Case Presentation
Kevin Jonathan Djuanda 2014-091-101
Lay Anastasia Tika Setiawan 2014-091-102
Jean Valeria 2014-091-103Philips Michael Budisusetija
2014-091-104
RSKB Cinta Kasih Tzu ChiRS Atma Jaya
PENYAJIAN KASUS
Identitas Pasien• Nama : Tn. S• Usia : 44 tahun• Alamat : Jl H. Mansyur RT 002/005 no
24• Status : Menikah• Agama : Islam• Pekerjaan : Reklame- advertising
Anamnesis• Keluhan utama :
Mata merah dan penurunan penglihatan turun mendadak pada mata kanan
• Keluhan tambahan: Muncul lapisan putih pada kornea dan ketika kurang tidur akan timbul mata merah
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poli spesialis dengan keluhan utama mata merah dan tidak dapat melihat jelas sejak 1 minggu lalu. Penurunan penglihatan terjadi secara mendadak.
Keluhan lain yang dirasakan adalah 1 hari SMRS, pasien mengeluhkan mata terasa pegal dan ketika terbangun di pagi hari terlihat adalanya lapisan putih tebal pada kornea pasien. Pasien belum pernah pergi ke dokter atau menggunakan obat-obatan untuk mengurangi gejala tersebut. Selain itu, pada konjungtiva bagian temporal, pasien mengeluhkan adanya suatu lapisan putih bening yang muncul sudah sejak 2 tahun lalu, dan tidak ada gangguan penglihatan sebelum 1 minggu lalu.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat diabetes mellitus : disangkal• Riwayat hipertensi : disangkal• Riwayat alergi : disangkal• Riwayat nyeri sendi, kaku sendi : disangkal• Riwayat penyakit kulit dan kelamin : disangkal• Riwayat trauma : +(saat las
besi)
Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat hipertensi : disangkal• Riwayat diabetes mellitus : disangkal• Riwayat anggota keluarga dengan keluhan serupa
: disangkal• Riwayat keluarga dengan penyakit keganasan:
disangkal
Status Ophtalmologi
Posisi bola mata : emetropGerakan bola mata :
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang• Tes fluoresens warna Hijau (+)
ResumeAn
amne
sa - Mata merah diikuti penurunan penglihatan- Munculnya lapisan putih tebal pada kornea bagian nasal- Munculnya lapisan putih bening pada kornea bagian temporal- Riwayat trauma (+)
Pem
erik
saan
Fis
ik Konjungtiva : PterygiumKornea: ulkus kornea OD, corpus alienum OS
Pem
erik
saan
Pen
unja
ng Fluoresense Hijau (+)
Diagnosis• Diagnosis Kerja
Ulkus kornea e.c suspek fungi OD, pterygium OD, dan corpus alienum kornea OS
• Diagnosis BandingUlkus kornea e.c. bakteriKeratitisPseudo pterygium
Tata Laksana• Itraconazole 2x100mg • Ciprofloxacin 2x500mg• Cendo natacen 1 tetes/30 menit OD• Cendo cenfresh 1 tetes/jam OD• Tarivid 0,3% 1 tetes/jam OD• Eksisi corpus alienum OS
Prognosis• Quo ad Vitam : bonam• Quo ad Functionam : dubia• Quo ad Sanationam : bonam
Ulkus Kornea• Hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian
jaringan kornea karena satu dan lain hal. Terbentuknya ulkus pada kornea mungkin banyak ditemukan oleh adanya kolagenase yang dibantuk oleh sel epitel baru dan sel radang.
Penyebab• Bakteri• Jamur• Virus• Hipersensitivitas
Manifestasi Klinis • Mata merah• Sakit mata ringan sampai sedang• Fotofobia• Penglihatan menurun• Kekeruhan pada kornea• Edema kornea• Infiltrasi kornea• Flare• Hipopion• Hifema• Sinekia
Tatalaksana• Tidak boleh dibebat, karena akan menaikkan suhu sehingga
akan berfungsi ebagai inkubator• Sekret yang terbentuk dibersihkan 4 kali sehari• Diperhatikan kemungkinan terjadinya glaukoma sekunder• Debridement sangat membantu penyembuhan• Diberi antibiotika sesuai dengan kausa atau obat lain bila
kausa nya bukan bakteri. Biasanya diberikan secara lokal, kecuali dalam keadaan berat.
Ulkus Kornea oleh Bakteri• kornea yang tidak ada
faktor pencetusnya (kornea yang sebelumnya betul-betul sehat)• Streptokok pneumonia• Streptokok alfa
hemolitik• Pseudomonas
aeroginosa• Klebsiella pneumonia• Spesies moraksella
• Sedangkan dari ulkus kornea yang ada faktor pencetusnya • Stafilokokus
epidermidis• Streptokokus beta
hemolitik• Proteus
Ulkus Streptokokus• Streptokok pneumonia
(pneumokok)• Streptokok viridans
(streptokok alfa hemolitik)
• Streptokok pyogenes (streptokok beta hemolitik)
• Streptokok faecalis (streptokok non-hemolitik)
• ulkus yang menjalar dari tepi ke arah tengah kornea (serpinginous)
• Ulkus berwarna kuning keabu-abuan berbantuk cakram dengan tepi ulkus yang menggaung
• Ulkus cepat menjalar ke dalam dan menyebabkan perforasi kornea, karena eksotoksin yang dihasilkan oleh bakteri
Ulkus Stafilokokus• Dapat dalam bentuk• Infeksi ulkus kornea
sentral• Infeksi ulkus marginal• Ulkus alergi (toksik)
• Ulkus yang berwarna putih kekuningan disertai infiltrat berbatas tegas tepat di bawah defek epitel
Ulkus Pseudomonas• Pada ulkus
pseudomonas bakteri ini ditemukan dalam jumlah yang sedikit.
• Dimulai dengan ulkus kecil di bagian sentral kornea dengan infiltrat berwarna keabu-abuan desertai edema epitel dan stroma
• Ulkus kecil ini dengan cepat melebar dan mendalam serta menimbulkan perforasi kornea
• Ulkus menghasilkan discharge kental berwarna kuning kehijauan
Tatalaksana Ulkus oleh Bakteri• Aminoglikosia
(gentamisin/tobramisin)• Basitrasin zinc• Chloramphenicol• Erythromycin• Fluoroquinolone
(Ciprofloxacin, ofloxacin, levofloxacin)
• Polimixin B/neomisin• Polimixin B/trimetoprim sulfat• Sodium Sulfasetamid• Sulfisoxazole diolamine• Tetrasiklin
• Prednisolone acetate suspension, 0.125%• Prednisolone
sodium phosphate solution 0.125%• Dexamethasone
sodium phosphate suspention, 0.1%
Ulkus Kornea oleh Jamur• Fusarium • Sefalosporium • Asprgilus• Kandida
Prevalensi Meningkat• Penggunaan antibiotik secara berlebihan dalam waktu yang
lama atau pemakaian kortikosteroid jangka panjang.• Fusarium atau sefalosporium menginfeksi kornea setelah
suatu trauma yang disertai lecet • Infeksi oleh jamur lebih sering didapatkan di daerah yang
beriklim tropik, maka faktor ekologi ikut memberikan kontribusi.
Tatalaksana • Topikal antifungal digunakan pada lesi yang superfisial, seperti:• Nystatin (100,000 U/g)• Amphotericin B (0.15%)• Natamycin (5%)• Fluconazole (2%)• Ketoconazole (2%)
• Pada kasus lesi yang dalam perlu ditambahkan dengan sistemik antifungal, seperti• Fluconazole
Ulkus Kornea karena Virus
• Herpes simplex virus• keratitis herpes simpleks ->tampak dendrit yang diikuti vesikel kecil
di lapisan epitel. • Dapat juga terjadi pada bentuk disiform bila mengalami nekrosis di
bagian sentral.
• Tatalaksana : homatropine 5%acyclovir 400 mg selama 5x sehari, kauterisasi dengan asam karbolat atau larutan yodium (7% yodium dan 5% KJ dalam larutan alcohol), NSAID.
Ulkus Kornea karena Reaksi Hipersensitivitas
Ulkus Marginal• bagian perifer, bulat atau segi empat, satu atau banyak dan terdapat
daerah kornea yang sehat antara ulkus dengan limbus.• 50% komorbid konjungtivitis atau blefaritis oleh stafilokokus,
biasanya unilateral. Pada biakan hasil kerokan, tidak ditemukan mikroorganisme penyebab
• dapat ditemukan pada orang tua ->rematik atau debilitas.
• histopatologik : ulkus atau abses epithelial/subepitelial. • Subjektif : penglihatan menurun disertai sakit, lakrimasi, dan
fotofobia. objektif : blefarospasme, injeksi konjungtiva, infiltrat atau ulkus yang sejajar dengan limbus.• Tatalaksana :
kortikosteroid topical 3-4 minggu tetapi dapat rekurens. Antibiotik.
Ulkus Cincin• Lebih jarang ditemukan namun lebih menyebabkan keparahan. • biasanya unilateral, tepat di bagian dalam limbus dan hampir
mengelilingi limbus.• Ulkus cincin biasanya berhubungan dengan penyakit sistemik
seperti disentri basil, RA, dan poliartritis nodosa.• reaksi hipersensitivitas dengan penyebab belum diketahui.• Tatalaksana : steroid.
PTERYGIUM
lesi fibrovaskular konjungtiva yang dapat menyebar hingga kornea, bersifat
degeneratif dan invasif.
Faktor Resiko
• sinar UV• tinggal di iklim tropis dan subtropics• pekerjaan dengan paparan panas tinggi
dan berdebu
Manifestasi Klinis
• Muncul warna pink, putih, merah di mata
• Mata kemerahan / iritasi• Seperti ada benda asing• Gangguan penglihatan
• 3 bagian pterigium :TutupKepala
Badan/ekor
Tata Laksana• Konservatif• Operasi :
The bare sclera technique
A conjunctival autograft technique
Diagnosis Banding• Pseudopterigium• Pinguekula• Pannus• Neoplasia
ANALISA KASUS
Recommended