7/16/2019 EKSTRAK KARAGINAN RUMPUT LAUT PKM-P
1/13
PENGARUH EKSTRAK R
KADAR GLUKOSA D
Ketua : Arru
Anggota : Farad
Arenta
UNI
LAPORAN AKHIR
PKMP
MPUT LAUT (Eucheuma cottonii) TERHADA
RAH PADA MENCIT YANG DIINDUKSI
TREPTOZOTOCIN
Diusulkan oleh:
Chyntia Yuliyanti (H1A010024/T.A.2010)
ila Khoirun Nisa Hakim (H1A010007/T.A.2010)
Mantasari (H1A008009/T.A.2008)
ERSITAS MATARAM
MATARAM
2012
P
7/16/2019 EKSTRAK KARAGINAN RUMPUT LAUT PKM-P
2/13
i
DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK
Ketua Pelaksana : Arrum Chyntia Yuliyanti (H1A 010 024)
Anggota : Faradila Khoirun Nisa Hakim (H1A 010 007)
Arenta Mantasari (H1A 008 009)
7/16/2019 EKSTRAK KARAGINAN RUMPUT LAUT PKM-P
3/13
ii
Judul Kegiatan :Pengaruh Ekstrak Rumput Laut (Eucheuma
cottonii) terhadap Kadar Glukosa Darah pada
Mencit yang diinduksi Streptozotocin
1. Bidang Kegiatan : PKM-P
2. Bidang Ilmu : Kesehatan3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Arrum Chyntia Yuliyanti
b. NIM : H1A 010 024
c. Jurusan : Pendidikan Dokter
d. Universitas/Institut/Politeknik: Universitas Mataram
e. Alamat Rumah : Jl. Taruna Jaya No.29 Mataram
No Tel./HP : 0813 4863 4770
f. Alamat email : [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : Faradila Khoirun Nisa Hakim
Arenta Mantasari
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : dr. Ardiana Ekawanti, M.Kes.
b. NIP : 197503312001022001
c. Alamat Rumah : Jl. Ampenan Mataram
No Tel./HP : 0813 5349 6220
6. Biaya Kegiatan Total :
a. Dikti : Rp 7.100.000,00
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan
Menyetujui
Ketua Unit KegiatanMahasiswa Ketua Pelaksana Kegiatan
dr. Ida Ayu Eka Widiastuti, M.Fis Arrum Chyntia Yuliyanti
NIP. 19750213 2006 04 2 001 NIM. H1A 010 024
Pembantu atau Wakil Rektor Dosen Pendamping
Bidang Kemahasiswaan/
(___________________) dr. Ardiana Ekawanti, M.Kes
NIP. NIP. 197503312001022001
mailto:[email protected]:[email protected]7/16/2019 EKSTRAK KARAGINAN RUMPUT LAUT PKM-P
4/13
iii
PENGARUH EKSTRAK RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) TERHADAP
KADAR GLUKOSA DARAH PADA MENCIT YANG DIINDUKSI
STREPTOZOTOCIN
ABSTRAK
Latar Belakang : Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kandungan karagenan dalamekstrak rumput laut mampu menahan laju absorbsi glukosa dari saluran cerna sehingga
mampu menahan laju peningkatan glukosa darah dan digunakan sebagai obat
antihiperglikemik pada penderita diabetes mellitus (Rosalina, 2009). Tetapi sampai saat ini
belum banyak penelitian mengenai khasiat Eucheuma cottonii yang dapat dijadikan
sebagai obat alternatif alami untuk menurunkan glukosa darah.
Metode : Penelitian eksperimental dengan rancangan Post Test Control Group Design.
Mencit dengan kadar GDS
7/16/2019 EKSTRAK KARAGINAN RUMPUT LAUT PKM-P
5/13
1
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang MasalahDiabetes mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin
ataupun keduanya. Hiperglikemia kronik pada diabetes berhubungan dengan kerusakan
jangka panjang dan disfungsi multiorgan (Purnamasari, 2009). Tahun 2000, sekitar 5,6 jutapenduduk Indonesia mengidap diabetes dan menurut data WHO tahun 2005, jumlah
penderita diabetes mellitus di Indonesia ke-4 terbanyak dunia (Soegondo, 2007).
Secara tradisional, banyak tanaman yang berkhasiat menurunkan kadar glukosa darah
namun penggunaannya terkadang hanya berdasarkan pengalaman atau empiris saja dan
belum didukung oleh penelitian uji klinis dan farmakologi. Salah satu tanaman yang bisa
dijadikan sebagai obat tradisional untuk diabetes mellitus adalah rumput laut (Eucheuma
cottonii). Budidaya jenis ini di Indonesia antara lain di Lombok, Sulawesi Tenggara,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Lampung, dan Kepulauan Seribu (Samsuar 2006).
Rumput laut banyak digunakan sebagai bahan makanan secara langsung karena
mempunyai kandungan gizi yang cukup baik sehingga dapat menyehatkan. Rumput laut
dipercaya mempunyai banyak khasiat diantaranya fukoidan dan karagenan yang mampumenghambat penggumpalan darah dan menstabilkan kadar gula darah dengan
memperlambat pelepasan glukosa ke darah (Dianitami, 2009). Menurut Nugroho, BA &
Purwaningsih, E (2004), rumput laut banyak dimanfaatkan dalam dunia kedokteran dan
farmasi sebagai bahan obat batuk, antihiperkolesterol, antibiotik, dan sumber iodium.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kandungan karagenan mampu menahan laju
absorbsi glukosa dari saluran cerna sehingga menahan laju peningkatan glukosa darah dan
digunakan sebagai obat antihiperglikemik pada diabetes mellitus (Rosalina, 2009).
Sampai saat ini belum banyak penelitian mengenai khasiat Eucheuma cottonii yang
dapat dijadikan sebagai obat alternatif alami untuk menurunkan glukosa darah.
Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti berkeinginan untuk meneliti pengaruh rumput laut
Eucheuma cottonii terhadap kadar glukosa darah mencit yang diinduksi dengan
streptozotocin. Mencit dipilih sebagai model percobaan karena metabolisme dalam
tubuhnya serta rentang kadar glukosa darah normal yang mirip dengan manusia.
I.2. Perumusan MasalahAdakah pengaruh ekstrak rumput laut (Eucheuma cottonii) terhadap kadar glukosa
darah pada mencit yang diinduksi streptozotocin?
I.3. Tujuan ProgramMenganalisis dan membuktikan pengaruh ekstrak karaginan rumput laut dengan dosis
210 mg/kgBB dan 210mg/kgBB yang diinduksi streptozotocin.
I.4. Luaran yang DiharapkanDari penelitian ini diharapkan luaran berupa artikel yang selanjutnya dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat bidang kesehatan dan masyarakat umum sebagai referensi.
I.5. Kegunaan Program1. Menambah khazanah ilmu dan menjadi sumber referensi untuk penelitian lebih lanjut.
2. Menjadi pengobatan alternatif untuk mengatasi hiperglikemia.
3. Menjadi bahan pertimbangan untuk penggunaan medis ekstrak rumput laut.
II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin dan atau kerja insulin (Perkeni,
7/16/2019 EKSTRAK KARAGINAN RUMPUT LAUT PKM-P
6/13
2
2006). Menurut Yunir (2009), terapi farmakologis pada prinsipnya diberikan jika terapi
non farmakologis sudah tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah seperti yang
diharapkan. Terapi non farmakologis meliputi perubahan gaya hidup dengan melakukan
pengaturan pola makan yang dikenal sebagai terapi gizi medis, meningkatkan aktivitas
jasmani, dan edukasi masalah yang berkaitan dengan penyakit DM secara terus-menerus.
II.2 StreptozotocinStreptozotocin (STZ) adalah senyawa glukosamin-nitrosourea. STZ menginduksi
terjadinya DM pada mencit dengan merusak DNA melalui pembentukan NO, radikal
hidroksil dan H2O2 di dalam sel pankreas. Setelah penginduksian dengan STZ mencitdiharapkan menjadi diabetes mellitus tipe 2 dengan kadar glukosa 200 mg/dL.
STZ mirip seperti glukosa yang ditransport ke dalam sel oleh protein transporter
glukosa (GLUT2), tetapi STZ tidak dikenali protein transporter glukosa lainnya. Inilah
yang menjelaskan toksisitas terhadap sel-sel pankreas, karena sel-sel ini relatif memilikikadar GLUT2 yang tinggi. (Wang, et al., 1998). STZ diperoleh dari Streptomyces
achromogenes dapat digunakan pada hewan uji untuk menginduksi baik DM tipe 1 maupun
tipe 2. Induksi DM dengan dosis tunggal-tinggi bervariasi mulai dari 100 mg/kg BB sampai
220 mg/kg BB. (Anabel et al., 2010).II.3 Rumput Laut (Eucheuma cottonii)
Nama daerah cottonii lebih dikenal dan biasa dipakai dalam perdagangan nasional
maupun internasional. KlasifikasiEucheuma cottonii menurut Doty (1985) dalam Samsuar
(2006) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Rhodophyta
Kelas : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Famili : Solieracea
Genus :Eucheuma
Species :Eucheuma alvarezii Doty (Eucheuma cottonii)
Rumput laut mempunyai kandungan nutrisi cukup lengkap. Kandungan vitamin dan
antioksidan pada rumput laut dapat melawan radikal bebas dalam tubuh. Kandungan asam
amino, vitamin dan mineral rumput laut mencapai 10-20 kali lipat dibandingkan dengan
tanaman darat. Mangan berfungsi sebagai kofaktor metabolisme glukosa. Kandungan zink
Eucheuma sp. dapat mempengaruhi sintesis dan metabolisme insulin serta melindungi dari
efek kerusakan pankreas. Kandungan kaliumnya dapat meningkatkan sensitivitas, respon,
dan sekresi insulin. Biotin meningkatkan aktivitas enzim glukokinase, yaitu enzim yang
bertanggung jawab pada tahap penggunaan glukosa. Fukoidan dan karagenan yang
merupakan komponen terbesar di dalam tumbuhan laut mampu menghambat
penggumpalan darah dan menstabilkan kadar gula darah dengan memperlambat pelepasan
glukosa ke dalam darah. (Dianitami, 2009). Dalam dunia perdagangan karagenan dibagi
menjadi 3 jenis, yaitu kappa, iota dan lamda karagenan. Kappa karagenan dihasilkan dari
rumput laut jenis Eucheuma cottonii, sedangkan iota-karagenan dihasilkan dari Eucheuma
spinosum. (Balai IPTEKnet, 2005).
Karagenan pada rumput laut adalah salah satu jenis serat larut air yang sukar dicerna
oleh enzim manusia sehingga menurunkan kadar kolesterol darah dan memperlambat
pengosongan lambung. Karagenan merupakan serat makanan pengikat kation (binding of
cations) yang mengubah pH intestinum dengan cara mempengaruhi sekresi asam dan basa
lewat pengaruh hormon dan enzim, akhirnya mempengaruhi penyerapan monosakarida,
7/16/2019 EKSTRAK KARAGINAN RUMPUT LAUT PKM-P
7/13
3
sehingga dapat menahan laju peningkatan kadar glukosa darah postprandial dan
mengurangi penurunan balik gula darah yang merangsang selera makan. (Rosalina, 2009).
Rumput laut yang mengandung karagenan merupakan sumber yang baik dari serat
larut air (soluble fiber). Diet Eucheuma sp. dapat menurunkan keterdapatan (availability)
glukosa di sirkulasi dengan cara mengahambat penyerapan glukosa di proksimal usus halus
sehingga dapat mengurangi kadar glukosa postprandial. Dengan demikian, efekhipoglikemik dari karagenan rumput laut sangat berguna untuk mencegah dan mengelola
kondisi metabolik pada pasien diabetes melitus. Diet serat (dietary fiber) mengurangi
waktu transit di saluran pencernaan, memperlambat pengosongan lambung, memperlama
rasa kenyang, meningkatkan sekresi pankreas, menguntungkan flora normal usus,
meningkatkan produksi asam lemak rantai pendek, menurunkan kadar lipid serum, dan
mengikat asam empedu. Efek serat dalam memperlambat pengosongan lambung sangat
menguntungkan untuk mencegah terjadinya lonjakan kadar glukosa darah. Dengan efek
serat ini, maka zat-zat makanan dilepaskan secara perlahan-lahan ke dalam usus halus,
sehingga kadar glukosa darah akan meningkat secara perlahan-lahan. (Dianitami, 2009).
III. METODE PENDEKATANIII.1 Desain PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan Post Test Control
Group Design. Unit eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit (Mus
musculus) galur Balb/c, jantan, umur 2 bulan, berat badan rata-rata 20 gram (tidak
kekurangan gizi), kondisi sehat (aktif dan tidak cacat). Mencit dieksklusi bila tidak
bergerak aktif, diare, atau mati selama penelitian. Penentuan unit eksperimen diperoleh
secara simple random sampling. Banyak replikasi dihitung berdasarkan rumus Federer:
(t-1) (r-1) > 15
Keterangan : t = jumlah kelompok perlakuan r = jumlah replikasi
Penelitian ini menggunakan 24 ekor mencit yang dibagi secara acak menjadi kelompok
kontrol dan dua kelompok perlakuan dengan replikasi masing-masing 6 ekor mencit dan
sisanya sebagai cadangan. Semua kelompok diinduksi dengan streptozotocin dosis 100
mg/kgBB (2mg/ekor) secara intraperitoneal.
III.2 Variabel PenelitianVariabel bebas adalah ekstrak rumput laut (Eucheuma cottonii). Variabel terikat adalah
kadar glukosa darah mencit. Variabel kendali adalah mencit galur Balb/c berat 20 gram.
H.3 Definisi OperasionalEkstrak rumput laut adalah sediaan kering dari rumput laut (Eucheuma cottonii) yang
diperoleh melalui proses ekstraksi guna memperoleh senyawa karagenan.
Kadar glukosa darah sewaktu adalah banyaknya glukosa terkandung dalam 1 dL darah
dari ekor mencit pada suatu waktu, diukur kuantitatif dengan glukometer digital.
H.4 Alat dan Bahan Penelitian
Alat yang digunakan adalah kandang hewan coba, tempat pakan dan minum mencit,
erlenmeyer 50 mL, gelas ukur, beaker glass, glukometer digital, strip tes glukosa, sonde
lambung, timbangan digital, sarung tangan, shaker water bath, oven, spuit 1 cc, spuit 3 cc,
dan kertas saring. Bahan yang digunakan adalah rumput laut (Eucheuma cottonii), sekam,
pakan mencit, Streptozotocin, natrium sitrat pH 4,5, aquades, etanol 90%, air panas.
III.4 Prosedur Penelitian
III.4.1 Persiapan Hewan CobaMencit diaklimatisasi di laboratorium selama 5 hari dan ditimbang.
7/16/2019 EKSTRAK KARAGINAN RUMPUT LAUT PKM-P
8/13
4
III.4.2 Penginduksian Streptozotocin pada MencitPembuatan larutan dengan mengencerkan serbuk STZ 50 mg dengan pengenceran
NaSO4 0.02 M. STZ yang telah dilarutkan harus segera habis dalam 15-20 menit. Setelah
itu dengan spuit 1 cc dilakukan induksi STZ dosis 100mg/kgBB atau 0.5 cc/ekor (2mg/cc).
Mencit dirawat selama 21 hari dan hari berikutnya dilakukan pengukuran GDS.
III.4.3 Ekstraksi Karagenan Rumput LautProses ekstraksi rumput laut dilakukan dengan metode standar laboratorium imunologi
FMIPA Unram. Rumput lautEucheuma cottonii kering diperoleh dari Pantai Ekas Lombok
Timur, NTB dengan umur panen 30 hari. Rumput laut dibersihkan dari kotoran seperti pasir
dan garam dengan cara dicuci menggunakan air, kemudian dipotong-potong menjadi 1
cm atau lebih kecil, selanjutnya dikeringkan di bawah sinar matahari sampai berat konstan.
Berat basah pada penjemuran kedua adalah 147,53 g. Setelah dua kali penjemuran
didapatkan berat rumput laut 27,2 g. Kemudian setelah proses ekstraksi didapatkan filtrat
karaginan 17,82 g dengan kadar air karaginan adalah 12,07% (standar 10-15%).
Eucheuma cottoni kering dengan berat 2,5 g direndam dalam akuades selama 15 menit.
Setelah itu disaring dengan kain kemudian rumput laut diekstraksi. Ekstraksi dilakukan
dalam erlenmeyer yang dipanaskan dalam shacker water bath. Mula-mula pelarutdipanaskan, setelah mencapai suhu 60oC rumput laut dimasukkan dan waktu ekstraksi
mulai dihitung. Rasio rumput laut kering dan pelarut adalah 1:30 (g/mL). Volum pelarut
dijaga konstan dengan cara menambahkan akuades panas setiap saat. Setelah waktu
tertentu, ekstraksi dihentikan dengan cara filtrat dipisahkan dari ampas rumput laut. Filtrat
ditampung ke dalam gelas beaker berisi etanol teknis 90% dengan 3 kali volum filtrat,
sambil diaduk sehingga terbentuk serat-serat hidrokoloid (serat karagenan). Setelah
didiamkan sekitar 30 menit, serat disaring dan dicuci dengan akuades.
III.4.4 Perlakuan Ekstrak Karaginan Rumput LautMencit dengan kadar GDS < 200 mg/dL dikelompokkan menjadi kelompok kontrol
negatif dan perlakuan. Kontrol negatif (kelompok I) hanya diberi pakan standar. Kelompok
perlakuan dibagi menjadi 2 kelompok dengan dosis karagenan kelompok II dosis pertama
210 mg/kgBB/hari per oral (4,2 mg/ekor) dan kelompok III dosis kedua lima kalinya yaitu
1050 mg/kgBB/hari per oral (21 mg/ekor). Perlakuan dilakukan selama 14 hari dan satu
hari kemudian dilakukan pengukuran GDS terakhir.
III.4.3 Pengukuran Kadar Glukosa Darah (GDS)
Pengukuran GDS dilakukan setelah 3 minggu post induksi STZ. Ujung ekor mencit
dipotong sedikit lalu darah di tes pada glukometer digital GlukoDR buatan Jerman yang
telah dikalibrasi. Mencit dengan GDS 200 mg/dL dikelompokkan menjadi mencitdiabetes, namun jika GDS
7/16/2019 EKSTRAK KARAGINAN RUMPUT LAUT PKM-P
9/13
5
IV.2. Tahapan Pelaksanaan/Jadwal Faktual1. Pra-penelitian (2 Februari-13 April)
2. Penelitian (13 April-25 Mei)
3. Pasca-penelitian (26 Mei-15 Juni)
IV.3. Pelaksanaan
Terlampir di log book.IV.4. Instrumen Pelaksanaan
1) Persiapan hewan coba 2)Pelarutan STZ 3)Menginduksi STZ pada mencit
4)Menunggu 21 hari 5) Ekstraksi karagenan rumput laut 6)Pengukuran kadar glukosa
darah 7)Perlakuan 14 hari 8)Pengukuran kadar glukosa darah 9)Analisis data
IV.5 Rancangan dan Realisasi BiayaTabel 1. Rancangan Biaya
No Uraian Banyak Harga Jumlah
1 Penyusunan usulan
- Penelusuran informasi
- Transportasi dan komunikasi
- Penggandaan usulan
3 orang
3 orang
3 jilid
Rp 50.000,00
Rp 50.000,00
Rp 20.000,00
Rp 150.000,00
Rp 150.000,00
Rp 60.000,00
2 Penelitian- Sewa laboratorium
- Tes glukosa darah
- Mencit
- Perawatan mencit (kandang, pakan,
sanitasi, dll)
- Pengolahan Rumput Laut
- Streptozotocin
- Metformin
- Aquades
- Handscoen
- Etanol 90%
- Transportasi dan komunikasi 3 orang
30 hari
48 tes
40 ekor
2 bulan
3 kg
8 vial
4 strip
6 L
1 kotak
3 L
30 hari
Rp 100.000,00
Rp 15.000,00
Rp 25.000,00
Rp 900.000,00
Rp 150.000,00
Rp 15.000,00
Rp 12.500,00
Rp 10.000,00
Rp 50.000,00
Rp 20.000,00
Rp 7.000,00
Rp 3.000.000,00
Rp 720.000,00
Rp 1.000.000,00
Rp 900.000,00
Rp 450.000,00
Rp 120.000,00
Rp 50.000,00
Rp 60.000,00
Rp 50.000,00
Rp 60.000,00
Rp 630.000,00
3. Pengolahan data 1 kali Rp 100.000,00 Rp 100.000,00
4. Penyusunan laporan penelitian
- ATK
- Penggandaan laporan
- Biaya tak terduga
1 set
10 jilid
2 bulan
Rp 200.000,00
Rp 25.000,00
Rp 300.000,00
Rp 200.000,00
Rp 250.000,00
Rp 300.000,00
Jumlah Rp 8.250.000,00
Tabel 2. Realisasi BiayaNo Uraian Banyak Harga Jumlah
1 Penyusunan usulan
- Penelusuran informasi
- Transportasi dan komunikasi
- Penggandaan usulan
- Materai 6000
3 orang
3 orang
5 jilid
3 buah
Rp 50.000,00
Rp 50.000,00
Rp 15.000,00
Rp 7.000,00
Rp 150.000,00
Rp 150.000,00
Rp 75.000,00
Rp 21.000,002 Penelitian
- Sewa laboratorium
- Sewa dan perawatan alat
- Spuit 1cc dan 3 cc
- Sonde
- Sekam
- Pakan mencit
- Ekstraksi karaginan
1 kali
3 unit
6 buah
14 buah
2 bulan
2 bulan
5 kali
Rp 200.000,00
Rp 110.000,00
Rp 4.000,00
Rp 3000,00
Rp 20.000,00
Rp 35.000,00
Rp 20.000,00
Rp 200.000,00
Rp 110.000,00
Rp 24.000,00
Rp 42.000,00
Rp 40.000,00
Rp 70.000,00
Rp 100.000,00
7/16/2019 EKSTRAK KARAGINAN RUMPUT LAUT PKM-P
10/13
6
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
V.1 HasilTelah dilakukan penelitian tentang pengaruh ekstrak rumput laut (Eucheuma cottonii)
terhadap kadar glukosa darah pada mencit yang diinduksi streptozotocin. Unit eksperimen
penelitian ini adalah mencit (Mus musculus) galur Balb/c jantan, umur 2 bulan, berat rata-
rata 20 gram, sehat. Mencit dieksklusi bila tidak bergerak aktif, diare, atau mati selama
penelitian. Mencit cadangan mati 1 ekor pada hari ke 12 perlakuan. Pengukuran GDS
dilakukan setelah 3 minggu post induksi STZ dan tidak didapatkan mencit diabetes mellitus
karena GDS tidak ada yang 200 mg/dL. Pengukuran GDS dilakukan lagi setelah 2 mingguperlakuan dengan karagenan. Setelah pengambilan data terakhir, dilakukan uji normalitas
Saphiro-Wilk karena jumlah sampel sedikit (kurang dari 30). Uji normalitas Saphiro-Wilk
diperoleh distribusi data tidak normal p=0,25 (p0,50 (hasil tidak signifikan). Uji Mann-Whitney dilakukan
untuk mengetahui perbedaan masing-masing kelompok. Dari hasil uji Mann-Whitney tidak
didapatkan perbedaan signifikan antara masing-masing kelompok.
Tabel 3. Hasil ujiMann-Whitney
Kelompok yang dibandingkan Nilai p
Kelompok I (kontrol negatif) vs Kelompok II 0,055
Kelompok II (perlakuan I) vs Kelompok III 0,226
Kelompok III (perlakuan II) vs Kelompok I 0,519
V.2 PembahasanHasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara masing-
masing kelompok. Tidak ada perbedaan kadar glukosa antara kelompok I dengan kelompok
II dan atau III, sehingga dosis ekstrak rumput laut (Eucheuma cottonii) 210 mg/kgBB dan
1050 mg/kgBB tidak berpengaruh terhadap kadar glukosa darah mencit yang diinduksi
streptozotocin. Dosis tersebut belum mampu memberikan perbedaan bermakna antara
kelompok kontrol negatif dan kelompok perlakuan. Hal ini diduga pemberian diet rumput
- Ethanol absolute
- Trisodium Citrat
- Teknisi
- Kandang dan perawatannya
- Kertas saring
- Tes glukosa darah
- Mencit- Streptozotocin 25mg
- Metformin
- Aquades
- Handscoen
- Etanol 90%
- ATK
- CD-R
- Transportasi dan komunikasi 3 orang
- laporan MONEV
- Konsumsi MONEV 2 hari
1 liter
10 g
2 orang
4 buah
5 buah
2 kotak
25 ekor2 vial
1 strip
1 L
1 kotak
3 L
1 set
4 buah
40 hari
3 jilid
3 orang
Rp 35.000,00
Rp 10.000,00
Rp 125.000,00
Rp 60.000,00
Rp 4.000,00
Rp 256.000,00
Rp 15.000,00Rp 950.000,00
Rp 2.000,00
Rp 15.000,00
Rp 45.000,00
Rp 20.000,00
Rp 200.000,00
Rp 5.000,00
Rp 7.000,00
Rp 7.000,00
Rp 25.000,00
Rp 35.000,00
Rp 10.000,00
Rp 250.000,00
Rp 240.000,00
Rp 20.000,00
Rp 512.000,00
Rp 375.000,00Rp 1.900.000,00
Rp 2.000,00
Rp 15.000,00
Rp 45.000,00
Rp 60.000,00
Rp 200.000,00
Rp 20.000,00
Rp 840.000,00
Rp 21.000,00
Rp 150.000,00
3 Pengolahan data 1 kali Rp 350.000,00 Rp 350.000,00
4 Penyusunan laporan akhir
- ATK- Penggandaan laporan
- Komunikasi
1 set10 jilid
3 orang
Rp 200.000,00Rp 25.000,00
Rp 100.000,00
Rp 200.000,00Rp 250.000,00
Rp 300.000,00
Jumlah Rp 6.777.000,00
7/16/2019 EKSTRAK KARAGINAN RUMPUT LAUT PKM-P
11/13
7
laut hanya memberikan efek kecil dalam menurunkan dan menetralisir produk radikal bebas.
Penelitian sebelumnya disebutkan bahwa sediaan Eucheuma menurunkan kadar glukosa
darah pada tikus wistar yang hiperglikemik. Hal ini disebabkan karena Eucheuma sp.
mengandung bahan utama polisakarida karagenan jenis iota. Iota karagenan dapat
membentuk jelly yang sangat elastis dan lebih lembut dibandingkan kappa. Iota karagenan
bersifat lebih hidrofilik. Integritas struktur iota karagenan dapat dipengaruhi oleh interaksidengan beberapa kation. Interaksi dengan ion Na+ dan Ca2+ memperkuat ikatan struktur
yang dapat memperkuat pembentukan gel. Sebaliknya, interaksi dengan ion Ni2+ dan Zn2+
mengganggu stabilitas struktur sehingga mengurangi pembentukan gel. Dengan
kemampuannya membentuk gel dalam saluran cerna, karagenan dapat menurunkan
availability glukosa di sirkulasi dengan cara menghambat penyerapan glukosa di proksimal
usus halus sehingga mengurangi kadar glukosa post prandial. (Pechillo, 2009).
Namun, hasil dalam penelitian ini tidak sesuai teori yang dikemukakan. Efek yang tidak
bermakna antara kelompok perlakuan I, perlakuan II dan kelompok kontrol dapat disebabkan
oleh kurang adekuatnya gel senyawa karagenan dalam saluran cerna sehingga kemampuan
dalam menghambat absorpsi glukosa di proksimal usus halus juga berkurang.
Kemampuan membentuk gel dalam saluran cerna dapat dipengaruhi oleh dosispemberian ekstrak yang tidak adekuat. Perbedaan dosis menimbulkan perbedaan kekentalan
cairan dalam saluran cerna, yang selanjutnya menimbulkan perbedaan kemampuan dan
kekuatan dalam pengikatan glukosa oleh gel sehingga menimbulkan perbedaan laju absorbsi
glukosa dari saluran cerna ke pembuluh darah, dan laju peningkatan kadar glukosa darah
menjadi terpengaruh (WIPO, 2007). Selain itu, penggunaan metode post test only control
group design membuat keterbatasan dalam penelitian ini. Jadi pemberian streptozotocin pada
penelitian kali ini belum bisa menaikkan glukosa darah mencit.
Streptozotocin (STZ) adalah senyawa glukosamin-nitrosourea yang digunakan secara
luas untuk menginduksi diabetes pada hewan coba. STZ menginduksi terjadinya DM pada
mencit dengan merusak DNA melalui pembentukan NO, radikal hidroksil dan H2O2 di
dalam sel pankreas. Setelah penginduksian dengan STZ mencit diharapkan menjadi
diabetes mellitus tipe 2 dengan kadar glukosa 200 mg/dL. Setelah 3 minggu tidakdidapatkan mencit diabetes. Hasil yang tidak signifikan ini bisa dikarenakan oleh dosis STZ
yang tidak adekuat. Pada penelitian ini digunakan dosis minimal dari penelitian sebelumnya
yang disebutkan Anabel et al., yaitu 100mg/KgBB bisa menaikkan kadar glukosa darah
mencit strain lain dengan beda bermakna. Peneliti menduga perbedaan strain sampel
mempengaruhi dosis STZ yang harus diberikan. Dalam penelitian ini tidak dilakukan
pemeriksaan pankreas mencit sehingga tidak diketahui pankreas sudah rusak atau belum.
Penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis yang diajukan. Pada penelitian ini diperoleh
hasil bahwa pemberian ekstrak rumput laut tidak berpengaruh terhadap kadar glukosa darah
mencit.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
VI.1 Kesimpulan
Pemberian streptozotocin dosis tunggal 100 mg/kgBB intraperitoneal tidak dapat
membuat mencit diabetes atau hiperglikemia. Pemberian ekstrak rumput laut Eucheuma
cottonii dosis 210 mg/KgBB dan 1050 mg/KgBB selama 14 hari tidak berpengaruh dan tidak
bisa menurunkan kadar glukosa darah mencit.
VI.2 Saran
7/16/2019 EKSTRAK KARAGINAN RUMPUT LAUT PKM-P
12/13
8
Perlu dilakukan penelitian pendahuluan untuk mengetahui dosis tunggal streptozotocin
dan lama masa perlakuan yang dapat menaikkan kadar glukosa darah mencit. Perlu
dilakukan pemeriksaan histopatologi pankreas mencit untuk mengetahui sejauh mana
kerusakan akibat induksi STZ. Perlu penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel lebih
besar dan memperhatikan durasi dan interval dosis rumput laut sehingga dapat mengetahui
waktu dan dosis yang diperlukan untuk mendapatkan efek pada kadar glukosa darah mencit.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Anabel S. 2010. Anomer-Equilibrated Streptozotocin Solution for the Induction of Experimental
Diabetes in Mice (Mus musculus). J Am Assoc Lab Anim Sci. 2010; 49(1): 4044. Available
from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2824966/pdf/jaalas2010000040.pdf
(diakses 26 April 2011).
Balai IPTEKnet BPPT. 2005. Ekstraksi Karaginan. Available from:
http://www.iptek.net.id/ind/pd_olah_pangan/index.php ?mnu=2&ch=olpa&id=223&hal=4
(diakses 5 Mei 2011).
Dahlan, S. 2009. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Dianitami, R. 2009. Efek Rumput Laut Eucheuma sp. terhadap Kadar Glukosa Darah danJumlah Trombosit Tikus Wistar yang diinduksi Aloksan. Available from:
http://eprints.undip.ac.id/7761/1/ratna_dianitami.pdf (diakses 23 April 2011).
Ocktarini, R. 2010. Pengaruh Ekstrak Herba Anting-Anting (Acalypha Australis L.) terhadap
Kadar Glukosa Darah Mencit Balb/C Induksi Streptozotocin. Available from:
http://eprints.uns.ac.id/87/1/168300609201010361.pdf (diakses 23 April 2011).
Perkeni. 2006. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia .
Purnamasari, D. 2009. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Mellitus. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jilid III. Edisi 5. Jakarta: InternaPublishing FK UI, pp. 1880-3
Rosalina, R. 2009.Efek Rumput Laut Eucheuma sp. terhadap Kadar Glukosa Darah dan Jumlah
Monosit pada Tikus Wistar yang diinduksi Aloksan. Available from:
http://eprints.undip.ac.id/7763/1/Resy_Rosalina.pdf (diakses 23 April 2011).
Samsuar, 2006, Karakterisasi Karaginan Eucheuma Cottonii Pada Berbagai Umur Panen,
Konsentrasi KOH dan Lama Ekstraksi. Available from:
http://www.damandiri.or.id/file/samsuaripbbab2 (diakses 4 Mei 2011).
Soegondo, S. 2009. Farmakoterapi pada Pengendalian Glikemia Diabetes Mellitus Tipe 2. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi 5. Jakarta: InternaPublishing, Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pp. 1884-90
Wang, Z., et al. 1998. GLUT2 In Pancreatic Islets: Crucial Target Molecule in Diabetes Induced
With Multiple Low Doses Of Streptozotocin in Mice. Diabetes 47 (1): 506. Available from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9421374 (diakses 26 April 2011).
Yunir, E. 2009. Terapi Non Farmakologis pada Diabetes Mellitus. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jilid III. Edisi 5. Jakarta: InternaPublishing FK UI, pp.1891-95
Pechillo D, Izzo M. 2009. The use of carrageenan and cellulose gel in gummi candy. Available
from: http://www.aactcandy.org/firstpage/a1996199611062.pdf (diakses 28 April 2012).
World Intellectual Property Organization (WIPO). 2007. Kappa-2 carrageenan composition and
products made therefrom. Available from:
http://www.wipo.int/pctdb/en/wo.jsp?wo=2007146004&IA=US2007013335&DISPLAY=D
ESC (diakses 28 April 2012).
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2824966/pdf/jaalas2010000040.pdfhttp://www.iptek.net.id/ind/pd_olah_pangan/index.phphttp://eprints.undip.ac.id/7761/1/ratna_dianitami.pdfhttp://eprints.uns.ac.id/87/1/168300609201010361.pdfhttp://eprints.undip.ac.id/7763/1/Resy_Rosalina.pdfhttp://www.damandiri.or.id/file/samsuaripbbab2http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9421374http://www.aactcandy.org/firstpage/a1996199611062.pdfhttp://www.wipo.int/pctdb/en/wo.jsphttp://www.wipo.int/pctdb/en/wo.jsphttp://www.aactcandy.org/firstpage/a1996199611062.pdfhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9421374http://www.damandiri.or.id/file/samsuaripbbab2http://eprints.undip.ac.id/7763/1/Resy_Rosalina.pdfhttp://eprints.uns.ac.id/87/1/168300609201010361.pdfhttp://eprints.undip.ac.id/7761/1/ratna_dianitami.pdfhttp://www.iptek.net.id/ind/pd_olah_pangan/index.phphttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2824966/pdf/jaalas2010000040.pdf7/16/2019 EKSTRAK KARAGINAN RUMPUT LAUT PKM-P
13/13
9
VIII. Dokumentasi Kegiatan
Dosis I&II siap
disondekanKaragenan Karagenan keringekstraksi karagenan
penginduksian STZVial STZ disimpan di suhu -20 C STZ telah
dilarutkan