perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH
PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI MODIFIKASI
ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV
SDN KRATON 6 KECAMATAN TEGAL BARAT
KOTA TEGAL TAHUN 2011/2012
SKRIPSI
Oleh :
Hery Muko Susianto
X4711063
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH PERMAINAN
BOLA VOLI MELALUI MODIFIKASI
ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV
SDN KRATON 6 KECAMATAN TEGAL BARAT
KOTA TEGAL TAHUN 2011/2012
SKRIPSI
Oleh :
Hery Muko Susianto
X4711063
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Hery Muko Susianto
NIM : X4711063
Jurusan/Program Studi : POK/Penjaskesrek
Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “UPAYA PENINGKATAN HASIL
BELAJAR SERVIS BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI
MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SDN
KRATON 6 KECAMATAN TEGAL BARAT KOTA TEGAL TAHUN
2011/2012” ini benar – benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber
informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Tegal, Juli 2012
Hery Muko Susianto
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH PERMAINAN
BOLA VOLI MELALUI MODIFIKASI
ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV
SDN KRATON 6 KECAMATAN TEGAL BARAT
KOTA TEGAL TAHUN 2011/2012
Oleh :
Hery Muko Susianto
X4711063
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, Juni 2012
Pembimbing I Pembimbing II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Hery Muko Susianto. UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SDN KRATON 6 KECAMATAN TEGAL BARAT KOTA TEGAL TAHUN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk peningkatan hasil belajar servis bawah permainan bola voli pada siswa kelas IV, SDN Kraton 6 Tegal, tahun ajaran 2011/2012, melalui modifikasi alat bantu pembelajaran berupa bola plastik dilapisi karet sintetis.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Kraton Tegal yang berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 20 siswa putra dan 10 siswa putri. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi dan penilaian hasil belajar servis bawah bola voli. Analisis data menggunakan teknik deskriptif yang didasarkan pada analisis kualitatif dengan prosentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penggunaan modifikasi alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar servis bawah bola voli siswa dari pra tindakan ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Proses pembelajaran pada pra tindakan tidak memanfaatkan atau menggunakan alat bantu pembelajaran untuk membantu siswa dalam mempelajari gerakan servis bawah bola voli sehingga proses pembelajaran menjadi monoton dan hasil belajar siswa menjadi rendah. Dari hasil analisis yang diperoleh peningkatan yang signifikan dari pra tindakan ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I, hasil belajar servis bawah bola voli siswa mencapai 70% atau sebanyak 21 siswa dari 30 siswa telah masuk kriteria tuntas. Pada nilai psikomotor siklus I, siswa yang mencapai kriteria tuntas mencapai 60%, nilai kognitif siswa yang masuk kriteria tuntas sebesar 70%, dan nilai afektif siswa yang telah mencapai kriteria tuntas sebesar 83,3%. Pada siklus II, hasil belajar servis bawah siswa meningkat mencapai 92% atau sebanyak 27 siswa dari 30 siswa telah mencapai kriteria tuntas sedangkan 3 siswa lainnya belum tuntas. Pada nilai psikomotor, siswa yang telah mencapai kriteria tuntas meningkat dari siklus I menjadi 96,67%, pada nilai kognitif juga terjadi peningkatan dari siklus I menjadi sebesar 100% atau seluruh siswa telah tuntas pada nilai kognitif, dan pada nilai afektif peningkatan yang terjadi menjadi sebesar 97% siswa telah tuntas dengan KKM 71. Pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II menimbulkan terjadinya proses pembelajaran yang aktif, efektif, efisien dan menyenangkan sehingga dapat mendukung terjadinya suatu pembelajaran yang berkualitas.
Simpulan dari penelitian ini adalah penggunaan modifikasi alat bantu pembelajaran berupa bola plastik dilapisi karet sintetis dapat meningkatkan hasil belajar servis bawah bola voli siswa kelas IV SDN Kraton 6 Kota Tegal tahun ajaran 2011/2012.
Kata kunci : Peningkatan hasil belajar servis bawah permainan bola voli melalui modifikasi alat pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
# Ilmu pengetahuan yang dapat mengenakan hati sesamanya adalah ilmu
pengetahuan yang berfaedah
# Langkah pertama untuk memilih keyakinan pada diri sendiri adalah
mengenal diri kita sendiri (Soemantri Mertodipuro)
# Pelajarilah kemunduran untuk menempuh jalan ke arah keberhasilan. Jika
anda kalah atau rugi, belajarlah dari kekalahan atau kerugian anda itu, dan
berusahalah untuk menang di lain waktu (D.J. Schwartz).
# Kalau anda tidak menemukan kebaikan seseorang, lebih baik mengunci
bibir anda erat-erat dan anda akan bersyukur kemudian (Shakespeare)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini untuk :
# Chumayah, S.Pd istriku tercinta yang selalu setia mendampingiku dikala
suka dan duka serta anak-anakku tersayang Muhamad Adi Sulistyo,
Muhamad Rizky Setyawan, dan Muhamad Azmi Robani
# Teman – teman kuliah penjaskesrek program PPKHB FKIP UNS
Bersamamu, sharing di antara kita sungguh memerkaya hati, spiritual, dan
intelektualitas
# Keluarga besar SDN Kraton 06 yang telah memberikan semangat dan
dukungan serta motivasi
# Drs. H. Agus Margono, M.Kes. dan Tri Winarti Rahayu, S.Pd., M.Or.
yang telah memberikan arahan dan bimbingan
# FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, almamater tercinta tempat
kutimba berbagai macam ilmu penuh edukasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang memberikan
kenikmatan dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH
PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI MODIFIKASI ALAT
PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SDN KRATON 6 KECAMATAN
TEGAL BARAT KOTA TEGAL TAHUN 2011/2012”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk
mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan dan Rekreasi, Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis
menyadari selama pembuatan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan
berbagai pihak. Untuk itu, penulis ucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. H. Mulyono MM., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Waluyo, S.Pd., M.Or., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs. H. Agus Margono, M.Kes., selaku pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan dorongan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat penulis
selesaikan dengan lancar.
5. Tri Winarti Rahayu, S.Pd., M.Or., selaku pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan dorongan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat penulis
selesaikan dengan lancar.
6. Bapak dan Ibu dosen Program Penjaskesrek yang secara tulus memberikan ilmu
dan masukan-masukan kepada penulis.
7. Rekan-rekan mahasiswa Program Penjaskesrek yang tidak dapat disebutkan satu
persatu yang membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa dan
dalam menyelesaikan skripsi ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
8. Berbagai pihak yang telah membantu penulis yang tidak mungkin penulis
sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para
pembaca.
Surakarta, Juli 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
Halaman
2. Waktu Penelitian ……………………………………… 16
JUDUL …………………………………………………………………….. i
PERNYATAAN …………………………………………………………... ii
PENGAJUAN JUDUL ……………………………………………………. iii
PERSETUJUAN …………………………………………………………... iv
PENGESAHAN …………………………………………………………… v
ABSTRAK ………………………………………………………………… vi
MOTTO …………………………………………………………………… vii
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………... viii
KATA PENGANTAR …………………………………………………….. ix
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… xi
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………….. 1
A. Latar Belakang Masalah …………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………... 3
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………. 3
D. Manfaat Penelitian …………………………………………... 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA ……………………………………………... 5
A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan …………… 5
1. Permainan Bola Voli ………………………………….. 5
2. Hakikat Pendidikan Jasmani ………………………….. 7
3. Hakikat Belajar ………………………………………... 7
4. Pembelajaran Servis Bawah …………………………... 9
5. Modifikasi Alat Bantu Pada Permainan Bola Voli …… 11
B. Kerangka Berpikir ………………………………………… 12
C. Hipotesis Tindakan ……………………………………….. 14
BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………. 16
A. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………….. 16
1. Tempat Penelitian ……………………………………... 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
3. Siklus PTK ……………………………………………. 17
4. Persiapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) .................. 19
B. Subjek Penelitian ……………………………………………. 19
C. Data dan Sumber Data ……………………………………… 19
D. Pengumpulan Data ………………………………………….. 20
1. Tes …………………………………………………….. 20
2. Observasi ……………………………………………… 20
E. Uji Validitas Data …………………………………………… 21
F. Analisis Data ………………………………………………... 21
G. Indikator Kinerja Penelitian ………………………………… 22
H. Prosedur Penelitian ………………………………………….. 24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………………. 26
A. Survei Awal …………………………………………………. 26
B. Deskripsi Hasil Penelitian …………………………………... 29
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus ………………… 40
D. Deskripsi Data ………………………………………………. 41
E. Pembahasan …………………………………………………. 42
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ……………………….. 48
A. Simpulan …………………………………………………….. 48
B. Implikasi …………………………………………………….. 50
C. Saran ………………………………………………………… 52
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………... 53
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kesehatan bagi setiap orang sangatlah penting. Baik berupa kesehatan
jasmani maupun rohani. Untuk memenuhi kesehatan jasmani, perlu ada kiat bagi
tiap-tiap murid untuk berolahraga teratur setiap hari agar fisik mereka tetap bugar.
Selain itu, pendidikan kesehatan jasmanipun juga harus mereka miliki. Hal ini
sangatlah penting karena pengetahuan dan wawasan tentang kesehatan jasmani
akan membantu mereka dalam menerapkan metode dan cara meningkatkan
kesehatan jasmani yang akan mereka lakukan.
Pendidikan kesehatan jasmani sangatlah penting bagi semua siswa.
Khususnya bagi siswa Sekolah Dasar dikarenakan pada jenjang ini ditetapkan
sebagai awal mula pembelajaran Pendidikan Kesehatan Jasmani bagi semua
pelajar. Oleh karena itu, teknik pembelajaran Pendidikan Kesehatan Jasmani yang
baik, harus dimiliki oleh masing-masing pengajar. Setiap guru penjasorkes harus
kompeten dalam bidangnya tersebut agar memudahkan para siswa Sekolah Dasar
dalam menerapkan dan mempraktikkan ajaran yang mereka dapat dengan mudah
dan cepat memahami.
Teknik pembelajaran yang baik, dapat dipengaruhi oleh beberapa hal
seperti metode pengajaran yang diberikan, kelengkapan fasilitas olahraga dan
kondisi peralatan olahraga. Ketiga hal tersebut harus saling mendukung agar
bertujuan memberikan kemudahan bagi siswa Sekolah Dasar dalam memahami
ajaran yang diberikan oleh guru penjasorkes. Materi bidang olahraga yang
diberikan juga seharusnya dipraktikkan terus oleh tiap siswa supaya siswa lebih
mengerti dan lebih berkembang pengetahuannya.
Banyak beberapa materi cabang olahraga yang dapat diberikan untuk dasar
pembelajaran awal bagi siswa Sekolah Dasar. Materi pembelajaran yang wajib
ada dalam kurikulum Pendidikan Jasmani dan Olahraga Sekolah Dasar adalah
mengenai Bola Besar. Permainan Bola Besar dapat berupa Permainan Sepak Bola,
Permainan Sepak Takraw, Permainan Bola Basket dan Permainan Bola Voli.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2 Salah satu dari permainan bola besar tersebut yang wajib diajarkan dan banyak
disukai oleh siswa-siswa Sekolah Dasar adalah Permainan Bola Voli.
Permainan Bola Voli adalah cabang olahraga permainan bola besar yang
banyak mengutamakan fisik, teknik bermain serta strategi permainan. Semua hal
tersebut harus diajarkan oleh guru penjasorkes kepada siswa-siswa Sekolah Dasar
agar mereka mengerti dan menguasai teknik dan pengetahuan awal cara belajar
Permainan Bola Voli. Namun, hal tersebut sebenarnya masih menjadi kendala
bagi para siswa dikarenakan siswa-siswa Sekolah Dasar pada umumnya belum
bisa menerapkan teknik bermain Bola Voli dengan benar. Terutama dari segi fisik
para siswa Sekolah Dasar.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Devani Ratna Putri
(Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2012), permasalahan umum
yang sering terjadi dalam Permainan Bola Voli adalah ketersediaan peralatan dan
kemampuan siswa. Yang dimaksud permasalahan keterbatasan peralatan dalam
penelitian ini adalah rasio jumlah siswa dengan peralatan. Bola yang digunakan
adalah bola ukuran dewasa yang dianggap keras dan berat oleh siswa Sekolah
Dasar. Hal tersebut dapat mengakibatkan penguasaan awal dalam memulai
pembelajaran Permainan Bola Voli menjadi kendala bagi siswa.
Selain itu ketersediaan kemampuan siswa pun juga menjadi kendala dalam
pembelajaran dasar permainan bola voli. Ketersediaan kemampuan siswa disini
maksudnya adalah siswa yang begitu banyak dengan tingkat kecerdasan yang
berbeda-beda. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, tingkat kecerdasan
siswa yang berbeda-beda akan terlihat dengan jelas pada saat pembelajaran
permainan bola voli, seperti adanya perbedaan pemahaman siswa antara satu
dengan yang lain dalam hal melakukan servis bawah. Dengan kurangnya
penguasaan materi gerak dasar permainan bolavoli yang dimiliki oleh guru penjas
di sekolah, maka siswa mendapatkan cara-cara sendiri untuk melakukan gerak
dasar permainan bola voli dari hasil pengalaman mereka diluar sekolah.
Dari uraian di atas, peneliti bermaksud untuk meningkatkan cara
pembelajaran yang efektif khususnya mengenai pembelajaran dasar dalam
melakukan servis bawah serta pengenalan jenis bola yang digunakan dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3 permainan bola voli pada siswa Sekolah Dasar. Sesuai dengan ilustrasi tersebut,
peneliti mengambil judul dalam Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu Upaya
Peningkatan Hasil Pembelajaran Servis Bawah Permainan Bola Voli Melalui
Modifikasi Alat Pembelajaran Pada Siswa Kelas IV SDN Kraton 6 Kecamatan
Tegal Barat Kota Tegal Tahun 2011 / 2012.
Berdasarkan data dari 30 siswa, baru 30% siswa yang tuntas belajar dan
rata-rata kelas belum mencapai nilai KKM yang ditetapkan yaitu sebesar 71. Jadi
secara umum, siswa kelas IV SDN 6 Kraton Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal
belum tuntas dalam mata pelajaran penjaskes khususnya kompetensi dasar
“Mempraktikkan gerak dasar permainan bola besar, sederhana dengan peraturan
yang dimodifikasi serta nilai kerjasama sportivitas dan kejujuran” dalam materi
pembelajaran bola voli.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka peneliti mengambil
rumusan permasalahan :
“Bagaimanakah modifikasi alat pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar
servis bawah permainan bola voli pada siswa kelas IV SDN Kraton 6 Kecamatan
Tegal Barat Kota Tegal Tahun 2011 / 2012? ”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar servis bawah
permainan bola voli melalui modifikasi alat pembelajaran pada siswa kelas IV
SDN Kraton 6 Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Siswa SD Negeri Kraton 6 Tegal
Dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan peserta didik terhadap
pembelajaran pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4 2. Manfaat Bagi Guru Penjasorkes di SD Negeri Kraton 6 Tegal
Dapat menambah wawasan dan pengalaman bagi guru penjasorkes untuk
lebih berkreasi dalam menciptakan pembelajaran olahraga yang efektif.
3. Manfaat Bagi SD Negeri Kraton 6 Tegal
Meningkatkan mutu pendidikan sekolah sehingga dapat menciptakan
lulusan siswa yang berprestasi dan handal. Dan memperkaya khasanah penelitian
yang telah ada dalam bidang olahraga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan
1. Permainan Bola Voli
a. Pengertian Permainan Bola Voli
Permainan bola voli merupakan salah satu cabang permainan bola
besar yang sangat populer baik di tingkat Nasional maupun Internasional
untuk di Indonesia permainan bola voli sudah dikenal sebelum zaman
penjajahan Jepang. Tetapi di kalangan masyarakat yang berdarah biru, atau
kaum Kolonialisme, sehingga lingkungan masyarakat pribumi belum banyak
dikenal, akan tetapi setelah masa Kemerdekaan Indonesia sudah mulai
merambah di lingkungan masyarakat. Ketika pada tahun 1948 sudah mulai
dipertandingkan di PON I di Solo, dengan peserta yang sangat minim karena
sulitnya setiap daerah mencari bibit pemain sebab belum merasuk di
lingkungan pedesaan, hanya kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya,
Bandung, dll kota besar yang ada di Indonesia.
Apabila kita perhatikan pada zaman Kemerdekaan Republik Indonesia
sifat dalam permainan ini ada yang berpendapat, bahwa permainan bola voli
adalah milik orang-orang yang berkelahiran darah biru dan orang-orang
terpandang pada saat itu.
Saat sekarang permainan bola voli pada masa perkembangannya sudah
sangat maju terutama di lingkngan pendidikan baik tingkat pendidikan SD,
SMP, SMA ataupun Universitas karena sudah mempertimbangkan aspek
pendidikan jasmani, sehingga guru dapat melaksanakan pendidikan jasmani
melalui permainan bola voli.
Yang dimaksud memberikan nuansa pendidikan dalam permainan bola
voli adalah guru penjas di sekolah dapat memberikan pendidikan melalui
kegiatan-kegiatan jasmani yang mengedepankan sikap sportivitas, jujur, kerja
sama dan aspek pendidikan lainnya dalam pembelajaran bola voli.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Dalam pendidikan jasmani yang dimaksudkan adalah bahwa guru
berusaha bagaimana mengembangkan domain kognitif, efektif, psikomotor
pada anak didik.
b. Teknik dan Taktik Permainan Bola Voli
Adapun tehnik permainan bola voli melalui modifikasi bahan bola
secara umum sama halnya seperti permainan bola voli yang dilakukan dengan
menggunakan peraturan yang sebenarnya, seperti servis just, passing bawah,
passing atas, tehnik melempar, tehnik melambung bola, jalan dan lari.
Ada 2 macam teknik dalam melakukan permainan Bola Voli.
1. Penguasaan tehnik individu
Dalam keterampilan individu, semua permainan bola voli dapat
dikatakan hampir sama hanya saja dalam permainan bola voli ini bola di
modifikasi sedemikian rupa, sehingga peserta didik tidak merasa takut
apabila melakukan gerakan passing bawah maupun passing atas, servis,
tiang net voli dibuat dengan seutas tali warna-warni dengan ketinggian
1,5 meter.
Bagi peserta didik menguasai keterampilan dalam permainan bola
voli perlu di arahkan dan dikembangkan sehingga siswa didik akan lebih
berkembang dalam pola permainannya sebagai dasar dalam permainan
bola voli dan diharapkan siswa didik tidak akan merasa canggung atau
takut melakukan permainan bola voli ini, karena bola, net sudah di
modifikasi sedemikian rupa.
Tehnik dan taktik dalam permainan bola voli yang paling utama
bagaimana peserta didik dapat melakukan kerja sama dengan sesama
grupnya agar terbentuk kekompakkan bermain bebas tanpa terbeban dan
akan menimbulkan rasa percaya diri.
2. Taktik regu lapangan
Taktik bagi regu lapangan adalah menjaga bola yang datang dari
regu lawan dapat di terima dengan baik, kemudian dengan kerja sama
regu dapat dikembalikan ke lawan agar memperoleh nilai poin. Di
samping tehnik mengembalikan bola untuk di lanjutkan ke regu lawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Bagi siswa didik mempunyai keyakinan bahwa bola yang dikembalikan
ke pihak lawan akan memperoleh nilai, tentunya kerja sama team harus
kompak.
2. Hakikat Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani adalah suatu proses melalui aktivitas jasmani, yang
dirancang dan disusun secara sistematik, untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani,
kecerdasan dan pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif bagi
setiap warga negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. (Aip
Syarifuddin dan Muhadi, 1992:4).
Ratal Wirjasantosa (1984:25) menyatakan bahwa pendidikan jasmani
adalah pendidikan yang menggunakan jasmani, sebagai titik pangkal
mendidik anak dan anak dipandang sebagai suatu kesatuan jiwa dan raga.
Sedangkan menurut Sukintoko (1995:130), pendidikan jasmani adalah
merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan yang
dikelola melalui aktivitas jasmani secara sistematik menuju pembentukan
manusia seutuhnya.
Berdasarkan dari berbagai pendapat di atas maka dapat disimpulkan
bahwa pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran yang melalui
aktivitas jasmani yang dilakukan secara sistematik untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan jasmani, kebugaran jasmani, pengetahuan
jasmanidan kecerdasan untuk menuju pembentukan manusia seutuhnya.
Proses pembelajaran pendidikan jasmani yang efektif dapat meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan seluruh domain kognitif afektif dan
psikomotor setiap siswa.
3. Hakikat Belajar
a. Pengertian Belajar
Menurut Sugihartono dkk (2007:74) berpendapat bahwa belajar
merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Menurut Wasty Soemanto (1998:104) mengatakan bahwa belajar
adalah suatu proses dasar perkembangan hidup manusia, manusia melakukan
perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya dapat
berkembang.
Menurut Gino, Suwarni, Suripto, Maryanto, dan Sutijan (1993:6)
“Belajar adalah suatu kegiatan yang dapat menghasilkan perubahan tingkah
laku, baik potensial maupun aktual”.
Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan suatu proses dari perkembangan hidup manusia, dengan
belajar manusia melakukan perubahan-perubahan dalam hidupnya, aktifitas
dan prestasi dalam hidup manusia merupakan hasil dari belajar.
Secara lengkap pengertian belajar dapat dirumuskan sebagai berikut
“Belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”
b. Ciri-ciri perilaku belajar
Pada umumnya ciri utama dari proses belajar adalah adanya perubahan
tingkah laku dalam diri individu. Tetapi tidak semua perubahan tingkah laku
adalah hasil belajar.Perubahan tingkah laku yang dikategorikan sebagai hasil
belajar mempunyai ciri-ciri sebagi berikut :
1) Perubahan yang didasari
Artinya individu yang melakukan proses belajar menyadari bahwa
pengetahuannya telah bertambah, ketrampilannya telah bertambah. Jadi
orang yang berubah tingkah lakunya karena mabuk, tidak termasuk
dalam pengertian perubahan karena belajar, sebab yang bersangkutan
tidak menyadari apa yang terjadi dalam dirinya.
2) Perubahan yang bersifat kontinyu (berkesinambungan)
Artinya perubahan yang telah terjadi menyebabkan terjadinya
perubahan tingkah laku yang lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
3) Perubahan yang bersifat fungsional
Artinya perubahan yang diperoleh dari hasil belajar memberikan
manfaat bagi individu yang bersangkutan.
4) Perubahan yang bersifat positif
Artinya terjadi pertambahan dalam diri individu.
5) Perubahan yang bersifat aktif
Artinya perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya akan tetapi
melalui aktivitas individu.
6) Perubahan yang bersifat permanen
Artinya perubahan yang terjadi sebagi hasil belajar akan kekal
dalam diri individu.
7) Perubahan yang bertujuan dan terarah
Artinya perubahan itu terjadi karena ada sesuatu yang akan dicapai.
4. Pembelajaran Servis Bawah
a. Pengertian Servis
Servis adalah pukulan awal untuk memulai permainan dalam
permainan bola voli. Sejalan dengan kemajuan yang dialami oleh
perkembangan permainan bola voli, maka arti servis dalam permainan bola
voli juga mengalami perubahan-perubahan. Pada zaman sekarang ini,
hendaknya pembaca mengartikan servis ini tidak lagi sebagai tanda saat
dimulainya permainan ataupun sekedar menyajikan bola tetapi hendaknya
diartikan sebagai suatu serangan yang pertama kali bagi regu yang
melakukan servis.
Cara untuk mempersulit bola servis pada dasarnya berkaitan dengan
kecepatan dan penempatan bola. Kecepatan dapat menghasilkan pukulan bola
yang bervariasi menurut arah dan kurva jalannya bola. Sedangkan
penempatan bola dapat menghasilkan penempatan arah bola pada titik-titik
kelemahan lawan.
b. Teknik melakukan servis bawah
Berdasarkan arah bola dari pukulan servis, teknik servis dibedakan
menjadi dua macam yaitu servis dengan tangan atas (over head servis) dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
servis dengan tangan bawah (under hand servis). Teknik servis yang paling
mudah dan tepat digunakan pada pembelajaran dasar pada siswa Sekolah
Dasar adalah teknik servis bawah (under hand servis). Langkah-langkah
dalam melakukan ternik servis bawah adalah sebagai berikut :
1. Sikap permulaan
Mula-mula berdiri di petak servis dengan kaki kiri agak sedikit ke
depan daripada kaki kanan. Pegang bola dengan tangan kiri, kemudian
lambungkan bola ke atas dan tidak terlalu tinggi. Pada saat itu pula
tangan kanan ditarik ke bawah belakang. Setelah bola yang
dilambungkan tadi berada di arah depan (kira-kira setinggi pinggang)
maka pada saat itu pula tangan serta lengan kanan diayunkan dari arah
belakang ke depan atas untuk memukul bola.
2. Sikap perkenaan
Perkenaan tangan adalah pada tangan. Telapak tangan menghadap
bola dan tangan pada waktu bersamaan dalam keadaan tegang ditambah
gerakan tangan yang eksplosif agar terjadi pantulan yang sempurna.
Tangan juga dalam keadaan menggenggam dengan genggaman
menghadap ke bola.
3. Sikap akhir
Setelah memukul bola maka diikuti langkah kaki kanan ke depan
dan terus masuk ke lapangan permainan serta mengambil sikap siap
normal.
Gambar 1 : Gerakan memukul bola
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
5. Modifikasi Alat Bantu Pada Permainan Bola Voli
Alat Bantu merupakan alat-alat yang digunakan oleh pendidik untuk
menyampaikan materi pembelajaran. Alat bantu juga sering disebut sebagai
alat peraga karena fungsinya untuk membantu memperagakan sesuatu dalam
proses pembelajaran.
Adapun manfaat alat bantu pembelajaran menurut pendapat kalangan
antara lain :
1. Menimbulkan minat sasaran pendidikan
2. Mencapai sasaran yang lebih banyak
3. Membantu mengatasi hambatan
4. Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan cepat
5. Mempermudah menyampaikan bahan-bahan pendidikan oleh para
pendidik pelaku pendidikan
Alat bantu pembelajaran harus efesien dalam penggunaannya. Alat
bantu perlu diperhatikan ketepatannya agar dapat diamati dan digunakan
dengan baik oleh siswa. Efisien dan efektif bahwa alat bantu tersebut dapat
memberikan hasil guna yang tinggi bagi siswa dalam proses pembelajaran,
efektif dapat diterima oleh siswa didik sehingga akan lebih berhasil dalam
pembelajaran permainan bola voli.
Pembelajaran permainan bola voli yang digunakan adalah modifikasi
dengan menggunakan bola sederhana yang terbuat dari plastik di lapisi karet
sintetis akan lebih mudah dilakukan oleh siswa didik karena berat bola juga
ringan dan pengenaan pada tangan tidak akan merasa sakit di persendian
tangan. Sehingga siswa didik mudah dan berani melakukan gerakan passing
bawah, passing atas, smash ataupun melakukan gerakan servis bawah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Bahan :
1. Bola Plastik
2. Lapisan karet sintesis
3. Ukuran bola 4 inci
4. Diameter 20 cm
Gambar 2. Bola Plastik Dilapisi Karet Sintetis
B. Kerangka Berpikir
Pembelajaran yang dapat melibatkan keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran adalah merupakan pembelajaran yang baik. Seorang guru harus
dapat mengarahkan siswanya untuk menyelesaikan masalah yang sesuai dengan
konsep pembelajaran yang dipelajari. Dalam pembelajaran praktik teknik dasar
memukul bola dalam permainan bola voli standar sebagai besar siswa kurang
menguasai dan takut sehingga mereka mengalami kesulitan memukul bola. Siswa
belum dapat secara maksimal menangkap dan menirukan demonstrasikan atau
contoh yang dilakukan oleh guru.
Kurangnya sarana dan peran aktif siswa dalam kegiatan belajar siswa
adalah merupakan suatu permasalahan dalam pembelajaran penjas. Penggunaan
modifikasi alat pembelajaran yang dapat memancing peran aktif siswa belum
dilaksanakan secara optimal dalam proses pembelajaran.
Dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran akan memungkinkan
siswa untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar. Penggunaan modifikasi
alat yang dimaksudkan di sini adalah modifikasi bola. Hasil belajar siswa dapat
disebabkan oleh kurangnya kreativitas seorang guru. Guru hendaknya lebih kreatif
dalam membuat dan mengembangkan media pembelajaran sehingga dalam proses
pembelajaran pendidikan jasmani yang dilaksanakan dapat menyenangkan dalam
situasi dan kondisi yang tidak monoton.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Penggunaan alat bantu sederhana berupa bola yang di modifikasi dapat
meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran teknik servis bawah
dalam permainan bola voli.
Kerangka pemikiran dari penelitian ini secara sederhana adalah sebagai
berikut :
1. Kondisi Awal
Guru kurang kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran penjas.
Siswa merasa takut untuk bermain bola voli yang standar dengan alasan
mengalami kesulitan memukul bola dan takut tangan cidera.
2. Tindakan
Guru menerapkan model pembelajaran dengan menggunakan alat
bantu pembelajaran berupa bola, net, lapangan yang dimodifikasi. Kegiatan
ini dilakukan pada akhir siklus I
3. Kondisi akhir
Melalui penggunaan modifikasi sarana dan prasarana meningkatkan
kesegaran jasmani siswa (siswa lebih bersemangat dan prestasi belajar
mengalami peningkatan). Dan partisipasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran lebih meningkat.
Upaya perbaikan pada siklus I sehingga meningkatkan kemampuan
dalam melakukan ketrampilan teknik dasar servis bawah dalam permainan
bola voli, melalui penggunaan modifikasi alat bola plastik dilapis karet
sintetis. Kegiatan ini dilakukan pada siklus II.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Gambar 3. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah disusun sebelum maka dapat
dirumuskan hipotesis terhadap penelitian adalah sebagai berikut : “ Penggunaan
modifikasi bola voli dapat meningkatkan kemampuan hasil belajar teknik servis
bawah dalam permainan bola voli pada siswa kelas IV SD Negeri Kraton 6
Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal Th. Pelajaran 2011 / 2012.”
Kondisi Awal Pembelajaran konvesional
Hasil belajar Rendah
Siklus I Pembelajaran
dengan modifikasi Alat
Tindakan
Kondisi Akhir Pembelajaran inovatif
Hasil Belajar Meningkat
Siklus 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Gambar 4. Rencana Pelaksanaan PTK
Pra Siklus Rencana Pelaksanaan Siklus I
Implementasi Siklus I
Analisis Data hasil Belajar
Implementasi siklus I
Refleksi Implementasi Siklus I
Rencana Perbaikan Siklus II
Implementasi Siklus II
Refleksi Implementasi
Perbaikan Siklus II
Pelaporan Hasil Akhir Penelitian Tindakan kelas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Negeri Kraton 6 Kecamatan Tegal Barat Kota
Tegal dengan melalui praktik pembelajaran memukul bola dalam permainan bola
voli melalui modifikasi alat bola, net, ukuran lapangan pada siswa kelas IV.
2. Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini direncanakan dalam waktu 5 bulan,
dimulai dari bulan Maret sampai dengan Juli 2012.
Tabel 1. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas
No. Rencana Kegiatan Tahun 2012
Maret April Mei Juni Juli
1 Persiapan
a. Observasi √
b. Identifikasi Masalah √
c. Penentuan Tindakan √
d. Pengajuan Judul √
e. Penyusunan Proposal √ √
f. Pengajuan Izin Penelitian √
2 Pelaksanaan
a. Pengumpulan Data
Penelitian √ √ √
3 Penyusunan Laporan
a. Penulisan Laporan √
b. Ujian Skripsi √
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
3. Siklus PTK
Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan beberapa siklus untuk melihat
peningkatan hasil pembelajaran memukul bola dalam permainan bola voli melalui
modifikasi bola.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Kemmis dan Mc.Taggar (dalam
Suranto, 2000:49) dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut :
Gambar 5. Siklus Penelitian Tindakan kelas
Keterangan :
1. Rancangan siklus ke- 1
a. Rancangan Tindakan
1. Guru peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
dengan penerapan modifikasi alat pembelajaran.
2. Menyediakan alat atau media yang menunjang proses pembelajaran
yang relevan
3. Membuat instrument observasi
4. Membuat lembar evaluasi pembelajaran
Refleksi
Tindakan
Observasi
Refleksi
Tindakan
Observasi
Rencana
Awal
Rencana
Perbaikan I
Rencana
Perbaikan II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah
melaksanakan proses pembelajaran di lapangan sesuai dengan RPP yang
telah dibuat dengan langkah-langkah diantaranya:
1. Pada saat pemanasan dilakukan dengan bentuk permainan kecil,
misalkan siswa menimang-nimang bola dengan lari kecil
2. Siswa dibagi 4 kelompok sama banyak dan berbaris saling
berhadapan dengan jarak ± 2 meter.
3. Siswa nomor satu dari masing-masing kelompok memegang bola
kemudian bola dilambungkan pada kelompoknya kepada siswa nomor
2. Setelah menerima bola kemudian bola dilambungkan dilanjutkan
siswa nomor 3 demikian seterusnya sampai semua siswa mendapat
giliran menerima bola.
4. Kelompok yang dapat menyelesaikan lambungan dengan benar dan
tidak jatuh maka dinyatakan sebagai pemenang
5. Pada kegiatan ini siswa berlatih meukul bola yang dilambungkan
sendiri Ukuran alat pemukul tersebut berat 3 Ons ukuran 4 in
lingkaran 20cm
6. Pada latihan ini dilakukan secara berulang-ulang, kemudian
dilanjutkan dengan latihan memukul bola yang dilambungkan sendiri
7. Pada akhir siklus ini diberikan angket yang telah disediakan kemudian
diisi sesuai dengan pengalaman belajar.
c. Observasi
Pelaksanaan observasi dilaksanakan oleh guru mata pelajaran
Pendidikan Jasmani (peneliti) bersama supervisor.tugas supervisor adalah
mengamati kegiatan guru (peneliti) dan peserta didik selama proses
pembelajaran.
d. Refleksi
Guru mata pelajaran pendidikan Jasmani (peneliti) mengadakan
evaluasi dan refleksi dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan
observasi secara bersama-sama dengan supervisor penelitian. Hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
evaluasi dan refleksi siklus ke-1 digunakan sebagai acuan dalam
menyusun perencanaan siklus II.
2. Rancangan siklus ke-2
Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah
dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut
dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan
jasmani.
4. Persiapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Persiapan sebelum pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dilaksanakan dan dibuat dengan berbagai input instrumen yang digunakan untuk
memberikan perlakuan dalam PTK,yaitu :
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Dengan kompetensi dasar mempraktikkan dasar berbagai gerakan variasi
dalam permainan bola voli beregu dengan peraturan yang dimodifikasi serta
nilai kerjasama regu, sportivitas dan kejujuran.
b. Perangkat pembelajaran yang berupa lembar pengamatan siswa dan lembar
evaluasi.
c. Dalam persiapan siswa diurutkan sesuai nomor absen.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV
SD Negeri Kraton 6 Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal yang berjumlah 30 siswa,
terdiri dari 20 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan.
C. Data dan Sumber Data
Data yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian
ini sebagaian besar berupa data kualitatif. Pengumpulan data diperoleh dari
berbagai sumber, antara lain :
1. Nara sumber terdiri dari guru dan siswa kelas IV SDN Kraton 6 Kecamatan
Tegal Barat Kota Tegal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
2. Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran.
3. Tes hasil belajar
D. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode pernyataan
melalui angket, serta dengan bentuk dan sumber data yang dimanfaatkan dalam
Penelitian Tindakan Kelas, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
1. Tes
Tes, digunakan untuk mengetahui taraf seraf siswa terhadap hasil
pembelajaran dengan menggunakan modifikasi bola, net, ukuran lapangan
pada permainan bola voli.
2. Observasi
Dalam penelitian ini, observasi digunakan mengetahui keaktifan
peserta didik dan kinerja guru dalam selama proses pembelajaran dengan
modifikasi media bola plastik pada siswa kelas IV SDN Kraton 6 Kecamatan
Tegal Barat Kota Tegal.
Tabel 2. Pengumpulan Data
No. Sumber
Data
Jenis Data Teknik
Pengumpulan
Instrumen
1. Siswa Hasil pembelajaran
memukul bola melalui
penerapan modifikasi alat
pemukul berpenampang
lebar pada materi
pembelajaran permainan
bola voli.
Tes Praktik Tes
keterampilan
gerak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
2. Siswa Kemampuan melakukan
memukul bola dengan
modifikasi alat pemukul
berpenampang lebar pada
permainan Bola Voli
Praktik dan
unjuk kerja
Melalui
lembar
observasi
E. Uji Validitas Data
Uji validitas merupakan suatu cara untuk menentukan suatu keabsahan data
yang diperoleh. Dalam hal ini, untuk meningkatkan validitas data yang diperoleh,
peneliti menggunkan triangulasi data. Triangulasi yang digunakan yaitu:
1. Triangulasi data
2. Triangulasi sumber
3. Triangulasi metode
Validitas data PTK ini menggunakan:
a. Triangulasi data yaitu data yang sama akan lebih mantap kebenarannya
apabila diperoleh dari beberapa sumber data yang berbeda.
b. Triangulasi sumber yaitu mengkroscekan data yang diperoleh dengan
informan atau narasumber yang lain baik dari siswa, guru, atau pihak lain.
c. Triangulasi metode yaitu mengumpulkan data dengan metode yang berbeda
agar hasilnya lebih mantap (metode observasi dan wawancara), sehingga
akan diperoleh hasil yang akurat mengenai obyek.
F. Analisis Data
Setiap data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari
pelaksanaan siklus PTK di analisis secara deskriptif menggunakan teknik
prosentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan
pembelajaran.
1. Hasil keterampilan memukul bola voli dengan menggunakan teknik servis
bawah dianalisis dengan nilai rata-rata tes, kemudian dikategorikan dalam
klasifikasi skor yang telah ditentukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
2. Kemampuan melakukan gerakan memukul yang benar dengan menggunakan
teknik servis bawah menggunakan modifikasi bola voli dianalisis sesuai
dengan urutan rangkaian gerakan kemudian dikategorikan dan
diklasifikasikan pada skor yang telah ditentukan.
G. Indikator Kinerja Penelitian
Prosentase indikator pencapaian keberhasilan penelitian adalah sebagai
berikut :
1. Rata-rata nilai tes hasil belajar siswa kemampuan dalam melakukan Servis
Bawah adalah diatas nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), yaitu 71
2. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM minimal sebanyak 71 %.
Tabel 3. Prosentase Target Pencapaian
Aspek yang
diukur
Prosentase target capaian Cara mengukur
Kondisi awal Siklus 1 Siklus 2
Hasil Servis
Bawah
30 % 60% 70%
Diamati saat guru
memberikan materi
servis bawah pada
awal pembelajaran
Tabel 4. Indikator Hasil Belajar Siswa
No Aspek Ketuntasan Kriteria
1 Tahap Permulaan 80 – 100 %
60 – 79 %
40 – 59 %
20 – 39 %
0 – 19 %
Sangat Efektif
Efektif
Cukup Efektif
Kurang Efektif
Tidak Efektif
2 Tahap Perkenaan 80 – 100 %
60 – 79 %
40 – 59 %
Sangat Efektif
Efektif
Cukup Efektif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
20 – 39 %
0 – 19 %
Kurang Efektif
Tidak Efektif
3 Sikap Akhir 80 – 100 %
60 – 79 %
40 – 59 %
20 – 39 %
0 – 19 %
Sangat Efektif
Efektif
Cukup Efektif
Kurang Efektif
Tidak Efektif
Tabel 5. Indikator Keaktifan Siswa
No Aspek Ketuntasan Kriteria
Aktifitas dalam
Belajar Memukul
dengan
Menggunakan
Teknik Servis
Bawah
80 – 100 %
60 – 79 %
40 – 59 %
20 – 39 %
0 – 19 %
Sangat Efektif
Efektif
Cukup Efektif
Kurang Efektif
Tidak Efektif
Tabel 6. Indikator Aktifitas Guru
No Aspek Ketuntasan Kriteria
Aktifitas guru
dalam Mengajar
Teknik Memukul
dengan Servis
Bawah pada Bola
Voli yang
Dimodifikasi
80 – 100 %
60 – 79 %
40 – 59 %
20 – 39 %
0 – 19 %
Sangat Efektif
Efektif
Cukup Efektif
Kurang Efektif
Tidak Efektif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Tabel 7. Indikator Respon ( Tingkat Kepuasan Belajar ) Siswa
No Aspek Ketuntasan Kriteria
Respon Siswa
terhadap Proses
Belajar Teknik
Memukul Bola
Voli dengan
Servis Bawah
80 – 100 %
60 – 79 %
40 – 59 %
20 – 39 %
0 – 19 %
Sangat Efektif
Efektif
Cukup Efektif
Kurang Efektif
Tidak Efektif
H. Prosedur Penelitian
Langkah pertama untk menentukan metode yang digunakan dalam
penelitian adalah metode penelitian tindakan kelas. Langkah berikutnya
menentukan banyaknya tindakan yang akan dilakukan dalam siklus.
Langkah-langkah pelaksanaan PTK secara prosedural adalah dilaksanakan
secara partisipatif atau kolaborasi antara guru, dosen dengan tim lainnya, mulai
dari tindakan siklus pertama. Melakukan diskusi yang kemudian dilanjutkan pada
langkah reflektif dan evaluatif pada kegiatan yang dilakukan di siklus pertama,
kemudian mempersiapkan rencana modifikasi, koreksi dan penyempurnaan pada
siklus berikutnya.
Untuk memperoleh hasil penelitian seperti yang diharapkan, prosedur
penelitian ini meliputi beberapa tahap berikut :
1. Tahap pengenalan Masalah
Kegiatan yang dilakukan oleh penelitian pada tahap ini adalah :
a. Mengidentifikasi masalah
b. Menganalisis masalah secara mendalam dengan mengacu pada teori-teori
yang relevan
c. Menyusun bentuk tindakan yang sesuai dengan siklus pertama
d. Menyusun alat monitoring dan penilaian
2. Tahap Persiapan Tindakan
Pada tahap ini penelitian melakukan persiapan yang meliputi :
a. Penyusunan jadwal penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
b. Penyusunan Rencana Pelaksanaan pembelajaran
c. Penyusunan tes evaluasi
3. Tahap Penyusunan Rencana Tindakan
Rencana tindakan disusun dalam 2 siklus, yaitu siklus I dan siklus II.
Setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi dan refleksi.
4. Tahap Implementasi tindakan
Dalam tahap ini peneliti melaksanakan hipotesis tindakan, yakni untuk
meningkatkan hasil belajar pass atas pad siswa kelas IV SDN Kraton 6
Kecamatan Tegal Barat kota Tegal dengan modifikasi bola. Hipotesis ini
dimaksudkan untuk menguji keebenarannya melalui tindakan yang
direncanakan.
5. Tahap Pengamatan
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan lapangan terhadap
siswa yang melakukan kegiatan belajar mengajar dibawah bimbingan guru.
6. Tahap Penyusunan laporan
Peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan penelitian yang telah
dilakukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Survei Awal
Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti
melakukan kegiatan survey awal untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di
lapangan. Hasil dari kegiatan survei awal tersebut adalah sebagai berikut :
1. Terbatasnya sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung proses
pembelajaran penjas. Hal itu terbukti dengan sedikitnya alat-alat olahraga yang
dimiliki sekolah untuk pembelajaran penjas.
2. Guru kurang kreatif dan inovatif dalam memodifikasi alat-alat untuk
pembelajaran penjas.
Hal tersebut dapat dilihat bahwa selama ini pembelajaran penjas dilakukan
guru hanya dengan alat seadanya, padahal sarana dan prasarana yang dimiliki
sekolah sangat sedikit sehingga pada waktu pembelajaran banyak siswa yang
menganggur. Sehingga pembelajaran tidak tercapai atau tidak memuaskan.
3. Guru kesulitan dalam menemukan modifikasi alat yang tepat untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan servis bawah pada
permainan bola voli.
Dalam setiap pembelajaran penjas, siswa menunjukkan sikap yang kurang
berminat dan antusias. Siswa terlihat bosan dan tidak menaruh perhatian
sepenuhnya pada pelajaran karena model permainan yang dilakukan monoton.
Guru sudah mencoba membangkitkan minat siswa yang tidak
memperhatikan pelajaran. Namun, cara ini belum mampu membangkitkan minat
siswa.
Hasil temuan survey peneliti dan guru tersebut dimaksudkan untuk
mengetahui kondisi nyata keadaan kelas pada saat pembelajaran servis bawah
pada siswa kelas IV SDN Kraton 6 Kota Tegal. Sehingga pada data awal ini
diperoleh data tentang kemampuan siswa pada servis bawah dan hasil belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
servis bawah pada siswa kelas IV SD Negeri Kraton 6 Kota Tegal Tahun
Pelajaran 2011/2012.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar diperoleh
gambaran tentang motivasi dan aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar
berlangsung, yaitu siswa yang aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung
sebesar 50% sedangkan 50% lainnya kurang memperhatikan penjelasan dari
peneliti. Siswa tersebut bermain sendiri dengan temannya. Sedangkan posisi
peneliti lebih banyak di depan dan suara peneliti kurang keras. Jadi siswa yang
berada di belakang merasa kurang diperhatikan dan tidak begitu mendengar
penjelasan dari sehingga berbuat seenaknya. Pada saat peneliti memberikan
materi, guru kolaborator menghitung siswa yang aktif dan yang tidak aktif serta
menilainya.
Tabel 8. Deskripsi Data Awal Keaktifan Siswa Saat Melakukan Servis Bawah Sebelum Diberikan Tindakan Melalui Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran
No Nilai Jumlah Siswa Persentase Kriteria Ketuntasan 1 2 3 4 5 6
95 – 99 90 – 94 85 – 89 80 – 84 75 – 79 70 – 74
- - - 3 5 7
- - -
10% 16,67% 23,33%
TUNTAS
7 8 9 10
65 – 69 60 – 64 55 – 59 50 – 54
15 50 % TIDAK TUNTAS
JUMLAH 30 100 % 50%
Adapun berdasarkan hasil ketrampilan siswa dapat diidentifikasi :
a. Siswa yang sudah mampu melakukan teknik dasar servis bawah dengan baik
sebesar 30% sedangkan siswa lainnya melakukan permainan tanpa disertai
gerakan yang benar dan terkesan asal melakukan gerakan sebesar 70 %.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Tabel 9. Deskripsi Data Awal Kemampuan Siswa Melakukan Gerakan Servis Bawah Sebelum Diberikan Tindakan Melalui Penggunaan Alat Bantu
Pembelajaran No Nilai Jumlah Siswa Persentase Kriteria Ketuntasan 1 2 3 4 5 6
95 – 99 90 – 94 85 – 89 80 – 84 75 – 79 70 – 74
- 1 - 5 3 -
- 3,33%
- 16,67%
10% -
TUNTAS
7 8 9 10
65 – 69 60 – 64 55 – 59 50 – 54
9 - 7 5
30% -
23,33% 16,67%
TIDAK TUNTAS
JUMLAH 30 100 % 30 %
b. Kondisi hasil belajar Servis bawah siswa kelas IV SD Negeri Kraton 6
Tahun pelajaran 2011/2012 sebelum diberi tindakan berupa penggunaan alat
bantu pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 10. Deskripsi Data Awal Hasil Belajar Servis Bawah Sebelum Diberikan Tindakan Melalui Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran.
No Nilai Jumlah Siswa Persentase Kriteria Ketuntasan 1 2 3 4 5 6
95 – 99 90 – 94 85 – 89 80 – 84 75 – 79 70 – 74
- 1 - 5 3 -
- 3,33%
- 16,67%
10% -
TUNTAS
7 8 9 10
65 – 69 60 – 64 55 – 59 50 – 54
9 - 7 5
30% -
23,33% 16,67%
TIDAK TUNTAS
JUMLAH 30 100 % 30 %
Berdasarkan Hasil deskripsi rekapitulasi data awal sebelum diberikan
tindakan maka dapat dilihat bahwa mayoritas siswa belum menunjukan hasil
belajar yang baik, dengan prosentase ketuntasan belajar 30% siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
B. Deskripsi Hasil Penelitian
Proses penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus yang masing-masing siklus
terdiri 4 tahapan, yakni:
(1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi dan interpretasi, dan
(4) Analisis dan refleksi.
1. Siklus 1
a. Perencanaan Tindakan 1
Kegiatan perencanaan tindakan 1 dilaksanakan pada Hari Sabtu,
tanggal 17 Juni 2012 di SDN Kraton 6 Kota Tegal. Peneliti dan guru mitra
(kolaborator) mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam
proses penelitian ini. Kemudian disepakati bahwa pelaksanaan tindakan
pada siklus I akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan,yakni pada Hari
Selasa tanggal 19 Juni 2012 dan hari Rabu tanggal 20 Juni 2012. Peneliti
bersama kolaborator mengukur kemampuan gerak servis bawah siswa
sebagai tes awal. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut guru bersama
peneliti merencanakan tindakan 1 meliputi kegiatan sebagai berikut:
1) Peneliti merancang skenario pembelajaran bermain untuk meningkatkan
kemampuan servis bawah, yakni dengan langkah-langkah :
a) Peneliti menjelaskan mengenai materi servis bawah pada permainan
bola voli yang akan diajarkan
b) Peneliti memberikan contoh kemampuan servis bawah pada
permainan bola voli dalam bentuk permainan pada siswa
c) Peneliti dan siswa melakukan refleksi terhadap proses belajar
mengajar yang telah dilakukan
2) Peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran untuk materi
servis bawah pada permainan bola voli
3) Peneliti menyiapkan media yang diperlukan dalam pembelajaran teknik
servis bawah pada permainan bola voli
4) Peneliti dan kolaborator menyusun instrument penelitian, yakni berupa
tes dan non tes. Instrument tes dinilai dari hasil tes kemampuan servis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
bawah. Sedangkan instrument non tes dinilai berdasarkan pedoman
observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan
sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
b. Pelaksanaan Tindakan I
Pelaksaanan tindakan ini dilaksanakan selama dua kali pertemuan,
yakni pada Hari Selasa tanggal 19 Juni 2012 dan Hari Rabu 20 Juni 2012 di
lapangan SDN Kraton 6 Kota Tegal. Masing-masing pertemuan
dilaksanakan selama 2 x 35 menit. Sesuai dengan skenario pembelajaran
pada siklus I ini pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan peneliti sekaligus
melakukan observasi terhadap proses pembelajaran dan wawancara kepada
beberapa siswa setelah pembelajaran berakhir.
Materi pelaksanaan tindakan I, pada siklus I ( Selasa, 19 Juni 2012) ini
adalah penggunaan media sederhana untuk meningkatkan hasil belajar
servis bawah pada permainan bola voli.
1) Peneliti memberikan gerakan pemanasan yang berkaitan dengan materi
kemampuan servis bawah pada permainan bola voli
2) Peneliti menjelaskan materi teknik dasar servis bawah pada permainan
bola voli
3) Siswa mendapatkan penjelasan dari guru
4) Pembelajaran melakukan gerakan servis bawah tanpa menggunakan
alat bantu pembelajaran; sikap permulaan, sikap perkenaan, sikap akhir
5) Pembelajaran melakukan gerakan melambung-lambungkan bola dan
ditangkap sendiri menggunakan bola plastik yang dimodifikasi
6) Pembelajaran melakukan gerakan servis bawah tanpa menggunakan
bola dengan posisi sikap kaki kiri didepan, kaki kanan ditarik ke
belakang, posisi tangan kiri didepan, tangan kanan ke belakang
7) Pembelajaran melakukan gerakan menangkap bola dengan servis
bawah dilakukan oleh 2 anak bergantian dengan menggunakan bola
plastik yang dimodifikasi
8) Pembelajaran gerakan tangkap bola plastik dan servis bawah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
9) Pembelajaran gerakan servis bawah melewati net berpasangan
10) Pembelajaran bermain hanya menggunakan servis bawah
11) Pembelajaran menyebutkan sikap dasar servis bawah, perkenaan bola
pada servis bawah dan gerakan dasar servis bawah
12) Menumbuhkan dan membina nilai-nilai disiplin, semangat, sportifitas,
dan percaya diri dan kejujuran
13) Di akhir pembelajaran, siswa diberi kartu ceria oleh peneliti
Dalam tahap ini, peneliti bertindak sebagai pemimpin jalannya
kegiatan pembelajaran
c. Observasi dan Interpretasi
Peneliti mengamati proses pembelajaran bermain untuk meningkatkan
hasil belajar servis bawah. Pada pertemuan pertama ( Selasa, 19 Juni 2012
selama 2 x 35 menit ), peneliti mengajarkan materi teknik servis bawah
dalam bentuk permainan.
Setelah itu siswa diminta untuk melakukan permainan tersebut pada
pertemuan kedua ( Rabu, 20 Juni 2012), peneliti menggunakan media yang
sama untuk meningkatkan kemampuan servis bawah dengan menggunakan
alat bantu pembelajaran bola plastik yang dimodifikasi berbeda dengan
sebelumnya disertai kompetensi untuk lebih memotivasi siswa. Dari
kegiatan tersebut, diperoleh deskripsi tentang jalannya proses belajar
mengajar servis bawah dengan alat bantu pembelajaran bola plastik sebagai
berikut :
1) Sebelum mengajar, peneliti telah membuat rencana pembelajaran yang
akan dijadikan sebagai pedoman dalam mengajar
2) Peneliti sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran servis bawah
dengan benar, yaitu dengan cara mengajar sesuai, jelas, dan terencana.
Pada awalnya pembelajaran, peneliti dengan sangat jelas
mengemukakan bagaimana menggunakan media pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan servis bawah. Peneliti memberikan gerakan
pemanasan yang berkaitan dengan materi kemampuan servis bawah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Pada pertemuan pertama ( 2x35 menit ) peneliti menjelaskan materi
kemampuan servis bawah dalam bentuk gerakan-gerakan : sikap
permulaan, sikap perkenaan, dan sikap akhir.
3) Siswa melakukan gerakan servis bawah perseorangan dilakukan
berulang-ulang dengan baik dan benar.
4) Siswa melakukan gerakan servis bawah berpasangan melewati net
dengan baik dan benar.
5) Diakhir pembelajaran guru memberikan kartu ceria untuk mengetahui
apakah anak merasa senang, biasa atau merasa tidak senang setelah
diberi pembelajaran servis bawah tersebut.
6) Peneliti memotivasi siswa agar melakukan dengan alat bantu
pembelajaran bola plastik yang dimodifikasi untuk meningkatkan
kemampuan servis bawah pada permainan bola voli. Sebelumnya guru
memberikan contoh dan siswa dengan semangat melakukan apa yang
diperintahkan oleh guru.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar
diperoleh gambaran tentang motivasi dan aktivitas siswa selama kegiatan
belajar mengajar berlangsung, yaitu siswa yang aktif selama kegiatan
belajar mengajar berlangsung sebesar 70 % sedangkan 30 % lainnya kurang
memperhatikan penjelasan dari peneliti. Siswa tersebut bermain sendiri
dengan temannya. Sedangkan posisi peneliti lebih banyak di depan dan
suara peneliti kurang keras. Jadi siswa yang berada di belakang merasa
kurang diperhatikan dan tidak begitu mendengar penjelasan dari sehingga
berbuat seenaknya. Pada saat peneliti memberikan materi, guru kolaborator
menghitung siswa yang aktif dan yang tidak aktif serta menilainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Tabel 11. Hasil Keaktifan Siswa Saat Kegiatan Pembelajaran Berlangsung
NO NILAI JUMLAH SISWA PERSENTASE KRITERIA KETUNTASAN
1 2 3 4 5 6
95 – 99 90 – 94 85 – 89 80 – 84 75 – 79 70 – 74
- - 5 6 10 0
- -
16,7 % 20 %
33,3 % 0 %
TUNTAS
7 8 9 10
65 – 69 60 – 64 55 – 59 50 – 54
9 30 % TIDAK TUNTAS
JUMLAH 30 100 % 70 %
Adapun berdasarkan hasil ketrampilan siswa dapat diidentifikasi :
a. Siswa yang sudah mampu melakukan teknik dasar servis bawah dengan baik
sebesar 70 % sedangkan siswa lainnya melakukan permainan tanpa disertai
gerakan yang benar dan terkesan asal melakukan gerakan sebesar 30 %
Tabel 12. Siswa Yang Mampu Melakukan Gerakan Servis Bawah
NO NILAI JUMLAH SISWA PERSENTASE KRITERIA KETUNTASAN
1 2 3 4 5 6
95 – 99 90 – 94 85 – 89 80 – 84 75 – 79 70 – 74
- - - 5 8 8
- - -
16,66 % 26,67 % 26,67 %
TUNTAS
7 8 9 10
65 – 69 60 – 64 55 – 59 50 – 54
9 30 % TIDAK TUNTAS
JUMLAH 30 100 % 70 %
(1) 76,7% siswa merasa senang dengan penggunaan media bola plastik yang
dimodifikasi (hasil kartu ceria). Adapun hasil dari kartu ceria tersebut dimana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
23 siswa (76,7 %) menyukai dengan pembelajaran ini, yang biasa-biasa saja
sebanyak 5 siswa ( 16,7 %) dan yang tidak menyukai ada 2 siswa (6,6%)
Beberapa kelemahan yang dimiliki peneliti yaitu:
a) Suara peneliti yang kurang keras dalam memberikan penjelasan
sehingga siswa kurang begitu mengerti tentang cara pelaksanaan
penelitian
b) Peralatan yang disiapkan oleh peneliti kurang banyak sehingga banyak
siswa yang masih menunggu dalam giliran selama pelaksaan
permainan dan siswa akhirnya menjadi bosan karena terlalu lama
menunggu
c) Peneliti masih belum bisa membangkitkan siswa untuk mau
melakukan permainan dengan benar
d) Posisi peneliti lebih banyak berada di depan, sehingga tidak dapat
memonitor siswa yang berada di belakang
Sedangkan dari siswa ditemukan beberapa kekurangan, yakni sebagai
berikut:
a) Pada awalnya, siswa tertarik dengan permainan yang telah diterapkan,
tetapi lama kelamaan mereka menjadi bosan karena materi yang di
berikan terlalu banyak
b) Masih banyak siswa yang kesulitan dalam melakukan teknik dasar
servis bawah karena mereka masih amat asing dan jarang sekali
mendapatkan materi tersebut. Hanya 70% siswa yang mampu
melakukan gerakan servis bawah dengan benar, sedangkan siswa
lainnya masih asal dalam melakukan gerakan servis bawah tersebut
c) Siswa kurang antusias dalam gerakan servis bawah karena materi
kompetisi antar kelompok masih sedikit
d. Analisis dan Refleksi Tindakan I
Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti melakukan analisis dan
refleksi sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
1) Agar siswa tidak cepat bosan maka siswa sebaiknya diberi permainan
yang berbeda dengan permainan sebelumnya
2) Agar siswa tidak merasa asing dengan permainan tersebut maka
peneliti memberikan penjelasan permainan tersebut dengan benar
dalam pembelajaran bermain untuk meningkatkan kemampuan servis
bawah
3) Peneliti tidak hanya berada di depan saat memberikan penjelasan
kepada siswa. Peneliti juga harus memonitor siswa yang berada di
belakang agar mereka juga ikut aktif dalam kegiatan belajar mengajar
4) Peneliti sebaiknya memberikan materi permainan kompetensi antar
kelompok lebih banyak agar siswa menjadi antusias dan lebih semangat
5) Peneliti harus lebih banyak lagi menyiapkan peralatan yang akan
digunakan dalam permainan sehingga siswa tidak bosan karena terlalu
lama menunggu giliran
6) Peneliti perlu untuk memberikan pemahaman dan motivasi sistem
pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan bermain
7) Suara peneliti sebaiknya lebih diperkeras agar siswa dapat mendengar
dan memahami penjelasan dari peneliti
8) Untuk mendorong siswa agar lebih aktif dalam melakukan permainan,
sebaiknya peneliti memberikan hadiah kepada siswa, misalnya berupa
pujian atau memberikan nilai tambahan kepada siswa tersebut
2. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan II
Kegiatan perencanaan tindakan II dilaksanakan pada hari Rabu
tanggal 20 Juni 2012 di SDN Kraton 6 Kota Tegal. Peneliti dan guru mitra
(kolaborator) melakukan diskusi. Dalam kesempatan kali ini, peneliti
menyampaikan analisis hasil observasi terhadap siswa Kelas IV
SDN Kraton 6 Kota Tegal yang dilakukan pada siklus I. Peneliti
menyampaikan segala kelebihan dan kekurangan selama berlangsungnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
proses pembelajaran servis bawah untuk meningkatkan hasil belajar servis
bawah pada siklus I.
Untuk mengatasi berbagai kekurangan yang ada, akhirnya peneliti dan
kolaborator mengambil keputusan sebagai berikut:
1) Peneliti dalam memberi penjelasan harus dengan suara yang keras agar
siswa dapat mendengar dan memahami penjelasan dari peneliti
2) Peneliti saat memberikan penjelasan harus disertai contoh yang benar
sehingga siswa lebih cepat mengerti apa yang harus dilakukan dalam
pembelajaran tersebut
3) Peneliti mengubah posisi saat mengajar dengan berdiri berpindah-
pindah mendekati siswa yang kurang perhatian dan kurang semangat,
peneliti sesekali berada di belakang maupun di tengah saat pembelajaran
tersebut
4) Peneliti harus memberikan lebih banyak kompetisi saat menerapkan
pembelajaran bermain servis bawah terhadap siswa sehingga siswa lebih
semangat dan antusias dalam pembelajaran tersebut
5) Peneliti lebih memberikan motivasi kepada siswa dengan memberikan
semangat saat pembelajaran tersebut
6) Peneliti harus mempersiapkan alat lebih banyak sehingga siswa tidak
merasa bosan dalam menunggu giliran dalam pembelajaran servis
bawah tersebut
Peneliti akan memberikan hadiah bagi siswa yang aktif dan memperoleh
nilai tertinggi saat berlangsungnya permainan servis bawah.
Tahap perencanaan tindakan II meliputi kegiatan sebagai berikut:
a) Peneliti bersama guru mitra merancang skenario pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar servis bawah, yakni dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
(1) Peneliti menjelaskan mengenai materi servis bawah yang akan
diajarkan pada hari itu, siswa menyimak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
(2) Peneliti memberikan contoh kemampuan servis bawah kepada
siswa
(3) Peneliti dan siswa melakukan refleksi terhadap proses belajar
mengajar yang telah dilakukan
b) Peneliti dan guru mitra menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) untuk materi yang berkaitan dengan
kemampuan servis bawah.
c) Guru mitra bersama peneliti menyiapkan media atau alat bantu yang
diperlukan dalam pembelajaran servis bawah.
d) Peneliti dan guru mitra menyusun instrument penelitian, yakni
berupa tes dan non tes. Instrument tes dinilai dari hasil tes awal
servis bawah. Sedangkan instrument non tes dinilai berdasarkan
observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan
dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
b. Pelaksanaan Tindakan II
Pelaksanaan tindakan II ini direncanakan berlangsung selama dua kali
pertemuan, yakni pada Hari Kamis tanggal 21 Juni 2012 dan Hari Jum’at
tanggal 22 Juni 2012 di SDN Kraton 6 Kota Tegal. Masing-masing
pembelajaran dilaksanakan selama 2x35 menit. Dalam kegiatan ini peneliti
menerapkan solusi yang telah disepakati dengan guru untuk mengatasi
kekurangan pada proses pembelajaran servis bawah pada siklus I.
Sesuai dengan skenario pada siklus II ini pembelajaran dilakukan oleh
peneliti. Peneliti sekaligus melakukan observasi terhadap proses
pembelajaran dan wawancara kepada beberapa siswa setelah pembelajaran
berakhir.
Materi pelaksanaan tindakan II, pada pertemuan pertama Hari Kamis
tanggal 21 Juni 2012 ) ini adalah penggunaan media sederhana untuk
meningkatkan kemampuan servis bawah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
1) Peneliti memberikan gerakan pemanasan yang berkaitan dengan materi
kemampuan servis bawah.
2) Peneliti menjelaskan kemampuan servis bawah tanpa menggunakan
bola plastik yang dimodifikasi dengan memperhatikan sikap
permulaan, sikap perkenaan, dan sikap akhir dengan baik dan benar.
3) Melakukan gerakan servis bawah perseorangan dengan menggunakan
bola plastik yang dimodifikasi
4) Melakukan gerakan servis bawah berpasangan dengan menggunakan
bola plastik yang dimodifikasi melewati net
5) Siswa mendapatkan penjelasan dari guru
6) Peneliti memberi contoh bagaimana cara melakukan servis bawah
dengan baik
7) Siswa melakukan dengan menggunakan bola plastik yang dimodifikasi
disampaikan dan dicontohkan oleh peneliti.
8) Peneliti memotivasi siswa agar mempunyai semangat dalam
melakukan model pembelajaran tersebut
9) Di akhir pembelajaran siswa diberi kartu ceria oleh peneliti
Dalam tahap ini peneliti bertindak sebagai pemimpin jalannya kegiatan
pembelajaran.
c. Observasi dan Interpretasi
Peneliti mengajar sekaligus melakukan observasi pada siswa kelas
IV di lapangan SDN Kraton 6 Kota Tegal. Kegiatan observasi ini
dimaksudkan untuk mendeskripsikan apakah kekurangan pada siklus I
sudah bisa diatasi atau belum. Selama mengajar di Kelas IV SDN Kraton 6
Kota Tegal peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran berjalan
dengan baik. Seperti pada siklus I, pelaksanaan tindakan II dilaksanakan
dua kali pertemuan yaitu Hari Kamis tanggal 21 Juni dan Hari Jum’at
tanggal 22 Juni 2012 selama 2x35 menit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Pada awal pembelajaran, peneliti mengawali pelajaran dengan
memberikan gerakan pemanasan yang berkaitan dengan materi servis
bawah. Peneliti menjelaskan materi servis bawah dalam bentuk permainan,
siswa melakukan gerakan servis bawah tanpa bola, melakukan servis
bawah perseorangan dengan bola, dan servis bawah berpasangan dengan
bola melewati net.
Dari hasil observasi terhadap proses pembelajaran dan wawancara dengan
siswa diperoleh data penelitian pada siklus II ini sebagai berikut :
1) Siswa yang aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung
sebesar 90 % sedangkan lainnya kurang memperhatikan penjelasan
dari peneliti. Siswa tersebut bermain sendiri dengan temannya.
2) Hasil keaktifan siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung adalah
sebagai berikut:
Tabel 13. Hasil Keaktifan Siswa Saat Kegiatan Pembelajaran Berlangsung
NO NILAI JUMLAH SISWA PERSENTASE
KRITERIA KETUNTASAN
1 2 3 4 5 6
96 – 100 91 – 95 86 – 90 81 – 85 76 – 80 71 – 75
- - 5 6 10 0
- -
16,7 % 20 %
33,3 % 0 %
TUNTAS
7 8 9 10
66 – 70 61 – 65 56 – 60 51 – 55
9 30 % TIDAK TUNTAS
JUMLAH 30 100 % 71 %
Adapun berdasarkan hasil ketrampilan siswa dapat diidentifikasi :
a) Siswa yang sudah mampu melakukan teknik dasar servis bawah
dengan baik sebesar 83,3 % sedangkan siswa lainnya 16,7%
melakukan permainan tanpa disertai teknik yang benar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Tabel 14. Siswa yang Mampu Melakukan Gerakan Servis Bawah
NO NILAI JUMLAH SISWA
PERSENTASE KRITERIA KETUNTASAN
1 2 3 4 5 6
96 – 100 91 – 95 86 – 90 81 – 85 76 – 80 71 – 75
- - - 5 8 8
- - -
16,66 % 26,67 % 26,67 %
TUNTAS
7 8 9 10
66 – 70 61 – 65 56 – 60 51 – 55
9 30 % TIDAK TUNTAS
JUMLAH 30 100 % 71 %
b) 100 % siswa merasa senang dengan penggunaan media bola karet
sintetis pada pembelajaran servis bawah (hasil kartu ceria).
d. Analisis dan Refleksi
Secara umum kelemahan yang ada dalam proses pembelajaran
bermain untuk meningkatkan kemampuan servis bawah pada siklus II ini
telah dapat diatasi dengan baik. Peneliti telah berhasil membangkitkan
semangat siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan tertib.
Peneliti telah mampu memancing respon siswa terhadap stimulus yang
diberikan. Siswa terlihat semangat untuk melakukan permainan servis
bawah dengan baik, meskipun masih ada beberapa yang kurang baik.
Peningkatan indikator ini dapat dilihat dari nilai siswa pada tes yang
dilakukan pada siklus I sampai siklus II.
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus
Dari deskripsi hasil tindakan dari kondisi awal, siklus I dam siklus II
terdapat beberapa perubahan hasil yang diperoleh setiap siklusnya. Hal ini dapat
dilihat dalam tabel perbandingan prosentase hasil belajar tiap siklus dibawah ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Gambar 6. Perbandingan Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II
Dari gambar diatas bisa dilihat bahwa terjadi peningkatan yang cukup
signifikan setelah dilakukan tindakan pada siklus I. Hasil belajar siswa yang
semula hanya 30% atau 9 dari 30 siswa yang tuntas dalam materi servis bawah
menjadi 60% atau 18 siswa yang tuntas. Dan pada akhir siklus II, siswa yang
tuntas menjadi 96,67% atau 29 siswa.
D. Deskripsi Data
Dalam bab ini disajikan mengenai data penelitian. Penyajian hasil penelitian
salah satunya berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap data kemampuan
servis bawah pada siswa kelas IV SDN Kraton 6 Kota Tegal.
Adapun data secara keseluruhan disajikan dalam bentuk tebel sebagai berikut:
Tabel 15. Data Hasil Tes Keterampilan Servis Bawah
Siklus Variabel Mean Median Modus Standar Deviasi
Nilai Min
Nilai Maks.
I
Servis bawah tanpa bola
77,38 80 80 5,07 67 87
Servis bawah perseorangan
72,86 70 70 7,25 60 80
0
20
40
60
80
100
120
KondisiAwal
Siklus I Siklus II
Pros
enta
se (d
alam
%)
Hasil Belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Servis bawah berpasangan
74,62 75 67 6,82 67 83
II
Servis bawah tanpa bola
78,50 80 80 5,27 67 87
Servis bawah perseorangan
75,50 80 80 6,44 70 90
Servis bawah berpasangan
79,29 83 83 6,67 67 92
Sedangkan secara keseluruhan kemampuan servis bawah mengalami
kenaikan sebesar 13,3 %, yakni siklus I sebesar 70% dan siklus II 83,3%. Dengan
demikian target yang sudah ditetapkan yaitu 71 % terlampaui. Berikut hasil
kemampuan siswa pada siklus I dan siklus II.
Tabel 16. Data Hasil Tes Keterampilan Servis Bawah
Siklus Mean Median Modus Standar Deviasi
Nilai Min
Nilai Maks
Tuntas Tidak Tuntas
I 74,95 75 72 4.06 67 80 66.67 % 33.33% II 76.88 77 75 4.44 70 83 85% 15%
E. Pembahasan
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan Siklus II dapat
dinyatakan bahwa terjadi peningkatan kualitas pembelajaran ( baik proses maupun
hasil ) kemampuan rangkaian gerak servis bawah dari siklus I ke saiklus II. Hal
tersebut dapat dilihat pada table di bawah ini:
Tabel 17. Hasil Peningkatan Kualitas Pembelajaran Antar Siklus
No. Kegiatan Siklus I Siklus II Selisih Kenaikan
1. Servis bawah tanpa bola 57,80 % 66,67 % 8,87 % 2. Servis bawah perseorangan
dengan menggunakan bola karet
50,15 % 64, 25 % 14,10 %
3. Servis bawah berpasangan dengan menggunakan bola karet
61,90 % 78, 45 % 16,45 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam
empat tahap, yakni : (1) Tahap persiapan dan perencanaan, (2) Tahap pelaksanaan
tindakan, (3) Tahap observasi dan interpretasi, (4) Tahap analisi dan refleksi.
Deskripsi hasil penelitian dari siklus I sampai dengan siklus II dapat di jelaskan
pada table berikut ini :
Tabel 18. Deskripsi Hasil Penelitian
Siklus Perencanaan Tindakan
Pelaksanaan Tindakan
Hasil Kekurangan/ Kelemahan
I a. Peneliti dan kolaborator menyusun skenario pembelajaran
b. Peneliti dan guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk materi servis bawah
c. Peneliti
menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan
d. Peneliti dan kolaborator menyiapkan instrument penilaian dan
a. Peneliti memberikan gerakan pemanasan kepada siswa
b. Peneliti menjelaskan materi servis bawah. Pembelajaran servis bawah tanpa bola
c. Pembelajaran servis bawah perseorangan dengan bola plastik
d. Pembelajaran
servis bawah berpasang an dengan bola melewati net
a. 85% siswa aktif selama proses pembelajaran
b. 72% siswa mampu melaksanakan gerak teknik dasar servis bawah
c. 93% senang dengan pembelajaran servis bawah (hasil kartu ceria)
a. Suara peneliti kurang keras sehingga siswa yang di belakang kurang mendengar
b. Posisi peneliti lebih sering di depan sehingga banyak siswa yang di belakang tidak konsentrasi terhadap pembelajaran
c. Banyak gerakan yang sulit dilakukan oleh siswa
d. Tidak ada kompetisi antar siswa sehingga kurang memicu semangat siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
observasi e. Kegiatan
pembelajaran dilaksanakan selama 2 x 35 menit
e. Pembelajaran
melakukan servis bawah dengan bola sebenarnya
e. Peneliti belum bisa
membangkitkan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran
II a. Untuk mengatasi kelemahan pada siklus I maka peneliti member penjelasan yang lebih mendalam dan mudah dipahami siswa dengan cara memberikan contoh secara langsung
b. Peneliti memberikan bimbingan langsung tentang gerakan-gerakan yang sulit dilakukan oleh siswa
c. Penggunaan
media sederhana yang lebih bervariasi dan ditambah jumlahnya agar sesuai dengan jumlah siswa
a. Peneliti memberikan gerakan pemanasan kepada siswa yang sesuai dengan materi pembelajaran
b. Peneliti menjelaskan materi pembelajaran servis bawah
c. Peneliti memberikan tentang media bola karet yang digunakan
a. 90% siswa aktif selama proses pembelajaran
b. 92%
siswa mampu melaksanakan gerak teknik dasar servis bawah
c. 98% siswa senang dengan pembelajaran servis bawah (hasil kartu ceria)
Secara umum kelemahan yang ada dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan servis bawah pada siklus II ini telah dapat diatasi dengan baik. Peneliti telah berhasil membangkitkan semangat siswa mengikuti proses belajar mengajar dengan tertib. Peneliti telah mampu memancing siswa terhadap stimulus yang diberikannya. Siswa terlihat antusias melakukan rangkaian gerakan servis bawah dengan baik sesuai target yang telah ditetapkan. Peningkatan ini dapat dilihat dari nilai siswa pada tes yang dilakukan pada siklus I dan siklus II. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penerapan media bola plastik untuk meningkatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
d. Peneliti memberikan hukuman bagi siswa yang kalah dalam melakukan kompetensi agar siswa termotivasi dan penuh konsentrasi dalam melakukan setiap gerakan
e. Peneliti memberikan hadiah kepada siswa yang semangat dan antusias dalam proses pembelajaran berupa pujian, tepuk tangan, menepuk pundak, mengelus-elus kepala atau nilai tambahan
d. Peneliti memberikan motivasi kepada siswa agar memiliki semangat dalam melakukan gerakan teknik servis bawah
e. Pada akhir pembelajaran siswa mengisi kartu ceria
hasil pembelajaran servis bawah telah berhasil dan menunjukkan peningkatan dari proses maupun hasil belajar siswa
Sebelum melaksanakan siklus I, peneliti melakukan survey awal untuk
mengetahui kondisi yang ada di lapangan. Dari hasil kegiatan survey ini, peneliti
menemukan bahwa kualitas proses dan hasil belajar berkaitan dengan kemampuan
servis bawah masih rendah. Kemudian peneliti berkolaborasi dengan guru
olahraga dan dosen pembimbing berupaya untuk mengatasi masalah tersebut
dengan menerapkan media bola plastik yang dimodifikasi untuk meningkatkan
hasil belajar servis bawah. Pada siklus I ternyata masih banyak kelemahan selama
proses pembelajaran dengan modifikasi bola plastik. Siklus II dilaksanakan untuk
mengatasi kelemahan pada siklus I. Selain itu, siklus II juga merupakan upaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
meningkatkan hasil belajar pada siklus II dan ternyata tujuan khusus penelitian ini
sudah tercapai pada siklus II. Dengan demikian penelitian ini hanya dilaksanakan
dalam dua siklus.
Berdasarkan tindakan tersebut, peneliti telah berhasil menerapkan media bola
karet untuk meningkatkan hasil belajar servis bawah pada siswa Kelas IV
SDN Kraton 6 Kota Tegal. Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat untuk
meningkatkan kinerja guru agar setiap melaksanakan pembelajaran bisa lebih
aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai sesuai target yang telah ditetapkan. Keberhasilan penggunaan
media bola plastik untuk meningkatkan hasil belajar servis bawah ini dapat dilihat
dari indikator-indikator sebagai berikut :
1. Siswa sudah mampu melakukan teknik dasar servis bawah
Pengambilan nilai dari hasil tes yang dilakukan setelah selesai memberikan
materi pembelajaran servis bawah menunjukkan peningkatan dari siklus I ke
siklus II. Pada awalnya siswa merasa kurang percaya diri dan kesulitan ketika
harus melakukan teknik dasar servis bawah yang baik, tetapi peneliti selalu
memberikan contoh gerakan yang baik dan menanyakan bagian mana yang
sulit dilakukan. Kemudian peneliti memberikan penjelasan, diikuti dengan
contoh gerakan yang baik dan benar. Dengan demikian siswa memahami
kesalahan dan berusaha memperbaikinya dengan melakukan apa yang telah
dicontohkan peneliti.
2. Peneliti sudah mampu menggunakan media bola plastik pada materi
pembelajaran servis bawah.
Kemampuan menggunakan media pembelajaran sangat diperlukan dalam
proses pembelajaran karena dengan menggunakan media atau alat bantu apa
yang ingin diajarkan kepada siswa mudah diserap. Siswa dikenalkan pada alat
yang sudah dimodifikasi karena jika guru langsung menggunakan alat yang
standar atau yang sebenarnya, pada umumnya siswa akan mengalami kesulitan
dan ada rasa takut untuk melakukan gerakan servis bawah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
3. Peneliti sudah mampu membangkitkan minat dan semangat siswa
Semangat dan minat siswa terhadap pembelajaran servis bawah mengalami
peningkatan jika dibandingkan sebelum menggunakan media bola plastik. Hal
ini dapat dilihat dari proses pembelajaran siswa nampak semangat dan
antusias. Selain itu, penggunaan media sederhana, meningkatkan kreativitas
guru penjas dalam pemanfaatan barang bekas yang ada di lingkungan sekitar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di Kelas IV SDN Kraton 6
Kota Tegal ini dilaksanakan dalam dua siklus dan setiap siklus terdapat empat
tahapan, yaitu : (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Observasi dan interpretasi,
(4) Analisis dan refleksi.
Simpulan hasil penelitian ini yaitu adanya peningkatan hasil belajar servis
bawah pada siswa Kelas IV SDN Kraton 6 Kota Tegal. Peningkatan tersebut
terjadi setelah peneliti melakukan beberapa upaya, yaitu :
1. Penggunaan alat bantu atau media bola plastik yang dimodifikasi untuk
meningkatkan hasil belajar servis bawah.
2. Strategi pembelajaran dengan pendekatan bermain sehingga siswa tidak
merasa takut dan merasa bosan.
3. Peneliti menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi agar kelemahan
dari masing-masing metode dapat diatasi sehingga pembelajaran menjadi
menarik.
4. Peneliti selalu memberikan semangat dan penguatan berupa pujian dan nilai
tambahan.
5. Peneliti selalu menjelaskan dan memberikan contoh gerakan-gerakan
sehingga mudah dilakukan oleh siswa dengan semangat dan penuh percaya
diri.
Upaya yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penggunaan media bola
plastik yang dimodifikasi untuk meningkatkan hasil belajar servis bawah pada
siswa Kelas IV SDN Kraton 6 Kota Tegal. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil
penelitian berikut ini :
1. Siswa aktif, tertarik dan semangat mengikuti proses pembelajaran. Hal itu
dapat dilihat dari hasil yang ditunjukkan pada siklus 1 ( 70% ) dan siklus 2
meningkat menjadi 90 %.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
2. Siswa sudah mampu melakukan gerakan teknik dasar servis bawah. Hal ini
dapat dilihat dari hasil yang ditunjukkan pada siklus 1 ( 70% ) dan siklus 2
meningkat menjadi 83,3 %.
3. Siswa senang dengan pembelajaran servis bawah. Hal ini dapat dilihat dari
hasil yang ditunjukkan pada siklus 1 ( 76,7 % ) dan siklus 2 meningkat
menjadi 100 %.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Servis bawah tanpa bola mengalami kenaikan sebesar 8,87%
2. Servis bawah perseorangan mengalami kenikan sebesar 14,10%
3. Servis bawah berpasangan mengalami kenaikan sebesar 16,45%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
B. Implikasi
Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan
proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut
berasal dari berbagai pihak, antara lain : dari pengajar/guru, siswa, serta
alat/media bantu pembelajaran yang digunakan. Faktor dari guru yaitu
kemampuan guru dalam memakai metode dan gaya mengajar yang sesuai,
mengelola kelas, serta kreatifitas seorang guru dalam menyampaikan materi
dengan kondisi yang terbatas sangat berpengaruh dalam pencapaian keberhasilan
proses pembelajaran. Sedangkan dari siswa biasanya minat dan motivasi siswa
untuk senantiasa semangat mengikuti pembelajaran juga berpengaruh. Serta
adanya alat/media bantu pembelajaran yang menarik dapat membantu
meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa dalam menerima materi yang
disampaikan. Selain itu, penggunaan alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan
motivasi siswa untuk lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran, sehingga
diperoleh hasil belajar yang optimal.
Faktor-faktor tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling
mendukung satu sama lain. Oleh karena itu, semua factor tersebut hendaknya
dapat dimiliki dan dicapai dalam setiap proses pembelajaran yang berlangsung di
kelas maupun di lapangan. Apabila guru memiliki kemampuan yang baik dalam
menyampaikan materi dan kreatif dalam setiap pembelajarannya serta dapat
mengelola kelas dengan baik dengan didukung oleh sarana dan prasarana yang
baik, maka guru akan dapat menyampaikan materi dengan baik. Materi tersebut
akan diterima baik pula oleh siswa apabila siswa memiliki minat dan motivasi
yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran. Dengan demikian, kegiatan belajar
mengajar akan berjalan lancer dengan keadaan yang kondusif dan tujuan dari
pembelajaran tersebut akan tercapai.
Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa dengan
penggunaan modifikasi alat bantu pembelajaran berupa bola plastic yang dilapisi
karet sintetis dalam pembelajaran servis bawah bola voli dapat meningkatkan
kemampuan, sikap, dan pemahaman siswa terhadap servis bawah bola voli (baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
proses maupun hasil), sehingga penelitian ini dapat digunakan bahan
pertimabangan bagi guru untuk mengembangkan proses pembelajaran servis
bawah bola voli kepada siswanya. Bagi guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani
dan Olaharga, hasil penelitian ini dapat menjadi suatu alternative dalam
pelaksanaan pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan peningkatan hasil
belajar servis bawah bola voli. Sehingga guru dapat lebih mengembangkan
kreatifitasnya dalam memodifikasi alat bantu pembelajaran apabila dalam keadaan
saran dan prasarana yang terbatas.
Melalui penggunaan modifikasi alat bantu pembelajaran berupa bola plastic
dilapisi karet sintetis dalam proses pembelajaran servis bawah bola voli, maka
siswa memperoleh pengalaman dan situasi yang baru dan berbeda dari biasanya.
Siswa lebih mudah mempelajari dan memahami teknik dasar servis bawah bola
voli, sehingga mampu melakukan gerakan teknik dasar servis bawah bola voli
dengan baik dan benar.
Pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II memberikan deskripsi
bahwa terdapat kekurangan dan kelemahan yang terjadi selama proses
pembelajaran berlangsung. Namun, kekurangan dan kelemahan tersebut dapat
diatasi pada pelaksanaan tindakan pada siklus berikutnya. Dari pelaksanaan
tindakan yang kemudian dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran, dapat
dideskripsikan terdapatnya peningkatan kualitas pembelajaran baik selama proses
maupun hasil belajar. Dari segi proses pembelajaran, penggunaan modifikasi alat
bantu pembelajaran berupa bola plastic dilapisi karet sintetis ini dapat merangsang
kemampuan motorik siswa. Dalam hal ini siswa dituntut untuk aktif dalam
mengikuti pembelajaran penjas yang nantinya dapat bermanfaat untuk
meningkatkan kebugaran hasmani, menumbuhkan sikap yang baik antar siswa
maupun sikap yang baik terhadap guru yang kesemuanya itu sangat penting dalam
pendidikan jasmani.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyampaikan saran-saran
sebagai berikut :
1. Guru agar lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan pembelajaran
sehingga siswa tidak bosan dalam mengikuti proses pembelajaran.
2. Guru agar dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada dengan cara
memodifikasi media atau alat bantu, permainan maupun peraturan dalam
pembelajaran penjas agar siswa merasa senang dan antusias mengikuti
proses pembelajaran.
3. Bagi sekolah hendaknya berusaha memberikan sarana dan prasarana yang
memadai sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar efektif,
efisien dan menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
secara optimal.