https://format-administrasi-desa.blogspot.com/2018/03/perdes-rkpdesa-2019-format-administrasi-
desa.html
DOKUMEN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA
( RKPDESA PERUBAHAN )
TAHUN 2019
DESA WATU TIRI
KECAMATAN LEMBOR SELATAN
KABUPATEN MANGGARAI BARAT
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
RKPDesa WATU TIRI 2019
BAB 1PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahwa berdasarkan Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya
disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau
hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Landasan Pemikiran yang menjadi prinsip / azas
dalam pengaturan mengenai desa adalah Rekognisi, Subsidiaritas, keanekaragaman,
Kebersamaan, Kegotongroyongan, Kekeluargaan, Musyawarah, Demokratisasi,
Kemandirian, partisipasi, Kesetaraan, Pemberdayaan, dan Keberlanjutan.
Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, dimana bahwa desa berwenang
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal – usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dan, atau dibentuk dalam sistem Pemerintah Nasional
dan bersifat otonom, maka sebuah desa diharuskan mempunyai perencanaan yang
matang berlandaskan partisipasi dan transparansi serta demokratisasi yang
berkembang di desa. Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 Bab IX tentang Pembangunan Desa dan Pembangunan
Kawasan Perdesaan, Pasal 79 maka Desa diwajibkan menyusun Dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) untuk jangka waktu 6 (enam)
tahun dan Dokumen Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDesa) sebagai satu
kesatuan sistem perencanaan pembangunan daerah/ kabupaten secara partisipatif
dan transparan.
RKPDesa adalah Rencana Kerja Pemerintahan Desa yang dibuat untuk jangka
waktu 1 (satu) tahun yang berdasarkan penjabaran dari RPJMDesa, hasil evaluasi
pelaksanaan pembangunan tahun sebelumnya, prioritas kebijakan supra desa dan
atau hal- hal yang karena keadaan darurat/ bencana alam. Sebagai Rencana strategis
pembangunan tahunan Desa, RKPDesa merupakan dokumen perencanaan
pembangunan yang bersifat regular yang pelaksanaannya dilakukan oleh Tim
Pelaksana Kegiatan (TPK) desa yang di beri mandat oleh Kepala Desa atau sebutan
1 | P a g e
RKPDesa WATU TIRI 2019
lain sebagai lembaga yang bertanggung jawab di desa. RKPDesa merupakan satu-
satunya pedoman atau acuan pelaksanaan pembangunan bagi Pemerintah Desa
dalam jangka waktu satu tahun yang selanjutnya dimasukkan dalam APBDesa tahun
anggaran bersangkutan.
B. DASAR HUKUM
Peraturan perundangan yang dijadikan dasar dan acuan penyusunan RKPDesa
Desa Watu Tiri Tahun Anggaran 2019 antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun tahun 2014 Tentang Desa (Lembar Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nmor 123, Tambahan Lembar Negara
Republik Indonesia Nomor 5539) Sebagaimana telah diubah dengan
peraturan pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun tahun 2014 Tentang Desa ( Lembar Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nmor 157, Tambahan Lembar Negara
Republik Indonesia Nomor 5717).
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014
Tentang Pedoman Teknis Peraturan Di Desa ( Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091) ;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014
Tentang Pengelolaan Keuangan Desa;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun 2014
Tentang Pedoman Pembangunan Desa ( Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2094);
6. Peraturan Daerah Nomor 3 Tanun 2019 Tentang Pokok Pokok PengelolaanKeuangan Daerah
7. Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Barat Nomor 6 Tahun 2018 tentangBadan Permusyawaratan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Manggarai BaratTahun 2018 Nomor 6)
2 | P a g e
RKPDesa WATU TIRI 2019
8. Peraturan Bupati Manggarai Barat Nomor 63 Tahun 2017 tentangKewenangan Desa Lingkup Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (BeritaDaerah Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2017 Nomor 63 );
9. Peraturan Bupati Manggarai Barat Nomor 14 Tahun 2018 tentang PedomanPengadaan Barang / Jasa di Desa Lingkup Pemerintah Kabupaten ManggaraiBarat (Berita Daerah Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2018 Nomor 14 );
10. Peraturan Bupati Manggarai Barat Nomor 66 Tahun 2018 tentang PetunjukTenis Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menegah Desa dan RencanaKerja Pemerintah Desa Kabupaten Manggarai Barat (Berita Daerah KabupatenManggarai Barat Tahun 2018 Nomor 66 );
11. Peraturan Desa Watu Tiri Nomor 02 Tahun 2019 Tentang RencanaPembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Desa Watu Tiri Tahun 2019-2024.
12. Peraturan Desa Watu Tiri Nomor 04 Tahun 2019 Tentang Rencana KerjaPembangunan Desa (RKPDes) Desa Watu Tiri Tahun 2019-2024.
13. Peraturan Desa Watu Tiri Nomor 05 Tahun 2019 Tentang AnggaranPendapatan Belanja Desa Tahun 2019.
C. TUJUAN DAN MANFAAT
Sebagaimana amanah dari Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); Peraturan Pemerintah Nomor
43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
tahun 2014 Tentang Desa (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nmor
123, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 5539) Sebagaimana
telah diubah dengan peraturan pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun tahun 2014 Tentang Desa (Lembar
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nmor 157, Tambahan Lembar Negara
Republik Indonesia Nomor 5717), maka dipandang perlu disusun Rencana Kerja
Pemerintah Desa Tahun Anggaran 2019
1. Tujuan Penyusunan RKP Desa Watu Tiri yaitu:
a. Agar desa memiliki dokumen perencanaan pembangunan tahunan
yang berkekuatan hukum tetap.
3 | P a g e
RKPDesa WATU TIRI 2019
b. Sebagai dasar/pedoman kegiatan atau pelaksanaan pembangunan di
desa.
c. Menetapkan rancangan kerangka ekonomi desa
d. Menetapkan program dan kegiatan prioritas
e. Menetapkan kerangka pendanaan
2. Manfaat Penyusunan RKPDesa Watu Tiri antara lain:
a. Lebih menjamin kesinambungan pembangunan di tingkat desa.
b. Sebagai pedoman dan acuan pembangunan desa.
c. Pemberi arah kegiatan pembangunan tahunan di desa.
d. Menampung aspirasi yang sesuai kebutuhan masyarakat dan
dipadukan dengan program pembangunan supra desa.
e. Dapat mendorong partisipasi dan swadaya dari masyarakat.
D. PROSES PENYUSUNAN
Berikut adalah proses penyusunan RKPDesa Watu Tiri Tahun Anggaran 2019
1. Penyusunan Rencana Pembangunan Desa melalui Musyawarah Desa
2. Pembentukan Tim Penyusun RKPDesa
3. Pencermatan Pagu Indikatif Desa dan Penyelarasan Program/ Kegiatan
yang masuk ke Desa
4. Pencermatan Ulang RPJMDesa
5. Penyusunan Rancangan RKPDesa
6. Penyusunan RKPDesa melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Desa (Musrenbang)
7. Penetapan RKPDesa dengan Peraturan Desa (Perdes)
8. Perubahan RKPDesa
9. Pengajuan DU-RKPDesa.
E. SISTEMATIKA RKPDesa
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
C. Tujuan dan Manfaat
D. Proses Penyusunan
4 | P a g e
RKPDesa WATU TIRI 2019
E. Sistematika RKPDesa
BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN
A. Visi-Misi Kepala Desa
B. Data Kemiskinan dan Profil Desa
C. Kebijakan Pendapatan Desa
D. Kebijakan Pendapatan Desa
E. Kebijakan Belanja Desa
F. Kebijakan Pembiayaan Desa
BAB III RUMUSAN PRIORITAS MASALAH
A. Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan pada RKPDesa
Tahun Sebelumnya (2018)
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan RPJMDesa
C. Identifikasi Masalah Berdasarkan Analisa Keadaan
Darurat Antara Lain Bencana Alam, Krisis Politik, Krisis
Ekonomi, dan Kerusuhan Sosial yang Berkepanjangan
D. Identifikasi Masalah Berdasarkan Prioritas Kebijakan
Pembangunan Daerah
BAB IV ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA
A. Prioritas Program dan Kegiatan Pembangunan Skala
Desa Tahun Anggaran 2018
1. Berdasarkan Kewenangan Hak Asal-Usul
2. Berdasarkan Kewenangan Lokal Skala Desa
B. Prioritas Program dan Kegiatan Pembangunan Daerah
Tahun Anggaran 2018
C. Pagu Indikatif Program dan Kegiatan masing-masing
Bidang/Sektor
BAB V PENUTUP
BAB VI LAMPIRAN-LAMPIRAN
5 | P a g e
RKPDesa WATU TIRI 2019
BAB IIGAMBARAN UMUM PEMERINTAH DESA
A. VISI-MISI KEPALA DESA
1. VISI
Visi adalah suatu gambaran ideal tentang keadaan masa depan yang
diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa. Penyusunan Visi Desa
Watu Tiri dilakukan dengan pendekatan partisipatif, melibatkan pihak-pihak
yang berkepentingan di desa seperti Pemerintah Desa, BPD, Kader
Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD), tokoh masyarakat, tokoh agama,
tokoh perempuan, tokoh pemuda dan masyarakat desa pada umumnya.
Berdasarkan hasil musyawarah bersama maka ditetapkan Visi Desa Watu Tiri
adalah :
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT DESA WATU TIRI YANG BERSATU,
MAJU MODERN, ADIL MAKMUR, BERIMAN, BERKESADARAN HUKUM
LINGKUNGAN, BERPENDIDIKAN DAN BERMORAL ”
2. MISI
Selain penyusunan Visi juga ditetapkan misi-misi yang memuat sesuatu
pernyataan yang harus dilaksanakan oleh Desa agar Visi desa dapat tercapai.
Pernyataan visi ini dijabarkan ke dalam misi agar dapat dioperasionalkan dan
dikerjakan. Sebagaimana penyusunan visi, misi pun dalam penyusunannya
menggunakan pendekatan partisipatif dan dengan pertimbangan potensi dan
kebutuhan Desa Watu Tiri.
Sebagaimana proses yang dilakukan maka misi Desa Watu Tiri adalah:
a. Mewujudkan tersedianya prasarana dan sarana publik yang
memadai.
b. Mendorong kemajuan sektor usaha di Bidang Pertanian (Padi dan
Holtikultura), Perkebunan, serta Peternakan.
c. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia dan pemahaman
masyarakat atas hak dan kewajibannya sebagai warga negara.
d. Memberikan Pemahaman tentang pentingya kesehatan dan
pemeliharaan Lingkungan.
6 | P a g e
RKPDesa WATU TIRI 2019
e. Menggiatkan kegiatan pembinaan keagamaan, budaya dan olahraga.
f. Mendorong terlaksananya pemerintahan desa yang efektif dan
efisien.
g. Mewujudkan Masyarakat yang aman, tentram dan damai.
B. DATA KEMISKINAN DAN PROFIL DESA
1. Sejarah Desa
Pada tahun 2005-2012 wilayah Watu Tiri terdiri atas 5 kampung, yaitu
Kampung Pumpung, Kampung Kulang, Kampung Popo, Kampung Lengkong
Cepang, Kampung Wae Mege.
Pada tahun 2012 wilayah Watu Tiri dimekarkan dari Desa Surunumbeng
menjadi Desa Watu Tiri dan yang menjadi PLT. Kepala Desa Watu Tiri adalah
Daniel Galus.
Gambaran sejarah perkembangan Watu Tiri setelah terbentuk menjadi
Desa dapat dilihat pada tabel:
TAHUN PERISTIWA
2012
Watu Tiri dimekarkan dari Desa Surunumbeng menjadi Desa
Watu Tiri dan yang menjadi PLT. Kepala Desa Watu Tiri
Adalah Daniel Galus.
2013-2014
Pemilihan kepala Desa yang pertama kalinya yang terdiri dari
tiga Calon Kepala Desa dan terpilih menjadi Kepala Desa
adalah Gaspar Gandur sampai dengan tahun 2014 (2 Tahun).
2015
Terjadi kekosongan jabatan Kepala Desa karena Kepala desa
sebelumnya menjadi PNS. Akibat dari kekosongan ini, maka
kursi kepemimpinan siserahkan kepada Fransiskus Hantus
sebagai PLT. Desa Watu Tiri
2016-2018
Jabatan Kepala Desa Watu Tiri diserahkan kepada Wihelmus
Janu yang diangkat dari Sekretaris Desa Watu Tiri, dan juga
merupakan hasil musyawarah Tingkat Desa.
2018
Pada tanggal 27 September 2018 dilaksanakan Pemilihan
Kepala Desa yang ke tiga yang terdiri dari 4 calon Kepala Desa
7 | P a g e
RKPDesa WATU TIRI 2019
dan yang terpilih adalah Stanislaus Dugis untuk periode 2018-
2024
2. Kondisi Umum Desa
a. Demografi 1) Batas Wilayah
a. Sebelah Utara : berbatasan dengan Desa Surunumbeng
b. Sebelah Timur : berbatasan dengan Pegunungan Surunumbeng
c. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Desa Watu Waja
d. Sebelah Barat : berbatasan dengan Desa Laut Sawu
2) Luas Wilayah
Luas Desa Watu Tiri sekitar 21,70 Km2. Pada umumnya penduduk Desa Watu
Tiri adalah Petani
3) Keadaan Topografi
Secara umum keadaan topografi Desa Watu Tiri adalah daerah dataran
Tinggi dan daerah perbukitan yang ketinggiannya ± 900 M dari permukaan
Laut, Keadaan suhu rata – rata 17,25ºC, sebagian wilayahnya terletaknya
/berada di Kaki Gunung Surunumbeng dan sebagian terletak dipesisir laut
sawu. Jarak Desa Watu Tiri yang menjadi Pusat Pemerintahan Desa (Kantor
Kepala Desa) Ke Kecamatan (kantor kecamatan) : 3 Km
4) Iklim
Iklim Desa Watu Tiri sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia
beriklim tropis dengan dua musim, yakni Kemarau dan Hujan.
b. Wilayah Administrasi Pemerintahan Desa
Desa Watu Tiri terdiri atas Empat (4) Dusun yakni Dusun Kulang, Dusun
Lengkong Cepang I , dan Dusun Lengkong Cepang II, Dusun Wae Mege dengan
jumlah Rukun Warga ( 09) Jumlah Rukun Tetangga (RT) sebanyak Enam Belas
(16). Berikut daftar nama Dusun dan RW dan jumlah RT-nya.
8 | P a g e
RKPDesa WATU TIRI 2019
Tabel 2.2 Daftar nama Dusun dan Jumlah RT di Desa Watu Tiri
Nama Dusun Jumlah RT
Kulang 5
Lengkong Cepang I 5
Lengkong Cepang II 3
Wae Mege 3
Jumlah 16
3. Keadaan Ekonomi
3.1 Data Penduduk
Jumlah Penduduk Berdasarkan Pengelompokan Umur. Penduduk Desa Watu
Tiri terdiri atas 367 KK dengan total jumlah jiwa 1860 orang. Berikut perbandingan
jumlah penduduk berdasark pengelompokan umur.
Tabel 3.1.1 Jumlah Penduduk di Desa Watu Tiri
NO DUSUN
USIA
0 - 4 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 50-54 55-59 60 + Jumlah
1 2 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 KULANG 36 47 58 53 45 56 39 25 35 17 411
2 LENGKONG CEPANG I 53 74 67 73 58 75 65 47 46 28 586
3 LENGKONG CEPANG II 56 76 68 75 53 57 58 39 37 24 543
4 WAE MEGE 28 42 30 42 28 53 27 38 22 10 320
JUMLAH 173 239 223 243 184 241 189 149 140 79 1860
9 | P a g e
NO DUSUN JMLH KK
PENDUDUK/JIWA PEKERJAAN
L P L+P
Tdk/
BlmBekerja
Mengurus
Rumah
Tangga
Pelajar
Pensiunan
PNS TNIPOLRI
Nelayan
Karyawan
HonorerSwasta
Biarawan
SopirPerangka
t DesaJumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 KULANG 90 215 196 411 145 158 97 0 2 0 0 0 2 2 0 2 3 411
2LENGKONG CEPANG
I112 293 293 586 173 265 137 2 1 0 0 0 2 2 0 0 4 586
3LENGKONG CEPANG
II100 299 244 543 157 173 198 0 11 0 0 0 2 0 0 1 1 543
4 WAEMEGE 65 172 148 320 118 105 94 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2 320
JUMLAH 367 979 881 1860
593 701 526 2 15 0 0 0 6 4 0 3 10 1860
Tabel 3.1.2 Jumlah Jiwa Berdasarkan Mata Pencaharian
10 | P a g e
NO
DUSUN
PENDIDIKAN
Tdk?belum
Sekolah
Bukan
Tamat SD
TamatSD/Sederaja
t
SLTP/Sederajat
SLTA/Sederajat
Diploma III
DiplomaIV/Strat
a I
Strata II
Strata III
JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KULANG 145 13 198 12 23 9 11 0 0 411
2 LENGKONGCEPANG I 173 11 311 62 12 9 8 0 0 586
3 LENGKONGCEPANG II 157 9 290 43 16 11 17 0 0 543
4 WAE MEGE 118 7 145 11 13 17 9 0 0 320
0
JUMLAH 593 40 944 128 64 46 45 1860
Tabel 3.1.3 Jumlah Kepala Keluarga Bedasarkan Tingkat Pendidikan
11 | P a g e
3.2 . Luas Lahan Produksi
Adapun lahan yang tersedia di Desa Watu Tiri, ditunjukkan dalam tabel 3.2.1
NO NAMA DUSUN
LUAS
JUMLAHSAWAH PERKEBUNAN
HUTAN
RAKYAT LINDUNG
1 2 3 4 5 6 7
1 Kulang 49 Ha 115 Ha 115 Ha 300 Ha 1.096 Ha
2 Lengkong
Cepang I
60 Ha 173 Ha 169 Ha 0 678 Ha
3 Lengkong
Cepang II
67 Ha 167 Ha 102 Ha 0 562 Ha
4 Wae Mege 75 Ha 153 Ha 198 Ha 0 2.670 Ha
Jumlah 502 Ha 808 Ha 1.168 Ha 600 Ha 5.748 Ha
Table. 3.2.1
3.3 Jenis Potensi Khusus Material
Potensi khusus yang tersedia di Desa Watu Tiri secara terperinci digambarkan
dalam tabel 3.2.2 berikut ini :
Tabel 3.3.1 Jenis Potensi Khusus Material Desa Watu Tiri
JENIS POTENSI KHUSUS
NO JENIS POTENSI KHUSUS VOLUMEMATERIAL
1 RUMAH
RUMAH MENURUT DINDING
- Tembok 102 buah
12 | P a g e
- Kayu
- Bambu
RUMAH MENURUT LANTAI
- Keramik
- Semen
- Kayu
- tanah
34 buah
231 buah
23 buah
79 buah
34 buah
231 buah
2
HEWAN TERNAK
- Sapi
- Kerbau
- Ayam Kampung
- Ayam Pedaging
- Kuda
- Kambing
78 ekor
435 ekor
337 ekor
569 ekor
77 ekor
157 ekor
3
TANAH
- Sawah
a. Tanah Hujan
b. Tanah Irigasi
- Tanah Kering
1. Tegal / Ladang
2. Pemukiman
- Tanah Perkebunan Rakyat
- Tanah fasilitas umum
1. Kas Desa Watu Tiri
2. Lapangan
3. Perkantoran Pemerintah
4. Lainnya
230 Ha
272 Ha
522 Ha
234 Ha
1 Ha
2 Ha
49 Ha
0
3.3.2 Jenis Potensi Umum
Tabel 3.3.2 Jenis Potensi Umum Desa Watu Tiri
JENIS POTENSI UMUM
13 | P a g e
NO JENIS POTENSI UMUM VOLUME
MATERIAL
1 JALAN
- Jalan tanah
- Jalan batu
- Jalan aspal
11 km
20 km
4 km2 JEMBATAN
- Jembatan beton
- Jembatan kayu
- Jembatan bambu
-
-
-3 SUMBER AIR
- Mata air
- Sumur gali
- Sumur pompa
- Terminal air
- Sungai
2 titik
-
-
-
3 buah4 RUMAH IBADAH
- Gereja
- Masjid
- Mushallah
1 unit
-
-
5 KANTOR
- Kantor Desa
- Kantor BPD
- Kantor Balai Pertemuan
- Kantor Dusun
- Kantor PKK
- Kantor LKMD
1 unit
-
-
-
-
-6 PRASARANA KESEHATAN
- Pustu
- Posyandu
-
-
14 | P a g e
- Polindes
- Puskesmas
-
1 Unit7 SEKOLAH
- SD
- SLTP
- SLTA/SMK
- TK
- PAUD
2 unit
1 unit
1 unit
-
-8 PRASARANA OLAH RAGA
- Lapangan Sepak Bola
- Lapangan Volly
- Lapangan Takrow
- Meja Tennis Meja
1 unit
1 unit
-
-
3.4 Deskripsi dan Statistik Kebudayaan Desa
Perspektik budaya masyarakat di Desa Watu Tiri masih sangat kental
dengan budaya setempag. Hal ini dapat dimengerti karena hampir semua desa di
Kabupaten Manggarai Barat masih kuat pengaruh kerajaan Manggarai Barat.
Dari latar belakang, kita bisa melihat aspek budaya dan sosial yang
berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Didalam hubungannya dengan
agama yang dianut misalnya, Katolik sebgai agama mayoritas yang dianut
masyarakat, dalam menjalankannya sangat kental tradisi budaya Manggarai
Barat.
Tradisi budaya Manggarai sendiri berkembang dengan banyak dipengaruhi
ritual-ritual atau kepercayaan masyarakat sebelum agama Katolik masuk. Hal ini
menjelaskan mengapa kegiatan peringatan-peringatan keagamaan yang
dimasyarakat terutama katolik, karena dipeluk masyarakat, dalam
menjalankanya muncul kesan nuansa tradisinya. Atau kegiatan-kegiatan budaya
yang bercampur dengan nuansa agama Katolik.
Secara idividual didalam keluarga masyarakat desa Watu Tiri, tradisi
Manggarai lama dipadu dengan agama Katolik, juga tetap dipegang. Tradisi ini
dilakukan selain sebagai kepecayaan yang masih diyakini sekaligus digunakan
sebagai bagian cara untuk bersosialisasi dan berinteraksi di masyarakat.
15 | P a g e
Tetapi yang perlu diwaspadai adalah muncul dan berkembangnya
pemahaman keyakinan terhadap agama ataupun kepercayaan tidak berakar dari
pemahaman terhadap tradisi dan budaya masyarakat yang sudah ada. Hal ini
mengakibatkan munculnya kerentangan sosial di masyarakat dan gesekan antara
masyarakat.
3.5 Deskripsi Dan Statistik Sarana Dan Prasarana Desa
Berikut gambaran sarana dan prasana yang ada di Desa Watu Tiri
3.5.1 Sarana Umum
Tabel 3.5.1 Sarana Umum Desa Watu Tiri
Sarana Jumlah
Pasar 1 Buah
Kantor Desa 1 Buah
Balai Desa -
16 | P a g e
3.5.2 Sarana Pendidikan
Tabel 3.5.2 Sarana Pendidikan Desa Watu Tiri
Sarana Jumlah
TK dan PAUD -
SD / MIS 2 buah
SLTP 1 buah
SLTA/SMK 1 buah
TK/TPA -
3.5.3 Sarana Keagamaan
Tabel 3.5.3 Sarana Keagamaan Desa Watu Tiri
Sarana Jumlah
Gereja 1 buah
Masjid -
3.5.4 Prasarana Transportasi
Tabel 3.5.4 Prasarana Transportasi Desa Watu Tiri
17 | P a g e
Sarana Panjang
Jalan Desa 18 KM
Jembatan Beton 0
Plat Dekker 8 Buah
Jembatan Bambu 0
3.5.5 Kualitas Jalan
Tabel 3.5.5 Kualitas Jalan Desa Watu Tiri
Jalan Panjang
Aspal 4 km
Diperkeras 11 km
Tanah 6 km
Rabat Beton 400
3.5.6 Sarana Kesehatan
Tabel 3.5.6 Sarana Kesehatan Desa Watu Tiri
Sarana Buah
Pustu 0
Posyandu 0
Puskesmas 1 Buah
3.5.7 Sarana Parawisata
Tabel 3.5.7 Sarana Parawisata Desa Watu Tiri
Sarana Buah
Pantai 1 Buah
18 | P a g e
Gunung Gua Pong Rojo 1 Buah
3.5.8 Sarana Pertanian
Tabel 3.5.8 Sarana Pertanian Desa Watu Tiri
Sarana Jumlah
Irigasi 1 Buah
Jalan usaha tani 2 Km
Gapoktan 4 Kelompok
19 | P a g e
4. Kelembagaan Desa
4.1 Kepala Desa
Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan. Kepala Desa mempunyai wewenang :
a. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan Desa berdasarkan kebijakan
yang ditetapkan bersama BPD
b. Mengajukan rancangan Peraturan Desa
c. Menetapkan Peraturan Desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD
d. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan Desa mengenai APB Desa
untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD.
e. Membina kehidupan masyarakat Desa.
f. Membina perekonomian Desa.
g. Mengkoordinasikan pembangunan Desa secara pertisipatif.
Bagan 2.1 . Struktur Pemerintah Desa Watu Tiri
20 | P a g e
KEPALA DESA
SEKRETA
KEPALAURUSAN
KAUR TU KAUR PER
KASI PEM KASIPELAYANA
N
KASIKESEJAH
DUSUN DUSUN DUSUN DUSUN
4.2 Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Tugas BPD adalah menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat
dan menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala Desa. Wewenang yang lain
antara lain :
1. Menghimpun, merumuskan dan menyalurkan aspirasi masyarakat.
2. Mengawasi pelaksanaan Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa.
Oleh sebab itu dalam kegiatan penyusunan perencanaan
pembangunan Desa, maka BPD berperan antara lain :
a. Menghimpun, merumuskan dan menyalurkan aspirasi masyarakat.
b. Mengawasi pelaksanaan Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa.
Oleh sebab itu dalam kegiatan penyusunan perencanaan
pembangunan Desa, maka BPD berperan antara lain :
1. Menggali Aspirasi.
2. Merumuskan aspirasi
3. Menyalurkan aspirasi
4. Menetapkan Peraturan Desa yang berhubungan dengan hasil
Musrenbang Desa.
Bagan 2.2 Struktur Organisani Badan Permusyawatan Desa (BPD) Desa
21 | P a g e
KETUA BPD
WAKIL KETUA
SEKRETARIS
ANGGOTAANGGOTAANGGOTA ANGGOTA
4.3 RT/RW
RT/RW mempunyai tugas membantu Pemerintah Desa dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan. Dalam melaksanakan tugas, RT/RW
mempunyai fungsi :
a. Pendataan kependudukan dan pelayanan administrasi pemerintahan
lainnya.
b. Pemeliharaan keamanan, ketertiban dan kerukunan hidup antar warga.
c. Pembuatan gagasan dalam pelaksanaan pembangunan dengan
mengembangkan aspirasi dan swadaya murni masyarakat.
d. Penggerak swadaya gotong royong dan partisipasi masyarakat di
wilayahnya.
Tabel 2.22 Daftar Nama-nama Ketua RT Desa Watu Tiri
NO N A M A PEJABAT Ketua RW/RT DUSUN
1 2 3
1 Heribertus Berto Pumpung I (01)
2 Fortunata Kordi Pumpung 2 (14)
3 Eusebius Ferselius Kulang (02)
4 Martinus Mendi Popo I (03)
5 Valentinus Medan Popo II (04)
6 Marselinus Midun Tado Rajong I (05)
7 Irfansius Tano Najong Tado Rajong II (15)
8 Hendrikus Pendi Wae Rea II (16)
9 Leonardus Hardi Wae Rea I (06)
10 Maksimilianus Fardi Cepang I (07)
11 Markus Gor Cepang II (08)
12 Marselinus Herman Watu Tondol (09)
13 Konradus Feti Pate Banggang (010)
22 | P a g e
14 Dominikus Nanggot Wae Mege I (011)
15 Donatus Jebaru Wae Mege II (012)
16 Sebastianus gandung Bea (013)
4.4 Lembaga Kemasyarakatan
Lembaga Kemasyarakatan atau yang disebut dengan nama lain adalah
lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan
merupakan mitra Pemerintah Desa dalam memberdayakan masyarakat.
4.4.1 Tugas Lembaga Kemasyarakatan.
Lembaga Kemasyarakatan di Desa adalah membantu Pemerintah
Desa dan merupakan mitra dalam memberdayakan masyarakat Desa
antara lain :
1. Menyusun Rencana Pembangunan secara partisipatif.
2. Melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan, memelihara dan
mengembangkan pembangunan secara partisipatif.
3. Menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong, dan
swadaya masyarakat.
4. Menumbuhkembangkan kondisi dinamis masyarakat dalam rangka
pemberdayaan masyarakat.
4.4.2 Fungsi Lembaga Kemasyarakatan
Fungsi Lembaga Kemasyarakatan di Desa yaitu :
1. Penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam
pembangunan.
2. Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat
dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada
masyarakat.
4. Penyusunan rencana, pelaksana, pengendali, pelestarian dan
pengembangan hasil – hasil pembangunan secara partisipatif.
23 | P a g e
5. Penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa, partisipasi serta
swadaya gotong royong masyarakat.
6. Pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga.
7. Pemberdayaan hak politik masyarakat.
4.5 Lembaga Adat
Lembaga Adat mempunyai tugas untuk membina dan melestarikan budaya
dan adat istiadat serta hubungan antar tokoh adat dengan pemerintah Desa. Adapun
fungsi Lembaga Adat adalah sebagai berikut :
a) Penampung dan penyalur pendapat atau aspirasi masyarakat kepada
Pemerintah Desa serta menyelesaikan perselisihan yang menyangkut hukum
adat, adat istiadat dan kebiasaan – kebiasaan masyarakat.
b) Pemberdayaan, pelestarian dan pengembangan adat istiadat dan kebiasaan –
kebiasaan masyarakat dalam rangka memperkaya budaya masyarakat serta
memberdayakan masyarakat dalam menunjang penyelenggaraan pemerintahan
Desa.
c) Penciptaan hubungan yang demokratis dan harmonis serta objektif antara
Kepala Adat/Pemangku adat/ketua adat atau pemuka adat dengan aparat
pemerintahan Desa.
4.6 Tim Penggerak PKK Desa
Tim Penggerak PKK Desa mempunyai tugas membantu pemerintah Desa dan
merupakan mitra dalam pemberdayaaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga.
Adapun tugas Tim Penggerak PKK meliputi :
a) Menyusun rencana kerja PKK Desa, sesuai dengan hasil Rakerda
Kabupaten.
b) Melaksanaka kegiatan sesuai jadwal yang disepakati.
c) Menyuluh dan menggerakkan kelompok – kelompok PKK
Dusun/Lingkungan, RW, RT dan Dasa Wisma agar dapat mewujudkan
kegiatan – kegiatan yang telah disusun dan disepakati.
24 | P a g e
d) Menggali, menggerakkan dan mengembangkan potensi masyarakat,
khususnya keluarga yang meningkatkan Kesejahteraan Keluarga sesuai
dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
e) Melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada keluarga yang mencakup
kegiatan bimbingan dan motivasi dalam upaya mencapai keluarga
sejatera.
f) Mengadakan pembinaan dan bimbingan mengenai pelaksanaan
program kerja.
g) Berpartisipasi dalam pelaksanaan program instansi yang berkaitan
dengan kesejahteraan keluarga di Desa.
h) Membuat laporan hasil kegiatan kepada Tim Penggerak PKK Kecamatan
dengan tembusan kepada ketua dewan penyantun Tim Penggerak PKK
setempat.
i) Melaksanakan tertib administrasi
j) Mengadakan konsultasi dengan ketua dewan penyantun Tim Penggerak
PKK setempat.
Adapun fungsi dari Tim Penggerak PKK Desa, yaitu:
a) Penyuluh, motifator dan penggerak masyarakat agar mau dan mampu
melaksanakan program PKK.
b) Fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali, pembina dan pembimbing
gerakan PKK
25 | P a g e
4.6.1 Kader Posyandu
Tabel 2.24 Daftar Nama-nama Kader Posyandu Desa Watu Tiri
Nomorurut
NAMA UMUR JENISKELAMIN
PENDIDIKAN/KURSUS
BIDANG ALAMAT KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8
POSYANDU LENGKONG CEPANG
1 EVODIA J. MARNIS P KESEHATAN LENGKONG CEPANG
2 SILVIANA DAKA P KESEHATAN LENGKONG CEPANG
3 ISABELA S. SULSANTI P KESEHATAN LENGKONG CEPANG
4 FRANSISKA NUNE P KESEHATAN LENGKONG CEPANG
5 MATEUS NGANTUT L KESEHATAN LENGKONG CEPANG
POSYANDU TADO RAJONG
6 MARSELINUS MIDUN L KESEHATAN TADO RAJONG
7 PETRONELA JELUMUN P KESEHATAN TADO RAJONG
8 AGNES S. LUJU P KESEHATAN TADO RAJONG
9 ELISABETH INA P KESEHATAN TADO RAJONG
10 BERNADETA BUNGA P KESEHATAN TADO RAJONG
POSYANDU WAE MEGE
11 GETRUDIS NUR P KESEHATAN WAE MEGE
12 ERMELINDA S. MENSIN P KESEHATAN WAE MEGE
13 ERMELINDA LIUS P KESEHATAN WAE MEGE
14 PAULINA MIMAL P KESEHATAN WAE MEGE
15 SEBASTIANUS PAMU P KESEHATAN WAE MEGE
26 | P a g e
4.6.2 Kader Pembedayaan Masyarakat
Upaya Pemberdayaan Masyarakat merupakan gerakan yang bercirikan “dari,
oleh, untuk masyarakat” (DOUM). Gerakan dari, oleh, untuk masyarakat dapat
terjadi apabila ada warga menjadi pelopor atau penggerak. Oleh sebab itu di masing
– masing Desa harus ada kader yang disebut dengan Kader Pemberdayaan
Masyarakat. Peran Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) secara umum menjadi
fasilitatior dalam proses pemberdayaan masyarakat. Adapun pokok-pokok peran
Kader Pemberdayaan Masyarakat adalah sebagai berikut :
a) Pelopor, yaitu yang merintis atau melopori gagasan-gagasan kegiatan
pemberdayaan masyarakat.
b) Penggerak, yaitu yang memotivasi, mendorong dan menggerakkan
partisipasi, swadaya dan gotong royong masyarakat untuk kegiatan
pemberdayaan masyarakat.
c) Pembimbing, yaitu yang memfasilitasi, membelajarkan, memberi masukan
atau mendampingi kelompok sasaran kegiatan pemberdayaan masyarakat.
d) Perencana, yaitu memproses perencanaan kegiatan secara partisipatif,
mulai dari masalah kebutuhan, prioritas dan rencana kegiatan
pemberdayaan masyarakat.
e) Perantara, yaitu yang menghubung-hubungkan antara berbagai
kepentingan atau antara kebutuhan dengan sumber daya untuk kegiatan
pemberdayaan masyarakat.
f) Pelaksana, yaitu melaksanakan hal-hal teknis dalam pelaksanaan kegiatan
pemberdayaan masyarakat yang belum dapat dilakukan oleh warga
masyarakat.
g) Pembaharu, yaitu memperbaiki atau memperbaharui kegiatan
pemberdayaan masyarakat ke arah lebih baik atau lebih unggul.
Dari peran KPM tersebut di atas maka peran KPM dalam perencanaan
pembangunan Desa dapat sebagai :
a) Pencari Data.
b) Narasumber.
c) Pemandu proses perencanaan.
d) Mediator
e)
27 | P a g e
C. KEBIJAKAN PENDAPATAN DESA
Pendapatan Desa sebagaimana meliputi semua penerimaan uang melalui
rekening desa yang merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak
perlu dibayar kembali oleh desa. Perkiraan pendapatan desa disusun berdasarkan
asumsi realisasi pendapatan desa tahun sebelumnya dan atau dengan kebijakan
umum anggaran 2018 (N+1) yang telah dikeluarkan oleh Pemerintahan Daerah
Kabupaten Manggarai Barat serta mempertimbangkan perkiraan peningkatan
berdasarkan potensi yang menjadi sumber pendapatan asli desa, Bagian Dana
Perimbangan, Bantuan Keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten, Hibah dan Sumbangan Pihak Ketiga.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Perubahan Tahun Anggaran 2019adalah sebagai berikut :
1. Pendapatan Desa1.1. Pendapatan Asli Desa
a. Semula Rp 0,00b. Bertambah/(Berkurang) Rp 0,00Jumlah PADesa setelah perubahan Rp 0,00
1.2. Transfera. Semula Rp 1.172.339.000,00b. Bertambah/(Berkurang) Rp 44.539.300,00Jumlah pendapatan transfer setelahperubahan
Rp 1.216.878.300,00
1.3. Lain-lain Pendapatan yang saha. Semula Rp 11.500.000,00b. Bertambah/(Berkurang) Rp 0,00Jumlah Lain-lain Pendapatan yang sahsetelah perubahan
Rp 11.500.000,00
Jumlah Pendapatan setelah perubahan Rp 1.228.378.300,00
D. KEBIJAKAN BELANJA DESA
Belanja desa sebagaimana dimaksud meliputi semua pengeluaran dari
rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang
tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa. Belanja sesuai dengan
Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang
atau Jasa dan Belanja Modal.
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Perubahan Tahun Anggaran 2019 terdiri dari :
28 | P a g e
1. Pendapatan Desa1.1. Pendapatan Asli Desa
Semula Rp 0,00Bertambah/(Berkurang) Rp 0,00Jumlah PADesa setelah perubahan Rp 0,00
1.2. TransferSemula Rp 1.172.339.000,00Bertambah/(Berkurang) Rp 44.539.300,00Jumlah pendapatan transfer setelah perubahan
Rp 1.216.878.300,00
1.3. Lain-lain Pendapatan yang sahSemula Rp 11.500.000,00Bertambah/(Berkurang) Rp 0,00Jumlah Lain-lain Pendapatan yang sah setelah perubahan
Rp 11.500.000,00
Jumlah Pendapatan setelah perubahan Rp 1.228.378.300,00
2. Belanja Desa2.1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan
Desaa. Semula Rp 325.645.077,00b. Bertambah/(Berkurang) Rp 35.400.000,00
Jumlah setelah perubahan Rp 361.045.077,002.2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
a. Semula Rp 826.375.000,00b. Bertambah/(Berkurang) Rp 0,00
Jumlah setelah perubahan Rp 826.375.000,002.3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa
a. Semula Rp 13.146.685,00b. Bertambah/(Berkurang) Rp 9.139.300,00
Jumlah setelah perubahan Rp 22.285.985,002.4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa
c. Semula Rp 15.350.282,00d. Bertambah/(Berkurang) Rp 0,00
Jumlah setelah perubahan Rp 15.350.282,002.5. Bidang Penanggulangan Bencana, Keadaan
Darurat dan Mendesak Desaa. Semula Rp 10.000.000,00b. Bertambah/(Berkurang) Rp 0,00
Jumlah setelah perubahan Rp 10.000.000,00Jumlah Belanja setelah perubahan Rp 1.235.056.344,00Surplus/Defisit setelah perubahan Rp (51.217.344,00)
29 | P a g e
3. Pembiayaan Desa3.1. Penerimaan Pembiayaan
a. Semula Rp 6.678.044,00b. Bertambah/(Berkurang) Rp 0,00Jumlah Penerimaan setelah perubahan Rp 6.678.044,00
3.2. Pengeluaran Pembiayaana. Semula Rp 0,00b. Bertambah/(Berkurang) Rp 0,00Jumlah Pengeluaran setelah perubahan Rp 0,00
Selisih pembiayaan setelah perubahan Rp 6.678.044,00
Sisa Lebih/(Kurang) Perhitungan Anggaran setelah perubahan
Rp 0,00
30 | P a g e
BAB III
RUMUSAN PRIORITAS MASALAH
Rumusan permasalahan yang cukup besar di tingkat desa, bukan semata-mata
disebabkan oleh internal desa, melainkan juga disebabkan permasalahan makro
baik di tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi maupun pemerintah pusat.
Permasalahan yang terjadi akan semakin besar manakala tidak pernah dilakukan
identifikasi permasalahan sesuai sumber penyebab masalah beserta tingkat
signifikasinya secara partisipatif. Ketidakcermatan mengidentifikasi permasalahan
sesuai suara masyarakat secara tidak langsung menghambat efektifitas dan efisiensi
perencanaan program pembangunan yang pada akhirnya inefisiensi anggaran.
Dalam menyusun RKP Desa tahun 2018 berdasarkan 4 aspek pembahasan ,
sebagai berikut :
A. Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Pada Rkpdesa Sebelumnya (Tahun
Anggaran 2018)
1. Evaluasi Realisasi Keuangan.
Sesuai APBDes Tahun 2018, Desa Watu Tiri mendapat Alokasi Dana sebesar
Rp. 1.047.463.901. yang bersumber dari:
a. Dana Desa : Rp. 729.689.000,-
b. Alokasi Dana Desa : Rp. 316.274.901,-
c. Pendapatan Asli Desa : ……………………………
d. Bagian Dari Hasi Pembagian Pajak : ……………………………
e. Sumbangan Pihak Ketiga : …………………………….
Dana tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan bidang
penyelenggaraan pemerintah Desa, Bidang Penyelenggaraan pembangunan,
bidang pembinaan kemasyarakatan dan bidang pemberdayaan masyarakat.
Berikut rincian penggunaan keuangan sesuai Bidang.
1.1 Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa
Dalam Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa, Desa Watu Tiri Tahun
Anggaran 2018 telah mengalokasikan Anggaran sebesar Rp.
324.257.947,- Biaya penyelenggaraan pemerintahan desa bersumber
31 | P a g e
dari Alokasi Dana Desa (ADD) diperuntukan penghasilan dan tunjangan
perangkat desa, operasional perkantoran, operasional BPD, operasional
RT/RW.
1.2 Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Dalam bidang pelaksanaan Pembanguna Desa tahun Anggaran 2018,
total dana untuk membiayai kegiatan dibidang ini sebesar Rp.
1.047.463.901,- dengan realisasi Rp. 1.047.463.901,-. Rincian
kegiatan pelaksanaan pembangunan desa sebagai berikut:
1. Penggusuran jalan Baru Popo 100%
2. Perluasan Jaringan Air Minum /Pengadaan 2 Bak Air Minum Bersih
100%
3. Pembangunan Deker 100%
4. Pembangunan Draenase 100%
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan Rpjmdesa
Berdasarkan Peraturan Desa Watu Tiri Nomor 01 Tahun 2019 tentang
RPJMDesa Desa Watu Tiri Tahun 2019-2024 prioritas masalah yang harus
diselesaikan meliputi masalah Penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan
Masyarakat, dan Pembinaan Kemasyarakatan Desa, maupun Pemberdayaan
masyarakat. Secara rinci permasalahan tersebut adalah :
1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
a. Pemenuhan Operasional Pemerintah Desa
b. Peningkatan Sarana Dan Prasarana Pemerintah Desa
c. Pembentukan BUMDesa
2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan
a. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Masyarakat Desa Untuk Pendidikan Dan
Kesehatan
b. Pembangunan Jalan Tani Desa
c. Pembangunan Jalan Lingkungan
d. Pembangunan Drainase Dan Saluran Irigasi Desa
e. Pembangunan Jaringan Air Bersih untuk Warga Desa
3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
a. Operasional Lembaga Desa
32 | P a g e
b. Pembina Keamanan Dan Ketertiban
c. Penyuluhan Hukum
d. Pembinaan Kerukunan Dan Gotong-royong Masyarakat Desa
4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat
a. Peningkatan Kapasitas Lembaga desa (RT/RW, Karang Taruna, PKK,
Posyandu, KPMD Dan Lembaga Desa Lainnya)
b. Percapatan Pengentasan Kemiskinan Dengan Proritas Usaha Mikro
Kelompok Warga Miskin
c. Pelatihan Usaha Ekonomi Produktif Berdasar Potensi Lokal
C. Identifikasi Masalah Berdasarkan Analisa Keadaan Darurat Antara Lain
Bencana Alam, Krisis Politik, Krisis Ekonomi, DAN ATAU KERUSUHAN
SOSIAL YANG BERKEPANJANGAN
Analisa keadaan darurat dilakukan untuk mengantisipasi berbagai
permasalahan yang muncul secara tiba-tiba, baik disebabkan oleh bencana alam
dan ataupun sebab lain yang apabila tidak segera diatasi akan semakin
menimbulkan masalah bagi masyarakat. Berdasarkan analisa pemerintah desa
dan laporan yang disampaikan oleh masyarakat, ada beberapa masalah
mendesak yang harus secepatnya diatasi oleh pemerintah desa.
Masalah tersebut meliputi:
1. Tindakan medis kurang memadai apabila ada masyarakat yang sakit,
karena jalan yang dilalui ke puskesmas cukup parah karena rusak dan
belum di telford.
2. Jalan tergenang air dan Rusak di waktu musim penghujan
3. Jalan termakan air karena drainase jalan tidak baik.
4. Kerusakan akibat kejadian alam baik hujan (Tanah Longsor) dan angin
kencang.
D. Identifikasi Masalah Berdasarkan Prioritas Kebijakan Pembangunan
Daerah
RKPDesa sebagai satu kesatuan mekanisme perencanaan daerah dalam
proses penyusunannya harus juga memperhatikan prioritas kebijakan
pembangunan daerah, mulai dari evaluasi Renja Kecamatan dan ataupun hasil
33 | P a g e
evaluasi pelaksanaan RKPDaerah tahun sebelumnya serta prioritas kebijakan
daerah tahun berikutnya. Masukan ini mutlak diperlukan agar RKPDesa benar-
benar mendorong terwujudnya visi-misi daerah secara menyeluruh.
Berdasarkan hasil paparan terkait dengan prioritas kebijakan
pembangunan daerah, maka penekanan masalah diprioritaskan bagaimana
daerah secara efektif mampu mengurangi tingkat kemiskinan dan
meningkatkan pendapatan masyarakat melalui optimalisasi pengembangan
sektor ekonomi rakyat. Disamping itu untuk mendukung tercapainya prioritas
tersebut perlu didukung sumber daya manusia melalui peningkatan alokasi
pendanaan pada sektor pendidikan serta peningkatan kualitas kesehatan
masyarakat.
34 | P a g e
BAB IVARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA
Prioritas kebijakan program pembangunan Desa Watu Tiri yang tersusun
dalam RKPDesa Tahun Anggaran 2019 sepenuhnya didasarkan pada berbagai
permasalahan sebagaimana tersebut dalam rumusan masalah di atas. Sehingga
diharapkan prioritas program pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun
2019 nantinya benar-benar berjalan efektif untuk menanggulangi permasalahan di
masyarakat, terutama upaya meningkatkan keberpihakan pembangunan terhadap
kebutuhan hak – hak dasar masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, pendapatan,
dan lain – lain. Dengan demikian arah dan kebijakan pembangunan desa secara
langsung dapat berperan aktif menanggulangi kemiskinan pada level Desa. Namun
jika ada beberapa rencana kerja pembangunan karena sesuatu hal keterbatasan
dana baik yang bersumber dari pemerintah maupun swadaya masyarakat sehingga
tidak dapat terlaksana, maka akan terkaver dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa
(RKPDesa) tahun berikutnya.
Rumusan prioritas kebijakan program pembangunan desa Jadi secara detail
dikelompokkan, sebagai berikut :
A. Prioritas Program Dan Kegiatan Pembangunan Skala Desa Tahun
Anggaran 2019
1. Berdasarkan Kewenangan Hak Asal-usul Desa
Prioritas program pembangunan skala desa merupakan program
pembangunan yang sepenuhnya mampu dilaksanakan oleh desa dan
berdasarkan penilaian terhadap kebutuhan masyarakat Desa. Penilaian
tersebut meliputi atau mempertimbangkan aspek peningkatan kapasitas
penyelenggaraan pemerintahan Desa, Peningkatan kualitas dan akses
terhadap pelayanan dasar, pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur
dan lingkungan, Pengembangan ekonomi, Pemanfaatan Teknologi tepat
guna, pendayagunaan sumberdaya alam, pelestarian adat istiadat dan
sosial budaya desa, peningkatan kualitas ketertiban dan ketentraman
masyarakat desa dan peningkatan kapasitas masyarakat dan lembaga
kemasyarakatan desa. adapun Kemampuan tersebut dapat diukur dari
ketersediaan anggaran desa, kewenangan desa dan secara teknis di
lapangan desa mempunyai sumber daya.
35 | P a g e
RKPDesa Tahun Anggaran 2019 Desa Watu Tiri skala desa adalah sbb :
36 | P a g e
37 | P a g e
NOBIDANG DAN
KEGIATANTUJUAN LOKASI
1 2 3 4I Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
1. Belanja Pegawai
Meningkatkan Kesejahteraan Aparat Pemerintah Desa Guna Meningkatkan Kapasitasdan Kualitas Pelayanan Publik
Desa
2. Tunjangan dan Operasional BPD
Meningkatkan Kinerja BPD
Desa
3. (Operasional RT/RW)
Meningkatkan Peran serta RT/RW Dalam Pembangunan Desa
Desa
4. Operasional Perkantoran
Memenuhi Kebutuhan Administrasi PemerintahDesa Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat Desa
Desa
5. Peningkatan Kwalitas Sarana Dan Prasarana Pemerintah Desa
Meningkatkan Kwalitas Pelayanan Masyarakat
Desa
II Bidang Pelaksanaan Pembangunan1. Pengelolaan Dan
Pembinaan Posyandu
Peningkatan Pelayanan Posyandu Di Desa
Desa
1. Pemberian Makanan Tambahan ( PMT) Balita Dan Anak Sekolah
Meningkatkan Kwalitas Kesehatan Balita dan Anak dan Pencegahan gizi buruk Pada Anak
Desa
III Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa1. Operasional
Lembaga Kemasyarakatan Desa
Peningkatan Kapasitas Lembaga Kemasyarakatan Dalam Pembangunan Desa
Desa
2. Pembinaan LinmasMeningkatkan Keamanan Dan ketertiban Didesa
Desa
3. Penyelengaraan Forum musyawarah Tiga Pilar
Peningkatan Pemahaman Hukum Dan Keamanan Desa
Desa
4.Peningkatan Sarana Peralatan dan Perlengkapan Olahraga.
Meningkatkan Prestasi Olahraga Di Desa
Desa
IV Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa1. Fasilitasi Bimbingan teknis RT/RW
Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat Desa
Desa
2. Pendidikan dan Latihan Bimtek KPMD
Peningkatkan Kwalitas Kader –Kader Pembangunan Di desa
Desa
V Bidang Lain Yang Tak Terduga1. Penanganan
Perbaikan Sarana Dan Prasarana yang Mendesak
Memenuhi Kebutuhan Mendesak
Desa
2. Berdasarkan Kewenangan Lokal Skala Desa
Prioritas program pembangunan Lokal Skala Desa merupakan program
dan kegiatan pembangunan yang merupakan kebutuhan riil masyarakat
Desa Watu Tiri tetapi pemerintah desa tidak mampu melaksanakan. Hal ini
disebabkan pertama kegiatan tersebut secara peraturan perundangan
bukan kewenangan desa. Kedua, secara pembiayaan desa tidak mampu
membiayai karena jumlahnya terlalu besar dan yang ketiga, secara sumber
daya di desa tidak tersedia secara mencukupi, baik SDM maupun prasarana
pendukung lainnya.
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka prioritas pembangunan tersebut
akan dibawa melalui forum musyawarah perencanaan pembangunan di
tingkat kecamatan (Musrenbangcam) oleh delegasi peserta Desa Jadi yang
dipilih secara partisipatif pada forum musrenbang desa dan ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Desa.
Adapun program dan kegiatan tersebut adalah :
NO BIDANG DAN KEGIATAN TUJUAN LOKASI1 2 3 4I Bidang Pelaksanaan Pembangunan
1. Pembangunan Jalan Desa Memperlancar Arus
Lalu Lintas DesaDesa
2. Pembangunan Jalan
Kabupaten
Memperlancar Arus Lalu Lintas Desa Desa
II Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa
1. Bantuan RTLHMemberikan bantuan fasilitas sandang
Desa
2. Bantuan Sosial Warga Miskin
Memberikan Bantuan Sosial BerasSejahtera
Desa
III Bidang Lain Yang Tak Terduga
B. PRIORITAS PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN
ANGGARAN 2019
38 | P a g e
Prioritas program pembangunan Lokal Skala Desa merupakan program dan
kegiatan pembangunan yang merupakan kebutuhan riil masyarakat Desa
Watu Tiri tetapi pemerintah desa tidak mampu melaksanakan. Hal ini
disebabkan pertama kegiatan tersebut secara peraturan perundangan bukan
kewenangan desa. Kedua, secara pembiayaan desa tidak mampu membiayai
karena jumlahnya terlalu besar dan yang ketiga, secara sumber daya di desa
tidak tersedia secara mencukupi, baik SDM maupun prasarana pendukung
lainnya.
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka prioritas pembangunan tersebut
akan dibawa melalui forum musyawarah perencanaan pembangunan di
tingkat kecamatan (Musrenbangcam) oleh delegasi peserta Desa Jadi yang
dipilih secara partisipatif pada forum musrenbang desa dan ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Desa.
Adapun program dan kegiatan tersebut adalah :
NOBIDANG DAN
KEGIATANTUJUAN LOKASI
1 2 3 4I Bidang Pelaksanaan Pembangunan
1. Pembangunan Jalan Desa
(Telford)
Memperlancar
Arus Lalu Lintas
Desa
Dusun
Lengkong
Cepang II (Pate
Banggang)
2. Peningkatan Jalan
Telford ke lapen
Memperlancar Arus Lalu Lintas Desa
Penggilingan-
Pate
Banggang)3. Peningkatan Air
Minum Bersih
II Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa1. Pengadaan Bibit Sayur
2. Pelatihan UBSP
III Bidang Lain Yang Tak Terduga
39 | P a g e
C. PAGU INDIKATIF PROGRAM DAN KEGIATAN MASING-MASING BIDANG/
SEKTOR
Perkiraan anggaran yang dipergunakan untuk membiayai program &
kegiatan pembangunan skala desa adalah perkiraan pendapatan desa yang
bersumber dari Pendapatan Asli Desa dan Pendapatan Transfer Tahun 2019.
Untuk Belanja Pembangunan dibiayai melalui sumber pendapatan desa
yang berasal dari :
1. Pendapatan Asli Desa
2. Pendapatan Transfer (sesuai dengan ketentuan PP 43 Tahun 2014 dan
Peraturan Bupati nomor 21 Tentang pedoman pengelolaan keuangan
desa)
Penetapan perkiraan anggaran pada masing-masing bidang dalam
RKPDesa Tahun 2019 ini dilakukan melalui kesepakatan saat pelaksanaan
Forum Musrenbang Desa RKPDesa. Hasil kesepakatan tersebut sebagai
berikut :
Belanja Pembangunan (Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
Pelaksanaan Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan Desa, dan
Pemberdayaan masyarakat Desa) sebesar 100 % dari Total Belanja Desa yang
terbagi menjadi :
- Bidang Penyelenggaraan Pemerintah sebesar 28 %;
- Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa sebesar 70 %
- Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa sebesar 1 %
- Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa sebesar 1 %
Dengan komposisi perkiraan anggaran tersebut, diharapkan visi – misi
desa terutama bagaimana mempercepat upaya penanggulangan kemiskinan
melalui pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dapat segera terwujud. Secara
lebih rinci perkiraan anggaran belanja dalam APBDesa Tahun Anggaran 2019
tercantum pada Lampiran II Peraturan Kepala Desa Watu Tiri.
40 | P a g e
BAB VPENUTUP
Keberhasilan pelaksanaan pembangunan di tingkat desa pada dasarnya
ditentukan oleh sejauh mana komitmen dan konsistensi pemerintahan dan
masyarakat desa saling bekerjasama membangun desa. Keberhasilan pembangunan
yang dilakukan secara partisipatif mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai
pada monitoring evaluasi akan lebih menjamin keberlangsungan pembangunan di
desa. Sebaliknya permasalahan dan ketidakpercayaan satu sama lain akan mudah
muncul manakala seluruh komunikasi dan ruang informasi bagi masyarakat tidak
memadai.
Diharapkan proses penyusunan RKPDesa yang benar-benar partisipatif dan
berorientasi pada kebutuhan riil masyarakat akan mendorong percepatan
pembangunan skala desa menuju kemandirian desa. Selain itu dengan akurasi
kegiatan yang dapat dengan mudah diakses masyarakat desa, maka diharapkan
dalam proses penyusunan APBDesa seluruhnya bisa teranggarkan secara
proporsional.
Ditetapkan di : Lengkong CepangPada Tanggal : 20 September 2019KEPALA DESA WATU TIRI
STANISLAUS DUGIS, S.Fil
41 | P a g e
KABUPATEN MANGGARAI BARAT
KEPUTUSAN KEPALA DESA WATU TIRINOMOR : DWT.140/011/IX/2019
TENTANG:PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA TAHUN 2019
KEPALA DESA WATU TIRI
Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan penyusunan PerubahanRencana Kerja Pemerintah Desa Watu Tiri Tahun 2019, perlu membentuk Tim;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala Desa Watu Tiri Tentang Pembentukan Tim PenyusunPerubahan Rencana Kerja Pemerintah Desa Tahun 2019
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerahKabupaten
dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun1950 Nomor 42);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5495);3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5539);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumberdari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5558) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014tentang dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 88, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5694);
5. Peraturan Bupati Manggarai Barat Nomor 63 Tahun 2017 tentang Kewenangan DesaLingkup Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Berita Daerah KabupatenManggarai Barat Tahun 2017 Nomor 63);
7. Peraturan Desa Watu Tiri Nomor 6 Tahun 2014 Tentang RPJMDesa Tahun 2019 -2024
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU :Membentuk Tim Penyusun Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Desa Tahun 2019dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Tim sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU mempunyai tugas sebagai berikut:
1. memproses mekanisme tahapan penyusunan Perubahan RKP Desa 2019;
2. menyusun Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Desa Tahun 2019;
3. melaporkan hasil penyusunan Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Desa
Tahun 2019 kepada Kepala Desa;
4. mensosialisasikan hasil penyusunan Perubahan Rencana Kerja Pemerintah
Desa Tahun 2019 kepada masyarakat
KETIGA :Segala biaya yang timbul sebagaimana akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan pada Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2019.
KEEMPAT : Keputusan Kepala Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Lengkong Cepang
pada tanggal : 20 September 2019
KEPALA DESA WATU TIRI
STANISLAUS DUGIS, S.Fil
TEMBUSAN : disampaikan dengan hormat kepada:.
1.Camat Lembor Selatan
2.Ketua BPD Desa Watu Tiri
LAMPIRAN :
KEPUTUSAN KEPALA DESA WATU TIRI
NOMOR : NOMOR : DWT.140/011/IX/2019
TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA
TAHUN 2019
SUSUNAN KEANGGOTAAN
TIM PENYUSUN PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA
TAHUN 2019
Pembina : STANISLAUS DUGIS, S.Fil
Ketua : VALENTINUS SUHARBUN
Sekretaris : SILVESTER TITA
Anggota : 1. PHILIPUS PANJONG
2. SELVIANUS IRWAN
3. KAROLUS PANDU
4. ROFLAN SUWANDI
5. HILARIUS HANDER
6. YOHANES SELDI
7. THOMAS TORAS
KEPALA DESA WATU TIRI
STANISLAUS DUGIS, S.Fil
KEPUTUSAN KEPALA DESA WATU TIRI
KECAMATAN LEMBOR SELATAN KABUPATEN MANGGARAI BARAT
NOMOR : DWT.140/012/IX/2019
TENTANG:
PEMBENTUKAN TIM VERIFIKASI
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA TAHUN 2019
KEPALA DESA WATU TIRI,
Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan Verifikasi Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Desa Watu Tiri Tahun 2019 perlu membentuk Tim;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala Desa Watu Tiri Tentang Pembentukan Tim Verifikasi Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Desa Tahun 2019
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah (berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5694);
5. Peraturan Bupati MANGGARAI BARAT Nomor 16 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Bupati MANGGARAI BARAT Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati MANGGARAI BARAT Nomor 16 Tahun 2015 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten MANGGARAI BARAT Tahun 2017 Nomor 14 );
6. Peraturan Bupati Manggarai Barat Nomor 63 Tahun 2017 tentang Kewenangan Desa Lingkup Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Berita Daerah Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2017 Nomor 63);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : Membentuk Tim Verifikasi Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Desa Watu Tiri Tahun 2019 dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Tim sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU mempunyai tugas sebagai berikut :a. Memverifikasi Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Desa Tahun 2019b. Memverifikasi Perubahan Rencana Kegiatan dan Rencana Anggaran Biaya ;c. Melaporkan hasil Verifikasi Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Desa Tahun 2019 kepada Kepala Desa dan Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Desa Tahun 2019 kepada masyarakat.
KETIGA : Segala biaya yang timbul sebagaimana akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan pada perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2019
KEEMPAT : Keputusan Kepala Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Lengkong Cepangpada tanggal : 20 September 2019
KEPALA DESA WATU TIRI
STANISLAUS DUGIS, S.Fil
TEMBUSAN : disampaikan kepada Yth.1.Camat LEMBOR SELATAN 2.Ketua BPD Desa Watu Tiri
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA DESA WATU TIRINOMOR : DWT.140/012/IX/2019TENTANG PEMBENTUKAN TIM VERIFIKASI PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESATAHUN 2019
SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM VERIFIKASI PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA TAHUN 2019
Pembina : STANISLAUS DUGIS, S.Fil
Ketua : VALENTINUS SUHARBUN
Sekretaris : SILVESTER TITA
Anggota : 8. PHILIPUS PANJONG
9. SELVIANUS IRWAN
10. KAROLUS PANDU
11. ROFLAN SUWANDI
12. HILARIUS HANDER
13. YOHANES SELDI
14. THOMAS TORAS
KEPALA DESA WATU TIRI
STANISLAUS DUGIS, S.Fil
BERITA ACARA
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA
PENYUSUNAN PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA
DESA WATU TIRI TAHUN 2019
Pada hari ini, Jumat tanggal dua puluh tahun dua ribu sembilan belas, bertempat di Kantor DesaWatu Tiri Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat telah dilaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa Tahun 2019 dengan dihadiri oleh unsur-unsurmasyarakat sebagaimana daftar hadir terlampir, dalam rangka membahas draf RancanganPerubahan Rencana Kerja Pemerintah Desa, Desa Watu Tiri Kecamatan Lembor Selatan, KabupatenManggarai Barat Tahun 2019.
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa Tahun 2019 untuk penyusunan Perubahan RKPDesa Tahun 2019 dilaksanakan dengan proses dan tahapan sebagai berikut :Lokakarya Desa, dilaksanakan selama 1 (satu) hari yaitu pada hari Jumat tanggal dua puluhtahun dua ribu sembilan belas dengan tujuan untuk melakukan evaluasi RKP Desa Tahun2019, melakukan evaluasi RPJM Desa, Analisa keadaan darurat/kerawanan, penyusunanrancangan rencana program/kegiatan dan pagu anggaran Skala Desa Tahun 2019 sertamenyusun Rancangan Peraturan Desa tentang Perubahan RKP Desa Tahun 2019Tujuan dilaksanakannya Musrenbang Desa adalah untuk membahas dan menyepakati DraftRancangan Perubahan RKP Desa Watu Tiri Tahun 2019Materi yang dibahas, narasumber, notulen dan yang bertindak selaku unsur pimpinandalam musyawarah Desa ini adalah :
A. Agenda / Materi1. Pembahasan Rancangan Peraturan Desa tentang Rencana Kerja Pemerintah
Desa Watu Tiri Tahun 20192. Tanggapan / saran dari peserta Rapat 3. Penandatanganan Berita Acara Rapat bersama dan Nota
Kesepakatan/Kesepahaman
B. Unsur Pimpinan Rapat Bersama :Pimpinan Rapat Konsultasi : VALENTINUS SUHARBUNNotulen : Fabianus Jehani Nara Sumber : Stanislaus Dugis
Hasil Musrenbang Desa adalah Rancangan Peraturan Desa tentang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Desa Watu Tiri Tahun 2019 yang selanjutnya akan diserahkan kepada BPD untuk dibahas dalam Musyawarah BPD. Demikian Berita Acara Musrenbang Desa ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. DAFTAR PERWAKILAN PESERTA MUSRENBANG DESA PERUBAHAN RKP DESA TAHUN 2019
NO NAMA UNSUR TANDA TANGAN
1. STANISLAUS DUGIS 1.
2. FABIANUS JEHANI 2.
3. VALENTINUS SUHARBUN 3.
4. HILARIUS HANDER 4.
5. OSI NASTI 5.
6. KAROLUS PANDU 6.
7. YOHANES SELDI 7.
8. AGUSTINUS GASA 8.
9. KAROLUS PANDU 9.
10 KANISIUS GAHOR 10
11 MAKSIMUS ANTUT 11.
12 PHILIPUS PANJONG 12.
13 IGNASIUS AGUNG 13.
14 ONA MERNA 14.
15 MARSELINUS JURDIN 15.
16 BERNADUS BUWUNG 16.
17 MARSELINUS MIDUN 17.
18 18.
19 19.
Lengkong Cepang, 20 September 2019
Pimpinan Rapat Notulis
VALENTINUS SUHARBUN FERDINANDUS PAER
MENGETAHUI KEPALA DESA WATU TIRI
STANISLAUS DUGIS, S.Fil