7/26/2019 Definisi Dan Klasifikasi Hipertensi2a
1/12
I. Defnisi dan Klasifkasi HipertensiSecara umum, batasan yang dipakai untuk menetapkan hipertensi adalah
tekanan darah sistolik mencapai > 140 mmHg dan/atau tekanan darah
diastolik > 90mmHg. Diagnosis ini secara klinis ditegakkan melaluipengukuran tekanan darah
sebanyak dua kali atau lebih.
ntara tekanan darah normal
!tekanan sistolik "1#0 mmHg
dan diastolik "$0mmHg%
ditetapkan sebagai
prehipertensi. &asien dengan
pre'hipertensi memiliki resiko
dua kali lipat untukberkembang men(adi
hipertensi. &erlu adanya
peningkatan edukasi pada
tenaga kesehatan dan
masyarakat mengenai
modi)kasi gaya hidup dalam
rangka menurunkan dan
mencegah perkembangan
tekanan darah ke arah
hipertensi.
dapun pembagian dera(at
keparahan hipertensi pada
seseorang merupakan salah
satu dasar penentuan
tatalaksana hipertensi.
II. Penyebab HipertensiHipertensi esensial cenderung bersi*at *amilial dan merupakan hasil
interaksi dari *aktor genetik dan lingkungan.
Selain hipertensi esensial !primer%, penyakit ini dapat pula disebabkan
oleh keadaan medis lainnya dan disebut sebagai hipertensi sekunder.
+erbagai penyebab sekunder dari hipertensi adalah penyakit gin(al,
hipertiroidisme, cushings syndrome, psikogenik, neurogenik, maupun
terkait obat'obatan seperti estrogen, dekongestan, dan lainnya.
-isiko relati* hipertensi tergantung pada (umlah dan keparahan dari *aktor
risiko yang dapat dimodi)kasi dan yang tidak dapat dimodi)kasi. aktor'
*aktor yang tidak dapat dimodi)kasi antara lain *aktor genetik, umur, (enis
kelamin, dan etnis. Sedangkan *aktor yang dapat dimodi)kasi meliputi
stres, obesitas dan nutrisi.
7/26/2019 Definisi Dan Klasifikasi Hipertensi2a
2/12
III. Evaluasi Pasien dengan Hipertensi&ada pasien dengan hipertensi dilakukan ealuasi dengan tiga tu(uan
utama yakni untuk menilai gaya hidup, *aktor risiko kardioaskular,maupun penyakit/ gangguan konkomitan yang dapat mempengaruhi
prognosis dan berperan dalam penentuan tatalaksana untuk menentukan
penyebab hipertensi yang dapat diidenti)kasi maupun untuk menilai ada
atau tidaknya kerusakan organ target dan penyakit kardioaskuler.
aluasi ini dilakukan baik melalui anamnesis, pemeriksaan )sik, u(i
laboratorium, maupun prosedur diagnostik lainnya.
&emeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan antara lain adalah
urinalisis, glukosa darah, hematokrit, dan pro)l lipid, kadar kalium dan
kalsium, serta pemeriksaan *ungsi gin(al. &emeriksaan elektrokardiogrampun dapat dilakukan.
+erbagai *aktor risiko kardioaskular yang dapat diealuasi antara lain
berupa hipertensi, obesitas, dislipidemia, diabetes mellitus, merokok,
inaktiitas )sik, mikroalbuminuria, ri2ayat penyakit kardioaskular dalam
keluarga.
&enyebab hipertensi yang dapat diidenti)kasi antara lain adalah penyakit
gin(al kronis, coarctatio aorta, cushing syndrome, terapi steroid kronis,
aldosteronisme primer, penyakit tiroid, ataupun terkait pemakaian obat'
obatan.
aluasi kerusakan organ target meliputi pemeriksaan (antung !hipertro)
entrikel kiri, angina pectoris/ ri2ayat in*ark miokard, ri2ayat
reaskularisasi koroner, gagal (antung%, otak !stroke atau transient
ischemic attack, dementia%, penyakit askuler peri*er, gagal gin(al kronis,
maupun retinopati.
IV. Penataksanaan Hipertensi3erdapat berbagai panduan yang dapat digunakan untuk acuan
penatalaksaan hipertensi. Disini, akan lebih dibahas mengenai prinsip
penatalaksaan hipertensi menurut 56 7 dan pembaharuan melalui 56 $,
serta prinsip penatalaksaan hipertensi dari &-8 dan H.
&enatalaksanaan dilakukan dengan interensi non'*armakologik serta
obat'obatan. &enatalaksanaan medikamentosa dimulai pada tekanan
darah >140/90mmHg atau >1:0/90 mmHg pada pasien berusia ;0 tahun
ke atas. &ada pasien dengan diabetes mellitus dan penyakit gin(al kronis,
obat'obatan antihipertensi dapat diberikan pada tekanan darah
>140/90mmHg tanpa memandang usia pasien. 3arget tekanan darah pada
penatalaksanaan hipertensi adalah "140/90 mmHg bagi pasien berusia di
7/26/2019 Definisi Dan Klasifikasi Hipertensi2a
3/12
ba2ah ;0 tahun dan dapat dikatakan "1:0/90 mmHg bagi pasien berusia
;0 tahun ke atas.
7/26/2019 Definisi Dan Klasifikasi Hipertensi2a
4/12
7/26/2019 Definisi Dan Klasifikasi Hipertensi2a
5/12
!. Tatalaksana Farakologik
Secara umum, pada populasi non kulit hitam A termasuk pada
mereka yang menderita diabetes A terapi antihipertensi a2al harus
meliputi diuretik tipe thia@ide, calcium channel blocker, angiotensin
converting enzume (ACE) inhibitor, atau angiotensin recepor blocker(ARB)&ada populasi ras kulit hitam pada umumnya termasuk pada
penderita diabetes, diberikan terapi a2al berupa diuretik tipe
thia@ide atau calcium channel blocker.
pabila target tekanan darah tidak tercapai dengan obat'obat yang
diberikan setelah satu bulan pengobatan, maka dosis medikasi a2al
apat ditingkatkan atau obat tipe kedua dapat turut diberikan
!(angan diberikan kombinasi -+ dan 6 inhibitor%. 3ekanan darah
harus dimonitor dan penyesuaian pengobatan dan dosis dapat
dilakukan hingga tekanan darah target tercapai. pabila diperlukandapat diberikan kombinasi tiga golongan obat.
pabila target tetap tidak tercapai dengan obat'obatan dari
golongan yang disebutkan di atas maka obat dari golongan lain
misanya penyekat beta dapat diberikan. Bebih lan(ut, dapat
dilakukan ru(ukan kepada pihak yang memiliki ekspertise dalam
menatalaksana hipertensi.
De2asa dengan penyakit gin(al kronis dan hipertensi selayaknya
mendapat terapi 6 inhibitor atau -+ sebagai terapi a2al atau
tambahan berhubung kedua obat ini terbukti dapat berdampak baikbagi gin(al.
7/26/2019 Definisi Dan Klasifikasi Hipertensi2a
6/12
7/26/2019 Definisi Dan Klasifikasi Hipertensi2a
7/12
7/26/2019 Definisi Dan Klasifikasi Hipertensi2a
8/12
7/26/2019 Definisi Dan Klasifikasi Hipertensi2a
9/12
De2asa C 1$ tahun Hipertensi
&engaturan Bi*estyle!terus berlangsung sepan(ang terapi%
7/26/2019 Definisi Dan Klasifikasi Hipertensi2a
10/12
emperkuat terapi dan mengatur agar pola li*estyle tetap sesuai
mbahkan obat dan titrasi thia@ide'type diuretic atau 6 atau -+ atau 66+ !gunakan terapi kelas obat yang tida
pakah tu(uan 3D tercapai F
7/26/2019 Definisi Dan Klasifikasi Hipertensi2a
11/12
ker(a pan(ang dapat digunakan. Ibat ini menurunkan resisten
peri*er total dan penurunan resistensi koroner. 66+ tipe
nondihidropiridin (uga dapat menurunkan la(u (antung akan
tetapi apabila digunakan besama penyekat beta dapat
menyebabkan bradikardia parah ataupun J blcok tingkat
tinggi. Ileh sebabnya penggunaan 66+ tipe dihidropiriin(angka pan(ang lebih diutamakan bagi kombinasi terapi
dengan penyekat beta. 66+ dihidropiridin (angka pendek
tidak digunakan karena dapat meningkatkan motralitas
terutama pada keadaan in*ark miokard akut. pabila masih
tidak terkontrol, maka dapat diberikan pula tambahan nitrat.
(. )agal $antung
+erbagai sistem neurohormonal seperti renin'angiotensin'
aldosterone and sistem simpatik diaktiasi sebagai respons
terhadap dis*ungsi entrikel kanan. kan tetapi hal ini dapatberdampak bagi remodelling entrikel yang abnormal,
pembesaran lan(ut dari entrikel kiri dan penurunan
kontraktilitas (antung. Hal ini kemudian mendorong dis,
*ungsi BJ secara lebih lan(ut. &enggunaan 6i, ++, dan
diuretik dapat menurunkan ke(adian ini. Hipertensi
meningkatkan ke(adian gagal (antung hingga #'= kali lipat.
&ada gagal (antung grade menurut H !5GH %, 6
inhibitor ataupun diuretik tipe thia@ide dapat men(adi pilihan
terapi hipertensi. &ada gagal (antung grade + !5GH % dan
6!5GH '%, 6 inhibitor dan penyekat beta lebihdirekomendasikan. Sedangkan pada gagal (antung grade D
!5GH J% penatalaksanaan dapat meliputi obat inotropik,
pacemaker, dan lainnya. 6 inhibitor maupun -+ dapat
diberikan pada gagal (antung dera(at apapun. Entuk
mengkontrol retensi cairan dapat diberikan loop diuretics.
*. Diabetes #ellitus
7/26/2019 Definisi Dan Klasifikasi Hipertensi2a
12/12
memperburuk sensitiitas insulin hal ini biasanya dapat
ditanggulangi dan buka merupakan kontraindikasi absolut
penggunaan penyekat beta.
+. )agal gin$al kronis
Sama seperti pada komorbiditas diabetes mellitus, melaluipembaruan 56 $ ditetapkan bah2a batas ambang terapi
*armakologik dan target tekanan darah pada pasien dengan
gagal gin(al kronis adalah sama pada pasien pada umumnya.
3atalaksana *armakologis untuk hipertensi yang dian(urkan
adalah 6 inhibitor ataupun -+, baik sebagai monoterapi
ataupun gabungan dengan obat golongan lain.
,. Penyakit serebrovaskular
-. Hipertensi urgensi dan eergensi