7/22/2019 Case Psikotik
http://slidepdf.com/reader/full/case-psikotik 1/10
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Psikosis adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidakmampuan individu
menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku kacau atau
aneh. Psikotis akut adalah sekelompok gangguan jiwa yang berlangsung kurang dari satu
bulan dan tidak disertai gangguan mood, gangguan berhubungan dengan zat, atau suatu
gangguan psikotik karena kondisi medis umum. Gangguan psikosis akut dan sementara
adalah sekelompok gangguan jiwa yang :1
1. Onsetnya akut ( 2 minggu)
2. Sindrom polimorfik
3. Ada stresor yang jelas
4. Tidak memenuhi kriteria episode manik atau depresif
5. Tidak ada penyebab organik
B. Epidemiologi1
1. Frekuensi Internasional
Berdasarkan studi epidemiologi internasional, bila dibandingkan dengan skizofrenia,
insidensi nonaffective acute remitting psychoses sepuluh kali lebih tinggi terjadi di negara-
negara berkembang daripada negara-negara industri. Beberapa klinisi meyakini bahwa
gangguan ini lebih sering terjadi pada pasien dengan kelas sosioekonomi yang rendah, pasien
dengan gangguan kepribadian, dan imigran. Pada negara-negara non industri, beberapa
istilah lain sering digunakan untuk menjelaskan bentuk psikosis yang dipicu oleh stress yang
tinggi.
2. Mortality/Morbidity
Sebagaimana episode psikosis lainnya, risiko pasien menyakiti diri sendiri dan/atau
orang lain dapat meningkat
3. Jenis kelamin
Menurut studi epidemiologi internasional, insidensi dari gangguan ini dua kali lebih
tinggi terjadi pada wanita dibandingkan pria. Di Amerika Serikat, sebuah penelitian
mengindikasikan adanya insidensi yang lebih tinggi pada wanita.
4. Usia
7/22/2019 Case Psikotik
http://slidepdf.com/reader/full/case-psikotik 2/10
Gangguan ini lebih sering terjadi pada pasien dengan usia antara dekade ke tiga
hingga awal dekade ke empat. Beberapa klinisi meyakini bahwa pasien dengan gangguan
kepribadian (seperti narcissistic, paranoid, borderline, schizotypal) lebih rentan berkembang
menjadi gangguan psikosis pada situasi yang penuh tekanan.
C. Etiologi1,2
Di dalam DSM III-R faktor psikososial bermakna dianggap menyebabkan psikosis
reaktif singkat, tetapi kriteria tersebuat telah dihilangkan dari DSM IV. Perubahan DSM IV
menempatkan diagnosis gangguan psikotik akut di dalam kategori yang sama dengan
diagnosis psikiatrik lainnya yang penyebabnya tidak diketahui dan diagnosis kemungkinan
termasuk kelompok gangguan yang heterogen.
Pasien dengan gangguan psikotik akut yang pernah memiliki gangguan kepribadian
mungkin memiliki kerentanan biologis atau psikologis ke arah perkembangan gejala
psikotik. Teori psikodinamika menyatakan bahwa gejala psikotik adalah suatu pertahanan
terhadap fantasi yang dilarang, penurunan harapan yang tidak tercapai atau suatu pelepasan
dari situasi psikososial tertentu.
D. Gambaran klinis3
Gejala gangguan psikotik singkat selalu termasuk sekurangnya satu gejala psikotik,
biasanya dengan onset yang tiba-tiba, tetapi tidak selalu memasukkan keseluruhan pola
gejala yang ditemukan pada skizofrenia. Beberapa klinisi telah mengamati bahwa gejala
afektif, konfusi, dan gangguan pemusatan perhatian mungkin lebih sering ditemukan pada
gangguan psikotik singkat daripada gangguan psikotik kronis. Gejala karakteristik untuk
gangguan psikotik singkat adalah perubahan emosional, pakaian, atau perilaku yang aneh,
berteriak-teriak atau diam membisu, dan gangguan daya ingat untuk peristiwa yang belum
lama terjadi. Beberapa gejala tersebut ditemukan pada gangguan yang mengarahkan
diagnosis delirium dan jelas memerlukan pemeriksaan organik yang lengkap, walaupun
hasilnya mungkin negatif.
E. Diagnosis4
1. PPDGJ III
Pedoman diagnostik
7/22/2019 Case Psikotik
http://slidepdf.com/reader/full/case-psikotik 3/10
1.) Menggunakan urutan diagnosis yang mencerminkan urutan prioritas yang
diberikan untuk ciri-ciri utama terpilih dari gangguan ini. Urutan prioritas
yang digunakan adalah
a. Onset yang akut (dalam masa 2 minggu atau kurang sama dengan
jangka waktu gejala-gejala psikotik menjadi nyata dan mengganggu
sedikitnya beberapa aspek kehidupan dan pekerjaan sehari-hari,
tidak termasuk periode prodormal yang gejalanya sering tidak jelas)
sebagai ciri khas yang menentukan seluruh kelompok.
b. Adanya sindrom yang khas (berupa polimorfik = beraneka ragam
dan berubah cepat, atau schizophrenia-like = gejala skizofrenik
yang khas)
c. Adanya stress akut yang berkaitan
d. Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung
2.) Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yang memenuhi criteria episode
manic atau episode depresif, walaupun perubahan emosional dan gejala-gejala
afektif individual dapat menonjol dari waktu ke waktu
3.) Tidak ada penyebab organik, seperti trauma kapitis, delirium atau
demensia. Tidak merupakan intoksikasi akibat penggunaan alcohol atau obat-
obatan
Gejala psikotik berlangsung sekurangnya satu hari tetapi kurang dari satu bulan.
Diagnosis dapat dibuat sebelum periode waktu satu bulan, tetapi harus diterima sebagai
diagnosis sementara. Jika gejala menetap lebih dari satu bulan, diagnosis berubah menjadi
gangguan psikotik lainnya, seperti gangguan skizofreniform.
2. Bentuk-bantuk psikosis akut (PPDGJ III)
1.) F 23.0 Gangguan psikotik polimorfik akut tanpa gejala skizofrenia
a. Onset harus akut (dari suatu keadaan nonpsikotik sampai keadaan psikotik
yang jelas dalam kurun waktu 2 minggu atau kurang);
b. Harus ada beberapa jenis halusinasi atau waham yang berubah dalam jenis
dan intensitasnya dari hari ke hari atau dalam hari yang sama.
c. Harus ada keadaan emosional yang sama beranekaragamnya;
7/22/2019 Case Psikotik
http://slidepdf.com/reader/full/case-psikotik 4/10
d. Walaupun gejala-gejalanya beraneka ragam, tidak satupun dari gejala itu
ada secara cukup konsisten dapat memenuhi kriteria skizofrenia atau
episode manik atau episode depresif.
2.) F 23.1 Gangguan psikotik polimorfik akut dengan gejala skizofrenia
a. Memenuhi kriteria (a), (b), dan (c) yang khas untuk gangguan psikotik
polimorfik akut;
b. Disertai gejala-gejala yang memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia
yang harus sudah ada untuk sebagian besar waktu sejak munculnya
gambaran klinis psikotik itu secara jelas;
c. Apabila gejala-gejala skizofrenia menetap untuk lebih dari 1 bulan maka
diagnosis harus diubah menjadi skizofrenia.
3.) F 23.2 Gangguan psikotik lir-skizofrenia (schizophrenia-like akut)
a. Onset gejala psikotik harus akut (2 minggu atau kurang, dari nonpsikosis
psikosis);
b. Memenuhi kriteria skizofrenia, tetapi lamanya kurang dari 1 bulan;
c. Tidak memenuhi kriteria psikosis polimorfik akut.
4.) F 23.3 Gangguan psikotik akut lainnya dengan predominan waham
a. Onset gejala psikotik harus akut (2 minggu atau kurang, dari nonpsikosis
psikosis);
b. Waham dan halusinasi;
c. Baik kriteria skizofrenia maupun gangguan psikotik polimorfik akut tidak
terpenuhi.
5.) F 23.8 Gangguan psikotik akut dan sementara lainnya
Gangguan psikotik akut lain yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam kategori
manapun.
6.) F 23.9 Gangguan psikotik akut dan sementara YTT
3. DSM IV
DSM IV memiliki rangkaian diagnosis untuk gangguan psikotik, didasarkan
terutama atas lama gejala. Gangguan psikosis akut dan sementara adalah sekelompok
gangguan jiwa yang berlangsung kurang dari satu hari tetapi kurang dari satu bulan
7/22/2019 Case Psikotik
http://slidepdf.com/reader/full/case-psikotik 5/10
dan tidak disertai gangguan mood, gangguan berhubungan dengan zat, atau suatu
suatu gangguan psikotik karena kondisi medis umum.
Untuk gejala psikotik yang berlangsung lebih dari satu hari, diagnosis sesuai
yang harus dipertimbangkan adalah gangguan delusional (jika waham merupakan
gejala psikotik utama), gangguan skizofreniform (jika gejala berlangsung kurang dari
enam bulan) dan skizofrenia jika gejala telah berlangsung lebih dari enam bulan.
Gangguan psikotik singkat diklasifikasikan di dalam DSM IV sebagai suatu
gangguan pasikotik dengan durasi singkat. Kriteria diagnostic ditentukan dengan
sekurangnya ada satu gejala psikotik yang jelas yang berlansung selama satu hari
sampai satu bulan.
Kriteria diagnostik untuk gangguan psikotik akut:
a. Adanya satu (atau lebih) gejala berikut:
1. Waham
2. Halusinasi
3. Bicara disorganisasi ( menyimpang atau inkoheren)
4. Perilaku terdisorganisasi jelas atau katatonik
b. Lama suatu episode gangguan adalah sekurangnya satu hari sampai kurang
dari satu bulan.
c. Gangguan yang muncul bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat
(misalnya obat yang disalahgunakan, suatu medikasi) atau kondisi medis umum.
Sebutkan jika:
Dengan stressor nyata (psikosis reaktif singkat): jika gejala terjadi segera
setelah dan tampak sebagai respons dari suatu kejadian yang semdirian atau
bersama-sama akan menimbulkan stress yang cukup besar bagi hampir setiap
orang dalam keadaan yang sama dalam kultur orang tersebut.
Tanpa stressor nyata: jika gejala psikotik tidak terjadi segera setelah atau
tampaknya bukan sebagai respons terhadap kejadian yang, sendirian atau
bersama-sama, akan menimbulkan stress yang cukup besar bagi hampir setiap
orang dalam keadaan yang sama dalam kultur orang tersebut.
Dengan onset pascapersalinan: jika onset dalam waktu 4 minggu setelah
persalianan.
(Sumber: DSM IV, Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, ed. 4.
7/22/2019 Case Psikotik
http://slidepdf.com/reader/full/case-psikotik 6/10
Hak cipta American Psychiatric Association, Washington, 1994. Digunakan
dengan izin.)
F. Jenis Stresor5,6
Stressor pencetus yang paling jelas adalah peristiwa kehidupan yang besar yang dapat
menyebabkan kemarahan emosional yang bermakna pada tiap orang. Contoh peristiwa adalah
kematian anggota keluarga dekat dan kecelakaan kendaraan yang berat. Klinisi lain
berpendapat bahwa stressor mungkin merupakan urutan peristiwa yang menimbulkan stress
sedang, bukannya peristiwa tunggal yang menimbulkan stress dengan jelas.
G. Diagnosis banding
Diagnosis lain yang dipertimbangkan di dalam diagnosis banding adalah gangguan
buatan ( factitious psikotik karena kondisi medis umum dan gangguan psikotik akibat zat.
Seorang pasien mungkin tidak mau mengakui penggunaan zat , dengan demikian membuat
pemeriksaan intoksikasi zat sulit tanpa menggunakan tes laboratorium. Pasien dengan
epilepsi atau delirium dapat juga datang dengan gejala psikotik seperti yang ditemukan pada
gaangguan psikotik akut.disorder) dengan tanda dan gejala psikologis yang menonjol,
berpura-pura (malingering), gangguan
H. Penatalaksanaan 6
1. Perawatan di rumah sakit
Perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan untuk pemeriksaan dan perlindungan
pasien. Pemeriksaan pasien membutuhkan monitoring ketat terhadap gejala dan pemeriksaan
tingkat bahaya pasien terhadap dirinya sendiri dan orang lain. Lingkungan rumah sakit yang
tenang dan terstruktur juga dapat membantu pasien untuk memperoleh kembali rasa
realitasnya.
2. Farmakoterapi
Dua kelas utama yang harus dipertimbangkan dalam pengobatan gangguan psikotik
akut adalah obat antipsikotik antagonis reseptor dopamine dan benzodiazepine. Khususnya
pada pasien yang berada dalam risiko tinggi untuk mengalami efek samping ekstrapiramidal,
suatu antikolinergik kemungkinan harus diberikan bersama-sama dengan antipsikotik.
Pemakaian jangka panjang medikasi harus dihindari dalam pengobatan gangguan ini, jika
medikasi pemeliharaan diperlukan, klinisi harus mempertimbangkan ulang diagnosis.
7/22/2019 Case Psikotik
http://slidepdf.com/reader/full/case-psikotik 7/10
3. Psiokoterapi
Walaupun perawatan di rumah sakit dan farmakoterapi merupakan kemungkinan
untuk mengendalikan situasi jangka pendek, bagian yang sulit dari terapi adalah integrasi
psikologis ke dalam kehidupan pasien dan keluarganya. Psikoterapi individual, keluarga dan
keompok mungkin diperlukan. Diskusi tentang stressor, episode psikotik, dan perkembangan
strategi untuk mengatasinya adalah topik utama bagi terapi tersebut.
I. Prognosis1,5
Pada umumnya pasien dengan gangguan psikotik singkat memiliki prognosis yang
baik dan penelitian di Eropa telah menyatakan bahwa 50 sampai 80 persen dari semua pasien
tidak memiliki masalah psikiatrik berat lebih lanjut. Lamanya gejala akut dan residual
seringkali hanya beberapa hari. Kadang-kadang gejala depresif mengikuti resolusi gejala
psikotik. Bunuh diri adalah suatu keprihatinan pada fase psikotik maupun fase depresif
pascapsikotik.
Ciri prognosis yang baik untuk gangguan psikotik akut:
- Riwayat premorbid yang baik
- Stressor pencetus yang berat
- Onset gejala mendadak
- Gejala afektif
- Sedikit penumpulan afektif
- Tidak ada saudara yang skizofrenik.
7/22/2019 Case Psikotik
http://slidepdf.com/reader/full/case-psikotik 8/10
BAB III
ANALISIS MASALAH
Anamnesis dan pemeriksaan psikiatrik yang dilakukan terhadap pasien Seorang laki-laki
umur 15 tahun dibawa ke poliklinik RSJ dengan sebab utama marah-marah. Sekitar 8
bulan yang lalu, os kecelakaan lalu lintas, os sempat dirawat dengan patah tulang kaki
dan trauma kepala. Saat itu os pernah dijanjikan untuk dibelikan sepede motor, namun
sampai sekarang os belum juga dibelikan. Kemudian dari 1 minggu yang lalu, pasien
mulai mendengar suara laki-laki yang menyuruh bunuh diri. Namun pasien menolaknya.
Pasien mulai mengalami perubahan perilaku sejak 3 hari yang lalu, ketika anak dari
kakaknya meninggal. Pasien mulai suka marah-marah dengan orang sekitar. Semenjak itu
juga pasien mulai berpikir bahwa orang tuanya dirasuki jin dan timbul suara-suara untuk
membuktikannya dengan menekan jari telapak tangan kanan. Pasien mulai beranggapan
semua orang tidak suka terhadap dirinya, memusuhi, dan berusaha membunuhnya. Pasien
beranggapan bahwa tindakannya dirumah untuk meluruskan permasalahan keluarganya.
Pasien tampak sering menangis sendiri, berbicara tidak nyambung.
Pada pemeriksaan status mentalis didapatkan seorang laki-laki dengan penampilan
yang cukup rapi, kesadaran baik, perilaku dan aktivitas tenang, pembicaraan spontan dan
lancar, intonasi biasa dan kooperatif, afek labil, hipotimik, empati dapat dirabarasakan,
fungsi intelektual sesuai dengan taraf pendidikan, daya konsentrasi baik, ada halusinasi
auditorik, namun tidak ditemukan halusinasi visual, terdapat gangguan proses berpikir
berupa sirkumstansial dan tangensial, terdapat pola sentral, rasa permusuhan/dendam,
waham curiga dan bizarre. Terdapat pula ekolalia dan logorea. Secara keseluruhan yang
diutarakan pasien dapat dipercaya, dan RTA pasien terganggu.
Pada penderita ditemukan gejala psikotik sebagai gejala utama yang berlangsung
hampir setiap hari sejak kurang dari 2 minggu terakhir. Gejala lain yang ditunjukkan
penderita antara lain: mudah curiga terhadap orang lain. Berdasarkan Pedoman
Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia edisi ke III 1993 (PPDGJ-III),
tanda dan gejala yang dialami penderita dapat digolongkan dalam gangguan psikotik akut
dan sementara ( F. 23)
Diagnosis banding yang dipertimbangkan adalah gangguan mental organik. Pada
gangguan mental oraganik ditemukan keluhan berupa kondisi medis umum yang menjadi
penyebab gangguan mental ini berlangsung. Sedangkan pada kasus ini, tidak ditemukan
kondisi medis umum yang menjadi penyebab gangguan ini.
7/22/2019 Case Psikotik
http://slidepdf.com/reader/full/case-psikotik 9/10
Penatalaksanaan yang diberikan pada penderita ini adalah dengan farmakoterapi,
yaitu antipsikotik atipikal risperidone, dengan pertimbangan umur pasien masih muda
yang memungkinkan fungsi kognitif tidak terganggu akibat farmakoterapi antipsikotik.
Prognosis penderita ini adalah dubia ad bonam. Alasannya adalah pada tidak
ditemukannya kelainan kondisi medis, penilaian GAF scale dengan beberapa disabilitas
ringan dan fungsi umum baik serta onset penyakit akut dan adanya dukungan keluarga
yang sangat menentukan keberhasilan terapi.
.
7/22/2019 Case Psikotik
http://slidepdf.com/reader/full/case-psikotik 10/10
DAFTAR PUSTAKA
1. Kaplan, HI dan Sadock, BJ. Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri
Klinis. Jilid satu. Binapura Aksara Publisher. Jakarta; 2010
2. Ingram, dkk. 1993. Catatan Klinik Psikiatri. Jakarta: EGC
3. Katona, Cornelius Dn Robertson Mary. 2005. Psychiatry at a Glance. 3th edition.
London: Blackwall Publishing
4. Muslim R. Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ III. Jakarta;
Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya; 2003
5. Fattemi SH, Clayton PJ. 2008.The Medical Basis of Psychiatry 3rd Ed. USA:
Humana Press
6. Kaplan, Saddock. Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat. Jakarta: Widyaa Medika
Recommended