BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhirabbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah
SWT berkat rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga penulis mampu menyelesaikan
rencana bisnis dengan judul “KERIPIK SINGKONG” dengan tepat waktu. Bisnis plan ini
disusun sebagai bentuk usaha awal untuk menjadi seorang wirausaha baru dari TPL-
IKM Program Beasiswa Provinsi Sulawesi Tenggara untuk periode 2014.
Penulis sadar bahwa bisnis plan ini masih jauh dari sempurna, mengingat
penulis masih dalam prosespembelajaran sehingga terdapat keterbatasan ilmu
pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat
membangun dari tim penyeleksi sangat diharapkan untuk kelengkapan dan
kesempurnaanbisnis plan ini untuk ke depannya.
Demikian bisnis plan ini dibuat dengan harapan dapat semoga bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Raha, Mei 2014
Penulis,
S E P T I A N, A.Md.
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1. Latar Belakang ................................................................................1
1.2. Tujuan..............................................................................................2
1.3. Metode Pengumpulan Data..............................................................2
1.4. Sistematika Penulisan.......................................................................2
BAB II ANALISIS MAKRO................................................................................4
2.1. Analisis Pasar...................................................................................4
2.1.1. Permintaan dan Penawaran...................................................4
2.1.2. Bentuk Pasar...........................................................................4
2.1.3. Mengukur dan Meramal Permintaan....................................4
2.2. Usaha dan Persaingan......................................................................6
2.3. Siklus Produk...................................................................................6
BAB III Sumber Daya Manusia dan Produksi...................................................7
3.1. Perencanaan Tenaga Kerja...............................................................7
3.2. Desain Produksi...............................................................................7
3.3. Tata Letak Produksi.......................................................................10
BAB IV ASPEK PEMASARAN........................................................................11
4.1. Segmentingg, Targetting, Posiitioning...........................................11
4.2. Marketing Mix...............................................................................12
BAB V KEUANGAN..........................................................................................15
5.1. Kebutuhan dan Sumber Biaya Modal............................................15
5.2. Aliran Kas (Cash Flow).................................................................22
BAB VI KESIMPULAN ....................................................................................23
6.1. Kesimpulan....................................................................................23
6.2. Analisis SWOT..............................................................................23
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Seseorang pengusaha atau wirausaha mampu berfikir yang lebih berorientasi pada
tindakan dari pada hanya berkata , kemudian difirikan saja, ataupun berwancana. Perlunya
rencana yang sederhana untuk mengawali suatu awalan bagi seorang wirausaha.
Untuk mengawali suatu proses perencanaan kerja kita perlu beberapa usulan mengenai
perihal Pembuatan Businnes, agar usaha yang akan dirintis lebih dipermudah langkahnya.
Sebab kita perlu melakukan penguraian singkat mengenai suatu uasaha yang akan kita
bentuk, tidak mudah memang akan tetapi perlu untuk menjadi referensi awal untuk menjadi
seorang wirausaha muda.
Namun bukan sekedar mengawali saja, akan tetapi perlunya rencana dalam strategi
pemasaran dalam suatu usaha sebab pemasaran saalah satu aspek terpenting dari
kewirausahaan, bahkan dapat dikatakan, kalau anda sudah memiliki pasar atau berhasil dalam
pemasaran, mulailah membuka usaha sendiri. Bahkan seorang yang inovatif dalam
menciptakan produk baru sekalipun belum berani menjadi wirausaha, semata-mata karena
tidak mampu memasarkannya. Pemasaran juga merupakan aspek usaha yang jauh lebih
penting dari sekedar modal. Sebab, modal dapat dipinjam, tapi pasar harus digeluti. Bukan
hanya rencana pemasasaran saja akan tetapi, perlunya rencana oganisasi dalam suatu usaha ,
Rencana Keuangan dalam suatu usaha, dan Manajemen sumber daya manusia dalam suatu
usaha.
Sehingga Pada penyusunan businnes Plan ini ditekannkan untuk memiliki rincian keterangan
seperti yang telah dipaparkan dari isi paragraph diatas. Usaha Kripik Singkong Rumahan
merupakan bentuk usaha rumahan yang memilih untuk memperjelas kelangsungan usaha
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
dengan membentuk suatu rincian perencanaan kedepan dengan bentuk pembuatan Businnes
plan. Sehingga hal ini cukup mempercepat laju perubahan usaha yang nantinya akan saya
perioritaskan untuk jangka panjang.
Pada zaman sekarang ini banyak makanan ringan yang dijual di pasaran. Makanan ringan
yang biasa di sebut cemilan ini banyak kita jumpai di warung, pasar, atau tempat lainnya
yang dekat dengan sekitar kita. Dari cemilan makanan jenis makanan kering ataupun
makanan basah. Saat ini banyak makanan modern buatan pabrik yang dijual di warung
bahkan di warung. Makanan tradisional juga tidak kalah populernya dengan makanan
modern. Karena mudah ditemui juga karena harganya murah.
PURE RENYAH merupakan industri rumahan untuk makanan ringan seperti, keripik
singkong. Yang bahan dasar pembuatannya bisa dengan mudah kita dapatkan di pasaran.
Selain itu, rasa dari keripik yang gurih, renyah, enak dan nikmat. membuat jenis cemilan ini
bisa dengan mudah diterima semua kalangan.
Seperti kita tahu kandungan kalori singkong cukup tinggi, bahkan mencapai 2 kali kalori
kentang. Dalam 100 gr singkong didapat 160 kalori, hingga dapat menjadi makanan alternatif
sumber kalori selain nasi. Kandungan lemak dalam singkong rendah, dibanding dengan
kacang-kacangan dan sereal. Namun proteinnya cukup tinggi jika dibanding makanan seperti
kentang, pisang dan ubi.Vitamin K dalam singkong dapat menjadi nutrisi yang membantu
pembentukkan massa tulang. Ini membuat resiko penyakit osteoporosismenurun dan tulang
menjadi lebih kuat. Vitamin juga baik untuk pengobatan penyakit Alzheimer karena
membatasi berkembangnya kerusakan syaraf otak. Singkong kaya vitamin B kompleks dan
B6 yang dibutuhkan dalam pembentukkan darah, hingga baik untuk pasien anemia .
Singkong yang direbus dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat, hingga baik
untuk menurunkan resiko sakit jantung. Selain itu, serat yang dikandung oleh singkong pun
baik untuk pencegah penyakit kanker usus, membantu mengendalikan diabetes, serta stroke.
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
Dari uraian penjelasan diatas, maka saya memilih usaha menjual keripik singkong balado
dan keripik bawang. Karena banyak disukai para penikmat kuliner, mungkin karena rasanya
yang gurih dan teksturnya yang renyah membuat sensasi tersendiri bagi lidah kita. Apalagi
ditunjang dengan keunggulan dari bahan bakunya yang tanpa kolesterol dan mengandung
yang bermanfaat bagi kesehatan.
Petani singkong di kabupaten muna sangat banyak sehingga bahan baku selalu tersedia
dalam pengolahan keripik singkong Tanaman singkong juga banyak ditemui di Muna.
Sehingga dengan adanya usaha kripik singkong PURE RENYAH dapat membantu petani
singkong dalam memasarkan hasil panennya.
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan dari didirikannya PURE RENYAH adalah sebagai berikut:
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
1. Membuka lapangan pekerjaan sehingga mengurangi pengangguran yang ada di
Kabupaten Muna
2. Memberdayakan petani singkong di Kabupaten Muna sehingga dapat menambah
penghasilan mereka
3. Untuk memenuhi keinginan masyarakat agar bisa mengkonsumsi kripik renyah dari
singkong
4. Kripik singkong dapat bermanfaat bagi kesehatan sehingga dapat membantu pembeli
agar tidak terkena penyakit yang tidak di inginkan
5. Meningkatkan pendapatan masyarakat Muna Perkapita
1.2.1 VISI DAN MISI
Visi
Menjadi industri kecil menengah yang tangguh sehingga dapat meningkatkan
perekonomian daerah dan memenuhi kebutuhan masyarakat dengan kripik renyah dan gurih.
Misi
Memberdayakan petani dan masyarakat Kabupaten Muna dengan mengolah tanaman
singkong menjadi kripik yang renyah dan gurih.
1.2.2 FOKUS BISNIS
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
Mengolah tanaman Singkong menjadi Keripik yang renyah dan gurih dengan
kemasan yang rapi sehingga dapat menarik minat konsjumen untuk mengkonsumsi kripik
singkong renyah dan gurih
1.2.3 SASARAN BISNIS
1. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen
2. Mengembangkan Industri Kecil dan Menengah di Kabupaten Muna
3. Mengolah tanaman singkong sehingga menjadi nilai tambah yang ekonomis
4. Mampu memenuhi permintaan keripik singkong berbagai citra rasa.
1.3 Metode Pengumpulan Data.
Dalam pengumpulan data dapat menggunakan berbagai sumber, baik sumber primer
maupun sumber sekunder. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan sebagai berikut:
1. Metode Kepustakaan
Metode kepustakaan dilakukan dengan cara memanfaatkan berbagai macam
informasi serta metode-metode dari buku maupun website yang berhubungan
dengan ide bisnis ini
2. Metode Observasi
Metode observasi ini dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan terhadap ide
bisnis
3. Metode Interview
Metode interview dipergunakan sebagai cara untuk memperoleh data dengan jalan
mengadakan tanya jawab dengan calon konsumen maupun responden baik melalui
tatap muka langsung maupun melalui telepon.
Pendirian usaha PURE RENYAH didirikan berderdasarkan metode kepustakaan,
metode observasi dan metode interview mengenai banyaknya bahan baku, belum adanya
pesaing serta respon baik dari konsumen.
1.4 Sistematika Penulisan
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
Sistematika Pembuatan Bisnis Plan ini terdiri dari 6 (enam) bab yang di dalamnya
mencakup hal-hal sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab satu membahas tentang latar belakang, tujuan, Metode pengumpulan
data, dan sistematika penulisan.
BAB II ANALISIS MAKRO
Pada bab dua membahas tentang Analisis pasar, permintaan dan penawaran,
bentuk pasar, mengukur dan meramal permintaan,usaha dan persaingan dan
siklus hidup produk
BAB III ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA DAN PRODUKSI
Pada bab ini membahas tentang Perencanaan tenaga kerja, Desain produk
(Spesifikasi produk, Kapasitas produksi, dan Proses produksi), Tata letak
produksi
BAB IV ASPEK PEMASARAN
Pada bab ini membahas tentang segmenting, targeting, positioning dan Marketing
mix
BAB V ASPEK KEUANGAN
Pada Bab ini membahas tentang kebutuhan dana dan sumber dana, Biaya modal,
Aliran Kas (cash flow)
BAB VI KESIMPULAN
Pada bab ini membahas tentang kesimpulan dan analis SWOT
BAB II
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
ANALISIS MAKRO
2.1 Analisis Pasar
Tanaman singkong di kabupaten Muana sangat banyak dan biasanya para petani hanya
menjual dalam bentuk singkong tidak diolah lagi menjadi Kripik yang mempunyai Inovasi
baru sehingga harga penjualannya dapat berbeda ketika di lakukan pengolahan menjadi kripik
singkong. Industri pengolahan Kripik singkong di Kabupaten Muna masih sangat terbatas
olehnya itu saya memiliki ide untuk membuka usaha pengolah singkong menjadi keripik.
2.1.1 Permintaan dan Penawaran
PURE RENYAH mengolah singkong menjadi kripik beraneka rasa yaitu kripik pedas dan
manis dengan kemasan yang kecil sehingga tidak memberatakan konsumen dalam pembelian.
2.1.2 Bentuk pasar
PURE RENYAH mengolah kripik singkong dengan memasarkan di warung-warung
yang ada di kabupaten muna sehingga dapat memperluas pasar yang dapat meningkatkan
kapasitas produksi.
2.1.3 Meramal dan Mengukur Permintaan
Penduduk Kabupaten Muna pada Tahun 2010 tercatat sebanyak 268.277 jiiwa yang
terdapat di 33 kecamatan dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk per tahunnya adalah
sebesar 1,36 %. Sehingga jumlah penduduk Kabupaten Muna pada Tahun 2013 adalah
sebesar :
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Muna Tahun 2013 Berdasarkan Laju
Pertumbuhan Penduduk Rata-Rata Per Tahun.
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
Tahun JumlahPenduduk
Laju PertumbuhanPenduduk Rata-Rata
Per Tahun
Jumlahh KenaikanPenduduk Per
Tahun
2010 268.2771,36 %
3.6492011 271.926 3.6982012 275.624 3.7482013 279.372 3.7992014 283.172 3.851
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Muna Tahun 2014 sampai Tahun 2018
(Lima Tahun Mendatang)
Tahun JumlahPendudu
k
Laju PertumbuhanPenduduk Rata-Rata
Per Tahun
Jumlahh KenaikanPenduduk Per
Tahun
2014 283.172
1,36 %
3.8512015 287.023 3.9042016 290.927 3.9572017 294.883 4.0102018 298.894 4.065
PURE RENYAH Mengasumsikan dari jumlah penduduk Kabupaten Muna dari Umur
7 Tahun sampai 40 tahun 55 % sangat doyan dalam mengkonsumsi kripik singkong renyah
sehingga tidak perlu lagi mengimpor dari daerah lain untuk memenuhi kebutuhan pasar di
Kabupaten Muna Sehingga permintaan keripik singkong selama 5 tahun mendatang adalah
sebesar
Tabel 2.3 Proyeksi Permintaan keripik daun singkong di Kabupaten Muna 5
Tahun Mendatang.
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
Tahun Jumlah Konsumen Potensial
Proyeksi Permintaan
(Kg)2014 113.269 90.6152015 114.809 91.8472016 116.371 93.0962017 117.953 94.3632018 119.557 95.646
2.2 Usaha dan Persaingan
Industri Kecil Menengah PURE RENYAH menerapkan kualitas prodak yang tinggi dan
harga dapat dijangkau oleh masyarakat muna dengan tetap memperhatikan keuntungan.
Sehingga dapat bersaing dengan IKM yang ada di kabupaten Muna maupun di luar Daerah.
2.3 Siklus Hidup Produk
a. Tahap Perkenalan
Mempromosikan keripik singkong kepada masyarakat dengan menyebar brosur-brosur
dan memberikan diskon kepada pembeli yang banyak.
b. Tahap Pertumbuhan
Memperluas Pemasaran keripik singkong dengan memperhatikan kualitas rasa yang
renyah sehingga dapat di kenal oleh masyarakat Kabupaten Muna pada Khususnya dan
masyarakat Indonesia pada umumnya.
c. Tahap Kedewasaan
Memproduksi kripik singkong yang beraneka rasa sehingga tidak membosankan
konsumen dalam mengonsumsi kripik singkong.
d. Tahap Kemunduran
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
Untuk menghindari kemunduran usaha IKM PURE RENYAK akan selalu mengadakan
Inovasi sehingga prodak yang dihasilkan dapat mengikuti perkembangan pasar dan
permintaan konsumen.
DIREKTUR PERUSAHAAN
MANAJEMEN KEUANGAN
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
BAB III
SUMBER DAYA MANUSIA DAN PRODUKSI
3.1 Perencanaan Tenaga Kerja
IKM Rumahan PURE RENYAH memiliki karyawan sebanyak 3 orang karena baru
permulaan usaha sehingga tidak memberatkan keuangan Perusahaan dalam menggaji
karyawan yang memiliki tugas sebagai pemasaran, produksi, dan keuangan.
Tabel 3.1 Jenis dan Jumlah Karyawan IKM PURE RENYAH
NO
.JABATAN JUMLAH PERSONIL
1. PIMPINAN 1
2. BAGIAN KEUANGAN 1
3. BAGIAN PRODUKSI 2
4. BAGIAN PEMASARAN 1
Gambar 1. Struktur Organisasi
MANAJEMEN PRODUKSI MANAJEMEN PEMASARAN
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
3.2 Desain Produk
IKM PURE RENYAH bergerak di bidang Industri Kecil Menengah yang mengolah
singkong menjadi keripik aneka rasa yaitu rasa pedas dan balado.
a. Spesifikasi Produk
Nama dari produk yang kami hasilkan yaitu “keripik dari tanaman umbi singkong”.
Deskripsi produk :
Cara Membuat Kripik Singkong :
1. Kupas singkong dan cuci bersih
2. Iris tipis singkong dengan menggunakan alat pengiris
3. Rendam dalam air yang berisi garam dan sedikit air kapur. Angkat dan bersihkan
4. Rendam kembali dalam air
5. Goreng irisan singkong tersebut dengan menggunakan minyak yang banyak dan api
yang sedang.
6. Goreng sampai matang. Angkat dan tiriskan
Cara Membuat Bumbu Balado:
1. Kupas cabai merah, keluarkan bijinya
2. Haluskan bawang putih dan cabai merah
3. Tumis bawang putih dan cabai merah yang sudah dihaluskan tadi sampai harum dan
sedikit mengering
4. masukkan gula dan garam. Aduk terus sampai rata.
Cara Membuat Keripik Singkong Balado :
1. Setelah semua bumbu tercampur rata dan gula sudah mencair, angkat wajan dari atas
api
2. Dalam kondisi hangat, masukkan keripik singkong dan aduk sampai semua bumbu
balado tercampur dengan baik dan menempel di keripik singkong.
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
3. Biarkan sampai kering dan tidak lengket
4. Setelah dingin, keripik singkong balado siap disajikan atau dikemas.
A. Komposisi Produk
BAHAN BAKU
KEBUTUHAN
RATA-RATA PER
BULAN
SUMBER
Singkong 30 kg Pasar
BAHAN PENOLONG
KEBUTUHAN
RATA-RATA PER
BULAN
SUMBER
Cabai 5 kg Pasar
Masako 5 pck Pasar
Sasa 5 pcs Pasar
Minyak Goreng 4 liter Pasar
Soda kue 1 kg Pasar
Plastik 3 kg Pasar
Sablon Plastik 120 pcs Toko Sablon
B. Bentuk produk
Produk yang dihasilkan adalah Keripik Singkong. Keripik Singkong merupakan makanan
ringan yang memiliki kandungan gizi dan karbohidrat yang cukup baik. Keripik Singkong
yang dihasilkan adalah Keripik Singkong dengan kualitas terbaik, dimana dalam proses
pembuatannya kami menggunakan bahan baku terbaik dan proses pembuatannya sudah
menggunakan peralatan yang modern
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
C. Rasa Produk
Produk keripik singkong ini menawarkan rasa pedas dan rasa balado
D. Kemasan Produk
Kemasan produk “keripik singkong” ini adalah kemasan plastik sederhana.
b. Kapasitas produksi
Bahan baku singkong sebanyak 30 kg dapat menghasilkan keripik daun singkong
sebanyak 120 kemasan/hari (ukuran 300 gr) per bulannya 3.600 kemasan. Sehingga total
produksi per tahunnya adalah sebesar = 4.375 kemasan x 12 bulan = 43.200 kemasan/tahun.
c. Proses produksi
Proses Pengolahan keripik daun singkong
Kompor
Tabung gas
Kuali Besar
Codet
Saringan minyak
Tampah
Baskom besar/Ember
Sendok nasi
Timbangan
Pisau
Mesin pres plastik
Drum
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
Bahan
Singkong
Cabai
Masako
Sasa
Minyak Goreng
Soda kue
Plastik
Sablon Plastik
Cara pembuatan keripik daun singkong yaitu :
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
PROSES PRODUKSI BAHAN BAKU TEKNOLOGI MESIN
Pengupasan Singkong Tradisional Pisau
Pencucian Singkong Tradisional Sikat
Pemotongan Singkong Tradisional Pisau potong
Perendaman Singkong, backing powder
Tradisional Bak/baskom
Pengeringan Singkong Tradisional Penyaringan
Penggorengan Singkong, minyak goreng
Tradisional Kompor, wajan, sutil, saringan minyak
Pembumbuan Singkong, bumbu Tradisional Baskom, centong
Penimbangan Singkong Tradisional Timbangan
Pengemasan Singkong, plastik kemasan
Tradisional Mesin press
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
Gambar Alur Proses Produksi
Cara Membuat Kripik Singkong :
7. Kupas singkong dan cuci bersih
8. Iris tipis singkong dengan menggunakan alat pengiris
9. Rendam dalam air yang berisi garam dan sedikit air kapur. Angkat dan bersihkan
10. Rendam kembali dalam air
11. Goreng irisan singkong tersebut dengan menggunakan minyak yang banyak dan api
yang sedang.
12. Goreng sampai matang. Angkat dan tiriskan
Cara Membuat Bumbu Balado:
5. Kupas cabai merah, keluarkan bijinya
6. Haluskan bawang putih dan cabai merah
SingkongPengolahan Bahan Baku
Produk Makanan Ringan
DistributorKonsumen
R. Gudang R. Produksi
R. PenjemuranR. Penyimpanan
Gambar Lay Out produksi
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
7. Tumis bawang putih dan cabai merah yang sudah dihaluskan tadi sampai harum dan
sedikit mengering
8. masukkan gula dan garam. Aduk terus sampai rata.
Cara Membuat Keripik Singkong Balado :
5. Setelah semua bumbu tercampur rata dan gula sudah mencair, angkat wajan dari atas
api
6. Dalam kondisi hangat, masukkan keripik singkong dan aduk sampai semua bumbu
balado tercampur dengan baik dan menempel di keripik singkong.
7. Biarkan sampai kering dan tidak lengket
8. Setelah dingin, keripik singkong balado siap disajikan atau dikemas.
3.3 Tata Letak Produksi
Gambar 2. Tata letak usaha Sinar Watuputih
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
BAB IV
ASPEK PEMASARAN
4.1 Segmentating
Pangsa pasar dari penjualan keripik singkong adalah mayoritas masyarakat kabupaten
muna yang berumur 7 tahun sampai 45 tahun untuk perkembangan berikutnya kalau sudah
terpenuhi kebutuhan masyarakat Muna.
4.2 Targeting
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
Sasaran pasar dari prodak pembuatan kripik singkong ini adalah mencakup semua
kalangan baik kalangan bawah maupun kalangan menengah keatas karena harganya sangat
terjangkau Rp. 3.000,- sehingga tidak memberatkan masyarakat untuk mengkonsumsi produk
yang saya hasilkan.
4.3Positioning
PURE RENYAH merupakan IKM yang memanfaatkan tanaman singkong menjadi
keripik renyah sehingga dapat membantu petani dalam pemasaran tanaman singkong. Dan
usaha yang saya buat sangat kurang pesaingnya rata-rata keripik yang masyarakat Muna
konsumsi Dari jawa sehingga dengan adanya usaha saya ini dapat menyeimbangkan
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Muna dengan daerah lain.
4.4 Marketing Mix
a. produk (Product)
Prodak kripik singkong yang di produksi oleh usaha saya beraneka ragam rasa yaitu
pedas dan balado yang memiliki kemasan sederhana.
b. Harga (Price)
1. Harga Pokok Produksi
1. Harga Pokok Produksi
Kapasitas produksi yang dihasilkan dalam satu hari dengan memproduksi
30 kg singkong adalah 120 bungkus/hari, Dengan masa kerja dalam tiap
bulan adalah 25 hari kerja
Tabel. 4.1 Harga pokok produksiJenis Nilai Total(Rp.)
Biaya TetapGaji Pimpinan 800.000Gaji Bagian Keuangan 700.000Gaji Bagian Produksi 600.000Gaji Bagian Pemasaran 500.000Total Biaya Tetap 2.600.000
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
Biaya VariabelSingkong 90.000cabai 10.000masako 15.000Sasa 6.000Minyak goreng 25.000Soda kue 3.000
Plastik 5.000
Sablon plastik 1.000
Promosi 70.000Transportasi 60.000Tak Terduga 100.000Listrik 100.000Air (PDAM) 80.000Total Biaya Variabel 565.000Total Modal Kerja Per Bulan (25 Hari) 14.125.000Total Modal Kerja Per Tahun (12 Bulan) 169.500.000
30 kg singkong dapat menghasilkan dapat menghasilkan kripik pisang 120
bungkus/hari (ukuran 300 gr). Sehingga total produksi per bulan adalah
sebesar = 120 bungkus x 25 hari = 3.000 bungkus/bulan = 3.000X 12 =
36.000 bungkus/tahun
Harga Pokok Produksi = Total Biaya Produksi PerTahun
Total Produksi PerTahun
Harga Pokok Produksi = Rp169.500 .00036.000/bungkus
= 4.700 /bungkus 300 gr
2. Harga Jual
Usaha PURE RENYAH mengambil keuntungan untuk setiap penjualan
Kripik pisang 300 gr adalah sebesar 10% dari Harga Pokok Produksinya,
sehingga harga jual keripik pisang 300 gr adalah sebesar :
Harga Jual = (20% x Harga Pokok Produksi) + Harga
Pokok Produksi
= (20% x Rp.4.700) + Rp. 4.700
= Rp. 286,2 + Rp. 4.700
= Rp. 5.640 = Rp. 6.000,-/bungkus
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
c. Tempat (Place)/ Jalur Distribusi
Usaha yang saya dirikan agak jauh dari pemukiman perkotaan karena mengingat harga
tanah yang begitu mahal dan bangunan yang harus megah jika didirikan di perkotaan
sehingga dapat mengurangi modal pendirian IKM Keripik Singkong
Adapun jalur distribusi keripik singkong dari produsen ke konsumen yaitu:
Produsen konsumen
Konsumen membeli prodak kripik singkong dari warung-warung terdekat yang telah
di beri label perusahaan PURE RENYAH dengan alamat yang jelas sehingga jika ada
konsumen yang ingin dapat mengetahui cara pembuatan kripik singkong renyah bisa
lansung ke tempat produksi atau ingin membeli skala besar.
d. Promosi
Sebagai produk yang baru masuk ke pasaran, maka diperlukan promosi yang cukup
agresif dengan tujuan dapat menarik perhatian konsumen. Promosi produk dilakukan dengan
memanfaatkan beberapa media promosi baik media cetak maupun media elektronik. Dalam
kegiatan promosi ini yang paling penting adalah pembentukan brand atau citra, pelayanan
konsumen yang baik, dan menciptakan kesetiaan pelanggan.
Kegiatan promosi dapat melalui penjualan perorangan, promosi penjualan, dan iklan.
Kepercayaan pelanggan merupakan hal utama karena apabila salah satu pelanggan merasa
puas maka ia akan menyampaikannya pada rekannya yang lain. Hal ini dapat dibangun
dengan memberikan pelayanan yang baik, pemberian informasi produk, dan meyakinkan
konsumen terhadap keunggulan produk dibandingkan produk lain. Pada awal penjualan juga
dapat dilakukan promosi melalui pemberian harga yang lebih murah guna menarik
konsumen. Selain itu, adanya teknologi internet yang berkembang pesat dapat dimanfaatkan
sebagai media promosi yang efektif.
Untuk Produk Keripik PURE RENYAH, Media Promosi yang pertama yang paling adalah
membranding logo dan melakukan Promosi langsung ke konsumen, dimana konsumen
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
disuruh untuk mencoba memakannya dengan harapan mereka akan selalu ingat akan rasa dan
produk dari keripik singkong Kabayan dan diharapkan dapat menjadi media untuk
mempromosikan kepada orang lain.
Dalam melakukan Promosi selanjutnya ditempuh dengan berbagai cara, mulai dari membuat
iklan dengan pamphlet – pamphlet, spanduk, sampai pada mempromosikannya melalui dunia
maya, khususnya pada situs – situs jejaring social dan social group lainnya yang banyak
dikunjungi masyarakat online.
Total Biaya Produksi PerTahunTotal Produksi PerTahun
Total BiayaProduksi Per TahunTotal Produksi PerTahun
BAB V
ASPEK KEUANGAN
5.1. Kebutuhan Dan Sumber Biaya Modal
1. Investasi Awal Perusahaan
Tabel. 5.1 Investasi awal usahaInvestasi Nilai (Rp)
Perijinan 500.000
meja 1000.000
kursi 300.000
Lemari Dokumen 1.000.000
Komputer 3.000.000
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
Jumlah 5.800.000
2. Mesin dan Peralatan
Tabel. 5.2 Mesin dan Peralatan
3. Bahan Baku (Biaya Tidak Tetap)
Tabel. 5.3 Biaya bahan baku
BAHAN BAKUKEBUTUHAN
RATA-RATA PER BULANHARGA PEMBELIAN
Singkong 30 kg 90.000
BAHAN PENOLONGKEBUTUHAN
RATA-RATA PER BULANHARGA PEMBELIAN
Cabai 5 kg 50.000
Masako 5 pck 75.000
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
Sasa 5 pcs 30.000
Minyak Goreng 4 liter 100.000
Soda kue 1 kg 30.000
Plastik 3 kg 15.000
Sablon Plastik 120 pcs 15.000
TOTAL Rp. 405.000
4. Biaya Lain-Lain (Biaya Tidak Tetap)
Tabel. 5.4 Biaya lain-lainBiaya Nilai Total (Rp.)
Promosi 70.000
Transportasi 60.000
Tak terduga 100.000
Jumlah 230.000
5. Biaya Overhead (Biaya Tidak Tetap)
Tabel. 5.5 Biaya OverheadBiaya Nilai Total (Rp.)
Listrik 100.000
Air (PDAM) 80.000
Jumlah 180.000
6. Daftar Gaji (Biaya Tetap)
Tabel. 5.6 Datar gajiUraian Per bulan Nilai Total (Rp.)
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
Gaji Pimpinan 900.000 800.000
Gaji Bagian Keuangan 800.000 700.000
Gaji Bagian Produksi (2 org) 750.000 600.000
Gaji Bagian Pemasaran 800.000 500.000
Jumlah 2.600.000
Total Kebutuhan Modal Usaha adalah sebesar :
Tabel. 5.7 Kebutuhan ModalUraian Modal Nilai (Rp.)
Investasi Awal Usaha 5.800.000
Mesin dan Peralatan 1.650.000
Bahan Baku 405.000
Biaya Lain-Lain 100.000
Biaya Overhead 180.000
Daftar Gaji 2.600.000
Jumlah 10.735.000
Modal Awal yang Dibutuhkan
Tabel. 5.8 Modal awal Keterangan Total Sumber Pembiayaan
Modal Sendiri Pinjaman
1. Investasi Awal Perusahaan
a. meja 700.000 700.000
b. Kursi 300.000 300.000
c. Perijinan 500.000 500.000
d . Lemari dokumen 1.000.000 1.000.000
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
e. komputer 3.000.000 3.000.000
JUMLAH 5.500.000 2.500.000
2. Mesin dan Peralatan
Kompor 250.000 250.000
Tabung gas 150.000 150.000
Kuali Besar 150.000 150.000
Codet 20.000 20.000
Saringan minyak 20.000 20.000
Tampah 40.000 40.000
Baskom besar/Ember 120.000 120.000
Sendok nasi 20.000 20.000
Timbangan 300.000 300.000
Jumlah mesin dan peralatan
1.070.000 1.070.000 3.000.000
3. Biaya Variabel
1. Bahan Baku
Singkong 90.000 90.000
Cabai 50.000 50.000
Masako 75.000 75.000
Sasa 30.000 30.000
Minyak Goreng 100.000 100.000
Soda kue 30.000 30.000
Plastik 15.000 15.000
Sablon Plastik 15.000 15.000
Jumlah biaya variabel 405.000 405.000
2. Biaya Lain-Lain
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
a. Promosi 70.000 70.000
b. Transportasi 60.000 60.000
c. Tak Terduga 100.000 100.000
Jmlah biaya Lain-lain 230.000 230.000
3. Biaya Overhead
a. Listrik 100.000 100.000
b. Air (PDAM) 80.000 80.000
Jumlah Biaya Overhead
180.000 180.000
Total Modal Awal yang Dibutuhkan
7.385.000 4.205.000 6.000.000
(1+2+3)
Presentase 100% 40% 60%
Break Event Point (BEP)
Untuk mengetahui jumlah produksi minimal yang harus diproduksi
agar memperoleh titik impas, maka perlu melakukan perhitungan
Break Even Point (BEP) atau analisis titik impas. Break Even Point
(BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan
perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan
dan tidak menderita kerugian. Dengan kata lain, pada keadaan
itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol.
Usaha PURE RENYAH mengambil keuntungan untuk setiap penjualan Keripik
pisang kemasan 300 gr adalah sebesar 20% dari Harga Pokok Produksinya,
sehingga harga jual keripik singkong kemasan 300 gr adalah sebesar :
Harga Jual = (20% x Harga Pokok Produksi) + Harga
Pokok Produksi
= (20% x Rp.4.700) + Rp. 4.700
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
= Rp. 286,2 + Rp. 4.700
= Rp. 5.640 = Rp. 6.000,-/bungkus
Total Penjualan/ tahun = harga jual x kapasitas Produksi
= 6.000 x 36.000
= Rp 216.000.000
Investasi Usaha
Investasi Usaha = Investasi + Biaya Produksi
= 7.385.000 + 216.000.000
= 223.385.000/ tahun
Variable/ Unit
Variabel/ Unit = Biaya variabel
Kapasitas Produksi
= 7.385.000
36.000
= 205,13 ≈ 205 / tahun
Perhitungan Proyeksi laba Rugi
NPV = Nilai tahunan Penerimaan – Nilai tahunan Biaya
= Rp. 216.000.000 - Rp. 169.200.000
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
= Rp. 46.800.000 / Tahun
Perhitungan Proyeksi Rugi – Laba
Laba Kotor = Hasil Penjualan – Total Biaya Produksi
= Rp. 216.000.000 - Rp. 169.200.000
= Rp. 46.800.000 / Tahun
Laba bersih = Laba kotor – PPH ( 10 % )
= Rp. 46.800.000 – Rp.4.680.000 ( 10% )
= Rp. 46.800.000 – Rp.4.680.000
= Rp. 42.120.000,-
BAB VI
KESIMPULAN
6. 1 Kesimpulan
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
Dari hasil pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa usaha Kopi jahe pisang
ini layak untuk dikembangkan.
Dengan hasil :
Kapasitas produksi = 36.000 Bungkus / Tahun
Harga Jual = Rp. 6.000-,00
Total penjualan = Rp 216.000.000
Laba bersih = Rp. 42.120.000,-
6.2 Analisis SWOT
PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN
MAICIH 1. Penjualan produk
dengan cara nomaden
(berpindah-pindah)
2. Memiliki banyak
varian 10 level
1. Harga yang relatif
tinggi
2. Menurut para
konsumen yang
mencoba, produk ini
banyak menggunakan
penyedap
KARUHUN 1. Rasa dan
keseimbangan bahan-
bahan alami
2. Hasil produk yang
bervarian
1. Bumbu kurang terasa
2. SDM yang belum
terfasilitas dan belum
terjamin
kesejahteraannya.
STRENGTH (KEKUATAN): sebutkan asset atau hal yang paling berharga dalam organisasi anda saat ini, berikan komentar seperlunya.
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
1. PRODUKHarga jualMutu produkDesain dan variasi produk
- Harga jual yang relatif murah untuk semua kalangan.
- Mutu produk yang berkualitas alaminya.
- Variasi produk yang memuaskan keinginan konsumen yang beragam.
2. FUNGSI PEMASARANPromosi dan iklanTenaga sales
- Promosi yang mengikuti perkembangan zaman seperti Facebook, Twitter, Situs Web.
- Telah ada beberapa distributor resmi yang menjual produk berdasarkan target pasar.
3. DISTRIBUSI DAN PERSEDIAANKecepatan distribusiKetepatan waktu pengirimanKetersediaan barang
- Kecepatan distribusi produk ini disaat pesaing mulai turun ke populerannya.
- Ketepatan waktu pengiriman sesuai permintaan konsumen.
- Ketersediaan barang, selalu memproduksi kurang lebih 1500 bungkus setiap harinya.
4. PELAYANAN PELANGGANKeramahan pelayanan
- Keramahan pelayan, sejauh ini belum ada konsumen yang complain atas kurang ramahnya pelayanan.
5. ORGANISASI DAN SDMWewenang dan delegasiTingkat keahlian khusus
- Wewenang yang berada pada pemilik produk dan pemilik saham.
- Keahlian khusus pada bidang accounting dan proses produksi.
6. SISTEM MANAJEMENSistem pembukuan (akuntansi)Sistem administrasi
- Sistem yang digunakan untuk keuangan yaitu ada sistem pembukuan (akuntansi).
- Ada juga sistem administrasi oleh pemilk.
7. PRODUKSIBiaya produksiPerencanaan produksiFasilitas produksiPenanganan limbah produksi
- Biaya produksi yang terjangkau
- Perencanaan produksi sistemik dan sistematis
- Fasilitas produksi yang cukup
- Penanganan limbah produksi di manfaatkan oleh pemilik
8. TEKNOLOGIPenggunaan teknologi modern
- Menggunakan teknologi tradisional tetapi sangat menjaminkan hasil yang baik
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
WEAKNESS (KELEMAHAN): sebutkan permasalahan utama yang timbul di dalam organisasi / perusahaan anda saat ini, berikan komentar seperlunya.
1. PRODUKDesain dan variasi produkPengemasan & label
- Desain produk yang belum menarik konsumen
- Belum ada label halal dan sebagainya
2. FUNGSI PEMASARANPromosi dan iklan
- Iklan yang belum dilakukan pada produk ini
3. DISTRIBUSI DAN PERSEDIAANKetersediaan barang
- Apabila bahan baku habis dipasaran maka produksi tidak akan dilakukan sehingga ketersediaan barang terhambat
4. ORGANISASI DAN SDMTingkat pendidikanPengalaman kerjaJumlah tenaga kerja
- Tingkat pendidikan SDM rendah
- Jumlah tenaga kerja yang masih kurang
- Tenaga kerja masih belum berpengalaman
5. PRODUKSIKapasitas produksi
- Kapasitas produksi masih terbilang sedikit
6. TEKNOLOGIPenggunaan teknologi modern
- Belum menggunakan teknologi modern
7. PEMANFAATAN TIPemahaman manfaat TIKetersediaan perangkat kerasKetersediaan perangkat lunakKemampuan operator
- Belum memanfaatkan TI
OPPORTUNITIES (PELUANG): sebutkan kesempatan atau peluang yang datangnya dari luar organisasi yang mungkin dapat diraih oleh organisasi anda saat ini, berikan komentar seperlunya.
1. PERSAINGANProduk import
- Produk import yang juga menjadi tujuan dari perusahaan ini
2. PEMODALAN
Kemudahan mendapatkan
pinjaman
- Kemudahan mendapat pinjaman dari sahabat-sahabat terdekat.
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
3. KEBIJAKAN PEMERINTAHPerijinan dan birokrasiKemudahan pengurusan eksport
- Perijinan dan birokasi yang memudahkan masyarakat
- Kemudahan pengurusan eksport agar berjalan lancar dan baik
4. PELUANG PASARAkses dan informasi pasarPermintaan pasarPerilaku pasar
- Permintaan pasar yang meningkat setiap harinya
Akses dan informasi pasar yang mudah karena dikalangan anak muda
- Perilaku pasar yang mendukung dan menirima produk dengan baik
5. KEMAJUAN TEKNOLOGIPerkembangan teknologi produksi
- Menggunakan mesin pemotong otomatis
6. TENAGA KERJAKetersediaan tenaga kerja sesuai kebutuhan
- Ketersediaan tenaga kerja sesuai kebutuhan dengan keahlian di bidangnya masing-masing
7. BAHAN BAKUFluktuasi harga bahan baku
- Fluktasi harga bahan baku bisa berkurang karena sudah berlangganan
8. MASYARAKAT SEKITARSikap masyarakat terhadap produk
- Sikap masyarakat terhadap produk menjadi peluang untuk pemasaran konsumen
THREATS (HAMBATAN): sebutkan ancaman atau hambatan yang datangnya dari luar organisasi yang mungkin dapat diraih oleh organisasi anda saat ini, berikan komentar seperlunya.
1. PERSAINGANPersaingan untuk usaha sejenis
- Persaingan untuk usaha sejenis seperti Maicih dan Karuhun yang masih merajalela di kalangan anak muda
2. PEMODALANTingkat suku bunga kredit
- Tingakat suku bunga kredit yang tinggi
3. KEBIJAKAN PEMERINTAHPeraturan pemerintahPerpajakan
- Perpajakan yang ditetapkan pemerintah
- Peraturan pemerintah yang mengharuskan ada label halal dari NU pada setiap produk makanan
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA
4. PELUANG PASARAkses dan informasi pasarPermintaan pasarPerilaku pasar
- Permintaan pasar berkurang
- Prilaku pasar tidak ramah lagi
5. KEMAJUAN TEKNOLOGIPerkembangan teknologi produksi
- Tidak adanya dan untuk membeli mesin teknologi modern pada proses produksi
6. TENAGA KERJAKetersediaan tenaga kerja sesuai kebutuhan
- Tidak adanya tenaga kerja yang sesuai kebutuhan
7. BAHAN BAKUMutu bahan bakuKetersediaan bahan baku
- Ketersediaan bahan baku berkurang
- Mutu bahan baku berkurang
8. MASYARAKAT SEKITARTuntutan lembaga konsumen
- Tuntutan lembaga konsumen yang beragam sehingga menghambat proses pemasaran
BUSINNES PLAN SEPTIAN TPL KAB. SULAWESI TENGGARA