Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian
pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses dan penilaian yang dijadikan
pedoman penyelenggaraan program studi.
Rencana Pembelajaran Semester (RPS) adalah seperangkat rencana dan
pengaturan tentang cara pemenuhan capaian pembelajaran mata kuliah
menggunakan ragam bahan kajian yang relevan, dengan strategi/metode
pembelajaran yang tepat dan melalui assessment yang benar sebagai pedoman
penyelenggaraan pembelajaran mata kuliah.
Proses Pembelajaran adalah ragam aktivitas yang dikembangkan sebagai
pengalaman belajar mahasiswa didukung oleh perangkat pembelajaran dan
akademik atmosfer memadai untuk menginternalisasi capaian pembelajaran pada
diri mahasiswa secara terukur melalui assessment yang benar.
Memenuhi standar minimum yang telah ditetapkan
dalam Prmenristekdikti No. 44 tahun 2015
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
menyesuaikan atau berkaitan jelas dengan CPL yang
dibebankan kepada mata kuliah
Kemampuan akhir yang direncanakan pada setiap
tahapan harus berkaitan jelas dengan CPMK dan
merupakan acuan untuk menentukan bahan kajian,
metode pembelajaran, alokasi waktu yang dibutuhkan,
metode dan instrumen penilaian.
RPS harus diverifikasi oleh sistem penjaminan mutu
Prodi dan disahkan oleh Ketua Prodi, serta wajib
ditinjau dan disesuaikan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi..
Karakteristik Proses Pembelajaran
1 Interaktif mengutamakan proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen.
2 Holistik Mendorong terbentuknya pola pikir yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal maupun nasional
3 Integratif proses pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusansecara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan antar disiplin dan multidisiplin
4 Saintifik Mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan
5 Kontekstual proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan menyelesaikan masalahdalam ranah keahliannya
6 Tematik Disesuaikan dengan karakteristik keilmuan program studi dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan trans-disiplin
7 Efektif Capaian pembelajaran diraih secara berhasil guna dengan mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar dalam kurun waktu yang optimum
8 Kolaboratif melalui proses pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar individu pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
9 Berpusat pada
Mahasiswa
Mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan
Rencana Pembelajaran Semester
◦ Disusun untuk setiap
mata kuliah dan disajikan
dalam rencana
pembelajaran semester
(RPS) atau istilah lain.
◦ Ditetapkan dan
dikembangkan oleh
dosen secara mandiri
atau bersama dalam
kelompok keahlian suatu
bidang ilmu pengetahuan
dan/atau teknologi dalam
program studi.
RPS atau istilah lain, paling sedikit memuat :
1 nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu
2 capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah
3 kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan
4 bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai
5 metode pembelajaran;
6 waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran
7 pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester
8 kriteria, indikator, dan bobot penilaian
9 daftar referensi yang digunakan
CPL
CPMK
Elemen penting dalam RPS
Educatif
Otentik
Objektif
Akuntabel
Transparan
Cantumkan
pustaka yang
relevan pada
setiap
tahapan
pembelajaran
Kemampuan akhir
mahasiswa (KAM) yang
diharapkan dan terukur
pada etiap tahapan
pembelajaran diturunkan
dari CPMK
Bahan kajian atau
materi
pembelajaran
harus relevan
terhadap KAM
yang diharapkan
Alokasi waktu
disesuaikan dengan
sks, dirumuskan
berdasarkan tingkat
KAM, kedalaman
dan keluasan
bahan kajian
Bentuk dan metode
pembelajaran
disesuaikan dengan
KAM yang
diharapkan dengan
indikatornya
Dituliskan indikator untuk
mengukur KAM yang
diharapkan meliputi
penguasaan pengetahuan
keterampilan dan / atau
sikap
Metode assessment
disesuaikan dengan
KAM dengan
indikatornya, bahan
kajian dan metode
pembelajaran
Instrumen
yang
digunakan
disesuaikan
dengan
metode
assessment
Setiap tahapan
pembelajaran dapat
diberi bobot
penilaian sesuai
dengan tingkat
KAM, dan kedalam
serta keluasan
bahan kajian
Karakteristik pembelajaran: Interaktif, Holistik, Integratif, Saintifik. Kontekstual, Tematik, Efektif, Kolaboratif dan Berpusat pada
Mahasiswa
Bentuk dan
CPMK 1 Mampu menjelaskan teori dan konsep metode ilmiah sebagai dasar untuk penyusunan proposal, pelaksanaan
penelitian, pelaporan penelitian, dan publikasi ilmiah (P7, KU1, KU3, KK6)
CPMK 2 Mampu menerapkan etika atau kaidah-kaidah ilmiah dalam penyusunan proposal dan menjelaskannya pada pelaksanaan
penelitian (KU3, KK6, S8)
CPMK 3 Mampu menyusun proposal penelitian berdasarkan tahapan-tahapan metode ilmiah untuk bidang keteknikan dan
biosistem (KU3, KK6, S8).
CPMK 4 Mampu mempresentasikan proposal penelitian secara oral dengan baik (P7, KK6, S8)
CPMK 5 Mampu menyusun karya tulis ilmiah untuk maksud diseminasi dalam forum ilmiah dan jurnal ilmiah (P7, KU1, S7, S8)
HUBUNGAN CPL DENGAN CPMK
CPMK
CPL
P7 Menguasai pengetahuan konsep dan teori tentang metode ilmiah sebagai dasar untuk melaksanakan penelitian dan penulisan
ilmiah.
KU1 Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya)
KU3 Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan
nilai humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi,
gagasan, desain atau kritik seni, menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan
mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi
KK6 Mampu melakukan penelitian, mengeksplorasi, mengembangkan dan mengaplikasikan ipteks dalam bidang teknik pertanian dan
biosistem
S7 Mampu mendesiminasikan karya ilmiah dibidangnya
S8 Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik
KAM 1 Mampu dengan baik menjelaskan teori, konsep dan prosedur Metode Ilmiah (CPMK1)
KAM 2 Mampu menjelaskan konsep plagiarism dan mampu mendeteksi unsur plagiarism dalam proposal pnelitian dan artikel ilmiah
(CPMK2)
KAM 3 Mampu mengidentifikasi dan merumuskan masalah, serta menyusun hipotesis dengan benar (CPMK2)
KAM 4 Mampu menyusun literature review dengan sitasi yang benar (CPMK2).
KAM 5 Mampu merumuskan metode penelitian yang tepat, termasuk penentuan variabel bebas, tergantung dan terkendali, serta
rancangan penelitiannya (CPMK2)
KAM 6 Mampu menyusun dan mempresentasikan proposal penelitian dengan baik (CPMK3, CPMK4)
KAM 7 Mampu melakukan assessment (critical review) dengan baik terhadap suatu artikel ilmiah (CPMK5).
KAM 8 Mahasiswa mampu menyusun artikel ilmiah dengan baik berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah (CPMK5)
CPMK 1 Mampu menjelaskan teori dan konsep metode ilmiah sebagai dasar untuk penyusunan proposal, pelaksanaan
penelitian, pelaporan penelitian, dan publikasi ilmiah (P7, KU1, KU3, KK6)
CPMK 2 Mampu menerapkan etika atau kaidah-kaidah ilmiah dalam penyusunan proposal dan menjelaskannya pada pelaksanaan
penelitian (KU3, KK6, S8)
CPMK 3 Mampu menyusun proposal penelitian berdasarkan tahapan-tahapan metode ilmiah untuk bidang keteknikan dan
biosistem (KU3, KK6, S8).
CPMK 4 Mampu mempresentasikan proposal penelitian secara oral dengan baik (P7, KK6, S8)
CPMK 5 Mampu menyusun karya tulis ilmiah untuk maksud diseminasi dalam forum ilmiah dan jurnal ilmiah (P7, KU1, S8)
HUBUNGAN CPMK DAN KAM CPMK
KAM
Kata kerja
kemampuan
belajar
(capability
verb)
Kata kerja
tindakan
(action verb)
Obyek kinerja
(the object of
performance)
pembelajaran
Perangkat, batasan
atau kondisi khusus
yang diperlukan
dalam pembelajaran
mampu menganalisis Laju respirasi ragam komoditi
produk segar hortiultura
Pada suhu kamar dan dingin
secara benar
mampu menyusun artikel pendek tanpa plagiasi
Mampu
mengukur
Parameter mutu produk
hortikultura
Secara tepat dan benar
Mampu menjelaskan ragam cekaman pascapanen
produk hortikultura
Sebagai dasar pengembangan
tenologi pascapanen
10
Komponen-komponen KAM yang harus dikaji
Spesifik tahapan pembelajaran mata kuliah
◦ Specific –harus jelas, menggunakan istilah yang spesifik menggambarkan kemampuan; sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang diinginkan, menggunakan kata kerja nyata (concrete verbs).
◦ Measurable –harus mempunyai target hasil belajar mahasiswa yang dapat diatur, sehingga dapat ditentukan kapan hal tersebut dapat dicapai oleh mahasiswa.
◦ Achievable – menyatakan kemampuan yang dapat dicapai oleh mahasiswa.
◦ Realistic – menyatakan kemampuan yang realistis untuk dapat dicapai oleh mahasiswa.
◦ Time-bound –menyatakan kemampuan yang dapat dicapai oleh mahasiswa dalam waktu yang mencukupi dan wajar.
Sumber : Buku Panduan Penyusunan KPT, Kemenristekdikti, Ditjen Belmawa (2017)
Kriteria dan Indikator Capaian Akhir Mahasiswa
◦ Dituliskan kriteria dan indikator yang dapat menunjukan pencapaian
kemampuan yang diharapkan meliputi penguasaan pengetahuan
(cognitive), keterampilan (phsycomotoric) dan/atau sikap (affective).
◦ Aspek ranah cognitive dapat mulai dari level remembering sampai
dengan creating.
◦ Aspek ranah phsycomotoric dapat mulai dari level imitation sampai
dengan naturalization.
◦ Aspek ranah affective dapat mulai dari receiving sampai dengan
characterization.
Bahan Kajian
◦ Bahan kajian dapat disepadankan dengan bahasan atau
komponen pengetahuan yang menyusun bangunan CP.
◦ Secara umum BK dapat dinyatakan dengan “agar dapat mencapai
CP tertentu maka perlu mempelajari materi belajar atau bahan
kajian tertentu”
◦ Agar CP yang dicapai sesuai dengan jenjang KKNI dan jenjang
prodi, maka BK diberikan sampai pada kedalaman yang sesuai.
◦ Bahan kajian diberikan ke mahasiswa melalui matakuliah yang
sesuai
Bentuk Pembelajaran
Bentuk pembelajaran
dapat berupa:
Kekhususan untuk Program Pendidikan
tertentu
a. kuliah; responsi
dan tutorial;
b. seminar;
c. praktikum, praktik
studio, praktik
bengkel, atau
praktik lapangan.
Program pendidikan
diploma empat, sarjana,
profesi, magister,
magister terapan,
spesialis, doktor, dan
doktor terapan, wajib
ditambah bentuk
pembelajaran berupa
penelitian,
perancangan, atau
pengembangan.
Bagi program
pendidikan diploma
empat, program sarjana,
program profesi, dan
program spesialis wajib
ditambah bentuk
pembelajaran berupa
pengabdian kepada
masyarakat.
Alokasi Waktu Pembelajaran
◦ Dicantumkan total waktu pada setiap tahapan
pembelajaran.
◦ Jumlah jam atau menit yang dibutuhkan dalam
pembelajaran per minggu yang mencerminkan bobot sks.
◦ Contohnya untuk 3 sks (3 x 170 menit=510 menit = 8.5
jam) dapat terdiri dari : Tatap muka 2 x 50 menit;
pembelajaran mandiri 2x 60 menit; pembelajaran / tugas
terstruktur 2 x 60 menit; dan praktikum 170 menit.
Beban Waktu Pembelajaran Mata Kuliah
Pengertian 1 sks dalam bentuk pembelajaran
a Kuliah, Responsi, Tutorial
Tatap Muka Penugasan Terstruktur Belajara Mandiri
50 menit/minggu/semester 60 menit/minggu/semester 60 menit/minggu/semester
b Seminar atau bentuk pembelajaran lain yang sejenis
Tatap muka Belajar mandiri
100 menit/minggu/semester 70 menit/minggu/semester
c Praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian
kepada masyarakat, dan/atau bentuk pembelajaran lain yang setara
170 menit/minggu/semester
Assessment / Penilaian Pembelajaran
◦ Kriteria sukses untuk mencapai LO harus jelas ◦ Sebutkan metode penilaian; Test atau Non-test ◦ Sebutkan instrument penilaian yang digunakan, seperti
Quiz (multiple choice, T/F), rubric holistik, rubric deskriptif - analitik.
◦ Bobot penilaian disesuaikan dengan waktu yang digunakan untuk membahas atau mengerjakan tugas, atau besarnya sumbangan suatu kemampuan terhadap CPMK.
Prinsip Penilaian
1 Edukatif Merupakan penilaian yang memotivasi mahasiswa agar mampu: a. Memperbaiki perencanaan dan cara belajar; dan b. Meraih capaian pembelajaran pada mahasiswa
2 Otentik Berorientasi pada proses belajar yang berkesinambungan dan hasil belajar yang mencerminkan kemampuan mahasiswa pada saat proses pembelajaran berlangsung
3 Objektif Penilaian yang didasarkan pada stándar yang disepakati antara dosen dan mahasiswa serta bebas dari pengaruh subjektivitas penilai dan yang dinilai
4 Akuntabel Penilaian yang dilaksanakans sesuai dengan prosedur dan kriteria serta grade capaian yang jelas, disepakati pada waktu kuliah, dan dipahami oleh mahasiswa
5 Transparan Penilaian yang prosedur dan hasil penilaianya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan
Apa yang dimaksud dengan Blended Learning?
Campuran pembelajaran secara on-line atau e-learning dan tatap muka (face to face)
29
Generasi pembelajar berada pada era
‘perkembangan jejaring digital’ dengan
keterampilan dan kompetensi dapat lebih baik
dibandingkan dengan dosen dalam menggunakan
TIK sebagai alat pembelajaran yang handal.
Generasi pembelajar dihadapkan
pada tantangan kemandirian,
kreativitas, pikiran terbuka, dan
inovatif.
Sumber: The Commission of Education for the Twenty-first Century UNESCO (1996) [email protected]
IoT
Virtual
Reality
(VR)
Collaboration
Platforms
(CF)
IoT---E-learning, Blended and
Flipped Learning, Mobile
Learning
Microsoft Hololens sudah digunakan
oleh sekolah-sekolah kedokteran.
memungkinkan siswa untuk
memvisualisasikan fungsi tubuh
manusia dalam 3D
Materi pendidikan tersedia luas
seperti video, presentasi, dan
forum dari berbagai sumber
dalam berbagai format,
membuat belajar lebih mudah
Augmented
Reality
(AR)
AR memiliki potensi besar
untuk digunakan dalam
proses pendidikan.
Menggunakan perangkat
seluler untuk menambahkan
lapisan informasi ke realitas
fisik. Google Glass adalah
contoh sempurna tentang
cara kerja AR.
Artificial
Intelligence
(AI)
AI menggunakan
algoritme untuk
mempersonalisasi
pengalaman siswa.
Bahkan, siswa belajar
cara Anda belajar.
Pada saat yang sama,
imahasiswa
menghasilkan data
untuk menganalisis
kebutuhan masing-
masing siswa dan
kelas secara
keseluruhan.
Pembelajaran dan Kemahasiswaan ◦ Penyesuaian sistem & kurikulum yang diintegrasikan dengan sistem pembelajaran online
ataupun blended learning tanpa menambah SKS. Penyesuaian ini termasuk fleksibilitas dalam penerapan model semester atau triwulan.
◦ Penyiapan kebutuhan lulusan pendidikan tinggi yang memiliki kompetensi dan kemampuan kerja dan sikap kerja (employability) dengan pemberian sertifikasi, peningkatan prestasi kemahasiswaan, dan pemberian pengalaman profesional.
◦ Pembentukan sikap mahasiswa dan lulusan yang toleran, empati, menghargai ragam budaya, dan cinta tanah air yang perlu diintegrasikan dengan pendidikan antikorupsi dan belanegara dalam kurikuler, kokurikuler, atau ekstrakulikuler.
◦ Pengajuan pembukaan prodi inovatif untuk bidang ilmu yang menjadi prioritas negara yang saat ini dijamin mudah dan cepat, asalkan memenuhi persyaratan yang ditentukan.
◦ Kemitraan dengani ndustri dalam perumusan kurikulum, pelaksanaan teaching industry, program multi entry multi exit system(MEME), dan magang gindustri, dan penjaminan mutu untuk penyelenggaraan pendidikan vokasi yang bermutu.
CPL
CPMK
Elemen penting dalam desain umum RPS
Educatif
Otentik
Objektif
Akuntabel
Transparan
Cantumkan
pustaka yang
relevan pada
setiap
tahapan
pembelajaran
Kemampuan akhir
mahasiswa (KAM) yang
diharapkan dan terukur
pada etiap tahapan
pembelajaran diturunkan
dari CPMK
Bahan kajian dan
materi
pembelajarannya
harus relevan
terhadap KAM
yang diharapkan
Alokasi waktu
disesuaikan dengan
sks, dirumuskan
berdasarkan tingkat
KAM, kedalaman
dan keluasan
bahan kajian
Bentuk dan metode
pembelajaran
disesuaikan dengan
KAM yang
diharapkan dengan
indikatornya
Dituliskan indikator untuk
mengukur KAM yang
diharapkan meliputi
penguasaan pengetahuan
keterampilan dan / atau
sikap
Metode assessment
disesuaikan dengan
KAM dengan
indikatornya, bahan
kajian dan metode
pembelajaran
Instrumen
yang
digunakan
disesuaikan
dengan
metode
assessment
Setiap tahapan
pembelajaran dapat
diberi bobot
penilaian sesuai
dengan tingkat
KAM, dan kedalam
serta keluasan
bahan kajian
Karakteristik pembelajaran: Interaktif, Holistik, Integratif, Saintifik. Kontekstual, Tematik, Efektif, Kolaboratif dan Berpusat pada
Mahasiswa
Bentuk dan
Model RPS Blended Learning
◦ Model RPS blended dapat memenuhi standar pendidikan lebih baik dibandingkan dengan model konvensional.
◦ Karena pembelajaran di rancang dengan dua modus, maka pembedaan harus jelas bagian yang berkaitan dengan online dan F2F.
◦ Materi pelajaran dan web based learning resource lainnya harus jelas linkage dengan KAM.
◦ Metode/aktivitas pembelajaran dipisahkan antara aktivitas on-line dan aktivitas kelas (F2F).
◦ Beban waktu pembelajaran dipisah ◦ Asessment bisa dilakukan terhadap aktivitas online dan kelas
berkaitan dengan KAM.
CPL
CPMK
Desain RPS Blended Learning
Educatif
Otentik
Objektif
Akuntabel
Transparan
Sumber
pembelajaran
/ references
disesuaikan
dengan materi
pembelajaran
Kemampuan akhir
mahasiswa (KAM) yang
diharapkan dan terukur
pada etiap tahapan
pembelajaran diturunkan
dari CPMK
Bahan kajian atau
materi pembelajaran
dapat dibuat beragam
pada ELMS Moodle
(teks, ppt, audio, video,
URL links) tetap relevan
terhadap KAM yang
diharapkan
Alokasi waktu
disesuaikan dengan
sks, untuk aktivitas
pembelajaran
online dan F2F
untuk mencapai
KAM yang telah
ditetapkan
Bentuk / metode
pembelajaran
dibedakan antara
online dan F2F dan
tetap disesuaikan
dengan KAM.
Dituliskan indikator untuk
mengukur KAM yang
diharapkan meliputi
penguasaan pengetahuan
keterampilan dan / atau
sikap
Metode
assessment
dibagi secara
online dan F2F
disesuaikan
dengan KAM
Instrumen
dibagi untuk
online dan
F2F,
disesuaikan
dengan
metode
Setiap tahapan
pembelajaran dapat
diberi bobot penilaian
sesuai dengan tingkat
KAM, dan kedalam
serta keluasan bahan
kajian
Bentuk dan
Minggu ke : I dan II
Kemampuan
Akhir
Mahasiswa
Mampu menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi selama periode pascapanen
sebagai dasar untuk mengembangkan konsep penanganannya. Mampu dengan baik
melakukan analisis beberapa parameter mutu pascapanen,
Kriteria
/Indikator
Capaian
• Kedalaman pemahaman (domain kognitif)/ketepatan penjelasan
• Kerjasama dalam tim (Valuing) (domain afektif)/tingkat partisipasi dan kontribusi dalam
kelompok
• Tanggap kerja (domain psikomotorik)/ tingkat ketepatan analisis parameter mutu
Bahan Kajian
(Materi
Pembelajar-
an)
Kealamiahan dan Struktur Produk Pascapanen Hortikultura:
Dasar-dasar kealamiahan produk pascapanen horticultura
Pentingnya fisiologi pascapanen tanaman dan penanganan pascapanen
Pengelompokan produk panen berdasarkan morfologi
Jenis-jenis jaringan produk panen
Struktur sel
Sumber Pembelajaran on-line
Teks Slide (ppt) Audio Video URL
Pentingnya
Fisiologi
Pascapanen
Panduan
Praktikum
Ilmu dan Praktek
Fisiologi Pascapanen
Kealamiahan dan
Struktur Produk
Pascapanen
Struktur Sel
http://www.biologi-
sel.com/2012/06/struktur-
sel-hewan-dan-sel-
tumbuhan.html
Metode /Bentuk Pembelajaran
On-line F2F (aktivitas kelas) Belajar mandiri (self learning) Tugas terstruktur: Long essay asignment
Pemaparan singkat, diskusi kelompok.dan presentasi mahasiswa (pengembangan inter-personal skills)
Beban Waktu
Pembelajaran
On-line F2F (aktivitas kelas/Praktikum)
2 x 3 x 60 menit belajar mandiri;
2 x 3x 60 menit tugas terstruktur
2 x 3 x 50 menit (Aktivitas Kelas)
2 x 1 x 170 menit (Praktikum)
Penilaian Pembelajaran
Metode Instrumen Bobot Nilai On-line F2F On-line F2F
Tugas Essay dan feedback Quiz Forum
Observation (Q/A) Presentasi
• Rubrik holistic • Pilihan ganda dan B/S (Format
Online) • Forum (Format Online)
Rubrik Holistik
10 %
Pengalaaman
Belajar /
Aktivitas
Mahasiswa
On-line F2F (aktivitas kelas) Belajar mandiri Berlatih menulis laporan praktikum Mengerjakan Quiz dan Forum
Belajar berkelompok dan berdiskusi (pengembangan inter-personal skills)
Praktik pengukuran parameter mutu produk pascapanen hortikultura
Media
Pembelajaran
On-line F2F (aktivitas kelas) On-line: perangkat computer/gadget dan akses internet Pembelajaran di kelas: Kompuetr, head projector (in focus)
dan alat tulis
Peralatan Praktik dalam laboratorium
Fasilitator
Aktivitas On-line Aktivitas Kelas/Praktikum I Made Supartha Utama Pande Ketut Diah Kencana Ida Ayu Rina Pratiwi Puja
I Made Supartha Utama Pande Ketut Diah Kencana Ida Ayu Rina Pratiwi Puja
Moodle (Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment)
The Australian developer of Moodle (Martin Dougiamas),
is both an educator and computer scientist. This
combination brings unique qualifications to the art and
science of using technology to reach learners in the 21st
century.
Moodle (Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment) ◦ Moodle adalah "open source", yang memungkinkan pengguna meramu pembelajaran
dengan baik.
◦ Moodle dapat berkomunikasi sangat baik dengan sumber pembelajaran berbasis web (Facebook, YouTube, Wikipedia, JClik, Hot Potatoes, dll), memungkinkan pengguna lebih kreatif dan flexible.
◦ Desain Moodle berdasarkan pada socio-constructivist pedagogy. Bertujuan menyediakan satu set alat yang mendukung pembelajaran berbasis inquiry- dan penemuan.
◦ Menciptakan lingkungan yang memungkinkan adanya interaksi kolaboratif antara siswa .
◦ Moodle dapat mengitegrasikan berbagai aktivitas pembelajaran mulai dari chats and forums sampai online booklets, ragam pertanyaan koleksi latihan dan masalah,, lecture notes; termasuk ragam text-based or Html formatted documents, multimedia resources seperti graphics, video or audio (e.g., MP3 files), powerPoint, or Flash-based applications and Java applets
Flipped Classroom
Model pembelajaran yang “membalik (flip)” metode yang biasa diterapkan. Di rumah Siswa mempelajari semua materi (ppt, video, animasi, dll) yang
diberikan oleh dosen dan mengerjakan tugas (diskusi, tutorial, praktek, dll) di kelas.
Traditional Classroom Flipped Classroom
Sebelum
pertemuan di
Kelas
- Siswa membaca dan mempelajari materi
dirumah
Selama di
kelas
Siswa mendengarkan materi
perkuliahan dari dosennya
Melakukan berbagai kegiatan, misalnya
diskusi, mengerjakan latihan/quiz yang
dipandu oleh dosen untuk memperkuat
pemahaman siswa
Setelah
pertemuan di
kelas
Siswa memperkuat pemahaman
masing-masing. (Seringkali
dengan diberi pekerjaan rumah)
Siswa memperkuat pemahaman lebih lanjut
dan melakukan persiapan untuk kelas/ sesi
berikutnya.
Sumber: https://www.researchgate.net/figure/Connection-between-Traditional-and-Flipped-Classroom-to-
Blooms-Taxonomy_fig2_323900654
[email protected] Courtesy of Alit Susanta Wirya