CATATAN DISKUSI
“PERAN MAHASISWA KRISTIANI PURWOKERTO DI TIGA MEDAN PELAYANAN”
GMKI CABANG PURWOKERTO
2012
CATATAN DISKUSI GMKI “PERAN MAHASISWA KRISTIANI PURWOKERTO DI TIGA MEDAN PELAYANAN”
(PERGURUAN TINGGI, GEREJA DAN MASYARAKAT)
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Cabang Purwokerto Indonesian Christian Student Movement Purwokerto Branch Sekretariat: Jl. Bhayangkara no. 5 Purwokerto – Jawa Tengah
Jan. 1
CATATAN DISKUSI
“Peran Mahasiswa Kristen Purwokerto di 3
(Tiga) Medan Pelayanan”
(Perguruan Tinggi, Gereja, dan Masyarakat)
“Jadikanlah GMKI sebagai pusat kebaktian dan sekolah pemikiran dan ide briliant untuk direalisasikan bagi mereka yang peduli dengan 3 medan pelayanan dengan roh kebangkitan Kristus
dan Proklamasi dan dengan amsal Ut Omnes Unum Sint.” -J. Leimena-
CATATAN DISKUSI GMKI “PERAN MAHASISWA KRISTIANI PURWOKERTO DI TIGA MEDAN PELAYANAN”
(PERGURUAN TINGGI, GEREJA DAN MASYARAKAT)
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Cabang Purwokerto Indonesian Christian Student Movement Purwokerto Branch Sekretariat: Jl. Bhayangkara no. 5 Purwokerto – Jawa Tengah
Jan. 1
PENGANTAR
oleh: Darwin Hartono (Departemen Kaderisasi – BPC GMKI Purwokerto)
“Peran Mahasiswa Kristen Purwokerto di 3 (Tiga) Medan Pelayanan”
Mahasiswa merupakan sebutan bagi orang yang sedang belajar di
Perguruan Tinggi, baik di Universitas, Institut maupun Akademi dan
terdaftar sebagai mahasiswa di Perguruan Tinggi. Akan tetapi, makna dan
pengertian dari kata mahasiswa itu tidaklah sesempit itu. Banyak makna dan
pengertian yang terkandung dari sebuah kata mahasiswa.
Menyandang gelar mahasiswa merupakan suatu kebanggaan
sekaligus tantangan. Betapa tidak, ekspektasi dan tanggung jawab yang
diemban oleh mahasiswa begitu besar. Karena salah satu fungsi mahasiswa
ialah sebagai seorang agen pembawa perubahan, dimana perubahan tersebut
memberikan solusi-solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh suatu
masyarakat bangsa di berbagai belahan di dunia ini.
Secara garis besar, setidaknya ada 3 peran dan fungsi yang
sangat penting bagi mahasiwa, yaitu : Pertama, adalah peranan intelektual.
Mahasiswa sebagai orang yang disebut-sebut sebagai insan intelek haruslah
dapat mewujudkan status tersebut dalam ranah kehidupan nyata. Dalam arti
menyadari betul bahwa fungsi dasar mahasiswa adalah bergelut dengan ilmu
pengetahuan dan memberikan perubahan yang lebih baik dengan
intelektualitas yang ia miliki selama menjalani pendidikan Kedua, peranan
moral, dunia kampus merupakan dunia di mana setiap mahasiswa dengan
bebas memilih kehidupan yang mereka mau. Disinilah mereka dituntut
suatu tanggung jawab moral terhadap diri masing-masing sebagai indidu
untuk dapat menjalankan kehidupan yang bertanggung jawab dan sesuai
dengan moral yang hidup dalam masyarakat. Ketiga, adalah peranan
sosial. Selain tanggung jawab individu, mahasiswa juga memiliki peranan
sosial, yaitu bahwa keberadaan dan segala perbuatannya tidak hanya
bermanfaat untuk dirinya sendiri tetapi juga harus membawa manfaat bagi
lingkungan sekitarnya.
UOUS!
CATATAN DISKUSI GMKI “PERAN MAHASISWA KRISTIANI PURWOKERTO DI TIGA MEDAN PELAYANAN”
(PERGURUAN TINGGI, GEREJA DAN MASYARAKAT)
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Cabang Purwokerto Indonesian Christian Student Movement Purwokerto Branch Sekretariat: Jl. Bhayangkara no. 5 Purwokerto – Jawa Tengah
Jan. 1
PRESENTASI HASIL DISKUSI
Moderator : Standy Christianto (Sekretaris Cabang GMKI Purwokerto)
Pembicara :
1. Pdt. J. Daud Balang, M.Th (Pengajar STII Purwokerto)
2. Drs. Syah Firdaus, M.Si (Dosen FISIP Unsoed Purwokerto)
3. Nursintauli Magdalena, S.E (ANBTI Jakarta)
SESI I : “Peran Mahasiswa Kristen Purwokerto di Masyarakat.
(oleh: Nursintauli Magdalena, S.E / Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika)
“Saya teringat dulu bagaimana sulitnya membangkitkan GMKI yang pernah
tertidur tapi sekarang sudah bangun lagi. Memang GMKI harus ada di tiga
wilayah bukan hanya orangnya tetapi etika seorang GMKI di masyarakat,
Gereja dan Perguruan tinggi. Banyak sebenarnya yang bisa dilakukan
mahasiwa di masayarakat. perbaikan itu harus muncul dan lahir dari diri kita
sendiri, supaya nampak kekristenan kita, supaya nampak buah-buah kasih
kita. gerak seorang mahasiswa tidak hanya di perguruan tinggi, bukan hanya di
gereja tetapi harus mampu berkembang ke masyarakat sehingga buah-buah
kasih Kristus itu pun nampak dari diri seorang mahasiswa Kristiani.”
CATATAN DISKUSI GMKI “PERAN MAHASISWA KRISTIANI PURWOKERTO DI TIGA MEDAN PELAYANAN”
(PERGURUAN TINGGI, GEREJA DAN MASYARAKAT)
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Cabang Purwokerto Indonesian Christian Student Movement Purwokerto Branch Sekretariat: Jl. Bhayangkara no. 5 Purwokerto – Jawa Tengah
Jan. 1
SESI II : “Peran Mahasiswa Kristen Purwokerto di Gereja”
(oleh: Pdt. J. Daud Balang, M.Th / Pengajar di STII Purwokerto)
“Mahasiswa itu adalah bagian dari gereja. Yaitu Eklesia yang berarti
dipanggil keluar. Saya melihat GMKI ini sifatnya Interdominasi jadi
siapapun dimanapun dan tiap apapun bentuk gereja, orangnya bisa
bergabung. Hanya permasalahannya gereja belum siap sampai sekarang ini
dan sangat alergi sekali kalau ada mahasiswa yang bergabung di GMKI karena
menurut pandangan gereja ini akan mempengaruhi dalam hal bertumbuh
dan berkembang. pelayanan mahasiswa di tiap gereja belum bisa dikatakan
maksimal.
Interdominasi itu penting dimana semua gereja harus terlibat didalamnya
dan pelayanan mahasiswa ini bukan hanya terkhusus untuk satu gereja.
Pelayanan yang penginjilan itu yang harus menjadi roh nya termasuk untuk
GMKI ini. dan apa yang menjadi visi misi jangan sampai dilupakan. Kita
sebagai mahasiswa Kristen harus memahami bahwa peran kita adalah
bertumbuh dan pelayanan dalam gereja.”
Dalam hal ini, ada beberapa jenis Liturgi dan semua itu seharusnya diketahui
oleh mahasiswa sehingga disaat mereka ditempatkan di gereja manapun dan
dengan Liturgi (Tata Ibadah) apapun tidak membuat mahasiswa bingung
dengan hal itu. Kalu terjadi kecemburuan? Itu kembali kepada gerejanya dan
jangan sampai membuat mahasiswa lupa dengan status mereka sebagai
mahasiswa yang mempunyai peran dan tanggung jawab selain di gereja tetapi
juga di kampus (Perguruan Tinggi). Jadi, kudu harus seimbang yaa antara
Pelayanan di Gereja dan juga Pelayanan di Kampus. Gak boleh berat sebelah
atau lebih fokus ke salah satu.
CATATAN DISKUSI GMKI “PERAN MAHASISWA KRISTIANI PURWOKERTO DI TIGA MEDAN PELAYANAN”
(PERGURUAN TINGGI, GEREJA DAN MASYARAKAT)
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Cabang Purwokerto Indonesian Christian Student Movement Purwokerto Branch Sekretariat: Jl. Bhayangkara no. 5 Purwokerto – Jawa Tengah
Jan. 1
SESI III : “Peran Mahasiswa Kristen Purwokerto di Perguruan Tinggi”
(oleh: Drs. Syah Firdaus, M.Si)
Shalom!
“Yang namanya GMKI itu tidak lepas dari politik. Sebenarnya mahasiswa
Kristen itu cenderung menagih apa arti dari bhineka tunggal ika? kenapa?
Karena sampai sekarang masih berkembang pengkotak-kotakan. Maka,
GMKI itu bukan milik satu gereja tetapi milik semua gereja yang ada. Kita
bukan hanya harus pandai ber-GMKI tetapi kita juga harus cerdas terutama
dalam ranah kampus (Perguruan Tinggi). Di negara pluralis, yang dibangun
mereka adalah pertemanan dalam hal jaringan. Memang rumusan
masyarakat itu belum rumusan pluralis. Jadi, yang paling penting bagi
GMKI adalah tunjukan perilaku yang beretika. Gereja itu bukan gedungnya tapi
orangnya. Oleh karena itu, ada yang harus dtanamkan dalam setiap orang
Kristen khususnya kader GMKI yaitu menjadi kader yang militant.”
CATATAN DISKUSI GMKI “PERAN MAHASISWA KRISTIANI PURWOKERTO DI TIGA MEDAN PELAYANAN”
(PERGURUAN TINGGI, GEREJA DAN MASYARAKAT)
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Cabang Purwokerto Indonesian Christian Student Movement Purwokerto Branch Sekretariat: Jl. Bhayangkara no. 5 Purwokerto – Jawa Tengah
Jan. 1
PESAN SINGKAT
Oleh Bapak DR. Nur Cahyo (dosen Fakultas Biologi – Unsoed)
“Saya tidak mau berbicara singkat padat dan jelas tapi pengen banyak bicara
dan menghimbau anak-anak untuk ber-GMKI ! Gak perlu takut untuk ikut
organisasi berbau Kristen. Dengan Tinggi Ilmu, kita mempunyai sesuatu yang
tinggi untuk dijual. Ut Omnes Unum Sint!”
LPMI Purwokerto
“Kami bersama-sama sebenarnya sudah bergandengan tangan dengan GMKI
dari tahun (lupa tahunnya). Namun, sekarang itu sudah mulai luntur. Untuk
kedepan, kalau bisa adakan seminar, seperti Seminar Tropical”
CATATAN DISKUSI GMKI “PERAN MAHASISWA KRISTIANI PURWOKERTO DI TIGA MEDAN PELAYANAN”
(PERGURUAN TINGGI, GEREJA DAN MASYARAKAT)
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Cabang Purwokerto Indonesian Christian Student Movement Purwokerto Branch Sekretariat: Jl. Bhayangkara no. 5 Purwokerto – Jawa Tengah
Jan. 1
REFLEKSI
Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi
hukum Kristus (Galatia 6 : 2)
Dalam hal ini, kaum muda yang akan melanjutkan tongkat estafet
perjuangan para pendahulu tentu menjadi alangkah lebih indahnya jika ada
persatuan diantara generasi ini. Berbagai fenomena yang terjadi di negeri ini
tentu perlu ada solusi-solusi yang segar dan kreatif. Tentu hal ini akan secara
maksimal tercapai jika ada kesatuan gerak dan langkah bersama oleh para
pemuda di Indonesia. Seperti peristiwa lahirnya sumpah pemuda 1928,
peristiwa memperjuangkan proklamasi 1945, hingga reformasi tahun 1998,
merupakan perubahan yang diprarkarsai oleh pemuda-pemuda di Indonesia dari
berbagai golongan, suku, agama, dan lainnya. Tujuan para pemuda pada saat itu
kemudian tercapai saat mereka bersatu dalam satu harapan, satu
kepentingan, dan satu perjuangan.
CATATAN DISKUSI GMKI “PERAN MAHASISWA KRISTIANI PURWOKERTO DI TIGA MEDAN PELAYANAN”
(PERGURUAN TINGGI, GEREJA DAN MASYARAKAT)
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Cabang Purwokerto Indonesian Christian Student Movement Purwokerto Branch Sekretariat: Jl. Bhayangkara no. 5 Purwokerto – Jawa Tengah
Jan. 1
IDENTIFIKASI
Revitalisasi Peran dan Posisi
(Pembaruan dalam Mewujudkan Kualitas SDM Organisasi - Persekutuan)
Beberapa hasil identifikasi yang berkaitan dengan kondisi internal yang harus
diperhatikan untuk menjadi dasar penyusunan program guna menjawab
kebutuhan anggota, yakni:
1. Mandeknya aktivitas organisasi yang disebabkan karena lemahnya
konsolidasi internal organisasi. Persoalan mendasar yang biasa dihadapi
adalah lemahnya komitmen untuk menjalankan tanggung jawabnya,
yang kemudian berakibat pada kinerja maupun program yang
diembannya sehingga tidak dilaksanakan secara bertanggungjawab. Hal
lain yang menjadi persolaan adalah karena kurangya pengalaman
organisasi, kurangnya pemahaman dan pengetahuan (pemahan
organisatoris) oleh masing-masing individu/anggota bahkan pengurus.
Di sisi lain, tingkat kesibukkan masing-masing individu juga tidak dapat
dikesampingkan, hal ini berdampak pada arah gerak dan aktivitas
organisasi persekutuan yang melemah.
2. Belum tegasnya implementasi AD/ART–GBHKP-TKO yang dilakukan
oleh pemimpin dan atau anggota terhadap pengurus yang kurang atau
tidak aktif bahkan mengalami kekosongan karena suatu hal, misalnya
pengunduran diri atau keaktifan di wadah lain.
3. Masalah manajemen organisasi merupakan persoalan mendasar, antara
lain persoalan database, inventarisasi dan administrasi. Disisi lain,
belum efektifknya pemberlakuan pola pemeriksaan keuangan oleh
badan harian (Ketua atau Bendahara). Hal ini terjadi karena pada
CATATAN DISKUSI GMKI “PERAN MAHASISWA KRISTIANI PURWOKERTO DI TIGA MEDAN PELAYANAN”
(PERGURUAN TINGGI, GEREJA DAN MASYARAKAT)
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Cabang Purwokerto Indonesian Christian Student Movement Purwokerto Branch Sekretariat: Jl. Bhayangkara no. 5 Purwokerto – Jawa Tengah
Jan. 1
tingkatan badan harian hingga staf sebagai pelaksana, belum memahami
pola manajemen keuangan dan program organisasi yang baik.
4. Menurunnya tingkat partisipasi anggota aktif (mahasiswa), serta dari
pihak dosen Kristen hingga senior (alumni). Selain itu, penurunan
kualitas komunikasi antara pengurus dengan anggota, anggota dengan
anggota, dan pengurus serta anggota dengan senior atau jaringan,
sehingga berdampak pada daya dukung terhadap program kerja (baik
yang sifatnya terstrukur maupun kultural)
5. Situasi paling buruk secara umum yang bisa ditinjau adalah sikap apatis
anggota, ketidakseriusan berproses dalam organisasi dan kurangnya rasa
memiliki terhadap organisasi. Sistem penerimaan anggota yang terlalu
menekankan pada fleksibilitas, berakibat pada banyaknya anggota yang
tidak aktif setelah masa perkenalan dan akhirnya jumlah anggota aktif
semakin berkurang. Masalah fleksibilitas penerimaan anggota juga
berdampak pada melemahnya partisipasi anggota dan bahkan komitmen
anggota dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya
dalamberorganisasi. Disamping itu, tidak adanya pusat infomasi dan
pengembangan sehingga kurangnya untuk menggodok kapasitas dan
kapabilitas anggota.
6. Belum adanya pemetaan sosiologis termasuk data base keanggotaan
biasa dan luar biasa sehingga terhambatnya proses konsolidasi. Dilain
pihak, belum adanya rumusan model dan strategi kewirausahaan yang
baik demi mendukung pendanaan program kerja sehingga dapat
meminimalisasi cara-cara konvensional yang tidak efektif. Sehingga
dalam penataan dan pendayaangunaan sumber daya organisasi belum
berjalan secara maksimal.
7. Format pembinaan berjenjang bagi anggota (umumnya dalam
kepanitiaan atau Latihan Kepemimpinan) mengalami kendala dalam
proses implementasi. Oleh karena itu, tidak ada sosialisasi yang baik,
CATATAN DISKUSI GMKI “PERAN MAHASISWA KRISTIANI PURWOKERTO DI TIGA MEDAN PELAYANAN”
(PERGURUAN TINGGI, GEREJA DAN MASYARAKAT)
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Cabang Purwokerto Indonesian Christian Student Movement Purwokerto Branch Sekretariat: Jl. Bhayangkara no. 5 Purwokerto – Jawa Tengah
Jan. 1
juga belum adanya format pendampingan yang baku baik untuk
keberlangsungan organisasi bagi anggota aktif (mahasiswa).
8. Semakin renggangnya hubungan mahasiswa dengan gereja serta
menurunnya kontribusi mahasiswa bagi gereja-gereja. Di satu sisi,
karena Purwokerto adalah tempat studi transit bagi mahasiswa dari luar,
di sisi lain, ada pula persoalan kurang terbukanya komisi-komisi
pemuda dalam ruang lingkup gereja-gereja untuk membangun
komunikasi dengan mahasiswa pendatang. Dan belum adanya sebuah
forum komunikasi antar komisi pemuda-pemuda gereja di Banyumas,
khususnya Purwokerto.
9. Pengetahuan dan kebijaksanaan pun saat ini tidak menjadi dasar
pengelolaan sumber daya alam, yang mengakibatkan degradasi terhadap
lingkungan. Tantangan diatas yang coba digumuli oleh perguruan
tinggi saat ini yang mana harapan akan lulusannya memiliki
kemampuan soft skill yang berbasis pada hard skill (profesionalitas).
Namun, lemahnya jaringan kerjasama dengan Organisasi Mahasiswa
Intra dan Ekstra Kampus bersama dan lembaga strategis lainnya
menunda para pemuda untuk bersama menggagas agenda kolektif dalam
menyikapi problematika di aras lokal.
10. Persekongkolan pemerintah dan pemodal yang tidak beretika mengubah
identitas Kabupaten Banyumas dari nuansa kesatriaan dan pendidikan
ke nuansa industri, meodernisasi dan keseragaman. Di sisi lain
kesadaran masyarakat dan aktor dalam birokrasi (pemerintahan)
terhadap kebijakan juga sangat minim. Komunikasi politik yang
dibangun antara Jemaat dan pengambil kebijakan (legislatif/eksekutif)
juga masih minim.
CATATAN DISKUSI GMKI “PERAN MAHASISWA KRISTIANI PURWOKERTO DI TIGA MEDAN PELAYANAN”
(PERGURUAN TINGGI, GEREJA DAN MASYARAKAT)
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Cabang Purwokerto Indonesian Christian Student Movement Purwokerto Branch Sekretariat: Jl. Bhayangkara no. 5 Purwokerto – Jawa Tengah
Jan. 1
DOKUMENTASI