diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayaniSumber:
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
buku
Edisi Asli Bahasa InggrisJudul: Conversational EvangelismPenulis: Norman Geisler & David GeislerPenerbit: Harvest House PublishersTahun terbit: 2009
Edisi Terjemahan Bahasa Indonesia Judul: Conversational EvangelismPenerbit: KatalisTahun terbit: 2010
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
daftar isi
1. Kebutuhan Pra-Penginjilan di Dunia Pascamodern
2. Pendahuluan untuk Conversational Evangelism3. Mempelajari Peran Pemusik4. Mempelajari Peran Pelukis5. Mempelajari Peran Arkeolog6. Mempelajari Peran Ahli Bangunan7. Seni Mengajukan Pertanyaan Kepada Orang
dengan Pandangan-Dunia yang Berbeda8. Seni Menjawab Keberatan-keberatan Sambil
Terus Bergerak Maju9. Meluruskan Kesalahpahaman Umum yang
Memengaruhi Penginjilan
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
sinopsis
Conversational Evangelism merupakan kristalisasi sebuah hasil studi mendalam namun telah dikemas dalam bentuk pelatihan praktis tentang bagaimana melakukan membagikan kabar baik melalui apologetika praktis yang dirangkai dalam percakapan sehari-hari. Jika penginjilan adalah menabur benih Injil, percakapan pra-penginjilan adalah menyiapkan tanahnya (1Kor 3:6). Pra-penginjilan yang dilakukan dengan baik akan membuka kesempatan yang semula tertutup bagi penginjilan.
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
penulis
Rev. Dr. David Geisler Th.M., MABS (Dallas Theological Seminary), D.Min. Apologetika (Southern Evangelical Seminary). Terlibat dalam pelayanan gereja dan pelayanan mahasiswa selama lebih dari 15 tahun.Aktif mengajar di beberapa sekolah teologia di Singapura.Melatih pra-penginjilan di berbagai negara. Mitra pelayanan dari Campus Crusade for Christ, The Navigators, Baptist Student ministries, dll. Pendiri dan pemimpin pelayanan Meekness & Truth (www.meeknessandtruth.org), yang berfokus untuk mengajar orang Kristen menggunakan apologetika bagi penginjilan.
David Geisler
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
penulis
Norman Geisler (B.A., M.A., Wheaton College), Ph.D. (bidang filsafat, Loyola University). Menulis 70 buku dan ratusan artikel baik sendiri maupun bersama rekan penulis lain. Mengajar selama hampir 50 tahun, menjadi pembicara seminar maupun debat di semua 50 negara bagian dan 25 negara. Profesor Kehormatan di bidang Teologia dan Apologetika di Veritas Evangelical Seminary, Murrieta, CA.
Norman Geisler
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
rekomendasi
“Saya sangat merekomendasikan buku ini.” --Ravi Zacharias, Ravi Zacharias International Ministries
“Setiap gereja akan mendapatkan manfaat dengan mengintegrasikan konsep-konsep dari Conversational Evangelism ke dalam program penginjilan dan strategi mereka!” --Josh McDowell, Josh McDowell Ministry “Salah satu dari cara-cara yang paling efektif dan kuat untuk menjangkau dan membantu para pencari kebenaran melintasi batas iman.” --Garry Poole, Ketua Bidang Penginjilan Willow Creek Community Church dan penulis buku Seeker Small Groups
“Conversational Evangelism sungguh menyegarkan.” --Erin Kerr, Pendeta Bidang Penginjilan, Saddleback Church
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
rekomendasi
“Sebagian besar kursus penginjilan mengajarkan kita bagaimana untuk menuai, sehingga menciptakan sebuah mentalitas yang sangat berpusat pada presentasi dan tantangan menerima Injil. Namun, dalam kehidupan nyata, pertobatan lebih merupakan sebuah proses yang memakan waktu. Conversational Evangelism membuka mata kita pada sejumlah usaha yang harus kita investasikan dalam memahami seseorang sebelum kita dapat memaparkan berita Injil. Kami sedang mengusahakan untuk menjadikan metode ini sebagai pelatihan dasar yang perlu diikuti seluruh anggota jemaat.”--Peter Lin, Pendeta Jemaat Grace Baptist Church, Singapura
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
Apa kesamaan antara melakukan penginjilan
pada umumnya dengan naik roller coaster?
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
Anda tidak benar-benar ingin mela-kukannya, dan Anda jelas tidak
berharap bisa menikmatinya.
Parahnya lagi, setelah jatuh bangun melakukannya, Anda selalu merasa bahwa akhirnya Anda hanya kembali lagi ke posisi awal.
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
Meskipun Anda takut, teman Anda mengatakan kepada Anda bahwa itu akan menjadi pengalaman yang pantas untuk dikenang. Anda tahu bahwa jika Anda bisa menyelesaikan satu putaran, maka itu berarti sukses besar. Anda mungkin tidak berpikir lagi apakah Anda akan menikmatinya atau tidak. Yang penting semua ini segera selesai supaya Anda bisa mengatakan bahwa Anda telah berhasil melakukannya.
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
Namun, bagaimana jika penginjilan bisa berbeda?
Bagaimana jika penginjilan bisa menjadi sesuatu yang benar-benar Anda nikmati, bukan semata-mata karena kewajiban?
Bagaimana jika penginjilan bisa menjadi sesuatu, yang saking menikmatinya, akan Anda lakukan setiap hari sepanjang sisa hidup Anda?
Bagaimana jika, setelah Anda belajar membangun jembatan menuju Injil secara efektif, Anda merasa ingin selalu dan selalu memakai setiap pertemuan dengan teman-teman Anda yang bukan orang percaya untuk membawa mereka selangkah demi selangkah semakin dekat pada salib Kristus?
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
1. Banyak Orang Kurang Tertarik dengan Presentasi Injil yang Sederhana “Sebagai staf pelayanan di kampus, saya dilatih untuk menggunakan presentasi Injil sederhana dan beberapa keterampilan apologetika, tetapi saya mengalami masalah ketika mencoba menerapkan hal-hal tersebut pada saat saya sedang menginjili orang. Ketika seseorang menunjukkan bahwa ia tidak tertarik, saya hanya bisa menanyakan alasannya kemudian mengundangnya untuk ikut pendalaman Alkitab atau menceritakan kesaksian pribadi saya.”
Kebutuhan Pra-penginjilan di Dunia Pascamodern
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
2. Dunia Kita Telah Berubah
Penolakan terhadap Nilai-nilai Moral yang Mutlak“Sulit untuk menyatakan pengampunan dosa kepada orang-orang yang percaya bahwa karena moralitas bersifat relatif, maka mereka tidak mempunyai dosa yang perlu diampuni.” Gene Veith, antropolog budaya
Kebutuhan Pra-penginjilan di Dunia Pascamodern
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
2. Dunia Kita Telah Berubah
Meragukan Kebenaran“Seandainya saya hidup pada zaman Kristus, saya bisa menyimpulkan dengan pasti mengenai siapakah Yesus, tetapi kejadian itu sudah lewat 2000 tahun. Jadi, kita tidak dapat dengan pasti membuat kesimpulan-kesimpulan semacam itu lagi.”
Kebutuhan Pra-penginjilan di Dunia Pascamodern
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
3. Peningkatan Intoleransi Terhadap Mereka yang Percaya
pada Kebenaran Mutlak
Kebutuhan Pra-penginjilan di Dunia Pascamodern
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
Jika penginjilan adalah menanamkan benih Injil, maka pra-penginjilan adalah mempersiapkan lahan pikiran dan hati orang untuk membuat mereka lebih bersedia mendengarkan kebenaran (1Kor.3:6).
Mendefinisikan Pra-penginjilan
Karena kondisi dunia masa kini, kita mungkin tidak dapat menanamkan benih Injil sebelum kita mempersiapkan pikiran dan hati orang.
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
Pengertian yang lebih umum: Penginjilan adalah menyatakan kabar baik dan mengundang orang lain untuk percaya kepada Kristus.Pengertian yang lebih tepat: Penginjilan adalah menolong orang yang belum percaya mengambil satu langkah lebih dekat kepada Yesus Kristus, setiap hari dan dengan segala cara.
Mendefinisikan Kembali Pengertian Penginjilan
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
“Selama ini kita percaya bahwa hanya ada dua macam orang Kristen: orang yang menuai dan orang yang tidak taat. Kita harus mulai mengajar-kan, sesegera mungkin, bahwa setiap pekerja harus belajar menuai dan bahwa Allah memanggil beberapa orang untuk menjalankan peran ini secara eksklusif—tetapi setiap orang dapat belajar untuk menabur saat ini juga, di tempat mereka berada.”Tim Downs, staf Campus Crusade for Christ
Mendefinisikan Kembali Pengertian Penginjilan
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
Agar pra-penginjilan membuahkan hasil, maka dalam banyak situasi ...... daripada memaksakan menyelesaikan seluruh pesan
Injil sekaligus dalam satu pertemuan, lebih baik jika kita berpikir dalam kerangka jangka panjang dan meninggalkan seseorang dengan keinginan untuk melanjutkan percakapan yang sama di lain waktu,
... daripada memberitahu hal yang benar, lebih baik jika kita mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menolong teman-teman kita yang belum percaya memunculkan sendiri kebenaran itu.
Strategi Pra-penginjilan
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
Empat Tipe Percakapan Pra-penginjilan
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
PemusikPelukis
Arkeolog Ahli Bangunan
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
1. Mendengarkan aktif 2. Dekonstruksi positif3. Bertanya untuk membuat orang lain dapat
memunculkan apa yang benar4. Mengalihkan beban pembuktian dari kita kepada
mereka (prinsip bumerang)5. Mengetahui penghalang utama terhadap Injil6. Mencari titik temu7. Membangun jembatan menuju Injil (baik jembatan
pikiran maupun perasaan)8. Memahami dasar iman Kristen dan apa yang
membuat Yesus tidak ada bandingannya
Delapan komponen Penyusun Pendekatan Pra-penginjilan
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayaniPemusik: Mendengarkan
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
Pentingnya Mendengarkan:
Membantu kita terhubung dengan lebih baik dengan orang lain.
Membuat orang merasa nyaman bercakap-cakap dengan Anda.
Menemukan hal-hal yang tidak konsisten dalam kepercayaan orang.
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayaniPemusik: Mendengarkan
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
Kita perlu mendengarkan setidaknya 4 jenis nada sumbang atau ketidakselarasan dalam pernyataan seseorang: • Kepercayaan vs Kerinduan hati• Kepercayaan vs Perilaku• Kepercayaan vs Kepercayaan• Kepercayaan yang tidak logis
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
Ajukan pertanyaan yang dapat menolong mereka memunculkan sendiri kebenaran:
1. Pertanyaan untuk mengklarifikasi arti dari istilah-istilah yang tidak jelas.
2. Pertanyaan yang memunculkan ketidakpastian atau memaparkan kepercayaan yang salah.
Pelukis: Memperjelasdiperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
3R dalam Mengajukan Pertanyaan yang berdampak maksimum: • Membuat orang RAGU dengan
cara pandangnya.• Membuat orang itu tidak defensif
tetapi RELA mendengar.• Membuat mereka RINDU
mendengarkan lebih banyak?
Pelukis: Memperjelas
“Aku tidak terlalu yakin apakah yang selama ini kupercayai adalah benar.
Aku ingin tahu lebih banyak tentang Yesus.”
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
Gali dan temukan apa yang sebenarnya menghalangi mereka menerima Injil.
Rancangan di dalam hati manusia itu seperti air yang
dalam, tetapi orang yang pandai tahu menimbanya.
Amsal 20:5
Arkeolog: Menggalidiperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
1. Pastikan yang diangkat adalah masalah sesungguhnya atau sekadar pengalih perhatian.
2. Tentukan sifat dari hambatan: intelektual, emosional, atau kombinasi keduanya.
3. Periksa beban emosional yang spesifik.4. Periksa masalah lain di balik pertanyaan
atau pernyataan.5. Temukan penghalang terbesar mereka.6. Temukan hal yang
memotivasi pencarian jawaban.7. Singkapkan faktor yang
berkaitan dengan kemauan.
Arkeolog: Menggalidiperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
Tujuan: Cari titik temu dan bangun jembatan
menuju berita Injil.
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayaniAhli Bangunan: Membangun
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
1. Temukan keseimbangan antara bukti objektif dan pengalaman subjektif (Kis.14:1; Flp.1:4).
2. Cari pijakan yang sama atau suatu titik temu.3. Bangun jembatan dari kesamaan-kesamaan
cara pandang.4. Hafalkan kerangka dasar untuk
mempertahankan iman kristiani. 5. Ingat tujuannya (2Tim.4:2), yaitu menyingkirkan
halangan-halangan sehingga kita dapat membantu orang lain untuk mengambil langkah semakin dekat kepada Yesus (1Kor.3:6).
6. Bangun penyataan-pernyataan yang positif bagi Kristus dan mencari kesempatan untuk masuk pada pemaparan Injil.
Ahli Bangunan: Membangundiperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
Empat Tipe Percakapan Pra-penginjilan
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
PemusikPelukis
Arkeolog Ahli Bangunan
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
Masalah kita dalam penginjilan yang utama bukanlah metodologinya melainkan kedewasaan.
Mengapa kita merasa susah untuk memiliki kasih yang besar bagi Allah dan kurang memiliki hasrat untuk menjangkau orang-orang yang terhilang? • Kita tidak yakin akan kebenaran kekristenan.• Kita tidak sadar betapa besarnya pengampunan yang
telah diberikan kepada kita. • Kita tidak ingat betapa mendesaknya tugas kita.
Masalah Kedewasaan
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
Semakin sering kita melakukan pra-penginjilan, semakin banyak kesempatan yang kita miliki untuk membagikan Injil. Semakin banyak kesempatan yang kita miliki untuk membagikan Injil, semakin besar kemungkinan bagi banyak orang yang akan datang untuk mengenal Kristus. Oleh karena itu, semakin sering kita melakukan pra-penginjilan, semakin besar kemungkinan orang-orang untuk datang kepada Kristus!
Lakukan!
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani
diperlengkapi untuk melayani