Download pdf - Detail 34 Kondisi Kritis

Transcript
  • 8/7/2019 Detail 34 Kondisi Kritis

    1/6

    Detail 34 Kondisi Kritis Kita selalu berharap bisa menjalankan kehidupan kita tanpa adanya gangguankesehatan. Namun, kondisi kesehatan merupakan salah satu hal dalam kehidupanyang tidak dapat diduga sebelumnya. Karena kami menginginkan kesejahteraankeluarga Anda tidak terganggu oleh kewajiban penyelesaian biaya perawatan danpengobatan, maka melalui PRU crisis cover dan PRU crisis cover plus , PT. PrudentialLife Assurance memberikan Anda perlindungan atas 34 Kondisi Kritis.

    1. Serangan Jantung.

    f Kematian suatu bagian otot jantung (myocardium) sebagai akibat dari tertutupnya /tersumbatnya arteri koronaria.

    2. Tindakan Bedah Bypass pembuluh Darah Jantung (Coronary Artery Bypass

    Grafting)

    Pembedahan jantung untuk memperbaiki suatu penyumbatan atau penyempitan darisatu atau lebih arteri koronaria dengan cara bypass grafts.

    3. Angioplasti dan Penatalaksanaan Invasif Lainnya Untuk Penyakit PembuluhDarah Jantung (Hanya Berlaku Khusus Untuk PRU Crisis Cover Benefit 34 )

    Klaim dapat diajukan apabila Tertanggung telah melaksanakan Angioplasti balon,tindakan laser atau teknik lainnya sebagai tindakan koreksi yang bermakna terhadapstenosis (penyempitan) setidaknya 70% dari dua pembuluh darah jantung atau lebih

    yang merupakan keharusan medik oleh dokter konsultan ahli jantung. 4. Kelainan Pembuluh Darah Koroner Yang Serius.

    Penyempitan yang terjadi pada setidaknya satu pembuluh darah koroner (pembuluhdarah jantung) sebesar minimal 75% dan pada dua pembuluh darah koroner lainnyasebesar minimal 60% yang dibuktikan melalui arteriografi koroner. Untuk kepentinganPolis ini, yang didefiniskan sebagai pembuluh darah jantung hanya pembuluh darahbesar sisi kiri jantung, pembuluh darah jantung anterior descending kiri, sirkumfleksidan pembuluh darah besar sisi kanan jantung.

    5. Stroke.

    Kecelakaan pembuluh darah otak (cerebrovascular accident) yang mengakibatkancacat pada syaraf (kelainan syaraf) yang berlangsung lebih dari 24 jam dan termasukkematian jaringan otak (infraction), pendarahan (hemorrage) atau penyumbatan(embolism) yang berasal dari sumber di luar tengkorak (extra cranial) dan harusterdapat bukti adanya defisit neurologist yang menetap.

    6. Kanker, Kecuali Kanker Kulit / Kanker Yang Diakibatkan Oleh HIV / AIDS.

    Tumor ganas yang ditandai dengan suatu pertumbuhan sel yang tidak terkendali danpenyebaran sel-sel ganas ke jaringan tubuh yang lain. Hal ini mencakup leukemia danpenyakit hodgkins (kanker getah bening) yang pertumbuhannya tidak dapat dikontrol

  • 8/7/2019 Detail 34 Kondisi Kritis

    2/6

    secara medis.

    7. Gagal ginjal.

    Gagal ginjal tahap akhir yang menyebabkan tertanggung harus menjalani secarateratur dialisis peritoneal atau cuci darah (haemodilisis) atau transplantasi ginjal.

    8. Transplantasi Organ Penting.

    Tertanggung adalah penerima organ yang berupa jantung, paru-paru, hati, pankreasdan tulang sumsum yang operasinya telah dilaksanakan, atau tertanggung telahterdaftar secara resmi pada daftar tunggu sebagai penerima di wilayah hukumIndonesia.

    9. Tindakan Bedah katup Jantung.

    Pembedahan jantung terbuka yang dilakukan untuk memperbaiki atau menggantifungsi katup jantung yang abnormal.

    10. Kehilangan Kemampuan Bicara (Loss of Speech). Kehilangan kemampuan bicara secara total dan permanen.

    11. Luka Bakar Kritis.

    Luka bakar derajat ketiga (third degree) dan sekurang-kurangnya mengenai 20% luaspermukaan tubuh.

    12. Koma.

    Keadaan tidak sadar tanpa reaksi terhadap rangsangan dari luar atau dalam danmenghasilkan kelainan-kelainan syaraf (neurogical defisit)

    13. Tindakan Bedah Pembuluh Darah Aorta.

    Pembedahan yang dilakukan untuk memperbaiki kelainan pada cabang utamapembuluh darah aorta di daerah dada (thoracalis) dan di daerah perut (abdominalis).

    14. Penyakit Parkinson.

    Tergolong ke dalam Idiophatic Parkinson, yaitu penyakit yang tidak diketahuipenyebabnya sehingga memerlukan pengawasan khusus dan bantuan untukberaktifitas sehari-hari. Diagnosa atas penyakit ini dibuat oleh dokter ahli penyakitsyaraf (neurologist).

    Apabila diperlukan, perusahaan akan menunjuk seorang atau lebih dokter ahli penyakitsyaraf lain untuk menegakkan diagnosa.

    15. Ketulian.

    Kehilangan pendengaran dari kedua telinga yang sifatnya total dan tidak dapatdisembuhkan.

  • 8/7/2019 Detail 34 Kondisi Kritis

    3/6

    16. Penyakit Alzheimer.

    Kelumpuhan secara menyeluruh dari fungsi otak yang mengakibatkan kemunduranmental sehingga memerlukan pengawasan secara terus menerus. Diagnosa harus

    dibuat seorang dokter ahli Penyakit Syaraf (neurologist).Ababila diperlukan, perusahaan berhak untuk menunjuk dokter ahli Penyakit Syaraf lain untuk memperkuat diagnosa.

    17. Tumor Otak Jinak.

    Tumor otak yang tidak menunjukkan keganasan, tidak menyerang dan menjalar kebagian tubuh lain.

    18. Penyakit Paru Kronik.

    Tahap akhir dari penyakit paru yang memerlukan pengobatan dengan pemakaianoksigen untuk selamanya.

    19. Motor Neuron Disease.

    Adanya kemunduran pada sistem syaraf pusat untuk mengontrol aktifitas muscular sehingga kemampuan pergerakan otot-otot menjadi lemah dan menurun. Diagnosapasti dibuat oleh seorang dokter ahli penyakit syaraf (neurologist) untukmengkonfirmasikan adanya penyakit ini.

    Apabila diperlukan perusahaan berhak untuk menunjuk dokter ahli penyakit syaraf lainuntuk lebih menegakkan diagnosa.

    20. Multiple Sclerosis.

    Terdapatnya lebih dari satu episode kelainan susunan syaraf yang bersifat menetapselama 6 bulan. Diagnosa harus dibuat oleh seorang dokter ahli penyakit syaraf (neurologist) untuk mengonfirmasikan adanya penyakit ini yang dibuktikan denganhasil image scanning.

    21. Anemia Aplastik.

    Anemia, netropenia dan trombositopenia (penurunan jumlah sel netrofil dan trombositdalam darah) yang disebabkan kegagalan sumsum tulang belakang yang tidak dapatdipulihkan. Diagnosis harus ditegakkan berdasarkan biopsi sumsum tulang belakangdan hasil tes darah.

    22. Meningistis Bakterial.

    Suatu peradangan selaput pembungkus otak atau saraf tulang belakang yangdisebabkan oleh bakteri dan mengakibatkan gangguan neurologik (persyarafan)permanen yang menimbulkan ketidakmampuan total dari Tertanggung untuk

    melakukan 3 (tiga) dari 6 (enam) kriteria Aktivitas Kehidupan Sehari-hari*), denganatau tanpa bantuan, secara terus menerus selama minimal 6 (enam) bulan.

  • 8/7/2019 Detail 34 Kondisi Kritis

    4/6

    23. Kolitis Ulseratif (Ulcerative Colitis).

    Didefinisikan sebagai Kolitis Ulseratif yang parah dan akut yang mengancam jiwa,menyebabkan gangguan elektrolit yang biasanya disertai dengan distensi usus dan

    resiko pecahnya usus, terjadi sepanjang usus besar dengan diare berdarah yangparah/berat. Klaim hanya dapat diajukan berdasarkan gambaran histopatologik (irisan

    jaringan yang diperiksa secara mikroskopik) dan sudah dilakukan tindakanpembedahan usus besar (colectomy) dan atau operasi usus halus (ileostomy).

    24. Disabling Primary Pulmonary Hypertention.

    Merupakan kelainan di mana terjadi peningkatan tekanan pulmonal akibat gangguanstruktur, fungsi atau sirkulasi paru-paru yang mengakibatkan pembesaran bilik jantungkanan.

    25. Ensefalitis.

    Merupakan peradangan pada otak (hemisfer otak besar, batang otak atau otak kecil).Penyakit ini harus mengakibatkan komplikasi bermakna yang berlangsung setidaknya6 minggu, termasuk defisit neurologik (gangguan persyarafan) permanen. Defisitneurologik permanen tersebut harus mengakibatkan ketidakmampuan total dariTertanggung untuk melakukan 3 (tiga) dari 6 (enam) kriteria Aktivitas KehidupanSehari-hari*), dengan atau tanpa bantuan, secara terus menerus selama minimal 6(enam) bulan

    26. Hepatitis Viral Fulminan.

    Pengerasan hati yang submasif sampai masif oleh virus hepatitis yang mengakibatkankegagalan hati.

    27. Penyakit Hati kronik.

    Kegagalan hati tahap akhir dengan tanda kulit yang berwarna kuning (jaundice) yangmenurut pendapat kedokteran secara umum tidak dapat kembali normal, dan berakibatpenimbunan cairan di rongga perut (asites) atau kelainan otak (ensefalopati).

    28. Penyakit Crohn.

    Merupakan kelainan peradangan menahun yang berbentuk granulomatosa.Klaim dapat diajukan apabila memenuhi kedua kriteria di bawah ini sekaligus.

    Penyakit Crohn yang diderita sudah menimbulkan pembentukan fistula(hubungan antara saluran cerna dengan rongga perut), atau penyumbatanintestinal (saluran cerna), atau perforasi (pembentukan lubang) intestinal.

    Terdapat laporan histopatologik (irisan jaringan yang diperiksa secaramikroskopik) yang mengonfirmasikan adanya penyakit Crohn.

    29. HIV Yang Didapat Melalui Transfusi Darah.

  • 8/7/2019 Detail 34 Kondisi Kritis

    5/6

    Human Immunodeficiency Virus (HIV) dengan kondisi sebagai berikut

    Infeksi HIV didapatkan melalui transfusi darah yang dilakukan setelah Polisberlaku.

    Sumber infeksi dipastikan berasal dari lembaga yang menyelenggarakan

    transfusi darah dan lembaga tersebut dapat melacak asal dari darah yangterinfeksi HIV tersebut.

    tertanggung yang terinfeksi HIV bukan merupakan penderita hemofilia.

    30. Trauma Kepala Serius.

    Kecelakaan yang menyebabkan luka pada kepala yang ditimbulkan oleh suatukekuatan fisik yang berasal dari luar tubuh yang mengakibatkan defisit neurologik(gangguan persyarafan) yang menimbulkan ketidakmampuan total dari Tertanggunguntuk melakukan 3 (tiga) dari 6 (enam) kriteria Aktivitas Kehidupan Sehari-hari*),dengan atau tanpa bantuan, secara terus menerus selama minimal 6 (enam) bulan.

    31. Muscular Dystophy.

    Termasuk kelompok myopati (kelainan otot) degeneratif (kemunduran) yangdisebabkan oleh kelainan genetik dan ditandai dengan kelemahan dan atrofi(pengerutan) otot tanpa mempengaruhi sistem saraf.

    Klaim hanya dapat diajukan apabila Muscular Dystrophy yang diderita menyebabkanketidakmampuan total dari Tertanggung untuk melakukan 3 (tiga) dari 6 (enam) kriteriaAktivitas Kehidupan Sehari-hari*), dengan atau tanpa bantuan, secara terus menerusselama minimal 6 (enam) bulan.

    32. Kelumpuhan (Paralysis).

    Diartikan sebagai hilangnya secara total dan permanen (menetap) fungsi dua ataulebih anggota tubuh sebagai akibat terkena kecelakaan, atau kelainan dari tulangbelakang. Anggota tubuh didefinisikan sebagai seluruh lengan atau seluruh kaki.

    33. Poliomyelitis.

    Klaim dapat diajukan apabila memenuhi seluruh kriteria di bawah ini. Terdapat diagnosis pasti atas adanya infeksi virus polio yang menyebabkan

    timbulnya kelumpuhan yang dibuktikan dengan gangguan fungsi motorik atauberkurangnya fungsi pernafasan.

    Kondisi yang diderita harus mengakibatkan ketidakmampuan total dariTertanggung untuk melakukan 3 (tiga) dari 6 (enam) kriteria Aktivitas KehidupanSehari-hari*), dengan atau tanpa bantuan, secara terus menerus selamaminimal 6 (enam) bulan.

    34. Lupus Eritematosus Sistemik (Systemic Lupus Erythematosus).

  • 8/7/2019 Detail 34 Kondisi Kritis

    6/6

    Kondisi autoimun (kekebalan terhadap tubuh sendiri) multisistem (yang mengenaibanyak sistem dalam tubuh) dan multifaktorial (melibatkan banyak faktor) yangsebagian besar diderita wanita dalam periode wanita tersebut membesarkan anak.Untuk kepentingan Polis, klaim dapat diajukan jika jenis SLE melibatkan ginjal (yangdipastikan dengan biopsi ginjal dan sesuai dengan klasifikasi WHO). Diagnosis akhir

    SLE harus didapatkan dari seorang dokter ahli di bidang rematologi dan imunologi.

    *) : Yang dimaksud dengan Aktivitas Kehidupan Sehari-hari adalah ke-6 (enam)hal di bawah ini:

    1. Mandi

    f Diartikan sebagai kemampuan membersihkan diri pada waktu mandi dengan atautanpa menggunakan shower (pancuran) atau membersihkan diri dengan baikmenggunakan cara-cara lainnya.

    2. Berpakaian

    Diartikan sebagai kemampuan sendiri untuk mengenakan, melepas, mengepas danmelonggarkan pakaian, tanpa bantuan orang lain, termasuk juga mengenakan braces(penopang / penyangga tubuh), kaki / tangan palsu atau alat bantu lainnya.

    3. Beralih Tempat

    Diartikan sebagai kemampuan sendiri untuk memindahkan tubuh dari tempat tidur kekursi dengan sandaran yang tegak atau ke kursi roda dan sebaliknya.

    4. Berpindah

    Diartikan sebagai kemampuan sendiri untuk berpindah di dalam ruangan dari kamar kekamar pada ketinggian lantai yang sama.

    5. Toiletting

    Diartikan sebagai kemampuan sendiri untuk menggunakan kamar kecil atau jamban

    atau cara-cara lain untuk buang air kecil atau buang air besar agar mampumempertahankan kebersihan diri yang layak. (Buang Air).

    6. Menyuap

    Diartikan sebagai kemampuan sendiri untuk menyuapi diri sendiri ketika makanansudah disiapkan dan terhidang.


Recommended