Transcript

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

1

Lakip Tahun 2012

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Paradigma penyelenggaraan pemerintahan telah bergeser dari “rule

government” menjadi “good governance”. Karakteristik atau unsur utama

penyelenggaraan kepemerintahan yang baik (good governance) adalah akuntabilitas

(accountability), transparansi (transparency), keterbukaan (openes) dan kerangka

hukum (rule of law).

Akuntabilitas publik merupakan landasan utama bagi proses penyelenggaraan

pemerintahan. Ini diperlukan karena aparatur pemerintah harus

mempertanggungjawabkan tindakan dan pekerjaannya kepada publik dan organisasi

tempat kerjanya. Akuntabilitas juga merupakan prasyarat mendasar untuk mencegah

penyalahgunaan kewenangan yang didelegasikan dan menjamin kewenangan tersebut

diarahkan pada pencapaian tujuan yang dapat diterima secara luas dengan tingkat

efisiensi, efektivitas, kejujuran dan hasil yang sebesar mungkin.

Akuntabilitas publik yang dilakukan oleh suatu instansi pemerintah sangat

terkait erat dengan kinerja instansi yang bersangkutan. Keberhasilan/kegagalan dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsi maupun kebijakan, program dan kegiatan yang

telah ditetapkan akan terlihat dari pertanggungjawaban yang dilakukannya.

Untuk menilai keberhasilan/kegagalan tersebut, pengukuran terhadap kinerja

perlu dilakukan. Selama ini pengukuran terhadap kinerja instansi pemerintah lebih

ditekankan kepada kemampuan instansi dalam menyerap anggaran terlepas dari

proses dan pelaksanaan kegiatan di lapangan, manfaat, keuntungan maupun dampak

yang ditimbulkannya.

Dalam melakukan pengukuran kinerja diperlukan indikator kinerja, baik yang

bersifat kuantitatif maupun kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu

sasaran atau tujuan yang ditetapkan. Karenanya indikator kinerja harus merupakan

sesuatu yang dapat dihitung dan diukur untuk digunakan sebagai dasar untuk menilai

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

2

Lakip Tahun 2012

atau melihat tingkat kinerja baik dalam tahap perencanaan, tahap pelaksanaan,

maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi.

Berpijak pada konsep tersebut, maka indikator kinerja tidak saja dari aspek

inputs, outputs, tapi juga sampai pada out comes, benefits dan impact dari kegiatan

yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah. Pada gilirannya semua proses yang

dilaksanakan untuk dinikmati masyarakat.

B. Struktur Organisasi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

Kabupaten Badung

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung sesuai

dengan Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan

Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Badung adalah Unsur Pelaksana Otonomi

Daerah yang mempunyai tugas melaksanakan Urusan Pemerintahan Daerah

berdasarkan Asas Otonomi dan Tugas Pembantuan.

Dalam menyelenggarakan tugas tersebut, Dinas Pertanian, Perkebunan dan

Kehutanan menyelenggarakan fungsi merumuskan kebijakan – kebijakan teknis,

menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum, pembinaan dan

pelaksanaan tugas serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Adapun ruang lingkup tugasnya antara lain di bidang sumber daya manusia dan

penyuluhan; bidang sarana dan prasarana; bidang produksi tanaman pangan dan

hortikultura; bidang perkebunan; bidang kehutanan; bidang pengolahan hasil dan

pasca panen; serta bidang pengelolaan lahan dan air.

Sesuai Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tersebut, Struktur Organisasi

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung terdiri dari seorang

Kepala Dinas dengan eselon IIb ; 1 (satu) jabatan Eselon IIIa, yaitu Sekretaris; 7 (tujuh)

jabatan Eselon IIIb dan 30 (Tigapuluh) Jabatan eselon Iva dan 6 (Enam) eselon

Ivb.

Disamping itu, juga terdapat Unit-Unit Pelaksana Teknis Daerah dan Kelompok

Jabatan Fungsional.

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

3

Lakip Tahun 2012

Struktur Organisasi tersebut didukung oleh 179 orang personil dimana 63 orang

diantaranya adalah Pejabat Fungsional (PPL ), 1 PPS, dan 45 Jabatan eselon (II, III,

IV) dan selebihnya staf.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup akuntabilitas kinerja ini, pada dasarnya berupaya untuk

menjawab sasaran RPJMD diantaranya terwujudnya pengelolaan sumberdaya untuk

kehidupan masa kini dan yang akan datang, yang kemudian dituangkan dalam

dokumen Rencana Strategis dan Indikator Kinerja Utama.

Sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan program kegiatan yang

menjadi tanggung jawab/kewenangan SKPD, maka setiap tahun setiap SKPD wajib

mempertanggungjawabkan dan menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat

kinerja yang dicapainya melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP), sesuai instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999. Penyusunan LAKIP harus

mengikuti prinsip-prinsip pelaporan, yaitu laporan harus disusun secara jujur, obyektif,

akurat dan transparan. Disamping itu, perlu pula diperhatikan :

- Prinsip Lingkup Pertanggungjawaban, yaitu hal-hal yang dilaporkan harus

proporsional dengan lingkup kewenangan dan tanggung jawab masing-masing

SKPD serta memuat baik keberhasilan maupun kegagalan.

- Prinsip Prioritas, yaitu yang dilaporkan adalah hal-hal yang penting dan relevan bagi

pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban SKPD yang diperlukan untuk

upaya-upaya tindak lanjutnya.

- Prinsip Manfaat, yaitu manfaat laporan harus lebih besar daripada biaya

penyusunannya dan bermanfaat bagi peningkatan pencapaian kinerja.

LAKIP mencerminkan kinerja SKPD bersangkutan selama satu tahun anggaran

yang berbasis kinerja artinya pelaksanaan kegiatannya terukur, teruji dengan sasaran

yang jelas.

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

4

Lakip Tahun 2012

Berdasarkan Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan sesuai Visi dan Misi

dalam Rencana Strategis Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten

Badung, maka pada Tahun Anggaran 2012 ada 5 Sasaran yang ingin dicapai, terdiri

dari 15 Program yang dijabarkan ke dalam 78 Kegiatan dan telah ditetapkan

berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan 2012.

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

5

Lakip Tahun 2012

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

Rencana Strategis Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten

Badung Tahun 2010-2015 pada hakekatnya merupakan pernyataan komitmen

mengenai upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja serta

pencapaian tujuan melalui perbaikan-perbaikan sistematika dan kebijakan di bidang

pertanian, perkebunan dan kehutanan.

Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai

pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pembangunan Bidang Pertanian, Perkebunan

dan Kehutaan di Kabupaten Badung yang selaraskan dengan arah pembangunan

dan program pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam RPJMD, maupun

Rencana Strategis Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung

2010-2015 digunakan sebagai dasar acuan penyusunan kebijakan, program dan

kegiatan serta sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam dalam

pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi.

Visi dan Misi

Visi merupakan gambaran tentang kondisi ideal yang diinginkan pada masa

mendatang oleh Pimpinan dan seluruh staf Dinas Pertanian, Perkebunan dan

Kehutanan Kabupaten Badung. Visi harus mampu memperlihatkan gambaran

keseluruhan apa yang akan dicapai secara jelas, ringkas, mudah diingat, memberi

inspirasi, sebagai titik temu, memiliki fleksibilitas, inovatif, antisipatif, produktif dan

kreatif dalam pelaksanaannya. Visi harus memenuhi persyaratan - persyaratan

sebagai berikut :

a. Dapat dibayangkan (imaginable) oleh Pimpinan dan staf;

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

6

Lakip Tahun 2012

b. Memiliki nilai yang diinginkan (desirable) oleh Pimpinan dan staf;

c. Memungkinkan untuk dicapai (achievable) ;

d. Terfokus pada permasalahan utama;

e. Berwawasan jangka panjang (5 s/d 25 tahun) dan tidak mengabaikan

perkembangan;

f. Dapat dikomunikasikan dan dimengerti oleh stakeholders.

Rumusan Visi juga hendaknya : (a) mencerminkan apa yang ingin dicapai

sebuah Organisasi, (b) memberikan arah dan fokus strategi yang jelas, (c) mampu

menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategis Organisasi, (d) memiliki

orientasi terhadap masa depan sehingga segenap jajaran harus berperan dalam

mendefinisikan dan membentuk masa depan Organisasi, (e) mampu menumbuhkan

komitmen seluruh jajaran dalam lingkungan Organisasi, dan (f) mampu menjamin

kesinambungan kepemimpinan Organisasi.

Rumusan Visi yang jelas diharapkan mampu : (a) menarik komitmen dan

menggerakkan orang, (b) menciptakan makna bagi kehidupan anggota Organisasi, (c)

menciptakan standar keunggulan, dan (d) menjembatani keadaan sekarang dengan

keadaan masa depan.

Visi Instansi perlu ditanamkan pada setiap unsur Organisasi sehingga menjadi

Visi bersama (shared vision) yang pada gilirannya mampu mengarahkan dan

menggerakkan segala sumber Organisasi.

Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Badung selalu

memperhatikan keseimbangan pembangunan yang ada di Badung Selatan, Badung

Tengah dan Badung Utara, sebagai satu kesatuan pembangunan ekonomi, sosial,

budaya, lingkungan hidup, politik dan pemerintahan sehingga terwujud pembangunan

yang terencana dan berkelanjutan dengan dilandasi falsafah ”Tri Hita Karana”,

khususnya dalam sub sektor Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan.

Bertitik tolak dari hal-hal tersebut diatas, maka dalam lima tahun kedepan Visi

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung:

“ Terwujudnya Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan yang Tangguh,

Mandiri dan Berkelanjutan menuju terciptanya Ketahanan pangan yang Berbasis

Agribisnis untuk Kesejahteraan Masyarakat. “

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

7

Lakip Tahun 2012

Misi merupakan pemandu dalam mencapai Visi dengan menawarkan

keunggulan seperti peningkatan efisiensi, hasil yang lebih baik, inovasi dan fleksibilitas

serta meningkatkan gairah/semangat bagi Pimpinan dan seluruh staf unit kerja.

Misi suatu Instansi harus jelas dan sesuai dengan Tugas, Pokok dan Fungsi.

Misi juga terkait dengan kewenangan yang dimiliki, peraturan perundangan dan

kemampuan penguasaan teknologi sesuai dengan strategi yang dipilih. Perumusan

Misi Instansi harus memperhatikan masukan pihak-pihak yang berkepentingan

(stakeholders), dan memberikan peluang untuk perubahan/penyesuaian sesuai

dengan tuntutan perkembangan lingkungan strategis.

Rumusan Misi hendaknya mampu: (a) melingkupi semua pesan yang ada pada

Visi, (b) memberikan petunjuk terhadap Tujuan yang akan dicapai, (c) memberikan

petunjuk kelompok Sasaran mana yang akan dilayani, dan (d) memperhitungkan

berbagai masukan dari stakeholders.

Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas serta memberikan arah dan tujuan

yang ingin dicapai serta memberikan fokus terhadap Program yang akan dilaksanakan,

maka ditetapkan Misi (Misi 2010-2015) Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

Kabupaten Badung sebagai berikut:

1. Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya Pertanian dan Kehutanan

2. Memantapkan Ketahanan Pangan yang berbasis Komoditas Utama dan

Komoditas Lokal yang memiliki daya saing

3. Mendorong pengembangan Agribisnis Komoditas Pertanian yang memiliki daya

saing untuk mendukung ekonomi kreatif

4. Meningkatkan kesejahteraan petani melalui pemanfaaan potensi sumber daya

yang dimiliki

5. Mewujudkan ikon/program unggulan yang dapat menumbuhkan citra daerah

Kabupaten Badung.

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

8

Lakip Tahun 2012

Tujuan

Mengacu pada pernyataan Visi dan Misi yang telah ditetapkan serta

berdasarkan pada isu-isu dan analisis strategis, langkah selanjutnya adalah dengan

menetapkan Tujuan Instansi.

Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka

waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan tidak harus dinyatakan dalam

bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin

dicapai di masa mendatang. Tujuan akan mengarahkan perumusan Sasaran,

Kebijakan, Program dan Kegiatan dalam rangka merealisasikan Misi.

Adapun Tujuan dari masing – masing Misi tersebut, yaitu :

1. Meningkatkan daya guna dan hasil guna pemanfaatan sumber daya Pertaian dan

Kehutanan

2. Mewujudkan Ketahanan Pangan

3. Meningkatkan nilai tambah komodias pertanian agar mampu memenuhi

kebutuhan pasar lokal, nasional dan internasional

4. Meningkatkan kemandirian ekonomi rumah tangga petani

5. Menciptakan produk unggulan yang menjadi kebanggan daerah Kabupaten

Badung

Sasaran merupakan penjabaran dari Tujuan dan menggambarkan hal yang

ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang dilakukan selama 1 (satu) tahun. Sasaran

juga memberikan fokus pada penyusunan kegiatan sehingga bersifat spesifik, teruji,

dapat diukur dan dapat dicapai serta saling terkait antara yang satu dengan yang

lainnya. Adapun Sasaran yang ingin dicapai Dinas Pertanian, Perkebunan dan

Kehutanan periode tahun 2010 – 2015 adalah sebanyak 5 Sasaran, yaitu :

1 Meningkatnya optimasi pemanfaatan lahan dan air

2 Tercapainya target produksi dan produktivias

3 Tercapainya target pemasaran

4 Meningkatnya unit-unit usaha rumah tangga petani dan tumbuhnya sentra

produksi

5 Terciptanya pasar

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

9

Lakip Tahun 2012

Adapun korelasi antara misi, tujuan dan sasaran dapat dilihat pada tabel berikut :

Misi ke-satu: Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya Pertanian dan Kehutanan

Tujuan: Sasaran :

Meningkatkan daya guna dan hasil guna

pemanfaatan sumber daya Pertanian dan

Kehutanan

Meningkatnya optimasi pemanfaatan

lahan dan air

Misi ke-dua : Memanfaatkan Ketahanan Pangan yang berbasis Komoditas Utama dan

Komoditas Lokal yang memiliki daya saing

Tujuan: Sasaran :

Mewujudkan Ketahanan Pangan

Tercapainya target produksi dan

produktivias

Misi ke-tiga: Mendorong pengembangan Agribisnis Komoditas Pertanian yang memiliki

daya saing untuk mendukukung ekonomi kreatif

Tujuan: Sasaran :

Meningkatkan nilai tambah komoditi

pertanian agar mampu memenuhi pasar

lokal, nasional dan internasional

Tercapainya target pemasaran

Misi ke-empat : Meningkatkan kesejahteraan petani melalui pemanfaaan potensi sumber

daya yang dimiliki

Tujuan: Sasaran :

Meningkatkan kemandirian ekonomi rumah

tangga petani

Meningkatnya unit-unit usaha rumah

tangga petani dan Tumbuhnya sentra

produksi

Misi ke-lima : Mewujudkan icon/program unggulan yang dapat menumbuhkan citra

daerah Kabupaten Badung.

Tujuan: Sasaran :

Menciptakan produk nggulan yang menjadi

kebanggaan daerah Kabupaten Badung

Terciptanya pasar

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

10

Lakip Tahun 2012

B. INDIKATOR KINERJA UTAMA

Indikator Kinerja Utama merupakan acuan kerja yang digunakan oleh unit

kerja di lingkungan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung

untuk menetapkan rencana kinerja tahunan, rencana kerja dan anggaran, menyusun

dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas serta melakukan

evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan Rencana Strategis Dinas Pertanian,

Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung.

Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

Kabupaten Badung adalah yang ditetapkan dengan SK Kepala Dinas Pertanian,

Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung Nomor 62 Tahun 2012 tanggal 10

Januari 2012 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pertanian,

Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung sebagai berikut :

No Sasaran Indikator Kinerja

1 Meningkatnya Produksi dan

Produktivitas Tanaman

Pangan dan Perkebunan yang

berkelanjutan

1. Jumlah produktivitas tanaman

padi.

2. Jumlah produktivitas tanaman

Palawija.

3. Jumlah Produksi Tanaman

Hortikultura.

4. Jumlah Produktivitas Tanaman

Perkebunan.

2 Terwujudnya Pelestarian SDA

Hutan dan Penanganan

Lahan Kritis

1. Luas Lahan Kritis dan Potensial

kritis yang direhabilitasi

2. Jumlah Tenaga Pengawasan

dan Pengamanan Hutan.

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

11

Lakip Tahun 2012

Dalam perjalanan waktu ternyata masih dibutuhkan perbaikan Indikator Kinerja

Utama (IKU) dalam rangka mengukur keberhasilan yang mencerminkan kinerja Dinas

Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung, sehubungan dengan hal

itu maka dilakukan revisi Indikator Kinerja Utama dengan SK Kepala Dinas Pertanian,

Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung nomor 18 Tahun 2013 tentang

Perubahan Atas Keputusan Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

Kabupaten Badung Nomor 62 Tahun 2012 tentang penetapan Indikator Kinerja Utama

(IKU) Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan sebagai berikut :

No Sasaran Indikator Kinerja

1. Meningkatnya optimasi

pemanfaatan lahan dan air

a. Luas peningkatan kualitas

penutupan Lahan dan lahan

kritis di Kabupaten Badung

b. Persentase Peningkatan

kualitas infrastruktur pertanian

2. Tercapainya target produksi

dan produktivias

a. Luas lahan yang mendapat subsidi benih

b. Luas Lahan yang mendapat

subsidi pupuk

c. Jumlah Produktivitas Padi

d. Jumlah Produksi Padi

e. Jumlah Produksi Palawija

f. Jumlah Produksi Hortikultura

g. Produktivitas Tanaman

Perkebunan

h. Jumlah produksi tanaman

perkebunan

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

12

Lakip Tahun 2012

3. Tercapainya target pemasaran a. Jumlah promosi produk

pertanian/perkebunan

b. Volume eksport komoditi

perkebunan

4. Meningkatnya unit-unit usaha

rumah tangga petani dan

tumbuhnya sentra produksi

a. Jumlah penumbuhan kelas

kelompok tani utama

b. Jumlah penumbuhan kelompok

tani industri kecil

c. Jumlah sentra produksi yang

dikembangkan

5. Terciptanya pasar a. Jumlah produk yang sudah

akses dengan hotel/supermarket

C. Rencana Kinerja

Rencana Kinerja dilakukan dengan Penetapan kinerja yang merupakan

tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai antara pimpinan

instansi pemerintah/unit kerja yang akan menerima tanggungjawab/kinerja

dengan pihak yang memberikan tanggungjawab/kinerja. Dengan demikian,

penetapan kinerja ini merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh

seorang pejabat penerima amanah kepada atasan langsungnya.

Penetapan kinerja ini menggambarkan capaian kinerja yang akan

diwujudkan oleh suatu unit kerja dalam satu tahun dengan mempertimbangkan

sumber daya yang dikelolanya.

Ruang lingkup penetapan kinerja lebih diutamakan tehadap berbagai

program utama organisasi, yaitu program-pogram yang dapat mengggambarkan

keberadaan organisasi serta menggambarkan issue strategik yang sedang

dihadapi organisasi. Informasi yang disajikan dalam lampiran penetapan kinerja

meliputi : Sasaran strategik organisasi, indikator kinerja, target kinerja, program

pendukung dan jumlah anggaran yang dialokasikan (terlampir).

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

13

Lakip Tahun 2012

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) dilakukan dengan menggunakan Indikator

Kinerja Kegiatan, sedangkan pengukuran Kinerja Sasaran dilakukan dengan Indikator

Kinerja Sasaran. Pengukuran ini dilakukan dengan memanfaatkan data - data kinerja

yang lazimnya dapat diperoleh melalui dua sumber yaitu : (1) Data internal, berasal

dari sistem informasi yang diterapkan di SKPD, dan (2) Data eksternal, berasal dari

luar Instansi baik data primer maupun data sekunder.

Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk mendapatkan data kinerja yang

akurat, lengkap, tepat waktu dan konsisten yang berguna bagi pengambilan keputusan

dalam rangka perbaikan Kinerja Instansi Pemerintah tanpa meninggalkan prinsip-

prinsip keseimbangan biaya dan manfaat, efisien dan efektivitas.

Pengukuran Tingkat capaian kinerja Dinas Pertanian, Perkebunan dan

Kehutanan Kabupaten Badug dilakukan dengan membandingkan antara target

dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran.

B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Untuk mengukur analisis capaian kinerja maka terdapat 5 sasaran strategis

yang hendak dicapai yang diukur dengan terdiri dari 16 indikator kinerja sasaran.

Pada pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2012,

diperoleh hasil sebagai realisasi pencapaian sasaran Dinas Pertanian, Perkebunan dan

Kehutanan Kabupaten Badung diukur dengan menggunakan Indikator Kinerja Utama

(IKU) yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

14

Lakip Tahun 2012

B.1. Meningkatnya optimasi lahan dan air. Untuk mengukur sasaran ini

digunakan 2 indikator kinerja utama :

Indikator kinerja untuk mencapai sasaran ini adalah sebagai berikut :

No Indikator Kinerja Tahun 2012

Target Realisasi %

1 Luas peningkatan kualitas

penutupan lahan dan lahan kritis

di Kabupaten Badung

100 Ha 1.952,12 Ha 1.952,12

2 Persentase peningkatan kualitas

infrastruktur pertanian

1,5 % 4,08 % 272,39

Luas wilayah Kabupaten Badung yang menjadi sasaran peningkatan kualitas

penutupan lahan dengan penanamanan bibit kayu hutan dan tanaman berkayu

lainnya adalah seluas 17.565 Ha atau 41,96 % dari luas wilayah Kabupaten Badung

seluas 41.852 Ha. Pada tahun tahun

2012 telah dilakukan penanaman seluas

1952,17 Ha. Dengan demikian dari luas

sasaran 17.565 Ha tersebut sampai

tahun 2012 sudah dilakukan penanaman

untuk peningkatan kualitas penutupan

lahan dan tegakan tanaman seluas

8.825,24 ha atau 50,24 %.

Sedangkan sasaran dengan indikator Luas peningkatan kualitas penutupan

lahan dan lahan kritis di Kabupaten

Badung dalam pencapaian tarrgetnya

didukung oleh 5 program dan 9 kegiatan

yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian,

Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten

Badung. Realisasi yang tinggi dan

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

15

Lakip Tahun 2012

beberapa kali lipat melampaui target capaian kinerja sebesar 1.952,12 % disebabkan

karena adanya tambahan kegiatan pusat yang cukup besar yang bersumber dari dana

kementerian kehutanan (DAK Kehutanan). Disamping itu masyarakat Kabupaten

Badung sampai saat ini masih memiliki minat yang besar pada sektor tanaman

berkayu karena memiliki nilai ekonomi yang menjadi harapan dimasa depan.

Realisas Indikator Persentase peningkatan kualitas infrastruktur pertanian

pada tahun 2012 mencapai 272,39 % dari target rencana kinerja tahunan.

Infrastruktur Pertanian Kabupaten Badung ini di

dukung oleh komponen Jalan usaha Tani dan

Jaringan Irigasi Usaha Tani yang pada akhir

tahun 2011 mencapai 67,06 % dalam kondisi

baik. Pada tahun tahun 2012 ditargekan

terdapat peningkatan kualitas infrastruktur

sebesar 1, 5%, tetapi realisasi pembangunan

dan capaian target kinerja terealisasi sebesar 4,08 % dengan sumber dana dari APBD

dan dari APBN kementerian pertanian.

Capaian kinerja pada Infrastruktur dengan

realisasi 4,08 % tersebut berupa Jalan

Usaha Tani sepanjang 27, 94 Km dan

Jaringan Irigasi Usaha Tani sepanjang 21,13

km. Dengan demikian kondisi infrastruktur

pertanian Kabupaten Badung pada akhir

tahun 2012 dengan kondisi baik mencapai

71,14 %.

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

16

Lakip Tahun 2012

B2. Tercapainya target produksi dan produktivitas. Untuk mengukur sasaran ini

digunakan 8 indikator kinerja utama :

No Indikator

Kinerja

Tahun 2011 Tahun 2012

Target Realisasi % Target Realisasi %

1 Luas lahan yang mendapat subsidi benih

800 Ha 800 Ha 100 800 Ha 800 Ha 100

2 Luas Lahan

yang

mendapat

subsidi pupuk

2400 Ha 2.400 Ha 100 4250 Ha 4250 Ha 100

3 Jumlah

Produktivitas

Padi

60,20kw/ha 62,88

kw/ha

104,45 62,00 Kw

/Ha

63,20

kw/Ha

101,93

4 Jumlah

Produksi Padi

120.800

ton

125.465

ton

103,86 124.500

ton

124.598

ton

100,08

5 Jumlah

Produksi

Palawija

12.500 ton 13.005 ton 104 12.750 ton 11.407

ton

89,47

6 Jumlah

Produksi

Hortikultura

33.000 ton 27.505 ton 83,34 34.000 ton 44.958

ton

132,23

7 Produktivitas

Tanaman

Perkebunan

438 kg/ha 416 kg/ha 94,97 520 Kg/Ha 583 kg/Ha 112,11

8 Jumlah

produksi

tanaman

perkebunan

465 ton 850 ton 182,79 690 ton 757 ton 109,71

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

17

Lakip Tahun 2012

Capaian Kinerja Luas lahan yang mendapat subsidi benih terealisasi 100 %.

Luas lahan yang menjadi target sasaran susidi benih seluas 800 Ha dan semuanya

dapat tercapai sesuai target sasaran tahun 2012.

Luas Lahan yang mendapat subsidi pupuk seluas 4.250 Ha menjadi target

sasaran kinerja Dinas Pertanian, Perkebunan danKehutanan Kabupaten Badung

dalam tahun 2012. Dari target tersebut capaian kinerja sasaran tahun 2012 dapat

tercapai 100 %.

Sasaran dengan indikator Jumlah Produktivitas padi capaian kinerjanya

mencapai 101,93 %. Hal tersebut karena produktivitas padi lebih tinggi dari target

sebesar 62,00 Kw/ha dengan capaian produktivitas padi sebesar 63,20 kw/ha.

Produktivitas ini juga sudah jauh lebih tinggi dari target produktivitas padi secara

nasional. Untuk di Kabupaten Badung sendiri mengalami peningkatan sebesar

sebesar 0,51 % yaitu 62,88 kw/ha pada tahun 2011 menjadi 63,20 kw/ha pad a

tahun 2012.

Jumlah Produksi Padi yang terealisasi sebesar 124.598 ton dengan tingkat

capaian kinerja pada tahun 2012 sebesar 100,08 %. Akan tetapi produksi gabah

kering giling (gkg) mengalami

penurunan sebesar 0,69 % yaitu dari

125.465 ton gkg pada tahun 2011

menjadi 124.598 ton gkg pada tahun

2012, namun masih di atas target

nasional.

Jumlah Produksi Palawija yang

terealisasi sebesar 11.407 ton dengan

tingkat capaian 89,47 %. Penurunan

capaian kinerja disebabkan penurunan total

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

18

Lakip Tahun 2012

produksi oleh indeks luas tanaman palawija yang mengalami penurunan luas tanam

cukup besar pada tahun 2012.

Jumlah Produksi Hortikultura

yang terealisasi sebesar 44.958 ton

dengan tingkat capaian 132,23 %.

Jumlah produksi pada tahun 2012

meningkat cukup signifikan dari tahun

sebelumnya yang sangat di tentukan oleh

kondisi iklim pada tahun 2012. Perubahan dari kondisi cuaca secara global memberi

dampak yang menguntungkan bagi produksi hortikultura pada tahun 2012.

Produktivitas Tanaman Perkebunan terealisasi sebesar 583 kg/Ha dengan

tingkat capaian 112,11 %. Peningkatan produktivitas menyebabkan capaian kinerja

produktivitas tanaman perkebunan dapat

terlampaui sesuai dengan harapan. Hal ini

selain didukung oleh berbagai program dan

kegiatan pada tahun 2012 juga disebabkan oleh

kondisi cuaca yang cukup mendukung

terjadinya peningkatan produktivitas tanaman

perkebunan.

Hal ini juga sekaligus

membuat Jumlah produksi tanaman

perkebunan yang terealisasi

sebesar 757 ton dengan tingkat

capaian kinerja 109,71 %.

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

19

Lakip Tahun 2012

B3. Tercapainya target pemasaran. Sasaran ini diukur dengan 2 indikator kinerja

utama.. Adapun Indikator Kinerja tersebut adalah :

No Indikator Kinerja Tahun 2011 Tahun 2012

Target Realisasi % Target Realisasi %

1 Jumlah promosi produk

pertanian/perkebunan

3 kali 3 kali 100 3 Kali 3 kali 100

2 Volume eksport

komoditi perkebunan

8 ton 8 ton 100 20 ton 18 ton 90

Indikator Jumlah promosi produk pertanian/perkebunan dapat terealisasi

sebanyak 3 kali sehingga capaian kinerja indikator ini mencapai 100 %.

Untuk indikator

volume ekspor komoditi

dapat terealisasi

sebanyak 18 ton dari

target sasaran sebesar

20 ton sehingga capaian

kinerja sasaran dengan

indikator knerja ini

mencapai 90%.

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

20

Lakip Tahun 2012

B4. Sasaran Meningkatnya unit-unit usaha rumah tangga petani dan tumbuhnya

sentra produksi diukur dengan menggunakan indikator kinerja utama seperti dalam

tabel berikut.

No Indikator

Kinerja

Tahun 2011 Tahun 2012

Target Realisasi % Target Realisasi %

1 Jumlah

penumbuhan

kelas kelompok

tani utama

80 Klp 80 Klp 100 90 Klp 92 Klp

102,22

%

2 Jumlah

penumbuhan

kelompok tani

industri kecil

50 Klp 56 Klp 112 60 Klp 65 Klp 108,33

%

3 Jumlah sentra

produksi yang

dikembangkan

- - - 1 Klp 1 Klp 100 %

Indikator Jumlah penumbuhan kelas kelompok tani utama terealisasi

sebanyak 92 kelompok dengan capaian indikator kinerja 102,22 %

Sasaran dengan indikator Jumlah penumbuhan kelompok tani industri kecil

trealisasi sebanyak 65 kelompok dengan capaian kinerja sebesar 108,33 %

B5. Sasaran Terciptanya pasar di ukur dengan menggunakan indikator di bawah ini.

No Indikator Kinerja Target Realisasi %

1 Jumlah produk yang sudah akses

dengan hotel/ supermarket

180 kw 246 kw 136,66

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

21

Lakip Tahun 2012

Indikator Jumlah produk yang sudah

akses dengan hotel/ supermarket terealisasi

antara lain yang sudah tercapai adalah

produk sayuran asparagus, tomat chery,

baby buncis dan sayuran lainnya.

C. PEMBANDING

Pembanding untuk LAKIP ini lebih ditujukan untuk sebagai spirit untuk

kemajuan (kompetisi) dan bukan dalam konteks membanding-bandingkan apalagi

kalau indikatornya tidak sama. Sejalan dengan pemikiran itu, maka dicoba untuk

mencari indikator yang relatif sama yang dimiliki oleh Propinsi atau Kabupaten/Kota

di Bali. Dalam hal ini dipilih produktivitas padi dan cakupan subsidi pupuk yang akan

dibandingkan antara data Kabupaten Badung dan Propinsi Bali. Tahun 2012 capaian

produktivitas padi di Kabupaten Badung rata-rata 63,20 Kw/Ha jauh lebih besar dari

rata-rata propinsi yang mencapai 58,09 Kw/Ha. Demikian juga cakupan subsidi pupuk

sebagai bentuk perhatian terhadap petani, untuk Badung mencapai luas 4250 Ha

(41,69 % dari total luas sawah). Sementara Propinsi hanya mampu memberikan

sebesar 26.666 Ha (32,62 % dari total luas sawah)

D. ASPEK KEUANGAN

Pencapaian kinerja keuangan tergambar pada pencapaian/realisasi anggaran

pendapatan dan belanja bain induk maupun perubahan. Berikut disajikan gambaran

realisasi anggaran Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung

Tahun Anggaran 2012 adalah sebagai berikut :

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

22

Lakip Tahun 2012

Pada Anggaran Tahun 2012 untuk pelaksanaan pembangunan kegiatan

dialokasikan anggaran sebesar Rp. 30.851.079.387,00 terealisasi sebesar Rp.

26.754.646.922,00 atau 86,72 %.

Capaian bagian belanja sebesar 86,72 % terinci untuk masing-masing komponen

belanja sebagai berikut:

- Belanja Tidak Langsung, target anggaran sebesar Rp. 16.597.672.926,00

terealisasi sebesar Rp. 13.855.632.558,00 atau 83,48 %.

- Belanja Langsung, target anggaran sebesar Rp. 14.253.678.067,00 terealisasi

sebesar Rp. 12.899.014.364,00 atau 90,50 %.

Realisasi anggaran belanja langsung sebesar Rp. 12.899.014.364,00 di atas

digunakan untuk membiayai pelaksanaan program-program di lingkungan Dinas

Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung.

E. PRESTASI YANG DIRAIH

Prestasi yang diraih selama tahun 2012 pada urusan pertanian antara lain :

- Piagam Penghargaan dari Presiden Republik Indonesia kepada Kabupaten

Badung dalam Rangka Peningkatan Produksi Beras Diatas 5 Persen.

- Piagam Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara dari Menteri Pertanian

Republik Indonesia kepada Subak Babakan Bengkel I, Desa Getasan,

Kecamatan Petang sebagai Pelaku Ketahanan Pangan Atas Prakarsa dan

Prestasinya dalam Memelopori, Meningkatkan dan Memberikan Keteladanan

untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan Tahun 2012.

- Piagam Penghargaan dari Gubernur Bali kepada Kelompok Wanita Tani

(KWT) Bus Asri, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, sebagai Juara I

Lomba Olahan Produk Pangan Lokal KWT Perkebunan Berbahan Baku Hasil

Perkebunan Tahun 2012.

- Penghargaan Gubernur Bali kepada Gapoktan Dharma Pertiwi (Simantri 174)

Desa Lukluk, Kecamatan Mengwi, meraih prestasi Peringkat II (Kedua) pada

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

23

Lakip Tahun 2012

Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri)

Tingkat Provinsi Bali Tahun 2012.

Dalam bidang kehutanan prestasi yang diraih kelompok maupun perseorangan

tahun 2012 antara lain :

- Juara II dan Juara III Tingkat Provinsi Lomba Kader Konservasi Alam (KKA)

masing-masing atas nama I Gst. Ngurah Mertha Yudana, S.Pd. alamat Desa

Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal (Juara II) dan I.G.N Agung Artagina,

S.Pd. alamat Desa Jagapati, Kecamatan Abiansemal (Juara III).

- Juara III Tingkat Provinsi Bali pada Lomba Kecil Menanam Dewasa Memanen

(KMDM) yang diraih SD Negeri 3 Kuwum, Desa Kuwum, Kecamatan Mengwi.

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

24

Lakip Tahun 2012

BAB IV

PENUTUP

Secara umum pelaksanaan kegiatan di Dinas Pertanian, Perkebunan dan

Kehutanan Kabupaten Badung yang merupakan penjabaran dari Sasaran dan

Program Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2011-2015, baik Pencapaian Kinerja

Sasaran, telah terlaksana cukup baik dan lancar walau masih dijumpai adanya

kendala dan permasalahan di lapangan. Dari 78 kegiatan, seluruhnya telah berjalan

dengan cukup efektif untuk mendukung pencapaian sasaran Dinas Pertanian,

Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung Tahun 2012.

Keberhasilan pencapaian sasaran sangat ditentukan oleh koordinasi,

kerjasama, kerja keras dan kemampuan Pimpinan dalam mengatur dan mengarahkan

bawahannya untuk secara bersama-sama bergerak mewujudkan tujuan yang telah

ditentukan.

Permasalahan, kendala dan kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan

kegiatan di lapangan, diupayakan untuk diperbaiki secara terus menerus agar Visi

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung, yaitu “

Terwujudnya Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan yang tangguh, Mandiri dan

berkelanjutan menuju Terciptanya ketahanan pangan yang berbasis agribisnis

untuk Kesejahteraan Masyarakat. “ dapat tercapai.

Tentunya sangat diperlukan adanya komitmen dari Pimpinan dan Legislatif

untuk lebih memahami, konsen dan apresiatif terhadap Sektor Pertanian, Perkebunan

dan Kehutanan di Kabupaten Badung, agar sector ini tetap lestari sepanjang masa,

karena sangat terkait erat dengan sosial cultural masyarakat Bali umumnya dan

masyarakat Badung khususnya yang agraris.

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

25

Lakip Tahun 2012

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

RINGKASAN EKSEKUTIF................................................................................. iii

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Struktur Organisasi Dinas Pertanian, Perkebunan dan

Kehutanan Kabupaten Badung ................................................ 2

C. Ruang Lingkup ....................................................................... 3

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ............................ 5

A. Rencana Strategis .................................................................. 5

B. Indikator Kinerja Utama ........................................................... 10

C. Rencana Kinerja ..................................................................... 12

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA .......................................................... 13

A. Pengukuran Kinerja ................................................................. 13

B. Analisis Capaian Kinerja ......................................................... 13

C. Pembanding........................................................................... ... 21

D. Aspek Keuangan......................................................................... 21

E. Prestasi yang diraih................................................................ .... 22

BAB IV. PENUTUP .................................................................................... 24

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Lampiran I : Formulir Rencana Strategis

Lampiran II : Formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran

Lampiran III : Dokumen Penetapan Kinerja

Lampiran IV : Dokumen Indikator Kinerja Utama

iii

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

26

Lakip Tahun 2012

RINGKASAN EKSEKUTIF

Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai

pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pembangunan Bidang Pertanian, Perkebunan

dan Kehutanan di Kabupaten Badung disusunlah LAKIP. Hal ini harus selaras

dengan arah pembangunan dan program pembangunan daerah yang telah

ditetapkan dalam RPJMD, maupun Rencana Strategis Dinas Pertanian, Perkebunan

dan Kehutanan Kabupaten Badung 2010-2015. Hal ini perlu digunakan sebagai

dasar acuan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan serta sebagai pedoman

dan pengendalian kinerja dalam dalam pelaksanaan program dan kegiatan Dinas

Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan

organisasi.

Visi merupakan gambaran tentang kondisi ideal yang diinginkan pada masa

mendatang oleh Pimpinan dan seluruh staf Dinas Pertanian, Perkebunan dan

Kehutanan Kabupaten Badung. Visi harus mampu memperlihatkan gambaran

keseluruhan apa yang akan dicapai secara jelas, ringkas, mudah diingat, memberi

inspirasi, sebagai titik temu, memiliki fleksibilitas, inovatif, antisipatif, produktif dan

kreatif dalam pelaksanaannya. Visi harus memenuhi persyaratan - persyaratan

sebagai berikut :

a. Dapat dibayangkan (imaginable) oleh Pimpinan dan staf;

b. Memiliki nilai yang diinginkan (desirable) oleh Pimpinan dan staf;

c. Memungkinkan untuk dicapai (achievable) ;

d. Terfokus pada permasalahan utama;

e. Berwawasan jangka panjang (5 s/d 25 tahun) dan tidak mengabaikan

perkembangan;

f. Dapat dikomunikasikan dan dimengerti oleh stakeholders.

Rumusan Visi juga hendaknya : (a) mencerminkan apa yang ingin dicapai

sebuah Organisasi, (b) memberikan arah dan fokus strategi yang jelas, (c) mampu

menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategis Organisasi, (d) memiliki

orientasi terhadap masa depan sehingga segenap jajaran harus berperan dalam

iv

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

27

Lakip Tahun 2012

mendefinisikan dan membentuk masa depan Organisasi, (e) mampu menumbuhkan

komitmen seluruh jajaran dalam lingkungan Organisasi, dan (f) mampu menjamin

kesinambungan kepemimpinan Organisasi.

Rumusan Visi yang jelas diharapkan mampu : (a) menarik komitmen dan

menggerakkan orang, (b) menciptakan makna bagi kehidupan anggota Organisasi, (c)

menciptakan standar keunggulan, dan (d) menjembatani keadaan sekarang dengan

keadaan masa depan.

Visi Instansi perlu ditanamkan pada setiap unsur Organisasi sehingga menjadi

Visi bersama (shared vision) yang pada gilirannya mampu mengarahkan dan

menggerakkan segala sumber Organisasi.

Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Badung selalu

memperhatikan keseimbangan pembangunan yang ada di Badung Selatan, Badung

Tengah dan Badung Utara, sebagai satu kesatuan pembangunan ekonomi, sosial,

budaya, lingkungan hidup, politik dan pemerintahan sehingga terwujud pembangunan

yang terencana dan berkelanjutan dengan dilandasi falsafah Tri Hita Karana,

khususnya dalam sub sektor Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan.

Bertitik tolak dari hal-hal tersebut diatas, maka dalam lima tahun kedepan Visi

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung:

“ Terwujudnya Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan yang Tangguh,

Mandiri dan Berkelanjutan, menuju terciptanya Ketahanan pangan yang

Berbasis Agribisnis untuk Kesejahteraan Masyarakat. “

Misi merupakan pemandu dalam mencapai Visi dengan menawarkan

keunggulan seperti peningkatan efisiensi, hasil yang lebih baik, inovasi dan fleksibilitas

serta meningkatkan gairah/semangat bagi Pimpinan dan seluruh staf unit kerja.

Untuk mewujudkan Visi serta memberikan arah dan tujuan yang ingin dicapai

serta memberikan fokus terhadap Program yang akan dilaksanakan, maka ditetapkan

Misi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung sebagai

berikut :

1. Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya Pertanian dan Kehutanan

2. Memanfaatkan Ketahanan Pangan yang berbasis Komoditas Utama

dan Komoditas Lokal yang memiliki daya saing

v

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

28

Lakip Tahun 2012

3. Mendorong pengembangan Agribisnis Komoditas Pertanian yang

memiliki daya saing untuk mendukung ekonomi kreatif

4. Meningkatkan kesejahteraan petani melalui pemanfaaan potensi

sumber daya yang dimiliki

5. Mewujudkan ikon/program unggulan yang dapat menumbuhkan citra

daerah Kabupaten Badung.

vi

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

29

Lakip Tahun 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa

/ Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Asung Kertha Wara Nugraha-Nya,

penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas

Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung Tahun 2012 dapat

diselesaikan pada waktunya.

Maksud dan tujuan penyusunan Laporan ini adalah untuk memenuhi

Instruksi Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

yang mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara

pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi serta kewenangannya dalam mengelola sumber daya dan

kebijakan yang telah diberikan berdasarkan Rencana Strategis yang telah

dirumuskan sebelumnya.

Dalam Laporan ini dimuat pertanggungjawaban Kinerja Pembangunan

di Bidang Pertanian dan Kehutanan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian,

Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung tahun 2012, yang diukur

dengan 16 indikator kinerja utama untuk pencapaian 5 sasaran strategis yang

dilaksanakan dengan di dukung 15 program dengan 78 kegiatan.

Dalam laporan ini di sajikan pula uraian hasil pengukuran kinerja,

evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja, analisis tentang capaian indikator

kinerja.

Dalam rangka meningkatkan kinerja dan pelaksanaan kegiatan

pada tahun - tahun berikutnya, perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh dan

upaya – upaya perbaikan secara terus menerus baik dalam proses

i

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

30

Lakip Tahun 2012

perencanaannya yang harus mengacu pada Rencana Strategis SKPD,

pelaksanaan teknis di lapangan, maupun pengawasan/ monitoringnya.

Demikian Laporan ini disajikan sebagai bahan untuk mendapat

kajian dan evaluasi dalam rangka penyempurnaan kinerja di masa mendatang.

Semoga laporan singkat ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan.

DAFTAR ISI

Mangupura, Januari 2013

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

Kabupaten Badung,

Ir. I G. A. K. Sudaratmaja, M.S. Pembina Utama Muda

NIP. 19570717 198603 1 001

ii

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

31

Lakip Tahun 2012

Lampiran

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

32

Lakip Tahun 2012

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

33

Lakip Tahun 2012

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

34

Lakip Tahun 2012

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

35

Lakip Tahun 2012

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

36

Lakip Tahun 2012

Misi ke-satu: Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya Pertanian dan Kehutanan

Tujuan: Sasaran :

Meningkatkan daya guna dan hasil guna

pemanfaatan sumber daya Pertanian dan

Kehutanan

Meningkatnya optimasi pemanfaatan

lahan dan air

Misi ke-dua : Memanfaatkan Ketahanan Pangan yang berbasis Komoditas Utama dan

Komoditas Lokal yang memiliki daya saing

Tujuan: Sasaran :

Mewujudkan Ketahanan Pangan

Tercapainya target produksi dan

produktivias

Misi ke-tiga: Mendorong pengembangan Agribisnis Komoditas Pertanian yang memiliki

daya saing untuk mendukukung ekonomi kreatif

Tujuan: Sasaran :

Meningkatkan nilai tambah komoditi

pertanian agar mampu memenuhi pasar

lokal, nasional dan internasional

Tercapainya target pemasaran

Misi ke-empat : Meningkatkan kesejahteraan petani melalui pemanfaaan potensi sumber

daya yang dimiliki

Tujuan: Sasaran :

Meningkatkan kemandirian ekonomi rumah tangga petani

Meningkatnya unit-unit usaha rumah

tangga petani dan Tumbuhnya sentra

produksi

Misi ke-lima : Mewujudkan icon/program unggulan yang dapat menumbuhkan citra

daerah Kabupaten Badung.

Tujuan: Sasaran :

Menciptakan produk nggulan yang menjadi kebanggaan daerah Kabupaten Badung

Terciptanya pasar

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

37

Lakip Tahun 2012

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

38

Lakip Tahun 2012

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

39

Lakip Tahun 2012


Recommended