62
DAFTAR PUSTAKA
Alvina, (2015), Fruit Leather, Cemilan Pengganti Permen,
https://nuragnialvina.wordpress.com/2015/07/27/fruit-leather/. Access :
16/3/2016.
Alinkolis, J. J. 1989. Candy Technology. The AVI Publishing Co.
WestportConnecticut.
Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama
Andarwulan N, Feri Kusnandar, dan Dian Herawati. 2011. Analisis Pangan. Dian
Rakyat. Jakarta.
Arif, I. S. (2006). Skizofrenia: Memahami Dinamika Keluarga Pasien. Bandung:
Rafika Aditama.
Ariyadi, Sugeng.2004. Pembuatandodol Rumput Laut. Kanisius. Yogyakarta.
Arthadana, I.N.2001. Kajian Proses Produksi Gelatin Tipe A Berbahan Baku
Kulit Sapi Dengan Metode Perendaman Asam. Skripsi. Fakultas
Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Asben, A. 2007. Peningkatan kadar iodium dan serat pangan dalam pembuatan
fruit leathers nenas (Ananas comosus merr) dengan penambahan rumput
laut. Artikel Ilmiah. Universitas Andalas. Padang.
Asmuri, 2008, Pengamatan Kisaran Suhu Gelatinisasi dan Pembentukkan Pasta Atau
Gel Pati Ubi Kayu, Ubi Jalar, Talas dan Sukun, Jurnal, Fakultas Pertanian,
Universitas Lampung, Bandar Lampung
Astuti. (2015), Pengaruh Jenis Zat Penstabil dan Konsentrasi Zat Penstabil
Terhadap Mutu Fruit Leather Campuran Jambu Biji Merah dan Sirsak,
Skripsi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Bintang, Maria 2010. Biokimia Teknik Penelitian. Erlangga, Jakarta.
Buckle, K.A., Edwards, R.A., Fleet, G.H. dan Wootton, M. (1987). Ilmu Pangan.
Terjemahan Hadi Purnomo dan Adiono. Penerbit UI Press, Jakarta.
Cahyadi, S,. 2006. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan.
Cetakan Pertama . PT. Bumi Aksara. Jakarta
De Man J. M. 2013. Principles of Food Chemistry 3rd
Edition Springer, NewYork.
63
Epetani.pertanian. 2010. Pembuatan Fruit Leather dari Campuran Buah Nenas dan
Pisang. http://m.epetani.pertanian.deptan.go.id. Diakses pada 10 Maret
2017.
Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pengolahan Pangan. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Pusat Antar
Universitas Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Fattah, Aiman. 2006. Pengobatan & Penyembuhan menurut Wahyu NABI.
Jakarta : Gramedia Pustaka
Fernando, W., 2013. Elastisitas. http://www.scribd.com.(diakses pada tanggal 18
Desember 2013).
Gaonkar, A. G. 1995. Ingredient Interactions: Effect on Food Quality. Marcell
Dekker. New York.
Glicksman M., 1969, Gum Technology in the Food Industry, Academic Press. p
214- 224, New York.
Hamzah, D. F. 2014. Hubungan Ketahanan Pangan Keluarga dengan Status Gizi
Keluarga Buruh Kayu di Kampung Kotalintang Kecamatan Kota
Kualasimpang Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh Tahun 2014.
[Tesis]. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Medan
Historiasih, (2010). Pembuatan Fruit Leather Sirsak-Rosella. Skripsi. Universitas
Pembangunan Nasional Veteran, Jawa Timur.
Hunter. 2002. Fisiologi nutrisi : Edisi Keempat. IPB Press : Bogor.
Imerson, A. 2009. Food Stabiliser, Thickeners, and Gelling Agents. London :
John Wiley & Sons Publisher.
Kubde, dkk.2010. Lagenaria Siceraria: Phytochemistry, pharmacognosy and
pharmacological studies. Department of Pharmacognosy and
Phytochemistry : vol .3
Kusumah, I. (2007). Kesehatan islami, panduan diet ala Rasulullah. Jakarta:
Qultummedia.
Kwartiningsih, E. dan Mulyati, L. N. S. 2005. Pembuatan fruit leather dari nenas.
UNS. Semarang. Ekuilibrum. Vol 4. Hal 8-12.
Lubis, (2014), Pengaruh Perbandingan Nenas Dengan Pepaya dan Konsentrasi
Gum Arab Terhadap Mutu Fruit Leather, Skripsi,Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Manoi, F. 2006. PengaruhKonsentrasi Karboksil Metil Selulosa ( CMC )
Terhadap Mutu Sirup Jambu Mete (Anacardium occidentale L). Bul.
64
Littro Vol.XVII No 2, 2006, hal 72-78. Balai Penelitian Tanaman Obat
dan Aromatik.
Merriam, 1913. Plant Dictionary. Tafelberg di cape Town: Webster’s. Revised
Unabridged Dictionary, Published
Minifie, B. W. 1989. Chocolate, Cocoa, and Confectionery (Science and
Technology) Vol. 3. New York: An Aspen Publication.
Muchtadi, Tien R. 1997. Teknologi Proses PengolahanPangan. InstitutPertanian
Bogor: Bogor.
Muchtadi, Tien,.dan Ayustaningwarno, Fitriyono,.2011.Teknologi Proses
Pengolahan Pangan. Bogor: Alfabeta
Mulyono.2005. Membuat Reagen kimia dilaboratorium. Jakarta : Bumi Aksara
Nuraini, dkk. 2013. PetunjukPraktikumEvaluasiSensori. PS Ilmu dan Teknologi
Pangan : Purwokerto.
Nurlaely, E. 2002. Pemanfaatan buah jambu mete untuk pembuatan leather kajian
dari proporsi buah pencampur. Skripsi. Jurusan Teknologi Hasil
Pertanian. Universitas Brawijaya Malang. Malang.
Nurminah, Nainggolan dan Astuti, (2016), Pengaruh Jenis Zat Penstabil dan
Konsentrasi Zat Penstabil Terhadap Mutu Fruit Leather Campuran
Jambu Biji Merah dan Sirsak, Jurnal, Fakultas Pertanian, Universitas
Sebelas Maret Surakarta
Pantastico. 1989.Fisiologi Pasca Panen dan Pemanfaatan buah- buahan dan
Sayuran- sayuran Tropika dan Subtropika.Gadjah Mada University
Press: Jogjakarta
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press.
Praptiningsih, Yuliadkk. 1999. Buku Ajar Teknologi Pengolahan. Jember:
Universitas Jember.
Puspasari, K., Rusli, F., dan Mileiva,S. 2005.Formulasi Campuran Flower Leather
dari Bunga Mawar dengan Ekstrak Rempahrempah (cengkeh dan kayu
manis) sebagai Pangan Fungsional Kaya Antioksidan. PKPM-2-5-1,
Bogor.
Rahmanto, Sandy Agus, Nur Her Riyadi Parnanto, dan Asri Nursiwi. 2014.
Pendugaan Umur Simpan Fruit Leather Nangka
(Arrtcarpusheterophyllus) dengan Penambahan Gum Arab
Menggunakan Metode Accelerated Shelf Life Test (ASLT) Model
Arrhenius. Jurnal Teknosains Pangan Vol 3 No.3 Juli 2014. Surakarta.
65
Robinson, T. (1995). Kandungan kimia organik tumbuhan tingkat tinggi.
Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Safitri (2012), Studi Pembuatan Fruit Leather Manga-Rosella, Skripsi, Fakultas
Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makasar
Saiful, A. 2005. Pengaruh Lama Determinasi Terhadap Rendemen yang
Dihasilkan dalam Proses Pembuatan Gelatin.Dalam
;http://www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/pangan/ipb/Gelatin.
Saleh. 2004. Evaluasi Gizi pada Pengolahan Bahan Pangan. Penerbit Institut
Teknologi Bandung, Bandung.
Sarastani D. 2012. Penuntun Praktikum Analisis Organoleptik. Bogor: Program
Diploma IPB
Septiana. (2011), Kajian Konsentrasi Bahan Penstabil Terhadap Karakteristik
Sirup Buah Naga, Skripsi, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan,
Bandung.
Shah, B. N., Seth, A. K. & Desai, R. V. (2010). Phytopharmacotology prodile of
lagenaria siceraria: A review. Asian Journal of Plant Science, 9(3), 152-
157.
Sitompul, S. dan Martini. 2005. Penetapan Serat Kasar dalam Pakan Ternak
Tanpa Ekstraksi Lemak.Prosiding Temu Teknis NasionalTenaga
Fungsional Pertanian. 96-99.
Soekanto, Soejono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta.PT Raja Grafindo
Persada.
Soedojo, P.2004,.Fisika Dasar. Andi Offset, Yogyakarta.
Subekti, N.A., Syafruddin, R. Effendi, dan S. Sunarti. 2010. Morfologi Tanaman
dan Fase Pertumbuhan Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros.
hlm. 16-28.
Sudarmadji, S., Haryono, B. dan Suhardi. 1997. Prosedur Analisis untuk Bahan
Makanan dan Pertanian. Penerbit Liberty. Yogyakarta.
Sudarsonodkk. 2005. TaksonomiTumbuhanTinggi. Malang: Universitas Negeri
Malang
Susanti, S. dan Marhaeniyanto, E. 2007. Kecernaan, Retensi Nitrogen dan
Hubungannya dengan Produksi Susu Pada Sapi Peranakan
FriesianHolstein (PFH) yang diberi Pakan Pollard dan
Bekatul.JurnalProtein,vol.15(2) : 141-147
66
Susiwi, S. 2009. Penilaian Organoleptik. Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas
MIPA, Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
[SNI] Standarisasi Nasional Indonesia No. 1718. 1996. Syarat Mutu Manisan
Kering. Jakarta [ID]: Badan Standarisasi Nasional.
Syarief dan Halid. 1993. Teknologi Penyimpanan Pangan. Arcan. Jakarta.
Tranggono, S., Haryadi, Suparmo, A. Murdiati, S. Sudarmadji, K. Rahayu, S.
Naruki, dan M. Astuti. 1991. Bahan Tambahan Makanan (Food
Additive). PAU Pangan dan Gizi UGM, Yogyakarta.
USDA.2013. Nutrien Values ad Weights are for Edible Portion of Chayote.
Nasional Databasefor Standare Reference Declease.
Vijayakumar, dkk. 2010. efficacy of lagenaria siceraria ( mol ) on lipid profile
inisoproterenol- induced myocardial infraction in wistar rats.
Department of Biochemistry, Kongunadu Arts and Science College,
Tamilnadu, India. Vol.1/Issue-4/Oct-Des-2010
Winarno, F.G., dan Fardias, (1980). Pengantar Teknologi Pangan. PT. Gramedia,
Jakarta.
Winarno, F. G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Winarno, F.G., (1997). Pangan, Enzim dan Konsumen. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Winarno, FG. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia. Jakarta.
Winarno, F.G. (2004). Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia , Jakarta.
Winarti , Sri. 2010. Makanan Fungsional. Surabaya: Graha Ilmu.
Yenrina, R., Hamzah, N. dan Zilvia, R. 2009. Mutu Selai Lembaran Campuran
Nanas (Ananas comusus) dengan Jonjot Labu Kuning (Cucurbita
moschata). Jurnal Pendidikan dan Keluarga, UNP. ISSN 2085-4285,
Volume I(2):33-42.
Zulkipli, Fernisa MP. 2016. Penambahan Konsentrasi Bahan Penstabil Dan Gula
Terhadap Karakteristik Fruitleather Murbei ( Morus Nigra). Universitas
Pasundan: Bandung.