Download pdf - Ekstra & Intra.pdf

Transcript
Page 1: Ekstra & Intra.pdf

31

BAB III

KURIKULUM PENDIDIKAN DI PPTMI DARUL AMANAH DAN

KEBUTUHAN MASYARAKAT DESA NGADIWARNO KEC. SUKOREJO

KAB. KENDAL

A. GAMBARAN UMUM PPTMI DARUL AMANAH

1. Letak Geografis

PPTMI Darul Amanah (PPTMI DA) berdiri tahun 1990 adalah

Fillial Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta dan satu-satunya pondok

pesantren alumni Gontor di Kabupaten Kendal.(14) Program pendidikan,

kurikulum aktifitas santri, disiplin dan tata tertibnya secara bertahap akan

disamakan dengan pondok pesantren Darunnajah Jakarta dan pondok

pesantren modern Gontor.(2) PPTMI DA terletak di atas tanah wakaf

seluas ± 5 Ha, yang berkedudukan dan berkantor pusat di Jl. Plantungan-

Sukorejo km 4. Kabunan, Ngadiwarno, Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah.

Letak semacam ini sangatlah strategis, karena terletak di tepi jalan raya

(jalur bebas) Magelang-Pekalongan via Sukorejo.(3)

Secara geografis letak PPTMI DA di atas ketinggian 1500 m dari

permukaan air laut. Suhu udara berkisar 15 s/d 28 0 C. di sebelah timur

PPTMI DA adalah perkampungan Kabunan Desa Ngadiwarno, sedangkan

sekelilingnya adalah perkebunan, sawah dan hutan pinus.

Batas wilayah Desa Ngadiwarno yaitu : sebelah timur berbatasan

dengan Desa Selokaton, sebelah barat berbatasan dengan Desa Jurang

Agung Kec. Plantungan, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Peron,

sebelah utara berbatasan dengan Desa Gondoharum Kec. Pageruyung.(4)

14 Wawancara dengan KH. Mas’ud Abdul Qodir, Pengasuh PPTMI DA dan Kepala MA DA

pada tanggal 17 Juni 2004 2 Studi Dokumentasi, KH. Mas’ud Abdul Qodir, Khutabul Arsy, pekan perkenalan di

PPTMI DA, (Kendal : PPTMI DA, 2001/2003), hlm. 7 3 Studi Observasi pada tanggal 17 Juni 2004 4 Ibid

Page 2: Ekstra & Intra.pdf

32

2. Sistem Pendidikan

Sistem pendidikan dan pengelolaan santri yang mukim 24 jam

dilaksanakan oleh assatid (para guru) yang mukim. Untuk pelajaran dan

pendidikan formal(5) diselenggarakan pada siang hari mulai dari jam 07.00

s/d 13.00 WIB adalah pelajaran TMI yaitu perpaduan kurikulum Depag,

Kulliyyatul Mu’allimin Al-Islamiyyah (KMI) Gontor dan pondok

pesantren Salaf. Pendidikan formal siang hari mengikuti Ujian Negara

MTs dan MA keduanya bersatus diakui. Sementara sore harinya para

santri mengikuti kegiatan ekstra,(6) seperti kursus Bahasa Arab, Bahasa

Inggris, pramuka, bela diri, menjahit, seni baca Al-Qur’an, sablon,

Marching Band, Tahfidul Qur’an dan sebagainya.

Guna menunjang keberhasilan pendidikan di PPTMI DA,

pesantren merekrut tenaga pengajar dari berbagai disiplin ilmu, baik yang

berbasis Pesantren Salaf, Pesantren Modern, Perguruan Tinggi Islam

maupun Perguruan Tinggi Umum.

Bahasa yang digunakan di PPTMI DA adalah Bahasa Indonesia,

Arab dan Bahasa Inggris. Nama Darul Amanah ini didasarkan pada

kronologi berdirinya PPTMI DA, yaitu pada tahun 1990 tiga orang alumni

Pondok Modern Gontor, yaitu KH. Jamhari Abdul Jalal, S. Pd. i,(7) serta

KH. Mas’ud Abdul Qodir, dan ustad Junaidi Abdul Jalal, S. Pd. i,(8) serta

tokoh masyarakat yaitu Slamet Prawiro, mereka sepakat untuk mendirikan

sebuah pondok pesantren di atas tanah wakaf dan amanat dari Hj. Aminah

dan suaminya H. Sulaiman, maka pondok tersebut dinamakan “Darul

Amanah”.(9)

5 Di ikuti oleh semua santri yang mukim maupun yang pulang pergi (laju) 6 Kegiatan ekstra ini ada yang diharuskan untuk diikuti oleh semua santri dan ada yang

merupakan pilihan mereka sendiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya. 7 Adalah Ketua Yayasan PPTMI DA dan Pengurus Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta 8 Yang pertama adalah Pengasuh dan Kepala Madrasah Aliyah PPTMI DA, sedangkan

yang kedua adalah Wakil Pengasuh, Kepala Madrasah Tsanawiyah PPTMI DA dan Ketua Pusat Informasi PPTMI DA.

9 Wawancara dengan KH. Junaedi Abdul Jalal, , S. Pd. i, pada tanggal 18 Juni 2004

Page 3: Ekstra & Intra.pdf

33

Adapun visi, misi dan tujuan PPTMI adalah sebagai berikut :

1. Visi : terbentuknya lembaga pendidikan agama yang Islami dan

bermutu yang mampu melahirkan generasi yang menguasai ilmu-ilmu

agama dan menguasai IPTEK dan kebebasan berfikir, mandiri,

berakhlak mulia dan kerangka karangan konstruktif dan inovatif.

2. Misi

a. Melaksanakan pendidikan dan Proses Belajar Mengajar (PBM)

yang mengarah pada pendidikan yang Islami.

b. Melaksanakan pendidikan dan PBM yang menyeimbangkan

pengajaran ilmu agama dan ilmu umum dan teknologi.

c. Menyelenggarakan pendidikan keterampilan yang tepat guna

santri.

d. Menyelenggarakan pendidikan yang memberi ruang bagi

santri/siswa untuk berfikir bebas, berinovasi dan berkreasi.

3. Tujuan

Ikut serta (berpartisipasi aktif) dalam pembangunan manusia

Indonesia seutuhnya, khususnya pada bidang pendidikan, kesehatan,

sosial untuk mewujudkan manusia Indonesia yang sehat, sejahtera,

berpandangan luas, berakhlak luhur, beramal ikhlas, cinta kepada nusa

dan bangsa serta bertakwa kepada Allah SWT dan mampu

mengamalkan ajarannya.(10)

Menurut Junaedi Abdul Jalal,(11) secara umum kurikulumnya

menitik beratkan pada kemampuan berbahasa Arab secara aktif

maupun pasip (Maharotul Kalam, Khitabah, Qiro’ah dan Istima’)

begitu pula dengan Bahasa Inggris untuk menguasai ketrampilan

speaking, reading, listening, dan writing.

Sejak tahun ajaran 1999/2000 telah dibuka Perguruan Tinggi

Agam Islam Fakultas Tarbiyah Jurusan PAI, Sekolah Tinggi Agama

Islam Wali Sembilan (SETIA WAS) Program SI dan PGSD program

10 Studi Dokumentasi, Drs. Isnanto, Compani Profile PPTMI DA, (Kendal PPTMI DA, 2004), hlm 2-3

11 Wawancara dengan KH. Junaedi Abdul Jalal, , S. Pd. i, pada tanggal 18 Juni 2004

Page 4: Ekstra & Intra.pdf

34

D2 dengan Sertifikasi Diknas, dan di tahun ke-14 ini dibuka SMKN I

Kendal di PPTMI DA dengan spesialisasi Tata Busana.(12)

B. KURIKULUM PENDIDIKAN DI PPTMI DARUL AMANAH

1. Materi pendidikan di PPTMI Darul Amanah

Materi pendidikan yang diajarkan di PPTMI Darul Amanah

merupakan perpaduan materi Depag, KMI Gontor dan pondok serta

pesantren Salaf.

a. Materi Depag meliputi :

1) Pengetahuan Agama Islam

- Al-Qur’an Hadist,

- Aqidah Akhlaq,

- Fiqih,

- Bahasa Arab /Ta’limullugah,

- Sejarah Kebudayaan Islam.

2). Pengetahuan umum sosial dan eksak

- Bahasa Inggris - Ekonomi /Akuntansi

- Sejarah Nasional Umum - Geografi

- Bahasa Indonesia - Sosiologi

- PPKN - Antropologi

- Matematika - Tata Negara

- Fisika - Penjaskes

- Biologi - Kertangkes (menjahit,

- Kimia elektronik dan komputer)

b. Materi KMI Gontor (Muatan Lokal), meliputi :

- Mahfudat - Tamrinat

- Tajwid - Nahwu

- Al-Hadis - Shorof

12 Wawancara dengan Ustadz Damami, adalah mahasiswa semester VI SETIA WS, pada

tanggal 18 Juni 2004

Page 5: Ekstra & Intra.pdf

35

- Usul Al-Fiqh - Khot (Kaligrafi)

- Ibadah Amaliyah - Grammar

- Durrussullugah - Didaktif Metodik

- Mutala’ah - Qiro’aturrasyidah

- Insya’ - Komputer(13)

c. Materi Pesantren Salaf, meliputi :

- Al-Qur’an + Hidayah Al-Sibyan - Al-Fiyah

- Safinah Al-Najah `` - Nasaihul Ibad

- Riyadul Badi’ah - Fathul Mu’in

- Ta’lim Muta’alim - Majalisus Saniyyah

- Jurumiyyah - Tafsir Jalalain

- Amriti - Tafsir Yasin.(14)

2. Proses Belajar Mengajar di PPTMI Darul Amanah

Proses belajar mengajar di PPTMI berlangsung selama 24 jam,

yaitu pola pembelajaran tuntas (mastery learning) didasarkan pada

panca jiwa dan panca bina pesantren,(15) Adapun perinciannya adalah

sebagai berikut :

a. Panca jiwa pondok pesantren

1).Jiwa Keikhlasan

Semua aktivitas, jasa maupun karya harus didasarkan

pada jiwa keikhlasan, jiwa ini meliputi segenap suasana dalam

proses belajar mengajar. Hal ini terlihat dimana Kyai dan para

ustad ikhlas dalam mendidik dan mengajar, para santri ikhlas

dalam belajar, pengurus ikhlas mengurus organisasinya tanpa

ada imbalan materiil dan ikhlas menerima perbaikan (kritik)

dari bawahannya, begitu juga anggota ikhlas menjalankan

peraturan yang berlaku.

13 Studi Dokumentasi, Drs. Isnanto, OP.Cit, hlm. 10 14 Ibid, hlm. 2 15 Dokumentasi dan wawancara dengan ustadz Junaedi Abdul Jalal, S. Pd. i, pada tanggal

18 Juni 2004

Page 6: Ekstra & Intra.pdf

36

Menurut ustad Junaedi jiwa keikhlasan ini jangan hanya

diartikan sebagai sesutau “barang mati” tanpa ada kreatifitas.

Seharusnya keikhlasan harus dipahami sebagai kerelaan dan

tanggug jawab yang harus dijunjung tinggi, sehingga akan

tercipta suasana yang kondusif dalam PBM, suasana yang

harmonis antar kyai, guru dan santri, dan hal ini akan

meminimalisir ambisi dan sentimen pribadi. Dari rutinitas

yang didasari jiwa keikhlasan yang mendalam diharapkan agar

setiap santri mampu mengimplementasikannya pada

kehidupan masa mendatang.

2).Jiwa Kesederhanaan

Jiwa kesederhanaan adalah jiwa yang mendorong

seseorang untuk hidup bersama tanpa kemewahan.

Menurutnya dibalik kesederhanaan itu tersimpan kekuatan dan

ketabahan hati serta penguasaan diri dalam menghadapi

perjuangan hidup dengan segala kesulitannya. Dengan jiwa

kesederhanan antara yang kaya secara materiil dengan yang

kurang mampu secara materiil akan terjadi hubungan yang

harmonis antar sesamanya. Dengan demikian suasana PBM

berlangsung secara elegan dalam mencapai tujuan.

3).Jiwa Berdikari

Kehidupan santri di pondok pesantren tentulah sangat

jauh dari orang tua dan keluarga, hal ini akan menumbuhkan

pada diri setiap santri untuk hidup tidak menggantungkan

kepada orang lain. Mereka mengerti dan memahami tugas dan

tanggungjawabnya masing-masing.(16) Kondisi seperti inilah

yang akan membangkitkan suasana PBM yang kompetitif,

16 Hal ini bukan berarti bahwa harus bersifat dan bersikap kaku sehingga tidak mau

menerima bantuan orang lain, bahkan tetap diterima dengan tangan terbuka sepanjang hal itu tidak mengikat.

Page 7: Ekstra & Intra.pdf

37

sportif antara sesama santri untuk berkreasi berinovasi dan

berprestasi.

4).Jiwa Ukhuwah Islamiyah

Keberadaan para santri dalam suatu komunitas yang

sama di pondok pesantren dijalin oleh ikatan persahabatan

yang akrab dan harmonis sehingga kesulitan nasib dan

masalah-masalah kehidupan sehari-sehari dalam pondok

pesantren dirasakan bersama. Menurut ustadz Junaedi konsep

hidup secara kekeluargaan ini merupakan impelementasi nyata

sari ayat-ayat Allah dalam kehidupan sehari-hari dalam

pondok pesantren. Diantara ayat-ayat tersebut adalah surat Al-

Hujurat ayat 10

����� ������� ������ ��� ������ ���� �������� ����

������ “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat”(17)

Ayat di atas memberikan pengertian bahwa orang Islam

yang satu adalah saudara orang Islam yang lainnya (satu

iman), maka diantara mereka tidak diperbolehkan saling

menghina, mengejek, maupun mengainiaya justru sebaliknya

saling membantu dan saling menasehati sehingga dengan

demikian akan mendapatkan rahmat Allah sehingga.(18)

Sehingga dengan demikian bentuk fanatisme (golongan,

kesukuan dan lain-lain) akan terkikis oleh jiwa ukhuwah

17 Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Op. Cit, hlm. 412 18 Ahmad Mustafa Al-Maraghi, tafsir Al-Maraghi, terj Bahrun Abu Bakar, et. al., (semarang

: CV Toha Putra 1993), hlm. 218-219

Page 8: Ekstra & Intra.pdf

38

islamiyah yang mampu menembus setiap “pojok-pojok”

kehidupan sehari-hari di pondok pesantren, maka PBM-nya

berlangsung tanpa adanya diskriminasi antara sesama santri

bahkan sebaliknya penuh rasa cinta kasih.

5).Jiwa Kebebasan

Jiwa ini dapat dikatakan merupakan suatu “barang

langka” dalam PBM dan semua aktivitas kehidupan sehari-

hari, PPTMI DA dengan motto “berdiri di atas dan untuk

semua golongan”, maka kebebasan ini bukan diartikan secara

negatif, yaitu apabila kebebasan tersebut disalah gunakan,

maka akan kehilangan prinsip serta arah dan tujuan, jiwa

kebebasan diajarkan kepada para santri dalam dua hal, yaitu

bermu’amalah (kehidupan dalam suatu komunitas) dan

bermadhab, dalam mu’amalah para santri didik untuk bebas

berfikir, berbuat, berkreasi dalam menentukan masa depannya,

dan dalam memilih jalan hidup di masyarakat dengan penuh

tanggungjawab, sedangkan dalam bermadhab tidak hanya

mengikuti pada salah satu madhab saja, akan tetapi santri

diberi keleluasaan dalam memilih, menentukan dan bahkan

menjalankan ajaran-ajaran madhabnya. Di akui oleh ustad

Junaedi walaupun aktivitas keagamaannya didominasi oleh

madhab Syafi’iyah,(19) tetapi bukan berarti serta merta

mengikuti madhab tersebut, karena para santri tidak pernah

diajarkan produk-produk ajaran suatu golongan (madhab,

ormas, orsospol, dan lain-lain).

Menurut ustad Sahrul Azis,(20) kelima pokok ajaran

tersebut juga sebagai bakal santri dalam menghadapi

kehidupan di masyarakat. Lebih lanjut ia menambahkan bahwa

19 Sholat subuh dengan Qunut, tarawih 20 rakaat dengan 3 rakaat witir tahlilan, maulud

barzanji, kitab-kitab yang diajarkan versi Madhab Syafi’i dan lain-lain. 20 Wawancara dengan ustad Sahrul Azis, staf pengajar kitab kuning, dan mahasiswa

semester VII Setia WS, pada tanggal 19 Juni 2004

Page 9: Ekstra & Intra.pdf

39

PBM-nya, selain didasarkan pada panca jiwa pondok

pesantren juga modelling (uswatun hasanah), diharapkan para

ustad tidak hanya membina dan mengajar para santri hanya

sebatas pada transfer of knowledge (transmisi ilmu

pengetahuan) tetapi juga sampai pada tranfer of vileuw

(transmisi nilai) dan transfer of civilization (transmisi

peradaban). Dengan demikian para ustad tidak hanya mampu

memberi contoh akan tetapi harus berusaha sungguh-sungguh

agar mampu menjadi contoh (uswatun hasanah/modelling)

bagi santri dan lingkungannya.

b. Panca Bina Pesantren

1).Pembinaan Taqwa kepada Allah SWT

Ketaqwaan merupakan sesuatu yang mendasar oleh

karenanya PPTMI Darul Amanah selalu berusaha

meningkatkan dan menanamkan keimanan dan ketakwaan para

santrinya yang tercermin pada aktifitas para santri yang tekun

beribadah dengan kesadaran dirinya bukan karena para guru

atau bagian keamanan tetapi karena akidah yang kokoh. Setiap

sholat fardu, para santri mengikuti sholat dengan berjamaah

dan para santri tulus ikhlas membantu pesantren baik secara

moril maupun materiil.

2).Pembinaan Akhlak Mulia

PPTMI DA memandang akhlak dan kehidupan yang

bersahaja amat perlu bahkan merupakan implementasi dan

manifestasi dari kualitas keimanan seseorang. Di PPTMI DA

pendidikan akhlak sangat intensif hal ini dapat dilihat dari

materi yang diajarkan secara hidden atau tersembunyi yang

dijumpai hampir seluruh mata pelajaran, materi yang diajarkan

secara khusus melalui kitab-kitab dan materi tersebut

diaplikasikan dalam kehidupan nyata di pesantren, hal tersebut

tercermin pada penampilan para santri yang sopan dan taat

Page 10: Ekstra & Intra.pdf

40

melakukan disiplin pesantren, terhadap gurunya dan sesama

teman.

3).Pembinaan Kesehatan Fisik

Di PPTMI DA tidak hanya pendidikan rohani saja yang

dikembangkan akan tetapi pendidikan fisik pula, dimana para

santri dalam aktifitas sehari-hari tetap menjaga badannya

dengan berolahraga dan kegiatan lainnya. Kegiatan olahraga

tersebut antara lain : bola voli, sepak bola, badminton, seni

bela diri, senam kesegaran jasmani, sepak takraw dan lain-lain.

4).Pembinaan Wawasan Ilmu yang Luas

PPTMI DA sebagai lembaga pendidikan Islam dengan

kurikulum yang terpadu sehingga tidak hanya mengajarkan

ilmu-ilmu agama saja namun sekaligus ilmu-ilmu umum

sehingga akan memberikan pemahaman yang integral tentang

hakikat ilmu kepada para santrinya serta memaksimalkan dan

memahami penggunaan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.

5).Pembinaan Kreatifitas dan Ketrampilan

Sejak pertama para santri tinggal di PPTMI DA, sejak itu

pula para santri diberi kesempatan untuk mengembangkan

kreatifitas dan ketrampilannya. Para santri diberi kesempatan

untuk melatih diri sebagai pemimpin organisasi di kamar dan

di kelasnya. Dengan kegiatan-kegiatan dalam keorganisasian,

baik organisasi pelajar darul amanah (OPDA) maupun

organisasi siswa intra sekolah (OSIS), dengan demikian

diharapkan para santri menjadi seorang pemimpin yang dapat

memimpin umat bangsa dan agama.

Kedua panca tersebut (jiwa dan bina pondok pesantren)

merupakan kesatuan yang integral dan sekaligus merupakan cerminan

dari manifestasi panca darma pesantren (peningkatan kualitas

Page 11: Ekstra & Intra.pdf

41

beribadah, kemasyarakatan, kader umat, dakwah islamiyah dan cinta

tanah air).

3. Metode Pendidikan di PPTMI Darul Amanah

Metode merupakan salah satu komponen dalam proses belajar

mengajar (PBM).(21) Agar suatu PBM berlangsung secara efektif dan

efisien dalam mencapai tujuan, maka seorang pengajar harus mengerti

dan mampu menggunakannya sesuai dengan materi yang diajarkan,(22)

dan tidak menutup kemungkinan seorang pengajar untuk

menggunakan lebih dari satu metode dalam suatu proses belajar

mengajar.

Adapun metode pengajaran yang terdapat di PPTMI DA pun

cukup beragam sesuai dengan materi yang diajarkan, metode-metode

tersebut antara lain sebagai berikut :

a) Materi pada Kurikulum Depag

Pada materi ini digunakan beberapa mtode pengajaran antara lain,

metode ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, hafalan,

eksperimen, dan resitasi (individu dan kelompok).(23)

b) Materi pada Kurikulum KMI Gontor (Muatan Lokal)

Pada materi ini digunakan metode pengajaran, antara lain metode

ceramah, tanya jawab, demonstrasi, eksperimen, resitasi (individu

dan kelompok) diskusi, dan hafalan.(24)

c) Materi pada kurikulum pesantren salaf

Pada materi ini digunakan beberapa metode pengajaran, antara lain

metode sorogan, bandungan, musyawarah/bahsul masa’il, hafalan,

lalaran dan metode demonstrasi.(25)

21 Ibrahim Nasir, Mukadimah Fi Al-Tarbiyyah, (Fakultas Tarbiyah Universitas Ardaniyah,

1983), hlm. 191 22 Ibid 23 Wawancara dengan ustad Drs. Istanto, Op.Cit. 24 Menurut ustad Istanto pada materi pada kurikulum muatan lokal lebih ditekankan pada

metode demonstrasi, hafalan dan resitasi, sedangkan metode lainnya tidak begitu mendominasi bahkan metode diskusi jarang digunakan.

Page 12: Ekstra & Intra.pdf

42

Sedangkan untuk pengembangan bahasa sehari-hari (Bahasa

Indonesia,(26) Bahasa Arab dan Bahasa Inggris) digunakan metode

muhadatsah dan resistasi (individu maupun kelompok) yang

biasanya dibentuk club bahasa yang terdiri dari 4 santri.

4. Evaluasi Pendidikan Di PPTMI Darul Amanah

Semua aktifitas termasuk pendidikan agar dapat diketahui

berhasil, sesuai, maupun keefektifan suatu proses belajar mengajar

dengan tujuan yang akan dicapai,(27) maka evaluasi adalah suatu

keharusan.

Di PPTMI Darul Amanah proses belajar mengajar

berlangsung selama 24 jam. Maka evaluasinya dilakukan secara

komprehensif terhadap 3 aspek (kognitif, afektif dan psikomotorik).

Mekanisme evaluasi-evaluasi secara lesan dan tertulis, adapun

deskripsi evaluasinya adalah sebagai berikut :

a). Tes Diagnostik(28)

Tes ini digunakan untuk membandingkan aktifitas sehari-

hari para santri terhadap loyalitas pada peraturan-peraturan

maupun problem-problem yang dihadapi para santri dalam

memecahkan permasalahnya (problem solving), serta potensi yang

dimiliki para santri lebih lanjut menurut ustad Herlan, maka

pendekatannya adalah preventif,(29) preservatif(30) dan korektif, (31)

25 Wawancara dengan ustad Sahrul Azis, pada tanggal 19 Juni 2004 26 Bagi santri baru selama 1 bulan s/d 3 bulan 27 M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung :

Remaja Karya, 1986), cet I, hlm. 3 28 Tes diagnostik adalah tes digunakan untuk mengetahui tiga aspek (kognitif, afektif, dan

psikomotorik) secara komprehensif serta faktor-faktor yang mempengaruhi, seperti fisik, psikologi, dan lingkungan, lihat Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 1999) cet I, hlm. 45

29 Preventif adalah mencegah/menghindari dari kemungkinan timbulnya permasalahan di kemudian hari, lihat Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling Di Sekolah, (Jakarta, Rineka Cipta, 2000), hlm. 26

30 Preservatif adalah mendampingi para santri, baik ketika tidak ada masalah, lebih-lebih ketika menghadapi masalah, ibid hlm 24

31 Korektif adalah memperbaiki manakala ada perkembangan pada para santri yang salah, ibid

Page 13: Ekstra & Intra.pdf

43

berupa teguran, mendatangkan orang tua bahkan sampai pada

dikeluarkannya santri dari almamaternya, semuanya sesuai dengan

kriteria pelanggaran/penyimpangan yang dilakukannya. Tes ini

tidak dideskripsikan dalam suatu raport (penilaian secara

tertulis).(32)

b). Tes Formatif(33)

Tes ini merupakan umpan balik bagi siswa, guru maupun

program, guna mengetahui prestasi siswa yang dapat

dideskripsikan pada suatu laporan (raport) berhasil maupun gagal

dalam penguasaan terhadap materi. Tes ini dibuat oleh departemen

yang mempunyai kewenangan akan hal tersebut (Depag, Diknas

dan lain-lalin), di PPTMI Darul Amanah untuk muatan lokal setia

pengajar (ustad) berhak untuk mengadakan evaluasi (membuat

soal, menentukan gagal maupun berhasil dalam penguasaan

materi).(34) PPTMI Darul Amanah dalam hal ini membuat laporan

hasil belajar (raport) menjadi 3 (tiga), kurikulum Depag dan

Diknas yaitu kurikulum madrasah, Kurikulum Depag, Diknas, dan

muatan lokal, dan kurikulum Pesantren Salaf (pengajian Al-

Qur’an dan kitab kuning), yang ke tiga khusus untuk santri yang

mukim.

c). Tes Sumatif(35)

Tes ini tidak hanya sekedar untuk mengetahui tingkat

hafalan atau hafalan saja tetapi keseluruhan materi yang telah

dipelajari (tujuan instruksional umum), dilaksanakan pada ujian

akhir oleh negara melalui departemen yang mempunyai

kewenangan akan hal tersebut, sedangkan untuk muatan lokal dan

32 Wawancara dengan ustad Herlan Sumadi, Waka BP pada tanggal 22 Juni 2004 33 Tes ini lebih menekankan pada aspek kognitif, lihat Suharsimi Arikunto, Op. Cit, hlm. 45 34 Wawancara dengan ustad Drs. Istanto, pada tanggal 22 Juni 2004 35 Tes ini pada umumnya menekankan pada aspek kognitif, tetapi tidak menutup

kemungkinan meliputi aspek yang lain, lihat, Suharsimi Arikunto, Loc. Cit, hlm 45

Page 14: Ekstra & Intra.pdf

44

materi pada kurikulum pesantren salaf merupakan hak masing-

masing pengajar.(36)

5. Kegiatan Intra Kurikuler di PPTMI Darul Amanah

Kegiatan intra kurikuler ini dikuti oleh semua santri (mukim

dan laju). Program TMI lama belajar 6 tahun, 3 tahun mengikuti ujian

MTs dan mereka tidak keluar dan selesai di Darul Amanah, tetapi

masih melanjutkan/naik kelas IV (I MA). Dengan demikian program

TMI ini menonjolkan pesantrennya bukan MTs atau MA-nya,

sehingga istilah yang dipakai kelas I sampai VI. Raport dan STTB

santrinya ada 2 macam yaitu negeri (kurikulum Depag) dan kurikulum

Gontor,(37) semuanya berlangsung dari pukul 07.00–14.00 WIB

dengan menggunakan bahasa resmi Pondok Pesantren.(38)

Agar semua aktivitas berjalan secara sitematis dan efektif

dibentuklah Organisasi Siswa Sekolah Intra Sekolah (OSIS), sebagai

latihan kepemimpinan serta partisipasi santri dalam melaksanakan

program (kurikulum pendidikan).

6. Kegiatan Ekstra Kurikuler Di PPTMI Darul Amanah

Kegiatan ekstra kurikuler ini diikuti oleh semua yang

mukim(39) dibawah bimbingan kyai, dewan asatid dan Organisasi

Pelajar Darul Amanah (OPDA) yang berlangsung selama 24 jam.

Adapun kegiatan-kegiatan tersebut dapat peneliti deskripsikan dalam

sebuah tabel sebagai berikut :

36 Wawancara dengan ustad Drs. Istanto, Op. Cit 37 Ibid 38 Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris 39 Kecuali pramuka diikuti yang mukim dan yang laju dan keterampilan-keterampilan lain

yang sesuai dengan bakat dan minatnya yang sifatnya pilihan, wawancara dengan ustad. Sobirin, S. Ip, staff pengajar Kitab Kuning dan KABAG Tu, pada tanggal 22 Juni 2004

Page 15: Ekstra & Intra.pdf

45

a) Jadwal Kegiatan Harian:(40)

No Jam Aktifitas Harian

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

04.00

06.00

07.00 – 14.00

12.00

14.00 – 15.00

15.00

15.30

16.45

17.45

19.30

20.30

22.00

Bangun pagi, jama’ah shalat Subuh,

mufradat (kosa kata Arab dan Inggris)

selama 30 menit.

Mengulang pelajaran pagi, mandi, dan

makan pagi

Belajar di kelas

Jama’ah Dhuhur

Makan siang dilanjutkan istirahat

Jama’ah Ashar

Aktifitas luar sekolah

Mandi sore

Jama’ah Maghrib, tadarrus Al-Qur’an

diteruskan pengajian kitab kuning, mengajar

Al-Qur’an bagi pengurus (OPDA) di

masyarakat sekitar PPTMI Darul Amanah.

Jama’ah Isya’ kultum dari pengurus

(OPDA), evaluasi (pemanggilan pada para

pelangar peraturan) dan makan malam.

Mengulang pelajaran pagi

Tidur/istirahat.

b) Jadwal Kegiatan Mingguan

40 Studi dokumentasi

Page 16: Ekstra & Intra.pdf

46

Aktifitas mingguan ini terbagi menjadi dua, (1) aktifitas luar

sekolah yang dimulai pukul 15.30 (setelah jama’ah Ashar) dan

(2) Pengajian mingguan. Semuanya dapat peneliti deskripsikan

dalam tabel dibawah ini :

* Aktifitas Luar Sekolah.(41)

No Hari Aktifitas Mingguan Sifat Kegiatan

1. Sabtu 1. a. Seni bela diri (persida)

bagi putra

b. Kurus bahasa arab dan

bahasa inggris bagi

putri.

1. a. Wajib bagi semua

santri

b. Wajib bagi semua

santri.

2. Ahad 2. a. Hafalan Al-Qur’an bagi

putra

b. Seni baca Al-Qur’an

bagi putri

2. a. Pilihan (berdasarkan

seleksi)

b. Wajib bagi seluruh

santri

3. Senin 3. a. Seni bela diri bagi

putra

b. Hafalan Al-Qur’an

bagi putri

3. a. Pilihan.

b. Pilihan berdasarkan

seleksi.

4. Selasa 7. a. Seni baca Al-Qur’an

bagi putra

b. Kursus Bahasa arab

dan bahasa inggris

bagi putri

4. a. Wajib bagi seluruh

santri.

b. Wajib bagi semua

santri.

5. Rabu 5. Pramuka bagi putra dan

putri

8. Wajib bagi semua

santri (dilaksanakan

secara terpisah).

41 ibid

Page 17: Ekstra & Intra.pdf

47

6. Kamis 9. a. Olah raga bagi putra

dan putri

b. Menjahit bagi putri

c. Kaligrafi bagi putra

dan putri.

d. Sablon bagi putra

e. Marching band bagi

putra dan putri

6. a. Pilihan (dilaksanakan

secara terpisah)

b. Pilihan

c. Pilihan (dilaksanakan

secara terpisah)

d. Pilihan

e. Pilihan (dilaksanakan

secara terpisah)

7. Jum’at Libur Libur

Jadwal Pengajian Mingguan Pesantren Darul Amanah (42)

Kegiatan No Hari

Di kampung Di pesantren

1. Senin Libur Muhadlorah/Latihan

Pidato

(diikuti seluruh santri

dengan jadwal ditentukan)

2. Selasa Libur Istighosah Bersama (43)

(diikuti seluruh santri dan

ustadz)

3. Rabu Pengajian :

(diisi oleh ustadz dengan

jadwal ditentukan)

Mengaji Al-Qur’an dan

Kitab Kuning :

(diikuti seluruh santri

dengan jadwal ditentukan)

4. Kamis Membaca Tahlil

(diikuti seluruh santri putra

dan ustadz dengan jadwal

ditentukan)

Mengaji Al-Qur’an

(diikuti seluruh santri putri

dengan jadwal ditentukan)

5. Jum’at Pengajian Membaca Maulid Barzanji

42 Ibid 43 Khusus kelas III dan IV dua kali dalam satu minggu

Page 18: Ekstra & Intra.pdf

48

(diisi oleh pengurus dengan

jadwal ditentukan)

(diikuti seluruh santri

dengan jadwal ditentukan)

6. Sabtu Pengajian

(diisi oleh pengurus dengan

jadwal ditentukan)

Mengaji Al-Qur’an dan

Kitab Kuning :

(diikuti seluruh santri

dengan jadwal ditentukan)

7. Ahad Pengajian

(diisi oleh pengurus dengan

jadwal ditentukan)

Mengaji Al-Qur’an dan

Kitab Kuning :

(diikuti seluruh santri

dengan jadwal ditentukan)

Selain kegiatan-kegiatan tersebut juga ada Kuliah Subuh dari

pengasuh dan ustadz pada hari selasa, lari pagi hari minggu dan

puasa senin kamis bagi putri (dianjurkan).(44)

c) Jadwal Kegiatan Bulanan

Kegiatan ini tidak diikuti oleh semua santri, tetapi hanya

kepada mereka yang berkepentingan dan berkonsentrasi pada

kegiatan tersebut. Kegiatan tersebut adalah aneka lomba yang

dilaksanakan di lingkungan pondok pesantren dan di luar

lingkungan pondok pesantren, seperti turnamen olah raga (sepak

bola, bola voli, MTQ, kaligrafi dan lain-lain) antar sekolah

sekecamatan Sukorejo dan sekitarnya. Selain aneka lomba juga

muasyawarah organisasi pelajar (OPDA, OSISI, Pramuka, Bela

Diri (Persida) dan lain-lain).

d) Jadwal Kegiatan Tahunan

Kegiatan ini diselenggarakan kadang kala diawal tahun,

pertengahan maupun akhir tahun, kegiatan tersebut dapat peneliti

deskripsikan sebagai berikut :

44 Wawancara dengan ustadzah Fikriyah, Mahasiswa Semester VIII SETIA WS, pada

tanggal 23 Juni 2004

Page 19: Ekstra & Intra.pdf

49

No Aktifitas Tahunan Waktu Tujuan

1. a. Khutbatul–Arsy (masa

orientasi santri)

b. Porseka (Pekan Olah

Raga Seni dan Pramuka)

a. Awal

tahun

b. Awal

tahun

a. Memperkenalkan

pesantren pada para

santri

b. Menggali potensi

santri baru

2. a. Pergantian

pengurus

organisasi pelajar

b. Training

(pembekalan) kelas

VI

a. Akhir

tahun

b. Akhir

tahun

a. Latihan

bertanggung

jawab loyalitas

dan

profesionalisme

b. Penyiapan kader

(output) yang

inovatif

berbudaya dan

kompetitif

3. Memperingati hari besar

Islam dan nasional

- Sesuai dengan

waktunya

- Mengambil hikmah

pada peristiwa masa lalu

pada peringatan tersebut.

4. Pengajian umum dalam

rangka perpisahan

(khataman siswa kelas VI)

dan akhirussanah

- Akhir tahun - Sebagai perpisahan dan

pelepasan serta evaluasi

pondok pesantren.

5. Pengajian pasaran Bulan Ramadhan Pengajaran-pengajaran

kitab-kitab tertentu di

PPTMI

Page 20: Ekstra & Intra.pdf

50

C. KEBUTUHAN MASYARAKAT DESA NGADIWARNO KEC.

SUKOREJO45

1. Kebutuhan Nilai/ Norma

Era globalisasi yang mengagung-agungkan kebebasan dalam

segala bidang dan mendewa-dewakan rasionalitas telah meracuni mental

dan moral masyarakat, termasuk masyarakat desa Ngadiwarno terutama

generasi mudanya, sehingga dengan mudah terjerumus kejurang

kemungkaran dan kemaksiatan, hal tersebut merupakan cerminan

lunturnya nilai / norma kemasyarakatan lebih-lebih norma agama, yang

pada umumnya dialami oleh masyarakat modern, kecuali bagi orang-

orang yang terpelajar yang tingkat kecerdasan dan kadar keimananya

cukup tinggi yaitu mereka yang tergolong orang-orang yang saleh, yang

selalu mengabdi kepada Allah dan selalu berusaha membersihkan

dirinya dari perilaku dan akhak yang tercela.

2. Ilmu Pengetahuan Dan Tekniologi

Salah satu ciri masyarakat ialah perubahanya yang cepat akibat

perkembangan ilmu pengetahuan yang diaplikasikan dalam teknologi,

yang sering tidak dapat diprediksi akibatnya. Produksi mobil yang

jutaan jumlahnya mengakibatkan masalah jalan raya, keamanan,

kecelakaan, dan sebagainya. Perubahan-perubahan yang berlangsung

secara cepat berakibat pada perubahan struktur sosial dalam masyarakat,

termasuk masyarakat desa Ngadiwarno. Pada sektor ekonomi bergeser

dari sektor pertanian ke sektor lainya, lahan pertanian semakin

menyempit, sedangkan disisi lain yaitu sektor industri, jasa,

pertambangan dan lain sebagainya mulai bermunculan, maka sudah

45 Wawancara pada 30 responden, terdiri dari 10 alumni, 5 tokoh masyarakat, dan 15

warga setempat, pada tanggal 25 Juni-2juli 2004

Page 21: Ekstra & Intra.pdf

51

seharusnya taraf pendidikan perlu ditingkatkan, baik pendidikan umum

maupuan pendidikan agama serta penguasaan teknologi.

3. Ketrampilan (Skill)

Dalam era globalisasi yang menuntut pola tatanan kehidupan

individual yang kompetitif dan menyempitnya lapangan pekerjaan dan

kemampuan pemerintah dalam hal ini masih sangat minim, maka

ketrampilan tertentu sangat di butuhkan masyarakat desa Ngadiwarno,

diantaranya: industri dan kerajinan rumah tangga, kesenian,

kewirausahaan yang merupakan keahlian dasar yang akan

menumbuhkan jiwa kemandirian guna memenuhi kebutuhan hidup yang

terus berubah setiap saat.