Transcript
Page 1: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINANSOSIAL KESEHATAN DALAM PERLUASAN PESERTA BUKAN

PENERIMA UPAH DI KOTA SERANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk MelaksanakanPenelitian Pada Konsentrasi Manajemen Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Disusun oleh :

AKUN TANJUNG PRAYOGO

6661131316

PRORAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2017

Page 2: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

ABSTRAK

Akun Tanjung Prayogo. 6661131316. Efektivitas Strategi BadanPenyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta BukanPenerima Upah di Kota Serang. Pembimbing 1 : Rahmawati S.Sos, M.SI.Pembimbing 2 : Maulana Yusuf S.IP, M.Si

Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Kategori Pekerja Bukan PenerimaUpah (PBPU) adalah setiap orang yang bekerja atau berusaha atas risiko sendiriatau pekerja diluar hubungan kerja yang iuran kepesertaannya ditanggung sendiri.Untuk mengukur efektivitas peneliti menggunakan teori Efektivitas menurutMakmur. Metode Penelitian yang digunakan adalah Metode penelitian kuantitatifdengan teknik Deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah Peserta BukanPenerima Upah. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah randomsampling yang terdiri dari 100 sampel penelitian. Dari Hasil penelitian diketahuibahwa tingkat Efektivitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalamPerluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang adalah sebesar 63,31%.Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi Faktor Pendorong antara lain : (1) Adanyaketerlibatan RT/RW (2) Dibutuhkan oleh beberapa masyarakat (3) Pelayananmedis yang diberikan terdapat keunggulan yang dimiliki (4) Masyarakatdibebaskan memilih tempat fasilitas pelayanan kesehatan dan (5) Memilikimanfaat yang cukup banyak bagi masyarakat. Faktor Penghambat antara lain : (1)Penetapan komposisi premi dengan tiga kategori pembayaran (2) Ketidak patuhanmasyarakat (3) Tidak adanya sanksi yang tegas (4) terjadinya penolakan terhadapkelas terendah. Rekomendasi yang diberikan (1) Menghapus sistem denda (2)Menetapkan standar indikator bantuan iuran (3) Melakukan pengawasan bersamaOmbudsman (4) Memberikan sanksi pencabutan hak-hak sipil

Kata Kunci : Efektivitas, Strategi, Peserta Bukan Penerima Upah

Page 3: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

ABSTRACT

Akun Tanjung Prayogo. 6661131316. The effectiveness of the Strategy of theOrganizer Body of Social Security of Health in the Expansion of Non-Beneficial Participants in Serang City. Supervisor 1 : Rahmawati S. Sos,M.SI. Supervisor 2 : Maulana Yusuf S.IP, M.Si

Participant of National Health Insurance (JKN) Category Not Receiver WageWorkers (PBPU) is any person who works or undertaking at own risk or workersoutside working relationship borne membership dues. To measure theeffectiveness of researchers using the theory of Effectiveness according toMakmur. The research method used is Quantitative Research Method withDescriptive approach. The sample in this study is Non-Beneficiary. The samplingtechnique used is random sampling consisting of 100 research samples. From theresults of the study note that the level of Effectiveness of Health InsuranceAdministering Body in the Expansion of Non-Beneficial Participants in SerangCity is 63.31%. There are 2 factors that affect the Effectiveness of Strategy ofHealth Insurance Administering Body in Expansion of Non Wage Member inSerang City. Drivers are: (1) The involvement of RT / RW (2) Needed by somecommunities (3) Medical services provided there are advantages possessed (4)Communities are free to choose health facility facilities and (5) For thecommunity. Inhibiting factors include: (1) Determination of the composition ofpremiums with three categories of payments (2) Disobedience of the community(3) Absence of strict sanctions (4) the occurrence of rejection of the lowest class.Recommendations (1) Deleting the system of fines (2) Establishing standards ofcontribution assistance indicators (3) Conducting joint oversight of theOmbudsman (4) Providing sanctions for the revocation of civil rights

Keywords: Effectiveness, Strategy, Participant Not Wage Receiver

Page 4: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku
Page 5: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku
Page 6: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku
Page 7: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Hargailah Hasil Usaha Sendiri Walaupun Tidak Memuaskan, Setidaknya Sudah

Berusaha dan Ikhtiar” – Akun Tanjung Prayogo

Skripsi ini Saya Persembahkan Kepada Pemerintah Pusat selaku pembuat

kebijakan dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa selaku lembaga pendidikan dimana penulis menimba ilmu untuk

dimanfaatkan sebagaimana semestinya.

Page 8: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

KATA PENGANTAR

Bismillahir rahma nir rahim

Assalamu alaikum wr. wb

Puji syukur kehadirat Allah swt, shalawat serta salam semoga tercurahkan

kepada Nabi Muhammad saw beserta kepada keluarga, dan sahabatnya.

Alhamdulillah puji syukur dengan izin Allah swt pembuatan skripsi ini dapat

diselesaikan dengan Judul “EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN

PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DALAM

PERLUASAN PESERTA BUKAN PENERIMA UPAH DI KOTA SERANG”

Pembuatan skripsi ini tentu saja tidak terlepas dari banyak pihak yang turut

membantu dan mendukung penulis secara moril dan materil dalam pembuatannya,

Maka dengan segala hormat dan ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih

banyak kepada :

1. Prof. Dr. Shaleh Hidayat, M.Pd selaku rektor Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

2. Dr. Agus Sjafari, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan sebagai Dosen

Pembimbing Akademik Penulis selama masa aktif perkuliahan.

3. Rahmawati, M.Si selaku Wakil Dekan I Fakuktas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan sebagai Dosen

Pembimbing I dalam penyusunan Skripsi dan pemberian arahan

kepada penulis.

Page 9: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

4. Iman Nurakhman, M.Si selaku Wakil Dekan II Fakuktas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Kandung Sapto Nugroho, M.Si selaku Wakil Dekan III Fakuktas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

6. Listyaningsih, S.Sos, M.Si selaku Ketua Program Studi ilmu

Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

7. Maulana Yusuf, M.Si selaku Dosen Pembimbing II dalam

penyusunan skripsi dan pemberian arahan kepada penulis.

8. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa selaku pemberi pembekalan ilmu pengetahuan kepada

penulis dan pemberi pelayanan selama masa aktif perkuliahan.

9. Yuanda S.H selaku humas BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kota

Serang yang telah Bersedia untuk Memberikan Data dan Informasi

Penelitian.

10. Kepala UPTD Puskesmas yang telah Bersedia untuk Mengizinkan

Melakukan Penelitian.

11. Amir Syarifudin dan Siti Rahmawati selaku kedua orang tua

penulis yang telah membesarkan penulis hingga saat ini dan turut

memberikan motivasi dan dukungan dalam penyusunan skripsi.

12. Adi irfan, Jaka Permana, dan Agung Sudradjat selaku sahabat yang

turut serta dalam memberikan dukungan.

Page 10: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

13. Seluruh Teman-Teman Angkatan 2013 Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa selaku teman, sahabat, motivator dan inspirator penulis

selama masa aktif perkuliahan.

Peneliti Menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat

banyak kekurangan dalam penulisannya. Oleh karena hal tersebut peneliti

berharap kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan skripsi. Dalam

kesempatan ini penulis meminta maaf sebesar besarnya kepada semua pihak

bilama terdapat hal hal yang tidak berkenan dalam penyusunan penelitian ini.

Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambahkan

wawasan dan pengetahuan kepada pembaca. Demikian hal yang dapat penulis

sampaikan, Terima Kasih.

Wassalamu alaikum wr. wb

Serang,

Akun Tanjung Prayogo

Page 11: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................... 15

1.3 Batasan Masalah ........................................................................... 16

1.4 Rumusan Masalah ......................................................................... 17

1.5 Tujuan Penelitian .......................................................................... 17

1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................ 17

1.6.1 Manfaat Praktis ................................................................... 17

1.6.2 Manfaat Teoritis ................................................................. 18

1.7 Sistematika Penulisan ..................................................................... 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 20

2.1 Konsep Teori ................................................................................. 20

2.1.1 Konsep Efektivitas ................................................................ 20

2.1.2 Konsep Manajemen Strategi ............................................. 24

2.1.3 Konsep Pembangunan ........................................................... 30

2.1.4 Konsep Program .................................................................. 36

2.1.5 Konsep Jaminan Kesehatan Nasional .................................. 38

Page 12: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................. 49

2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian .................................................. 50

2.4 Hipotesis Penelitian .................................................................... 53

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................ 55

3.1 Metode Penelitian .......................................................................... 55

3.2 Fokus Penelitian ............................................................................ 55

3.3 Lokasi Penelitian ........................................................................... 56

3.4 Instrumen Penelitian ...................................................................... 56

3.4.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ........................................ 59

3.5 Populasi dan Sampel ....................................................................... 61

3.5.1 Populasi ................................................................................. 61

3.5.2 Sampel ............................................................................... 62

3.6 Variabel Penelitian ......................................................................... 63

3.6.1 Definisi Konsep .................................................................. 64

3.6.2 Definisi Operasional ........................................................... 64

3.7 Teknik Pengelolaan Data ............................................................... 66

3.8 Teknik Analisis Data ...................................................................... 66

3.7.1 Uji Validitas Data ................................................................ 66

3.7.2 Uji Reliabilitas Data ............................................................ 67

3.7.3 Uji T-Test ........................................................................... 68

3.9 Jadwal Penelitian ........................................................................... 68

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................. 69

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ............................................................ 69

4.1.1 Gambaran Umum Kota Serang ............................................ 69

Page 13: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

4.1.2 Gambaran Umum Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

........................................................................................... ......,,,. 71

4.2 Pengujian Persyaratan Statistik .................................................... 79

4.2.1 Pengujian Validitas Instrumen ............................................ 79

4.2.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen .......................................... 81

4.3 Deskripsi Data Responden ........................................................... 82

4.4 Deskripsi Data Hasil Penelitian ....................................................... 87

4.5 Pengujian Hipotesis ......................................................................... 123

4.6 Interpretasi Hasil Penelitian .......................................................... 125

4.7 Pembahasan ................................................................................ 126

BAB V PENUTUP ................................................................................. 138

5.1 Kesimpulan ................................................................................. 138

5.2 Saran ........................................................................................... 140

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

DAFTAR TABEL

1.1 Komponen Pembentuk Indeks Pembangunan Manusia Kota Serang

.................................................................................................. 2

1.2 Data Iuran Peserta PBI dan non-PBI .................................. ........... 9

1.3 Data Jumlah Peserta Program JKN di Kota Serang ......... ........... 10

1.4 Jumlah Penduduk Kota Serang Tahun 2016 ............................... 12

1.5 Komposisi Penduduk yang Berkerja Menurut Status Pekerjaan di Kota

Serang Tahun 2016 ................................................................... 13

2.1 Tabel Perbedaan Sosial dan Konvensional .................................. 39

2.2 Kriteria Kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional ........... 43

3.1 Skala Likert .............................................................................. 55

3.2 Jumlah Populasi Penelitian ........................................................... 59

3.3 Indikator Variabel .......................................................................... 61

3.4 Jadwal Penelitian .......................................................................... 65

Page 15: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................ 50

4.1 Kurva Penolakan dan Penerimaan Hipotesis ............................... 125

Page 16: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................... 83

Diagram 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Rentang Usia ................... 84

Diagram 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Penghasilan .................... 84

Diagram 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan ........................... 85

Diagram 4.5 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan ...................... 86

Diagram 4.6 Identitas Responden Berdasarkan Kelas Perawatan ............... 87

Diagram 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Strategi BPJS Kesehatan yang

menyelenggarakan Jaminan Kesehatan Nasional dalam meningkatkan pesertanya

sudah tepat dikarenakan menjawab permasalahan kesehatan yang sudah lama ada

di masyarakat ..................................................................................... 88

Diagram 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Sosialisasi yang diberikan kepada

masyarakat melalui televisi dalam setiap waktunya yang dilakukan oleh BPJS

Kesehatan sudah tepat ........................................................................... 89

Diagram 4.9 Tanggapan Responden mengenai BPJS Kesehatan selaku pihak yang

menyelenggarakan Jaminan Kesehatan Nasional dalam melakukan perluasan

cakupan dengan melibatkan peran RT/RW sudah tepat ...................... 90

Diagram 4.10 Tanggapan Responden nmengenai Strategi Penetapan BPJS

Kesehatan dalam hal pembayaran iuran bulanan yang jatuh tempo pada tanggal 10

untuk mempertahankan keaktifan kartu peserta dinilai sudah tepat ........... 91

Diagram 4.11 Tanggapan Responden Mengenai Strategi BPJS Kesehatan selaku

penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional sudah tepat dalam perluasan peserta

dikarenakan sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dalam memberikan

Jaminan Kesehatan Kepada Masyarakat.................................................. 92

Page 17: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

Diagram 4.12 Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta

dengan Biaya/iuran yang ditentukan oleh BPJS Kesehatan berdasarkan

kemampuan ekonomi masyarakat sudah tepat.......................................... 93

Diagram 4.13 Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta

dengan Biaya/iuran yang ditentukan oleh BPJS Kesehatan sesuai dengan kualitas

dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada anda selama berobat ...... 94

Diagram 4.14 Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta

dengan Pembagian tiga kategori kelas oleh BPJS Kesehatan dalam Biaya/iuran

yang ditentukan sudah tepat................................................................... 95

Diagram 4.15 Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta

dengan Penentuan bantuan iuran untuk masyarakat tidak mampu oleh BPJS

Kesehatan sudah sesuai dengan UU 24 tahun 2004 dimana masyarakat fakir

miskin memperoleh bantuan iuran dari pemerintah................................. 96

Diagram 4.16 Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta

dengan Penerapan denda ketika terlambat dalam membayar iuran yang ditetapkan

oleh BPJS Kesehatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kepatuhan sudahlah

tepat ...................................................................................................... 97

Diagram 4.17 Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta

dengan Komposisi yang dibuat oleh BPJS Kesehatan dalam Biaya/iuraan kepada

peserta sudah tepat.................................................................................. 98

Diagram 4.18 Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta

dengan Penerapan denda sebesar 2% yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan dalam

setiap keterlambatan pembayaran iuran untuk meningkatkan kepatuhan dalam

pembayaran iurannya sudah tepat ............................................................ 99

Page 18: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

Diagram 4.19 Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta

dengan Penentuan tiga kategori kelas perawatan diberikan oleh BPJS Kesehatan

kepada peserta berdasarkan pelayanan yang akan diperoleh sudah tepat

............................................................................................................. 100

Diagram 4.20 Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta

dengan Penentuan peserta yang berhak dibantu oleh pemerintah dalam

Biaya/iuran yang dilibatkan hanya pihak BPJS Kesehatan sudah tepat

.............................................................................................................. 101

Diagram 4.21 Tanggapan Responden mengenai BPJS Kesehatan selaku

penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional lebih unggul dalam ruang akses

pelayanan medis daripada asuransi konvensional ..................................... 102

Diagram 4.22 Tanggapan Responden mengenai BPJS Kesehatan selaku

penyelenggara Jaminan kesehatan Nasional lebih unggul dalam tarif premi yang

telah ditetapkan daripada premi asuransi konvensional............................... 103

Diagram 4.23 Tanggapan Responden mengenai BPJS Kesehatan selaku

penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional menetapkan tiga kategori besaran

bayaran iuran premi bulanannya sudah tepat ........................................... 104

Diagram 4.24 Tanggapan Responden BPJS Kesehatan selaku penyelenggara

Jaminan Kesehatan Nasional lebih menekankan kepada masyarakat untuk

berkontribusi berupa Biaya/iuran dalam setiap bulannya sudah tepa.......... 105

Diagram 4.25 Tanggapan Responden mengenai BPJS Kesehatan selaku

penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional memberikan kesempatan masyarakat

untuk memilih fasilitas kesehatan tingkat pertama sesuai keinginan masyarakat

sudah tepat............................................................................................. 106

Page 19: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

Diagram 4.26 Tanggapan Responden mengenai Perluasan peserta BPJS

Kesehatan sudah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang

kesehatan dimana seluruh masyarakat memperoleh hak yang sama dalam

kesehatan............................................................................................... 107

Diagram 4.27 Tanggapan Responden mengenai Perluasan peserta BPJS

Kesehatan dengan sistem Asuransi sosial sudah tepat dikarenakan dapat

memudahkan masyarakat dalam memperoleh jaminan kesehatan yang tidak akan

disangka-sangka .................................................................................... 108

Diagram 4.28 Tanggapan Responden Perluasan peserta BPJS Kesehatan dengan

sistem gotong royong sudah tepat dikarenakan sesuai dengan jawaban tuntutan

masyarakat dibalik mahalnya biaya berobat............................................... 109

Diagram 4.29 Tanggapan Responden mengenai Perluasan peserta BPJS

Kesehatan selaku penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional dalam menetapkan

besaran Biaya/iuran bulanannya sudah tepat dengan kondisi masyarakat

............................................................................................................... 110

Diagram 4.30 Tanggapan Responden mengenai Perluasan peserta BPJS

Kesehatan sudah tepat dikarenakan untuk memberikan kesempatan kepada

masyarakat untuk memperoleh kesehatan yang layak................................ 111

Diagram 4.31 Tanggapan Responden mengenai Sistem rujukan yang dibuat oleh

BPJS Kesehatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan sudah tepat......... 112

Diagram 4.32 Tanggapan Responden mengenai Penetapan status wajib kepada

masyarakat untuk menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional sudah tepat

................................................................................................................ 113

Page 20: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

Diagram 4.33 Tanggapan Responden mengenai Pemberian sanksi penon-aktifan

peserta oleh BPJS Kesehatan sudah tepat.................................................. 114

Diagram 4.34 Tanggapan Responden mengenai Strategi perluasan peserta BPJS

Kesehatan sudah sesuai dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat melalui Jaminan Kesehatan Nasional ..................................... 115

Diagram 4.35 Tanggapan Responden mengenai Strategi perluasan peserta BPJS

Kesehatan sudah sesuai dengan Tujuan untuk memberikan hak kesehatan layak

untuk seluruh masyarakat........................................................................ 116

Diagram 4.36 Tanggapan Responden mengenai Strategi perluasan peserta BPJS

Kesehatan sudah sesuai dengan cita-cita negara indonesia sehat 2020....... 117

Diagram 4.37 Tanggapan Responden Strategi perluasan peserta BPJS Kesehatan

sudah sesuai dengan tujuan untuk mempermudahkan masyarakat dalam

memenuhi kebutuhan kesehatan dasar .................................................... 118

Diagram 4.38 Tanggapan Responden mengenai Strategi perluasan peserta BPJS

Kesehatan sudah efektif dalam membantu masyarakat dalam memenuhi

kebutuhan kesehatan yang layak khususnya masyarakat menengah ke

bawah...................................................................................................... 129

Diagram 4.39 Tanggapan Responden mengenai Strategi perluasan peserta

Jaminan Kesehatan yang dijalankan oleh BPJS Kesehatan sudah efektif dalam

menjawab permasalahan sosial yang berketerkaitan dengan kesehatan...... 130

Diagram 4.40 Tanggapan Responden Strategi perluasan peserta Jaminan

Kesehatan yang dijalankan oleh BPJS Kesehatan sudah cukup membantu dalam

mencegah penyakit yang akan berakibat jangka panjang ......................... 131

Page 21: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

Diagram 4.41 Tanggapan Responden mengenai Strategi perluasan peserta

Jaminan Kesehatan yang dijalankan oleh BPJS Kesehatan sudah cukup dirasakan

manfaatnya kepada masyarakat dalam memperoleh jaminan kesehatan...... 132

Page 22: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial merupakan usaha

yang terencana dan melembaga meliputi berbagai bentuk intervensi sosial dan

pelayanan sosial untuk memenuhi kebutuhan Manusia, mencegah dan mengatasi

permasalahan sosial, serta memperkuat Institusi-Institusi sosial, Pembangunan

dalam Negara berkembang terutama di Indonesia yang pada umumnya masih

memiliki permasalahan yang banyak dalam kegiatan pembangunannya, hal ini

mendasari dengan keterbatasan infrastruktur yang dimiliki, dengan melihat

potensi sumber daya modal dan sumber daya manusia yang masih rendah.

Pembangunan dalam suatu Negara akan mudah tercapai apabila

infrastruktur yang diberikan oleh Pemerintah sudah memadai dan Masyarakat

sudah dianggap mampu dari aspek kualitas sumber daya manusia untuk

berpartisipasi dalam proses Pembangunan sehingga Pemerintah dan Masyarakat

saling bersinergi dalam melakukan Pembangunan, akan tetapi hal tersebut

faktanya di Indonesia tidak mendapat dukungan dari sumber daya manusia itu

sendiri hal ini dapat dibuktikan dimana data Indeks Pembangunan Manusia masih

rendah, hal ini dapat dilihat dari tabel seperti berikut :

Page 23: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

2

Tabel 1.1Komponen Pembentuk Indeks Pembangunan Manusia

Kota Serang

Komponen Satuan 2011 2012 2013 2014 2015Angka

Harapan HidupTahun 67,22 67,23 67,23 67,23 67,33

Harapan LamaSekolah

Tahun 11,27 11,82 11,92 12,34 12,36

Rentang LamaSekolah

Tahun 8,39 8,48 8,56 8,58 8,59

PengeluaranPer-Kapita

RibuRupiah

11.834 11.880 11.950 12.091 12.289

IndeksPembangunan

Manusia

Tahun 68,69 69,43 69,69 70,26 70,51

(sumber : BPS Provinsi Banten Tahun 2016)

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh data indeks pembangunan manusia

tersebut dapat dikatakan bahwa kualitas sumber daya manusia yang dimiliki Kota

Serang mengalami peningkatan yang signifikan dalam setiap tahunnya dimana

pada tahun 2011 Indeks Pembangunan Manusia Kota Serang diperoleh sebesar

68,69 dan pada tahun 2015 mencapai 70,51, Indeks Pembangunan Manusia

peningkatan Indeks Pembangunan Manusia tidak luput dari berbagai macam cara

yang telah dilakukan pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya

manusia masyarakat Kota Serang dengan kebijakan ataupun Program-program

yang telah diluncurkan untuk bidang kesejahteraan seperti Pendidikan dan

Kesehatan, berdasarkan pada Tabel 1.1 tersebut masih dapat dikatakan bahwa

posisi kualitas sumber daya manusia Kota Serang masih belum baik hal ini

dikarenakan pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia mengalami kenaikan

rata-rata sebesar 1% dalam setiap tahunnya adapun faktor-faktor yang

Page 24: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

3

menyebabkan Indeks Pembangunan Manusia mengalami peningkatan adalah

kesehatan masyarakat yang membaik, Partisipasi Pendidikan Masyarakat yang

meningkat, dan Kesejahteraan Masyarakat yang mengalami Peningkatan dalam

setiap tahunnya yang didorong oleh beberapa komponen seperti Angka Harapan

Hidup Masyarakat Kota Serang dimana secara umum mengalami peningkatan,

komponen Harapan Sekolah dimana Pemerintah Kota Serang mengharapkan

masyarakat Kota Serang bersekolah hingga jenjang Sekolah Menengah Atas atau

Sederajat namun realisasi dilapangan rata-rata masyarakat Kota Serang

berpendidikan hingga Sekolah Menengah Pertama dan selain itu juga dapat dilihat

dari Pengeluaran Perkapita Masyarakat Kota Serang yang mengalami Peningkatan

signifikan hingga jumlahnya mencapai 12 Juta pertahun, Akan tetapi dalam fakta

di lapangan Kesehatan di Kota Serang masih dapat dikatakan dalam posisi

dibawah rata-rata Provinsi Banten, hal tersebut diperoleh dengan data Indeks

Angka Harapan Hidup sebagai berikut :

Tabel 1.2Data Indeks Angka Harapan Hidup

Kabupaten/KotaAngka Harapan Hidup Menurut Kabupaten/Kota

(Tahun)2010 2011 2012 2013 2014 2015

Kab Pandeglang 62.26 62.46 62.66 62.83 62.91 63.51Kab Lebak 65.49 65.63 65.74 65.83 65.88 66.28Kab Tangerang 68.79 68.86 68.92 68.96 68.98 69.28Kab Serang 62.56 62.75 62.90 63.03 63.09 63.59Kota Tangerang 71.07 71.08 71.09 71.09 71.09 71.29Kota Cilegon 65.72 65.78 65.84 65.84 65.85 66.15Kota Serang 67.20 67.22 67.23 67.23 67.23 67.33Kota TangerangSelatan

72.04 72.07 72.09 72.10 72.11 72.12

Provinsi Banten 68.50 68.68 68.86 69.04 69.13 69.43(Sumber : BPS Provinsi Banten Tahun 2016)

Page 25: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

4

Berdasarkan tabel diatas dapat dikatakan bahwa kondisi Kesehatan

Masyarakat Kota Serang yang merupakan Ibu Kota Provinsi Banten mengalami

sedikit peningkatan dengan kualitas kesehatan Sumber Daya Manusia yang

dimiliki pada tahun 2010 sampai 2013, dan tidak mengalami kenaikan pada tahun

2013 sampai 2015, rendahnya indeks angka harapan hidup masyarakat Kota

Serang hal ini disebabkan oleh kesehatan lingkungan masyarakat yang belum

bersih, dan pemenuhan kebutuhan Gizi dan Kalori yang belum tercukupi, tabel

tersebut juga menjelaskan bahwa terselenggaranya Program Jaminan Kesehatan

Nasional masih belum mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota

Serang.

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan program jaminan

kesehatan nasional yang dirancang pada tahun 2004 dan diimplementasikan pada

tahun 2014 dengan landasan hukum Undang-Undang nomor 40 tahun 2004

tentang sistem jaminan sosial nasional yang diperuntukan bagi seluruh rakyat

Indonesia yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Kesehatan sebagai upaya memberikan perlindungan kesehatan kepada peserta

untuk memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dasar

dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan, Sesuai dengan falsafah dasar negara

Pancasila terutama sila ke 5 mengakui hak asasi warga atas kesehatan, dimana hal

tersebut termaktud dalam pasal 28 H ayat 1 dan 3yang berbunyi “setiap orang

berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan

lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan

kesehatan” dan “setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan

Page 26: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

5

pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat” dan

pasal 34 Undang-Undang Dasar 1945 ayat 2 dan 3 yang berbunyi “negara

mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan

masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan”

dan “negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan

dan fasilitas pelayanan umum yang layak”, dimana dalam hal ini juga ditegaskan

dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ditegaskan

bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas

sumber daya di bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan yang

aman, bermutu, dan terjangkau.

Kesadaran akan pentingnya Jaminan perlindungan sosial terus bekembang

sesuai amanat pada perubahan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 134 ayat 2 yang

menyebutkan bahwa negara mengembangkan Sistem Jaminan Sosial bagi seluruh

rakyat indonesia, dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004

tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional adalah menjadi suatu bukti yang kuat

bahwa pemerintah memiliki komitmen yang besar untuk mewujudkan

kesejahteraaan sosial bagi seluruh rakyatnya dimana pada hakekatnya bertujuan

untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya

yang layak. Sesuai dengan falsafah dasar negara Pancasila terutama sila ke-5

mengakui hak asasi warga atas kesehatan. Hal ini juga termaktub dalam pasal

28H dan pasal 34 Undang-Undang Dasar 1945. Dalam Undang-Undang Nomor

36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ditegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak

yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan dan

Page 27: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

6

memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Kesadaran

tentang pentingnya jaminan perlindungan sosial terus berkembang sesuai amanat

pada perubahan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal l34 ayat 2, yaitu menyebutkan

bahwa negara mengembangkan Sistem Jaminan Sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia.

Dengan dimasukkannya Sistem Jaminan Sosial dalam perubahan UUD

1945, kemudian terbitnya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem

Jaminan Sosial Nasional (SJSN) menjadi suatu bukti yang kuat bahwa pemerintah

dan pemangku kepentingan terkait memiliki komitmen yang besar untuk

mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya. Melalui Sistem Jaminan

Sosial Nasional (SJSN) sebagai salah satu bentuk perlindungan sosial, pada

hakekatnya bertujuan untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi

kebutuhan dasar hidupnya yang layak. Untuk mewujudkan komitmen global

sebagaimana amanat resolusi World Health Association (WHA) ke-58 tahun 2005

di Jenewa yang menginginkan setiap negara mengembangan Universal Health

Coverage (UHC) bagi seluruh penduduk, maka pemerintah bertanggung jawab

atas pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui program Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN).

Usaha ke arah itu sesungguhnya telah dirintis pemerintah dengan

menyelenggarakan beberapa bentuk jaminan sosial di bidang kesehatan,

diantaranya adalah melalui PT Askes (Persero) dan PT Jamsostek (Persero) yang

melayani antara lain pegawai negeri sipil, penerima pensiun, veteran, dan pegawai

swasta. Untuk masyarakat miskin dan tidak mampu, pemerintah memberikan

Page 28: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

7

jaminan melalui skema Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan

Kesehatan Daerah (Jamkesda). Namun demikian, skema-skema tersebut masih

terfragmentasi, terbagi-bagi sehingga biaya Kesehatan dan mutu pelayanan

menjadi sulit terkendali. Untuk mengatasi hal tersebut, pada tahun 2004

dikeluarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan

Sosial Nasional (SJSN). Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 inis

mengamanatkan bahwa program jaminan sosial wajib bagi seluruh penduduk

termasuk Program Jaminan Kesehatan melalui suatu Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial.

Badan penyelenggara jaminan sosial telah diatur dengan Undang-Undang

Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang

terdiri dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dan Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Untuk program Jaminan

Kesehatan yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Kesehatan, implementasinya telah dimulai sejak 1 Januari 2014. Program tersebut

selanjutnya disebut sebagai program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Pengaturan teknis pelaksanaan lebih lanjut program Jaminan Kesehatan Nasional

dituangkan dalam berbagai peraturan sebagai turunan dari kedua Undang-Undang

tersebut diatas, baik dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP), Peraturan Presiden

(Perpres), Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes), Keputusan Menteri

Kesehatan (Kepmenkes), Surat Edaran (SE) Menteri Kesehatan, Pedoman

Pelaksanaan (Manlak), Petunjuk Teknis (Juknis), Panduan Praktis dan lain-lain.

Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ini

Page 29: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

8

memuat berbagai ketentuan pokok yang selanjutnya dijabarkan dalam berbagai

petunjuk teknis sehingga diharapkan dapat menjadi acuan bagi semua pemangku

kepentingan dalam pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional. Tujuan

Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional Pelaksanaan Program Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN) untuk memberikan perlindungan kesehatan dalam

bentuk manfaat pemeliharaan kesehatan dalam rangka memenuhi kebutuhan

dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran

atau iurannya dibayar oleh pemerintah.

Program Jaminan Kesehatan Nasional adalah program Jaminan berupa

perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan

dan perlindungan dalam pemenuhan kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan

kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau dibayarkan iurannya oleh

pemerintah dalam setiap bulannya, program ini pada tujuannya merupakan

program yang diselenggarakan untuk memperoleh kesehatan yang layak dengan

biaya berobat yang cukup relatif murah dan diwajibkan untuk seluruh warga

negara Indonesia dan warga negara asing yang berkerja dan menetap di Indonesia

selama lebih dari enam bulan untuk berpartisipasi dengan membayar iuran setiap

bulannya sesuai dengan kesanggupan dan kemampuan peserta, pada dasarnya

Peserta dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) meliputi

kepesertaan adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling

singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran atau yang

iurannya dibayar pemerintah.

Page 30: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

9

Peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terdiri atas 2

kelompok yaitu: Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan kesehatan dan

Peserta bukan Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan kesehatan, Peserta

Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan adalah fakir miskin dan orang

tidak mampu. Peserta bukan Penerima Bantuan Iuran (non-PBI) Jaminan

kesehatan adalah Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya, Pekerja

Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya, serta bukan Pekerja dan anggota

keluarganya. Dalam mekanisme pembayaran yang telah ditetapkan dalam

Undang-Undang Nomor 40 tahun 2014 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

peserta kategori Pekerja Penerima Upah (PPU) iurannya dibayarkan oleh pemberi

kerja dan pekerja yang bersangkutan, Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU)

iurannya dibayarkan oleh peserta yang bersangkutan, dan Peserta Bukan Pekerja

iurannya dibayarkan oleh peserta yang bersangkutan, adapun khusus Bukan

Pekerja dimana penerima pensiunan pemerintah iurannya dibayarkan oleh

pemerintah dan penerima pensiun, sedangkan veteran dan perintis kemerdekaan

dibayarkan oleh pemerintah. Dalam program Jaminan Kesehatan Nasional,

Kepesertaan paling lambat pada tanggal 1 januari 2019 seluruh penduduk

indonesia terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional, untuk lebih jelas

peneliti menjabarkan aturan iuran Program Jaminan Kesehatan Nasional untuk

Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dengan peserta bukan Penerima Bantuan

Iuran (Non-PBI) sebagai berikut :

Page 31: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

10

Tabel 1.3Data Iuran Peserta PBI dan Non-PBI

SasaranPeserta

Non-PBI

Pekerja Penerima Upah PBPU Bukan PekerjaTNI/Polri/Pejabat

Negara/PNS/PegawaiPemerintah Non-Pegawai Negeri

PegawaiSwasta

PekerjaMandiri

PensiunanPemerintah

PensiunanSwasta

Veteran/PerintisKemerdekaan

PresentaseUpah

5% 4%Nilai

Nominal5%

NilaiNominal

5% dari 45%Gaji Pokok

Kontribusi

3% Pemerintah4%

PemberiKerja

Rp.25.500Rp.51.000Rp.80.000

3%Pemerintah Rp.25.500

Rp.51.000Rp.80.000

5% dari 45%Gaji Pokok

2% Pekerja1%

Pekerja

2%PenerimaPensiun

KeteranganGaji Pokok dan

Tunjangan Keluarga

GajiPokok danTunjangan

Tetap

Kelas 3Kelas 2Kelas 1

Gaji Pokokdan

TunjanganKeluarga

Kelas 3Kelas 2Kelas 1

Gaji Pokok

(Sumber : BPJS Kesehatan Kota Serang, Tahun 2016)

Berdasarkan tabel tersesbut dapat dilihat dimana terdapat perbedaan dalam

penetapan presentase konstribusi yang diberikan dalam penetapan besaran iuran

kepada masing-masing kategori Peserta dari Program Jaminan Kesehatan

Nasional dimana presentase dari pembayaran peserta PPU pegawai pemerintahan

adalah sebesar 5% dimana 3% ditanggung oleh pemerintah dan 2% nya

ditanggung oleh pekerja, selain itu presentase pembayaran pada PPU pegawai

swasta ditetapkan sebesar 5% dimana 4% ditanggung oleh perusahaan selaku

pemberi kerja dan 1% ditanggung oleh pekerja, sedangkan untuk Peserta kategori

PBPU mereka menanggung seluruh iuran pembayaran dengan menetapkan kelas

atau kategori yang diinginkan oleh peserta, adapun jumlah Kepesertaan dari

program Jaminan Kesehatan Nasional yang diselenggarakan Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan adalah Sebagai Berikut :

Page 32: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

11

Tabel 1.3Data Jumlah Peserta BPJS Kesehatan di Kota Serang Per-September 2016

No KategoriJumlahPeserta

1 Bukan Pekerja 13.4002 Peserta Bantuan Iuran APBD 37.4723 Peserta Bantuan Iuran APBN 124.5174 Pekerja Bukan Penerima Upah 24.1805 Pekerja Penerima Upah 150.223

Jumlah Peserta Keseluruhan 349.792jumlah Peserta PBI 161.989

Jumlah Peserta Non-PBI 187.803(Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Tahun 2016)

Program ini merupakan program yang dirancang sebagai asuransi

kesehatan nasional yang dikelola oleh pemerintah pusat dengan asas gotong

royong yang diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat, kehadiran program ini

merupakan angin segar untuk seluruh masyarakat Indonesia mengingat dengan

mahalnya jumlah uang biaya yang harus dikeluarkan untuk berobat. untuk

mengatasi permasalahan tersebut pemerintah menyelenggarakan program Jaminan

Kesehatan Nasional dengan dibentuknya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Kesehatan (BPJS kesehatan) yang menyelenggarakan program jaminan kesehatan

atau yang disebut Jaminan Kesehatan Nasional, untuk menyukseskan program

Jaminan Kesehatan Nasional pemerintah berkerjasama dengan berbagai pihak

seperti rumah sakit, klinik, puskesmas dan apotik untuk menyelenggarakan

program tersebut di seluruh Indonesia, dengan adanya program tersebut

merupakan langkah kebijakan yang dimana masyarakat dapat terbantu dengan

adanya program tersebut untuk berobat tanpa mengeluarkan biaya cukup dengan

membayar iuran bulanan sehingga program ini diharapkan masyarakat agar lebih

Page 33: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

12

berpartisipasi untuk berobat ke fasilitas kesehatan yang berkerja sama dengan

program Jaminan Kesehatan Nasiona Nasional.

Dengan diterapkannya program Jaminan Kesehatan Nasional diharapkan

kesenjangan sosial masyarakat dalam hal memperoleh hak kesehatan yang layak

dapat diatasi terutama permasalahan untuk memperoleh berobat bagi masyarakat

kurang mampu, namun dalam pelaksanaan program tersebut tidak luput dari

permasalahan yang dihadapi mengingat program tersebut dijalankan secara

serentak dan berjalan sudah 3 tahun, sehingga hal ini merupakan tugas berat

pemerintah dalam menjalankan program tersebut agar lebih efektif dan efesien.

adapun permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Program Jaminan

Kesehatan Nasional adalah sebagai berikut :

Pertama, Kurangnya sosialisasi langsung kepada masyarakat tentang

Program Jaminan Kesehatan Nasional. kurangnya sosialisasi yang dilakukan

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan kepada masyarakat, hal ini

penulis amati dimana sosialisasi yang dilakukan oleh Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial Kesehatan kepada masyarakat hanya melalui media massa

sehingga publik merasa kurang paham sepenuhnya secara mendetail mengenai

program Jaminan Kesehatan Nasional, hal ini dikuatkan juga oleh pak yuanda

selaku Humas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Kota Serang

dimana beliau menjelaskan mengenai keterkendalaan dalam meningkatkan jumlah

kepesertaan adalah kompetensi dan kualitas dari pemasarannya yang belum

dilakukan secara efektif, mengingat yang dilakukan oleh Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial Kesehatan dalam sosialisasi hanya melewat media massa (Sumber

Page 34: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

13

: wawancara dengan Pak yuanda selaku Humas Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial Kesehatan Kota Serang).

Kedua, Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap manfaat Program

Jaminan Kesehatan Nasional Ketidak Pahaman masyarakat mengenai pentingnya

keikutsertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional untuk memperoleh manfaat

dari Program Jaminan Kesehatan Nasional. hal ini dapat dilihat dalam tabel

jumlah penduduk sebagai berikut :

Tabel 1.4Jumlah Penduduk Kota Serang Tahun 2016

Berdasarkan Jenis KelaminKecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah

Serang 112.544 107.879 220.423Kasemen 48.908 45.437 94.345Walantaka 44.097 41.921 86..018Curug 27.558 25.711 53.269Cipocok Jaya 44.163 41.795 85.958Taktakan 46.016 42.405 88.421

Jumlah 323.286 305.148 628.434(Sumber : Disdukcapil Kota Serang, Tahun 2016)

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh bahwa terdapat

628.434 penduduk Kota Serang dari seluruh Kecamatan, sedangkan

peserta program Jaminan Kesehatan Nasional tidak mencapai

angka keseluruhan dari Jumlah Penduduk Kota Serang hal ini dapat

dilihat dalam Tabel Penunjang sebagai berikut :

Page 35: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

14

Tabel 1.5Data Jumlah Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional di Kota Serang

Per-Desember 2016

No KategoriJumlahPeserta

1 Bukan Pekerja 13.4002 Peserta Bantuan Iuran APBD 37.4723 Peserta Bantuan Iuran APBN 124.5174 Pekerja Bukan Penerima Upah 24.1805 Pekerja Penerima Upah 150.223

Jumlah Peserta Keseluruhan 349.792jumlah Peserta PBI 161.989

Jumlah Peserta Non-PBI 187.803(Sumber : BPJS Kota Serang, Tahun 2016)

Ketiga, Diskriminatif dalam pemberian pelayanan yang diberikan oleh

Rumah Sakit, berdasarkan informasi yang diperoleh peneliti masih terdapatnya

Diskriminasi dalam pemberian pelayanan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Rujukan

dimana dalam hal tersebut mengatakan ruang kamar rawat inap sudah penuh

kepada pasien pengguna kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

kategori I dan II, selain itu terjadinya penelantaran peserta dari Program Jaminan

Kesehatan Nasional di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Dradjat Prawiranegara

(sumber : www.radarbanten.com/pasien-BPJS-ditolak dikutip desember 2017).

Keempat, Kurang Kompetensinya sumber daya manusia didalam

organisasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Kota Serang dalam

mensosialisasikan program Jaminan Kesehatan Nasional hal ini didasari kepada

kemampuan dan keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki oleh Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Kota Serang.

Page 36: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

15

Kelima, Tidak ada indikator yang menetapkan peserta yang layak untuk

memperoleh bantuan dari pemerintah ataupun pemerintah daerah dalam

menetapkan Peserta Bukan Penerima Upah, hal ini dapat dilihat dalam Undang-

Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional bagian Kepesertaan dimana tidak adanya

penetapan kriteria peserta yang berhak dibantu iurannya atau tidak.

Keenam, Tidak adanya sanksi hukum yang kuat terhadap masyarakat yang

tidak mengikuti Program Jaminan Kesehatan Nasional, hal ini dapat dilihat

dilapangan dimana masyarakat yang tidak mengikuti program Jaminan Kesehatan

Nasional tidak memperoleh sanksi mengingat keikutsertaan dalam program

Jaminan Kesehatan Nasional merupakan kewajiban bagi seluruh Masyarakat

Indonesia.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas maka penulis perlu

melakukan mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang ada di (Locus)

tempat penelitian, dan berdasarkan pada pemaparan diatas maka peneliti dapat

mengidentifikasi permasalahan yang ada adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya sosialisasi langsung kepada masyarakat tentang

Program Jaminan Kesehatan Nasional.

2. Kurangnya Kesadaran Masyarakat tentang program Jaminan

Kesehatan Nasional.

Page 37: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

16

3. Diskriminatif dalam pemberian pelayanan yang diberikan oleh

Rumah Sakit.

4. Kurangnya Kompetensi Sumber Daya Manusia yang dimiliki

dalam mensosialisasikan program Jaminan Kesehatan Nasional

Secara langsung.

5. Tidak adanya indikator dalam penetapan status kepesertaan.

6. Tidak adanya sanksi hukum yang tegas kepada Masyarakat yang

tidak mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional.

1.3 Batasan Masalah

Pembatasan masalah perlu dilakukan untuk memfokuskan penulis dalam

penulisan penelitian sesuai dengan permasalahan yang ada sehingga penelitiannya

tidak melebar kepada permasalahan yang perlu diteliti dan mencegah hal tersebut

terjadi, pembatasan masalah juga perlu untuk membantu penelulis agar fokus

kepada pelaksanaan penelitian.

Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis hanya terbatas pada

“Efektivitas Strategi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam

Perluasan Peserta Bukan Pekerja Penerima Upah di Kota Serang” serta

menekankan fokus kepada persentasi Partisipasi dari pelaksanaan program

Jaminan Kesehatan Nasional yang dijawab oleh pengguna Kartu Jaminan

Kesehatan Kategori Peserta Bukan Penerima Upah Sebagai Responden dalam

penelitian peneliti.

Page 38: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

17

1.4 Rumusan Masalah

Dari pemaparan permasalahan-permasalahan serta pembahasan-

pembahasan permasalahan yang telah dijabarkan didalam lokasi penelitian

sebelumnya oleh penulis mengenai Efektivitas Strategi Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial Kesehatan dalam meningkatkan Jumlah Peserta Bukan Pekerja

Penerima Upah di Kota Serang maka penulis dapat merumuskan permasalahan

yang ada adalah :

”Seberapa besar Tingkat Efektivitas Strategi Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan

Peserta Bukan Pekerja Penerima Upah di Kota Serang?”

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan yasng hendak dicapai dalam penelitian ini

adalah :

“Untuk Mengetahui Berapa Besarkah Efektivitas Strategi Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan

Peserta Bukan Pekerja Penerima Upah di Kota Serang”

1.6 Manfaat Penelitian

1.6.1 Manfaat Praktis

Secara teoritis penelitian yang dilakukan ini dapat dipergunakan dalam

mengembangkan ilmu administrasi negara pada umumnya dan khususnya pada

pemerintah selaku pengambil keputusan.

Page 39: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

18

1.6.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat berguna untuk menambah wawasan, pengalaman

dan khasanah keilmuan tentang Partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan suatu

program, dimana hal tersebut nantinya akan berguna untuk penulis dan pembaca

pada umumnya, penulis juga berharap penelitian ini juga dapat berguna bagi

pemerintah pusat dan pemerintah daerah Provinsi Banten terutama Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan selaku penyelenggara sebagai bahan

kajian dan evaluasi serta masukan bagi instansi pemerintah terkait untuk lebih

mengembangkan program ini lebih lanjut.

1.7 Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini tersusun atas sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan berisi tentang materi dasar yang akan

diuraikan pada bab bab selanjutnya yaitu mengenai masalah dan

uraian pembahasannya. Yang berisikan latar belakang masalah,

identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika penilaian penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab tinjauan pustaka berisi tentang teori-teori dari para ahli

yang relevan terhadap masalah. Setelah memaparkan teori,

kemudian membuat kerangka berpikir penelitian.

Page 40: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada metode penelitian ini berisi tentang beberapa uraian

penjelasan mengenai metode penelitian, fokus penelitian, Lokasi

Penelitian, instrumen penelitian, populasi dan sampel penelitian,

teknik pengelolaan dan analisis data, serta waktu dan tempat

penelitian tersebut dilaksanakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini, penulis menguraikan pembahasan dalam penelitian

ini, proses penelitian, gambaran umum lokasi penelitian,

karakteristik responden, jawaban responden atas angket interpretasi

penelitian dan pembahasan.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai kesimpulan dari hasil

penelitian yang dilakukan, kemudian memberikan saran yang dapat

dijadikan bahan pertimbangan agar adanya perbaikan yang lebih

baik terhadap program pemerintah.

Page 41: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

20

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Teori

2.1.1. Konsep Teori Efektivitas

Drucker (1964:5) mendefinisikan efektivitas sebagai melakukan

pekerjaan yang benar (doing the rights things), sedangkan efisiensi adalah

melakukan pekerjaan dengan benar (doing things right). Dari kedua definisi yang

dikemukakan oleh Drucker tersebut, maka jelaslah perbedaan antara efektivitas

dengan efisiensi.

Chung & Megginson (Siahaan,1999:17) mendefinisikan efektivitas

sebagai istilah yang diungkapkan dengan cara berbeda oleh orang- orang yang

berbeda pula. Namun menurut Chung & Megginson yang disebut dengan

efektivitas ialah kemampuan atau tingkat pencapaian tujuan dan kemampuan

menyesuaikan diri dengan lingkungan agar organisasi tetap survive (hidup).

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Supriyono (2000:29)

mendefinisikan pengertian efektivitas, sebagai berikut :

“Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran suatu pusattanggung jawab dengan sasaran yang mesti dicapai, semakinbesar konstribusi daripada keluaran yang dihasilkan terhadapnilai pencapaian sasaran tersebut, maka dapat dikatakan efektifpula unit tersebut”

Page 42: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

21

Oleh karena itu, dapat dijelaskan bahwa efektivitas merupakan hubungan

keluaran tanggung jawab dengan sasaran yang harus di capai. Semakin besar

keluaran yang dihasilkan dari sasaran yang akan dicapai maka dapat dikatakan

efektif dan efisien. Suatu tindakan yang mengandung pengertian mengenai

terjadinya suatu efek atau akibat yang dikehendaki dan menekankan pada hasil

atau efeknya dalam pencapaian tujuan.

Sementara Gibson dkk (1994:31) memberikan pengertian efektivitas

dengan menggunakan pendekatan sistem yaitu (1) seluruh siklus input-proses-

output, tidak hanya output saja, dan (2) hubungan timbal balik antara organisasi

dan lingkungannya. Gibson berpendapat (1994:25), efektivitas dapat dibagi

menjadi tiga, yaitu :

1. Efektivitas individu, merupakan tingkatan efektivitas yang palingdasar yang menekankan pada hasil karya individu atau anggotatertentu dari organisasi.

2. Efektivitas kelompok yang lebih menekankan jumlah kontribusidari semua anggotanya.

3. Efektivitas organisasi, yang merupakan gabungan dari efektivitasindividu dan efektivitas kelompok yang secara sinergis mampumendapatkan hasil karya yang lebih tinggi tingkatnya.

Sedangkan Robbins (1994:51-54) menyatakan bahwa efektivitas dapat

diukur dengan tiga pendekatan, yaitu :

1. Pendekatan tujuan, dengan anggapan bahwa tujuan merupakanukuran efektivitas organisasi.

2. Pendekatan sistem, dengan anggapan bahwa kelangsungan hidupdan perkembangan organisasi bergantung pada kemampuannyamenghasilkan produksi barang dan jasa yang dibutuhkanlingkungannya. Pendekatan sistem ini lebih bersifat makro karena

Page 43: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

22

efektivitas mencakup baik aspek organisasi maupun aspeklingkungannya.

3. Pendekatan konstituasi-strategis, yang didasari pada berbagai pihakyang berkepentingan dalam kinerja organisasi seperti :

a. Pimpinan organisasi berharap organisasi berjalan sesuai tujuanyang telah ditetapkan,

b. Pemilik ingin meraih profit.c. Manajer dan karyawan berharap memiliki penghasilan yang

tinggi,d. Kreditur berharap organisasi mampu memenuhi kewajibannya,e. Pemasok berkeinginan organisasi lancar melakukan

pembayaran,f. Pemerintah berharap organisasi taat pada peraturan yang

telah ditetapkan,g. Pelanggan dapat dilayani dengan baik oleh organisasi.

Menurut Gibson (1994:26-28) ukuran efektivitas organisasi dapat dilihat

dari perspektif waktu yang dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu :

1. Jangka pendek, yaitu ukuran kegiatan kurang atau sama dengan satutahun yang mencakup kuantitas dan kualitas produksi yangdikonsumsi pelanggan, efisiensi penggunaan sumber organisasi,serta kepuasan karyawan organisasi.

2. Jangka menengah, yaitu ukuran kegiatan organisasi selama 5 (lima)tahun yang meliputi kemampuan organisasi beradaptasi denganperubahan internal dan eksternal, serta kemampuan memperbesarkapasitas untuk berkembang.

3. Jangka panjang, yaitu memiliki jangka waktu yang tidak terbatasdalam hal bertahan hidup dan berkembang.

Dari segi kriteria efektivitas menurut Makmur (2011: 7-9) terdapat

beberapa unsur-unsur kriteria efektivitas, yang diantaranya:

1. Ketepatan penetuan waktu, Sebagaimana kita maklumi bahwa waktuadalah sesuatu yang dapat menentukan keberhasilan sesuatu kegiatan yangdilakukan dalam sebuah organisasi. Demikian pula halnya akan sangatberakibat terhadap kegagalan suatu aktivitas organisasi, penggunaan waktuyang tepat akan menciptakan efektivitas pencapaian tujuan yang telahditentukan sebelumnya.

Page 44: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

23

2. Ketepatan perhitungan biaya, Setiap pelaksanaan suatu kegiatan baik yangmelekat pada individu, organisasi, maupun negara yang bersangkutan.Ketepatan dalam pemanfaatan biaya terhadap sesuatu kegiatan, dalam artibahwa tidak mengalami kekurangan sampai kegiatan itu dapatdiselesaikan. Demikian pula sebaliknya tidak mengalami kelebihanpembiayaan sampai kegiatan tersebut dapat diselesaikan dengan baik danhasilnya memuaskan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

3. Ketepatan dalam pengukuran, Kita telah menyadari bahwa setiap kegiatanyang dilakukan senantiasa mempunyai ukuran keberhasilan tertentu.Ketepatan ukuran yang digunakan dalam melaksanakan suatu kegiatanatau tugas yang dipercayakan kepada kita adalah merupakan bagian darikeefektivitasan.

4. Ketepatan dalam menentukan pilihan, Kesalahan dalam memilih suatupekerjaan, metode, benda, sahabat, pasangan, dan lain sebagainya berartitindakan yang dilakukan itu gambaran ketidakefektivan serta kemungkinanmenciptakan penyesalan di kemudian hari.

5. Ketepatan berpikir, Memang kita tidak dapat menyangkal tentangpemikiran Descartes yang mengungkapkan cogito ergo sum (aku adakarena aku berpikir). Dengan demikian bahwa kelebihan manusia yangsatu dengan manusia lainnya sangat tergantung ketepatan berpikirnya,karena ketepatan berpikir dari berbagai aspek kehidupan baik yangberkaitan dengan dirinya sendiri maupun pada alam semesta yangsenantiasa memberikan pengarugh yang sifatnya positif maupun negatif.

6. Ketepatan dalam melakukan perintah, Keberhasilan aktivitas suatuorganisasi sangat banyak dipengaruhi oleh kemampuan seorang pemimpin,salah satu tuntutan kemampuan memberikan perintah yang jelas danmudah dipahami oleh bawahan.

7. Ketepatan dalam menentukan tujuan, Organisasi apa pun bentuknya akanselalu berusaha untuk mencapai tujuan yang telah mereka sepakatisebelumnya dan biasanya senantiasa dituangkan dalam sebuah dokumensecara tertulis yang sifatnya lebih stratejik, sehingga menjadi pedomanatau sebagai rujukan dari pelaksanaan kegiatan sebuah organisasi, baikyang dimiliki oleh pemerintah maupun organisasi yang dimiliki olehmasyarakat tertentu.

8. Ketepatan sasaran, Sejalan dengan apa yang kita sebutkan di atas, bahwatujuan lebih berorientasi kepada jangka panjang dan sifatnya stratejik,sedangkan sasaran lebih berorientasi kepada jangka pendek dan lebihbersifat operasional. Jika sasaran yang ditetapkan kurang tepat, maka akanmenghambat pelaksanaan berbagai kegiatan itu sendiri.

Page 45: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

24

Dari studi kepustakaan, terdapat berbagai pendekatan yang sangat

bervariasi dari para sarjana dalam memberikan perspektif mengenai konsep

efektivitas organisasi. Akibatnya dalam memberikan pengertian mengenai

efektivitas organisasi itu sendiri terjadi persepsi yang berbeda pula, tergantung

pada kerangka acuan yang digunakan. Pandangan ahli ekonomi dan keuangan

terhadap efektivitas organisasi ialah menekankan pada aspek keuntungan atau laba

investasi. Sedangkan para ilmuwan bidang publik, lebih menekankan kepada

aspek kualitas produk jasa pelayanan kepada masyarakat. Dalam kaitan dengan

pandangan-pandangan seperti di atas.

Berdasarkan berbagai pandangan para ahli dengan berbagai pandangan

yang berbeda mengenai konsep efektivitas organisasi, namun dapat diambil garis

besarnya bahwa yang dimaksud dengan efektivitas adalah kesesuaian antara

tujuan awal yang telah direncanakan dengan hasil akhir yang didapat.

2.1.2 Konsep Manajemen Strategi

Siagan dalam Rachmat (2014:15) menjelaskan bahwa manajemen

strategik adalah serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh

manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran organisasi dalam

rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut. Menurut Rachmat (2014:14)

manajemen strategi adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan

pengevaluasian keputusan lintas fungsional yang memungkinkan suatu

perusahaan mencapai sasarannya. Manajemen strategi adalah proses penetapan

tujuan organisasi. Pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk

merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategi

Page 46: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

25

mengombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis

untuk mencapai tujuan organisasi.

Sedangkan menurut pendapat para ahli lainnya Barney mengartikan

Manajemen Strategik sebagai pemilihan dan penerapan strategi, seangkan strategi

adalah pola alokasi sumber daya yang memungkinkan organisasi dapat

mempertahankan kinerjanya. Adapun Grant memahami strategi sebagai

keseluruhan rencana mengenai penggunaan sumber daya untuk menciptakan

posisi menguntungkan. Dengan kata lain, manajemen strategik terlibat dengan

pengembangan dan implementasi stretegi dalam kerangka pengembangan

keunggulan bersaing. Selanjutnya Michael A. Hitt, R. Duane Ireland, dan Robert

E. Hoslisson menyebutkan bahwa manajemen strategik adalah proses untuk

membantu perusahaan dalam mengidentifikasi hal-hal yang ingin dicapai dan cara

mencapai hasil yang bernilai. Selanjutnya, menurut J. David Hunger dan Thomas

L.Wheelen Strategic management is that a set of managerial decisions and actions

that determines the long-run performance of a corporation. Yang artinya,

manajemen strategik adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang

menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang (Rachmat, 2014:14-15).

Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat diketahui fokus manajemen

strategik terletak dalam memadukan manajemen, pemasaran, keuangan/akunting,

produk/operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi komputer

untuk mencapai keberhasilan organisasi. Pada hakikatnya, manajemen strategik

adalah proses pengambilan keputusan dan tindakan yang mengarah pada

pengembangan strategi yang efektif atau yang membantu perusahaan mencapai

Page 47: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

26

tujuan. Dengan demikian, terdapat dua hal penting yang dapat disimpulkan, yaitu

sebgai berikut :

1. Manajemen srategik terdiri atas tiga proses : (1) pembuatanstrategi, meliputi pengembangan misi dan tujuan jangka panjang,pengidentifikasian peluang dan ancaman serta kekuatan dankelemahan perusahaan, pengembangan alternatif strategi danpenentuan strategi yang sesuai untuk diadopsi. (2) penerapanstrategi meliputi penentuan sasaran operasional tahunan, kebijakanorganisasi, pemotivasian anggota dan pengalokasian sumber dayaagar strategi yang telah ditetapkan dapat diimplementasikan. (3)evaluasi kontrol strategi, mencakup usaha-usaha untuk memenuhimemonitor seluruh hasul pembuatan dan penerapan strategi,termasuk mengukur kinerja individu dan perusahaan sertamengambil langkah-langkah perbaikan jika diperlukan.

2. Peran manajemen strategik meraih tujuan yang diinginkan olehsuatu perusahaan. Dengan manajemen strategik, setiap unit ataubagian yang ada di perusahaan dapat melaksanaan tugas dantanggung jawabnya sebaik mungkin.

Adapun fungsi manajemen strategik menurut Rachmat, (2014:19-21)

adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat dalam proses

manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan

kegiatan ataupun perencanaan yang terstruktur untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Fungsi manajemen dibagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning), yaitu proses kegiatan memikirkan hal-halyang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki danmenentukan prioritas ke depan agar dapat berjalan sesuai dengantujuan dasar organisasi.

2. Pengorganisasian (Organizing), yaitu proses penyusunanpembagian kerja dalam unit-unit kerja dan fungsi-fungsinya sertapenempatan orang yang menduduki fungsi-fungsi tersebut secaratepat.

Page 48: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

27

3. Pengarahan (Directing), yaitu tindakan untuk mengusahakan agarsemua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuaidengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi.

4. Pengevaluasian (Evaluating), yaitu proses pengawasan danpengendalian performa organisasi untuk memasstikan bahwajalannya organisasi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Sedangkan menurut James A.F.Stoner menyatakan manajemen adalah

proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Adapun menurut pendapat lainnya Stoner

Merumuskan keempat ungsi manajemen sebgai berikut :

1. Perencanaan (Planning) menunjukan bahwa para manajermemikirkan tujuan dan kegiatan sebelum melaksanakannya.

2. Pengorganisasian (Organizing) berarti para manajermengkordinasikan sumber daya manusia dan sumber daya bahanyang dimiliki organisasi.

3. Memimpin (To Lead) menunjukan cara para manajermempengaruhi dan mengarahkan bawahannya.

4. Pengendalian (Conrolling) berarti para manajer berusha untukmeyakinkan bahwa organisasi bergerak ke arah tujuan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa fungsi organisasi adalah

sebagai alat dari manajemen strategik untuk mencapai tujuan.

Page 49: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

28

2.1.3 Proses Manajemen Strategi

Menurut Hunger dan Wheelen (2003:9) proses manajemen strategis

meliputi empat elemen dasar yaitu :

1. Pengamatan Lingkungana. Analisis Eksternal, Lingkungan eksternal terdiri dari variabel-

variabel (kesempatan dan ancaman) yang berada diluarorganisasi dan secara tidak khusus ada dalam pengendalianjangka pendek dari manajemen puncak. Variabel-variabeltersebut membentuk keadaan dalam organisasi ini hidup.Lingkungan eksternal memiliki dua bagian : Lingkungan kerjadan Lingkungan sosial. Lingkungan kerja terdiri dari elemen-elemen atau kelompok secara langsung berpengaruh ataudipengaruhi oleh operasi-operasi utama organisasi. Berapaelemen tersebut adalah pemegang saham, pemerintah, pemasok,komunitas lokal, pesaing, pelanggan, pedagang, kreditur, serikatburuh, kelompok kepentingan khusus dan asosiasi perdagangan.Lingkungan sosial terdiri dari kekuatan-kekuatan umumkekuatan itu tidak berhubungan langsung dengan aktivitas-aktivitas jangka pendek organisasi tetapi dapat dan seringmempengaruhi keputusan-keputusan jangka panjang.

b. Analisis Internal, Lingkungan internal terdiri dari variabel-variabel (kekuatan dan kelemahan) yang ada didalam organisasitetapi biasanya tidak dalam pengendalian jangka pendek darimanajemen puncak. Varibel-variabel tersebut membentuksuasana dimana pekerjaan dilakukan. Variabel-variabel itumeliputi struktur, budaya dan sumber daya organisasi. Strukturadalah cara bagaimana perusahaan diorganisasikan yangberkenaan dengan komunikasi, wewenang dan arus kerja.Budaya adalah pola keyakinan, pengharapan dan nilai-nilai yangdibagikan oleh anggota organisasi. Sumber daya adalah asetyang merupakan bahan baku bagi produksi barang dan jasaorganisasi.

Page 50: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

29

2. Perumusan Strategi, Perumusan strategi adalah pengembanganrencana jangka panjang untuk manajemen efektif dari kesempatandan ancaman lingkungan . dilihat dari kekuatan dan kelemahanperusahaan. Perumusan strategi meliputi menentukan misiperusahaan, menentukan tujuan-tujuan yang dapat dicapai,pengembangan strategi dan penetapan pedoman kebijakan.

3. Implementasi Strategi, Implementasi strategi adalah proses dimanamanajemen mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam tindakanmelalui pengembangan program, anggaran dan prosedur. Prosestersebut mungkin meliputi perubahan budaya secara menyeluruh,struktur dan atau sistem manajemen dari organisasi secarakeseluruhan. Kecuali katika diperlukan perubahan secara drastispada perusahaan, manajer level menengah dan bawah akanmengimplementasikan strateginya secara khusus denganpertimbangan dari manajemen punak.

4. Evaluasi dan Pengendalian, Evaluasi dan Pengendalian adalahproses yang melaluinya aktivitas-aktivitas perusahaan dan hasilkinerja dimonitor dengan kinerja yang diinginkan. Para manajer disemua level menggunakan informasi hasil kinerja untuk melakukantindakan perbaikan dan memecahkan masalah. Walaupun evaluasidan pengendalian merupakan elemen akhir yang utama darimanajemen strategis. Elemen itu juga dapat menunjukan secaratepat kelemahan-kelemahan dalam implementasi stretegisebelumnya dan mendorong proses keseluruhan untuk dimulaikembali.

Pada level korporasi, proses manajemen strategi meliputi aktivitas-

aktivitas mulai dari pengamatan lingkungan sampai evaluasi kinerja. Manajemen

mengamati lingkungan eksternal untuk melihat kesempatan dan ancaman dan

mengamati lingkungan internal untuk kekuatan dan kelemahan faktor-faktor yang

paling penting untuk masa depan perusahaan disebut faktor-faktor strategis dan

diringkas dengan singkatan SWOT yang berarti Strenghts (Kekuatan), Weakness

(Kelemahan), Opportunies (Kesempatan), dan Treats (Ancaman)

Page 51: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

30

Sedangkan menurut David mendefinisikan proses manajemen strategis

adalah usaha untuk mengulangi apa yang tejadi dalam pikiran orang cerdas,

instuisi yang mengetahui bisnis dan mengaitkannya dengan analisis, proses

manajemen strategis menurut David (2004:5-6) terdiri dari tiga tahapan yaitu :

1. Perumusan Strategi, Termasuk mengembangkan misi bisnis,mengenali peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkankekuatan dan kelemahan internal, menetapkan obyektif jangkapanjang, menghasilkan strategi alternatif, dan memilih strategitertentu untuk dilaksanakan.

2. Implementasi Strategi, menuntut perusahaan untuk menetapkanobyektif tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasikaryawan, mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yangdirumuskan dapat dilaksanakan. Implementasi strategi termasukmengembangkan budaya mendukung strategi, menciptakan strukturorganisasi yang efektif, mengubah arah usaha pemasaran,menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sisteminformasi, dan menghubungkan kompensasi karyawan denganprofesi organisasi.

3. Evaluasi Strategi, Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalammanajemen strategis, para manajer sangat perlu mengetahui kapanstrategi tertentu berfungsi dengn baik evaluasi strategi terutamaberarti berusaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategidapat dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor eksternaldan internal selalu berubah (David, 2004:5-6)

2.1.4 Konsep Pembangunan

Pembangunan biasanya secara umum didefinisikan sebagai rangkauan

usaha mewujudkan pertumbuhan dan perubahan secara terencana dan sadar yang

ditempuh oleh suatu negara dan bangsa menuju modernitas. Pembangunan pada

hakekatnya adalah upaya mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur yang

menjadi cita-cita bangsa Indonesia, pembangunan juga dipandang sebagai

peningkatan pertumbuhan eonomi disertai keadilan sosial secara sadar, tujuan-

Page 52: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

31

tujuan yang harus dicapai dalam pembangunan yaitu kemakmuran secara adil

kepada semua warga negara, peningkatan kreativitas dan produktivitas bangsa,

alih teknologi, kebebasan dan martabat kemanusiaan yang lebih baik, partisipasi

penuh masyarakat dalam mengambil keputusan, kebebasan menyatakan pendapat,

dan pendidikan bagi semua anggota masyarakat. (Mochtar Lubis, 1990).

Sedangkan Menurut Mardikanto (1993:1-4) ialah pembangunan dapat diartikan

sebagai berikut :

1. Proses yang diupayakan secara sadar dan terencana.2. Proses perubahan yang mencakup banyak aspek kehidupan

manusia, baik sebagai individu maupun sebagai anggotamasyarakat.

3. Proses pertumbuhan ekonomi4. Proses atau upaya yang dilaksanakan untuk memperbaiki mutu

hidup atau kesejahteraan individu dan seluruh warga masyarakat.5. Pemanfaatan teknologi baru atau inovasi yang terpilih.

Hal yang serupa juga dikemukakan oleh (Rahardjo 1999:192)

pembangunan dapat diartikan sebagai berikut :

1. Proses yang menunjukan adanya suatu kegiatan guna mencapaikondisi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kondisi yangmendahuluinya.

2. Usaha yang dilakukan secara sadar untuk menciptakan perubahansosial melalui modernisasi, perubahan sosial yang dimaksud adalahperubahan sosial yang utuh, bukan yang parsial. Dengan kata lain,pembangunan adalah proses perubahan yang disengaja ataudirencanakan dengan tujuan untuk mengubah keadaan yang tidakdikehendaki kearah yang dikehendaki.

Dengan demikian pembangunan masyarakat adalah setiap usaha usaha

perbaikanatau kegiatan yang dilakukanoleh seluruh warga masyarakat setempat

guna mencapai kondisi masyarakatnya setingkat lebih baik dari pada kondisi yang

mendahuluinya. Pembangunan masyarakat adalah suatu gerakan untuk

Page 53: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

32

menciptakan tingkat kehidupan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat dengan

melibatkan peran serta nyata dari mereka (Hartoyo 1996:3-4), dari batasan

pengertian tersebut bahwa dalam pembangunan masyarakat terkandung 3 hal,

yaitu :

1. Adanya suatu kegiatan yang dilakukan oleh seluruhanggotamasyarakat.

2. Kegiatan tersebut mempunyai tujuan, yaitu menciptakan tingkatkehidupan yang lebih baik jika dibandingkan dengan keadaansebelumnya.

3. Kegiatan tersebut sangat diperlukan adanya peran serta nyata dariseluruh anggota masyarakat.

Peran serta yang dimaksud adalah keterikatan langsung dari warga tanpa

adanya dorongan yang kuat dari pihak luar. Dalam hal ini peran serta yang

diharapkan tumbuh dan berkembang dari seluruh warga masyarakat hendaknya

meliputi :

1. Peran serta dalam pemikiran, misalnya dalam identifikasi masalah-masalah yang perlu segera dibangun, membuat perencanaanpembangunan, dan sebagainya.

2. Peran serta dalam penghimpunan dana, misalnya memberikansumbangan uang dan bahan-bahan guna pembangunan.

3. Peran serta dalam penyelesaian tenaga, misalnya turut serta dalamkegiatan kerja bakti melaksanakan pembangunan.

4. Peran serta menikmati hasil pembangunan.

Menurut Siagian (1988:30-46), sedkitnya ada 10 prinsip dalam

penyelenggaran pembangunan masyarakat, yaitu :

1. Kesemestaan atau kompherensif, artinya cakupan bidang-bidangpembangunan masyarakat harus meliputi seluruh segi kehiupan danpenghidupan masyarakat luas.

2. Partisipasi masyarakat, maksudnya berapapun dominannya perananpemeritah dalam menyelenggarakan pembangunan tidak mungkinseluruh beban menyelenggarakan pembangunan itu dipikul oleh

Page 54: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

33

pemerintah beserta seluruh aparaturnya betapapun tingginyadisiplin dan dedikasi aparatur tersebut.

3. Keseimbangan, artinya sesuatu bidang pembangunan tidak dapatdipandang lebih dari bidang yang lain. Bahwa sesuatu bidangtertentu didahulukan pelaksanaannya, kiranya tidak merupakanmasalah, karena secara logis akan menuntun pelaksanaan yangdidasarkan atas sesuatu skala prioritas yang jelas.

4. Kontinuitas, maksudnya diperlukan kesinambungan pelaksanaanberbagai kegiatan pembangunan itu, dan satu tahap pembangunanhanyalah satu rantai dari sesuatu mata rantai yang amat panjang.

5. Pendekatan kesisteman, yaitu suatu cara yang tepat untukdipergunakan dalam memecahkan masalah-masalah yang rumit.Pendekatan sistem ini tidak terlihat suatu komponen bergerakdalam keadaan isolasi, melainkan melihat dan menganalisaketergantungan antara dua interrelasi serta interaksi diantarakomponen-komponen sehingga keseluruhan komponen bergeraksebagai suatu kesatuan yang bulat.

6. Mengendalkan kekuatan tersendiri, namun bukan berarti bahwapenyelenggaraan pembangunan itu dilakukan dalam suasanaterisolasi.

7. Kejelasan strategi dasar, maksudnya harus mengandung pedomanpokok sebgai pegangan utama yang dalam proses selanjutnya perludan memang dijabarkan dalam rencana danprogram kerjayangdalam banyak hal ini dituangkan dalam proyek-proyekpembanunan.

8. Skala prioritas yang jelas dan bersifat luwes, artinya skala prioritasyang telah ditetapkan sebelumnya harus dimungkinkan untukditinjau secara berkala dan apabila memang perlu dilakukanpenyesuaian-penyesuaian tertentu sehingga menjadi lebih realistis.

9. Kelesteraian ekologi, maksudnya pembangunan harus pulasekaligus menjamin kelestarian ekologis dan keseimbanganekosistem di bumi ini.

10. Pemerataan disertai pertumbuhan, maksudnya hasil-hasilpembangunan yang telah dicapai (seperti di bidang ekonomi) harussudah dapat dinikmati oleh masyarakat, terutama yangberpenghasilan rendah, tetapi tidak dibagi habis sehingga tetaptersedia kemampuan yang semakin meningkat untuk mencapaihasil yang lebih besar di masa yang akan datang.

Page 55: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

34

Pembangunan masyarakat sebagai suatu kegiatan dalam pelaksanaannya

haruslah berpegang teguh pada prinsip-prinsip pembangunan masyarakat. Prinsip

merupakan suatu pernyataan tentang kebijaksanaan yang dijadikan pedoman

dalam pengambilan keputusan dan melaksanakan kegiatan secara konsisten, suatu

prinsip dapat dijadikan sebagai landasan pokok yang diyakini kebenarannya bagi

pelaksanaan kegiatan. Menurut sanders dalam sjafari (2012:22) terdapat sepuluh

prinsip dalam pembangunan masyarakat, yakni :

1. Semua kegiatan yang dilakukan harus ada kaitannya dengankebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat. Kegiatan pertama harusdimunculkan dalam menanggapi kebutuhan-kebutuhan masyarakatyang sudah diutarakannya.

2. Pengembangan lokal harus dilakukan melalui usaha-usaha yangtidak berkaitan dengan substansi kegiatan, namun dengan demikianpengembangan masyarakat memerlukan kegiatan yang terfokusmelalui keberadaan program-program yang memiliki tujuan ganda.

3. Perubahan perilaku masyarakat sama pentingnya dengan usaha-usaha proyek pengembangan material dalam tahap awalpembangunan.

4. Pembangunan komunitas bertujuan untuk meningkatkan partisipasimasyarakat secara umu, evitalisasi keberadaan danperubahanpemerintah lokal ke arah administrasi lokal yang lebih efektif.

5. Identifikasi, dan pelatihan dan pengayaan epemimpinan lokal harusdijadikan tujuan utama dalam setiap program.

6. Pembebasan yang lebih besar dalam partisipasi wanita dan pemudadalam pembangunan komunitas, keberadaan mereka harusdipertahankan dan dikembangkan masa mendatang.

7. Untuk mendapatkan hasil efektif, proyek pembangunan masyarakatharus mendapatkan dukungan intensif dari pemerintah.

8. Implementasi program pembangunan masyarakat dalam skalanasional menghendaki penerapan terhadap kebijakan yangkonsisten, pengaturan administrasi yang spesifik, rekrutmen danpelatihan personil, mobilisasi sumber daya dan organisasipenelitian lokal dan nasional, eksperimentasi, dan evaluasi.

Page 56: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

35

9. Sumber daya lembaga swadaya masyarakat harus dimanfaatkansecara penuh dalam program pembangunanmasyarakat di tingkatlokal, nasional, dan internasional.

10. Kemajuan ekonomi dan sosial di tingkat lokal memerlukanpengembangan yang pararel di tingkat yang lebih luas secaranasional.

2.1.4.1 Konsep Pembangunan Kesejahteraan Sosial

Suharto (2010:2) Mengemukakan bahwa Kesejahteraan sosial memiliki

beberapa makna yang relatif berbeda walaupun substansinya tetap sama.

Kesejahteraan sosial pada intinya mencakup tiga konsepsi, yaitu :

1. Kondisi kehidupan atau keadaan sejahtera, yaitu terpenuhinyakebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah, dan sosial.

2. Institusi, arena atau bidang kegiatan yang melibatkan lembagakesejahteraan sosial dan berbagai profesi kegiatan kemanusiaanyang menyelenggarakan usaha kesejahteraan sosial dan pelayanansosial.

3. Aktivitas, yakni suatu kegiatan-kegiatan atau usaha yangterorganisir untuk mencapai kondisi sejahtera.

Kesejahteraan sosial sering diartikan sebagai kondisi sejahtera (konsepsi

pertama), yaitu suatu keadaan terpenuhinya segala bentuk kebutuhan hidup,

khususnya yang bersifat mendasar seperti makanan, pakaian,perumahan,

pendidikan, daan perawatan kesehatan. Pembangunan kesejahteraan sosial

adalah usaha yang terencana an melembaga yang meliputi berbagai bentuk

intervensi sosial dan pelayanan sosial untuk memenuhi kebutuhan manusia,

mencegah dan mengatasi masalah sosial, serta memperkuat institusi-institusi

sosial, tujuan pembangunan kesejahteraan sosial adalah untuk meningkatkan

kualitas hidup manusia secara menyeluruh yang mencakup :

Page 57: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

36

1. Peningkatan standar hidup, melalui seperangkat pelayanan sosialdan jaminan sosial segenap lapisan masyarakat, terutamakelompok-kelompok masyarakat yang kurang beruntung dan rentanyang sangat memerlukan perlindungan sosial.

2. Peningkatan keberdayaan melalui pencapaian sistem dankelembagaan ekonomi, sosial dan politik yang menjunjung hargadiri dan martabat kemanusiaan.

3. Penyempurnaan kebebasan melalui perluasan aksebilitas danpilihan-pilihan kesempatan sesuai dengan aspirasi, kemampuan danstandar kemanusiaan.

2.1.5 Konsep Program

Secara umum pengertian program adalah penjabaran dari suatu rencana

dalam hal ini program merupakan bagian dari perencanaan sering pula diartikan

bahwa program adalah kerangka dasar dari pelaksanaan suatu kegiatan.untuk

lebih memahami mengenai pengertian program,berikut ini akan di kemukakan

definisi oleh beberapa ahli:

Pariata westra dkk (1989:236) mengatakan bahwa Program adalah

rumusan yang membuat gambaran pekerjaan yang akan dilaksanakan beserta

petunjuk cara-cara pelaksanaannya. Menurut sindhunata, mengatakan bahwa:

Program adalah kelompok pernyataan yang persis dan berurutan yang gunanya

untuk memberi tahu bagaimana melaksanakan suatu pekerjaan.

Sedangkan menurut Thomas Dye yang dikutip dalam Subarsono (2005:2)

mendefinisikan bahwa kebijakan publik adalah segala sesuatu yang dikerjakan

atau tidak dikerjakan oleh pemerintah, alasan suatu kebijakan harus dilakukan dan

manfaat bagi kehidupan bersama harus menjadi pertimbangan yang holistik agar

kebijakan tersebut mengandung manfaat yang besar bagi warganya dan tidak

Page 58: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

37

menimbulkan kerugian, disinilah pemerintah harus bijaksana dalam menetapkan

kebijakan.

Siagian (1998:117) mengemukakan bahwa Perumusan program kerja

merupakan perincian daripada suatu rencana dalam hubungannya dengan

pembagunan nasional program kerja itu berwujud berbagai macam bentuk dan

kegiatan. Dengan penjabaran yang tepat terlihat dengan jelas paling sedikit lima

hal, yaitu:

1. Berbagai sasaran konkrit yang ingin dicapai.2. Jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan

tertentu.3. Besarnya biaya yang diperlukan beserta identifikasi sumbernya.4. Jenis-jenis kegiatan operasional yang akan di laksanakan.5. Tenaga kerja yang dibutuhkan baik ditinjau dari sudut

kualifikasinya maupun ditinjau dari segi sejumlahnya.

Suatu program yang baik menurut bintoro Tjokroamidjojo (1984:181)

harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Tujuan yang dirumuskan secara jelas2. Penentuan peralatan yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.3. Suatu kerangka kebijaksanaan yang konsisten atau4. Proyek yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan program

seefektif mungkin.5. Pengukuran dengan ongkos-ongkos yang diperkirakan dan

keuntungan-keuntungan yang diharapkan akan dihasilkan programtersebut.

6. Hubungan dalam kegiatan lain dalam usaha pembagunan danprogram pembangunan lainnya.

7. Berbagai upaya dalam bidang manajemen, termasuk penyediaantenaga pembiayaan dan lain-lain untuk melaksanakan programtersebut.dengan demikian,dalam menentukan suatu program harusdi rumuskan secara matang sesuai dengan kebutuhan agar dapatmencapai tujuan melalui partisipasi dari masyarakat.

Page 59: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

38

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa program

adalah perincian dari penyusunan suatu rencana yang dilakukan untuk mengatasi

dan memecahkan permasalahan-permasalahan yang terjadi.

2.1.6 Konsep Jaminan Kesehatan Nasional

Jaminan Kesehatan Nasional adalah program jaminan berupa perlindungan

kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan

perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada

seriap orang yang telah membayar iuran atau iuran yang dibayar oleh pemerintah,

Sistem Jaminan Sosial Nasional ini diselenggarakan melalui mekanisme Asuransi

Kesehatan Sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang-Undang

No.40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Tujuannya adalah agar

semua penduduk Indonesia terlindungi dalam sistem asuransi, sehingga mereka dapat

memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak. Kelebihan sistem

asuransi sosial dengan asuransi komersial bisa dilihat pada tabel 1.9 dibawah ini:

Tabel 2.1Perbedaan Asuransi Sosial dan Asuransi Konvensional

No Asuransi Sosial Asuransi Komersial

1Kepesertaan Bersifat

wajibKepesertaan bersifat

sukarela2 Non profit Profit

3 Manfaat KomperhensifManfaat sesuai denganpremi yang dibayarkan

(Sumber : BPJS Kesehatan Kota Serang, Tahun 2017)

Page 60: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

39

Tujuan diberlakukannya program Jaminan Kesehatan Nasional ini adalah

untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada

setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah.

Setiap peserta berhak untuk memperoleh Jaminan kesehatan yang bersifat

komprehensif (menyeluruh) yang terdiri dari:

1. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama, yaitu Rawat Jalan TingkatPertama (RJTP) dan Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP).

2. Pelayanan Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan, yaitu Rawat JalanTingkat Lanjutan (RJTL) dan Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL).

3. Pelayanan Promotif dan Preventif.4. Pelayanan Kebidanan dan Neonental.5. Pelayanan Obat dan Alat Kesehatan.6. Pelayanan Gawatdarurat.7. Pelayanan Ambulan bagi pasien rujukan dengan kondisi tertentu antar

fasilitas kesehatan.8. Pemberian Kompensasi Khusus bagi peserta di wilayah yang tidak

tersedia fasilitas kesehatan. Pelayanan Kesehatan lain yang ditetapkanoleh Mentri.

Badan penyelenggara jaminan sosial yang selanjutnya disebut BPJS

Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program

Jaminan Kesehatan. Program ini adalah program wajib yang diikuti oleh setiap

orang sebagai peserta termasuk orang asing yang berkerja di Indonesia paling

singkat selama enam bulan lamanya dimana iuran jaminan kesehatan harus

dibayar secara teratur dalam setiap bulannya oleh peserta, pemberi kerja ataupun

pemerintah, adapun bagi masyarakat fakir miskin atau tidak mampu memperoleh

bantuan sebagai peserta program dengan memperoleh bantuan iuran yang disebut

penerima bantuan iuran jaminan kesehatan yang dibayarkan oleh pemerintah,

adapun penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional meliputi dari :

Page 61: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

40

1. Kepesertaan2. Iuran kepesertaan3. Penyelenggara pelayanan kesehatan4. Kendali mutu dan kendali biaya5. Pelaporan dan utilization review

Kepesertaan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional terbagi menjadi

dua macam peserta yaitu :

1. Peserta PBI Jaminan Kesehatan, adapun yang dimaksud denganpeserta PBI Jaminan Kesehatan adalah pekerja penerima upah dananggota keluarganya termasuk warga negara yang berkerja diIndonesia paling singkat enam bulan dan anggota keluarganya,pekerja bukan penerima upah dan anggota kelurganya termasukwarga negara asing yang berkerja di Indonesia paling singkat enambulan dan anggota keluarganya dan terakhir adalah bukan pekerjadan anggota keluarga.

2. Peserta non-PBI Jaminan kesehatan, adapun yang dimaksud denganpeserta PBI non-Jaminan Kesehatan adalah peserta pekerjapenerima upah dan anggota keluarganya termasuk warga negaraasing yang berkerja di Indonesia paling singkat enam bulan dananggota keluarganya yang terdiri atas :

a. Pegawai Negeri Sipil.b. Anggota TNI.c. Anggota Poliai Republik Indonesia.d. Pejabat Negara.e. Pegawai pemerintah non pegawai negeri.f. Pegawai swasta.g. Pekerja yang tidak termasuk dalam poin a sampai f yang

menerima upah.

Selain itu terdapat Iuran Jaminan Kesehatan Nasional Sesuai Peraturan

Presiden Nomor 111 Tahun 2013 jenis Iuran dibagi menjadi:

1. Iuran Jaminan Kesehatan bagi penduduk yang didaftarkan olehPemerintah Pusat dibayar oleh Pemerintah Pusat dan iuran yangdidaftarkan Pemerintah daerah dibayar oleh Pemerintah Daerah (orangmiskin dan tidak mampu).

2. Iuran Jaminan Kesehatan bagi peserta Pekerja Penerima Upah (PNS,Anggota TNI/POLRI, Pejabat Negara, Pegawai pemerintah non pegawainegeri dan pegawai swasta) dibayar oleh Pemberi Kerja yang dipotonglangsung dari gaji bulanan yang diterimanya.

Page 62: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

41

3. Pekerja Bukan Penerima Upah (pekerja di luar hubungan kerja ataupekerja mandiri) dibayar oleh Peserta yang bersangkutan.

4. Peserta bukan Pekerja yaitu investor, perusahaan, penerima pensiunswasta, veteran, dibayar oleh Peserta yang bersangkutan. Sedangkanpenerima pensiunan pemerintah, dibayar oleh pemerintah dan Pesertayang bersangkutan. Untuk perintis kemerdekaan, janda, duda, anak yatimpiatu dari veteran atau perintis kemerdekaan) dibayar oleh Pemerintah.

Untuk jumlah iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Penerima Upah

yang terdiri atas PNS, Anggota TNI, Anggota Polri, Pejabat Negara, dan Pegawai

Pemerintah Non Pegawai Negeri akan dipotong sebesar 5 persen dari gaji atau Upah

per bulan, dengan ketentuan 3 persen dibayar oleh pemberi kerja, dan 2 persen

dibayar oleh peserta. Tapi iuran tidak dipotong sebesar demikian secara sekaligus.

Karena secara bertahap akan dilakukan mulai 1 Januari 2014 hingga 30 Juni 2015

adalah pemotongan 4 persen dari Gaji atau Upah per bulan, dengan ketentuan 4

persen dibayar oleh Pemberi Kerja dan 0,5 persen dibayar oleh Peserta. Namun mulai

1 Juli 2015, pembayaran iuran 5 persen dari Gaji atau Upah per bulan itu menjadi 4

persen dibayar oleh Pemberi Kerja dan 1 persen oleh Peserta.Sementara bagi peserta

perorangan akan membayar iuran sebesar kemampuan dan kebutuhannya. Untuk saat

ini sudah ditetapkan bahwa:

1. Untuk mendapat fasilitas kelas I dikenai iuran Rp 80.000 per orangper bulan.

2. Untuk mendapat fasilitas kelas II dikenai iuran Rp 51.000 per orangper bulan.

3. Untuk mendapat fasilitas kelas III dikenai iuran Rp 25.500 per orangper bulan.

Pembayaran iuran ini dilakukan paling lambat tanggal 10 setiap bulan dan

apabila ada keterlambatan dikenakan denda administratif sebesar 2 persen dari total

iuran yang tertunggak paling banyak untuk waktu 3 (tiga) bulan. Dan besaran iuran

Jaminan Kesehatan ditinjau paling lama dua tahun sekali yang ditetapkan dengan

Page 63: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

42

Peraturan Presiden. Sedangkan Fasilitas Kelas untuk Peserta JKN yang telah

ditetapkan yaitu:

1. Penerima Bantuan Iuran (PBI) Orang yang tergolong fakir miskin dantidak mampu yang dibayarkan preminya oleh pemerintahmendapatkan layanan kesehatan kelas III.

2. Pekerja penerima upah (PNS, Anggota TNI/POLRI, Pejabat Negara,Pegawai Pemerintah non Pegawai Negeri dan Pegawai Swasta, akanmendapatkan pelayanan kelas I dan II.

3. Pekerja bukan penerima upah (Pekerja di luar hubungan kerja ataupekerja mandiri, karyawan swasta) akan mendapatkan pelayanan kelasI, II dan III sesuai dengan premi dan kelas perawatan yang dipilih.

4. Bukan pekerja (investor, pemberi kerja, penerima pensiun, veteran,perintis kemerdekaan serta janda, duda, anak yatim piatu dari veteranatau perintis kemerdekaan. Termasuk juga wirausahawan, petani,nelayan, pembantu rumah tangga, pedagang keliling dan sebagainya)bisa mendapatkan kelas layanan kesehatan I, II, dan III sesuai denganpremi dan kelas perawatan yang dipilih.

Adapun untuk lebih jelasnya Kriteria kepesertaan JKN dapat dilihat pada

tabel 2.2 dibawah ini:

Tabel 2.2Kriteria Kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

No. Kriteria Peserta1. Peneriman Bantuan

Iuran (PBI) JaminanKesehatan

a. Orang yang tergolong fakir miskindan orang tidak mampu.b. Penetapan peserta PBI JaminanKesehatan dilakukan sesuai denganketentuan Peraturan Perundang-undangan.

2. Pekerja Penerima Upah a. Pegawai Negeri Sipil;b. Anggota TNI;c. Anggota Polri;d. Pejabat Negara;e. Pegawai Pemerintah Non PegawaiNegeri;f. Pegawai Swasta; dang. Pekerja yang tidak termasuk huruf asamapai dengan huruf f yang sudahmenerima upah

Page 64: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

43

3. Pekerja BukanPenerima Upah

a. Pekerja di luar hubungan kerja ataupekerja mandirib. Pekerja yang tidak termasuk huruf ayang bukan penerima upah

4. Bukan Pekerja a. Investor;b. Pemberi Kerja;c. Penerima Pensiun;d. Veteran;e. Perintis Kemerdekaan; danf. Bukan pekerja yang tidak termasukhuruf a sampai dengan huruf e yangmampu membayar iuran

5. Warga Negara Asing Wargra negara asing yang bekerja diIndonesia paling singkat 6 (enam)bulan.

6. Warga NegaraIndonesia di LuarNegeri

Jaminan Kesehatan bagi Pekerja WargaNegara Indonesia yang bekerja di LuarNegeri diatur dengan ketentuanperaturan perundang-undangantersendiri.

7. Anggota Keluarga bagiPekerja Penerima Upah

a. Istri atau suami yang sah daripeserta; danb. Anak kandung, anak tiri &/atau anakangkat yang sah dari peserta, dengankriteria:- Tidak atau belum pernah menikahatau tidak mempunyai penghasilansendiri; dan- Berlum berusia 21 tahun atau belumberusia 25 tahun yang masihmelanjutkan pendidikan formal.

(Sumber : BPJS Kesehatan Kota Serang, Tahun 2017)

Adapun dalam hal kepesertaan dari Program Jaminan Kesehatan Nasional,

peserta sekaligus pengguna Kartu BPJS Kesehatan memiliki beberapa Hak dan

Kewajiban yang harus dipenuhi, Setiap peserta mempunyai hak untuk :

a. Mendapatkan identitas peserta.b. Mendapatkan nomor virtual accountc. Memilih fasilitas kesehatan tingkat pertama yang berkerja sama

dengan pihak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan.d. Memperoleh manfaat dari Jaminan Kesehatan.

Page 65: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

44

e. Menyampaikan pengaduan kepada fasilitas kesehatan dan atauBPJS Kesehatan yang berkerja sama ;

f. Mendapatkan informasi pelayanan kesehatan dang. Mengikuti program asuransi kesehatan tambahan.

Dengan demikian maka manfaat Program Jaminan Kesehatan Nasional

yang telah dipaparkan sebelumnya mencakup pelayanan promotif, preventif,

kuratif dan rehabilitatif termasuk pelayanan obat, alat kesehatan, dan bahan medis

habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis yang diperlukan dan dilakukan oleh

penyelenggara pelayanan kesehatan yang berkerjasama dengan BPJS Kesehatan,

adapaun kewajiban yang harus dipenuhi oleh peserta BPJS Kesehatan adalah

sebagai berikut :

1. Membayar iuran.2. Melaporkan perubahan data kepesertaan.3. Melaporkan perubahan status kepesertaan4. Melaporkan kerusakan dan atau kehilangan kartu identitas peserta

Jaminan Kesehatan.

Dalam kategori kepesertaan yang telah ditetapkan, Pemerintah

menetapkan besaran dalam iuran yang harus dibayar oleh peserta dalam setiap

bulannya adapun besaran Iauran dalam masing-masing Kepesertaan yang telah

ditetapkan oleh Pemerintah adalah sebagaimana dalam Tabel 1.3 dimana dalam

Tebel tersebut Iuran bulanan yang diberikan diajukan sesuai dengan kemampuan

atau kesanggupan setiap Peserta yang menanggung Iuran Sendiri ataupun

Ditanggung oleh Pemberi Kerja yang akan berpengaruh terhadap Kategori Kelas

dari BPJS Kesehatan. Adapun rencana strategi yamh dirumuskan oleh BPJS

Kesehatan dalam meningkatakan jumlah kepesertaan non-PBI adalah Sebagai

Berikut :

Page 66: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

45

Tabel 2.1Tujuan dan Sasaran BPJS Kesehatan

NoKebijakanStrategi

Tujuan Sasaran

1

MeningkatkanCakupanKepesertaanMelalui KartuIndonesia Sehat

Membangunkemitraan strategisdengan berbagailembaga danmendorong partisipasimasyarakat dalamperluasan kepesertaanJaminan KesehatanNasional (JKN).

Tercapainyakepesertaansemesta sesuaidengan peta jalanmenuju JaminanKesehatanNasional

2

PeningkatanJumlahFasilitasKesehatan yangmenjadipenyedialayanan SesuaiStandar

Menjalankan danmemantapkan sistemjaminan pelayanankesehatan yangefektif, efisien, danbermutu kepadapeserta melaluikemitraan yangoptimal denganfasilitas kesehatan.

3

PeningkatanPengelolaanJaminanKesehatandalam BentukPenyempurnaandan Koordinasi

Mengoptimalkanpengelolaan danaprogram jaminansosial dan dana BPJSKesehatan secaraefektif, efisien,transparan danakuntabel untukmendukungkesinambunganprogram

Tercapainyajaminanpemeliharaankesehatan yangoptimal danberkesinambungan

4

PenyempurnaanSistemPembayaranuntukPenguatanPelayananKesehatanDasar

Membangun BPJSKesehatan yangefektif berlandaskanprinsip-prinsip tatakelola organisasi yangbaik danmeningkatkankompetensi pegawaiuntuk mencapaikinerja unggul.

Page 67: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

46

5

PengembanganBerbagaiRegulasitermasukStandarGuidelinePelayananKesehatan

Mengimplementasikandan mengembangkansistem perencanaandan evaluasi, kajian,manajemen mutu danmanajemen risiko atasseluruhoperasionalisasi BPJSKesehatan.

6

PeningkatanKapasitasKelembagaanuntukMendukungMutuPelayanan

Mengembangkan danmemantapkanteknologi informasidan komunikasi untukmendukungkeseluruhanoperasionalisasi BPJSKesehatan

Terciptanyakelembagaan bpjskesehatan yangunggul danterpercaya

7

PengembanganPembiayaanpelayananKesehatanKerjasamaPemerintah-Swasta

(Sumber : BPJS Kesehatan)

2.1.7 Pedoman Pelaksana Program Jaminan Kesehatan Nasional

Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk

memberikan perlindungan kesehatan dalam bentuk manfaat pemeliharaan

Kesehatan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan

kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh

pemerintah. Adapun sasaran dalam pedoman pelaksanaan Program Jaminan

Kesehatan Nasional adalah seluruh komponen mulai dari pemerintah (pusat dan

daerah), BPJS, Fasilitas Kesehatan, Peserta dan Pemangku kepentingan lainnya

sebagai acuan dalam pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional, dan

Ruang lingkup pengaturan dalam pedoman pelaksanaan Program Jaminan

Page 68: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

47

Kesehatan Nasional ini meliputi penyelenggaraan, peserta dan kepesertaan,

pelayanan kesehatan, pendanaan, badan penyelenggara dan hubungan antar

lembaga, monitoring dan evaluasi, pengawasan dan penanganan keluhan.

Dalam penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional tidak luput

dari unsur-unsur penyelenggaraan yang terlibat dalam mengoperasionalkan

Program ini agar berjalan dengan baik, efektif, efesien dan optimal. Adapaun

unsur-unsur penyelenggara dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional meliputi

sebagai berikut :

a. Regulator.Yaitu meliputi berbagai kementerian atau lembaga terkait antaralain Kementerian Kodinator Kesejahteraan Rakyat, KementerianKesehatan, Kementerian Keuangan, Kementerian Sosial,Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian dalamNegeri dan Dewan Jaminan Sosial Nasional.

b. Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional.Peserta program Jaminan Kesehatan Nasional adalah seluruhpenduduk indonesia, termasuk orang asing yang berkerja palingsingkat enam bulan di indonesia yang telah membayar iuran.

c. Pemberi Pelayanan Kesehatan.Pemberi Pelayanan Kesehatan adalah seluruh fasilitas kesehatanprimer (fasilitas kesehatan tingkat pertama) dan rujukan (fasilitaskesehatan tingkat lanjut).

d. Badan Penyelenggara.Badan penyelenggara adalah badan hukum publik yangmenyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan sebagaimanaditetapkan oleh Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentangBadan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Dalam pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional, Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan mengacu kepada prinsip-prinsip

sebgaimana dimanfaatkan dalam undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang

Sistem Jaminan Kesehatan Nasional, yaitu :

Page 69: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

48

1. Kegotongroyongan.Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional, prinsip Gotong-royongberarti peserta yang mampu membantu peserta yang kurangmampu, peserta yang sehat membantu yang sakit. Hal ini terwujudkarena kepesertaanya yang bersifat wajib untuk seluruh penduduk.

2. Nirlaba.Dana yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan SosialKesehatan adalah dana amanah yang dikumpulkan dari masyarakatsecara nirlaba bukan untuk mencari laba (for profit oriented).Tujuan utamanya adalah untuk memenuhi sebesar-besarnyakepentingan peserta.

3. Keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas, efesiensi dan efektivitas.Prinsip manajemen ini mendasari seluruh kegiatan pengelolaandana yang berasal dari iuran peserta dan hasil pengembangannya.

4. Portabilitas.Prinsip portabilitas jaminan sosial dimaksudkan untuk memberikanjaminan yang berkelanjutan kepada peserta sekalipun merekaberpindah pekerjaan atau tempat tinggal dalam wilayah negarakesatuan republik indonesia.

5. Kepesertaan yang wajib.Kepesertaan wajib dimaksudkan agar seluruh rakyat menjadipeserta sehingga dapat terlindungi. Meskipun kepesertaan bersifatwajib bagi seluruh rakyat, penerapannya tetap disesuaikan dengankemampuan ekonomi rakyat dan pemerintah, serta kelayakanpenyelenggaran program.

6. Dana amanah.Dana yang terkumpul dari iuran peserta merupakan dana titipankepada badan penyelenggara untuk dikelola sebaik-baiknya dalamrangka mengoptimalkan dana tersebut untuk kesejahteraan peserta.

7. Hasil pengelolaan dana Jaminan Sosial.Dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan untuksebesar-besarnya pengembangan peserta.

Dalam penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional memiliki

dua jenis manfaat dalam program BPJS kesehatan yaitu manfaat medis dan

manfaat non-medis, dimana yang dimaksud dalam manfaat medis adalah manfaat

berupa pelayanan kesehatan yang kompherensif (promotif, preventif, kuratif dan

rehabilitatif) sesuai dengan indikasi medis yang tidak terikat dengan besarnya

iuran yang dibayarkan. Adapun manfaat non-medis meliputi akomodasi dan

Page 70: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

49

ambulan. Dalam program ini memiliki manfaat yang dijamin didalamnya yaitu

sebagai berikut :

1. Pelayanan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.2. Pelayanan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Rujukan.3. Pelayanan Promotif dan Preventif.4. Pelayanan Kesehatan Kebidanan dan Neonatal.5. Pelayanan Alat Kesehatan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Sebagai bahan acuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil dua acuan

dari penelitian terdahulu yang dianggap relevan dengan penelitian ini. Pertama,

dari penelitian yang dilakukan oleh :

1. Rezqi Kurnia Gesar, Nurhayani, dan Balqis dalam sebuah karya

penelitian yang berjudul “Kesiapan Stakeholder Dalam

Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional Di Kabupaten

Gowa”, dari Universitas Hasanudin Fakultas Kesehatan

Masyarakat 2014. Penelitian ini bertujuan mengetahui kesiapan

fasilitas kesehatan, regulasi, dan sosialisasi stakeholder kepada

masyarakat dalam pelaksanaan program JKN di Kabupaten Gowa.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan informan

sebanyak delapan orang.Informan dalam penelitian ini adalah orang

yang dianggap layak dan memahami tentang kesiapan pelaksanaan

program jaminan kesehatan.Pengumpulan data dilakukan dengan

metode indepth interview, observasi, dan telaah dokumentasi. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa belum ada kesiapan untuk aspek

fasilitas kesehatan dikarenakan alat kesehatan masih kurang, aspek

Page 71: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

50

regulasi juga belum terlihat kesiapannya dikarenakan belum ada

petunjuk teknis di Kabupaten Gowa mengenai jaminan kesehatan,

untuk sosialisasi sudah dilakukan seluruh pihak stakeholder.

Namun karena sosialisasi yang belum optimal sehinggga masih

banyak masyarakat belum memahami tentang program Jaminan

Kesehatan Nasional. Kesimpulan dari penelitian ini adalah belum

adanya kesiapan stakeholder dalam pelaksanaan program Jaminan

Kesehatan Nasional di Kabupaten Gowa disarankan agar fasilitas

kesehatan untuk melengkapi dan meningkatkan sarana

prasarananya, pemerintah lebih memperhatikan implementasi

program Jaminan Kesehatan Nasional, serta sosialisasi ke

masyarakat lebih dioptimalkan.

2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian

Penelitian ini dilatar belakangi oleh berbagai permasalahan-permasalahan

yang dijumpai didalam masyarakat mengingat perspektif masyarakat yang masih

kuno dan pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional yang masih memiliki

berbagai permasalahan dalam pelaksanaannya, selain itu penelitian ini digunakan

untuk melihat tingkat Partisipasi Masyarakat dalam pelaksanaan Program Jaminan

Kesehatan Nasional dimana dalam hal tersebut merupakan program yang sudah

berusia menuju 3 tahun dan dapat dikatakan program tersebut masih baru dimana

program ini mulai diimplementasikan pada tahun 2014, akan tetapi permasalahan

yang dimiliki dalam program ini membuat penulis ingin mengkaji secara umum

Efektivitas Strategi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam

Page 72: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

51

Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang, adapun kerangka

berpikir yang penulis susun adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

(Sumber : Dikelola oleh Penulis, Tahun 2017)

ProsesMakmur (2011: 7-9)

1. Ketepatan penetuan waktu.2. Ketepatan perhitungan biaya.3. Ketepatan dalam pengukuran.4. Ketepatan dalam menentukan pilihan.5. Ketepatan berpikir.6. Ketepatan dalam melakukan perintah.7. Ketepatan dalam menentukan tujuan.8. Ketepatan sasaran.

Output

Efektivitas strategi Badan Penyelenggara JaminanSosial dalam peningkatan jumlah peserta bukanpenerima upah lebih baik

Input

1. Kurangnya sosialisasi langsung kepada masyarakat tentangProgram Jaminan Kesehatan Nasional.

2. Kurangnya Kesadaran Masyarakat tentang program JaminanKesehatan Nasional.

3. Diskriminatif dalam pemberian pelayanan yang diberikan olehRumah Sakit.

4. Kurangnya Kompetensi Sumber Daya Manusia yang dimilikidalam mensosialisasikan program Jaminan Kesehatan NasionalSecara langsung.

5. Tidak adanya indikator dalam penetapan status kepesertaan.6. Tidak adanya sanksi hukum yang tegas kepada Masyarakat yang

tidak mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional.

Page 73: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

52

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis berasal dari kata hpypo = kurang dari, dan thesis = pendapat.

Hipotesis merupakan suatu kesimpulan atau pendapat yang masih kurang.

Hipotesis juga dapat diartikan sebagai rumusan jawaban sementara yang harus

diuji dengan melakukan kegiatan penelitian (Ali, 1987:48), hipotesis adalah

hubungan fenomena-fenomena yang kompleks (Nazir, 2003:115). Hipotesis dapat

dikatakan kesimpulan sementara karena jawaban yang diberikan harus

berdasarkan pada teori yang relevan , belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2008 :70).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan hipotesis deskriptif, yaitu

jawaban sementara terhadap rumusan masalah deskriptif. Dengan mengacu pada

uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti menetapkan hipotesis

nolnya (H0) dalam berbentuk sebagai berikut :

“Efektivitas Strategi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam

Perluasan Peserta Bukan Pekerja Penerima Upah di Kota Serang lebih dari sama

dengan 60% dari kriteria yang diharapkan”. Adapun Hipotesis Alternatifnya (Ha)

masing-masing adalah sebagai berikut :

“Efektivitas Strategi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam

Perluasan Peserta Bukan Pekerja Penerima Upah di Kota Serang Tercapai kurang

dari 60%”. Adapun secara statistik hipotesis dapat dijabarkan sebagai berikut :

H0 : p ≥ 60%

Ha : p < 60 %

Page 74: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

53

Adapun dalam penelitian ini peneliti menguji Hipotesis alternatif yang

berbunyi “Efektivitas Strategi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

dalam meningkatkan Jumlah Peserta Bukan Pekerja Penerima Upah di Kota

Serang Tercapai paling tinggi 60%”

Page 75: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

54

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode dan Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif dengan menggunakan teori yang dikembangkan oleh Keith

Davis. Dengan menggunakan prinsip-prinsip teoritis yang sesuai dengan topik

yang diteliti kemudian dilanjutkan dengan mengembangkan rancangan penelitian,

menyusun instrumen penelitian, dan menginterprestasikan data yang pada

akhirnya akan membentuk suatu kesimpulan. Perolehan data didapat dengan

menggunakan metode kuantitatif berupa penyebaran kusioner. Apabila ditinjau dari

jenis penelitiannya, maka penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif.

3.2 Fokus Penelitian

Karena terlalu luasnya penelitian maka ruang lingkup penelitian yang

digunakan sebagai batasan penelitian agar dapat fokus pada penelitian yang

dijalankan sehingga dapat memudahkan peneliti dalam mlakukan penelitian yaitu

mengenai Efektivitas Strategi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

dalam meningkatkan Jumlah Peserta Bukan Pekerja Penerima Upah di Kota

Serang.

Pembatasan ruang lingkup penelitian ini didasarkan kepada permasalahan-

permasalahan yang terjadi yang telah dijelaskan secara terperinci dalam

identifikasi masalah, adapun dalam ruang lingkup pembatasan masalah pada fokus

penelitian ini adalah mengenai Efektivitas Strategi Badan Penyelenggara Jaminan

Page 76: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

55

Sosial Kesehatan dalam meningkatkan Jumlah Peserta Bukan Pekerja Penerima

Upah di Kota Serang.

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yaitu menjelaskan lokasi penelitian yang akan dilakukan

nanti termasuk menjelaskan tempat, dan alasan memilihnya. Kota Serang dipilih

dikarenakan beberapa alasan yang ditemukan dalam permasalahan-permasalahan

yang dijumpai di lapangan sebagaimana yang telah dijelaskan dalam sub bagian

latar belakang masalah sebelumnya, selain itu hal ini didasari kepada lokasi

penelitian dimana kota serang merupakan ibu kota provinsi banten tetapi memiliki

kualitas kesehatan masyarakatnya berada dibawah rata-rata provinsi banten.

3.4. Instrumen Penelitian

Menurut Bungin (2009:94) Pengertian dasar dari instrumen penelitian

adalah pertama, instrumen penelitian menempati posisi teramat penting dalam

hal bagaimana dan apa yang harus dilakukan untuk memperoleh data di lapangan.

Kedua, instrumen penelitian adalah bagian paling rumit dari keseluruhan proses

penelitian. Kesalahan bagian ini, dapatdipastikan suatu penelitian akan gagal atau

berubah dari konsep semula. Ketiga, bahwa pada dasarnya instrumen penelitian

kuantitas memiliki dua fungsi yaitu sebagai substitusi dan sebagai suplemen. Pada

beberapa instrumen umpamanya angket, instrumen penelitian menjadi wakil

peneliti satu-satunya di lapangan atau wakil satu-satunya orang yang membuat

instrumen penelitian tersebut. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang

digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti dan diukur dari indikator

indikator variabel yang diberikan oleh penulis. Karena melakukan penelitian harus

Page 77: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

56

ada alat ukur yang baik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk

kuisioner dengan variabel tunggal yaitu Partisipasi. Dalam melakukan sebuah

penelitian maka diperlukan teknik pengumpulan data yaitu suatu pencatatan dari

peristiwa-peristiwa dari elemen populasi yang menunjang suatu penelitian yang

sedang dilakukan. Tujuannya untuk mendapatkan data dan informasi yang valid

dan objektif sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penelitian.

Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah berbentuk kuesioner

dengan jumlah variabel sebanyak satu variabel atau variabel mandiri. Sedangkan

skala pengukuran instrumen yang digunakan adalah skala likert, skala likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2005:107).

Dalam penelitian ini skala pengukuran instrumen yang digunakan adalah

Skala Likert. Skala Likert digunakans untuk mengukur sikap, pendapat dan

persepsi seseorang atau secara sekelompok orang tentang fenomena sosial yang

terjadi. Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun instrumen yang daat berupa pernyataan atau pertanyaan dan diberikan

jawaban pada setiap item instrumennya. Berikut ini merupakan skoring item

instrumen dari jawaban resonden mengenai Efektivitas Strategi Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam meningkatkan Jumlah Peserta

Bukan Pekerja Penerima Upah di Kota Serang, yaitu :

Page 78: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

57

Tabel 3.1Tabel Skala Likert

Pilihan Jawaban Skor

Sangat Setuju 4

Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Hasil Jawaban di setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert,

akan mempunyai gradiasi sangat positif sampai sangat negatif. Dan untuk

keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban dari setiap item instrumen diberi skor

yaitu dimana resonden diminta untuk memilih angka 1 hingga 4. Angka 1

mempresentasikan sikap responden yang sangat tidak setuju terhadap pertanyaan

yang tertera didalam kuisioner, angka 2 mempresentasikan sikap responden yang

tidak setuju terhadap pertanyaan yang tertera didalam kuisioner, angka 3

mempresentasikan sikap responden yang setuju terhadap pernyataan yang tertera

didalam kuisioner, dan angka 4 mempresentasikan sikap responden yang sangat

setuju terhadap pertanyaan yang tertera didalam kuisioner. Karena penelitan ini

berkaitan dengan Partisipasi Masyarakat dalam program Jaminan Kesehatan

Nasional maka penelitian ini menggunakan indikator yang tertera dalam

pengukuran partisipasi masyarakat.

Page 79: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

58

3.4.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua jenis teknik pengumpulan data, yakni :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang didapatkan langsung dari sumber data

tersebut diperoleh melalui responden. Data-data primer tersebut

didapat melalui:

a. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang efesien bila peneliti

ingin mengetahui dengan pasti jumlah variabel yang akan diukur

dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

b. Interview (Wawancara)

Interview adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua

pihak atau lebih yang terdiri atas pewancara dan responden

sebagai pengadu atau pemberi pernyataan. Wawancara

terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila

peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti

informasi apa yang akan diperoleh, oleh karena itu dalam

melakukan wawancara penulis telah menyiapkan pertanyaan-

pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannyapun telah

Page 80: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

59

disiapkan. Dalam proses wawancara penelitian ini penulis

menggunakan interview secara terstruktur.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan, dengan cara

membaca dan mengutip data-data yang terdapat dalam buku, artikel,

jurnal, skripsi, tesis, situs internet, penelitian terdahulu, dan berbagai

literatur yang berkaitan dengan masalah penelitian dan dapat

mendukung penelitian ini. Data sekunder dalam penelitian ini dapat

dilakukan melalui :

a. Studi Dokumentasi

Dokumen (Sugiyono, 2011:3260 berpendapat bahwa dokumen

merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa

berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari

seseorang.

b. Studi Kepustakaan

Pengumpulan data ini diperoleh melalui referensi yang relevean

dengan penelitian yang dijalankan dam tknik ini berdasarkan

text books maupun jurnal ilmiah.

Page 81: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

60

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004 :72).

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian sedangkan sample adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut

(Sugiyono, 2004:73), Lebih jauh (Sugiyono, 2004:55) menyebutkan bahwa

populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu dalam penelitian ini adalah

masyarakat Kota Serang sebagai peserta program Jaminan Kesehatan Nasional

sekaligus pengguna dari Kartu BPJS Kesehatan di Kota Serang, sehingga hal ini

membuat peneliti untuk mengeneralisir penelitian ini dengan mengambil beberapa

populasi untuk dijadikan sampel, dalam hal ini populasi yang terdapat dalam

Penelitian ini adalah Jumlah dari Peserta Jaminan Kesehatan Nasional kategori

Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang sebagai Berikut :

Tabel 3.2Jumlah Populasi Pertahun

Bulan PPU PBI-APBN PBI-APBD PBPU BPSeptember

2016150.223 124.517 37.472 24.180 13.400

(Sumber : BPJS Kesehatan Kota Serang)

Page 82: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

61

Berdasarkan Tabel tersebut diperoleh jumlah populasi dari Peserta

Jaminan Kesehatan Nasional Kategori Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU)

pada Per-September 2016 mengalami kenaikan menjadi 24.180 Peserta, sehingga

dalam penelitian ini peneliti menjadikan Populasi Peserta Bukan Penerima Upah

Pada Tahun 2016 sebagai populasi yang akan diperhitungkan untuk dijadikan

Sampel Penelitian.

3.5.2 Sampel

Sampel yang merupakan bagian dari pada populasi, sample diambil darii

bagian populasi yang dipilih. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang

diteliti. Sampel adalah mereka yang kebetulan ditemukan atau mereka yang

mudah ditemukan atau dijangkau (Soehartono, 2004:62).

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

masyarakat atau peserta dari program BPJS Kesehatan. Sedangkan teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik penarikan

sampel probabilita. adapun teknik yang digunakan untuk mengambil sampel

adalah teknik random sampling, teknik ini juga disebut acak, serampangan, tidak

pandang bulu, tidak pilih kasih, obyektif, sehingga seluruh elemen populasi

mempunyai kesempatan untuk menjadi sampel penelitian dengan kriteria

utamanya adalah pengguna kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

bagi Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang. Adapun Taraf kesalahan

dalam penelitian ini adalah sebesar 10% dengan menggunakan rumus Solvin

dalam Sugiyono (2011:57) adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :

Page 83: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

62

n = NN. e + 1Keterangan :n = Ukuran SampelN = Ukuran Populasie2 = Tingkat Kesalahan

Adapun dalam hal ini peneliti melakukan perhitungan jumlah sampel

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

n = 24.18024.180. 0,1 + 124.180242,8 = 100Berdasarkan perhitungan tersebut maka peneliti memperoleh jumlah

responden yang dijadikan sampel adalah 100 Peserta Jaminan Kesehatan Nasional

dari kategori Peserta Bukan Penerima Upah.

3.6 Variabel Penelitian

3.6.1 Definisi Konsep

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partisipasi

Masyarakat. indikator teori yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian

ini berdasarkan identifikasi masalah diatas yaitu teori Partisipasi Masyarakat

Partisipasi Masyarakat Menurut Cohen dan Uphoff dalam Ulifah (2003:23) yang

terletak dari pengukaran empat indikator Partisipasi Masyarakat yaitu sebagai

berikut :

Page 84: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

63

Dari segi kriteria efektivitas menurut Makmur (2011: 7-9) terdapat

beberapa unsur-unsur kriteria efektivitas, yang diantaranya:

1. Ketepatan penetuan waktu.

2. Ketepatan perhitungan biaya.

3. Ketepatan dalam pengukuran.

4. Ketepatan dalam menentukan pilihan.

5. Ketepatan berpikir.

6. Ketepatan dalam melakukan perintah.

7. Ketepatan dalam menentukan tujuan.

8. Ketepatan sasaran.

3.6.2 Definisi Operasional

Variabel yang menjadi indikator dalam penelitian ini adalah Partisipasi

Masyarakat Partisipasi Masyarakat Menurut Cohen dan Uphoff dalam Ulifah

(2003:23) yang terletak dari pengukaran empat indikator Partisipasi Masyarakat

yaitu sebagai beriku :

Page 85: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

64

Tabel 3.3

Indikator Vatiabel

VARIABEL INDIKATOR NO.ITEM

KriteriaEfektifitasMenurutMakmur

1. Ketepatan penetuan waktu.

2. Ketepatan perhitungan biaya.

3. Ketepatan dalam pengukuran.

4. Ketepatan dalam menentukanpilihan.

5. Ketepatan berpikir.

6. Ketepatan dalam melakukanperintah.

7. Ketepatan dalam menentukantujuan.

8. Ketepatan sasaran.

1,2,3,4,5

6,7,8,9,10

11,12,13,14

15,16,17,18,19

20,21,22,23,24

25,26,27

28, 29, 30,31

32,33,34,35,36

3.7 Teknik Pengelolaan Data

Pengelolahan data merupakan awal dari proses analisis data. Proses

pengelolahan data merupakam tahapan dimana data dipersiapkan, diklarifikasikan,

dan diformat menurut aturan tertentu untuk keperluan proses berikutnya yaitu

proses analisis data. Data yang telah terkumpul diolah dengan beberapa proses

(dalam sugiyono 2005:207) sebagai berikut :

1. Coding, yaitu tahap mengklasifikasikan data berdasarkan kategori

tertentu.

2. Editing, yaitu tahap mengoreksi kesalahan data yang ada pada data

yang yang harus dilakukan secara berulang ulang dan cermat.

Page 86: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

65

3. Tabulating, yaitu tahap penyusunan data berdasarkan jenis-jenis

data, serta perhitungan dari kualitas dan frekuensi data yang

disajikan dalam bentuk tabel.

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1. Uji Validitas Data

Sugiyono (2005:137) menjelaskan instrumen yang valid berarti alat ukur

yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Hasil penelitian yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Kevalidan

instrumen berarti bahwa suatu instrumen benar-benar mampu mengukur variabel

yang akan diukur dalam penelitian serta mampu menunjukan tingkat kesesuaian

antara konsep dan hasil pengukuran. Pada penelitian ini, pengujian validitas

dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi pearson product moment dengan

bantuan piranti lunak SPSS versi 21. Berikut ini adalah rumus korelasi product

moment :

= ∑ − ∑ ∑( ∑ − (∑ ) )( ( ∑ − ( (∑ ) )Keterangan :r = Koefisien Korelasi Product Moment∑X = Jumlah Skor dalam sebaran X∑Y = Jumlah Skot dalam sebaran Y∑XY = Jumlah Hasil Kali skor X dan Y yang berpasangan∑X2 = Jumlah Skor yang dikuadratkan dalam sebaran X∑Y2 = Jumlah Skor yang dikuadratkan dalam sebaran Yn = Jumlah Sampel

Page 87: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

66

Instrumen penelitian yang baik tentu saja instrumen yang valid, sehingga

dapat digunakan untuk pengukuran dalam rangka pengumpulan data. Kevalidan

instrumen menggambarkan bahwa suatu instrumen benar-benar mampu mengukur

variabel yang akan diukur dalam penelitian serta mampu menunjukan tingkat

kesesuaian antara konsep dan hasil pengukuran.

3.8.2 Uji Reliabilitas Data

Realibilitas berasal dari kata dalam bahasa inggris rely yang berarti

percaya dan reliable yang artinya dapat dipercaya (Purwanto, 2007:161).

Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal konsistensi dengan

menggunakan teknik Cronbach Alpha. Cronbach Alpha yaitu penghitungan yang

dilakukan dengan menghitung rata-rata interkorelasi diantara butir-butir

pertanyaan dalam kuisioner, variabel dikatakan reliabel jika nilai alphanya lebih

dari 0,30 (Purwanto, 2007:181). Pada penelitian ini pengujian reliabilitas

menggunakan teknik Cronbach Alpha dengan bantuan piranti lunak SPSS versi

21. Berikut ini adalah rumus Teknik Alpha Cronbavh yang akan digunakan dalam

penelitian :

= − 1 1 − ∑Keterangan :R11 = Koefisien reabilitasK = Banyak Butir Soal (item)∑ = Jumlah Varians Skor Setiap Soal (item)

= Varians Skor TotalX1 = Skor TotalN = Banyak Subyek (testi)

Page 88: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

67

3.8.3 Uji T-Test

Uji T-Test digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif satu atau lebih

variabel yang dataya berbentuk interval atau ratio. maka dalam pengujian

Hipotesis Deskriptif digunakan Uji T-Test Pihak Kiri untuk satu sampel atau satu

variabel, dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2005:207) :

t = X − μos√nKeterangan :

t = Nilai t yang dihitung, selanjutnya dihitung t-hitung.X = Nilai rata-rata x

= Nilai yang dihipotesiskanS = Simpangan Baku Sampeln = Jumlah anggota Sampel

3.9 Jadwal Penelitian

Adapun waktu pelaksanaan penelitian yaitu dari bulan september 2016

sampai bulan juni 2017. Untuk jadwal penelitian yang dilakukan penulis sbuat

dengan bentuk tabel agar lebih jelas, adapun waktu pelaksanaan kegiatan

penelitian adalah sebagai berikut :

Page 89: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

68

Tabel 3.4Jadwal Penelitian

No KeteranganBulan

Okt-16

Nov-16

Des-16

Jan-17

Feb-17

Mar-17

Apr-17

Mei-17

Juni-17

Juli-17

1 Pengajuan judul

2 Penetapan Judul

3 Studi pendahuluan

4Pencarian DataPenelitian

5PenyusunanProposal Bab I-III

6Revisi ProposalBab I-III

7 Seminar Proposal

8Pencarian DataPenelitian

9Penyusunan BabIV dan V

10Revisi Bab IV danV

11 Sidang Skripsi

12 Revisi Skripsi(Sumber : Dikelola oleh peneliti, 2017)

Page 90: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

69

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

Deskripsi obyek penelitian ini akan menjelaskan tentang objek penelitian

yang meliputi lokasi penelitian yang diteliti dan membeikan gambaran umum

Kota Serang, dan gambaran umum Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Kesehatan Kesehatan Kota Serang. Hal tersebut akan dijelaskan di bawah ini.

4.1.1 Gambaran Umum Kota Serang

Sejak abad ke 16, Serang merupakan pusat pemerintahan, pusat

peragangan dan pusat kebudayaan, baik pada zaman kesultanan, zman kolonial,

maupun pada zaman kemerdekaan. Dengan letaknya yang strategis Kota Serang

merupakan jalur utama penghubung lintas Jawa-Sumatera dan merupakan

alternatif penyangga Ibu Kota Negara. Kora Serang merupakan wilayah

pemekaran dari Kabupaten Serang yang terbentuk pada tanggal 10 Agustus 2007

berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2007. Secara Administratif Kota

Serang dibagi dalam 6 kecamatan dan 66 Kelurahan. Kecamatan Kasemen

nerupakan Kecamatan dengan Wilayah yang terluas yaitu sekitar 63,36Km2 atau

sekitar dari 23,75% luas wilayah Kota Serang, sedangkan kecamatan dengan luas

wilayah yang kecil adalah Kecamatan Serang yang hanya sekitar 25,88Km2 atau

9,7% dari luas wilayah Kota Serang.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2007 Kota Serang

memiliki luas wilayah sekeluruhan ± 266,71KM2 dan terbagi menjadi enam

kecamatan Meliputi :

Page 91: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

70

Tabel 4.1Jumlah dan Luas Kecamatan di Kota Serang

No KecamatanJumlah

KelurahanLuas Wilayah

Km2%

1 Curug 10 49,6 18,59

2 Walantaka 14 48,48 18,18

3 Cipocok Jaya 8 31,54 11,82

4 Serang 12 25,88 9,7

5 Taktakan 12 47,88 17,95

6 Kasemen 10 63,36 23,75

Jumlah 66 266,74 100(Sumber : BPS Kota Serang, 2017)

Kota serang memiliki batasan-batasan wilayah dengan yang lainnya,

adapun wilayah yang berbatasan dengan Kota Serang adalah sebagai berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Banten dan Laut Jawa.2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pontang, Kecamatan

Cikeusal, Kecamatan Ciruas, Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang.3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cikeusal, Kecamatan

Petir, Kecamatan Baros Kabupaten Serang.4. Senelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pabuaran, Keamatan

Waringin, Keamatan Kramatwatu Kabupaten Serang.

Adapun Visi dan Misi yang dimiliki Kota Serang adalah sebagai berikut :1. Visi Kota Serang

”Terwujudnya Kota Serang Madani sebagai Kota Pendidikan yangBertumpu pada Potensi Perdagangan, Jasa, Pertanian dan Budaya.”

2. Misi Kota Serang1. Pembangunan dan Peningkatan Infrastruktur.2. Pembangunan dan Peningkatan Kualitas Pendidikan.3. Pembangunan dan Peningkatan Kualitas Kesehatan.4. Peningkatan Ekonomi Kerakyatan serta Optimalisasi

Potensi Pertanian dan Kelautan.5. Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan, Hukum, dan

Peningkatan.6. Penghayatan terhadap Nilai Agama.

Page 92: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

71

4.1.2 Gambaran Umum Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang

Sistem Jaminan Sosial Nasional, bangsa Indonesia telah memiliki sistem Jaminan

Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan tujuan sistem jaminan

sosial nasional perlu dibentuk badan penyelenggara yang berbentuk badan

hukum publik berdasarkan prinsip kegotongroyongan, nirlaba, keterbukaan,

kehati- hatian, akuntabilitas, portabilitas, kepesertaan bersifat wajib, dana amanat,

dan hasil pengelolaan Dana Jaminan Sosial dipergunakan seluruhnya untuk

pengembangan program dan sebesar-besarnya untuk kepentingan Peserta.

Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem

Jaminan Sosial Nasional maka dibentuk Badan penyelenggara Jaminan Sosial

melalui Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial. Dengan Undang-Undang ini dibentuk 2 (dua) Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial yaitu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Kesehatan dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan mulai beroperasi

menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan pada tanggal 1 Januari 2014

dan merupakan transformasi kelembagaan PT Askes (Persero).

4.1.2.1 Sejarah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK) ~ 1968,

Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan yang secara jelas mengatur

pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri dan Penerima Pensiun (PNS dan

ABRI) beserta anggota keluarganya berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 230

Tahun 1968. Menteri Kesehatan membentuk Badan Khusus di lingkungan

Page 93: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

72

Departemen Kesehatan RI yaitu Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan

Kesehatan (BPDPK), dimana oleh Menteri Kesehatan RI pada waktu itu (Prof. Dr.

G.A. Siwabessy) dinyatakan sebagai embrio Asuransi Kesehatan Semesta.

Perusahaan Umum Husada Bhakti ~ 1984-1991, Untuk lebih meningkatkan

program jaminan pemeliharaan kesehatan bagi peserta dan agar dapat dikelola

secara profesional, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 22

Tahun 1984 tentang Pemeliharaan Kesehatan Bagi Pegawai Negeri Sipil,

Penerima Pensiun (PNS, ABRI dan Pejabat Negara) beserta anggota keluarganya.

Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1984. status badan penyelenggara

diubah menjadi Perusahaan Umum Husada Bhakti. Berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 69 Tahun 1991, kepesertaan program jaminan pemeliharaan

kesehatan yang dikelola Perum Husada Bhakti ditambah dengan Veteran dan

Perintis Kemerdekaan beserta anggota keluarganya. Disamping itu, perusahaan

diijinkan memperluas jangkauan kepesertaannya ke badan usaha dan badan

lainnya sebagai peserta sukarela. PT Askes (Persero) ~ 1992 - 2013 Berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1992 status Perusahaan Umum (Perum)

diubah menjadi Perusahaan Perseroan (PT Persero) dengan pertimbangan

fleksibilitas pengelolaan keuangan, kontribusi kepada Pemerintah dapat

dinegosiasi untuk kepentingan pelayanan kepada peserta dan manajemen lebih

mandiri. Pada tahun 2004 sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 40

Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, PT Askes (Persero) sebagai

salah satu calon Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1241/Menkes/XI/2004 PT

Askes (Persero) ditunjuk sebagai penyelenggara Program Jaminan Kesehatan

Page 94: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

73

Bagi Masyarakat Miskin (PJKMM). PT Askes (Persero) mendapat penugasan

untuk mengelola kepesertaan serta pelayanan kesehatan dasar dan rujukan. Di

tahun 2008, Pemerintah mengubah nama Program Jaminan Kesehatan Bagi

Masyarakat Miskin (PJKMM) menjadi Program Jaminan Kesehatan Masyarakat

(Jamkesmas). PT Askes (Persero) berdasarkan Surat Menteri Kesehatan RI

Nomor 112/Menkes/II/2008 mendapat penugasan untuk melaksanakan

Manajemen Kepesertaan Program Jamkesmas yang meliputi tatalaksana

kepesertaan, tatalaksana pelayanan dan tatalaksana organisasi dan manajemen.

Untuk mempersiapkan PT Askes (Persero) bertransformasi menjadi Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan atas diberlakukannya Undang-Undang

Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN, maka dilakukan pemisahan Program Askes

Sosial dan Askes Komersial. Dan tahun 2008 dibentuk anak perusahaan PT

Askes (Persero) yaitu PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia, yang didirikan

berdasarkan Akta Notaris Nomor 2 Tahun 2008, tanggal 6 Oktober 2008 dengan

perubahan Nomor 7 tanggal 18 Desember 2008 dengan Akta Nomor 4 tanggal 13

Maret 2009. Pada tanggal 20 Maret 2009 berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Keuangan Nomor Kep-38/KM.10/2009 PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia

selaku anak perusahaan dari PT Askes (Persero) telah memperoleh ijin

operasionalnya. Dengan dikeluarkannya ijin operasional ini maka PT

Asuransi Jiwa InHealth Indonesia mulai beroperasi secara komersial pada 1

April 2009. PT Askes (Persero) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 10

Tahun 2009 ditugaskan untuk menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi para

menteri dan pejabat tertentu (Program Jamkesmen). Berdasarkan Undang-

Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan

Page 95: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

74

Sosial, Dewan Komisaris dan Direksi PT Askes (Persero) sampai dengan

beroperasinya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan ditugasi untuk:

1. menyiapkan operasional BPJS Kesehatan untuk program jaminankesehatan .

2. menyiapkan pengalihan aset dan liabilitas, pegawai, serta hak dankewajiban PT Askes (Persero) ke BPJS Kesehatan.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan ~ 2014 – sekarang

Berdasarkan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan

Sosial Nasional dan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011

tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial maka pada tanggal 1 Januari 2014

PT Askes (Persero) bertransformasi kelembagaan menjadi Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. Transformasi tersebut diikuti adanya

pengalihan peserta, program, aset dan liabilitas, pegawai, serta hak dan kewajiban.

Sejak beroperasinya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan,

Kementerian Kesehatan tidak lagi menyelenggarakan program jaminan

kesehatan masyarakat, Kementerian Pertahanan, Tentara Nasional Indonesia,

dan Kepolisian Republik Indonesia tidak lagi menyelenggarakan program

pelayanan kesehatan bagi pesertanya, kecuali untuk pelayanan kesehatan

tertentu berkaitan dengan kegiatan operasionalnya yang ditetapkan dengan

Peraturan Presiden dan PT Jamsostek (Persero) tidak lagi menyelenggarakan

program jaminan pemeliharaan kesehatan.

4.1.2.2 Visi, Misi, Sasaran dan Tata Nilai Organisasi

1. Visi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan“Cakupan Semesta 2019” : Paling lambat 1 Januari 2019, seluruhpenduduk Indonesia memiliki jaminan kesehatan nasional untukmemperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungandalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatannya yang

Page 96: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

75

diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan SosialKesehatan Kesehatan yang handal, unggul dan terpercaya.

2. Misi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Kesehatana. Membangun kemitraan strategis dengan berbagai

lembaga dan mendorong partisipasi masyarakat dalamperluasan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

b. Menjalankan dan memantapkan sistem jaminan pelayanankesehatan yang efektif, efisien, dan bermutu kepada pesertamelalui kemitraan yang optimal dengan fasilitas kesehatan.

c. Mengoptimalkan pengelolaan dana program jaminan sosialdan dana Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatansecara efektif, efisien, transparan dan akuntabel untukmendukung kesinambungan program.

d. Membangun Badan Penyelenggara Jaminan SosialKesehatan yang efektif berlandaskan prinsip-prinsip tatakelola organisasi yang baik dan meningkatkan kompetensipegawai untuk mencapai kinerja unggul.

e. Mengimplementasikan dan mengembangkan sistemperencanaan dan evaluasi, kajian, manajemen mutu danmanajemen risiko atas seluruh operasionalisasi BadanPenyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan.

f. Mengembangkan dan memantapkan teknologi informasidan komunikasi untuk mendukung keseluruhanoperasionalisasi Badan Penyelenggara Jaminan SosialKesehatan.

3. Sasaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan:a. Tercapainya kepesertaan semesta sesuai peta jalan menuju

Jaminan Kesehatan Nasional tahun 2019.b. Tercapainya jaminan pemeliharaan kesehatan yang

optimal dan berkesinambungan.c. Terciptanya kelembagaan Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial Kesehatan yang handal, unggul dan terpercaya.4. Tata Nilai Organisasi

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan menetapkan danmengembangkan tata nilai organisasi yang terdiri atas 4 (empat) elemen,yaitu :

a. Integritas, merupakan prinsip dalam menjalankan setiaptugas dan tanggung jawab melalui keselarasan berpikir,berkata dan berperilaku sesuai keadaan sebenarnya.

b. Profesional, merupakan karakter dalam menjalankan tugasdengan kesungguhan, sesuai kompetensi dan tanggungjawab yang diberikan.

Page 97: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

76

c. Pelayanan Prima, merupakan tekad dalam memperikanpelayanan terbaik dengan ikhlas kepada seluruh peserta.

d. Efisiensi Operasional, merupakan upaya untuk mencapaikinerja optimal melalui perencanaan yang tepat danpenggunaan anggaran yang rasional sesuai kebutuhan.

4.1.3 Kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional

Kepesertaan Program JKN kategori PBPU di Kota Serang dijalankan oleh

Kantor Layanan Operasional Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

Kota Serang, Di Kota Serang sendiri pelayanan operasionalitas yang diberikan

dalam Program JKN memiliki banyak mitra fasilitas kesehatan dalam

memberikan pelayanan bagi peserta JKN yang didalamnya terdapat klinik ataupun

puskesmas dan Rumah Sakit yang bersedia menampung atau memberikan

pelayanan kesehatan kepada pasien yang merupakan peserta program Jaminan

Kesehatan Nasional adapun fasilitas kesehatan mitra Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial Kesehatan kota serang adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1Data Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut Mitra BPJS Kesehatan di Kota

SerangData Fasilitas Kesehatan Rumah Sakit Mitra BPJS Kesehatan di Kota Serang

No Kode Nama Faskes Rumah Sakit Alamat1 0222R004 RS Sari Asih Serang JL. JENDRAL SUDIRMAN NO. 382 0470R000 Rumah Sakit Umum Banten Jln. Syeh Nawawi Al Bantani3 0470R001 RSIA Budiasih KH. Sochari No.394 1006R002 RS ABRI Kencana JL.Ahmad Yani No 23

(Sumber : BPJS Kesehatan Kota Serang Tahun 2017)

Berdasarkan tabel tersebut diapat dijelaskan dimana fasilitas kesehatan

tingkat lanjut yang berkerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Kesehatan adalah sebanyak 5 rumah sakit di Kota Serang, yaitu Rumah Sakit Sari

Asih, Rumah Sakit Umum Banten, Rumah Sakit Ibu Anak Budiasih, Rumah Sakit

Satya Kencana (Datasemen Kesehatan Tentara) dan Rumah Sakit Umum

Page 98: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

77

Dr.Dradjat Prawiranegara. Adapun sebelum mendapat perolehan pelayanan dari

Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut masyarakat selaku pengguna harus

memperoleh rujukan dari Fasilitas Tingkat Pertama di Klinik ataupun Puskesmas,

adapun Klinik dan Puskesmas yang berkerjasama dengan Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial Kesehatan Kota Serang adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2Data Fasilitas Kesehatan Klinik Tingkat Pertama Mitra BPJS Kesehatan di

Kota SerangData Fasilitas Kesehatan Klinik Mitra BPJS Kesehatan di Kota Serang

No Kode Nama Faskes Klinik Alamat1 0222U003 Klinik Jannah JL. ABD. HADI NO.72 0470B001 Klinik Bona Medika Serang Jl. Raya Serang Ruko Sukmajaya3 0470B002 Klinik Aviva Jl. Ry Banten Lama KM.5 Sukabe4 0470B003 Klinik Jasmine Serang Jl. Trip Jamaksari No.935 0470B005 Klinik Krakatau Medika Serang Jl. A. Yani No.114 Serang6 0470B006 Klinik dr.Rostiati Jl. Raya Taktakan7 0470B007 Klinik Utama Medika Jl. TB. Suwandi Puri Raya No.8 0470B008 Klinik Permata Bunda Perumahan Griya Permata Asri B9 0470B009 Klinik Permata Nabika Komplek PermataSerang Blok C N

10 0470B010 Klinik Buchori Jl. Yusuf M No. 36 Benggala11 0470B012 Klinik Faiqoh Medika JL. PIPITAN WALANTAKA12 0470B013 Klinik Serang Medika RUKO LEGOK SUKMAJAYA BLOK 5C 113 0470B014 Klinik Keagungan JL. KAGUNGAN NO. 3914 0470B015 Klinik Sumber Sehat JL. A. YANI NO. 10615 0470B016 Klinik Family Taman Lopang Indah Blok Parkit16 0470B017 Klinik Wahyu Dharma Medika JL. RAYA PETIR KM. 417 0470B018 Klinik Amal Sehat 2 JL. LINGK SAYABULU CIRACAS18 0470B019 Klinik Diasari Medika Curug KP. TINGGAR JALAN19 0470B020 Klinik Valarie Bara Medika JL. LINK. SELATAN PURI INDAH20 0470B021 Klinik Ikhlas Medika 1 KOMP. BUMI AGUNG PERMAI 121 0470B022 Klinik Jannah 3 Medika Jl. Raya Banten22 0470B023 Klinik Budiasih Unyur Banten Jl. Raya Banten Km. 223 0470B024 Klinik Uwen Yuheni Jl. KH. Abdul Hadi, Kebon Jahe24 0470U001 Klinik Sahabat Sehat JLRAYA TAKTAKAN 6625 0470U002 Klinik Bina Sehat JL. KH FATAH HASAN KOMPL RUKO26 0470U004 Klinik Amal Sehat JL.AYIB KUSMAN PEBAHARAN DUKUH27 0470U005 Klinik Jannah 2 Ruko Nirwana Indah No 8-928 0470U006 Klinik Al-Barokah (JST) Jl. Raya Pipitan, Petir29 0470U008 Klinik Bunda Medika (JST) Jl. Raya Jakarta Km.5 Parung

Page 99: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

78

30 0470U009 Klinik Adnan Medika Jl. Raya Sawah Luhur KM.931 0470U010 Klinik Ikhlas Medika 2 JL. Raya Serang Jakarta KM 432 0470U011 Klinik Kimia Farma Benggala Jl. Yusuf Martadilaga No.144

33 0470U012Klinik Kimia Farma AhmadYani

Jl. A. Yani No.57 Serang

(Sumber : BPJS Kesehatan Kota Serang Tahun 2017)Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh bahwa sebanyak 33 Klinik yang

telah berkerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Kota

Serang dalam memberikan pelayanan tingkat pertama, Adapun Puskesmas yang

terdapat di Kota Serang sebagai berikut :

Tabel 4.3Data Fasilitas Kesehatan Puskesmas Tingkat Pertama Mitra BPJS

Kesehatan di Kota SerangData Fasilitas Kesehatan Puskesmas di Kota Serang

No Kode Nama Faskes Puskesmas Alamat

1 4700001 Kalodran KALODRAN2 4700102 Unyur DS. UNYUR3 4700103 Banjar Agung DS BANJAR AGUNG4 4700104 Pancur DS PANCUR5 4700105 Sawah Luhur DS SAWAH LUHUR6 4700106 Cipocok Jaya CIPOCOK7 10060101 Serang JL. KI MAS JONG8 10060201 Kasemen Kp. Sukadiri9 10060401 Taktakan JL. TAKTAKAN GUNUNG SARI KM.6

10 10060501 Walantaka JL. RAYA CIRUAS PETIR KM511 10062701 Banten Girang Jl. Raya Pandeglang Km 412 10062801 Curug JL. Raya Petir13 10062901 Singandaru Jl. Letnan Jidun No. 414 10063701 Kilasah Jl. Warung Jaud Sawah Luhur15 10063901 Rawu JL. RAYA CIKEPUH RAU16 10064001 Ciracas Jl. Adikara No. 1 Blok A

(Sumber : Dinas Kesehatan Kota Serang Tahun 2017)

Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh bahwa terdapat 16 Puskesmas

di Kota Serang yang Berkerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Kesehatan Kota Serang yang tersebar di seluruh Kota Serang.

Page 100: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

79

4.2 Pengujian Persyaratan Statistik

4.2.1 Pengujian Validitas Instrumen

Uji validitas digunakan untuk mengetahui sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Kevaliditasan instrumen menggambarkan bahwa suatu instrumen

benar-benar mampu mengukur variabel-variabel yang akan diukur dalam

penelitian serta mampu menunjukan tingkat kesesuaian antar konsep dan hasil

pengukuran. Dalam penelitian ini pengujian validitas tiap butir pertanyaan

digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total

yang merupakan jumlah tiap skor butir pertanyaan. Adapun jumlah sampel yang

diuji validitas ialah sebanyak 100 responden. Untuk menguji validitas instrumen

dalam penelitian ini digunakan rumus Pearson Product Moment dengan bantuan

program komputer Statistical Product Service Solution (SPSS) 21. Adapun rumus

Pearson Product Moment tersebut ialah sebagai berikut:

= ∑ − ∑ ∑( ∑ − (∑ ) )( ( ∑ − ( (∑ ) )Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus di atas maka

diperoleh nilai rhitung untuk pernyataan item nomor 1 yaitu = 0,256 dan

seterusnya, bila koefisien korelasinya lebih besar atau sama dengan dari 0,195

yang merupakan hasil perhitungan rtabel dengan n = 100 dengan taraf signifikansi

5% maka instrumen dikatakan valid, sebaliknya bila koefisien korelasinya lebih

rendah dari 0,138 maka instrumen dikatakan tidak valid. Adapun hasil pengujian

validitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 101: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

80

Tabel 4.4Hasil Pengujian Validitas

NoItem

rhitung rtabel keteranganNo

Itemrhitung rtabel Keterangan

1 0,256 0,195 Valid 21 0,340 0,195 Valid2 0,221 0,195 Valid 22 0,229 0,195 Valid3 0,195 0,195 Valid 23 0,230 0,195 Valid4 0,256 0,195 Valid 24 0,256 0,195 Valid5 0,354 0,195 Valid 25 0,203 0,195 Valid6 0,200 0,195 Valid 26 0,440 0,195 Valid7 0,250 0,195 Valid 27 0,239 0,195 Valid8 0,202 0,195 Valid 28 0,440 0,195 Valid9 0,242 0,195 Valid 29 0,205 0,195 Valid10 0,415 0,195 Valid 30 0,259 0,195 Valid11 0,234 0,195 Valid 31 0,203 0,195 Valid12 0,200 0,195 Valid 32 0,253 0,195 Valid13 0,273 0,195 Valid 33 0,211 0,195 Valid14 0,292 0,195 Valid 34 0,291 0,195 Valid15 0,224 0,195 Valid 35 0,216 0,195 Valid16 0,221 0,195 Valid - - - -17 0,284 0,195 Valid - - - -18 0,257 0,195 Valid - - - -19 0,283 0,195 Valid - - - -20 0,262 0,195 Valid - - - -

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan hasil pengujian validitas sebagaimana dalam tabel 4. Hal

tersebut menjelaskan bahwa seluruh responden yang berjumlah sebanyak 100

orang dapat menjawab seluruh pernyataan dalam kuesioner yang berjumlah

sebanyak 35 item instrumen yang dapat dikatakan seluruh instrumen valid,

dengan demikian maka 35 item instrumen tersebut dapat digunakan dalam

penelitian dan dapat diolah dalam analisis berikutnya.

Page 102: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

81

4.2.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas instrumen dilakukan untuk mengetahui kehandalan dari

sebuah instrumen atau kuesioner. Instrumen yang dilakukan uji reliabilitas adalah

instrumen yang dinyatakan valid, sedangkan instrumen yang dinyatakan tidak

valid tidak bisa dilakukan uji reliabilitas, adapun dalam pengujian Reliabilitas

terdapat kategori kekuatan dari pengujian reliabilitas adapun tabel hal tersebut

dapat dijelaskan dalam tabel berikut :

Tabel 4.5Tabel Kategori Reliabilitas

No Nilai Reliabilitas Kategori

1 Rxy 0, ≥ 0,200 Tidak Reliabel

2 Rxy0,200 ≥ 0,400 Reliabilitas Rendah

3 Rxy0,400 ≥ 0,600 Cukup Reliabel

4 Rxy0,600 ≥ 0,800 Reliabel

5 Rxy > 0,800 Sangat Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal konsistensi

dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach. Berikut ini rumus Alpha Cronbach

yang digunakan untuk menguji reliabilitas :

= − 1 1 − ∑Adapun hasil dari uji reliabilitas yang telah dilakukan dalam penelitian ini

adalah nilai Alpha Cronbach yaitu sebesar 0,597 dengan menggunakan software

SPSS versi 21 dan dapat diperoleh hasilnya sebagaimana dalam tabel berikut :

Page 103: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

82

Tabel 4.6Tabel Uji Reliabilitas Data

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,597 35

(Sumber : Pengelolaan Data Kuesioner, 2017)

Berdasarkan hasil uji reliabilitas tersebut di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa instrumen dalam penelitian ini dinyatakan reliabel karena sudah valid dan

cukup reliabel berdasarkan uji instrumen, maka instrumen dapat digunakan untuk

mengukur dalam rangka pengumpulan data.

4.3 Deskripsi Data Responden

4.3.1 Identitas Responden

Dalam penelitian ini yang berjudul Efektivitas Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota

Serang maka yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah peserta Jaminan

Kesehatan Nasional itu sendiri yang berkategori Peserta Bukan Penerima Upah di

Kota Serang secara keseluruhan yang berjumlah 24.180 peserta dengan

menggunakan rumus solvin dengan taraf kesalahan 10% yang menghasilkan 100

orang untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini, adapun dalam penelitian ini

teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik

random sampling yang memilih responden dalam penelitian ini secara acak.

Dalam mengisi kuesioner peserta Jaminan Kesehatan Nasional selaku responden

diminta untuk memberikan identitas diri meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan

Page 104: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

83

penghasilan, pekerjaan dan kategori kelas perawatan. Adapun karakteristik

responden berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut :

Diagram 4.1Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas maka dapat diperoleh bahwa karakteristik

responden berdasarkan jenis kelamin terdapat 72% responden yang berjenis

kelamin laki-laki, sedangkan 28% lainnya merupakan responden yang berjenis

kelamin perempuan. Adapun karakteristik responden berdasarkan rentang usia

adalah sebagai berikut :

72%

28%

0%

20%

40%

60%

80%

Laki-Laki Perempuan

Identitas RespondenBerdasarkan Jenis Kelamin

Page 105: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

84

Diagram 4.2Identitas Responden Berdasarkan Rentang Usia

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas dapat diperoleh bahwa karakteristik

responden berdasarkan rentang usia dimana 12% responden berusia 18-28 tahun,

sementara 64% responden berusia 29-39 tahun, sedangkan 24% responden

berusia 40-50 Tahun, dan 0% responden berusia lebih dari 50 tahun. Adapun

karakteristik responden berdasarkan penghasilan adalah sebagai berikut :

Diagram 4.3Identitas Responden Berdasarkan Penghasilan

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

12%

64%

24%

0%0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

18-28 29-39 40-50 >50

Identitas RespondenBerdasarkan Rentang Usia

52%

39%

9%0% 0%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

<2,5 Juta 2,5-5 Juta 5-7,5 Juta 7,5-10 Juta >10 Juta

Identitas RespondenBerdasarkan Penghasilan

Page 106: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

85

Berdasarkan diagram di atas dapat diperoleh bahwa karakteristik

responden berdasarkan penghasilan dimana 52% responden berpenghasilan di

bawah 2,5 juta, sementara 39% responden berpenghasilan 2.500.001-5.000.000,

sedangkan 9% responden berpenghasilan 5.000.001-.7.500.000, dan 0%

responden berpenghasilan lebih dari 7.500.001. Adapun karakteristik responden

berdasarkan pekerjaan adalah sebagai berikut :

Diagram 4.4Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas dapat diperoleh bahwa karakteristik

responden berdasarkan pekerjaan dimana 83% responden berprofesi sebagai

pedagang, sementara 1% responden berprofesi sebagai pengusaha, sedangkan 6%

responden berprofesi sebagai petani, dan 2% responden berprofesi sebagai

nelayan, dan 8% lainnya berprofesi di sektor jasa sebagai tukang ojek, driver dan

lainnya. Adapun karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir adalah

sebagai berikut :

83%

1% 6% 2% 8%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Pedagang Pengusaha Petani Nelayan Jasa

Identitas RespondenBerdasarkan Pekerjaan

Page 107: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

86

Diagram 4.5Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas dapat diperoleh bahwa karakteristik

responden berdasarkan pendidikan terakhir dimana 8% responden berpendidikan

tingkat SD, sementara 16% responden berpendidikan tingkat SMP, sedangkan

71% responden berpendidikan tingkat SMA, dan 2% responden berpendidikan

tingkat diploma, dan 3% berpendidikan tingkat Strata 1 dan 0% lainnya

berpendidikan S2 dan S3. Adapun karakteristik responden berdasarkan kelas

perawatan adalah sebagai berikut :

8%16%

71%

2% 3% 0% 0%0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

SD SMP SMA Diploma S1 S2 S3

Identitas RespondenBerdasarkan Pendidikan

Page 108: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

87

Diagram 4.6Identitas Responden Berdasarkan Kategori Kelas Perawatan

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas dapat diperoleh bahwa karakteristik

responden berdasarkan pekerjaan dimana 34% responden berkategori kelas I,

sementara 58% responden berkategori II, sedangkan 8% responden berkategori

kelas III. Adapun karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir adalah

sebagai berikut :

4.4 Deskripsi Data Hasil Penelitian

Analisis data hasil penelitian merupakan suatu proses analisis yang

dilakukan peneliti dengan cara mendeskripsikan data hasil penyebaran kuesioner

yang ditujukan kepada peserta program Jaminan Kesehatan Nasional yang

termasuk dalam kategori Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang yang

menjadi sampel dalam penelitian peneliti. Hal ini dilakukan untuk mengetahui

tanggapan mereka mengenai seberapa besar Tingkat Efektivitas Strategi Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial kesehatan dalam Meningkatkan Peserta Program

Penerima Upah di Kota Serang.

34%

58%

8%

0%

20%

40%

60%

80%

Kelas I Kelas II Kelas III

Identitas RespondenBerdasarkan Kategori Kelas

Perawatan

Page 109: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

88

Adapun untuk lebih mendetailnya peneliti menjelaskan dalam bentuk

grafik disertai pemaparan dari hasil jawaban responden berdasarkan butir-butir

pernyataan yang dituangkan dalam kuesioner penelitian. Uraian kuesioner

diuraikan oleh peneliti dalam bentuk penjelasan butir-butir pernyataan secara

sistematis dimana kuesioner tersebut diajukan kepada 100 responden yang

menjadi sampel penelitian yang telah ditentukan sebelumnya.

Pemaparan mengenai butir-butir pernyataan sesuai dengan indikator

pernyataannya sehingga akan terlihat beberapa penafsiran dalam menguraikan

jawaban responden yang berbeda bergantung dari indikator pernyataan.

Page 110: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

89

4.4.1 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Item Nomor 1

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Diagram 4.7Tanggapan Responden Mengenai Strategi BPJS Kesehatan yang

menyelenggarakan Jaminan Kesehatan Nasional dalam meningkatkanpesertanya sudah tepat dikarenakan menjawab permasalahan kesehatan

yang sudah lama ada di masyarakat

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 1 dapat dilihat bahwa

sebanyak 9% atau 9 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan

item nomor 1, sementara 25% atau 25 responden menyatakan tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 1, sedangkan 47% atau 47 responden menyatakan setuju

dengan pernyataan item nomor 1, adapun 9% atau 9 responden menyatakan sangat

setuju dengan pernyataan item nomor 1.

9%

25%

47%

19%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 111: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

90

4.4.2 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Nomor 2

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.8Tanggapan Responden Mengenai Sosialisasi yang diberikan kepada

masyarakat melalui televisi dalam setiap waktunya yang dilakukan olehBPJS Kesehatan sudah tepat

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 2 dapat dilihat bahwa

sebanyak 17% atau 17 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 2, sementara 28% atau 28 responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan item nomor 2, sedangkan 41% atau 41 responden

menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 2, adapun 14% atau 14

responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 2.

17%

28%41%

14%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 112: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

91

4.4.3 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Nomor 3

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.9Tanggapan Responden mengenai BPJS Kesehatan selaku pihak yangmenyelenggarakan Jaminan Kesehatan Nasional dalam melakukanperluasan cakupan dengan melibatkan peran RT/RW sudah tepat

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 3 dapat dilihat bahwa

sebanyak 30% atau 30 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 3, sementara 70% atau 70 responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan item nomor 3, sedangkan 0% atau 0 responden

menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 3, adapun 0 atau 0 responden

menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 3.

30%

70%

0% 0%

Sangat Tidak Setuju

Ttidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 113: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

92

4.4.4 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Nomor 4

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.10Tanggapan Responden nmengenai Strategi Penetapan BPJS Kesehatan

dalam hal pembayaran iuran bulanan yang jatuh tempo pada tanggal 10untuk mempertahankan keaktifan kartu peserta dinilai sudah tepat

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 4 dapat dilihat bahwa

sebanyak 5% atau 5 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan

item nomor 4, sementara 40% atau 40 responden menyatakan tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 4, sedangkan 55% atau 55 responden menyatakan setuju

dengan pernyataan item nomor 4, adapun 0% masyarakat atau 0 responden

menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 4.

5%

40%55%

0%

Sangat Tidak Setuju

Ttidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 114: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

93

4.4.5 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Nomor 5

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.11Strategi BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional

sudah tepat dalam perluasan peserta dikarenakan sesuai dengan tuntutanperkembangan zaman dalam memberikan Jaminan Kesehatan Kepada

Masyarakat

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 5 dapat dilihat bahwa

sebanyak 10% atau 10 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 5, sementara 64% atau 64 responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan item nomor 5, sedangkan 26% atau 26 responden

menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 5, adapun 0% atau 0 responden

menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 5.

10%

64%

26%

0%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 115: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

94

4.4.6 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Nomor 6

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.12Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta dengan

Biaya/iuran yang ditentukan oleh BPJS Kesehatan berdasarkan kemampuanekonomi masyarakat sudah tepat

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 6 dapat dilihat bahwa

sebanyak 15% atau 15 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 6, sementara 58% atau 58 responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan item nomor 6, sedangkan 25% atau 25 responden

menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 6, adapun 2% atau 2 responden

menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 6.

15%

58%

25%

2%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 116: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

95

4.4.7 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Nomor 7

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.13Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta denganBiaya/iuran yang ditentukan oleh BPJS Kesehatan sesuai dengan kualitas

dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada anda selama berobat

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 7 dapat dilihat bahwa

sebanyak 17% atau 17 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 7, sementara 61% atau 61 responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan item nomor 7, sedangkan 22% atau 22 responden

menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 7, adapun 0% atau 0 responden

menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 7.

17%

61%

22%

0%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 117: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

96

4.4.8 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Nomor 8

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.14Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta dengan

Pembagian tiga kategori kelas oleh BPJS Kesehatan dalam Biaya/iuran yangditentukan sudah tepat

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 8 dapat dilihat bahwa

sebanyak 513% atau 13 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 8, sementara 41% masyarakat atau 41 responden

menyatakan tidak setuju dengan pernyataan item nomor 8, sedangkan 37% atau

37 responden menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 8, adapun 9%

masyarakat atau 9 responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item

nomor 8.

13%

41%

37%

9%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 118: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

97

4.4.9 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Nomor 9

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.15Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta dengan

Penentuan bantuan iuran untuk masyarakat tidak mampu oleh BPJSKesehatan sudah sesuai dengan UU 24 tahun 2004 dimana masyarakat fakir

miskin memperoleh bantuan iuran dari pemerintah

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 9 dapat dilihat bahwa

sebanyak 5% atau 5 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan

item nomor 9, sementara 27% atau 27 responden menyatakan tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 9, sedangkan 56% atau 56 responden menyatakan setuju

dengan pernyataan item nomor 9, adapun 12% atau 12 responden menyatakan

sangat setuju dengan pernyataan item nomor 9.

5%

27%

56%

12%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 119: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

98

4.4.10 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Nomor 10

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.16Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta denganPenerapan denda ketika terlambat dalam membayar iuran yang ditetapkanoleh BPJS Kesehatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kepatuhan

sudahlah tepat

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 10 dapat dilihat

bahwa sebanyak 8% atau 8 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 10, sementara 51% atau 51 responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan item nomor 10, sedangkan 40% atau 40 responden

menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 10, adapun 1% atau 1

responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 10.

8%

51%

40%

1%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 120: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

99

4.4.11 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Nomor 11

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.17Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta denganKomposisi yang dibuat oleh BPJS Kesehatan dalam Biaya/iuraan kepada

peserta sudah tepat

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 11 dapat dilihat

bahwa sebanyak 6% atau 6 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 11, sementara 25% atau 25 responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan item nomor 11, sedangkan 53% atau 53 responden

menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 11, adapun 16% atau 16

responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 11.

6%

25%

53%

16%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 121: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

100

4.4.12 Tanggapan Responden dalam Pernyataan nomo 12

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.18Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta denganPenerapan denda sebesar 2% yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan dalamsetiap keterlambatan pembayaran iuran untuk meningkatkan kepatuhan

dalam pembayaran iurannya sudah tepat

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 12 dapat dilihat

bahwa sebanyak 11% atau 11 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 12, sementara 44% atau 44 responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan item nomor 12, sedangkan 37% atau 37 responden

menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 12, adapun 8% atau 8

responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 12.

11%

44%

37%

8%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 122: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

101

4.4.13 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Nomor 13

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.19Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta denganPenentuan tiga kategori kelas perawatan diberikan oleh BPJS Kesehatankepada peserta berdasarkan pelayanan yang akan diperoleh sudah tepat

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 13 dapat dilihat

bahwa sebanyak 6% atau 6 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 13, sementara 37% atau 37 responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan item nomor 13, sedangkan 43% atau 43 responden

menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 13, adapun 14% atau 14

responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 13.

6%

37%

43%

14%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 123: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

102

4.4.14 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Item Nomor 14

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.20Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta dengan

Penentuan peserta yang berhak dibantu oleh pemerintah dalam Biaya/iuranyang dilibatkan hanya pihak BPJS Kesehatan sudah tepat

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 14 dapat dilihat

bahwa sebanyak 7% atau 7 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 14, sementara 21% atau 21 responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan item nomor 14, sedangkan 52% atau 52 responden

menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 14, adapun 20% atau 20

responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 14.

7%

21%

52%

20%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 124: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

103

4.4.15 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Item Nomor 15

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.21Tanggapan Responden mengenai BPJS Kesehatan selaku penyelenggaraJaminan Kesehatan Nasional lebih unggul dalam ruang akses pelayanan

medis daripada asuransi konvensional

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 15 dapat dilihat

bahwa sebanyak 2% atau 2 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 15, sementara 20% atau 20 responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan item nomor 15, sedangkan 43% atau 43 responden

menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 15, adapun 35% atau 35

responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 15.

20%

43%

35%

2%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 125: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

104

4.4.16 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Nomor 16

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.22Tanggapan Responden mengenai BPJS Kesehatan selaku penyelenggaraJaminan kesehatan Nasional lebih unggul dalam tarif premi yang telah

ditetapkan daripada premi asuransi konvensional

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 16 dapat dilihat

bahwa sebanyak 6% atau 6 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 16, sementara 24% masyarakat atau 24 responden

menyatakan tidak setuju dengan pernyataan item nomor 16, sedangkan 53% atau

53 responden menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 16, adapun 17%

atau 17 responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 16.

6%

24%

53%

17%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 126: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

105

4.4.17 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Nomor 17

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.23Tanggapan Responden mengenai BPJS Kesehatan selaku penyelenggaraJaminan Kesehatan Nasional menetapkan tiga kategori besaran bayaran

iuran premi bulanannya sudah tepat

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 17 dapat dilihat

bahwa sebanyak 6% atau 6 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 17, sementara 22% atau 22 responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan item nomor 17, sedangkan 58% atau 58 responden

menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 17, adapun 14% atau 14

responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 17.

6%

22%

58%

14%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 127: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

106

4.4.18 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Nomor 18

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.24Tanggapan Responden BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Jaminan

Kesehatan Nasional lebih menekankan kepada masyarakat untukberkontribusi berupa Biaya/iuran dalam setiap bulannya sudah tepat

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 18 dapat dilihat

bahwa sebanyak 2% atau 2 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 18, sementara 30% atau 30 responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan item nomor 18, sedangkan 58% atau 58 responden

menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 18, adapun 10% atau 10

responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 18.

2%

30%

58%

10%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 128: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

107

4.4.19 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Nomor 19

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.25Tanggapan Responden mengenai BPJS Kesehatan selaku penyelenggara

Jaminan Kesehatan Nasional memberikan kesempatan masyarakat untukmemilih fasilitas kesehatan tingkat pertama sesuai keinginan masyarakat

sudah tepat

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 19 dapat dilihat

bahwa sebanyak 20% atau 20 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 19, sementara 75% atau 75 responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan item nomor 19, sedangkan 5% atau 5 responden

menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 19, adapun 0% atau 0

responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 19.

20%

75%

5%

0%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 129: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

108

4.4.20 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Item Nomor 20

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.26Tanggapan Responden mengenai Perluasan peserta BPJS Kesehatan sudah

sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatandimana seluruh masyarakat memperoleh hak yang sama dalam kesehatan

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 20 dapat dilihat

bahwa sebanyak 13% atau 13 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 20, sementara 41% atau 41 responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan item nomor 20, sedangkan 42% atau 42 responden

menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 20, adapun 4% atau 4

responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 20.

13%

41%

42%

4%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 130: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

109

4.4.21 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Item Nomor 21

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.27Tanggapan Responden mengenai Perluasan peserta BPJS Kesehatan dengan

sistem Asuransi sosial sudah tepat dikarenakan dapat memudahkanmasyarakat dalam memperoleh jaminan kesehatan yang tidak akan

disangka-sangka

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 21 dapat dilihat

bahwa sebanyak 2% atau 2 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 21, sementara 35% atau 35 responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan item nomor 21, sedangkan 53% atau 53 responden

menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 21, adapun 2% atau 2

responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 21.

2%

35%

53%

10%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 131: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

110

4.4.22 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Nomor 22

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.28Tanggapan Responden Perluasan peserta BPJS Kesehatan dengan sistemgotong royong sudah tepat dikarenakan sesuai dengan jawaban tuntutan

masyarakat dibalik mahalnya biaya berobat

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 22 dapat dilihat

bahwa sebanyak 15% atau 15 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 22, sementara 48% atau 48 responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan item nomor 22, sedangkan 32% atau 32 responden

menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 22, adapun 5% atau 5

responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 22.

15%

48%

32%

5%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 132: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

111

4.4.23 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Item Nomor 23

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.29Tanggapan Responden mengenai Perluasan peserta BPJS Kesehatan selaku

penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional dalam menetapkan besaranBiaya/iuran bulanannya sudah tepat dengan kondisi masyarakat

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 23 dapat dilihat

bahwa sebanyak 7% atau 7 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 23, sementara 28% atau 28 responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan item nomor 23, sedangkan 61% atau 61 responden

menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 23, adapun 4% atau 4

responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 23.

7%

28%

61%

4%

STS

TS

S

SS

Page 133: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

112

4.4.24 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Nomor 24

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.30Tanggapan Responden mengenai Perluasan peserta BPJS Kesehatan sudah

tepat dikarenakan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakatuntuk memperoleh kesehatan yang layak

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 24 dapat dilihat

bahwa sebanyak 2% atau 2 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 24, sementara 46% atau 46 responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan item nomor 24, sedangkan 37% atau 37 responden

menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 24, adapun 15% atau 15

responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 24.

2%

46%

37%

15%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 134: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

113

4.4.25 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Nomor 25

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.31Tanggapan Responden mengenai Sistem rujukan yang dibuat oleh BPJS

Kesehatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan sudah tepat

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 25 dapat dilihat

bahwa sebanyak 13% atau 12 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 25, sementara 42% atau 42 responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan item nomor 25, sedangkan 36% atau 36 responden

menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 25, adapun 9% atau 9

responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 25.

13%

42%

36%

9%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 135: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

114

4.4.26 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Nomor 26

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.32Tanggapan Responden mengenai Penetapan status wajib kepada masyarakat

untuk menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional sudah tepat

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 26 dapat dilihat

bahwa sebanyak 8% atau 8 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 26, sementara 29% atau 29 responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan item nomor 26, sedangkan 48% atau 48 responden

menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 26, adapun 15% atau 15

responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 26.

8%

29%

48%

15%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 136: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

115

4.4.27 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Item Nomor 27

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.33Tanggapan Responden mengenai Pemberian sanksi penon-aktifan peserta

oleh BPJS Kesehatan sudah tepat

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 27 dapat dilihat

bahwa sebanyak 14% atau 14 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 27, sementara 71% atau 71 responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan item nomor 27, sedangkan 13% atau 13 responden

menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 27, adapun 2% atau 2

responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 27.

14%

71%

13%

2%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 137: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

116

4.4.28 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Item Nomor 28

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.34Tanggapan Responden mengenai Strategi perluasan peserta BPJS Kesehatan

sudah sesuai dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakatmelalui Jaminan Kesehatan Nasional

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 28 dapat dilihat

bahwa sebanyak 8% atau 8 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 28, sementara 29% atau 29 responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan item nomor 28, sedangkan 48% atau 48 responden

menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 28, adapun 15% atau 15

responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 28.

8%

29%

48%

15%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 138: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

117

4.4.29 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Item Nomor 29

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.35Tanggapan Responden mengenai Strategi perluasan peserta BPJS Kesehatansudah sesuai dengan Tujuan untuk memberikan hak kesehatan layak untuk

seluruh masyarakat

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 29 dapat dilihat

bahwa sebanyak 13% masyarakat atau 13 responden menyatakan sangat tidak

setuju dengan pernyataan item nomor 29, sementara 63% atau 63 responden

menyatakan tidak setuju dengan pernyataan item nomor 29, sedangkan 22% atau

22 responden menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 29, adapun 2%

atau 2 responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 29.

13%

63%

22%

2%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 139: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

118

4.4.30 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Item Nomor 30

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.36Tanggapan Responden mengenai Strategi perluasan peserta BPJS Kesehatan

sudah sesuai dengan cita-cita negara indonesia sehat 2020

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 30 dapat dilihat

bahwa sebanyak 9% atau 9 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 30, sementara 30% atau 30 responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan item nomor 30, sedangkan 50% atau 50 responden

menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 30, adapun 11% atau 11

responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 30.

9%

30%

50%

11%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 140: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

119

4.4.31 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Nomor 31

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.37Tanggapan Responden Strategi perluasan peserta BPJS Kesehatan sudah

sesuai dengan tujuan untuk mempermudahkan masyarakat dalammemenuhi kebutuhan kesehatan dasar

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 31 dapat dilihat

bahwa sebanyak 9% atau 9 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 31, sementara 27% atau 27 responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan item nomor 31, sedangkan 50% atau 50 responden

menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 31, adapun 14% atau 14

responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 31.

9%

27%

50%

14%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 141: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

120

4.4.32 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Nomor 32

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.38Tanggapan Responden mengenai Strategi perluasan peserta BPJS Kesehatan

sudah efektif dalam membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhankesehatan yang layak khususnya masyarakat menengah ke bawah

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 32 dapat dilihat

bahwa sebanyak 11% atau 11 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 32, sementara 29% atau 29 responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan item nomor 32, sedangkan 50% atau 50 responden

menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 32, adapun 10% atau 10

responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 32.

11%

29%

50%

10%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 142: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

121

4.4.33 Tanggapan Responden dalam PernyataanNomor 33

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.39Tanggapan Responden mengenai Strategi perluasan peserta JaminanKesehatan yang dijalankan oleh BPJS Kesehatan sudah efektif dalammenjawab permasalahan sosial yang berketerkaitan dengan kesehatan

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 33 dapat dilihat

bahwa sebanyak 2% atau 2 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 33, sementara 37% atau 37 responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan item nomor 33, sedangkan 50% atau 50 responden

menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 33, adapun 11% atau 11

responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 33.

2%

37%

50%

11%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 143: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

122

4.4.34 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Nomor 34

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.40Tanggapan Responden Strategi perluasan peserta Jaminan Kesehatan yangdijalankan oleh BPJS Kesehatan sudah cukup membantu dalam mencegah

penyakit yang akan berakibat jangka panjang

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 34. dapat dilihat

bahwa sebanyak 6% atau 6 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 34, sementara 42% atau 42 responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan item nomor 34, sedangkan 40% atau 40 responden

menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 34, adapun 12% atau 12

responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 34.

6%

42%

40%

12%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 144: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

123

4.4.35 Tanggapan Responden dalam Pernyataan Item Nomor 35

Berikut merupakan gambaran atau jawaban responden mengenai hasil

pernyataan yang disajikan dalam bentuk persentase diagram sebagaimana dalam

diagram yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.41Tanggapan Responden mengenai Strategi perluasan peserta Jaminan

Kesehatan yang dijalankan oleh BPJS Kesehatan sudah cukup dirasakanmanfaatnya kepada masyarakat dalam memperoleh jaminan kesehatan

(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)

Berdasarkan diagram di atas, tanggapan masyarakat dari seluruh sampel

yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 35 dapat dilihat

bahwa sebanyak 13% atau 13 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 35, sementara 35% atau 35 responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan item nomor 35, sedangkan 43% atau 43 responden

menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 35, adapun 9% atau 9

responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 35.

13%

35%43%

9%

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

Page 145: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

124

4.5 Pengujian Hipotesis

Penelitian ini mengenai Tingkat Strategi Badan Jaminan Penyelenggara

Sosial Kesegatan dalam Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang memiliki

hipotesis sebagai berikut : H0 : p ≥ 60% yang dideskripsikan menjadi Efektivitas

Strategi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam meningkatkan

Jumlah Peserta Bukan Pekerja Penerima Upah di Kota Serang paling rendah dari

sama dengan 60% dari kriteria yang diharapkan.

Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana tingkat

signifikansi dari hipotesis yang diajukan oleh peneliti, berdasarkan metode

penelitian maka pada tahap pengujian hipotesis ini, peneliti menggunakan rumus

T-test satu sampel. Adapun hasil perhitungan dalam pengujian hipotesis tersebut

maka kalkulasi yang dilakukan untuk mengetahui jumlahnya adalah sebagai

berikut.

Berdasarkan kepada hasil penelitian yang diperoleh, maka skor ideal yang

diperoleh adalah 4 x100 x35 = 14.000 (4 merupakan angka dari skor tertinggi dari

setiap jawaban yang dinyatakan kepada responden yang didasari penggunaan

skala likert oleh peneliti, 100 merupakan angka dari jumlah anggota sampel yang

menjadi responden dalam penelitian, sementara 35 merupakan angka dari jumlah

keseluruhan item pernyataan yang diberikan kepada setiap responden dalam

kuesioner). Sedangkan rata-rata 14.000 : 100 =140.

Efektivitas Strategi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam

meningkatkan Jumlah Peserta Bukan Pekerja Penerima Upah di Kota Serang yang

dihipotesiskan kurang dari atau sama dengan 60% dari nilai ideal, hal ini berarti

bahwa 0,60 x 14.000 = 8400 dibagi 100 = 84.

Page 146: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

125

H0 untuk memprediksikan untuk lebih tinggi atau sama dengan 60% dari

skor ideal, sedangkan Ha kurang dari 60% dari skor ideal yang diharapkan.

Diketahui :X = 8864 : 100 = 88,64o = 60% = 0,60% x 14.000 :100 = 84S = 6,755n = 100

Ditanyakan : t ?Jawab : t = X − μos√nt = 88,64 − 846,755√100t = 4,640,675t = 6,874

Harga thitung tersebut kemudian dibandingkan dengan harga ttabel dengan

derajat kebebasan (dk) = n-1= (100-1 = 99) dan taraf kesalahan n = 10% untuk uji

satu pihak (one tail test), ternyata harga ttabel untuk uji satu pihak = 1,289, karena

harga thitung lebih rendah dari ttabel (6,874 > 1,289) maka Hipotesis nol (H0)

diterima.

Berdasarkan perhitungan, bahwa Efektivitas Strategi Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota

Serang yaitu : 886414.000 100% = 63,31%Jadi telah diketahui bahwa Efektivitas Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang

adalah sebesar 63,31%

Page 147: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

126

Gambar 4.1Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis

Daerah Penerimaan Ha

0 1,289 6,8744.6 Interpretasi Hasil Penelitian

Interpretasi dari penelitian yang berjudul Efektivitas Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota

Serang, yaitu menjawab rumusan masalah yang telah dibuat oleh peneliti pada

awal penelitian adalah “Seberapa Besar Efektivitas Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota

Serang?”

Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab rumusan masalah tersebut,

berdasarkan perhitungan dengan menggunakanrumus t-test satu sampel dengan uji

satu pihak (one tail test) dengan uji pihak kiri bahwa harga - ttabel lebih kecil (<)

dari thitung, maka hal itu dapat diartikan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak karena

mencapai angka 63,31%.

Berdasarkan data yang diperoleh, skor ideal instrumen 4 x 100 x35 =

14.000 (4 = nilai dari setiap jawaban sangat setuju setiap pernyataan yang

ditanggapi oleh responden, kriteria skor berdasarkan pada skala likert. 100 =

Page 148: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

127

jumlah sampel yang dijadikan responden, 35 = jumlah pernyataan yang

dinyatakan kepada responden). Nilai skor dari hasil penelitian adalah sebesar

8864. Nilai Efektivitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam

Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang adalah 8864 : 14.000 =

0,6331 atau 63,31%. Interpretasi hasil penelitian ini adalah Efektivitas Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan

Penerima Upah di Kota Serang mencapai angka 63,31%. Hal ini berarti program

tersebut telah berjalan cukup baik. Penilaian tersebut didasarkan kepada indikator

dari hasil penelitian yang menunjukan bahwa jumlah skor hasil penelitian ini

adalah 8864.

4.7 Pembahasan

Sebelumnya peneliti akan membahas mengenai perhitungan uji hipotesis

dimana dalam pengujian tersebut didapat hipotesis kerja (Ha) ditolak dan

hipotesis nol (H0) diterima. Hasil ini memberikan arti Efektivitas Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan

Penerima Upah di Kota Serang telah mencapai 63,31%. Hal ini menandakan

bahwa ternyata Efektivitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam

Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang cukup baik.

Hasil perolehan perhitungan tersebut didapat berdasarkan perhitungan

yang telah digunakan dengan menggunakan data yang diperoleh oleh peneliti.

Skor ideal instrumen adalah 4 x100 x 35 = 14.000 (4 = nilai tertinggi dari setiap

pernyataan yang dinyatakan oleh responden, 100 = jumlah anggota sampel yang

dijadikan responden, 35 = jumlah pernyataan yang dinyatakan oleh setiap

responden). Hasil kuesioner pada tahap pengumpulan data adalah sebesar 8864 :

Page 149: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

128

14.000 = 0,6331 atau 63,31%. Dimana persentase skor penelitian dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 4.6Indikator Hasil Penelitian

No Nilai Penjelasan1 0% > 25% Sangat Tidak Efektif2 25% ≥ 50% Tidak Efektif3 50% ≥ 75% Cukup Efektif4 75% ≥100% Sangat Efektif

(Sumber : Pengelolaan Data, 2017)

Berdasarkan Tabel tersebut maka diperoleh hasil penelitian yang

menjelaskan bahwa Efektivitas Strategi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Kesehatan dalam meningkatkan Jumlah Peserta Bukan Pekerja Penerima Upah di

Kota Serang sudah cukup baik. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

menggunakan teori dari Makmur, dimana dalam teori ini terdapat tiga indikator

untuk melakukan penelitian. Yaitu indikator Ketepatan penetuan waktu,

Ketepatan perhitungan biaya, Ketepatan dalam pengukuran, Ketepatan dalam

menentukan pilihan, Ketepatan berpikir, Ketepatan dalam melakukan perintah,

Ketepatan dalam menentukan tujuan dan Ketepatan sasaran. Adapun hasil yang

diperoleh dalam perolehan persentasi dari setiap indikator yang dihasilkan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. indikator ketepatan penentuan waktu peneliti membuat pernyataan

sebanyak 5 item yang terdiri dari item 1,2,3,4, dan 5 dimana dalam

perhitungan tersebut diperoleh total skor setiap item dari keseluruhan

hasil jawaban responden dari 5 pernyataan yaitu 381 + 252 + 170 +

240 + 316 = 1359, Berdasarkan hasil perhitungan dihasilkan jumlah

skor sebesar 1359 dari keseluruhan skor ideal sebesar 2000 (4 x 5 x

100 = 2000) yang selanjutnya hasil skor yang diperoleh dari

Page 150: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

129

pernyataan yang telah dijawab oleh responden selanjutnya dibagi

dengan skor ideal lalu dikalikan 100%, adapun perhitungan yang

dilakukan adalah 1359 : 2000 = 0,6795 X 100% = 67,95 %, sehingga

dalam hal ini berarti indikator ketepatan penentuan waktu Efektivitas

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan

Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang dengan meninjau tabel

4.6 dapat dikatakan cukup Efektif.

2. indikator ketepatan perhitungan biaya peneliti membuat pernyataan

sebanyak 5 item yang terdiri dari item 6,7,8,9, dan 10 dimana dalam

perhitungan tersebut diperoleh total skor setiap item dari keseluruhan

hasil jawaban responden dari 5 pernyataan yaitu 214 + 305 + 242 +

275 +234 = 1270, Berdasarkan hasil perhitungan dihasilkan jumlah

skor sebesar 1270 dari keseluruhan skor ideal sebesar 2000 (4 x 5 x

100 = 2000), yang selanjutnya hasil skor yang diperoleh dari

pernyataan yang telah dijawab oleh responden selanjutnya dibagi

dengan skor ideal lalu dikalikan 100%, adapun perhitungan yang

dilakukan adalah 1270 : 2000 = 0,635 X 100% = 63,5%, sehingga

dalam hal ini berarti ketepatan perhitungan biaya Efektivitas Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta

Bukan Penerima Upah di Kota Serang dengan meninjau tabel 4.6

dapat dikatakan cukup Efektif.

3. indikator Ketepatan dalam pengukuran peneliti membuat pernyataan

sebanyak 4 item yang terdiri dari item 11,12,13, dan 15 dimana dalam

perhitungan tersebut diperoleh total skor setiap item dari keseluruhan

Page 151: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

130

hasil jawaban responden dari 4 pernyataan yaitu 279 + 242 + 265 +

285 = 1071, Berdasarkan hasil perhitungan dihasilkan jumlah skor

sebesar 1071 dari keselurhan skor ideal sebesar 1600 (4 x 4 x 100 =

1600), yang selanjutnya hasil skor yang diperoleh dari pernyataan

yang telah dijawab oleh responden selanjutnya dibagi dengan skor

ideal lalu dikalikan 100%, adapun perhitungan yang dilakukan adalah

1071 : 1600 = 0,6693 X 100% = 66,93%, sehingga dalam hal ini

berarti indikator Ketepatan dalam pengukuran Efektivitas Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta

Bukan Penerima Upah di Kota Serang dengan meninjau tabel 4.6

dapat dikatakan cukup Efektif.

4. indikator Ketepatan dalam menentukan pilihan peneliti membuat

pernyataan sebanyak 5 item yang terdiri dari item 15,16,17, 18 dan 19

dimana dalam perhitungan tersebut diperoleh total skor setiap item

dari keseluruhan hasil jawaban responden dari 5 pernyataan yaitu 218

+ 281 + 280 + 276 + 185 = 1071, Berdasarkan hasil perhitungan

dihasilkan jumlah skor sebesar 1071 dari keselurhan skor ideal sebesar

2000 (4 x 5 x 100 = 2000), yang selanjutnya hasil skor yang diperoleh

dari pernyataan yang telah dijawab oleh responden selanjutnya dibagi

dengan skor ideal lalu dikalikan 100%, adapun perhitungan yang

dilakukan adalah 1071 : 2000 = 0,5353 X 100% = 53,55%, sehingga

dalam hal ini berarti indikator Ketepatan dalam menentukan pilihan

Efektivitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam

Page 152: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

131

Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang dengan

meninjau tabel 4.6 dapat dikatakan cukup Efektif.

5. indikator Ketepatan berpikir peneliti membuat pernyataan sebanyak 5

item yang terdiri dari item 20,21,22, 23 dan 24 dimana dalam

perhitungan tersebut diperoleh total skor setiap item dari keseluruhan

hasil jawaban responden dari 5 pernyataan yaitu 237 + 271 + 227 +

262 + 265 = 1262, Berdasarkan hasil perhitungan dihasilkan jumlah

skor sebesar 1262 dari keselurhan skor ideal sebesar 2000 (4 x 5 x 100

= 2000), yang selanjutnya hasil skor yang diperoleh dari pernyataan

yang telah dijawab oleh responden selanjutnya dibagi dengan skor

ideal lalu dikalikan 100%, adapun perhitungan yang dilakukan adalah

1262 : 2000 = 0,631 X 100% = 63,1%, sehingga dalam hal ini berarti

indikator Ketepatan berpikir Efektivitas Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan Penerima

Upah di Kota Serang dengan meninjau tabel 4.6 dapat dikatakan

cukup Efektif.

6. indikator Ketepatan dalam melakukan perintah peneliti membuat

pernyataan sebanyak 3 item yang terdiri dari item 25,26 dan 27

dimana dalam perhitungan tersebut diperoleh total skor setiap item

dari keseluruhan hasil jawaban responden dari 3 pernyataan yaitu 241

+ 270 + 203 = 714, Berdasarkan hasil perhitungan dihasilkan jumlah

skor sebesar 714 dari keseluruhan skor ideal sebesar 1200 (4 x 3 x 100

= 1200), yang selanjutnya hasil skor yang diperoleh dari pernyataan

yang telah dijawab oleh responden selanjutnya dibagi dengan skor

Page 153: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

132

ideal lalu dikalikan 100%, adapun perhitungan yang dilakukan adalah

714 : 1200 = 0,595 X 100% = 59,5%, sehingga dalam hal ini berarti

indikator Ketepatan dalam melakukan perintah Efektivitas Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta

Bukan Penerima Upah di Kota Serang dengan meninjau tabel 4.6

dapat dikatakan cukup Efektif.

7. indikator Ketepatan dalam menentukan tujuan peneliti membuat

pernyataan sebanyak 4 item yang terdiri dari item 28,29,30 dan 31

dimana dalam perhitungan tersebut diperoleh total skor setiap item

dari keseluruhan hasil jawaban responden dari 4 pernyataan yaitu 270

+ 213 + 263 +269 = 1015, Berdasarkan hasil perhitungan dihasilkan

jumlah skor sebesar 1015 dari dari keseluruhan skor ideal sebesar

1600 (4 x 4 x 100 = 1600), yang selanjutnya hasil skor yang diperoleh

dari pernyataan yang telah dijawab oleh responden selanjutnya dibagi

dengan skor ideal lalu dikalikan 100%, adapun perhitungan yang

dilakukan adalah 1015 : 1600 = 0,6343 X 100% = 63,43%, sehingga

dalam hal ini berarti indikator Ketepatan dalam menentukan tujuan

Efektivitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam

Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang dengan

meninjau tabel 4.6 dapat dikatakan cukup Efektif.

8. indikator Ketepatan sasaran peneliti membuat pernyataan sebanyak 4

item yang terdiri dari item 32,33,34 dan 35 dimana dalam perhitungan

tersebut diperoleh total skor setiap item dari keseluruhan hasil

jawaban responden dari 4 pernyataan yaitu 259 + 270 + 258 + 248 =

Page 154: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

133

1035, Berdasarkan hasil perhitungan dihasilkan jumlah skor sebesar

1035 dari keselurhan skor ideal sebesar 1600 (4 x 4 x 100 = 1600),

yang selanjutnya hasil skor yang diperoleh dari pernyataan yang telah

dijawab oleh responden selanjutnya dibagi dengan skor ideal lalu

dikalikan 100%, adapun perhitungan yang dilakukan adalah 1035 :

2000 = 0,5175 X 100% = 51,75%, sehingga dalam hal ini berarti

indikator ketepatan sasaran Efektivitas Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di

Kota Serang dengan meninjau tabel 4.6 dapat dikatakan cukup Efektif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Efektivitas Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota

Serang sudah cukup efektif, hal ini dimungkinkan karena keterbatasan yang

diperoleh oleh peneliti yang menjadi observan non partisipan, sehingga selain

masalah tersebut pada tahap pernyataan kuesioner kurang mendalam untuk

mendapatkan informasi yang sebenar-benarnya dari responden. Untuk lebih

jelasnya dapat kita lakukan dengan menganalisis perdimensi indikator yang telah

ditetapkan oleh peneliti yaitu Ketepatan penetuan waktu, Ketepatan perhitungan

biaya, Ketepatan dalam pengukuran, Ketepatan dalam menentukan pilihan,

Ketepatan berpikir, Ketepatan dalam melakukan perintah, Ketepatan dalam

menentukan tujuan, dan Ketepatan sasaran. Untuk lebih jelasnya peneliti

membuat Tabel 4.7sebagaimana berikut untuk kemudian dianalisis :

Page 155: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

134

Tabel 4.7Analisis Indikator Penelitian

Noindikator

Keterangan Persentase

1 Ketepatan penetuan waktu. 67,95%2 Ketepatan perhitungan biaya. 63,5%3 Ketepatan dalam pengukuran. 66,93%4 Ketepatan dalam menentukan pilihan. 53,55%5 Ketepatan berpikir. 63,1%6 Ketepatan dalam melakukan perintah. 59,5%7 Ketepatan dalam menentukan tujuan. 63,43%8 Ketepatan sasaran. 52,75%

(Sumber Pengelolaan Data Tahun 2017)

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, untuk menjawab identifikasi

masalah yang peneliti buat pada saat observasi awal penelitian dijelaskan bahwa

terdapat beberapa faktor yang terdapat dalam Efektivitas Strategi Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan

Penerima Upah Jaminan Kesehatan Nasional bagi Peserta Bukan Pekerja

Penerima Upah di Kota Serang antara lain sebagai beikut :

1. Faktor Pendorong.

a. Adanya keterlibatan RT/RW setempat dalam melakukan

pengawasan secara setiap tahunnya, dimana dalam hal ini

pengawasan dilakukan untuk memastikan kepatuhan peserta

dalam memberikan konstribusi berupa iuran yang dibayarkan

tepat waktu sehingga dapat mendorong Efektivitasnya Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam

penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional bagi Peserta

Bukan Penerima Upah di Kota Serang.

Page 156: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

135

b. Keberadaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

dalam penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional menjadi

efektif karena keberadaannya dibutuhkan oleh beberapa

masyarakat terutama masyarakat menengah kebawah dimana

program ini menjadi angin segar yang dapat menjawab

permasalahan kebutuhan pelayanan medis masyarakat yang

dikarenakan oleh biaya berobat dan perolehan pelayanan medis

yang dibutuhkan harus mengeluarkan biaya yang dapat

dikatakan mahal.

c. Pelayanan medis yang diberikan oleh Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial Kesehatan kepada pesertanya pada umumnya

terdapat keunggulan yang dimiliki dimana dalam hal ini

keunggulan yang diberikan oleh Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial selaku penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional

adalah ruang lingkup dari pelayananan yang diberikan lebih

luas dari pada asuransi konvensional dan tidak terdapat batasan

dalam biaya yang harus dikeluarkan oleh pesertanya selain itu

premi yang harus dikeluarkan dapat dikatakan lebih murah dari

asuransi konvensional sehingga yang positif dalam strategi

yang dilakukan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Kesehatan suntuk memperluas kepesertaannya.

d. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam

penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional mempersilahkan

kepada masyarakat untuk memilih tempat fasilitas pelayanan

Page 157: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

136

kesehatan yang berkerjasama dengan Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial Kesehatan dimana dalam hal tersebut

masyarakat dapat memilih klinik ataupun puskesmas yang

tersebar diseluruh Kota Serang sesuai dengan domisili dari

tempat tinggal peserta.

e. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan selaku

penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional memiliki manfaat

yang cukup banyak bagi masyarakat dimana dalam hal ini

terdapat pelayanan medis dan pelayanan non medis yang dapat

dperoleh masyarakat.

2. Faktor Penghambat.

a. Penetapan komposisi premi dengan tiga kategori pembayaran

yang akan berdampak pada kelas pelayanan yang akan

diperoleh akan memberikan dampak terhadap kualitas yang

akan diberikan kepada peserta Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial Kesehatan Nasional selaku pelanggan, sehingga hal

tersebut akan berdampak kepada diskriminasi pelayanan yang

akan diberikan kepada pelanggan dari Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial Kesehatan yang akan berdampak buruk

terhadap kepesertaan itu sendiri.

b. Ketidakpatuhan masyarakat dalam membayar iuran tepat waktu

itu sendiri akan berdampak kepada penonaktifan kartu yang

berakibat penolakan atau tidak diterimanya pelayanan

kesehatan medis serta diterapkannya sistem denda maka akan

Page 158: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

137

berefek negatif dimana Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Kesehatan tidak akan mampu untuk menyelenggarakan

Jaminan Kesehatan Nasional secara efektif.

c. Tidak adanya sanksi yang tegas oleh Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial Kesehatan kepada masyarakat yang belum

menjadi pesertanya sehingga akan berdampak penyelenggaraan

jaminan kesehatan nasional tidak berjalan efektif dikarenakan

ketidakpahaman masyarakat manfaat jangka panjang yang akan

diperoleh.

d. Sering terjadinya penolakan terhadap pelanggan Badan

Penyelenggara Jaminan Kesehatan kelas terendah oleh

beberapa Rumah Sakit dengan alasan bahwa ruang yang

disediakan telah penuh yang sepatutnya tidak terjadi

dimanakan dalam hal tersebut peneliti simpulkan dari jumlah

klaim yang diperoleh untuk rumah sakit terlalu kecil dan

penolakan tersebut dilakukan untuk menjaga arus keuangan.

e. Kurangnya kordinasi yang dilakukan kepada Dinas Sosial dan

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam

menentukan siapa saja masyarakat yang berhak dibantu untuk

dimasukan menjadi anggota Peserta Bantuan Iuran (PBI) yang

akan dibantu oleh pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat.

Page 159: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

138

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian Penelitian ini mengkaji tentang Efektivitas

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan

Penerima Upah di Kota Serang dengan menyesuaikan rumusan masalah yang

temukan sebelumnya maka peneliti menyimpulkan hasil penelitian bahwa

Efektivitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan

Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang telah cukup efektif karena

mencapai angka 63,31%, selain itu diperoleh bahwa indikator ketepatan sasaran

dapat dikatakan terendah terbilang 52,75% yang selanjutnya ketepatan dalam

menentukan pilihan terbilang 53,55% dan yang terakhir ketepatan dalam

melakukan perintah terbiabg 59,5%.

Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi Efektivitas Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan

Penerima Upah di Kota Serang yaitu faktor pendorong Faktor Pendorong dimana

Adanya keterlibatan RT/RW setempat, Keberadaan dibutuhkan oleh beberapa

masyarakat menengah ke bawah yang dapat menjawab permasalahan kebutuhan

pelayanan medis masyarakat, terdapat keunggulan yang dimiliki, masyarakat

dibebaskan memilih tempat fasilitas pelayanan kesehatan, dan memiliki manfaat

yang cukup banyak bagi masyarakat.

Adapun Faktor Penghambatnya andalah Penetapan komposisi premi

dengan tiga kategori pembayaran terhadap kualitas pelayanan kesehatan,

Ketidakpatuhan masyarakat dalam membayar iuran berdampak kepada

Page 160: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

139

penonaktifan kartu, Tidak adanya sanksi yang tegas oleh Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial Kesehatan kepada masyarakat yang belum menjadi pesertanya,

dan terjadinya penolakan terhadap kelas terendah oleh beberapa Rumah Sakit.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Efektvitas Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial dalam Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional Bagi Peserta

Bukan Penerima Upah di Kota Serang peneliti memberikan masukan bagi pihak

yang terkait untuk penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional yang akan

dilakukan akan lebih baik lagi adapun saran yang diberikan adalah :

1. Menghapus sistem denda yang dilakukan karena akan berdampak

kepada tidak inginnya masyarakat untuk membayar premi pada bulan

lainnya.

2. Menetapkan standar indikator-indikator yang dibuat untuk

memberikan bantuan iuran agar lebih tepat sasaran dan melakukan

kordinasi kepada dinas sosial setempat sehingga peserta bantuan iuran

yang diberikan lebih tepat sasaran.

3. Melakukan pengawasan bersama yang dilakukan oleh Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dengan Ombudsman untuk

menghindari terjadinya diskriminasi dalam pemberian pelayanan

medis.

4. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan memberikan sanksi

kepada masyarakat bila didapati tidak patuh dalam menjalankan

kewajibannya untuk membayar iuran berupa resiko pencabutan hak-

Page 161: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

140

hak sipil dalam perolehan pelayanan vital seperti akta kelahiran dan

lain sebagainya.

Page 162: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Rahardjo. 2006. Paradigma dan Pendekatan Pembangunan Daerah.

Graha Ilmu. Yogyakarta

Bintoro Tjokroamidjojo. 1984. Pengantar Administrasi Pembangunan. LP3ES.

Jakarta

Drucker, P.F.1964. Managing for Results. New York : Harper&Row

Gibson, dkk.1984. Organisasi dan Manajemen Perilaku Struktur Proses. Edisi

keempat (Terjemahan : Djoerban Wahid). Jakarta : Penerbit Erlangga

Hartoyo Dkk. 1996. Pembangunan Masyarakat Desa. Universitas Terbuka.

Jakarta.

Hunger J. David dan Wheelen. 2003. Manajemen Strategis. Andi. Yogyakarta

Makmur.2011. Efektivitas Kebijakan Kelembagaan Pengawasan. Jakarta. Refika

Aditama

Mardikanto. Totok. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. UNS Press.

Surakarta.

Rachmat. 2014. Manajemen Stratejik. Jakarta. Refika Aditama

Rahardjo. 1999. Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian. Gadjah Mada

University Press. Yogyakarta.

Robbins, S.P.1994. Organization Theory : Structure, Design, and Applications.

New York : Pretice Hall Englewood.

Siagan. Sondang. 1988. Proses Pengelolaan Pembangunan Nasional. CV.Haji

Mas Agung. Jakarta.

Siahaan, Jurnal E.1999. Studi Tentang Efektivitas Pelatihan Pegawai Kantor

Ketenteraman dan Ketertiban Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Tesis.

Program Studi Ilmu Administrasi Program Pasca Sarjana Universitas

Indonesia.Siti Irene A.D., (2011). Desentralisasi dan Partisipasi

Masyarakat dalam Pendidikan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Page 163: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

Sjafari. 2012. Pembangunan Masyarakat Teori dan Implementasi di Era Otonomi

Daerah.FISIP Untirta Press. Banten.

Subarsono, A.G. 2005. Analisis Kebijakan Publik: Konsep, Teori dan Aplikasi.

Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi Mixed Methods. Alfabeta.

Bandung

Suharto, E. 2010. Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat.

Bandung. PT.Refika Aditama.

Supriyono, R.A.2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta : BPFE

Syani, Abdul. 1995. Sosiologi dan Perubahan Masyarakat. Pustaka Jaya.

Bandung

Westra, Pariata, dkk. 1989. Ensiklopedia Administrasi. Gunung Agung. Jakarta

SUMBER HUKUM

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Badan Jaminan Sosial Kesehatan

Page 164: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

KUESIONER

Assalamualaikum wr.wbDalam rangka penelitian saya yang berjudul “EFEKTIVITAS STRATEGI BADANPENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DALAM PERLUASANPESERTA BUKAN PENERIMA UPAH DI KOTA SERANG” saya mengharapkankesediaan Bapak/Ibu dalam menjawab pernyataan yang saya sediakan dalam kuesioner inidengan sebenar-benarnya. Atas kesediaan dan waktunya saya mengucapkan Terima Kasih.

Berilah tanda cecklist (√) pada pernyataan yang dianggap bapak/ibu anggap sesuai

Nama :Jenis Kelamin : Laki-Laki PerempuanUsia :Pekerjaan :Pendidikan Terakhir : SD SMP SMA Diploma

S1 S2 S3Penghasilan : Dibawah Rp.2.500.000 Rp.2.500.001-Rp.5.000.000Rata-rata Per-Bulan

Rp.5.000.001-7.500.000 Rp.7.500.001-Rp.10.000.000

Lebih Dari Rp.10.000.001

Kategori BPJS : Kategori I Kategori II Kategori III

Petunjuk Pengisian Kuesioner :1. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang menurut bapak atau ibu anggap sesuai.2. Setiap pertanyaan hanya memiliki satu alternatif jawaban

Keterangan :SS = Sangat SetujuS = SetujuTS = Tidak SetujuSTS = Sangat Tidak Setuju

Page 165: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

No Pernyataan STS TS S SSKetepatan Penentuan Waktu1 Strategi BPJS Kesehatan yang menyelenggarakan Jaminan

Kesehatan Nasional dalam meningkatkan pesertanya sudah tepatdikarenakan menjawab permasalahan kesehatan yang sudahlama ada di masyarakat

2 Sosialisasi yang diberikan kepada masyarakat melalui televisidalam setiap waktunya yang dilakukan oleh BPJS Kesehatansudah tepat

3 BPJS Kesehatan selaku pihak yang menyelenggarakan JaminanKesehatan Nasional dalam melakukan perluasan cakupandengan melibatkan peran RT/RW sudah tepat

4 Strategi Penetapan BPJS Kesehatan dalam hal pembayaran iuranbulanan yang jatuh tempo pada tanggal 10 untukmempertahankan keaktifan kartu peserta dinilai sudah tepat

5 Strategi BPJS Kesehatan selaku penyelenggara JaminanKesehatan Nasional sudah tepat dalam perluasan pesertadikarenakan sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dalammemberikan Jaminan Kesehatan Kepada Masyarakat

Ketepatan Perhitungan Biaya6 Strategi dalam perluasan peserta dengan Biaya/iuran yang

ditentukan oleh BPJS Kesehatan berdasarkan kemampuanekonomi masyarakat sudah tepat

7 Strategi dalam perluasan peserta dengan Biaya/iuran yangditentukan oleh BPJS Kesehatan sesuai dengan kualitas daripelayanan kesehatan yang diberikan kepada anda selama berobat

8 Strategi dalam perluasan peserta dengan Pembagian tiga kategorikelas oleh BPJS Kesehatan dalam Biaya/iuran yang ditentukansudah tepat

9 Strategi dalam perluasan peserta dengan Penentuan bantuaniuran untuk masyarakat tidak mampu oleh BPJS Kesehatansudah sesuai dengan UU 24 tahun 2004 dimana masyarakat fakirmiskin memperoleh bantuan iuran dari pemerintah

10 Strategi dalam perluasan peserta dengan Penerapan denda ketikaterlambat dalam membayar iuran yang ditetapkan oleh BPJSKesehatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kepatuhansudahlah tepat

Ketepatan dalam Pengukuran11 Strategi dalam perluasan peserta dengan Komposisi yang dibuat

oleh BPJS Kesehatan dalam Biaya/iuraan kepada peserta sudahtepat

12 Strategi dalam perluasan peserta dengan Penerapan dendasebesar 2% yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan dalam setiapketerlambatan pembayaran iuran untuk meningkatkan kepatuhandalam pembayaran iurannya sudah tepat

13 Strategi dalam perluasan peserta dengan Penentuan tiga kategorikelas perawatan diberikan oleh BPJS Kesehatan kepada pesertaberdasarkan pelayanan yang akan diperoleh sudah tepat

14 Strategi dalam perluasan peserta dengan Penentuan peserta yangberhak dibantu oleh pemerintah dalam Biaya/iuran yangdilibatkan hanya pihak BPJS Kesehatan sudah tepat

Page 166: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

Ketepatan dalam Menentukan Pilihan15 BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Jaminan Kesehatan

Nasional lebih unggul dalam ruang akses pelayanan medisdaripada asuransi konvensional

16 BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Jaminan kesehatanNasional lebih unggul dalam tarif premi yang telah ditetapkandaripada premi asuransi konvensional

17 BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Jaminan KesehatanNasional menetapkan tiga kategori besaran bayaran iuran premibulanannya sudah tepat

18 BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Jaminan KesehatanNasional lebih menekankan kepada masyarakat untukberkontribusi berupa Biaya/iuran dalam setiap bulannya sudahtepat

19 BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Jaminan KesehatanNasional memberikan kesempatan masyarakat untuk memilihfasilitas kesehatan tingkat pertama sesuai keinginan masyarakatsudah tepat

Ketepatan Berpikir20 Perluasan peserta BPJS Kesehatan sudah sesuai dengan Undang-

Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan dimana seluruhmasyarakat memperoleh hak yang sama dalam kesehatan

21 Perluasan peserta BPJS Kesehatan dengan sistem Asuransisosial sudah tepat dikarenakan dapat memudahkan masyarakatdalam memperoleh jaminan kesehatan yang tidak akan disangka-sangka

22 Perluasan peserta BPJS Kesehatan dengan sistem gotong royongsudah tepat dikarenakan sesuai dengan jawaban tuntutanmasyarakat dibalik mahalnya biaya berobat

23 Perluasan peserta BPJS Kesehatan selaku penyelenggaraJaminan Kesehatan Nasional dalam menetapkan besaranBiaya/iuran bulanannya sudah tepat dengan kondisi masyarakat

24 Perluasan peserta BPJS Kesehatan sudah tepat dikarenakanuntuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untukmemperoleh kesehatan yang layak

Ketepatan dalam Melakukan Perintah25 Sistem rujukan yang dibuat oleh BPJS Kesehatan untuk

memperoleh pelayanan kesehatan sudah tepat26 Penetapan status wajib kepada masyarakat untuk menjadi peserta

Jaminan Kesehatan Nasional sudah tepat27 Pemberian sanksi penon-aktifan peserta oleh BPJS Kesehatan

sudah tepatKetepatan dalam Menentukan Tujuan28 Strategi perluasan peserta BPJS Kesehatan sudah sesuai dengan

tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melaluiJaminan Kesehatan Nasional

29 Strategi perluasan peserta BPJS Kesehatan sudah sesuai denganTujuan untuk memberikan hak kesehatan layak untuk seluruhmasyarakat

30 Strategi perluasan peserta BPJS Kesehatan sudah sesuai dengancita-cita negara indonesia sehat 2020

31 Strategi perluasan peserta BPJS Kesehatan sudah sesuai dengantujuan untuk mempermudahkan masyarakat dalam memenuhikebutuhan kesehatan dasar

Page 167: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

NoITEM

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Total

1 2 2 2 1 4 1 3 2 2 3 3 2 2 4 2 4 3 3 2 1 2 2 3 3 3 2 3 2 1 2 3 2 2 3 3 84

2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 1 1 2 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 92

3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 1 3 4 2 3 3 3 1 1 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 4 3 2 2 3 90

4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 4 2 2 1 3 3 1 3 3 2 3 4 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 1 3 90

5 2 3 1 3 4 2 3 2 3 3 3 4 2 1 2 3 4 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 94

6 2 2 1 3 4 1 4 2 3 3 3 4 1 3 2 2 4 2 2 1 2 3 4 3 1 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 91

7 3 3 2 2 4 2 4 3 3 3 4 2 2 2 2 4 3 2 2 4 2 2 3 2 1 3 2 3 4 2 3 3 3 4 1 94

8 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 1 2 4 4 1 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 4 3 3 3 4 2 2 93

9 3 2 1 3 4 2 3 3 3 4 3 3 2 1 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 1 94

10 3 2 1 3 3 1 3 3 3 1 3 3 1 2 3 3 1 3 1 3 2 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 86

11 3 1 2 3 4 2 2 3 3 2 3 3 1 3 4 3 3 3 1 1 3 4 3 2 2 4 2 4 2 2 4 2 2 3 3 92

12 1 3 2 2 4 2 4 1 4 2 3 3 2 4 3 2 3 3 3 2 3 4 1 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 93

13 2 2 2 2 4 3 2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 2 2 2 3 90

14 3 1 2 3 4 1 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 1 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 91

15 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 2 2 3 2 1 3 3 1 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 92

16 3 1 2 3 3 1 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 92

17 2 2 2 3 3 1 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 2 2 2 3 2 4 3 3 2 3 2 2 4 2 4 3 3 92

18 3 1 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 89

19 3 1 2 2 3 2 4 3 3 3 3 2 2 4 2 4 3 3 2 2 3 2 2 2 2 4 2 4 2 3 3 3 2 4 3 94

20 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 87

21 2 4 1 2 3 3 3 4 3 3 2 1 2 4 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 4 3 2 3 2 2 3 3 3 4 1 93

22 2 2 1 3 2 3 3 2 4 3 2 1 2 3 1 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 2 87

23 3 3 2 2 4 2 3 3 4 3 1 2 3 4 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 1 94

24 3 3 1 3 4 2 3 3 4 1 3 2 2 4 2 4 1 4 2 1 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 2 92

25 3 3 2 2 3 2 3 3 4 2 2 2 2 4 3 2 2 4 2 2 3 3 3 2 2 4 2 4 3 3 3 1 3 3 1 92

26 1 3 2 3 3 2 4 3 4 3 1 2 4 4 1 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 1 91

27 3 4 2 2 3 1 3 4 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 1 3 4 2 4 2 1 4 2 3 3 2 93

28 3 1 1 2 3 2 3 1 3 3 1 2 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 2 1 3 3 1 3 2 2 4 2 2 2 2 81

29 4 3 2 2 3 1 3 3 3 2 3 2 3 4 3 1 2 3 2 2 2 3 1 2 3 4 2 4 2 3 3 3 2 3 2 90

30 3 1 1 3 3 2 4 1 2 2 3 2 3 4 1 3 2 2 2 2 4 1 3 2 2 4 2 4 3 3 3 3 3 2 4 89

31 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 3 2 1 2 1 3 3 2 3 3 2 90

32 1 4 2 2 3 3 4 4 2 2 3 3 4 3 1 2 4 4 1 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 93

33 4 4 2 3 3 2 3 4 2 2 4 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 95

34 2 3 1 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 1 2 3 3 1 3 3 3 2 3 3 2 1 2 2 3 3 3 3 2 2 87

35 3 1 2 2 4 3 3 1 3 3 3 2 3 3 1 3 4 3 2 3 1 1 3 4 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 87

Page 168: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

36 3 3 1 3 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 2 4 3 2 2 3 3 2 3 4 1 3 2 3 3 4 3 3 2 1 3 94

37 4 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 1 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 2 4 3 2 1 3 96

38 1 3 1 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 1 3 4 3 1 2 1 1 3 4 3 1 2 3 89

39 2 3 1 2 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 2 4 2 3 2 3 3 1 3 3 4 2 2 2 1 3 4 1 3 2 2 89

40 2 4 2 3 3 2 3 4 3 3 4 2 2 3 3 3 3 2 1 2 3 2 3 4 4 2 1 2 1 3 4 2 2 2 2 91

41 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 4 3 2 2 2 1 2 4 3 3 3 3 90

42 3 4 1 2 3 2 4 1 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 4 2 2 4 1 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 93

43 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 4 3 2 3 3 2 3 4 2 4 4 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 2 97

44 3 3 2 3 4 1 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 1 3 2 3 1 1 3 2 4 3 2 87

45 4 4 1 2 4 1 3 1 2 3 3 2 3 1 1 3 4 3 2 4 3 2 1 3 4 1 2 1 1 3 3 2 3 1 1 82

46 4 2 2 3 4 2 2 2 3 2 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 1 2 3 4 2 2 2 1 2 4 3 3 3 2 91

47 2 2 1 3 4 3 2 1 3 2 4 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 2 3 1 2 4 3 4 3 2 95

48 3 2 2 2 4 1 2 3 3 2 3 1 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 4 1 2 1 2 2 3 1 3 3 2 81

49 3 3 1 2 3 1 3 1 3 3 4 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 1 2 1 2 3 4 2 3 3 2 85

50 2 1 2 3 3 2 3 2 3 2 4 3 4 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 4 3 4 2 2 90

51 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 2 1 3 1 1 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 1 85

52 4 3 2 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 2 3 4 2 2 4 4 2 3 4 3 2 1 2 2 2 1 3 2 3 2 93

53 3 3 1 2 3 3 2 1 2 3 3 3 4 1 1 3 4 2 2 4 3 1 3 4 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 90

54 2 4 2 2 2 2 4 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 1 3 3 3 3 91

55 3 4 2 3 2 2 2 1 3 2 3 2 4 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 2 4 2 3 2 3 2 3 3 92

56 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 4 1 4 2 3 3 2 3 2 3 89

57 4 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 1 3 2 1 3 2 3 2 2 4 1 3 2 2 4 2 4 2 4 2 2 3 4 1 87

58 2 3 1 3 3 3 3 1 2 2 4 2 4 3 2 3 4 2 2 2 3 2 3 4 3 3 2 3 2 2 1 2 3 2 2 88

59 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 4 2 2 2 3 2 1 2 4 2 2 3 3 4 2 4 2 4 2 3 3 3 3 92

60 4 3 2 2 4 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 1 3 2 2 1 3 2 3 3 89

61 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2 4 2 2 2 2 2 3 3 94

62 4 2 1 2 3 3 3 3 1 3 4 3 3 4 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 4 2 4 1 3 2 3 2 3 2 92

63 2 2 1 1 4 2 2 1 1 3 4 2 4 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 4 3 4 2 3 1 2 2 3 3 87

64 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 4 2 2 2 4 4 1 4 3 3 2 2 2 4 3 90

65 2 4 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 93

66 3 1 2 1 4 2 3 1 4 3 2 2 3 2 1 3 3 3 2 2 4 1 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 4 88

67 3 3 1 2 3 3 4 3 4 3 3 1 3 2 2 3 3 3 2 2 4 2 3 2 2 3 1 3 2 3 3 1 3 3 2 90

68 3 1 1 2 3 3 4 2 3 2 4 2 4 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 1 1 3 3 3 86

69 4 1 2 2 3 2 4 2 2 2 3 2 3 2 1 2 3 3 2 3 2 1 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 83

70 3 4 2 3 3 2 3 2 3 2 4 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 89

71 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 4 3 1 2 3 2 3 4 2 3 2 3 2 3 1 4 3 2 2 94

72 2 3 2 3 3 3 4 3 4 2 4 2 4 4 2 4 4 3 2 2 3 2 3 4 2 2 2 2 2 4 2 4 3 2 2 99

Page 169: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

73 3 2 2 2 3 2 4 2 3 3 4 2 4 4 2 4 4 3 2 3 3 2 3 2 3 4 2 4 3 4 3 3 3 2 3 102

74 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 1 4 1 3 3 3 2 3 2 1 3 4 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 3 85

75 1 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 1 2 1 2 3 3 3 2 2 1 75

76 3 4 2 3 3 3 4 3 3 2 1 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 4 94

77 1 1 2 2 3 2 3 2 3 2 1 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 1 1 2 1 2 4 2 3 2 2 2 78

78 1 3 2 2 3 2 3 2 3 1 2 3 2 2 1 3 3 3 1 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 76

79 3 4 1 2 3 2 3 2 1 2 2 3 2 2 1 3 3 2 2 1 2 1 3 4 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 80

80 3 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 3 1 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 77

81 4 1 1 3 3 2 3 3 3 1 2 4 2 1 3 2 1 3 1 3 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 2 4 1 3 2 77

82 3 1 1 3 4 2 2 4 3 2 1 3 2 3 3 3 3 4 1 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 3 3 3 2 3 4 86

83 3 3 2 2 2 1 3 2 3 1 2 3 1 1 3 1 3 4 1 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 4 2 2 3 81

84 4 3 2 2 3 4 3 2 3 2 3 2 2 1 3 1 1 2 2 2 2 4 2 2 2 3 1 3 2 3 3 3 3 2 3 85

85 3 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 81

86 3 3 2 1 4 2 3 2 2 2 2 4 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 4 3 2 4 3 4 3 4 4 100

87 4 2 2 3 3 2 4 3 2 2 3 4 3 3 3 1 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 4 3 2 3 2 4 100

88 3 3 1 2 3 2 3 3 1 1 3 1 3 3 3 3 2 3 1 3 3 2 3 2 2 2 1 2 1 1 2 3 3 2 3 79

89 3 3 2 2 3 2 4 2 4 2 3 4 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 1 1 1 4 1 2 86

90 3 1 1 2 3 2 2 4 3 2 3 1 2 3 3 3 2 3 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 79

91 3 3 2 3 2 2 2 2 1 2 3 3 2 3 3 2 1 3 1 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 3 2 1 3 2 3 80

92 4 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 4 2 3 3 2 4 95

93 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 4 3 3 2 2 1 1 2 3 1 2 1 3 2 3 2 3 2 1 3 2 3 77

94 2 2 1 3 2 3 3 2 2 1 3 1 2 2 2 3 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 3 2 2 67

95 4 3 2 3 4 4 3 4 3 2 3 4 2 3 3 3 2 4 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 1 3 2 4 99

96 4 2 2 2 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 1 2 1 4 2 3 93

97 1 3 2 2 3 1 4 2 3 2 3 2 2 3 1 1 2 2 2 2 3 1 3 2 1 3 2 3 2 1 2 2 4 2 1 75

98 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 3 4 3 2 1 3 3 3 2 1 3 4 3 2 4 92

99 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 3 2 2 1 1 2 2 3 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 63

100 4 4 2 3 4 3 4 3 3 2 2 3 2 3 3 4 2 4 2 3 2 3 4 2 3 2 3 2 2 2 2 4 3 2 1 97

skor

has

il

280

252

170

240

316

214

305

242

275

234

279

242

265

285

218

281

280

276

185

237

271

227

262

265

241

270

203

270

213

263

269

259

270

258

248

8864

skor

max

400

400

400

400

400

400

400

400

400

400

400

400

400

400

400

400

400

400

400

400

400

400

400

400

400

400

400

400

400

400

400

400

400

400

400

14000

% 0,7

0,63

0,42

5

0,6

0,79

0,53

5

0,76

3

0,60

5

0,68

8

0,58

5

0,69

8

0,60

5

0,66

3

0,71

3

0,54

5

0,70

3

0,7

0,69

0,46

3

0,59

3

0,67

8

0,56

8

0,65

5

0,66

3

0,60

3

0,67

5

0,50

8

0,67

5

0,53

3

0,65

8

0,67

3

0,64

8

0,67

5

0,64

5

0,62

Page 170: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku
Page 171: EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA …repository.fisip-untirta.ac.id/928/1/EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN... · EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN ... Yuanda S.H selaku

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN

IDENTITAS DIRI

Nama : Akun Tanjung Prayogo

NIM : 6661131316

Tempat Tanggal Lahir : Serang, 3 April 1995

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Moto Hidup : Hargailah hasil usaha sendiri walaupun tidak

memuaskan hasilnya, setidaknya sudah

berusaha dan ikhtiar

Hobby : Membaca Buku dan Bersepedah Gunung

Sekolah Dasar : SD Negeri Kramatwatu 2 2001-2007

Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 15 Kota Serang 2007-2010

Sekolah Menengah Atas : MA Negeri 2 Kota Serang 2010-2013

Perguruan Tinggi (S1) : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 2013-2017


Recommended