BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan semakin berkembangnya dunia bisnis, maka persaingan
semakin ketat. Seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan manusia
maka permintaan suatu produk akan semakin meningkat pula. Namun
demikian produk-produk yang sudah ada juga telah banyak, produk sejenis
dengan berbagai merek hadir di pasaran, tentunya masyarakat tidak akan
langsung mengambil tindakan membeli sebelum mengetahui seluk beluk
suatu produk. Konsumen akan mencari informasi yang cukup mengenai suatu
produk dari berbagai sumber yang tentunya layak dipercaya.
Bersamaan dengan semakin berkembangnya sarana dan teknologi
komunikasi dengan jangkauan global, maka reklame menjadi sorotan tajam.
Kegiatan reklame yang efektif dipandang mampu mempengaruhi
kecendrungan mengkonsumsi dalam masyarakat. Bahkan hampir semua umur
dan kalangan dalam masyarakat menginginkan produk tertentu. Periklanan
yang efektif akan merubah pengetahuan publik mengenai ketersediaan dan
karakteristik suatu produk serta elastisitas permintaan produk.
Dampak reklame bervariatif tergantung keefektifannya. Dengan
demikian anggaran reklame yang besar tidak selamannya mampu mengubah
penjualan dan market share menjadi besar pula. Membuat suatu reklame
membutuhkan biaya yang cukup besar, maka keefektifan sebuah reklame
menjadi perhatian yang sangat besar dalam mempublikasikan produk.
Reklame yang baik memiliki kelebihan-kelebihan pada setiap unsur
reklame dan kelebihan-kelebihan tersebut dapat menjadi ciri khas suatu
produk tertentu. Reklame yang efektif merupakan reklame yang dirancang
dengan memanfaatkan tujuan reklame, dan manfaat serta sifat reklame secara
tepat. Sebuah reklame memiliki kemampuan dalam memberikan dampak
terhadap tanggapan konsumen. Pesan reklame yang ditanggapi oleh
konsumen berupa unsur-unsur penarik perhatian, pembacaan, pemahaman,
penggugah perasaan, dan pembentuk perilaku dipandang mampu memberikan
keutungan yang lebih bukan hanya bagi produk tetapi juga kepercayaan
konsumen terhadap produsen itu sendiri.
Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Asset DaerahKota Kendari
sebagai Satuan Organisasi di lingkungan Pemerintah dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsi dan perkembangan organisasinya dipengaruhi oleh
lingkungan yang bersifat strategis. Secara terstruktur, salah satu lingkungan
strategis dimaksud adalah berupa Peraturan Daerah tentang Izin Reklamedan
Program, pendekatan ini disajikan sebagai strategi guna mewujudkan Tujuan
dan Sasaran Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Asset DaerahKota Kendari
pada Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2010.
Berdasarkan Peraturan umum Pemerintah Kota Kendari sebagaimana
telah ditetapkan dalam strategi Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Tahun 2006 – 2010 yaitu : “Peningkatan Pelayanan Publik”,
dengan penjelasan bahwa Pemerintah sebagai public service harus
mewujudkan tugas pelayanan tersebut dalam kinerja pemerintah daerah.
Masyarakat yang dilayani harus merasakan pelayanan yang optimal dalam
wujud pelayanan prima dengan prinsip mengutamakan pelanggan, system
yang efektif, melayani dengan hati nurani, perbaikan berkelanjutan dan
memberdayakan pelanggan. Pelayanan prima juga harus mencerminkan
karakteristik pelayanan umum yang sederhana, kejelasan dan kepastian,
keamanan, keterbukaan, efisien, ekonomis, keadilan dan ketepatan waktu.
Untuk mengimplementasikan pelayanan prima tersebut, harus ada
kesungguhan (komitmen), penguasaan dan konsistensi yang sangat tinggi,
oleh karena itu pemberdayaan aparatur sangat penting guna meningkatkan
kompetensi pelayanan sektoral agar tidak mengecewakan masyarakat. Dengan
spirit otonomi daerah diharapkan pelayanan publik akan lebih optimal.
Pelayanan perizinan reklame disuatu daerah sangat bervariasi dan
tergantung pada kebutuhan masyarakat. Pengurusan izin yang dapat di
laksanakan dalam Penyelenggaraan izin reklame diatur dalam Peraturan
Daerah Kota Kendari No. 9 Tahun 2005, Bab II Ayat 1-4 tentang tata cara
memperoleh izinyakni, pertama, Untuk memperoleh izin penyelenggaraan
reklame, pemasang/penyelenggara reklame mengajukan permohonan secara
tertulis kepada Walikota dengan mengisi formulir yang telah
disediakan .Kedua, Setiap permohonan pemasangan/penyelenggaraan reklame
sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1), harus memenuhi syarat- syarat
keindahan, ketertiban, keamanan, kesopanan, kesusilaan, dan
kesehatan.Ketiga,Setiap pemasangan/penyelenggaraaan reklame, disampaikan
terlebih dahulu kepada Kepala Dinas Pendapatan Daerah untuk dibubuhi
tanda pengesahan, cap atau tanda lainnya. Keempat, Pengambilan surat izin
penyelenggaraan reklame dilakukan setelah melunasi semua kewajiban pajak
dan retribusi yang terkait dengan penyelenggaraan reklame. Hal terpenting
yang harus dilakukan pemerintah yaitu dapat mengimplementasikan
pelayanan perizinan reklame terhadap pihak-pihak yang mengajukan izin
secara efektif dan ankuntabel kepada seluruh lapisan masyarakat yang
membutuhkan. Pelayanan tersebut diberikan tanpa harus memandang status,
pangkat dan golongan dari masyarakatdan seluruh masyarakat mempunyai
hak yang sama atas pelayanan-pelayanan tersebut sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
Menurut hasil pengamatan awal penulis, diduga bahwa pada Kantor
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Asset Daerah Kota Kendari dalam proses
pemberian pelayanan kepada masyarakat masih kurang efektif dan kurang
akuntabel, kemudian adanya tambahan biaya yang tinggi dalam mengurus
jasa perizinan reklame diluar prosedur juga merupakan salah satu faktor
hambatan yang dirasakan oleh masyarakat, serta tidak adanya ketepatan
antara waktu, biaya, tenaga, serta sarana dan prasarana yang menyebabkan
pengurusan jasa perizinan tidak berjalan secara efisien dan efektif.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik
melakukan penelitian tentang “Implementasi Peraturan Daerah Izin
Reklame dan Dampaknya Terhadap Pelayanan Publik”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Bagaimana implementasi Peraturan Daerah tentang izin
reklame dan dampaknya terhadap pelayanan publik ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui implementasi peraturan daerah tentang izin
reklame dan dampaknya terhadap pelayanan publik.
b. Untuk mengetahui faktor - faktor apa yang perlu diperhatikan/
diketahui dalam pelayanan izin reklame.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
a. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan kepada Dinas Pendapatan
dan Pengelolaan Asset Daerah (DPPAD) Kota Kendari dalam rangka
untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
b. Bagi penulis, penelitian ini memberikan manfaat yang sangat besar
dan dapat dijadikan pengalaman dan pengetahuan sehingga
dikemudian hari dapat dikembangkan menjadi lebih baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Implementasi
Pembahasan mengenai implementasi merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dalam ilmu administrasi. Dalam hal ini tentunya akan
mengarahkan pada pelaksanaan kegiatan sebagai suatu kebijakan
pembangunan yang dilaksanakan dengan keterlibatan beberapa aspek dan
faktor yang mempengaruhinya. Hal ini semakin jelas bahwa konsep
implementasi merupakan suatu fenomena sistem administrasi negara.
Secara umum istilah implementasi dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia berarti pelaksanaan atau penerapan.Istilah implementasi biasanya
dikaitkan dengan suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan
tertentu.
Kamus Webster, merumuskan secara pendek bahwa to implement
(mengimplementasikan) berarti to provide the means for carryingout
(menyediakan sarana untuk melaksanakan sesuatu), to give practical effect to
(menimbulkan dampak atau akibat terhadap sesuatu). Pengertiantersebut
mempunyai arti bahwa untuk mengimplementasikan sesuatu harusdisertai
sarana yang mendukung yang nantinya akan menimbulkandampak atau akibat
terhadap sesuatu itu (Solichin, 1997 : 67).
Meter dan Horn dalamSolichin (1997 : 65), menyatakan bahwa :
Proses implementasi adalah “those action by public or privateindividuals
groups that are directed the achivement of objectivesset forth in prior
decisions” (tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu-individu atau
pejabat-pejabat atau kelompok - kelompok pemerintah atau swasta yang
diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam
(keputusan kebijaksanaan).
Implementasi menurut Pressman dan Widalwaskydalam Syarifuddin
(2002 : 28) menjelaskan bahwa implementasi dipandang sebagai proses
interaksi antara penentuan tujuan atau kemampuan membuat kaitan – kaitan
tindakan dalam suatu mata rantai sebab akibat guna mencapai hasil yang
diinginkan.
Sejalan dengan pendapat diatas Daniel danSebastiandalam Solichin
(1997 : 68-69) menyatakan bahwa implementasi adalah pelaksanaan
keputusan dasar biasanya dalam bentuk undang–undang, namun dapat pula
berbentuk perintah–perintah atau keputusan– keputusan eksekutif yang
penting atau keputusan–keputusan badan peradilan. Lazimnya keputusan
tersebut mengidentifikasikan masalah–masalah yang ingin diatasi,
menyebutkan secara jelas tujuan yang ingin dicapai dan berbagai cara untuk
menstruktur/mengatur proses implementasi. Proses ini berlangsung setelah
melalui sejumlah tahapan–tahapan tertentu, biasanya diawali dengan tahapan
pengesahan undang–undang kemudian output kebijaksanaan dalam bentuk
pelaksanaan keputusan oleh suatu badan (instansi) pelaksana, kesediaan
dilaksanakannya keputusan–keputusan tersebut oleh sekelompok sasaran.
Sebagai proses implementasi merupakan suatu rangkaian keputusan
dan tindakan yang dimaksud untuk menetapkan suatu keputusan awal
kedalam suatu akibat atau efek tertentu. Dari sudut pandang (output)
implementasi menyangkut tingkatan seberapa jauh (goal) yang telah
diprogramkan benar–benar memuaskan. Selanjutnya implementasi sebagai
akibat (outcome) mengimplementasikan bahwa ada beberapa perubahan yang
diukur dalam berbagai masalah yang menjadi sasaran program.
1) Input, berupa perilaku organisasi, pelaksana dan berbagai sumber daya
yang digunakan sebagai ujung tombak dalam proses administrasi
2) Proses, adalah interaksi aktor yakni antara instansi teknis sebagai
pelaksana dengan pengusaha dan masyarakat.
3) Output, yaitu hasil yang diharapkan akan memberikan dampak positif
kepada pemerintah dan masyarakat sebagai penerima manfaat.
Berdasarkan pandangan ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa
implementasi adalah penerapan suatu hal yang disepakati dari beberapa pihak
untuk implementasi kebijakan adalah suatu penerapan aturan–aturan yang
terakumulasi pada suatu kebijakan dimana hasilnya untuk mengetahui
dampak dari kebijakan tersebut.
B. Konsep Implementasi Peraturan
Implementasi mengacu pada tindakan untuk mencapai tujuan-tujuan
yang telah ditetapkan dalam suatu keputusan, tindakan ini berusaha untuk
mengubah keputusan-keputusan tersebut menjadi pola-pola operasional serta
berusaha mencapai perubahan-perubahan besar atau kecil sebagaimana yang
telah diputuskan sebelumnya. Implementasi pada hakikatnya juga upaya
pemahaman apa yang seharusnya terjadi setelah sebuah program
dilaksanakan. Implementasi peraturan tidak hanya melibatkan instansi yang
bertanggungjawab untuk pelaksanaan peraturan tersebut, namun juga
menyangkut jaringan kekuatan politik, ekonomi, dan sosial. Dalam tataran
praktis, implementasi adalah proses pelaksanaan keputusan dasar
(Hykurniawan, 2009 : 2).
Implementasi peraturan bila dipandang dalam pengertian yang luas,
merupakan alat administrasi hukum dimana berbagai aktor, organisasi,
prosedur, dan teknik yang bekerja bersama-sama untuk menjalankan
peraturan guna meraih dampak atau tujuan yang diinginkan (Winarno, 2002 :
16).
Pengertian implementasi diatas apabila dikaitkan dengan peraturan
adalah bahwa sebenarnya peraturan itu tidak hanya dirumuskan lalu dibuat
dalam suatu bentuk positif seperti undang-undang dan kemudian didiamkan
dan tidak dilaksanakan atau diimplmentasikan, tetapi sebuah peraturan harus
dilaksanakan atau diimplementasikan agar mempunyai dampak atau tujuan
yang diinginkan.
Adapun syarat-syarat untuk dapat mengimplementasikan peraturan
negara secara sempurna menurut Teori Implementasi Hogwood dan Lewis
dalam Wahab ( 1997 : 71-78), yaitu:
a. Kondisi eksternal yang dihadapi oleh badan atau instansi pelaksana tidak
akan mengalami gangguan atau kendala yang serius. Hambatan –
hambatantersebut mungkin sifatnya fisik, politis dan sebagainya.
b. Untuk pelaksanaan program tersedia waktu dan sumber-sumber
yangcukup memadai.
c. Perpaduan sumber-sumber yang diperlukan benar-benar tersedia.
d. Kebijaksanaan yang akan diimplementasikan didasarkan oleh
suatuhubungan kausalitas yang handal.
e. Hubungan kausalitas bersifat langsung dan hanya sedikit mata rantai
penghubungnya.
f. Hubungan saling ketergantungan kecil.
g. Pemahaman yang mendalam dan kesepakatan terhadap tujuan.
h. Tugas-tugas diperinci dan ditempatkan dalam urutan yang tepat.
i. Komunikasi dan koordinasi yang sempurna.
j. Pihak-pihak yang memiliki wewenang kekuasaan dapat menuntut dan
mendapatkan kepatuhan yang sempurna.
Menurut Teori Implementasi Peraturan Edward (1980: 235), faktor -
faktor yang mendukung implementasi kebijakan, yaitu :
1) Komunikasi :Ada tiga hal penting yang dibahas dalam proses
komunikasiperaturan, yakni transmisi, konsistensi, dan kejelasan
(clarity).Faktor pertama yang mendukung implementasi peraturan
adalahtransmisi. Seorang pejabat yang mengimplementasikan peraturan
harusmenyadari bahwa suatu peraturan telah dibuat dan suatu perintah
untuk pelaksanaannya telah dikeluarkan.Faktor kedua yang mendukung
implementasi peraturan adalahkejelasan, yaitu bahwa petunjuk-petunjuk
pelaksanaan peraturan tidakhanya harus diterima oleh para pelaksana
kebijakan, tetapi komunikasitersebut harus jelas.Faktor ketiga yang
mendukung implementasi peraturan adalahkonsistensi, yaitu jika
implementasi peraturan ingin berlangsungefektif, maka perintah-perintah
pelaksanaan harus konsisten dan jelas.
2) Sumber-sumber.Sumber-sumber penting yang mendukung
implementasiperaturan meliputi : staf yang memadai serta keahlian-
keahlian yangbaik untuk melaksanakan tugas-tugas mereka, wewenang
dan fasilitas –fasilitasyang dapat menunjang pelaksanaan pelayanan
publik.
3) Kecenderungan-kecenderungan atau tingkah laku-tingkah laku
Kecenderungan dari para pelaksana mempunyai konsekuensi–
konsekuensipenting bagi implementasi peraturan yang efektif. Jikapara
pelaksana bersikap baik terhadap suatu peraturan tertentu yangdalam hal
ini berarti adanya dukungan, kemungkinan besar merekamelaksanakan
kebijakan sebagaimana yang diinginkan oleh parapembuat keputusan
awal.
4) Struktur birokrasi.Birokrasi merupakan salah satu badan yang paling
sering bahkansecara keseluruhan menjadi pelaksana peraturan, baik itu
strukturpemerintah dan juga organisasi-organisasi swasta.
Menurut Teori Proses Implementasi Kebijakan menurut Meterdan
Horn dalam Winarno (2002: 110), faktor -faktor yang mendukung
implementasi peraturan, yaitu :
a. Ukuran-ukuran dan tujuan peraturan.
Dalam implementasi, tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran suatu
program yang akan dilaksanakan harus diidentifikasi dan diukurkarena
implementasi tidak dapat berhasil atau mengalami kegagalanbila tujuan-
tujuan itu tidak dipertimbangkan.
b. Sumber-sumber peraturan.
Sumber-sumber yang dimaksud adalah mencakup dana
atauperangsang (incentive) lain yang mendorong dan
memperlancarimplementasi yang efektif.
c. Komunikasi antar organisasi dan kegiatan-kegiatan
pelaksanaan.Implementasi dapat berjalan efektif bila disertai
denganketepatan komunikasi antar para pelaksana.
d. Karakteristik badan-badan pelaksana.Karakteristik badan-badan pelaksana
erat kaitannya denganstruktur birokrasi. Srtuktur birokrasi yang baik akan
mempengaruhikeberhasilan suatu implementasi peraturan.
e. Kondisi ekonomi, sosial dan politik.Kondisi ekonomi, sosial dan politik
dapat mempengaruhi badan – badanpelaksana dalam pencapaian
implementasi peraturan.
f. Kecenderungan para pelaksana (implementors).Intensitas kecenderungan-
kecenderungan dari para pelaksanaperaturanakan mempengaruhi
keberhasilan pencapaian peraturan.
Peraturan yang dibuat oleh pemerintah tidak hanya ditujukan
dandilaksanakan untuk intern pemerintah saja, akan tetapi ditujukan dan
harusdilaksanakan pula oleh seluruh masyarakat yang berada di
lingkungannya.
Menurut Anderson dalam Sunggono (1994: 144), masyarakat
mengetahui danmelaksanakan suatu peraturan publik dikarenakan :
1) Respek anggota masyarakat terhadap otoritas dan
keputusankeputusanbadan- badan pemerintah.
2) Adanya kesadaran untuk menerima peraturan.
3) Adanya keyakinan bahwa kebijakan itu dibuat secara sah, konstitusional,
dan dibuat oleh para pejabat pemerintah yangberwenang melalui prosedur
yang ditetapkan.
4) Sikap menerima dan melaksanakan peraturan publik karenaperaturan itu
lebih sesuai dengan kepentingan pribadi.
5) Adanya sanksi-sanksi tertentu yaang akan dikenakan apabila
tidakmelaksanakan suatu peraturan.
Menurut Sunggono (1994: 146- 147), implementasi peraturan
mempunyaibeberapa faktor penghambat, yaitu :
a. Isi peraturan.
Pertama, implementasi peraturan gagal karena masih
samarnyaisiperaturan, maksudnya apa yang menjadi tujuan tidak
cukupterperinci, sarana-sarana dan penerapan prioritas, atau
programprogramperaturan terlalu umum atau sama sekali tidak ada.
Kedua,karena kurangnya ketetapan intern maupun ekstern dari peraturan
yangakan dilaksanakan. Ketiga, peraturan yang akan
diimplementasikandapat juga menunjukkan adanya kekurangan-
kekurangan yang sangatberarti. Keempat, penyebab lain dari timbulnya
kegagalan implementasisuatu peraturan publik dapat terjadi karena
kekurangan – kekuranganyang menyangkut sumberdaya- sumberdaya
pembantu, misalnya yangmenyangkut waktu, biaya/dana dan tenaga
manusia.
b. Informasi.
Implementasi peraturan publik mengasumsikan bahwa
parapemegang peran yang terlibat langsung mempunyai informasi
yangperlu atau sangat berkaitan untuk dapat memainkan perannya
denganbaik.Informasi ini justru tidak ada, misalnya akibat adanya
gangguankomunikasi.
c. Dukungan.
Pelaksanaan suatu peraturan publik akan sangat sulit apabilapada
pengimlementasiannya tidak cukup dukungan untuk pelaksanaanperaturan
tersebut.
d. Pembagian potensi.
Sebab musabab yang berkaitan dengan gagalnya implementasisuatu
peraturan publik juga ditentukan aspek pembagian potensidiantara para
pelaku yang terlibat dalam implementasi.Dalam hal iniberkaitan dengan
diferensiasi tugas dan wewenang organisasipelaksana. Struktur organisasi
pelaksanaan dapat menimbulkanmasalah-masalah apabila pembagian
wewenang dan tanggung jawabkurang disesuaikan dengan pembagian
tugas atau ditandai oleh adanyapembatasan-pembatasan yang kurang jelas
(Sunggono,1994 : 149-153).
Friedric dalam Solichin (1997 : 3) mengemukakan peraturan tindakan
yang mengarah dalam tujuan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau
pemerintah dalam lingkungan tertentu sehubungan dengan adanya hambata –
hambatan tertentu seraya mencari peluang-peluang untuk mencapai tujuan
atau mewujudkan sasaran yang ingin dicapai.
Anderson dalam Solicin (1997: 2) merumuskan peraturan sebagai
pelaku sejumlah aktor (pejabat, kelompok, instansi, pemerintah) atau
serangkaian aktor dalam suatu bidang tertentu.
Menurut PBB, kebijakan itu diartikan sebagai pedoman untuk
bertindak, pedoman itu boleh jadi amat sederhana atau kompleks, bersifat
khusus, luas atau sempit, kabur atau jelas, longgar atau terperinci, bersifat
kualitatif atau kuantitatif, publik atau privat, kebijaksanaan dalam wawancara
ini berupa suatu deklarasi mengenai suatu dasar pedoman bertindak, suatu
arah tindakan tertentu atau program mengenai aktiftas – aktifitas tertentu atau
suatu rencana.
Peraturan perundang-undangan merupakan sarana bagiimplmentasi
peraturan.Suatu peraturanakan menjadi efektifapabila dalam pembuatan
maupun implementasinya didukung oleh saranasaranayang memadai. Adapun
unsur-unsur yang harus dipenuhi agar suatuperaturan dapat terlaksana dengan
baik, yaitu :
a. Peraturan hukum ataupun kebijakan itu sendiri, di mana
terdapatkemungkinan adanya ketidakcocokan – ketidakcocokan
antaraperaturan- peraturan dengan hukum yang tidak tertulis atau
kebiasaanyang berlaku dalam masyarakat.
b. Mentalitas petugas yang menerapkan hukum atau peraturan. Parapetugas
hukum (secara formal) yang mencakup hakim, jaksa, polisi,dan
sebagainya harus memiliki mental yang baik dalam
melaksanakan(menerapkan) suatu peraturan perundang-undangan atau
peraturan,Sebab apabila terjadi yang sebaliknya, maka akan terjadi
gangguangangguanatau hambatan-hambatan dalam
melaksanakanperaturanhukum.
c. Fasilitas, yang diharapkan untuk mendukung pelaksanaan suatuperaturan
hukum. Apabila suatu peraturan perundang-undangan inginterlaksana
dengan baik, harus pula ditunjang oleh fasilitas – fasilitasyang memadai
agar tidak menimbulkan gangguan-gangguan atauhambatan- hambatan
dalam pelaksanaannya.
d. Warga masyarakat sebagai obyek, dalam hal ini diperlukan
adanyakesadaran hukum masyarakat, kepatuhan hukum, dan perilaku
wargamasyarakat seperti yang dikehendaki oleh peraturan
perundangundangan.(Sunggono, 1994 : 158).
C. Konsep Reklame
1. Pengertian Reklame
Reklame adalah benda, alat perbuatan atau media yang menurut
bentuk susunan dan corak ragamnya untuk memperkenalkan
menganjurkan atau memujikan suatu barang, jasa atau orang ataupun
untuk menarik perhatian umum kepada suatu barang jasa atau orang yang
ditempatkan atau dapat dilihat, dibaca dan atau didengar dari suatu tempat
oleh umum.Reklame berasal dari kata re-clamare (bahasa Latin:
Re=berulang, clamare=seruan). Reklame berisi iklan yang ditujukan untuk
dilihat pejalan kaki maupun pengendara kendaraan bermotor yang
melewatinya. Reklame umumnya berisi ilustrasi yang besar dan menarik
disertai dengan slogan. Di Indonesia, terdapat kecenderungan
membedakan reklame dan iklan berdasarkan kategori penempatannya
sehingga reklame digunakan untuk menyebutkan media periklanan ruang
luar, sedangkan iklan untuk menyebutkan media periklanan ruang dalam.
Bila ditinjau dari etimologinya, reklame dan iklan mempunyai
makna yang setara. Iklan dari kata i'lan (bahasa Arab) berarti
pengumuman, dan reklame berarti seruan yang berulang, maka kedua
istilah yang terkait dengan media periklanan ini mengandung makna yang
setara yaitu untuk kegiatan penyampaian informasi kepada masyarakat
atau khalayak sasaran pesan.
2. Sifat – Sifat Reklame
Berikut ini beberapa sifat reklame antara lain sebagai berikut :
a. Persentasi umum, reklame adalah cara komunikasi yang pasif, sifat ini
dapat memberikan keabsahan produk dan penawaran yang terstandar.
b. Tersebar luas, reklame merupakan media periklanan dengan daya
sebar yang luas sehingga pesan yang disampaikan dalam reklame
dapat diketahui oleh publik. Biasanya reklame menginginkan pembaca
membandingan pesan dari reklame yang lain.
c. Tidak bersifat pribadi, reklame memiliki peluang untuk
mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui penggunaan
cetakan dan warna yang penuh dengan unsur–unsur seni.
d. Ekspresi yang kuat, reklame tidak memiliki kemampuan memaksa
pembaca untuk merasa wajib memperhatikan atau menanggapi karena
reklame melakukan komunikasi yang bersifat pasif.
3. Tujuan Reklame
Pada umumnya perusahaan memiliki tujan untuk mencari laba.
Konsekwensinya, menejer harus memilih alternatif periklanan yang dapat
memberikan hasil pada jangka panjang. Salah satu periklanan yang dapat
menjadi alternatif adalah reklame. Tujuan reklame adalah sebagai berikut
a. Reklame Sosial, yaitu reklame yang bertujan untuk kemanusian,
seperti reklame penerangan, peringatan, dan perhatian.
b. Reklame Komersial, yaitu reklame yang bertujuan untuk menawarkan
barang atau produk Kotler (1997 : 57).
4. Manfaat Reklame
Menurut Kotler (1997 : 102) manfaat reklame antara lain :
a. Membawa pesan yang ingin disampaikan oleh produsen kepada
konsumen
b. Mengubah jalan konsumen untuk membeli
c. Memperluas alternatif bagi konsumen konsumen dapat memilih salah
satu diantara beberapa produk sejenis
d. Menimbulkan kepercayaan di hati konsumen terhadap produsen yang
menyampaikan pesan tersebut. Sering ada ungkapan “tak kenal maka
tak sayang”.
5. Izin Penyelenggaraan Reklame
Surat izin penyelenggara reklame adalah naskah dinas yang berisi
pemberian izin kepada seseorang atau badan untuk menyelenggarakan
reklame. Penyelenggara reklame berdasarkan asas peruntukan, estetika,
kesopanan, kesusilaan, kepatutan, dengan berpedoman dengan norma-
norma hukum, keamanan, keterriban, agama, dan adat-istiadat. Maksud
dan tujuan ditetapkan Peraturan Daerah ini adalah sebagai dasar dan
pedoman dalam pemberian izin Penyelenggaraan reklame serta tujuan
ditetapkannya peraturan daerah ini adalah untuk mengatur, membina,
mengawasi, mengendalikan penyelenggaraan reklame, meningkatkan
pelayanan kepada penyelenggara reklame, menciptakan iklim usaha yang
kondusif di bidang penyelenggaraan reklame, serta meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah.Izin Penyelengaraan Reklame dipungut biaya
sebagai pembayaran atas pelayanan pemberian izin kepada
penyelenggaraan reklame, yang menjadi pungutan dalam Peraturan
Daerah adalah setiap Izin Penyelenggaraan Reklame yang bersifat
komersil, orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan
reklame.Jenis-jenis reklame yang di izinkan adalah :
1) Reklame kain
Reklame kain adalah reklame yang diselenggarakan dengan
menggunakan bahan kain, dan atau bahan lain yang sejenis dengan itu.
Reklame kain contohnya adalah umbul-umbul, reklame jenis ini
sering digunakan pada acara-acara tertentu saja seperti reklame kain
atau umbul-umbul.
2) Reklame melekat/stiker/poster.
Reklame melekat/stiker/poster adalah reklame yang berbentuk
lembaran lepas, diselenggarakan dengan cara diberikan atau dapat
diminta untuk ditempelkan, dipasang pada suatu benda milik pribadi
atas prasarana umum. Reklame melekat, reklame udara digunakan
pada saat tertentu saja tidak sering digunakan oleh pemasang reklame
dan merupakan reklame kecil, demikian halnya reklame suara, juga
jarang digunakan meskipun bukan berarti tidak pernah digunakan.
3) Reklame Kendaraan
Reklame kendaraan adalah reklame yang ditempatkan atau
ditempelkan pada kendaraan yang digerakan oleh tenaga mekanik,
tenaga lain yang perusahaan dan atau perwakilannya berdomisili di
wilayah daerah. Reklame jenis ini hampir sama dengan reklame
berjalan bisa kita lihat pada mobil-mobil suatu perusahaan.
4) Reklame Permanen
Reklame permanen adalah reklame yang diselenggarakan
dengan menggunakan media yang sifatnya permanen dan biasanya
digunakan sebagai penunjuk identitas suatu perusahaan, contohnya
papan nama Toko atau Rumah Makan.
Ketentuan perizinan bagi setiaap orang/pribadi atau badan yang
akan memasang/menyelenggarakan reklame untuk tujuan komersil
wajib memperoleh izin dari badan terkait secara resmi dan melalui
prosedur-prosedur yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), disesuaikan peruntukan tata ruang Daerah dengan tujuan
ketertiban dan keindahan penyelenggaraan reklame dalam wilayah
Kota Kendari selanjutnya dimaksudkan pada Bab VI tentang
ketentuan perizinan ayat 1-3, dikeluarkan oleh Walikota atau pejabat
yang ditunjuk dengan mengacu pada Peraturan Daerah Kota Kendari
No. 9 Tahun 2005,Pertama, Setiap orang/pribadi atau badan yang
akan memasang/menyelenggarakan reklame untuk tujuan komersil
wajib memperoleh izin. Kedua,Izin sebagaimanadimaksud pada ayat
(1), disesuaikan dengan peruntukan tata ruang daerah Ketiga,Izin
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2), dikeluarkan oleh
Walikota atau pejabat yang ditunjuk.secara umum dijelaskan bahwa
dengan diberlakunya UU No 22 Tahun 1999 yang kemudian
digantidengan UU No 34 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
maka penyelenggaraan Pemerintah Daerah didasarkan pada prinsip
desentralisasi/otonomi. Atas dasar prinsip otonomi tersebut, maka
daerah diberi kewenangan melakukan pembinaan, pengawasan, dan
penegendalian melalui prosedur perizinan terhadap segala kegiatan
yang dilakukan oleh orang perorangan, kalangan profesi maupun
badan usaha.Penegasan kewenagan tersebut dituangkan pula dalam
berbagai peraturan perundang-undangan dibidang penyelenggaraan
reklame. Adapun hakikatnya pemberian kewenangan tersebut adalah
untuk terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaannya
(Perda No 9 Kota Kendari, 2005 : 6-18).
D. Konsep Pelayanan Publik
Pengertian pelayanan publik menurut Keputusan MENPAN Nomor.
KEP/25 M.PAN/2/2004 menyatakan bahwa pelayanan publik adalah segala
kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik
sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan dalam rangka
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Unit pelayanan publik menurut ketentuan tersebut adalah unit
kerja/kantor pelayanan pada instansi pemerintah termasuk BUMN/BUMD
dan BHMN, yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan
pelayanan kepada penerima pelayanan. Sedangkan pemberi pelayanannya
adalah pegawai instansi pemerintah yang melaksanakan tugas dan fungsi
pelayanan publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pengertian pelayanan dalam Tjiptono (2003 : 52) adalah setiap
kegiatan yang berorientasi pada pemberian kepuasan terhadap pelanggan
dengan memperhatikan syarat-syarat yang dibutuhkan dalam pemberian
pelayanan. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dalam proses pelayanan
untuk mencapai kepuasan pelanggan adalah : (a) Tersedianya pelayanan
setiap saat, (b) Pelayanan mudah dijangkau dari sudut biaya, dan (c)
pelayanan yang diberikan bermutu/berkualitas baik.
Wujud pelayanan publik adalah tingkat kepuasan dari hasil pelayanan
publik yang dilakukan oleh pegawai instansi pemerintah yang dijabarkan
dalam bentuk (Keputusan MENPAN Nomor. KEP/25/M/.PAN/2/2004) :
1) Tingkat pencapaian kinerja unit pelayanan instansi pemerintah dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
2) Penaataan sistem, mekanisme dan prosedur pelayanan, sehingga
pelayanan dapat dilaksanakan secara lebih berkualitas, berdaya guna dan
berhasil.
3) Tumbuhnya kreativitas, prakarsa dan peran serta masyarakat dan upaya
peningkatan kualitas pelayanan publik.
4) Diketahuinya kelemahan atau kekurangan–kekurangan dari masing–
masing unsur dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
5) Diketahuinya kinerja penyelenggara pelayanan yang telah dilaksanakan
oleh unit pelayanan publik secara periodik.
6) Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu diambil dan upaya yang
perlu dilakukan.
7) Diketahuinya indeks kepuasan masyarakat secara menyeluruh terhadap
hasil pelaksanaan pelayanan publik pada lingkup pemerintah pusat dan
daerah.
8) Memacu persaingan positif antar unit penyelenggara pelayanan pada
lingkup pemerintah pusat dan daerah dalam upaya peningkatan kualitas
pelayanan.
9) Bagi masyarakat dapat diketahui gambaran tentang kualitas unit
pelayanan.
Berbagai karakteristik pelayanan yang harus dimiliki oleh perusahaan
pemberi layanan, diutarakan oleh Nisjar (1997 : 89) yaitu :
(a) Kesederhanaan, dalam arti bahwa prosedur/tata cara pelayanan
diselenggarakan secara mudah, lancar, cepat dan tidak berbelit-belit serta
mudah difahami dan dilaksanakan.
(b) Kejelasan, pelayanan yang diberikan secara jelas, sehingga ada suatu
kejelasanbagi pelangganya dalam menerima pelayanan tersebut.
(c) Efisien, pemberian pelayanan senantiasa diusahakan agar pelayanan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
(d) Ketepatan Waktu memberikan pelayanan senantiasa memberikan
kecepatan waktu yang sudah ditentukan.
(e) Keterbukaan, pelanggan setiap saat dengan mudah memperoleh berbagai
informasi yang berkaitan dengan pelayanan secara terbukadalam berbagai
kegiatan pelayanan baik teknis maupun administrasi, pelanggan selalu
diperlakukan dengan motto “costumer is king and costumer is always
right”.
Pada hakekatnya, keberadaan pemerintah untuk melayani masyarakat
serta menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap anggota masyarakat
mengembangakan kemampuan dan kreatifitasnya demi tujuan bersama
(Rasyid, 1998 : 2).
Pelayanan publik oleh Pemerintah daerah merupakan salah satu
perwujudan dan fungsi aparatur Negara sebagai abdi Negara. Pelayanan
publik Pemerintah Daerah dimaksudkan untuk mensejahterakan masyarakat.
Sebagai suatu sistem pelayanan, pelayanan Pememerintah Daerah merupakan
kombinasi antara service operating system and service delivery system
lovelock. Pemberian pelayanan menekankan pada service delivery system,
yaitu bagaimana birokrasi menyampaikan jasa pelayanan kepada masyarakat.
Ketetapan strategi pemberian pelayanan pemerintah daerah ditentukan oleh
kualitas pelayanan yang ditawarkan dan diukur oleh pelayanan yang dirasakan
oleh masyarakat.
Dalam konteks hubungan Pemerintah dengan masyarakat serta
berkaitan dalam pelayanan publik, menurut Syaefullah (1999 : 5) bahwa
pelayanan yang diberikan pada masyarakat umum yang menjadi warga
Negara maupun yangsecara sah menjadi penduduk Negara yang
bersangkutan, lebih lanjut menguraikan sebagai suatu proses dalam pelayanan
umumnya terjadi interaksi antara yang memberikan pelayanan dengan yang
diberi pelayanan kepada masyarakat. Sedangkan masyarakat sebagai pihak
yang member mandat kepada Pemerintah mempunyai hak untuk memperoleh
pelayanan.
Widodo (2001 : 209) mengemukakan bahwa pelayanan publik adalah
pemberian layanan (melayani) keperluan orang lain atau masyarakat yang
mempunyai kepentingan pada organisasi sesuai dengan aturan pokok atau tata
cara yang telah ditetapkan. Dilain pihak Thoha dalam Seanipar, (1997 :78)
menyatakan bahwa pelayanan publik sebagai usaha yang dilakukan oleh
seorang, kelompok, instansi tertentu untuk memberikan bantuan dan
kemudahan kepada masyarakat dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka berbicara tentang pelayanan
masyarakat akan melibatkan 4 (empat) unsur yang terkait :
1) Pihak Pemerintah atau birokrasi yang melayani.
2) Pihak masyarakat yang dilayani.
3) Terjalin hubungan antara yang dilayani dan yang melayani.
4) Adanya pengaruh lingkungan diluar birokrasi dan masyrakat seperti
politik, sosial, budaya dan ekonomi.
Berdasarkan berbagai pengertian diatas tentang pelayanan publik
menunjukkan bahwa kualitas selalu berfokus pada pelanggan
(Masyarakat).Dengan demikian baik buruknya produk layanan masyarakat
yang diberikan lebih banyak akan tergantung pada sejauh mana tanggapan
atau kepuasan penerima pelayanan.
E. Kerangka Pikir
Untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini, maka digunakan
alat analisis deskriptif kualitatif untuk mengetahui sejauh mana
implementasiperaturan daerah izin reklameberdampak terhadap pelayanan
publik.
Secara sistematik kerangka pikir mengenai “Implementasi Peraturan
Daerah Izin Reklame dan Dampaknya Terhadap Pelayanan Publik” dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Kantor Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Asset Daerah (DPPAD)
Kota Kendari memberikan izin kepada pengguna jasa reklame dengan tujuan
memberikan informasi tentang produk mereka, mempengaruhi masyarakat
(audiens) dan mengingatkan kembali tentang produk kepada publik.Izin
reklame diberikan kepada pengguna jasa reklame (pemohon), dan masyarakat
memberikan penilaian. Maka akan diperoleh suatu gambaran mengenai
implementasi peraturan daerahizin reklame dan dampaknya terhadap
pelayanan publik. Dengan demikianakan memberikan umpan balik antara
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Asset Daerah (DPPAD) Kota Kendari
dengan pengguna jasa izin reklame yang nantinya dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam membuat program reklame. Maka dalam kerangka
fikir ini yang menjadi acuan adalah Peraturan Daerah Kota Kendari No. 9
Tahun 2005 yang meliputi Memperoleh Izin dan Tata Ruang dan Konsep
Pelayanan Publik yang meliputi Ksederhanaan, Kejelasan, Efisien, Ketepatan
Waktu dan Keterbukaan yang mengacu pada pendapat Nisjar (1997: 89)
SKEMA KERANGKA FIKIR
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran.
Peraturan Daerah Izin Reklame
a. Memperoleh izinb. Tata ruang
(Perda Kota Kendari No 9, 2005 : 6-18)
Pelayanan Publik
a. Kesederhanaanb. Kejelasanc. Efisiend. Ketepatan Waktue. Keterbukaan
(Nisjar, 1997 : 89)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Kantor Dinas Pendapatan dan
Pengelolaan Asset Daerah (DPPAD) Kota Kendari, dengan mengangkat
masalah Implementasi Peraturan DaerahIzin Reklame dan Dampaknya
terhadap Pelayanan Publik pada Kantor Dinas Pendapatan dan Pengelolaan
Asset Daerah (DPPAD) Kota Kendari.
Pemilihan lokasi ini didasarkan pada beberapa pertimbangan:
1. Pengetahuan dasar tentang adanya fenomena dan masalah yang layak
diteliti, merupakan salah satu pertimbangan bagi penulis dalam memilih
Kantor Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Asset Daerah (DPPAD) Kota
Kendari.
2. Diduga di Kantor tersebut dalam proses pemberian Pelayanan jasa
perizinan kepada masyarakat masih kurang efektif dan efisien.
B. Populasi dan Sampel
Menurut Sekaran dalam Awangga (2007:171) populasi merupakan
keseluruhan orang, kejadian, hal yang menjadi perhatian yang akan diteliti
oleh peneliti. Sedangkan Singarimbun dan Effendi (1995:100)
mengemukakan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang
karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan
populasi.Sedangkan Arikunto (2000: 112) mengemukakan apabila subyeknya
kurang dari 100, maka lebih baik diambil seluruhnya hingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi sasaran (target
population) adalah seluruh pegawai di Kantor Dinas Pendapatan dan
Pengelolaan Asset Daerah Kota Kendariyang menangani masalah pemberian
pelayanan izin reklame sebanyak 40 Orang dan Perusahaan yang melakukan
pengurusan izin reklame di Kota Kendari selama tahun 2010sebanyak 317
perusahaan. Mengingat jumlah populasi pada Kantor DPPAD Kota Kendari
kurang dari 100, maka diambil seluruhnya dengan menggunakan Teknik Total
Sampling dan ditambah dengan 10 Perusahaan yang melakukan pengurusan
izin reklame di Kota Kendari dengan menggunakan teknik Purposive
Sampling dengan dasar pertimbangan tertentu, sehingga keseluruhan sampel
berjumlah 50 orang dan ditambah 2 Key Informan yaitu Kepala Kantor Dinas
Pendapatan dan Pengelolaan Asset Daerah Kota Kendari dan 1 Pimpinan
Perusahaan yang mewakili perusahaan yang ada di Kota Kendari
sebagaipemohon pelayanan jasa perizinan reklame.
C. TehnikPengumpulan Data
Data dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data
sekunder.Data primer merupakan data langsung yang diperoleh dari
responden penelitian.Sementara data sekunder merupakan data yang
bersumber dari dokumen-dokumen yang memiliki keterkaitan dengan
masalah dalam penelitian ini. Baik data primer maupun data sekunder
diperoleh melalui teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Penelitian kepustakaan (Library research), yaitu metode pengumpulan
data dengan cara mengkaji berbagai informasi dan data melalui tulisan-
tulisan ilmiah, seperti buku-buku, makalah, dan yang lainnya yang
mempunyai relevansi dengan masalah yang dikaji/diteliti.
2. Penelitian lapangan (field research) yaitu metode pengumpulan data
secara langsung pada obyek yang diteliti. Untuk memperoleh data
lapangan dalam penelitian ini, digunakan teknik kuesioner, wawancara,
dan penelusuran dokumen :
a. Angket (kuesioner) digunakan untuk menjaring data dan informasi
melalui dalam bentuk pertanyaan.
b. Wawancara (interview) digunakan untuk pengumpulan data dan
informasi melalui wawancara langsung dengan informan
c. Dokumentasi, yaitu menelaah dan mempelajari berbagai laporan
tertulis pada Kantor Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah
yang dianggap relevan dengan penelitian.
D. Tehnik Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian baik itu data primer maupun
data sekunder diolah menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu dengan
cara menjelaskan dan menerangkan kenyataan objektif penelitian yang
didapat dari hasil observasi, kuesioner, dan wawancara dilapangan.
Selanjutnya data informasi yang ada dikaji lebih lanjut sesuai dengan
permasalahan yang ada secara deskriptif, sehingga dapat menjawab
permasalahan dalam penelitian ini.
E. Definisi Operasional
a. ImplamentasiPeraturan Daerah
Sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya mengenai judul
penelitian ini maka devinisi oprasional dalam penelitian ini adalah :
1. Implementasi peraturan daerahadalah tindakan-tindakan yang diambil
yang dilakukan oleh individu-individu (kelompok) pemerintah dan
swasta yang diarahkan pada pencapaian tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan.
2. Pelayanan adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan suatu
pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun.
3. Pelayanan perizinan adalah pemberian layanan(melayani) keperluan
orang atau masyarakat yang mempunyaikepentingan pada organisasi
itu sesuai dengan aturan pokok dantata cara yang telah ditetapkan.
Dalam penelitian ini yang menjadi acuan adalah Peraturan Daerah
No. 9 tahun 2005 yang meliputi Memperoleh Izin dan Tata Ruang.
Memperoleh izin yang dimaksud adalah dimana setiap orang atau badan
yang akan memasang/menyelenggarakan reklame untuk tujuan komersil
wajib memperoleh izin ( Ayat 1), sedangkan Tata Ruang yang dimaksud
adalah sebagaimana yang dimaksud pada konsep memperoleh izin ( Ayat
1) kemudian disesuaikan dengan peruntukan tata ruang daerah.
b. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik
dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya
menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di
Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau
Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan
masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan
perundang-undangan.Konsep Pelayanan Publik yang dimaksud mengacu
pada pendapat Nisjar (1997: 89) yang meliputi :
1. Kesederhanaan,yaituprosedur/tata cara pelayanan izin reklame
diselenggarakan secara mudah, lancar, cepat dan tidak berbelit-belit
serta mudah difahami dan dilaksanakan.
2. Kejelasan,yaitupelayanan yang diberikan dalam perizinan reklame
dilakukan secara jelas, sehingga ada suatu kejelasan bagi pemohon
dalam menerima pelayanan tersebut.
3. Efisien,yaitupemberian pelayanan izin reklame senantiasa diusahakan
agar pelayanan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
4. Ketepatan waktu,yaitu izin reklame yang dikeluarkan sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan.
5. Keterbukaan,yaitu pelanggan setiap saat dengan mudah memperoleh
berbagai informasi yang berkaitan dengan pelayanan secara
terbukadalam berbagai kegiatan pelayanan baik teknis maupun
administrasi.
F. Operasional Variabel
Secara operasional, kedua variabel penelitian ini diukur dengan
menggunakan beberapa subvariabel dan indikator sebagai berikut:
Tabel 1. Operasional Variabel
Variabel Sub Variabel Indikator
Peraturan Daerah
IzinReklame
(X)
1. Memperoleh Izin 1. Tingkat kemudahan dalammemperoleh izin2. Sesuai dengan prosedur pelayanan yang
resmi2. Tata Ruang 1. Ketertiban dan kemudahan
penyelenggaraan reklame2. pembinaan, pengawasan dan pengendalian
dalam penyelenggaraan
Pelayanan Publik
(Y)
1. Kesederhanaan 1. Tingkat kemudahan prosedur pelayanan perizinan
2. Prosedur yang tidak berbelit-belit
2. Kejelasan
1.Pelayanan secara jelas terhadap masyarakat2. Tingkat efektivitas pelayanan
3. Efisien 1. Pelayanan senantiasa diberikan yang terbaik
2. Tanggap dengan masalah yang dihadapi
4. Ketepatan Waktu
1. Tingkat penyelesaian yang sesuai dengan target
2. Ketepatan antara harapan dan kenyataan
5. Keterbukaan 1. Informasi terbaru baik teknis maupun administrasi kepada masyarakat
2. Informasi yang diberikan terkait dengan kebutuhan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Profil Kantor Dinas Pedapatan Dan Pengelolaan Asset Daerah (DPPAD) Kota Kendari
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Asset Daerah (DPPAD) Kota
Kendari merupakan salah satu instansi dalam Pemerintah Daerah Kota
Kendari, dan merupakan perangkat daerah dalam rangka penyelenggaraan
otonomi daerah Kota Kendari.
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Asset Daerah (DPPAD) Kota
Kendari merupakan unsur pelaksana tugas, fungsi, kewenangan, dan
tanggung jawab pemerintah daerah dibidang pendapatan dan pengelolaan
asset daerah. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Asset Daerah (DPPAD)
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Dengan bergulirnya reformasi dibidang penyelenggaraan
Pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta guna mewujudkan
pengelolaan kepemerintahan yang baik (Good Governance) peran dan
fungsi Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Asset Daerah (DPPAD) Kota
Kendari semakin dituntut untuk membantu Walikota Kendari dalam
rangka pelaksanaan perencanaan, pendataan, penetapan, pengawasan dan
pengendalian pendapatan daerah dan pengelolaan asset daerah yang
merupakan salah satu landasan dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah.
Pada saat ini, wilayah kerja Dinas Pendapatan dan Pengelolaan
Asset Daerah (DPPAD) Kota Kendari meliputi keseluruhan daerah yang
ada di Kota Kendari.
Dispenda terletak di Jalan Drs. H. Abdullah Silondae No. 8,
dengan batas wilayah :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kantor Badan Pemberdayaan
Masyarakat Kota Kendari.
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kantor Walikota Kendari.
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kantor Arsip Dan Perpustakaan
Daerah Kota Kendari.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan kantor Badan Ketahanan Pangan
Provinsi Sultra.
2. Keadaan pegawai
Jumlah pegawai
Jumlah pegawai pada Kantor Dinas Pendapatan dan Pengelolaan
Asset Daerah (DPPAD) Kota Kendari terdiri atas Kepala Dinas, Sekretaris
dan 2 Kepala Bidang , 4 Kepala Seksidan 32 orang yang terdiri atas
seluruh staf, sehingga keseluruhan memiliki jumlah pegawai sebanyak 40
(Empat Puluh) orang. Untuk lebih jelasnya akan di tampilkan pada tabel
berikut :
Tabel 2. Keadaan Pegawai Menurut Jumlah.
No. Satuan/Unit KerjaJumlah
Pegawai
Persentase
(%)
1. Kepala Dinas PPAD Kota Kendari 1 2,5
2. Sekretaris Dinas PPAD Kota Kendari 1 2,5
3. Kabid Pendataan dan Penetapan 1 2,5
4. Kabid Pengawasan Dan Pengendalian 1 2,5
5. Seksi Pendataan dan Penetapan 2 5
6. SeksiPengawasan dan Pengendalian 2 5
7. Staf 32 80
Total 40 100Sumber : Kantor Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Asset Daerah
(DPPAD) Kota Kendari tahun 2010
Jenis Kelamin
Selanjutnya jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, pegawai pada
Kantor Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Asset Daerah (DPPAD) Kota
Kendari yang berjumlah 40 orang terdiri dari pegawai laki-laki berjumlah
22 orang atau 55% dan pegawai perempuan berjumlah 18 orang atau
berjumlah 45%. Total keseluruhan jumlahnya dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 3. Keadaan pegawai menurut jenis kelamin
No Jenis Kelamin JumlahPersentase
(%)
1. Laki – laki 22 552. Perempuan 18 45
Total 40 100
Sumber: Kantor Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Asset Daerah (DPPAD) Kota Kendari tahun 2010
Tingkat Kepangkatan
Tingkat kepangkatan atau golongan merupakan salah satu tolak ukur
dalam mengukur keadaan inovasi dalam suatu kantor, karna semakin
banyak pegawainya yang mempunyai golongan tinggi, maka semakin
tinggi tingkat profesional dalam bekerja. Dijelaskan bahwa mayoritas
pegawai yang bekerja pada Kantor Dinas Pendapatan dan Pengelolaan
Asset Daerah (DPPAD) Kota Kendari adalah golongan IV sebanyak 4
orang atau 10%, golongan III berjumlah 25 orang 62,5%, golongan II
berjumlah 11 orang 27,5%. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4. Keadaan pegawai berdasarkan tingkat kepangkatan
Golongan PNS Persentase (%)
IV 4 10
III 25 62,5
II 11 27,5
Total 40 100
Sumber: Kantor Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Asset Daerah (DPPAD) Kota Kendari tahun 2010
Tingkat Umur
Umur merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
peningkatan kinerja pegawai, dari 40 orang pegawai negeri yang bekerja
pada Kantor Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Asset Daerah (DPPAD)
Kota Kendari ternyata mempunyai kisaran umur antara 20-50 tahun.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5. Keadaan pagawai menurut tingkatan umur.
NO. Kelompok umur (tahun) Jumlah pegawai Persentase (%)
1.
2.
3.
4.
20-29
30-39
40-49
50 > keatas
5
19
14
2
12,5
47,5
35
5
Total 40 100
Sumber data: Kantor Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Asset Daerah (DPPAD) Kota Kendari tahun 2010
Berdasarkan tabel 5 tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 5 orang
atau 12,5%berada pada kelompok umur 20-29 tahun. Kemudian menyusul
kelompok umur 30-39 tahun sebanyak 19 orang atau 47,5%, sedangkan
kelompok umur 40-49 tahun sebanyak 14 orang atau 35%, dan pada
kelompok umur 50 tahun ke atas yakni sebanyak 2 orang atau 5%. Dilihat
dari tingkat umur Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Dinas Pendapatan dan
Pengelolaan Asset Daerah (DPPAD) Kota Kendari sudahcukup memadai.
Bila dikaitkan dengan tingkat efisiensi dan efektivitas kerja para
pegawainya.
Tingkat Pendidikan
Dengan tingkatan pendidikan yang dimiliki akan dapat
membedakan komponen seseorang pegawai dalam melaksanakan
pekerjaannya, hal ini disebabkan karena merupakan syarat penting dalam
berinovasi bagi pegawainya.
Hasil penelitian terhadap 40 orang Pegawai Negeri Sipil yang
bekerja pada Kantor Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Asset Daerah
(DPPAD) Kota Kendari mempunyai tingkat pendidikan yang berbeda.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 6.Keadaan pegawai menurut tingkat pendidikan.
No. Tingkat pendidikan Jumlah
pegawai
Persentase (%)
1 SLTA/ Sederajat 6 15
2 Sarjana Muda 3 7,5
3 S1 29 72,5
4 S2 2 5
Total 40 100
Sumber Data: Kantor Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Asset Daerah (DPPAD) Kota Kendari tahun 2010
Berdasarkan tabel 6 tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat
pendidikan Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Dinas Pendapatan dan
Pengelolaan Asset Daerah (DPPAD) Kota Kendari sudah cukup
memadai,dimana sebanyak 2 orangberpendidikan Magister (S2)atau 5%,
kemudian yang berpendidikan Strata Satu (S1) sebanyak29 orang atau
72,5%, yang berpendidikan sarjana muda (D3) sebanyak 3 orang atau
7,5%, serta yang berpendidikan SLTA/Sederajat sebanyak 6 orang atau
15%.
Realisasi Pemberian Pelayanan Izin Reklame
Surat izin penyelenggaran reklame adalah naskah dinas yang berisi
pemberian kepada seseorang atau badan untuk menyelenggarakan reklame.
Penyelenggaraan reklame berdasarkan asas peruntukan, estetika,
kesopanan, kesusilaan, kepatuhan, dengan berpedoman dengan norma-
norma hukum, keamanan, ketertiban, agama, dan adat istiadat. Izin
reklame yang dimaksud yaitu reklame yang bersifat komersil, adapun
jenis- jenis reklame yang dimaksud meliputi Reklame Permanen, Reklame
Kain, Reklame Melekat, dan Reklame Kendaraan. Untuk mengetahui
keadaan izin reklame selama Tahun 2010 dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
Tabel 7.Keadaan Perusahaan Pengguna Izin Reklame Pada Kantor Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Asset Daerah (DPPAD) Kota Kendari Tahun 2010.
NO. Jenis Reklame Jumlah Pengguna Persentase (%)
1 Reklame Permanen 248 78,23
2 Reklame Kain 39 12,30
3 Reklame Melekat 15 4,73
4 Reklame Kendaraan 15 4,73
Total 317 100
Sumber data : Kantor Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Asset Daerah (DPPAD) Kota Kendari tahun 2010
Berdasarkan gambaran tabel diatas dapat dijelaskan bahwa keadaan
perusahaan pengguna izin reklame pada kantor Dinas Pendapatan dan
Pengelolaan Asset Daerah (DPPAD) Kota Kendari sudah cukup
mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari arus pengguna jasa
perizinan reklame, dimana 248 Pengguna izin atau 78,23% menggunakan
jasa izin reklame permanen, kemudian sebanyak 39 pengguna izin atau
12,30% menggunakan jasa izin reklame kain, selanjutnya sebanyak 15
pengguna izin atau 4,73% menggunakan jasa izin reklame melekat,
kemudian sebayak 15 pengguna izin atau 4,73% menggunakan jasa izin
reklame kendaraan.
3. Sarana dan prasarana
Salah satu faktor penunjang yang sangat dibutuhkan oleh setiap
organisasi atau instansi adalah tersedianya sarana dan prasarana kerja yang
memadai.Prasarana yang dimaksud adalah segala sesuatu baik fisik
maupun non fisik sebagai instrumen yang digunakan secara tidak langsung
dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.
Demikian pula pada Kantor Dinas Pendapatan dan Pengelolaan
Asset Daerah (DPPAD) Kota Kendari, dimana dalam rangka mendukung
kelancaran proses pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan
pembangunan secara optimal membutuhkan dan mempunyai sarana dan
prasarana tersebut. Untuk lebih jelasnya akan ditampilkan sebagai berikut:
Tabel 8. Keadaan Sarana dan prasarana Kantor Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Asset Daerah (DPPAD) Kota Kendari.
No Nama Barang Jumlah Barang Keterangan1 Mobil 13 Unit Baik2 Motor 64 Unit Baik3 Komputer 28 Unit Baik4 AC 2 PK 12 Unit Baik5 AC 1 PK 13 Unit Baik6 Meja Biro 19 Unit Baik7 Meja ½ Biro 147 Unit Baik8 Meja Tamu 5 Unit Baik9 Meja Rapat 1 Unit Baik
10 Meja Sudut 3 Unit Baik11 Meja Pelayanan 1 Unit Baik12 Meja Komputer 10 Unit Baik13 Kursi Futura 166 Unit Baik14 Kursi Lipat 29 Unit Baik15 Kursi Tamu 4 Unit Baik16 Kursi Kayu 24 Unit Baik17 Kursi Plastik 21 Unit Baik18 Kursi Biro 13 Unit Baik19 Kursi ½ Biro 8 Unit Baik20 Bangku Panjang 2 Unit Baik21 Buvet Ligna 4 Unit Baik22 Lemari Arsip 52 Unit Baik23 Lemari Biro 1 Unit Baik24 Lemari Besi 1 Unit Baik25 Lemari Kayu 8 Unit Baik26 Lemari Kaca 9 Unit Baik27 Rak Arsip 6 Unit Baik28 Rak Kayu 9 Unit Baik29 Rak Besi 5 Unit Baik30 Rak Kaca 3 Unit Baik31 Rak Aluminium 2 Unit Baik32 Brankas 8 Unit Baik33 Mesin Proporasi 4 Unit 2 Rusak34 Mesin Hitung Uang 1 Unit Baik35 Monitor 21 Unit Baik36 CPU 11 Unit Baik37 Printer 13 Unit Baik38 Laptop 5 Unit Baik39 TV 9 Unit Baik40 Kulkas 1 Unit Baik41 Telepon 1 Unit Baik42 Jam Dinding 1 Unit Baik43 Dispenser 1 Unit Baik44 Cermin Hias 1 Unit Baik45 Mesin Ketik 10 Unit 3 Rusak
Sumber : Kantor Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Asset Daerah (DPPAD) Kota Kendari tahun 2010.
B. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kantor Dinas Pendapatan Dan
Pengelolaan Asset Daerah (DPPAD) Kota Kendari
a) Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas pokok yang meliputi, membantu
Walikota dalam melaksanakan kewenangan pemerintah daerah dibidang
pendapatan dan pengelolaan asset daerah, selain itu juga sebagai
fasilitator, supervisi, monitoring pelaksanaan pajak dan retribusi
daerah.Untuk mendukung Tupoksinya, Kepala Dinas mempunyai
kewengan yaitu memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem
penerimaan pendapatan daerah, juga melaksanakan pemungutan pajak
daerah, retribusi daerah, dan lain- lain penerimaan yang sah
b) Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas pokok yang meliputi, membantu
Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas dibidang pendapatan dan
pengelolaan asset daerah serta memberikan pelayanan administrasi.
Adapun fungsinya yaitu persiapan bahan rumusan kebijakan, penyusunan
dan pelaksanaan pengkoordinasian perencanaan dan program, serta
pengelolah urusan tata usaha, umum dan kepegawaian, keuangan, tata
naskah, dan urusan rumah tangga.
c) Bidang Pendataan Dan Penetapan
Bidang Pendataan dan Penetapan mempunyai tugas pokok yang
meliputi, menyusun rencana, menngkoordinasikan dan pelaksanaan
pendataan dan penetapan pajak dan retribusi daerah, mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan dibidang pendataan, memberi bimbingan teknis
dibidang pendaftaran dan pendataan wajib pajak dan retribusi serta objek
pajak daerah, serta menganalisis penertiban surat ketetapan pajak. Bidang
membawahi Seksi Pendataan dan Seksi Penetapan.
d) Bidang Pengawasan Dan Pengendalian
Bidang Pengawasan dan Pengendalian mempunyai tugas pokok
yang meliputi,melaksanakan penyusunan rencana pengawasan kerja
dibidang pengawasan dan pengendalian, mengarahkan pelaksanaan
pengawasan dan pengendalian pajak dan retribusi daerah sesuai ketentuan
yang berlaku, serta menyusun laporan sebagai bahan pertanggung jawaban
pelaksanaan tugas. Bidang ini membawahi Seksi Pengawasan dan Seksi
Pengendalian.
C. Implementasi Peraturan Daerah Mengenai Izin Reklame Dan
Dampaknya Terhadap Pelayanan Publik.
Hal ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara jelas
mengenai keadaan tiap - tiap variabel penelitian yakni Implementasi Peraturan
Daerah Izin Reklame (X) dengan Dampaknya Terhadap Pelayanan Publik
(Y). Untuk lebih jelasnya mengenai hal - hal tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Variabel Peraturan Daerah Izin Reklame (X)
Bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada publik
dalam hal ini penyelenggara reklame, serta untuk ketertiban dan keindahan
penyelenggaraan reklame dalam wilayah kota kendari, maka perlu diatur
tentang izin penyelenggaraan reklame. Berdasarkan pertimbangan inilah
sehingga dipandang perlu ditetapkan Peraturan Daerah (Perda).Maksud
dari ditetapkannya Perturan Daerah ini adalah sebagai dasar dan pedoman
dalam pemberian izin dalam penyelenggaraan reklame.
Untuk mengetahui tanggapan responden tentang Peraturan Daerah
Izin Reklame pada Kantor Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Asset
Daerah (DPPAD) dan beberapa perusahaan pengguna izin reklame di Kota
Kendaridapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi variabel implementasi
peraturan daerah izin reklame yang dijelaskan bahwa terdapat dua faktor
yang digunakan untuk mengukur Peraturan Daerah (Perda) pada penelitian
ini yaitu Memperoleh Izin dan Tata Ruang (Perda Kota Kendari No. 9,
2005 : 6-18), sebagai berikut.
a. Memperoleh Izin
Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang menurut
bentuk susunan dan corak dan ragamnya untuk memperkenalkan,
menganjurkan atau memujikan suatu barang, jasa atau orang, ataupun
untuk menarik perhatian umum kepada suatu barang, jasa atau orang
yang ditempatkan atau dapat dilihat, dibaca atau didengar dari suatu
tempat oleh umum, olehnya itu memperoleh izin yang dimaksud disini
yaitu dimana setiap orang pribadi atau badan yang memasang/
menyelenggarakan untuk tujuan komersil wajib memperoleh izin.
Tabel 9.Tanggapan Responden Terhadap Tingkat kemudahan dalam memperoleh izin.
No Tanggapan Frekuensi Persentase (%)
1 Baik 21 42
2 Cukup Baik 25 50
3 Kurang Baik 4 8
4 Tidak Baik 0 0
Jumlah 50 100
Sumber: Hasil olahan kuesioner Tahun 2010
Berdasarkan tabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa
tanggapan responden untuk kategori tingkat kemudahan dalam
memperoleh izin reklame pada Kantor DPPADdan beberapa
perusahaan pengguna izin reklame di Kota Kendari adalah Cukup
Baik, dimana sebanyak21 responden atau 42% menyatakan baik,
sebanyak 25 responden atau 50% menyatakan cukup baik, kemudian 4
responden atau 8% menyatakan kurang baik.
Tabel 10. Tanggapan Responden Terhadap kesesuaian izin dengan prosedur pelayanan yang resmi.
No Tanggapan Frekuensi Persentase (%)
1 Baik 32 64
2 Cukup Baik 13 26
3 Kurang Baik 5 10
4 Tidak Baik 0 0
Jumlah 50 100
Sumber: Hasil olahan kuesioner Tahun 2010
Berdasarkan tanggapan responden untuk kategori Kesesuaian
izin dengan prosedur pelayanan yang resmi pada kantor DPPAD dan
beberapa perusahaan pengguna izin reklame di Kota Kendari adalah
Baik, dimana sebanyak 32 responden atau 64% menyatakan
baik,kemudian sebanyak 13 responden atau 26% menyatakan cukup
baik, selanjutnya sebanyak 5 responden atau 10% menyatakan kurang
baik.
b. Tata Ruang
Tata ruang yang dimaksud disisni yaitu dimana dalam
pemberian izin reklame tentunya harus disesuaikan dengan
peruntukan tata ruang daerah yang bersangkutan.
Tabel 11. Tanggapan Responden Terhadap Ketertiban dan kemudahan penyelenggaraan izin reklame.
No Tanggapan Frekuensi Persentase (%)
1 Baik 19 38
2 Cukup Baik 26 52
3 Kurang Baik 5 10
4 Tidak Baik 0 0
Jumlah 50 100
Sumber: Hasil olahan kuesioner Tahun 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tanggapan
responden untuk kategori ketertiban dan kemudahan penyelenggaraan
izin reklame pada Kantor DPPAD dan beberapa perusahaan pengguna
izin reklamedi Kota Kendari adalah Cukup Baik,dimana sebanyak 19
responden atau 38% menyatakan baik, sebanyak 26 responden atau
52% menyatakan cukup baik, kemudian sebanyak 5 responden atau
10% menyatakan kurang baik.
Tabel 12. Tanggapan Responden Terhadap Peningkatan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian dalam penyelenggaraan izin reklame.
No Tanggapan Frekuensi Persentase (%)
1 Baik 14 28
2 Cukup Baik 28 56
3 Kurang Baik 8 16
4 Tidak Baik 0 0
Jumlah 50 100
Sumber: Hasil olahan kuesioner Tahun 2010
Berdasarkan tanggapan responden untuk kategori Peningkatan
pembinaan, pengawasan, dan pengendalian dalam penyelenggaraan
izin reklame pada Kantor DPPAD dan beberapa perusahaan pengguna
izin reklame di Kota Kendari adalah cukup baik, dimana sebanyak 14
responden atau 28% menyatakan baik, selanjutnya sebanyak 28
responden atau 56% menyatakan cukup baik, sementara sebanyak 8
responden atau 16% menyatakan kurang baik.
2. Variabel Dampak Pelayanan Publik (Y)
Untuk mengetahui tanggapan responden tentang Dampak
Pelayanan Publik, dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi variabel
dampak pelayanan publik yang dijelaskan bahwa terdapat lima faktor yang
digunakan untuk mengukur dampak pelayanan publik pada penelitian ini
yaitu Kesederhanaan, Kejelasan, Efisien, Ketepatan Waktu, dan
Keterbukaan, ini mengacu pada pendapat Nisjar (1997 : 89), sebagai
berikut:
a. Kesederhanaan
Dalam arti bahwa prosedur/tata cara pelayanan diselenggarakan
secara mudah, lancar, cepat dan tidak berbelit- belit, serta mudah
difahami dan dilaksanakan.
Tabel 13. Tanggapan Responden Terhadap Tingkat Kemudahan prosedur pelayanan perizinan reklame.
No Tanggapan Frekuensi Persentase (%)
1 Baik 24 482 Cukup Baik 19 383 Kurang Baik 7 144 Tidak Baik 0 0
Jumlah 50 100Sumber: Hasil olahan kuesioner Tahun 2010
Selanjutnya, dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tanggapan
responden untuk kategori tingkat kemudahan prosedur pelayanan
perizinan reklame pada Kantor DPPADdan beberapa perusahaan
pengguna izin reklame di Kota Kendari adalah Baik, dimana sebanyak
24 responden atau 48% menyatakan baik, selanjutnya sebanyak 19
responden atau 38% menyatakan cukup baik, kemudian sebanyak 7
responden atau 14% menyatakan kurang baik.
Tabel 14. Tanggapan Responden Terhadap Prosedur Yang Tidak Berbelit- Belit Dalam Pemberian Izin Reklame.
No Tanggapan Frekuensi Persentase (%)
1 Baik 25 502 Cukup Baik 14 28
3 Kurang Baik 11 224 Tidak Baik 0 0
Jumlah 50 100Sumber: Hasil olahan kuesioner Tahun 2010
Berdasarkan tabel di atas tanggapan responden untuk kategori
prosedur yang tidak berbelit- belit dalam pemberian izin reklame pada
Kantor DPPAD dan beberapa perusahaan pengguna izin reklame di
Kota Kendari adalah baik, dimana sebanyak 25 responden atau 50%
menyatakan baik, selanjutnya sebanyak 14 responden atau 28%
menyatakan cukup baik, sementara sebanyak 11 responden atau 22%
menyatakan kurang baik.
b. Kejelasan
Dalam arti bahwa pelayanan yang diberikan secara jelas,
sehingga ada suatu kejelasan bagi pelanggannya dalam menerima
pelayanan tersebut.
Tabel 15. Tanggapan Responden Terhadap Kejelasan Mengenai Pemberian Izin Reklame Terhadap Masyarakat.
No Tanggapan Frekuensi Persentase (%)
1 Baik 18 36
2 Cukup Baik 27 54
3 Kurang Baik 5 10
4 Tidak Baik 0 0
Jumlah 50 100
Sumber: Hasil olahan kuesioner Tahun 2010
Berdasarkan tabel di atas tanggapan responden untuk kategori
kejelasan mengenai pemberian izin reklame terhadap masyarakatpada
Kantor DPPAD dan beberapa perusahaan pengguna izin reklame di
Kota Kendari adalah cukup baik, dimana sebanyak 18 responden atau
36% menyatakan baik, selanjutnya sebanyak 27 responden atau 54%
menyatakan cukup baik, sementara sebanyak 5 responden atau 10%
menyatakan kurang baik.
Tabel 16. Tanggapan Responden Terhadap Tingkat Efektivitas Pelayanan Perizinan Reklame Kepada Masyarakat.
No Tanggapan Frekuensi Persentase (%)
1 Baik 22 44
2 Cukup Baik 24 48
3 Kurang Baik 4 8
4 Tidak Baik 0 0
Jumlah 50 100
Sumber: Hasil olahan kuesioner Tahun 2010
Berdasarkan tabel di atas tanggapan responden untuk kategori
Tingkat Efektivitas Pelayanan Perizinan Reklame Kepada Masyarakat
pada Kantor DPPAD dan beberapa perusahaan pengguna izin reklame
di Kota Kendari adalah cukup baik, dimana sebanyak 22 responden
atau 44% menyatakan baik, selanjutnya sebanyak 24 responden atau
48% menyatakan cukup baik, sementara sebanyak 4 responden atau
8% menyatakan kurang baik.
c. Efisien
Dalam arti bahwa pemberian pelayanan senantiasa diusahakan
agar pelayanan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Tabel 17. Tanggapan Responden Terhadap Pelayanan Yang Terbaik Mengenai Perizinan Reklame Kepada Masyarakat.
No Tanggapan Frekuensi Persentase (%)
1 Baik 25 50
2 Cukup Baik 23 46
3 Kurang Baik 2 4
4 Tidak Baik 0 0
Jumlah 50 100
Sumber: Hasil olahan kuesioner Tahun 2010
Berdasarkan tabel di atas tanggapan responden untuk kategori
pelayanan yang terbaik mengenai perizinan reklame kepada
masyarakatpada Kantor DPPAD dan beberapa perusahaan pengguna
izin reklame di Kota Kendari adalah baik, dimana sebanyak 25
responden atau 50% menyatakan baik, selanjutnya sebanyak 23
responden atau 46% menyatakan cukup baik, sementara sebanyak 2
responden atau 4% menyatakan kurang baik.
Tabel 18. Tanggapan Responden Terhadap Ketanggapan Dengan Masalah Yang Dihadapi Dalam Memperoleh Izin Reklame.
No Tanggapan Frekuensi Persentase (%)
1 Baik 20 40
2 Cukup Baik 29 58
3 Kurang Baik 1 2
4 Tidak Baik 0 0
Jumlah 50 100
Sumber: Hasil olahan kuesioner Tahun 2010
Berdasarkan tabel di atas tanggapan responden untuk kategori
ketanggapan dengan masalah yang dihadapi dalam memperoleh izin
reklame Kepada Masyarakat pada Kantor DPPAD dan beberapa
perusahaan pengguna izin reklame di Kota Kendari adalah cukup baik,
dimana sebanyak 20 responden atau 40% menyatakan baik,
selanjutnya sebanyak 29 responden atau 58% menyatakan cukup baik,
sementara sebanyak 1 responden atau 2% menyatakan kurang baik.
d. Ketepatan Waktu
Dalam arti bahwa bagaimana pemberian pelayanan dapat
disesuaikan dengan waktu yang sudah ditentukan.
Tabel 19. Tanggapan Responden Terhadap Tingkat Penyelesaian Pelayanan Perizinan Reklame Yang Sesuai Dengan Target.
No Tanggapan Frekuensi Persentase (%)
1 Baik 25 50
2 Cukup Baik 23 46
3 Kurang Baik 2 4
4 Tidak Baik 0 0
Jumlah 50 100
Sumber: Hasil olahan kuesioner Tahun 2010
Berdasarkan tabel di atas tanggapan responden untuk kategori
tingkat penyelesaian pelayanan perizinan reklame yang sesuai dengan
target pada Kantor DPPAD dan beberapa perusahaan pengguna izin
reklame di Kota Kendari adalah baik, dimana sebanyak 25 responden
atau 50% menyatakan baik, selanjutnya sebanyak 23 responden atau
46% menyatakan cukup baik, sementara sebanyak 2 responden atau
4% menyatakan kurang baik.
Tabel 20. Tanggapan Responden Terhadap Ketepatan Antara Harapan Dan Kenyataan Dilapangan.
No Tanggapan Frekuensi Persentase (%)
1 Baik 25 50
2 Cukup Baik 21 42
3 Kurang Baik 4 8
4 Tidak Baik 0 0
Jumlah 50 100
Sumber: Hasil olahan kuesioner Tahun 2010
Berdasarkan tabel di atas tanggapan responden untuk kategori
Ketepatan antara harapan dan kenyataan dilapangan pada Kantor
DPPAD dan beberapa perusahaan pengguna izin reklame di Kota
Kendari adalah baik, dimana sebanyak 25 responden atau 50%
menyatakan baik, selanjutnya sebanyak 21 responden atau 42%
menyatakan cukup baik, sementara sebanyak 4 responden atau 8%
menyatakan kurang baik.
e. Keterbukaan
Dalam arti bahwa berbagai informasi yang berkaitan dengan
pelayanan secara terbuka dalam berbagai pelayanan baik teknis
maupun administrasi.
Tabel 21. Tanggapan Responden Terhadap Pemberian Informasi Terbaru Baik Teknis Maupun Administrasi Mengenai Perizinan Reklame.
No Tanggapan Frekuensi Persentase (%)
1 Baik 20 40
2 Cukup Baik 26 52
3 Kurang Baik 4 8
4 Tidak Baik 0 0
Jumlah 50 100
Sumber: Hasil olahan kuesioner Tahun 2010
Berdasarkan tabel di atas tanggapan responden untuk kategori
pemberian informasi terbaru baik teknis maupun administrasi
mengenai perizinan reklamepada Kantor DPPAD dan beberapa
perusahaan pengguna izin reklame di Kota Kendari adalah cukup baik,
dimana sebanyak 20 responden atau 40% menyatakan baik,
selanjutnya sebanyak 26 responden atau 52% menyatakan cukup baik,
sementara sebanyak 4 responden atau 8% menyatakan kurang baik.
Tabel 22. Tanggapan Responden Terhadap Pemberian Informasi Yang Terkait Dengan Kebutuhan Masyarakat Pengguna Izin Reklame.
No Tanggapan Frekuensi Persentase (%)
1 Baik 28 56
2 Cukup Baik 15 30
3 Kurang Baik 7 14
4 Tidak Baik 0 0
Jumlah 50 100
Sumber: Hasil olahan kuesioner Tahun 2010
Berdasarkan tabel di atas tanggapan responden untuk kategori
pemberian informasi yang terkait dengan kebutuhan masyarakat
pengguna izin reklame pada Kantor DPPAD dan beberapa perusahaan
pengguna izin reklame di Kota Kendari adalah baik, dimana sebanyak
28 responden atau 56% menyatakan baik, selanjutnya sebanyak 15
responden atau 30% menyatakan cukup baik, sementara sebanyak 7
responden atau 14% menyatakan kurang baik.
Selanjutnya, dari beberapa tabel di atas dijelaskan bahwa
tanggapan responden tentang beberapa kategori yaitu imbang antara
Baik dan Cukup Baik, dimana mayoritas responden menyatakan
pilihannya pada pilihan jawaban keduanya.Namun masih ada
responden yang menyatakan dengan kategori kurang baik. Artinya,
pada Kantor DPPAD Kota Kendari perlu lebih meningkatkan kembali
kualitas karyawan dengan lebih mengutamakan sikap yang profesional
dalam memberikan pelayanan kepada publik dalam penyelenggaraan
izin reklame.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Upaya untuk mengetahui implementasi peraturan daerah izin reklame
dan dampaknya terhadap pelayanan publik selain ditempuh dengan
mengedarkan kuisioner, juga dilakukan wawancara dengan Kepala Kantor
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Asset Daerah (DPPAD) Kota Kendari
yang diwakili oleh Sekretaris DPPAD Kota Kendari. Dari hasil wawancara
tersebut, diperoleh informasi bahwa pada Kantor DPPAD Kota Kendari telah
menerapkan beberapa metode pemberian pelayanan, khususnya pada
pemberian pelayanan izin reklame senantiasa diusahakan yang terbaik dengan
menunjukkan sikap ramah, sopan, dan berdedikasi tinggi terhadap masyarakat
yang membutuhkan jasa pelayanan izin reklame. Selain itu pimpinan Kantor
DPPAD Kota Kendari senantiasa memberikan kesempatan kepada para
pemohon izin dalam hal ini masyarakat yang membutuhkan izin reklame
untuk mengeluhkan masalah yang dihadapi ketika menggunakan jasa izin
reklame dari kantor tersebut. Profesionalisme kerja seperti ketepatan,
kecepatan dan kecerdasan diusahakan tercapai dengan baik dalam
memprioritaskan pekerjaan.
Selain itu dari hasil analisis deskrpsi implementasi peraturan daerah
menunjukkan bahwa mayoritas responden (Pegawai) pada Kantor DPPAD
dan beberapa perusahaan pengguna izin reklame di Kota Kendari adalah
imbang antara Baik dan Cukup Baik, hal ini juga terlihat dari tabel distribusi
frekuensi variabel mengenai dampak terhadap pelyanan publik diketahui
sebagian besar responden pada Kantor DPPAD dan beberapa perusahaan
pengguna izin reklame di Kota Kendari adalah imbang antara Baik dan Cukup
Baik, namun dengan demikian masih ada pula responden yang memberikan
tanggapan dengan jawaban yang lain.
Penelitian yang dilakukan ini termasuk studi Deskriptif Kualitatif
yang bertujuan untuk mengetahui implementasi peraturan daerah izin reklame
(X)dan dampaknya terhadap pelayanan publik (Y) pada Kantor Dinas
Pendapatan dan Pengelolaan Asset Daerah Kota Kendari dan didukung juga
dengan tambahan data informasi dari beberapa perusahaan pengguna izin
reklame di Kota Kendari. Berdasarkan hasil analisis deskripsi data Peraturan
Daerah Tentang Izin Reklame baik yang sifatnya seperti perolehan dan tata
ruang menunjukkan bahwa mayoritas responden cenderung menganggap
bahwa implementasi peraturan daerah tentang izin reklame pada Kantor
DPPAD Kota Kendari adalah imbang antara Baik dan Cukup Baik. Hal ini
sesuai dengan ungkapan Kepala Kantor Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan
Asset Daerah Kota Kendariyang diwakili oleh Sekretaris DPPAD Kota
Kendari berikut ini:
“Saya selalu mengupayakan dalam Pemberian pelayanan izin reklame kepada masyarakat senantiasa bersifat inovatif, dalam artian semua prosedur pelayanan harus tetap ditegakkandemi terciptanya situasi kerja yang profesional.Kemudian diusahakan pelayanan berdasarkan haluan yang tidak berbelit- belit, seperti kejelasan informasi sesuai dengan permintaan pemohon yang juga sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.Selanjutnya saya juga juga harapkan agar masyarakat juga mau bersikap kooperatif, misalnya ketika berurusan pemohon mengajukan permohonan yang meliputi bentuk apakah permanen atau tidak, pajak yang disesuaikan dengan permintaan.Namun yang perlu diketahui bahwa yang utama adalah pembinaan, pangawasan yang proaktif harus selalu ditegaskan.
(Wawancara, Hj. ST. Husriani Chalik, SE,M.Si.50 Thn, 27November 2010)
Selain itu dari hasil analisis deskrpsi implementasi peraturan daerah
menunjukkan bahwa mayoritas responden (Pegawai) pada Pengguna Izin
Reklame di Kota Kendari adalah cukup baik, hal ini juga terlihat dari tabel
distribusi frekuensi variabel mengenai dampak terhadap pelyanan publik
diketahui sebagian besar responden pada Pengguna Izin Reklame di Kota
Kendari adalah cukup baik, namun dengan demikian dengan begitu masih ada
pula responden yang memberikan tanggapan dengan jawaban yang lain
seperti pilihan pada kategori kurang baik/memuaskan, dan hal ini di dukung
dengan hasil wawancara kami kepada salah satu pengguna izin reklame yang
identitasnya tidak kami tulis yang ada di Kota Kendari, sebagai berikut:
“Menurut saya, bahwa pada dasarnya pengurusan izin reklame tidak begitu sulit, hanya saja ada beberapa prosedur yang harus dilalui yang sedikit lama dalam prosesnya, sehingga hal tersebut agak memakan waktu.Selain itu yang kami butuhkan adalah pembinaan dan pengawasan baik teknis dan administrasi supaya lebih ditegaskan demi kelancaran usaha.
(Wawancara, Pimpinan Perusahaan X. 57 Thn, 2 Desember 2010)
Untuk meningkatkan produktivitas kinerja pegawai pada Kantor
DPPAD Kota Kendari, salah satunya adalah dengan memberikan insentif
berupa kelengkapan sarana dan prasarana yang lebih layak kepada para
pegawai, sehingga para pegawai akan merasa kebutuhannya dapat terpenuhi
dengan maskimal, dengan demikian akan berdampak pada meningkatnya
pemberian pelayanan publik secara maksimal sehingga terbentuk pula
pelayanan yang sifatnya prima.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada
bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Implementasi peraturan daerah pada umumnya sudah cukup baik,
khususnya pada aspek mutu hasil kerja, tata ruang, perolehan izin,
pengawasan, pembinaan serta aturan – aturan yang berupa informasi
penting yang dianggap dapat menunjang kenyamanan pemohon izin
reklame, serta semua dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Namun yang
perlu kita sadari bahwa upaya untuk meningkatkan kredibilitas dan
loyalitas terhadap masyarakat harus selalu diutamakan. Hal inilah yang
menjadi dasar dikeluarkannya Peraturan Daerah tersebut.
2. Peraturan Daerah tentang izin reklame sangat berdampak pada pelayanan
publik, ini sudah diuji melalui hasil penelitian langsung dilapangan,
dimana dari hasil wawancara, olahan kuesioner dan dokumen – dokumen
yang ada. Menunjukkan bahwa implementasi peraturan Daerah izin
reklame sangat memberikan dampak kepada publik, dalam hal ini
masyarakat pengguna izin reklame.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah :
1. Perlu adanya peningkatan kedisiplinan baik dari pemberi pelayanan
maupun yang menggunakan pelayanan, ini tentunya sangat dibutuhkan
demi terciptanya kerja sama yang baik.
2. Perlu meningkatkan pembinaan, pengawasan, serta professional dalam
bekerja, ini tentunya juga sangat berhubungan dengan senantiasa adanya
pemberian informasi - informasi terbaru kepada publik yang tentunya
sangat berhubungan dengan masalah izin reklame.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku- Buku
Arikunto.2000Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, PT. Bineka Cipta. Jakarta.
Awangga.2007. Desain Proposal Penelitian. Pyramid Publisher. Yogyakarta.
Edward.1980.Implementing Public Policy.Elek Media Komputindo. Jakarta.
Jones.1991. Pengantar Kebijakan Publik (Public policy). Terjemahan Nasir Budiman. Cetakan Pertama. Rajawali. Jakarta.
Kotler. 1997. Manajemen Pemasaran (Analisis Perencanaan dan Kontrol). PT. Prenhalindo. Jakarta.
Rasyid. 1998. Makna Pemerintahan , Tinjauan Dari Segi Kepemimpinan. PT. Mutiara Sumber Widya. Jakarta.
Seanipar.1997. Manajemen Pelayanan Publik. Gunung Agung. Jakarta.
Singarimbun dan Effendi.1995.Metode Penelitian Survey Edisi Kedua. LP3ES. Jakarta.
Solichin. 1997. Analisis Kebijakan Dari Formulasi Ke Implementasi Kebijakan Negara. Bumi Aksara. Jakarta.
Sunggono. 1994. Hukum dan Kebijaksanaan Publik. Jakarta: Sinar Grafika.
Sugiyono.2009Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Alfabeta. Bandung.
Syaefullah. 1999. Administrasi Behavour. Unpad. Jakarta.
Tjiptono. 2003. Manajemen Jasa. Andi Offset. Yogyakarta.
Wahab.1997. Analisis Kebijaksanaan dari Formulasi ke Implementasi Kebijaksanaan Negara edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara.
Widodo. 2001. Pemberdayaan Kelembagaan Daearah. Remaja Rosada. Bandung.
Winarno. 2002. Kebijakan dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: Media Pressindo.
B. Dokumen- Dokumen Lain
Hykurniawan, 2009.Proses Implementasi Kebijakan Publik.http://hykurniawan.wordpress.com/2009/01/23/prosesimplementasi-kebijakan-publik/. Akses 15 Agustus 2010
Keputusan MENPAN No. KEP/25 M/.PAN/2/2004, tentang Pelayanan Publik.
Nisjar. 1997. Konsepsi Tentang Pemberdayaan Aparatur Di Daeah. Makalah. Disampaikan Pada Lokakarya Visi dan Misi Metropolitan. Bandung.
Peraturan DaerahNomor 9 Tahun 2005 Tentang Izin Penyelenggaraan Reklame.Pemerintah Kota Kendari Sekretariat Daerah. Kendari
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2006- 2010.
Syarifuddin. 2002. Implementasi Pemberdayaan Desa Dalam Mengatasi Dampak Kasus Ekonomi Masyarakat (PDM-DKE) di Desa Munse Kecamatan Waworete Kabupaten Kendari. Skripsi Jurusan Fisip. Unhalu.
UU No. 34 Tahun 2004 pengganti UU No. 22 Tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah Prinsip Desentralisasi/ Otonomi.
Wikipedia. 2010. Reklame.http://id.wikipedia.org/wiki/Reklame. Akses 15Agustus 2010.
Lampiran 1
KUESIONER
Implementasi Kebijakan Izin Reklame dan Dampaknya Terhadap
Pelayanan Publik (studi pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah
Kota Kendari).
A. Identitas Responden
1. Nama Responden :
2. Jenis Kelamin : Laki-laki/perempuan
3. Umur : Tahun
4. Pangkat/Golongan :
5. Lama Bekerja : Tahun
6. Pendidikan Terakhir :
B. Pertanyaan Untuk Menilai Kebijakan Perizinan
1. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana tingkat kemudahan yang di berikan
kepada public dalam memperoleh izin Reklame ?
a. Baik c. Kurang Baik
1. Mohon kesediaan Bapak/Ibu menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini
dengan obyektif. Bapak/Ibu tidak perlu ragu karena kerahasiaan identitasnya
akan dijaga.
2. Berikan jawaban dengan memberi tanda silang ( X ) pada item jawaban yang
disediaan.
3. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan hanya untuk tujuan ilmiah dan tidak
berpengaruh terhadap kedudukan atau kepentingan Bapak/Ibu selaku pegawai di
lingkup saudara bekerja.
b. Cukup Baik d. Tidak Baik
2. Menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah prosedur pelayanan yang resmi yang
diterapkan dalam pemberian pelayanan perizinan Reklame ?
a. Baik c. Kurang Baik
b. Cukup Baik d. Tidak Baik
3. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana keutamaan ketertiban dan kemudahan
dalam penyelenggaraan perizinan Reklame ?
a. Baik c. Kurang Baik
c. Cukup Baik d. Tidak Baik
4. Menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah peningkatan pembinaan, pengawasan
dan pengendalian yang diupayakan dalam penyelenggaraan izin Reklame?
a. Baik c. Kurang Baik
d. Cukup Baik d. Tidak Baik
C. Pertanyaan Untuk Menilai Dampak Kebijakan Terhadap Pemberian
Perizinan Reklame.
1. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana tingkat kemudahan prosedur pelayanan
perizinan Reklame ?
a. Baik c. Kurang Baik
b. Cukup Baik d. Tidak Baik
2. Menurut Bapak/Ibu, apakah dalam pemberian pelayanan perizinan
Reklame sudah diterapkan prosedur yang tidak berbelit-belit ?
a. Iya c. Kadang-kadang
b. Belum d. Tidak
3. Menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah kejelasan pemberian pelayanan
perizinan Reklame terhadap masyarakat ?
a. Jelas c. Kurang Jelas
b. Cukup Jelas d. Tidak Jelas
4. Menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah tingkat efektivitas pelayanan perizinan
Reklame yang diberikan kepada masyarakat?
a. Baik c. Kurang Baik
b. Cukup Baik d. Tidak Baik
5. Menurut Bapak/Ibu, apakah pelayanan perizinan Reklame senantiasa
diberikan yang terbaik kepada masyarakat ?
a. Iya c. Kadang-kadang
b. Belum d. Tidak
6. Menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah ketanggapan dengan masalah yang di
hadapi dalam pemberian pelayanan perizinan Reklame ?
a. Baik c. Kurang Baik
b. Cukup Baik d. Tidak Baik
7. Menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah tingkat penyelesaian pelayanan
perizinan Reklame yang disesuaikan dengan target?
a. Baik c. Kurang baik
b. Cukup baik d. Tidak baik
8. Menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah ketepatan antara harapan dan
kenyataan dilapangan pada pelayanan perizinan Reklame ?
a. Baik c. Kurang baik
b. Cukup baik d. Tidak baik
9. Menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah pemberian informasi terbaru baik
teknis maupun administrasi mengenai perizinan Reklame kepada pemohon
perizinan?
a. Baik c. Kurang baik
b. Cukup baik d. Tidak baik
10. Menurut Bapak/Ibu, apakah informasi yang diberikan kepada pemohon
izin Reklame senantiasa terkait dengan kebutuhan ?
a. Ya c. Kadang-kadang
b. Belum d. Tidak
Lampiran 2
PEDOMAN WAWANCARA
1. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana tingkat kemudahan yang di berikan kepada
public dalam memperoleh izin Reklame, apakah dalam pemberian pelayanan
perizinan Reklame sudah diterapkan prosedur yang tidak berbelit-belit ?
apakah pelayanan perizinan Reklame senantiasa diberikan yang terbaik
kepada masyarakat?
2. Menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah prosedur pelayanan yang resmi yang
diterapkan dalam pemberian pelayanan perizinan Reklame ?bagaimanakah
tingkat efektivitas pelayanan perizinan Reklame yang diberikan kepada
masyarakat?
3. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana keutamaan ketertiban dan kemudahan dalam
penyelenggaraan perizinan Reklame ? Apakah peningkatan pembinaan,
pengawasan dan pengendalian yang diupayakan dalam penyelenggaraan izin
Reklame selalu menjadi keutamaan?
4. Menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah kejelasan pemberian pelayanan perizinan
Reklame terhadap masyarakat ?
5. Menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah ketanggapan dengan masalah yang di
hadapi dalam pemberian pelayanan perizinan Reklame ?
6. Menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah tingkat penyelesaian pelayanan perizinan
Reklame yang disesuaikan dengan target? Bagaimanakah ketepatan antara
harapan dan kenyataan dilapangan pada pelayanan perizinan Reklame ?
7. Menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah pemberian informasi terbaru baik teknis
maupun administrasi mengenai perizinan Reklame kepada pemohon
perizinan? Apakah informasi yang diberikan kepada pemohon izin Reklame
senantiasa terkait dengan kebutuhan ?
IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH IZIN REKLAME DAN DAMPAKNYA TERHADAP PELAYANAN PUBLIK
(Studi Kasus Pada Kantor Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Asset DaerahKota Kendari)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial (S. Sos) Jurusan Ilmu Administrasi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu PolitikUniversitas Haluoleo
OLEH :
MUHAMMAD RAHMATULLAH RAHMANSTB. C1A1 06 043
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI2010
HALAMAN PERSETUJUAN
Telah diperiksa dan disetujui oleh dosen pembimbing untuk dipertahankan di
hadapan panitia Ujian Skripsi pada Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Haluoleo Kendari.
Nama : MUHAMMAD RAHMATULLAH RAHMANStambuk : C1 A1 06 043Jurusan : Ilmu Administrasi Program Studi : Administrasi Negara.Judul : Implementasi Peraturan Daerah Izin Reklame Dan
Dampaknya Terhadap Pelayanan Publik (Studi Pada Kantor Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Asset Daerah Kota Kendari)
Kendari, Desember 2010
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. H. Muh. Nur Rakhman Sahrun, SE, M.Si.Nip.19500101 198012 1 001 Nip. 19601231 198703 1 030
Mengetahui,
Ketua Jurusan Ilmu Administrasi
Drs. H. Muh. Amir, M.Si.Nip. 19630316 198903 1 001
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin, Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat
Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-NYA, sehingga
skripsi yang berjudul “Implementasi Peraturan Daerah Izin Reklame Dan
Dampaknya Terhadap Pelayanan Publik” ini dapat diselesaikan dengan baik. Dan
tak lupa penulis kirimkan doa, shalawat, serta salam kapada junjungan Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya yuang setia
memperjuangkan ayat- ayat Ilahi.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat dalam
rangka menyelesaikan studi guna memperoleh gelar sarjana Strata Satu pada
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Administrasi Universitas
Haluoleo.Penulis menyadari bahwa dalam penysunan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik isi maupun teknik penyusunannya, untuk itu saran dan kritik
sangat diperlukan demi kesuksesan dalam berkarya.
Skripsi ini penulis persembahkan spesial kepada kedua orang tua tercinta
Ayahanda H. Abdul Rahman Y, S.Pd dan Ibunda Hj. Dawiyati, S.PdI atas semua
curahan kasih sayang, ketulusan, kesabaran, keikhlasan dalam mendidik dan
membesarkan penulis, serta segenap doa yang dipanjatkan-Nya. Ya Allah
sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi hamba sedari hamba dalam
kandungan hingga sekarang ini.Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan
rezki, kesehatan, dan rahmat-Nya. Ikut serta pula Kakak - Kakakku
iii
Darmawan Rahman, SH dan Sriy Natalia, SP dan adikku Muhammad
Hidayatullah Rahman, yang selalu memberi aku motivasi selama menempuh
pendidikan.
Penulis menyadari bahwa sekalipun karya ilmiah ini merupakan hasil
karya sendiri, namun tidak lepas dari bimbingan dan arahan dari pihak lain, untuk
itu ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Bapak Drs. H. Muhammad Nur
Rakhman dan Bapak Sahrun, SE, M.Si selaku pembimbing mulai dari
penyusunan proposal hingga skripsi ini.
Selanjutnya, pada kesempatan ini pula tidak lupa penulis menyampaikan
ucapan terima kasih yang tulus kepada:
Bapak Prof. Dr. Ir. H. Usman Rianse, MS, selaku Rektor Universitas
Haluoleo.
Bapak Drs. H. Rekson S. Limba, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Poltik.
Bapak Drs. H. Muhammad Amir, M.Si, selaku Ketua Jurusan Administrasi .
Bapak Muhammad Natsir, S.Sos, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan
Administrasi.
Bapak Zainal Arifin, S.Sos dan Ibu Sitti Husriani Chalik, SE, M.Si selaku
Kepala dan Sekretaris Kantor Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Asset
Daerah (DPPAD) Kota Kendari, serta seluruh pegawai yang senantiasa
memberi informasi selama proses penelitian berjalan.
Kepada seluruh Dosen pengajar Jurusan Adminisrtasi FISIP UNHALU, atas
segala ilmu yang tak terhingga, semoga mendapat pahala yang melimpah dari
Allah SWT.
Sahabat- sahabatku Muhammad Ilman, S.Sos, Richzal, Dani, Ancha, Kiki,
Dian, Madhi, Upy, serta rekan- rekan Administrasi 2006 dan angkatan lainnya
yang tidak kami sebutkan namanya satu persatu.
Akhirnya, penulis menyampaikan segala permohonan maaf dengan penuh
kerendahan dan dari lubuk hati yang paling dalam atas segala kekurangan dan
kesalahan dalam penulisan skripsi ini, semoga dapat berguna bagi Nusa dan
Bangsa, serta Agama.
Kendari, Desember 2010
Penulis
ABSTRAK
Muhammad Rahmatullah Rahman (C1A1 06 043), Implementasi Peraturan Daerah Izin Reklame dan Dampaknya Terhadap Pelayana Publik (Studi Pada Kantor Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Asset Daerah Kota Kendari). Skripsi Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Program Sarjana Universitas Haluoleo.Dibimbing oleh Muhammad Nur Rakman selaku pembimbing I dan Sahrun selaku pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi tentang pengimplementasian Peraturan Daerah Izin Reklame yang ada pada Kantor Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Asset Daerah Kota Kendari, serta dampak yang ditimbulkan dari pengimplementasian itu.Hal ini juga tentunya untuk mengetahui lebih jauh mengenai peraturan daerah tersebut.
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini terdiri atas dua, yaitu: variabel Independent, yaitu: Implementasi Peraturan Daerah Izin Reklame, dan variabel Dependent, yaitu: Dampak Terhadap Pelayanan Publik. Faktor - faktor yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi Memperoleh Izin, Tata Ruang, Kesederhanaan, Kejelasan, Efisien, Ketepatan Waktu, dan Keterbukaan.Hasil perolehan data melalui dokumen- dokumen, wawancara, dan kuesioner yang dianalisis untuk mengetahui berapa besar variabel independen berdampak terhadap variabel dependen.
Hasil analisis terhadap variabel secara keseluruhan menunjukkan bahwa Impelementasi Peraturan Daerah Izin Reklame berdampak besar terhadap Pelayanan Publik.
Kondisi seperti diatas menunjukkan bahwa pemberian pelayanan jasa izin reklame harus lebih ditingkatkan lagi, hal ini tentunya akan merubah sikap menjadi lebih kreatif dalam berinovasi.
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1. Kuesioner..........................................................................
2. Lampiran 2. Pedoman Wawancara........................................................
3. Lampiran 3. Bagan Struktur Organisasi................................................
x
DAFTAR GAMBAR
No TeksHalaman
1. Skema Kerangka Fikir............................................................................ . 28
2. Bagan Struktur Organisasi (Lampiran 3)............................................... .
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. iHALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. iiKATA PENGANTAR ............................................................................... iiiDAFTAR ISI............................................................................................... viDAFTAR TABEL...................................................................................... viiDAFTAR GAMBAR.................................................................................. ixDAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. xABSTRAK.................................................................................................. xiBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang...................................................................................... 1B. Rumusan Masalah................................................................................. 5C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.............................................................. 5BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Konsep Implementasi............................................................................ 6B. Konsep Implementasi Peraturan............................................................ 8C. Konsep Reklame.................................................................................... 17D. Konsep Pelayanan Publik...................................................................... 22E. Kerangka Pikir....................................................................................... 27BAB III METODE PENELITIANA. Lokasi Penelitian................................................................................... 29B. Populasi dan Sampel............................................................................. 29C. Teknik Pengumpulan Data.................................................................... 30D. Teknik Analisis data.............................................................................. 31E. Defenisi Operasional............................................................................. 32F. Operasional Variabel............................................................................. 34BAB IV HASIL PENELITIANA. Gambaran Umum Lokasi Penelitian..................................................... 35B. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kantor Dinas Pendapatan Dan
Pengelolaan Asset Daerah Kota Kendari.............................................. 44C. Implementasi Peraturan Daerah Izin Reklame Dan Dampaknya
Terhadap Pelayanan Publik................................................................... 45D. Pembahasan Hasil Penelitian................................................................. 57BAB V PENUTUPA. Kesimpulan ......................................................................................... 61B. Saran .........................................................................................62DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 63LAMPIRAN................................................................................................
vi
DAFTAR TABEL
No TeksHalaman
Table 1. Operasional Variabel Penelitian................................................ 34
Tabel 2. Keadaan Pegawai Menurut Jumlah........................................... 37
Tabel 3. Keadaan pegawai menurut jenis kelamin.................................. 37
Tabel 4. Keadaan pegawai berdasarkan tingkat kepangkatan................. 38
Tabel 5. Keadaan pagawai menurut tingkatan umur.................................. 39
Tabel 6. Keadaan pegawai menurut tingkat pendidikan........................... 40
Tabel 7. Keadaan Perusahaan Pengguna Izin Reklame Pada Kantor Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Asset Daerah (DPPAD) Kota Kendari Tahun 2010......................................................... 41
Tabel 8. Keadaan Sarana dan prasarana Kantor Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Asset Daerah (DPPAD) Kota Kendari................. 42
Tabel 9. Tanggapan Responden Terhadap Tingkat kemudahan dalam memperoleh izin........................................................................ 47
Tabel 10. Tanggapan Responden Terhadap kesesuaian izin dengan prosedur pelayanan yang resmi. ............................................... 47
Tabel 11. Tanggapan Responden Terhadap Ketertiban dan kemudahan penyelenggaraan izin reklame................................................... 48
Tabel 12. Tanggapan Responden Terhadap Peningkatan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian dalam penyelenggaraan izin reklame...................................................................................... 49
Tabel 13. Tanggapan Responden Terhadap Tingkat Kemudahan prosedur pelayanan perizinan reklame. ................................................... 50
Tabel 14. Tanggapan Responden Terhadap Prosedur Yang Tidak Berbelit- Belit Dalam Pemberian Izin Reklame. ...................... 50
Tabel 15. Tanggapan Responden Terhadap Kejelasan Mengenai Pemberian Izin Reklame Terhadap Masyarakat. ..................... 51
Tabel 16. Tanggapan Responden Terhadap Tingkat Efektivitas Pelayanan Perizinan Reklame Kepada Masyarakat. .................................. 52
Tabel 17. Tanggapan Responden Terhadap Pelayanan Yang Terbaik Mengenai Perizinan Reklame Kepada Masyarakat. ................. 53
Tabel 18. Tanggapan Responden Terhadap Ketanggapan Dengan Masalah Yang Dihadapi Dalam Memperoleh Izin Reklame.. . . 53
Tabel 19. Tanggapan Responden Terhadap Tingkat Penyelesaian Pelayanan Perizinan Reklame Yang Sesuai Dengan Target..... 54
Tabel 20. Tanggapan Responden Terhadap Ketepatan Antara Harapan Dan Kenyataan Dilapangan. ..................................................... 55
Tabel 21. Tanggapan Responden Terhadap Pemberian Informasi Terbaru Baik Teknis Maupun Administrasi Mengenai Perizinan Reklame.................................................................... 56
Tabel 22. Tanggapan Responden Terhadap Pemberian Informasi Yang Terkait Dengan Kebutuhan Masyarakat Pengguna Izin Reklame..................................................................................... 56
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN ASSET DAERAH KOTA KENDARI
KEPALA DINAS
Eselon II.b
SEKRETARIS
Eselon III.a
BIDANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Eselon III.b
Seksi Pengawasan Eselon IV.a
Seksi Pengendalian Eselon IV.a
BIDANG PENDATAAN DAN PENETAPAN
Eselon III.b
Seksi Pendataan Eselon IV.a
Seksi Penetapan Eselon IV.a
LAMPIRAN