Download pdf - Buletin Suluh Edisi 6

Transcript
Page 1: Buletin Suluh Edisi 6

1

Humas IAIN Pontianak 2014 Humas IAIN Pontianak 2014Buletin Buletin

Page 2: Buletin Suluh Edisi 6

2

Humas IAIN Pontianak 2014 Humas IAIN Pontianak 2014Buletin Buletin

SALAM hangat untuk pembaca Suluh

Rasa syukur tak terhingga kepada Allah SWT, IAIN Pontianak boleh berbangga dengan alih status dari STAIN ke  IAIN Pontianak. Wakil Menteri Agama RI 

Prof. Dr. Nasaruddin Umar datang beserta rombongan untuk meresmikan IAIN Pontianak, dan membawa suka cita untuk kemajuan bersama. Tidak  hanya  civitas  akademika  IAIN  Pontianak  yang merasakannya, tapi juga masyarakat Kalimantan Barat pada umumnya.  IAIN Pontianak –  yang  sebelumnya berstatus STAIN – tentu telah lama menantikan momentum peresmian tersebut. Peresmian membuka peluang bagi  IAIN Pontianak untuk memajukan dan meningkatkan kualitas lembaga dan layanan pendidikan. Suluh edisi ini pun juga turut hadir membagikan dengan menulis sejarah moment tersebut. Selain  informasi  tentang peresmian  IAIN Pontianak yang akan menjadi sejarah baru, liputan tentang launching draft terjemahan al-Quran dalam bahasa Dayak Kanayatn oleh LP2M IAIN Pontianak,  juga menjadi  informasi pertama di Indonesia, ini mempertegas kesungguhan bagi kemajuan IAIN Pontianak.Masih dalam moment peresmian IAIN Pontianak, Informasi lainnya juga menghadirkan pidato Plt Rektor sebagai momentum bersejarah, dan cerita dibalik lika-liku menjelang peresmian yang kami bungkus dengan judul Hamka Siregar dipercaya pimpin IAIN Pontianak. Selain  itu, ada pula kegiatan MPR Goes to Campus, serta galleri foto tentu akan menambah sajian informasi suluh pada edisi pertama di tahun 2014.Seperti biasa, juga tidak luput redaksi Suluh sajikan liputan mahasiswa yang menyajikan geliat kegiatan UKK Pramuka, launching buku kampung riset LP2M IAIN Pontianak, dan tidak lengkap rasanya, tanpa menyajikan artikel singkat.Selain itu, juga ada ulasan kuliah umum tentang dasar-dasar studi al-Quran dan ekonomi Bersama Prof. Dr. Seyyed Mofid Hoseini Kauhsariy dari Iran yang melengkapi sajian redaksi dalam edisi ini. Pada edisi mendatang, redaksi Suluh mengundang pembaca setia untuk berpartisipasi menulis di buletin Suluh. Dengan begitu kami sangat menantikan tulisannya masuk di meja redaksi.Selamat membaca dan semoga memberikan banyak manfaat. Amin. 

Salam Redaksi

DARI REDAKSI

SULUHBuletin Civitas Akademika IAIN Pontianak

E d i s i 6 A p r i l - M e i 2 0 1 4

PENANGGUNG JAWAB

Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag

REDAKTUR

Handes, M.I.Kom

EDITOR

Eka Hendry, Ar., M.Si

Aspari, S.Pd.I

KESEKRETARIATAN

Suhardiman, M.Si

LAYOUT

Setia Purwadi, S.E.I

TIM PENYUSUN

Syamsul Kurniwan, M.S.I

Dian Kartika Sari, S.Kom.I

Khairul Muttaqin

Ona Sutiono

ALAMAT REDAKSI

Kampus IAIN PontianakJalan Letjen Soeprapto No.19

Telp./Fax: 0561-734170, Pontianak 78121Website: www.iainptk.ac.id

email: [email protected]

Page 3: Buletin Suluh Edisi 6

3

Humas IAIN Pontianak 2014 Humas IAIN Pontianak 2014Buletin Buletin

Contents

WAKIL MENTERI AGAMA RI RESMIKAN IAIN PONTIANAK 4

Sambutan Plt. Rektor IAIN Pontianak Pada Acara Peresmian IAIN PontianakOleh: Drs. Rustam A, M.Pd

Kampung RisetLaunching Buku

7

22

Redaksi ................................................................................2

Wakil Menteri Agama RITetap Disambut Meriah ................................................6

Peresmian IAIN Pontianak oleh Wakil Menteri Agama RI .....................................8

Hamka Siregar, Dipercaya Pimpin IAIN Pontianak .................................................................10

Gallery Foto .......................................................................12

LP2M Launching Draft Al QuranDalam Bahasa Dayak Kanayatn .................................14

Dasar-dasar Studi Al Quran dan Ekonomi .............17

MPR Goes to Campus (GTC) Hapus Diskriminasi Ras dan etnis, Bina Kerukunan Bangsa ...............................................18

Geliat Pramuka IAIN Pontianak 2014 .....................20

LAPORAN UTAMA:

Page 4: Buletin Suluh Edisi 6

4

Humas IAIN Pontianak 2014 Humas IAIN Pontianak 2014Buletin Buletin

LAPORAN UTAMA

WAKIL MENTERI AGAMA RI

IAIN PONTIANAKRESMIKAN

Prof. Dr. Nasaruddin Umar, Wamenag menerima cendramata khas daerah dari Drs. H. Rustam A., M.Pd, Plt. Rektor IAIN Pontianak

“Dengan memohon Ridho Allah SWT, pada hari selasa, tanggal 1 April 2014 atau pada tanggal 1 Jumadil Akhir

1435 Hijriah dengan bersama-sama kita membaca Bismillahirahmanirrahim. Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Pontianak dengan ini kami nyatakan diresmikan”.

Page 5: Buletin Suluh Edisi 6

5

Humas IAIN Pontianak 2014 Humas IAIN Pontianak 2014Buletin Buletin

LAPORAN UTAMA

Pada acara peresmian IAIN Pontianak, Wakil Menteri Agama RI Prof.

Dr. Nasaruddin Umar mengajak hadirin untuk bersama-sama m e n g u c a p k a n b i s m i l l a h . “Dengan memohon Ridho Allah SWT, pada hari selasa, tanggal 1 April 2014 atau pada tanggal 1 jumadil akhir 1435 Hijriah dengan bersama-sama kita membaca Bismillahirahmanirrahim. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak dengan ini kami nyatakan diresmikan”. Tuturnya dan disambut meriah dan gembira hadirin yang memenuhi Gedung Sport Center.

Prosesi acara Peresmian IAIN Pontianak secara simbolik juga ditandai dengan memukul rebana oleh Wamenag di gedung Sport Center IAIN Pontianak. Dengan penuh semangat Wamenag berdiri di atas podium mengucapkan selamat atas peralihan status, dan berharap IAIN Pontianak mampu memberikan kejutan dalam waktu yang tidak lama, mempersembahkan sesuatu yang sangat berharga bagi Kalimantan Barat dibidang keilmuan di negeri tercinta.

Dengan status yang baru ini, Prof. Dr. Nasaruddin Umar menekankan kepada seluruh mahasiswa, semoga prestasi demi prestasi akan dicapai bersama IAIN Pontianak. Beliau juga berpesan kepada pimpinan, segenap civitas akademika, terutama kepada dosen, dan karyawan, agar dapat meningkatkan kualitas dan mutu, serta kinerja. Dengan demikian paparnya, bukan hanya status yang berubah, tetapi kinerja, perhatian, konsentrasi dan secara keseluruhan juga ikut berubah.

Bagi Wamenag, momentum ini merupakan hari yang bersejarah untuk masyarakat Kalbar dan Negara Indonesia.

Menurutnya saat ini sudah ada 17 IAIN di seluruh Indonesia, maka perubahan status ini mengandung k o n s e k u e n s i yang mendalam, bukan sekedar p e r u b a h a n s imbol ik dar i STAIN menjadi IAIN Pontianak.

Menurutnya, Kalimantan Barat patut bersyukur kepada Tuhan y a n g M a h a Kuasa, karena sudah cukup lama menanti perubahan. Pada hari ini akhirnya bisa terwujud perubahan menjadi IAIN Pontianak. Wamenag mengajak, untuk mewujudkan syukur tersebut dengan perubahan sikap mental, cara pandang dan harus menjawab tantangan ini dengan kerja keras. Jangan sampai nanti, statusnya berubah tetapi sikap mental dan cara pandang tidak berubah.

Lebih lanjut Wamenag menegaskan, masih banyak persoalan masyarakat yang menjadi tanggung jawab kita. IAIN Pontianak secara bersamaan harus mampu menjadi solusi masyarakat saat ini, hadir untuk menciptakan konsep baru, dan jangan kalah dengan IAIN yang sudah mendahului.

D a l a m k e r a n g k a pengembangan perguruan tinggi, Prof. Dr. Nasaruddin U m a r p u n y a p a n d a n g a n tersendiri. Perguruan tinggi kita saat ini terangnya, didominasi model Teaching University yang lebih bertujuan pada proses transfer ilmu pengetahuan

U n t u k s a t u l a n g k a h k e d e p a n y a n g h a r u s dipersiapkan adalah research university. Dijelaskan Wamenag,

Paling tidak model teaching university dikombinasikan atau berkembang menjadi model research university. Tujuannya untuk menciptakan i lmu pengetahuan baru melalui riset yang mendalam.

U n t u k p e n g e m b a n g a n selanjutnya adalah bagaimana menjadi model entrepreneur university, model ini bertujuan menciptakan inovasi, dan produk yang dikonsumsi global. Kaitan dengan pengembangan sejumlah perguruan tinggi yang ada di lingkungan Kementerian Agama saat ini adalah tidak boleh ada alumni yang menganggur, paparnya.

Prof. Dr. Nasaruddin Umar memberikan tantangan kepada IAIN Pontianak untuk mampu meningkatkan levelnya menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Pontianak. Menurutnya civitas akademika IAIN Pontianak harus bekerja dan tidak boleh menunda untuk menjadi UIN Pontianak. Dia juga berharap kepada pemerintah daerah atau stakeholders,bahu membahu untuk mewujudkan IAIN menjadi UIN Pontianak dalam masa lima tahun mendatang.

Wamenag secara simbolik menandatangani launching draft al-Quran Bahasa Dayak Kanayatn

Page 6: Buletin Suluh Edisi 6

6

Humas IAIN Pontianak 2014 Humas IAIN Pontianak 2014Buletin Buletin

LIPUTAN KHUSUS

Me n t e r i A g a m a R I DR. Surya Dharma A l i u n t u k k a l i

keempatnya berhalangan hadir meresmikan IAIN Pontianak. Informasi yang didapat pihak protokoler Menter i pada H-1 menyampaikan bahwa Menteri berhalangan hadir dan selanjutnya akan digantikan oleh Wakil Menteri Agama RI.

Wakil Menteri Agama RI, Prof. Dr. Nasaruddin Umar yang dijadwalkan untuk meresmikan IAIN Pontianak di gedung Sport Center, selasa pagi, 1 April 2014, terlihat tidak mengurangi kemeriahan acara peresmian tersebut. Kehadiran Wamenag didampingi Dirjen Pendis Prof. Dr. Nur Syam, Sesditjen Pendis Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A, Direktur Diktis Prof. Dr. Dede Rosyada, dan Kapuslitbang Dr. Choirul Fuad Yusuf, MA tiba dilokasi acara pukul 10.00 WIB.

S e l a i n r o m b o n g a n K e m e n t e r i a n A g a m a R I , sejumlah pejabat daerah juga turut menyambut meriah dan menghadiri acara peresmian IAIN Pont ianak . Mereka diantaranya, pejabat Pemda Provinsi mewakili Gubernur Kalbar, dan sejumlah pejabat y a n g m e w a k i l i F o r u m Komunikasi Pimpinan Daerah (FORKOMPIMDA), Walikota, MUI, DPRD Provinsi dan Kota. Kakanwil Kemenag Kalbar, Kakanmenag se-Kalbar, guru-guru dan kepala madrasah se-kota Pontianak, serta tokoh-tokoh agama dan masyarakat, civitas akademik, perwakilan UKM IAIN Pontianak dan undangan lainnya.

Setibanya di lokasi acara, Wakil Menteri Agama RI dan rombongan langsung menuju tempat duduk VVIP dan disambut sejumlah tamu kehormatan. Diantaranya

Pelaksana Tugas Rektor IAIN Pontianak Drs. Rustam, M.Pd. dan mantan Ketua STAIN Pontianak Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag keduanya saling bersalaman dan menyapa selanjutnya mempersilahkan dengan hormat pada Wamenag untuk duduk di kursi VVIP.

Selain itu, kelihatan juga mantan Ketua STAIN Pontianak lainnya duduk dibangku VVIP dan sejumlah mahasiswa IAIN Pontianak yang memenuhi tribune Gedung Sport Center menyambut antusias moment peresmian Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak yang sebelumnya bernama Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pontianak.

Acara yang berlangsung selama dua setengah jam tersebut berjalan lancar, diakhiri dengan makan siang bersama dan konferensi pers terbuka bagi sejumlah wartawan.

WAKIL MENTERI AGAMA RI DISAMBUT MERIAH

Suasana dalam gedung Sport Center IAIN Pontianak ketika sedang menyanyikan lagu Indonesia Raya

Page 7: Buletin Suluh Edisi 6

7

Humas IAIN Pontianak 2014 Humas IAIN Pontianak 2014Buletin Buletin

LIPUTAN KHUSUS

Pertama-tama marilah kita bersyukur kepada Allah SWT, atas karunia-Nya, kita

bersama-sama dapat menghadiri momentum yang bersejarah dan membahagiakan ini, yakni peresmian IAIN Pontianak yang telah lama dinanti-nantikan. Semoga kegiatan ini mendapatkan berkah kemuliaan dari Allah SWT. Shalawat dan salam kita haturkan kepada nabi Muhammad Saw, sahabat, keluarga dan pengikutnya yang setia. Mudah-mudahan kita dapat meneladani beliau dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin!

Bapak Wakil Menteri Agama yang kami muliakan dan hadirin yang berbahagia.

Melalui kesempatan ini saya mewakili seluruh civitas akademika IAIN Pontianak, mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya atas kesediaan Bapak Wakil Menteri Agama, untuk meresmikan IAIN Pontianak. Kehadiran Bapak Wakil Menteri Agama merupakan sebuah kebanggaan bagi kami dan akan menjadi kenangan terindah bagi kami masyarakat kampus khususnya dan masyarakat Kalimantan Barat pada umumnya.

Terima kasih yang dalam juga perlu kami sampaikan kepada seluruh hadirin para undangan yang berkenan menghadiri dan menjadi saksi atas peresmian IAIN Pontianak ini.

Bapak Wakil Menteri Agama yang kami hormati dan hadirin yang berbahagia.

Masyarakat Kalimantan Barat sudah lama mendambakan alih status STAIN menjadi IAIN Pontianak. Kini mimpi tersebut telah terwujud dengan terbitnya Peraturan Presiden Republik Indonesia, Nomor 53 Tahun 2013, tanggal 30 Juli 2013 tentang Perubahan

SAMBUTAN PLT. REKTOR IAIN PONTIANAKPADA ACARA PERESMIAN IAIN PONTIANAKOleh: Drs. H. Rustam A., M.Pd.

STAIN Pontianak menjadi IAIN Pontianak. Alhamdulillah rasa syukur dan kebahagiaan tersebut semakin bertambah dengan peresmian IAIN Pontianak oleh Bapak Wakil Menteri Agama pada hari ini, dirangkaikan dengan peresmian gedung Sport Center IAIN Pontianak, launching terjemahan al-Qur’an dalam bahasa Dayak Kanayatn kerjasama Puslitbang Lektur dan Khazanah Kementerian Agama RI dengan IAIN Pontianak dan launching buku karya dosen IAIN Pontianak.

Perjalanan STAIN Pontianak menjadi IAIN Pontianak begitu panjang. Dirintis tahun 1965 yang diketuai oleh A. Muin Sanusi sebagai Walikotamadia Pontianak dan dewan kurator yang diketuai Brigjend Ryacudu Pangdam XII Tanjungpura. Dilanjutkan oleh Gubernur Brigjen Kadarusno, terbentuklah Fakultas Tarbiyah Cabang IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 6 Agustus 1969.

Dua puluh delapan (28) tahun kemudian melalui Keputusan Presiden RI No. 11 tanggal 21 Maret 1997, Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta di Pontianak, bersama-sama 32 Fakultas jauh IAIN lainnya se-Indonesia, berubah menjadi STAIN. Sejak itu STAIN Pontianak memperoleh kesempatan untuk mandiri dan tidak lagi bergantung kepada IAIN induk.

Alih status STAIN menjadi IAIN Pontianak diperjuangkan hampir 10 tahun. Upaya tersebut sudah dimulai sejak kepemimpinan Dr. H. Moh. Haitami Salim, M.Ag sebagai Ketua STAIN Pontianak. Ketika itu, dukungan secara tertulis dari Gubernur Kalbar Usman Ja’far, seluruh Walikota/Bupati se-Kalbar, DPRD se-Kalbar dan seluruh stakeholders sepakat

IAIN mesti s e g e r a diperjuang-k a n d a n diwujudkan. Alhamdulillah pada kepemimpinan Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag, mimpi yang sudah lama itu dapat terwujud.

Adanya dukungan dari W a l i k o t a P o n t i a n a k , H . Sutarmidji, SH.M.Hum, yang memberikan bantuan penyediaan tanah untuk lahan kampus 2, visitasi dari Kementerian Agama hingga audiensi Forum Pimpinan PTAIN se-Indonesia dengan Presiden RI, pada tanggal 23 Juli 2013 di Istana Negara mempermudah jalan tersebut. Forum mendesak agar Presiden RI segera menyetujui peningkatan status PTAIN dari STAIN menjadi IAIN dan IAIN menjadi UIN. Seminggu berikutnya, Presiden RI menyetujui lima STAIN menjadi IAIN, yaitu IAIN Tulungagung, IAIN Palu, IAIN Padang Sidempuan, IAIN Pontianak, dan IAIN Ternate, dan perubahan IAIN Aceh dan IAIN Surabaya menjadi UIN.

Kami sadari, prestasi sejarah perubahan STAIN Pontianak menjadi IAIN Pontianak dapat terwujud berkat dukungan semua pihak; Presiden RI, Menteri Agama, Pemerintah Daerah, Pemerintah Kota Pontianak, Pemerintah Kabupaten se-Kalbar, ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, tim visitasi Kementerian Agama, dan panitia alih status. Untuk itu melalui kesempatan ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan kerjasama semua pihak yang telah berkontribusi mewujudkan mimpi dan harapan masyarakat Kalimantan Barat ini. Semoga semua yang telah kita lakukan mendapatkan nilai ibadah di sisi Allah SWT. Aamiin!

Page 8: Buletin Suluh Edisi 6

8

Humas IAIN Pontianak 2014 Humas IAIN Pontianak 2014Buletin Buletin

LIPUTAN KHUSUS

Masyarakat Kalimantan Barat (Kalbar) sudah lama mendambakan

perubahan status Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pontianak menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. Kini mimpi tersebut telah terwujud dengan terbitnya Peraturan Presiden Republik Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, Nomor 53 Tahun 2013, tanggal 30 Juli 2013 tentang Perubahan STAIN Pontianak menjadi IAIN Pontianak.

Perjalanan STAIN Pontianak menjadi IAIN Pontianak begitu panjang. Adanya dukungan dari Walikota Pontianak, Sutarmidji, SH.M.Hum yang memberikan bantuan penyediaan tanah

untuk kampus IAIN, visitasi dari Kementerian Agama hingga audiensi Forum Pimpinan PTAIN se-Indonesia dengan Presiden RI, 23 Juli 2013 di Istana Negara mempermudah jalan tersebut. Forum mendesak agar Pres iden RI segera menyetujui peningkatan status PTAIN dari STAIN menjadi IAIN dan IAIN men jad i UIN. Seminggu berikutnya, Presiden RI menyetujui lima STAIN menjadi IAIN, yaitu IAIN Tulungagung, IAIN Palu, IAIN Padangsidempuan, IAIN Pontianak, dan IAIN Ternate.

Sejarah STAIN Pontianak bermula dengan dibentuknya Yayasan Sadar pada tahun 1965 yang diketui oleh A.

Muin Sanusi, Walikotamadia Pontianak dimasa itu. Selain yayasan, dibentuk pula Dewan Kurator yang diketuai Brigjend R y a c u d u , P a n g d a m X I I Tanjungpura. Dalam yayasan dan dewan kurator itulah para ulama, aparatur pemerintah daerah dan masyarakat Kalbar merajut asa dan mewujudkan cita-cita agar daerah ini berdiri sebuah lembaga pendidikan tinggi agama Islam. Terbentuklah Fakultas Tarbiyah Cabang IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta berdasarkan SK Menteri Agama No. 26 tahun 1969, pada tanggal 6 Agustus 1969.

Delapan tahun kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI No.65 tahun 1982

WUJUDKAN MIMPI MASYARAKAT KALIMANTAN BARATPeresmian IAIN Pontianakoleh Wakil Menteri Agama RI

Page 9: Buletin Suluh Edisi 6

9

Humas IAIN Pontianak 2014 Humas IAIN Pontianak 2014Buletin Buletin

LIPUTAN KHUSUS

istilah cabang dihilangkan menjadi Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Pontianak. Mulai saat itu, memiliki kewenangan untuk menghasilkan sarjana penuh, yang sebelumnya hanya diperkenankan melahirkan Sarjana Muda. Lima belas tahun kemudian, melalui Keputusan Presiden RI No. 11 tanggal 21 Maret 1997, Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta di Pontianak, bersama-sama 32 Fakultas Jauh IAIN lainnya se-Indonesia, berubah menjadi STAIN. Sejak itu STAIN Pontianak memperoleh kesempatan untuk mandiri dan tidak lagi bergantung kepada IAIN induk.

Ikhtiar perubahan STAIN

Pont ianak menjadi IAIN Pontianak sudah ditancapkan sejak kepemimpinan Dr. H. Moh. Haitami Salim, M.Ag sebagai Ketua STAIN Pontianak. Dukungan dari Gubernur Kalbar Usman Ja’far dan seluruh Walikota/Bupati se-Kalbar dan seluruh stakeholder sepakat IAIN mesti segera diperjuangkan dan diwujudkan. Ketika itu proposal usulan STAIN Pontianak menjadi IAIN “Khatulistiwa” Pontianak sudah diajukan ke Departemen Agama sejak tahun 2005.

Estafet kepemimpinan Dr. H. Moh. Haitami Salim, M.Ag berakhir dan dilanjutkan Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag. Saat dilantik menjadi Ketua STAIN Pontianak pada tanggal 12

Maret 2010 di Jakarta, Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag bertekad untuk mewujudkan cita-cita kepemimpinan sebelumnya yang belum tercapai. Cita-cita tersebut yaitu; Pembukaan Program Pascasarjana, Pembangunan gedung asrama mahasiswa (Ma’had Ali) dan Perubahan STAIN Pontianak menjadi IAIN Pontianak. Berkat dukungan semua pihak, alhamdulillah ketiga mimpi besar tersebut terwujud di masa kepemimpinan Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag. Peresmian IAIN Pontianak dilaksanakan hari Selasa, 1 April 2014 oleh Wakil Menteri Agama RI, Prof. Dr. Nasaruddin Umar di kampus IAIN Pontianak.

Dr. Nasarudddin Umar, Wamenag RI memberikan kata sambutan sekaligus meresmikan IAIN Pontianak

Page 10: Buletin Suluh Edisi 6

10

Humas IAIN Pontianak 2014 Humas IAIN Pontianak 2014Buletin Buletin

LIPUTAN KHUSUS

Secara yuridis perubahan STAIN Pontianak menjadi IAIN terwujud dengan

terbitnya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2013 tentang Perubahan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pontianak menjadi Institut Agama Islam Negeri Pontianak. Pada tanggal 30 Juli 2013 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal 6 Agustus 2013 pada Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2013 nomor 123.

Dari lima Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) yang beralih status STAIN menjadi IAIN, yaitu STAIN Padang Sidempuan, STAIN Tulungagung, STAIN Palu, STAIN Ternate, dan STAIN Pontianak. Pontianak satu-satunya mengalami kendala pengunduran peresmian IAIN hingga pelantikan Rektor.

Sejatinya peresmian dan pelantikan rektor tersebut akan dilakukan pada akhir tahun 2013, kemudian diundur awal Januari 2014, hingga April 2014.Pelantikan dan peresmian IAIN Pontianak mengalami empat kali pengunduran, karena kesibukan Menteri Agama RI.

STAIN Pontianak satu-

satunya yang mengalami pengunduran peresmian. Baru pada 1 April 2014 Wakil Menteri Agama (Wamenag), Nasaruddin Umar meresmikan IAIN Pontianak.

Pada saat sesi jumpa pers acara peresmian IAIN Pontianak, Wamenag memberikan klarifikasi mengenai pengunduran tersebut. Dia menjelaskan beberapa alasan kesibukan Menteri, dan peresmian STAIN menjadi IAIN tidak secara otomatis atau dibarengi dengan acara pelantikan rektor.

Secara internal diakuinya ada tahapan-tahapan atau pembahasan-pembahasan tersendiri dalam menentukan rektor. Ia menambahkan, IAIN Pontianak yang mengalami hal tersebut tidak ada kendala, ini hanya persoalan waktu dalam menentukan peresmian IAIN dan pelantikan rektor.

Dr. Hamka Siregar, M.Ag Rektor IAIN Pontianak yang dilantik pada 30 April 2014, saat ditemui di ruang kerjanya membenarkan hal tersebut,dia mengatakan, bahwa proses peralihan status yang terjadi di IAIN Pontianak ini termasuk “unik” dibanding STAIN lainnya

dalam hal perubahan status.Dia menuturkan, IAIN

Pontianak yang dijadwalkan mendapat urutan pertama untuk peresmian IAIN dan pelantikan Rektor. Namun karena satu dan lain hal pelantikan akhirnya diundur sampai empat kali.

Tidak ingin menjelaskan lebih detil permasalahan dan hambatan yang muncul di tengah-tengah perjalanan alih status, Hamka Siregar lebih senang bercerita tentang pelantikan dirinya sebagai Rektor IAIN Pontianak untuk periode 2014-2018.

S a m a h a l n y a d e n g a n peresmian dan pelantikan rektor, “satu-satunya yang berbeda peresmian dan pelatikannya a d a l a h I A I N P o n t i a n a k . Peresmian dulu di kampus, baru kemudian pelantikan rektor di Jakarta, sementara empat IAIN lainnya peresmian sekaligus pelantikan rektor” ujar Hamka Siregar.

Dia menerangkan, saat ke Jakarta dia ditemani Istri, Dr. Syarif, MA, dan Eka Hendry. AR, M.Si selaku ketua panitia alih status, kemudian hadir pula beberapa rekan serta sahabat lain datang untuk memberikan dukungan secara moral.

HAMKA SIREGARDIPERCAYA PIMPINIAIN PONTIANAK

Page 11: Buletin Suluh Edisi 6

11

Humas IAIN Pontianak 2014 Humas IAIN Pontianak 2014Buletin Buletin

LIPUTAN KHUSUS

Setelah resmi berganti nama menjadi IAIN Pontianak, Hamka Siregar berharap, institusi ini bisa menjadi ujung tombak pengembangan pendidikan Islam bagi masyarakat.

“Setelah perubahan status ini diharapkan akan ada peningkatan keilmuan yang signifikan baik itu ilmu-ilmu umum maupun ilmu-ilmu agama. Kami juga akan mendorong tenaga-tenaga pendidik disini untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, ke tingkat doktoral”, kata dia.

Selain itu, tambahnya, dari segi fisik kita sudah bisa lihat ada perubahan besar yang terjadi di kampus ini dalam beberapa tahun terakhir. Pembicaraan untuk mengadakan kampus II

juga sudah dilakukan. Walikota Pontianak, Sutarmidji, M.Hum, sudah menawarkan lahan seluas kurang lebih 10 hektar di Pontianak Utara.

P e r l u a s a n i n i dimaksudkannya karena seiring dengan pergantian status maka IAIN juga akan menerima leb ih banyak mahas iswa sedangkan lokal kelas yang tersedia jumlahnya masih kurang. Oleh karena itu, dirinya secara pribadi berharap kepada semua pihak dapat membantu proses peningkatan kualitas IAIN Pontianak sebagai garda terdepan pendidikan Islam dan kajian sosial keagamaan di Kalimantan Barat.

Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag menandatangani berkas pelantikan Rektor IAIN Pontianak

Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag bersama pejabat lainnya ketika diambil sumpah jabatan

Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag dan Sejumlah pejabat melakukan doa bersama sebelum mengakhiri prosesi acara pelantikan.

Page 12: Buletin Suluh Edisi 6

12

Humas IAIN Pontianak 2014 Humas IAIN Pontianak 2014Buletin Buletin

GALLERY

Eka Hendry AR., M.Si Ketua Panitia Alih Status & peresmian IAIN Pontianak.

Panitia alih status yang secara maraton menggelar pertemuan demi pertemuan

Ketua tim visitasi Dr. Shaman Sitompul sedang menyampaikan arahan dihadapan dosen dan panitia alih status

Tim visitasi alih status tiba di STAIN Pontianak

Foto bersama ketua tim visitasi, ketua STAIN, dosen, dan panitia alih status STAIN Pontianak

Pertemuan Walikota Pontianak dan tokoh-tokoh Kalbar bersama ketua tim visitasi, dan ketua STAIN Pontianak membahas alih status STAIN ke IAIN Pontianak

Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag mantan Ketua STAIN Pontianak & Rektor pertama IAIN Pontianak

Page 13: Buletin Suluh Edisi 6

13

Humas IAIN Pontianak 2014 Humas IAIN Pontianak 2014Buletin Buletin

GALLERY

Forum Pimpinan PTAIN se-Indonesia bertemua Prisiden RI mengusulkan agar perubahan alih status STAIN ke IAIN, dan IAIN ke UIN, usulan tersebut disetujui Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono

Panitia menggelar IAIN Bersholawat dan berdoa agar peresmian IAIN dan pelantikan rektor segera terlaksana

Rombongan pejabat Kemenag RI tiba di lokasi peresmian IAIN Pontianak

Seusai acara peresmian IAIN Pontianak, Wamenag melakukan konferensi pers.tawan

Wamenag dan Plt. Rektor menunjukkan cendramata dihadapan wartawan.

Wamenag dan rombongan hendak berangkat pulang ke Jakarta

Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag memberikan ceramah pada kegiatan bersholawat di kampus IAIN Pontianak.

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sedang memberikan arahan kepada pimpinan PTAIN se-Indonesia

Page 14: Buletin Suluh Edisi 6

14

Humas IAIN Pontianak 2014 Humas IAIN Pontianak 2014Buletin Buletin

LIPUTAN KHUSUS

Dalam Bahasa Dayak Kanayatn

LP2M LAUNCHINGDRAFT AL-QURAN

Momen peresmian alih status STAIN menjadi I A I N P o n t i a n a k

yang dilakukan oleh Prof. Dr. Nasaruddin Umar, Wakil Menteri Agama RI tidak hanya menandai sebuah perubahan status pada lembaga tersebut. P a d a k e s e m p a t a n y a n g sama LP2M IAIN Pontianak me-launching al-Quran dan Terjemahan dalam Bahasa Dayak Kanayatn bekerjasama

dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Lektur dan Khasanah Keagamaan Kemenag RI.

Dengan diterbitkannya terjemahan al-Quran Bahasa Dayak Kanayatn ini, Kepala LP2M IAIN Pontianak Luqman Abdul Jabbar berharap dapat memberikan perubahan positif dalam pengembangan syiar Islam di Kalimantan Barat, dan dapat menambah khazanah

Islam pada pendekatan budaya dan bahasa serta sebagai bentuk pelestarian bahasa Dayak Kanayatn. Terlebih mengingat banyaknya muallaf dari suku Kanayatn yang memerlukan pembinaan dan mempelajari al-Quran dalam bahasa Dayak Kanayatn.

S e l a i n i t u , m e n u r u t L u q m a n A b d u l J a b b a r , b a h a s a D a y a k K a n a y a t n dipilih dalam terjemahan ini

Tim penerjemah al-Quran ke dalam Bahasa Dayak Kanatn

Page 15: Buletin Suluh Edisi 6

15

Humas IAIN Pontianak 2014 Humas IAIN Pontianak 2014Buletin Buletin

LIPUTAN KHUSUS

lebih dipertimbangkan pada kemiripan kata dan mudah dimengerti dalam Bahasa Dayak lainnya. Generalisasi bahasa Dayak Kanayatn lebih mudah dipahami oleh suku dayak lainnya. Suku Dayak Kanayatn secara geografis juga tersebar di berbagai daerah di Kalimantan Barat.

D i a m e n j e l a s k a n , d i dalam proses penerjemahan terdapat banyak kesulitan satu diantaranya adalah belum terstruktur bahasa dayak secara baku. Maka selama proses penerjemahan tersebut harus mengundang tokoh yang berkompeten untuk menyesuaikan kosakata, pilihan kata dan simbol yang tepat, penentuan aksara, dan lain-lain.

Namun demikian, Luqman mengakui tim penerjemah yang dibentuknya bekerja

dengan penuh semangat d a n a n t u s i a s y a n g tinggi. Menurutnya ini merupakan terobosan p e n t i n g y a n g h a r u s dimaknai secara positif.

D i a b e r p e n d a p a t , proses penerjemahan m e r u p a k a n k e r j a keras yang menguras tenaga dan pikiran tim penerjemah. Selama dua tahun timnya yang terdiri dari Ahmad Zakaria, Syarif, Udi Yulianto, Damanhuri, dan Ahmad Antony, dan dibantu oleh Albertus, Marianus serta Amandus yang bekerja untuk menyelesaikan terjemahan tersebut.

Lebih lanjut ia menuturkan dengan ekspresi gembira, dirinya mengucapkan terima kasih kepada tim penerjemah, Rektor IAIN Pontianak, Pusat

Penelitian dan Pengembangan L e k t u r d a n K h a s a n a h Keagamaan Kemenag RI , dan pihak lain yang terlibat serta mendukung diterbitnya terjemahan al-Quran bahasa Dayak Kanayatn. Dia juga berharap apa yang dihasilkan dari terjemahan tersebut dapat menjadi bagian kekayaan khazanah Islam di Kalimantan Barat.

Penyerahan Draft terjemahan al-Quran bahasa Dayak Kanayatn oleh Pejabat Mewakili Gubernur Kalbar dan diterima oleh Kapuslitbang

Kemenag RI, Dr. Choirul Fuad Yusuf, MA

Page 16: Buletin Suluh Edisi 6

16

Humas IAIN Pontianak 2014 Humas IAIN Pontianak 2014Buletin Buletin

ORASI ILMIAH

Prof. Dr. Seyyed Mofid Hoseini kauhsariy

Tampak dari samping Abdullah Beik, MA dari samping, selaku penerjemah

Page 17: Buletin Suluh Edisi 6

17

Humas IAIN Pontianak 2014 Humas IAIN Pontianak 2014Buletin Buletin

ORASI ILMIAH

DASAR-DASAR STUDI AL-QURAN DAN EKONOMI

Bersama Prof. Dr. Seyyed Mofid Hoseini KauhsariyPidatonya diterjemahkan oleh Abdullah Beik, MA

Me m b a c a a l - Q u r a n tidak cukup jika kita hanya ingin mendapat

pahala. Kalau pun kita berusaha untuk mengetahui apa yang ada di dalam al-Quran hanya sekedar terjemahannya saja. Sangat jarang ada yang duduk dan menyiapkan waktu untuk mencari jawaban dari al-Quran atas berbagai problema umat.

Benar adanya al-Quran adalah berisi ayat-ayat yang menjelaskan, namun ayat penjelas bagi yang bertanya. K a l a u k i t a t i d a k p u n y a pertanyaan maka kita tidak akan memperoleh jawaban. Karena itu kita perlu memperbaharui hubungan kita dengan al-Quran, keyakinan kita dengan al-Quran, tidak cukup kita meyakini bahwa al-Quran adalah kitab suci yang diturunkan Tuhan sebagai mukjizat dan selesai.

Di dalam persoalan ekonomi, kita tidak mengatakan bahwa perubahan budaya, ekonomi, sosial dan politik tidak penting, namun semua itu adalah akibat dari sebuah ilmu dari dalam al-Quran. Sangat disayangkan banyak dari kita yang tidak meyakini bahwa al-Quran adalah referensi ilmu pengetahuan dan pemikiran, perlu digarisbawahi bahwa ekonomi adalah penting, dan pondasi kehidupan yang berkelanjutan.

D i d a l a m a l - Q u r a n disebutkan bahwa ekonomi merupakan bagian dari latar

belakang/tujuan diutusnya para nabi, dalam surah al-Hadid ayat 25, “… Liyaquumann nasu bil qisth”. Telah kami utus kepada kalian para nabi dengan berbagai keterangan (kitab) untuk menegakkan keadilan di tengah manusia.

Terjemahan harfiyahnya adalah agar manusia itu dapat menegakkan keadilan, artinya yang memegang peran penting adalah manusianya, nabi hanya mendorong mereka.

Dalam ayat lain seperti surah al-Ma’un mensejajarkan masalah ekonomi dengan agama, ketiadaan sangat sensitif pada kemiskinan dan kelaparan, sama dengan menolak dan mendustakan agama artinya jika kita mengabaikan hal itu, maka kita tidak layak untuk mengklaim diri kita sebagai orang yang beragama.

Karena mereka meyakini a d a n y a r a s i s m e y a n g memandang bahwa diri mereka adalah lebih mulia dari yang lain, sehingga bisa melakukan segala sesuatu. Mereka mengklaim bahwa mereka adalah anak-anak Tuhan dan kekasihnya. Sementara yang lainnya adalah orang-orang buta huruf (umi). Di ayat lain Allah menegaskan b a h w a m e r e k a m e m i l i k i kebencian yang sangat pada kaum muslimin.

Dalam al-Quran disebutkan akan keharusan pemerataan ekonomi dan t idak boleh

hanya ekslusif dikalangan elit saja karena ekonomi dalam pandangan Islam/al-Quran berhubungan dengan politik, sosial kemasyarakatan dan keluarga untuk meminimalisir perceraian.

Misalnya dalam ayat 6 surah at-Thalaq, Jika suami istri telah bercerai, maka seorang mantan suami tidak boleh mengusir mantan istrinya dari rumahnya tetap harus diberi nafkah pangan dan papan. Walaupun sudah bukan muhrim lagi. Rahasianya, bisa saja terjadinya perceraian karena emosi, namun dengan perlakuan yang baik dan perintah Tuhan untuk memberi nafkah, disaat i tu sangat mungkin muncul kembali kasih dan sayang di antara mereka. Artinya Allah SWT menjadikan masalah ekonomi sebagai media untuk mempersatukan dan membangun rumah tangga.

Ekonomi dalam pandangan Islam berhubungan juga dengan para pemuka agama. Ulama dan para pemikir memiliki tanggungjawab atas apa yang dilakukan oleh masyarakat “Labi’sa maa kanuu yash na’un” jika sebuah masyarakat melakukan berbagai transaksi ilegal maka yang disalahkan adalah para pemimpin/ulama yang tidak melakukan pelarangan dan perbaikan. Jadi ekonomi sangat berhubungan dengan politik, sosial, pendidikan dan spiritualitas.

Page 18: Buletin Suluh Edisi 6

18

Humas IAIN Pontianak 2014 Humas IAIN Pontianak 2014Buletin Buletin

KEGIATAN KAMPUS

Ke g i a t a n S o s i a l i s a s i Empat Pilar Kebangsaan yang dilakukan MPR

RI melalui program Goes To Campus (GTC) sebagai program sosialisasi Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan, dan Bhineka Tunggal Ika. Rencananya akan digelar di empat puluh kampus atau di dua puluh provinsi di seluruh Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan

spirit kebangsaan pada segenap masyarakat Indonesia khususnya kalangan mahasiswa.

Dalam rangkaian 4 pilar GTC di IAIN Pontianak, acara GTC dikemas dengan konsep talkshow komedi yang menghadirkan komedian Jamil, Jaim, Dibyo dan dipandu oleh Cinthya Sari dan Yana Indrawan. Selain itu, juga menghadirkan pembicara dari anggota MPR RI yang diwakili

oleh Eddy Sadeli dari Fraksi Partai Demokrat, Sutadi, SH mewakili tokoh masyarakat Kalbar, dan Dr. Zaenuddin, MA., MA dari akademisi IAIN Pontianak.

Acara GTC yang menyajikan nilai-nilai kebangsaan, di Gedung Rektorat IAIN Pontianak lantai empat berlangsung selama tiga jam mengangkat tema Hapus Diskriminasi Ras dan Etnis, Bina

HAPUS DISKRIMINASIRAS DAN ETNIS, BINA KERUKUNAN BANGSA

MPR GOES TO CAMPUS (GTC)

Kegiatan Talk Show MPR goes to Campus menghadirkan anggota dewan, tokoh masyarakat Kalbar, dan akademisi IAIN Pontianak sebagai pembicara dan diikuti oleh mahasiswa IAIN sebagai peserta

Page 19: Buletin Suluh Edisi 6

19

Humas IAIN Pontianak 2014 Humas IAIN Pontianak 2014Buletin Buletin

KEGIATAN KAMPUS

Kerukunan Bangsa, berjalan tertib dan dihadiri sebanyak 200 mahasiswa IAIN Pontianak sebagai peserta dari Fakultas Tarbiyah, Dakwah, dan Syariah.

Sebagaimana yang dimaksud dalam kegiatan ini, pendidikan politik berbangsa dan bernegara tidak hanya terbatas pada keempat pilar tersebut, melainkan masih banyak aspek lainnya yang penting, antaralain, negara hukum, kedaulatan rakyat, wawasan nusantara, ketahanan nasional, dan lain sebagainya. Dalam melakukan pendidikan politik, partai politik harus juga melakukan pendidikan politik terhadap berbagai aspek penting dalam berbangsa dan bernegara tersebut.

Terkait dengan tema yang digelar di IAIN Pontianak, Eddy Sadeli mengungkapkan diskriminasi untuk sekarang ini sudah jarang terjadi. Dirinya tidak melihat diskriminasi baik di lingkungan senayan sebagai

tempatnya mengabdi, maupun dimasyarakat. Menurutnya diskriminasi merupakan bentuk peninggalan Belanda yang telah memisahkan tiga kelompok masyarakat , yakni warga Belanda, Cina dan penduduk Pribumi.

Dia berkesimpulan bahwa Empat pilar tersebut merupakan pendekatan kultural, edukatif, hukum, dan struktural guna menanamkan kembali nilai-nilai luhur yang perlu dijadikan acuan dan pedoman bagi setiap warga Negara terlebih untuk meningkatkan rasa nasionalisme kalangan mahasiswa.

Sementara Sutadi ketika ditanya host GTC mengenai diskriminasi ras dan etnis di Kalbar. Ia berpendapat bahwa diskriminasi ras dan etnis dapat terjadi akibat dari kecemburuan sosial ekonomi yang mengarah pada perlakuan yang berbeda. Diakuinya fenomena kelam pernah terjadi dalam masyarakat

Kalbar. Menurutnya untuk saat ini dan masa mendatang mengenai hal tersebut perlu d is ikapi secara ar i f dan bijaksana serta penuh kehati-hatian agar tidak terjadi kembali diskriminasi ras dan etnis di tengah masyarakat.

Sedangkan Dr. Zaenuddin, MA.,MA. Pakar Sosiologi dan Budaya IAIN Pontianak menjelaskan bahwa diskriminasi terhadap ras dan etnis dapat terjadi karena beberapa sikap yang negatif seperti etnosentrisme dan stereotype. Ia kemudian mengusulkan bahwa hukum harus men jadi pangl ima d a l a m p e n y e l e n g g a r a a n Negara Kesatuan Republik I n d o n e s i a . K a s u s - k a s u s pertikaian yang melibatkan kelompok etnis selama ini cenderung memperlihatkan law empowerment yang kurang sehingga perselisihan antar individu meluas dan melibatkan sentiment ras dan etnisitas.

Plt Rektor IAIN Pontianak, Drs. H. Rustam A., M.Pd memberikan kata sambutan

kegiatan MPR goes to Campus yang dikemas dalam konsep Talk Show Komedi menghadirkan sejumlah komedian Nasional

Plt Rektor IAIN Pontianak, Drs. H. Rustam A., M.Pd menerima cendramata dari Anggota MPR RI, Eddy Sadeli

Page 20: Buletin Suluh Edisi 6

20

Humas IAIN Pontianak 2014 Humas IAIN Pontianak 2014Buletin Buletin

RUANG MAHASISWA

Pramuka adalah Organisasi s ingkatan dari Praja Muda Karana atau biasa

dikenal orang muda yang suka berkarya. Racana Abu Nuwas dan Racana Rabiatul Adawiyah adalah racana yang dimiliki UKK Pramuka IAIN Pontianak. Dalam beberapa bulan terakhir UKK ini terlihat bersemangat dan menggeliat dengan berbagai macam kegiatan pramuka.

Racana yang dipimpin oleh Sulaiman dan Niyah, membuka lembaran awal tahun cukup baik dan menarik perhatian. Sulaiman selaku ketua Racana Abu nuwas mengatakan pada bulan Februari lalu kami sukses menggelar Pawai Obor se-kota Pontianak. Kegiatan tersebut terselenggara untuk memperingati Bapak Pandu Pramuka se-dunia.

Diakuinya, UKK Pramuka

belum lama ini juga mengadakan kegiatan Perjusami se-kota Pontianak. Kegiatan yang melibatkan siswa-siswi SMP dan SMA sederajat ini dilaksanakan untuk memunculkan semangat patriotisme, dan pengembangan kreativitas pembinaan bagi anggota pramuka.

Perjusami singkatan dari Perkemahan Jumat, Sabtu, Minggu merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya oleh Unit Kegiatan Khusus (UKK) Pramuka IAIN Pontianak. Pada tahun ini merupakan gelaran ke delapan, ungkap Sulaiman yang akrap disapa dengan Eman.

Ketua Racana Abu Nuwas ini juga mengungkapkan, dirinya dan rekan-rekannya sedang mempersiapkan diri untuk kegiatan Perkemahan Wirakarya

Nasional (PWN) di Bengkulu yang digelar pada 14-20 Mei 2014 dan selanjutnya Kemah Ramadhan (KEMRA) yang ke delapan pada bulan 2-8 Juli di desa Kuala II Kubu Raya.

M e n u r u t n y a , k e g i a t a n P e r k e m a h a n W i r a k a r y a Nasional adalah program kerja Kementerian Agama RI yang diikuti perwakilan mahasiswa PTAIN se-Indonesia. Sudah hampir dipastikan 53 PTAIN dibawah Kemenag RI menjadi kontingen untuk mengikuti PWN ke XII yang diselenggarakan di kampus IAIN Bengkulu.

U K K P r a m u k a I A I N Pontianak papar Sulaiman, akan mengirim kontingen sebanyak 16 mahasiswa yang terdiri dari 8 dari Racana Abu Nuwas dan 8 dari Racana Rabiatul Adawiyah, serta didampingi 4 orang dari

GELIAT PRAMUKAIAIN PONTIANAK 2014

Page 21: Buletin Suluh Edisi 6

21

Humas IAIN Pontianak 2014 Humas IAIN Pontianak 2014Buletin Buletin

RUANG MAHASISWA

pihak akademik 2 diantaranya Kusnan dan Ria Hidayatunnur Taqwa, M.Si selaku Pembina, dan Drs. H. Rustam, M.Ag selaku Plt Rektor dan Dr. Hermansyah pejabat bidang kemahasiswaan.

Ia tidak menampik bahwa dari rangkaian kegiatan sejak awal tahun 2014 yang telah dilaksanakan UKK Pramuka, adalah program kerja yang sudah dilaksanakan untuk satu periode setahun mendatang. Sebagai ketua racana dirinya merasa bahagia, semakin banyak kegiatan yang dilaksanakan UKK Pramuka, tentu akan menambah kawan, ilmu pengetahuan, dan hubungan baik sesama anggota pramuka atau dengan lingkungan sekitarnya.

Baginya program prioritas p r a m u k a a d a l a h b a k t i masyarakat . Pelaksanaan

kegiatan yang ada dalam pramuka perguruan tinggi diarahkan sesuai dengan tri dharma perguruan tinggi yang selaras dengan Tri Bina gerakan Pramuka. Dengan adanya persamaan tersebut diharapkan UKK Pramuka mempunyai nilai lebih yang berorientasi pada pengembangan diri dan pengabdian masyarakat.

Disamping itu, memberikan pelatihan administrasi bagi anggota pramuka, anggota dapat bersosialisasi antar UKK IAIN Pontianak, pengembangan keahlian dari bidang masing-m a s i n g a n g g o t a s e p e r t i Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD), pengompasan, p e m e t a a n , p e n d i d i k a n kepramukaan lainnya yang tidak terlepas dari dasar pramuka.

Pengajaran, dan bakti sosial

adalah bagian dari kegiatan u n t u k m e m b a u r d e n g a n masyarakat. UKK Pramuka I A I N P o n t i a n a k s e n d i r i memiliki program tersebut seperti kemah Ramadhan, dan kemah bakti desa yang lebih memberikan pengalaman yang ada di masyarakat, kegiatan ini dilaksanakan pada desa-desa yang masih terpencil.

“Dari sekian banyak kegiatan yang dilakukan atau akan dilaksanakan, UKK Pramuka IAIN Pontianak dapat bermanfaat bagi anggota dan orang lain, dan harapannya dapat bekerjasama dengan semua orang adalah hal yang paling membanggakan”, ujar ketua racana Abu Nuwas sambil tersenyum.

Foto bersama aktivis UKK Pramuka IAIN Pontianak

Page 22: Buletin Suluh Edisi 6

22

Humas IAIN Pontianak 2014 Humas IAIN Pontianak 2014Buletin Buletin

KEGIATAN KAMPUS

Kegiatan Kampung Riset yang diadakan pada tanggal 17-23 Oktober

2013 oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dinilai berhasil. Tidak tanggung-tanggung melalui Kampung Riset tersebut dosen bersama mahasiswa menghasi lkan lima buah karya buku, empat diantaranya sudah dilaunching pada awal tahun 2014.

Menurut Luqman Abdul Jabbar, kegiatan tersebut selain untuk melakukan riset lapangan (field research), juga untuk menggali potensi yang dimiliki daerah dan melihat kondisi lebih jauh secara langsung sebagai bentuk program pengabdian masyarakat.

Dengan d ihas i lkannya buku-buku karya mahasiswa tersebut, Luqman mengingatkan bahwa mela lui kampung riset dirinya berharap dapat mendorong mahasiswa untuk intens menulis dan menerbitkan karya-karyanya. Di LP2M ada bidang penerbitan yang bisa memfasilitasi, tambahnya.

“ E m p a t b u k u k a r y a

mahasiswa tersebut, materinya bersifat field mood yakni berupa catatan perjalanan, menceritakan pengalaman, suasana, dan perasaan yang dialami mereka tuangkan” ujarnya.

Luqman berjanji akan ada satu karya buku dibuat dalam sebuah karya ilmiah bersifat analitis dari data-data maupun hasil observasi selama di lapangan yang ditulis oleh dosen, ujarnya.

M e n g e n a i b u k u k a r y a mahasiswa yang dihasilkan itu, dirinya mengaku buku tersebut dapat dijadikan gambaran dan rekomendasi baik sebagai destinasi perjalanan wisata maupun rekomendasi penelitian kebudayaan dan kekayaan alam yang dimiliki Kabupaten Kayong Utara.

Dia berharap, tidak menutup kemungkinan kedepannya, dapat direkomendasikan bentuk kegiatan atau program kerjasama antara pemerintah Kayong Utara dan IAIN Pontianak.

Sementara, melalui Staff Ahli Bupati Bidang Pendidikan dan Sosial, Drs. H. Gunawan, mewaki l i Bupat i Kayong

Utara, menyambut positif dan mendukung hasil dari kegiatan kampung riset di lapangan, terhadap keberadaan masyarakat dan potensi daerah yang ditemukan.

Dari hasil penelitian (riset) yang terlaksana tersebut, Bupati Kayong Utara berharap dapat dijadikan bahan tambahan, distribusi, dan dokumen dalam melakukan pemetaan dan pembangunan agar tepat sasaran.

Kayong Utara sebaga i kabupaten termuda, ujarnya. Terletak di pesisir pantai banyak memiliki pulau. Dengan kondisi geografis tersebut maka pelaksanaan pembangunan terasa kurang lancar, ditambah lagi pemukiman masyarakat yang terpencar antar pulau.

Bagi H. Gunawan, in i merupakan tantangan yang harus diatasi, sehingga beberapa langkah strategis perlu untuk direncanakan agar ada tindak lanjut dari hasil paparan penelitian guna mewujudkan harapan masyarakat Kepulauan Karimata dan Pulau Maya.

KAMPUNG RISET LAUNCHING BUKU

Page 23: Buletin Suluh Edisi 6

23

Humas IAIN Pontianak 2014 Humas IAIN Pontianak 2014Buletin Buletin

KOLOM

Pani

tia A

lih S

tatu

s STA

IN m

enja

di IA

IN P

ontia

nak

Page 24: Buletin Suluh Edisi 6

24

Humas IAIN Pontianak 2014 Humas IAIN Pontianak 2014Buletin Buletin