PENGARUH PABRIK KERUPUK TERHADAP
PEREKONOMIAN WARGA DESA WANASIGRA KECAMATAN SINDANGKASIH KABUPATEN CIAMIS
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Pemantapan Kaderisasi Mahasiswa
(P2KM)
Oleh,
ASRI LAILA YUNITA
142170124
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2014
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH PABRIK KERUPUK TERHADAP PEREKONOMIAN WARGA DESA WANASIGRA
KECAMATAN SINDANGKASIH KABUPATEN CIAMIS
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Pemantapan Kaderisasi Mahasiswa
(P2KM)
Oleh, ASRI LAILA YUNITA
142170124
Diiketahui oleh
Pembimbing,
DZIKRA HAFIZHAH BUNYAMIN
132170011
Disahkan oleh
Ketua Pelaksana,
CECEP AKBAR BUDINEGARA
132170039
Disetujui oleh Ketua HIMAGEO,
ASEP RUSTANDI
122170036
ABSTRAK
ASRI LAILA YUNITA. (2014). Pengaruh Pabrik Kerupuk Terhadap
Perekonomian Warga Desa Wanasigra Kecamatan Sindangkasih Kabupaten
Ciamis Program Studi Pendidikan Geografi. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Siliwangi. Kerupuk merupakan pelengkap makanan yang sangat digemari masyarakat
Indonesia yang biasanya dimakan sebagai lauk saat makan maupun sebagai
cemilan. Kerupuk ini banyak di gemari terutama karena kerenyahannya dan harganya juga yang terjangkau.
Di daerah Ciamis, terdapat banyak pabrik krupuk. Salah satu diantaranya ada di Desa Wanasigra. Di daerah tersebut banyak berdiri pabrik-pabrik kerupuk yang pekerjanya yang bekerja banyak yang dari warga atau masyarakat yang ada
di sekitar pabrik tersebut. Kerupuk-kerupuk yang sudah jadi didistribusikan lagi atau dijual dari desa ke desa dan dikirim juga ke luar kota. Krupuk yang
didistribusikan tidak hanya berupa satu macam saja, tapi beberapa macam krupuk. Tetapi ternyata jumlah pabrik kerupuk yang ada di desa ini yang mulanya
banyak semakin menurun dan banyak pabrik yang gulung tikar akibat naiknya
harga bahan baku dan penjualannya yang tetap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
keruangan yaitu dimana pabrik kerupuk menjadi topiknya dan aktivitas perekonomian masyarakat Wanasigra serta interelasinya. Analisa data yang digunakan adalah analisis interaktif yang meliputi pengumpulan data, yang
diperoleh dari mengumpulkan sumber-sumber buku referensi, situs internet dan hasil wawancara, serta dokumentasi, selanjutnya reduksi data guna memfokuskan
data atau memilih data yang relevan, lalu penyajian data yang berupa bentuk tulisan, dan penarikan kesimpulan, keempatnya dilakukan hampir bersamaan dan terus-menerus dengan memanfaatkan waktu yang tersisa. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa. Keberadaan pabrik kerupuk ini sangat berpengaruh kepada perekonomian masyarakat. Karena pekerja-pekerja yang bekerja di pabrik pabrik
kerupuk tersebut adalah masyarakat sekitar pabrik yaitu masyarakat desa Wanasigra. Karena pekerja yang bekerja dipabrik kerupuk tersebut hanya menggantungkan penghasilnya dari upah dari bekerja disana.
Keberadaan pabrik yang dibangun oleh wirausaha ini juga berdampak positif, yaitu sebagai pembuka lahan pekerjaan sehingga tingkat pengangguran
menjadi berkurang. Dan selain dampak positif ada juga dampak negatifnya yaitu adanya pabrik ini menimbulkan polusi udara yang diakibatkan oleh kayu bakar yangdigunakan pabrik.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui dampak positif dan negatif dari adanya pabrik. Juga pengaruhnya terhadap perekonomian
masyarakat desa Wanasigra kecamatanan Sindangkasih kabupaten Ciamis.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur, penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T karena berkat
Rahmat serta Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pengaruh Pabrik Kerupuk Terhadap Perekonomian Warga Desa
Wanasigra Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis”. Makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk menempuh Program Pemantapan
Kaderisasi Mahasiswa (P2KM) pada Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Dalam penyusunan makalah ini penulis mengalami berbagai macam
rintangan dan hambatan. Tetapi dengan niat yang kuat, didukung, dan diberi
motivasi oleh berbagai pihak, penulis bisa menyelesaikannya. Oleh sebab itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Orang tua, yang telah memberikan dukungan baik dukungan moral,
maupun material sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
2. Drs.H.Nedi Sunaedi,M.si selaku ketua Program Studi Pendidikan
Geografi yang telah memberikan bimbingan dan arahannya.
3. Seluruh Staf Dosen FKIP Geografi yang selama ini telah memberikan
ilmunya kepada saya selaku penulis.
4. Asep Rustandi, selaku ketua HIMAGEO yang telah memberikan arahan.
5. Cecep Akbar Budinegara, selaku Ketua Pelaksana yang telah bekerja
dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab.
v
6. Dzikra Hafizhah Bunyamin, selaku pembimbing yang telah meluangkan
waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dengan penuh
kesabaran dan ikhlas sehingga, makalah ini dapat selesai.
7. Rekan-rekan yang telah mendukung, memberikan semangat dan tak
bosannya memotivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga Allah SWT. membalas dengan pahala yang sebesar besarnya
kepada mereka atas dukungan dan kebaikan kepada penulis dalam melaksanakan
penyusunan makalah ini.
Akhirnya makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca
umumnya.
Tasikmalaya, November 2014
Penulis
vi
DAFTAR ISI
halaman
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan Makalah ....................................................................................... 2
D. Manfaat Makalah ..................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORETIS
A. Pengertian Pabrik............................................................................... ......4
B. Pengertian Industri................................................................................... 4
C. Pengertian Wirausaha .............................................................................. 4
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Pabrik..................................................................................... 6
B. Sejarah Adanya Pabrik Kerupuk ........................................................... 13
C. Pendapatan Pekerja Pabrik .................................................................... 14
D. Dampak Adanya Pabik Kerupuk ........................................................... 16
E. Pengaruh Pabrik Terhadap Perekonomian Masyarakat Sekitar ............ 21
vii
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................................ 23
B. Saran ..................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar. 3. 1. Kayu Bakar ............................................................................... 19
Gambar. 3. 2. Asap dari Open ......................................................................... 20
Gambar. 3. 3. Pekerja Pabrik ........................................................................... 21
Gambar. 3. 4. Pekerja Pabrik ........................................................................... 22
Gambar. 3. 5. Pekerja Pabrik ........................................................................... 23
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai manusia pastinya memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi, ada
kebutuhan mutlak, kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan
tersier. Tentunya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut maka
manusia harus memiliki cara, salah satunya dengan bekerja.
Pabrik-pabrik yang berada di desa, merupakan suatu pembuka lahan
pekerjaan yang sangat di butuhkan oleh masyarakat sekitar, apalagi yang
memiliki tingkat perekonomian yang rendah, untuk membantu memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Adanya pabrik-pabrik yang didirikan oleh beberapa orang yang
berwirausaha di Desa Wanasigra Kecamatan Sindangkasih Kabupaten
Ciamis, tentunya sangat berpengaruh kepada keadaan perekonomian
masyarakat.
Keberadaan pabrik-pabrik disana sangat membantu warga sekitarnya.
Yang beberapa diantaranya memang menggantungkan penghasilan dari
bekerja di pabrik tersebut. Untuk membantu perekonomian keluarganya.
Pabrik kerupuk di desa wanasigra yang mulanya ada 26 pabrik,
sekarang menjadi 11 pabrik. Penurunan pabrik ini tentu saja berpengaruh pula
kepada masyarakat sekitar yang bekerja di pabrik itu.
2
Dengan permasalahan diatas, penulis merasa tertarik untuk membahas
masalah ini. Sehingga penulis mengambil judul “Pengaruh Pabrik Kerupuk
Terhadap Perekonomian Warga Desa Wanasigra Kecamatan
Sindangkasih Kabupaten Ciamis”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan penulis merumuskan masalahnya
sebagai berikut :
1. Bagaimana dampak positif dan negatif dari keberadaan pabrik kerupuk di
desa Wanasigra?
2. Bagaimana pengaruh pabrik kerupuk kepada perekonomian masyarakat
sekitar ?
C. Tujuan Makalah
Mengacu pada rumusan masalah, maka makalah ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif dari keberadaan pabrik
kerupuk yang ada di desa Wanasigra
2. Untuk mengetahui pengaruh pabrik kerupuk kepada perekonomian
masyarakat sekitar.
3
D. Manfaat Makalah
Setiap pembuatan makalah pasti memiliki manfaat yang sesuai
dengan tujuan makalah yang diharapkan. Adapun manfaat dari makalah ini
yakni :
1. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif dari keberadaan pabrik
kerupuk yang ada di desa Wanasigra
2. Untuk mengetahui pengaruh pabrik kerupuk kepada perekonomian
masyarakat sekitar.
4
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Pengertian Pabrik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat(2008),
Pabrik adalah bangunan dengan perlengkapan mesin tempat membuat atau
memproduksi barang tertentu dalam jumlah besar untuk diperdagangkan.
B. Pengertian Industri
Menurut Kartasapoetra (2000), pengertian industri adalah kegiatan
ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi
dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi lagi
penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun industri dan
perekayasaan industri.
C. Pengertian Wirausaha
Menurut Geoffrey G Meredith el al, wirausaha adalah orang-orang
yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan,
mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan
daripadanya.
Menurut Jean B.Say(1800) wirausaha adalah memindahkan
berbagai sumber ekonomi dari suatu wilayah dengan produktivitas rendah
ke wilayah dengan produktivitas lebih tinggi dan hasil yang lebih besar.
Menurut Joseph Schumpeter (1934), wirausahawan adalah seorang
inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar
5
melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam
bentuk:
1. Memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru,
2. Memperkenalkan metoda produksi baru,
3. Membuka pasar yang baru (new market),
4. Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru,
atau
5. Menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter
mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam
konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya.
6
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pabrik
Pabrik adalah suatu bangunan industri besar di mana para pekerja
mengolah benda atau mengawasi pemrossesan mesin dari satu
produk menjadi produk lain, sehingga mendapatkan nilai tambah.
Kebanyakan pabrik modern memiliki gudang atau fasilitas serupa yang besar
yang berisi peralatan berat yang digunakan untuk lini perakitan. Pabrik
mengumpulkan dan mengkonsentrasikan sumber daya: pekerja, modal,
dan mesin industri.
1. Faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan tempat untuk pabrik baru :
a. Dekat dengan pasar
b. Dekat dengan bahan baku
c. Ongkos transport
d. Penyediaan tenaga kerja
e. Penyediaan sumber tenaga/energi
f. Lingkungan sekitar
g. iklim
2. Klasifikasi Industri :
a. Industri Penghasil Bahan Baku (extractive/primary industry)
7
Industri dengan aktivitas produksi mengolah sumber daya
alam guna menghasilkan bahan baku maupun bahan tambahan lainnya
yang dibutuhkan oleh industri penghasil produk atau jasa.
Contoh : industri perminyakan, industri pengolahan bijih besi, dan
lain-lain.
b. Industri Manufaktur (The Manufacturing Industrie)
Industri yang memproses bahan baku guna dijadikan
bermacam-macam bentuk/model produk, baik yang masih berupa
produk setengah jadi [semi finished good] ataupun produk jadi
[finished goods product]. Di sini akan terjadi transformasi proses –
baik secara fisik maupun kimiawi – terhadap input material dan akan
memberi nilai tambah terhadap material tersebut.
Contoh : industri permesinan, industri mobil, dan lain-lain.
c. Industri Penyalur (Distribution Industries)
Industri yang berfungsi untuk melaksanakan pelayanan jasa
industri baik untuk bahan baku maupun finished goods product. Di
sini bahan baku ataupun bahan setengah jadi akan didistribusikan dari
produsen yang lain dan dari produsen ke konsumen. Operasi kegiatan
akan meliputi aktivitas pembelian dan penjualan, penyimpanan,
sorting, grading, packaging dan moving goods (transportasi).
8
d. Industri Pelayanan/ Jasa (Service Ibndustries)
Industri yang bergerak di bidang pelayanan atau jasa, baik
untuk melayani dan menunjang aktivitas industri yang lain maupun
langsung memberikan pelayanan/jsa kepada konsumen.
Contoh : Bank, jasa angkutan, asuransi, rumah sakit, hotel, dan lain-
lain.
Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian industri adalah
kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang
setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih
tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan
perekayasaan industri.
Bahan mentah adalah semua bahan yang didapat dari sumber daya
alam dan/atau yang diperoleh dari usaha manusia untuk dimanfaatkan lebih
lanjut, misalnya kapas untuk inddustri tekstil, batu kapur untuk industri
semen, biji besi untuk industri besi dan baja.
Bahan baku industri adalah bahan mentah yang diolah atau tidak
diolah yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana produksi dalam industri,
misalnya lembaran besi atau baja untuk industri pipa, kawat, konstruksi
jembatan, seng, tiang telpon, benang adalah kapas yang telah dipintal untuk
industri garmen (tekstil), minyak kelapa, bahan baku industri margarine.
Barang setengah jadi adalah bahan mentah atau bahan baku yang telah
mengalami satu atau beberapa tahap proses industri yang dapat diproses lebih
9
lanjut menjadi barang jadi, misalnya kain dibuat untuk industri pakaian, kayu
olahan untuk industri mebel dan kertas untuk barang-barang cetakan.
Barang jadi adalah barang hasil industri yang sudah siap pakai untuk
konsumsi akhir ataupun siap pakai sebagai alat produksi, misalnya industri
pakaian, mebel, semen, dan bahan bakar.
Rancang bangun industri adalah kegiatan industri yang berhubungan
dengan perencanaan pendirian industri/pabrik secara keseluruhan atau bagian-
bagiannya.
Perekayasaan industri adalah kegiatan industri yang berhubungan
dengan perancangan dan pembuatan mesin/peralatan pabrik dan peralatan
industri lainnya.
3. Pembangunan industri bertujuan untuk :
a. Meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara adil dan
merata dengan memanfaatkan dana, sumber daya alam, dan/atau hasil
budidaya serta dengan memperhatikan keseimbangan dan kelestarian
lingkungan hidup;
b. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara bertahap, mengubah
struktur perekonomian ke arah yang lebih baik, maju, sehat, dan lebih
seimbang sebagai upaya untuk mewujudkan dasar yang lebih kuat dan
lebih luas bagi pertumbuhan ekonomi pada umumnya, serta
memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan industri pada khususnya;
10
c. Meningkatkan kemampuan dan penguasaan serta mendorong
terciptanya teknologi yang tepat guna dan menumbuhkan kepercayaan
terhadap kemampuan dunia usaha nasional;
d. Meningkatkan keikutsertaan masyarakat dan kemampuan golongan
ekonomi lemah, termasuk pengrajin agar berperan secara aktif dalam
pembangunan industri;
e. Memperluas dan memeratakan kesempatan kerja dan kesempatan
berusaha, serta meningkatkan peranan koperasi industri;
f. Meningkatkan penerimaan devisa melalui peningkatan ekspor hasil
produksi nasional yang bermutu, disamping penghematan devisa
melalui pengutamaan pemakaian hasil produksi dalam negeri, guna
mengurangi ketergantungan kepada luar negeri;
g. Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan industri yang menunjang
pembangunan daerah dalam rangka pewujudan Wawasan Nusantara;
h. Menunjang dan memperkuat stabilitas nasional yang dinamis dalam
rangka memperkokoh ketahanan nasional.
4. Faktor Pendukung Pembangunan Industri
a. Indonesia kaya bahan mentah
b. Jumlah tenaga kerja tersedia cukup banyak
c. Tersedia pasar dalam negeri yang banyak
d. Iklim usaha yang menguntungkan untuk orientasi kegiatan industri
e. Tersedia berbagai sarana maupun prasarana untuk industri
f. Stabilitas politik yang semakin mantap
11
g. Banyak melakukan berbagai kerjasama dengan negara-negara lain
dalam hal permodalan, alih teknologi, dll.
h. Letak geografis Indonesia yang menguntungkan
i. Kebijaksanaan pemerintah yang menguntungkan
j. Tersedia sumber tenagalistrik yang cukup
5. Faktor Penghambat Pembangunan Industri
a. Penguasaan teknologi masih perlu ditingkatkan
b. Mutu barang yang dihasilkan masih kalah bersaing dengan negara-
negara lain
c. Promosi di pasar internasional masih sangat sedikit dilakukan
d. Jenis-jenis barang tertentu bahan bakunya masih sangat tergantung
dengan negara lain
e. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan belum merata di seluruh
Indonesia
f. Modal yang dimiliki masih relatif kecil
6. Dampak Positif Pembangunan Industri
a. Terbukanya Lapangan Kerja
Sudah pasti pembangunan kawasan industri akan membuka
ribuan kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar. Disini berbagai jenis
industri akan memerlukan tenaga kerja untuk menjalankan produksi
barang-barang yang dibuat pabrik.
b. Tumbuhnya Berbagai Peluang Usaha Baru
12
Seiring tumbuhnya industri di kawasan industri tersebut maka
akan terbuka beberapa peluang usaha lainnya baik yang terkait
langsung maupun yang tidak terkait langsung dengan industri tersebut.
Beberapa peluang usaha yang akan tumbuh diantaranya, yaitu jasa
perbankan, jasa perdagangan, perumahan, makanan, dan lain-lain.
Selain itu juga semakin dibutuhkannya penyedia peredam panas dan
suara untuk pabrik yang ada di kawasan industri tersebut.
c. Peningkatan Ekspor
Berbagai hasil produksi dari pabrik-pabrik yang ada di kawasan
industri ada yang berorientasi ekspor dan ada yang khusus memenuhi
kebutuhan di dalam negeri. Adanya barang-barang hasil produksi
berorientasi ekspor dapat meningkatkan ekspor di daerah tersebut
khususnya dan negara pada umumnya. Peningkatan ekspor berarti
juga peningkatan pemasukan negara.
d. Meningkatkan Pendapatan Daerah
Pendapatan asli daerah akan meningkat seiring semakin
tumbuhnya industri yang berada di kawasan industri tersebut.
Pendapatan dapat berasal dari pajak industri dan berbagai usaha yang
tumbuh seiring berkembangnya kawasan industri tersebut. Selain itu
juga dengan adanya penambahan penduduk maka ada penambahan
penerimaan pajak yaitu pajak penghasilan dari para pekerja.
13
e. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan kawasan industri yang memberikan dampak
positif diantaranya, yaitu terbukanya lapangan kerja dan peluang
usaha baru, peningkatan pendapatan daerah, dan peningkatan
konsumsi karena banyaknya pekerja yang datang dari sekitar wilayah
dekat daerah yang ada kawasan industri. Hal tersebut berakibat positif
terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
6. Dampak Negatif Pembangunan Industri:
a. Terjadi pencemaran lingkungan
b. Konsumerisme
c. Hilangnya kepribadian masyarakat
d. Terjadinya peralihan mata pencaharian
e. Terjadinya urbanisasi di kota-kota
f. Terjadinya permukiman kumuh di kota-kota
B. Sejarah Adanya Pabrik di Desa Wanasigra
Pabrik yang dibangun oleh seorang yang memiliki jiwa
enterprenership atau memiliki jiwa kewirausahaan di desa kecil, sangatlah
membantu sekali dalam hal ekonomi masyarakat. Seseorang yang memiliki
jiwa wirausaha dan bisa mewujudkan usahanya di masyarakat tentu saja
berpengaruh dalam perekonomian masyarakat, dan juga dapat membantu
mengurangi pengangguran.
Pabrik kerupuk di desa Wanasigra kecamatan Sindangkasih kabupaten
Ciamis ini, pertama kali berdiri pada tahun 1965. Mulanya pabrik kerupuk di
14
desa ini berjumlah 26 pabrik tetapi seiring dengan berjalannya waktu, dan
semakin tingginya harga bahan baku pembuatan kerupuk seperti tepung dan
bumbu bumbu lainnya, sedangkan harga kerupuk dan penjualannya tetap
tidak bertambah, membuat sebagian pabrik pabrik di desa ini gulung tikar.
Dan sekarang jumlah pabrik kerupuk di desa Wanasigra ini berjumlah kurang
lebih 11 pabrik lagi. Karyawan yang bekerja tiap harinya yakni sekitar 22
orang. Mayoritas yang bekerja di pabrik tersebut yakni sebagian besar berasal
dari desa itu sendiri.
Setelah mewawancarai beberapa pemilik kios kios dan pemilik
warung warung kecil di sekitar Sindangkasih dan Ciamis. Hampir seluruhnya
dari mereka menjual kerupuk kerupuk dari pabrik pabrik yang ada di Desa
Wanasigra. Selain karena jaraknya dekat, kerupuk yang dihasilkan dari pabrik
pabri di desa tersebut pun memiliki rasa yang enak, menurut para konsumen.
C. Pendapatan Pekerja Pabrik
Pabrik krupuk yang ada di desa ini telah berhasil meningkatkan hasil
perekonomian masyarakat di desa tersebut. Gaji yang diberikan pada setiap
karyawan tiap harinya minimal Rp.30.000 – Rp.35.000 perhari. Setiap orang
mendapatkan gaji yang berbeda-beda tergantung bagiannya. Kalau kerjanya
membutuhkan tenaga yang lebih atau berat, gaji yang diterimapun juga
banyak. Dan sebaliknya jika kerjanya tidak berat, gaji yang diterimapun juga
lumayan kecil. Tapi rata-rata penghasilannya cukup untuk memenuhi
kebutuhannya sehari-hari.
15
Banyak didirikan bangunan-bangunan khusus industri kerupuk ini
yang bangunannya itu terpisah dari rumah tinggal, biasanya di samping atau
di depan rumah. Pemasaran kerupuk ini hanya sampai di ke daerah kota
Tasikmalaya dan Ciamis. Hasil produksi kerupuk ini juga dipasarkan
langsung oleh para pemilik pabriknya sehingga mereka tahu bagaimana seluk
beluk keadaan pasar atau naik turunnya pemasaran kerupuknya. Keadaan
yang naik turun tersebut berjalan terus seiring dengan kemajuan dan
meningkatnya produksi krupuk yang ada di desa tersebut.
Sempat terjadi penurunan dan naiknya minyak sayur sedikit
mempengaruhi kelancaran industri kerupuk yang ada di desa tersebut.
Diperparah dengan bahan-bahan baku pembuatan kerupuk naik semua, seperti
tepung kayu bakar dan lain sebagainya. Pemilik pabrik krupuk merasa
khawatir, karena kalau harga jual krupuk naik akan mempegaruhi jumlah
pendapatan dan jumlah pengeluaran pada pabrik tersebut. Bukan hanya
pemilik pabrik yang mengeluh, tetapi masyarakat atau konsumen juga
mengeluh. Sebab krupuk adalah makanan pelengkap sehari-harinya, ujar para
konsumen.
Disisi lain, salah satu faktor penyebab meningkatnya pabrik krupuk
yaitu bahan baku yang digunakan dalam pembuatan krupuk menggunakan
bahan yang mudah didapat. Bahan baku utamanya yakni tepung tapioka.
Tepung tapioka diperoleh/dibeli dari Lampung. Tapi kadang dalam pembelian
bahan baku tepung tapioka ini adalah ketidakpastian harga. Harga tepung
16
tapioka kadang berfluktuasi mengikuti kecenderungan harga pasar yang ada
di Lampung.
Bahan baku lain yaitu minyak goreng yang digunakan untuk
menggoreng krupuk yang sudah kering. Minyak goreng diperoleh atau dibeli
dari daerah sekitar Desa, yaitu dari pasar Sindangkasih. Harga minyak goreng
lebih mahal dibandingkan harga tepung tapioka. Disamping itu kayu bakar
digunakan untuk merebus krupuk. Kemudian bahan bakarnya menggunakan
gas. Selain itu krupuk diproduksi dengan menggunakan alat-alat yang
canggih. Meggunakan mesin penggiling yang sudah modern.
D. Dampak Adanya Pabrik Krupuk
Setelah melakukan observasi di Desa Wanasigra terdapat beberapa
dampak positif dan dampak negatif bagi masyarakat dengan adanya pabrik
krupuk. Berikut akan dipaparkan dampak positif dan dampak negatifnya.
1. Dampak positif dari adanya pabrik krupuk tersebut adalah:
a. Sebagai lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar
Dengan adanya pabrik krupuk di desa Wanasigra sangat
berdampak positif bagi masyarakat sekitarnya. Karena sebagian
besar masyarakat banyak yang bekerja di pabrik tersebut. Jadi,
masyarakat tidak perlu jauh-jauh untuk pergi ke luar kota untuk
mencari pekerjaan yang layak, cukup dengan bekerja di pabrik
krupuk sudah mendapatkan penghasilan yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-harinya
17
b. Sebagai salah satu lauk pauk dan makanan pelengkap pada waktu
makan. Pada waktu makan kerupuk sangatlah berperan penting. Di
saat makan kalau tidak ada kerupuk rasanya kurang lengkap. Maka
dari itu kerupuk disebut sebagai makanan pelengkap dan lauk pauk
ketika makan.
c. Masyarakat tidak perlu pergi jauh untuk membeli kerupuk, karena
pabriknya dekat dan terdapat pada warung-warung. Dengan adanya
pabrik krupuk, masyarakat tidak perlu susah atau perhi jauh untuk
membeli krupuk. Kerupuk bisa dicari dimana-mana, misalnya di
warung-warung makan dekat rumah bahkan bisa dicari juga di toko-
toko terdekat. Sebab, pemasaran kerupuk cukup meluas di desa
tersebut maupun di luar desa. Banyak yang dari luar desa yang
membeli krupuk dengan jumlah yang besar kemudian dijual lagi atau
diecerkan ke konsumen-konsumen yang lainnya.
d. Tumbuhnya Berbagai Peluang Usaha Baru
Seiring tumbuhnya industri di kawasan industri tersebut maka
akan terbuka beberapa peluang usaha lainnya baik yang terkait
langsung maupun yang tidak terkait langsung dengan industri
tersebut. Beberapa peluang usaha yang akan tumbuh diantaranya,
yaitu jasa perbankan, jasa perdagangan, perumahan, makanan, dan
lain-lain. Selain itu juga semakin dibutuhkannya penyedia peredam
panas dan suara untuk pabrik yang ada di kawasan industri tersebut.
18
e. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan kawasan industri yang memberikan dampak
positif diantaranya, yaitu terbukanya lapangan kerja dan peluang
usaha baru, peningkatan pendapatan daerah, dan peningkatan
konsumsi karena banyaknya pekerja yang datang dari sekitar
wilayah dekat daerah yang ada kawasan industri. Hal tersebut
berakibat positif terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi di
daerah tersebut.
Pada akhirnya dampak positif dengan adanya kawasan industri dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga akan mengurangi
masyarakat miskin di daerah. Pemerintah juga diharapkan dapat menetapkan
zona kawasan industri sesuai kebijakan industri nasional di berbagai daerah
seluruh Indonesia untuk membuka pertumbuhan ekonomi baru sehingga tidak
hanya terpusat di Pulau Jawa.
19
2. Dampak negatif dari pabrik kerupuk adalah :
Gambar. 3. 1. Kayu Bakar
Dampak negatif dari adanya pabrik kerupuk adalah pencemaran udara,
karena setelah melakukan observasi, di desa Wanasigra, lingkungannya
sangat terjaga dan bersih tidak terlihat adanya pencemaran air yang
disebabkan oleh pabrik kerupuk.
20
Gambar. 3. 2. Asap dari Open
Penyebab-penyebab pencemaran udara dari pabrik kerupuk tersebut
antara lain :
1) Asap dari penggorengan kerupuk.
2) Asap dari kayu bakar.
3) Aroma dari bahan baku bawang dan terasi
Akibat-akibat yang muncul dari pencemaran udara, antara lain :
1) Terganggunya pernapasan.
21
2) Dinding-dinding pabrik berubah warna menjadi hitam akibat asap
pembakaran kayu.
3) Menyebabkan sesak napas, mual, dan lain-lain.
E. Pengaruh Pabrik Terhadap Perekonomian Masyarakat Sekitar
Gambar. 3. 3. Pekerja Pabrik
Pabrik krupuk yang ada di Desa Wanasigra Sindangkasih Ciamis ini
sangat berpengaruh besar pada hasil perekonomian masyarakat. Sebab,
sebagian besar masyarakat yang ada di Desa Wanasigra bekerja dan hanya
berpenghasilan dari gaji yang mereka dapatkan dari pabrik kerupuk ini. Dan
22
penghasilannya dianggap sudah mencukupi kebutuhan sehari-harinya.
Misalnya untuk makan, untuk membayar biaya sekolah sampai bisa membeli
perabotan rumah tangga.
Gambar. 3.4. Pekerja Pabrik
Di samping itu juga, pabrik krupuk sangat berpengaruh besar terhadap
masyarakat dalam hal makanan pelengkapnya. Karena masyarakat tersebut
menganggap bahwa krupuk yang diproduksi oleh pabrik-pabrik kerupuk di
Desa Wanasigra dan karyawannya enak, gurih dan layak untuk dikonsumsi.
Bahkan sampai masyarakat yang ada di luar desa sekalipun banyak yang
mengatakan seperti itu.
23
Gambar. 3.5. Pekerja Pabrik
Dengan demikian pabrik krupuk sangatlah berpengaruh terhadap
masyarakat yang ada disekitarnya maupun karyawan dan si pemilik pabrik
tersebut. Jadi, dengan adanya pabrik krupuk masyarakat bisa lebih sejahtera.
23
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jadi kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah:
1. Pabrik adalah suatu bangunan industri besar di mana para pekerja
mengolah benda atau mengawasi pemrossesan mesin dari satu
produk menjadi produk lain, sehingga mendapatkan nilai tambah.
2. Dampak positif dari adanya pabrik kerupuk adalah :
a. Pembuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat
b. Sebagai salah satu lauk pauk dan makanan pelengkap ketika
makan
c. Masyarakat tidak perlu pergi jauh untuk membeli kerupuk
d. Tumbuhnya berbagai peluang usaha baru
e. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi
Dampak negatif dari adanya pabrik kerupuk
b. Adanya pencemaran air
c. Adanya pencemaran udara
3. Pengaruhnya terhadap perekonomian masyarakat karena sebagian
besar pekerja pabrik kerupuk adalah masyarakat sekitar pabrik, dan
banyak pekerja yang menggantungkan kehidupan keluarganya dari
upah hasil bekerja dipabrik tersebut.
24
B. SARAN
Penulis mengharapkan kepada pembaca agar dapat memahami
pengaruh pabrik terhadap perekonomian masyarakat, yang dapat
membantu perekonomian masyarakat sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Adji, et al. (2007). Ekonomi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kartawan. (2010). Kewirausahaan Untuk Para Calon Entrepreneur. Bandung:
Guardaya Intimarta.
Alma, Buchari. (2013). Kewirausahaan Untuk Mahasiswa Dan Umum. Bandung:
ALFABETA.
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Basu, et al. (1995). Pengantar Bisnis Modern Edisi Ketiga. Yogyakarta: Liberty.
Irawan, Andik. (2013). Sistem Industri Kecil dan Menengah. [Online]. Tersedia:
http://www.slideshare.net/AndikIrawan/tugas-4-sikm-andik- irawan.
(1 Desember 2014 / pukul 20.40)
Geografi. (2010). Pengertian Industri. [Online]. Tersedia: Terdapat dalam
http://geografi-geografi.blogspot.com/2010/11/pengertian-industri-
menurut-uu-no.html. Diakses pada: (1 Desember 2014 / pukul 21.25)
Wiryawiguna. (2012). Pengertian dan Definisi Pabrik/Industri. [Online].
Terdapat dalam http://wiryawiguna.wordpress.com/2012/11/06/pengertian-
dan-definisi-pabrikindustri/. Diakses pada: (1 Desember 2014 / pukul
21.22).
Mienyantono. (2013). Pengertian dan Definisi Wirausaha Menurut Para Ahli.
[Online]. Terdapat dalam
http://lifeskill.staff.ub.ac.id/2013/10/01/pengertian-dan-definisi-wirausaha-
menurut-para-ahli-2/. Diakses pada: (2 Desember 2014 / pukul 08.16)
Anonim. (2014). 5 Dampak Positif Adanya Kawasan Industri.[Online]. Terdapat
dalam http://www.modern-cikande.co.id/lang_id/artikel/5-dampak-positif-
adanya-kawasan-industri/. Diakses pada: (3 Desember 2014 / pukul 06.00)
Wikipedia. (2014). Pabrik. [Online]. Terdapat dalam
http://id.wikipedia.org/wiki/Pabrik. Diakses pada: (3 Desember 2014 /
pukul 06.09)
RIWAYAT HIDUP
Asri Laila Yunita, Lahir di Sukabumi
tanggal 5 juni tahun 1996. Ibu saya bernama
Ichlas Styowati, seorang pengurus rumah
tangga. Dan ayah saya bernama Sarijo yang
berkerja sebagai TNI-AD. Saya adalah anak
kedua dari dua bersaudara, saya mempunyai
satu orang kakak yang bernama Bimbing
Nugraha Jati yang bekerja sebagai POLRI.
Saya menempuh pendididkan pertama
kali di TK Kartika Chandra Kirana III di
Cimahi pada tahun 2000 sampai 2002.
Kemudian melanjutkan ke tingkat sekolah dasar di SDN Baros Mandiri 2 di
Cimahi pada tahun 2002 sampai 2007. Dikarenakan ayah saya dipindah tugaskan
ke Tasikmalaya, saya pun melanjutkan pendidikan sekolah dasar saya di SDN
Kahuripan 2 di Tasikmalaya tahun 2007 sampai 2008. Kemudian setelah lulus
sekolah dasar, saya melanjutkan ke SMPN 2 Tasikmalaya dari tahun 2008 sampai
2011. Setelah lulus dari SMP saya melanjutkan ke SMAN 2 Tasikmalaya dari
tahun 2011 sampai 2014. Setelah lulus dari SMA saya pelanjutkan ke perguruan
tinggi negri di Universitas Siliwangi dari tahun 2014 sampai dengan sekarang.
Recommended