Pojok Manajemen :PIMPINAN HARUS TERAPKANMIRACLE2 Suara Pekerja :
SANKSI EfEK jERA KAPAN?3www.pertamina.com
Terbit Setiap Senin
18 Oktober 2010NO. 42 TAHUN XLVI
12 HalamanLugas dan Informatif
demi indonesia emasdi sea games 2011
foto
: K
UN
/Dok
. Per
tam
ina
Ketua Umum PBSI jend. (purn) joko Santoso menandatangani MoU pembinaan atlit bulutangkis dengan Pertamina . Tampak Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan (kanan), Ketua KONI Rita Subowo, Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar, dan Menpora Andi Malarangeng menyaksikan penandatanganan tersebut, (12/10).
Pertamina bersama dengan 56 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya menyatakan siap mendukung atlit Indonesia meraih juara umum pada SEA GAMES 2011, melalui “Program Indonesia Emas 2011”. Pertamina akan memberikan bantuan pembinaan kepada atlit bulutangkis dan sepakbola.
JAkArTA – Komitmen dan dukungan tersebut ditandai dengan penandatangani no ta kesepahaman (MoU) dengan 27 induk cabang olah raga, disaksikan Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar dan Menpora Andi Mallarangeng, di Kantor Kementerian BUMN, jakarta, Selasa (12/10).
Dalam MoU tersebut, BUMN akan memberikan bantuan pembinaan atlit dalam bentuk sponsorship yang saling menguntungkan berlandaskan prinsip korporasi dan pro
fesionalisme. Sedangkan pihak Induk Organisasi Olahraga akan menggunakan simbol perusahaan BUMN dalam atribut atlit yang dibinanya.
Dukungan BUMN untuk pembinaan cabangcabang olah raga sesuai dengan “Program Indo nesia Emas 2011” yang diinstruksikan Presiden RI. Diharapkan Indonesia dapat menjadi juara umum SEA Games 2011 dengan perolehan sekitar 150 medali Emas termasuk medali emas pada cabang sepak bola.
Pada SEA Games ke26, Pertamina menjadi penanggungjawab pembinaan cabang olah raga Bulu Tangkis dan Sepak Bola. Beberapa BUMN yang mendapat amanat pembinaan cabang olah raga, antara lain PT Telkom (Balap sepeda dan sepak bola), Bank Mandiri (Sepak bola), Bank BRI (Karate), Bulog (Sepak Takraw), Garuda Indonesia (Tennis Lapangan), PLN (Catur), Semen Gresik (Bulu Tangkis), jamsostek (Senam), PT Kereta Api (Angkat
Besi), Pupuk Sriwijaya (Tinju), PTPN IXIV dan PT RNI (futsal), PT PGN (Bowling), jasa Marga (Renang), Krakatau Steel (Basket).
Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar berharap BUMN yang diberi kepercayaan dapat berpartisipasi dan berperan serta secara aktif dalam upaya pembinaan dan pengembagnan bidang olahraga yang dibinanya. Pada jangka panjang diharapkan melahirkan atlitatlit, maupun para pelatih nasional yang berkualitas dan mampu mengharumkan nama bangsa dan negara di kancah olahraga. “Kunci terpen ting dari pelaksanaan kerjasama ini adalah implementasi, bukan sekedar pada tatanan konsep semata,” ujarnya.
Sementara itu Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan, berharap agar kerjasama ini memiliki nilai lebih, tidak sekedar pembinaan atlit , namun melahirkan kerjasama sponsorship yang saling meng untungkan berlandaskan prinsip korporasi dan pro fesionalisme.
Mustafa Abubakar menegaskan kepada pihak Induk Organisasi Olahraga akan menggunakan simbol perusahaan BUMN dalam atribut atlit yang dibina. Komitmen ini bukti nyata BUMN dalam memajukan bangsa. Ini menjadi bagian dari sinergi BUMN dengan mitra strategis.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olah raga Andi Mallarangeng menyatakan, menyambut baik BUMN turut memberi sumbangsih guna mening katkan prestasi para olah ragawan. “Saya berharap, BUMN men jadi contoh bagi perusahaan swasta untuk ter libat dalam memajukan olahraga nasional,” cetusnya.
“Sebagai fasilitator antara BUMN dan PB, saya dengan Ketua Umum KONI Pusat, akan mengawasi penuh jalannya kerjasama ini. Tentu saja tetap akan dievaluasi siapa yang jalan dan yang tidak, agar partnership ini bisa lebih baik lagi,” tegas Andi.MPNDJ
kUNJUNGI
UNTUk PENGISIAN CODE OF CONDUCTLt. Ground Gd. Utama kantor Pusat
18 - 22 Oktober 2010
MANAJEMEN 2No. 42Tahun XLVI, 18 Oktober 2010POJOk
Pimpinan Harus Terapkan MIRACLE
kata Pengantar: Di berbagai kesempatan Direktur Utama Pertamina karen Agustiawan selalu memberikan semangat kepada seluruh pekerja Pertamina, terlebih kepada para caloncalon pemimpin masa depan Pertamina. Penekanan yang
dikobarkan Dirut yakni menjadi perusahaan kelas dunia, yang sudah menjadi tanggung jawab seluruh insan Pertamina. Berikut paparan Dirut pada saat penutupan PPEP VI belum lama ini.
jika diibaratkan sebuah perahu yang besar, saudarasaudaralah para pengayuh dayung yang menentukan cepat atau lambatnya perahu ini berjalan. Sementara kami jajaran direksi, memikirkan ke arah mana perahu ini akan kita jalankan. Adalah tanggung jawab dan tugas kita semua, baik Direksi maupun pekerja Pertamina untuk dapat mewujudkan visi Pertamina menjadi perusahaan minyak kelas dunia.
jika anda semua dapat mengayuh dayung perahu ini dengan cepat dan penuh semangat, maka akan semakin cepat kita sampai kepada tujuan kita bersama. Maka dari itu, sebagai pemimpinpemimpin Pertamina dan calon pemimpin Pertamina, seluruh pekerja Pertamina harus memiliki jiwa yang kuat untuk dapat mengobarkan semangat akselerasi transformasi kepada lingkungan kerjanya.
Seperti yang sudah pernah saya paparkan bahwa terdapat 10 prioritas akselerasi transformasi yang harus benarbenar diimplementasikan. Setidaknya untuk mengejar dan mempercepat transformasi kita sampai
dengan lima tahun mendatang.Selain itu, kepada para lulusan PPEP harus
memahami betul karakter TIMORCORA yang sekarang sudah disesuaikan menjadi MIRACLE, yaitu Motivator, Inspirator, Role Model, Agent of Change, Competence & Courage, Learner, dan Ethical). Dan yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa tata nilai 6C yang menjadi pedoman dalam kita bekerja, harus senantiasa menjadi way of life dari kita semua.
Tahun 2010 dapat dikatakan sebagai tahun yang penuh tantangan bagi kita semua. Memang, secara operasional, kinerja saudarasaudara semua secara umum, termasuk penerapan HSE kita sudah mampu mencapai target. Bahkan tidak sedikit yang melampaui target.
Meski demikian, kita harus tetap optimistis, bahwa di tahun 2011 nanti, dengan melakukan akselerasi transformasi di Pertamina dan penyusunan program kerja maupun pencapaian target yang lebih realistis, Pertamina akan jauh lebih baik dari kondisi saat ini.
Pada beberapa kesempatan saya selalu sampaikan, bahwa ada dua bagian penting yang menjadi aspirasi saya dalam lima tahun mendatang. Pertama adalah kita harus menjadi operator yang safe dan excellent dalam semua bidang. Dan yang kedua, tiaptiap Direktorat harus mampu mendeliver ideide radikal yang mampu membawa pertumbuhan baru serta mempercepat bisnis kita di seluruh bidang. Meski demikian, safety harus tetap menjadi prioritas utama kita.
Semoga apa yang telah dan akan kita lakukan ke depan untuk Pertamina, akan mampu membawa manfaat yang lebih besar lagi bagi kehidupan seluruh umat di negeri kita, khusunya bagi para insan Pertamina.MPIk/NDJ
No. 42Tahun XLVI, 18 Oktober 2010SUArA PEkErJA 3
Rubrik Suara Pekerja dilahirkan untuk menampung aspirasi pekerja Pertamina. Melalui rubrik ini diharapkan dapat tercipta komunikasi dua arah antara pihak manajemen dan pekerja. Rubrik ini terbuka bagi seluruh pekerja yang hendak menyampaikan aspirasinya dan tidak didominasi oleh pihak manapun.
Aspirasi disampaikan dalam bentuk artikel dengan ukuran huruf 12, spasi 1,5 maksimal 2,5 halaman A4. Artikel dikirimkan ke redaksi melalui email: [email protected]. Artikel yang dikirim menjadi milik redaksi dan pemuatannya menjadi kewenangan redaksi. Artikel yang dikirimkan tidak boleh memuat makian dan hujatan. Kritik dan saran yang dilontarkan demi kebaikan Pertamina disampaikan secara sopan dan elegan.•(Red)
EditorialBerhemat Total SANKSI EFEK JERA KAPAN?
Alfakhri Nukum SananyNopeg. 711903
Pelaksanaan Public Service Obligation (PSO) versi baru tak berarti berlimpah laba. Malah tahun 2009 saja, PSO oleh Pertamina mengalami kerugian Rp 6,9 triliun. Soal ini kita angkat, karena saat Pemerintah selaku pemegang saham meminta target dividen tahun 2010 di atas kesanggupan Pertamina, Rp 13,5 triliun, kita jadi ingat betapa banyak faktorfaktor yang menyedot peroleh keuntungan Pertamina dari sektor hulu. Kerugian PSO berkaitan dengan kebijakan DPR dan Pemerintah dalam penetapan keuntungan (Alpha) yang seharusnya diperoleh Pertamina.
formula Harga patokan BBM PSO = MOPS + Alpha dimana MOPS (Mean of Platts Singapore) yaitu harga indeks minyak di Singapura yang mencerminkan transaksi jual beli produk minyak. Sedangkan Alpha adalah biaya distribusi plus margin dimana harga jual eceran sudah termasuk dengan PPPKB 5% kecuali minyak tanah, dan PPN 10%.
Mungkin untuk daerahdaerah mudah seperti di kotakota besar Medan dan kotakota di Pulau jawa, besaran Alpha masih menyisakan laba. Tetapi untuk daerahdaerah yang sulit dan terpencil, biaya pendistribusian lebih besar lagi, sehingga sulit memperoleh keuntungan. Sehingga akumulasinya adalah kerugian.
Pertamina untuk tahun 2010 kemarin, sempat mengusulkan besaran Alpha Rp 662 per liter. Dengan besaran ini, dengan ICP yang ada pada saat itu dan kurs yang dipakai saat itu Pertamina bisa menghindari kerugian. Namun, DPR malah menyetujui besaran Alpha Rp 556 per liter, sehingga Pertamina tetap merugi.
Kerugian Pertamina juga “disokong” oleh penjualan Elpiji 12 kg dan 50 kg yang harganya masih di bawah harga keekonomian. Ketika belum lama ini Pertamina mengusulkan kenaikan harga Elpiji biru ini, DPR dan Pemerintah justru lebih dahulu menyetujui kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL), dan menyarankan Pertamina menahan rencana kenaikan harganya itu.
Sebetulnya, dari kinerja operasi profit – terutama dari sektor hulu – keuntungan Pertamina lebih dari angka Rp 13,5 triliun. Tapi – ya itu tadi – dipengaruhi faktor kerugian dalam pelaksaaan PSO, kerugian penjualan Elpiji biru, dan pengaruh kurs dan harga ICP (Indonesia Crude Price), maka patokan target profit itu adalah Rp 13,5 triliun.
Dalam kondisi seperti itu, Pertamina melakukan cut cost untuk menunjukkan gesture bahwa perusahaan ini sudah efisien. Pertamina terus mengetatkan ikat pinggang, seperti menghilangkan biayabiaya seremonial, menunda perjalanan dinas yang tidak berkaitan langsung dengan transaksi bisnis, serta menghapus duplikasiduplikasi biaya di setiap fungsi.MP
Dalam Media Pemasaran BBM Retail Region I terbitan Agustus 2010, terdapat tulisan tentang Pertamina Terapkan Sanksi Disiplin. Pada tulisan tersebut dijelaskan bahwa dalam era transformasi saat ini, perusahaan terus melakukan pembenahan di segala sektor, termasuk fungsi Suplai & Distribusi dan Marine, yaitu pola distribusi BBM. Dalam hal ini, para pekerja maupun pekerja pimpinan dituntut untuk meningkatkan kemampuan dan improvisasi.
Perusahaan memberikan reward kepada pekerja maupun pekerja pimpinan yang melakukan peningkatan dan prestasi di dalam melaksanakan tugas untuk membangun perusahaan menjadi lebih baik, sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap transformasi. Di sisi lain, juga ada punishment yang diberikan kepada pekerja maupun pekerja pimpinan yang melakukan pelanggaran, penyelewengan, dan penyalahgunaan wewenang/ jabatan, sehingga menyebabkan kerugian Perusahaan.
Sesuai imbauan Direktur Utama Pertamina bahwa bagi pekerja maupun pekerja pimpinan yang tidak mendukung transformasi ada dua pilihan. Pilihan tersebut adalah menyingkir atau disingkirkan. fungsi S&D dan Marine Region I mendukung penuh transformasi ini.
•••Berkaitan dengan hal tersebut di atas, kondisi
perusahaan saat ini telah banyak terjadi penyimpangan dan penggelapan BBM yang mengakibatkan kerugian perusahaan. Sebagai komitmen manajemen Pertamina dalam mendukung transformasi, maka telah diambil tindakan kepada para pekerja yang terlibat berupa pembebasan sementara dari tugas selama enam bulan. Sanksi ini diberikan sambil menunggu proses keputusan lebih lanjut dari Kantor Pusat. Disamping pekerja tersebut, tindakan pemberhentian juga dilakukan satu outsourcing dan satu surveyor di Instalasi Tanjung Uban, serta tujuh outsourcing dan tiga surveyor di Instalasi Pulau Sambu.
Secara mendasar, seluruh pendekatan anti korupsi di atas dapat dikatagorikan ke dalam tiga tipologi : preventif, represif dan strategi edukasi.
Pada umumnya, langkah preventifmanajerialisme, integritas organisasi, pasar, politik dan pembangunan strategi kelembagaan secara mendasar adalah strategi untuk mencegah problem korupsi menduduki tempat pertama. Hal ini sudah termasuk menghilangkan atau
mengurangi kesempatan, insentif dan keuntungan sosial politik, ekonomi, dan kelembagaan dalam tingkah laku atau aktifitas korupsi.
Di sisi lain, langkah represif, seperti halnya intervensionisme, legal, dan strategi penegakan hukum, secara mendasar sebagai pos pendekatan untuk memperbaiki masalah korupsi yang telah terjadi. Langkah serupa adalah mendeteksi dan memberi sanksi tingkah laku korup dengan memerintahkan penghukuman pelaku korupsi dan mencegah pelanggaran dari perbuatan korupsi. Walau bagaimanapun, implementasi langkah represif harus mengikutsertakan strategi preventif dengan meneliti kemungkinan yang akan muncul sebagai bahan dari preventif.
Ada dua jenis korupsi yang hingga saat ini belum bisa dituntaskan yakni, korupsi politik dan korupsi hukum. Pada dasarnya ada tiga jenis korupsi besar, yaitu korupsi birokrasi, korupsi politik, dan korupsi hukum. Oleh karena itu pendekatan strategi penyadaran untuk mendidik dan mengubah tingkah laku pelaku korupsi dengan norma dan nilainilai toleran menjadi tidak toleran terhadap kelakuan korup.
Sesuai harapan Direktur Utama Pertamina, antara Pertamina, pekerja Pertamina, dan tata nilai 6C harus menjadi satu kesatuan yang solid karena setiap pekerja Pertamina pastilah orangorang clean. Clean dalam arti mampu mengelola bisnis secara profesional, menghindari konflik kepentingan, praktek suap lenyap dari Pertamina, seluruh pekerjanya senantiasa memiliki integritas yang baik dan selalu menjalankan bisnis dalam koridor GCG. Selain itu, usulan federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (fSPPB) mengenai perlunya aspek implementasi GCG secepatnya dapat diatur menjadi satu kesepakatan bersama, dengan harapan tiga pilar perusahaan (Komisaris, Direksi dan fSPPB) dapat bersatu padu, berjalan bersama, membesarkan Pertamina sebagai power house dan menjadikannya sebagai perusahaan yang mampu mengemban amanat rakyat Indonesia.
Fastabiqul Khairat...!!!MP
No. 42Tahun XLVI, 18 Oktober 2010BErITA kITA 4
Pertamina Terus BerekspansiDirut Pertamina Paparkan Potensi Migas Indonesia
foto
: P
MS
RE
G. V
II
JAkArTA – Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan hadir sebagai pembicara dalam Seminar Pertambangan dan Energi yang berlangsung di ruang Merak jakarta Convention Centre (jCC), jumat (24/9).
Seminar ini sebagai rangkaian dari kegiatan Indonesia Business BUMN Expo and Conference (IBBEX) 2010. Dalam kesempatan ini, Karen memaparkan mengenai Potensi Produk Minyak dan Gas Bumi di Indonesia dihadapan para peserta seminar dari instansi terkait dan mahasiswa studi Pertambangan dan Energi.
Beberapa hal yang disampaikan oleh Karen Agustiawan terkait eksplorasi dan pengembangan energi baru di Pertamina yang mencakup proporsi campuran energi di Indonesia, energi terbarukan, aktual dan prediksi cadangan minyak dan kondesat, perkiraan produksi minyak, kontribusi gas untuk produksi nasional dan fosil yang tidak konvensional.
“Saat ini, sektor hulu Pertamina telah menuju ke tahap Global terbuka dengan pengembangan minyak baru dan pengembangan blok gas dalam negeri maupun luar negeri,” ungkap Karen.
Selain itu, Karen juga menyampaikan bahwa Pelumas Pertamina telah melakukan perluasan pasar (market expansion) ke luar negeri (Belgia, UEA, Qatar, Pakistan, Myanmar, Singapore, Taiwan, Australia) dan perluasan layanan pengisisan Avtur di luar negeri (Singapore, Kuala Lumpur, Bangkok, Hongkong, Dubai dan jeddah).MPIk
JAkArTA - Pertamina menargetkan produksi minyak dan gas bumi sebesar 1 juta barel minyak ekuivalen per harinya (BOEPD) pada tahun 2015. Untuk mencapai target yang sudah ditetapkan dalam Rencana jangka Panjang Perusahaan (RjPP) Pertamina itu, Pertamina melakukan proyek financing, baik melalui penjuaalan saham perdana anak perusahaan sektor hulu, penerbitan obligasi oleh Pertamina korporat, dan danadana itu sebagian besar untuk membiayai investasi di sektor hulu, terutama untuk mengakuisi blokblok produktif di luar dan di dalam negeri.
“Pertamina Persero sendiri tidak IPO, karena begitu Pertamina IPO maka seluruh keistimewaan yang dimiliki Pertamina akan hilang, karena UU bilang begitu,” papar Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko (PIMR) ferederick ST Siahaan yang ditemui di
Lakukan IPO, Penerbitan Obligasi, dan Akuisisi Blok Produktifruang kerjanya di Kantor Pusat Pertamina, jakarta, Senin (11/10).
Selain itu Pertamina sebagai BUMN strategis tidak akan menjual sahamnya, seperti dibolehkan dalam UU BUMN. justru Perta mina akan memperluas kepe milikannya di sejumlah blok. “IPO anak perusahaan sendiri bukanlah sebuah kehilangan kepemilikan, tapi untuk pengembangan dan pe nambahan aset Pertamina sendiri,” papar ferederick ST Siahaan
Untuk membiayai investasi itu selain melalui IPO anak perusahaan, penerbitan obligasi induk perusahaan, ju ga pinjamanpinjaman konvensional, dan meleve rage proyek yang dimiliki Pertamina untuk dijaminkan. “Pendanaanpendanaan dari pinjaman itu pun harus jangka panjang mengingat masa pro duktif ladang migas itu memang tidak sebentar,” kata ferederick.
“Pencapaian produksi migas 1 juta BOEPD adalah sebuah target ambisius yang harus melibatkan semua unsur di Pertamina. SDM, administrasi, sistem, harus sa masama mencapai ke le vel ke mentalitas 1 juta BOEPD,” tegasnya.
Direktur PIMR ferederick ST Siahaan menyatakan untuk memproduksi migas 1 juta BOEPD itu diperlukan investasi sekitar Rp 300 juta triliun. Sementara produksi migas Pertamina saat ini baru mendekati ½ juta BOEPD, sehingga masih diperlukan banyak dana investasi. Tetapi angka itu tidak persis di setiap waktunya karena dipengaruhi banyak faktor.
Dengan keterbatasan pendanaan, Pertamina mela kukan investasi secara selektif. Misalnya ada kebijakan memperkuat investasi di hulu, dan lebih memperbanyak akuisisi blok di luar negeri se bagai prioritas utama. Pertamina Hulu Energi (PHE) siap menjadi perusahaan terbuka. Kini, anak perusahaan sektor hulu Pertamina ini sedang mempersiapkan untuk Initial Public Offering (IPO) di bursa saham. Pemberi taan me ngenai IPO PHE sudah menjadi pemberitaan luas, mengingat posisi PHE yang 100 persen sahamnya dimiliki
oleh Pertamina. Banyak pihak yang menyoroti IPO yang direncanakan menjual 20 saham dengan target perolehan dana segar dari publik sebesar Rp 10 triliun. Tetapi Pertamina kukuh de ngan keyakinan IPO ini diperlukan dalam rangka akuisisi lapangan produktif di dalam dan luar negeri sebagai upaya mencapai target produksi migas Pertamina satu juta barel per hari (bph) pada 2015.
“Guna mencapai ini tidak bisa organik, harus ada akui sisi,” demikian media massa mengutip Direktur Pe rencanaan Investasi dan Manajemen Risiko (PIMR) ferederick ST Siahaan.
Dalam dunia migas, proses organik adalah proses memperoleh lapangan migas dengan proses biasa seperti tender yang dilakukan Pemerintah (BPMigas). Sedang kan proses anorganik adalah membeli jadi lapanganlapangan yang sedang berpro duksi atau lapanganlapangan yang proses pengembangan.
Tak hanya PHE, juga IPO untuk Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan Pertamina Gas (Pertagas). Sementara Pertamina korporat sendiri sebagai induk sudah jauhjauh hari menyiapkan penerbitan sovereign bond (obligasi internasional) yang diterbitkan dalam dua jenis, international market dan domestic market.
Sedangkan mengenai pro ses menjadi perusahaan terbuka (Tbk) untuk Pertamina induk tidak bertujuan memperoleh dana tetapi bertujuan
un tuk terpenuhinya good corporate governance sebagai perusahaan terbuka yang efisien, transparan, dan sehat. Oleh karena itu, Pertamina tidak mendaftarkan diri di lantai bursa sebagaimana layaknya perusahaan yang menjual saham. justru Pertamina akan memosisikan diri sebagai Non Listed Public Company (NLPC).
Dalam proses NLPC ini Pertamina tak menjual sa hamnya selembar pun. Untuk itulah selain harus ada kesiapan audit keuangan BUMN ini dari 2003 sampai 2009, juga membutuhan pera turan khusus Pemerintah. Karena NLPC tidak terakomodasi dalam UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Praktekpraktek IPO anak perusahaan dan penerbitan obligasi merupakan kegiatan perusahaan murni dan tak hanya ditujukan untuk memperoleh pendaan saja, tetapi juga tujuan agar Pertamina memenuhi kualifikasi perusahaan terbuka (Tbk). Untuk tujuan memenuhi persyaratan Tbk ini pula Pertamina memproses NPLC.
Obligasi oleh PT Pertamina (Persero) menurut Direktur PIMR kemungkinan dilakukan menunggu selesainya audit laporan keuangan Pertamina tahun 2009. Sebelumnya Per tamina melakukan audit keuangan sejak 2003, yaitu tahun kelahiran PT Per tamina (Persero), sampai ta hun 2009.
“Tahun depan audit tahun 2009 sudah beres, sehingga penerbitan obligasi sudah bisa dilakukan,” ka tanya.MPNS
Pemasaran Region VII Adakan Pertamax Motoracing Walikota Cup 2010MAkASSAr- Sukses menghelat Enduro Pertamax Road Race Walikota Cup beberapa bulan lalu, Pemasaran VII kembali mempromotori even sejenis. Mengusung label Pertamax Motoracing Walikota Cup 2010, kegiatan diadakan di sirkuit Trans Stu dio, 23 Oktober lalu. Even yang di seleng garakan bersama dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sulsel mencatat 478 starter yang didominasi pembalap hebat asal Sulawesi pada kelas berbeda.
Deny Desmoro selaku Pjs Ambasador Re gion saat membuka kegiatan ini mengemukakan bahwa
Pertamina sangat peduli dengan perkembangan olahraga otomotif.
“Semoga ajang ini bisa dijadikan ajang aktualisasi para pembalap muda berbakat,” ungkapnya.
Pertamina Pe masaran Region VII juga pernah menjadi sponsor untuk even slalom competiton, rally wisata serta berpartisipasi dalam ajang internasional Asia Pacific Rally Championship (APRC).
Diharapkan para pembalap bisa berpacu menjadi yang terbaik sehingga bisa berlaga di tingkat nasional maupun internasional. “Even ini harus bisa menjadi momen yang
membuktikan jika pembalap dari Sulsel adalah yang terbaik sehingga, jika berkompetisi di tingkat nasional bisa lebih percaya diri sekaligus menjadi sang juara,” harapnya.
Pacuan kuda besi ini kem bali menampilkan namanama pembalap yang kerap menjadi langganan juara, seperti Andi farhat yang memperkuat Suzuki Racing Team Makassar. Tidak tanggungtanggung, farhat merajai empat kelas sekaligus, yaitu kelas Bebek 110cc, Bebek 125 khusus Suzuki, Bebek estándar 125cc dan Matic 130cc open.MPPMS rEG. VII
Ilust
rasi
: O
KI/D
ok. P
erta
min
a
kITA 5No. 42Tahun XLVI, 18 Oktober 2010BErITArESUME Pekan Ini
Konvensi CIP :Alat untuk Menangkan Kompetisi Pasar GlobalJAkArTA – “Di dalam dinamika kehidupan perusahaan, perubahan kondisi lingkungan usaha akan mempengaruhi strategi perusahaan. Perubahan strategi perusahaan diperlukan dalam persaingan yang ketat agar terus dapat berkembang, yang pada gilirannya akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas”.
Demikian disampaikan oleh SVP Perencanaan Pengembangan Bisnis dan Transformasi Korporat, Gusrizal saat membuka Konvensi Con tinuous Improvement Program (CIP) Direktorat Non Teknis dan Kantor Pusat, di Lantai Ground Kantor Pusat
Pertamina, Senin (27/9.Untuk memenuhi tuntutan
tersebut, menurut Gusrizal, dibentuklah Rencana jangka Panjang Pertamina (RjPP) untuk menentukan strategi bisnis yang tepat, fokus dan realistis dalam rangka mengantisipasi kondisi internal dan eksternal yang se dang dan akan dihadapi nantinya.
CIP sebagai alat untuk memenangkan kompetisi dalam pasar global seperti yang telah dilakukan oleh industri bisnis di negara maju dengan membangun suatu sistem mutu modern dan praktikpraktik manajemen
mutu di berbagai bidang dalam bentuk CIP.
Melalui CIP, diharapkan terjadinya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengimbangi tantangan yang akan terjadi di masa mendatang. Penerapan CIP merupakan salah satu metode yang handal untuk menunjang perubahan iklim kerja dalam memasuki era globalisasi yang akan datang.
Salah satu aspek yang dapat membantu keberhasilan program CIP adalah perilaku pihakpihak yang berintegrasi yakni pihak pimpinan dan pihak pekerja, disamping itu hubungan antara pekerja dan
pimpunan, aspek oraganisasi dan manajemen serta tingkat perhatian terhadap kondisi lingkungan kerja di dalam melaksanakan kegiatan dalam CIP.
“Dengan adanya keikutsertaan aktif para pemimpin akan memperjelas program serta menmpercepat proses kerjanya. Dengan dorongan moral pimpinan, semangat pekerja akan bangkit. Manajemen puncak harus dapat memberikan contoh dalam hal pola sikap, pola pikir dan pola tindak yang mencerminkan falsafah mutu didalam semua keputusan dan aktivitasnya,” kata Gusrizal.MPIk
Kesiapan Pemasaran Region I Medan Layani Haji Flight 2010MEDAN PT Pertamina (Persero), khususnya Pemasaran Region I, siap melayani penerbangan haji tahun 2010. Kesiapan ini telah dilakukan dengan menyediakan sarana dan fasilitas dalam kondisi yang baik berupa refueler, bridger, dan ketersediaan Av tur. Selain itu juga tenaga operator yang berpengalaman dan bersertifikasi juga sudah siap untuk melayani kebutuhan penerbangan haji.
Pelaksanaan haji flight fase I (pemberangkatan) direncanakan pada 11 Ok to ber 9 November 2010, sedangkan fase II (pemulangan) pada 20 November – 19 Desember 2010. Diperkirakan kenaikan
kebutuhan Avtur di bandara yang menjadi embarkasi haji berkisar 43 persen267 persen. Besarnya peningkatan ini sesuai dengan penambahan jumlah penerbangan untuk melayani penerbangan ha ji, baik yang menjadi titik pemberangkatan maupun titik transit.
Misalnya, walaupun DPPU (Depot Pengisian Pesawat Udara) SIM, Banda Aceh, yang pada saat musim haji 2010 ini hanya melayani 13 kloter haji, namun kenaikan ke butuhan tercatat paling besar, dari ratarata 30 kl(kilo liter)/hari menjadi 110 kl/hari. Sedang di DPPU Polonia, Me dan yang melayani 19
klo ter haji, diperkirakan peningkatannya hanya 43 persen, dari sebesar 350 kl/ha ri menjadi 500 kl/hari. Po sisi stock Avtur di Medan pada (12/10) dalam kondisi aman. Di DPPU Polonia terdapat 1.360 kl, sedangkan di Instalasi Me dan Group ter dapat 1.840 kl. Pasokan secara rutin terus ditambah untuk menunjang kelancaran kebutuhan penerbangan.
Untuk menunjang kelancaran penerbangan haji 1431 H, Pertamina Aviasi Region I menyediakan pela yanan penjualan avtur di empat Depot Pengisian Pe sawat Udara (DPPU) di Su matera, yaitu di bandara Sultan Is
kandar Muda (Banda Aceh), Polonia (Medan), Minangkabau International Airport (Padang), dan Hang Nadim (Batam).
Dalam menjamin kualitas BBM, Pertamina didukung sarana dan fasilitas seperti laboratorium. Pemeriksaan kualitas dilakukan di laboratorium (dengan standard ISO 17025) yang ada di Instalasi Pertamina, sehingga selalu up to date setiap hari.
Penjualan avtur dengan jaminan ketersediaan ini diharapkan mampu memenuhi peningkatan kebutuhan di empat bandara tersebut.MP
PMS rEG. I
PEMErINTAH DIMINTA TAk JUAL PATrA JASAJAkArTA (Suara Pembaruan) Pusat Studi Kebijakan Pubik (Puskepi) mengimbau Pemerintah untuk mengkaji ulang dan tidak melanjutkan rencana penjualan salah satu anak perusahaan Pertamina, PT Patra jasa, sebagai langkah mendongkrak laba Pertamina. Menurut Direktur Puskepi Sofyano Zakaria, masih ada solusi lainnya yang bisa dilakukan untuk memperbaiki keuangan perseroan. Misalnya, melalui pembayaran piutang oleh sejumlah pihak, seperti dari PLN dan TNI. “Saya sangat berharap Menteri BUMN sebagai kuasa pemegang saham Pemerintah di Pertamina mengkaji ulang atau tidak melanjutkan rencana penjualan Patra jasa atau anak perusahaan Pertamina lainnya yang terbukti menghasilkan laba,” imbau Sofyano, (11/10).
PENJUALAN PErTAMAX DITArGETkAN NAIk 30 PErSENJAkArTA (Kontan) Tekad Pertamina menggenjot bisnis BBM non subsidi sudah bulat. Kini, perusahaan migas ini mulai menyiapkan infrastruktur baru untuk menopang bisnis BBM non subsidi, khususnya Pertamax. Salah satunya memperbanyak SPBU yang melayani penjualan Pertamax. Langkah itu akan diikuti pula dengan menambah tangki timbun Pertamax di setiap SPBU. “Pembangunan infrastruktur ini kami fokuskan di beberapa lokasi di luar jawa dan Bali, karena di dua daerah itu sudah siap,” kata VP Komunikasi Korporat Pertamina M. Harun, (12/10). Selain menambah SPBU yang menjual Pertamax, Pertamina juga mengimbau pengusaha dan pemilik SPBU lebih banyak menjual Pertamax dibanding BBM bersubsidi. “Target kami, penjualan Pertamax tahun depan naik 30 persen dari tahun ini,” ujar Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan di tempat terpisah. Karen menargetkan, tahun depan, penjualan Pertamax bisa mencapai 2.600 KL hingga 2.660 KL per hari. Target ini naik lebih tinggi dibanding tahun ini yang berkisar antara 2.000 KL per hari, kini menjadi 2.200 KL per hari.
PErTAMINA MESTI kUASAI BLOk STrATEGISJAkArTA (Investor Daily) Pemerintah seharusnya memberikan keistimewaan kepada Pertamina untuk menguasai blok migas yang strategis, yang memiliki cadangan cukup besar. Hal tersebut diungkapkan anggota Komisi VII DPR RI Dito Ganinduto dan Direktur Eksekuti ReforMiner Institute Pri Agung di jakarta secara terpisah. Menurut keduanya, penguasaan blok migas strategis mutlak dilakukan Pertamina guna menjaga ketahanan energi, khususnya soal pasokan BBM dan gas domestik. Menurut Pri Agung, bentuk keistimewaan yang diberikan hanya berupa saham pengelolaan sebesar 10 persen. Secara portofolio perusahaan, itu tidak cukup bahkan mungkin tak menguntungkan bagi Pertamina.MPrO
PLAJU - Execution Simulasi STK Pilot Project PPS (Pertamina Production System) Brick Quality Management Element Standard & Procedure (S&P) fungsi Utilities berlangsung pada 23 24 September 2010 di gedung La Musi, Patra Ogan dan Kilang Plaju / Sungai Gerong.
Ketua Dewan Mutu RU III, jadi Purwoko mengatakan, sebagai pekerja yang mengetahui seluk beluk kilang, hendaknya melaksanakan tugas sesuai standard dan prosedur, khusus Utilities, yang menyerap biaya operasi hingga 60% dan merupakan darahnya kilang RU III, harus dijaga kehandalannya. Mengingat execution simulation bisa dilaksanakan langsung di lapangan, sebaiknya bukan hanya di Utilities, tetapi juga di CD&GP maupun Oil Movement.
Sementara itu, Quality Management Direktorat Pengolahan, Edy Supriadi berharap, waktu dilapangan, peserta sudah dibekali materi yang akan dilakukan, 6
PPS BRICK Quality Management Element Standard & Procedure di RU IIISTK session internal utilities dan external fungsi terkait, sehingga 4 dari 6 STK bisa terlaksana mengingat 2 STK memerlukan periode stop unit. Dalam session dicoba menulis yang dilakukan terhadap STK yang akan di execution, sehingga bila ada yang belum ditulis, menjadi bahan diskusi, kartena itu peserta harus berpartisipasi aktif agar STK dapat disempurnakan untuk disimulasikan.
Pada kesempatan itu juga Quality Managemen Section Head RU III Aris Hamdani dalam laporannya mengatakan, saat ini PPS Brick Quality Ma nagemen sampai tahap keempat. Yaitu, ide generation, Penyusunan draft S&P, challenge session dan execution simaulation. “Artinya masih tiga tahapan lagi, yakni, finalisasi S&P, Knowledge capability building dan Audit & compliences,” ujar Aris.MPrU III fo
to :
RU
III
No. 42Tahun XLVI, 18 Oktober 2010DINAMIkATrANSFOrMASI 6 No. 42
Tahun XLVI, 18 Oktober 2010DINAMIkATrANSFOrMASI 7
Dituliskan kembali oleh : Dewi H – Tim QM, Direktorat PIMR
oleh Shynta Dewi (Tim KOMET)
http://intra.pertamina.com/kOMET
Tim knowledge Management (kOMET)Quality Management – RenstraLt. 17 – Gd. Utama, KP PertaminaTlp. (021) 381 6847 facs. (021) 350 2673Email: QM[email protected]
Sidang Dewan Judge PQA 2010...Akhir dan Awal Sebuah Perjuangan Panjang
Bagi kita yang telah berkecimpung dalam dunia perPQAan, tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah Dewan judge PQA. Namun yang belum pernah mendengar mari kita berkenalan sebentar.
Dewan judge PQA ini bukan “Hakim” sembarang “Hakim”. Sekolompok pekerja yang secara struktural biasanya memiliki jabatan setingkat SVP/ VP di lingkungan Perusahaan mempunyai pengetahuan yang luas mengenai proses bisnis Unit Operasi/Usaha/Bisnis dan Anak Perusahaan yang ditunjuk oleh Insan Mutu untuk hadir dalam suatu rapat sidang untuk memfinalisasi hasil atas penilaian / assessment PQA yang telah dilakukan oleh para examiner. Seperti halnya hakim, para judge ini juga memiliki wewenang untuk “ketok palu” atas sah atau tidaknya hasil dari sebuah assessment PQA.
Dalam suatu siklus proses assessment PQA, rapat Dewan judge ini merupakan langkah terakhir sebelum hasil assessment dilegalisasi dalam sebuah Surat Keputusan Direktur Utama. Sekedar menyegarkan ingatan kita, bahwa beberapa tahap sebelum, selama dan setelah proses assessment PQA ini dilakukan antara lain :1. Penyusunan Dokumen Aplikasi (DA) oleh Aplikan yang akan mengikuti assessment PQA. Aplikan yang
merupakan Unit Operasi/Usaha/Bisnis dan Anak Perusahaan ini biasanya memiliki tim khusus yang terdiri dari para pekerja untuk menyusun DA yang dilegalitas melalui Surat Perintah. Tim tersebut terdiri dari pekerjapekerja yang memiliki pemahaman yang baik mengenai proses bisnisnya dan memiliki pengetahuan mengenai kriteria Malcolm Badrige. Selain bertugas untuk menyusun proses bisnis unitnya ke dalam DA yang mengikuti aturan MBCfPE, tim tersebut juga mempunyai tanggung jawab untuk melakukan sosialisasi ke seluruh dungsi terkait dan mendampingi examiner selama proses assessment berlangsung.
2. Penyerahan DA ke panitia assessment, dalam hal ini selama tahun 2010 di bawah kendali Fungsi Quality Management Dit. PIMr. fungsi tersebut menerima dan mengelola DA yang masuk untuk kemudian menyusun jadwal assessment. Namun sebelum proses assessment dilaksanakan, fungsi QM harus memastikan ketersediaan examiner dalam hal jumlah dan kapabilitas / kompetensinya. Untuk memenuhi target tersebut, fungsi QM dapat melakukan berbagai upaya antara lain Pelatihan New Examiner dan Upsikliing Examiner PQA.
3. Penugasan Team Examiner PQA. Setelah memastikan ketersediaan examiner dalam hal jumlah dan kapabilitas, maka fungsi QM sebagai koordinator / panitia assessment PQA akan menyusun examiner tersebut dalam suatu Surat Perintah penugasan selama proses assessment berlangsung.
4. Independent review. Proses inilah sebenarnya yang menandakan siklus assessment dimulai. Para examiner yang tergabung dalam SP tersebut mulai bekerja secara individu di area kerja masingmasing, menyusun Independent Review berdasarkan DA yang telah dikirimkan kepada mereka yang dituangkan kedalam suatu format tertentu.
5. Consensus review. Setelah masingmasing examiner bekerja secara individual menyusun independent review, mereka akan bertemu dengan examiner lain yang berada dalam satu tim yang sama untuk melakukan proses consensus. Proses ini adalah suatu koordinasi / diskusi untuk mengkompilasi hasil independent review dan membuat kesepakatan perihal penilaian sementara terhadap DA yang merupakan potret atau gambaran Aplikan yang akan mereka assess. Dalam proses tersebut juga membicarakan mengenai isu-isu yang akan mereka klarifikasi dan strategi tim dalam proses assessment nantinya. Setelah itu tim akan menyusun jadwal kunjungan (site visit) yang merupakan tahapan proses assessment selanjutnya dan dikirimkan ke aplikan yang bersangkutan.
6. Site Visit. Berdasarkan jadwal site visit yang telah disepakati antara tim examiner dan aplikan tersebut, akhirnya dilakukanlah proses site visit. Selama proses situ berlangsung, semua hal yang perlu diklarifikasi wajib disampaikan. Proses pencarian fakta melalui wawancaran maupun tinjauan lapangan tersebut pada dasarnya bukanlah mencari kesalahan. Namun proses untuk mencari informasi yang dapat lebih memperkaya informasi yang ingin di dapat yang belum tertuang secara jelas dalam DA.
7. Penyusunan Feedback report. Para examiner yang telah selesai melaksanakan site visit akan berkumpul untuk menuangkan laporan hasil assessment lapangan mereka kedalam format yang disebut feedback report. Laporan ini berisikan gambaran hasil assessment yang terdiri dari kekuatan, potensi perbaikan dan gambaran posisi Aplikan berdasarkan MBCfPE.
8. Sidang Dewan Judge. Sebelum hasil assessment tersebut dilegalisasi dalam bentuk Surat Keputusan (SK), maka perlu dilakukan rapat akhir yang dinamakan Sidang Dewan judge seperti yang telah dijelaskan diatas.
Pada kali ini, sidang Dewan judge yang dilaksanakan pada tanggal 29 September 2010 di Kantor Pusat dihadiri oleh para Pejabat dari berbagai fungsi antara lain SVP Plan. & Evaluation – Dit. Hulu, SVP Business Development – Dit. Hulu, SVP Refining Operation – Dit. Pengolahan, SVP Business Development – Dit. Pengolahan, SVP Perkapalan – Dit. Pms & Niaga, SVP Distribution – Dit. Pms & Niaga, SVP Pemasaran – Dit. Pms & Niaga, SVP Finance Operation – Dit. Keuangan, SVP Treasury & Corporate Financing – Dit. Keuangan, SVP Human Resource – Dit. SDM, dan VP Pertamina Learning Centre – Dit. SDM.
jika dilihat dari siklus prosesnya, memang Sidang Dewan judge ini adalah tahap akhir sebelum nantinya keluar keputusan resmi mengenai hasil
assessment. Namun hal ini juga mengawali suatu siklus proses baru, yaitu penindaklanjutan OfI hasil assessment yang tertuang dalam feedback report.
jadi… Now this is not the end. It is not even the beginning of the end. But it is, perhaps, the end of the beginning (Sir Winston Churchill, British politician (1874 1965)). Ini hanya baru akhir dari langkah awal karena masih banyak tantangan di depan yang masih harus kita hadapi bersama. The end of one “journey” is the beginning of another, so.. get prepare guys
Untuk informasi & keluhan seputar Human Resources (HR) silakan menghubungi:HR Contact Center (khusus hari kerja, mulai pukul 07.0012.00 WIB dan 13.0015.30 WIB) Telp : 021.3816999/ext : 6999 (Kantor Pusat) atau email : [email protected]
Pada Selasa (5/10) dilaksanakan Go Live MySAP Patra Trading dan Patra Teknik yang menandai dimulainya implementasi MySAP di Patra Trading dan Patra Teknik. Acara berlangsung di Gedung Patra Niaga, Graha Elnusa dan dihadiri semua pihak yang terlibat dalam proyek implementasi. Hadir pula SVP CSS Ahmad Bambang, Direksi Patra Niaga, Patra Trading dan Patra Teknik.
Acara dimulai dengan sambutan dari Ahmad faisal, Direktur Utama Patra Trading yang mengatakan bahwa sistem IT sangat diperlukan untuk mengontrol sistem usaha. Menurutnya, MySAP akan semakin mudah dijalankan apabila ada kedisiplinan dalam sistem.
Sementara itu, Direktur Utama Patra Teknik, Edi Prabowo meminta dukungan dari Pertamina dalam implementasi MySAP agar bisa berjalan baik. Menurut Edi, kunci dari keberhasilan menjalankan MySAP adalah adanya komunikasi yang baik dan lancar dari semua pihak.
Melengkapi acara tersebut, Direktur Administrasi & Keuangan Patra Niaga, Wen Rizal yang mewakili Direktur Utama Patra Niaga mengatakan bahwa perubahan proses bisnis ke sistem MySAP tidak mudah, tetapi dapat terlaksana dengan baik apabila tertib menjalankan administrasi sesuai dengan informasi yang diberikan MySAP.
Dengan Go Live MySAP proses bisnis di Patra Trading dan Patra Teknik diharapkan dapat dilakukan dengan lebih baik, efisien dan terintegrasi sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan. Penerapan MySAP juga diharapkan dapat mempercepat pembuatan laporan keuangan per 31 Desember 2010.
Pada gilirannya, Ahmad Bambang, SVP CSS mengharapkan kesamaan visi dan komitmen antara manajemen Pertamina dan anak perusahan. Dia juga berharap sistem MySAP ini akan menjadi bagian kesuksesan untuk menuju perusahaan yang lebih baik, lebih amanah dan lebih transparan.
Menandai puncak acara Go Live dilakukan pemotongan tumpeng oleh SVP CSS, Direksi Patra Niaga, Patra Trading dan Patra Teknik dan diakhiri dengan overview MySAP yang disampaikan oleh Endang Supriatna, Project Leader MySAP Pertamina.
Perwujudan Layanan Corporate Shared Services Berorientasi Holding Group dengan Go Live MySAP di Patra Trading dan Patra Teknik
Go Live MySAP di Patra Trading dan Patra Teknik ini merupakan satu langkah perwujudan orientasi layanan CSS yang tidak melulu berkutat di Kantor Pusat, tetapi meluas ke tingkat yang lebih luas, yakni holding sekaligus tanda keseriusan CSS menjadi World Class IT Service Provider.MPCSS
foto
: C
SS
Konvensi Mutu Dit. Non Teknis & Kantor Pusat
Pada tanggal 27 September 2010 yang lalu, di lantai Ground Gd. Utama Kantor Pusat Pertamina telah diselenggarakan Konvensi Mutu Direktorat Non Teknis dan Kantor Pusat. Konvensi ini diikuti oleh peserta dari fungsifungsi penunjang, diantaranya : Manajemen Risiko, Controller, Asset Management, IT Solution, IT Operation, dan SPC. jumlah risalah yang ikut serta pada tahun ini meningkat hampir 2 (dua) kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu, dimana pada tahun ini terdaftar sebanyak 11 (sebelas) risalah yang terdiri dari 4 (empat) Project Kendali Mutu, 5 (lima) Gugus Kendali Mutu, dan 2 (dua) Sistem Saran.
Kegiatan ini diawali dengan workshop penyusunan risalah yang dilaksanakan pada pada 2123 juli 2010 di Patra Semarang dengan melibatkan seluruh peserta mulai dari anggota, ketua, dan fasilitator. Kemudian selanjut dilaksanakan pertemuan rutin sebagai sesi bimbingan penyusunan risalah yang sesuai dengan tema perbaikan yang diambil.
Konvensi ini dibuka oleh Bpk. Gusrizal (SVP Renbang Bisnis & Transformasi Korporat) selaku sponsor implementasi kegiatan Continuous Improvement Program di lingkungan Direktorat Non Teknis dan Kantor Pusat. Gugus yang tampil diberikan waktu selama 30 menit untuk memberikan presentasi dan menjawab pertanyaan yang diajukan dari juri dan peserta yang hadir dalam konvensi tersebut. Setelah keseluruhan gugus tampil, Tim juri berdiskusi menentukan pemenang sesuai hasil penilaian dari risalah dan presentasi yang telah dilaksanakan.
Berikut ini hasil keputusan Tim juri untuk Konvensi CIP Dit. Non Teknis dan Kantor Pusat :Predikat Bronze• Proyek Kendali Mutu
1. “Efisiensi Biaya dalam Pelaksanaan Koordinasi pada Area Geographis” (PKM CHiP - IT Operation).
2. “Pengkreditan PPN Masukan Tiket Garuda” (Viking – Controller).3. “Penghematan Energi melalui Uji Coba Penggantian Refringeran di Gd Kwarnas
Pertamina” (Cool Project 2010 HSE Corporate).• Gugus Kendali Mutu
1. “Outstanding AUC” (SMART—SPC).2. “Mempercepat Proses Validasi dan Analisa Risiko Investasi Secara Tepat dan Strategis”
(Prima—Manajemen Risiko).3. “Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi dalam Pengolahan Data PPN” (TAXsy -
Controller)4. “Pemrosesan Transaksi Terkait Hutang Piutang Perusahaan” (SPC SPC).
• SS“Mempercepat Perhitungan & Pelaporan Ongkos Angkut Pelumas dengan Tabel ZfRC & TCode ZC016 di My SAP” (Liston Sitanggang IT Solution).
Predikat Silver1. “Pembinaan Auditor Berbasis Kompetensi” (PKM SPIkers– SPI Bidang Khusus).2. “Inovasi kontrak jasa tenaga cleaning service guna menghindari risikoadanya gugatan
terkait P/B” (GKM AM TWO Asset Management).3. “Penerapan Bundling Contract & Strategic Sourcing di fungsi General Support untuk
Meningkatkan Efisiensi Pekerjaan Furnishing Ruang Perkantoran“, (SS Novita & Erwin Karrow—Asset Management).
Peraih predikat Silver diusulkan untuk mengikuti Konvensi Mutu Korporat yang merupakan bagian dari Annual Pertamina Quality Award (APQ Award) yang akan dilakasanakan pada bulan November 2010 nanti. Mereka akan berkompetisi dengan para pemenang lainnya yang berasal dari Unit Operasi/Unit Bisnis/Unit Usaha. Ajang ini merupakan puncak dari kegiatan mutu yang melibatkan seluruh Insan Pertamina yang tersebar di Indonesia.•
No. 42Tahun XLVI, 18 Oktober 2010DINAMIkATrANSFOrMASI 6 No. 42
Tahun XLVI, 18 Oktober 2010DINAMIkATrANSFOrMASI 7
Dituliskan kembali oleh : Dewi H – Tim QM, Direktorat PIMR
oleh Shynta Dewi (Tim KOMET)
http://intra.pertamina.com/kOMET
Tim knowledge Management (kOMET)Quality Management – RenstraLt. 17 – Gd. Utama, KP PertaminaTlp. (021) 381 6847 facs. (021) 350 2673Email: QM[email protected]
Sidang Dewan Judge PQA 2010...Akhir dan Awal Sebuah Perjuangan Panjang
Bagi kita yang telah berkecimpung dalam dunia perPQAan, tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah Dewan judge PQA. Namun yang belum pernah mendengar mari kita berkenalan sebentar.
Dewan judge PQA ini bukan “Hakim” sembarang “Hakim”. Sekolompok pekerja yang secara struktural biasanya memiliki jabatan setingkat SVP/ VP di lingkungan Perusahaan mempunyai pengetahuan yang luas mengenai proses bisnis Unit Operasi/Usaha/Bisnis dan Anak Perusahaan yang ditunjuk oleh Insan Mutu untuk hadir dalam suatu rapat sidang untuk memfinalisasi hasil atas penilaian / assessment PQA yang telah dilakukan oleh para examiner. Seperti halnya hakim, para judge ini juga memiliki wewenang untuk “ketok palu” atas sah atau tidaknya hasil dari sebuah assessment PQA.
Dalam suatu siklus proses assessment PQA, rapat Dewan judge ini merupakan langkah terakhir sebelum hasil assessment dilegalisasi dalam sebuah Surat Keputusan Direktur Utama. Sekedar menyegarkan ingatan kita, bahwa beberapa tahap sebelum, selama dan setelah proses assessment PQA ini dilakukan antara lain :1. Penyusunan Dokumen Aplikasi (DA) oleh Aplikan yang akan mengikuti assessment PQA. Aplikan yang
merupakan Unit Operasi/Usaha/Bisnis dan Anak Perusahaan ini biasanya memiliki tim khusus yang terdiri dari para pekerja untuk menyusun DA yang dilegalitas melalui Surat Perintah. Tim tersebut terdiri dari pekerjapekerja yang memiliki pemahaman yang baik mengenai proses bisnisnya dan memiliki pengetahuan mengenai kriteria Malcolm Badrige. Selain bertugas untuk menyusun proses bisnis unitnya ke dalam DA yang mengikuti aturan MBCfPE, tim tersebut juga mempunyai tanggung jawab untuk melakukan sosialisasi ke seluruh dungsi terkait dan mendampingi examiner selama proses assessment berlangsung.
2. Penyerahan DA ke panitia assessment, dalam hal ini selama tahun 2010 di bawah kendali Fungsi Quality Management Dit. PIMr. fungsi tersebut menerima dan mengelola DA yang masuk untuk kemudian menyusun jadwal assessment. Namun sebelum proses assessment dilaksanakan, fungsi QM harus memastikan ketersediaan examiner dalam hal jumlah dan kapabilitas / kompetensinya. Untuk memenuhi target tersebut, fungsi QM dapat melakukan berbagai upaya antara lain Pelatihan New Examiner dan Upsikliing Examiner PQA.
3. Penugasan Team Examiner PQA. Setelah memastikan ketersediaan examiner dalam hal jumlah dan kapabilitas, maka fungsi QM sebagai koordinator / panitia assessment PQA akan menyusun examiner tersebut dalam suatu Surat Perintah penugasan selama proses assessment berlangsung.
4. Independent review. Proses inilah sebenarnya yang menandakan siklus assessment dimulai. Para examiner yang tergabung dalam SP tersebut mulai bekerja secara individu di area kerja masingmasing, menyusun Independent Review berdasarkan DA yang telah dikirimkan kepada mereka yang dituangkan kedalam suatu format tertentu.
5. Consensus review. Setelah masingmasing examiner bekerja secara individual menyusun independent review, mereka akan bertemu dengan examiner lain yang berada dalam satu tim yang sama untuk melakukan proses consensus. Proses ini adalah suatu koordinasi / diskusi untuk mengkompilasi hasil independent review dan membuat kesepakatan perihal penilaian sementara terhadap DA yang merupakan potret atau gambaran Aplikan yang akan mereka assess. Dalam proses tersebut juga membicarakan mengenai isu-isu yang akan mereka klarifikasi dan strategi tim dalam proses assessment nantinya. Setelah itu tim akan menyusun jadwal kunjungan (site visit) yang merupakan tahapan proses assessment selanjutnya dan dikirimkan ke aplikan yang bersangkutan.
6. Site Visit. Berdasarkan jadwal site visit yang telah disepakati antara tim examiner dan aplikan tersebut, akhirnya dilakukanlah proses site visit. Selama proses situ berlangsung, semua hal yang perlu diklarifikasi wajib disampaikan. Proses pencarian fakta melalui wawancaran maupun tinjauan lapangan tersebut pada dasarnya bukanlah mencari kesalahan. Namun proses untuk mencari informasi yang dapat lebih memperkaya informasi yang ingin di dapat yang belum tertuang secara jelas dalam DA.
7. Penyusunan Feedback report. Para examiner yang telah selesai melaksanakan site visit akan berkumpul untuk menuangkan laporan hasil assessment lapangan mereka kedalam format yang disebut feedback report. Laporan ini berisikan gambaran hasil assessment yang terdiri dari kekuatan, potensi perbaikan dan gambaran posisi Aplikan berdasarkan MBCfPE.
8. Sidang Dewan Judge. Sebelum hasil assessment tersebut dilegalisasi dalam bentuk Surat Keputusan (SK), maka perlu dilakukan rapat akhir yang dinamakan Sidang Dewan judge seperti yang telah dijelaskan diatas.
Pada kali ini, sidang Dewan judge yang dilaksanakan pada tanggal 29 September 2010 di Kantor Pusat dihadiri oleh para Pejabat dari berbagai fungsi antara lain SVP Plan. & Evaluation – Dit. Hulu, SVP Business Development – Dit. Hulu, SVP Refining Operation – Dit. Pengolahan, SVP Business Development – Dit. Pengolahan, SVP Perkapalan – Dit. Pms & Niaga, SVP Distribution – Dit. Pms & Niaga, SVP Pemasaran – Dit. Pms & Niaga, SVP Finance Operation – Dit. Keuangan, SVP Treasury & Corporate Financing – Dit. Keuangan, SVP Human Resource – Dit. SDM, dan VP Pertamina Learning Centre – Dit. SDM.
jika dilihat dari siklus prosesnya, memang Sidang Dewan judge ini adalah tahap akhir sebelum nantinya keluar keputusan resmi mengenai hasil
assessment. Namun hal ini juga mengawali suatu siklus proses baru, yaitu penindaklanjutan OfI hasil assessment yang tertuang dalam feedback report.
jadi… Now this is not the end. It is not even the beginning of the end. But it is, perhaps, the end of the beginning (Sir Winston Churchill, British politician (1874 1965)). Ini hanya baru akhir dari langkah awal karena masih banyak tantangan di depan yang masih harus kita hadapi bersama. The end of one “journey” is the beginning of another, so.. get prepare guys
Untuk informasi & keluhan seputar Human Resources (HR) silakan menghubungi:HR Contact Center (khusus hari kerja, mulai pukul 07.0012.00 WIB dan 13.0015.30 WIB) Telp : 021.3816999/ext : 6999 (Kantor Pusat) atau email : [email protected]
Pada Selasa (5/10) dilaksanakan Go Live MySAP Patra Trading dan Patra Teknik yang menandai dimulainya implementasi MySAP di Patra Trading dan Patra Teknik. Acara berlangsung di Gedung Patra Niaga, Graha Elnusa dan dihadiri semua pihak yang terlibat dalam proyek implementasi. Hadir pula SVP CSS Ahmad Bambang, Direksi Patra Niaga, Patra Trading dan Patra Teknik.
Acara dimulai dengan sambutan dari Ahmad faisal, Direktur Utama Patra Trading yang mengatakan bahwa sistem IT sangat diperlukan untuk mengontrol sistem usaha. Menurutnya, MySAP akan semakin mudah dijalankan apabila ada kedisiplinan dalam sistem.
Sementara itu, Direktur Utama Patra Teknik, Edi Prabowo meminta dukungan dari Pertamina dalam implementasi MySAP agar bisa berjalan baik. Menurut Edi, kunci dari keberhasilan menjalankan MySAP adalah adanya komunikasi yang baik dan lancar dari semua pihak.
Melengkapi acara tersebut, Direktur Administrasi & Keuangan Patra Niaga, Wen Rizal yang mewakili Direktur Utama Patra Niaga mengatakan bahwa perubahan proses bisnis ke sistem MySAP tidak mudah, tetapi dapat terlaksana dengan baik apabila tertib menjalankan administrasi sesuai dengan informasi yang diberikan MySAP.
Dengan Go Live MySAP proses bisnis di Patra Trading dan Patra Teknik diharapkan dapat dilakukan dengan lebih baik, efisien dan terintegrasi sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan. Penerapan MySAP juga diharapkan dapat mempercepat pembuatan laporan keuangan per 31 Desember 2010.
Pada gilirannya, Ahmad Bambang, SVP CSS mengharapkan kesamaan visi dan komitmen antara manajemen Pertamina dan anak perusahan. Dia juga berharap sistem MySAP ini akan menjadi bagian kesuksesan untuk menuju perusahaan yang lebih baik, lebih amanah dan lebih transparan.
Menandai puncak acara Go Live dilakukan pemotongan tumpeng oleh SVP CSS, Direksi Patra Niaga, Patra Trading dan Patra Teknik dan diakhiri dengan overview MySAP yang disampaikan oleh Endang Supriatna, Project Leader MySAP Pertamina.
Perwujudan Layanan Corporate Shared Services Berorientasi Holding Group dengan Go Live MySAP di Patra Trading dan Patra Teknik
Go Live MySAP di Patra Trading dan Patra Teknik ini merupakan satu langkah perwujudan orientasi layanan CSS yang tidak melulu berkutat di Kantor Pusat, tetapi meluas ke tingkat yang lebih luas, yakni holding sekaligus tanda keseriusan CSS menjadi World Class IT Service Provider.MPCSS
foto
: C
SS
Konvensi Mutu Dit. Non Teknis & Kantor Pusat
Pada tanggal 27 September 2010 yang lalu, di lantai Ground Gd. Utama Kantor Pusat Pertamina telah diselenggarakan Konvensi Mutu Direktorat Non Teknis dan Kantor Pusat. Konvensi ini diikuti oleh peserta dari fungsifungsi penunjang, diantaranya : Manajemen Risiko, Controller, Asset Management, IT Solution, IT Operation, dan SPC. jumlah risalah yang ikut serta pada tahun ini meningkat hampir 2 (dua) kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu, dimana pada tahun ini terdaftar sebanyak 11 (sebelas) risalah yang terdiri dari 4 (empat) Project Kendali Mutu, 5 (lima) Gugus Kendali Mutu, dan 2 (dua) Sistem Saran.
Kegiatan ini diawali dengan workshop penyusunan risalah yang dilaksanakan pada pada 2123 juli 2010 di Patra Semarang dengan melibatkan seluruh peserta mulai dari anggota, ketua, dan fasilitator. Kemudian selanjut dilaksanakan pertemuan rutin sebagai sesi bimbingan penyusunan risalah yang sesuai dengan tema perbaikan yang diambil.
Konvensi ini dibuka oleh Bpk. Gusrizal (SVP Renbang Bisnis & Transformasi Korporat) selaku sponsor implementasi kegiatan Continuous Improvement Program di lingkungan Direktorat Non Teknis dan Kantor Pusat. Gugus yang tampil diberikan waktu selama 30 menit untuk memberikan presentasi dan menjawab pertanyaan yang diajukan dari juri dan peserta yang hadir dalam konvensi tersebut. Setelah keseluruhan gugus tampil, Tim juri berdiskusi menentukan pemenang sesuai hasil penilaian dari risalah dan presentasi yang telah dilaksanakan.
Berikut ini hasil keputusan Tim juri untuk Konvensi CIP Dit. Non Teknis dan Kantor Pusat :Predikat Bronze• Proyek Kendali Mutu
1. “Efisiensi Biaya dalam Pelaksanaan Koordinasi pada Area Geographis” (PKM CHiP - IT Operation).
2. “Pengkreditan PPN Masukan Tiket Garuda” (Viking – Controller).3. “Penghematan Energi melalui Uji Coba Penggantian Refringeran di Gd Kwarnas
Pertamina” (Cool Project 2010 HSE Corporate).• Gugus Kendali Mutu
1. “Outstanding AUC” (SMART—SPC).2. “Mempercepat Proses Validasi dan Analisa Risiko Investasi Secara Tepat dan Strategis”
(Prima—Manajemen Risiko).3. “Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi dalam Pengolahan Data PPN” (TAXsy -
Controller)4. “Pemrosesan Transaksi Terkait Hutang Piutang Perusahaan” (SPC SPC).
• SS“Mempercepat Perhitungan & Pelaporan Ongkos Angkut Pelumas dengan Tabel ZfRC & TCode ZC016 di My SAP” (Liston Sitanggang IT Solution).
Predikat Silver1. “Pembinaan Auditor Berbasis Kompetensi” (PKM SPIkers– SPI Bidang Khusus).2. “Inovasi kontrak jasa tenaga cleaning service guna menghindari risikoadanya gugatan
terkait P/B” (GKM AM TWO Asset Management).3. “Penerapan Bundling Contract & Strategic Sourcing di fungsi General Support untuk
Meningkatkan Efisiensi Pekerjaan Furnishing Ruang Perkantoran“, (SS Novita & Erwin Karrow—Asset Management).
Peraih predikat Silver diusulkan untuk mengikuti Konvensi Mutu Korporat yang merupakan bagian dari Annual Pertamina Quality Award (APQ Award) yang akan dilakasanakan pada bulan November 2010 nanti. Mereka akan berkompetisi dengan para pemenang lainnya yang berasal dari Unit Operasi/Unit Bisnis/Unit Usaha. Ajang ini merupakan puncak dari kegiatan mutu yang melibatkan seluruh Insan Pertamina yang tersebar di Indonesia.•
Judul Buku :The 100 Greatest InventionsPenulis :Tom PhilbinPenerbit :BIP Kelompok Gramedia, 2003kolasi :416 halamanPerpustakaan Pertamina Pusat608 Phi g
Sadarkah kita untuk pertama kalinya, dilakukan tinjauan mendalam pada seratus penemuan terbesar sepanjang masa yang diurutkan berdasarkan dampaknya pada dunia, serta faktor ilmiah, historis dan kultural yang menjadikan inspirasi menjadi kenyataan untuk kemajuan kehidupan manusia.
Sejarah telah membuktikan bahwa adanya revolusi industri telah memunculkan banyak temuantemuan hebat di dunia, dan tentunya dari hal itu kemajuan peradaban teknologi manusia pun semakin maju. Dari hal tersebut kita bisa melihat bahwa terdapat fakta sejarah dimana Thomas Alva Edison yang secara umum dan mungkin dengan tepat bisa disebut sebagai pencipta benda penting terhebat sepanjang masa dengan lampu bohlam sebagai temuannya, namun apakah sejarah hanya hal itu saja, tentu tidak!. Karena banyak pula tokoh dunia lainnya seperti Alexander Graham Bell dengan telepon ciptaannya, Geglielmo Marconi dengan radio ciptaannya, serta penemuan hebat di akhir abad 20 yaitu komputer meja dari seorang jenius sekaligus miliarder dunia yaitu Bill Gates, serta penemuanpenemuan lainnya dari tokohtokoh lain yang telah menciptakan banyak bendabenda bersejarah lainnya.
Dikemas secara terperinci tentang segala kekurangan dan terobosannya, ditambah anekdot yang menjelaskan metode (dan terkadang kegilaan) di balik inovasi yang membentuk hidup kita, mulai dari alat sederhana yang memungkinkan transportasi darat menjadi mungkin sampai mesin canggih yang memungkinkan kita menyeberangi lautan tanpa menyentuh air, kisahkisah menarik ini mengingatkan kita tentang seberapa jauh kita telah berkembang dan berapa lagi yang masih dapat kita capai.
Buku berjudul, The 100 Greatest Inventions karya Tom Philbin yang dirangkum sesuai dengan fakta sejarah ini akan banyak membantu kita semua untuk lebih mengetahui apa saja dan siapakah tokohtokoh dibalik kemajuan peradaban manusia saat ini dan seterusnya.MPPEr-PUSTAkAAN
Sino
psis No. 42
Tahun XLVI, 18 Oktober 20108PWP RU III Lepas 43 Anggotanya Tunaikan Ibadah Haji
foto
: R
U II
I
PLAJU - Pengurus PWP Tingkat Wilayah RU III mengadakan halal bihalal sekaligus melepas anggotanya yang akan menunaikan ibadah Haji 1431 H pada (5/10). Acara berlangsung di Gedung Patra Ogan Plaju dihadiri Ketua PWP Tingkat Wilayah RU III, Melia Ardhy dan segenap pengurus.
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Alqur’an yang dibacakan oleh Tia dengan sari tilawah Wida Taufik dilanjutkan tausyiah sekitar perjalan ibadah haji yang disampaikan oleh Drs. H. Zakaria Rachman.
Hj. Susi Sumardi mewakili Ketua PWP RU III mengatakan, dengan bersilaturahmi, bisa saling memaafkan, mempererat rasa persaudaraan dan membentuk keakraban.
Dikatakannya, bisa menunaikan rukun Islam kelima yaitu, ibadah haji ke tanah suci Makkah merupakan kebahagiaan tersendiri yang patut disyukuri, karena tidak semua orang bisa melaksanakannya kendati sudah mampu.
Ibadah haji, disamping karena ketakwaannya kepada Allah SWT, fisik juga harus kuat, sebab rangkaian ibadah haji memerlukan perjalanan yang cukup melelahkan. “Tetapi yakinlah, Allah
SWT akan memberikan kekuatan kepada ham bahambaNya yang sedang memenuhi panggilanNya. Semoga meraih haji mabrur,” ujar nya.
Sementara itu, H. Zakaria Rah man dalam tausyiahnya mengajak jemaah calon haji menjaga kemenangan yang diraih selama bulan Ramadan, sebab keberhasilan Ramadan bukan saat bulan ramadhan, tetapi di luar Ramadan,
“Mampukah menjaga kemenangan yang telah di raih selama bulan Ramadan,” ujarnya.
Acara halalbihalal diisi dengan pemberian cinderamata kepada calon jemaah haji, dan penampilan Nasyid PWP RU III, pimpinan Patma Andi dan Group Rebana PWP RU III, diakhiri dengan ucapan selamat kepada calon jemaah haji.MPrUIII
PWP Field Rantau Serahkan BeasiswarANTAU - Persatuan Wanita Patra PT Pertamina EP field Rantau Region Sumatera, Senin (27/9) menyerahkan biaya pendidikan anak asuh tahun ajaran 20102011 kepada siswa sekolah tingkat SD, SMP dan SMU yang berada di sekitar wilayah kegiatan operasi perusahaan.
Siswa yang mendapat beasiswa adalah Riz ky Hadi Sapta Pratama SD Dharma Patra Rantau, Ashari Putra SDN I Rantau Pauh, firda Naufah SD Swasta Al-Washliyah, Faiz Hafidh SMP Dharma Patra Rantau, Mega Indah Sari SMAN II Kejuruan Muda, Rizky Ramadani SMAN I Kejuruan Muda, Ryan Mamadhan SLTAN I Lang sa, Leli Mas Rosmita SMAN I Kejuruan Muda, Rizki Adam SMA AlWashliyah, Rizki Noviara SMAN I Kejuruan Muda, Shinta Erika SMAN I Kejuruan Muda, Ramadiah Azuwita SMU Patra
Nusa Rantau.Bantuan diserahkan oleh wakil Ketua PWP
PEP field Rantau juli Heragung Ujiantoro ke pada siswa didampingi oleh orang tua/wali murid. Untuk tingkat SD mendapat sebesar Rp.500.000 per tahun, SMP Rp.750.000 dan SMU Rp.950.000.
juli Heragung Ujiantoro, dalam sambutannya mengatakan, biaya pendidikan anak asuh ini berasal dari program CSR tahap II yang diberikan oleh PWP Tingkat Pusat kepada PWP PEP field Rantau agar dapat disalurkan kepada siswa siswi yang kurang mampu di sekitar wilayah kerja Pertamina field Rantau. “Bantuan ini merupakan kepedulian kami terhadap siswa yang ada di sekitar perusahaan. Kami berharap beasiswa ini dapat dimanfaatkan sebaikbaiknya untuk pendidikan siswa,”ujar juli.MPPEP rANTAU
Beasiswa untuk 27 Siswa Keluarga Pekarya PEP PrabumulihPrABUMULIH - Sebanyak 27 siswa berprestasi dari keluarga pekarya di PEP Region Sumatera field Prabumulih, Rabu (8/9) di kantor PWP Prabumulih, menerima bantuan dana CSR bi dang Pendidikan dari PWP Tingkat Pusat Direktorat Hulu yang pe nyerahannya dilakukan oleh Ny. fachrizal mewakili Ketua PWP Tingkat Wilayah Region Sumatera.
Penerima beasiswa pendidikan untuk tahun pelajaran 20102011 di wilayah field Prabumulih, Region Sumatera terdiri dari, siswa SD 13 orang per anak menerima Rp 500.000, siswa SMP 10 orang per anak menerima Rp 750.000, dan siswa SMU 4 orang per anak menerima Rp 950.000.
Dikatakan Ny. fachrizal, pemberian beasiswa ini merupakan salah satu wujud kepedulian PWP Pusat Direktorat Hulu terhadap puteraputeri para pekarya yang bekerja di lingkungan PEP
Region Sumatera yang layak mendapat bantuan pendidikan terkhusus bagi yang berprestasi. “Dana beasiswa ini sifatnya sesaat saja, tidak ber kesinambungan. Sehingga adikadik harus pandai memanfaatkan dana tersebut untuk keperluan sekolah dan jaga terus prestasi yang telah dicapai,” pesannya.
Selain field Prabumulih, unit lain di Region Sumatera seperti PWP PEP field Pangkalan Susu, juga menyalurkan dana beasiswa serupa. Yakni, kepada 13 orang siswa SD dan 6 orang siswa SMP. Kemudian di PWP PEP field Rantau menyalurkan bantuan serupa untuk siswa SD 4 orang, siswa SMP 2 orang dan siswa SMU 7 orang, serta PWP PEP field Pendopo juga menyalurkan dana beasiswa terdiri dari siswa SD 3 orang, siswa SMP 3 orang dan siswa SMU 3 orang.MPPEP rEG. SUMATErA
foto
: P
EP
Reg
. Sum
ater
afo
to :
PE
P fi
eld
Ran
tau
kITA 9No. 42Tahun XLVI,18 Oktober 2010krONIkA
Warung Kopi
Kroco Bermental Bos...
P o s i s i
HArI SOEBANDrIOVP Human Capital & Administrasi,Keuangan,PT Pertamina Hulu Energi
foto
: D
RP
/Dok
. Per
tam
ina
TIM SATGAS GIAT SOSIALISASIkAN ELPIJI
JAkArTA – Tim Satgas Elpiji Pertamina terus aktif sosialisasikan Elpiji dalam kesempatan kegiatan pelatihan Pertamina Green Act 2010 di Gedung Serba Guna Menza Salemba Raya, jakarta Pusat, Sabtu (25/9). Sosialisasi ini turut dihadiri oleh para Guru dan Siswasiswi SMU Negeri dari 12 sekolah di kawasan DKI jakarta serta perwakilan dari mahasiswa IPB.MPIk
HIASINTA kykyHR Transformation Project Coordinator,Human Resources,Direktorat Sumber Daya Manusia
foto
: W
NR
/Dok
. Per
tam
ina
foto
: K
UN
/Dok
. Per
tam
ina
foto
: G
AS
DO
M R
EG
. II
foto
: S
OP
HA
N/D
ok. P
erta
min
a
PHE ONWJ ADAkAN HALAL BIHALAL
JAkArTA - Masih dalam rangka Idul fitri , PHE ONWJ menyelenggarakan halal bi halal dengan tema Pentingnya Ketaqwaan & Disiplin Hati, yang mengambil tempat di Perkantoran Hijau Arkadia, jl. TB Simatupang, pada Kamis (30/9). Acara dihadiri segenap jajaran manajemen dan pekerja PHE ONWj. Dalam halal bihalal itu Ustad Zawawi Imron yang juga penyair memberikan tausyiahnya.MPUHk
foto
: D
RP
/Dok
. Per
tam
ina
foto
: P
EP
RA
NTA
U
foto
: K
UN
/Dok
. Per
tam
ina
NUNIEL TrIBUDIASTUTIManager HR Services,HR Operation,Human Resources,Direktorat Sumber Daya Manusia
SOSIALISASI LPG kE MASyArAkAT kErJASAMA DENGAN UI
JAkArTA - Sesuai dengan program Pertamina untuk terus mening katkan penggunaan LPG dengan aman dan benar, pada tanggal 6 Oktober 2010 dilaksanakan kegiatan sosialisasi LPG 3 Kg ke masyarakat oleh HSE Marketing & Trading bekerja sama dengan Departemen K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Pelaksana sosialisasi ini Nyoman dari SR (Sales Representative) Gas Domestik Region II dan Masjuli selaku Manager HSE M&T dan Dr. fatma Lestari beserta staf dari UI. Kegiatan ini dilaksanakan di daerah Cipinang RT 05/ RW 08 jatinegara jakarta Timur dan direncanakan meliputi wilayah jabodetabek lainnya.MPDSU
PEP FIELD rANTAU JUArA FESTIVAL BEDUk MALAM TAkBIrAN IDUL FITrI 1431 H
rANTAU - Dalam rangka menyemarakkan malam takbiran Hari Raya Idul fitri 1431 H, Badan Dakwah Islam (BDI) PT Pertamina field Rantau mengikuti festival Beduk dan malam Takbiran Idul fitri 1431 H, yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, Kamis (9/9). Pada festival tersebut, Kafilah BDI PT Pertamina Field Rantau keluar sebagai juara pertama, yang mengusung tema ”Gemakan Takbir di Hari Kemenangan” dengan desain relief kubah Masjid dihiasi lampulampu yang berwarna warni dilengkapi dengan beduk, alat musik drum, rotating banner, running text, spanduk dan 10 personil dengan memakai pakaian adat Melayu, keseluruhan material dan personil tersebut tertata apik diatas truk tronton berukuran 3 x 12 meter. Para peserta festival Beduk Malam Takbiran Idul fitri 1431 H, terdiri dari instansi Pemerintah, BUMN/BUMD, Swasta, dan Ormas yang berada di Kabupaten Aceh Tamiang.MPPEP rANTAU
HALAL BIHALAL PENSIUNAN DIrEkTOrAT kEUANGAN
JAkArTA – PT Tugu Pratama Indonesia sebagai tuan rumah pelaksanaan Halal Bihalal 1431 H Paguyuban Pensiunan Direktorat Keuangan PT Pertamina (Persero) yang berlangsung di Kantor Pusat PT Tugu Pratama Indonesia, Wisma Tugu I, jakarta, Sabtu (25/9). Turut hadir dalam kegiatan halal bihalal tersebut Direktur Keuangan Pertamina, M. Afdal Bahauddin, mantan Direktur Keuangan Pertamina Sugianto serta jajaran pejabat aktif dan mantan pejabat Direktorat Keuangan Pertamina.MPIk
“Dunia ini ...panggung sandiwara...ceritanya mudah berubah. Terdengar suara Ahmad Albar dari radio transistor sebesar korek api punyanya si Ujang. Entah kenapa Ujang yang merupakan anak muda zaman sekarang suka lagu Panggung Sandiwara yang ngetop tahun 1980an.
Ujang : Ada peran wajaarrrr...! Dan aaaada peran berpurapuraaa. Mengapa kitaaaa bersandiwaraa!
Iyum : Allaaaaaahhh Ujaaang, sok bergaya rocker.Ibu rosma : Nggak apaapa, seorang pelayan warung
kopi bergaya rocker, daripada kroco bermental bos.
Pak Vito : Wah, ke arah mana neh pembicaraan Ibu Rosma, kayaknya kesel sekali?
Ibu rosma : Iya, di fungsi saya itu kan saya memang paling bawah, tapi semua orang di ruangan saya seperti jadi bos semua. Semua merintah saya, semua pekerjaan ditibankan ke saya. jadinya gimana dong?
Pak Dion : Itu mah biasa atuh. Walaupun di Pertamina ini sekarang, ada trend bos bermental rendah hati. Naah, itu yang saya salut, jadinya kita malah semakin hormat ke si bos itu.
Iyum : Pak Dion, kalau gaya Iyum bos atau jongos?Ujang : Lenggaklenggok begitu, kayak model
kagak, kayak penari perut kagak, bingung aku lihatnya...
Iyum : Sirik aja, jang (sambil cemberut).Pak Dion : Sudah, sudah. Bu Rosma, mental bos itu
ada baiknya, tapi kalau masih muda, posisi non staf, ya jangan bermental bos dulu dong. Belajar dulu jadi anak buah yang baik, belajar banyak dan menggali pengalaman, sambil menciptakan prestasi kerja. Nanti juga bisa jadi bos.
Mang Warta : Kalau jadi bos semua, nggak ada yang mau kerja. Kerjanya memerintah, dan giliran ada tugas yang sudah dikerjakan oleh orang lain ehhh dia datang ke bosnya, bilang kalau pekerjaan itu hasilnya sendiri. Itu kan curang.
Ibu rosma : Itu namanya “telor mata sapi” yang punya telornya ayam, yang dapat nama si sapi. Itu sapi kurang ajar.
Ujang : Ada peran wajar, dan ada peran berpurapura....MPNS
10No. 42Tahun XLVI, 18 Oktober2010APkIPrAH anak perusahaan
PEP Serah Kelolakan Lapangan Tangai Sukananti ke KSO Cooper Energy Sukananti Ltd
foto
: P
EP
RE
G. S
UM
ATE
RA
Kick Off mySAP di Anak Perusahaan Patra Niaga
PrABUMULIH - Pjs. GM PEP Region Sumatera Herutama Tri koranto bersama manajemen Pertamina EP Region Sumatera, (30/9) me nyaksikan acara serah terima kelola area operasi lapangan Ta ngai Sukananti, dari Pertamina EP kepada Cooper Energy Sukananti Ltd. Hadir pada acara terse but VP Perencanaan & Manajemen Resiko Ro ny Gunawan, Manajer Manajemen Pengelolaan Lahan Daud Panannangan serta manajemen dari Cooper Energy Sukananti Ltd.
Pjs. GM Herutama Trikoranto mengatakan dengan diserahkannya lapangan yang berlokasi di Kecamatan Rambang Lubai, Kabupaten Muara Enim ini artinya tanggung jawab pengelolaan lapangan beralih dari Pertamina EP ke KSO Cooper Energy Ta ngai Sukananti, selaku mitra Pertamina.
“Sesuai peraturan yang berlaku, kami mengingatkan rekanrekan di kemitraan agar segera mengangkat Kepala Teknik Tambang, sehingga tidak terjadi kevakuman.Ter kait dengan komitmen tersebut, tanggung jawab
HSE/K3LL mulai saat ini telah berpindah dari PEP Region Sumatera kepada pihak pengelola yakni Cooper Energy Sukananti Ltd.
Herutama berharap setelah dilakukan survei seis mik 3D dan diperolehnya data bawah tanah yang aku rat, kedua la pangan tersebut dapat meng hasilkan hidrokarbon yang menjanjikan. “Apalagi sumur Bunian I yang terletak di antara kedua lapangan tersebut, beberapa waktu lalu masih berproduksi, tinggal bagaimana mitra kita dapat mengoptimalkan produksi yang dulu pernah ada,” imbuhnya.
Sementara itu General Manager KSO Cooper Energy Sukanati Ltd yang diwakili oleh Manajer Eksploitasi Wira Dharma merasa optimis bisa meningkatkan produksi di kedua lapangan itu. “Kita akan melakukan seismik 3D dengan dukungan data yang baru, memetakan bawah permukaan dan menelusuri reservoir yang ada di struktur Bunian, Sukananti dan Tangai,” jelas Wira.
“Semoga dengan jalinan kerjasama dan komunikasi yang baik, antara pekerja kami dengan jajaran PEP Region Sumatera, pada saatnya nan t i dapat mengangkat
po tensi hidrokarbon yang ada di wilayah ini dan memproduksikannya,” harapnya.
Melihat dari kronologisnya, lapangan Tangai ditemukan oleh Pertamina tahun 1992 dengan empat sumur di da lam nya. Demikian juga la pangan Sukananti juga ditemukan oleh Pertamina pada 1996. Di antara kedua lapangan tersebut, terdapat sumur Bunian I yang beberapa waktu lalu masih berproduksi, meski tidak terlalu besar. Saat ini posisi lapangan tersebut statusnya suspended karena ada masalah lifting pada su mur tersebut.MPPEP rEG. SUMATErA
JAkArTA - “Pengalamanpengalaman yang dahulu tidak lagi membuat kita melihat SAP sebagai Setan Aja Pusing, semua dipusingkan olehnya, tetapi tolong paradigmanya diubah, sebagai Selalu Ada Pe nyelesaian.”
Demikian dikatakan SVP CSS Ahmad Bambang ketika memberikan sambutan dalam acara Kick Off Go Live mySAP Anak Perusahaan PT Patra Niaga, yaitu PT Patra Trading dan PT Patra Teknik. Acara berlangsung pada Selasa (5/10) di Gedung Elnusa Lantai 15, jl. TB Simatupang, jakarta Selatan.
Acara dihadiri SVP Corporate Shared Services (CSS) Ahmad Bambang, VP IT Solutions Susilo, VP SPC Narendra Widjajanto, Head of Business Demand Benny Ishanda, Direktur Administrasi dan Keuangan Patra Niaga Wendrizal, VP Corporate Secretary Patra Niaga Sumantri Purba, Direktur Utama PT Patra Trading Ahmad faisal,
dan Direktur Utama PT Patra Teknik Edi Prabowo, dll.
“Tidak ada sistem yang sempurna. Even ada satu sistem yang sempurna pun, kembali masalah itu bisa muncul karena ada tiga pilar yang saling berhubungan,” tegas Ahmad Bambang.
Ada tiga pilar yang saling berhubungan, lanjut Ahmad. Pertama, business processnya. Kedua, infrastruktur dan teknologinya. Dan yang ketiga, orangnya. “Bisnis proses dan sistem bagus, tetapi kalau orang nya bermasalah, ya sulit.”
Semen ta ra D i rek tu r Ad ministrasi & Keuangan Patra Niaga Wendrizal yang membacakan sambutan tertulis Dirut PT Patra Nia ga Iqbal Hasan yang berhalangan hadir karena sakit, mengatakan bahwa Patra Niaga menyambut baik kesiapan Anak Perusahaan Patra Niaga, Patra Trading dan Patra Teknik untuk mengimplementasikan mySAP ini.
Namun yang harus dianti si pasi adalah perubahan da ri sistem lama ke yang ba ru, karena sebagian proses dilakukan di Pertamina. “N amun karena proses bisnis di anak perusahaan tidak ter lalu kompleks dibandingkan Patra Niaga, maka dalam waktu maksimum satu bulan, harus segera normal dan lancar,” kata Wendrizal membacakan teks Dirut Patra Niaga.
Disamping itu, Wendrizal juga menegaskan bahwa mySAP bukanlah sistem ke
uangan, melainkan sistem yang terintegrasi dan melibatkan semua fungsi. Ia pun meng ingatkan bahwa go live pada 1 Oktober 2010 ini tinggal 2 bulan menuju tutup buku 1 Desember 2010 dan di mungkinkan akan terjadi backlog dan bagaimana harus mengantisipasinya.
Acara kick off kemudian diikuti dengan peragaan pembuatan Sales Order via MySAP baik dari Patra Trading maupun Patra Teknik.MPUHk
foto
: f
ITR
I/CS
S
Dirut Pertagas :Jadikan HSE sebagai PrioritasJAkArTA – Saat ini penggunaan tenaga kontraktor meningkat cukup banyak dalam bisnis Pertamina hingga melebihi jumlah pekerja Pertamina. Berdasarkan data yang ada di Pertamina, 90 persen dari kejadian atau insiden menimpa tenaga kerja kontraktor.
Untuk itu perusahaan berkomitmen bahwa aspek Health Safety Environment (HSE) adalah hal yang mutlak untuk dipatuhi bagi seluruh pekerja Pertamina maupun tenaga kerja kontraktor. Kinerja operasi dan HSE juga tergantung dari kinerja kontraktor.
“Kontraktor sebagai mitra kerja harus mendapatkan perhatian serius karena kinerjanya akan mempengaruhi produktifitas dan citra perusahaan, sehingga Pertamina menetapkan pada akhir Desember 2010 di seluruh kegiatan operasi sudah menerapkan CSMS,” ujar Direktur Utama Pertamina Gas (Pertagas), Gunung Sardjono Hadi, saat membuka kegiatan Sosialisasi Contractor Safety Management Systems (CSMS) di Kantor Pusat Pertagas, Oil Center jakarta, Rabu (29/9).
CSMS bertujuan agar Pertamina dan kontraktor samasama mengetahui setiap langkah pekerjaan yang akan dilaksanakan serta memahami potensi risiko yang akan terjadi. Upaya meminimalisasi dan pencegahan risiko dilakukan dengan menyusun perencanaan HSE yang detil dan pekerjaan dilaksanakan oleh personel yang sehat dan terampil.
“HSE saat ini tidak bisa kita anggap sepele. Meskipun kita belum menjadi perusahaan publik tapi HSE tetap menjadi hal yang penting. jangan pernah berpikir bahwa aspek HSE berada di pundak fungsi HSE saja, namun menjadi tanggung jawab bersama. Letakkan HSE sebagai prioritas,” katanya.MPIk
rEGION SUMATErA - Dalam mencapai visi dan misi perusahaan, setiap pekerja dituntut untuk menjadi role model bagi diri sendiri, lingkungan kerja maupun keluarga. Konsep ini penting ditegakkan agar strategi perusahaan untuk mencapai keberhasilan transformasi dan penegakaan visi dan misi Pertamina, khususnya PEP world class pada 2014 dapat terwujud. Tiga aspek tersebut dapat dilihat bagaimana tingkat produksinya, peralatan dan unsur manusia yang melaksanakannya.
Hal ini ditegaskan Direktur Hulu Pertamina Bagus Setiardja di hadapan pekerja PHE, PGE, Pertagas, Dirut Pertagas dan PEP, pada acara talkshow di Gedung Patra Ria Komperta Prabumulih, (5/9).
Dikatakan Bagus, bagaimana kita bisa meningkatkan produksi, memanfaatkan anggaran kita agar tingkat produksi kita lebih baik di lahan eksisting. “Tugas saya dan saudara adalah bagaimana meningkatkan produksi migas. Apalagi investasi Pertamina yang terbanyak adalah di sektor hulu. Kita sangat diharapkan oleh Persero untuk dapat menghasilkan laba yang terbesar,” tegas Bagus.
Menurutnya, dalam pengembangan bisnis yang dibutuhkan adalah mendorong proyek pertumbuhan yang besar dan penting, di bidang SDM upaya melakukan recruitment dan talent management juga harus diperbaiki, penerapan teknologi untuk operational excellen ce, mendorong proses bisnis yang efisien melalui SAP, serta ethic 24 x 7 tanpa kompromi.
Dalam melakukan inisiatif strategis di Pertamina dilakukan dengan peningkatan produksi migas dan panas bumi, efisiensi pengelolaan kilang, meningkatkan pangsa pasar domestik dan melakukan ekspansi bisnis berdasarkan prinsip komersial yang kuat dengan mindset dan pemahaman 6C yang mumpuni yakni, Clean, Customer Focused, Competitive, Capable, Confident dan Commercial.MPPEP rEG. SUMATErA
Menjadi Role Model untuk Keberhasilan Transformasi
• KETUA PENGARAH Vice President Corporate Communication • WAKIL KETUA PENGARAH/PENANGGUNG JAWAB Manajer Media • PIMPINAN REDAKSI Mochamad Harun • WK. PIMPINAN REDAKSI Wianda Arindita Pusponegoro • REDAKTUR PELAKSANA Dewi Sri Utami • TIM REDAKSI Nandang Suherlan, Urip Herdiman K., Nilawati Dj., Irli Karmila • TATA LETAK & ILUSTRASI Rianti Octavia, Oki Novriansyah • FOTOGRAFER Dadang Rachmat Pudja, Kuntoro, Wahyu Nugraha Ruslan • SIRKULASI Ichwanusyafa • KONTRIBUTOR Seluruh Hupmas Unit, Anak Perusahaan & Joven • ALAMAT REDAKSI Jl. Perwira No. 2-4, Jakarta Telp. 3815946, 3815966, 3816046 Faks. 3815852, 3815936 • HOME PAGE http://www.pertamina.com • EMAIL [email protected], [email protected] • PENERBIT Divisi Komunikasi Korporat Sekretaris Perseroan
kITA No. 42Tahun XLVI, 18 Oktober 2010BErITA 11
Kontes Desain Pertamax Rio Haryanto:
Tanamkan Cinta Produk Dalam Negeri
foto
: D
RP
/Dok
. Per
tam
ina
Pertamina Bangun Bisnis Hulu dengan Transocean Inc.
Pertagas Siap Jadi Pengelola FSRT
JAkArTA – Dalam rangka meningkatkan bisnisnya di bidang hu lu, PT Pertamina (Persero) melak sanakan penandatanganan Me morandum of Understanding (MoU) and Confidentiality Agreement dengan Transocean Inc. di Kantor Pusat Pertamina (Persero), Selasa (5/10).
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Investasi & Manajemen Risiko Pertamina ferederick Siahaan dan Managing Director far East and Asia Division of Transocean Inc, Kaustubh Dighey yang disaksikan oleh Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan dan CEO of Transocean Inc, Stevan Newman.
Dalam kesempatan tersebut Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan menjelaskan bahwa Pertamina terus berupaya mengembangkan kerjasama dengan perusahaan multinasional untuk
Direktur Perencanaan Investasi & Manajemen Risiko Pertamina ferederick ST Siahaan dan Managing Director far East and Asia Division of Transocean Inc, Kaustubh Dighey bersalaman setelah menandatangani MoU and Confidentiality Agreement dengan Transocean Inc, (5/10). Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan dan CEO of Transocean Inc, Stevan Newman.
mengeksplorasi potensi peluang dalam memperluas bisnisnya. Melalui penandatanganan ini, di harapkan dapat memperluas kemam puan Pertamina dalam kegiatan operasi pengeboran lepas pantai.
Menurut Karen, walaupun Pertamina telah su kses dalam akusisi besar aset lepas pantai di blok jawa Barat, namun Pertamina akan selalu berusaha untuk melanjutkan dan meningkatkan pembelajaran dalam kegiatan bisnisnya di bidang hulu.
Dalam per ja lanan menuju NOC kelas dunia, Pertamina terus mem perkuat kinerjanya di semua bidang. “Di bidang hulu, Pertamina secara agresif menargetkan untuk meningkatkan produksi minyak dan gas 1 juta barel per hari pada tahun 2015,” ungkap Karen.
Dalam rangka untuk mencapai hal tersebut, Karen menegaskan, Pertamina harus meningkatkan pro
duksi baik secara organik, maupun nonorganik.
Sementara, CEO of Trans o cean Inc, Stevan Newman menyampaikan bahwa kesepakatan yang dilakukan ini sebagai salah satu upaya membangun kembali bisnis dengan Perta mina, setelah pada tahun 1995 pihaknya bekerja sama dengan Per tamina.
“Kita akan mendatangkan SDM Transocean Inc untuk bekerja sama dengan Pertamina dalam melaksanakan pembangunan bisnis di upstream, baik infrastruktur, maupun SDM di offshore,” kata Steven.
Karen berharap kerjasama ini akan membangun kemitraan jang ka panjang, produktif dan saling menguntungkan bagi kedua perusahaan sehingga mampu untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi di Indonesia di masa yang akan datang.MPIk
JAkArTA – PT Pertamina Gas (Pertagas) merupakan anak perusahaan dari Pertamina yang mengelola bisnis gas terkait transportasi gas, niaga gas, dan processing gas. Da lam rangka mengembangkan bisnisnya, Pertagas memperluas peluang bisnisnya dengan melakukan pengelolaan Floating Storage & Regasification Terminal (fSRT).
Proyek ini dimaksudkan un tuk melaksanakan rencana pe ngembangan fSRT dan regastification terminal sesuai dengan penugasan dari hasil rapat koordinasi terbatas Wakil Presiden RI pada 18 januari 2010. Selain itu, sebagai suatu lang kah nyata dalam mendapatkan peluang bisnis pemasaran gas terkait tingginya biaya bahan bakar di sektor listrik dan industri.
Dalam pelaksanaan fSRT ini, PT Pertagas bersinergi dengan PT
Tongkang melalui penandantanganan proyek fSRT oleh Direktur Utama PT Pertagas, Gunung Sardjono Hadi dan Direktur Utama PT Tongkang, Suherimanto di Kantor Pusat Pertagas, jakarta, Kamis (30/9).
Menurut Gunung Sardjono, nilai investasi proyek fSRT ini sebesar 194,6 juta dolar AS. Sedangkan untuk operatingnya senilai 1,1 miliar dolar AS. Kerjasama ini berlaku se la ma satu tahun yang akan ditin daklanjuti dalam bentuk Joint Operation Agreement (jOA).
“Kami berorientasi ke fSRT karena fSRT adalah proyek yang telah disetujui oleh BOD untuk dibangun di daerah jawa Tengah dan jawa Timur yang memiliki potensi pasar sangat tinggi dan adanya kepastian dari PLN yang siap untuk menerima gas dari LNG sebesar 200 mm selama 10 hingga 11 tahun,”
ungkap Gunung Sardjono. Sebagai suatu bisnis yang
terintegrasi untuk security of supply dari gas yang akan mengalir dengan fSRT tersebut diitargetkan pada 2012 Pertagas sudah siap untuk me nyuplai gas. Sehingga diharapkan proyek ini bisa memberikan kontribusi kepada Pertagas dan PT Tongkang dalam memaksimalkan revenue bagi perusahaan secara korporat.
“PT Tongkang yang memiliki kompetensi dalam hal perkapalan sangat mendukung peluang yang bagus di pasar gas dalam negeri ini dan kita telah siapkan sisi manpower maupun hal pendanaannya. Ini adalah B to B, tentunya akan ada benefit dalam hal profit untuk memberikan kontribusi yang maksimal bagi Pertamina,” ungkap Direktur Utama PT Tongkang, Suherimanto.MPIk
JAkArTA - Pertamina sebagai BUMN Migas terbesar di Indonesia menegaskan dukungan penuhnya bagi pembalap muda berbakat Rio Haryanto untuk terus berprestasi di ajang GP3. “Rio berhasil membuktikan sebagai pembalap berbakat dengan serangkaian prestasi gemilang di arena balap,” jelas VP Corporate Communication Pertamina, Mochamad Harun di SPBU MT Haryono, akhir September lalu, saat mengumumkan pemenang kontes desain kaskus.
Harun menambahkan ajang kompetisi di komunitas dunia maya ini sebagai bentuk lain dari dukungan kepada Rio, sekaligus memberikan inspirasi kepada generasi muda untuk berprestasi di berbagai bidang. Kontes desain Pertamax Rio Haryanto, berlangsung mulai 12 Agustus sampai 12 September 2010. Ajang ini menjaring ratusan kaskuser yang berunjuk gigi menuangkan ide kreativitas mereka lewat desain yang menunjukkan kebanggaan terhadap produk Pertamina dan prestasi Rio.
Para pemenang ditetapkan berdasarkan kategori suara terbanyak, dan penilaian tim juri. Rachmat S Prayoga mendapatkan 873 suara dan berhak membawa pulang Ipad. Sementera di posisi kedua pilihan kaskuser jatuh pada desain joemambu yang membawa pulang I Phone 3G. Sementara pemenang berdasarkan hasil penilaian juri adalah Muhammad Khairul Anam, yang dinilai atas originalitas ide design yang dibuat. “Kontes ini memacu kami dalam berkarya, dan cinta produk Pertamina,”kata Rachmat.
kONTES DESAIN kASkUS, PACU SEMANGAT rIOBagi Rio, kontes desain menambah semangatnya untuk menye
lesaikan balap GP 3 di musim ini. “Saya bangga saat berada di po dium lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan. Dan saya terharu atas dukungan Pertamina dan seluruh masyarakat Indonesia yang membantu pencapaian citacita saya sebagai pembalap,”kata Rio.
Rio Haryanto, pernah menduduki podium 1 di race Turki, juara 2 di Silverstone serta menduduki posisi ketiga di race pertama GP 3 Italia. Prestasi tersebut membuat Rio mengakhiri GP3 musim 2010 di peringkat kelima dan dinobatkan sebagai pembalap terbaik Tim Manor Racing musim ini dengan nilai total 27 poin.
Berkat prestasinya ini, Rio mendapat kesempatan menjajal mo bil tim f1 Virgin yang merupakan induk tim yang menaungi Manor Racing. Sejak awal, tim f1 ini memang menjanjikan tes menggunakan mobil VR01 kepada pembalap dengan peringkat tertinggi di Manor Racing. Rencananya, Rio akan melakukan tes dengan mobil f1 tersebut usai seri terakhir f1 di GP Abu Dhabi, 14 November 2010.’’Kebanggaan bangsa Indonesia terhadap putra terbaik bangsa ini perlu didukung oleh segenap rakyat Indonesia, karena Rio merupakan pembalap Indonesia termuda saat ini yang berhasil meraih prestasi di turnament sekelas GP3,’’ kata Harun.MPNADINE/DSU
VP Komunikasi Korporat M. Harun memberikan hadiah kepada pemenang kontes desain Pertamax Rio Haryanto.
foto
: D
RP
/Dok
. Per
tam
ina
No. 42Tahun XLVI, 18 Oktober 2010BErITA 12CSrcorporate social responsibility
RU IV Didik Pemuda CilacapJadi Ahli Las Listrik
foto
: P
EP
PAN
GK
ALA
N S
US
U
CILACAP - Pertamina RU IV sejak tahun 2002 secara kontinyu memberikan pelatihan las listrik kepada pemuda Cilacap. Hingga tahun 2009 lebih dari 260 pemuda tercatat telah diberikan keterampilan las listrik bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Cilacap.
Untuk periode tahun 2010 pelatihan las listrik level 6G diberikan Pertamina kepada 20 orang pemuda dari Kelurahan Donan, Lomanis, Kutawaru, Cilacap, Tegal Kamulyan dan Tegalreja. Pelatihan secara resmi dibuka oleh Manager General Affairs RU IV drg. R Sutarno pada tanggal 27 September 2010 di ruang rapat II head office RU IV, ditandai dengan penyerahan ware pack dan sarung tangan kepada perwakilan pemuda. Peserta akan mengikuti pelatihan di BLKI Cilacap hingga 21 Desember 2010.
Dalam sambutannya drg R Sutarno menyampaikan bahwa pelatihan ini diberikan
untuk memberi bekal keterampilan bekerja bagi pemuda Cilacap. Selain bermanfaat bagi diri dan lingkungannya diharapkan dapat pula meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan pendapatan masyarakat, dan lebih jauh akan mengurangi potensi kr iminal i tas dan kemiskinan.
Terkait hal tersebut diharap kan pula peserta pelatihan dapat menunjukkan attitude
yang baik selain juga skill yang tinggi.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala BLKI Cilacap Drs. H Agus Sutrisno M.Pd yang mengungkapkan bahwa pelatihan ini telah berbasis kompetensi dengan sertifikasi dari lembaga independen sehingga peserta diharapkan mampu memenuhi tuntutan bursa kerja.
Dikatakannya bahwa lu lusan dari pelatihan las
listrik ini telah ditunggu oleh beberapa perusahaan besar yang membutuhkan tenaga juru las, dan tidak menutup kemungkinan dapat bekerja di luar negeri.
Pada kesempatan ini pu la RU IV menyerahkan bantuan berupa peralatan listrik senilai Rp 50 juta rupiah untuk operasional pendidikan di BLKI Cilacap yang diterima langsung oleh Kepala BLKI Cilacap.MPrUIV
BOyOLALI – Tiga pria se tengah baya berkaos putih berdiri di belakang Sugiharto (45 tahun) yang masih asik menebang rerumputan untuk ternaknya.” Hayoh, to. Wis dienteni iki. Ganti klambine dhisit (Ayo, to. Sudah ditungguin. Ganti bajunya dulu),” kata salah satu pria berkaos putih.
Sugiharto dan ketiga pria tersebut adalah sebagian dari petanipetani Desa Karanganyar Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali yang rencananya akan menghadiri peresmian bantuan CSR Pertamina. Acara yang digelar di lahan desa tersebut akan disaksikan langsung oleh Wakil Gubernur jawa Tengah Rustriningsih.
Mereka akan hadir sebagai perwakilan petani yang sudah diikutsertakan dalam pelatihan pemberdayaan buahbuahan pada juli lalu. Selama 15 hari, sebanyak 10 petani diajarkan mengenai pemilihan bibit yang baik, pengelolaan lahan, cara menanam, metode memanen hingga strategi pemasaran.
“Nah, sekarang saya jadi tahu bagaimana menanam buah supaya hasilnya bagus,” katanya sambil menenteng rerumputan yang ditebasnya ke atas motor butut miliknya.
Pelatihan yang diikuti para petani tersebut merupakan bagian dari program pemberdayaan sentra tani buahbuahan yang didanai oleh Corporate Social Responsibility dengan menggandeng Yayasan Obor Tani. Dana yang digelontorkan tak tanggungtanggung, mencapai Rp 3,9 miliar untuk 3 desa yang akan digulirkan bertahap hingga 2012. Selain Desa Karanganyar, dua desa lainnya adalah Desa Sluke (Rembang) dan Desa Wonokerto (Kabupaten Semarang).
Dalam pelaksanaannya, setiap desa diprogramkan untuk menjadi sentra pemberdayaan buahbuhan jenis tertentu. Seperti Desa Karanganyar yang diprogramkan menjadi sentra pemberdayaan Durian Monthong. Sementara Desa Sluke diharapkan bisa menjadi sentra pemberdayaan buah mangga varietas Thailand dan Desa Wonokerto akan dijadikan sentra buah naga. Pemilihan buahbuahan ini berdasarkan tingkat
Petani Ubi Siap Jadi Pengusaha Monthongkomersialitas dalam peluang pemasarannya nanti.
Untuk menjadi sentra pember dayaan buah yang sukses ten tu tidak dalam sekejap ma ta. Apalagi target desa yang dipilih bukan sekedar alasan keco cokan lahan, melainkan juga meng utamakan petanipetani yang kesejahteraannya masih di bawah standar. Yang diberikan pun bukan hanya pelatihan, namun program tersebut juga meliputi penyediaan bibit, pembangunan infrastruktur, pengelolaan lahan, obatobatan dan pupuk serta pendampingan selama 3,5 tahun.
Kepala Desa Karanganyar Naryo Sukarno menuturkan, sebelum ada program pemberdayaan buah, kebanyakan war ganya bertani secara serabutan. “Ada yang menanam jagung, ubi, palawija, macammacam lah,” katanya.
Namun karena belum mengetahui cara bertani yang optimal, hasilnya pun tidak maksimal. Ia mencontohkan, petani yang menanam ubi hanya bisa menghasilkan tak lebih dari Rp 5 juta per tahun. Namun dengan adanya program pemberdayaan sentra buahbuahan, penghasilan petani ditargetkan bisa mencapai Rp 12 juta per tahun dalam 3,5 tahun ke depan.
Waktu yang dibutuhkan memang tidak sebentar, selama itu pula para petani harus rela kehilangan pendapatannya selama ini dan bersabar hingga akhirnya bisa memanen penghasilan yang lebih besar. Namun selama masa transisi itu, petani akan
memperoleh living cost sebagai kompensasi sehingga bisa tetap bertahan untuk kebutuhan sehariharinya.
“Semoga dengan penghasilan baru nanti itu, keluarga saya bisa lebih sejahtera,” tutur Sugiharto sambil sumringah di atas motornya sudah dipenuhi tumpukan rerumputan.
Karena itu, selagi lahannya dalam masa transisi untuk menjadi sentra buah komersil, ia tetap semangat merawat ternakternaknya sebagai andalan penghidupan keluarganya. Karena itulah, meski Wakil Gubernur dikabarkan akan tiba dalam waktu dekat, Sugiharto tetap mengutamakan mencari pakan untuk ternak kesayangannya.MPALIH
Pemasaran II - PMI Sukses Amankan Mudik Lebaran di Palembang
PALEMBANG - Hari Raya Idul fitri merupakan hari besar yang sangat dinantinanti dan menjadi momen istimewa bagi masyarakat Indonesia yang merayakannya. Aktivitas dan mobilitas masyarakat melonjak drastis, karena adanya tradisi mudik ke kampung halaman dan saling mengunjungi sanak keluarga. Mengantisipasi halhal yang tidak diinginkan sekaligus mengambil momen HUT PMI pada 17 September, Pemasaran Region II bersama dengan PMI Kota Palembang menggelar Lomba Posko Pertolongan Pertama PMI Antar Kecamatan seKota Palembang pada 516 September 2010. Kegiatan lomba yang diikuti 16 gugus PMI di 16 Kecamatan seKota Palembang ini sekaligus pelayanan gratis kesehatan untuk masyarakat ini dibuka oleh Wakil Walikota Palembang, H Romi Herton sebagai Wakil Ketua PMI Kota Palembang.
Poskoposko tersebut didiirikan di lokasi strategis baik di jalan protokol maupun di pusatpusat keramaian seperti di terminal Karya jaya, Simpang jakabaring, Simpang Bandara SMB II, pelabuhan 35 Ilir dan di depan Palembang Square. Peserta Lomba sendiri berasal dari fungsional dan relawan PMI masingmasing kecamatan ditambah siswa berbagai SMU setelah melewati proses seleksi dari PMI Kota Palembang.
Dalam kesempatan tersebut, Pj. GM Pms BBM Retail Region II Budiarto Tedja mengatakan Pertamina melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) memberikan dukungan penuh dengan total biaya Rp 318.000.000 dalam bentuk 1 unit sepeda motor ambulans, 32 unit valbed, 16 unit tandu, perlengkapan relawan, persediaan obatobatan dan operasional posko.
Romi Herton menyampaikan apesiasinya kepada Pertamina karena kepedulian Pertamina kali ini berdampak dua arah. Selain memberikan manfaat yang besar kepada PMI Kota Palembang juga memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Kota Palembang yang mudik Lebaran.MPPMS II