Henry F Noor 1
Universitas IndonesiaProgram Pasca SarjanaMM Komunikasi
Managerial EconomicsTopik : a. Demand, Consumers, and Elasticity
b. Theory of Production
Instruktur: Henry Faizal NoorEmail : [email protected]
2008
Henry F Noor 2
Dengan mengetahui fungsi permintaan (demand), dapat dibuat fungsi pendapatan (Revenue)
Fungsi pendapatan ada 3 (tiga) jenis; yaitu:
a.Pendapatan Total atau Total Revenue (TR)
b.Pendapatan Rata rata atau Avarage Revenue (AR)
c.Pendapatan Marginal atau Marginal Revenue (MR)
d.Marginal Revenue (MR): tambahan pendapatan, untuk setiap tambahan 1(satu) unit penjualan.
Hubungan Fungsi Permintaan (Demand) dan Pendapatan( Revenue)
Penerimaan (Penjualan)= hasil kali Jumlah barang yang terjual (Qd) dengan Harga (P)
Fungsi Permintaan Qd = a - b P Linier
Fungsi Penerimaan Revenue = P X Qd
a. Total Revenue TR = (a -b P) P= aP - bP2 Parabola
b. Avarage Revenue AR = (TR)/Q
c. Marginal Revenue MR = d (TR)/d P MR =TR’
Fungsi MR, mempunyai intercept (constanta) yang sama, dengan intercept fungsi permintaan,
hanya
saja koefisien MR, 2 (dua) kali koefisien (slope) fungsi permintaan.Fungsi Permintaan Qd = a - b P Intercept =a Koefisien=b
Fungsi Penerimaan(revenue) TR = (a - bP) P= aP - bP2
MR = d (TR)/d P MR =d(aP- bP2 ) MR= a - 2b P Intercept =a Koefisien=2b
Henry F Noor 3
Bila fungsi permintaan suatu barang adalah: 5Qd = 14-2P ( dalam 000) SDR ditanyakan
a.Berapa pendapatan bila harga jual (P)=5 ?
b. Berapa harga jual (P) dan Jumlah barang terjual (Qd) agar pendapatan (TR) maksimum ?
c. TR maksimum ?Penyelesaian:
a.Pendapatan (TR), pada P=5 - TR = PQd TR = (14/5 –2/5 P) P = 14/5 P – 2/5 P2
P= 5 TR= (14/5)(5) –2/5(5)2 = 14 –10 =4
b. Harga(P) agar pendapatan (TR) maksimum, TR’ =0 14/5P –4/5 P2 =0 P= 14/4=3,5
Penjualan (Qd) agar TR maksimum Qd = 14/5 – 2/5(14/4) = 1,4
c. TR Maksimum =3,5(1,4) =4,9
P
Qd
76543210-1-2-3
-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
5Qd = 14-2PP Qd TR0 2.8 01 2.4 2.42 2 43 1.6 4.8
3.5 1.4 4.94 1.2 4.85 0.8 46 0.4 2.47 0 08 -0.4 -3.29 -0.8 -7.210 -1.2 -12
Henry F Noor 4
Contoh 2.
1.Bila diketahui fungsi permintaan (demand) dari suatu produk adalah:Qd= 84 -P 2 dan fungsi
penawaran QS= P + 4 P 2 SDR ditanyakan:
a. Keseimbangan Pasar dan Grafiknya
b. Berapa Pendapatan (TR) dari Produsen ?
c. Apakah TR maksimum dapat dicapai ? Kenapa ?
Jawab:
a. Keseimbangan Pasar Qs =Qd 84 - P 2 = P + 4 P2 84 - P – 5 P 2 =0 - 5P2 + P – 84 = 0
Pakai Rumus abc
P12 = ( -b +/- SQRT (b 2 - 4 ac) /2a a = 5, b=1, c= 84 - P12 = ( -1 +/- SQRT (12 + 4 (5)(84)))/10
P12= (-1 +/- SQRT(1 + 1680) /10 P12 =0,1 (1+/- SQRT(1681)) P1=0,1 (-1 + 41)= 4 Q1=84 – (4)2= 68
P2= 0,1(-1 - 41)= -4,2 (Tidak Mungkin)
Keseimbangan Pasar tercapai pada saat Harga (P) = 4 dan jumlah barang yang ditransaksikan (Q) =68 unit
Grafik (curve) -Kurva Permintaan (Demand) - Qd = 84 – P2
Lihat disebelah
Henry F Noor 5
Kurva Permintaan (Qd)
y = -x2 + 84
R2 = 1
-40,00
-20,00
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00
JumlahBarang (Q)
Harga
Baran
g (P)
P Qd
1,00 83,00
1,50 81,75
1,80 80,76
2,00 80,00
2,50 77,75
3,00 75,00
3,50 71,75
4,00 68,00
4,50 63,75
5,00 59,00
5,50 53,75
6,00 48,00
6,50 41,75
7,00 35,00
7,50 27,75
8,00 20,00
9,00 3,00
10,00 -16,00
Henry F Noor 6
Kurva Penawaran (Supply) Qs= P + 4 P2
P Qs
1,00 5,00
1,50 10,50
1,80 14,76
2,00 18,00
2,50 27,50
3,00 39,00
3,50 52,50
4,00 68,00
4,50 85,50
5,00 105,00
5,50 126,50
6,00 150,00
6,50 175,50
7,00 203,00
7,50 232,50
8,00 264,00
9,00 333,00
10,00 410,00
Kurva Penawaran (Qs)
y = 4x2 + x - 5E-13
R2 = 1
0,00
100,00
200,00
300,00
400,00
500,00
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00
Jumlah Barang (Q)
Harg
a Bar
ang (
P)
Henry F Noor 7
Kurva Permintaan (Demand), Qd = 84- P2 dan Penawaran (Supply) Qs= P + 4 P2
Keseimbangan Pasar (Market Equilibrium)
P Qs Qd
1,00 5,00 83,00
1,50 10,50 81,75
1,80 14,76 80,76
2,00 18,00 80,00
2,50 27,50 77,75
3,00 39,00 75,00
3,50 52,50 71,75
4,00 68,00 68,00
4,50 85,50 63,75
5,00105,0
0 59,00
5,50126,5
0 53,75
6,00150,0
0 48,00
6,50175,5
0 41,75
7,00203,0
0 35,00
7,50232,5
0 27,75
8,00264,0
0 20,00
9,00333,0
0 3,00
10,00410,0
0 -16,00
Kurva Keseimbangan Pasar
-50,00
0,00
50,00
100,00
150,00
200,00
250,00
300,00
350,00
400,00
450,00
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00
Jumlah Barang yang ditransaksikan (Q)
Harg
a (P
)
Henry F Noor 8
b. Pendapatan Produsen (TR) TR = PQd --TR = P (84 - P2) -- TR =84P – P3
Bila harga pada keseimbangan Pasar (P)adalah 4, maka TR = 84(4) – 43 = 336 – 64 = 272
Hal ini juga bisa dicari dengan menggunakan data keseimbangan pasar dimuka, yaitu P= 4 dan Q= 68
Dengan demikian maka pendapatan produsen (TR)= PQ= 4X 68 = 272
c. Apakah mungkin Produsen mendapatkan Pendapatan maksimum ?
Untuk ini perlu dicek persamaan atau fungsi pendapatan (TR)
Bila fungsi TR diturunkan dua (2) kali (TR”), dan didapat TR” < 0 (negatif),
maka fungsi tsb akan maksimum
TR = 84 P – P3 Turunan pertama (TR’)= 84 – 3 P2
Untuk mencari berapa TR maksimum tersebut, maka dicari harga (P) pada TR’ = 0 0 = 84 – 3 P2
-3P2 = 84 P2 = (84)/(3) =28 - P = SQRT(28) =5,29 - Q = 84 – (5,29)2 = 56,02
Dengan demikian, maka TR maksimum adalah PQ= (5,29)(56,02) = 296,32
Cek -Turunan kedua (TR”)= - 6 P, karena P > 0, maka TR” = - 6P < 0 (negatif)
Untuk lebih jelas dapat dilihat grafik berikut:
Henry F Noor 9
Kurva Permintaan dan Pendapatan Produsen (TR)
-200,00
-100,00
0,00
100,00
200,00
300,00
400,00
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00
Jumlah Barang (Q)
Juml
ah Pe
ndap
atan (
TR)
P Q TR
1,00 83,00 83,00
1,50 81,75 122,63
1,80 80,76 145,37
2,00 80,00 160,00
2,50 77,75 194,38
3,00 75,00 225,00
3,50 71,75 251,13
4,00 68,00 272,00
4,50 63,75 286,88
5,00 59,00 295,00
5,29 56,02 296,32
5,50 53,75 295,63
6,00 48,00 288,00
6,50 41,75 271,38
7,00 35,00 245,00
7,50 27,75 208,13
8,00 20,00 160,00
9,00 3,00 27,00
10,00 -16,00 -160,00
Henry F Noor 10
1 .Bila diketahui fungsi permintaan (demand) dari suatu produk adalah:Qd= 16- 2P dan fungsi
penawaran(supply) Qs= p + 1/4 p2 SDR ditanyakan: a. Keseimbangan Pasar dan Grafiknya
b. Berapa Pendapatan (TR) maksimum dari Produsen ? c. Pada harga (P) dan (Q) berapa TR maks dicapai ?
2..Bila diketahui fungsi permintaan (demand) dari suatu produk adalah:Qd= 16-2P dan fungsi penawaran
(supply) QS= 2 P2 - 4P. SDR ditanyakan: a. Keseimbangan Pasar dan Grafiknya
b. Berapa Pendapatan(TR) maksimum dari Produsen ? c. Apakah TR maksimum dapat dicapai ?
Kenapa ?
3. Bila fungsi permintaan (demand) dari suatu produk adalah:Qd= 96-8P - 2 P2 dan fungsi penawaran
QS= 10 P + 4P2. SDR ditanyakan: a. Keseimbangan Pasar dan Grafiknya
b. Berapa Pendapatan (TR) maksimum dari Produsen ? c. Apakah TR maksimum dapat dicapai ? Kenapa?
4 . Bila Fungsi permintaan barang A adalah Qd = 400.000 – 200 P, dan fungsi penawarannya adalah
Qs = - 80.000 + 100 P, SDR ditanyakan:
a.Seandainya terjadi perubahan pendapatan (Income) konsumen, sehingga fungsi permintaan berubah menjadi
Qd1 = 300.000 - 100 P, dan fungsi penawawaran (Qs) tetap, Apakah Produsen makin senang atau susah ?
Kenapa demikian ?
b. Pada harga jual(P) berapa, tidak berlaku fungsi permintaan diatas ? Tunjukkan alasan SDR !
c. Karena pengaruh Krisis Moneter (kenaikan KURS), terjadi perubahan Fungsi penawaran menjadi
Qs1 = - 180.000 + 120 P, sedangkan fungsi Permintaan (Qd) tetap seperti semula,
Apakah Konsumen makin atau susah ? Kenapa demikian ? Tunjukkan alasan SDR !
Soal
Henry F Noor 11
5. Sebuah perusahaan elektronik memperkenalkan produk barunya (X), semenjak tahun yang lalu. Dari hasil penelitian
pasar didapatkan fungsi permintaannya (demand) (QX ; dalam ribuan) adalah sbb:
QX = -190,1366 – 1,0475 Px + 3,9824 Ax + 3,6145 Y + 1,8794 PS
Px : Harga produk X/unit (Rp) Ax: Biaya iklan perbulan (Rp) Y : Income/capita (Rp 000)
Ps : Harga produk saingan/unit (Rp) Bila biaya produksi produk (Cost) tsb adalah : Rp 25.000/unit
Harga jual (Price) produk tsb adalah : Rp 48,880. Biaya iklan (Ax)bulan ini adalah Rp 36.000.000
Harga produk saingan(PS) adalah: Rp46.860/unit. Berdasarkan informasi diatas, SDR ditanyakan:
a. Elastistas permintaan produk X (Harga, pendapatan dan Silang). Beri komentar atas hasil perhitungan SDR !
b. Pada harga jual(Px) dan Penjualan (Qx) berapa , agar pendapatan perusahaan Maximum ?
c. Tunjukkan perhitungan SDR !
D Pada harga jual(Px) dan Penjualan (Qx) berapa , agar profit perusahaan Maximum ? Tunjukkan perhitungan SDR
6. Bila fungsi permintaan (demad) barang A adalah Qd = 400.000 – 200 P, dan fungsi penawaran (supply) adalah :
Q= 80.000 + 100 P, SDR ditanyakan:
a. Seandainya terjadi perubahan pendapatan (Income) konsumen, sehingga fungsi permintaan berubah menjadi
Q1 = 300.000 -10 P, sedangkan fungsi penawawaran (Qs) tetap, Bagaimana dampaknya ? Tunjukkan alasan
SDR !
b. Pada harga jual(P) berapa, tidak berlaku fungsi permintaan diatas ? Tunjukkan alasan SDR ! C
c. Karena pengaruh Krisis Moneter (kenaikan KURS), terjadi perubahan fungsi penawaran menjadi
Qs1 = - 180.000 + 120 P, sedangkan fungsi Permintaan (Qd) tetap, Bagaimana dampaknya ?
d. Tunjukkan alasan SDR !
Henry F Noor 12
Universitas IndonesiaProgram Pasca SarjanaMM Komunikasi
Managerial Economics
Instructor : Henry Faizal [email protected]
Februari 2008
Topik : Perilaku Konsumen (Consumers Behavior)
Henry F Noor 13
Perilaku Konsumen
Kecendrungan Konsumen dalam melakukan Konsumsi, untuk memaksimumkan kepuasannya
Dipengaruh oleh: a. Nilai Guna (Utility) barang dan Jasa tsb
---> Kemampuan barang dan jasa untuk memenuhi kepuasan konsumen
b. Kemampuan Konsumen untuk mendapatkan barang dan jasa
---> Income konsumen dan Ketersediaan barang di pasar
c. Kecendrungan Konsumen dalam menentukan pilihan Konsumsi
-----> Budaya, Selera, Nilai-2 Agama, dll
Asumsi
1. Konsumen (individual) adalah rational dalam memutuskan pilihan konsumsinya
2. Konsumen mempunyai banyak pilihan/alternatif konsumsinya
3. Konsumen mempunyai plihan(preferensi) sendiri-sendiri ---> Free of Choise
Nilai GunaNilai
Total
Objektif
SubjektifPersepsi Konsumen
Umum sesuai fungsinya, tidak dipengaruhi oleh persepsi Konsumen
Nilai guna marjinal makin lama makin bekurang, sehingga bila tambahan konsumsi diteruskan, maka nilai guna marjinal(MU) akan menjadi negatif MU < 0
Marjinal
TambahanNilai Guna dikarenakan tambahan 1(unit) konsumsi
Henry F Noor 14
Nilai Guna(Total dan Marjinal) Pak Bendol dalam Konsumsi PizzaJumlah Konsumsi Nilai Guna Total Nilai Guna Marjinal 0 0 0 1 15 15 2 25 10 3 33 8 4 39 6 5 42 3 6 40 -2 7 35 -5
Dari tabel diatas, dapat dibuat grafik /kurva nilai guna sbb:
3
6
9
12
1
5
18
21
1 2 3 4 5 6 710
15
20
25
30
35
4 0
1 2 3 4 5 6 7
Henry F Noor 15
Kurva Konsumsi dan UTILITY (TU dan MU)
-10
0
10
20
30
40
50
1 2 3 4 5 6 7
Konsumsi
UTI
LITY
Konsumsi
Optimal
Henry F Noor 16
Biaya, Nilai Guna, dan Kepuasan Konsumen
1. Biaya(cost) suatu barang dan jasa dimata konsumen berbanding lurus dengan Nilai Guna
(Utility) barang tsb. Bila Nilai guna meningkat, maka selayaknya harga juga meningkat,
dan sebaliknya
2. Nilai Guna (Utility) suatu barang dan Kepuasan (Satisfaction) dimata konsumen
berbanding lurus Memaksimumkan kepuasan, berarti memaksimumkan nilai guna
barang yang dikonsumsi
3. Agar kepuasan konsumen maksimum, maka nilai guna barang yang dikonsumsi juga harus
maksimum.
Syarat: Biaya Marjinal = Nilai Guna Marjinal -----> MC = MU
Bila seorang konsumen mengkonsmsi 3 (tiga) jenis barang, misalkan A,B, dan C,
dapat ditulis hal hal berikut :
1. Biila PA = PB = PC ------> MUA = MUB = MUC ------> P:Harga MU: Nilai Guna Marjinal
2. Biila PA # PB # PC ------> MUA # MUB # MUC
3. (MUA)/ (PA ) = (MUB)/ (PB )= (MUC)/ (PC ) Nilai Guna Marjinal per-unit mata uang(Util)
Henry F Noor 17
Skala Prioritas dan Hukum Relasi
1. Bila dari 3(tiga) jenis barang A,B, dan C, konsumen memilih B dibanding A, dan memilih C
dibanding B, maka urutan prioritas pilihannya adalah: C, B, A
2. Bila dari 3(tiga) jenis barang A,B, dan C, konsumen indifferent antar A dan B, kemudian
juga indifferent antara B dan C, maka antara A, B, dan C adalah indifferent.
Hubungan Nilai Guna dan Permintaan
1. Nilai Guna (utility) suatu barang dan Jasa, mempengaruhi besarnya permintaan barang
dan jasa tsb
Makin tinggi nilai guna, maka permintaan akan barang tsb juga makin tinggi, dan
sebaliknya.
2. Perubahan Volume permintaan (demand) suatu jenis barang, dipengaruhi oleh 2 (dua)
faktor, yaitu: a. Effek Substitusi (Menukar barang konsumsi karena harganya berubah)
b. Effek Pendapatan (Income Effect) Mengubah Konsumsi karena
pendapatan (Income) nya berubah
3. Fungsi Nilai Guna(Utility) konsumen U = f (A, B, C, ……….., Z ) U: Nilai Guna (Kepuasan Konsumen) A, B, C …….,Z : Barang dan Jasa yang dikonsumsi Konsumen.
Henry F Noor 18
Adalah kurva yang menunjukkan tingkat kesamaan kepuasan (Indifferent Satisfaction)
IC1, IC2, dan IC3
Kelompok Barang Sekunder
Kelo
mpok
Bara
ng P
rim
er
IC1
IC2
IC3B
A
C
P
Q
R
X
Y
Z
Kepuasan pada A = B =C P=Q=R --->X = Y = Z
X >P >A ---> Y >Q > B --> Z > R > C
Kurva Indifferent (Indifferent Curve)
MRS = Sekunder Primer
MRS: Marjinal Rate Of Substitution
Sifat-2 dari Kurva Indifferent
1. Bergerak dari kiri atas kekanan bawah
2. Berbentuk cekung dan terbuka keatas
3. Tidak saling memotong
-> Kurva yang lebih tinggi menunjukkan tingkat kepuasan
yang lebih tinggi
Henry F Noor 19
Keterbatasan dana (Budget Constraint)
C(10 P, 12 S )
B (15 P, 8S )
D ( 5 P,16 S )
A=B=C=D=E Alternatif Konsumsi
dengan budget yang sama
Contoh: Seorang konsumen mempunyai dana sebesar Rp100.000. untuk membeli barang Primer (P),
Rp 4000/unit, dan barang Sekunder (S), Rp 5000/unit. Berbagai alternatif konsumsi dapat dilakukan
Sebagai berikut:
A (25 P, 0S )
E (0 P, 20 S )
Budget line
Kelo
mpok
Bara
ng P
rim
er
S
P
Kelompok Barang Sekunder
15
10
5
5 10 15
Henry F Noor 20
Perubahan Garis Anggaran (Changed of Budget Line)Dengan konsumsi jumlah barang Primer Tetap, Budget Tetap
Barang Sekunder
Baran
g
Prim
er
Budget Line awalHarga barangSekunder naik
Harga barangSekunder turun
Henry F Noor 21
Perubahan Garis Anggaran (Changed of Budget Line) dengan Konsumsi jumlah Barang Sekunder Tetap dan Budget Tetap
Barang Sekunder
Baran
g
Prim
er
Budget Line awal
Harga barangPrimer naik
Harga barangPrimer Turun
Henry F Noor 22
Perubahan Garis Anggaran (Changed of Budget Line) dengan Konsumsi jumlah Barang Sekunder dan Budget Berubah
Barang Sekunder
Baran
g
Prim
er
Budget Line awal
Budget Line1
Budget Line 2
Henry F Noor 23
Kurva Harga – Konsumsi (Price Consumption Curve, PCC)
Kurva harga- Konsumsi: adalah kurva yang menunjukkan titik keseimbangan
konsumsi barang dan jasa karena perubahan harga barang dan jasa yang
dikonsumsi
- Perubahan harga salah satu barang dan Jasa ini, menyebabkan rasio atau
perbandingan harga barang dan Jasa yang dikonsumsi akan berubah
Perubahan harga barang dan jasa menyebabkan Tingkat Substitusi
Marjinal (Marginal Rate of Substitution) antar barang dan jasa akan berubah
Menyebabkan pola konsumsi juga akan berubah, paling tidak jumlah
konsumsi untuk barang dan jasa yang harganya berubah (naik atau turun)
Henry F Noor 24
Perubahan Konsumsi dan Garis Anggaran (Changed of Budget Line)
Karena Perubahan Harga barang Sekunder (Konsumsi barang Primer Tetap)
Kurva Harga – Konsumsi (Price Consumption Curve, PCC)
Barang Sekunder
Baran
g
Prim
er
IC2
IC0 IC1
Price Consumption Curve, PCC
Henry F Noor 25
Barang Sekunder
Baran
g
Prim
er
Perubahan Konsumsi dan Garis Anggaran (Changed of Budget Line)
Karena Perubahan Harga barang primer (Konsumsi barang sekunder Tetap)
Kurva Harga – Konsumsi (Price Consumption Curve, PCC)
IC1
IC2
IC0
Price Consumption Curve, PCC
Henry F Noor 26
Hubungan antara Pendapatan dengan Konsumsi
Ditunjukkan oleh Kurva Engel (Engle Curve)
Hubungan antara Pendapatan Konsumen dengan Konsumsinya ditunjukkan oleh kurva
Engle
Jumlah barang yang dikonsumsi
Besarn
ya P
end
apatan
(In
com
e)
Kebutuhan Pokok
Barang Mewah
Barang Inferior
Barang Normal : Pendapatan dan Konsumsi Konsumsi berbanding Lurus
Barang Inferior : Pendapatan dan Konsumsi Konsumsi berbanding terbalik
Henry F Noor 27
Kurva Pendapatan – Konsumsi (Income Consumption Curve, ICC)
Kurva Pendapatan – Konsumsi (Income Consumption Curve, ICC): adalah kurva yang
menunjukkan titik keseimbangan konsumsi barang dan jasa karena perubahan pendapatan
(Income) konsumen
- Perubahan pendapatan (Income), konsumen menyebabkan kemampuan konsumen
untuk mendapatkan barang dan Jasa yang dikonsumsi berubah.
Perubahan pendapatan menyebabkan berbagai barang dan jasa yang diperlukannya
akan berubah. Hubungan antara Pendapatan konsumen dengan konsumsi barang dan
jasa ini ditunjukkan oleh kurva engel (Engel Curve) Engel Curve ini adalah turunan dari
Income Consumption Curve, ICC.
Jumlag Barang (Q)
Inco
me(I)
Barang Kebutuhan Pokok
Barang Mewah
Barang Inferrior
Barang Normal I Q (searah)
Barang Inferior I Q (Lawan Arah)
Henry F Noor 28
Barang Sekunder
Baran
g
Prim
er
IC2
IC0
IC1
Income, Consumptio Curve, ICC
Perubahan Konsumsi dan Garis Anggaran (Changed of Budget Line)
Karena Perubahan Income (Konsumsi barang berubah)
Kurva Pendapatan dan Konsumsi (Income, Consumption Curve, ICC)
Henry F Noor 29
Memaksimuman Kepuasan dengan Biaya Minimum
(Satisfaction and Cost Optimation)
Dengan memahami berbagai alternatif konsumsi dan Kepuasan melalui kurva indifferent,
dan konsumsi dengan berbagai alternatif biaya melalui Budget Line, maka konsumen akan
lebih mudah melakukan pilihan konsumsi dengan kepuasan Maksimum, dan biaya minimum
Kepuasan maksimum didapat dengan memilih konsumsi pada tingkat kurva indifferent,
yang tertinggi
Biaya minimum didapat dengan memilih konsumsi pada Budget Line , yang terendah
Dengan menggunakan prinsip diatas, dapat dilakukan pilihan sesuai dengan kemampuan
Konsumen (Budget Line yang dimiliki), kemudian dipilih Kurva Indifferent yang yang tertinggi
Henry F Noor 30
Mengoptimalkan Kepuasan dan Biaya (Satisfaction and Cost Optimation)
Memaksimuman Kepuasan dengan Biaya Minimum
P
S
P
S
IC2
IC0
IC1
IC0
Budget Line 1
Budget Line awal
Budget Line 2
Henry F Noor 31
Tabel berikut menunjukkan gambaran Marjinal Utility (MU) dalam Rp 1000dari seorang individu untuk Barang A dan B
Q 1 2 3 4 5 6 7A 10 8 7 6 5 4 3B 24 20 18 16 12 6 4
Contoh
Bila harga barang A:Rp 1.000/unit, barang B adalah Rp 2.000/unit, sedangkan pendapatan
(dana yang akan dibelanjakan) Konsumen adalah Rp 15.000 perhari. Dengan menggunakan
Tabel MU berikut:
SDR ditanyakan:
a) Bagaimana Total Utility(TU) dari konsumen tsb untuk masing masing barang ?
b) Pola konsumsi konsumen tsb untuk mencapai kepuasan maksimum dengan membelanjakan uangnya untuk
barang A dan B
c) Hitung Total Utility yang didapat konsumen dari point b
Untuk menyelesaikan kasus diatas, dilakukan langkah berikut:
1. Hitung Marginal Utility dari masing masing barang untuk setiap rupiah yang
dibelanjakan oleh
konsumen Mu Price MU price = MU/Price
2. Lakukan Pemilihan barang dengan Prinsip Maksimum Satisfaction (MU price terbesar)
dan
memperhatikan batasan keuangan yang ada (Budget Constraint)
Henry F Noor 32
Penyelesaian : PA=Rp 1.000 PB=Rp 2.000 Jumlah Dana Rp 15.000
Uraian MUPrice A MUPrice B Pilihan SISA UANG Keterangan
a) Total Utility(TU) dari konsumen tsb untuk barang A = 36 dan Barang B= 45
b) Pola konsumsi konsumen tsb adalah 5 A dan 5B dan dananya habis
c) Total Utility yang didapat konsumen dari Konsumsi tab adalah 81
Ketujuh 3 2 A Rp 4.000 7 > 6
Pertama 102 121 B Rp 13.000 12 > 10 Kedua 85 103 A atau B Rp 12.000 Indifferent (10 VS10)
Ketiga 77 94 B Rp10.000 10 > 8
Keempat 69 86 A atau B Rp 8.000 9 > 8
Kelima 510 68 A atau B Rp 7.000 Indifferent 8 VS 8
Keenam 4 3 B Rp 5.000 8 > 7
Kedelapan A atau B Rp 2.000 Indifferent 6 VS 6Kesembilan A Rp 1.000 6 .> 3 Kesepuluh A Rp 0 5 .> 3
Dari URAIAN DIATAS, TERLIHAT ADA 5 KALI KESAMAAN KEPUASAN, YANG BERARTI TERDAPAT
ALTERNATIF POLA KONSUMSI UNTUK PRODUK TSB
Henry F Noor 33Soal . SDR diminta memperkirakan pola konsumsi seperti diatas, seandainya harga barang A naik 50%
dan Barang B naik harganya 25%, sedangkan Mu untuk A dan B tetap.
Alternatif lain dari pola konsumsi diatas, dapat diperkirakan sbb:
Penyelesaian : PA=Rp 1.000 PB=Rp 2.000 Jumlah Dana Rp 15.000
Uraian MUPrice A MUPrice B Pilihan SISA UANG Keterangan
Ketujuh 3 2 A Rp 4.000 7 VS 6
Pertama 103 121 B Rp 13.000 12 > 10
Kedua 86 102 A atau B Rp 11.000 Indifferent (10 VS10)
Ketiga 77 94 A Rp10.000 10 > 9
Keempat 69 85 B Rp 8.000 9 > 8
Kelima 510 68 A atau B Rp 6.000 Indifferent 8 VS 8
Keenam 4 3 A Rp 5.000 8 > 6
Kedelapan A atau B Rp 2000 Indifferent 6 VS 6
Kesembilan A Rp 1000 6 .> 3
a) Total Utility(TU) dari konsumen tsb untuk barang A = 36 dan Barang
B= 45
b) Pola konsumsi konsumen tsb adalah 5 A dan 5B dan dananya
habis
c) Total Utility yang didapat konsumen dari Konsumsi tab adalah 81
Kesepuluh A Rp 0 5 .> 3
Alternatif konsumsi kedua Total Utilitynya tetap sama dan jumlah yang dikonsumsi juga sama
Henry F Noor 34
CONTOH 2
Seorang Konsumen minuman ringan mempunyai budget untuk minuman bulan ini sebesar Rp 300.000.
Minuman pilihannya adalah minuman A dengan harga Rp 10.000 perbotol dan minuman B dengan harga
Rp 2.000 perbotol. Sehubungan dengan hal diatas, SDR diminta
a. Menentukan pola konsumsi konsumen tsb, bila fungsi utilitasnya U= A 2/3 B1/3, dan gambarkan kurvanya
b. Menentukan pola konsumsi konsumen tsb, jika harga minuman A turun menjadi Rp 5000 perbotol,
sedangkan harga minuman B tetap
c. Apa yang terjadi dari point a ke point b ?
Jawab a.
Budget line ---> 300.000 = 10.000 A + 2000 B -----> 150= 5A + B atau B = 150 -5A
Dengan fungsi Utilitas U= A 2/3 C1/3, dapat dihitung alternatif konsumsi dan utilitas sbb:
A B U0 150 05 125 14,6200910 100 21,5443515 75 25,6496420 50 27,1442
23 35 26,4550124 30 25,8532225 25 2527 15 22,1959130 0 0
Budget Liney = -5x + 150
R2 = 1
0
50
100
150
200
0 10 20 30 40Barang A
Bara
ng B
Henry F Noor 35
Dari hasil hitungan (tabel) dan grafik diatas terlihat konsumen akan memaksimumkan kepuasannya
dengan konsumsi 20 botol minuman A dan 50 botol minumam B, dengan Utilitas sebesar 27,14418
bBila haraga A turun menjadi Rp 5000, maka Budget linemenjadi: 300.000 = 5.000 A + 2000 B
atau 150=2,5A + B atau B = 150 -2,5 A. Dengan fungsi Utilitas U= A 2/3 C1/3, dapat dihitung
alternatif konsumsi dan utilitas sbb:
Budget Liney = -2,5x + 150
R2 = 1
0
100
200
0 20 40 60 80
Barang B
Bara
ng A
Konsumsi dan Utilitas
0
50
100
150
200
1 3 5 7 9 11 13 15
Utilitas
Ko
nsu
msi
A
da
n B
ABU
Alternatif A B U1 0 150 02 5 137,5 15,092033 10 125 23,207944 15 112,5 29,361515 20 100 34,199526 23 92,5 36,576257 24 90 37,286798 25 87,5 37,957369 27 82,5 39,1796410 30 75 40,7162611 40 50 43,0886912 45 37,5 42,3466213 55 12,5 33,5643714 57 7,5 28,9914815 60 0 0
KONSUMSI A DAN UTILITAS y = 0,327x + 12,992
R2 = 0,0961
0
10
20
30
0 10 20 30 40
Konsumsi Barang A
UTI
LITA
S
Dari hasil hitungan (tabel) dan grafik diatas terlihat konsumen akan memaksimumkan kepuasannya
dengan konsumsi 40 botol minuman A dan 50 botol minumam B, dengan Utilitas sebesar 43,08869
KONSUMSI PRODUK B DAN UTILITASy = -0,0654x + 22,803
R2 = 0,0961
0
10
20
30
0 50 100 150 200
KONSUMSI PRODUKB
UT
ILIT
AS
Henry F Noor 36
Budget Line y = -2,5x + 150
R2 = 1
0
50
100
150
200
0 20 40 60 80Barang A
Bara
ng B
U
01020304050
0 50 100 150 200
UU (A 2/3, B !/3)
c.Yang terjadi akibat perubahan harga produk A dari Rp 10.000 ke Rp 5.000,
adalah penambahan konsumsi, bukan efek substitusi, dan bukan efek income
yaitu konsumsi barang A makin banyak(dari 20 menjadi 40), sedangkan
konsumsi barang B tetap
Q (40A, 50B ) P(20 A,50B )
Henry F Noor 37
Universitas IndonesiaProgram Pasca SarjanaMM Komunikasi
Managerial Economics
Topik :Topik : Elastisitas
Instructor : Henry Faizal [email protected]
Februari 2008
Henry F Noor 38
Elastisitas Penawaran (Es), atau es, atau tsQs=f( P, I) ----> Perubahan Qs, dikarenakan perubahan Harga (P), dan Biaya (Cost)
1. Elastisitas harga----> Perubahan Penawaran karena perubahan harga
a. Barang Substitusi
b. Barang pelengkap (Complement)
2. Elastisitas Biaya -----> Perubahan Penawaran karena perubahan biaya
3. Elastisitas lainnya----> Perubahan Penawaran karena perubahan variabel independent
a. Teknologi b. Sumberdaya(Resources) c lainnya
Elastisitas (Elasticity)
Elastisitas---> Kepekaan ---> Kepekaan terhadap sesuatu Dinotasikan dengan E, atau e (epsilon), atau t (eta), yang diukur dengan koefisien elastisitas
Elastisitas Permintaan (Ed), atau ed, atau tdQd=f( P, I) ----> Perubahan Qd, dikarenakan perubahan Harga(P), dan pendapatan(I)
. Elastisitas harga----> Perubahan Permintaan(Qd) karena perubahan harga (P)
a. Barang pengganti (Substitution)
b. Barang pelengkap (Complement)
2. Elastisitas Pendapatan Perubahan Permintaan(Qd) karena perubahan pendapatan(I)
3. Elastisitas lainnya Perubahan Permintaan karena perubahan variabel independent
a. Iklan b. Biaya c lainnya
Henry F Noor 39
Elastisitas* Harga * Biaya * Income * Teknologi *Iklan * Resource
LabaPerusahaan
(Profit)
Permintaan(Demand)
Penawaran(Supply)
Pendapatan TR = PQ Q -Qd(Demand) dan QS(Supply)
P=TR– TC TC = TFC + TVC bahan baku, teknologi, resource lainnya, iklan dsb)
Dengan demikian terlihat bahwa: Pendapatan dan Profit dipengaruhi oleh harga (P),
Kuantum barang yang terjual (Qd), -------> dipengaruhi oleh Elastisitas
Henry F Noor 40
Koefisien Elastisitas Permintaan(Ed), atau ed, atau td
1. Koefisien Elastisitas Permintaan(Ed), atau ed, terhadap harga (P) adalah ratio antara
prosentase perubahan permintaan (% Qd) dengan prosentase perubahan harga(% P)
Elastisitas PermintaanLainnya
Harga
Pendapatan
Iklan
Edp = % Qd% P
Ed I =% Qd% I
2. Koefisien Elastisitas Permintaan(Ed), atau ed, terhadap Income (I) adalah ratio antara
prosentase perubahan permintaan (% Qd) dengan prosentase perubahan income(% I)
3. Koefisien Elastisitas Permintaan(Ed), atau ed, terhadap variable lain (X) adalah ratio
Antara prosentase perubahan permintaan (% Qd) dengan prosentase perubahan X (% X)
EdX =% Qd%X
Henry F Noor 41
Koefisien Elastisitas Penawaran(Es), atau es, atau ts
1. Koefisien Elastisitas Penawaran(Es), atau ed, terhadap harga (P) adalah ratio antara prosentase perubahan penawaran (% Qs) dengan prosentase perubahan harga(% P)
Elastisitas Penawaran Lainnya
Harga
Biaya
Teknologi
Esp = % Qs% P
Es I =% Qs%Cost
2. Koefisien Elastisitas Penawaran(Es), atau es, terhadap Biaya (Cost) adalah ratio antara prosentase perubahan penawaran (% Qs) dengan prosentase perubahan Biaya(% Cost)
3. Koefisien Elastisitas Pemawaran(Es), atau es, terhadap variable lain (X) adalah ratio antara prosentase perubahan penawaran (% Qs) dengan prosentase perubahan X (% X)
EsX =% Qs%X
Henry F Noor 42
Jenis Elastisitas
dan Pengukurannya
Elastisitas Titik
(Point Elasticity)
Elastisitas Busur
(Arcus Elasticity)Elastisitas silang
(Cross Elasticity)
Elastisitas Tetap
(Constant Elasticity)
Pada satu titik atau harga tertentu
Edp = Q/QeP/P = P
QQP
Antara 2 (dua) titik atau harga tertentu
P1 + P2
Q1 + Q2
QP
= P
(P1 +P2)/2Edp arc =
Q (Q1 +Q2)/2
:
Edp = Q/QeP/P = P
QQP
Dari suatu persamaan
Antar 2(dua) jenis barang
Edc > 0 barang Pengganti
Edc < 0 barang Pelengkap
Edc = Q/QP/P = PL
QQPL
Henry F Noor 43
Contoh:P(Harga) Permintaan(Qd) Elastisitas(Edp)7 1 -6 2 (6/2) (1/1)= 3 -> Perubahan 1% harga akan merubah 3% permintaan
5 3 (5/3) (1/1)= 5/3 _> Perubahan 1% harga akan merubah 5/3 % permintaan
4 4 (4/4) (1/1) = 1 Perubahan 1% harga akan merubah 1% permintaan
Contoh:P(Harga) Permintaan(Qd) Elastisitas busur(Edparc)
5 33 5 (8/8) (2/2)= 1 ---> Perubahan 1% P ---> merubah 1 % Qd1 7 (4/12) (2/2) = 1/3 ---> Perubahan 3% P---> merubah 1% Qd
Misalkan Antara P=5 dan P= 3 P=4, atau turun 20%, dari P= 5, maka Qd = 3,6 atau naik 20% dari Qd=3
Antara P= 3 dan P= 1 P=2, atau turun 33%, dari P= 3, maka Qd = 5,55 atau naik 11%
1.Elastisitas Titik (Point Elasticity) : Menunjukkan elastisitas pada titik tertentu Elastisitas pada tingkat harga tertentu. Edp = Q/Qe
P/P = PQ
QP
2 .Elastisitas Busur (Arcus Elasticity) : Menunjukkan elastisitas permintaan pada jarak (range) antara 2 (dua)
harga tertentu ---> Elastisitas pada jarak harga tertentu.
Edparc = Q (Q1 +Q2)/2
= P1 + P2Q1 + Q2
QP
P (P1 +P2)/2
:
Henry F Noor 44
Contoh .: Fungsi permintaan(Qd) terhadap TV adalah: Qd = f (Pa, Pb, Pc, Pd)
Qy= 100 - 0,5Pa + 0,6 Pb + 0,004 Pc + 0,08 Pd ----> Elastitisitas silangnya ?
Pa: HargaVideo, Pb: HargaRadio, Pc: Harga Handycam, Pd: HargaCD Player
Edca = (dQy/dPa)(Pa/Qy) = -0,5- Barang Complement (pelengkap) Edcb = (dQy/dPb)(Pb/Qy) = 0,6- Barang Substitusi
Edcc = (dQy/dPc)(Pc/Qy) = 0,004 - Barang Substitusi Edcd = (dQy/dPd)(Pd/Qy) = 0,6 ----> Barang Substitusi
3. Elastisitas Tetap (Constant Elasticity) : Menunjukkan elastisitas pada fungsi permintaan tertentu yang
besarnya tetap (konstan)
Edp = Q/Qe
P/P = PQ
QP
Fungsi permintaan (Qd) terhadap suatu barang adalah : P = 50 -2Q. Berapa Elastistas permintaan (Edp) ?
Jawab: P =50 - 2Q P/Q= -2 dQ/dP= 1/(-2) = -0,5 Edp = (P/Q) Q/P= -0,5 P/Q
Misalkan P = 30 Q = 0,5(50 -30)=10 Edp = (P/Q) Q/P= (30/10) (-0,5)= -1,5
Elastisitasnya adalah konstan = -1,5 Bukti: Bila P =30, maka 30 = 50 -2Q 2Q = 20
Q =10 Bila harga (P) dinaikkan menjadi 31,5 atau naik 5 %, maka :
Jumlah permintaan(Qd) adalah 31,5 = 50 -2Q 2Q = 18,5- Q = 9,25 (turun 7,5%)
Bila harga(P) diturunkan menjadi 27 atau turun sebesar 10% P =27, maka ---> 27 = 50 -2Q
2Q = 23 Q =11,5 (naik 15%)
4. Elastisitas Silang (Cross Elasticity) Menunjukkan elastisitas permintaan terhadap suatu barang,
dikarenakan harga barang lain berubah(barang sustitusi atau barang pelengkap)
Elastisitas untuk barang Substitusi > 0 Sedangkan Elastisitas untuk barang Pelengkap < 0
Edc = Q/QP/P = PL
QQPL
PL:Harga barang lain
Henry F Noor 45Contoh: Bila proporsi nilai Lampu Taman terhadap Rumah di komplek Kayangan adalah 0,5%, dan Elastisitas
permintaannya 8,0 maka Elastisitas Turunan lampu Taman Rumah komplek Kayangan tsb adalah 8 X 0,5% = 4%
Contoh 2: Perusahaan Sepatu CIBADUYUT tahun 1997 menjual sepatu Bola dengan Harga Rp 60.000 perpasang, dengan
Volume Penjualan 10.000 pasang perbulan. Sementara Saingannya Perusahaan sepatu CIBEUREUM, pada bulan Agustus
1997 menurunkan harga jualnya dari Rp 65.000,- menjadi Rp 55,000,-
Akibat dari penurunan harga CIBEUREUM ini Volume penjualan CIBADUYUT pada bulan September 1997 turun menjadi
hanya 8.000 pasang. Dari diatas, SDR diminta menghitung :
a) Elastisitas Silang (Cross elasticity) permintaan antara Sepatu CIBADUYUT dan CIBEUREUM
(Asumsi harga jual CIBADUYUT tetap), dan apa arti angka tsb ?
b) Berapa sebaiknya harga jual yang ditetapkan CIBADUYUT saat ini agar Volume penjualannya bisa naik lagi menjadi 10.000
pasang, bila Elastisitas Silang antara CIBADUYUT dan CIBEUREUM adalah 2,0
Jawab
a) Elastistas Silang pemintaan antara CIBADUYUT dan CIBEUREUM ----> Edc X; Cibaduyut, Y; Cibeureum
Edcx = (dQy/ dPx) (Px / Qy) = (10.000 - 8.000) /(65.000 - 55.000) X (65.000) / (10.000) = (2000)/ (10.000) X 6,5 = 1,3
Artinya : Perubahan 1 % harga CIBEREUM, akan mmengakibatkan perubahan permintaan Cibaduyut sebesar 1,3%
b) Harga jual dari CIBADUYUT agar volume penjualannya naik menjadi 10.000 pasang.
Edcy = (dQx/ dPy) (Py / Qx) = 2,0 ------> Py =Rp 55.000 -----> 2,0 = (10.000 - 8.000)/ (dPy) X (55.000) / (8.000)
2,0 = (2.000) / (dPy) X (55.000) / (8.000)-----> 2,0 = (55.000) / 4 (dPy) ----> 8 dPy = Rp 55.000 ----> dPy = Rp 6.875
Dengan demikian maka besarnya potongan harga agar penjualan meningkat menjadi 10.000 pasang adalah Rp 6.875
Maka harga jual sepatu CIBADUYUT untuk menaikkan Volume penjualan adalahRp 60.000 -Rp 6.875 = Rp 53.125
5. Elastisitas Turunan (Derived Elasticity) : Menunjukkan elastisitas permintaan terhadap suatu barang pelengkap,
dikarenakan permintaan barang utamanya berubah---> Edd. = Edp X P Edd: Elastisitas Turunan
Edp= Elastisitas Permintan barang Utama P=Proporsi barang pelengkap
Henry F Noor 46
Dimensi Waktu dan Permintaan
Dalam melihat perubahan permintaan, perlu diperhatikan dimensi waktu perubahan tsb.
Perubahan dengan dimensi Jangka Pendek
Perubahan dalam Jangka pendek, seperti peristiwa budaya, agama dsb, biasanya bersifat temporer
(Sementara), sehingga perusahaan tidak perlu menanggapinya dengan merubah kapasitas atau memper
Luas pabriknya, tetapi cukup ditanggapi dengan pengaturan Inventory yang lebih baik.
Perubahan dengan dimensi Jangka Panjang Perubahan dalam Jangka panjang, seperti perubahan Selera onsumen, perubahan Teknologi, perubahan
pendapatan, perubahan Struktur penduduk, dsb biasanya tidak bersifat temporer. Oleh karena itu,
perusahaan perlu menanggapinya dengan merubah kapasitas atau memperluas pabriknya, tidak cukup
dengan hanya pengaturan Inventory yang lebih baik.
Prinsip Percepatan“Bila permintaan untuk suatu produk akhir (FINAL Goods), maka permintaan untuk suatu barang dan jasa guna menghasil
kan produk akhir tsb, akan meningkat lebih cepat, dan sebaliknya”
Contoh:
Bila permintaan terhadap barang barang industri (Pabrik) meningkat, maka permintaan akan barang modal dan bahan baku
untuk menghasilkan barang pabrik tsb akan meningkat lebih cepat.
Keterbatasan prinsip Percepatan
1. Hanya berlaku bila Industri sudah Full Capacity
2. Tidak ada lompatan Teknologi
3. Kenaikan permintaan Final Goods, bukan gejala sementara
Henry F Noor 47
Q
P
Q
PD
Ep = 0Inelastis Mutlak
Inelastis Sempurna
Q
P
Q
P
Q
P
D
D
D
D
Ep = 1 Unitary Elastis
Ep < 1In Elastis
Ep = Elastis Mutlak
Elastis Sempurna
8
Ep> 1 Elastis
Kurva permintaan dan Koefisien Elastisitas
Henry F Noor 48
Faktor- faktor yang mempengaruhi Elastisitas Permintaaan
1.Ada tidaknya barang Substitusi Bila harga barang Utama naik, konsumen membeli barang substitusi
dan sebaliknya. Barang yang ada substitusinya mempunyai permintaan yang cenderung elastis
2. Tingkat Pendapatan (Income) konsumen * Barang Normal * Barang Inferior
Bila pendapatan Konsumen relatif rendah, maka permintaan cenderung Elastisita, dan sebaliknya
3. Jenis Barang Konsumsi yang diminta * Primer * Sekunder * Tertier
4. Waktu/Periode Pengamatan -----> Jangka Pendek cenderung inelastis, dan Sebaliknya
Faktor- faktor yang mempengaruhi Elastisitas Penawaran
1.Ada tidaknya barang Substitusi : Bila harga barang Utama naik,maka penawaran barang substitusi juga
akan naik dan sebaliknya Barang yang ada substitusinya mempunyai penawaran yang cenderung elastis
2. Biaya(input) dan Skala produksi Bila biaya naik, penawaran cenderung menurun dan sebaliknya
3. Jenis Barang yang ditawarkan * Primer * Sekunder * Tertier
4. Waktu/Periode Pengamatan Jangka Pendek cenderung inelastis, dan Sebaliknya
5. Teknologi Produksi Makin sulit teknologi, penawaran makin elastis, dan Sebaliknya
Henry F Noor 49
Hal penting bagi Manejemen Perusahaan
1. Pendapatan (TR) akan terus meningkat, jika penurunan harga masih terbatas pada daerah elastis
Walaupun harga jual/unit turun, pendapatan masih bisa terus ditingkatkan sepanjang IMR >0
2. Pendapatan (TR) akan menurun, jika harga/ unit turun, sehingga menyebabkan MR < 0
3. Sepanjang suatu barang mempunyai elastisitas > 1, walaupun harga jual/unit turun, TR masih bisa
ditingkatkan dengan jalan meningkatkan volume penjualan
4. Bila suatu barang mempunyai elastisitas =1, maka peningkatan produksi harus dihentikan, karena
akan menurunkan TR
5. Bila suatu barang mempunyai elastisitas <1, maka satu satunya jalan untuk meningkatkan TR adalah
dengan meningkatkan harga jual.
Q
PR
A
B C
PR = PQ + QR
PR : effek dari perubahan harga terhadap permintaanPQ : effek dari perubahan Income terhadap permintaan QR : effek Substitusi konsumsi dari barang Y ke barang X Harga X turun, sedangkan pendapatan tetap. Ep = kx EI + (1-kx) Es -----> Ei : Elastisitas Income
Es : Elastisitas Substitusikx: Porsi Income untuk x
(1-kx) : Porsi Income untuk barang lainBarang X
Barang Y Perubahan Pendapatan dan Elastisitas Permintaan
Henry F Noor 50
Soal
1.Bila diketahui fungsi permintaan (demand) dari suatu produk adalah:Qd= 84-p2 dan fungsi
pe nawa
ran QS= p + 4 p2 SDR ditanyakan: a. Elastisitas Permintaan dsn Penawaran b. Komentar
atas hasilnya2 .Bila diketahui fungsi permintaan (demand) dari suatu produk adalah:Qd= 16- 2p dan fungsi
penawaran QS= p + 1/4 p2 SDR ditanyakan: a. Elastisitas Permintaan dan Penawaran
b. Berapa Elastisitas Permintaan pada P=3 ? c. Berapa Elastisitas Penawaran pada P=2 ?
3. Bila kenaikan harga BBM 10%, dari Rp 1450 mnyebabkan kenaikan permintaan BBG sebesar 20%
Dari diatas, SDR diminta menghitung :
a) Elastisitas Silang (Cross elasticity) permintaan antara SBBM dan BBG
b) Berapa sebaiknya harga jual BBM yang ditetapkan pemerintah agar Konsumsi BBG meningkat 2(dua)
kali lipat dari sekarang, sehingga program langit biru di Kota besar Indonesia bisa diwujudkan.
4. Bila kenaikan harga daging 20%, dari Rp 35.000/kg mnyebabkan kenaikan permintaan telur sebesar
40% dari yang sekarang 40 ton perhari, SDR diminta menghitung :
a) Elastisitas Silang (Cross elasticity) permintaan antara daging dan telur
b) Berapa sebaiknya harga jual telur yang sesuai, agar impor daging bisa dikurangi 20% (Asumsi Impor
daging nasional adalah 30% dari kebutuhan)
Henry F Noor 51
Soal No 5
Sebuah perusahaan elektronik memperkenalkan produk barunya (X), semenjak tahun yang lalu.
Dari hasil penelitian pasar didapatkan fungsi permintaannya (QX ; dalam ribuan) adalah sbb:
QX = -190,1366 – 1,0475 Px + 3,9824 Ax + 3,6145 Y + 1,8794 PS
Dimana: Px : Harga produk X/unit (Rp) Ax: Biaya iklan perbulan (Rp)
Y : Income/capita (Rp 000) Ps : Harga produk saingan/unit(Rp)
Bila biaya produksi produk (Cost) tsb adalah : Rp 25.000/unit
Harga jual (Price) produk tsb adalah : Rp 48,880. Biaya iklan (Ax)bulan ini adalah Rp 36.000.000
Harga produk saingan(PS) adalah: Rp46.860/unit. Berdasarkan informasi diatas,
SDR ditanyakan:
a. Elastistas permintaan produk X (Harga, pendapatan dan Silang). Beri komentar atas hasil
perhitungan SDR !
b. Pada harga jual(Px) dan Penjualan (Qx) berapa , agar pendapatan perusahaan Maximum ?
Tunjukkan perhitungan dan komentar SDR !
c. Pada harga jual(Px) dan Penjualan (Qx) berapa , agar profit perusahaan Maximum ?
Tunjukkan perhitungan dan komentar SDR !
Henry F Noor 52
Universitas IndonesiaProgram Pasca SarjanaMM Komunikasi
Managerial EconomicsTopik :Teori Produksi
Instructor : Henry Faizal [email protected]
Februati 2008
Henry F Noor 53
Memilih kombinasi input
untuk menghasilkan output
dengan : Produktivitas
dan Efisiensi tinggi
Menentukan tingkat output
yang optimal untuk tingkat
permintaan tertentu:
1. Apa perlu ekspansi ?
2. Bagaimana caranya ?
Memilih teknologi yang tepat dengan
kondisi perusahaan
1. Accessibility
2. Affordability teknologi
TeoriProduksi
Dari sudut manejerial, kegiatan produksi tidak hanya merubah suatu produk menjadi produk lain
yang lebih tinggi nilainya, tetapi juga meliputi aspek lain yang terkait agar dicapai produksi yang
optimal dengan biaya yang minimal
Fungsi Produksi: Menunjukkan hubungan antara INPUT dan OUTPUT (Q)
Menunjukkan Skala hasil yang didapat (Return To Scale)
Menunjukkan hubungan salah satu input dengan hasil (Return To Factor)
Q = f(INPUT) Q = f (Bahan Baku, Teknologi, Manejemen, etc)
Q =f (K, L) K : Capital L : Tenaga Kerja
Henry F Noor 54
Penyajian Sistem/fungsi Produksi :Untuk keperluan manejerial, fungsi produksi dapat disajikan dalam
bentuk 1. Tabel Produksi 2. Grafik Produksi
Contoh: Tabel Produksi ---> Q =f (K,L)
INPUT
INPU
T
KL 1 2 3 4 …….n
1234.n
5 15 35 4712 31 49 5835 48 59 6848 59 67 77
Contoh: Grafik Produksi ---> Q =f (K,L)
INPUT K
INPUT L
Produksi
Return To Factor: dapat digunakan untuk melihat hubungan antara OUTPUT yang dihasilkan dengan
berbagai tingkat pemakaian salah satu input.
Q= f(K,L, K =C) atau Q= f(L /K =C) Pemakaian input L dengan K tetap
Q= f(K,L, L =C) atau Q= f(K /L =C) Pemakaian input K dengan L tetap
Dapat dikembangkan menjadi Total Produk (TP), Rata-rata Produk (AP), dan Marjinal Produk(MP)
Untuk Input factor ini juga berlaku Law Of Deminishing Return
Henry F Noor 55
Tabel
Tingkat Produksi (Q) dengan pemakaian input L yang berubah( 1 s/d 10 ),
dengan input K tetap (K=3), dapat dlihat seperti berikut:
0
20
40
60
80
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
L Q
-20
0
20
40
60
80
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
L
Q
MPL
Strategi Produksi1.Teruskan penambahan input,
bila MP > 0
2. Hentikan penambahan nput,
bila MP = 0
Input (K,L) Total Prod MP APK=3, L berubah Q (Qi -Qi-1) (Q/Input)
TP=Q MPL APL
1 10 0 10,00002 25 15 12,50003 37 12 12,33334 47 10 11,75005 55 8 11,00006 60 5 10,00007 64 4 9,14298 63 -1 7,87509 61 -2 6,777810 58 -3 5,8000
Henry F Noor 56
ISOQUANT dan Substitusi Input Factor
ISOQUANT:Kurva yang menunjukkan kesamaan jumlah (kuantitas) produksi pada berbagai kombinasi
penggunaan Input (berbagai tingkat biaya)
Substitusi Input Factor: adalah penggantian penggunaan/pemakaian input produksi, karena tujuan atau
Alasan tertentu (Kelangkaan, kualitas, biaya, dsb)
Menentukan bentuk ISOQUANT dari sistem produksi
Imperfect SubstitutionDiminishing substitutability
Q2Q1
Q3
L
K
Perfect ComplementPerfect Substitution
Q1 Q2
Q3Q = 2
Q = 1
Q = 3
Premium
Gas Rangka
Roda
MRTS= dK/ dL-> Untuk mempertahankan tingkat Prod yang sama---> Slope ISOQUANT
MRTS= MPk / MPL
Slope ISOQUANTsama
dengan Ratio dari Marginal
Produk Faktor (input prod)
Henry F Noor 57
Pendapatan dan Biaya sebagai pertimbangan kebijakan Produksi
Analisis didasarkan pada analisis Marjinal Revenue Produk dari input x (MRPx)
MRPx = MPx X MR MPx: Marjinal Produk input X MR : Marjinal Revenue
MR Q : Marjinal Revenue dari Out Put MCQ : Marjinal Cost Out Put
Optimasi penggunaan suatu input faktor produksi
MCQ = MRQ
MRQ= Px / MPx Px = MRq X MPX
Px = MRPx
Kombinasi Optimal penggunaanberbagai input faktor produksi
MPyPy
MPxPx
=
Input Y
Input X2 4 6
6
4
2
E2 =200.000
E3 =300.000
E1 =100.000
ISOCOST
x
y
Henry F Noor 58
Return To Scale (Skala Produksi = Ratio penambahan input dengan penambahan Out Put)
Penentuan Skala Produksi yang optimal dapat dilakukan dengan menggunakan kurva
ISOQUANT dan IS0COST, kemudian melihat ratio (proporsi) penggunaan INPUT dan OUTPUT
Output
InputInput(biaya)
Output
Input
Output
Increasing Return To Scale Decreasing Return To ScaleConstant Return To Scale
Q = f (xyz) hQ = f (kX, kY,kZ)
Return ToScale:
1. Decreasing bila h< k
2. Constant bila h= k
3. Increasing bila h> k
Contoh: Misalkan Fungsi Produksi adalah Q= 4x + 5 Y+ 3Z mis x= 1, Y=2, Z=3,- Q=4(1) + 5(2)+3(3) =23
Bila Input ditingkatkan 3(tiga) kali semula k=3, maka Q = 3 x4(1) +3x 5(2) +3x 3 (3) =69
Dengan demikian maka h= 69/23 =3 h = k Fungsi Produksi diatas adalah Constant Return To Scale
h :Proporsi kenaikan Output
k :Proporsi kenaikan Input
Henry F Noor 59
Fungsi Produksi yang Seragam dan Tidak Seragam
1. Fungsi Produksi yang Seragam (Homogeneous Production Function)
Adalah fungsi produksi yang perubahan penggunaan input proporsinal dengan perubahan
OutPut Bila fungsi produksi linier atau faktor input berpangkat satu Contoh: Q = 2x + 3Y +5Z
2. Fungsi Produksi yang Tidak Seragam ( Nonhomogeneous Production Function)
Adalah fungsi produksi yang perubahan penggunaan input, tidak proporsinal dengan perubahan
OutPut - Bila fungsi produksi linier atau faktor input berpangkat tidak sama dengan satu
Contoh: Q = 2x2 Y0.5 3Z0,7
Tingkat Keragaman Fungsi Produksi (Degree of Homogeneous)
Q = axp Yq b Zr h Q = k ( axp Yq b Zr)= a(kx)p(ky)q(kz)r
hQ = kn f(X,Y,Z) n adalah tingkat keseragaman fungsi produksi
Henry F Noor 60
Fungsi Produksi berdasarkan data Empiris
Menggunakan fungsi Cobb -Douglas (seperti halnya fungsi biaya ), sebagai berikut:
Long RunCobb-Douglas
Short RunCobb-Douglas
Short RunCubic
1. Total Product Q = KL Q = L Q =AL 3 + BL2
2. Marginal Product MPk=
(Q/K) MPL = (Q/L) 3. Avarage Product of Labor APL = L (-1) APL = AL2 + BL
4. OutPut Elacticity
MPL = L (-1) MPL=3 AL2 +
2BL
Ek =
EL =
6. Restriction Parameter 0< < 1 0< < 1
>00<< 1
5. Diminishing Return throughout Beginning at Lm=-B/3A
A < 0B > 0
Henry F Noor 61
Contoh:
Sebuah usaha perkebunan mempunyai fungsi produksi untuk Kelapa Sawit sbb Q= KL -0,8 K2 -0,2L2
dimana K: Kapital L: Tenaga Kerja Q: Output
SDR diminta untuk :
a. Membuat Tabel dan Kurva produk Total dan rata rata, jika K=10, dan L berubah
b. Berapa jumlah Q pada produk rata rata maksimum (dengan K=10) ?
C. Membuat grafik produk rata rata marjinal, jika n K=10 dan kurva produk marjinal L berbentuk garis
lurus, dengan intercept =10 untuk L=10 . Berapa L agar produk marjinal MPL =0 ?
Jawab a
Berdasarkan data diatas, dapat dibuat Tabel dan Kurva, MPL dan APL sbb:
I nput (K,L) Total Prod MP AP
K=10, L berubah Q (Qi - Qi- 1) (Q/ I nput)
TP=Q MPL APL
0 - 80,00 0,00 0,0000
5 - 35,00 11,25 - 7,0000
10 0,00 7,00 0,0000
15 25,00 5,00 1,6667
20 40,00 3,00 2,0000
25 45,00 1,00 1,8000
30 40,00 - 1,00 1,3333
35 25,00 - 3,00 0,7143
Kurva Total Prod (Q)y = -0,2x2 + 10x - 80
R2 = 1
-100,00
-50,00
0,00
50,00
100,00
0 10 20 30 40
Input L dengan K=10
Out
put (
Q)
Henry F Noor 62
Kuva Marjinal Produk ( MPL)
y = -0,4449x2 + 2,7872x + 1,7098
R2 = 0,6242
-10,00
0,00
10,00
20,00
0 2 4 6 8 10
Input L (interval5)dengan K=10
MP
LKurva produk rat rata (APL)
y = -0,1452x2 + 1,931x - 4,9214
R2 = 0,3246
-10,0000
-5,0000
0,0000
5,0000
0 2 4 6 8 10
Input L (interval 5)dengan K=10
AP
L
Jawab b
Berdasarkan data diatas, terlihat pada tabel dan grafik produk rata rata (APL), maksimum adalah 2,
dan tercapai pada input K=10 dan L=20
Jawab c : Grafik produk rata rata marjinal, jika K=10 dan kurva produk marjinal L berbentuk garis
lurus, dengan intercept =10 untuk L=10 . Jumlah L agar produk marjinal MPL =0, adalah sbb:
Kurva MPL y = -1,2173x + 8,3839
R2 = 0,4068
-10,00
0,00
10,00
20,00
0 2 4 6 8 10
Input L (interval 5)dengan K=10
MP
L
Jumlah L (Tenaga kerja) yang digunakan agar
MPL =0, adalah setelah 25 orang
--> Stop tambahan tenaga kerja setelah 25 orang
Henry F Noor 63
Contoh:
PT ABC adalah sebuah industri keramik untuk kerajinan rakyat, yang saat ini mempekerjakan 20 (dua puluh)
orang tenaga kerja. PT ABC hanya mempertimbangkan 1(satu) jenis input yang merupakan biaya Variable, yaitu
Tenaga kerja dengan upah Rp 6000 perhari. Produk rata rata
pertenaga Kerja (APL) adalah 30 unit. Pada penambahan tenaga kerja yang ke 20 (dua puluh), terjadi tambahan
Output sebesar 12 Unit (MPL) =12 . Pada PT ABC total biaya tetap (TFC) adalah Rp 36000000
Sehubungan dengan hal diatas, SDR ditanyakan:
a. Biaya Marjinal (MC) dan biaya variable rata rata (AVC) jangka pendek
b. Besarnya Output(Q) yang dihasilkan PT ABC
c. Biaya Total rata rata (ATC) jangka pendek
d. Elastisitas Biaya jangka pendek
Jawab
Marjinal Cost MC= (TVC)/Q TVC= W X L = 60 X 1 =60 Q= MPL X L= 12
a). MC= (60)/(12) = 5 Biaya marjinal jangka pendek $ 5/unit
Biaya variabel rata rata AVC= TVC/Q - TVC=W X L =60 X 1 = 60 Q= APL X L = 30
b) AVC= 60/30 = 2 Biaya variable rata rata jangka pendek $2
c) Tingkat OutPut yang dihasilkan (Q)= APL XL = 30 X20 = 600 unit
Elastisitas Biaya (Ec)= MC/ATC MC= $5
ATC =TC/Q = (TFC + TVC)/Q= (TFC + AVC XQ)Q =(3600 + 2X 600)/Q= 4800/600 = 8
Elastisitas Biaya Produksi = MC/AVC = 5/8= 0,625