i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................... i
Daftar Isi .............................................................................................................. ii
BAB I Pendahuluan ...................................................................................... I – 1
A Visi dan Misi Penyelenggaraan Transportasi Laut Nasional.... I – 2
B Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut.....................................................
I – 2
C Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi Direktorat Lalu
Lintas dan Angkutan Laut…………………………………………
I - 3
D
E
Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi Direktorat
Kepelabuhanan....................................................………………
Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi Direktorat
Perkapalan dan Kepelautan......................................................
I - 5
I - 6
F
G
Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi Direktorat
Kenavigasian............................................................................
Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi Direktorat
Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai......................................
I – 8
I - 9
BAB II PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN BIDANG LALU
LINTAS DAN ANGKUTAN LAUT.…………………...
II – 1
I Program.………..………………………………………………….. II – 1
A
B
C
D
Bidang Pemerintahan dan Operasional…………………
Bidang Pembangunan…………………………………….
Pelayanan Pihak Ke-3…………………………………….
Kegiatan Lainnya…………………………………………..
II – 1
II – 3
II – 3
II – 3
II Realisasi.................................................................................... II – 4
A
B
C
Bidang Pemerintahan dan Operasional…………………
Bidang Pembangunan…………………………………….
Pelayanan Pihak Ke-3…………………………………….
II – 4
II – 36
II – 40
ii
D Kegiatan yang Tidak Dilaksanakan…………………….. II – 41
BAB III PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN BIDANG
KEPELABUHANAN
III - 1
I Program…………………………………………………………….. III - 1
A Bidang Pemerintahan dan Operasional.…….………….. III - 1
B Bidang Pembangunan…………………………………….. III - 1
C Pelayanan Pihak Ketiga…………………….……………..
D Kegiatan Lainnya…………………………………………..
III - 2
III - 3
II Realisasi……………………………………………………. ……… III - 3
A Bidang Pemerintahan dan Operasional………………… III - 3
B Bidang Pembangunan……………………………………. III – 19
C Pelayanan Pihak Ketiga………………………………….. III - 56
D Kegiatan Lainnya………………………………………….. III - 57
BAB IV PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN BIDANG
PERKAPALAN DAN KEPELAUTAN
IV-1
I Program…………………………………………………………….. IV-1
A Bidang Pemerintahan dan Operasional.…….………….. IV-2
B Bidang Pembangunan…………………………………….. IV - 2
C Pelayanan Pihak Ketiga…………………….…………….. IV - 2
D Kegiatan Lainnya………………………………………….. IV - 4
II Realisasi……………………………………………………. ……… IV - 4
A Bidang Pemerintahan dan Operasional………………… IV - 4
B Bidang Pembangunan……………………………………. IV - 22
C Pelayanan Pihak Ketiga………………………………….. IV - 24
D Kegiatan yang tidak Terlaksana…………………………. IV - 31
E Kegiatan Lainnya………………………………………….. IV - 32
BAB V PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN BIDANG
KENAVIGASIAN
V - 1
I Program…………………………………………………………….. V-1
A Bidang Pemerintahan dan Operasional.…….………….. V-1
iii
B Bidang Pembangunan…………………………………….. V - 1
C Pelayanan Pihak Ketiga…………………….…………….. V - 2
D Kegiatan Lainnya………………………………………….. V - 2
II Realisasi……………………………………………………. ……… V - 2
A Bidang Pemerintahan dan Operasional………………… V - 2
B Bidang Pembangunan……………………………………. V – 16
C Pelayanan Pihak Ketiga………………………………….. V - 25
D Kegiatan Lainnya……………….…………………………. V - 27
BAB VI PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN BIDANG KESATUAN
PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI
VI - 1
I Program…………………………………………………………….. VI - 1
A Bidang Pemerintahan dan Operasional.…….………….. VI – 1
B Bidang Pembangunan…………………………………….. VI – 2
C Pelayanan Pihak Ketiga…………………….…………….. VI – 2
D Kegiatan Lainnya………………………………………….. VI – 2
E Kegiatan yang tidak Terlaksana…………………………. VI - 3
II Realisasi……………………………………………………. ……… VI – 3
A Bidang Pemerintahan dan Operasional………………… VI – 3
B Bidang Pembangunan……………………………………. VI - 50
C Pelayanan Pihak Ketiga………………………………….. VI – 51
D Kegiatan Lainnya……………….…………………………. VI -52
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab I P e n d a h u l u a n I - 1
1.1. LATAR BELAKANG
Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan agar lebih berdaya guna,
berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, serta sebagai upaya mewujudkan good
governance, telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja lnstansi Pemerintah. Sebagai implementasi dari
Peraturan Pemerintah nomor 8 Tahun 2006 telah diterbitkan Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM. 69 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Kinerja Tahunan, Penetapan Kinerja, dan Laporan Kinerja di Lingkungan Kementerian
Perhubungan dimana setiap unit Eselon I dan II di lingkungan Kementerian Perhubungan
wajib untuk menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP), dan juga telah
diterbitkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017 disusun sebagai gambaran
tolak ukur keberhasilan/kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dalam pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi selama tahun anggaran 2017. Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Direktorat Jenderal Perhubungan Laut pada dasarnya mencoba
mengkomunikasikan pencapaian kinerja dikaitkan dengan sejauh mana organisasi telah
melakukan upaya-upaya stratejik dan operasional di dalam mencapai tujuan/sasaran
stratejiknya dalam kerangka pemenuhan visi dan misi yang telah ditetapkan. Visi dan misi
organisasi serta tujuan stratejik organisasi telah diformalkan di dalam suatu Rencana
Strategis yang memiliki rentang waktu 5 tahun. Kemudian untuk capaian yang harus
dipenuhi setiap tahunnya dalam periode 5 tahun tersebut, di dalam Rencana Strategis
ditetapkan sejumlah Sasaran Strategis. Pemenuhan atas sasaran stratejik ini setiap
tahunnya akan berakumulasi pada pencapaian tujuan stratejik organisasi di akhir tahun
kelima. Apabila tujuan stratejik organisasi telah dipenuhi maka organisasi tersebut dapat
dikatakan telah memenuhi visi dan misinya. Dasar Hukum Penyusunan Laporan Kinerja
BAB 1 Pendahuluan
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab I P e n d a h u l u a n I - 2
Instansi Pemerintah (LKIP) adalah sebagai berikut:
1. Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional 2005 – 2025;
3. Undang Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional serta berbagai peraturan perundangan lainnya dan berbagai peraturan
turunannya;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja
dan Anggaran Kementerian/Lembaga;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah, mewajibkan setiap instansi pemerintah baik di pusat
maupun daerah menyusun suatu laporan keuangan dan laporan kinerja yang
terintegrasi dengan berbagai sistem manajemen pemerintahan lainnya;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2010 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP), mengamanatkan Kementerian PAN dan RB untuk
mengoordinasikan pelaksanaannya di berbagai instansi pemerintah;
9. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara;
10. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan;
11. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Intansi Pemerintah;
12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi,
mengamanatkan Kementerian PAN dan RB untuk mengkoordinasikan
pelaksanaannya di berbagai Instansi Pemerintah;
13. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan
Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instasi Pemerintah;
14. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja
Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah;
15. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab I P e n d a h u l u a n I - 3
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 20 Tahun 2013;
16. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah,
dipergunakan sebagai acuan bagi setiap Instansi Pemerintah dalam menyusun
dokumen Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi yang
bersangkutan;
17. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 69 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan, Penetapan Kinerja, dan Laporan
Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kementrian Perhubungan;
18. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 11 Tahun 2013 tentang Pedoman
Pengumpulan Data Kinerja di Lingkungan Kementerian Perhubungan;
19. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 12 Tahun 2013 tentang Pedoman
Pengukuran Indikator Kinerja di Lingkungan Kementerian Perhubungan;
20. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 35 Tahun 2014 tentang Pedoman
Evaluasi Terhadap Laporan Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kementerian
Perhubungan;
21. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.189 Tahun 2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan sebagaimana telah diubah terakhir
dengan PM No. 86 Tahun 2016;
22. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 45 Tahun 2016 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
23. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas Nomor 5 tahun
2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis
Kementerian/ Lembaga (Renstra K/L) 2015 – 2019;
24. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.70 Tahun 2017 tentang Penetapan
Indikator Kinerja Utama Di Lingkungan Kementerian Perhubungan;
25. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP.873 Tahun 2017 tentang Reviu
Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2015 – 2019.
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab I P e n d a h u l u a n I - 4
1.2. STRUKTUR ORGANISASI DAN TUGAS FUNGSI DITJEN HUBLA
1.2.1. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. PM. 189 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan sebagaimana telah
diubah terakhir dengan PM No. 86 tahun 2016, struktur organisasi Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1.2.1Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
1.2.2. Tugas Fungsi dan Susunan Organisasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
a. Tugas Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan sebagaimana telah
diubah dengan PM 86 Tahun 2016, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab I P e n d a h u l u a n I - 5
menyelenggarakan sebagian tugas pokok Kementerian Perhubungan, dan
merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang transportasi laut
berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Perhubungan serta
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Fungsi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
1) Perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan angkutan di perairan,
kepelabuhanan, sarana dan prasarana pelayaran, perlindungan lingkungan
maritim, serta peningkatan keselamatan dan keamanan pelayaran;
2) Pelaksanaan kebijakan di bidang transportasi laut;
3) Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang transportasi laut;
4) Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi dan supervisi bidang
transportasi laut;
5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang transportasi laut;
6) Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut; dan
7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
c. Susunan Organisasi Ditjen Hubla
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terdiri dari :
1) Sekretariat Direktorat Jenderal;
2) Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut;
3) Direktorat Kepelabuhan;
4) Direktorat Perkapalan dan Kepelautan;
5) Direktorat Kenavigasian; dan
6) Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai.
Adapun tugas dan fungsi dari masing-masing susunan organisasi tersebut, yaitu:
1) Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
a) Tugas Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
Melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian pelayanan
dukungan teknis dan administrasi kepada seluruh satuan organisasi di
lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
b) Fungsi Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
1) Penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana strategis, program dan anggaran kegiatan, pentarifan, evaluasi dan pelaporan kegiatan serta anggaran;
2) Penyiapan koordinasi dan pengelolaan keuangan dan penyusunan laporan keuangan, penelaahan dan koordinasi terhadap pelaksanaan
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab I P e n d a h u l u a n I - 6
tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan aparat fungsional ekstern dan intern di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut serta evaluasi dan pelaporan;
3) Pelaksanaan perencanaan dan pengembangan, mutasi, disiplin, pemberhentian, dan kesejahteraan pegawai Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;
4) Penyiapan koordinasi penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, pemberian pertimbangan dan advokasi hukum, tindak lanjut laporan pengaduan masyarakat, pelaksanaan dokumentasi hukum serta kerjasama luar negeri sub sektor perhubungan laut;
5) Penyiapan koordinasi dan penyusunan pembinaan administrasi perkantoran dan kearsipan, kebutuhan rumah tangga dan pemeliharaan, perencanaan dan penentuan kebutuhan, inventarisasi dan pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) Perhubungan Laut serta evaluasi dan pelaporan; dan
6) Penyiapan koordinasi penataan koordinasi dan tatalaksana, pelaksanaan hubungan masyarakat dan pelayanan data informasi publik serta pengelolaan sistem teknologi informasi di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
c) Susunan Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terdiri dari:
a. Bagian Perencanaan;
b. Bagian Keuangan;
c. Bagian Kepegawaian;
d. Bagian Hukum dan Kerja Sama Luar Negeri;
e. Bagian Umum dan Perlengkapan; dan
f. Bagian Organisasi dan Hubungan Masyarakat.
Adapun penjabaran dari masing-masing tugas dan fungsi masing-masing
Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
adalah sebagai berikut:
a. Bagian Perencanaan
1) Tugas Bagian Perencanaan
Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
koordinasi dan penyusunan perencanaan strategis, program dan
anggaran kegiatan, pentarifan serta evaluasi dan pelaporan
kegiatan dan anggaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
2) Fungsi Bagian Perencanaan
a. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana strategis dan indikator kinerja, penyusunan rencana kerjasama teknik dan pinjaman/ hibah luar negeri, serta kemitraan;
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab I P e n d a h u l u a n I - 7
b. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan program dan anggaran, rancangan rencana kerja (RENJA), rencana kerja dan anggaran (RKA), konsep dokumen pelaksanaan anggaran, serta program kerja kemitraan.
c. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan laporan dan evaluasi pelaksanaan program kegiatan dan anggaran, kinerja, penetapan tarif, pemantauan teknis serah terima hasil kegiatan, pembinaan dan evaluasi layanan pengadaan.
b. Bagian Keuangan
1) Tugas Bagian Keuangan
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
koordinasi dan pengelolaaan keuangan dan penyusunan laporan
keuangan, penelaahan dan koordinasi terhadap pelaksanaan
tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan aparat fungsional ekstern
dan intern di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
serta evaluasi dan pelaporan.
2) Fungsi Bagian Keuangan
a. Penyiapan bahan koordinasi administrasi pelaksanaan anggaran, penyusunan dan pemantauan atas pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DIPA), Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) dan revisi, koordinasi pelaksanaan pemeriksaan/ audit, penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan/ audit aparat fungsional ekstern dan intern, dan monitoring penyelesaian TP/TGR;
b. Penyiapan bahan koordinasi perbendaharaan termasuk penyusunan Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) tingkat satker kantor pusat dan wilayah DKI, verifikasi pembukuan dan penatausahaan/ pengelolaan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) termasuk piutang dan target, monitoring pengelola Anggaran/ Barang dan koordinasi pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);
c. Penyiapan bahan koordinasi laporan keuangan tingkat eselon I, penyusunan laporan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) tingkat eselon I, Sistem Akuntansi dan Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN), koordinasi pelaksanaan Reviu Laporan Keuangan, penyiapan bahan pelaksanaan tindak lanjut hasil reviu LK dan monitoring daya serap.
c. Bagian Kepegawaian
1) Tugas Bagian Kepegawaian
Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan koordinasi dan penyusunan perencanaan dan program
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab I P e n d a h u l u a n I - 8
pengembangan, mutasi, disiplin, pemberhentian dan kesejahteraan
pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut serta
evaluasi dan pelaporan.
2) Fungsi Bagian Kepegawaian
a. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan perencanaan formasi dan pengangkatan pegawai, serta pengelolaan basis data kepegawaian;
b. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan usulan pemindahan jabatan struktural dan fungsional, asessment, pengangkatan jabatan fungsional tertentu dan kepangkatan pegawai; dan
c. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan disiplin, pemberhentian, kesejahteraan dan penilaian kinerja pegawai.
d. Bagian Hukum dan Kerja Sama Luar Negeri
1) Tugas Bagian Hukum dan Kerja Sama Luar Negeri
Bagian Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
koordinasi dan penyusunan telaahan hukum, rancangan peraturan
perundang-undangan, pemberian pertimbangan dan advokasi
hukum serta penyuluhan peraturan perundang-undangan,
koordinasi tindak lanjut laporan pengaduan masyarakat, serta
pelaksanaan perjanjian internasional dan kerjasama luar negeri di
lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut serta evaluasi
dan pelaporan.
2) Fungsi Bagian Hukum dan Kerja Sama Luar Negeri
a. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan penelaahan dan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang pelayaran;
b. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan pertimbangan urusan perjanjian dan kerjasama luar negeri di bidang pelayaran; dan
c. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan pemberian pertimbangan dan pelaksanaan advokasi hukum, penyuluhan peraturan perundang-undangan, dokumentasi hukum dan koordinasi tindak lanjut laporan pengaduan masyarakat.
e. Bagian Umum dan Perlengkapan
1) Tugas Bagian Umum dan Perlengkapan
Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan pembinaan
administrasi perkantoran dan kearsipan, kebutuhan rumah tangga
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab I P e n d a h u l u a n I - 9
dan pemeliharaan, perencanaan dan penentuan kebutuhan,
inventarisasi dan penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut serta evaluasi dan
pelaporan.
2) Fungsi Bagian Umum dan Perlengkapan
a. Penyiapan bahan koordinasi dan pembinaan administrasi perkantoran, perencanaan, pengadaan barang dan jasa tingkat satker kantor pusat, pengurusan dn pengaturan barang persediaan, penyusunan laporan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara tingkat satker kantor pusat dan wilayah DKI;
b. Penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan rumah tangga, keperluan rapat, pertemuan dinas, pemeliharaan gedung dan sarana prasarana kantor serta inventaris kantor, pelayanan angkutan pegawai, perawatan kendaraan dinas, keprotokolan, pelayanan kesehatan pegawai; dan
c. Penyiapan bahan inventarisasi/ penatausahaan Barang Milik Negara, serah terima dan penetapan status penggunaan Barang Milik Negara, pemanfaatan Barang Milik Negara, penghapusan BMN pemindahtanganan Barang Milik Negara, penataan Rumah Negara.
f. Bagian Organisasi dan Hubungan Masyarakat
1) Tugas Bagian Organisasi dan Hubungan Masyarakat
Bagian Organisasi dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan koordinasi penataan organisasi dan tata
laksana, pelaksanaan hubungan masyarakat dan pelayanan data
informasi publik serta pengelolaan sistem teknologi informasi di
lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
2) Fungsi Bagian Organisasi dan Hubungan Masyarakat
a. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan, penataan organisasi tata laksana dan reformasi birokrasi serta evaluasi organisasi tata laksana dan pelaksanaan reformasi birokrasi;
b. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana strategis, kebijakan, standarisasi dan pengembangan sIstem komunikasi, hubungan masyarakat, pelaksanaan pengelolaan operasional layanan komunikasi dan pelayanan informasi publik, pembinaan dan evaluasi pelaksanaan komunikasi, hubungan masyarakat dan pelayanan informasi publik; dan
c. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana strategis, kebijakan, pembinaan, monitoring, evaluasi, arsitektur dan standarisasi tata kelola data dan informasi pada pelaksanaan dan/ atau pengelolaan operasional layanan, manajemen risiko, pengembangan serta integrasi basis data dan sistem Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab I P e n d a h u l u a n I - 10
2) Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut
a) Tugas Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut
Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi serta
evaluasi dan pelaporan dibidang lalu lintas dan angkutan laut.
b) Fungsi Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut
a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang lalu lintas dan angkutan laut dalam negeri, angkutan laut luar negeri, angkutan laut khusus, usaha jasa terkait angkutan laut, pengembangan usaha angkutan laut, sistem informasi angkutan laut dan sarana prasarana angkutan laut;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang lalu lintas dan angkutan laut dalam negeri, angkutan laut luar negeri, angkutan laut khusus, usaha jasa terkait angkutan laut, pengembangan usaha angkutan laut, sistem informasi angkutan laut dan sarana prasarana angkutan laut;
c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang lalu lintas dan angkutan laut dalam negeri, angkutan laut luar negeri, angkutan laut khusus, usaha jasa terkait angkutan laut, pengembangan usaha angkutan laut, sistem informasi angkutan laut dan sarana prasarana angkutan laut;
d. Penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang lalu lintas dan angkutan laut dalam negeri, angkutan laut luar negeri, angkutan laut khusus, usaha jasa terkait angkutan laut, pengembangan usaha angkutan laut, sistem informasi angkutan laut dan sarana prasarana angkutan laut;
e. Penyiapan evaluasi dan pelaporan di bidang lalu lintas dan angkutan laut dalam negeri, angkutan laut luar negeri, angkutan laut khusus, usaha jasa terkait angkutan laut, pengembangan usaha angkutan laut, sistem informasi angkutan laut dan sarana prasarana angkutan laut;
f. Pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian dan rumah tangga Direktorat.
3) Direktorat Kepelabuhanan
a) Tugas Direktorat Kepelabuhanan
Direktorat Kepelabuhanan mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di
bidang tatanan dan perencanaan pengembangan pelabuhan, perancangan
dan program pembangunan fasilitas pelabuhan, pengerukan dan reklamasi,
pemanduan dan penundaan kapal, pelayanan jasa dan usaha pelabuhan.
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab I P e n d a h u l u a n I - 11
b) Fungsi Direktorat Kepelabuhanan
a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang tatanan dan perencanaan pengembangan pelabuhan, perancangan dan program pembangunan fasilitas pelabuhan, pengerukan dan reklamasi, pemanduan dan penundaan kapal, pelayanan jasa dan usaha pelabuhan;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang tatanan dan perencanaan pengembangan pelabuhan, perancangan dan program pembangunan fasilitas pelabuhan, pengerukan dan reklamasi, pemanduan dan penundaan kapal, pelayanan jasa dan usaha pelabuhan;
c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang tatanan dan perencanaan pengembangan pelabuhan, perancangan dan program pembangunan fasilitas pelabuhan, pengerukan dan reklamasi, pemanduan dan penundaan kapal, pelayanan jasa dan usaha pelabuhan;
d. Penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang tatanan dan perencanaan pengembangan pelabuhan, perancangan dan program pembangunan fasilitas pelabuhan, pengerukan dan reklamasi, pemanduan dan penundaan kapal, pelayanan jasa dan usaha pelabuhan;
e. Penyiapan evaluasi dan pelaporan di bidang tatanan dan perencanaan pengembangan pelabuhan, perancangan dan program pembangunan fasilitas pelabuhan, pengerukan dan reklamasi, pemanduan dan penundaan kapal, pelayanan jasa dan usaha pelabuhan; dan
f. Pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian dan rumah tangga Direktorat.
4) Direktorat Perkapalan dan Kepelautan
a) Tugas Direktorat Perkapalan dan Kepelautan
Direktorat perkapalan dan Kepelautan mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi serta
evaluasi dan pelaporan di bidang kelaiklautan kapal, perlindungan lingkungan
maritim dan kepelautan.
b) Fungsi Direktorat Perkapalan dan Kepelautan
a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang rancang bangun stabilitas dan garis muat kapal, peti kemas, pengukuran dan pendaftaran kebangsaan kapal, keselamatan kapal, pencegahan pencemaran dari kapal, manajemen keselamatan kapal dan perlindungan lingkungan di perairan dan kepelautan;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang rancang bangun stabilitas dan garis muat kapal, peti kemas, pengukuran dan pendaftaran kebangsaan kapal, keselamatan kapal, pencegahan pencemaran dari kapal, manajemen keselamatan kapal dan perlindungan lingkungan di perairan dan kepelautan;
c. Penyiapan penyusunan standar, norma, prosedur dan kriteria di bidang rancang bangun stabilitas dan garis muat kapal, peti kemas, pengukuran dan pendaftaran kebangsaan kapal, keselamatan kapal, pencegahan
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab I P e n d a h u l u a n I - 12
pencemaran dari kapal, manajemen keselamatan kapal dan perlindungan lingkungan di perairan dan kepelautan;
d. Penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang rancang bangun stabilitas dan garis muat kapal, peti kemas, pengukuran dan pendaftaran kebangsaan kapal, keselamatan kapal, pencegahan pencemaran dari kapal, manajemen keselamatan kapal dan perlindungan lingkungan di perairan dan kepelautan;
e. Penyiapan evaluasi dan pelaporan di bidang rancang bangun stabilitas dan garis muat kapal, peti kemas, pengukuran dan pendaftaran kebangsaan kapal, keselamatan kapal, pencegahan pencemaran dari kapal, manajemen keselamatan kapal dan perlindungan lingkungan di perairan dan kepelautan; dan
f. Pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian dan rumah tangga serta data dan informasi Direktorat.
5) Direktorat Kenavigasian
a) Tugas Direktorat Kenavigasian
Direktorat Kenavigasian mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pemberian bimbingan teknis dan supervisi serta evaluasi dan pelaporan di
bidang kenavigasian.
b) Fungsi Direktorat Kenavigasian
a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang perambuan dan perbengkelan, telekomunikasi pelayaran, armada dan pangkalan kenavigasian, penataan alur dan perlintasan serta perencanaan teknis kenavigasian;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang perambuan dan perbengkelan, telekomunikasi pelayaran, armada dan pangkalan kenavigasian, penataan alur dan perlintasan serta perencanaan teknis kenavigasian;
c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang perambuan dan perbengkelan, telekomunikasi pelayaran, armada dan pangkalan kenavigasian, penataan alur dan perlintasan serta perencanaan teknis kenavigasian;
d. Penyiapan dan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perambuan dan perbengkelan, telekomunikasi pelayaran, armada dan pangkalan kenavigasian, penataan alur dan perlintasan serta perencanaan teknis kenavigasian;
e. Penyiapan evaluasi dan pelaporan di bidang perambuan dan perbengkelan, telekomunikasi pelayaran, armada dan pangkalan kenavigasian, penataan alur dan perlintasan serta perencanaan teknis kenavigasian; dan
f. Pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian dan rumah tangga Direktorat.
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab I P e n d a h u l u a n I - 13
6) Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai
a) Tugas Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai
Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,
standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi
serta evaluasi dan pelaporan di bidang patroli dan pengamanan, penegakan
hukum dan advokasi, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan
pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana.
b) Fungsi Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai
a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang patroli dan pengamanan, penegakan hukum dan advokasi, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang patroli dan pengamanan, penegakan hukum dan advokasi, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana;
c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang patroli dan pengamanan, penegakan hukum dan advokasi, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana;
d. Penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang patroli dan pengamanan, penegakan hukum dan advokasi, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana;
e. Penyiapan evaluasi dan pelaporan di bidang patroli dan pengamanan, penegakan hukum dan advokasi, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana; dan
f. Pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian dan rumah tanggaDirektorat.
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab I P e n d a h u l u a n I - 14
1.2.3. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan sebagaimana telah diubah terakhir dengan PM.86 Tahun 2016.
Gambar 1.2.3.1 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab I P e n d a h u l u a n I - 15
d. Tugas dan Fungsi kelembagaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan
Ditjen Hubla
1) Otoritas Pelabuhan Utama
Otoritas Pelabuhan mempunyai tugas melaksanakan pengaturan, pengendalian
dan pengawasan kegiatan kepelabuhanan pada pelabuhan yang diusahakan
secara komersial, melalui penyelenggaraan fungsi sebagai berikut:
a) Pelaksanaan penyediaan, pengaturan, dan pengwasan penggunaan lahan daratan dan perairan pelabuhan;
b) Pelaksanaan penyediaan dan pemeliharaan penahan gelombang, kolam pelabuhan, alur pelayaran, dan jaringan jalan;
c) Pelaksanaan penyediaan dan pemeliharaan SBNP;
d) Pelaksanaan penjaminan dan pemeliharaan kelestarian lingkungan di pelabuhan;
e) Pelaksanaan penyusunan Rencana Induk Pelabuhan, Daerah Lingkungan Kerja dan daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan, serta pengawasan penggunaannya;
f) Pelaksanaan pengusulan tariff untuk ditetapkan menteri, atas penggunaan perairan dan/ atau daratan, dan fasilitas pelabuhan yang disediakan oleh Pemerintah serta jasa kepelabuhanan yang diselenggarakan oleh Otoritas Pelabuhan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
g) Pelaksanaan pengaturan lalu lintas kapal ke luar masuk pelabuhan melalui pemanduan kapal;
h) Pelaksanaan penjaminan keamanan dan ketertiban, kelancaran arus barang di pelabuhan;
i) Pelaksanaan penyediaan dan/ atau pelayanan jasa kepelabuhanan yang diperlukan oleh pengguna jasa yang belum disediakan oleh Badan usaha Pelabuhan;
j) Pelaksanaan pemberian konsesi atau bentuk lainnya kepada Badan Usaha Pelabuhan untuk melakukan kegiatan pengusahaan di pelabuhan;
k) Penyiapan bahan penetapan dan evaluasi standar kinerja operasional pelayanan jasa kepalabuhan; dan
l) Pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, ekuangan, hokum dan hubungan masyarakat.
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab I P e n d a h u l u a n I - 16
Gambar 1.2.3.2 Struktur Organisasi Kantor Otoritas Pelabuhan Utama
2) Kantor Kesyahbandaran Utama
Kantor Kesyahbandaran Utama mempunyai tugas melaksanakan pengawasan
dan penegakan hukum di bidang keselamatan dan kemanan pelayaran, serta
koordinasi kegiatan pemerintahan di pelabuhan, melalui penyelenggaraan
beberapa fungsi sebagai berikut:
a) Pelaksanaan pengawasan dan pemenuhan kelaiklautan kapal, keselamatan, keamanan dan ketertiban di pelabuhan serta peneritan Surat Persetujuan Berlayar;
b) Pelaksanaan ppengawasan tertib llu lintas kapal di perairan pelabuhan dan alur pelayaran;
c) Pelaksanaan pengawasan kegiatan alih muat di perairan pelabuhan, kegiatan salvage dan pekerjaan bawah air, pemanduan dan penundaan kapal;
d) Pelaksanaan pengawasan keselamatan dan keamanan pelayaran terkait dengan kegiatan bongkar muat barang berbahaya, barang khusus, limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), pengisian bahan bakar, ketertiban embarkasi dan den=barkasi penumpang, pembangunan fasilitas pelabuhan, pengerukan dan reklamasi;
e) Pelaksanaan bantuan pencarian dan penyelamatan (Search and Rescue/ SAR), pengendaluan dan koordinasi penanggulangan pencemaran dan pemadaman kebakaran di pelabuhan serta pengawasan pelaksanaan perlindungan lingkungan maritime;
KANTOR
OTORITAS PELABUHAN
BIDANG LALA, OPERASI DAN USAHA
KEPELABUHANAN
SEKSI LALU LINTAS DAN ANGKUTAN LAUT
SEKSI FASILITAS DAN PENGAWASAN OPERASIONAL PELABUHAN
SEKSI BIMBINGAN USAHA DAN JASA KEPELABUHANAN
BIDANG PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN
SEKSI RENCANA DAN PROGRAM
SEKSI DESAIN DAN PEMBANGUNAN
SEKSI ANALISA, EVALUASI DAN TARIF
BAGIAN TATA USAHA
SUBBAGIAN KEUANGAN
SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN
UMUM
SUBBAGIAN HUKUM DAN HUMAS
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab I P e n d a h u l u a n I - 17
f) Pelaksanaan pemeriksaan kecelakaan kapal;
g) Penegakan hokum di bidang keselamatan dan kemanan pelayaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
h) Pelaksanaan koordinasi kegiatan pemerintahan di pelabuhan yang terkait dengan pelaksanaan pengawasan dan penegakan hokum di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran; dan
i) Pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, hokum dan hubungan masyarakat.
Gambar 1.2.3.3 Struktur Organisasi Kantor Kesyahbandaran Utama
3) Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan mempunyai tugas
melaksanakan pengawasan dan penegakan hukum di bidang keselamatan dan
kemanan pelayaran, koordinasi kegiatan pemerintahan di pelabuhan serta
pengaturan, pengendalian dan pengawasan kegiatan kepelabuhanan pada
pelabuhan yang diusahakan secara komersial, melalui penyelenggaraan
beberapa fungsi sebagai berikut:
a) Pelaksanaan pengawasan dan pemenuhan kelaiklautan kapal, sertifikasi keselamatan kapal, pencegahan pencemaran dari kapal dan penetapan status hukum kapal;
KANTOR
KESYAHBANDARAN UTAMA
BIDANG STATUS HUKUM DAN SERTIFIKASI KAPAL
SEKSI STATUS HUKUM KAPAL
SEKSI SERTIFIKASI KESELAMATAN KAPAL
SEKSI SERTIFIKASI PENCEGAHAN PENCEMARAN DAN MANAJEMEN
KESELAMATAN KAPAL
BIDANG KESELAMATAN BERLAYAR
SEKSI KEPELAUTAN
SEKSI TERTIB BANDAR
SEKSI TERTIB BERLAYAR
BIDANG PENJAGAAN, PATROLI DAN PENYIDIKAN
SEKSI PENJAGAAN
SEKSI PATROLI
SEKSI PENUNJANG KESELAMATAN DAN
PENYIDIKAN
BAGIAN TATA USAHA
SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN, UMUM,
DAN HUBUNGAN MASYARAKAT
SUBBAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab I P e n d a h u l u a n I - 18
b) Pelaksanaan pemeriksaan manajemen keselamatan kapal;
c) Pelaksanaan pengawasan keselamatan dan keamanan pelayaran terkait dengan kegiatan bongkar muat barang berbahaya, barang khusus, limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), pengisian bahan bakar, ketertiban embarkasi dan debarkasi penumpang, pembangunan fasilitas pelabuhan, pengerukan dan reklamasi, laik layar dan kepelautan, tertib lalu lintas kapal di perairan pelabuhan dan alur pelayaran, pemanduan dan penundaan kapal, serta penerbitan Surat Persetujuan Berlayar;
d) Pelaksanaan pemeriksaan kecelakaan kapal, pencegahan dan pemadaman kebakaran di perairan pelabuhan, penanganan musibah di laut, pelaksanaan perlindungan lingkungan maritime dan penegakan hukum di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran;
e) Pelaksanaan koordinasi kegiatan pemerintahan di pelabuhan yang terkait dengan pelaksanaan pengawasan dan penegakan hukum di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran;
f) Pelaksanaan penyusunan Rencana Induk Pelabuhan, Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan, serta pengawasan penggunaannya, pengusulan tariff untuk ditetapkan Menteri;
g) Pelaksanaan penyediaan, pengaturan, dan pengawasan penggunaan lahan daratan dan perairan pelabuhan, pemeliharaan penahan gelombang, kolam pelabuhan, alur pelayaran dan jaringan jalan serta SBNP;
h) Pelaksanaan penjaminan dan pemeliharaan kelestarian lingkungan di pelabuhan, keamanan dan ketertiban, kelancaran arus barang di pelabuhan;
i) Pelaksanaan pengaturan lalu lintas kapal keluar masuk pelabuhan melalui pemanduan kapal, penyediaan dan/ atau pelayanan jasa kepelabuhanan serta pemberian konsesi atau bentuk lainnya kepada Badan Usaha Pelabuhan;
j) Penyiapan bahan penetapan dan evaluasi standar kinerja operasional pelayanan jasa kepelabuhanan; dan
k) Pelaksanaan urusan keuangan, kepegawaian dan umum, hokum dan hubungan masyarakat serta pelaporan.
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan diklasifikasikan ke dalam 5
(lima) kelas, yaitu:
a) Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I
b) Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II
c) Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III
d) Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV
e) Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas V
4) Kantor Pelabuhan Batam
Kantor Pelabuhan Batam mempunyai tugas melaksanakan pemberian
pelayanan jasa lalu lintas angkutan laut, kepelabuhanan, keamanan dan
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab I P e n d a h u l u a n I - 19
keselamatan pelayaran untuk memperlancar angkutan laut, melalui
penyelenggaraan fungsi sebagai berikut:
a) Pengawasan kegiatan lalu lintas dan angkutan laut yang meliputi lalu lintas kapal, penumpang, barang, hewan, container dan pementauan pelaksanaan tariff;
b) Pengawasan kegiatan, penunjang angkutan laut, pembinaan tenaga kerja bongkar muat dan pemantauan tariff;
c) Penilikan terhadap pemenuhan persyaratan kelaiklautan kapal dan pemberian Surat Persetujuan Berlayar (SPB);
d) Pelaksanaan tindakan pencegahan dan penanggulangan pencemaran serta pemadaman kebakaran di perairan pelabuhan dan bandar;
e) Pelaksanaan pengamanan, penertiban,dan penegakan peraturan di bidang pelayaran, penyidikan tindak pidana pelayaran di perairan pelabuhan dan bandar guna menjamin kelancaran operasional pelabuhan;
f) Pelaksanaan pemeriksaan nautis, teknis, radio, peralatan, pembangunan dan perombakan kapal serta verifikasi manajemen keselamatan kapal dan penerbitan sertifikasi;
g) Pelaksanaan pengukuran dan status hokum kapal, surat kebangsaan dan hipotek kapal serta pengurusan dokumen pelaut, penyijilan awak kapal dan perjanjian kerja laut;
h) Penyusunan rencana kerja operasional kegiatan pelayanan jasa kepelabuhan;
i) Pelaksanaan pemberian pelayanan jasa kepelabuhan dan kegiatan pelaksanaan pemanduan dan penundaan kapal;
j) Penilikan alur pelayaran dan kolam pelabuhan dan teknik kepelabuhanan;
k) Pelaksanaan urusan administrative dan kerumahtanggaan.
Gambar 1.2.3.4 Struktur Organisasi Kantor Pelabuhan Batam
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab I P e n d a h u l u a n I - 20
5) Unit Penyelenggara Pelabuhan
Unit Penyelenggara Pelabuhan mempunyai tugas melaksanakan pengaturan,
pengendalian dan pengawasan kegiatan kepelabuhanan, keselamatan dan
keamanan pelayaran pada pelabuhan, serta penyediaan dan/ atau pelayanan
jasa kepelabuhanan yang belum diusahakan secara komersial, melalui
penyelenggaraan beberapa fungsi sebagai berikut:
a) Penyiapan bahan penyusunan Rencana Induk Pelabuhan serta Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan (DLKp);
b) Penyediaan dan pemeliharaan penahan gelombang, kolam pelabuhan, alur pelayaran dan SBNP;
c) Penjaminan kelancaran arus barang, penumpang dan hewan;
d) Penyediaan dan/ atau pelayanan jasa kepelabuhanan;
e) Pengaturan, pengendalian, dan pengawasan usaha jasa terkait dengan kepelabuhanan dan angkutan di perairan;
f) Penyediaan fasilitas pelabuhan dan jasa pemanduan dan penundaan;
g) Penjaminan keamanan dan ketertiban di pelabuhan;
h) Pemeliharaan kelestarian lingkungan di pelabuhan;
i) Penyiapan bahan pengawasan keselamatan dan keamanan pelayaran; dan
j) Pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, hokum dan hubungan masyarakat.
Unit Penyelenggara Pelabuhandiklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) kelas, yaitu:
a) Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas I
b) Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II
c) Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III
6) Pangkalan PLP
Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan penjagaan, penyelamatan, pengamanan dan penertiban serta
penegakan peraturan di bidang pelayaran di perairan laut dan pantai, melalui
pelaksanaan fungsi berikut:
a) Penyusunan rencana, program dan evaluasi;
b) Pelaksanaan operasi dan penegakan peraturan perundang-undangan di bidang pelayaran di perairan laut dan pantai;
c) Pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan terhadap tindak pidana pelayaran;
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab I P e n d a h u l u a n I - 21
d) Pelaksanaan pengawasan dan penertiban kegiatan salvage dan pekerjaan bawah air, penyelaman, instalasi/ eksplorasi dan eksploitasi, bangunan di atas dan di bawah air;
e) Pemberian bantuan pencarian dan pertolongan musibah di laut dan penanggulangan kebakaran;
f) Pelaksanaan pengamanan dan pengawasan sarana bantu navigasi pelayaran serta penanggulangan pencemaran di eprairan;
g) Pelaksanaan pelatihan pengawakan kapal dan instalasi;
h) Pelaksanaan pengadaan, pemeliharaan, perbaikan dan dukungan logistic;
i) Pelaksanaan urusan administrasi dan kerumahtanggaan.
Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai diklasifikasikan ke dalam 2 (dua) kelas,
yaitu:
a) Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas I
b) Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas II
7) Distrik Navigasi
Distrik Navigasi mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pengoperasian,
pengadaan, dan pengawasan sarana bantu navigasi pelayaran, telekomunikasi
pelayaran, serta kegiatan pengamatan laut, survey hidrografi, pemantauan alur
dan perlintasan dengan menggunakan sarana instalasi untuk kepentingan
keselamatan pelayaran, melalui penyelenggaraan fungsi sebagai berikut:
a) Penyusunan rencana dan program pengoperasian, serta pengawasan sarana bantu navigasi pelayaran, telekomunikasi pelayaran, kapal Negara kenavigasian, fasilitas pangkalan, bengkel, pengamatan laut dan survey hidrografi serta pemantauan alur dan perlintasan
b) Penyusunan rencana kebutuhan dan pelaksanaan pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan penghapusan perlengkapan dan peralatan untuk sarana bantu navigasi pelayaran, telekomunikasi pelayaran, kapal Negara kenavigasian, fasilitas pangkalan, bengkel, pengamatan laut dan survey hidrografi, serta pemantauan alur dan perlintasan;
c) Pelaksanaan program pengoperasian dan pemeliharaan sarana bantu navigasi pelayaran, telekomunikasi pelayaran, kapal Negara kenavigasian, dan fasilitas pangkalan serta bengkel;
d) Pelaksanaan pengamatan laut dan survey hidrografi, serta pemantauan alur dan perlintasan;
e) Pelaksanaan urusan logistic;
f) Pelaksanaan analisis dan evaluasi pengoperasian, pengawakan dan pemeliharaan sarana bantu navigasi pelayaran, telekomunikasi pelayaran, kapal Negara kenavigasian, fasilias pangkalan, bengkel, pengamatan laut, survey hidrografi, serta pemantauan alur dan perlintasan;
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab I P e n d a h u l u a n I - 22
g) Pelaksanaan urusan keuangan, kepegawaian, ketatausahaan, kerumahtanggaan, hubungan masyarakat, pengumpulan dan pengolahan data, dokumentasi serta penyusunan laporan.
Distrik Navigasidiklasifikasikan menjadi 3 (tiga) kelas, yaitu:
a) Distrik Navigasi Kelas I
b) Distrik Navigasi Kelas II
c) Distrik Navigasi Kelas III
8) Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran
Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran mempunyai tugas melaksanakan
penilaian dan pengujian alat dan bahan keselamatan pelayaran serta
Menyiapkan standarisasi dan sertifikasi alat dan bahan keselamatan pelayaran,
melalui penyelenggaraan fungsi sebagai berikut:
a) Melaksanakan penilaian dan pengujian alat dan bahan keselamatan pelayaran;
b) Melaksanakan rancang bangun dan pembuatan alat dan bahan keselamatan pelayaran;
c) Menyiapkan standarisasi dan sertifikasi alat dan bahan keselamatan pelayaran;
d) Melaksanakan survey pelayaran, posisi alat keselamatan pelayaran, penentuan kedalaman;
e) Melaksanakan pemberitaan keselamatan pelayaran;
f) Menetapkan rencana program kerja serta evaluasi;
g) Melaksanakan administrasi, ketatausahaan dan kerumahtanggaan;
h) Melaksanakan pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian alat dan bahan keselamatan pelayaran;
i) Memelihara dan merawat sarana dan prasarana;
j) Mengoperasionalkan sarana, prasarana dan instalasi.
Gambar 1.2.3.5 Struktur Organisasi Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab I P e n d a h u l u a n I - 23
9) Balai Kesehatan Kerja Pelayaran
Balai Kesehatan Kerja Pelayaran mempunyai tugas melaksanakan pengujian,
penilaian, dan pemeliharaan kesehatan bagi tenaga fungsional pelayaran serta
penilaian dan penilikan terhadap lingkungan kerja pelayaran, melalui
penyelenggaraan fungsi sebagai berikut:
a) Penyusunan rencana dan program serta evaluasi;
b) Pelaksanaan pengujian, penilaian dan pemeliharaan kesehatan tenaga fungsional pelayaran;
c) Pelaksanaan penilaian dan penilikan penerapan keselamatan kerja, gizi kerja, ergonomic, hygiene dan sanitasi;
d) Pelaksanaan penilaian lingkungan kerja pelayaran;
e) Penyiapan penyusunan pedoman pengujian kesehatan, pemeliharaan dan lingkungan kerja pelayaran;
f) Penyiapan penyusunan standar kesehatan kerja tenaga fungsional pelayaran dan lingkungan kerja pelayaran;
g) Pemberian sertifikasi kesehatan kerja tenaga fungsional pelayaran dan lingkungan kerja pelayaran;
h) Penilaian rumah sakit untuk pengujian dan penilaian kesehatan kerja tenaga fungsional pelayaran;
i) Pelaksanaan administrasi dan kerumahtanggaan.
Gambar 1.2.3.6 Struktur Organisasi Balai Kesehatan Kerja Pelayaran
1.3. SUMBER DAYA MANUSIA
Jumlah Sumber Daya Manusia di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut pada Tahun 2017 yaitu 14.707 pegawai. Adapun Rekapitulasi pegawai dapat
dikelompokan sebagai berikut :
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab I P e n d a h u l u a n I - 24
1) Rekapitulasi Pegawai Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Per Pendidikan:
Tabel 1.2.1 Rekapitulasi Pegawai Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
Per Pendidikan
No
Pendidikan
Jumlah Pegawai
2016 2017
1. S3 2 3
2. Spesialis 41 29
3. S2 621 759
4. S1 3.433 3653
5. D4 182 174
6. D3 1.427 1360
7. D2 28 27
8. D1 92 80
9. SLTA 8.679 7985
10 SLTP 683 529
11. SD 172 108
TOTAL 15.360 14.707
2) Rekapitulasi Pegawai Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Per Golongan:
Tabel 1.2.2 Rekapitulasi Pegawai Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
Per Golongan
No
Golongan
Jumlah Pegawai
2016 2017
1. IV/e 0 0
2. IV/d 6 7
3. IV/c 20 19
4. IV/b 67 67
5. IV/a 275 279
6. III/d 1.052 1059
7. III/c 1.515 1531
8. III/b 3.361 3440
9. III/a 2.502 2379
10 II/d 2.101 2033
11. II/c 1.802 1633
12. II/b 2.099 1891
13. II/a 533 346
14. I/d 13 9
15. I/c 10 11
16. I/b 1
17. I/a 3 3
TOTAL 15.360 14.707
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab I P e n d a h u l u a n I - 25
1.4. ISU STRATEGIS DAN PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
Permasalahan utama yang menjadi isu strategis nasional pada tahun 2017 adalah
peningkatan pelayanan kepada masyarakat, peningkatan keselamatan pelayaran dan
percepatan pembangunan infrastruktur di sub sektor Transportasi Laut. Pada tahun
2017 terdapat beberapa program yang disusun sebagai upaya dalam menghadapi isu-
isu tersebut, antara lain:
a. Percepatan pelaksanaan konsesi pada kegiatan pengusahaan jasa kepelabuhanan;
b. Pembangunan Pelabuhan Patimban sebagai pengganti rencana Pelabuhan
Cilamaya;
c. Penerapan Sistem Inaportnet secara bertahap pada 16 pelabuhan komersil;
d. Penurunan Dwelling Time (Waktu yang ditempuh oleh container/barang) untuk
melalui proses kepelabuhanan, mulai dari proses discharge/bongkar sampai
dengan keluar terminal pelabuhan (Lini I) di Pelabuhan;
e. Pelaksanaan program tol laut
f. Pelaksanaan program Rumah Kita;
g. Pelaksanaan proyek Strategis Nasional.
1.5. SISTEMATIKA LAPORAN
Bab I : Pendahuluan
Bab II : Perencanaan Kinerja
Bab III : Akuntabilitas Kinerja
Bab IV : Penutup
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 1
2. 1 RENCANA KINERJA
Pada RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut telah menetapkan 3 (tiga) Sasaran, 13 (tiga belas) Sasaran Strategis
dan 34 (tiga puluh empat) Indikator Kinerja yang memiliki target-target capaian
kinerjanya, baik dalam rentang lima tahun (2015 – 2019) maupun yang bersifat tahunan.
Untuk mencapai target-target yang telah dirumuskan dalam Rencana Strategis Ditjen
Hubla tahun 2015 – 2019, maka telah disusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang
berisi serangkaian target yang hendak dicapai seperti pada tabel berikut:
Tabel 2.1.1 Rencana Kinerja Tahunan Ditjen Hubla Tahun 2017
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
( 1 ) ( 2 ) ( 3 )
S A S A R A N ( I )
KESELAMATAN DAN KEAMANAN
Sasaran Strategis ( 1 )
1. Menurunnya Angka Kecelakaan Transportasi Laut
1) Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut
0,788
Ratio Kejadian Kecelakaan
(Jumlah Kejadian Kecelakaan/
10.000 Freight)
2) Jumlah Sarana dan Prasarana Keselamatan Transportasi Laut
a. Jumlah Pembangunan SBNP 137 Unit
b. Tingkat Kecukupan SBNP 91 %
BAB 2
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 2
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
( 1 ) ( 2 ) ( 3 )
c. Tingkat Keandalan SBNP 99 %
d. Jumlah Pembangunan dan Upgrade GMDSS
55 Unit
e. Jumlah Pembangunan dan Upgrade VTS
4 Unit
f. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Patroli
124 Unit
- Pembangunan Baru Kapal Patroli
35 Unit
- Lanjutan Pembangunan Kapal Patroli
30 Unit
- Penyelesaian Pembangunan Kapal Patroli
59 Unit
g. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Kenavigasian
25 Unit
- Pembangunan Baru Kapal Negara Kenavigasian
10 Unit
- Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian
5 Unit
- Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian
10 Unit
3) Jumlah Pedoman/ Standar Keselamatan dan Keamanan Transportasi Laut
11 Dokumen
Sasaran Strategis ( 2 )
2. Menurunnya Jumlah Gangguan Keamanan Dalam
4) Jumlah Gangguan Keamanan Pada Pelayanan Jasa Transportasi Laut (pada kapal)
5
Kejadian/ Tahun
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 3
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
( 1 ) ( 2 ) ( 3 )
Penyelenggaraan Transportasi Laut
5) Jumlah Kapal yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port Facility Security)
1.660 Kapal
6) Jumlah Pelabuhan yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port Facility Security)
359 Lokasi
S A S A R A N ( II )
PELAYANAN
Sasaran Strategis ( 3 )
3. Meningkatnya Kinerja Pelayanan
7) Kinerja Pelayanan Transportasi Laut
- Pencapaian Waiting Time (WT)
56,70 %
- Pencapaianan Approach Time (AT)
59,50 %
- Pencapaian Effective Time (ET/BT)
75,90 %
8) Jumlah Pedoman Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut
6 Dokumen
Sasaran Strategis ( 4 )
4. Terpenuhinya Kebutuhan Jumlah SDM Transportasi Laut Sesuai Kompetensi
9) Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Transportasi Laut Bersertifikat (Aparatur Teknis)
6.090 Orang
Sasaran Strategis ( 5 )
5. Meningkatnya Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Dalam Mewujudkan Good Governance
10) Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
90,24
11) Prosentase Penyerapan Anggaran
100 %
12) Nilai Barang Milik Negara (BMN)
Rp. 78.423.650.966.7
26
13) Jumlah Pendapatan Negara Rp.
5.293.425.258.61
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 4
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
( 1 ) ( 2 ) ( 3 )
Bukan Pajak (PNBP) 1
14) Jumlah Penyederhanaan Perijinan
7 Jenis Perijinan
15) Jumlah Dokumen yang Disusun untuk Memenuhi Kebutuhan Administrasi dan Teknis
4 Dokumen
Sasaran Strategis ( 6 )
6. Meningkatnya Penetapan Dan Kualitas Regulasi Dalam Implementasi Kebijakan Bidang Transportasi Laut
16) Jumlah Rancangan dan Peraturan yang Ditetapkan
18 Peraturan
Sasaran Strategis ( 7 )
7. Menurunnya Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) Dan Meningkatnya Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Transportasi Laut
17) Jumlah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
0,448 Juta ton CO2e
18) Jumlah Sarana yang Menerapkan Teknologi Ramah Lingkungan
62 Unit
19) Jumlah Prasarana yang Telah Menerapkan Konsep Ramah Lingkungan
- SBNP Solar Cell 2.749 Unit
Sasaran Strategis ( 8 )
8. Meningkatnya Upaya Perlindungan Lingkungan Maritim
20) Rasio Penanggulangan Tumpahan Minyak yang Berpotensi Menimbulkan Pencemaran dari Kegiatan Pelayaran
100 %
21) Jumlah Kegiatan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim
5 Laporan
22) Jumlah Sertifikat yang Diterbitkan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim
4.500 Sertifikat
S A S A R A N ( III )
KAPASITAS TRANSPORTASI
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 5
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
( 1 ) ( 2 ) ( 3 )
Sasaran Strategis ( 9 )
9. Meningkatnya Kapasitas Sarana Dan Prasarana Transportasi Laut Untuk Mengurangi Backlog Maupun Bottleneck
23) Jumlah Rute Angkutan Laut Tetap dan Teratur untuk Mendukung Tol Laut
9 Rute
24) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian/ Pengembangan Pelabuhan Laut Non Komersial
100 Pelabuhan
25) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Armada Kapal Negara Angkutan Laut Perintis
70 Kapal
- Pembangunan Baru Kapal Negara Angkutan Laut Perintis
-
- Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis
-
- Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis
70 Kapal
26) Jumlah Lokasi Pengerukan untuk Memenuhi Persyaratan Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan
32 Lokasi
27) Terselenggaranya Kerjasama Pemerintah Swasta dalam Penyediaan Infrastruktur Transportasi Laut
2 Proyek
Sasaran Strategis ( 10 )
10. Meningkatnya Produksi Angkutan Penumpang Dan Barang Transportasi Laut
28) Jumlah Muatan Angkutan Laut Penumpang
8.780.767
Pnp/Tahun
- Perintis/Pelni PSO 6.234.946
Pnp/Tahun
- Non Perintis/Pelni Non PSO 2.545.821
Pnp/Tahun
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 6
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
( 1 ) ( 2 ) ( 3 )
29) Jumlah Muatan Angkutan Laut Barang
1.414.052.554
Ton/Tahun
- Perintis/Pelni 494.119
Ton/Tahun
- Swasta 1.413.558.435
Ton/Tahun
30) Pangsa Muatan Angkutan Laut Barang Luar Negeri oleh Pelayaran Nasional
11,34 %
Sasaran Strategis ( 11 )
11. Meningkatnya Layanan Transportasi Laut Di Perbatasan Negara, Pulau Terluar Dan Wilayah Non Komersial Lainnya
31) Jumlah Rute Angkutan Laut Perintis
140 Rute
2. 2 PERJANJIAN KINERJA
Dalam rangka mengoperasionalkan Rencana Strategis, setiap tahunnya
Perencanaan Strategik dituangkan dalam suatu Perjanjian Kinerja Tahunan
(Performance Contract). Rencana Kinerja Tahunan merupakan penjabaran lebih lanjut
dari perencanaan stratejik, yang didalamnya memuat seluruh target kinerja yang hendak
dicapai dalam satu tahun mendatang dengan menunjukkan sejumlah indikator kinerja
kunci (key performance indicators) yang relevan. Indikator dimaksud meliputi indikator-
indikator pencapaian sasaran dan indikator kinerja kegiatan. Perjanjian kinerja ini
merupakan tolok ukur yang digunakan dalam menilai keberhasilan/kegagalan
penyelenggaraan pemerintahan untuk periode 1 (satu) tahun ke depan.
Untuk mewujudkan visi sebagaimana tercantum di dalam Rencana Strategis Ditjen
Hubla telah dirumuskan tujuan dan sasaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut tahun
2015 – 2019. Dengan mengacu kepada sasaran dan tujuan, tugas pokok dan fungsi serta
Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) Direktorat Jenderal
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 7
Perhubungan Laut, maka setiap tahun dilaksanakan beberapa kegiatan pembangunan di
lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut serta beberapa kegiatan yang strategis
dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan tertuang di dalam Perjanjian Kinerja
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Secara lebih rinci, Perjanjian Kinerja Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut Tahun Anggaran 2017 (yang sudah ditandatangani antara
Menteri Perhubungan dengan Direktur Jenderal Perhubungan Laut) dapat dilihat pada
tabel Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017 disusun
setelah DIPA Tahun 2017 ditetapkan. Dokumen Perjanjian Kinerja ditandatangani oleh
Menteri Perhubungan dan Direktur Jenderal Perhubungan Laut yang memuat Pernyataan
Direktur Jenderal Perhubungan Laut yang berjanji akan mewujudkan target kinerja
tahunan yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Adapan rincian Target
Indikator Kinerja Utama adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 (awal)
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
( 1 ) ( 2 ) ( 3 )
S A S A R A N ( I )
KESELAMATAN DAN KEAMANAN
Sasaran Strategis ( 1 )
1. Menurunnya Angka Kecelakaan Transportasi Laut
1) Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut
0,802
Ratio Kejadian Kecelakaan (Jumlah
Kejadian Kecelakaan/ 10.000 Freight)
2) Jumlah Sarana dan Prasarana Keselamatan Transportasi Laut
a. Jumlah Pembangunan SBNP
41 Unit
b. Tingkat Kecukupan SBNP 78,5 %
c. Tingkat Keandalan SBNP 98 %
d. Jumlah Pembangunan dan Upgrade GMDSS
9 Unit
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 8
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
( 1 ) ( 2 ) ( 3 )
e. Jumlah Pembangunan dan Upgrade VTS
1 Unit
f. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Patroli
14 Unit
- Pembangunan Baru Kapal Patroli
14 Unit
- Lanjutan Pembangunan Kapal Patroli
0
- Penyelesaian Pembanguan Kapal Patroli
0
g. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Kenavigasian
15 Unit
- Pembangunan Baru Kapal Negara Kenavigasian
0 Unit
- Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian
0 Unit
- Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian
15 Unit
3) Jumlah Pedoman Standar Keselamatan dan Keamanan Transportasi Laut
69 Dokumen
Sasaran Strategis ( 2 )
2. Menurunnya Jumlah Gangguan Keamanan Dalam Penyelenggaraan Transportasi Laut
4) Jumlah Gangguan Keamanan Pada Pelayanan Jasa Transportasi Laut (pada kapal)
5
Kejadian/ Tahun
5) Jumlah Kapal yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port Facility Security)
2.420 Kapal
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 9
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
( 1 ) ( 2 ) ( 3 )
6) Jumlah Pelabuhan yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port Facility Security)
457 Lokasi
S A S A R A N ( II )
PELAYANAN
Sasaran Strategis ( 3 )
3. Meningkatnya Kinerja Pelayanan Sarana Dan Prasarana Transportasi Laut
7) Kinerja Pelayanan Transportasi Laut
- Pencapaian Waiting Time (WT)
56,70 %
- Pencapaianan Approach Time (AT)
59,50 %
- Pencapaian Effective Time (ET/BT)
75,90 %
8) Jumlah Pedoman Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut
17 Dokumen
Sasaran Strategis ( 4 )
4. Terpenuhinya Kebutuhan Jumlah SDM Transportasi Laut Sesuai Kompentensi
9) Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Transportasi Laut Bersertifikat (Aparatur Teknis)
4.621 Orang
Sasaran Strategis ( 5 )
5. Meningkatnya Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Dalam Mewujudkan Good Governance
10) Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
90,24
11) Prosentase Penyerapan Anggaran
80 %
12) Nilai Barang Milik Negara (BMN)
Rp. 47.449.521.848.636
13) Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Rp. 5.293.425.258.610
14) Jumlah Penyederhanaan Perijinan
1 Jenis Perijinan
15) Jumlah Dokumen yang Disusun untuk Memenuhi Kebutuhan Administrasi dan Teknis
4 Dokumen
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 10
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
( 1 ) ( 2 ) ( 3 )
Sasaran Strategis ( 6 )
6. Meningkatnya Penetapan Dan Kualitas Regulasi Dalam Implementasi Kebijakan Bidang Transportasi Laut
16) Jumlah Rancangan dan Peraturan yang Ditetapkan
18 Peraturan
Sasaran Strategis ( 7 )
7. Menurunnya Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) Dan Meningkatnya Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Transportasi Laut
17) Jumlah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
0,4480 Juta ton
CO2e
18) Jumlah Sarana yang Menerapkan Teknologi Ramah Lingkungan
70 Unit
19) Jumlah Prasarana yang Telah Menerapkan Konsep Ramah Lingkungan
- SBNP Solar Cell 2.651 Unit
Sasaran Strategis ( 8 )
8. Meningkatnya Upaya Perlindungan Lingkungan Maritim
20) Rasio Penanggulangan Tumpahan Minyak yang Berpotensi Menimbulkan Pencemaran dari Kegiatan Pelayaran
90 %
21) Jumlah Kegiatan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim
6 Laporan
22) Jumlah Sertifikat yang Diterbitkan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim
7.000 Sertifikat
S A S A R A N ( III )
KAPASITAS TRANSPORTASI
Sasaran Strategis ( 9 )
9. Meningkatnya Kapasitas Sarana Dan Prasarana
23) Jumlah Rute Angkutan Laut Tetap dan Teratur untuk Mendukung Tol Laut
11 Rute
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 11
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
( 1 ) ( 2 ) ( 3 )
Transportasi Laut Untuk Mengurangi Backlog Maupun Bottleneck
24) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian/ Pengembangan Pelabuhan Laut Non Komersial
100 Pelabuhan
25) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Armada Kapal Negara Angkutan Laut Perintis
90 Kapal
- Pembangunan Baru Kapal Negara Angkutan Laut Perintis
0 Kapal
- Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis
0 Kapal
- Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis
90 Kapal
26) Jumlah Lokasi Pengerukan untuk Memenuhi Persyaratan Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan
9 Lokasi
27) Terselenggaranya Kerjasama Pemerintah Swasta dalam Penyediaan Infrastruktur Transportasi Laut
1 Proyek
Sasaran Strategis ( 10 )
10. Meningkatnya Produksi Angkutan Penumpang Dan Barang Transportasi Laut
28) Jumlah Muatan Angkutan Laut Penumpang
8.071.717
Pnp/Tahun
- Perintis/Pelni PSO 5.405.953
Pnp/Tahun
- Non Perintis/Pelni Non PSO 2.665.764
Pnp/Tahun
29) Jumlah Muatan Angkutan Laut Barang
1.221.409.253
Ton/Tahun
- Perintis/Pelni 413.437
Ton/Tahun
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 12
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
( 1 ) ( 2 ) ( 3 )
- Swasta 1.220.995.816
Ton/Tahun
30) Pangsa Muatan Angkutan Laut Barang Luar Negeri oleh Pelayaran Nasional
10,87 %
Sasaran Strategis ( 11 )
11. Meningkatnya Layanan Transportasi Laut Di Perbatasan Negara, Pulau Terluar Dan Wilayah Non Komersial Lainnya
31) Jumlah Rute Angkutan Laut Perintis
96 Rute
Terdapat perubahan penetapan kinerja / reviu PK yang disebabkan adanya perubahan
pada dokumen anggaran, sehingga target-target yang ditetapkan pada tiap indikator di
penetapan kinerja tahun 2017 turut berubah, adapun total anggaran awal semula Rp.
11.562.267.615.000,- kemudian berubah menjadi Rp. 11.244.950.191.000,-.
Berikut merupakan matriks Revisi Penetapan Kinerja Tahun 2017
Tabel 2.2.2 Revisi Perjanjian Kinerja Tahun 2017
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
( 1 ) ( 2 ) ( 3 )
S A S A R A N ( I )
KESELAMATAN DAN KEAMANAN
Sasaran Strategis ( 1 )
1. Menurunnya Angka Kecelakaan Transportasi Laut
1) Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut
0,802
Ratio Kejadian Kecelakaan (Jumlah
Kejadian Kecelakaan/ 10.000 Freight)
2) Jumlah Sarana dan Prasarana Keselamatan Transportasi Laut
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 13
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
( 1 ) ( 2 ) ( 3 )
a. Jumlah Pembangunan SBNP
41 Unit
b. Tingkat Kecukupan SBNP 78,64 %
c. Tingkat Keandalan SBNP 97.80 %
d. Jumlah Pembangunan dan Upgrade GMDSS
9 Unit
e. Jumlah Pembangunan dan Upgrade VTS
2 Unit
f. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Patroli
0 Unit
- Pembangunan Baru Kapal Patroli
0 Unit
- Lanjutan Pembangunan Kapal Patroli
0 Unit
- Penyelesaian Pembanguan Kapal Patroli
0 Unit
g. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Kenavigasian
15 Unit
- Pembangunan Baru Kapal Negara Kenavigasian
0 Unit
- Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian
0 Unit
- Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian
15 Unit
3) Jumlah Pedoman Standar Keselamatan dan Keamanan Transportasi Laut
44 Dokumen
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 14
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
( 1 ) ( 2 ) ( 3 )
Sasaran Strategis ( 2 )
2. Menurunnya Jumlah Gangguan Keamanan Dalam Penyelenggaraan Transportasi Laut
4) Jumlah Gangguan Keamanan Pada Pelayanan Jasa Transportasi Laut (pada kapal)
5
Kejadian/ Tahun
5) Jumlah Kapal yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port Facility Security)
2.420 Kapal
6) Jumlah Pelabuhan yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port Facility Security)
457 Lokasi
S A S A R A N ( II )
PELAYANAN
Sasaran Strategis ( 3 )
3. Meningkatnya Kinerja Pelayanan Sarana Dan Prasarana Transportasi Laut
7) Kinerja Pelayanan Transportasi Laut
- Pencapaian Waiting Time (WT)
56,70 %
- Pencapaianan Approach Time (AT)
59,50 %
- Pencapaian Effective Time (ET/BT)
75,90 %
8) Jumlah Pedoman Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut
15 Dokumen
Sasaran Strategis ( 4 )
4. Terpenuhinya Kebutuhan Jumlah SDM Transportasi Laut Sesuai Kompentensi
9) Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Transportasi Laut Bersertifikat (Aparatur Teknis)
4,621 Orang
Sasaran Strategis ( 5 )
5. Meningkatnya Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
10) Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
82.01
11) Prosentase Penyerapan Anggaran
80 %
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 15
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
( 1 ) ( 2 ) ( 3 )
Dalam Mewujudkan Good Governance
12) Nilai Barang Milik Negara (BMN)
Rp. 47.449.521.848.636
13) Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Rp. 5.219.644.337.805
14) Jumlah Penyederhanaan Perijinan
1 Jenis Perijinan
15) Jumlah Dokumen yang Disusun untuk Memenuhi Kebutuhan Administrasi dan Teknis
4 Dokumen
Sasaran Strategis ( 6 )
6. Meningkatnya Penetapan Dan Kualitas Regulasi Dalam Implementasi Kebijakan Bidang Transportasi Laut
16) Jumlah Rancangan dan Peraturan yang Ditetapkan
18 Peraturan
Sasaran Strategis ( 7 )
7. Menurunnya Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) Dan Meningkatnya Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Transportasi Laut
17) Jumlah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
0.4480 Juta ton
CO2e
18) Jumlah Sarana yang Menerapkan Teknologi Ramah Lingkungan
70 Unit
19) Jumlah Prasarana yang Telah Menerapkan Konsep Ramah Lingkungan
- SBNP Solar Cell 2,460 Unit
Sasaran Strategis ( 8 )
8. Meningkatnya Upaya Perlindungan Lingkungan Maritim
20) Rasio Penanggulangan Tumpahan Minyak yang Berpotensi Menimbulkan Pencemaran dari Kegiatan Pelayaran
100 %
21) Jumlah Kegiatan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim
8 Laporan
22) Jumlah Sertifikat yang Diterbitkan Terkait
9,400 Sertifikat
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 16
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
( 1 ) ( 2 ) ( 3 )
Perlindungan Lingkungan Maritim
S A S A R A N ( III )
KAPASITAS TRANSPORTASI
Sasaran Strategis ( 9 )
9. Meningkatnya Kapasitas Sarana Dan Prasarana Transportasi Laut Untuk Mengurangi Backlog Maupun Bottleneck
23) Jumlah Rute Angkutan Laut Tetap dan Teratur untuk Mendukung Tol Laut
13 Rute
24) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian/ Pengembangan Pelabuhan Laut Non Komersial
100 Pelabuhan
25) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Armada Kapal Negara Angkutan Laut Perintis
70 Kapal
- Pembangunan Baru Kapal Negara Angkutan Laut Perintis
0 Kapal
- Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis
0 Kapal
- Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis
70 Kapal
26) Pembangunan Kapal Rakyat 24 Kapal
27) Jumlah Lokasi Pengerukan untuk Memenuhi Persyaratan Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan
9 Lokasi
28) Terselenggaranya Kerjasama Pemerintah Swasta dalam Penyediaan Infrastruktur Transportasi Laut
1 Proyek
Sasaran Strategis ( 10 )
10. Terwujudnya Pelayanan
29) Rasio Konektivitas antar wilayah
1 Rasio
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 17
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
( 1 ) ( 2 ) ( 3 )
Transportasi yang Handal, Berdaya Saing dan Memberikan Nilai Tambah Dalam Rangka Mewujudkan Konektivitas Nasional dan Peningkatan Angkutan Perkotaan
11. Meningkatnya Produksi Angkutan Penumpang Dan Barang Transportasi Laut
30) Jumlah Muatan Angkutan Laut Penumpang
8.071.717
Pnp/Tahun
- Perintis/Pelni PSO 5.405.953
Pnp/Tahun
- Non Perintis/Pelni Non PSO 2.665.764
Pnp/Tahun
31) Jumlah Muatan Angkutan Laut Barang
1.221.822.690
Ton/Tahun
- Perintis/Pelni 413.437
Ton/Tahun
- Swasta 1.221.409.253
Ton/Tahun
32) Pangsa Muatan Angkutan Laut Barang Luar Negeri oleh Pelayaran Nasional
10.87 %
Sasaran Strategis ( 11 )
12. Meningkatnya Layanan Transportasi Laut Di Perbatasan Negara, Pulau Terluar Dan Wilayah Non Komersial Lainnya
33) Jumlah Rute Angkutan Laut Perintis
96 Rute
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 18
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
( 1 ) ( 2 ) ( 3 )
13. Meningkatnya Layanan Transportasi di Daerah Rawan Bencana, Perbatasan, Terluar dan Terpencil
34) Rasio layanan transportasi daerah rawan bencana, perbatasan, terluar dan terpencil
0.68 Rasio
2. 3 APBN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT TAHUN 2017
Alokasi Pagu DIPA Awal dan Pagu DIPA-Revisi Tahun 2017 akan disampaikan
pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.3.1 Perbandingan Alokasi Pagu DIPA Awal dengan Pagu DIPA Akhir
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
NO URAIAN PAGU AWAL ( Rp. 000 )
PAGU AKHIR ( Rp. 000 )
1 Belanja Pegawai 1.629.767.963.000 1.708.035.170.000
2 Belanja Barang 3.830.924.429.000 3.602.948.790.000
3 Belanja Modal 6.101.575.223.000 5.933.966.231.000
TOTAL PAGU 11.562.267.615.000 11.244.950.191.000
2. 4 Rekapitulasi Pemotongan Pagu Anggaran masing-masing Kegiatan
Tabel 2.4.1 Rekapitulasi Penghematan/Pemotongan Pagu Anggaran masing-
masing Kegiatan
(Rp. 000,-)
KODE NAMA KEGIATAN TOTAL PENGHEMATAN
1954 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Kenavigasian
5.000.000
1955 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Penjagaan Laut dan Pantai
3.000.000
1956 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut
358.393.178
1957 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pelabuhan dan Pengerukan
14.606.822
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 19
KODE NAMA KEGIATAN TOTAL PENGHEMATAN
1958 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Perkapalan dan Kepelautan
1.000.000
1959 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perhubungan Laut
18.000.000
TOTAL 400.000.000
2. 5 ALOKASI ANGGARAN APBN PADA MASING-MASING KEGIATAN
TAHUN 2017
Selanjutnya sesuai Pagu Definitif bahwa alokasi anggaran Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut Tahun 2017 adalah sebesar Rp 11.562.267.615.000,- untuk sub
sektor Transportasi Laut adalah sebagai berikut :
Tabel 2.5.1 Alokasi Anggaran APBN Pada Masing-masing Kegiatan Tahun 2017
NO KEGIATAN PAGU AWAL
PAGU AKHIIR
1 Dukungan Manajemen & Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Hubla
1.486.311.785 3.711.029.032.000
2 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Lalu Lintas Angkutan Laut
111.447.134.000
3.725.394.796.000
3 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pelabuhan dan Pengerukan
3.963.809.843.000 2.194.358.644.000
4 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Perkapalan dan Kepelautan
2.329.538.840.000 58.639.302.000
5 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Kenavigasian
68.915.229.000 1.472.212.849.000
6 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Penjagaan Laut dan Pantai
3.602.244.784.000
83.315.568.000
T O T A L 11.562.267.615.000 11.244.950.191.000
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 20
2. 6 KEGIATAN-KEGIATAN PRIORITAS DIREKTORAT JENDERAL
PERHUBUNGAN LAUT TAHUN 2017
Terdapat beberapa program prioritas pada sub sector transportasi laut, dan 2
(dua) diantara program prioritas tersebut didasarkan pada:
1. Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Presiden Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek
Strategis Nasional.
Kegiatan yang dipantau Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017 ini
merupakan proyek yang dilaksanakan oleh Pemerintah yang memiliki sifat
strategis untuk peningkatan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan
daerah, dan pelaksanaannya akan dimonitor dan dievaluasi oleh Menko
Bidang Perekonomian dan dilaporkan langsung kepada Presiden. Adapun
proyek strategis tersebut yaitu:
Pengembangan Pelabuhan Hubungan Internasional Kuala Tanjung
Provinsi Sumatera Utara
Pengembangan Pelabuhan Hubungan Internasional Bitung Provinsi
Sulawesi Utara
Pelabuhan KEK Maloy Provinsi Kalimantan Timur
Inland Waterways/CBL Cibitung-Bekasi Laut Provinsi DKI Jakarta, Provinsi
Jawa Barat
Pembangunan Pelabuhan Patimban Jawa Barat Provinsi Jawa Barat
Pembangunan Pelabuhan Sorong (Seget Baru) Provinsi Papua Barat
Pembangunan Makassar New Port Provinsi Sulawesi Selatan
Pengembangan Pelabuhan Palu (Pantoloan, Teluk Palu) Provinsi Sulawesi
Tengah
Pengembangan Terminal Kijing Provinsi Kalimantan Barat
Pengembangan Pelabuhan Tenau Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur
2. Kantor Staf Presiden
Dalam rangka percepatan program-program prioritas nasional maka Kantor
Staf Presiden (KSP) yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 26
Tahun 2015 memantau beberapa kegiatan prioritas sub sektor Transportasi
Laut pada tahun 2017 yaitu:
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 21
Penyelenggaraan Angkutan Kapal Barang di Laut (Tol Laut) sebanyak 13
Trayek
a. Penyelanggaraan Kapal Barang di Laut (Tol Laut) melalui mekanisme
lelang (6 trayek)
b. Penyelanggaraan Kapal Barang di Laut (Tol Laut) melalui mekanisme
penugasan (7 trayek)
Lanjutan Pembangunan Kapal Perintis sebanyak 15 Unit Kapal Kontainer
100 Teus (Lanjutan)
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 1
3.1 CAPAIAN KINERJA
Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan
dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran dimaksud
merupakan hasil dan suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan kelompok indikator
kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat dan
dampaknya. Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan
mengolah masukan menjadi keluaran atau penilaian dalam proses penyusunan kebijakan
yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan.
Untuk melakukan pengukuran kinerja diperlukan indikator kinerja, yang bersifat
kuantitatif dan/atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau
tujuan yang ditetapkan. Karenanya indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang dapat
dihitung dan diukur untuk digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkat
kinerja, baik dalam tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, maupun tahap setelah
kegiatan selesai atau berfungsi.
Pengukuran tersebut merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan
didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator
masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak.
Pengukuran kinerja ini mencakup:
1. Kinerja Kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat
pencapaian) dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan.
2. Tingkat Pencapaian Sasaran yang merupakan tingkat pencapaian target
(rencana tingkat capaian) dari masing-masing kelompok indikator sasaran yang
telah ditetapkan sebagaimana dituangkan dalam Dokumen Rencana Kerja.
Pengukuranan tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil pengukuran
kinerja kegiatan.
BAB 3
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 2
Dalam rangka penyempurnaan RENSTRA Kementerian Perhubungan Tahun 2015
– 2019 dalam Nomor KP. 873 Tahun 2017 Tentang Reviu Rencana Strategis
Kementerian Perhubungan Tahun 2015 – 2019. Kementerian Perhubungan telah
menetapkan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Kementerian Perhubungan
yang meliputi Indikator Kinerja Utama yang terdapat pada seluruh Unit Kerja
Tingkat Eselon I di lingkungan Kementerian Perhubungan yang tertuang pada
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 70 Tahun 2017 Tentang Penetapan
Indikator Kinerja Utama Di Lingkungan Kementerian Perhubungan.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
tahun 2017 dilakukan dengan cara melakukan analisis dan evaluasi terhadap
pencapaian antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja
sasaran. Adapun rumus dari pengukuran capaian kinerja adalah sebagai berikut:
a) Jika makin tinggi realisasi menunjukkan semakin baik pencapaian kinerja maka
menggunakan rumus sebagai berikut:
𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎 = (𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡) 𝑥100%
b) Jika makin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja
maka menggunakan rumus sebagai berikut:
𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎 =(𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 − (𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 − 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡))
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡𝑥 100%
Selanjutnya dilakukan juga analisis dan evaluasi terhadap pencapaian
kinerja beberapa tahun sebelumnya serta terhadap target Indikator Kinerja Utama
(IKU) yang terdapat pada Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut Tahun 2015 – 2019. Rincian tingkat capaian kinerja masing-
masing indikator tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 3
3.1.1 PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2017
Tabel 3.1.1 Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2017
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
REALISASI KINERJA TAHUN 2017 KINERJA
(%) TW
I
TW
II
TW
III
TW
IV
TOTAL
1 Menurunnya Angka Kecelakaan Transportasi Laut
1) Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut
Ratio Kejadian
Kecelakaan (Jumlah Kejadian
Kecelakaan/ 10.000 Freight)
0,802
0,5300 0,5051 0,5208 0.4843 0,4843 139,61
2) Jumlah Sarana dan Prasarana Keselamatan Transportasi Laut
a. Jumlah Pembangunan SBNP
Unit 41 0 9 33 40 40 97,56
b. Tingkat Kecukupan SBNP
% 78,64 77,26 77,60 78,38 78,64 78,64 100
c. Tingkat Keandalan SBNP
% 97,80 96,30 96,83 97,33 97,80 97.80 100
d. Jumlah Pembangunan
Unit 9 0 0 8 9 9 100
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 4
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
REALISASI KINERJA TAHUN 2017 KINERJA
(%) TW
I
TW
II
TW
III
TW
IV
TOTAL
dan Upgrade GMDSS
e. Jumlah Pembangunan dan Upgrade VTS
Unit 2 0 0 0 2 2 100
f. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Patroli
Unit 0 0 0 0 0 0 0
- Pembangunan Baru Kapal Patroli
Unit 0 0 0 0 0 0 0
- Lanjutan Pembangunan Kapal Patroli
Unit 0 0 0 0 0 0 0
- Penyelesaian Pembangunan Kapal Patroli
Unit 0 0 0 0 0 0 0
g. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/
Unit 15 0 0 0 15 15 100
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 5
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
REALISASI KINERJA TAHUN 2017 KINERJA
(%) TW
I
TW
II
TW
III
TW
IV
TOTAL
Penyelesaian Kapal Kenavigasian
- Pembangunan Baru Kapal Negara Kenavigasian
Unit 0 0 0 0 0 0 0
- Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian
Unit 0 0 0 0 0 0 0
- Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian
Unit 15 0 0 0 15 15 100
3) Jumlah Pedoman Standar Keselamatan dan Keamanan Transportasi Laut
Dokumen 44 8 28 37 44 44 100
2 Menurunnya Jumlah Gangguan Keamanan Dalam Penyelenggaraan Transportasi Laut
4) Jumlah Gangguan Keamanan Pada Pelayanan Jasa Transportasi Laut (pada kapal)
Kejadian/ Tahun
5
0 0 1 3 3 140
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 6
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
REALISASI KINERJA TAHUN 2017 KINERJA
(%) TW
I
TW
II
TW
III
TW
IV
TOTAL
5) Jumlah Kapal yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port Facility Security)
Kapal 2.420 2.293 2.397 2.500 2.629 2.629 108,64
6) Jumlah Pelabuhan yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port Facility Security)
Lokasi 457 440 466 513 545 545 119,25
3 Meningkatnya Kinerja Pelayanan Sarana Dan Prasarana Transportasi Laut
7) Kinerja Pelayanan Transportasi Laut
- Pencapaian Waiting Time (WT) % 56,70 84 86 92 92 92 89
- Pencapaian Approach Time (AT)
% 59,50 91 91 87 91 91 90
- Pencapaian Effective Time (ET/BT)
% 75,90 86 87 80 80 80 83
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 7
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
REALISASI KINERJA TAHUN 2017 KINERJA
(%) TW
I
TW
II
TW
III
TW
IV
TOTAL
8) Jumlah Pedoman Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut
Dokumen 15 2 5 6 15 15
100
4 Terpenuhinya Kebutuhan Jumlah SDM Transportasi Laut Sesuai Kompetensi
9) Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Transportasi Laut Bersertifikat (Aparatur Teknis)
Orang 4.621 3.649 3.950 4.128 4.782 4.782 103.4
5 Meningkatnya Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Dalam Mewujudkan Good Governance
10) Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
82,01 0 0 82,01 82,01 82,01 100
11) Prosentase Penyerapan Anggaran
% 80 13,46 33,32 55,52 89,92 89,92 112,40
12) Nilai Barang Milik Negara (BMN)
Rp 47.449.521.848.636
43.447.735.952.707
43.008.642.857.731
43.365.775.483.973
48.433.530.772.948
48.433.530.772.948
102,07
13) Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Rp 5.219.644.337.805
903.557.106.3
22
1.676.022.479.
587
2.483.827.822.
725
3.390.297.692.
980
3.390.297.692.
980
64,95
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 8
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
REALISASI KINERJA TAHUN 2017 KINERJA
(%) TW
I
TW
II
TW
III
TW
IV
TOTAL
14) Jumlah Penyederhanaan Perijinan
Jenis Perijinan 1 1 1 1 1 1 100
15) Jumlah Dokumen yang Disusun untuk Memenuhi Kebutuhan Administrasi dan Teknis
Dokumen 4 3 4 4 4 4 100
6
Meningkatnya Penetapan Dan Kualitas Regulasi Dalam Implementasi Kebijakan Bidang Transportasi Laut
16) Jumlah Rancangan dan Peraturan yang Ditetapkan
Peraturan 18 12 22 24 25 25 138,89
7
Menurunnya Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) Dan Meningkatnya Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Transportasi Laut
17) Jumlah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
Juta ton CO2e 0,4480 0 0 0 0,1418 0,1418 31,65
18) Jumlah Sarana yang Menerapkan Teknologi Ramah Lingkungan
Unit 70 19 37 49 66 66 94.29
19) Jumlah Prasarana yang Telah Menerapkan
Unit 2.460 2.419 2.428 2.452 2.459 2.459 99,96
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 9
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
REALISASI KINERJA TAHUN 2017 KINERJA
(%) TW
I
TW
II
TW
III
TW
IV
TOTAL
Konsep Ramah Lingkungan - SBNP Solar Cell
8
Meningkatnya Upaya Perlindungan Lingkungan Maritim
20) Rasio Penanggulangan Tumpahan Minyak yang Berpotensi Menimbulkan Pencemaran dari Kegiatan Pelayaran
% 100 100 100 100 100 100 100
21) Jumlah Kegiatan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim
Laporan 8 3 4 6 8 8 100
22) Jumlah Sertifikat yang Diterbitkan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim
Sertifikat 9.400 2.863 4.917 7.489 9.957 9.957 105,93
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 10
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
REALISASI KINERJA TAHUN 2017 KINERJA
(%) TW
I
TW
II
TW
III
TW
IV
TOTAL
9 Meningkatnya Kapasitas Sarana Dan Prasarana Transportasi Laut Untuk Mengurangi Backlog Maupun Bottleneck
23) Jumlah Rute Angkutan Laut Tetap dan Teratur untuk Mendukung Tol Laut
Rute 13 12 13 13 13 13 100
24) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian/ Pengembangan Pelabuhan Laut Non Komersial
Pelabuhan 99 0 0 0 99 99 99
25) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Armada Kapal Negara Angkutan Laut Perintis
Kapal 70 0 0 0 0 0 0
- Pembangunan Baru Kapal Negara Angkutan Laut Perintis
Kapal 0 0 0 0 0 0 0
- Lanjutan Pembangunan
Kapal 0 0 0 0 0 0 0
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 11
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
REALISASI KINERJA TAHUN 2017 KINERJA
(%) TW
I
TW
II
TW
III
TW
IV
TOTAL
Kapal Negara Angkutan Laut Perintis
- Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis
Kapal 70 0 0 0 0 0 0
26) Pembangunan Kapal Rakyat
Kapal 24 0 0 0 24 24 100
27) Jumlah Lokasi Pengerukan untuk Memenuhi Persyaratan Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan
Lokasi 9 0 0 1 9 9 100
28) Terselenggaranya Kerjasama Pemerintah Swasta dalam Penyediaan Infrastruktur Transportasi Laut
Proyek 1 0 0 0 1 1 100
10 Terwujudnya Pelayanan Transportasi yang
29) Rasio Konektivitas antar Wilayah Rasio 1 1 1 1 1 1 100
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 12
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
REALISASI KINERJA TAHUN 2017 KINERJA
(%) TW
I
TW
II
TW
III
TW
IV
TOTAL
Handal, Berdaya Saing dan Memberikan Nilai Tambah Dalam Rangka Mewujudkan Konektivitas Nasional dan Peningkatan Angkutan Perkotaan
11 Meningkatnya Produksi Angkutan Penumpang dan Barang Transportasi Laut
30) Jumlah Muatan Angkutan Laut Penumpang
Pnp/Tahun 8.071.717
1.140.348
2.699.084
5.257.845
8.053.910
8.053.910
99,78
- Perintis/ Pelni PSO Pnp/Tahun 5.405.953
650.893
1.886.126
3.567.834
5.321.862
5.321.862
98,44
- Non Perintis/ Pelni PSO Pnp/Tahun 2.665.764
489.455
812.958
1.690.011
2.732.048
2.732.048
102
31) Jumlah Muatan Angkutan Laut Barang
Ton/Tahun
1.221.822.690
301.344.727
585.832.659
899.202.591
1.144.934.560
1.144.934.560
93,71
- Perintis/Pelni Ton/Tahun
413.437
44.727 132.659
402.591
434.560
434.560
105,11
- Swasta Ton/Tahun
1.221.409.253
301.300.000
585.700.000
898.800.000
1.144.500.000
1.144.500.000
93,70
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 13
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
REALISASI KINERJA TAHUN 2017 KINERJA
(%) TW
I
TW
II
TW
III
TW
IV
TOTAL
32) Pangsa Muatan Angkutan Laut Barang Luar Negeri oleh Pelayaran Nasional
%
10,87 8,94 9,22 9,92 8,32
Rata-rata
9,10
83,72
12 Meningkatnya Layanan Transportasi Laut Di Perbatasan Negara, Pulau Terluar Dan Wilayah Non Komersial Lainnya
33) Jumlah Rute Angkutan Laut Perintis
Rute 96 96 96 96 96 96 100
13 Meningkatnya Layanan Transportasi di Daerah Rawan Bencana, Perbatasan, Terluar dan Terpencil
34) Rasio layanan transportasi daerah rawan bencana, perbatasan, terluar dan terpencil
Rasio 0,68 0,68 0,68 0,68 0,68 0,68 100
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 14
3.1.2 CAPAIAN SASARAN STRATEGIS TAHUN 2017
SASARAN STRATEGIS ( 1 )
Menurunnya Angka Kecelakaan Transportasi Laut
Sasaran strategis Meningkatnya Keselamatan Pelayaran Transportasi Laut terdiri
dari 3 (tiga) Indikator Kinerja Utama dengan gambaran capaian kinerja sebagai berikut:
1) Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut
Realisasi capaian rasio kejadian kecelakaan ini dihitung berdasarkan perhitungan
formula sebagai berikut:
𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 𝑲𝒆𝒋𝒂𝒅𝒊𝒂𝒏 𝑲𝒆𝒄𝒆𝒍𝒂𝒌𝒂𝒂𝒏 = (∑𝒌𝒆𝒋𝒂𝒅𝒊𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒄𝒆𝒍𝒂𝒌𝒂𝒂𝒏
∑𝑺𝑷𝑩 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒕𝒆𝒓𝒃𝒊𝒕𝒌𝒂𝒏) 𝒙 𝟏𝟎. 𝟎𝟎𝟎 𝑺𝑷𝑩
sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 0.802 Ratio Kejadian Kecelakaan/10.000.
Terlihat pada Triwulan I setiap 10.000 SPB terdapat ratio kejadian kecelakaan
sebesar 0,5300 ratio kejadian kecelakaan, sampai dengan Triwulan II setiap 10.000
SPB terdapat 0,5051 ratio kejadian kecelakaan, sampai dengan Triwulan III pada
setiap 10.000 SPB terdapat 0,5208 ratio kejadian kecelakaan, dan sampai dengan
Triwulan IV setiap 10.000 SPB terdapat 0.4843 ratio kejadian kecelakaan, sehingga
jumlah kejadian kecelakaan yang disebabkan oleh teknis sebesar 0,4843 ratio
kejadian kecelakaan dan prosentase pencapaian sebesar 139,61%.
Grafik 3.3.1 Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut
Pada tahun 2017 jumlah total Surat Persetujuan Berlayar (SPB) yang diterbitkan
sebanyak 1.053.000 (satu juta lima puluh tiga ribu) dokumen dengan jumlah
kejadian kecelakaan kapal disebabkan oleh teknis sebesar 51 (lima puluh satu)
kejadian, yang berarti setiap penerbitan 10.000 SPB maka jumlah Rasio Kejadian
Kecelakaan yang terjadi sebanyak 0,4843
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 0.802 0.802 0.802 0.802
CAPAIAN 0.53 0.5051 0.5208 0.4843
0.000
0.500
1.000
Rat
io K
eja
dia
n
Ke
cela
kaan
(Ju
mla
h
Ke
jad
ian
Ke
cela
kaan
/ 1
0.0
00
Fre
igh
t) Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 15
Dalam rangka mengurangi rasio kejadian kecelakaan transportasi laut, sub sektor
perhubungan laut telah melakukan beberapa program/ kegiatan antara lain sebagai
berikut:
1. Penerbitan telegram peringatan pencegahan kecelakaan kapal;
2. Pelaksanaan patroli pengamanan dan pengawasan keselamatan pelayaran
secara berkala;
3. Evaluasi Monitoring Perwira Jaga Dalam Penerbitan SPB;
4. Pelaksanaan kewajiban uji petik berkala pemeriksaan kapal (ramp check);
5. Asistensi pemeriksaan kecelakaan kapal secara bertahap ke UPT Ditjen Hubla;
6. Pelaksanaan Kegiatan Uji Petik Pemeriksaan Kapal menjelang Lebaran, Natal
dan Tahun Baru;
7. Peningkatan pelayanan kapal terhadap kapal-kapal penumpang tradisional
dengan meningkatkan standar keselamatan, keamanan, dan pelayanan di
wilayah unit pelaksana teknis;
Tabel 3.1.2.1 Jumlah Kejadian Kecelakaan Dan Penerbitan Surat
Persetujuan Berlayar (SPB) Tahun 2017
NO BULAN FAKTOR PENYEBAB TRIWULANAN JUMLAH SPB 2017
Alam Manusia Teknis BULANAN TRIWULANAN
1 Januari 4 1 3 15
102.000 283.000
2 Februari 6 1 9 101.000
3 Maret 3 3 3 80.000
4 April 1 2 2 10
64.000 212.000
5 Mei 1 2 2 103.000
6 Juni 5 2 6 45.000
7 Juli 6 4 8 15
87.000 273.000
8 Agustus 4 2 6 39.000
9 September 2 4 1 147.000
10 Oktober 4 2 2 11
120.000 285.000
11 November 7 3 2 96.000
12 Desember 5 2 7 69.000
TOTAL 48 28 51 51 1.053.000
1.053.000
2) Untuk Indikator Jumlah Sarana dan Prasarana Keselamatan Transportasi Laut,
adapun pencapaian sasaran ini pada tahun 2017 adalah sebagai berikut:
a. Jumlah Pembangunan SBNP Jumlah Pembangunan SBNP sesuai dengan
target Tahun 2017 sebesar 41 (empat puluh satu) Unit dan terlihat pada
Triwulan I belum terdapat realisasi, sampai dengan triwulan II terdapat 9
(sembilan) unit, sampai dengan Triwulan III terdapat 33 (tiga puluh tiga) unit dan
sampai dengan triwulan IV jumlah realisasi pembangunan SBNP sebanyak 40
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 16
(empat puluh) Unit, dan prosentase pencapaian tahun 2017 sebesar 97,56%.
Pembangunan SBNP belum sesuai target dikarenakan terdapat satu kegiatan
pada Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok yang tidak dapat dilaksanakan
akibat putus kontrak. Adapun kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan adalah
Pembangunan Rambu Suar 10 M Laut Terumbu Gosal.
3.3.2 Jumlah Pembangunan SBNP
Pada tahun 2017 pembangunan SBNP yang terealisasi sebanyak 40 Unit
Rambu Suar
Tabel 3.1.2.2 Jumlah Pembangunan SBNP
NO
DISNAV
MENSU
RAMSU
PELSU
TOTAL
1. SABANG - 1 0 1
2. BELAWAN - 2 0 2
3. TG. PINANG - 2 0 2
4. TG. PRIOK - 2 0 2
5. SEMARANG - 2 0 2
6. CILACAP - 3 0 3
7. BENOA - 1 0 1
8. KUPANG - 2 0 2
9. SAMARINDA - 1 0 1
10. BANJARMASIN - 2 0 2
11. KENDARI - 3 0 3
12. MAKASSAR - 3 0 3
13. AMBON - 4 0 4
14. TUAL - 2 0 2
15. JAYAPURA - 2 0 2
16. MERAUKE - 8 0 8
JUMLAH 0 40 0 40
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 41 41 41 41
CAPAIAN 0 9 33 40
0204060
Un
it
Jumlah Pembangunan SBNP
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 17
b. Tingkat Kecukupan SBNP sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 78,64%,
dan terlihat kecukupan SBNP pada Triwulan I sebesar 77,26%, sampai dengan
Triwulan II sebesar 77,60%, sampai dengan Triwulan III sebesar 78,38%, dan
sampai dengan Triwulan IV tingkat kecukupan SBNP sebesar 78,64%, dan
prosentase pencapaian Tingkat Kecukupan SBNP sebesar 100%.
Grafik 3.3.3 Tingkat Kecukupan SBNP
Tingkat kecukupan SBNP dihitung berdasarkan jumlah SBNP yang telah
dibangun dibagi dengan SBNP yang dibutuhkan kemudian dikali 100%, sesuai
rumus sebagai berikut:
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑐𝑢𝑘𝑢𝑝𝑎𝑛 𝑆𝐵𝑁𝑃 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑢𝑎𝑟 = (∑𝑆𝐵𝑁𝑃 𝑓𝑖𝑥 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑢𝑎𝑟
∑𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑆𝐵𝑁𝑃) 𝑥100%
Jumlah SBNP yang dibutuhkan Indonesia berdasarkan panjang garis pantai
41.628 mil laut (data Dishidros TNI AL) adalah 3.469 unit (setiap 12 mil
terpasang 1 unit SBNP), sampai dengan tahun 2017 SBNP tetap (fixed light)
bersuar yang ada di Indonesia berjumlah 2.732 unit, dengan rincian:
Menara Suar : 284 unit
Rambu Suar : 2.444 unit (1.691 DJPL dan 753 non DJPL)
Total : 2.728 unit
Tingkat kecukupan SBNP tetap bersuar = ∑ 𝑆𝐵𝑁𝑃 𝐹𝑖𝑥 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑢𝑎𝑟
∑ 𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑆𝐵𝑁𝑃 x 100 %
= 2.728
3.469 x 100 %
= 78,64 %
Sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 78,64%, dan terlihat realisasi
prosentase pencapaian Tingkat Kecukupan SBNP mencapai target yaitu
sebesar 78,64%, sehingga tingkat kecukupan SBNP untuk tahun 2017
pencapaiannya sebesar 100%.
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 78.64 78.64 78.64 78.64
CAPAIAN 77.26 77.60 78.38 78.64
76.5077.0077.5078.0078.5079.00
Pro
sen
tase
(%
)
Tingkat Kecukupan SBNP
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 18
c. Tingkat Keandalan SBNP sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 97,80%,
sehingga terlihat pada Triwulan I sebesar 96,30%, sampai dengan Triwulan II
sebesar 96,83%, sampai dengan Triwulan III sebesar 97,33%, sehingga sampai
dengan Triwulan IV terdapat 97,80%, dan prosentase pencapaian Tingkat
Keandalan SBNP sudah sesuai dengan target yaitu sebesar 97,80%.
Grafik 3.3.4 Tingkat Keandalan SBNP
Jumlah keandalan SBNP dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut:
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑎𝑛𝑑𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑆𝐵𝑁𝑃 = (𝐻𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑖𝑛𝑎𝑛
365 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 ∑𝑆𝐵𝑁𝑃 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑢𝑎𝑟) 𝑥100%
SBNP bersuar dihitung berdasarkan Jumlah SBNP Tetap (fixed light)
ditambah dengan pelampung suar, dimana jumlah SBNP bersuar sampai
dengan tahun 2017 sebanyak 3.825 unit, terdiri dari 2.493 milik DJPL dan
1.332 milih non DJPL.
Jumlah Hari Kelainan SBNP (hari dimana SBNP tidak dapat beroperasi)
milik DJPL dalam setahun sebesar 30.715 hari.
Adapun Prosentase kelainan SBNP hingga saat ini sebagai berikut:
𝐻𝑎𝑟𝑖 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑖𝑛𝑎𝑛
366 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 ∑ 𝑆𝐵𝑁𝑃 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑢𝑎𝑟 𝑥 100 % =
30.715
365 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 3.825 𝑥 100 % =2,20%
Sehingga Tingkat Keandalan SBNP adalah 100% - 2,20% = 97,80%.
Target Tingkat Keandalan SBNP tahun 2017 sebesar 97,80%
d. Jumlah Pembangunan dan Upgrade GMDSS, adapun sesuai dengan target
pada tahun 2017 sebesar 9 unit. Terlihat pada Triwulan I dan II tidak terdapat
realisasi, sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi sebesar 8 unit dan
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 97.80 97.80 97.80 97.80
CAPAIAN 96.30 96.83 97.33 97.80
95.5096.0096.5097.0097.5098.00
Pro
sen
tase
(%
)
Tingkat Keandalan SBNP
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 19
sampai dengan Triwulan IV terdapat realisasi sebesar 9 unit, sehingga
prosentase pencapaian sebesar 100%.
Grafik 3.3.5 Jumlah Pembangunan dan Upgrade GMDSS
Pada Tahun 2017 terealisasi kegiatan pembangunan dan Upgrade GMDSS
sebanyak 9 (sembilan) unit, dengan rincian realisasi sebagai berikut:
Tabel 3.1.2.3 Jumlah Pembangunan dan Upgrade GMDSS
NO URAIAN DISTRIK NAVIGASI JUMLAH
1. Pengadaan Sabang 1 unit (bulan September)
Dumai 1 unit (bulan September)
Semarang 1 unit (bulan Agustus)
Benoa 2 unit (bulan Agustus)
Bitung 1 unit (bulan Agustus)
Kendari 1 unit (bulan Agustus)
2. Upgrading Teluk Bayur 1 unit (bulan Oktober)
Palembang 1 unit (bulan Agustus)
e. Jumlah Pembangunan dan Upgrade VTS, adapun sesuai dengan target pada
tahun 2017 sebesar 2 unit. Terlihat pada Triwulan I dan II belum terdapat
realisasi, sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi sebesar 1 unit dan
sampai dengan Triwulan IV terdapat realisasi sebesar 2 unit sehingga
prosentase pencapaian kinerjanya sebesar 100%.
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 9 9 9 9
CAPAIAN 0 0 8 9
02468
10U
nit
Jumlah Pembangunan dan Upgrade GMDSS
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 20
Grafik 3.3.6 Jumlah Pembangunan dan Upgrade VTS
Pada tahun anggaran 2017 ditargetkan pembangunan dan upgrade VTS
sejumlah 2 (dua) unit dan terealisasi seluruhnya 100%, dengan uraian realisasi
sebagai berikut:
Tabel 3.1.2.4 Jumlah Pembangunan dan Upgrade VTS
NO DISTRIK NAVIGASI JUMLAH
1 Upgrade VTS Benoa 1 unit (bulan Desember)
2 Upgrade VTS Pontianak 1 unit (bulan Desember)
f. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Patroli, adapun
Sesuai dengan target pada tahun 2017 bahwa tidak terdapat pembangunan/
Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Patroli
Grafik 3.3.7 Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Patroli
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 2 2 2 2
CAPAIAN 0 0 0 2
KINERJA (%) 0.00% 0.00% 0.00% 100.00%
0123
Un
it
Jumlah Pembangunan dan Upgrade VTS
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 0 0 0 0
CAPAIAN 0 0 0 0
KINERJA (%) 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%
0
0.5
1
Un
it
Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Patroli
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 21
Indikator ini dibagi menjadi 3 (tiga) Indikator Kinerja antara lain:
Pembangunan Baru Kapal Patroli, sesuai dengan Perjanjian Kinerja (PK)
pada Pembangunan Baru Kapal Patroli tidak terdapat target maupun
realisasi pencapaian pada tahun 2017.
Lanjutan Pembangunan Kapal Patroli, sesuai dengan Perjanjian Kinerja
(PK) pada Lanjutan Pembangunan Kapal Patroli tidak terdapat target
maupun realisasi pencapaian pada tahun 2017.
Penyelesaian Pembangunan Kapal Patroli, adapun sesuai dengan
Perjanjian Kinerja (PK) pada Penyelesaian Pembangunan Kapal Patroli
tidak terdapat target maupun realisasi pencapaian pada tahun 2017
g. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Kenavigasian,
adapun sesuai dengan target pada tahun 2017 sebesar 15 (lima belas) unit,
pada Triwulan I sampai dengan Triwulan IV terdapat terealisasi sebesar 15 unit
sehingga prosentase pencapaian sebesar 100%.
Grafik 3.3.8 Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/
Penyelesaian Kapal Kenavigasian
Indikator ini dibagi menjadi 3 (tiga) Indikator Kinerja antara lain:
Pembangunan Baru Kapal Negara Kenavigasian sesuai dengan
Perjanjian Kinerja (PK) pada Pembangunan Baru Kapal Negara
Kenavigasian tidak terdapat target.
Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian sesuai dengan
Perjanjian Kinerja (PK) pada Lanjutan Pembangunan Kapal Negara
Kenavigasian tidak terdapat target
Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian, sesuai
dengan Perjanjian Kinerja (PK) pada Penyelesaian Pembangunan Kapal
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 15 15 15 15
CAPAIAN 0 0 0 15
KINERJA (%) 0.00% 0.00% 0.00% 100.00%
05
101520
Un
it
Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Kenavigasian
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 22
Negara Kenavigasian terdapat target sebanyak 15 (lima belas) unit, dan
pada triwulan I sampai III belum terdapat realisasi, sedangkan pada triwulan
IV terdapat realisasi sebanyak 15 (lima belas) unit kapal sehingga
prosentase pencapaian sebesar 100%.
Berikut merupakan detail realisasi penyelesaian pembangunan kapal
Negara kenavigasian:
Tabel 3.1.2.5 Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian
NO KEGIATAN VOLUME PROGRESS
1 Lanjutan Pembangunan Kapal Induk Perambuan (KIP) Tahap I Paket A (multiyears) 3 Unit
3 Unit 100 %
2 Lanjutan Pembangunan Kapal Induk Perambuan (KIP) Tahap I Paket B (multiyears) 2 Unit
2 Unit 100 %
3 Lanjutan Pembangunan Kapal Kelas I Kenavigasian (KIP) Tahap II Paket C (multiyears) 1 Unit
1 Unit 100 %
4 Lanjutan Pembangunan Kapal Kelas I Kenavigasian Tahap II Paket A (multiyears) 2 Unit
2 Unit 100 %
5 Lanjutan Pembangunan Kapal Kelas I Kenavigasian Tahap II Paket B (multiyears) 2 Unit
2 Unit 100 %
6 Lanjutan Pembangunan Kapal Kelas I Kenavigasian Tahap III Paket A (multiyears) 3 Unit
3 Unit 100 %
7 Lanjutan Pembangunan Kapal Kelas I Kenavigasian Tahap III Paket B (multiyears) 2 Unit
2 Unit 100 %
TOTAL 15 Unit 100 %
3) Jumlah Pedoman Standar Keselamatan dan Keamanan Transportasi Laut
sesuai dengan Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2017 terdapat target sebesar 44
dokumen, dan terlihat pada Triwulan I terdapat realisasi sebanyak 8 (delapan)
dokumen, sampai dengan Triwulan II terdapat realisasi sebanyak 28 (dua puluh
delapan) dokumen, sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi sebesar 37 (tiga
puluh tujuh) dokumen, dan sampai dengan Triwulan IV terdapat realisasi sebesar
44 (empat puluh empat) dokumen dan prosentase pencapaian kinerjanya sebesar
100 %.
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 23
Grafik 3.3.9 Jumlah Pedoman Standar Keselamatan dan
Keamanan Transportasi Laut
Adapun pedoman standar keselamatan yang terealisasi pada tahun 2017, yaitu:
1. SK. Dirjen No HK.103/1/3/DJPL-17 Tentang Prosedur Pengedokan (Pelimbungan)
Kapal Berbendera Indonesia tanggal 17 Januari 2017;
2. Surat Edaran DJPL No. UM. 003/16/15/DJPL-17 Tentang Peningkatan
Keselamatan dan Keamanan Pelayaran tanggal 23 Februari 2017;
3. Surat Edaran DJPL No. UM. 003/28/15/DJPL-17 Tentang Sertifikasi Kapal
Penumpang Beroperasi Lintas Batas Negara tanggal 5 April 2017;
4. SK. Dirjen No. HK.103/2/8/DJPL-17 Tentang Petunjuk Kapal Tradisional
Pengangkut Penumpang tanggal 18 April 2017;
5. Surat Edaran No. UM.003/8/6/DK-17 Tentang Penerapan Konvensi Internasional
Terhadap Pengendalian dan Manajemen Air Ballas dan Sedimen dari Kapal Tahun
2004 (BWM Convention, 2004) Bagi Kapal-Kapal Berbendera Indonesia tanggal
25 April 2017;
6. Surat Edaran DJPL No. UM.003/35/II/DJPL-17 Tentang Pelaksanaan Peraturan
Berat Kotor Peti Kemas Terverifikasi (Verified Gross Mass/VGM) tanggal 28 April
2017;
7. Surat Edaran No. UM.003/8/19/DK-17 Tentang Tahapan Risk Assesment Dalam
Melayani Angkutan Lebaran Tahun 2017 Bagi Kapal Penumpang, Kapal Ro-Ro
Penumpang dan Kapal Perintis Sesuai Sistem Manajemen Keselamatan Kapal
tanggal 09 Mei 2017;
8. Surat Edaran DJPL No. UM. 003/39/5/DJPL-17 Tentang Penerapan Peraturan
Direktur Jenderal Perhubungan Laut dan Konvensi STCW 1978 (Medical
Certificate/Sertifikat Kesehatan) tanggal 15 Mei 2017;
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 44 44 44 44
CAPAIAN 8 28 37 44
01020304050
Do
kum
en
Jumlah Pedoman Standar Keselamatan dan Keamanan Transportasi
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 24
9. Surat Edaran DJPL No. UM.003/41/14/DJPL-17 Tentang Pengangkutan Muatan
Berbahaya Koda Internasional Maritim Muatan Berbahaya (IMDG Code) tanggal
26 Mei 2017;
10. Surat Edaran DJPL No. UM.003/46/18/DJPL-17 Tentang Peningkatan
Pengawasan Keselamatan Berlayar Kapal-Kapal Penumpang Berbendera
Indonesia tanggal 07 Juni 2017;
11. Surat Edaran No. UM.003/11/6/DK-17 Tentang Penerapan Sertifikat Pelaut di Atas
Kapal Sesuai STCW 1978 Amandemen 2010 tanggal 14 Juli 2017;
12. Surat Edaran No. UM.003/11/13/DK-17 Tentang Penerapan Penilaian Kondisi
Kapal (Condition Assessment Scheme/ CAS) Untuk Kapal Tangki Minyak
Konstruksi Lambung Tunggal (Single Hull) Dan/Atau Dasar Tunggal (Single
Bottom) Bagi Kapal-Kapal Berbendera Indonesia tanggal 24 Juli 2017;
13. Surat Edaran No. UM.003/13/16/DK-17 Tentang Peningkatan Pengawasan
Terhadap Keselamatan Kapal Yang Mengangkut Penumpang Menjelang Hari
Raya Idul Adha 1438 H tanggal 24 Agustus 2017;
14. Surat Edaran No. UM.003/82/5/DJPL-17 Tentang Peningkatan Pengawasan
Sertifikasi Kapal yang akan Berlayar Ke Luar Negeri pada 24 Oktober 2017;
15. Surat Edaran No. UM.003/8/21/DK-17 Tentang Prioritas Pelayanan Prima
Penumpang Angkutan Natal dan Tahun Baru 2017/2018 bagi Kapal Penumpang,
Kapal Ro-Ro Penumpang dan Kapal Perintis Sesuai Sistem Manajemen
Keselamatan Kapal tanggal 19 Desember 2017;
16. Surat Edaran tentang Peningkatan pelayanan kapal terhadap kapal-kapal
penumpang tradisonal dengan meningkatkan standar keselamatan, kemananan
dan pelayanan. No.UM.003/6/3/DJPL-17 tanggal 13 Januari 2017;
17. Maklumat pelayaran tentang Peningkatan Pengawasan dan Kewaspadaan
terhadap cuaca ekstrem. No. 45/IV/DN17 tanggal 7 April 2017;
18. Telegram tentang Pengawasan Pelaksanaan Kegiatan Perbaikan Kapal dan
Pengisian Bahan Bakar Kapal di Pelabuhan. No.65/VI/DN-17 tanggal 16 Juni
2017;
19. Telegram tentang Permohonan Pengamanan Laut/Nomar System Acceptance
Test (SAT) No. 87/VIII/DN-17 tanggal 16 agustus 2017;
20. Telegram tentang Waspada Bahaya Cuaca Ekstrem tanggal 14 Agustus 2017;
21. Surat Edaran tentang Pelaporan dan Laporan serta Pemeriksaan Pendahuluan
Kecelakaan Kapal No. KL.205/3/13/DN-17 tanggal 6 September 2017;
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 25
22. Surat Edaran tentang Kampanye Pemeriksaan Kapal Asing Terkonsentrasi pada
keselamatan bernavigasi (Concentrated Inspection Campaign (CIC) on safety
Navigation) No.KL201/2/14/DN-17 tanggal 13 September 2017;
23. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 01/I/DN-17 tanggal 3 Januari 2017;
24. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 02/I/DN-17 tanggal 10 Januari
2017;
25. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 33/II/DN-17 tanggal 28 Februari
2017;
26. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 39/III/DN-17 tanggal 13 Maret 2017;
27. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 41/III/DN-17 tanggal 20 Maret 2017;
28. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 44/IV/DN-17 tanggal 4 April 2017;
29. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 47/IV/DN-17 tanggal 10 April 2017;
30. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 51/IV/DN-17 tanggal 17 April 2017;
31. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 53/IV/DN-17 tanggal 26 April 2017;
32. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 54/V/DN-17 tanggal 2 Mei 2017;
33. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 55/V/DN-17 tanggal 8 Mei 2017;
34. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 56/V/DN-17 tanggal 23 Mei 2017;
35. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 58/V/DN-17 tanggal 30 Mei 2017;
36. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 62/VI/DN-17 tanggal 5 Juni 2017;
37. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 73/VII/DN-17 tanggal 4 Juli 2017;
38. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 101/X/DN-17 tanggal 9 Oktober
2017;
39. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 104/XI/DN-17 tanggal 13 November
2017;
40. Kegiatan Survey Alur Dan Penetapan Alur Pelayaran Di Pelabuhan Batam;
41. Penyusunan Standar Desain Laboratorium Pengamatan Laut;
42. Penyusunan Juknis Survey Alur Dan Perlintasan;
43. Survey Alur Pelayaran dan Penetapannya pada pelabuhan Kuala Tanjung;
44. Survey Alur Pelayaran dan Penetapannya pada pelabuhan Samarinda.
SASARAN STRATEGIS ( 2 )
Sasaran strategis Menurunnya Jumlah Gangguan Keamanan Dalam
Penyelenggaraan Transportasi Laut terdiri dari 3 (tiga) Indikator Kinerja Utama
dengan gambaran capaian kinerja sebagai berikut:
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 26
1) Jumlah Gangguan Keamanan Pada Pelayanan Jasa Transportasi Laut (pada
kapal), adapun sesuai dengan target pada tahun 2017 sebesar 5 Kejadian/ Tahun.
Terlihat pada Triwulan I sampai dengan II tidak terdapat realisasi gangguan
keamanan dikarenakan tidak ada laporan dari UPT Ditjen Hubla, sedangkan pada
Triwulan III terdapat 1 (satu) laporan, sampai dengan Triwulan IV terdapat 3 (tiga)
laporan sehingga prosentase pencapaian sebesar 140%
Grafik 3.3.10 Jumlah Gangguan Keamanan Pada Pelayanan Jasa
Transportasi Laut (pada kapal)
Adapun Gangguan keamanan adalah sebagai berikut :
1. Demo terkait tolak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Pekerja Bongkar Muat di
Pelabuhan Jakarta International Container Terminal (JICT) Priok tanggal 27
Desember 2017
2. Demo 415 buruh yang tergabung dalam Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat
(TKBM) di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon tanggal 4 Desember 2017
3. Perompakan yang terjadi di Kapal Tanto Sakti II di Perairan Wangi – wangi
Sulawesi Tenggara pada tanggal 29 Agustus 2017
Dalam rangka mengurangi gangguan keamanan pada pelayanan jasa transportasi
laut langkah-langkah yang dilakukan yaitu:
1. Melaksanakan Instruksi Dirjen Nomor UM.003/38/19/DJPL-17 tanggal 15 Mei
2017 tentang Peningkatan Pengawasan dan Penjagaan dalam rangka
Pengamanan Objek Vital Nasional di Lingkungan Direktorat Jenderal
Perhubungan;
2. Melaksanakan desktop exercise untuk kesiapan apabila terjadi gangguan
keamanan di Lembar tanggal 23-25 November 2017
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 5 5 5 5
CAPAIAN 0 0 1 3
0246
Ke
jad
ian
/ T
ahu
n
Jumlah Gangguan Keamanan Pada Pelayanan Jasa Transportasi Laut (pada
Kapal)
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 27
2) Jumlah Kapal yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port
Facility Security) sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 2420 kapal, posisi
jumlah Kapal yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port
Facility Security) kumulatif tahun 2016 sebesar 2220, sehingga terlihat pada
Triwulan I terdapat realisasi 2293 (=2220+73), sampai dengan Triwulan II terdapat
realisasi 2.397 (=2293+104), sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi sebesar
2.500 (=2397+103), sampai dengan Triwulan IV terdapat realisasi sebesar 2629
(=2500+129) dengan prosentase pencapaian sebesar 108.64 %
Grafik 3.3.11 Jumlah Kapal yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS
(International Ship And Port Facility Security)
Pada tahun 2017 jumlah kapal yang telah memiliki sertifikat ISPS Internasional Ship
and Port Facility Security berjumlah 2629 kapal, yang berarti melebihi target tahun
2017 sebesar 2420 kapal, dengan peningkatan capaian sebesar 108.64%.
3) Jumlah Pelabuhan yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And
Port Facility Security) sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 457, posisi
jumlah Pelabuhan yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port
Facility Security) kumulatif tahun 2016 sebesar 417, dan realisasi tahun 2017
sebesar 23 pelabuhan sehingga terlihat pada Triwulan I terdapat realisasi 440
(=417+23), sampai dengan Triwulan II terdapat realisasi 466 (=440+26) , sampai
dengan Triwulan III terdapat realisasi sebesar 513 (=466+47), sampai dengan
Triwulan IV terdapat realisasi sebesar 545 (=513+32) prosentase pencapaian
sebesar 119.25%.
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 2,420 2,420 2,420 2,420
CAPAIAN 2,293 2,397 2,500 2,629
2,0002,2002,4002,6002,800
Kap
al
Jumlah Kapal yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And
Port Facility Security)
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 28
Grafik 3.3.12 Jumlah Pelabuhan yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS
(International Ship And Port Facility Security)
Pada tahun 2017 Jumlah kumulatif Pelabuhan yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS
(International Ship And Port Facility Security) ber jumlah 545 lokasi, yang
melampaui target tahun 2017 sebesar 119.25%.
SASARAN STRATEGIS ( 3 )
Sasaran strategis Meningkatnya Kinerja Pelayanan Sarana Dan Prasarana
Transportasi Laut terdiri dari 2 (dua) Indikator Kinerja Utama dengan gambaran
capaian kinerja sebagai berikut:
1) Kinerja Pelayanan Transportasi Laut, adapun pencapaian sasaran ini pada tahun
2017 adalah sebagai berikut:
a) Pencapaian Waiting Time (WT)
Rumus perhitungan Pencapaian Waiting Time (WT):
𝑷𝒆𝒏𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 𝑾𝑻 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒃𝒖𝒉𝒂𝒏
= ∑(𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 𝑾𝑻 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉𝒊 𝒔𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓 − 𝒔𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓 𝑾𝑻)
∑𝒑𝒆𝒍𝒂𝒃𝒖𝒉𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉𝒊 𝒔𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓
𝑷𝒆𝒏𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 𝑾𝑻 = ∑𝒑𝒆𝒏𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 𝑾𝑻 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒃𝒖𝒉𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝟏 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏
𝟏𝟐
adapun sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 56,70%, Terlihat pada
Triwulan I terdapat realisasi sebesar 84%, sampai dengan Triwulan II terdapat
realisasi sebesar 86%, sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi sebesar
92%, dan sampai dengan Triwulan IV terdapat realisasi sebesar 92% dan
prosentase pencapaian sebesar 89%.
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 457 457 457 457
CAPAIAN 440 466 513 545
0
200
400
600
Loka
si
Jumlah Pelabuhan yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port
Facility Security)
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 29
Grafik 3.3.13 Pencapaian Waiting Time (WT)
Target pada tahun 2017 sebesar 56,70% dan terdapat realisasi sebesar 92%
sehingga prosentase pencapaian sebesar 89% yang artinya bahwa standar
kinerja pelayanan operasional pelabuhan dinilai baik dikarenakan pencapaian
Waiting Time (WT) melebihi capaian yang di targetkan.
b) Pencapaian Approach Time (AT)
Rumus perhitungan pencapaian Approach Time (AT):
𝑷𝒆𝒏𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 𝑨𝑻 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒃𝒖𝒉𝒂𝒏
=∑(𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 𝑨𝑻 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉𝒊 𝒔𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓 − 𝒔𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓 𝑨𝑻)
∑𝒑𝒆𝒍𝒂𝒃𝒖𝒉𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉𝒊 𝒔𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓
𝑷𝒆𝒏𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 𝑨𝑻 = ∑𝒑𝒆𝒏𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 𝑨𝑻 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒃𝒖𝒉𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝟏 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏
𝟏𝟐
adapun sesuai dengan target pada tahun 2017 sebesar 59,50 %. Terlihat pada
Triwulan I terdapat realisasi sebesar 91%, sampai dengan Triwulan II terdapat
realisasi sebesar 91%, sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi sebesar
87%, dan sampai dengan Triwulan IV terdapat realisasi sebesar 91% dan
prosentase pencapaian sebesar 90%.
Grafik 3.3.14 Pencapaian Approach Time (AT)
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 56.7 56.7 56.7 56.7
CAPAIAN 84 84 92 92
KINERJA (%) 89.00% 89.00% 89.00% 89.00%
020406080
100
Pro
sen
tase
(%
) Pencapaian Waiting Time (WT)
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 59.50 59.50 59.50 59.50
CAPAIAN 91 91 87 91
KINERJA (%) 90.00% 90.00% 90.00% 90.00%
0.0020.0040.0060.0080.00
100.00
Pro
sen
tase
(%
) Pencapaian Approach Time (AT)
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 30
Target pada tahun 2017 sebesar 59,50% dan terdapat realisasi sebesar 91%
sehingga prosentase pencapaian sebesar 90 % yang artinya bahwa kinerja
pelayanan pemanduan dinyatakan baik dikarenakan nilai pencapaian prosedur
melebihi nilai standar pelayanan yang ditetapkan.
c) Pencapaian Effective Time (ET/BT)
𝑷𝒆𝒏𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 (𝑬𝑻: 𝑩𝑻) 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒃𝒖𝒉𝒂𝒏
=∑(𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 (𝑬𝑻: 𝑩𝑻) 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉𝒊 𝒔𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓 − 𝒔𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓 (𝑬𝑻: 𝑩𝑻))
∑𝒑𝒆𝒍𝒂𝒃𝒖𝒉𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉𝒊 𝒔𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓
𝑷𝒆𝒏𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 (𝑬𝑻: 𝑩𝑻)
= ∑𝒑𝒆𝒏𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 (𝑬𝑻: 𝑩𝑻) 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒃𝒖𝒉𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝟏 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏
𝟏𝟐
adapun sesuai dengan target pada tahun 2017 sebesar 75,90%. Terlihat pada
Triwulan I terdapat realisasi sebesar 86%, sampai dengan Triwulan II terdapat
realisasi sebesar 87%, sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi sebesar
80%, dan sampai dengan Triwulan IV terdapat realisasi sebesar 80% dan
prosentase pencapaian sebesar 83%.
Grafik 3.3.15 Pencapaian Effective Time (ET/BT)
Target pada tahun 2017 sebesar 80% dan terdapat realisasi sebesar 80%
sehingga prosentase pencapaian sebesar 83% yang artinya bahwa kinerja
bongkar muat barang dinilai baik dikarenakan telah memenuhi pencapaian
kinerja operasional yang ditentukan.
2) Jumlah Pedoman Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut
sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 15 (lima belas) dokumen, dan terlihat
pada Triwulan I terdapat 2 (dua), sampai Triwulan II terdapat 5 (lima) realisasi,
sampai dengan triwulan III terdapat 6 (enam) realisasi dan pada Triwulan IV
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 75.90 75.90 75.90 75.90
CAPAIAN 86 87 80 80
KINERJA (%) 83.00% 83.00% 83.00% 83.00%
0.0020.0040.0060.0080.00
100.00
Pro
sen
tase
(%
)
Pencapaian Effective Time (ET/BT)
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 31
terealisasi sebanyak 15 (lima belas) dokumen, sehingga selama 1 (satu) tahun
Jumlah Pedoman Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut
yang disusun sebanyak 15 (lima belas) dokumen dengan prosentase pencapaian
sebesar 100 %.
Grafik 3.3.16 Jumlah Pedoman Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana
Transportasi Laut
Adapun Pedoman Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut
yang terealisasi yaitu:
1. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor AL. 108/1/20/DJPL-17
tanggal 16 Januari 2017 tentang Revisi Keputusan Direktur Jenderal
Perhubungan Laut Nomor AL. 108/6/12/DJPL-16 tanggal 16 Desember 2016
tentang Jaringan Trayek Dan Kapal Penumpang PT PELNI Yang Mendapatkan
Penugasan Pelayanan Umum Angkutan Penumpang Kelas Ekonomi Tahun
2017;
2. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor AL.108/1/16/DJPL-17
tanggal 6 Februari 2017 tentang perubahan kedua Keputusan Direktur Jenderal
Perhubungan Laut Nomor AL. 108/1/ /DJPL-16 tanggal 25 November 2016
tentang Jaringan Trayek Penyelenggaraan Angkutan Barang di Laut;
3. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor AL.108/3/4/DJPL-17
tanggal 20 April 2017 tentang perubahan ketiga Keputusan Direktur Jenderal
Perhubungan Laut Nomor AL. 108/6/11/DJPL-16 tanggal 8 Desember 2018
tentang Jaringan Trayek Angkutan Laut Perintis tahun 2017;
4. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor AL.108/3/6/DJPL-2017
tanggal 5 Mei 2017 tentang Penempatan Kapal dan Jaringan Trayek Rede;
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 15 15 15 15
CAPAIAN 2 5 6 15
05
101520
Do
kum
en
Jumlah Pedoman Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 32
5. Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor
UM.003/40/11/DJPL-17 tanggal 19 Mei 2017 tentang Penerapan Jaminan Peti
Kemas;
6. Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor UM.003/94/12/DA-
2017 tanggal 30 November 2017 tentang Kelancaran Kegiatan Bongkar Muat
Barang dari dan ke Kapal di Pelabuhan;
7. Standar operasional prosedur tahapan pra design;
8. Penyusunan petunjuk teknis dokumen UKL/UPL pembangunan;
9. Penyusunan petunjuk teknis pengawasan pekerjaan pengerukan alur
pelayaran kolam pelabuhan;
10. Penyusunan standar desain dermaga ponton;
11. Penyusunan standarisasi sertifikasi tenaga ahli perancangan, pembangunan
dan perawatan faspel;
12. Penyusunan standarisasi sertifikasi fasilitas pelabuhan;
13. Penyusunan revisi PM Perhubungan no. 166 tahun 2015 tentang konsesi dan
bentuk kerjasama lainnya antara pemerintah dan BUP di bidang
kepelabuhanan;
14. Pelaksanaan petunjuk teknis survey investigasi desain pengerukan alur
pelayaran/kolam pelabuhan;
15. Standar operasional prosedur evaluasi dan pelaporan di bidang bimbingan
usaha pengerukan dan reklamasi.
SASARAN STRATEGIS ( 4 )
Sasaran strategis Terpenuhinya Kebutuhan Jumlah SDM Transportasi Laut
Sesuai Kompentensi terdiri dari Indikator Kinerja dengan gambaran capaian kinerja
sebagai berikut:
1) Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Transportasi Laut Bersertifikat
(Aparatur Teknis) sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 4.621 (empat ribu
enam ratus dua puluh satu) orang, posisi di jumlah SDM kumulatif tahun 2017
sebesar 4.782 (empat ribu tujuh ratus delapan puluh dua) didapat dari:
Baseline 2016 : 3.429
Realisasi th 2017 : 1.353
Kumulatif 2017 : 4.782
Sedangkan realisasi untuk tahun 2017 sebesar 4.782
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 33
Terlihat pada Triwulan I terdapat realisasi 3649 (tiga ribu enam ratus empat puluh
sembilan) orang, sampai dengan Triwulan II terdapat realisasi 3.950 (tiga ribu
Sembilan ratus lima puluh) orang, sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi
sebesar 4.128 (empat ribu serratus dua puluh delapan) orang, dan sampai dengan
Triwulan IV terdapat realisasi sebesar 4.782 (empat ribu tujuh ratus delapan puluh
dua) orang dengan prosentase pencapaian sebesar 103,4%.
Grafik 3.3.17 Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Transportasi Laut
Bersertifikat (Aparatur Teknis)
Secara kumulatif, sampai dengan tahun 2017 jumlah SDM transportasi laut yang
bersertifikat (aparatur teknis) sebanyak 4.782 (empat ribu tujuh ratus delapan puluh
dua) orang, dan khusus di tahun anggaran 2017 realisasi jumlah Sumber Daya
Manusia (SDM) Transportasi Laut Bersertifikat (Aparatur Teknis) sebanyak 4.782
(empat ribu tujuh ratus delapan puluh dua) orang yang terdiri dari:
Tabel 3.1.2.6 Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Transportasi Laut
Bersertifikat (Aparatur Teknis)
NO KEGIATAN JUMLAH
1. Dasar Bintara KPLP 19 2. Maritime English 60 3. Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal 60 4. Teknis Terpadu Bidang Perhubungan Laut 60 5. Kesyahbandaran Kelas B 60 6. Port State Control 24 7. ISPS Code 27 8. Marine Inspector Type A 30 9. Marine Inspector Type B 60 10. Penyelenggara Pelabuhan dan Otoritas 54 11. Pengukuran Kapal 30 12. Pencegahan Pencemaran 18 13. Penanggulangan Pencemaran Tingkat I 29
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 4,621 4,621 4,621 4,621
CAPAIAN 3,649 3,950 4,128 4,782
0
2,000
4,000
6,000
Ora
ng
Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Transportasi Laut Bersertifikat
(Aparatur Teknis)
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 34
NO KEGIATAN JUMLAH
14. Pengawas Pemanduan 30 15. VTS (Operator) 30 16. Auditor ISM Code 60 17. Basic Commercial Survey (Non Statutory) 26 18. Peningkatan Kompetensi SDM Bongkar Muat 27 19. Teknis Awal Dasar-Dasar Kesyahbandaran 510 20. Sea and Coast Guard 19 21. Pengukuran Kapal Di Bawah 7 GT 120
TOTAL 1.353
Pencapaian SDM Transportasi Laut bersertifikat (Aparatur Teknis) dapat melebihi
target dikarenakan terdapat sisa anggaran dari BPSDM yang dialokasikan ke
BP2TL untuk menyelenggarakan diklat tambahan sebagai berikut:
1. Dasar-dasar Kesyahbandaran 1 Kelas
2. Marine Inspector A 1 Kelas
3. Kesyahbandaran A 1 Kelas
SASARAN STRATEGIS ( 5 )
Sasaran strategis Meningkatnya Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
Dalam Mewujudkan Good Governance terdiri dari 6 (enam) Indikator Kinerja Utama
dengan gambaran capaian kinerja sebagai berikut:
1) Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) sesuai dengan target
tahun 2017 sebesar 82,01 terlihat pada Triwulan I dan II tidak terdapat prosentase
pencapaian, sampai dengan triwulan III terealisasi nilai AKIP sebesar 82,01 dan
sampai dengan triwulan IV terealisasi sebesar 82,01, sehingga prosentase
pencapaian pada tahun 2017 sebesar 100%.
Grafik 3.3.18 Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 82.01 82.01 82.01 82.01
CAPAIAN 0 0 82.01 82.01
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
Pro
sen
tase
(%
)
Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 35
Pada tahun 2017 Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) untuk tahun
2017 yang dinilai sebesar 82,01
Tabel 3.1.2.7 Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
No Komponen Nilai Per Komponen
1. Perencanaan kinerja (30%) 25,01
2. Pengukuran kinerja (25%) 19,48
3. Pelaporan kinerja (15%) 13,62
4. Evaluasi internal (10%) 8,19
5. Pencapaian kinerja (20%) 9,71
NILAI TOTAL 82,01
KATEGORI A
2) Prosentase Penyerapan Anggaran sesuai dengan target tahun 2017 sebesar
80%, dan terlihat pada Triwulan I terdapat realisasi 13,46%, sampai dengan
Triwulan II terdapat realisasi 33,32%, sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi
55,52% dan sampai dengan Triwulan IV terealisasi 89,92% sehingga prosentase
pencapaian sebesar 112,40%
Grafik 3.3.19 Prosentase Penyerapan Anggaran
3) Nilai Barang Milik Negara (BMN) sesuai dengan target tahun 2017 sebesar
Rp. 47.449.521.848.636,- terlihat pada Triwulan I terdapat realisasi
Rp. 43.447.735.952.707,- sampai dengan Triwulan II terdapat realisasi
Rp. 43.008.642.857.731,- sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi
Rp. 43.365.775.483.973.,- dan sampai dengan Triwulan IV terealisasi Rp.
48.433.530.772.948,- sehingga prosentase pencapaian sebesar 102,07%.
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 80 80 80 80
CAPAIAN 13.46 33.32 55.52 89.92
020406080
100
Pro
sen
tase
(%
)
Prosentase Penyerapan Anggaran
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 36
Grafik 3.3.20 Nilai Barang Milik Negara (BMN)
Pencapaian nilai BMN hanya sebesar Rp. 48.443.530.772.948,- yang berarti
melebihi target
4) Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sesuai dengan target tahun
2016 sebesar Rp. 5.219.644.337.805,- terlihat pada Triwulan I terdapat realisasi
Rp. 903.557.106.322,- sampai dengan Triwulan II terdapat realisasi
Rp. 1.676.022.479.587,- sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi
Rp. 2.483.827.822.725,- dan sampai dengan Triwulan IV terealisasi
Rp. 3.390.297.692.980,- sehingga prosentase pencapaian sebesar 64,95 %.
Grafik 3.3.21 Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) tidak terealisasi sesuai dengan
target dikarenakan adanya kebijakan baru sebagai tindak lanjut implementasi
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2016 perihal Jenis dan Tarif Atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Perhubungan
sebagaimana berikut:
1. Terdapat perubahan tarif dollar menjadi rupiah
2. Jasa tambat pada TERSUS dan TUKS sudah tidak dipungut dikarenakan biaya
pembangunan TERSUS dan TUKS tidak berasal dari APBN
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 47,449,521, 47,449,521, 47,449,521, 47,449,521,
CAPAIAN 43,447,735, 43,008,642, 43,365,775, 48,443,530,
40,000,000,000,000
45,000,000,000,000
50,000,000,000,000R
up
iah
Nilai Barang Milik Negara (BMN)
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 5,219,644,33 5,219,644,33 5,219,644,33 5,219,644,33
CAPAIAN 903,557,106, 1,676,022,47 2,483,827,82 3,390,297,69
0
2,000,000,000,000
4,000,000,000,000
6,000,000,000,000
Ru
pia
h
Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 37
3. Jasa dermaga yang selama ini dipungut berlaku pada semua pelabuhan baik
TERSUS dan TUKS, namun sekarang hanya diberlakukan untuk TERSUS dan
TUKS yang melayani kepentingan umum
4. Penggunaan perairan belum optimal dikarenakan pada tahun 2016 jumlah
TERSUS dan TUKS yang aktif menurun, semula terdapat 1.266 menjadi 1.106,
sehingga mengakibatkan kontribusi PNBP terhadap penggunaan perairan
menurun
5. Terdapat penurunan tarif untuk jenis pelayaran rakyat dari Rp 250,- menjadi Rp
125,-
5) Jumlah Penyederhanaan Perijinan sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 1
(satu) Jenis Perijinan, terlihat pada Triwulan I terdapat realisasi 1 (satu) Jenis
Perijinan, sampai dengan Triwulan II terdapat realisasi 1 (satu) Jenis Perijinan,
sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi 1 (satu) jenis perijinan dan sampai
dengan Triwulan IV terealisasi 1 (satu) jenis perijinan sehingga prosentase
pencapaian sebesar 100%.
Grafik 3.3.22 Jumlah Penyederhanaan Perijinan
Penyederhanaan perijinan terealisasi sebanyak 1 (satu) jenis perijinan, yaitu
sebagai berikut:
Tabel 3.1.2.8 Jumlah Penyederhanaan Perijinan
No Jenis Perijinan Jenis Penyederhanaan
Website Sebelum Sesudah
1. Surat Persetujuan Berlayar Manual online http://spb.ditlala.de
phub.go.id/
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 1 1 1 17
CAPAIAN 1 1 1 1
0
5
10
15
20
Jen
is P
eri
jinan
Jumlah Penyederhanaan Perijinan
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 38
6) Jumlah Dokumen yang Disusun untuk Memenuhi Kebutuhan Administrasi
dan Teknis sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 4 (empat) dokumen, terlihat
pada Triwulan I terdapat 3 (tiga) dokumen realisasi, sampai dengan Triwulan II
terdapat realisasi 4 (empat) dokumen, sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi
4 (empat) dokumen dan sampai dengan Triwulan IV terealisasi 4 (empat) dokumen
sehingga prosentase pencapaian sebesar 100%.
Grafik 3.3.23 Jumlah Dokumen yang Disusun untuk Memenuhi
Kebutuhan Administrasi dan Teknis
Pada tahun 2017 terdapat dokumen yang disusun yaitu:
1. Dokumen Rencana Kerja (Renja)
2. Dokumen Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
3. Dokumen Perjanjian Kinerja (PK)
4. Dokumen Laporan Tahunan (Laptah)
SASARAN STRATEGIS ( 6 )
Meningkatnya Penetapan Dan Kualitas Regulasi Dalam Implementasi Kebijakan
Bidang Transportasi Laut
Sasaran strategis Jumlah Rancangan dan Peraturan yang Ditetapkan Indikator
Kinerja Utama dengan gambaran capaian kinerja seb agai berikut:
1) Jumlah Rancangan dan Peraturan yang Ditetapkan sesuai dengan target tahun
2017 sebesar 18 (delapan belas) Peraturan, terlihat pada Triwulan I sebesar 12
(dua belas) Peraturan, sampai dengan Triwulan II sebesar 22 (enam belas)
Peraturan, sampai dengan Triwulan III sebesar 24 (dua puluh empat) Peraturan dan
sampai dengan Triwulan IV sebesar 25 (dua puluh lima) Peraturan sehingga
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 4 4 4 4
CAPAIAN 3 4 4 4
KINERJA (%) 75.00% 100.00% 100.00% 100.00%
012345
Do
kum
en
Jumlah Dokumen yang Disusun untuk Memenuhi Kebutuhan Administrasi dan
Teknis
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 39
prosentase pencapaian sebesar 138,89%. Peraturan yang ditetapkan melebihi
target dikarenakan adanya peraturan-peraturan pelaksana dari Menteri
Perhubungan terutama yang bersifat teknis yang belum ditetapkan.
Grafik 3.3.24 Jumlah Rancangan dan Peraturan yang Ditetapkan
Realisasi 25 (dua puluh lima) rancangan peraturan di tahun 2016 yang dimaksud
yaitu:
Tabel 3.1.2.9 Jumlah Rancangan dan Peraturan yang Ditetapkan
NO NAMA PERATURAN KETERANGAN
1 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Laut tentang silabus dan sertifikasi pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia pemanduan kapal
Nomor: HK.103/1/16/DJPL-17 Tgl: 13 Maret 2017
2 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Laut tentang pedoman pemeliharaan dan perawatan fasilitas pelabuhan di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
Nomor: PP.001/4/13/DJPL-17 Tgl: 26 April 2017
3 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Laut tentang petunjuk kapal-kapal tradisional pengangkut penumpang.
Nomor: HK. 103/2/8/DJPL-17 Tgl: 18 April 2017
4 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Laut tentang Lambung Timbul Tongkang Geladak.
Nomor: HK. 103/2/16/DJPL-17 Tgl: 20 Juni 2017
5 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut tentang Pendelegasian Wewenang kepada Direktur Kepelabuhanan Untuk Menandatangani surat pengembalian dokumen permohonan dan surat rekomendasi izin usaha pelabuhan kepada kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
Nomor: UM.005/16/16/DJPL-17 Tgl: 23 Feb 2017
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 18 18 18 18
CAPAIAN 12 22 24 25
05
1015202530
Pe
ratu
ran
Jumlah Rancangan dan Peraturan yang Ditetapkan
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 40
NO NAMA PERATURAN KETERANGAN
6 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut tentang pedoman perhitungan kinerja pelayaran operasional pelabuhan
Nomor: HK.103/2/2/DJPL-17 Tgl: 24 Maret 2017
7 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut tentang perubahan kedua Kepdirjen Hubla Nomor AL.108/I/I/DJPL-16 tentang jaringan trayek penyelenggaraan angkutan barang di laut Tahun Anggaran 2017;
Nomor: AL.108/1/9/DJPL-17 Tgl: 16 Jan 2017
8 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut tentang perubahan ketiga Kepdirjen Hubla Nomor AL.108/I/I/DJPL-16 tentang jaringan trayek penyelenggaraan angkutan barang di laut Tahun Anggaran 2017
Nomor: AL.108/2/20/DJPL-17 Tgl: 3 Apr 2017
9 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut tentang perubahan ketiga Kepdirjen Hubla Nomor AL.108/6/11/DJPL-16 tentang jaringan trayek angkutan laut Perintis Tahun Anggaran 2017
Nomor: AL.108/3/4/DJPL-17 Tgl: 20 Apr 2017
10 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut tentang perubahan atas Kepdirjen Nomor A1. 108/6/12/DJPL-16 tentang jaringan trayek kapal penumpang PT. PELNI (Persero) yang mendapat penugasan pelayanan public angkutan penumpang kelas ekonomi tahun anggaran 2017
Nomor: AL.108/1/20/DJPL-17 Tgl: 16 Jan 2017
11 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut tentang perubahan atas Surat Persetujuan Prinsip Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor BXXV_2012/JM.88 tentang pemasangan kabel telekomunikasi bawah laut dari Malaysia Barat (Mersing) ke Malaysia Timur (Kucing) melalui perairan natuna
Nomor: BX.164/KL-303 Tgl: 4 Mei 2017
12 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut tentang Pembentukan Pelaksana Ujian Keahlian Pelaut Kapal Niaga dan Kapal Penangkap Ikan Periode 2016 – 2018
Nomor: UM. 008/62/11/DJPL-17 Tgl: 21 Agustus 2017
13 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut tentang Pembentukan Pelaksana Ujian Keahlian Pelaut Kapal Niaga dan Kapal Penangkap Ikan Periode 2016 2018.
UM. 008/86/18/DJPL-17 Tgl. 3 Nov 2017
14 Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tentang Penertiban perizinan Tersus dan TUKS
Nomor: UM.003/9/17/DJPL-17 Tgl: 3 Feb 2017
15 Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tentang Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup bagi pelabuhan yang tidak atau belum beroperasi
Nomor: UM.003/8/4/DJPL-17 Tgl: 27 Januari 2017
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 41
NO NAMA PERATURAN KETERANGAN
16 Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tentang perizinan pengelolaan Tersus/TUKS pada tempat penimbunan kayu (TPK) antara berupa Logpond/Logyard
Nomor: UM. 003/7/5/DJPL-17 Tgl: 23 Jan 2017
17 Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tentang penundaan pemberian persetujuan penggunaan Tersus/TUKS untuk melayani kepentingan umum sementara
Nomor: UM.003/57/10/DJPL-17 Tgl: 13 Jan 2017
18 Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tentang pelaksanaan pemanduan kapal
Nomor: UM.003/14/1/DJPL-17 Tgl: 25 Feb 2017
19 Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tentang Peningkatan Keselamatan dan Keamanan Pelayaran
Nomor: UM. 003/16/15/DJPL-17 Tgl: 23 Feb 2017
20 Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tentang sertifikasi kapal penumpang beroperas lintas batas Negara
Nomor: UM.003/28/15/DJPL-17 Tgl: 5 Apr 2017
21 Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tentang Penerapan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Dan Konvensi STCW 1978 (Medical Certificate/Sertifikat Kesehatan)
Nomor: UM. 003/39/5/DJPL-17 Tgl: 15 Mei 2017
22 Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tentang Penertiban Perizinan di Bidang Kepelabuhanan, Terminal Khusus dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri
Nomor: UM. 003/39/8/DJPL-17 Tgl: 15 Mei 2017
23 Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tentang Rencana Operasi Mandiri Terpadu Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (Sea and Coast Guard) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut "Operasi Lumba-Lumba 2017"
Nomor: UM. 008/14/9/DJPL-17 Tgl: 17 Feb 2017
24 Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tentang pemeriksaan kelaiklautan kapal penumpang dalam rangka angkutan lebaran tahun 2017
Nomor: UM.008/32/6/DJPL-17 Tgl: 17 Apr 2017
25 Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tentang Pelaksanaan Penertiban Perizinan Terminal Khusus (Tersus) dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS)
Nomor: Um.008/71/3/DJPL-17 Tgl. 19 Sept 2017
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 42
SASARAN STRATEGIS ( 7 )
Sasaran strategis Menurunnya Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) Dan
Meningkatnya Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Transportasi Laut
terdapat 3 (tiga) Indikator Kinerja dengan gambaran capaian kinerja sebagai berikut:
1) Jumlah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca sesuai dengan target tahun 2017
sebesar 0,4480 juta ton CO2e, dan terlihat pada Triwulan I sampai dengan Triwulan
III realisasi penurunan emisi belum terhitung, dan di Triwulan IV sebesar 0,1418
sehingga selama 1 (satu) tahun Jumlah emisi gas rumah kaca dari sektor
transportasi laut yang dapat diturunkan sebesar 0,1418, dengan prosentase
pencapaian sebesar 31,65%.
Grafik 3.3.25 Jumlah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
Total capaian Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dalam menurunkan emisi gas
rumah kaca (GRK) pada tahun 2017 yaitu sebesar 0,1418 juta ton CO2e. Hasil
capaian terkait jumlah penurunan Emisi Gas Rumah Kaca masih belum dapat
mencapai target karena untuk Tahun 2017 komponen yang dihitung hanya SBNP
solar cell. Selain itu juga terdapat beberapa kegiatan yang belum diimplementasikan
pada tahun 2017 seperti Ecoport dan Short sea shipping.
2. Jumlah Sarana yang Menerapkan Teknologi Ramah Lingkungan sesuai dengan
target tahun 2017 sebesar 70 (tujuh puluh) unit, terlihat pada Triwulan I terealisasi
19 (sembilan belas) unit, sampai dengan Triwulan II terealisasi 37 (tiga puluh tujuh)
unit dan sampai dengan Triwulan III terealisasi 49 (empat puluh sembilan) unit,
sampai dengan Triwulan IV terealisasi 66 (enam puluh enam) Unit sehingga
prosentase pencapaian sebesar 94,29%.
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 0.448 0.448 0.448 0.448
CAPAIAN 0 0 0 0.1418
0
0.2
0.4
0.6
Loka
si
Jumlah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 43
Grafik 3.3.26 Jumlah Sarana yang Menerapkan Teknologi Ramah Lingkungan
Dalam rangka penerapan MARPOL Annex 6 terkait polusi udara dan emisi dari
kapal, diwajibkan bagi seluruh kapal untuk berkontribusi dalam penurunan emisi
gas rumah kaca dengan penerapan teknologi ramah lingkungan yang diukur
melalui EEDI (Energy Efficiency Design Index) yaitu sertifikasi pada kapal dalam
bentuk sertifikat IEEC (International Energy Efficiency Certificate). Direktorat
Perkapalan dan Kepelautan pada Tahun 2017 menargetkan 70 unit kapal komersil
yang menerapkan teknologi ramah lingkungan. Sedangkan realisasi pada tahun
2017 terdapat 66 (enam puluh enam) unit kapal komersil yang telah disertifikasi
dalam menerapkan teknologi ramah lingkungan. Sehingga terjadi pencapaian
sekitar 94,29% dari target yang telah ditentukan. Dalam tiga tahun terakhir (2015-
2017) total kapal yang telah memiliki sertifikat IEEC sebanyak 215 kapal dari 506
kapal berbendera Indonesia yang umumnya melakukan pelayaran ke luar negeri.
Penurunan jumlah permohonan penerbitan sertifikat IEEC dikarenakan pemilik
kapal sedang mengutamakan pemenuhan ketentuan untuk penerbitan sertifikat
Balast Water Management (BWM) yang telah diberlakukan serentak di seluruh
negara anggota International Maritime Organization (IMO) mulai tanggal 8
September 2017.
Tabel 3.1.2.10 Jumlah Sarana yang Menerapkan Teknologi Ramah Lingkungan
TRIWULAN Nama Kapal Jumlah
TW I (januari, Februari, Maret)
Golden Rose, Kalimantan Palu, Meratus Palu, Sigap, Java Palu, Sumatra Palu, Sulawesi Palu, Cerdas, KM. MNC, NPSV. Surf Allananda, ANTS. Swiber Challenger, Jagleela, Cipta Banten, Gas Aria, Gesit, Gede, Gansunoro, Gamalama, Cosmic 9
19
TW II (april, mei, juni)
SC Ocean Li, Cosmic 10, Cepat, Chloe, Elang Laut 1, Sinar Morotai, Bull Sumbawa, Edricko 2, Hijau Samudra, Meratus Jaya Wijaya, Kotia Padang, Bull
18
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 70 70 70 70
CAPAIAN 19 37 49 66
020406080
Un
it
Jumlah Sarana yang Menerapkan Teknologi Ramah Lingkungan
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 44
TRIWULAN Nama Kapal Jumlah
Kalimantan, Prilly, NCC Andalas, Meratus Jayakarta, Cement Success, Bro Combo, Ile De Re
TW III (juli, agustus, September)
Trinity Explorer, Bauhinia, Cipta Diamond, Sensno, Sinar Padang, Sinar Panjang, Melati Laut, Bull Sumatera, MDM Brono, Gembira, Green Star, SK Canodus
12
TW IV (oktober, november, desember)
Gandawati 1, Gaharu Oleum 9, Cipta Diamond, SK Carina, Overseas Petromar, Prima Tangguh LVI, Cosmic 20, Winposh Resolve, Erawan 1, Meratus Tomini, Erawan 12, Griya Cirebon, Pacific Assegai, WM Natuna, WN Makassar, Bull Kangean, Ship III
17
2) Jumlah Prasarana yang Telah Menerapkan Konsep Ramah Lingkungan
indikator kinerja ini terdapat pembangunan SBNP yang menggunakan solar
cell sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 2.460 (dua ribu empat ratus enam
puluh) unit dan terlihat pada Triwulan I sebanyak 2.419 (dua ribu empat ratus
sembilan belas) unit, sampai dengan triwulan II sebanyak 2.428 (dua ribu empat
ratus dua puluh delapan) unit, sampai dengan triwulan III terealisasi sebanyak 2.452
(dua ribu empat ratus lima puluh dua) unit, dan sampai dengan triwulan IV sebanyak
2.459 (dua ribu empat ratus lima puluh sembilan) unit, sehingga selama 1 (satu)
tahun jumlah prasarana yang telah menerapkan konsep ramah lingkungan
sebanyak 2.459 (dua ribu empat ratus lima puluh sembilan) unit SBNP solar cell
dengan prosentase pencapaian sebesar 99,96%. Jumlah prasarana yang telah
menerapkan konsep ramah lingkungan belum sesuai target dikarenakan terdapat
satu kegiatan pada Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok yang tidak dapat
dilaksanakan akibat putus kontrak. Adapun kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan
adalah pembangunan rambu suar 10 M laut Terumbu Gosal
Grafik 3.3.27 Jumlah Prasarana yang Telah Menerapkan Konsep
Ramah Lingkungan
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 2,460 2,460 2,460 2,460
CAPAIAN 2,419 2,428 2,452 2,459
2,3802,4002,4202,4402,4602,480
Un
it
Jumlah Prasarana yang Telah Menerapkan Konsep Ramah Lingkungan
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 45
Pada tahun 2017 jumlah pembangunan SBNP yang terbangun sebanyak 40 unit,
dan setelah di akumulasikan dengan SBNP tahun-tahun sebelumnya berjumlah
2.459 Unit.
SASARAN STRATEGIS ( 8 )
Meningkatnya Upaya Perlindungan Lingkungan Maritim
Sasaran strategis Meningkatnya Upaya Perlindungan Lingkungan Maritim terdiri
dari 3 (tiga) Indikator Kinerja Utama dengan gambaran capaian kinerja sebagai berikut
1) Rasio Penanggulangan Tumpahan Minyak yang Berpotensi Menimbulkan
Pencemaran dari Kegiatan Pelayaran sesuai dengan target tahun 2017 sebesar
100% dan terlihat pada Triwulan I sampai dengan IV sebesar 100%, sehingga total
Rasio Penanggulangan Tumpahan Minyak yang Berpotensi Menimbulkan
Pencemaran dari Kegiatan Pelayaran sampai dengan akhir tahun 2017 sebesar
100% dan prosentase pencapaian sebesar 100%.
Grafik 3.3.28 Rasio Penanggulangan Tumpahan Minyak yang Berpotensi
Menimbulkan Pencemaran dari Kegiatan Pelayaran
Setiap kejadian musibah pelayaran dilakukan pemantauan selama 3-5 hari secara
visual, dan selama tahun 2017 pada laporan tentang seluruh kejadian musibah
pelayaran yang terjadi, setelah difollow up melalui pemantauan visual tidak
ditemukan adanya tumpahan minyak sehingga prosentase pencapaian sebesar
100%.
2) Jumlah Kegiatan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim sesuai dengan
target tahun 2017 sebanyak 8 (delapan) laporan dan terlihat pada Triwulan I
terdapat realisasi sebanyak 3 (tiga), sampai dengan Triwulan II sebanyak sebanyak
4 (empat) laporan, sampai dengan Triwulan III sebanyak 6 (enam) laporan dan
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 100 100 100 100
CAPAIAN 100 100 100 100
0
50
100
150
Pro
sen
tase
(%
)
Rasio Penanggulangan Tumpahan Minyak yang Berpotensi Menimbulkan Pencemaran dari
Kegiatan Pelayaran
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 46
selama 1 (satu) tahun sebagaimana terlihat kinerja sampai dengan Triwulan IV
sebanyak 8 (delapan) laporan sehingga total Jumlah Kegiatan Terkait Perlindungan
Lingkungan Maritim sebanyak 8 (delapan) laporan dan prosentase pencapaian
sebesar 100%.
Grafik 3.3.29 Jumlah Kegiatan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim
Dalam pelaksanaannya, terdapat 8 (delapan) Kegiatan Terkait Perlindungan
Lingkungan Maritim diantaranya adalah :
a. MARPOLEX (Marine Pollution Exercise) di Bali pada tanggal 15-18 Mei 2017
b. FGD Puskodalnas di Serpong pada tanggal 29-31 Agustus 2017 (Dit. KPLP);
c. Sidang International Maritime Organization (IMO) Komisi Pollution Prevention
and Response (PPR) di London di akhir Januari membahas tentang Global
Sulphur Limit Implementation;
d. Sidang International Maritime Organization (IMO) Komisi Pollution Prevention
and Response (PPR) di London awal Februari 2017 (General Meeting);
e. Workshop on Ballast Water Management Implementation (Indonesia – Malaysia
– Singapore) , di Jakarta pada bulan Maret 2017;
f. Sidang International Maritime Organization (IMO) Maritime Environment
Protection Commission ke-71 di London pada bulan Juli 2017;
g. Mengikuti Regional Training Program on Waste Management di Singapura pada
Oktober 2017;
h. Mengikuti Tripartite Transportation Expert Group Meeting on Malacca Strait, di
Malaysia pada bulan Oktober 2017.
Capaian peningkatan untuk kegiatan pelindungan lingkungan maritim menjadi
100% terpenuhi sesuai target.
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 8 8 8 8
CAPAIAN 3 4 6 8
KINERJA (%) 37.50% 50.00% 75.00% 100.00%
02468
10
Lap
ora
n
Jumlah Kegiatan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 47
3) Jumlah Sertifikat yang Diterbitkan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim
sesuai dengan target tahun 2017 sebanyak 9.400 (sembilan ribu empat ratus)
sertifikat dan terlihat pada Triwulan I terdapat capaian sebanyak 2.863 (Dua Ribu
Delapan Ratus Enam puluh Tiga) sertifikat, sampai dengan triwulan II sebanyak
4.917 (Empat Ribu Sembilan Ratus Tujuh belas) sertifikat, sampai dengan triwulan
III terdapat 7.489 (Tujuh Ribu Empat Ratus Delapan puluh Sembilan) sertifikat, dan
sampai dengan Triwulan IV terealisasi sebanyak 9.957 (Sembilan ribu sembilan
ratus Lima Puluh Tujuh) sertifikat sehingga prosentase pencapaian sebesar 105,93
%. Secara keseluruhan sepanjang Tahun 2017 capaian kinerja melebihi target yang
ditentukan sebelumnya, hal ini sejalan dengan pemberlakuan berbagai peraturan
internasional dan adanya penambahan beberapa sertifikat yang telah diratifikasi
oleh Pemerintah Indonesia.
Grafik 3.3.30 Jumlah Sertifikat yang Diterbitkan Terkait Perlindungan
Lingkungan Maritim
Tabel 3.1.2.11 Jumlah Sertifikat yang Diterbitkan Terkait Perlindungan
Lingkungan Maritim
No Jenis Sertifikat Total Sub Total
Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran Dari Kapal (SNPP)
2.840
Sertifikat Dana Jaminan Ganti Rugi Pencemaran Minyak (CLC)
1.061
Sertifikat Dana Jaminan Ganti Rugi Pencemaran Minyak Bahan Bakar (CLCB)
2.744
Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Untuk Pengangkutan Bahan Cair Beracun Dalam Bentuk Curah (NlS)
25
Sertifikat Internasional Sistem Anti Teritip (AFS)
1.097
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 9,400 9,400 9,400 9,400
CAPAIAN 2,863 4,917 7,489 9,957
02,0004,0006,0008,000
10,00012,000
Sert
ifik
at
Jumlah Sertifikat yang Diterbitkan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 48
Pernyataan Pemenuhan Penilaian Kondisi Kapal (CAS)
51 9.957 Sertifikat Internasional Pencegahan
Pencemaran Oleh Minyak (IOPP) 465
Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Oleh Udara (IAPP)
343
Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Oleh Kotoran (ISPP)
336
Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Udara Dari Mesin (EIAPP)
26
SR 12
IHM 1
ACSR 1
Ballas Water Management (BWM) 288
Attestation Removal Of Wreks 2007 667
Secara keseluruhan, sepanjang tahun 2017 capaian kinerja melebihi target yang telah
ditentukan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan pemberlakuan berbagai peraturan
internasional di Indonesia dan adanya penambahan beberapa sertifikat internasional
yang telah diratifikasi oleh pemerintah Indonesia.
SASARAN STRATEGIS ( 9 )
Meningkatnya Kapasitas Sarana dan Prasarana Transportasi Laut untuk
Mengurangi Backlog maupun bottleneck
Sasaran strategis Meningkatnya Kapasitas Sarana dan Prasarana Transportasi
Laut untuk Mengurangi Backlog maupun bottleneck terdiri dari 5 (lima) Indikator
Kinerja Utama dengan gambaran capaian kinerja sebagai berikut:
1) Jumlah rute angkutan laut tetap dan teratur untuk mendukung tol laut
Jumlah rute angkutan laut tetap dan teratur dalam mendukung tol laut sesuai
dengan target tahun 2017 sebanyak 13 (tiga belas) rute, dan terlihat pada Triwulan
I terdapat 13 (dua belas) rute yang terealisasi, dan dari Triwulan II sampai dengan
triwulan IV terealisasi sebanyak 13 (tiga belas) rute, sehingga selama 1 (satu) tahun
Jumlah rute angkutan laut tetap dan teratur dalam mendukung tol laut
terealisasi sebanyak 13 (tiga belas) rute dengan prosentase pencapaian sebesar
100%.
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 49
Grafik 3.3.31 Jumlah Rute Angkutan Laut Tetap dan Teratur
untuk mendukung Tol Laut
Di awal pelaksananaan Program Tol Laut Tahun Anggaran 2017, trayek yang
dilaksanakan merupakan kelanjutan dari rute tahun anggaran 2016 sejumlah 6 rute
dengan mekanisme masih tetap penugasan kepada BUMN, PT. PELNI (PERSERO).
Namun dengan rute tersebut pemerintah menilai bahwa program tol laut belum bisa
menjangkau daerah terpencil, tertinggal, terluar dan perbatasan yang lebih luas,
sehingga selama tahun 2017 Kementerian Perhubungan memperluas 7 jaringan rute
tambahan dengan mekanisme pemilihan operator kapal secara Pelelangan Umum
yang diikuti oleh perusahaan pelayaran swasta, sehingga secara keseluruhan jumlah
rute tol laut menjadi 13 rute. Tujuannya adalah untuk menambah armada kapal
PELNI yang dianggap belum mencukupi jumlahnya dan memberikan kesempatan
yang sama kepada Perusahaan Pelayaran Swasta nasional untuk berpartisipasi
dalam program Tol Laut.
BUMN PT. PELNI (PERSERO) melaksanakan penugasan program tol laut dengan
rute sebagai berikut :
1. Tanjung Perak – Calabai (Dompu) – Maumere - Larantuka - Lewoleba - Rote -
Sabu - Waingapu – PP
2. Tanjung Perak - Makassar - Tahuna – Lirung – Morotai – PP
3. Tanjung Priok – Tanjung Pandan – Pangkal Balam – Tarempa - Natuna –
Tanjung Priok
4. Tanjung Perak – Kisar (Wonreli) – Namrole – PP
5. Tanjung Perak – Saumlaki – Dobo - Merauke - PP
6. Tanjung Perak – Manokwari – Wasior – Nabire – Serui - Biak - PP
7. Tanjung Perak – Fakfak – Kaimana – Timika – PP
Sedangkan rute tol laut yang menggunakan mekanisme Pelelangan Umum sebagai
berikut :
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 13 13 13 13
CAPAIAN 12 13 13 13
1212131314
Ru
te
Jumlah Rute Angkutan Laut Tetap dan Teratur untuk Mendukung Tol Laut
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 50
1. Tanjung Perak – Wanci – Namlea – PP
2. Tanjung Perak – Kalabahi – Moa – Saumlaki – PP
3. Tanjung Perak – Bau Bau – Manokwari – PP
4. Teluk Bayur – Nias – Mentawai – Teluk Bayur
5. Tanjung Perak – Belang Belang – Sangatta – Pulau Sebatik – Tanjung Perak
6. Tanjung Perak – Tidore – Tobelo – Morotai – Maba – Pulau Gebe – Tanjung
Perak.
Perusahaan angkutan laut swasta yang melayani 6 rute tol laut tersebut sebagai
berikut:
1. PT. Mentari Sejati Perkasa (3 rute)
2. PT. Temas
3. PT. Mandala Sejahtera Abadi
4. PT. Luas Line
2) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian/ Pengembangan Pelabuhan
Laut Non Komersial
Jumlah pembangunan/ pengembangan pelabuhan laut non komersil sesuai
dengan target tahun 2017 sebanyak 100 (seratus) pelabuhan, dan terlihat pada
Triwulan I sampai Triwulan III belum terdapat realisasi, dan sampai dengan triwulan
IV terealisasi sebanyak 99 (Sembilan puluh sembilan) pelabuhan, sehingga selama
1 (satu) tahun Jumlah pembangunan/ pengembangan pelabuhan laut non
komersil sebanyak 99 (Sembilan puluh sembilan) pelabuhan dengan prosentase
pencapaian sebesar 99%
Grafik 3.3.32 Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian/ Pengembangan Pelabuhan Laut Non Komersial
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 100 100 100 100
CAPAIAN 0 0 0 99
KINERJA (%) 0.00% 0.00% 0.00% 99.00%
050
100150
Pe
lab
uh
an
Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian/ Pengembangan Pelabuhan Laut Non Komersial
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 51
Pada tahun 2017 Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian/ Pengembangan
Pelabuhan Laut Non Komersial belum dapat memenuhi target yang ditetapkan. Hal
ini disebabkan karena dari target 100 (seratus) pelabuhan tersebut terdapat satu
pelabuhan yang mengalami pemutusan kontrak pada saat berlangsungnya
pekerjaan yaitu Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut
Kolbano. Sehingga pada tahun 2017 terdapat realisasi sebesar 99 (Sembilan puluh
sembilan) Pelabuhan yang terdiri dari:
Tabel 3.1.12 Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian/ Pengembangan
Pelabuhan Laut Non Komersial
Tabel 3.1.2.12 Jumlah Pembangunan Lanjutan Pelabuhan Laut Non Komersial
PELABUHAN PELAKSANAAN
1. Pembangunan Fasilitas Darat Pelabuhan Parlimbungan Ketek
Desember
2. Pembangunan Faspel Laut Pulau Laut Desember
3. Pembangunan Faspel Laut Subi Desember
4. Pembangunan Faspel Laut Ujung Jabung Desember
5. Pembangunan Faspel Laut Nipah Panjang Desember
6. Pembangunan Faspel Laut Linau Bintuhan Desember
7. Pembangunan Faspel Laut Sebalang Desember
8. Pembangunan Faspel Laut Palabuhanratu Desember
9. Pembangunan Faspel Laut Pangandaran Desember
10. Pekerjaan Pembangunan faspel tanah Ampo Desember
11. Pembangunan Fasilitas Penunjang Pelabuhan Padang Tikar
Desember
12. Pembangunan Faspel Laut Pelaihari Desember
13. Pembangunan Faspel Laut CPO Maloy Desember
14. Pembangunan Faspel Laut Tuhaha Desember
15. Pembangunan Faspel Laut Depapre Desember
16. Pembangunan Faspel Laut Moor Desember
17. Pembangunan Faspel Laut Korido Desember
18. Pembangunan Faspel Laut Kaimana Desember
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 52
Tabel 3.1.2.12 Jumlah Penyelesaian Pelabuhan Laut Non Komersial
PELABUHAN PELAKSANAAN
1. Pelabuhan Letung Desember
2. Pelabuhan Midai Desember
3. Pelabuhan Pasapuat Desember
4. Pelabuhan Carocok Painan Desember
5. Pelabuhan Kuala Mendahara Desember
6. Pelabuhan Tanjung Api-api Desember
7. Pelabuhan Sebesi Desember
8. Pelabuhan Batang Desember
9. Pelabuhan Tadan Desember
10. Pelabuhan Baing Desember
11. Pelabuhan Salura Desember
12. Pelabuhan Maurole Desember
13. Pelabuhan Batutua Desember
14. Pelabuhan Teluk Segintung Desember
15. Pelabuhan Batanjung Desember
16. Pelabuhan Ngalipaeng Desember
17. Pelabuhan Una-una Desember
18. Pelabuhan Ereke Desember
19. Pelabuhan Sabutung Desember
20. Pelabuhan Sailus Desember
21. Pelabuhan Benteng Selayar Desember
22. Pelabuhan Pulau Ambo Desember
23. Pelabuhan Popoongan Desember
24. Pelabuhan Kroing Desember
25. Pelabuhan Taniwel Desember
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 53
26. Pelabuhan Marlasi Desember
27. Pelabuhan Kobror Desember
28. Pelabuhan Dama Desember
29. Pelabuhan Yaba Desember
30. Pelabuhan Koiti Desember
31. Pelabuhan Mumugu Desember
32. Pelabuhan Waren Desember
33. Pelabuhan Kokas Desember
Tabel 3.1.2.13 Jumlah Pembangunan/Rehabilitasi Pelabuhan Laut Non Komersial
PELABUHAN PELAKSANAAN
1. Pelabuhan Pangkalan Susu Desember
2. Pelabuhan Teluk Dalam Desember
3. Pelabuhan Tg. Sarang Elang Desember
4. Pelabuhan Barus Desember
5. Penumpang Dumai Desember
6. Pelabuhan Muntok Desember
7. Pelabuhan Bakauheni Desember
8. Pelabuhan Karimunjawa Desember
9. Pelabuhan Legon Bajak Desember
10. Pelabuhan Bawean Desember
11. Pelabuhan Benoa Desember
12. Pelabuhan Waikelo Desember
13. Pelabuhan Kendidi Reo Desember
14. Pelabuhan Pota Desember
15. Pelabuhan Larantuka Desember
16. Pelabuhan Teluk Batang Desember
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 54
17. Pelabuhan Sei Nyamuk Desember
18. Pelabuhan Marore Desember
19. Pelabuhan Tahuna Desember
20. Pelabuhan Anggrek Desember
21. Pelabuhan Donggala Desember
22. Pelabuhan Paleleh Desember
23. Pelabuhan Poso Desember
24. Pelabuhan Kendari Desember
25. Pelabuhan Bungkutoko Desember
26. Pelabuhan Bau-Bau Desember
27. Pelabuhan Kolaka Desember
28. Pelabuhan Garongkong Desember
29. Pelabuhan Siwa Desember
30. Pelabuhan Sapuka Desember
31. Pelabuhan Belang-Belang Desember
32. Pelabuhan Majene Desember
33. Pelabuhan Mahaleta Desember
34. Pelabuhan Saumlaki Desember
35. Pelabuhan Wahai Desember
36. Pelabuhan Amahai Desember
37. Pelabuhan Tehoru Desember
38. Pelabuhan Fogi Desember
39. Pelabuhan Ambalau Desember
40. Pelabuhan Tual Desember
41. Pelabuhan Tobelo Desember
42. Pelabuhan Babang Desember
43. Pelabuhan Sofifi Desember
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 55
44. Pelabuhan Nabire Desember
45. Pelabuhan Bade Desember
46. Pelabuhan Serui Desember
47. Pelabuhan Saonek Desember
48. Pelabuhan Teminabuan Desember
3) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Armada Kapal Negara
Angkutan Laut Perintis
Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian armada kapal negara angkutan
laut perintis sesuai dengan target tahun 2017 sebanyak 70 (tujuh puluh) kapal, dan
realisasi pada Triwulan I sampai dengan triwulan IV sebanyak 0 (nol) kapal,
sehingga selama 1 (satu) tahun Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian
armada kapal negara angkutan laut perintis terealisasi sebanyak 0 (nol) kapal
dengan prosentase pencapaian sebesar 0%.
Grafik 3.3.33 Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian/ Pengembangan
Armada Kapal Negara Angkutan Laut Perintis
Jumlah Pembangunan Baru Kapal Negara Angkutan Laut Perintis sesuai
dengan Perjanjian Kinerja (PK) pada Pembangunan Baru Kapal Negara
Angkutan Laut Perintis tidak terdapat target maupun realisasi pencapaian pada
tahun 2017.
Jumlah Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis
sesuai dengan Perjanjian Kinerja (PK) pada Lanjutan Pembangunan Kapal
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 70 70 70 70
CAPAIAN 0 0 0 0
0
50
100
Kap
al
Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Armada Kapal Negara
Angkutan Laut Perintis
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 56
Negara Angkutan Laut Perintis tidak terdapat target maupun realisasi
pencapaian pada tahun 2017
Jumlah Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis
sesuai dengan target tahun 2017 sebanyak 70 (tujuh puluh) kapal. Pada
Triwulan I sampai dengan triwulan IV target penyelesaian pembangunan tidak
tercapai, sehingga prosentase pencapaian masih 0%.
Sesuai dengan target tahun 2017 sebanyak 70 (tujuh puluh) kapal yang merupakan
multi years dari tahun 2016, 2017 dan diperpanjang sampai dengan tahun 2018
penyelesaian pembangunan kapal negara angkutan laut perintis terperinci sebagai
berikut :
Tabel 3.1.2.13 Jumlah Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara
Angkutan Laut Perintis
No. Kelompok Kapal Jumlah
Unit Progres Fisik
(rata-rata) Target
Penyelesaian
1. Kontainer 15 83,59 % April 2018
2. GT. 1200 20 93,40 % April 2018
3. GT. 2000 25 85,28 % April 2018
4. 750 DWT 5 83,60 % April 2018
5. Ternak 5 94,60 % April 2018
Target penyelesaian pembangunan kapal tahun 2017 sebanyak 70 unit, terealisasi 0
unit karena mengalami penghematan anggaran tahun 2017, sehingga direncanakan
selesai pada April 2018.
4) Jumlah pembangunan kapal pelayaran rakyat sesuai dengan target tahun 2017
sebanyak 24 (dua puluh empat) kapal. Pekerjaan pembangunan kapal pelayaran
rakyat diawali dengan pekerjaan Kajian Desain Perencanaan Kapal Pelayaran
Rakyat, yang pelaksanaan pelelangannya dimulai pada April 2017. Pembangunan
kapal Pelayaran Rakyat dilaksanakan selama triwulan III sampai dengan IV. Jumlah
pembangunan kapal pelayaran rakyat terealisasi sebanyak 24 (dua puluh empat)
kapal dengan prosentase pencapaian sebesar 100%.
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 57
Grafik 3.3.34 Jumlah pembangunan kapal pelayaran rakyat
Pembangunan kapal Pelayaran Rakyat telah dimulai bulan Agustus (Triwulan III)
dan direncanakan selesai pada Desember (Triwulan IV). Pembangunan
dilaksanakan dalam 24 (dua puluh empat) paket di galangan kapal yang tersebar di
Makassar, Bulukumba, Pekalongan dan Surabaya. Sampai dengan triwulan IV
terealisasi 1 (satu) kapal sedangkan 23 (dua puluh tiga) kapal lainnya masih dalam
tahapan penyelesaian administrasi pembayaran dan serah terima proyek yang
berakibat adanya tambahan waktu hingga awal tahun 2018.
5) Jumlah Lokasi Pengerukan untuk Memenuhi Persyaratan Alur
Pelayaran/Kolam Pelabuhan sesuai dengan target tahun 2017 sebanyak 9
(sembilan) lokasi, dan terlihat pada Triwulan I sampai dengan triwulan II belum ada
lokasi pengerukan yang terealisasi, sampai dengan triwulan III terealisasi 1 (satu)
lokasi pengerukan, dan sampai dengan triwulan IV sebanyak 9 (sembilan) lokasi
terealisasi, sehingga selama 1 (satu) tahun Lokasi Pengerukan untuk Memenuhi
Persyaratan Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan terealisasi sebanyak 9 (sembilan)
lokasi dengan prosentase pencapaian sebesar 100%.
Grafik 3.3.35 Jumlah Lokasi Pengerukan untuk Memenuhi Persyaratan
Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan
TW I TW II TW III TW IV
Target 24 24 24 24
Realisasi 0 0 24 24
0
10
20
30
Kap
al
Jumlah Pembangunan Kapal Pelayaran Rakyat
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 9 9 9 9
CAPAIAN 0 0 1 9
KINERJA (%) 0.00% 0.00% 11.11% 100.00%
0510
Loka
si
Jumlah Lokasi Pengerukan untuk Memenuhi Persyaratan Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 58
Lokasi pengerukan yang terealisasi pada kurun waktu 2017 sebanyak 9 (sembilan)
lokasi dengan rincian:
Tabel 3.1.2.14 Jumlah Lokasi Pengerukan untuk Memenuhi Persyaratan Alur
Pelayaran/Kolam Pelabuhan
No. Lokasi Volume Keterangan
1 Tanjung Berakit 356.110 Desember
2 Tanjung Emas 723.575 Juli
3 Juwana 485.382 Desember
4 Batang 416.276 Desember
5 Paloh 322.000 Oktober
6 Palopo 245.978 November
7 Namlea 175.166 Desember
8 Lirang 64.866 November
9 Labuhan Lombok 151.146 November
6) Terselenggaranya kerjasama pemerintah swasta dalam penyediaan
infrastruktur transportasi laut sesuai dengan target tahun 2017 sebanyak 1 (satu)
proyek, dan terlihat pada Triwulan I sampai dengan triwulan IV sebanyak 1 (satu)
proyek terealisasi, sehingga selama 1 (satu) tahun Terselenggaranya kerjasama
pemerintah swasta dalam penyediaan infrastruktur transportasi laut terealisasi
sebanyak 1 (satu) proyek dengan prosentase pencapaian sebesar 100%.
Grafik 3.3.36 Terselenggaranya Kerjasama Pemerintah Swasta Dalam
Penyediaan Infrastruktur Transportasi Laut
Pada realisasinya, studi persiapan perencanaan Pelabuhan Kuala Tanjung telah
dilaksanakan oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP)
karena berkaitan dengan studi pelabuhan hubungan internasional, termasuk
Pelabuhan Kuala Tanjung. Oleh sebab itu Direktorat Kepelabuhanan mengusulkan
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 1 1 1 1
CAPAIAN 0 0 0 1
KINERJA (%) 0.00% 0.00% 0.00% 100.00%
0112
Pro
yek
Terselenggaranya Kerjasama Pemerintah Swasta dalam Penyediaan Infrastruktur
Transportasi Laut
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 59
perubahan pelaksanaan kerjasama pemerintah dan swasta menjadi penyediaan
infrastruktur pelabuhan patimban.
SASARAN STRATEGIS ( 10 )
Sasaran Strategis Terwujudnya Pelayanan Transportasi yang Handal Berdaya
Saing dan Memberikan Nilai Tambah dalam rangka Mewujudkan Konektivitas
Nasional dan Peningkatan Angkutan Perkotaan mempunyai Indikator Rasio
Konektivitas Antar Wilayah. Sesuai dengan target tahun 2017 yaitu sebesar 1 (satu).
Pada Triwulan I sampai dengan Triwulan IV terealisasi sebesar 1 (satu), dan prosentase
pencapaian tahun 2017 sebesar 100%
Grafik 3.3.37 Rasio Konektivitas Wilayah
Dari capaian tersebut dapat terlihat bahwa kegiatan penyelenggaraan subsidi perintis
baik yang dilakukan oleh swasta maupun PT. PELNI telah terhubung dari satu wilayah
ke wilayah lainnya.
SASARAN STRATEGIS (11)
Meningkatnya Produksi Angkutan Penumpang Dan Barang Transportasi Laut
Sasaran strategis Meningkatnya Produksi Angkutan Penumpang Dan Barang
Transportasi Laut terdiri dari 3 (tiga) Indikator Kinerja Utama dengan gambaran capaian
kinerja sebagai berikut:
1) Jumlah Muatan Angkutan Laut Penumpang sesuai dengan target tahun 2017
sebesar 8.071.717 penumpang / tahun dan terlihat pada Triwulan I terealisasi
sebanyak 1.140.348 (Satu juta seratus empat puluh ribu tiga ratus empat puluh
delapan) penumpang, triwulan II sebanyak 2.699.084 (dua juta enam ratus Sembilan
puluh Sembilan ribu delapan puluh empat) penumpang, triwulan III sebanyak
5.257.845 (lima juta dua ratus lima puluh tujuh ribu delapan ratus empat puluh lima)
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 1 1 1 1
CAPAIAN 1 1 1 1
KINERJA (%) 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
0112
Ras
io
Rasio Konektivitas Antar Wilayah
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 60
penumpang, dan sampai dengan triwulan IV terdapat realisasi sebesar 8.053.910
(delapan juta lima puluh tiga ribu sembilan ratus sepuluh) penumpang / tahun,
sehingga selama 1 (satu) tahun total Jumlah muatan angkutan laut penumpang
sebesar 8.053.910 (delapan juta lima puluh tiga ribu sembilan ratus
sepuluh)penumpang / tahun dan prosentase pencapaian sebesar 99,78%.
I ndikator ini terdiri dari 2 (dua), yaitu:
Perintis / Pelni PSO, sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 5.405.953 (lima
juta empat ratus lima ribu Sembilan ratus lima puluh tiga) penumpang / tahun
dan terlihat pada Triwulan I terealisasi sebanyak 650.893 (enam ratus lima
puluh ribu delapan ratus Sembilan puluh tiga) penumpang, triwulan II sebanyak
1.886.126 (satu juta delapan ratus delapan puluh enam ribu serratus dua puuh
enam) penumpang, triwulan III sebanyak 3.567.834 (tiga juta lima ratus enam
puluh tujuh ribu delapan ratus tiga puluh empat) penumpang, dan sampai
dengan triwulan IV terdapat realisasi sebesar 5.321.862 (lima juta tiga ratus
dua puluh satu ribu delapan ratus enam puluh dua) penumpang / tahun,
sehingga selama 1 (satu) tahun total Jumlah muatan angkutan laut
penumpang Perintis/ Pelni PSO sebesar 5.321.862 862 (lima juta tiga ratus
dua puluh satu ribu delapan ratus enam puluh dua) penumpang/ tahun dan
prosentase pencapaian sebesar 98,44%.
Non Perintis / Non Pelni PSO, sesuai dengan target tahun 2017 sebesar
2.665.764 penumpang / tahun dan terlihat pada Triwulan I terealisasi sebanyak
489.455 (empat ratus delapan puluh Sembilan ribu empat ratus lima puluh lima)
penumpang, triwulan II sebanyak 812.958 (delapan ratus dua belas ribu
sembilan ratus lima puluh delapan) penumpang, triwulan III sebanyak
1.690.011 (satu juta enam ratus Sembilan puluh ribu sebelas) penumpang, dan
sampai dengan triwulan IV terdapat realisasi sebesar 2.732.048 (dua juta tujuh
ratus tiga puluh dua ribu empat puluh delapan) penumpang / tahun, sehingga
selama 1 (satu) tahun total Jumlah muatan angkutan laut penumpang Non
Perintis / Non Pelni PSO sebesar 2.732.048 (dua juta tujuh ratus tiga puluh
dua ribu empat puluh delapan) penumpang/ tahun dan prosentase pencapaian
sebesar 102%.
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 61
Grafik 3.3.38 Jumlah Muatan Angkutan Laut Penumpang
Capaian produksi angkutan penumpang lebih rendah 0,22% dari target karena
semakin bertambahnya alternatif moda transportasi khususnya pada jarak-jarak
pendek yang selama ini hanya oleh moda transportasi laut telah juga dilayani oleh
moda transportasi udara. Penurunan produksi angkutan laut penumpang juga
ditandai dengan penurunan jumlah penumpang angkutan laut pada musim lebaran
2017.
2) Jumlah muatan angkutan laut barang sesuai dengan target tahun 2017 sebesar
1.221.822.690 ton/ tahun dan terlihat pada Triwulan I terealisasi sebanyak
301.344.727 (tiga ratus satu juta tiga ratus empat puluh empat ribu tujuh ratus dua
puluh tujuh) ton/ tahun, sampai dengan triwulan II sebanyak 585.832.659 (lima ratus
delapan puluh lima juta delapan ratus tiga puluh dua ribu enam ratus lima puluh
Sembilan) ton/ tahun, sampai dengan triwulan III sebanyak 899.202.591 (delapan
ratus Sembilan puluh Sembilan juta dua ratus dua ribu lima ratus Sembilan puluh
satu) ton/ tahun, dan sampai dengan triwulan IV terdapat realisasi sebesar
1.144.934.560 (satu miliar seratus empat puluh empat juta Sembilan ratus tiga puluh
empat ribu lima ratus enam puluh) ton/ tahun, sehingga selama 1 (satu) tahun total
Jumlah muatan angkutan laut barang sebesar 1.144.934.560 (satu miliar seratus
empat puluh empat juta Sembilan ratus tiga puluh empat ribu lima ratus enam puluh)
ton/ tahun dan prosentase pencapaian sebesar 93,71%.
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 8,071,717 8,071,717 8,071,717 8,071,717
CAPAIAN 1,140,348 2,699,084 5,257,845 8,053,910
02,000,0004,000,0006,000,0008,000,000
10,000,000
Pe
nu
mp
ang
/ Ta
hu
n
Jumlah Muatan Angkutan Laut Penumpang
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 62
Grafik 3.3.39 Jumlah Muatan Angkutan Laut Barang
Indikator ini terdiri dari 2 (dua), yaitu:
Perintis/ Pelni, sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 413.437 ton/ tahun
dan terlihat pada Triwulan I terealisasi sebanyak 44.727 (empat puluh empat
ribu tujuh ratus dua puluh tujuh) ton/ tahun, triwulan II sebanyak 132.659
(serratus tiga puluh dua ribu enam ratus lima puluh Sembilan) ton/ tahun,
triwulan III sebanyak 402.591 (empat ratus dua lima ratus Sembilan puluh satu)
ton/ tahun, dan sampai dengan triwulan IV terdapat realisasi sebesar 434.560
(empat ratus tiga puluh empat ribu lima ratus enam puluh) ton/ tahun, sehingga
selama 1 (satu) tahun total Jumlah muatan angkutan laut barang
Perintis/Pelni sebesar 434.560 (empat ratus tiga puluh empat ribu lima ratus
enam puluh) ton/ tahun dan prosentase pencapaian sebesar 105,11%.
Swasta, sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 1.221.409.253 ton/ tahun
dan terlihat pada Triwulan I terealisasi sebanyak 301.300.000 (tiga ratus satu
juta tiga ratus ribu) ton/ tahun, triwulan II sebanyak 585.700.000 (lima ratus
delapan puluh lima juta tujuh ratus ribu) ton/ tahun, triwulan III sebanyak
898.800.000 (delapan ratus Sembilan puluh delapan juta delapan ratus ribu)
ton/ tahun, dan sampai dengan triwulan IV terdapat realisasi sebesar
1.144.500.000 (satu miliar seratus empat puluh empat juta lima ratus ribu) ton/
tahun, sehingga selama 1 (satu) tahun total Jumlah muatan angkutan laut
barang Swasta sebesar 1.144.500.000 (satu miliar seratus empat puluh
empat juta lima ratus ribu) ton/ tahun dan prosentase pencapaian sebesar
93,70%.
Capaian produksi angkutan barang lebih rendah 6,29% dari target karena program
beyond cabotage belum optimal. Kegiatan ekspor dan impor nasional yang
dilakukan oleh sejumlah perusahaan BUMN, terutama yang bergerak di bidang
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 1,211,822, 1,211,822, 1,211,822, 1,211,822,
CAPAIAN 301,344,72 585,832,65 899,202,59 1,144,934,
0
500,000,000
1,000,000,000
1,500,000,000
Ton
/ T
ahu
n
Jumlah Muatan Angkutan Laut Barang
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 63
pertambangan, minyak dan gas, industri pengolahan kelapa sawit, pupuk, dan
perdagangan, belum memaksimalkan potensi kapal bendera Indonesia.
3) Pangsa Muatan Angkutan Laut Barang Luar Negeri oleh Pelayaran Nasional
sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 10,87% dan terlihat pada Triwulan I
terealisasi sebanyak 8,94%, triwulan II sebanyak 9,22%, triwulan III sebanyak
9,92%, dan pada triwulan IV terdapat realisasi sebesar 8,32%, sehingga selama 1
(satu) tahun rata-rata Pangsa Muatan Angkutan Laut Barang Luar Negeri oleh
Pelayaran Nasional sebesar rata-rata 9,10% dan prosentase pencapaian terhadap
target sebesar 83,72%.
Grafik 3.3.40 Pangsa Muatan Angkutan Laut Barang Luar Negeri oleh
Pelayaran Nasional
Pencapaian pangsa muatan kapal berbendera Indonesia terhadap angkutan laut luar
negeri rata-rata sebesar 9,10 % terutama bersumber dari kegiatan ekspor impor
perusahaan-perusahaan BUMN terutama yang bergerak di bidang pertambangan,
minyak dan gas, industri pengolahan kelapa sawit, pupuk, dan perdagangan. Capaian
pangsa muatan kapal berbendera Indonesia terhadap angkutan laut luar negeri lebih
rendah 16,28% dari target karena belum memaksimalkan potensi kapal bendera
Indonesia.
SASARAN STRATEGIS ( 12 )
Meningkatnya Layanan Transportasi Laut Di Perbatasan Negara, Pulau Terluar
dan Wilayah Non Komersial lainnya.
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 10.87 10.87 10.87 10.87
CAPAIAN 8.94 9.22 9.92 8.32
0.00
5.00
10.00
15.00
Pro
sen
tase
(%
)
Pangsa Muatan Angkutan Laut Barang Luar Negeri oleh Pelayaran
Nasional
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 64
Sasaran strategis Meningkatnya Layanan Transportasi Laut Di Perbatasan
Negara, Pulau Terluar dan Wilayah Non Komersial lainnya terdiri dari 1 (satu)
Indikator Kinerja Utama dengan gambaran capaian kinerja sebagai berikut:
1) Jumlah Rute Angkutan Laut Perintis sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 96
(sembilan puluh enam) rute, dan terlihat dari Triwulan I sampai dengan triwulan IV
terdapat realisasi 96 (sembilan puluh enam) rute, sehingga selama 1 (satu) tahun
Jumlah lintasan/ rute angkutan laut perintis terealisasi sebanyak 96 (sembilan
puluh enam) rute dengan prosentase pencapaian sebesar 100%.
Grafik 3.3.41 Jumlah Rute Angkutan Laut Perintis
SASARAN STRATEGIS ( 13 )
Meningkatnya Layanan Transportasi di Daerah Rawan Bencana, Perbatasan,
Terluar dan Terpencil
Sasaran Strategis Meningkatnya Layanan Transportasi di Daerah Rawan Bencana,
Perbatasan, Terluar dan Terpencil terdiri dari 1 (satu) Indikator Kinerja Utama dengan
gambaran capaian kinerja sebagai berikut:
1. Rasio Layanan Transportasi di Daerah Rawan Bencana, Perbatasan, Terluar
dan Terpencil sesuai dengan target 2017 sebesar 0,68 (nol koma enam puluh
delapan. Capaian pada Triwulan I sampai dengan Triwulan IV sebesar 0,68 (nol
koma enam puluh delapan), dan prosentase pencapaian tahun 2017 sebesar 100%.
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 96 96 96 96
CAPAIAN 96 96 96 96
0
50
100
150
Ru
te
Jumlah Rute Angkutan Laut Perintis
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 65
Grafik 3.3.42 Rasio Layanan Transportasi di Daerah Rawan Bencana,
Perbatasan, Terluar dan Terpencil
TW I TW II TW III TW IV
TARGET 0.68 0.68 0.68 0.68
CAPAIAN 0.68 0.68 0.68 0.68
0.00
0.20
0.40
0.60
0.80
Ru
teRasio Layanan Transportasi Di Daerah
rawan bencana, perbatasan, terluar dan terpencil
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 66
3.1.3 PERBANDINGAN TARGET RENSTRA, TARGET PERJANJIAN KINERJA (PK) DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2017
Tabel 3.1.3.1 Perbandingan Target Renstra, Target Perjanjian Kinerja (PK) Dan Realisasi Kinerja Tahun 2017
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA SATUAN
TARGET 2016 REALISASI
2016
TARGET 2017 REALISASI
2017 RENSTRA PK RENSTRA PK
1 Meningkatnya Keselamatan Pelayaran Transportasi Laut
1) Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut
Ratio Kejadian Kecelakaan
(Jumlah Kejadian
Kecelakaan/ 10.000 Freight)
0,875
0,875
0,814
0,788
0,802
0,4843
2) Jumlah Sarana dan Prasarana Keselamatan Transportasi Laut
a. Jumlah Pembangunan SBNP
Unit 137 131 131 137
41 40
b. Tingkat Kecukupan SBNP
% 86 77,31 77,31 91
78,64 78,64
c. Tingkat Keandalan SBNP
% 99 97,38 97,38 99
97,80
97,80
d. Jumlah Pembangunan dan Upgrade GMDSS
Unit 23 15 15 55 9 9
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 67
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA SATUAN
TARGET 2016 REALISASI
2016
TARGET 2017 REALISASI
2017 RENSTRA PK RENSTRA PK
e. Jumlah Pembangunan dan Upgrade VTS
Unit 3 3 3 4 2 2
f. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Patroli
Unit 105 18 18 124 15 15
- Pembagunan Baru Kapal Patroli
Unit 30 0 0 35 0 0
- Lanjutan Pembangunan Kapal Patroli
Unit 30 0 0 30 0 0
- Penyelesaian Pembanguan Kapal Patroli
Unit 45 18 18 59 0 0
g. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian
Unit 20 20 20 25 15 15
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 68
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA SATUAN
TARGET 2016 REALISASI
2016
TARGET 2017 REALISASI
2017 RENSTRA PK RENSTRA PK
Kapal Kenavigasian
- Pembangunan Baru Kapal Negara Kenavigasian
Unit 10 0 5 10 0 0
- Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian
Unit 5 15 10 5 0 0
- Penyelesaian Pembagunan Kapal Negara Kenavigasian
Unit 5 5 5 10 15 15
3) Jumlah Pedoman Standar Keselamatan dan Keamanan Transportasi Laut
Dokumen 11 23 23 11 44 44
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 69
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA SATUAN
TARGET 2016 REALISASI
2016
TARGET 2017 REALISASI
2017 RENSTRA PK RENSTRA PK
2 Menurunnya Jumlah Gangguan Keamanan Dalam Penyelenggaraan Transportasi Laut
4) Jumlah Gangguan Keamanan Pada Pelayanan Jasa Transportasi Laut (pada kapal)
Kejadian/ Tahun 6
6
0 5
5
3
5) Jumlah Kapal yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port Facility Security)
Kapal 1.590 2.210 2.220 1.660 2.420 2.629
6) Jumlah Pelabuhan yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port Facility Security)
Lokasi 380 411 417 395 457 545
3 Meningkatnya Kinerja Pelayanan Sarana Dan Prasarana
7) Kinerja Pelayanan Transportasi Laut
- Pencapaian Waiting Time (WT)
% 50,10 50,10 89,15 56,70 56,70 92
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 70
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA SATUAN
TARGET 2016 REALISASI
2016
TARGET 2017 REALISASI
2017 RENSTRA PK RENSTRA PK
Transportasi Laut
- Pencapaian Approach Time (AT)
% 54,20 54,20 91,09 59,50 59,50 91
- Pencapaian Effective Time (ET/BT)
% 73,80 73,80 94,54 75,90 75,90 80
8) Jumlah Pedoman Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut
Dokumen 9 0 6 6 15 15
4 Terpenuhinya Kebutuhan Jumlah SDM Transportasi Laut Sesuai Kompentensi
9) Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Transportasi Laut Bersertifikat (Aparatur Teknis)
Orang 4.980 3.511 3.429 6.090 4.621 4.782
5 Meningkatnya Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Dalam Mewujudkan
10) Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
88,24 81,87 81,87 90,24 82,01 82,01
11) Prosentase Penyerapan Anggaran
% 100 80 74,18 100 80 89,92
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 71
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA SATUAN
TARGET 2016 REALISASI
2016
TARGET 2017 REALISASI
2017 RENSTRA PK RENSTRA PK
Good Governance
12) Nilai Barang Milik Negara (BMN) Rp
60.691.590.518.197
46.047.331.883.767
41.359.515.065.244
78.423.650.966.726
47.449.521.848.636
48.433.530.772.948
13) Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Rp 5.293.425.2
58.611
5.293.425.258.
611
3.190.328.882.095 5.293.425
.258.611
5.293.425.258.
610
3.390.297.6
92.980
14) Jumlah Penyederhanaan Perijinan
Jenis Perijinan 7 17 17 7 1 1
15) Jumlah Dokumen yang Disusun untuk Memenuhi Kebutuhan Administrasi dan Teknis
Dokumen 4 4 4 4 4 4
6 Meningkatnya Penetapan Dan Kualitas Regulasi Dalam Implementasi Kebijakan Bidang Transportasi Laut
16) Jumlah Rancangan dan Peraturan yang Ditetapkan
Peraturan 16 28 28 18
18 25
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 72
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA SATUAN
TARGET 2016 REALISASI
2016
TARGET 2017 REALISASI
2017 RENSTRA PK RENSTRA PK
7 Menurunnya Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) Dan Meningkatnya Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Transportasi Laut
17) Jumlah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
Juta ton CO2e 0,392 0,392 0,417 0,4480 0,4480 0,1418
18) Jumlah Sarana yang Menerapkan Teknologi Ramah Lingkungan
Unit 38 75 79 62 70 66
19) Jumlah Prasarana yang Telah Menerapkan Konsep Ramah Lingkungan
2.460
2.459
- SBNP Solar Cell
Unit 2.612 2.419
2.419 2.749 2.460
2.460
8 Meningkatnya Upaya Perlindungan Lingkungan Maritim
20) Rasio Penanggulangan Tumpahan Minyak yang Berpotensi Menimbulkan Pencemaran dari Kegiatan Pelayaran
% 100 90 100 100 100 100
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 73
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA SATUAN
TARGET 2016 REALISASI
2016
TARGET 2017 REALISASI
2017 RENSTRA PK RENSTRA PK
21) Jumlah Kegiatan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim
Laporan 5 4 4 5 8 8
22) Jumlah Sertifikat yang Diterbitkan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim
Sertifikat 4.500 7.100 7.130 4.500 9.400 9.957
9 Meningkatnya Kapasitas Sarana Dan Prasarana Transportasi Laut Untuk Mengurangi Backlog Maupun Bottleneck
23) Jumlah Rute Angkutan Laut Tetap dan Teratur untuk Mendukung Tol Laut
Rute 7 7 7 9 13 13
24) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian/ Pengembangan Pelabuhan Laut Non Komersial
Pelabuhan 100 72 72 100 100 99
25) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/
Kapal 100 100 100 70 70 0
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 74
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA SATUAN
TARGET 2016 REALISASI
2016
TARGET 2017 REALISASI
2017 RENSTRA PK RENSTRA PK
Penyelesaian Armada Kapal Negara Angkutan Laut Perintis
- Pembangunan Baru Kapal Negara Angkutan Laut Perintis
Kapal 0 0 0 0 0 0
- Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis
Kapal 70 70 90 0 0 0
- Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis
Kapal 30 30 10 70 70 0
26) Pembangunan Kapal Rakyat
Kapal 24 24 24
27) Jumlah Lokasi Pengerukan untuk Memenuhi Persyaratan Alur
Lokasi 24 11 11 32 9 9
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 75
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA SATUAN
TARGET 2016 REALISASI
2016
TARGET 2017 REALISASI
2017 RENSTRA PK RENSTRA PK
Pelayaran/Kolam Pelabuhan
28) Terselenggaranya Kerjasama Pemerintah Swasta dalam Penyediaan Infrastruktur Transportasi Laut
Proyek 2 1 1 2
1
1
10 Terwujudnya Pelayanan Transportasi yang Handal, Berdaya Saing dan Memberikan Nilai Tambah Dalam Rangka Mewujudkan Konektivitas Nasional dan Peningkatan Angkutan Perkotaan
29) Rasio Konektivitas antar Wilayah
Rasio
1 1
1
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 76
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA SATUAN
TARGET 2016 REALISASI
2016
TARGET 2017 REALISASI
2017 RENSTRA PK RENSTRA PK
11 Meningkatnya Produksi Angkutan Penumpang Dan Barang Transportasi Laut
30) Jumlah Muatan Angkutan Laut Penumpang
Pnp/Tahun 8.081.413
8.081.413
8.071.717
8.780.767 8.071.7
17
8.053.910
- Perintis/ Pelni PSO Pnp/Tahun 5.773.098
5.773.098
5.405.953 6.234.946
5.405.953
5.321.862
- Non Perintis/ Pelni PSO Pnp/Tahun 2.308.315
2.308.315
2.665.764
2.545.821
2.665.764
2.732.048
31) Jumlah Muatan Angkutan Laut Barang
Ton/Tahun 1.285.502.3
22
1.285.502.322
1.221.409.253 1.414.052.5
54
1.221.822.690
1.144.934.560
- Perintis/Pelni
Ton/Tahun 449.199
449.199
413.437
494.119 413.43
7
434.560
- Swasta
Ton/Tahun 1.285.053.1
23
1.285.053.123
1.220.995.816 1.413.558.4
35
1.221.409.253
1.144.500.000
32) Pangsa Muatan Angkutan Laut Barang Luar Negeri oleh Pelayaran Nasional
% 11,23
11,23
12,40 11,34
10,87
9,10
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 77
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA SATUAN
TARGET 2016 REALISASI
2016
TARGET 2017 REALISASI
2017 RENSTRA PK RENSTRA PK
12 Meningkatnya Layanan Transportasi Laut Di Perbatasan Negara, Pulau Terluar Dan Wilayah Non Komersial Lainnya
33) Jumlah Rute Angkutan Laut Perintis
Rute 113 96 94 140 96 96
13 Meningkatnya Layanan Transportasi di Daerah Rawan Bencana, Perbatasan, Terluar dan Terpencil
34) Rasio layanan transportasi daerah rawan bencana, perbatasan, terluar dan terpencil
Rasio 0,68 0,68 0,68
3.1.4 PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASI TAHUN 2016 – 2017
Tabel 3.1.4.1 Perbandingan Target dan Realisasi Tahun 2016 – 2017
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 78
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN
2016 2017
TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %
1 Meningkatnya Keselamatan Pelayaran Transportasi Laut
1) Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut
Ratio Kejadian
Kecelakaan (Jumlah Kejadian
Kecelakaan/ 10.000 Freight)
0,875
0,814
106,97
0,802
0,4843
139,61
2) Jumlah Sarana dan Prasarana Keselamatan Transportasi Laut
a. Jumlah Pembangunan SBNP
Unit
131
131
100
41
40
97,56
b. Tingkat Kecukupan SBNP
% 77,31 77,31 100
78,64 78,64 100
c. Tingkat Keandalan SBNP % 97,38 97,38
100
97,80 97,80 100
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 79
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN
2016 2017
TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %
d. Jumlah Pembangunan dan Upgrade GMDSS
Unit 15 15 100 9 9 100
e. Jumlah Pembangunan dan Upgrade VTS
Unit 3 3 100 2 2 100
f. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Patroli
Unit 18 18 100 15 15 100
- Pembagunan Baru Kapal Patroli
Unit 0 0 0 0 0 0
- Lanjutan Pembangunan Kapal Patroli
Unit 0 0 0 0 0 0
- Penyelesaian Pembangunan Kapal Patroli
Unit 18 18 100 0 0 0
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 80
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN
2016 2017
TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %
g. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Kenavigasian
Unit 20 20 100 15 15 100
- Pembangunan Baru Kapal Negara Kenavigasian
Unit 0 5 0 0 0
- Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian
Unit 15 10 66,67 0 0 0
- Penyelesaian Pembagunan Kapal Negara Kenavigasian
Unit 5 5 100 15 15 100
3) Jumlah Pedoman Standar Keselamatan dan Keamanan Transportasi Laut
Dokumen 23 23 100 44 44 100
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 81
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN
2016 2017
TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %
2 Menurunnya Jumlah Gangguan Keamanan Dalam Penyelenggaraan Transportasi Laut
4) Jumlah Gangguan Keamanan Pada Pelayanan Jasa Transportasi Laut (pada kapal)
Kejadian/
Tahun
6
0 200
5
3 60
5) Jumlah Kapal yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port Facility Security)
Kapal 2.210 2.220 100,45 2.420 2.629 108,64
6) Jumlah Pelabuhan yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port Facility Security)
Lokasi 411 417 101,4
6 457 545 119,25
3 Meningkatnya Kinerja Pelayanan Sarana Dan Prasarana Transportasi Laut
7) Kinerja Pelayanan Transportasi Laut
- Pencapaian Waiting Time (WT)
% 50,10 89,15 177,94 56,70 92 89
- Pencapaian Approach Time (AT)
% 54,20 91,09 168,06 59,50 91 90
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 82
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN
2016 2017
TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %
- Pencapaian Effective Time (ET/BT)
% 73,80 94,54 128,10 75,90 80 83
8) Jumlah Pedoman Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut
Dokumen 6 6
100 15 15 100
4 Terpenuhinya Kebutuhan Jumlah SDM Transportasi Laut Sesuai Kompentensi
9) Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Transportasi Laut Bersertifikat (Aparatur Teknis)
Orang 3.511 3.429 97,66 4.621 4.782 103,4
5 Meningkatnya Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Dalam Mewujudkan Good Governance
10) Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
81,87 81,87 100 82,01 82,01 100
11) Prosentase Penyerapan Anggaran
% 80 74,18 92,72 80 89,92 112,40
12) Nilai Barang Milik Negara (BMN)
Rp 46.047.33
1.883.767
41.359.515.
065.244 89,82
47.449.52
1.848.636
48.443.530.
772.948 102,07
13) Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Rp 5.293.425.
258.611
3.190.328.8
82.095 60,27
5.293.425.
258.610
3.390.297.6
92.980 65,95
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 83
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN
2016 2017
TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %
14) Jumlah Penyederhanaan Perijinan
Jenis
Perijinan 17 17 100 1 1 100
15) Jumlah Dokumen yang Disusun untuk Memenuhi Kebutuhan Administrasi dan Teknis
Dokumen 4 4 100 4 4 100
6 Meningkatnya Penetapan Dan Kualitas Regulasi Dalam Implementasi Kebijakan Bidang Transportasi Laut
16) Jumlah Rancangan dan Peraturan yang Ditetapkan
Peraturan 28 28 100 18 25 138,89
7 Menurunnya Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) Dan Meningkatnya Penerapan Teknologi Ramah
17) Jumlah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
Juta ton
CO2e 0,392 0,417 106,38 0,4480 0,1418 31,65
18) Jumlah Sarana yang Menerapkan Teknologi Ramah Lingkungan
Unit 75 79 105,33 70 66 94,29
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 84
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN
2016 2017
TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %
Lingkungan Pada Transportasi Laut
19) Jumlah Prasarana yang Telah Menerapkan Konsep Ramah Lingkungan
- SBNP Solar Cell Unit 2.419 2.419 100 2.460 2.459 99,96
8 Meningkatnya Upaya Perlindungan Lingkungan Maritim
20) Rasio Penanggulangan Tumpahan Minyak yang Berpotensi Menimbulkan Pencemaran dari Kegiatan Pelayaran
% 90 100 111,11 100 100 100
21) Jumlah Kegiatan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim
Laporan 4 4 100 8 8 100
22) Jumlah Sertifikat yang Diterbitkan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim
Sertifikat 7.100 7.130 100,4
2 7.000 9.957 105,93
9 Meningkatnya Kapasitas Sarana Dan Prasarana Transportasi Laut
23) Jumlah Rute Angkutan Laut Tetap dan Teratur untuk Mendukung Tol Laut
Rute 7 7 100 13 13 100
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 85
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN
2016 2017
TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %
Untuk Mengurangi Backlog Maupun Bottleneck
24) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian/ Pengembangan Pelabuhan Laut Non Komersial
Pelabuhan 72 72 100 100 99 99
25) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Armada Kapal Negara Angkutan Laut Perintis
Kapal 100 100 100 70 0 0
- Pembangunan Baru Kapal Negara Angkutan Laut Perintis
Kapal 0 0 0 0 0 0
- Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis
Kapal 70 90 128,57 0 0 0
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 86
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN
2016 2017
TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %
- Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis
Kapal 30 10 33,33 70 0 0
26) Pembangunan Kapal Rakyat
Kapal 24 24 100
27) Jumlah Lokasi Pengerukan untuk Memenuhi Persyaratan Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan
Lokasi 11 11 100 9 9 100
28) Terselenggaranya Kerjasama Pemerintah Swasta dalam Penyediaan Infrastruktur Transportasi Laut
Proyek 1 1 100 1 1 100
10 Terwujudnya Pelayanan Transportasi yang Handal, Berdaya Saing dan Memberikan Nilai
29) Rasio Konektivitas antar Wilayah
1 1 100
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 87
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN
2016 2017
TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %
Tambah Dalam Rangka Mewujudkan Konektivitas Nasional dan Peningkatan Angkutan Perkotaan
11 Meningkatnya Produksi Angkutan Penumpang Dan Barang Transportasi Laut
30) Jumlah Muatan Angkutan Laut Penumpang
Pnp/Tahun 8.081.413 8.071.717 99,88 8.071.717 8.053.910 99,78
- Perintis/ Pelni PSO Pnp/Tahun 5.773.098 5.405.953 93,64 5.405.953 5.321.862 98,44
- Non Perintis/ Pelni PSO
Pnp/Tahun 2.308.315 2.665.764 115,49 2.665.764 2.732.048 102
31) Jumlah Muatan Angkutan Laut Barang
Ton/Tahun 1.285.502.
322 1.221.409.2
53 95,01
1.221.822.690
1.144.934.560
93,71
- Perintis/Pelni Ton/Tahun 449.199 413.437 92,04 413.437 434.560 105,11
- Swasta Ton/Tahun
1.285.053.123
1.220.995.816
95,02 1.221.409.
235 1.144.500.0
00 93,70
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 88
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN
2016 2017
TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %
32) Pangsa Muatan Angkutan Laut Barang Luar Negeri oleh Pelayaran Nasional
% 11,23 12,40 110,42 10,87 9,10 83,72
12 Meningkatnya Layanan Transportasi Laut Di Perbatasan Negara, Pulau Terluar Dan Wilayah Non Komersial Lainnya
33) Jumlah Rute Angkutan Laut Perintis
Rute 96 94 97,92 96 96 100
13 Meningkatnya Layanan Transportasi di Daerah Rawan Bencana, Perbatasan, Terluar dan Terpencil
34) Rasio layanan transportasi daerah rawan bencana, perbatasan, terluar dan terpencil
Rasio 0,68 0,68 100
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 89
3.2 KONTRIBUSI TERHADAP CAPAIAN IKU SEKRETARIAT JENDERAL
Tabel 3.2.1 Kontribusi Terhadap Capaian IKU Sekretariat Jenderal Tahun 2017
SASARAN STRATEGIS (SS) INDIKATOR
KINERJA UTAMA SATUAN
TARGET & Realisasi PK
PAGU Rp.
REALISASI Capaian
(%) Rp.
Fisik (%) T R %
1. Meningkatnya Optimalisasi Pengelola Akuntabilitas Kinerja, Anggaran, Dan BMN Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
1) Nilai AKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
Nilai
B
11.244.950.191.000
10.111.784.302.319
82,01 82,01 100 92,92 89,92
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 90
3.3 REALISASI ANGGARAN
Alokasi Pagu DIPA Awal dan Pagu DIPA-Revisi Tahun 2017 akan disampaikan pada
tabel di bawah ini:
Tabel 3.3.1 Perbandingan Pagu DIPA Akhir dengan Realisasi Ditjen Hubla Tahun 2017
(Rp. 000,-)
NO URAIAN PAGU AKHIR
REALISASI
1 Belanja Pegawai 1.708.035.170.000 1.569.743.070.969
2 Belanja Barang 3.602.948.790.000 3.037.412.739.786
Rupiah murni (RM) 3.287.230.421.000 2.813.793.084.621
PNBP 309.639.749.000 217.573.621.165
Rupiah Murni Pendamping -
PHLN 6.078.620.000 6.046.034.000
3 Belanja Modal 5.933.966.231.000 5.504.628.491.565
Rupiah murni (RM) 5.534.745.980.000 5.369.423.280.557
PNBP 190.360.251.000 78.259.741.144
Rupiah Murni Pendamping -
PHLN 208,860,000.000 56.945.469.864
TOTAL PAGU 11.244.950.191.000
TOTAL REALISASI 10.111.784.302.319
TOTAL SISA DANA 1.133.165.888.681
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 91
3.3.1 Realisasi Anggaran APBN Pada Masing-masing Kegiatan Tahun 2017
Tabel 3.3.1.1 Realisasi Anggaran Pada Masing-masing Kegiatan Tahun 2017
NO KEGIATAN PAGU AWAL
PAGU AKHIR
REALISASI
1 Dukungan Manajemen & Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Hubla
3.602.244.784.000 3.711.029.032.000 3.236.998.516.469
2
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Lalu Lintas Angkutan Laut
3.963.809.843.000 3.725.394.796.000 3.362.147.352.521
3
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Kepelabuhanan
2.329.538.840.000 2.194.358.644.000 1.947.502.104.348
4
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Perkapalan dan Kepelautan
68.915.229.000 58.639.302.000 57.289.380.981
5
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Kenavigasian
1.486.311.785.000 1.472.212.849.000 1.449.279.217.123
6
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Penjagaan Laut dan Pantai
111.447.134.000 83.315.568.000 58.567.730.878
T O T A L 11.562.267.615.000 11.244.950.191.000 10.111.784.302.319
3.4 KONSISTENSI ANTARA PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
Berdasarkan penyerapan anggaran tahun 2017 dapat ditentukan tingkat penyerapan
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
∑ 𝑅𝐴 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝑗2𝑗=1
∑ 𝑅𝑃𝐷 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝑗2𝑗=1
× 100%
dimana :
RA = Realisasi Anggaran
RPD = Rencana Penarikan Dana
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 92
Secara rinci nilai tersebut diperoleh sebagaimana tabel di bawah ini :
Tabel 3.4.1 Rencana Penarikan Dana
No Bulan RPD RPD Kumulatif Realisasi Anggaran per
Bulan
Realisasi Anggaran Kumulatif
TK (Tingk
at Penyerapan
1 Januari 174.423.515.000 174.423.515.000 318.804.949.893 318.804.949.893 182,78
2 Februari 409.239.511.000 583.663.026.000 680.873.733.658 999.678.683.551 171,28
3 Maret 528.738.511.000 1.112.401.537.000 525.200.041.732 1.524.878.725.283 137,08
4 April 608.979.108.000 1.721.380.645.000 645.331.790.663 2.170.210.515.946 126,07
5 Mei 638.451.807.000 2.359.832.452.000 916.613.013.840 3.086.823.529.786 130,81
6 Juni 782.271.514.000 3.142.103.966.000 765.215.994.355 3.852.039.524.141 122,59
7 Juli 1.032.983.176.000 4.175.087.142.000 738.697.798.549 4.590.737.322.690 109,96
8 Agustus 1.064.476.331.000 5.239.563.473.000 939.760.950.053 5.530.498.272.743 105,55
9 September 1.173.962.017.000 6.413.525.490.000 708.787.369.049 6.239.285.641.792 97,28
10 Oktober 1.063.278.125.000 7.476.803.615.000 894.770.662.832 7.134.056.304.624 95,42
11 November 1.323.667.837.000 8.800.471.452.000 1.044.665.333.037 8.178.721.637.661 92,94
12 Desember 2.444.478.739.000 11.244.950.191.000 1.933.062.664.658 10.111.784.302.319 89,92
TOTAL 11.244.950.191.000 11.244.950.191.000 10.111.784.302.319 10.111.784.302.319 121,81
Dari pengalokasian anggaran dan penyerapan tersebut dapat diukur konsistensi antara
perencaaan dan implementasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
𝐾 =
∑ (∑ 𝑅𝐴 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝑗𝑖
𝑗=1
∑ 𝑅𝑃𝐷 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝑗𝑖𝑗=1
× 100%)
𝑛
𝑖=1
𝑛
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 93
Dari tabel dan rumus diatas penghitungan pengukuran konsistensi sebagai berikut:
𝐾 =182,78 + 171,28 + 137,08 + 126,07 + 130,81 + 122,59 + 109,96 + 105,55 + 97,28 + 95,42 + 92,94 + 89,92
12
K = 1.461,67 = 121,81 12
Jadi, Nilai Konsistensi antara Perencanaan dan Implementasi selama tahun 2017 sebesar
121,81% yang berarti implementasi kinerja belum selaras dengan proses penganggaran pada
penyusunan perjanjian kinerja di awal tahun 2017. Hal ini ditunjukkan dari tingkat penyerapan
anggaran dengan target yang melebihi target dari 100%. Untuk itu diharapkan pada tahun
berikutnya Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dapat
lebih matang dalam merencanakan penarikan dana
3.5 PENGUKURAN DAN NILAI EFISIENSI
Pengukuran tingkat efisiensi (NE), dilakukan berdasarkan rata-rata efisiensi efisiensi untuk
setiap jenis keluaran untuk setiap jenis keluaran pada setiap satker, yang diperoleh yang
diperoleh dari hasil perbandingan antara realisasi anggaran per volume keluaran dengan
pagu anggaran per volume keluaran.
Pengukuran efisiensi dilakukan dengan menggunakan formulasi sebagai berikut:
Dimana :
PK : Pencapaian keluaran
RVK : Realisasi volume keluaran
RAK : Realisasi anggaran per keluaran
TVK : Target Volume keluaran
PAK : Pagu anggaran per keluaran n Jumlah jenis keluaran
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 94
Tabel 3.5.1 Realisasi Belanja Anggaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
NO. Indikator Kinerja Utama Target PAGU DIPA
(Rp) REALISASI
(Rp) KEUANGAN
(%) FISIK (%)
1 Jumlah Realisasi Belanja Anggaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
11.244.950.191.000 11.244.950.191.000 10.111.784.302.319 89,92 92,92
TOTAL 11.244.950.191.000 10.111.784.302.319 89,92 92,92
Tabel 3.5.2 Pengukuran dan Nilai Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Tahun 2017
NO INDIKATOR KINERJA
UTAMA SATUAN TARGET
REALISASI
Program/ Kegiatan
PAGU DIPA (Rp)
REALISASI (Rp)
EFISIENSI SUMBER
DAYA (%)
1 1) Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut
Ratio Kejadian
Kecelakaan (Jumlah Kejadian
Kecelakaan/ 10.000 Freight)
0,802 0,4843 Asistensi Pemeriksaan Kecelakaan Kapal
124.995.000 79.600.442
62,84
Sosialisasi Peralatan Keselamatan Pelayaran
903.054.000 756.098.900
Bimbingan Teknis Tata Cara Pemeriksaan Kecelakaan Kapal
250.000.000 249.378.000
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 95
NO INDIKATOR KINERJA
UTAMA SATUAN TARGET
REALISASI
Program/ Kegiatan
PAGU DIPA (Rp)
REALISASI (Rp)
EFISIENSI SUMBER
DAYA (%)
Pemeriksaan terkait Permasalahan SPB
94.320.000 94.130.500
2) Jumlah Sarana dan Prasarana Keselamatan Transportasi Laut
a. Jumlah Pembangunan SBNP
Unit
41 40
Pembangunan
Rambu Suar 58.541.959.000
50.880.105.114
10,91
b. Tingkat Kecukupan SBNP
%
78,75 78,75
c. Tingkat Keandalan SBNP
%
97,80 97,80
d. Jumlah Pembangunan dan Upgrade GMDSS
Unit 9 9
Pembangunan GMDSS (7 lokasi) dan Upgrade GMDSS (2 lokasi)
68.174.539.000
66.018.650.000
3,16
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 96
NO INDIKATOR KINERJA
UTAMA SATUAN TARGET
REALISASI
Program/ Kegiatan
PAGU DIPA (Rp)
REALISASI (Rp)
EFISIENSI SUMBER
DAYA (%)
e. Jumlah Pembangunan dan Upgrade VTS
Unit 2 2 Upgrade VTS 78.781.688.0
00 71.747.815.1
00 8,93
f. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Patroli
Unit 0 0
- Pembagunan Baru Kapal Patroli
Unit 0 0
- Lanjutan Pembangunan Kapal Patroli
Unit 0 0
- Penyelesaian Pembangunan Kapal Patroli
Unit 0 0
g. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Kenavigasian
Unit 15 15
Penyelesaian
Pembangunan
Kapal Negara
Kenavigasian
1.864.611.96
9.700
1.838.34
8.168.074 1,41
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 97
NO INDIKATOR KINERJA
UTAMA SATUAN TARGET
REALISASI
Program/ Kegiatan
PAGU DIPA (Rp)
REALISASI (Rp)
EFISIENSI SUMBER
DAYA (%)
- Pembangunan Baru Kapal Negara Kenavigasian
Unit 0
- Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian
Unit 0
- Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian
Unit 15 15
Penyelesaian
Pembangunan
Kapal Negara
Kenavigasian
1.864.611.96
9.700
1.838.348.16
8.074 1,41
3) Jumlah Pedoman Standar Keselamatan dan Keamanan Transportasi Laut Dokumen 44 44
Rakornis
Penyempurnaan
Non Convention
Vessel Standart
(NCVS)
252.414.000 211.435.000 3,26
Konsinyering
Pengharmonisasi
an Ratifikasi
Protokol 1988
terkait Konvensi
Internasional
195.108.000 162.608.690
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 98
NO INDIKATOR KINERJA
UTAMA SATUAN TARGET
REALISASI
Program/ Kegiatan
PAGU DIPA (Rp)
REALISASI (Rp)
EFISIENSI SUMBER
DAYA (%)
tentang Garis
Muat 1966
Kegiatan Survey
Alur dan
Penetapan Alur
Pelayaran
5.658.026.000
5.532.238.000
2 4) Jumlah Gangguan Keamanan Pada Pelayanan Jasa Transportasi Laut (pada kapal)
Kejadian/
Tahun
5
3
Bimbingan Teknis Rencana Operasi Terpadu KPLP
345.000.000 309.995.000 61,49
5) Jumlah Kapal yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port Facility Security)
Kapal 2.420 2.629
Monitoring dalam
rangka Verifikasi
tambahan
(Additional
pemenuhan
verification) ISPS
Code
125.000.000 40.806.000 69,95
6) Jumlah Pelabuhan yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port Facility Security)
Lokasi 457 545
3 7) Kinerja Pelayanan Transportasi Laut
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 99
NO INDIKATOR KINERJA
UTAMA SATUAN TARGET
REALISASI
Program/ Kegiatan
PAGU DIPA (Rp)
REALISASI (Rp)
EFISIENSI SUMBER
DAYA (%)
- Pencapaian Waiting Time (WT)
% 56,70 92
Bimbingan Teknis Standar Kinerja Operasional Pelabuhan
500.000.000 476.930.700 30,60 - Pencapaian
Approach Time (AT) % 59,50 91
- Pencapaian Effective Time (ET/BT)
% 75,90 80
8) Jumlah Pedoman Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut
Dokumen 15 15
Konsinyering
Penyusunan
Peraturan Bidang
Pengembangan
Usaha Angkutan
Laut
197.000.000 196.682.000
0,41
Peningkatan
Pelayanan Publik
Bidang Angkutan
Laut
198.000.000 197.715.000
Kajian
Penyelenggaraan
dan Pengusahaan
Jasa Angkutan
Perairan
Pelabuhan
599.161.000 587.565.000
Kajian Tarif
Muatan
Penumpang dan
969.134.000 969.134.000
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 100
NO INDIKATOR KINERJA
UTAMA SATUAN TARGET
REALISASI
Program/ Kegiatan
PAGU DIPA (Rp)
REALISASI (Rp)
EFISIENSI SUMBER
DAYA (%)
Barang Untuk
Angkutan Laut
Perintis
Kajian Desain
Kapal Perintis
untuk Perairan
Dangkal
1.053.975.00
0
1.053.975.00
0
FGD
Pengembangan
Usaha Angkutan
Laut dalam
rangka
Mendukung
Program
Konektivitas Antar
Wilayah
199.000.000 198.020.000
4 9) Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Transportasi Laut Bersertifikat (Aparatur Teknis)
Orang 4.621 4.782
Pelatihan Basic
Safety Training 1.514.695.000 1.412.906.000
56,05
Pemutakhiran
Kompetensi
Keahlian Pelaut
1.625.476.000 1.537.757.500
5 10) Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
90,24
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 101
NO INDIKATOR KINERJA
UTAMA SATUAN TARGET
REALISASI
Program/ Kegiatan
PAGU DIPA (Rp)
REALISASI (Rp)
EFISIENSI SUMBER
DAYA (%)
11) Prosentase Penyerapan Anggaran
% 80 89,98 Monitoring Daya
Serap 472.330.000 434.406.000 18,23
12) Nilai Barang Milik Negara (BMN)
Rp 47.449.521.848.636
48.433.530.772.9
48
Pelaksanaan
Sistem Informasi
Manajemen
Akuntasi SIMAK
BMN di Tingkat
UAPPB-W dan
UAPPB-S1
1.155.355.000 1.113.557.900 5,58
13) Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Rp 5.219.644.337.805
3.390.297.692.98
0
14) Jumlah Penyederhanaan Perijinan
Jenis
Perijinan 1 1
15) Jumlah Dokumen yang Disusun untuk Memenuhi Kebutuhan Administrasi dan Teknis
Dokumen 4 4
Penyusunan
Reviu Perjanjian
Kinerja (PK)
Tahun 2017 (2
tahap)
1.050.000.00
0 672.985.000
15,87
Penyusunan
Evaluasi Capaian
dan Evaluasi
610.000.000 410.811.000
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 102
NO INDIKATOR KINERJA
UTAMA SATUAN TARGET
REALISASI
Program/ Kegiatan
PAGU DIPA (Rp)
REALISASI (Rp)
EFISIENSI SUMBER
DAYA (%)
Perjanjian Kinerja
(PK)
Reviu Indikator
Kinerja Utama
(IKU) dan
Penyusunan
Strategi MAP
787.801.000 786.464.800
Reviu Rencana
Strategis
(Renstra) Tahun
2015-2019 di
Lingkungan DJPL
992.305.000 990.928.800
Penyusunan
Laporan Tahunan
(Laptah)
546.200.000 535.646.000
Penyusunan dan
Evaluasi Laporan
Kinerja Instansi
Pemerintah
(LKIP) Ditjen
Hubla
600.000.000 484.230.500
Bimbingan Teknis
Evaluasi LKIP
Ditjen Hubla
500.000.000 398.183.000
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 103
NO INDIKATOR KINERJA
UTAMA SATUAN TARGET
REALISASI
Program/ Kegiatan
PAGU DIPA (Rp)
REALISASI (Rp)
EFISIENSI SUMBER
DAYA (%)
6 16) Jumlah Rancangan dan Peraturan yang Ditetapkan Dokumen 18 25
Penyusunan/Pem
bahasan
Rancangan
Peraturan
Pemerintah
87.230.000 0
61,63
Penyusunan
/Pembahasan
Rancangan
Peraturan Menteri
156.563.000 156.562.250
Penyusunan/Pem
bahasan
Rancangan
Keputusan
Direktur Jenderal
50.000.000 0
7 17) Jumlah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
Juta ton
CO2e 0,4480 0,1418
18) Jumlah Sarana yang Menerapkan Teknologi Ramah Lingkungan
Unit 70 67
Bimbingan Teknis
Manajemen
Keselamatan
Kapal
413.736.000 349.960.000 14,45
Bimbingan Teknis
Pencegahan dan
Ganti Rugi
Pencemaran dari
Kapal
393.240.000 312.282.400
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 104
NO INDIKATOR KINERJA
UTAMA SATUAN TARGET
REALISASI
Program/ Kegiatan
PAGU DIPA (Rp)
REALISASI (Rp)
EFISIENSI SUMBER
DAYA (%)
Inhouse Training
DPA 262.553.000 213.550.000
19) Jumlah Prasarana yang Telah Menerapkan Konsep Ramah Lingkungan
- SBNP Solar Cell Unit 2.651
8 20) Rasio Penanggulangan Tumpahan Minyak yang Berpotensi Menimbulkan Pencemaran dari Kegiatan Pelayaran
% 100 100 Penanganan tanggap darurat musibah di Laut
400.000.000 47.881.000 88,03
21) Jumlah Kegiatan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim
Laporan 8 8
Workshop Nairobi
Convention 198.668.000 128.546.000 12,49
Consultative
Meeting
Persiapan Bahan
IMO tentang
Perlindungan
Maritim
293.200.000 272.877.800
Penyiapan Bahan
Sidang IMO 296.764.000 296.509.500
Latihan Bersama
penanggulangan
1.475.000.00
0
1.282.917.30
0
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 105
NO INDIKATOR KINERJA
UTAMA SATUAN TARGET
REALISASI
Program/ Kegiatan
PAGU DIPA (Rp)
REALISASI (Rp)
EFISIENSI SUMBER
DAYA (%)
pencemaran
akibat tumpahan
minyak di laut
(MARPOLEX)
FGD Rapat Pusat
Komando
Nasional
(Puskodalnas)
268.140.000 234.588.000
22) Jumlah Sertifikat yang Diterbitkan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim
Sertifikat 9.400 9.954
Workshop Ballast Water Management (BWM)
204.460.000 170.316.000 21,34
9 23) Jumlah Rute Angkutan Laut Tetap dan Teratur untuk Mendukung Tol Laut
Rute 13 13
Penyelenggaraan Angkutan Barang dalam rangka Pelaksanaan Tol Laut oleh PT. Pelni (7 Trayek)
202.266.419.000
108.515.933.794
32,99
Penyelenggaraan Angkutan Barang dalam rangka Pelaksanaan Tol Laut oleh Swasta (6 Trayek)
245.316.388.000
191.395.845.918
24) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/
Pelabuhan 100 99 Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian/
3,92
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 106
NO INDIKATOR KINERJA
UTAMA SATUAN TARGET
REALISASI
Program/ Kegiatan
PAGU DIPA (Rp)
REALISASI (Rp)
EFISIENSI SUMBER
DAYA (%)
Penyelesaian/ Pengembangan Pelabuhan Laut Non Komersial
Pengembangan Pelabuhan Laut Non Komersial
1.247.703.011.
000
1.186.815.190.
000
25) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Armada Kapal Negara Angkutan Laut Perintis
Kapal 90
- Pembangunan Baru Kapal Negara Angkutan Laut Perintis
Kapal 0
- Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis
Kapal 0
- Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis
Kapal 70 0
Pembangunan
Kapal Penunjang
Bidang Lalu
Lintas dan
Angkutan Laut
2.389.800.00
0.000
2.368.299.77
0.485
0
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 107
NO INDIKATOR KINERJA
UTAMA SATUAN TARGET
REALISASI
Program/ Kegiatan
PAGU DIPA (Rp)
REALISASI (Rp)
EFISIENSI SUMBER
DAYA (%)
26) Pembangunan Kapal Pelayaran Rakyat
Kapal 24 24
Pembangunan
Kapal Pelayaran
Rakyat
58.800.000.0
00
51.156.000.0
00
13
27) Jumlah Lokasi Pengerukan untuk Memenuhi Persyaratan Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan
Lokasi 9 9
Pengerukan untuk Memenuhi Persyaratan Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan
280.727.385.000
280.727.385.000
0
28) Terselenggaranya Kerjasama Pemerintah Swasta dalam Penyediaan Infrastruktur Transportasi Laut
Proyek 1 1
Studi
Pelaksanakan
Kegiatan
Pelabuhan
Patimban
2.390.000.000 2.316.325.000 3,08
10 29) Rasio Konektivitas antar Wilayah Rasio 1 1
11 30) Jumlah Muatan Angkutan Laut Penumpang
Pnp/Tahun
8.071.717
8.053.910
958.644.000
605.045.000
32,70 - Perintis/ Pelni PSO
Pnp/Tahun 5.405.953 5.321.86
2
- Non Perintis/ Pelni PSO
Pnp/Tahun 2.665.764 2.732.04
8
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 108
NO INDIKATOR KINERJA
UTAMA SATUAN TARGET
REALISASI
Program/ Kegiatan
PAGU DIPA (Rp)
REALISASI (Rp)
EFISIENSI SUMBER
DAYA (%)
31) Jumlah Muatan Angkutan Laut Barang
Ton/Tahun
1.221.409.253
1.144.934.560
Penyajian Data
Angkutan Laut
- Perintis/Pelni Ton/Tahun
413.437
434.560
- Swasta Ton/Tahun 1.221.822.
690 1.144.50
0.000
32) Pangsa Muatan Angkutan Laut Barang Luar Negeri oleh Pelayaran Nasional
% 10,87 9,10
12 33) Jumlah Rute
Angkutan Laut Perintis
Rute 96 96
Penyelenggaraan Angkutan Laut Perintis oleh PT. Pelni (46 Trayek)
309.420.512.000
194.934.922.560
29,69
Penyelenggaraan Angkutan Laut Perintis oleh Swasta (50 Trayek)
841.000.000.000
613.930.000.000
13 34) Rasio Layanan transportasi daerah rawan bencana,
Rasio 0,68 0,68
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 109
NO INDIKATOR KINERJA
UTAMA SATUAN TARGET
REALISASI
Program/ Kegiatan
PAGU DIPA (Rp)
REALISASI (Rp)
EFISIENSI SUMBER
DAYA (%)
perbatasan, terluar, dan terpencil
TOTAL
7.674.510.417.700
7.047.528.955.102
25,46
Dari total anggaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sebesar Rp. 11.244.950.191.000, jumlah anggaran yang terdapat dalam kegiatan
pokok untuk mencapai sasaran strategis adalah sebesar Rp. 7.047.528.955.102. Sementara sisanya merupakan kegiatan pendukung dalam
mencapai sasaran tersebut yang melekat pada Kegiatan Dukungan Manajemen Teknis Lainnya
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 110
Perhitungan Tingkat Efisiensi terhadap kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut pada
tahun 2017 dilakukan dengan formulasi sebagai berikut:
𝑁𝐸 = 50% + (𝐸
20× 50)
dimana :
NE : Nilai Efisiensi
E : Efisiensi
Catatan : Rumus nilai efisiensi diperoleh dengan asumsi bahwa nilai minimal yang di capai
K/L dalam formula efisiensi sebesar ‐20% dan nilai maksimalnya sebesar 20%. Oleh
karena itu, perlu dilakukan transformasi skala efisiensi agar diperoleh range nilai
yang berkisar antara 0% sampai dengan 100%.
𝑁𝐸 = 50% + (25,46%
20× 50) = 64,15%
Dengan demikian Tingkat Efisiensi (NE) terhadap kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut yang dicapai pada tahun 2017 sebesar 64,15%.
3.6 ASPEK MANFAAT (CAPAIAN HASIL)
Penilaian aspek manfaat atau capaian hasil diukur berdasarkan rata-rata prosentase capaian
indikator kinerja utama (IKU). Direktorat Jenderal Perhubungan Laut memiliki 2(dua) indikator
kinerja yang masuk dalam indikator kinerja utama Direktorat Jenderah Perhubungan Laut dan
juga Kementerian, yaitu (1) Nilai Akuntabilitas Kinerja Kementerian Perhubungan berdasarkan
hasil evaluasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan
(2) Nilai Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal berdasarkan hasil evaluasi Inspektorat
Jenderal.
𝐶𝐻 =∑ (
𝑅𝐾𝑈 𝑘𝑒 𝑖
𝑇𝐾𝑈 𝑘𝑒 𝑖)𝑛
𝑖=1 ×100%
𝑛
dimana :
CH : Capaian Hasil
RKU : Realisasi indikator kinerja utama
TKU : Target indikator kinerja utama
n : Jumlah indikator kinerja utama
Realisasi indikator 1, yaitu Nilai Akuntabilitas Kinerja Kementerian Perhubungan berdasarkan
hasil evaluasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,
sampai dengan saat ini masih belum terbit, sehingga pengukurannya belum dapat dilakukan.
Sedangkan indikator 2: Nilai Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
berdasarkan hasil evaluasi Inspektorat Jenderal, realisasi yang dicapai sebesar 82,01%.
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 111
3.7 PENILAIAN ASPEK EVALUASI
Berdasarkan pengukuran dan penilaian kinerja diatas, penilaian aspek evaluasi dicapai
melalui penjumlahan terhadap nilai aspek implementasi dengan nilai aspek manfaat. Maka,
𝑁𝐾 = (𝐼 × 𝑊𝐼) + (𝐶𝐻 × 𝑊𝐶𝐻)
dengan
𝐼 = (𝑃 × 𝑊𝑃) + (𝐾 × 𝑊𝐾) + (𝑃𝐾 × 𝑊𝑃𝐾) + (𝑁𝐸 × 𝑊𝐸)
Keterangan :
NK : Nilai kinerja
I : Nilai aspek implementasi
P : Penyerapan anggaran
K : Konsistensi antara perencanaan
dan implementasi
PK : Pencapaian keluaran
NE : Nilai efisiensi
CH : Capaian hasil
WI : Bobot aspek implementasi
(33,3%)
WCH : Bobot capaian hasil (66,7%)
WP : Bobot penyerapan anggaran
(9,7%)
WK : Bobot konsistensi antara peren-
canaan dan implementasi
(18,2%)
WPK : Bobot pencapaian keluaran
(43,5%)
WE : Bobot efisiensi (28,6%)
Melalui formula tersebut diatas, maka nilai kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
adalah
𝑁𝐾 = ((89,92% × 9,7%) + (121,81% × 18,2%) + (88,57% × 43,5%) + (64,15% × 28,6%)) ×
33,3%) + (97,65% × 66,7%) = 𝟗𝟒, 𝟑𝟔%.
Dengan demikian, nilai kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017 masuk
dalam kategori BAIK.
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab IV Penutup IV - 1
4.1 Kesimpulan
Dalam pelaksanaan kegiatan pada Tahun 2017, Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut telah melakukan peningkatan kinerja pelayanan sarana maupun prasarana
transportasi laut antara lain melalui penambahan jumlah penyederhanaan perijinan,
penambahan jumlah armada kapal rakyat beserta penambahan trayeknya. Selain
peningkatan kinerja pelayanan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut juga menambah
jumlah sarana dan prasarana keselamatan dan keamanan transportasi laut melalui
penambahan armada kapal kenavigasian sebagai salah satu sarana penunjang
keselamatan dan keamanan transportasi sebanyak 15 (lima belas) unit kapal
kenavigasian dan menambah jumlah pembangunan serta upgrade Global Maritime
Distress and Safety System (GMDSS) maupun Vessel Traffic System (VTS) masing-
masing sebanyak 9 (sembilan) unit dan 2 (dua) unit.
Adanya peningkatan sarana prasarana di bidang transportasi laut sebagai
penunjang tugas fungsi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, menunjukkan terdapat
beberapa perkembangan positif dalam pelaksanaan pelayanan maupun keselamatan
bidang transportasi laut, antara lain sebagai berikut:
a. Menurunnya Rasio kejadian kecelakaan transportasi laut, ditunjukkan dimana pada
tahun 2017 ratio kejadian kecelakaan kapal hanya sebesar 0,4843 atau tidak
sampai 1 kejadian per 10.000 jumlah Surat Persetujuan Berlayar (SPB) yang
diterbitkan.
b. Meningkatnyanya nilai Barang Milik Negara yang disebabkan adanya update
aplikasi terkait Barang Milik Negara (BMN).
c. Peningkatan jumlah kapal maupun pelabuhan yang memiliki sertifikat ISPS
(International Ship and Port Facility).
BAB 4 Penutup
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab IV Penutup IV - 2
d. Kemudahan pelayanan pihak ketiga di bidang perijinan publik melalui
penyederhanaan sistem perijinan, dimana semula pengurusannya masih melalui
cara-cara manual kemudian diubah menjadi system on-line.
Selain keberhasilan yang sudah ditunjukkan di tahun 2017, terdapat juga
beberapa ketidak berhasilan sebagai berikut:
a. Menurunnya jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang disebabkan
adanya beberapa penurunan tarif jasa bidang transportasi laut yang diturunkan
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2016 tentang Jenis Tarif
Atas Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian
Perhubungan.
b. Menurunnya jumlah muatan angkutan laut penumpang karena bertambahnya
alternatif moda transportasi khususnya pada jarak-jarak pendek yang selama ini
hanya oleh moda transportasi laut telah juga dilayani oleh moda transportasi udara
c. Berkurangnya jumlah muatan angkutan laut barang dikarenakan belum optimalnya
program beyond cabotage, dimana pengangkutan barang ekspor impor sebagian
besar masih menggunakan armada kapal asing.
4.2 Langkah ke depan
Pencapaian Keberhasilan kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut merupakan
wujud dari komitmen dan dukungan pimpinan serta dukungan kemampuan SDM dalam
upaya untuk meningkatkan kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, terdapat
beberapa langkah strategis yang akan dilakukan antara lain adalah :
1. Meningkatkan jumlah sarana dan prasarana keselamatan serta meningkatkan
kewaspadaan/ keandalan terhadap keberadaan sarana prasarana keselamatan
tersebut utamanya yang rawan tindak pencurian, dalam upaya untuk mengurangi
resiko kecelakaan, melalui:
a. Sosialisasi terhadap masyarakat sekitar keberadaan sarana dan prasarana
keselamatan;
b. Peningkatan patroli keamanan;
c. Uji petik pemeriksaan kapal berkala (ramp check);
d. Pelaksanaan patroli pengamanan dan pengawasan keselamatan pelayaran
secara berkala;
e. Penerbitan telegram peringatan pencegahan kecelakaan kapal;
f. Asistensi pemeriksaan kecelakaan kapal secara bertahap ke UPT Direktorat
LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017
Bab IV Penutup IV - 3
Jenderal Perhubungan Laut;
g. Peningkatan pelayanan kapal terhadap kapal-kapal penumpang tradisional
dengan meningkatkan standar keselamatan, keamanan, dan pelayanan di
wilayah Unit Pelaksana Teknis.
2. Dalam upaya untuk meningkatkan jumlah muatan angkutan laut penumpang
maupun barang, maka akan dilaksanakan hal sebagai berikut:
a. Optimalisasi sinergi antar Kementerian dan Lembaga yang terkait erat
dengan perdagangan internasional, untuk menarik investor dari asing mau
menggunakan armada nasional sehingga dapat memenuhi program beyond
cabotage
b. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan public sub sector trasnportasi
laut antara lain melalui: penerapan SOP ketertiban jadwal keberangkatan
maupun kedatangan pelayaran, meningkatkan nilai tambah penggunaan
moda transportasi laut sebagai contoh: pengenalan meeting on board
program pada publik/ masyarakat umum.