Download pdf - Dismenore Farmasi

Transcript

BAB VIIDISKUSI atau PEMBAHASAN

A.Dismenore1. Pengertian dismenoreIstilah dismenore berasal dari bahasa Greek yaitu dysmenorrhoea, yang artinya adalah dys (gangguan nyeri yang hebat), meno (bulan), rrhoea (aliran).Dismenore adalah gangguan aliran haid atau nyeri haid (Widjanarko, 2006). Menurut Manuaba (2005),dismenore adalah sakit saat menstruasi sampai dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Sedangkan menurut Mansjoer (2001),dismenore adalah nyeri haid menjelang atau selama haid, sampai membuat wanita tersebut tidak dapat bekerja dan harus tidur.Morgan (2009) mendefinisikan sebagai menstruasi yang sangat nyeri, tidak berkaitan dengan penyebab fisik yang nyata. Definisi dismenore adalah kejang perut bagian bawah yang hebat dan sangat sakit terjadi sebelum atau selama menstruasi.Lebih mungkin terjadi pada wanita yang mempunyai saudara satu generasi diatasnya yang mengalami dismenore dan lebih jarang terjadi pada mereka yang sudah pernah melahirkan anak atau minum pil pengendali kelahiran (Rayburn, 2001).2. InsidensTerjadi merata pada 40-80% wanita, dimana 5-10% mengalami dismenore berat dan tidak tertahankan (Morgan, 2009).Sedangkan menurut Llewellyn (2002), dismenore spasmodik atau dismenore primer dialami oleh 60-75% wanita muda.Keadaan ini mengenai 60-70% dari wanita yang mengalami menstruasi (Rayburn, 2001).3. EtiologiBerdasarkan teori, Llwellyn (2002) mengatakan karena kekejangan otot rahim yang disebabkan aliran darah tidak lancar, terasa hebat saat keluarnya darah.Sedangkan menurut Morgan (2009) dismenore primer terjadi akibat endometrium mengandung prostaglandin dalam jumlah tinggi, mencapai puncak maksimum pada awal menstruasi.Keadaan ini disebabkan oleh kelebihan produksi prostaglandin oleh endometrium fase sekresi, menyebabkan perangsangan pada otot-otot polos, dan bukan disebabkan oleh penyebab organik (Rayburn, 2001).4. Tanda dan Gejala DismenoreDismenore merupakan nyeri siklis pada panggul atau abdomen bagian bawah nyeri dapat menjalar ke arah punggung dan paha bagian depan, terjadi sebelum atau selama periode haid. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang timbul. Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncak dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang.Dismenore juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diare dan sering berkemih. (Widjanarko, 2006)Dismenore primer muncul berupa serangan ringan, kram pada bagian tengah, bersifat spasmoid yang dapat menyebar ke punggung atau paha bagian dalam. Umumnya ketidaknyamanan dimulai 1-2 hari sebelum menstruasi, namun nyeri paling berat selama 24 jam pertama menstruasi dan mulai berkurang pada hari kedua, dimulai 1-3 tahun setelah menstruasi dan bertambah berat setelah beberapa tahun sampai usia 23-27 tahun, lalu mulai mereda, umumnya terjadi pada wanita nulipara, kasus ini kerap menurun signifkasi setelah kelahiran anak, lebih sering terjadi pada wanita obesitas(Morgan, 2009). Gejala-gejalanya kram pada perut bagian bawah terutama selama 2 hari pertama haid, dan yang bisa menjalar ke punggung.Rasa mual, muntah, diare, lesu, dan sakit kepala adalah gejala-gejala yang menyertainya(Rayburn, 2001).

5. Jenis-Jenis Dismenorea. Dismenore primerDismenore primer merupakan suatu ciri-ciri siklus ovulasi dan biasanya timbul pada 6 sampai 12 bulan setelah menarche (Hacker, 2001). Pada kasus dismenore primer pemeriksaan pelvis adalah normal (Scott, 2002). Nyeri dismenore primer biasanya timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncaknya dalam 24 jam dan biasanya setelah 2-3 hari akan menghilang bersamaan dengan keluarnya darah haid (Widjanarko, 2006). Dismenore primer sering dijumpai pada wanita dengan siklus haid berevolusi (Mansjoer, 2001).Dismenore primer biasanya mulai pada saat siklus telah menjadi ovulasi dalam tahun-tahun pertama usia reproduksi dan siklus regular (Rayburn, 2001).Faktor-faktor etiologi terjadinya dismenore primer, diantaranya:1) Faktor-faktor psikogenikFaktor-faktor pskologis dapat mengubah persepsi tetapi tidak bersifat khas bagi masalah dismenore (Hacker, 2001).2) Hiperaktifitas otot uterusDismenore primer terjadi akibat endometrium mengandung prostaglandin dalam jumlah tinggi. Dibawah pengaruh progesterone selama fase luteal siklus menstruasi, endometrium yang mengandung prostaglandin meningkat, mencapai tingkat maksimum pada awal menstruasi.Prostaglandin menyebabkan kontraksi miometrium yang kuat dan mampu menyempitkan pembuluh darah, mengakibatkan iskemia,disintegrasi endometrium, perdarahan dan nyeri (Morgan,2009).3) Faktor lainnyaKeluhan dismenore akan meningkat pada wanita yang mengalami kegemukan, kurang nutrisi, peminum kopi dan alkohol, perokok, tidak aktif secara seksual dan tidak pernah melahirkan. Juga biasa dialami wanita yang dalam keluarga mempunyai riwayat dismenore. Dismenore primer terjadi pada wanita usia antara 15-25 tahun dan kemudian hilang pada usia akhir 20-an atau awal 30-an. Dismenore primer biasanya menghilang setelah perkawinan dan jarang menetap setelah melahirkan (Junizar et al , 2001).b. Dismenore SekunderDismenore dimulai setelah usia 20 tahun, dan nyerinya bersifat unilateral (Morgan, 2009). Menurut Mansjoer (2001), terjadi pada usia tua dan berhubungan dengan kelainan pelvik.Dismenore sekunder tidak terbatas pada haid, kurang berhubungan dengan hari pertama haid, terjadi pada wanita yang lebih tua (tiga puluh tahun atau empat puluh tahun), dan dapat disertai dengan gejala yang lain, seperti :dispareunia, kemandulan, dan perdaraham abnormal (Hacker, 2001). Dismenore sekunder disebabkan oleh penyebab organik yang bisa diidentifikasi.Gejala sering timbul pada usia pertengahan atau lewat reproduksi setelahusia 20 tahun (Rayburn, 2001).

6. Pembagian Klinisa. Ringan: Berlangsung beberapa saat dan dapat melanjutkankerja sehari harib. Sedang:Diperlukan obat penghilang rasa nyeri, tanpa perlu meninggalkan pekerjaannyac. Berat: Perlu istirahat beberapa hari dan dapat disertai sakit kepala, kram pinggang, diare, dan rasa tertekan (Manuaba, 2005).

7. PenatalakanaanJika pengobatan gagal mengurangi dismenore, maka pengobatan lain dapat dicoba. Sekitar 70% wanita menjalani neurektomi atau simpatektomi berhasil meredakan dismanore (Llewellyn, 2001).Pengobatan diarahkan kepada penyebab.Obat-obat antiinflamasi non-steroid atau kontrasepsi oral berguna terlepas dari etiologi.Antibiotika berguna bila dicurigai ada penyakit-penyakit peradangan dalam rongga panggul (Rayburn, 2001). Untuk beberapa kasus ringan, hampir semua kasus sedang dan beberapa kasus berat digunakan ibuprofen 400-800 mg setiap 6 jam, naproksen 250-500 mg setiap 6 jam, natrium naproksen 275-550 mg setiap 6 jam dan asam mefenamat 250-500 mg setiap 6 jam biasanya dapat mengurangi rasa nyeri (Benson dan Pernoll, 2009).

DAFTAR PUSTAKAHacker Neville F, Moore J.George, 2001. Esensial Obstetri dan Ginekologi.Edisi kedua.Jakarta.Hipokrates. pp: 379-85

Junizar, G, et al, 2005. Pengobatan Dismenore Secara Akupuntur, Jakarta:Cermin Dunia Kedokteran.

Llewellyn J, Derek,2002. Dasar-Dasar Obstetri Dan Ginekologi. Jakarta: Hipokrates

Mansjoer Arif dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Media Aesculaplus. Jakarta

Manuaba, I. G. B. 2005. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi Dan KB,Jakarta: EGC

Morgan, G dan Hamilton G, 2009. Obstetri Dan Ginekologi Panduan Praktis,Jakarta:EGC

Raybun, W.F. dan Carey, J.C,2001. Obstetri Dan Ginekologi, Jakarta: EGC

Scott, J. R,2002. Danforth Buku Saku Obstetri Dan Ginekologi,Jakarta,: Widiya Medika

Tangchai K, Titapant V, Wiknjosastro, H. 2005. Ilmu Kandungan, Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo

Widjanarko, Bambang. 2006. Dismenore Tinjauan Terapi pada DismenorePrimer. Majalah Kedokteran Damianus. Volume 5. No1


Recommended