Transcript
Page 1: callllan l.fUk Nilli$,Ollal - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/02/pikiranrakyat... · pelatihan dan buku-buku soal herbal ini. Kementerian Kesehatan

• Senin

123\ 17 18 19

\<e,j;11 (jPeb.....~..-. " .......•....•.................

420

5 621

Rabu . Kamis

a yaJuniet ,~) Sabtu () lv1inggu

......................................................

722

823

9 10 11 12 13 14 15 16

24 25 26 27 28 29 @)?~/-r-, /

... Jul Ags Sep (/~e..s/

D VET kecap danjeruk nipissebagai obat tradisional un-tuk batuk dan nyeri teng-

gorokan, ternyata bukan sekadar mi-tos atau isapan jempol belaka. PakarIlmu Fannakognosi Universitas Pa-djadjaran Prof Dr Sidik telah menelitikandungan dan khasiat obat tersebutbeberapa tahun lalu, dan hasilnya

memang membuktikan bahwa padu-an kecap dan jeruk nipis itu mampumengatasi batuk.

Fannakognosi merupakah salahsatu ilmu yang mempelajari tentangbagian-bagian tanaman atau hewan

yang dapat di-gu-

nakansebagai obat

alami yang telahmelewati berbagai

macam uji seperti ujifannakodinamik, uji

toksikologi, dan uji bio-fannasetika.Sidik mengatakan, satu

•• callllan l.fUkNilli$,Ollalsendok teh yang dikucuri perasanjeruk nipis mengandung senyawametabolik sekunder yang memilikisifat antibiotik. Itu sebabnya, obat tu-runan dari "nenek moyang" ini di-anggap mampu membunuh bakteripenyebab batuk dan sakit teng-gorokan.

Jika ingin khasiat yang lebih dah-syat, Sidik menganjurkan untukmenambahkan sesendok sambiloto(Andrographis paniculata-Nees),meski hams siap dengan rasa pahityang terkandung dalam tanaman

tersebut. Menurut lulusan LeidenUniversity Belanda itu, sambilotomengandung andrografidin yang

efektif sebagai antivirus, antibak-teri, dan menstimulasi pemben-

tukan antibodi di dalam tubuh. Itusebabnya, sambiloto juga sangat baikuntuk menjaga daya tahan tubuh.

Di tengah perubahan cuaca yangekstrem, Sidik menganjurkan agarmasyarakat melakukan upaya pence-gahan tertular penyakit, dengan caramenjaga daya tahan tubuh agar se-lalu fit. Selain mengonsumsimakanan sehat dan bergizi seimbang,olah raga, juga sebaiknya membi-asakan diri niengonsumsi tanaman-tanaman obat peningkat daya tahantubuh.

!{ lip i n g Hum a 5 U n pad 2 0 , 2

Page 2: callllan l.fUk Nilli$,Ollal - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/02/pikiranrakyat... · pelatihan dan buku-buku soal herbal ini. Kementerian Kesehatan

Temulawak adalah tanaman yangdicontohkan Sidik. Menurut dia, tern-ulawak (Curcuma xanthorrhizaRoxb) mengandung curcuminoid danminyak atsiri yang juga merupakansenyawa metabolik sekunder. Selainmemiliki sifat antibiotik pembunuhbakteri, temulawakjuga dapatmeningkatkan nafsu makan. Caramengolah temulawakjuga terbilangsederhana,cukupdiparuthinggahalus, diperas, lalu airnya diminumbegitu saja, atau dicampur madu. Ra-muan tradisional itu cukup untukmenjaga badan tetap fit sepanjanghari. ' -

Jinten hitam antikankerJinten hitam (Nigella sativa),

meniran (Vilantus nerurii, serta kun-yitjuga disebut-sebut Sidik sebagairesep penjaga daya tahan tubuh. Jin-ten hitam selama ribuan tahun telahdigunakan sebagai antialergi, antias-ma, dan sebagai perawatan untukkekacauan sistem imun di kawasanAsia Tengah. Penelitian terbarumenunjukkan bahwa jinten hitamdapat meningkatkan jumlah sel ma-malia pada percobaan terhadaphewan uji. Manusiajuga menun-jukkan reaksi serupa pada efek yangsama. Penelitian paling hebat menge-

nai jinten hi-tamadalahbahwa tum-buhan ini da-patmenjadiobat an-tikanker.

Untuk rne-ngonsumsi jin-tenhitamcukup ditumbuk atau dimasukkan kedalam blender. Khusus untuk meni-ran, biasanya yang paling banyak di-gunakan adalah meniran berwarnamerah yang mengandung senyawavilantin. Lagi-lagi, tumbuhan inimerupakan senyawa metaboliksekunder yang memiliki sifat antibi-otik.

Sidik yang sudah rneneliti tanaman 'herbal sejak 1958 itu mengatakan, se-jak tahun 1970 orang Indonesia ter-biasa mengonsumsi obat sintetik.Obat-obat ini tentu saja ada efeksampingnya terhadap tubuh manu-sia, salah satunya adalah kelahiranabnormal atau cacat fisik. Itu sebab-nya, saat ini, banyak orang tertarikuntuk kembali kepada alam denganmengonsumsi obat -obatan tradisio-nal.

Sayangnya,minatmasyarakatyangbesar itu seringkali disalahgunakan

oleh orang-orang yang mengaku se-bagai herbalis. Dengan pengetahuanmengenai tanaman obat dari kursusatau pelatihan singkat, orang bisadengan mudah mengklaim bahwadirinya seorang herbalis. Padahal,diperlukan penelusuran secara men-dalam dan menyeluruh mengenai il-mu -sains jamu ini. Sidik menyebut-nya sebagai penelusuran dari hulusampai hilir untuk menjawab banyakpertanyaan "mengapa",

"Sekarang sudah mulai banyakpelatihan dan buku-buku soal herbalini. Kementerian Kesehatan malahsudah membuat beberapa jilid buku"Acuan Sediaan Herbal". Coba orang-orang itu gali ilmunya dulu, tahulebih banyak, sehingga pemanfaatanobat herbal ini tepat, dan merekatidak menjadi korban tipuan orang-orang yang mengaku menguasaiherbal," ungkapnya. (Lia Marlia/-"PR")*** -


Recommended