Cabang Biologi dan Bidang Kajiannya
Inilah macam cabang cabang biologi,article ini gw posting soalnya kemrin gw dpet tugas kayak bgini
siapa tau teman'' yang lagi dpet tugas article ini bisa membantu...
1. Agronomi, ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya
2. Algologi, ilmu yang mempelajari tentang alga
3. Anatomi atau ilmu urai tubuh, ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tubuh
4. Anatomi Perbandingan, ilmu mengenai persamaan dan perbedaan anatomi dari makhluk hidup.
5. Anestesiologi, disiplin ilmu yang mempelajari penggunaan anestesi.
6. Apiari, ilmu yang mempelajari tentang lebah termasuk ternak lebah
7. Arachnologi, ilmu yang mempelajari tentang laba-laba.
8. Artrologi, ilmu yang mempelajari tentang sendi (penyakit sendi)
9. Bakteriologi, ilmu yang mempelajari tentang bakteri
10. Bioinformatika, ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan
menganalisis informasi biologis
11. Biologi Molekuler, kajian biologi pada tingkat molekul
12. Biologi Reproduksi, cabang biologi yang mendalami tentang perkembangbiakan
13. Biokimia, kajian biologi yang mempelajari kimia makhluk hidup
14. Biofisika. cabang ilmu biologi yang mengkaji aplikasi aneka perangkat dan hukum fisika untuk
menjelaskan aneka fenomena hayati atau biologi
15. Biogeografi, cabang dari biologi yang mempelajari tentang keaneka ragaman hayati berdasarkan
ruang dan waktu
16. Biostatistika, (gabungan dari kata biologi dengan statistika; kadang-kadang dirujuk sebagai biometri
atau biometrika) adalah penerapan ilmu statistika ke dalam ilmu biologi
17. Bioteknologi, cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan
lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa.
18. Botani, Ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan
19. Bryologi, ilmu yang mempelajari tentang lumut
20. Dendrologi, ilmu yang mempelajari tentang pohon maupun tumbuhan berkayu lainnya, seperti liana
dan semak
21. Dermatologi, ilmu yang mempelajari kulit dan penyakitnya
22. Ekologi, ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbale balik antara makhluk hidup dan
lingkungannya
23. Epidemiologi, ilmu yang mempelajari tentang penularan penyakit
24. Embriologi, ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio
25. Endokrinologi, ilmu yang mempelajari tentang hormone
26. Entomologi, Ilmu yang mempelajari tentang serangga
27. Etnobotani, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan tumbuhan
28. Etnozoologi, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan hewan
29. Etologi, cabang ilmu zoologi yang mempelajari perilaku atau tingkah laku hewan, mekanisme serta
faktor-faktor penyebabnya
30. Eugenetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
31. Evolusi, ilmu yang mempelajari perubahan makhluk hidup dalam jangka panjang
32. Enzimologi, ilmu yang mempelajari tentang enzim
33. Farmakologi,ilmu yang mempelajari obat-obatan, interaksi dan efeknya terhadap tubuh manusia
34. Fikologi, Ilmu yang mempelajari tentang alga.
35. filogeni, kajian mengenai hubungan di antara kelompok-kelompok organisme yang dikaitkan dengan
proses evolusi yang dianggap mendasarinya
36. Fisiologi, Ilmu yang mempelajari tentang faal/fungsi kerja tubuh
37. Fisioterapi, Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan terhadappenderita yang mengalami
kelumpuhan atau gangguan otot
38. Fitopatologi, cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari penyakit tumbuhan akibat serangan
patogen ataupun gangguan ketersediaan hara
39. Gastrologi, ilmu yang mempelajari tentang salurang pencernaan, terutama lambung dan usus
40. Genetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
41. Genetika kuantitatif, Cabang genetika yang membahas pewarisan sifat-sifat terukur (kuantitatif atau
metrik), yang tidak bisa dijelaskan secara langsung melalui hukum pewarisan Mendel
42. Genetika molukuler, cabang genetika yang mengkaji bahan genetik dan ekspresi genetik di tingkat
subselular (di dalam sel)
43. Genetika , cabang genetika yang membahas transmisi bahan genetik pada ranah populasi
44. Ginekologi, ilmu yang khusus mempelajari penyakit-penyakit sistem reproduksi wanita (rahim, vagina
dan ovarium)
45. Genomika, ilmu yang mempelajari tentang bahan genetik dari suatu organisme atau virus
46. Harpetologi, ilmu yang mempelajari reptilia dan ampibia (ular dan kadal)
47. Hematologi, ilmu yang mempelajari darah, organ pembentuk darah dan penyakitnya
48. Histologi, ilmu yang mempelajari tentang jaringan
49. Higiene, ilmu yang mempelajari tentang kesehatan makhluk hidup
50. Ikhtiologi, Ilmu yang mempelajari tentang ikan
51. Imunologi, Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh
52. Kardiologi, ilmu yang mempelajari tentang jantung dan pembuluh darah
53. Karsinologi, ilmu yang mempelajari tentang crustacean
54. Limnologi, ilmu yang mempelajari tentang rawa
55. Malakologi, ilmu yang mempelajari tentang molusk
56. Mamologi, ilmu yang mempelajari tentang mammalia
57. Metabolomika, kajian dalam biologi molekular yang memusatkan perhatian pada keseluruhan produk
proses enzimatik yang terjadi di dalam sel
58. Mikobiologi, ilmu yang mempelajari tentang jamur
59. Mikrobiologi, ilmu yang mempelajari tentang organism
60. Miologi, ilmu yang mempelajari tentang otot
61. Mirmekologi, ilmu yang mempelajari tentang rayap
62. Morfologi, ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau ciri luar organisme
63. Nematologi, ilmu yang mempelajari tentang nematod
64. Nefrologi, cabang medis internal yang mempelajari fungsi dan penyakit ginjal
65. Neurologi, Ilmu yang menangani penyimpangan pada sistem sara
66. Organologi, ilmu yang mempelajari tentang organ
67. Onkologi, ilmu yang mempelajari tentang kanker dan cara pencegahannya
68. Ontogeni, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari zigot menjadi dewasa
69. Ornitologi, ilmu yang mempelajari tentang burung
70. Osteologi, ilmu yang mempelajari tentang tulang
71. Oftalmologi, ilmu yang mempelajari tentang mata ( penyakit mata )
72. Palaentologi, Ilmu yang mempelajari tentang fosil
73. Paleobotani, ilmu yang mempelajari tumbuhan masa lampau
74. Paleozoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan purba
75. Palinologi, ilmu yang mempelajari polinomorf yang ada saat ini dan fosilnya, diantaranya serbuk sari,
sepura, dinoflagelata, kista, acritarchs, chitinozoa, dan scolecodont, bersama dengan partikel material
organik dan kerogen yang terdapat pada sedimen dan batuan sedimen
76. Parasitologi, ilmu yang mempelajari tentang parasit
77. Patologi, ilmu yang mempelajari tentang penyakit
78. Patologi anatomi, ilmu yang mempelajari kelainan struktur mikroskopik dan makroskopik berbagai
organ dan jaringan yang disebabkan penyakit atau proses lainnya
79. Patologi Klinik, ilmu yang mempelajari kelainan yang terjadi pada berbagai fungsi organ atau sistem
organ
80. Pediatri, ilmu yang mempelajari masalah penyakit pada bayi dan anak
81. Philogeni, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhlukhidup
82. Primatologi, ilmu yang mempelajari tentang primata
83. Proteomika, kajian secara molekular terhadap keseluruhan protein yang dihasilkan dari ekspresi gen
di dalam sel.
84. Protozoologi, ilmu yang mempelajari tentang protozoa
85. Psikiatri, ilmu kedokteran jiwa
86. Pteridologi, ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan pak
87. Pulmonologi, ilmu yang mempelajari tentang paru-par
88. Radiologi, ilmu untuk melihat bagian dalam tubuh manusia menggunakan pancaran atau radiasi
geombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik
89. Reumatologi, ilmu yang ditujukan untuk diagnosis dan terapi kondisi dan penyakit yang
mempengaruhi sendi, otot, dan tulang
90. Rekayasa Genetika, ilmu yang mempelajari tentang manipulasi sifat genetis
91. Rodentiologi, ilmu yang mempelajari tentang rodentia
92. Sitologi, ilmu yang mempelajari tentang sel
93. Sanitasi, ilmu yang mempelajari tentang lingkungan
94. Taksonomi, ilmu yang mempelajari tentang sistematika makhluk hidup
95. Teknik Biokimia, cabang ilmu dari teknik kimia yang berhubungan dengan perancangan dan
konstruksi proses produksi yang melibatkan agen biologi
96. Teratologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan formasi dari sel, jaringan, dan organ
yang dihasilkan dari perubahan fisiologi dan biokimia.
97. Toksikologi adalah pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia yang merugikan bagi
organisme hidup.
98. Transkriptomika, bagian dari biologi molekular yang mengkaji tentang produk transkripsi secara
keseluruhan (transkriptom)
99. Urologi, cabang ilmu kedokteran yang mencakup ginjal dan saluran kemih pada pria dan wan ita baik
dewasa dan anak serta organ reproduksi pada pria
100. Virologi, ilmu yang mempelajari tentang virus
101. Zoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan
1. Aerobiologi ilmu yang mempelajari partikel organik yang dapat diangkut oleh udara2. Agroforestri ilmu yang mempelajari bentuk pengelolaan sumber daya yangmemadukan kegiatanpengelolaan hutan atau pohon kayu-kayuan dengan penanaman komoditas atau tanaman jangka pendek3. Agronomi, ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya
4. Algologi, ilmu yang mempelajari tentang alga5. Anatomi atau ilmu urai tubuh, ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tubuh6. Anatomi Perbandingan, ilmu mengenai persamaan dan perbedaan anatomi dari makhluk hidup.7. Andrologi, ilmu yang mempelajari tentang macam hormon dan kelainan reproduksi pria8. Anestesiologi, disiplin ilmu yang mempelajari penggunaan anestesi.9. Angiologi, ilmu yang mempelajari penyakit sistem peredaran darah dan sistem limfatik10. Antropologi biologi, ilmu yang mempelajari penelitian biologis dan budaya tentang keanekaragaman manusia, evolusi manusia, dan pembandingan anatomi, perilaku, sejarah, dan ekologi primat di masa lampau dan kini
11. Apiologi, ilmu yang mempelajari tentang lebah termasuk ternak lebah12. Arachnologi, ilmu yang mempelajari tentang laba-laba.13. Artrologi, ilmu yang mempelajari tentang sendi (penyakit sendi)14. Artropodologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan artropoda15. Astrobiologi, studi yang mempelajari evolusi, distribusi, dan masa depan kehidupan di alam semesta16. Bakteriologi, ilmu yang mempelajari tentang bakteri17. Batrakologi, ilmu yang mempelajari tentang amphibian18. Biofarmaka, ilmu yang mempelajari budidaya tanaman obat19. Bioinformatika, ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan menganalisis informasi biologis20. Biologi Air Tawar, ilmu yang mempelajari kehidupan dan ekosistem habitat air tawar21. Biologi Evolusioner, ilmu yang mempelajari asal-usul spesies yang memiliki nenek moyang sama, dan penurunan spesies, serta perubahan, pertambahan, dan diversifikasinya sejalan dengan waktu.
22. Biologi Integratif, ilmu yang mempelajari organisme secara keseluruhan melalui fokus antarmuka antara biologi dan fisika, kimia, teknik, pencitraan, dan informatika
23. Biologi Kelautan, ilmu yang mempelajari kehidupan di laut (makhluk hidup beserta interaksinya dengan lingkungan)
24. Biologi Konservasi, studi tentang pelestarian, perlindungan, dan restorasi lingkungan alam, ekosistem alami, vegetasi, dan satwa liar
25. Biologi Kuantum, ilmu yang mempelajari aplikasi dari mekanika kuantum terhadap objek biologi dan permasalahannya
26. Biologi Lingkungan, ilmu yang mempelajari lingkungan beserta permasalahan dan solusinya, dengan mengintegrasikan akademik ilmu fisik dan biologi
27. Biologi Molekuler, kajian biologi pada tingkat molekul28. Biologi Pembangunan, ilmu yang mempelajari lingkungan hidup dalam ruangan29. Biologi Perkembangan, ilmu yang mempelajari tentang proses pertumbuhan dan
perkembangan organism30. Biologi Populasi, ilmu yang mempelajari tentang populasi organisme, terutama pengaturan
jumlah populasi, ciri-ciri sejarah kehidupan populasi, dan kepunahannya31. Biologi Psikologi, ilmu yang mempelajari pengaruh timbal balik antara bidang psikologis
dan biologis terhadap satu sama lain32. Biologi Reproduksi, cabang biologi yang mendalami tentang perkembangbiakan33. Biologi Sintesis, ilmu yang menggabungkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
mempelajari desain dan konstruksi fungsi biologis baru serta sistem yang tidak ditemukan di alam
34. Biokimia, kajian biologi yang mempelajari kimia makhluk hidup35. Biofisika. cabang ilmu biologi yang mengkaji aplikasi aneka perangkat dan hukum fisika
untuk menjelaskan aneka fenomena hayati atau biologi36. Biogeografi, cabang dari biologi yang mempelajari tentang keaneka ragaman hayati
berdasarkan ruang dan waktu37. Biomatematika, ilmu yang mempelajari penelitian kuantitatif dari proses biologis, dengan
penekanan pada pemodelan38. Biomekanika, ilmu yang mempelajari penerapan prinsip mekanik untuk sistem biologis39. Bionik, ilmu yang mempelajari penerapan metode biologis dan sistem yang ditemukan di
alam untuk penelitian dan desain sistem rekayasa dan teknologi modern40. Biostatistika, (gabungan dari kata biologi dengan statistika; kadang-kadang dirujuk sebagai
biometri atau biometrika) adalah penerapan ilmu statistika ke dalam ilmu biologi41. Bioteknologi, cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi,
virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa
42. Botani, ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan43. Bryologi, ilmu yang mempelajari tentang bryophyte44. Cetologi, ilmu pengetahuan yang mempelajari cetacean45. Conchologi, ilmu pengetahuan yang mempelajari kulit moluska46. Dendrokronologi, ilmu yang mempelajari analisis cincin lingkaran tahunan pada batang
berkambium47. Dendrologi, ilmu yang mempelajari tentang pohon maupun tumbuhan berkayu lainnya,
seperti liana dan semak
48. Dermatologi, ilmu yang mempelajari kulit dan penyakitnya49. Ekofisiologi, ilmu yang mempelajari adaptasi fisik suatu organisme terhadap kondisi
lingkungannya50. Ekologi, ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan
lingkungannya51. Ekologi molekuler, ilmu yang mempelajari ekologi pada tingkat molekul52. Embriologi, ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio53. Endokrinologi, ilmu yang mempelajari tentang hormone54. Entomologi, Ilmu yang mempelajari tentang serangga55. Epidemiologi, ilmu yang mempelajari tentang penularan penyakit56. Epigenetik, ilmu yang mempelajari perubahan dalam ekspresi gen yang disebabkan oleh
mekanisme selain perubahan dalam urutan DNA yang mendasarinya57. Epizoologi, ilmu mengenai penyakit menular yang menjangkiti hewan, biasanya hewan
ternak58. Etnobiologi, ilmu yang mempelajari hubungan yang dinamis antara manusia, biota, dan
lingkungan dari jaman dahulu hingga sekaranz59. Etnobotani, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan tumbuhan60. Etnozoologi, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan hewan61. Etologi, cabang ilmu zoologi yang mempelajari perilaku atau tingkah laku hewan,
mekanisme serta faktor-faktor penyebabnya62. Eugenetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat63. Evolusi, ilmu yang mempelajari perubahan makhluk hidup dalam jangka panjang64. Enzimologi, ilmu yang mempelajari tentang enzim65. Farmakologi, ilmu yang mempelajari obat-obatan, interaksi dan efeknya terhadap tubuh
manusia66. Fenologi, ilmu yang mempelajari pengaruh iklim atau lingkungan sekitar terhadap
penampilan suatu organisme atau populasi67. Fikologi, ilmu yang mempelajari tentang alga.68. Filogeni, kajian mengenai hubungan di antara kelompok-kelompok organisme yang
dikaitkan dengan proses evolusi yang dianggap mendasarinya69. Fisiologi, Ilmu yang mempelajari tentang faal/fungsi kerja tubuh70. Fisioterapi, Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan terhadappenderita yang
mengalami kelumpuhan atau gangguan otot71. Fitopatologi, cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari penyakit tumbuhan akibat
serangan patogen ataupun gangguan ketersediaan hara72. Florikultura, ilmu hortikultura yang mempelajari segala hal tentang tanaman hias73. Gastrologi, ilmu yang mempelajari tentang salurang pencernaan, terutama lambung dan
usus74. Genetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat75. Genetika Ekologi, ilmu yang mempelajari genetika dalam ciri-ciri ekologi76. Genetika Evolusioner, ilmu yang mempelajari evolusi dari pewarisan sifat mahkluk hidup77. Genetika Kuantitatif, Cabang genetika yang membahas pewarisan sifat-sifat terukur
(kuantitatif atau metrik)
78. Geobiologi, ilmu yang menggabungkan geologi dan biologi untuk mempelajari interaksi organisme dengan lingkungan mereka
79. Geriatri, ilmu yang mempelajari penyakit dari kaum berusia lanjut80. Gerontologi, ilmu yang mempelajari melalui berbagai aspek terhadap proses penuaan yaitu
melalui pendekatan biologis, psikologis, sosial, ekonomi, kesehatan dan lingkungan81. Genetika, ilmu yang membahas transmisi bahan genetik pada ranah populasi82. Genetika kuantitatif, cabang genetika yang membahas pewarisan sifat-sifat terukur
(kuantitatif atau metrik), yang tidak bisa dijelaskan secara langsung melalui hukum pewarisan Mendel
83. Genetika molekuler, cabang genetika yang mengkaji bahan genetik dan ekspresi genetik di tingkat subselular (di dalam sel)
84. Genetika populasi, ilmu yang mempelajari transmisi bahan genetik pada ranah populasi85. Ginekologi, ilmu yang khusus mempelajari penyakit-penyakit sistem reproduksi wanita
(rahim, vagina dan ovarium)86. Genomika, ilmu yang mempelajari tentang bahan genetik dari suatu organisme atau virus87. Helminthologi, ilmu yang mempelajari tentang cacing88. Hematologi, ilmu yang mempelajari darah, organ pembentuk darah dan penyakitnya89. Herbakronologi, ilmu yang mempelajari analisis cincin pertumbuhan tahunan (atau cincin
sederhana tahunan) dalam xylem akar sekunder tanaman herbaceous90. Herpetologi, ilmu yang mempelajari reptilia dan ampibia (ular dan kadal)91. Histologi, ilmu yang mempelajari tentang jaringan92. Histopatologi, cabang biologi yang mempelajari kondisi dan fungsi jaringan dalam
hubungannya dengan penyakit93. Higiene, ilmu yang mempelajari tentang kesehatan makhluk hidup94. Hortikultura, ilmu pertanian yang mempelajari budidaya tanaman dari proses menanam
sampai pasca panen yang meliputi tanaman sayur, buah-buahan, dan tanaman hias95. Hortikultura Lanskap, ilmu hortikultura yang khusus membahas tentang pemanfaatan
tanaman hortikultura, terutama tanaman hias dalam penataan lingkunganIkhtiologi, ilmu yang mempelajari tentang ikan
96. Ilmu gulma, ilmu yang mempelajari gulma, perilakunya, dan pengendaliannya97. Ilmu kedaruratan medis, ilmu yang mempelajari pertolongan pertama pada suatu penyakit98. Ilmu kedokteran forensik, ilmu yang memanfaatkan ilmu kedokteran untuk kepentingan
penegakan hokum99. Ilmu kedokteran gigi, ilmu mengenai pencegahan dan perawatan penyakit atau kelainan
pada gigi dan mulut melalui tindakan tanpa atau dengan pembedahan101. 101.Ilmu kedokteran hewan, ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip ilmu kedokteran, diagnosis, dan terapi pada hewan102. 102.Ilmu kedokteran molekuler, ilmu kedokteran yang mengkaji tingkat molekul103. 103.Ilmu kesehatan masyarakat, ilmu yang mempelajari pemeliharaan, perlindungan, dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat
104. 104.Ilmu pemuliaan, ilmu yang mempelajari kegiatan manusia dalam memelihara tumbuhan atau hewan untuk menjaga kemurnian galur atau ras sekaligus memperbaiki produksi atau kualitasnya melalui penerapan genetika105. 105.Ilmu produksi ternak, ilmu yang mempelajari perawatan ternak dengan benar dalam rangka meningkatkan kualitas dari produk ternak tersebut106. 106.Ilmu teknologi enzim, ilmu yang mempelajari tentang teknologi yang dapat digunakan untuk menghasilkan enzim107. 107.Imunohematologi, ilmu yang mempelajari tentang golongan darah108. 108.Imunologi, Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh109. 109.Imunoserologi, ilmu yang mempelajari identifikasi terhadap antibodi, investigasi masalah sistem kekebalan tubuh, dan mempelajari kecocokan organ untuk transplantasi110. 110.Informatika kedokteran, ilmu yang berurusan dengan penyimpanan, penarikan dan penggunaan data, informasi, serta pengetahuan biomedik secara optimal untuk tujuan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan111. 111.Kardiologi, ilmu yang mempelajari tentang jantung dan pembuluh darah112. 112.Karsinologi, ilmu yang mempelajari tentang crustacean113.ladistika, ilmu yang mempelajari metode klasifikasi spesies organisme ke dalam kelompok yang terdiri dari organisme nenek moyang dan semua keturunannya114. Klimatologi, ilmu yang mempelajari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa iklim di berbagai tempat di bumi berbeda , dan bagaimana kaitan antara iklim dan dengan aktivitas manusiaKriobiologi, studi tentang bahan dan sistem biologis dengan suhu dibawah normal116. 116.Kriptozoologi, ilmu yang mempelajari pencarian hewan yang keberadaannya belum terbukti117. 117.Kronobiologi, ilmu yang mempelajari fenomena dalam mahkluk hidup secara periodik dan adaptasi mereka terhadap ritme bulan dan matahari118. 118.Likenologi, ilmu yang mempelajari lumut, simbiosis organisme terdiri dari asosiasi simbiosis akrab dari alga mikroskopis dengan jamur filamen.119. 119.Limnologi, ilmu yang mempelajari tentang rawa120. 120.Malakologi, ilmu yang mempelajari tentang moluska121. 121.Mamologi, ilmu yang mempelajari tentang mammalia122. 122.Mellisopalinologi, ilmu yang mempelajari serbuk sari yang terkandung dalam madu dan sumber serbuk sari tersebut123. 123.Metabolomika, kajian dalam biologi molekular yang memusatkan perhatian pada keseluruhan produk proses enzimatik yang terjadi di dalam sel124. 124.Mikobiologi, ilmu yang mempelajari tentang jamur125. 125.Mikrobiologi, ilmu yang mempelajari tentang organisme mikro126. 126.Mikrobiologi kedokteran, studi mikroorganisme termasuk bakteri, virus, jamur dan parasit yang penting bagi medis dan mampu menyebabkan penyakit pada manusia.127. 127.Miologi, ilmu yang mempelajari tentang otot128. 128.Mirmekologi, ilmu yang mempelajari tentang rayap129. 129.Morfologi, ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau ciri luar organisme130. 130.Nasofaringologi, ilmu yang mempelajari tentang nasofaring
131. 131.Nematologi, ilmu yang mempelajari tentang nematoda132. 132.Nefrologi, cabang medis internal yang mempelajari fungsi dan penyakit ginjal133. 133.Neufarmakologi, ilmu yang mempelajari narkoba yang mempengaruhi fungsi seluler di dalam system saraf134. 134.Neuroethologi, ilmu yang mempelajari kebiasaan hewan beserta saraf yang berperan aktif dalam mengendalikan kebiasaan tersebut135. 135.Neurologi, ilmu yang menangani penyimpangan pada sistem saraf136. 136.Neurosains, ilmu yang mempelajari sistem saraf atau sistem neuron137. 137.Neurosains Evolusioner, ilmu yang mempelajari evolusi dan sejarah alami struktur dan fungsi sistem saraf138. 138.Nosologi, ilmu yang mempelajari bagian pengelompokan penyakit untuk tujuan tertentu139. 139.Nutrisi, ilmu yang mempelajari penyediaan bahan yang diperlukan (dalam bentuk makanan) untuk mendukung kehidupan sel dan organisme140. 140.Obstetri, ilmu kedokteran yang berhubungan dengan persalinan, hal-hal yang mendahuluinya dan gejala-gejala sisanya141. 141.Oftalmologi, ilmu yang mempelajari tentang mata (penyakit mata)142. 142.Olerikultura, ilmu hortikultura yang mempelajari segala hal tentang sayur143. 143.Onkologi, ilmu yang mempelajari tentang kanker dan cara pencegahannya144. 144.Ontogeni, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari zigot menjadi dewasa145. 145.Ornitologi, ilmu yang mempelajari tentang burung146. 146.Organologi, ilmu yang mempelajari tentang organ147. 147.Ortodonti, ilmu kedokteran gigi yang berhubungan dengan faktor variasi genetik, pertumbuhkembangan dan bentuk wajah serta cara faktor tersebut mempengaruhi oklusi gigi dan fungsi organ di sekitarnya.148. 148.Ortopedi, ilmu yang mempelajari cedera akut, kronis, dan trauma, serta gangguan lain pada system muskuloskeletal149. 149.Oseanografi, ilmu yang mempelajari tentang laut, termasuk kehidupan laut, lingkungan, geografi, cuaca, dan aspek lain yang mempengaruhi laut150. 150.Osteologi, ilmu yang mempelajari tentang tulang151. 151.Otolaringologi, ilmu yang mempelajari meneliti diagnosis dan pengobatan penyakit telinga, hidung, tenggorokan, serta kepala dan leher.152. 152.Otologi, ilmu yang mempelajari tentang telinga dan kelainannya serta operasi mikro telinga.153. 153.Palaentologi, Ilmu yang mempelajari tentang fosil154. 154.Paleobotani, ilmu yang mempelajari tumbuhan masa lampau155. 155.Paleozoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan purba156. 156.Palinologi, ilmu yang mempelajari polinomorf yang ada saat ini dan fosilnya, diantaranya serbuk sari, sepura, dinoflagelata, kista, acritarchs, chitinozoa, dan scolecodont, bersama dengan partikel material organik dan kerogen yang terdapat pada sedimen dan batuan sedimen157. 157.Parasitologi, ilmu yang mempelajari tentang parasit
158. 158.Patologi, ilmu yang mempelajari tentang penyakit159. 159.Patologi anatomi, ilmu yang mempelajari kelainan struktur mikroskopik dan makroskopik berbagai organ dan jaringan yang disebabkan penyakit atau proses lainnya160. 160.Patologi Klinik, ilmu yang mempelajari kelainan yang terjadi pada berbagai fungsi organ atau sistem organ161. 161.Pediatri, ilmu yang mempelajari masalah penyakit pada bayi dan anak162. 162.Penelitian Biomedis, adalah ilmu penelitian dasar, terapan, atau translasi yang dilakukan untuk membantu dan mendukung pengetahuan di bidang kedokteran163. 163.Perinatologi, ilmu yang mempelajari kesehatan janin dalam kandungan dan kesehatan bayi yang baru lahir164. 164.Periodonti, ilmu mempelajari aspek klinis dari jaringan yang mendukung gigi165. 165.Planktologi, ilmu yang mempelajari tentang plankton166. 166.Pomologi, ilmu hortikultura yang mempelajari segala hal tentang buah167. 167.Primatologi, ilmu yang mempelajari tentang primate168. 168.Proktologi, ilmu yang mempelajari gangguan pada rektum, anus, dan usus besar169. 169.Proteomika, kajian secara molekular terhadap keseluruhan protein yang dihasilkan dari ekspresi gen di dalam sel.170. 170.Protozoologi, ilmu yang mempelajari tentang protozoa171. 171.Psikiatri, ilmu kedokteran jiwa172. 172.Pteridologi, ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan paku173. 173.Pulmonologi, ilmu yang mempelajari tentang paru-paru174. 174.Radiologi, ilmu untuk melihat bagian dalam tubuh manusia menggunakan pancaran atau radiasi geombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik175. 175.Reumatologi, ilmu yang ditujukan untuk diagnosis dan terapi kondisi dan penyakit yang mempengaruhi sendi, otot, dan tulang176. 176.Rekayasa Genetika, ilmu yang mempelajari tentang manipulasi sifat genetis177. 177.Rematologi, ilmu yang mempelajari diagnosis dan terapi penyakit rematik178. 178.Rodentiologi, ilmu yang mempelajari tentang rodentia179. 179.Sitologi, ilmu yang mempelajari tentang sel180. 180.Sanitasi, ilmu yang mempelajari tentang kesehatan lingkungan181. 181.Simbiologi, ilmu yang mempelajari hubungan simbiosis antar mahkluk hidup182. 182.Sindesmologi, ilmu yang mempelajari tentang sendi183. 183.Sosiobiologi, bidang studi ilmiah yang didasarkan pada asumsi bahwa perilaku sosial telah dihasilkan dari evolusi dan upaya untuk menjelaskan dan memeriksa perilaku sosial dalam konteks tersebut184. 184.Stomatologi, ilmu yang mempelajari mulut beserta penyakit-penyakitnya185. 185.Taksonomi, ilmu yang mempelajari tentang sistematika makhluk hidup186. 186.Teknik Biokimia, cabang ilmu dari teknik kimia yang berhubungan dengan perancangan dan konstruksi proses produksi yang melibatkan agen biologi187. 187.Teknik Biomedis, ilmu yang mempelajari prinsip teknis untuk praktik kedokteran
188. 188.Teratologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan formasi dari sel, jaringan, dan organ yang dihasilkan dari perubahan fisiologi dan biokimia.189. 189.Toksikogenomik, ilmu pengumpulan, interpretasi, dan penyimpanan informasi tentang gen dan aktivitas protein dalam jaringan tertentu dari suatu organisme dalam menanggapi zat beracun.190. 190.Toksikologi, pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia yang merugikan bagi organisme hidup.191. Transkriptomika, bagian dari biologi molekular yang mengkaji tentang produk transkripsi secara keseluruhan (transkriptom)192. Traumatologi, ilmu yang mempelajari luka, terapi bedah, maupun perbaikan kerusakannya193. Urologi, cabang ilmu kedokteran yang mencakup ginjal dan saluran kemih pada pria dan wanita baik dewasa dan anak serta organ reproduksi pada pria194. Veneorologi, ilmu yang mempelajari penyakit menular seksual195. Virologi, ilmu yang mempelajari tentang virus196. Viscerologi, ilmu yang mempelajari organ dalam197. Xenobiologi, ilmu pengetahuan spekulatif tentang adanya makhluk hidup selain di bumi198. Zoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan199. Zoologi Perbandingan, ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan antar hewan200. Zoosemiotik, ilmu yang mempelajari tentang hubungan antar hewan
Cabang2 ilmu bioLogiCabang dari biologi berjumlah ratusan, yang berkembang pesat terutama sejak abad ke-20. Biologi sendiri
semula merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam(natural sciences) yang dipelajari oleh para naturalis
(ahli ilmu-ilmu alamiah). Biologi sebagai ilmu yang mandiri, dalam arti memiliki perangkat analisis dan
konsep-konsep ilmiah yang kokoh, baru terbentuk pada abad ke-18, setelah penemuan mikroskop dan
tumbangnya dogma generatio spontanea oleh konsepomne vivum ex vivo. Konsep evolusi, pewarisan sifat
(hereditas), dan penemuanDNAsebagai bahan genetik memacu perkembangan biologi secara pesat dan
menghasilkan cabang-cabang yang dikenal sekarang ini.
Pembagian biologi di bawah ini tidak bersifat mutlak karena beberapa cabang yang sekarang dianggap
mandiri masih memiliki keterkaitan dengan bidang induknya, misalnya genetika dengan fisiologi, biologi
molekular dengan genetika, dan sebagainya. Selain itu, karena dinamisnya perkembangan ilmu-ilmu ini,
seringkali ilmu-ilmu ini saling bertemu dan menghasilkan kajian antardisiplin yang sukar dipisahkan.
-ilmu-ilmu berdasarkan kelompok organisme
aksonomi/Klasifikasi
Virologi
Mikrobiologi (biologi mikroorganisme)
Bakteriologi (biologi bakteri)
Protozoologi (biologi protozoa)
Mikologi (biologi jamur, kapang dan ragi)
Botani (biologi tumbuhan)
Fikologi (biologi alga)
Pteridologi (biologi pakis)
Bryologi (biologi lumut)
Dendrologi
Paleobotani
Zoologi (biologi hewan)
Nematologi (biologi nematoda)
Malakologi (biologi moluska)
Entomologi (biologi serangga)
Apiari (biologi dan ternak lebah)
Mirmekologi (biologi rayap)
Iktiologi (biologi ikan)
Herpetologi (biologi reptilia dan amfibia)
Ornitologi (biologi unggas)
Mamologi (biologi mamalia)
Primatologi (biologi primata)
Rodentiologi (biologi rodentia)
Paleozoologi
Zoologi perbandingan
-ilmu-ilmu berdasarkan hierarki organisasi
Biologi sel
Biologi sel molekular
Anatomi
Anatomi perbandingan
Sitologi
Histologi
Organologi
Pulmonologi
Kardiologi
Radiologi
Neurologi
Viscerologi
Morfologi
Pomologi
Palinologi
Fisiologi
Patologi
Onkologi
Enzimologi
Imunologi
Ekologi
Ekofisiologi
Ekologi molekular
Limnologi
Biologi udara
Oseanografi
Epidemiologi
Toksikologi
Biologi kelautan
-ilmu-ilmu berdasarkan aspek kehidupan
Ilmu reproduksi
Biologi perkembangan
Fenologi
Filogeni
Paleontologi
Genetikapenurunan sifat pada makhluk hidup
Genetika sel (sitogenetika)
Genetika molekular
Genetika Mendel
Genetika populasi
Genetika kuantitatif
Genetika perkembangan
Genetika evolusionar
Fisiologi
Fisiologi perkembangan
Enzimologi
Imunologi
Endokrinologi
Fisiologi molekular
Evolusi
Etologi (ilmu perilaku hewan)
Biologi molekular
Cell signalling
Genomika
Transkriptomika
Proteomika
Metabolomika
Systems Biology
-ilmu-ilmu campuran dan terapan
Patologi
Ilmu penyakit dalam
Venereologi
Obstetri
Onkologi
Ilmu kedokteran forensik
Ilmu kedokteran molekular
Ilmu kedokteran klinik
Ilmu kedokteran gigi
Periodonti
Ortodonti
Nasofaringologi
Ginekologi
Perinatologi
Radiologi
Gerontologi
Etika kedokteran
ini dari :http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_cabang_biologi
cabang-cabang ilmu biologi :
1) Anatomi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari bentuk dan susunan organ-organ tubuh suatu organisme.
2) Anatesi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari semua segi yang berhubungan dengan operasi atau pembedahan.
3) Bakteriologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari bakteri dan seluk beluknya.
4) Botani adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang tumbuhan dan seluk beluknya.
5) Bryologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang lumut dan seluk beluknya.
6) Dendrologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang pohon dan tanaman berkayu.
7) Ekologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya (interaksi
factor abiotik dengan factor biotic).
Embriologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari perkembangan embrio, mulai dari zigot sampai menjadi dewasa.
9) Emtomologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang insekta.
10) Entomologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari semua segi kehidupan serangga.
11) Evolusi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari proses perubahan struktur tubuh pada makhluk hidup secara perlahan – lahan
dalam waktu yang cukup lama, sehingga terbentuk spesies baru.
12) Fikologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang alga dan seluk beluknya.
13) Fisiologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari fungsi alat-alat tubuh organisme.
14) Genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari pola pewarisan atau cara-cara penurunan sifat menurun pada makhluk hidup.
15) Herpetologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang hewan reptil dan amphibi.
16) Higiene adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang kesehatan.
17) Histologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari jaringan.
18) Iktiologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang ikan.
19) Nematologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang nematoda dan seluk beluknya.
20) Malakologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang hewan molusca dan seluk beluknya.
21) Mamologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari hewan menyusui dan seluk beluknya.
22) Mikrobiologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari organisme yang berukuran mikroskopis (mikroorganisme)
23) Mikologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari jamur dan seluk beluknya.
24) Morfologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari bentuk dan struktur luar suatu organisme.
25) Ornitologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang burung dan unggas
26) Paleobotani adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang tumbuhan di masa lampau.
27) Paleontologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari kehidupan hewan atau tumbuhan pada masa zaman lampau yang telah
menjadi fosil.
28) Patologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari penyakit dan pengaruhnya terhadap organisme.
29) Parasitologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari organisme – organisme yang dapat menimbulkan penyakit.
30) Phylogeni adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari perkembangan makhluk hidup dari bentuk tidak sempurna samapai
sempurna.
31) Protozoologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang protozoa dan seluk beluknya.
32) Pteridologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang pakis dan seluk beluknya.
33) Sitologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang struktur dan fungsi sel tubuh makhluk hidup.
34) Taksonomi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari pengelompokan makhluk hidup.
35) Terratologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari kelainan atau cacat embrio dalam masa kandungan.
36) Virologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang virus dan seluk beluknya.
37) Zoologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang hewan dan seluk beluknya.kalo ini dari : http://agung92.wordpress.com/2008/08/28/cabang-cabang-ilmu-biologi/
nah sekarang judulnya ganti,,,
pemanfaatan ilmu biologi . . .
pemanfaatan ilmu biologi dalam bidang kedokteran,
Sebagai ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk kehidupan, manfaat Biologi dalam meningkatkan kesejahteraan manusia tidak perlu diragukan lagi. Berdasarkan ilmu murni Biologi, telah dikembangkan berbagai ilmu terapan (bioteknologi) yang telah memajukan dunia kedokteran, industri, pertanian, dan peternakan, serta perikanan. Seberapa besarkah pemanfaatan biologi untuk kesejahteraan manusia telah dilaksanakan? Untuk mengetahui hal tersebut marilah kita pelajari uraian selanjutnya berikut ini.Dahulu banyak masalah penyakit yang tidak dipahami penyebab maupun cara pengobatannya, sehingga cara yang ditempuh untuk mencegah maupun dalam menyembuhkannya tidak tepat. Tetapi berkat perkembangan Biologi, khususnya dalam cabang ilmu: anatomi danfisiologi manusia, mikrobiologi, virologi danpatologi, telah banyak membantu para dokter dalam memahami penyebab gangguan tersebut. Dengan demikian para dokter berhasil mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit yang sampai saat ini sering menjadi masalah yang menakutkan manusia.Berikut ini adalah contoh-contoh sumbangan pengetahuan yang telah diberikan oleh Biologi beserta cabang-cabang ilmunya dalam dunia kesehatan dan atau kedokteran.
a. Para penderita penyakit yang mengalami kerusakan pada salah satu organ tubuhnya, kini telah mendapatkan jalan keluarnya yaitu melaluiteknik transplantasi (pencangkokan) organ. Transplantasi organ yang sudah berhasil dilakukan oleh para dokter adalah pencangkokan ginjal, jantung, sumsum tulang belakang maupun hati.
b. Teknik fertilasi invitro telah dapat diaplikasikan tidak hanya pada hewan ternak, tetapi telah dapat dilakukan pada manusia. Teknik ini dapat membantu pasangan suami istri yang sulit mendapatkan keturunan karena suatu kelainan. Fertilasi ini tentunya berasal dari gamet pasangan yang bersangkutan. Teknik karakterisasi dan pemisahan gamet sperma yang membawa kromosom X dan Y (penentu jenis kelamin keturunan) juga telah berhasil dilakukan. Teknik ini memungkinkan para pasangan suami isteri mendapatkan keturunannya dengan jenis kelamin tertentu.
c. Mikrobiologi kedokteran telah berhasil mengidentifikasi beberapa jenis mikroba yang menyebabkan penyakit pada manusia maupun hewan. Dengan demikian, antibiotik untuk mikroba-mikroba tersebut dapat dibuat.
d. Virologi pun telah memberikan sumbangannya pada dunia kedokteran, dengan mendasari pengetahuan dalam usaha menciptakan vaksin-vaksin. Misalnya pada kasus yang baru saja terjadi yaitu mengenai Virus Flu Burung. Sebuah surat kabar memberitakan bahwa Virus Flu Burung atau disebut jugaVirus Avian Influenza, yang hanya dapat diteruskan kepada manusia melalui kontak yang sangat dekat, telah dapat ditemukan vaksinnya oleh para pakar Imunologi dan Bioteknologi di Badan Kesehatan Dunia (WHO). Caranya adalah dengan menggabungkan gen Avian dengan gen flu pada manusia agar menjadi ‘aman’. Mereka mengambil satu gen virus flu burung kemudian menggantikan gennya tadi dengan gen flu manusia. Hasil dari kombinasi virus buatan ini kemudian dipersiapkan sebagai basis untuk pembuatan vaksinnya. (Sumber: Pikiran Rakyat 5 Februari 2004).
PEMANFAATAN BIOLOGI BAGI MANUSIA DAN LINGKUNGANNYA
Negara kita terkenal kaya akan berbagai sumber daya alamnya, baik sumber daya alam hayati, seperti
hutan yang meliputi flora dan satwanya, maupun sumber daya alam non hayati seperti emas, minyak bumi
dan batu baranya. Berbekal pengetahuan Biologi kita akan mengetahui bagaimana mengelola sumber-
sumber daya alam tersebut secara bijaksana, agar berdaya guna dan berhasil guna, baik untuk generasi
sekarang maupun yang akan datang.
Kurangnya pengetahuan akan Biologi atau kurangnya sikap yang bijaksana dalam mengeksploitasi sumber
daya alam, dapat mengancam keseimbangan dan kelestarian alam kita sendiri di masa datang. Misalnya
begini, jika hutan-hutan ditebangi secara sewenang-wenang, bukan saja akan timbul banjir, erosi, tanah
longsor dan kesuburan tanah menurun kualitasnya, tetapi juga sejumlah makhluk hidup akan kehilangan
tempat tinggal/habitatnya bahkan mati. Coba pikirkan, apa akibatnya jika hewan-hewan yang menyusun
jaring-jaring makanan dalam ekosistem musnah? Tentu akan mengakibatkan keseimbangan ekosistem
menjadi terganggu bahkan merugikan manusia sendiri bukan? Akan ada jumlah populasi hewan yang ‘habis’
dan akan ada jumlah populasi hewan yang ‘meledak’. Hal ini sedikit banyak akan mempengaruhi kuantitas
dan kualitas penyediaan bahan pangan bagi manusia itu sendiri.
Sebagai contoh lainnya, tentu Anda sudah ketahui bahwa gangguan yang datang dari alam sendiri kadang
membuat masalah bagi dunia pertanian, seperti gempa bumi, musim kemarau panjang dan letusan gunung
berapi. Apalagi jika ditambah dengan gangguan yang datang dari tangan-tangan manusia yang kurang
pengetahuan dan tak bertanggung jawab. Sekarang coba Anda simak sebuah berita dari surat kabar berikut
ini;
Hama belalang kembara (Locusta migratoria) dewasa ini mengepung sentra-sentra produksi padi, jagung
dan sorgum di Kabupaten Sumba Timur NTT. Pemerintah kabupaten dan petani sudah kewalahan
menghadapinya. Akan tetapi belalang tetap berkembang meski segala upaya sudah dilakukan, baik dengan
pestisida, musuh alami (predatornya) atau dengan menangkapnya. Hama ini merusak mulai dari batang,
daun muda hingga pucuknya, umumnya padi usia muda.
Saat ini musim kemarau sedang berlangsung di NTT, termasuk di Sumba Timur. Bersamaan dengan itu,
musim tanam gadu di seluruh daerah persawahan sedang berlangsung. Sementara itu daerah sekitarnya
yang berupa savana sangat luas sedang kering kerontang. Akibat tidak ada keseimbangan ekosistem, atau
karena habitatnya terganggu, tidak ada pilihan lain bagi belalang untuk bermigrasi ke sentra produksi
pangan. Ditambah lagi perilaku penduduk yang suka membakar padang, belalang pun pindah ke sawah atau
lahan pertanian. Satu hal yang menyebabkan belalang semakin mengganas karena pemakaian pestisida
yang berlebihan selama ini sehingga belalang menjadi kebal. (Sumber: Kompas 31 Juli 2004).
Menurut Anda masalah lingkungan tersebut disebabkan oleh gangguan alam, ulah manusia ataukah
keduanya? Ya benar, karena kedua hal tersebut. Selanjutnya, menurut Anda hal-hal apa yang akan terjadi
kemudian pada masyarakat di sana? Ya benar; kelaparan, kurang gizi, bahkan terserang berbagai penyakit.
Cabang-cabang Biologi apa sajakah yang terkait dengan permasalahan tersebut? Ya bagus, cabang-cabang
Biologi yang tertkait pada permasalahan tersebut diantaranya adalah ekologi, patologi, fisiologi, higiene, dan
entomologi. Dan menurut Anda, tindakan-tindakan apa saja yang sebaiknya dilakukan untuk mengatasi
masalah lingkungan di sana? Diskusikanlah bersama teman-teman Anda.
Sebagai contoh lainnya, tahukah Anda kejadian apa yang akhir-akhir ini terjadi pada saudara-saudara kita
yang tinggal di Teluk Buyat Ratatotok, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara? Sungguh mengerikan
dan menyedihkan jika kita melihat mereka di media cetak maupun di televisi; baik bayi, balita, hingga orang
dewasa menunjukkan gejala ‘penyakit Minamata’, bahkan ada yang sampai meninggal dunia. Apa
sebenarnya yang telah menimpa mereka? Ternyata mereka telah mengkonsumsi ikan dan menggunakan air
untuk kegiatan sehari-hari dari teluk tersebut, yang ternyata telah tercemar oleh logam berat yaitu
arsen dan air raksa (Hg). Dari manakah kedua logam berat itu berasal hingga mencemari perairan di teluk
tersebut? Untuk mengatasi masalah lingkungan hidup di sana perlu ditangani dengan pendekatan Biologi.
Menurut Anda cabang-cabang Biologi apa saja yang terkait untuk penyelesaian masalah tersebut? Coba
Anda diskusikan bersama teman-teman Anda.
Kedua contoh di atas menggambarkan bagaimana pengeksploitasian sumber daya alam telah dilakukan
dengan cara-cara yang tidak bijaksana, juga dikarenakan oleh kurangnya pengetahuan tentang Biologi,
sehingga dapat membahayakan keseimbangan lingkungan, yang pada akhirnya akan merugikan manusia di
sekitarnya atau manusia itu sendiri. Kedua contoh di atas hanyalah sebagian saja dari banyak permasalahan
lingkungan yang sedang melanda negeri tercinta kita akhir-akhir ini. Di sinilah pentingnya bagi Anda sebagai
generasi mendatang membekali diri dengan pengetahuan Biologi dengan cabang-cabang ilmunya, agar
dalam mengelola sumber daya alam kelak, Anda dapat bersikap lebih arif dan bijaksana, sehingga
tindakan yang akan Anda ambil dapat bersifat ‘ramah lingkungan’.
Sekarang Anda akan pelajari sudah seberapa besar Biologi dengan seluruh cabang-cabang ilmunya telah
memberikan sumbangan-sumbangan pada dunia IPTEK yang pada hakikatnya bertujuan meningkatkan
kualitas hidup bagi kesejahteraan manusia.
PEMANFAATAN BIOLOGI DALAM BIDANG PERTANIAN
Dahulu para petani hanya mengetahui cara-cara bertani yang sederhana/tradisional, yakni hanya dengan mencangkul tanah kemudian
menanaminya dengan tanaman yang diinginkan lalu disirami secukupnya. Dan hasil yang didapat ternyata tidak terlalu menggembirakan
baik mutu maupun jumlahnya. Jika hal ini tidak segera diperbaiki maka kebutuhan masyarakat akan pangan tidak dapat tercukupi, dan
akan terjadi kekurangan bahan pangan (rawan pangan). Apalagi pada masa sekarang ini, dimana telah terjadi ledakan jumlah penduduk,
tentunya masalah rawan pangan merupakan masalah yang harus segera ditangani.Usaha yang harus dilakukan tidak hanya pada
bagaimana membatasi pertambahan jumlah penduduk, tetapi juga harus dipikirkan bagaimana caranya meningkatkan produksi pangan.
Berkat kemajuan cabang-cabang Biologi dan teknologinya, sudah banyak orang mengetahui bagaimana cara meningkatkan hasil
pertaniannya. Masyarakat khususnya para petani, kini telah banyak mengetahui bagaimana cara memilih bibit tanaman unggul,
bagaimana cara memilih pupuk yang diperlukan berikut cara memupuknya, serta bagaimana cara memberantas hama dengan pestisida
atau insektisida, dengan maksud meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panennya. Mereka pun telah banyak mengetahui teknik-
teknik berkebun seperti mencangkok, menempel, mengenten dan sebagainya.
Untuk mendapatkan bibit unggul dari berbagai jenis tanaman sekarang tidaklah sulit. Hampir di seluruh pelosok tanah air, bibit unggul
berbagai jenis tanaman bukan merupakan barang langka lagi. Hal ini berkat makin berkembangnya prinsip-prinsip Genetika yang sudah
banyak diketahui oleh para petani, seperti dengan melakukan penyilangan (bastar), yang dapat dilakukan sendiri oleh mereka. Selain itu,
dengan menerapkan prinsip-prinsip Fisiologi Tumbuhan, para petani melalui para ahli pertanian yang telah banyak mengetahui jenis
pupuk yang baik untuk berbagai jenis tanaman.
Adapun dalam penggunaan pupuk, pestisida atau insektisida pada persawahan, perkebunan atau perladangan ini, para petani harus
memperhatikan faktor keseimbangan ekosistem di sekitarnya. Misalnya dengan mengikuti/mematuhi dosis (takaran) serta intensitas yang
ditetapkan oleh setiap jenis pupuk atau pestisidanya. Jika pemakaian zat-zat kimia tersebut melebihi aturan yang ditetapkan biasanya
akan menimbulkan pencemaran air sungai di sekitar areal pertanian tersebut.
Contoh kasus yang sering terjadi akibat pemakaian zat kimia yang tidak memperhatikan faktor keseimbangan ekosistem adalah pada
pemakaian pupuk N yang intensif. Pemakaian pupuk N secara terus menerus dapat menyebabkan kadar nitrat dalam air sungai di areal
penanaman menjadi tinggi. Akibat yang terjadi kemudian adalah timbulnya penyakitmethemoglobinemia jika air sungai tersebut
dikonsumsi oleh manusia. Selain timbulnya penyakit itu, dapat terjadi pula eutrofikasi. Apakah methemoglobinemia itu, dan apa yang
dimaksud dengan eutrofikasi?
Methemoglobinemia merupakan ketidakmampuan hemoglobin di dalam sel-sel darah merah untuk mengikat oksigen, karena
hemoglobin diikat oleh nitrit. Nitrit ini dihasilkan dari pengubahan nitrat yang mengkontaminasi air minum oleh mikroorganisme pada
saluran pencernaan manusia. Dan tahukah Anda apa akibatnya jika tubuh kita kekurangan oksigen? Sedangkan eutrofikasiadalah
pengeruhan air yang disebabkan oleh berkembang dengan pesatnya alga dan eceng gondok pada perairan yang tercemar nitrat.
Eutrofikasi ini menyebabkan organisme seperti ikan-ikan di perairan tersebut menjadi mati. (perhatikan gambar 21). Maka dari itulah,
pengetahuan mengenai Ekologi serta teknik bertani sangat diperlukan agar tidak terjadi hal-hal yang pada akhirnya akan merugikan
masyarakat sekitar atau para petani sendiri. Menurut Anda bagaimanakah mencegah pencemaran perairan oleh pupuk nitrat? Ya betul,
diantaranya dengan mengadakan pergiliran penanaman jenis tanaman atau rotasi tanaman, sehingga pupuk yang digunakan juga
berganti-ganti.
Masalah penyakit-penyakit yang menyerang tanaman, kini juga sudah banyak diketahui penyebabnya. Sudah banyak jenis virus, bakteri
dan parasit lain yang menyerang tanaman budi daya yang berhasil diidentifikasi dan ditemukan cara pemberantasannya. Hal ini tentu
berkaitan dengan kemajuan di bidang cabang-cabang Biologi seperti virologi, mikrobiologi dan parasitologi. Jadi, cabang-cabang
Biologi yang berhubungan dengan bidang pertanian adalahbotani, anatomi tumbuhan, fisiologi tumbuhan, virologi tumbuhan,
parasitologi, mikrobiologi, genetika dan ekologi.
Perkembangan bioteknologi seperti teknik Rekayasa Genetika, Kultur Jaringan, dan teknik Mutasi Buatan pun kini sudah berhasil
membantu mengatasi masalah rawan pangan. Coba Anda perhatikan uraian berikut ini, mengenai contoh-contoh sumbangan pengetahuan
yang telah diberikan oleh Biologi beserta cabang-cabang ilmunya dalam dunia pertanian:
a.Bioteknologi dan Biologi Molekuler telah berhasil menemukan teknik-teknik untuk Rekayasa
Genetika, seperti teknik transfer nukleus, teknik pemotongan, penyambungan dan penyisipan gen,
dimana teknik-teknik ini bertujuan untuk mencari atau menciptakan jenis tanaman dengan sifat
unggul tertentu (tanaman transgenik). Teknik-teknik rekayasa genetika seperti ini biasanya
dilanjutkan dengan suatu teknik yang disebut Kloning. Istilah Klon merupakan garis turunan individu-
individu yang secara genetik identik. Klon juga diartikan sebagai usaha membuat satu atau lebih
replika (duplikat) suatu individu, sel, ataupun gen. Pengaplikasian yang sudah berhasil dilakukan
adalah pada terciptanya tanaman budi daya yang mampu menghasilkan insektisida sendiri, sehingga
tanaman tersebut tidak perlu disemprot insektisida lagi saat di lahan pertanian nantinya. Contoh jenis
tanaman pangan yang telah berhasil di rekayasa dengan tiujuan tersebut adalah tanaman buah apel,
pir, kol/kubis, brokoli, dan kentang. Teknik rekayasa genetika ini juga sudah berhasil menciptakan
tanaman budi daya yang mampu mengikat nitrogen bebas sendiri dari udara, sehingga tanaman
tersebut tidak perlu diberi pupuk nitrogen sintetik lagi saat di lahan pertanian nantinya. Contoh jenis
tanaman yang sudah berhasil direkayasa untuk tujuan tersebut adalah pada padi dan gandum.b.
Melalui kemajuan di bidang Biologi Molekuler, telah dapat diketahui pula urutan gen
pada genom sel-sel tumbuhan, sehingga para biologiwan dapat mengidentifikasi urutan-urutan gen
tertentu yang bertanggungjawab untuk perkembangan organ. Dengan demikian para biologiwan dapat
memodifikasi arah perkembangan tanaman yang diinginkan. Pengaplikasian teknik ini yang sudah
berhasil dilakukan adalah telah terciptanya batang pohon jati yang dapat tumbuh dengan diameter
besar dan lurus.
c.
Dengan menggunakan teknik kultur Jaringan, tanaman yang sudah diketahui berkhasiat sebagai obat,
atau pun tanaman budi daya yang sudah diketahui keunggulan mutunya, dapat diproduksi dengan
waktu singkat, dalam jumlah yang banyak, tanpa memerlukan lahan yang luas, dan dengan kondisi
steril. Teknik kultur jaringan ini termasuk salah satu usaha kloning, dimana individu-individu baru yang
dihasilkan akan sama persis atau identik dengan suatu tanaman yang sudah diketahui manfaat
maupun keunggulannya. Adapun contoh-contoh tanaman budi daya yang sudah berhasil diperbanyak
dengan teknik kultur jaringan tersebut antara lain tanaman kelapa sawit, tanaman anggrek, tanaman
pisang barangan, dan wortel.
d.Teknik Mutasi Buatan merupakan usaha merubah susunan atau jumlah materi genetik/DNA dengan
menggunakan radiasi sinar radioaktif (sinar X, alpha, beta dan gamma) atau dengan senyawa kimia
(kolkisin). Teknikmutasi dengan sinar gamma biasanya ditujukan untuk menghasilkan biji-biji tanaman
padi dan palawija, agar berumur pendek (cepat dipanen), hasilnya banyak dan tahan terhadap
serangan hama wereng. Selain itu, terdapat teknik mutasi buatan lainnya, yakni teknik perendaman
biji-biji tanaman perkebunan dan pertanian dalam senyawa kolkisin, senyawa ini menyebabkan
tanaman mempunyai buah yang besar dan tidak berbiji; misalnya buah semangka, pepaya, jeruk, dan
anggur tanpa biji, seperti pada gambar 22 berikut. Namun sayangnya tanaman ini tidak dapat
menghasilkan tanaman baru sebagai keturunannya, karena buah-buahan yang dihasilkan tidak
memiliki organ reproduksi yaitu biji. Lalu bagaimanakah caranya bila kita menghendaki buah-buahan
tanpa biji lagi? Ya benar, kita harus memulai lagi dari perendaman biji-biji (benih) dari buah yang
memiliki biji, dengan senyawa kolkisin. Baru kemudian ditanam dan ditunggu hasil buahnya yang pasti
tidak memiliki biji.
PEMANFAATAN BIOLOGI DALAM BIDANG PERIKANAN
Ikan, baik ikan yang hidup di air tawar maupun yang hidup di laut, merupakan organisme air yang dapat dimanfaatkan manusia
sebagai salah satu bahan pangan, karena diketahui kandungan proteinnya sangat tinggi. Selain itu, ikan-ikan yang bentuk ataupun
permukaan tubuhnya tampak menarik dapat dijadikan hiasan dalam sebuah akuarium.
Adapun pemanfaatan Biologi dalam bidang perikanan tampak antara lain dalam upaya pembudidayaan ikan, juga dalam usaha
pelestarian ekosistem perairannya. Pembudidayaan ikan yang telah banyak dilakukan yakni dalam (1) pembuatan tambak-tambak,
karamba jala apung (kajapung), maupun rumpon, serta (2) pelestarian terumbu karang, mangrove, hutan bakau, dan lamun.
Pada tambak-tambak, usaha pembudidayaan ikan-ikan yang diketahui bernilai gizi tinggi atau yang bernilai ekonomis adalah
dengan dilakukannyapemijahan. Dengan teknik pemijahan dalam tambak-tambak, spermatozoa dan sel telur dari ikan jantan dan
ikan betina, dapat dengan mudah bertemu menjadi zigot, tanpa harus terganggu oleh arus air laut. Selain itu telur-telur yang
dihasilkan juga akan terhindar dari para pemangsa/predatornya, sehingga besar kemungkinannya telur-telur itu akan menetas dan
menjadi ikan. Contoh pemanfaatan Biologi lainnya dalam bidang ini adalah dengan diketemukannya manfaat daun singkong yang
ternyata dapat dijadikan pakan tambahan bagi ikan nila merah sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ikan tersebut.
Melalui penelitian-penelitian dalam bidang Biologi juga diketahui bahwa manfaat hutan bakau, mangrove, serta lamun adalah
penting dalam ekosistem pantai. Selain berperan sebagai produsen, ketiga macam ekosistem tersebut diketahui juga memiliki
fungsi fisik. Fungsi fisik tersebut adalah; dengan adanya hutan bakau, mangrove dan lamun, energi hempasan gelombang laut yang
masuk ke pantai dapat tertahan atau berkurang, dengan demikian dapat mencegah abrasi (erosi daratan akibat pasang surut air
laut). Selain itu, ketiga jenis ekosistem pantai tersebut diketahui berperan sebagai penyaring sedimen/lumpur dari daratan, hal ini
sangatlah penting bagi ekosistem terumbu karang, karena terumbu karang memerlukan perairan yang jernih.
Demikianlah pemanfaatan Biologi dalam bidang perikanan. Diharapkan Anda sudah memahaminya. Kini, sebelum kita melangkah
pada pemanfaatan biologi pada bidang industri, perhatikanlah kesimpulan singkat berikut ini.
a. Perkembangan bioteknologi dan biologi molekuler saat ini adalah ditemukannya beberapa teknik rekayasa genetika seperti; teknik transfer nukelus, pemotongan dan penyambungan gen, serta teknik penyisipan gen. Teknik-teknik ini sudah diaplikasikan untuk keperluan bidang peternakan, pertanian, dan kedokteran, melalui kloning.
b. Pada bidang pertanian, teknik rekayasa genetika yang bertujuan menciptakan tanaman dengan sifat unggul tersebut, dilanjutkan dengan teknik kultur jaringan, sehingga tanaman-tanaman berjenis unggul tersebut dapat segera diperoleh dengan waktu singkat, dalam jumlah yang banyak, tanpa memerlukan lahan yang luas, dan dengan kondisi steril.
c. Pada bidang peternakan, teknik rekayasa genetika tersebut dilanjutkan dengan teknik fertilisasi in vitro atau teknik superovulasi, dan kemudian teknik inseminasi buatan, dengan tujuan segera diperoleh ternak jenis unggul dalam jumlah banyak.
d. Pada bidang kedokteran teknik rekayasa genetika dilakukan untuk membantu pasangan suami isteri yang sulit mendapat keturunan/anak, atau bagi mereka yang menghendaki keturunan dengan jenis tertentu (laki-laki atau perempuan). Untuk maksud yang kedua ini, sebelum dilakukan fertilisasi in vitro, terlebih dahulu dilakukan pemisahan gen dari genom sang ayah (X dan Y nya), lalu dipertemukan dengan genom sang ibu. Fertilisasi in vitro dilakukan di luar tubuh sang ibu, dan setelah terbentuk embrio/zigot barulah di implantasikan ke dalam kandungan sang ibu.Pada bidang perikanan, pemanfaatan Biologi adalah sebagai landasan pengetahuan (basic science) dalam usaha pembudidayaan ikan-ikan atau hewan laut lainnya yang telah diketahui memiliki nilai gizi tinggi (yaitu sebagai sumber protein hewani) dan bernilai ekonomis. Selain itu, Biologi juga dapat dijadikan landasan pengetahuan dalam penelitian-penelitian lain yang lebih luas lingkupnya, yakni pada lingkup ekosistem perairan laut dan pantai.
PEMANFAATAN BIOLOGI DALAM BIDANG PETERNAKAN
Seperti halnya pada bidang pertanian, pemanfaatan Biologi pada bidang peternakan pun sudah sedemikian
besar. Dengan menerapkan pengetahuan cabang-cabang Biologi seperti zoologi, anatomi hewan, fisiologi
hewan, genetika, biologi reproduksi, embriologi, dan biologi molekuler/rekayasa genetika, para peternak dan
masyarakat yang lebih luas telah dapat menikmati hasilnya. Melalui penerapan ilmu-ilmu tersebut telah
banyak dihasilkan ternak varietas unggul, diantaranya adalah ayam penghasil banyak telur, ayam pedaging,
sapi pedaging, sapi penghasil banyak susu, dan domba pedaging.
Dalam usaha perbanyakan ternak unggul tersebut kini pun telah banyak menggunakan teknik kawin silang
(hibridisasi) dan teknik kawin suntik (inseminasi buatan). Dengan teknik inseminasi buatan, dapat
dihasilkan keturunan sapi atau domba yang diharapkan tanpa mengenal musim kawin, serta tidak melibatkan
sapi atau domba jantan.
Teknik inseminasi buatan ini diikuti dengan teknik superovulasi, yakni teknik perbanyakan ternak unggul
dengan cara menyuntikkan hormon reproduksi berupa PMSG (pregnant mare serum gonadotrophin)
danHCG (human chorionic gonadotrophin). Hormon-hormon ini berfungsi merangsang terbentuknya sel telur
dalam jumlah banyak sebelum sapi atau domba diinseminasi. Adapun spermatozoa yang berasal dari ternak
jantan dapat diperoleh tidak harus dari ternak jantan secara langsung, tetapi diambil dari tempat penyimpanan
spermatozoa. Teknik penyimpanan spermatozoa menggunakan nitrogen cair bersuhu –196 derajat celcius.
Selain teknik inseminasi dan superovulasi, dewasa ini telah dikembangkan jugateknik fertilisasi in vitro.
Pada teknik ini, embrio dapat dihasilkan di luar uterus (kandungan) induk betina dalam jumlah tertentu. Dan
sebelum embrio ini diimplantasikan (ditanam dalam uterus induk betina) dapat disimpan dalam jangka waktu
tertentu pada nitrogen cair bersuhu –196 derajat celcius. Embrio dari jenis unggul ini kemudian dapat
diimplantasikan ke induk sapi betina yang tidak unggul bunting semu dari species yang sama. Dengan
demikian akan cepat diperoleh banyak sapi unggul.