasiswa yang permohonan pindahnya dikabulkan wajib memenuhi kewajiban administrasi
yang berlaku dan menerima penetapan beban studi yang harus ditempuh di Poltekkes
melalui proses ekivalensi.
(5) Jumlah SKS ekivalensi dan konversi mata kuliah ditetapkan Direktur Poltekkes yang dituju
berdasarkan kurikulum dan peraturan yang berlaku.
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
30
(6) Peraturan tentang pindahan ditetapkan dengan surat keputusan Direktur Poltekkes
Kemenkes Surakarta.
Alur Pindah ke Perguruan Tinggi Lain
Alur Pindah Ke perguruan Tinggi Lain
1. Berkonsultasi tentang kelengkapan administrasi pengajuan pindah di BAAK.
2. Surat pengajuan pindah ke Perguruan Tinggi Lain harus dilengkapi dengan :
(a) Tanda tangan Orang Tua / Wali yang bersangkutan.
(b) Tanda tangan Ketua Jurusan dan Kaprodi Masing-masing.
(c) Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) Asli.
(d) Surat Keterangan Bebas Keuangan dari Biro Keuangan.
(e) Surat Keterangan dari Perpustakaan.
(f) Foto Copy Transkrip akademik yang dilegalisir sebanyak 1 lembar.
(g) Foto Kopi Identitas (KTP) Orang Tua/Wali sebanyak 1 lembar.
3. Setelah kelengkapan pengajuan pindah lengkap, mahasiswa membawa
berkas tersebut ke ADAK di bagian Her-registrasi untuk dibuatkan surat
pindah.
Dosen Wali (Konsultasi)
Ambil blangko/ Surat Pengajuan Pindah
JURUSAN Pengantar: Jurusan/Prodi
BIRO KEUANGAN (Surat Bebas Keuangan)
ADAK POLTEKKESProses Pengajuan Pindah
MAHASISWA PINDAH KE PT LAIN
PERPUSTAKAAN (Surat Bebas Pinjaman)
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
31
BAB VII
PROGRAM GELAR GANDA
Pasal 34
(1) Program gelar ganda hanya diambil oleh Program Diploma berlanjut D IV
Keperawatan dengan tempuhan Program D III dengan Ijasah D III dan tempuhan
D IV dengan Ijasah D IV Keperawatan.
(2) Peraturan penyelenggaraan program gelar ganda diatur tersendiri dengan
keputusan Direktur Poltekkes Kemenkes Surakarta.
BAB VIII
PROGRAM KERJASAMA PENDIDIKAN
Pasal 35
(1) Program kerjasama pendidikan adalah bentuk kerjasama penyelenggaraan
pembelajaran dan alih kredit antara Poltekkes Kemenkes Surakarta dengan
Perguruan Tinggi Kesehatan lain sejenis baik dari dalam maupun luar negeri.
(2) Peraturan penyelenggaraan program kerjasama pendidikan diatur tersendiri oleh
keputusan Direktur Poltekkes Kemenkes Surakarta dengan persetujuan Badan
PPSDM Kesehatan RI
BAB IX
KECURANGAN AKADEMIK
Pasal 36
Kecurangan Akademik adalah perbuatan yang dilakukan mahasiswa dengan cara-cara
sebagai berikut:
(1) Menyontek, yaitu perbuatan yang dilakukan oleh mahasiswa dengan sadar
(sengaja) atau tidak sadar menggunakan atau mencoba menggunakan bahan-
bahan informasi atau alat bantu studi lainnya tanpa izin dari Pengawas atau Dosen
Penguji.
(2) Memalsu, yaitu perbuatan yang dilakukan oleh mahasiswa dengan sadar (sengaja)
atau tidak sadar, tanpa izin mengganti atau mengubah nilai atau transkrip
akademik, Ijazah, Kartu Tanda Mahasiswa, tugas-tugas dalam rangka
perkuliahan/tutorial/praktikum, Surat Keterangan, laporan, atau tanda tangan
dalam lingkup kegiatan akademik.
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
32
(3) Melakukan tindak plagiat, yaitu perbuatan yang dilakukan oleh mahasiswa dengan
sadar (sengaja) menggunakan kalimat, data atau karya orang lain sebagai karya
sendiri (tanpa menyebutkan sumber aslinya) dalam suatu kegiatan akademik.
(4) Menjiplak adalah perbuatan mencontoh, meniru, menyontek, mencuri karangan
orang lain yang diakui sebagai karya sendiri.
(5) Menyuap, memberi hadiah, dan mengancam, yaitu perbuatan yang dilakukan oleh
mahasiswa untuk mempengaruhi atau mencoba mempengaruhi orang lain dengan
maksud mempengaruhi penilaian terhadap prestasi akademik.
(6) Menggantikan kedudukan orang lain dalam kegiatan akademik, yaitu perbuatan
yang dilakukan oleh mahasiswa dengan menggantikan kedudukan atau melakukan
tugas atau kegiatan untuk kepentingan orang lain atas kehendak diri sendiri.
(7) Menyuruh orang lain menggantikan kedudukan dalam kegiatan akademik, yaitu
perbuatan yang dilakukan oleh mahasiswa dengan menyuruh orang lain baik civitas
akademika Poltekkes Kemenkes Surakarta maupun dari luar Poltekkes Kemenkes
Surakarta untuk menggantikan kedudukan atau melakukan tugas atau kegiatan
baik untuk kepentingan sendiri ataupun kepentingan orang lain.
(8) Bekerjasama saat ujian baik secara lisan, dengan isyarat ataupun dengan bantuan
nmelalui alat elektronik.
Pasal 37
Sanksi Kecurangan Akademik
(9) Mahasiswa yang melanggar pasal kecurangan akademik akan dikenakan sanksi
bertingkat berupa:
a) peringatan keras secara lisan maupun tertulis;
b) pembatalan nilai ujian bagi mata kuliah atau kegiatan akademik yang
bersangkutan;
c) tidak lulus mata kuliah atau kegiatan akademik yang bersangkutan;
d) tidak lulus semua mata kuliah pada semester yang sedang berlangsung;
e) tidak diperkenankan mengikuti kegiatan akademik pada kurun waktu tertentu;
f) pemecatan atau dikeluarkan dari Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta.
(10) Mahasiswa Poltekkes yang karya ilmiahnya terbukti merupakan plagiasi maka
gelarnya dicabut.
(11) Peraturan tentang Sanksi Kecurangan Akademik diatur tersendiri dengan keputusan
Direktur Poltekkes Kemenkes Surakarta.
Buku Panduan Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Tahun 2010
33
BAB X
PENUTUP
Pasal 38
(2) Jurusan/Program Studi dapat mengembangkan peraturan ini sepanjang tidak
bertentangan dan harus sepengetahuan Direktur Poltekkes Kemenkes Surakarta.
(3) Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan akademik ini akan diatur dalam
ketentuan tersendiri.
(4) Peraturan Akademik ini berlaku sejak ditetapkan.
Ditetapkan di Surakarta.
Pada tanggal, 17 Agustus, 2010
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta
Direktur,
Ilham Setyo Budi, S.Kp,M.Kes. NIP. 19560129 198003 1 001