REFERAT EDEMA SEREBRI
Oleh:Yopi Ardhiaswari 112011101050Ratih Puspita W 112011101060
Pembimbing:dr. Eddy Ario Koentjoro, Sp.S
Penyulit pada banyak gangguan atau penyakit
susunan saraf pusat yang sering fatal Menambah morbiditas dan mortalitas pada
berbagai gangguan cerebral
Pendahuluan
Keadaan patologis terjadinya akumulasi cairan
di dalam jaringan otak sehingga meningkatkan volume cairan otak
Definisi
Kondisi neurologis: stroke iskemik, PIS, trauma
kepala, tumor otak, dan infeksi otak Kondisi non neurologis: KAD, hipertensi
maligna, ensefalopati, hiponatremi, High Altitude Cerebral Edema (HACE)
Etiologi
• terutama dalam substansia alba
Edema serebri
ekstraseluler
• terutama dalam substansia grisea
Edema serebri
intraseluler
Klasifikasi
Klasifikasi berdasarkan patofisiologi:Edema serebri vasogenik
Edema serebri sitotoksik
Edema serebri hidrostatik
Klasifikasi
Edema vasogenik Paling sering dijumpai Gangguan utama pada Blood brain barrier
(BBB) Lebih terakumulasi pada subtansia alba
cerebral karena perbedaan compliance antara substansia albda dan grisea
Sebagai respon terhadap trauma, tumor otak, inflamasi fokal, perdarahan otak.
Terjadi bila otak mengalami kerusakan yang
berhubungan dengan hipoksia, iskemia, abnormalitas metabolik, intoksikasi dan pada sindrom Reye
Edema sitotoksik
Gangguan absorbsi,
maupun obstruksi aliran likuor cairan serebrospinal merembes melalui dinding ventrikel meningkatkan volume ruang ekstraseluler
Edema hidrostatik (Interstitial)
Perbedaan Vasogenik Sitotoksik HidrostatikGangguan primer
BBB Pump cell Sirkulasi
LokalisasiPermeabilitas vaskuler
+ N N
Ultrastruktur Ekstraseluler Intraseluler EkstraselulerKomposisi cairan
Filtrat plasma (protein)
Plasma Air + Na
Manifestasi klinis Terjadi peningkatan tekanan intrakranial dapat
ditemukan tanda: Nyeri kepala hebat Muntah Penglihatan kabur Gangguan kesadaran dan perubahan mental
Diagnosis
Pemeriksaan fisik:
Bradikardi dan hipertensi: akibat iskemi dan terganggunya pusat vasomotor medular
Penurunan frekuensi dan dalamnya pernapasan Gambaran papil edema Gangguan fungsi gait: bila menekan cerebellum Gangguan fungsi vegetative
Pemeriksaan penunjang:
Sinar X CT Scan MRI
Non medikamentosa:
Posisi kepala dan leher: posisi kepala harus netral dan kompresi vena jugularis harus dihindari, elevasi kepala 30 ˚
Ventilasi dan oksigenasi: hindari keadaan hipoksia dan hiperkapnia
Penataksanaan
Medikamentosa:
Analgesik, sedasi dan zat paralitik: untuk analgetik diberikan morphine (2-5 mg) atau fentanyl (25-50 mikrogram)
Penatalaksanaan cairan: dicegah dengan pembatasan ketat cairan hipotonik
Penatalaksaan tekanan darah Pencegahan kejang, demam dan hiperglikemi:
dapat diberikan profilaksis antikonvulsan 2x100 mg
Penatalaksanaan
Terapi osmotik Manitol:
dosis awal 20% 1-1,5 g/kgBB IV bolus, diikuti 0,25-0,5 g/kgBB IB bolus tiap 4-6 jam
Efek maksimum setelah 20 menit pemberian dan durasi kerjanya 4 jam
Disertai pemantauan ketat kadar osmolalitas serum(tidak boleh lebih 320 mOsm/L)
Komplikasi: ketidakseimbangan cairan dan elektorit, edema kardiopulmonal
Salin hipertonik: Bisa diberikan NaCl 3%
Glukokortikoid
Efektif untuk edema vasogenik, tetapi tidak berguna untuk mengatasi edema sitotoksik
Dosis awal 10 mg IV atau per oral dilanjutkan 4 mg setiap 6 jam
Harus diturunkn secara brtahap untukmmenghindai edema rekuren dn supresi kelenjar adrenal
Operatif
Pasien dengan peningkatan TIK drainase cairan serebrospinal
Gangguan fungsi otak Gangguan aliran darah ke otak Kenaikan TIK Herniasi jaringan otak : terutama pada
tentorium serebellum dan foramen magnum
Komplikasi
TERIMA KASIH