1. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIKMASTER PLAN
KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK 2012 BAB I PENDAHULUAN1.1. LATAR
BELAKANG Kabupaten Gresik sebagai wilayah hinterland kota Surabaya
berpotensi menjadi wilayahyang berkembang. Ditinjau dari lokasinya,
Kabupaten Gresik dan Kota Surabaya memilikiwilayah ini saling
berbatasan. Hal ini berpeluang bagi Kabupaten Gresik sebagai jalur
penunjangutama aktivitas ekonomi dan jasa, serta adanya daya tarik
internal. Salah satu konsekuensiperkembangan suatu wilayah adalah
semakin meningkatnya kebutuhan akan ruang terbangununtuk menampung
berbagai jenis kegiatan. Semakin banyak kebutuhan ruang terbangun
dapatberpotensi menimbulkan konflik alih fungsi lahan, kerusakan
lingkungan, menurunkan dayadukung lingkungan, sehingga perlu
dilakukan upaya untuk menjaga, menyeimbangkan danmeningkatkan
kualitas lingkungan melalui penyediaan Ruang Terbuka Hijau yang
memadai. Sesuai dengan amanat Undang-Undang no 26 tahun 2007
Tentang Penataan Ruang,setiap kabupaten/kota diwajibkan menyediakan
sekurang-kurangnya 30% Ruang Terbuka Hijau(RTH), dimana 20%
diantaranya merupakan RTH publik dan 10% RTH privat. RTH
tersebutdimaksudkan sebagai salah satu instrumen untuk menjaga
lingkungan perkotaan yangberkelanjutan secara ekologis dengan
peningkatan nilai lahan. RTH sekaligus merupakan ruangpublik yang
memiliki manfaat rekreatif dan rasa nyaman karena faktor
estetikanya. Pemerintah Kabupaten Gresik telah memiliki landasan
hukum dalam penanganan RTHmelalui Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun
2010 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau. Dalammengimplementasikan
Peraturan Daerah ini melalui kegiatan P2KH dilakukan upaya
untukmenata RTH di Kabupaten Gresik pada tahun 2012 dengan produk
acuan sebagai arahanpenataan berupa Master Plan Kota Hijau. Program
Pengembangan Kota Hijau ini akanmengalokasikan ruang yang akan
dilindungi dan dipertahankan untuk RTH sesuai dengankebutuhan yang
didasarkan pada faktor kebutuhan RTH berdasarkan fungsi ekologi
danestetika. Diharapkan pula selanjutnya masyarakat sebagai elemen
penting pendukung,pelaksana serta pengawas pembangunan turut serta
dalam kegiatan Rencana Aksi Kota Hijau(RAKH). 1
2. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK1.2. MAKSUD,
TUJUAN DAN MANFAAT1.2.1. MAKSUD Maksud penyusunan Master Plan Kota
Hijau Kabupaten Gresik adalah menyusunpanduan penataan RTH yang
dapat dijadikan salah satu panduan bagi perwujudan pemanfaatanruang
yang serasi dan seimbang antara kawasan terbangun dan RTH, sehingga
terjaminpemanfaatan ruang yang berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan serta lingkungan yangaman, nyaman, segar, indah, dan
bersih.1.2.2. TUJUAN Tujuan Penyusunan Master Plan Kota Hijau
Kabupaten Gresik adalah untuk menjamintersedianya RTH yang Cukup di
Kabupaten Gresik khususnya di kawasan Perkotaan, sehinggaterjamin
ruang ruang yang berfungsi sebagai berikut : 1) Area pengembangan
keanekaragaman hayati; 2) Area penciptaan iklim mikro dan pereduksi
polutan; 3) Tempat rekreasi dan olahraga masyarakat; 4) Pembatas
perkembangan perkotaan ke arah yang tidak diharapkan; 5) Pengamanan
sumber daya baik alam, buatan maupun historis; 6) Penyediaan RTH
yang bersifat privat, melalui pembatasan kepadatan serta kriteria
pemanfaatannya.1.2.3. MANFAAT Kegiatan penyusunan dokumen Master
Plan Kota Hijau Kabupaten Gresik memilikifungsi dan manfaat sebagai
berikut: 1) Sebagai pedoman untuk penentuan lokasi RTH kota dan
panduan perencanaan RTH sesuai dengan tujuan yang diinginkan. 2)
Sebagai bahan untuk menetapkan kebijaksanaan pengembangan P2KH.1.3.
LANDASAN HUKUM Penyusunan Master Plan Kota Hijau Kabupaten Gresik
ini disusun dengan berdasarkanketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, meliputi: a) Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum; b) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; c) Undang-undang
Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 2
3. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK d)
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung; e)
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional; f) Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006
tentang Jalan; g) Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 Tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang
Bangunan Gedung; h) Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2002
tentang Hutan Kota; i) Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006
tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk
Kepentingan Umum; j) Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang
Peraturan Pelaksanaan Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan
untuk Kepentingan Umum; k) Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun1990
tentang Pengelolaan Kawasan Lindung; l) Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan
RTH di Kawasan Perkotaan; m) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
12/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruang
Terbuka Non Hijau Perkotaan; n) SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara
Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan; o) Peraturan Daerah
Kabupaten Gresik Nomor 10 Tahun 2010 tentang Penataan Ruang Terbuka
Hijau.1.4. RUANG LINGKUP1.4.1. RUANG LINGKUP PERENCANAAN Lokasi
Penyusunan Master Plan Kota Hijau di Kabupaten Gresik adalah
KawasanPerkotaan Kabupaten Gresik, yang meliputi 2 Kecamatan
terdiri dari: 1) Kecamatan Gresik, dan 2) Kecamatan Kebomas1.4.2.
LINGKUP PERIODE PERENCANAAN Master Plan Kota Hijau disusun dalam
lingkup periode perencanaan maksimal 20 tahunsesuai dengan RTRW
Kabupaten Gresik, dan dilakukan evaluasi secara periodik dalam
kurunwaktu setiap 5 tahun. Setelah selesainya kurun waktu 20 tahun,
Master Plan ini perlu ditinjauulang secara menyeluruh untuk
menyesuaikan perkembangan pembangunan yang berjalan.1.4.3. LINGKUP
TARGET GROUP Penyusunan Master Plan Kota Hijau di Kabupaten Gresik
ditujukan untuk PemerintahKabupaten, pihak swasta dan masyarakat,
serta para pelaku pembangunan lainnya. Pemerintah 3
4. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIKKabupaten
dapat memanfaatkan Master Plan Kota Hijau sebagai salah satu
suplemen utamadalam penetapan kebijakan pembangunan yang
berkelanjutan.1.5. KELUARAN1.5.1. DOKUMEN TEKNIS Dalam dokumen
teknis Penyusunan Masterplan Kota Hijau ini akan memuat
beberapalaporan, yaitu : a. Profil Kota/Kabupaten b. Identifikasi
dan Evaluasi RTH Perkotaan (RTH Eksisting) c. Analisa Kebutuhan RTH
Perkotaan d. Rencana Pembangunan RTH Kota e. Tabel Indikasi
Program1.5.2. ALBUM PETA Dalam album peta Penyusunan Masterplan RTH
Perkotaan disajikan dengan tingkatketelitian skala minimal 1:25.000
dalam format A1 yang dilengkapi dengan data peta digitalyang
memenuhi ketentuan sistem informasi geografis (GIS) yang
dikeluarkan oleh lembaga yangberwenang. Berikut adalah data album
peta : a. Peta eksisting RTH Perkotaan (taman, jalur hijau jalan,
sempadan sungai, jalur SUTET, dll). b. Peta RTH Perkotaan rencana
periode 20 tahun. c. Peta lokasi prioritas pembangunan RTH
Perkotaan skala 1:5.000. d. Peta tematik (topografi, geologi,
hidrologi, resapan air, dll). 4
5. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK1.6. JADWAL
PELAKSANAAN Jadwal pelaksanaan kegiatan Penyusunan Master Plan Kota
Hijau Kabupaten Gresik dalam rangka kegiatan P2KH dilaksanakan
selama 4(empat) bulan terhitung sejak awal Bulan Mei hingga akhir
Bulan Agustus 2012. Tabel 1.1 Jadwal Penyusunan Master Plan Ruang
Terbuka Hijau dan Raperbup Tentang RTH 5
6. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK1.7. TENAGA
AHLI PENDAMPING Setiap pengerjaan sebuah perencanaan memerlukan
sebuah tim sebagai pekerja/pelaksana, begitu pula dalam penyusunan
Masterplan RTH Perkotaan ini. Dalam sebuah tim didalamnya terdapat
beberapa ahli yang lebih spesifik terhadap pekerjaan apa yang akan
dilakukan, dalam hal ini yaitu perencanaan Masterplan RTH Perkotaan
yang akan melibatkan lebih kurangnya 5 tenaga tim ahli, diantaranya
yaitu : 1. Ahli Perencanaan atau perancangan Kota 2. Ahli
Arsitektur Lansekap atau Arsitektur 3. Ahli pemberdayaan Masyarakat
4. Ahli Pemetaan/Geodesi/GIS 5. Ahli Ekonomi Pembangunan 6
7. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIKMASTER PLAN
KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK 2012 BAB II MUATAN MASTER PLAN RTH
KOTA2.1. PROFIL KOTA2.1.1. BIOGEOFISIK2.1.1.1. Letak geografis
Ruang lingkup wilayah perencanaan untuk Master Plan RTH Perkotaan
berada dikawasan Perkotaan Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas,
Kabupaten Gresik. Wilayah inidipilih berdasarkan kebutuhan
perencanaan yang mengangkat tema RTH Perkotaan sebgaipemenuhan
kebutuhan RTH dalam wilayah perkotaan. Luas wilayah perencanaan
adalah 41,13km2, dengan luas wilayah Kecamatan Gresik 34,01 km2 dan
wilayah Kec Kebomas 7,12 km2.2.1.1.2. Klimatologi Kondisi
klimatologi di kawasan rencana tidak jauh berbeda dengan iklim
wilayahpesisir Kabupaten Gresik pada umumnya. Salah satu komponen
iklim yang sangat berpengaruhyaitu curah hujan. Berdasarkan data
dari laporan Gresik Dalam Angka tahun 2009, diketahuijumlah curah
hujan pada wilayah perencanaan seperti yang telihat dalam tabel dan
grafik dibawah ini. Tabel 2.1. Kondisi curah hujan di Kabupaten
Gresik 2009 Curah Hujan Hari Hujan Rata-Rata Per No Bulan (mm)
(Hari) Hari (mm) 1 Januari 136 12 11,33 2 Februari 200 13 15,38 3
Maret 322 8 40,25 4 April 97 6 16,17 5 Mei 63 6 10,50 6 Juni 25 2
12,50 7 Juli 7 2 3,50 8 Agustus - - - 9 September 55 2 27,50 10
Oktober - - - 11 November 57 2 28,50 12 Desember 83 7 11,86 Jumlah
1.045 60 17,42 Sumber : Kab Gresik Dalam Angka 2010 7
8. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK Gambar 2.1.
Grafik Curah Hujan Kabupaten Gresik Sumber : Kab Gresik Dalam Angka
2010 Dari tabel dan grafik di atas terlihat bahwa curah hujan dan
rata-rata per hari tertinggiterjadi pada Bulan Maret yaitu sebesar
322 dengan rata-rata perhari sebesar 40,25 mm.sedangkan hari hujan
terbanyak terjadi pada Bulan Februari yaitu sebanyak 13
hari.2.1.1.3. Topografi Secara keseluruhan kondisi topografi
wilayah perencanaan sama dengan kondisitopografi Kota Gresik pada
umunya yaitu berada pada kemiringan 0 2%, dan sebagian
kecilmempunyai kelerengan 3 15 %, dan 16 40 %. Hal ini menunjukkan
bahwa wilayahperencanaan termasuk daratan yang relatif datar.
Kondisi kelerengan ini memudahkanpemanfaatan wilayah perencanaan
untuk berbagai jenis peruntukan ruang.2.1.1.4. Jenis tanah Hampir
seluruh bagian wilayah perencanaan Kec. Gresik Kec. Kebomas
memiliki jenistanah Aluvial. Namun pada bagian daerah pegunungan
Kapur, wilayah perencanaan memilikitanah relatif kurang subur.
Adapun kedalaman efektif tanah lebih dari 90 cm. 8
9. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK Gambar 2.2.
Peta Kondisi TopografiSumber: RDTR dan ZR Kota Gresik 2008,
diupdate Citra 2011 9
10. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK Gambar
2.3. Peta Kondisi GeologiSumber: RDTR dan ZR Kota Gresik 2008,
diupdate Citra 2011 10
11. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK2.1.1.5.
Geologi Berdasarkan Peta Geologi Kabupaten Gresik, susunan satuan
batuan atauLithostratigrafi di wilayah pesisir dan pulau-pulau
kecil Kabupaten Gresik, seperti terlihatseperti pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Kolom Susunan Satuan Batuan Kabupaten Gresik Umur Satuan
Batuan Kolom Litho-Stratigrafi Deskripsi/KeteranganK HOLOSEN/
ENDAPAN ALUVIAL, Kerakal, kerikil, pasir, lumpur/U RESEN PANTAI DAN
DELTA lempung mengandung cangkangA fossilR PLEISTOSEN FORMASI
BATUAN Batupasir PerselinganT KABUH GUNUNG kerikilan, kasar, lava,
breksiE API konglomeratan, dan tuff,R BALIBAK kemas terbuka, khusus
di khusus di pesisir Pulau Bawean Gresik FORMASI Batupasir tufan
berlapis baik PULANGAN bersisipan konglomeratan, terdapat di
Pesisir GresikT MIOSEN FORMASI Batulempung BatupasirE AKHIR LIDAH
biru sisipan batu kwarsa sisipanR FORMASI pasir lempungan
batulempungS KEPONGAN terdapat di di PulauI wilayah pesisir BaweanE
GresikR MIOSEN FORMASI FORMASI Batugamping Batugamping TENGAH
MADURA GELAM terumbu di terumbu dan Pesisir Gresik klastik di Pulau
BaweanSumber : RZWP Kab Gresik, 2010 Berdasarkan tabel satuan
bantuan Kabupaten Gresik, dapat diketahui bahwa susunanbatuan di
kawasan wilayah perencanaan, pesisir Kecamatan Ujung Pangkah
termasuk jenissatuan Endapan Aluvial, Pantai Dan Delta yang
tersusun dari kerikil, pasir dan lumpur. 11
12. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK2.1.1.6.
Hidrologi Kali Lamong merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai
(DAS) Brantas yang mengalirdi wilayah Kabupaten Gresik mulai dari
Kecamatan Balongpanggang dan bermuara diKecamatan Kebomas. Kali
Lamong merupakan jenis kali banjir yang mempunyai fluktuasi
debitsangat besar antara musim penghujan dan musim kemarau,
sehingga pada musim penghujansering terjadi banjir di daerah
sekitar sungai, sedangkan pada musim kemarau debit air sangatkecil
bahkan didaerah tertentu kering, kualitas air sangat dipengaruhi
oleh intrusi air laut. Selainkali Lamong Ada beberapa sungai yang
terdapat di wilayah perencanaan antara lain Kali Indro,Kali Tutup
Timur, Kali Tutup Barat, Kali Towo, Kali Roomo, dan Kali Tenger.
Pada wilayah Utara Kota, berbatasan dengan Kecamatan Manyar
terdapat Telaga Ngipikyang saat ini telah dimanfaatkan sebagai
obyek wisata Giri Wana Tirta, letaknya di sekitarkompleks Kawasan
Industri Gresik dan Petrokimia Gresik. Air di telaga ini dapat
jugadimanfaatkan sebagai cadangan sumber air baku untuk kebutuhan
air bagi Kota Gresik.2.1.1.7. Daerah resapan air Daerah peresapan
air berupa ruang-ruang terbuka hijau di Kecamatan Gresik
danKecamatan Kebomas. Penggunaan lahan untuk Ruang Terbuka Hijau di
Kecamatan Gresik adalah89,39 Ha atau sebesar 16,14 % dari total
penggunaan lahan dengan penjabaran 4,59 % berupamakam, 0,91 %
kolam, 7,75 % lahan kosong, 2,88 % belukar. Sementara itu, di
KecamatanKebomas penggunaan lahan untuk Ruang Terbuka Hijau adalah
562,17 Ha atau sebesar 18,7 %dari total penggunaan lahan dengan
penjabaran 0,18 % berupa makam, 1,99 % kolam, 0,92 %lahan kosong,
14,21 % belukar, 0,22 % tanah urug dan 1,19 % tambang kapur. Jadi,
total RuangTerbuka Hijau di wilayah perencanaan adalah 651,56 Ha
atau sebesar 18,3 % dari totalpenggunaan lahan. 12
13. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIKGambar 2.4.
Peta Kondisi Hidrologi Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas
Sumber: RDTR dan ZR Kota Gresik 2008, diupdate Citra 2011 13
14. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK2.1.1.8.
Kependudukan Adapun kondisi kependudukan yang diidentifikasi
meliputi kondisi nyata atau faktualjumlah dan perkembangan
penduduk, kepadatan penduduk, dan komposisi penduduk. Masing-masing
kondisi kependudukan tersebut dijabarkan lebih lanjut pada sub bab
dibawah ini.A. Jumlah penduduk Pertumbuhan penduduk di suatu
wilayah sangat mempengaruhi kegiatan apa saja yangada di dalam
wilayah tersebut. Pada wilayah studi terdaftar jumlah penduduk dan
kepadatanpenduduk yang diperoleh dari Kabupaten Gresik Dalam Angka
2011 serta di dukung oleh RDTRKecamatan Gresik dan Kecamatan
Kebomas Tahun 2008 yang diupdate. Berikut adalah tabelyang
menyatakan jumlah penduduk di wilayah studi. Tabel 2.3. Jumlah
Penduduk Wilayah Perencanaan Nama Kec. Laki-laki Perempuan Jumlah
Kec. Gresik 45.880 45.266 91.146 Kec. Kebomas 48.410 47.018 95.428
Total 94.290 92.284 186.574 Sumber : Kecamatan Kabupaten Gresik
Dalam Angka, 2011Dari tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah
penduduk pada kedua kecamatan perkotaan inihampir sebanding, dengan
jumlah penduduk di Kecamatan Kebomas lebih besar.B. Sebaran
penduduk Besarnya jumlah penduduk di suatu wilayah dibandingkan
dengan luas wilayah yanginteraksinya menunjukkan besarnya tingkat
kepadatan penduduknya, sedangkan seberapabesar jumlah penduduk yang
dapat ditampung dalam suatu wilayah akan menunjukkanseberapa besar
daya tampung wilayah terhadap jumlah penduduk. Penduduk di
wilayahperencanaan saat ini cenderung untuk mengelompok pada daerah
yang mempunyai tingkatketersediaan sarana dan prasarana yang
lengkap. Tabel 2.4. Sebaran dan Kepadatan Penduduk Luas Kec. Jumlah
Rumah Nama Kec. Jumlah Penduduk (Km2) Tangga Kec. Gresik 5,54
16.486 84.092 Kec. Kebomas 30,06 23.972 95.594 Total 35,60 40.458
179.686 Sumber : Kecamatan Kabupaten Gresik Dalam Angka, 2011
14
15. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK C. Laju
pertumbuhan penduduk Komposisi penduduk yang diidentifikasi
meliputi struktur penduduk berdasarkan jenis kelamin dan mata
pencaharian. 1) Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Berikut
adalah jumlah penduduk menurut jenis kelamin (laki-laki dan
perempuan) yang terdapat pada Kec. Gresik Kec Kebomas. Tabel 2.5.
Jumlah Penduduk Menutut Jenis Kelamin Nama Kec. Laki-laki Perempuan
Jumlah Kec. Gresik 42.459 41.633 84.092 Kec. Kebomas 48.538 47.056
95.594 Total 90.997 88.689 179.686 Sumber : Kecamatan Kabupaten
Gresik Dalam Angka, 2011 2) Jumlah Penduduk Menurut Mata
Pencaharian Berikut adalah jumalah penduduk menurut matan
pencaharian (pertanian, industri, konstruksi, perdagangan,
angkutan, jasa, dll) yang terdapat pada Kec. Gresik Kec Kebomas.
Tabel 2.6. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Nama Kec.
Pertanian Industri Konstr. Perdag. Angkutan Jasa lainnya Kec.
Gresik 1.792 5.092 241 3.985 232 17.720 9.261 Kec. Kebomas 1.271
19.282 108 2.768 480 1.242 2.108 Total 3.063 24.374 349 6.753 712
18.962 11.369 Sumber : Kecamatan Kabupaten Gresik Dalam Angka, 2011
2.1.2. EKONOMI 2.1.2.1. Perkembangan ekonomi makro Produk Domestik
Regional Bruto Atas Dasar Berlaku pada Kabupaten Gresik dapat
dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.7. PDRB Kab Gresik Menurut
lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah) TahunNo
Sektor 2006 2007 2008 2009 20101 Pertanian 2,551,959.76
2,779,817.89 3,190,366.47 3,498,945.33 3,892,798.01 Pertambangan/
619,418.81 662,336.36 737,741.92 949,553.67 1,006,361.65
Penggalian2 (Sub sektor ) 619,418.81 662,336.36 737,741.92
758,397.32 762,759.72 Penggalian Industri3 12,444,323.56
14,391,968.14 16,954,065.65 18,858,856.90 20,557,722.58 Pengolahan
Listrik, Gas & Air4 366,934.28 398,639.14 424,441.53 448,796.40
515,986.99 Bersih Bangunan/Kons5 331,928.30 367,109.02 425,258.87
506,292.68 653,764.51 truksi 15
16. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK TahunNo
Sektor 2006 2007 2008 2009 2010 Perdagangan,6 Hotel &
3,695,473.29 4,500,508.16 5,489,378.98 6,323,074.18 7,672,680.96
Restoran Angkutan &7 587,280.43 700,078.15 846,006.71
976,426.78 1,083,579.93 Komunikasi Keuangan,8 Persewaan &
812,959.93 914,546.41 1,048,005.69 1,154,807.12 1,325,390.74 Jasa
Pers9 Jasa-jasa 1,117,004.38 1,296,268.81 1,595,023.51 1,828,325.37
2,050,596.35 Jumlah 22,487,282.74 26,031,272.08 30,710,289.32
34,545,078.43 38,758,881.71 Sumber : PDRB Kabupaten Gresik, BPS,
2012 2.1.2.2. Peranan ekonomi daerah terhadap ekonomi nasional
Berdasarkan data PDRB Kabupaten Gresik, penambangan/galian memiliki
jumlah yang bukan mendominasi pemasukan bagi KabupatenGresik karena
daerah penghasil tambang galian hanya tersebar di beberapa desa.
Sehingga tidak memberi sumbangan yang terlalu tinggi bagi wilayah
Gresik. Bila dibandingkan dengan data PDRB Jawa Timur dapat dilihat
pada tabel di berikut. Tabel 2.8. PDRB Jawa Timur Menurut lapangan
Usaha Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah) TahunNo Sektor 2006
2007 2008 2009 2010 1 Pertanian 80,910,218.45 89,627,587.45
102,815,940.42 112,233,859.16 122,623,967.68 Pertambangan
10,036,669.96 11,651,721.50 13,811,999.33 15,275,669.63
17,030,742.77 /Penggalian 2 (Sub sektor) 7,939,824.22 9,014,660.93
10,649,045.16 11,442,223.03 12,083,968.52 Penggalian Industri 3
137,966,414.65 154,363,456.10 176,922,161.82 193,256,482.06
214,024,729.77 Pengolahan Listrik, Gas & 4 7,030,764.09
8,546,731.79 9,789,252.59 10,625,414.01 11,768,641.20 Air Bersih
Bangunan/Kon 5 19,105,282.57 21,100,431.35 24,142,668.27
27,552,354.80 34,993,979.71 struksi Perdagangan, 6 Hotel &
128,690,339.40 150,733,654.30 177,014,046.59 195,184,787.50
229,404,871.55 Restoran Angkutan & 7 25,290,593.23
28,576,726.61 32,649,780.82 37,785,346.57 42,947,758.98 Komunikasi
Keuangan, 8 Persewaan & 21,771,304.34 25,255,804.60
29,734,777.58 33,145,827.89 38,055,173.52 Jasa Pers 9 Jasa-jasa
41,485,367.02 47,125,768.21 54,511,047.19 61,787,816.10
67,605,907.67 Jumlah 472,286,953.70 536,981,881.91 621,391,674.61
686,847,557.72 Sumber : PDRB Jawa Timur, BPS, 2012 16
17. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK2.1.3.
SARANA DAN PRASARANA2.1.3.1. Sarana pendidikan Sarana pendidikan di
kawasan perencanaan tersebar di titik permukiman.
Pesebaranfasilitas pendidikan di wilayah perencanaan dapat dilihat
dalam tabel berikut. Tabel 2.9. Jumlah Fasilitas Pendidikan Negeri
Swasta Nama Kec. TK SD SMP SMA/ PT TK SD/ SMP/ SMA/ PT SMK MI MTs
SMK/ MA Kec. Gresik - 16 4 1 5 13 24 9 10 7 Kec. Kebomas - 20 2 1 -
29 12 6 5 1 Total - 36 6 2 5 42 36 15 15 8 Sumber : Kecamatan
Kabupaten Gresik Dalam Angka, 20112.1.3.2. Sarana kesehatan Sarana
kesehatan yang di wilayah perencanaan umumnya berada di pusat
pelayanan.Beberapa sarana kesehatan ditunjang dengan ketersediaan
apotik. Tabel 2.10. Jumlah Fasilitas Kesehatan Rumah Puskesmas
Prak. Nama Kec. RSU Sakit Poliklinik Puskesmas Apotek Pembantu
Dokter Bersalin Kec. Gresik 1 3 3 2 1 24 13 Kec. Kebomas 1 1 7 2 7
22 8 Total 2 4 10 4 8 46 21Sumber : Kecamatan Kabupaten Gresik
Dalam Angka, 20112.1.3.3. Sarana Peribadatan Sarana peribadatan
yang di wilayah perencanaan umumnya berada tersebar di
kawasanpermukiman. Jumlah dan jenis sarana peribadatan dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.Mayoritas tempat ibadah adalah
surau/langgar pada skala administrasi pemerintahan terkecil
ditingkat RW/RT. Tabel 2.11. Jumlah Fasilitas Peribadatan Surau/
Nama Kec. Masjid Gereja Pura Vihara Langgar Kec. Gresik 34 185 5 1
1 Kec. Kebomas 55 260 1 - - Total 89 445 6 1 1 Sumber : Kecamatan
Kabupaten Gresik Dalam Angka, 2011 17
18. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK2.1.3.4.
Sarana Prasarana Transportasi Prasarana dan sarana transportasi di
Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas padaumumnya cukup baik.
Kondisi dan panjang jalan serta jumlah dan jenis kendaraan
bermotorpada kedua wilayah tersebut dapat dilihat pada tabel
dibawah ini. Tabel 2.12. Panjang Jalan menurut Jenis Permukaannya
(Km) Jalan Cor/ Jalan Jalan Nama Kec. Jalan Aspal Jumlah Paving
Diperkeras Tanah Kec. Gresik 28,40 7,80 - - 36,20 Kec. Kebomas
40,50 68,00 - - 108,50 Total 68,90 75,80 - - 144,70 Sumber :
Kecamatan Kabupaten Gresik Dalam Angka, 2011 Tabel 2.13. Jumlah
Kendaraan Bermotor Roda Empat (Unit) Nama Kec. Bus Truk Pick up
Sedan Minibus Kec. Gresik 36 150 165 84 Kec. Kebomas 81 364 216 174
378 Total 81 400 366 339 462 Sumber : Kecamatan Kabupaten Gresik
Dalam Angka, 20112.1.3.5. Prasarana Telekomunikasi Prasarana
komunikasi yang ada di wilayah perencanaan yaitu wartel dan warnet,
untukmelayani wilayah permukiman. Jumlah kedua jenis sarana
tersebut pada wilayah masing-masingkecamatan dapat dilihat pada
tabel dibawah ini. Tabel 2.14. Jumlah Warnet dan Wartel (Unit) Nama
Kec. Warnet Wartel Kec. Gresik 41 14 Kec. Kebomas (NA) (NA) Total
41 14 Sumber : Kecamatan Kabupaten Gresik Dalam Angka, 2011 18
19. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK2.2.
IDENTIFIKASI DAN EVALUASI RTH KOTA2.2.1. RUANG TERBUKA HIJAU
KOTA2.2.1.1. Penggunaan Lahan Kota Secara makro, penggunaan lahan
di Kecamatan Gresik dan Kebomas cukup berbeda.Kecamatan Gresik yang
merupakan kota lama didominasi oleh permukiman, perdagangan
danjasa, sedangkan Kecamatan Kebomas umumnya didominasi oleh
industri dan banyaknya lahanyang belum terbangun. Beberapa
penggunaan lahan yang dapat diidentifikasi di wilayahperencanaan
antara lain : 1. Perumahan/Permukiman Saat ini, kejenuhan yang
terdapat di Kecamatan Gresik adalah karena padatnya permukiman yang
ada di sana, sehingga banyak tumbuh permukiman baru di Kecamatan
Kebomas yang memanfaatkan lahan-lahan kosong dan lahan-lahan bekas
galian industri. Kawasan perumahan ini umumnya berkembang secara
linier mengikuti pola jaringan jalan yang ada. Perumahan kepadatan
tinggi terdapat di pusat Kota Gresik yaitu di sepanjang jl. Usman
Badar, Jl. G. Suryo, Jl. Sindujoyo, Jl. Kh. Kholil, Jl. Wahid
Hasyim, Jl. Fikih Usman, Jl. Pasar Baru, Jl. Kyai Arem-arem, Jl.
Abd. Karim, Jl. Santri, Jl. Hakim Kayat, Jl. Thamrin, Jl. Malik
Ibrahim, Jl. AK. S Tubun, Jl. Pahlawan dan Jl. Harun Tohir. Jenis
perumahan di wilayah perencanaan berupa perumahan permanen
(bangunan- bangunan perumahan lama dan baru). Perumahan baru banyak
berkembang di luar pusat perkotaan menempati lahan kering maupun
bekas galian industri Semen Gresik, antara lain berkembang di
Kelurahan Kembangan Perumahan Griya Kembangan (bekas galian),
Perumahan Graha Kembangan Asri, Perumahan Gresik Kota Baru, Bakti
Pertiwi, Sidorukun Indah, Kelurahan Suci Perumahan Suci Permai,
Kelurahan Sidomukti, dan Kelurahan Kedanyang, Perumahan Griya
Kedanyang Giri. Penggunaan lahan untuk perumahan/permukiman di
Kecamatan Gresik adalah sebesar 292,37 Ha atau sekitar 52,77 % dari
total penggunaan lahan, sedangkan di Kecamatan Kebomas adalah
509,27 Ha atau sebesar 16,94 % dari total penggunaan lahan. 2.
Perdagangan dan Jasa Kegiatan perdagangan dan jasa banyak dijumpai
di pusat Kota Gresik, yaitu di sepanjang Jl. Usman Badar, Jl. G.
Suryo, Jl. Sindujoyo, Jl. Kh. Kholil, Jl. Santri, Jl. Malik
Ibrahim, Jl. Pahlawan dan Jl. Jagung Suprapto (sepanjang jalan
Kolektor Primer). Bentuk kegiatan perdagangan dan jasa ini di
antaranya adalah pertokoan, toko, warung, bengkel (bengkel truk,
bengkel sepeda motor dan mobil), pasar, plasa pedakang kaki lima,
perdagangan barang bekas, dan wartel. Saat ini kegiatan tersebut
juga mulai berkembang di sepanjang 19
20. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK Jalan
Arteri di wilayah Kecamatan Kebomas, yaitu Jalan Dr. Wahidin Sudiro
Husodo, Jalan R.A. Kartini dan Jalan Pahlawan. Penggunaan lahan
untuk kegiatan perdagangan dan jasa di Kecamatan Gresik adalah 4.11
Ha atau sebesar 0,74 % dari total penggunaan lahan, sedangkan di
Kecamatan Kebomas adalah 5.03 Ha atau sebesar 0,17 % dari total
penggunaan lahan.3. Perkantoran Saat ini pusat perkantoran
pemerintahan Kota Gresik berada di Bunder yang terletak Kecamatan
Kebomas. Beberapa kantor pemerintahan yang ada di kawasan Bunder
ini sebelumnya berada di sekitar alun-alun kota, namun pembangunan
di Gresik yang semakin dinamis menyebabkan beberapa perkantoran
yang mengitari alun-alun tersebut semakin sumpek dan perlu di
pindahkan ke lokasi yang baru yang lebih luas. Berkembangnya Bunder
juga merupakan dampak dari perkembangan infrastruktur kota yang
semakin cepat, sehingga Kawasan Kebomas yang dulu merupakan RTH
telah menjadi kawasan yang ramai hingga ke Bunder. Penyebaran
perkantoran pemerintahan ini terdapat di sepanjang Jalan Dr.
Wahidin Sudiro Husodo salah satunya kantor pemda yang berdampingan
dengan Rumah Sakit Umum Gresik yang lebih dulu pindah. Gambar 2.5.
Kompleks Pemerintahan Kabupaten Gresik Penggunaan lahan untuk
kegiatan perkantoran di Kecamatan Gresik adalah 2.25 Ha atau
sebesar 0,41 % dari total penggunaan lahan, sedangkan di Kecamatan
Kebomas adalah 12,56 Ha atau sebesar 0,42 % dari total penggunaan
lahan.4. Industri dan Pergudangan Kegiatan industri dan pergudangan
banyak tersebar di Kecamatan Kebomas dan masing- masing industri
membentuk kawasan tersendiri. Kegiatan industri dan pergudangan
yang terdapat di Kecamatan Kebomas ini umumnya berada di daerah
pesisir karena dekat dengan pelabuhan serta berada di sepanjang Jl.
Kapten Dharmo sugondo dan Jl. Mayor Sungkono. Selain itu, beberapa
industri besar juga terdapat di tengah kota, yaitu PT. Semen
Gresik, PT. Petrokimia dan Kawasan Industri Gresik. Pada umumnya
industri- 20
21. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK industri
besar tersebut telah memiliki fasilitas yang cukup lengkap di
lingkungannya untuk menunjang kinerja karyawannya. Namun saat ini
kegiatan operasional PT. Semen Gresik sudah dipindahkan ke wilayah
Tuban sehingga kawasan industri tersebut sudah tidak berfungsi
sepenuhnya. Penggunaan lahan untuk kegiatan industri dan
pergudangan di Kecamatan Gresik adalah 138,57 Ha atau sebesar 25 %
dari total penggunaan lahan, sedangkan di Kecamatan Kebomas adalah
661,08 Ha atau sebesar 22 % dari total penggunaan lahan.5. Ruang
Terbuka Hijau (RTH) Dari keseluruhan wilayah perencanaan,
ketersediaan RTH di Kecamatan Gresik sangat minim jika dibandingan
dengan Kecamatan Kebomas. Beberapa bentuk RTH yang terdapat di
wilayah perencanaan adalah makam, kolam, belukar, lahan-lahan
kosong, tanah urug dan tambang kapur. Selain itu, beberapa bentuk
RTH di Kecamatan Gresik yang dapat diidentifikasi karena sudah
memiliki fungsi antara lain adalah RTH di lingkungan PT. Petrokimia
dan PT. Semen Gresik, seperti lapangan sepakbola dan golf,
taman-taman kota, RTH di sepanjang jalur pipa gas, dan alun-alun,
sedangkan di Kecamatan Kebomas adalah taman-taman kota dan
taman-taman lingkungan. Penggunaan lahan untuk RTH di Kecamatan
Gresik adalah 89,39 Ha atau sebesar 16,14 % dari total penggunaan
lahan dengan penjabaran 4,59 % berupa makam, 0,91 % kolam, 7,75 %
lahan kosong, 2,88 % belukar. Sementara itu, di Kecamatan Kebomas
penggunaan lahan untuk RTH adalah 562,17 Ha atau sebesar 18,7 %
dari total penggunaan lahan dengan penjabaran 0,18 % berupa makam,
1,99 % kolam, 0,92 % lahan kosong, 14,21 % belukar, 0,22 % tanah
urug dan 1,19 % tambang kapur. Jadi, total Ruang Terbuka Hijau di
wilayah perencanaan adalah 651,56 Ha atau sebesar 18,3 % dari total
penggunaan lahan. Gambar 2.6. Beberapa Ruang Terbuka Hijau di
Kecamatan Gresik 21
22. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK Gambar
2.7. Beberapa Bentuk Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Kebomas6.
Fasilitas Umum dan Sosial Fasilitas umum dan sosial yang tersebar
di wilayah perencanaan antara lain adalah fasilitas pendidikan,
kesehatan, peribadatan, olahraga, serta fasilitas pelayanan umum
lainnya seperti jaringan listrik, air dan telepon. Penggunaan lahan
untuk fasilitas umum dan sosial di Kecamatan Gresik adalah 15,26 Ha
atau sebesar 2,75 % dari total penggunaan lahan, sedangkan di
Kecamatan Kebomas adalah 7,62 Ha atau sebesar 0,25 % dari total
penggunaan lahan.7. Pertanian/Tanah Sawah Perubahan penggunaan
lahan dalam kurun waktu dekade terakhir dari lahan persawahan
menjadi kawasan terbangun perkotaan mengakibatkan makin sempitnya
lahan persawahan perkotaan. Penggunaan lahan untuk pertanian/tanah
sawah hanya terdapat di Kecamatan Kebomas, yaitu sebesar 215,37 Ha
atau sebesar 7,16 % dari total penggunaan lahan.8. Ladang Hal yang
sama pada lahan pertanian terjadi pula pada perladangan perkotaan.
Penggunaan lahan untuk ladang hanya terdapat di Kecamatan Kebomas,
yaitu sebesar 303,85 Ha atau sebesar 10,11 % dari total penggunaan
lahan.9. Perkebunan/Tegalan Penggunaan lahan untuk kebun hanya
terdapat di Kecamatan Kebomas, yaitu sebesar 132,26 Ha atau sebesar
4,40 % dari total penggunaan lahan. 22
23. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK10.
Perikanan/Tambak Tambak merupakan areal penggenangan permanen yang
telah mendapat campur tangan manusia, baik berupa kolam air tawar
maupun air laut. Penggunaan lahan perikanan/tambak ini banyak
terdapat di Kecamatan Kebomas, yaitu seluas 596,80 Ha atau sebesar
19,85 % dari total penggunaan lahan, sedangkan di Kecamatan Gresik
hanya seluas 12,07 Ha atau sebesar 2,18 % dari total penggunaan
lahan.11. Lahan Bekas Tambang PT Semen Gresik Peruntukan
lahan-lahan bekas hak pakai PT. Semen Gresik ada yang diperpanjang,
sudah berakhir haknya dan atau yang sudah beralih haknya.
Lahan-lahan bekas Hak Pakai PT. Semen Gresik ini, di wilayah
perencanaan berada di wilayah kecamatan Kebomas. Berikut ini akan
disajikan data, lahan-lahan bekas penambangan, status kepemilikan
dan status penggunaannya. 23
24. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK Tabel
2.15. Daftar Inventarisasi Hak Pakai PT. Semen Gresik (Persero)
yang Sudah Berakhir, Belum Berakhir dan Beralih Hak Atas Tanahnya
Luas yang Luas yang Luas yang Letak Tanah sudah berakhir
Diperpanjang sudah beralihNo. Keterangan Desa/Kel (Kecamatan)
haknya Haknya haknya (Ha) (Ha) (Ha)1 Gulomantung (Kebomas) 0,5000
TN bekas Yasan, berakhir 10-5-2004 belum diperpanjang2 Gulomantung
(Kebomas) 0,0200 TN bekas Yasan, berakhir 10-5-2004 diperpanjang 20
tahun berakhir 30-1-2024 SK Kakan Gresik tgl. 15-12-2004 No.
02-530.2.35.20043 Giri (Kebomas) 8,6900 TN bekas Yasan, berakhir
21-12-2004, diperpanjang 20 tahun berakhir 30-1-2024 SK Kakanwil
tgl. 7-1-2004 No. 02-530.2.35.20044 Sidomukti (Kebomas) 1,6800 TN
bekas Yasan, berakhir 10-5-2004, diperpanjang 20 tahun berakhir
30-1-2024 SK Kakanwil tgl. 7-1-2004 No. 03-530.2.35.20045 Sidomukti
(Kebomas) 3,5400 TN bekas Yasan, berakhir 30-1-2004, diperpanjang
20 tahun berakhir 30-1-2024 SK Kakanwil tgl. 7-1-2004 No.
03-530.2.35.20046 Ngargosari (Kebomas) 1,6205 TN bekas Yasan,
diperpanjang 20 tahun s/d 30-1-2024 SK Kakanwil BPN tgl. 7-1-2004
No. 01-530.2.35.20047 Ngargosari (Kebomas) 2,1205 TN bekas Yasan,
diperpanjang 20 tahun s/d 30-1-2024 SK Kakanwil BPN tgl. 7-1-2004
No. 01-530.2.35.20048 Ngargosari (Kebomas) 1,1595 TN bekas Yasan,
diperpanjang 20 tahun s/d 30-1-2024 SK Kakanwil BPN tgl. 7-1-2004
No. 01-530.2.35.20049 Ngargosari (Kebomas) 0,6930 TN bekas HM No.
17, diperpanjang 20 tahun s/d 30-1-2024 SK Kakanwil BPN tgl.
7-1-2004 No. 01-530.2.35.200410 Ngargosari (Kebomas) 7,2335 TN
bekas HM No. 10,11,12,13,15 dan sebagian 16 diperpanjang 20 tahun
s/d 30-1-2024 SK Kakanwil BPN tgl. 7-1-2004 No. 01- 530.2.35.200411
Ngargosari (Kebomas) 11,3200 TN bekas Yasan, diperpanjang 20 tahun
s/d 30-1-2024 SK Kakanwil BPN tgl. 7-1-2004 No. 01-530.2.35.200412
Kembangan (Kebomas) 23,5800 Sudah dipecah menjadi P6 dan
P7/Kembangan 24
25. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK Luas yang
Luas yang Luas yang Letak Tanah sudah berakhir Diperpanjang sudah
beralih No. Keterangan Desa/Kel (Kecamatan) haknya Haknya haknya
(Ha) (Ha) (Ha) 13 Kembangan (Kebomas) 16,6300 Jangka waktu 10 tahun
s/d 30-8-2004 (belum diperpanjang) SK Kakan Pertanahan Kab. Gresik
menjadi 5 bidang (P24 Luas 18,825 m untuk RTH dan Mushola, P25 Luas
52,239 m untuk RTH dan makam, P26 Luas 37,963 m untuk RTG, P27 Luas
11,418 m untuk jalan tambang dan rencana jalan kabupaten, P28 Luas
46,288 m untuk resapan air. 14 Kembangan (Kebomas) 6,9550 P7 sudah
dipecah menjadi B2 s/d No... atas nama PT. Swadaya Graha yang
kemudian dipecah menjadi 328 bidang. 15 Kembangan (Kebomas) 23,6000
Berakhir tanggal 8-5-2004, kemudian diperpanjang dengan Kep. Ka.
BPN No. 16/HP/BPN RI/2006 tanggal 29-09-2006 16 Sidomoro (Kebomas)
0,9200 TN DI 301 : 1784/II/i/97 17 Klangonan (Kebomas) 18,1200 TN
bekas Yasan, diperpanjang dengan SK Ka BPN No. 12/HP/BPN/04 tgl
3-3-2004 (20 Tahun) berakhir 03-11-2023Sumber : PT Semen Gresik,
Tahun 2008. 25
27. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIKGambar 2.8.
Peta Penggunaan Lahan Eksisting Kecamatan Gresik dan Kecamatan
Kebomas Sumber: RDTR dan ZR Kota Gresik 2008, diupdate Citra 2011
27
28. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK2.2.1.2.
Identifikasi jenis RTH Perkotaan Pola sebaran RTH yang terdapat di
kawasan Kota Gresik yaitu berpola scattered(tersebar). Sebaran RTH
tersebut dapat dilihat pada gambar berikut. Berdasarkan
distribusinyamaka dapat diketahui bahwa tanah kering masih
mendominasi sebagian besar pemanfaatanlahan wilayah Kota Gresik,
sawah sebagian di Kecamatan Manyar dan Kebomas, sedangkanlapangan
olahraga banyak terdapat di Kecamatan Gresik antara lain lapangan
sepak bola,lapangan golf, lapangan tenis. Gambar 2.9. Eksisting
Persebaran RTH di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas Sumber:
NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008 Dari persebarannya di Kecamatan
Gresik dan Kecamatan Kebomas, lokasi-lokasi RTHadalah sebagai
berikut:A. Ruang Terbuka Hijau Publik Identifikasi jumlah Ruang
Terbuka Hijau (RTH) Publik yang terdapat di Kota Gresik berdasarkan
kondisi eksisting, dikelompokkan berdasarkan jenisnya. Jenis-jenis
RTH tersebut diantaranya yaitu taman kota; taman rekreasi;
bukit/pegunungan; jalur hijau: jalur hijau sempadan sungai, jalur
hijau sempadan rel kereta api, jalur hijau tegangan tinggi; RTH
pemakaman; parkir terbuka, dan lapangan olahraga. 28
29. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK A.1. RTH
Kawasan Taman Kota dan Lingkungan RTH taman kota adalah taman yang
ditujukan untuk melayani penduduk satu kota atau bagian wilayah
kota. Taman kota memiliki fungsi ekologis, rekreatif, estetis, dan
olahraga (terbatas).Gambar 2.10. RTH Taman Kota dan Taman Bermain
di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas Sumber: NSPM RTH
Kabupaten Gresik, 2008 Tabel 2.17. RTH Taman Kota di Kota Gresik
Luas No Nama Taman Kota Lokasi/Alamat Penanggung Jawab (Ha) Taman
Kota 1 Alun-alun Jl. Wachid Hasyim 0,80 Dinas PU 2 Segoromadu Jl.
Veteran 1,50 Dinas PU 3 Taman GNI Jl. Pangsud Jl. Pahlawan 0,25
Dinas PU 4 Sidomoro Perempatan sentolan 0,25 Dinas PU 5 Bunderan
GKB Jl. Sumatra 1,20 Dinas PU Taman Lingkungan Perumahan dan
Pemukiman 6 Taman Randuagung Perum. BP. Randuagung Jl. 2,40 Dinas
PU Wahidin Sudiro Husodo 7 Taman Segunting Perum. Semen Gresik
Segunting 12,30 PT. Semen Gresik 8 Taman Tubanan Perum. Semen
Gresik Tubanan 5,70 PT. Semen Gresik 9 Taman Sidokumpul Perum. BP
Kulon 2,60 Warga BP.Kulon Taman Lingkungan Perkantoran dan Gedung
Komersial 10 Taman Tri Darma Jl. Tri Darma 7,50 PT. Petrokimia
Gresik dan PT. AJG 29
30. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK Luas No
Nama Taman Kota Lokasi/Alamat Penanggung Jawab (Ha) 11 Taman
Petrokimia Perum. Petrokimia Gresik 5,80 PT. Petrokimia Gresik
Gresik dan PT. AJG12 Taman pemda Jl. Wahidin Sudiro Husodo 3,75
Dinas PUTOTAL 44,05Sumber: Data non-fisik program adipura 2007-2008
A.2. RTH Kawasan Hutan Kota Hutan Kota memiliki fungsi sebagai
berikut pelestarian, perlindungan, dan pemanfaatan plasma nutfah,
keanekaragamn hayati, pendidikan, dan penelitian. Hutan kota yang
terdapat di Kota Gresik adalah sebagai berikut: Gambar 2.11. RTH
Hutan Kota di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas Sumber: NSPM
RTH Kabupaten Gresik, 2008 Tabel 2.18. RTH Hutan Kota di Kota
Gresik Luas KerapatanNo Nama Hutan Kota Lokasi/Alamat Jenis Pohon
(Ha) (batang/Ha)1 Hutan Petrokimia Jl. A.Yani (Perum. 6,25 Keben,
Sono, 60 Petrokimia Gresik) Mahoni, Cemara2 Hutan Semen Jl. Veteran
(Perum. 8,00 Sono, Mahoni, 40 Sunan Giri) Sengon, Lamtoro 30
31. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK Luas
Kerapatan No Nama Hutan Kota Lokasi/Alamat Jenis Pohon (Ha)
(batang/Ha) 3 Hutan Giri Desa Klangonan, 105,00 Beringin, Kelapa 50
Sekarkurung, dan Kembangan 4 Hutan Ngargosari Desa Ngargosari 18,50
Jati, Sono, 60 Sengon 5 Hutan Tenggulunan Desa Tenggulanan 75,45
Mangrove, Jati 150 6 Hutan Prambangan Desa Prambangan 13,50 Mangga,
Pisang, 60 Sengon 7 Hutan Perkebunan Desa Suci, Pongangan, 115,24
Tanaman, Rakyat dan Kembangan Budidaya, Holtikultura Tahunan dan
Semusim Jumlah 341,94 Sumber: Data non-fisik program adipura
2007-2008 A.3. RTH Kawasan Pemakaman Pemakaman merupakan salah satu
RTH Publik yang memiliki fungsi pelayanan publik (umum) dan
keindahan. RTH pemakaman yang terdapat di Kota Gresik adalah
sebagai berikut: Tabel 2.19. RTH Pemakaman di Kota Gresik Nama
Kelurahan/ Luas Wilayah No. Status Tanah Letak Wilayah Desa (m2) 1
Kel. Tlogopojok 20.000 Tanah Negara/Makam Sebelah Selatan Kantor
umum Kelurahan 2 Ds. Pulopancikan 3.877 Hak Milik (sertifikat),
Kel. Sidokumpul (Gumuk) Makam Islam Pulopancikan 3 Kel. Sukorame
227 Tanah Negara/Makam Sebelah Timur Kantor Desa Kelurahan 4 Kel.
Tlogopatut 1.000 Makam Desa Sebelah Barat Jl. Dr. Sotema 1.500
Makam Desa Sebelah Barat Makam Semen Gresik 5 Kel. Ngipik 15.000
Makam Desa Sebelah Diklat PT. Petrokimia Gresik 5.200 Makam Desa
Sebelah Selatan Kantor Kelurahan 6 Kel. Sidokumpul 10.406 Makam
Arab Jl. Panglima Sudirman Gg. VI 20.640 Makam Umum Sumur Jl.
Panglima Sudirman Gg. VI Songa 4.710 Makam Doro Payung Jl. Panglima
Sudirman Gg. VI 6.490 Makam Umum Kristen Jl. JA Suprapto 7 Kel.
Karangturi 44.800 Makam Desa Sebelah Selatan Makam Tlagapojok 8 TMP
675 - Jl. Pahlawan 750 - Jl. Wahidin Sudirohusodo Jumlah (13,53 Ha)
135.275Sumber: Data non-fisik program adipura 2007-2008 31
32. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK Gambar
2.12. RTH Makam di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas Sumber:
NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008 A.4. Jalur Hijau Sempadan Jalan
Ruang Terbuka Hijau (RTH) sempadan jalan dapat berupa taman pulau
jalan dan median yang memiliki fungsi seperti sebagai peneduh,
penyerap polusi udara, penyerap kebisingan, pemecah angin, pembatas
pandang, penahan silau lampu kendaraan, dan sebagainya. Tabel 2.20.
RTH Median dan Pulau Jalan di Kota Gresik LuasNo Median/Pulau Jalan
Lokasi Keterangan (Ha)1 Median Gub. Suryo Jl. Gubernur Suryo 0,12
Penghijauan Glodokan PJU2 Median Veteran Jl. Veteran 0,27 PJU3
Median Kartini Jl. Kartini 0,16 PJU4 Median Akses Tol Entrance
Jalan Tol Bunder 1,50 PJU5 Median Dr. Wahidin SH Jl. Dr. Wahidin SH
0,48 Taman dan PJU6 Pulau Jalan Sidomoro Perempatan Jl. Kartini Jl.
Veteran 0,001 PJU, Penghijauan dalam Pot Jl. Pangsud Jl. Kapt.
Dulasim7 Pulau Jalan Kebomas Perempatan Jl. Sunan Giri Jl. 0,001
Taman Kota dan Lampu Kartini-Jl. Dr.Wahidin-Jl. Dr.Sutomo Taman8
Pulau Jalan GNI Perempatan Jl.Pang.Sudirman- 0,001 Taman Kota dan
PJU Jl.Jagung Suprapto-Jl.Pahlawan- Jl.Malik Ibrahim 32
33. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK Luas No
Median/Pulau Jalan Lokasi Keterangan (Ha)9 Pulau Jalan Perlimaan
Pojok Jl. Dr.Sutomo Jl. Proklamasi 0,001 Taman Kota dan Papan Petro
Himbauan Jumlah 2,354Sumber: Data non-fisik program adipura
2007-2008 Gambar 2.13. RTH Sempadan Jalan di Kecamatan Gresik dan
Kecamatan Kebomas Sumber: NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008 A.5.
Jalur Hijau Sempadan Sungai Terdapat delapan sugai yang melintasi
kawasan Kota Gresik, tidak semua kondisi bantaran/sempadan sungai
tersebut memiliki jalur hijau. Kegiatan penggunaan lahan pada
bagian bantaran/sempadan sungai yang tidak memiliki jalur hijau
didominasi oleh penggunaan lahan berupa pemukiman. Berikut
sungai-sungai yang melewati kawasan Kota Gresik. 33
34. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK Tabel
2.21. RTH Sempadan Sungai di Kota Gresik Panjang Luas BantaranNo
Nama Sungai Lokasi/Alamat Sungai (Km) (Km2)1 Kali Lamong Ds.
Segoromadu 6,1 73,22 Kali Tutup Timur Kel. Pekelingan 1,15 2,33
Kali Tutup Barat Kel. Kroman 1,27 2,544 Kali Roomo Ds. Roomo 2,7
7,625 Kali Tengger Ds. Tengger 1,1 6,66 Kalo Towo dan Pelabuhan
Petrokimia Kel. Tlogopojok 1,78 7,127 Kali Pelabuhan Gresik Kel.
Bedilan 0,53 1,068 Kali Pelabuhan Semen Kel. Pulopancikan 0,92 1,8
Jumlah 102,24Sumber: Data non-fisik program adipura 2007-2008
Gambar 2.14. RTH Sempadan Sungai di Kecamatan Gresik dan Kecamatan
Kebomas Sumber: NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008 A.6. Jalur Hijau
Sempadan Pantai Kota Gresik memiliki garis pantai sepanjang 7.621,4
m. Penggunaan lahan yang terdapat di sempadan pantai didominasi
oleh kegiatan industri dan pemukiman. Penggunaan lahan lain yang
terdapat pada kawasan sempadan pantai berupa tambak dan hutan
mangrove. Berikut luasan hutan mangrove yang terdapat pada beberapa
bagian garis pantai Kota Gresik. 34
35. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK Tabel
2.22. Hutan Mangrove Pantai di Kota Gresik No. Kawasan Hutan
Mangrove Lokasi Luasan 1 Hutan Mangrove Desa Telaga Pojok Kecamatan
Gresik 0,20 Ha 2 Hutan Mangrove Desa Lumpur Kecamatan Gresik 0,20
Ha 3 Hutan Mangrove Desa Gulomantung Kecamatan Kebomas 0,30 Ha 4
Hutan Mangrove Desa Tenggulunan Kecamatan Kebomas 0,20 Ha 5 Hutan
Mangrove Desa Kedanyang Kecamatan Kebomas 0,90 Ha 6 Hutan Mangrove
Desa Terambangan Kecamatan Kebomas 0,75 Ha 7 Hutan Mangrove Desa
Segoro Madu Kecamatan Kebomas 0,75 Ha 8 Hutan Mangrove Desa Karang
Kiring Kecamatan Kebomas 0,30 Ha 9 Hutan Mangrove Desa Sukorejo
Kecamatan Kebomas 0,14 Ha Jumlah 3,74 Ha Sumber: Data non-fisik
program adipura 2007-2008Gambar 2.15. RTH Sempadan Pantai di
Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas Sumber: NSPM RTH Kabupaten
Gresik, 2008 A.7. Jalur Hijau Sempadan Telaga Kawasan Kota Gresik
memiliki empat telaga yaitu Telaga Ngipik, Telaga Pegat, Telaga
Sidomoro dan Waduk Banjar Urip. Telaga Ngipik merupakan telaga yang
dikembangkan potensi wisatanya. Pada sempadan Telaga Ngipik
dibangun taman bermain sebagai pelengkap fasilitas pariwisata alam
ini. 35
36. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK Tabel
2.23. Jumlah Luas Jalur Hijau Sempadan Telaga No. Nama
Waduk/Danau/Telaga/Bozem Luasan Waduk (m2) 1. Telaga Ngipik 2.250
2. Waduk Banjar Urip 7.500 3. Telaga Pegat 320 3. Telaga Sidomoro
475 Sumber: Data non-fisik program adipura 2007-2008Gambar 2.16.
RTH Sempadan Telaga di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas
Sumber: NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008 A.8. Jalur Hijau Sempadan
Rel KA Terdapat dua jalur rel kereta api yang membentang dari
wilayah Timur ke Barat dari Utara ke Selatan pada kawasan Kota
Gresik. Rel kereta api yang membentang dari wilayah bagian Utara ke
Selatan melewati kawasan industri di seoanjang tepi pantai Kota
Gresik. Rel kereta api tersebut melayani kebutuhan pengangkutan
barang pada kawasan industri Gresik. Berikut data panjang rel
kereta api yang melintasi kawasan Kota Gresik. 36
37. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK Tabel
2.24. RTH Sempadan Rel KA di Kota Gresik No Desa yang Dilalui Rel
KA Panjang Rel KA (m) 1 Desa Tenggulan Kemuteran 3.693,7 m 2 Desa
Sidorukun Manyar 2.649,7 m Sumber: Peta Penggunaan lahan RTRW Kota
Gresik, 2011Gambar 2.17. RTH Sempadan Rel KA di Kecamatan Gresik
dan Kecamatan Kebomas Sumber: NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008 A.9.
Jalur Hijau di Bawah SUTT Kebutuhan listrik penduduk Kota Gresik
dilayani oleh Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dengan kapasitas
150 Kv. Saluran listrik ini memiliki empat jalur lintasan sebagaii
jalur distribusi untuk melayani kebutuhan listrik warga Kota
Gresik. Empat jalur lintasan SUTT tersebut melewati Desa
Sidorukun-Tenggulunan, Desa Kramatinggil-Segoromadu, Desa
Kramatinggil-Kembangan, dan Desa Segoromadu- Ngipik. 37
38. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK Tabel
2.25. RTH Sempadan SUTT di Kota Gresik No Desa yang Dilalui SUTT
Panjang SUTT (m) 1 SUTT Sidorukun-Tenggulunan 2.093,97 m 2 SUTT
Kramatinggil-Segoromadu 2.083,40 m 3 SUTT Kramatinggil-Kembangan
5.152,54 m 4 SUTT Segoromadu-Ngipik 2.093,933 m Sumber: Peta
Penggunaan lahan RTRW Kota Gresik, 2001 Gambar 2.18. RTH Sempadan
SUTT di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas Sumber: NSPM RTH
Kabupaten Gresik, 2008B. Ruang Terbuka Hijau Privat Identifikasi
jumlah Ruang Terbuka Hijau (RTH) Privat yang terdapat di Kota
Gresik berdasarkan kondisi eksisting, dikelompokkan berdasarkan
jenisnya. Jenis-jenis RTH tersebut diantaranya yaitu RTH pekarangan
rumah tinggal, perkantoran, tempat ibadah, sekolah atau kampus,
hotel, rumah sakit, dan lain-lain; RTH Kawasan Industri, dan RTH
Pertanian Perkotaan. 38
39. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK B.1. RTH
Kawasan Industri Terdapat dua jenis kegiatan industri dan
pergudangan di Kota Gresik yaitu yang membentuk kawasan dan yang
tersebar (scattered). Kegiatan industri dan pergudangan di wilayah
perencanaan yang membentuk kawasan/kelompok tersendiri yaitu
Komplek Industri Semen Gresik, Petrokimia Gresik, dan Maspion.
Ruang Terbuka Hijau pada kawasan industri tersebut meliputi RTH
pekarangan pemukiman, fasilitas sosial, fasilitas pendidikan, dan
kawasan penyangga/buffer zone. Tabel 2.26. Ruang Terbuka Hijau
Kawasan Industri di Kota Gresik KDB Luas RTH No. Kawasan Industri
Luas Wilayah (%) (Ha) 1 Semen Gresik 201,25 60 80,5 2 Petrokimia
Gresik 123,125 55 55,41 Jumlah 201,25 135,41 Sumber: Data non-fisik
program adipura 2007-2008 Sedangkan industri yang relatif besar
tersebar di daerah Selatan dan Barat, seperti PT. Nusantara
Plywood, Perusahaan Nippon Paint, Pabrik Baja Barata, Pabrik Sepatu
New Era, Pabrik spare part kendaraan, SumberMas Plywood dan
beberapa lainnya. Untuk industri dan pergudangan luas seluruhnya
adalah 786,685 Ha. B.2. RTH Kawasan Pemukiman RTH pekarangan
perumahan merupakan RTH yang terdapat pada lingkungan perumahan
baik pemukiman formal maupun informal. RTH yang terdapat pada
pemukiman formal selain RTH perkarangan terdapat juga RTH yang
berupa taman lingkungan, jalur hijau dan pulau jalan. Perumahan
yang terdapat di kawasan Kota Gresik yaitu Perumahan Bhakti Pertiwi
Randu Agung (BP), Perumahan Kota Gresik Baru (GKB), Perumahan Graha
Kembangan Asri (GKA), Perumahan Alam Bukit Raya, Perumahan BP Randu
Agung Indah, dan Perumahan BP Kulon. Tabel 2.27. Ruang Terbuka
Hijau Pekarangan Kawasan Perumahan Kota Gresik Luas Luas RTHNo.
Nama Perumahan Batasan Lokasi Perumahan KDB (Ha) (Ha)1 BP Randu
Agung Utara : Jl. Wahidin Sudirohusodo 18,890 75-90 3,30575 Timur :
Jl. Lokal Selatan : Perum. Bukit Randu Agung Indah Barat : Jl.
Wahidin Sudirohusodo2 Perum. Kota Gresik Utara : Ds. Yosowilangun
36,637 60-80 10,991 Baru (GKB) Timur : Ds. Suci Selatan :
Jl.Wahidin Sudirohusodo Barat : Ds. Suci3 Graha Kembangan Utara :
Jl. Galian 12,923 60-80 3,8769 Asri Timur : Kota Gresik Baru (GKB)
39
40. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK Luas Luas
RTHNo. Nama Perumahan Batasan Lokasi Perumahan KDB (Ha) (Ha)
Selatan : Jl.Wahidin Sudirohusodo Barat : Jl. Galian4 Alam Bukit
Raya Utara : Ds. Suci 8,197 60-80 2,4591 Timur : Jl. Lokal Selatan
: Jl.Wahidin Sudirohusodo Barat : Jl. Tol5 Bukit Randu Agung Utara
: Perum. BP Randu Agung 4,226 75-90 0,739 Indah Timur : Jl. Lokal
Selatan : Jl. Galian Barat : Perum.BP Randu Agung6 BP Kulon Utara :
Jl. JA Suprapto 38,242 60-80 11,4726 Timur : Jl. P. Sudirman
Selatan : Jl. R.Hakim Barat : Jl. ProklamasiSumber: Data non-fisik
program adipura 2007-2008 Selain pemukiman formal terdapat juga
pemukiman informal, yaitu pemukiman yang berkembang secara alami di
kawasan tertentu. Kawasan perumahan informal berkembang secara
linier mengikuti pola jaringan jalan yang ada. Perumahan kepadatan
tinggi terdapat di pusat Kota Gresik yaitu di sepanjang jl. Usman
Badar, Jl. G. Suryo, Jl. Sindujoyo, Jl. Kh. Kholil, Jl. Wahid
Hasyim, Jl. Fikih Usman, Jl. Pasar Baru, Jl. Kyai Arem-arem, Jl.
Abd. Karim, Jl. Santri, Jl. Hakim Kayat, Jl. Thamrin, Jl. Malik
Ibrahim, Jl. AK. S Tubun, Jl. Pahlawan dan Jl. Harun Tohir. Luas
penggunaan tanah untuk perumahan adalah 1.049,988 Ha (sumber : RTRW
Revisi Kawasan Kabupaten Gresik, 2011). Rata-rata proporsi KDB pada
tiap persil rumah pada kawasan pemukiman informal yaitu 75-90%.
B.3. RTH Perdagangan dan Jasa, dan Perkantoran Aktivitas pada
kawasan perdagangan dan jasa merupakan aktivitas yang mampu
menyedot kunjungan terbanyak masyarakat, baik menggunakan kendaraan
umum maupun kendaraan pribadi. Oleh karena itu, keberadaan RTH
sangat dibutuhkan pada masing-masing persil pekarangan fasilitas
perdagangan dan jasa. Kegiatan perdagangan dan jasa banyak dijumpai
pusat Kota Gresik di sepanjang jalan Jl. Usman Badar, Jl. G. Suryo,
Jl. Sindujoyo, Jl. Kh. Kholil, Jl. Santri, Jl. Malik Ibrahim, serta
perdagangan dan jasa yang mulai berkembang di sepanjang Jl.
Pahlawan dan Jl. Jagung Suprapto (sepanjang jalan Kolektor primer)
jalan Veteran, jalan Kartini dan Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo.
Fasilitas perdagangan yang ada diantaranya yaitu pertokoan, toko,
warung, bengkel (bengkel truk, bengkel sepeda motor dan mobil),
pasar, plasa PK-5, perdagangan barang bekas, wartel. Luas
penggunaan tanah untuk perdagangan dan jasa adalah 17,864 ha dari
luas wilayah perencanaan (sumber : 40
41. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK RTRW
Revisi Kawasan Kabupaten Gresik, 2011). Rata-rata proporsi KDB pada
tiap persil rumah pada kawasan pemukiman informal yaitu 80-90%.
Fasilitas perkantoran di Kota Gresik banyak tersebar di Jl. Wahidin
Sudiro Husodo dan Jl. Veteran. Rata-rata proporsi KDB pada tiap
persil fasilitas perkantoran adalah 60-70%.2.2.2. EVALUASI RTH KOTA
Dari data eksisting jenis-jenis RTH Kota di wilayah perencanaan di
atas dapat diketahuitotal luasan RTH yang dimiliki dan berpotensi
di wilayah perkotaan Kota Gresik, sebagaimanadirangkum pada tabel
di bawah ini. Tabel 2.28. Jenis dan Luasan RTH di Kawasan Perkotaan
Kabupaten Gresik LUASAN NO JENIS RTH NAMA RTH (Ha) I RTH Publik 1
RTH Kawasan Taman Kota Alun-alun, Segoromadu, Taman GNI, 44,05 dan
Lingkungan Sidomoro, Bunderan GKB (Taman Kota); Taman Randuagung,
Taman Segunting, Taman Tubanan, Taman Sidokumpul (Taman Lingkungan
Perumahan); Taman Tri Darma, Taman Petrokimia Gresik, Taman Pemda
(Taman Lingkungan Perkantoran & Gedung Komersial) 2 RTH Hutan
Kota Hutan Petrokimia, Hutan Semen, Hutan 341,94 Ngargosari, Hutan
Tenggulunan Hutan Prambanan, Hutan Perkebunan Rakyat dan
Hortikultura 3 RTH Pemakaman Kel. Tlogopojok, Ds. Pulopancikan,
Kel. 13,53 Sukorame, Kel. Tlogopatut, Kel. Ngipik, Kel. Sidokumpul,
Kel. Karangturi, TMP 4 Jalur Hijau Sempadan Jalan Median Gub.
Suryo, Median Veteran, Median 2,35 Kartini, Median Akses Tol,
Median Dr. Wahidin SH, Pulau Jalan Sidomoro, Pulau Jalan Kebomas,
Pulau Jalan GNI, Pulau Jalan Perlimaan Petro 5 Jalur Hijau Sempadan
Kali Lamong, Kali Tutup Timur, Kali Tutup 102,24 Sungai Barat, Kali
Roomo