i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
MATERI KENAMPAKANALAM DAN KERAGAMAN SOSIAL
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK
PADA SISWA KELAS IV MI BUSTANUL KHAIROT KLEPU
KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG
TAHUN AJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
ERNI NURHAYATI
NIM : 115-14-089
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2018
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL(IPS)
MATERI KENAMPAKANALAM DAN KERAGAMAN SOSIAL
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK
PADA SISWA KELAS IV MI BUSTANUL KHAIROT KLEPU
KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG
TAHUN AJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
ERNI NURHAYATI
NIM : 115-14-089
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2018
iv
v
vi
vii
MOTTO
Hadapiselagimasihadakesempatan yang allahberikan
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
1. Bapakku (Budiyono) dan ibuku (Suparwanti) sebagai wujud baktiku dan
sayangku kepadanya, yang telah membesarkanku, mendidikku,
mendoakanku, membiayaiku hingga aku dapat sekolah diperguruantinggi
ini sampai lulus SI dan memberikan bantuan moril serta spiritual
kepadaku.
2. Suamiku (AgusSetiawan) yang senantiasa mendoakanku, memberikan aku
semangat, untuk selalu berjuang demi cita-citaku dan selalu membantu
membiayai kuliahku sampai lulus S1.
3. Kakakku (Erna Yuliati) yang telah membantu dan memberi semangat
hingga skripsiku selesai.
4. Bapak danIbu Guru serta Siswa Siswa Kelas IV MI Bustanul Khairot
Klepu Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung yang membantu
penelitian skripsi ini hingga terselesaikannya skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Guru yang mendidikku dari awal masuk bangku sekolah
hingga sarjana.
6. Temanku Farida yang selalu memberiku semangat dan dorongan kepadaku
7. Teman-teman PGMI angkatan 2014 yang telah berjuang bersama-sama
dan saling memberi motivasi
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SAW, yang telah memberikan
taufiq, rahmat, serta hidayah-Nya sehingga skripsi ini terselesaikan atas ridho-
Nya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah
SAW, semoga kita mendapatkan syafaatnya di yaumul qiamah. Ammin.
Penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul :
“Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)Materi
Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Melalui Model Pembelajaran Talking
StickPada Siswa Kelas IV MI Bustanul Khairot Klepu Tahun Ajaran 2017/2018”.
Dalam skripsi ini penulis menyadari masih terdapat kesalahan, kekeliruan dan
masih banyak kekurangan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca.
Dengan selesainya skripsi ini. Penulis menyadari betul banyak peran dari
pihak lain yang membantu selesainya skripsi ini baik langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi ,M.Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi,M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
3. Ibu Peni Susapti, M.Si, Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI)
4. Ibu Dra. Nur Hasanah,M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
membimbing, memberi arahan dan meluangkan waktunya sampai skripsi ini
selesai.
5. Kedua orang tua yang selalu mendukung keberhasilan penulis.
6. Bapak dan Ibu Guru yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian di MI Bustanul Khairot Klepu.
Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan terimakasih,
semoga amal yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis
menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan
baik dalam hal maupun metodologi penulisannya. Kritik dan saran yang
membangun penulis harapkan untuk kesempurnaan penulisan dimasa yang
akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya bagi para
pembaca yang budiman.Ammin.
Salatiga, 4 Juli 2018
Penulis
Erni Nurhayati
x
ABSTRAK
Erni Nurhayati, 2018. Peningkatan Hasil belajar Mata
PelajaranIlmuPengetahuanSosial(IPS) Materi Kenampakan Alam dan
Keragaman Sosial Melalui Model Pembelajaran Talking Stick Pada Siswa
Kelas IV MI Bustanul Khairot Klepu, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten
Temanggung, Tahun Ajaran 2017/2018. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut
Agama Islam Negeri Salatiga.Pembimbing : Dra Nur Hasanah,M.Pd.
Kata kunci : Model Pembelajaran Talking Stick, HasilBelajar, IPS
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peningkatan
HasilBelajar IPS Materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial
Melalui Model Pembelajaran Talking Stick Pada Siswa Kelas IV MI
Bustanul Khairot Klepu.
Subyek penelitian ini adalah semua siswa kelas IV MI Bustanul
Khairot Klepu Tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 24 siswa dengan
keterangan 14 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Penelitian ini
menggunakan penerapan model pembelajaran talking stick pada saat
pembelajaran IPS. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang dilakukan dengan 1 pra siklus dan 2 siklus. Tiap siklusnya
merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari 1) perencanaan (planning),
2) Pelaksanaan Tindakan (acting), 3) Pengamatan (observing), 4) Refleksi
(reflecting). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi
dan tes tertulis.
Berdasarkan temuan penelitian dikatakan bahwa penggunaan
Model Pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan Prestasi Belajar
IPS Materi Kenampakan Alam dan Keragaman pada Siswa Kelas IV MI
Bustanul Khairot Klepu, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung
Tahun Ajaran 2017/2018 dibuktikan dengan adanya peningkatan
presentase ketuntasan hasilbelajar pra siklus 41,56%, siklus 1 yaitu
70,83%, dan siklus 2 mencapai 91,66%, presentase siswa yang belum
tuntas pada pra siklus yaitu 58,33%, siklus 1 siswa yang belum tuntas
yaitu 29,17% dan siklus 2 yang belum tuntas mencapai 0,83%.
xi
DAFTAR ISI
Halaman Sampul Luar……………………………………………….. i
Gambar berlogo IAIN ………………………………………………. ii
Halaman Sampul Dalam ……………………………………………. iii
Nota Pembimbing …………………………………………………… iv
Halaman Pengesahan Kelulusan …………………………………….. v
Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan ……………………………… vi
Halaman Motto dan Persembahan …………………………………... vii
Kata Pengantar ………………………………………………………. viii
Abstrak ………………………………………………………………. ix
Daftar Isi …………………………………………………………….. x
Daftar Tabel …………………………………………………………. xii
Daftar Gambar ………………………………………………………. xiii
Daftar Lampiran …………………………………………………….. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………... 5
C. Tujuan Penelitian …………………………………………….5
D. ManfaatPenelitian ……………............................................... 5
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ……………. 6
F. Definisi Operasional …………………………………………7
G. Metode Penelitian …………………………………………... 8
H. SistematikaPenulisan ……………………………………….. 14
BAB II LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar ……………………………………………….. 16
B. Mata Pelajaran IPS…………………………………………. 25
C. Materi Kenampakan Alamdan Keragaman Sosial ………… 30
xii
D. Model Pembelajaran Talking Stick ………………………... 36
E. Kajian Pustaka……………………………………………… 41
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian……………………….. 44
B. Pelaksanaan Penelitian …………………………………….. 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Paparan Siklus …………………………………… 61
B. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………………. 71
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………… 79
B. Saran ……………………………………………………….. 80
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………… 81
LAMPIRAN ………………………………………………………..
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Nama siswa kelas IV MI Bustanul Khairot Klepu
Tabel 3.2.Saranaprasarana MI BustanulKhairotKlepu
Tabel 4.1. Nilai pra siklus prestasi belajar siswa
Tabel 4.2. Nilai prestasi belajar siswa siklus I
Tabel 4.3. Nilai prestasi belajar siswa pada siklus II
Tabel 4.4. Rekapitulasi ketuntasan pre-test
Tabel 4.5. Rekapitulasi Siklus I
Tabel 4.6. Rekapitulasi Siklus II
Tabel 4.7. Gabungan nilai prestasi belajar siswa antar siklus
xiv
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1.Peningkatan prestasi belajar pra siklus, siklus I dan siklus II
Diagram 4.2. Rata-rata prestasi Belajar pra siklus, siklus I dan siklus II
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Siswa memahami materi dengan membaca buku
Gambar 2. Siswa berkelompok agar mudah untuk memahami materi
Gambar3. Guru menunjuk siswa dengan tongkat untuk menjawab pertanyaan
Gambar 4. Siswa mulai mengerjakan soal evaluasi
Gambar 5. Guru menerangkan materi dengan menggunakan tongkat
Gambar 6. Guru menunjuk siswa untuk maju kedepan dan menerangkan materi
kepada teman-temannya
Gambar 7. Siswa bersama kelompoknya maju kedepan dan menjawab pertanyaan
dari gurunya
Gambar 8. Siswa menunjuk temannya untuk bergiliran menjawab pertanyaan dari
gurunya
Gambar 9. Siswa mulai mengerjakan soal evaluasi
Gambar 10. Siswa bersama-sama memberikan kesimpulan tentang materi yang
telah dipelajarinya
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam Undang - Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20
Tahun 2003 dinyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan manusia Indonesian
seutuhnya, manusia beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan, ketrampilan, sehat jasmani,
rohani, berkepribadian mantap, mandiri, tanggung jawab
kemasyarakatandan kebangsaan. Sistem pendidikan, peningakatan mutu
serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi
tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan global.
Melalui pembelajaran IPS diharapkan mampu mengembangkan
aspek pengetahuan, pemahaman,dan kemampuan analisis terhadap kondisi
sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarkat yang dinamis
(UU SISDIKNAS NO.20 TAHUN 2003). Ilmu pengetahuan sosial (IPS)
juga mengarahkansiswa untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang
demokratis, bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta
damai.Ruang lingkup mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) salah
satunya adalah manusia, tempat dan lingkungan.
Menurut Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP 2006) tujuan mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) khususnya pembelajaran IPS
2
pada jenjang sekolah dasar sebagimana tecantum dalam Kurikulum IPS-
SD Tahun 2006 adalah (1) mengenal konsep – konsep yang berkaitan
dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan, (2) memiliki kemampuan
dasar untukberfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan
masalah dan ketrampilan dalam kehidupan sosial , (3) memiliki
kemampuan berkomitmen dan kesadaran terhadap nilai – nilai social dan
kemausiaan, (4) memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal nasional
dan global Depdiknas, 2006)sebagai salah sebagai dasar untuk
melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Tujuan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di atas
sama dengan peserta didik yang yang memahami dan mampu menerapkan
pengetahuan yang telah dipelajari,mereka harus mampu memecahkan
masalah, menemukan sesuatu untuk dirinya sendiri, dan berkutat dengan
berbagai gagasan. Peserta didik harus menemukan dan
mentransformasikan konsep yang kompleks ke dalam dirinya sendiri. Hal
ini memberikan implikasi bahwa peserta didik harus terlibat aktif dalam
kegiatan pembelajaran, (Rifa’i RC dan Tri Anni, 2009:137).
Berdasarkan kenyataan di lapangan ditemukan beberapa
permasalahan. Proses pembelajaran masih perlu ditingkatkan, antara lain
keterampilan guru yang masih berperan aktif dalam menyampaikan
informasi melalui metode ceramah. Guru tidak menerapkan model
pembelajaran yang kooperatif untuk membuat siswa belajar secara
3
berkelompok. Guru juga kurang dalam memanfaatkan media pembelajaran
yang sudah cukup tersedia di sekolah. Sehingga berdampak pada aktivitas
siswa yaitu kurangnya minat siswa dalam pembelajaran IPS, keaktifan
siswa kurang memperhatikan dan cenderung pasif, dan siswa cepat
merasa bosan dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Akibatnya
hasil belajar dalam pembelajaran IPS rendah, masih banyak siswa yang
belum mencapai KKM.Nilai KKM Kelas IV MI Bustanul Khairot yaitu
60. Masih banyak siswa yang dibawah nilai KKM tersebut.Hasil belajar
siswa yang tuntas KKM hanya 10 siswa atau sebanyak 41,67%, siswa
yang tidak tuntas yaitu 14 siswa atau sebanyak 58,33%.
Selain itu, suasana dan kondisi dalam pembelajaran di MI
Bustanul Khairot Klepu, belum kondusif karena siswa sulit dikendalikan,
siswa kurang berminat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, dan
tanggung jawab siswa dalam diri individu masih kurang. Kurikulum yang
digunakan di MI Bustanul Khairot Klepu yaitu KTSP, namun paradigma
lama di mana guru merupakan pusat kegiatan belajar di kelas masih
dipergunakan sehingga proses kegiatan belajar mengajar kurang dalam
melibatkan siswa untuk belajar secara aktif. Dengan melihat data hasil
belajar dan pelaksanaan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
sangat diperlukan suatu proses kegiatan belajar mengajar yang dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran. Sehingga hasil belajar pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dapat meningkat serta tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai dapat tercapai dengan hasil yang optimal.
4
Melihat permasalahan tersebut dengan memilih model
pembelajaran yaitu melalui modelpembelajaran Talking Stick apabila
dibandingkan dengan pembelajaran yang bersifat konvensional
pembelajaran ini memiliki beberapa keunggulan. Keunggulan
pembelajaranTalking Stick dilihat dari aspek siswa, adalah memberi
peluang kepada siswa agar mengemukakan dan membahas suatu
pandangan, pengalaman, yang diperoleh siswa belajar secara bekerja sama
dalam merumuskan ke arah satu pandangan kelompok.
Menurut Lie Anita (2004:28) kerjasama merupakan kebutuhan
yang sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup. Model pembelajaran
Talking Stick termasuk salah satu model pembelajaran kooperatif.Strategi
pembelajaran ini dilakukan dengan bantuan tongkat, siapa yang
memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah peserta
didik mempelajari materi pokoknya.Pembelajaran dengan strategi Talking
Stick mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat.
Selain untuk melatih berbicara, pembelajaran ini akan menciptakan
suasana yang menyenangkan dan membuat peserta didik aktif.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, untuk memecahkan masalah
tersebut dapat diadakan penelitian tindakan kelas dengan judul :
“Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Melalui Model
PembelajaranTalking Stick Pada Siswa Kelas IV MI Bustanul Khairot
Klepu Tahun Ajaran 2017/2018.
5
B. Rumusan Masalah
Apakah model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan
prestasi belajar IPS materi kenampakan alam dan keragaman sosial pada
siswa kelas IV MI Bustanul Khairot Klepu tahun 2017/208?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui prestasi belajar IPS materi Kenampakan alam
dan Keragaman sosial melalui model pembelajaran Talking stick pada
siswa kelas IV MI Bustanul Khairot Klepu tahun 2017/2018.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat dicapai adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Melalui penelitian tindakan kelas ini, diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan guru dan aktivitas siswa serta
meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Guru
1) Memberikan pengalaman kepada guru proses pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick pada
mata pelajaran IPS
2) Membuat guru menjadi lebih kreatif dalam menciptakan
kegiatan pembelajaran di kelas.
b. Siswa
6
1) Menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran IPS sehingga siswa dapat aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
2) Dapat meningkatkan rasa kesetiakawanan social, tanggung
jawab siswa serta siswa dapat berinteraksi dan berkomunikasi
dengan temannya.
c. Sekolah
1) Meningkatkan mutu pendidikan di sekolahnya dengan
menggunakan inovasi-inovasi kegiatan pembelajaran yang
bermutu.
2) Memberikan masukan dalam model pembelajaran terutama
model pembelajaran Talking Stick untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran IPS.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Dengan memperhatikan pemaparan diatas, maka hipotesis tindakan
dirumuskan sebagai berikut :
Jika penggunaan model pembelajaran Talking Stick Pada Mata Pelajaran
IPS Materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Dapat
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Semester 1 Kabupaten
Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018.
Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat
dari adanya peningkatan rata-rata nilai siswa setiap siklusnya dan Kriteria
7
Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran IPS kelas IV semester
ganjil di MI Bustanul Khairot adalah 60. Seorang siswa dianggap tuntas
belajar jika siswa tersebut telah mendapatkan nilai sekurang-kurangnya
60 atau lebih.
F. Definisi Operasional
1. Prestasi belajar
Menurut Harjati (2008:23) prestasi belajar adalah pencapaian atau
kecakapan yang dinampakkan dalam keahlian atau kumpulan
pengetahuan menyatakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil
usaha yang dilakukan dan menghasilkan perubahan yang dinyatakan
dalam bentuk symbol untuk menunjukkan kemampuan pencapaian
hasil kerja dalam waktu tertentu.
2. Ilmu Pengetahuan IPS
Nasution.(1975) merumuskan bahwa IPS adalah suatu program
Pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan, yang pada pokoknya
mempersoalkan manusia dalam lingkungan alam fisik, maupun dalam
lingkungan sosialnya yang bahannya diambil dari berbagai ilmu-ilmu
sosial seperti: geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi,
politik dan psikologi sosial. .
Kemudian Moeljono Cokrodikardjo juga mengemukakan bahwa
IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu
sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni
sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi,
8
ilmu politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan
instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar
mudah dipelajari.
3. Model Pembelajaran Talking Stick
Model Pembelajaran Talking Stick termasuk salah satu model
oembelajaran kooperatif. Strategi pembelajaran ini dilakukan dengan
bantuan tongkat, siapa yang memegang tongkat wajib menjawab
pertanyaan dari guru setelah peserta didik mempelajari materi
pokoknya.Kegiatan ini diulang terus menerus sampai kelompok
mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan dari guru.Talking Stick
(tongkat berbicara) yang digunakan oleh penduduk asli amerika untuk
mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan pendapat dalam
suatu forum (pertemuan antarsuku).Talking Stick merupakan model
pembelajaran kelompok dengan bantuan tongkat agar siswa dapat
menyampaikan pendapatnya ataupun dapat menjawab pertanyaan dari
guru secara bergantian, sehingga siswa dapat memahami materi
dengan cepat juga hasil belajar siswa akan sesuai dengan KKM
ataupun lebih.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain penelitian
tindakan kelas yang terdiri atas 2 siklus. Dalam pelaksanaan PTK
terdapat empat tahap penting yaitu perencanaan, pelaksanaan,
9
observasi dan refleksi. Seperti yang digambarkan sebagai berikut
berikut :
2. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan subyek penelitian adalah siswa
kelas IVsebanyak 24 siswa.
Tempat pelaksanaan dilaksanakan di MI Bustanul Khairot Klepu,
Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.
Waktu penelitian yang dipergunakan dalam penelitian adalah
padasemester 1 tahun ajaran 2017/2018 dengan alasan penelitian
dilakukan menyesuaikan bab yang akan digunakan dalam penelitian
yaitu KenampakanAlam dan Keragaman Sosial.
10
3. Langkah-langkah Penelitian
a) Perencanaan (planning)
Tahap ini peneliti mejelaskan tentang apa, mengapa, kapan,
dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan
(Arikunto,2009:17). Tahap perencanaan ini peneliti membuat
perencanaan sebagai berikut:
a. Menelaah kompetensi dan indikator mata pelajaran IPS materi
kenampakanalam
b. Menyusun RPP IPS sesuai indikator yang telah ditetapkan dan
skenario pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Talking Stick
c. Menyiapkan media dan sumber belajar sebagai penunjang
pembelajaran.
d. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja
siswa
e. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan
guru dan aktivitas siwa dalam pembelajaran yang dilaksanakan.
f. Menyiapkan catatan lapangan untuk mendeskripsikan proses
pembelajaran yang berlangsung melalui model pembelajaran
Talking Stick
g. Perencanaan awal peneliti dan guru kolaborator bersama-sama
menelaah terhadap mata pelajaran IPS di kelas IV kemudian
peneliti menyusun rencana pembelajaran.
11
b). Pelaksanaan tindakan (acting)
Pelaksanaan tindakan dengan mengimplementasikan dari
perencanaan yang telah dipersiapkan yaitu pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaraan Talking
Stick.
Guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah
dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus berlaku wajar, tidak
dibuat-buat (Arikunto, 2011:18). Pelaksanakan tindakan ini
dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua
pertemuan. Kompetensi dasar pada siklus I adalah mengidentifikasi
kenampakan alam di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta
hubungannya dengan keragaman sosial budaya. Pada siklus II
kompetensi dasarnya adalah mengidentifikasi kenampakan alam di
lingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta hubungannya dengan
keragaman sosial budaya. Menggunakan materi sama tetapi RPP
dengan menggunakan media pembelajaran, model pembelajaran
dan soal kuis berbeda pada setiap prasiklus, siklus 1 dan siklus 2.
c). Tahap Observasi
Observasi atau pengamatan yaitu pelaksanaan pengamatan
oleh pengamat yang dilakukan secara teliti dan dan melakukan
pencatatan secara sistematis (Arikunto, 2009:30). Pelaksanaan
tindakan atau kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara
12
bersamaan dengan observasi atau pengamatan bersamaan.
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi.
d). Refleksi
Refleksi adalah perenungan kembali atas apa yang telah
dilakukan untuk dijadikan cermin (pedoman) perbaikan bagi
aktivitas selanjutnya (Poerwanti, dkk, 2008:5.45). Dalam tahap ini
peneliti dan kolaborator mendiskusikan hasil pengamatan selama
pelaksanaan tindakan berlangsung. Apabila pada siklus
sebelumnya belum menunjukkan peningkatan maka dimungkinkan
akan dilanjutkan pada siklus berikutnya dan seterusnya. Jadi dalam
refleksi akan ditentukan apakah penelitian itu berhenti di situ atau
terus.
4. Metode Pengumpulan Data
a. Metode observasi
Metode observasi dalam penelitian ini berisi catatan yang
menggambarkan aktivitas guru dalam memotivasi belajar siswa
dalam pembelajaran IPS dengan model pembelajaran kooperatif
Talking Stick.
b. Metode Tes
Tes digunakan peneliti untuk memperoleh data-data yang
berhubungan dengan hasil belajar yang diperoleh siswa dengan
cara memberi tes tertulis untuk mengukur kemampuan dan
pemahaman siswa dalam pembelajaran.
13
c. Dokumentasi dalam penelitian ini adalah seluruh bahan rekaman
selama penelitian berlangsung. Dokumen ini berupa hasil kartu kegiatan
siswa, dan foto. Dari hasil dokumentasi ini dapat dijadikan petunjuk dan
bahan pertimbangan pelaksanaan selanjutnya dan penarikan
kesimpulan.
5. Instrumen Penelitian
Sukardi (2008:75) menyatakan bahwa instrument adalah alat atau
fasilitas yang digunakan dalam mengumpulkan data
penelitian.Instrument penelitian tersebut digunakan untuk menggali
seluruh data yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam
kegiatan penelitian dengan menggunakan berbagai metode
penelitian.Instrument yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas
ini adalah lembar observasi dalam mengimplementasikan metode
pembelajaran Talking Stick, lembar observasi kegiatan siswa yaitu tes
soal pilihan ganda.Instrument penelitian berfungsi sebagai panduan
pelaksanaan pengumpulan data yang telah diperoleh.
7. Analisis Data
Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis
data dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap
siklusnya berdasarkan hasil observasi yang telah dilakuka.Penelitian ini
dianalisis untuk mengetahui hasil akhir dari setiap siklus penelitian.
14
a. Penilaian untuk ketuntasan belajar
Dalam menghitung ketuntasan belajar peneliti menggunakan
rumus sebagai berikut:
P = ∑
∑ x 100%
H. Sistematika Penulisan
Sistematika disini dimaksudkan sebagai gambaran umum yang akan
dibahas dalam laporan penelitian ini yang terdiri dari 5 bab dengan
rincian sebagai berikut :
1. Bagian awal
Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, lembar berlogo,
halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan,
pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar,
abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.
2. Bagian inti
a. Bab I : Pendahuluan
Bab pendahuluan memuat (1) latar belakang masalah, (2) rumusan
masalah, (3) tujuan penelitian, (4) hipotesis, (5) manfaat
penelitian, (6) definisi opersional dan (7) metode penelitian.
b. Bab II : Landasan Teori
Bab Landasan teori mencakup hal-hal yang berkaitan dengan
masalah yang menjadi fokus penelitian yaitu (1) Hasil belajar, (2)
mata pelajaran IPS, (3) materi kenampakan alam dan keragaman
sosial, (4) model pembelajaran talking stick, (5) Kajian Pustaka
15
c. Bab III : Pelaksanaan Penelitian
Bagian ini berisi tentang pelaksanaan penelitian meliputi (1) subjek
penelitian, (2) deskripsi pelaksanaan penelitian siklus I, (3)
deskripsi pelaksanaan siklus II.
d. Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini menyajikan hasil penelitian sesuai dengan urutan penelitian
dan pembahasan setiap selesai penelitian pada siklusnya.
e. Bab V : Penutup
Bab ini meliputi kesimpulan dan saran.
3. Bagian akhir mencakup daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar
riwayat hidup penulis.
16
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar
1. Belajar
a. Definisi Belajar
1) Definisi Belajar Menurut Bahasa
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, belajar berarti
berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.Definisi ini
memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan
untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Di sini, usaha untuk
mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia
untuk memenuhi kebutuhannya memperolehkan ilmu atau
kepandaian yang belum dicapai sebelumnya (Baharuddin &
Wahyuni, 2008:13)
2) Definisi Belajar Menurut Para Ahli
Definisi belajar menurut para ahli antara lain sebagai berikut :
a) Menurut Kastolani (2014:56), belajar adalah tahapan
perubahan perilaku individu yang relative menetap sebagai
hasil pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan
disekitarnya dan latihan yang diperkuatnya.
b) Menurut Baharuddin dan Wahyuni (2008:11), belajar
adalah proses manusia untuk mencapai berbagai macam
kompetensi, ketrampilan, dan sikap.
17
c) Menurut Suprijono (2014:4), belajar merupakan bentuk
pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari
interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.
d) Menurut Trianto (2013:16), belajar adalah perubahan pada
individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan
karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau
karakteristik seseorang sejak lahir.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah suatu proses interaksi manusia baik secara
langsung maupun tidak langsung dengan lingkungannya untuk
memperoleh suatu perubahan, tingkah laku yang berupa
perbuatan, pemahaman, ketrampilan dan sifat yang positif
sehingga membawa pada kondisi kehidupan yang lebih baik
dan bermakna.
b. Hakikat Belajar
Hakikat belajar sangat penting untuk dijadikan pegangan
dalam memahami secara mendalam masalah belajar.Definisi
belajar diuraikan dengan kata “perubahan”, seseorang yang
melakukan aktivitas belajar dan diakhir aktivitasnya itu telah
memperoleh perubahan dalam dirinya dengan pemilikan
pengalaman baru, maka individu itu dikatakan telah belajar.
Perubahan yang terjadi akibat belajar adalah prubahan yang
bersentuhan dengan aspek kejiwaan dan mempengaruhi tingkah
18
laku.Perubahan tingkah laku akibat mabuk karena meminum
minuman akeras, akibat gila, akibat tabrakan, dan sebagainya,
bukanlah kategori belajar yang dimaksud. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa hakikat belajar adalah perubahan dan tidak
setiap perubahan adalah sebagai hasil belajar (Djamarah,2011:15)
2. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Hetika (2008:23) prestasi belajar adalah
pencapaian atau kecakapan yang dinampakkan dalam keahlian atau
kumpulan pengetahuan.Harjati (2008:43) menyatakan bahwa
prestasi belajar merupakan hasil usaha yang dilakukan dan
menghasilkan perubahan yang dinyatakan dalam bentuk symbol
untuk menunjukkan kemampuan pencapaian hasil kerja dalam
waktu tertentu.
Prestasi belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan
yang berupa ketrampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari
latihan atau pengalaman yang diperoleh.Prestasi belajar pada diri
siswa sering tidak langsung tampak tanpa siswa itu melakukan
tindakan untuk memperlihatkan kemampuan yang diperolehnya
melalui belajar.Namun demikian, prestasi belajar merupakan
perubahan yang mengakibatkan siswa berubah dalam perilaku,
sikap, dan kemampuannya.Kemampuan-kemampuan yang
19
menyebabkan perubahan tersebut menjadi kemampuan kognitif
yang meliputi pengetahuan dan pemahaman.
Prestasi belajar dalam aspek kognitif menurut Bloom ini
secara rinci mencakup kemampuan mengingat dan memecahkan
masalah berdasarkan apa yang telah dipelajari siswa. Dalam hal ini
mencakup ketrampilan intelektual yang merupakan salah satu tugas
dan kegiatan pendidikan yang meliputi pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.Berdasarkan uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah
kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah mengalami proses
pembelajaran dan dapat diukur melalui pengetahuan, pemahaman,
aplikasi, dan sintesis yang diraih siswa dan merupakan tingkat
penguasaan setelah menerima pengalaman belajar.
Prestasi belajar ilmu pengetahuan IPS materi kenampakan
alam dan keragaman sosial dalam penelitian ini yang dimaksud
adalah kemampuan yang dimiliki setiap siswa mengenai
pengetahuan, pemahamantentang materi tersebut yang ditandai
dengan adanya perubahan prestasi belajar siswa secara
berkelanjutan baik pada aspek kognitif, serta tercapainya Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM), dengan nilai KKM yaitu 60.
Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya jika memperoleh
nilai > 60, dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan
klasikal) jika dalam kelas tersebut > 80% siswa yang telah tuntas
20
belajarnya. Berdasarkan ketentuan KTSP penentuan keberhasilan
belajar di tentukan oleh masing-masing sekolah yang dikenal
dengan istilah criteria ketuntasan minimal (KKM), dengan
berpedoman pada tiga pertimbangan yaitu : kemampuan setiap
peserta didik berbeda-beda, fasilitas (sarana) setiap sekolah
berbeda-beda, dan daya dukung setiap sekolah juga berbeda.
Dengan demikian, setiap sekolah dan setiap mata pelajaran
memiliki KKM yang dapat berbeda dengan sekolah lain
(Trianto,2013:241).
Terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan guru dalam
melakukan penilaian hasil belajar, yaitu :
1) Penilaian Acuan Norma (Norm-Referenced Assesment), adalah
penilaian yang membandingkan hasil belajar siswa terhadap
hasil belajar siswa lain di kelompoknya. Hal ini berarti bahwa
tolak ukur atau standar bersifat relative, dalam artian akan
tergantung pada kemampuan kelompok yang bersangkutan.
2) Penilaian Acuan Patokan (Criterion Referenced Assesment),
adalah penilaian yang membandingkan hasil belajar siswa
dengan suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya, suatu
hasil yang harus dicapai oleh siswa yang dituntut oleh guru.
Hal ini berarti bahwa tolak ukur atau standar bersifat mutlak,
dalam artian tidak dipengaruhi oleh kemampuan kelompok
(Mudjijo,1995:95).
21
Penilaian prestasi belajar yang digunakan dalam penelitian
ini adalah penelitian pada aspek kognitif.Penilaian pada aspek
kognitif melalui tes tertulis yang berdasarkan Penilaian Acuan
Patokan (PAP) dimana siswa harus mencapai standar ketuntasan
minimal.Standar ketuntasan minimal tersebut telah ditetapkan oleh
guru dengan memperlihatkan prestasi siswa yang dianggap
berhasil.Siswa dikatakan tuntas apbila hasil belajar siswa telah
mencapai skor tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya dan
siswa tersebut dapat dikatakan telah mencapai kompetensi yang
telah ditetapkan, dengan nilai KKM yaitu 60.
b. Perwujudan Prestasi Belajar
(Sriyanti, 2009:21) menyatakan bahwa wujud prestasi
belajar dapat dilihat adanya sembilan wujud perubahan. Adapun
wujud perubahan tersebut sebagai berikut : (1) kebiasaan, (2)
keterampilan, (3) pengamatan, (4) berpikir asosiatif dan daya ingat,
(5) berpikir rasional dan kritis, (6) sikap, (7) inhibisi, (8) apresiasi,
dan (9) tingkah laku yang efektif.
Adanya perwujudan dari prestasi belajar siswa yaitu : (1)
keberhasilan siswa belajar akan menjadikannya berperilaku dan
mempunyai kebiasaan yang positif, (2) siswa terampil berdiskusi
dalam satu kelompok, (3) siswa dapat menanggapi atau merespon
dari apa yang menjadi pertanyaan dari gurunya ataupun saat siswa
berdiskusi, (4) guru dapat mengajak siswa untuk dapat
22
menghubungkan materi yang dipelajarinya berdasarkan
pengalaman yang telah mereka alami dalam kehidupan sehari-hari
seperti melihat contoh dari kenampakan alam yang ada
disekitarnya, (5) siswa mampu menggunakan logika sebab akibat,
menganalisis, menyimpulkan, materi kenampakan alam dan
keragaman sosial, (6) siswa mengalami perubahan sikap yang
relative sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, (7) inhibisi,
yang berarti siswa memiliki kesanggupan dalam melakukan
sesuatu secara baik, (8) adanya apresiasi dalam diri siswa, seperti
kemampuan untuk menilai dan menghargai terhadap sesuatu
khususnya selama proses pembelajaran berlangsung, dan (9) siswa
memiliki tingkah laku yang efektif, yaitu tingkah laku yang
bermanfaat.
c. Pentingnya Penilaian Prestasi Belajar
Menurut Arikunto (dalam Widyoko, 2009:36) guru maupun
pendidik lainnya perlu mengadakan penilaian terhadap prestasi
belajar siswa karena dalam dunia pendidikan, khususnya dunia
persekolahan penialain prestasi belajar mempunyai makna penting
baik bagi siswa, guru, maupun sekolah. Adapun makna bagi ketiga
pihak tersebut adalah sebagai berikut :
1) Makna bagi Siswa
23
Dengan diadakannya penelitian prestasi belajar, maka siswa
dapat mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti
pelajaran yang disajikan oleh guru.
2) Makna bagi Guru
Makna diadakannya penelitian prestasi belajar ini guru
antara lain, yaitu :
a) Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, guru akan
dapat mengetahui siswa-siswa yang mana sudah berhak
melanjutkan pelajarannya karena sudah berhasil mencapai
kriteria ketuntasan minimal (KKM) kompetensi yang
diharapkan, maupun mengetahui siswa-siswa yang belum
berhasil mencapai KKM kompetensi yang diharapkan.
b) Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, guru akan
dapat mengetahui apakah pengalaman belajar (materi
pelajaran yang disajikan sudah tepat bagi siswa, sehingga
untuk kegiatan pembelajaran di waktu yang akan datang
tidak perlu diadakan perubahan.
c) Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, guru akan
dapat mengetahui apakah strategi atau model pembelajaran
yang digunakan sudah tepat atau belum (Widyoko,2009:38)
24
3) Makna bagi Sekolah
Makna diadakannya penelitian prestasi belajar bagi sekolah
antara lain, yaitu :
a) Apabila guru-guru mengadakan penelitian dan diketahui
bagaimana hasil belajar siswa-siswanya, maka akan dapat
diketahui pula apakah kondisi belajar maupun kalender
akademik yang diciptakan oleh sekolah sudah sesuai
dengan harapan atau belum. Prestasi belajar siswa
merupakan cermin kualitas suatu sekolah.
b) Informasi hasil penelitian yang diperoleh dari tahun ke
tahun dapat digunakan sebagai pedoman bagi sekolah untuk
mengetahui apakah yang dilakukan oleh sekolah sudah
memenuhi standar pendidikan sebagaimana dituntut dalam
Standar Nasional Pendidikan (SNP) atau belum.
c) Informasi hasil penilaian yang diperoleh dapat dijadikan
sebagai pertimbangan bagi sekolah untuk menyususn
berbagai program pendidikan di sekolah untuk masa-masa
yang akan datang (Widyoko,2009:39)
Berdasarkan uraian diatas, penilaian prestasi belajar dalam
penelitian ini dimaksudkan agar memberikan manfaat bagi siswa,
guru, dan sekolah.Siswa dapat mengetahui tingkat keberhasilannya
dalam belajar IPS materi kenampakan alam dan keragaman sosial
apakah sudah memuaskan atau belum.Penilaian prestasi belajar
25
siswa dapat dijadikan guru sebagai tolak ukur untuk mengetahui
berapa jumlah siswa yang telah tuntas dan yang belum tuntas
terhadap materi kenampakan alam dan keragaman sosial, selain itu
untuk mengetahui apakah dengan penerapan model pembelajaran
Talking Stick dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.Sedangkan
bagi sekolah, penilaian prestasi belajar dapat dijadikan pedoman
untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam belajar
khususnya pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial serta untuk
mengetahui keberhasilan guru dalam penggunaan model
pembelajaran Talking Stick.Jadi penilaian prestasi belajar dapat
dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pengambilan keputusan
kedepannya.
B. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Pengertian Mata Pelajaran IPS
Pada pembelajaran di SD/MI ada beberapa mata pelajaran yang
diajarkan salah satunya adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu-ilmu
Sosial, seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah,
geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya.(Mulyono, 1980:8).
Nasution.D, (1975) merumuskan bahwa IPS adalah suatu program
Pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan, yang pada pokoknya
mempersoalkan manusia dalam lingkungan alam fisik, maupun dalam
lingkungan sosialnya yang bahannya diambil dari berbagai ilmu-ilmu
26
sosial seperti: geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi,
politik dan psikologi sosial. .
Kemudian Moeljono Cokrodikardjo juga mengemukakan bahwa
IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu
sosial.Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni
sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi,
ilmu politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan
instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar
mudah dipelajari.
Nu’man SoemantriIPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial yang
disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA.
Penyederhanaan mengandung arti:
a. menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya
dipelajari di universitas menjadi pelajaran yang sesuai dengan
kematangan berfikir siswa siswi sekolah dasar dan lanjutan.
b. mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu
sosial dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang
mudah dicerna.
Dari keempat pengertian IPS maka dapat disimpulkan bahwa IPS
merupakan suatu program pendidikan ilmu sosial yang memperlajari
tentang sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi,
ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia diberikan kepada
pendidikan tingkat SD, SMP dan SMA yang berguna untuk
27
menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial dan mempertautkan
dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial.
2. Tujuan Pembelajaran IPS
Pembelajaran IPS diharapkan mampu mengembangkan aspek
pengetahuan dan pengertian, aspek sikap dan nilai dan aspek
ketrampilan.
Menurut Rudy Gunawan (2011) pembelajaran IPS bertujuan
membentuk warga negara yang yang berkemampuan sosial dan yakin
akan kehidupannya sendiri di tengah-tengah kekuatan fisik dan sosial,
yang pada gilirannya akan menjadi warga negara yang baik dan
bertanggung jawab. Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mempunyai peranan
penting dalam mengarahkan anak untuk dapat menjadi warga negara
indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, serta warga negara
yang cinta damai.
Pembelajaran IPS bertujuan agar siswa mampu mengembangkan
pengetahuan, sikap, dan ketrampilan sosial, yang berguna bagi
kemajuan dirinya sebagai individu maupun sebagai anggota
masyarakat. (Saidiharjo, (2002:109).
Tujuan pembelajaran IPS menurut Isjoni (2007) dikelompokkan
menjadi empat kategori sebagai berikut :
28
a. Knowledge, yang merupakan tujuan utama pendidikan IPS,
yaitu membantu para siswa belajar tentang diri mereka sendiri
dan lingkungannya.
b. Skills, yang berhubungan dengan tujuan IPS dalam hal
mencakup ketrampilan berfikir
c. Attitudes, dikelompokkan menjadi dua, yaitu kelompok sikap
yang diperlukan untuk tingkah laku berfikir (intellectual
behavior) dan tingkah laku sosial (sosial behavior)
d. Value, dalam hai ini berhubungan dengan nilai yang
terkandung dalam masyarakat sekitar didapatkan dari
lingkungan masyarakat sekitar maupun lembaga pemerintah.
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP
2006) (2011:17), Mata Pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut :
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan ketrampilan
dalam kehidupan social
c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai social
dan kemanusiaan
29
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tinkat local,
nasional, dan global.
Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
tujuan pembelajaran IPS adalah membantu tumbuhnya warga
Negara yang baik dapat mengembangkan ketrampilannya dalam
berbagai segi kehidupan dimulai dari ketrampilan akademiknya
sampai pada ketrampilan sosialnya.Akan tetapi secara lebih khusus
pada tujuan yang tertera pada KTSP 2006, bahwa salah satunya
adalah mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungan.Dalam mengenal konsep-konsep
memerlukan pemahaman yang mendalam, oleh karena itu
pemahaman suatu konsep dengan baik sangatlah penting bagi
siswa, agar dapat memahami suatu konsep, siswa harus
membentuk konsep sesuai dengan stimulus yang diterimanya dari
lingkungan atau sesuai dengan pengalaman yang diperoleh dalam
perjalanan hidupnya.Pengalaman-pengalaman yang harus dilalui
oleh siswa merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang
dapat menunjang terbentuknya konsep-konsep tersebut. Karena itu
guru harus bias menyusun pembelajaran yang didalamnya berisi
kegiatan-kegiatan belajar siswa yang sesuai dengan konsep-konsep
yang akan dibentuknya.
30
C. Materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial dan Budaya
1. Kenampakan Alam
Kenampakan Alam adalah sifat atau keadaan tampak, keadaan dapat
dilihat.Alam adalah segala yang ada disekitar kita, semua yang ada di
atas bumi, lingkungan sekitar, dan sebagainya.Dengan demikian,
kenampakan alam adalah segala sesuatu di alam atau segala sesuatu di
atas bumi yang menampakkan diri atau menunjukkan diri kepada kita.
Ciri kenampakan alam :
a. Bentuknya asli sebagai hasil proses alam
b. Bentuknya hampir sama di setiap daerah atau wilayah
c. Berbentuk lingkungan alam
Pada dasarnya kenampakan alam dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1) Kenampakan alam wilayah daratan
Wilayah daratan adalah bagian dari permukaan bumi yang tidak
digenangi air dan berbentuk padat. Kenampakan alam yang
termasuk wilayah daratan adalah sebagai berikut :
a. Dataran rendah
Dataran rendah adalah wilayah datar yang memiliki
ketinggian 0-500 m di atas permukaan laut.Dataran rendah
banyak dimanfaatkan untuk pemukiman, industry dan
pertanian.
b. Dataran tinggi
31
Dataran tinggi plato adalah wilayah daratan luas yang
terletak pada ketinggian di atas 500 meter dari permukaan air
laut. Contoh dataran tinggi di Indonesia sebagai berikut :
NO Nama Daratan Provinsi
1 Dataran tinggi dieng Jawa tengah
2 Dataran tinggi alas Aceh
3 Dataran tinggi bone Sulawesi selatan
4 Dataran tinggi karo Sumatera utara
5 Dataran tinggi bingkoku Sulawesi tenggara
c. Gunung
Gunung dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu sebagai berikut :
1) Gunung berapi
Gunung berapi merupakan gunung yang masih aktif
dan sewaktu-waktu dapat meletus.Gunung berapi
menghasilkan barang-barang tambang.Seperti, batu,
pasir, belerang dan sumber air panas.
Contoh gunung berapi :
No Nama gunung berapi Provinsi
1 Gunung merapi Jawa tengah
32
2 Gunung tangkuban
perahu
Jawa barat
3 Gunung agung Bali
4 Gunung batur Bali
5 Gunung kerinci Nusa tenggara barat
2) Gunung tidak berapi
Gunung tidak berapi merupakan gunung yang sudah
tidak aktif lagi, sering disebut gunung mati bisa
dimanfaatkan untuk kegiatan perkebunan, kehutanan,
suaka margasatwa atau tempat rekreasi.
No Nama gunung tidak
berapi
Provinsi
1 Gunung muria Jawa tengah
2 Gunung tambora NTB
3 Gunung melawan Papua
d. Pegunungan
Pegunungan adalah rangkaian gunung yang sambung
menyambung satu sama lain.
e. Tanjung
33
Tanjung atau ujung merupakan daratan yang menjorok ke
laut.Tanjung yang luas disebut semenanjung.Tanjung banyak
dimanfaatkan untuk membangun pelabuhan.
f. Pantai
Pantai adalah wilayah perbatasan antara daratan dan laut
g. Delta
Delta adalah daratan yang berada di tengah sungai.Biasanya
di muara sungai merupakan pertemuan antara air sungai dan
air laut.
2) Kenampakan alam wilayah perairan
a. Sungai
Sungai adalah aliran air yang panjang berasal dari mata air
dan bermuara atau berakhir di laut.
b. Danau
Danau merupakan genangan air yang luas yang dikelilingi
daratan.Danau sering digunakan untuk rekreasi dan olah raga.
c. Laut
Laut merupakan perairan yang luas dengan cirri airnya asin
d. Selat
Selat adalah laut sempit di antara dua pulau.Selat buatan
disebut terusan atau kanal.
e. Teluk
34
Teluk merupakan laut yang menjorok ke daratan.Teluk
banyak dimanfaatkan untuk pelabuhan dan tempat wisata.
f. Rawa
Rawa merupakan daerah yang digenangi air dengan tanahnya
berlumpur.
2. Keragaman Sosial dan Budaya
Jika kita amati ternyata kenampakan alam berpengaruh terhadap
pekerjaan masyarakat, kenampakan alam juga berpengaruh terhadap
bentuk sosial dan budaya yang lain di antaranya adalah sebagai berikut
a. Adat istiadat
Adat istiadat merupakan tradisi atau kebiasaan yang
dilakukan masyarakat secara turun-temurun.Adat istiadat sangat
dipengaruhi keadaan alam di mana manusia tinggal.Masyarakat
pedesaan masih memegang erat adat istiadat seperti hidup
bergotong royong, selametan dan membuat sesaji.
b. Rumah
Manusia dalam membuata rumah dipengaruhi oleh kondisi
alam.Baik dari hal bentuknya maupun bahan
pembuatannya.Bahkan tempat membangun dan arah pintu rumah
juga dipengaruhi kondisi alam.Di daerah pantai masyarakatnya
membuat rumah panggung agar tidak terkena air laut.Di tempat
35
yang banyak binatang buas juga dibangun rumah panggung.
Beberapa nama rumah adat sebagai berikut :
No Nama Rumah Adat Provinsi
1 Tongkonan Sulawesi Selatan
2 Gadang Sumatera Barat
3 Joglo Jawa Tengah
4 Honai Papua
5 Betang Kalimantan Tangah
c. Alat Transportasi
Kondisi alam juga berpengaruh pada alat transportasi yang
digunakan.Daerah-daerah yang belum dibangun jalan raya sulit
dijangkau dengan kendaraan.Di daerah yang berbukit-bukit
masyarakatnya masih menggunakan kuda sebagai alat
transportasi.Seperti didaerah gunung bromo, Jawa Timur.Di
Kalimantan yang masih penuh dengan hutan lebat, namun banyak
sungai, transportasi utama merea adalah transportasi air.
d. Makanan
Di Indonesia sebagian besar penduduknya nakan nasi
sebagai makanan pokok.Di beberapa tempat seperti di papua
makanan pokok mereka adalah sagu.Sedangkan di Madura
36
makanan pokok mereka adalah jagung.Baik makanan pokok
maupun yang lainnya tak lepas dari potensi alam yang ada di setiap
daerah.Di daerah-daerah pantai misalnya, ikan laut merupakan
menu utama.
e. Kesenian
Kesenian merupakan hasil olahan pokok pikiran, perasaan
yang digabungkan dengan apa yang dilihat manusia di alam. Tak
jarang kesenian merupakan bentuk rasa takjub manusia pada
keindahan alam ciptaan Tuhan.Bentuk kesenian tersebut berupa
tarian, lagu, lukisan, ataupun tulisan.
No Nama Kesenian Provinsi
1 Tari Saman dan Lagu Bungong Jeumpa Aceh
2 Tari Maengket dan Lagu O Ina Nikeke Sulawesi
3 Tari Sampari dan Lagu Apuse Papua
4 Seni Patung Bali
5 Seni Membatik Jawa Tengah
D. Model Pembelajaran Talking Stick
1. Pengertian Model Pembelajaran Talking Stick
Carol locust (2006; dalam Cristian Hogan, 2007:209) pernah
berkata :
37
The talking stick hass been used for centuries by many Indian tribes as
a mean of just and impartial hearing. The talking stick was commonly
used in could circles to decide who had the right to speak. When
matters of great wold come before the council, the leading elder would
hold the talking speak and begin the discussion. When he would finish
what he had to say, he hold out the talking stick, and whoever would
speak after him would take this manner, the stick would be passed
from one individual to another who wanted to speak had done so. The
stick was then passed back to the for safe keeping.
Jadi pada mulanya, Talking stick (tongkat berbicara) adalah
metodel yang digunakan oleh penduduk asli Amerika untuk mengajak
semua orang berbicara atau menyampaikan pendapat dalam suatu
forum (pertemuan antar suku). Kini metode itu sudah digunakan
sebagai model pembelajaran ruang kelas.Sebagai namanya, talking
stick merupakan model pembelajaran kelompok dengan bantuan
tongkat.Kelompok yang memegang tongkat terlebih dahulu wajib
menjawab pertanyaan dari guru setelah mereka mempelajari materi
pokoknya.Kegiatan ini diulang terus menerus sampai semua kelompok
mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan dari guru (Huda,
2013:224). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa talking stick
juga dapat digunakan sebagai model yang dapat mengembangkan
aktivitas siswa dalam pembelajaran. Sehingga pembelajaran yang
kreatif dan inovatif akan tercapai sesuai dengan tujuan pembelajaran.
38
Pembelajaran dengan menggunakan talking stick mendorong
peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat (Suprijono,
2011:109).Pada intinya talking stick bertujuan mengembangkan
kemampuan berbicara dan mengembangkan kemampuan berfikir
peserta didik.Dan tongkat berperan sebagai media.
2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Talking Stick
Pembelajaran dengan model talking stick diawali oleh penjelasan
guru mengenai materi pokok yang akan dipelajari. Peserta didik diberi
kesempatan untuk membaca dan mempelajari materi tersebut. Guru
memberikan waktu secukupnya. Guru selanjutnya meminta kepada
pserta didik menutup bukunya. Guru mengambil tongkat yang telah
dipersiapkan sebelumnya. Tongkat tersebut diberikan kepada salah
satu peserta didik.Peserta didik yang menerima tongkat tersebut
diwajibkan menjawab pertanyaan dari guru demikian seterusnya.
Ketika stick bergulir dari peserta didik ke peserta didik lainnya,
seyogyanya diiringi music. Langkah akhir dari model talking stick
adalah guru memberikan kesempatan kepada peserta didik melakukan
refleksi terhadap materi yang telah dipelajari. Guru memberi semua
ulasan terhadap jawaban yang diberikan kepada siswa, selanjutnya
bersama-sama peserta didik merumuskan kesimpulan (Suprijono,
2011:110).
39
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran talking stick adalah
sebagai berikut :
a. Pendidik menyiapkan sebuah tongkat
b. Pendidik menyiapkan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian
memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan
mempelajari materi
c. Setelah selesai membaca materi pembelajaran dan mempelajarinya,
peserta didik menutup bukunya.
d. Pendidik mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa,
setelah itu pendidik mengajukan pertanyaan dan peserta didik yang
memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian
seterusnya sampai sebagian besar peserta didik menjawab
pertanyaan dari pendidik.
e. Penilaian
f. Menarik kesimpulan (Tampubolon, 2014:97).
Langkah-langkah pembelajaran talking stick dapat divariasi
dengan music atau nyanyian atau lainnya, adanya variasi dalam
pembelajaran diharapkan peserta didik tidak merasa tegang dalam
proses pembelajaran. Sehingga peserta didik dapat menjawab
pertanyaan dengan tenang.
3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Talking Stick
Adapun beberapa kelebihan pada Model Pembelajaran Talking Stick
diantaranya adalah :
40
a. Menguji kesiapan peserta didik dalam pembelajaran
b. Melatih peserta didik memahami materi dengan cepat
c. Memacu agar peserta didik lebih giat belajar (belajar dahulu
sebelum pelajaran dimulai)
d. Peserta didik berani mengemukakan pendapat
e. Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang
dirasakan lebih baik
f. Model pembelajaran ini memberikan pengalaman belajar yang
menyenangkan, meningkatkan motivasi, kepercayaan diri dan life
skill yang mana pendekatan tersebut ditujukan untuk memunculkan
emosi dan sikap positif belajar dalam proses belajar mengajar yang
berdampak pada pendekatan kecerdasan otak
Adapaun kelemahannya diantaranya yaitu membuat siswa senam
jantung, membuat peserta didik tegang, siswa yang tidak siap tidak
bisa menjawab pertanyaan, ketakutan akan pertanyaan yang akan
diberikan oleh guru. Kelemahan dalam pembelajaran talking stick yang
dikhawatirkan dapat ditutupi dengan adanya variasi dalam prakteknya
seperti menyelipkan music, menyanyi bersama atau dengan tepuk-
tepuk.Dengan begitu siswa tidak terlalu tegang tapi tetap fokus dalam
pembelajaran.Siswa yang fokus dalam pembelajaran diharapkan dapat
mengembangkan potensi yang ada dalam diri mereka (Agus Suprijono,
2010:199).
41
B. Kajian Pustaka
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Ani Maftuhah, 2015 dengan judul
“Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Benda dan Sifatnya
Melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning tipe Talking
Stick Pada Siswa Kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016”.
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : apakah
penggunaan model pembelajaran cooperative learning tipe talking
stick dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi benda dan
sifatnya pada siswa kelas III MI Tarbiyatus Islamiyah Noborejo
Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar
siswa materi benda dan sifatnya melalui model pembelajaran
cooperative learning tipe talking stick pada siswa kelas III MI
Tarbiyatus Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota
Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model
pembelajaran cooperative learning tipe talking stick dapat
meningkatkan hasil belajar IPA materi benda dan sifatnya pada
siswa kelas III MI Tarbiyatus Islamiyah Noborejo Kecamatan
Argomulyo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016. Hal ini
dibuktikan melalui siklus 1 rata-rata perolehan nilai belajar siswa
42
adalah 78,75. Ketuntasan siswa mencapai 75% atau siswa
mencapai KKM sebanyak 18 siswa tuntas dan 6 siswa yang
nilainya masih dibawah KKM. Sedangkan pada siklus II rata-rata
nilai hasil belajar siswa adalah 83,75 dengan ketuntasan mencapai
100%. Pada siklus II ini hasil belajar siswa meningkat pesat.
Penelitian yang dilakukan oleh Ani Maftuhah sama dengan
peneliti yaitu menggunakan model pembelajaran talking stick
untuk meningkatkan hasil belajar dan peneliti sama-sama
menggunakan penelitian tindakan kelas, namun perbedaanya
adalah subjek, materi pelajaran, tempat dan waktu pelaksanaanya.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Supriyatun, 2016 dengan judul
“Peningkatan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam materi Bagian-Bagian Tumbuhan Melalui
Model Pembelajaran Talking Stick Pada Siswa Kelas IV MI
Muhamadiyah Kemusu Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali
Tahun Ajaran 2016/2017”.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : apakah
melalui model pembelajaran talking stick dapat meningkatkan hasil
belajar mata pelajaran ilmu pengetahuan alam materi bagian-
bagian tumbuhan pada siswa kelas IV MI Muhamadiyah Kemusu
Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017.
Tujuan dari penelitian ini adalah : untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar ilmu pengetahuan alam materi bagian-bagian
43
tumbuhan melalui model pembelajaran talking stick pada siswa
kelas IV MI Muhamadiyah Kemusu Kecamatan Kemusu
Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model
pembelajaran talking stick dapat meningkatkan hasil pembelajaran
ilmu pengetahuan alam materi bagian-bagian tumbuhan pada siswa
kelas IV MI Muhamadiyah Kemusu Kecamatan Kemusu
Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017. Hal ini terbukti dari
hasil siklus 1 jumlah siswa yang tuntas yaitu sebanyak 18 siswa
atau sebanyak 52,94% siswa. Siswa yang belum tuntas yaitu
sebanyak 16 atau sebanyak 47,06% adapun siswa yang dinyatakan
tuntas yaitu siswa yang mendapat nilai mencapai nilai KKM yaitu
70. Pada siklus II siswa tuntas sebanyak 30 siswa atau 88,22% dan
hanya 4 siswa atau 11,78% maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran pada siklus II ini sudah berhasil dengan penerapan
model pembelajaran talking stick.
Penelitian yang dilakukan oleh Ani Maftuhah sama dengan
penelitian yang dilakukan Supriyatun yaitu menggunakan model
pembelajaran talking stick untuk meningkatkan hasil belajar dan
penelitian yang dilakukan sama-sama penelitian tindakan kelas,
yang membedakan terdapat pada subjek, materi pelajaran dan
waktu pelaksanaan penelitian.
44
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Nama Sekolah : MI Bustanul Khairot Klepu
Tahun Berdiri : 1962
Alamat : Banjaran, Klepu, Pringsurat, Temanggung
Kode Pos : 56272
Status Sekolah : Swasta
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Pokok : Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial
Kelas/Semester : 1V/1
Denah Sekolah : Sebelah Barat : Rumah Warga
Sebelah Timur : Rumah Warga
Sebelah Utara : Rumah Warga
Sebelah Selatan : Rumah Warga
2. Visi dan Misi
Visi
Terbentuknya generasi muslim yang beriman, beramal sholeh,
berakhlakul karimah, terampil, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab
dalam beragama, berbangsa dan bernegara.
45
Misi
a. Menyelenggarakan pendidikan umum dan agama yang
mengedepankan peningkatan kualitas guru dan siswa dalam bidang
IPTEK dan IMTAQ
b. Mengembangkan dan mengamalkan nilai-nilai akhlakul karimah
yang sesuai dengan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari
c. Membina dan mengembangkan potensi siswa sehingga mampu
terampil dan kreatif dalam menghadapi tuntutan zaman, inovatif
dan mandiri dalam bidang soal keagamaan, budaya, berbangsa dan
bernegara
d. Meningkatkan kebiasaan berperilaku disiplin dan bertanggung
jawab dalam kehidupan bermasyarakat baik dalam lingkungan
keluarga, madrasah maupun masyarakat
e. Menerapkan menejemen berbasis madrasah
3. Waktu Penelitian
Penelitian siklus I dilakukan pada hari Senin, 16 April 2018. Dan
penelitian siklus ke II dilakukan pada hari Rabu, 18 April 2018.
4. Subyek Penelitian
Subyek penelitian yang diambil adalah siswa kelas IV MI Bustanul
Khairot, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung Tahun Ajaran
2017/2018 yang berjumlah 24 siswa dengan keterangan 14 siswa
perempuan dan 10 siswa laki-laki dengan Wali Kelas Ibu
46
Khusniyah,S.Pd.I. Berikut nama siswa kelas 1V MI Bustanul Khairot
Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran
2017/2018.
Tabel 3.1. Nama siswa kelas 1V MI Bustanul Khairot Klepu
No Nama Jenis Kelamin
1 Bagas Laki-laki
2 Indra Laki-laki
3 Sifa Laki-laki
4 Silma Perempuan
5 Maela Perempuan
6 Rizqia Perempuan
7 Zumna Perempuan
8 Zahra Perempuan
9 Meimey Perempuan
10 Nikeisha Perempuan
11 Bayu Laki-laki
12 Hani Laki-laki
47
13 Ilham Laki-laki
14 Yusril Laki-laki
15 Agist Laki-laki
16 Malik Laki-laki
17 Anzumu Perempuan
18 Mahda Perempuan
19 Ana Perempuan
20 Okta Perempuan
21 Maulana Laki-laki
22 Erda Perempuan
23 Kansa Perempuan
24 Rahma Perempuan
5. Sarana Prasarana Pendukung
Dalam pembelajaran disekolah membutuhkan sarana prasarana
yang mendukung dalam pembelajaran. Adapun sarana prasarana yang
mendukung dalam pembelajaran di MI Bustanul Khairot Klepu, adalah
sebagai berikut :
48
Tabel 3.2
Sarana Prasarana MI Bustanul Khairot Klepu
No Jenis Sarana Prasarana Jumlah Sarpras
Menurut Kondisi
Baik Rusak
1. Laptop 1
2. Personal Komputer 2 1
3. Printer 1
4. Mesin Scanner 1
5. Meja Guru dan Tenaga
Kependidikan
9
6. Kursi Guru dan Tenaga
Kependidikan
9
7. Lemari Arsip 7 1
8. Kotak Obat (P3K) 2
9. Wastafel Tempat Cuci Tangan 2
10. Kendaraan Operasional (Mobil) 1
49
6. Perolehan Nilai Pra Siklus
Kondisi awal (pra siklus) dilaksanakannya pembelajaran, maka
peneliti melakukan penelitian pra siklus pada 9 April 2018.Dalam pra
siklus diperoleh hasil bahwa siswa yang tuntas KKM 60 hanya 10
siswa atau sebanyak 41,67%, siswa yang tidak tuntas yaitu 14 siswa
atau sebanyak 58,33%. Dengan nilai rata-rata kelas yaitu 57,29. Pada
tahap ini, peneliti melaksanakan pengamatan terhadap pembelajaran
yang dilakukan oleh wali kelas IV yaitu Ibu Khusniyah,S.Pd, pada
pukul 10.50 sampai 12.00 untuk memperoleh data nilai kemampuan
awal siswa kelas IV MI Bustanul Khairot Kecamatan Pringsurat
Kabupaten Temanggung sebelum diterapkan model pembelajaran
Thalking Stick.
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Masing-
masing siklus terdiri dari empat tahap penelitian. Keempat tahap penelitian
tersebut yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi, berikut
adalah uraian dari kedua siklus tersebut.
1. Deskripsi Siklus I
a. Perencanaan
1) Menyusun perencanaan pembelajaran (RPP)
2) Menyiapkan pelajaran IPS Materi Kenampakan Alam dan
Keragaman Sosial
50
3) Menyusun lembar kerja Siswa
4) Menyiapkan lembar pengamatan guru
5) Menyusun lembar pengamatan siswa
b. Pelaksanaan
Pada tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 16
April 2018 pukul 08.45 sampai 10.00 WIB di ruang kelas IV MI
Bustanul Khairot Klepu Kecamatan Pringsurat Kabupaten
Temanggung. Penelitian ini berlangsung selama satu tatap muka
(2x35 menit). Materi yang diajarkan pada tahap ini adalah
pengertian dan macam-macam kenampakan alam serta keragaman
sosial. Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan tindakan
kelas pada siklus 1 :
1. Kegiatan awal (10 menit)
a. Guru membuka pelajaran dengan salam dan do’a
b. Guru menanyakan kabar siswa
c. Apersepsi
1) Guru bertanya kepada siswa siapa yang pernah melihat
gunung, danau, pantai, dan lain sebagainya
2) Guru bertanya kepada siswa siapa yang pernah
mengetahui perilaku dilingkungan tempat tinggalnya
yang tidak baik ?
3) Guru bertanya kepada siswa tentang perilaku yang tidak
disukai siswa?
51
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti (55 menit)
a. Eksplorasi (15 menit)
1). Guru menjelaskan tentang kenampakan alam
2). Guru menjelaskan bentuk- bentuk kenampakan alam
yang ada di sekitar manusia yang sering dilihat oleh
anak- anak
3). Guru menjelaskan keragaman sosial yang berkaitan
dengan kenampakan alam
4). Guru bertanya kepada siswa apa saja bentuk sosial
budaya yang ada di daerah lingkungan tempat tinggal
5). Guru bertanya bagaimana cara kita melestarikan bentuk-
bentuk kenampakan alam yang ada disekitar kita.
6). Siswa menjawab pertanyaan dari guru
7). Guru bertanya bagaimana cara kita menanggapi dengan
adanya keragaman sosial dilingkungan masyarakat
b. Elaborasi (35 menit)
1) Guru menjelaskan pengertian kenampakan alam
2) Guru menjelaskan bentuk-bentuk kenampakan alam
beserta contohnya
3) Guru mengajak siswa untuk melakukan observasi di
lingkungan sekitar sekolah dalam bentuk kelompok
52
4) Guru menyampaikan permasalahan kepada siswa
bagaimana kita menanggapi adanya kenampakan alam ?
5) Guru menjelaskan tujuan dilaksanakan model
pembelajaran Talking Stick.
6) Guru mendampingi siswa membuat rumusan masalah
7) Guru menjelaskan aturan dan langkah-langkahnya
dalam melakukan model pembelajaran
8) Cara kerja :
a) Guru menjelaskan aturan dan langkah-langahnya
dalam melakukan model pembelajaran Talking
Stick.
b) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok
c) Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas
kelompok
d) Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi
tugas sehingga kalompok mendapat tugas satu
materi/ tugas yang berbeda dari kelompok lain
e) Masing-masing kelompok membahas materi yang
sudah ada sacara kooperatif berisi penemuan
f) Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua
menyampaikan hasil pembahasan kelompok
g) Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus
memberi kesimpulan
53
9) Hasil pelaksanaan pembelajaran
10) Kesimpulan
11) Siswa mengerjakan soal
c. Konfirmasi (5 menit)
1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya mengenai materi yang belum dipahami
2) Guru menyimpulkan hasil dari observasi
3. Kegiatan Akhir (5 menit)
a. Siswa bersama dengan guru menyimpulkan pelajaran yang
telah dipelajari pada hari ini
b. Guru menutup pelajaran dengan hamdalah dan salam
c. Pengamatan
Pada tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap aktivitas
siswa ketika melakukan observasi, baik dalam bekerjasama,
keaktifannya, efisien dalam memanfaatkan waktu, dan ketepatan
melakukan observasi.
d. Refleksi
Guru mengadakan refleksi dan evaluasi. Berdasarkan hasil
refleksi ini dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru pada siklus 1, sehingga dapat digunakan untuk
menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya.
1) Kendala yang dihadapi
54
a) Sebagian siswa kurang memperhatikan penjelasan dari
guru.
b) Siswa malu-malu dalam menjawab pertanyaan dari guru.
c) Siswa bicara sendiri ketika berkelompok
d) Dalam kelompok hanya beberapa orang yang bekerja atau
hanya beberapa orang aktif dan yang lainnya pasif.
e) Dalam mengerjakan latihan soal masih ada siswa yang
mencontek dan bertanya kepada teman.
2) Cara mengatasinya
Untuk mengatasi kendala pada siklus 1, guru melakukan
berbagai ide perbaikan yang dilakukan di dalam kelas oleh Ibu
Khusniyah S.Pd.I Hal ini dilakukan agar siklus berikutnya tidak
terjadi lagi keslahan yang sama dan agar siswa dapat
memahami materi dengan cepat melalui model pembelajaran
talking stick. Ide dalam perbaikan tersebut adalah :
a) Guru mengendalikan kelas sebelum pembelajaran
b) Guru dapat memberikan hadiah bagi siswa yang
jawabannya benar
c) Guru menasehati siswa agar tidak berbicara sendiri, sebab
kelas akan terdengar ramai dan akan mengganggu siswa
dikelas lain
55
d) Guru juga mengingatkan apabila model pembelajaran ini
dilakukan dengan tidak serius dan kurang kompak maka
hasilnya akan tidak maksimal
e) Guru menyarankan agar siswa mengerjakan dengan jujur
sesuai dengan kemampuannya agar dapat benar-benar
diukur kemampuannya, sehingga tidak menimbulkan
masalah dikemudian hari.
Pada siklus I ini belum menunjukkan hasil yang
memuaskan, maka diharapkan pada siklus II melalui model
pembelajaran Talking Stick pada pelajaran IPS materi
Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial hasil belajar siswa
akan meningkat.
2. Deskripsi siklus II
a. Perencanaan
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
2) Menyiapkan pelajaran IPS materi Kenampakan Alam dan
Keragaman Sosial
3) Menyiapkan alat dan media
4) Menerapkan model pembelajaran Talking Stick
5) Menyusun lembar kerja siswa
6) Menyusun lembar pengamatan guru
b. Pelaksanaan
56
Pada tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada Rabu, 18
April 2018 pukul 08.45 sampai 10.00 WIB di ruang kelas IV MI
Bustanul Khairot Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung.
Penelitian ini berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x 35
menit). Materi yang diajarkan pada tahap ini adalah Bentuk
Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial serta hubunganya.
1. Kegiatan awal (10 menit)
a. Guru mengajak siswa untuk bermain yel-yel semangat
terlebih dahulu sebelum memulai kegiatan pelajaran.
b. Guru menanyakan apakah siswa sebelum berangkat sekolah
sarapan terlebih dahulu ?
c. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari dan tujuan
pembelajarannya
d. Guru menyiapkan alat dan media yang akan digunakan
2. Kegiatan inti (55 menit)
a. Eksplorasi (20 menit)
1) Guru mengulas kembali ingatan siswa tentang materi
pertemuan yang lalu
2) Guru melakukan tanya jawab seputar materi pada
pertemuan yang lalu
b. Elaborasi (30 menit)
1) Guru menjelaskan Bentuk Kenampakan Alam dan
Keragaman Sosial beserta Hubungannya
57
2) Guru mengajak siswa untuk melaksanakan model
pembelajaran Talking Stick
3) Guru menyampaikan permasalahan pada siswa apakah
dalam kehidupan sehari-hari sering melihat bentuk
Kenampakan Alam disekitar
4) Guru menyampaikan permasalahan kepada siswa
apakah dalam satu kelas ini bentuk Keragaman Sosial
berbeda-beda ?
5) Guru mendampingi siswa membuat kelompok
6) Guru menjelaskan aturan dan langkah-langkahnya
dalam melakukan model pembelajaran Talking Stick
a) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok
b) Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas
kelompok
c) Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi
tugas sehingga kalompok mendapat tugas satu
materi/ tugas yang berbeda dari kelompok lain
d) Masing-masing kelompok membahas materi yang
sudah ada sacara kooperatif berisi penemuan
e) Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua
menyampaikan hasil pembahasan kelompok
f) Guru menunjuk siswa menggunakan tongkat untuk
menjelaskan materi yang sudah didiskusikan
58
g) Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus
memberi kesimpulan
7) Guru dan murid bersama-sama memberikan tepuk
tangan kepada kelompok siswa yang menjawab dengan
benar
8) Guru membagikan soal kepada siswa
9) Siswa mengerjakan soal
c. Konfirmasi (5 menit)
1) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya mengenai materi yang belum paham
2) Guru menyimpulkan hasil kerja kelompok
3. Kegiatan akhir (5 menit)
a. Siswa bersama dengan guru menyimpulkan pelajaran yang
telah dipelajari pada hari ini
b. Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan
salam
c. Pengamatan
Pada tahap ini dilaksanakan terhadap aktivitas siswa ketika
melakukan kerja kelompok, baik keaktifan siswa, ketepatan dalam
menjawab pertanyaan dari guru, dan kerja sama yang baik. Dalam
tindakan siklus II ini peneliti mengamati apakah ada ada perubahan
tingkah laku dan hasil belajar dari siklus I.
59
d. Refleksi
Pada siklus II peneliti menemukan cukup banyak peningkatan
dari siklus I pada mata pelajaran IPS materi Bentuk Kenampakan
Alam dan Keragaman Sosial serta Hubungannya di MI Bustanul
Khairot Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung,
peningkatan tersebut meliputi :
1) Sebagian besar siswa memperhatikan pelajaran meskipun ada
beberapa siswa yang kurang memperhatikan.
2) Siswa lebih serius ketika guru mengarahkan tongkat atau
menunjuk siswa agar siswa tersebut mau menjawab pertanyaan
dari guru
3) Kekompakan kelompok mulai terjalin satu sama lain
4) Siswa lebih antusias untuk menjawab pertanyaan dari guru
5) Siswa mampu menjawab soal dengan serius tanpa bertanya
pada teman lainnya
6) Adanya peningkatan pada hasil tes tertulis
7) Adanya peningkatan ketuntasan klasikal
Berdasarkan peningkatan pembelajaran dari siklus I ke siklus II
diatas, hal-hal yang telah guru perbaiki adalah sebagai berikut :
1) Guru mengendalikan kelas sebelum pelajaran dimulai
2) Guru menasehati siswa agar memiliki sifat percaya diri akan
kemampuannya yang dimiliki sendiri
60
3) Guru menasehati siswa agar lebih bertanggung jawab saat
mengerjakan sesuatu ataupun saat menjawab pertanyaan
Pada siklus II ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar
siswa yang dapat dilihat dari nilai tes tertulis model pembelajaran
Talking Stick pada pembelajaran IPS materi Kenampakan Alam
dan Keragaman Sosial.
61
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi paparan siklus
Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas
dengan 2 siklus. Namun sebelumnya telah dilakukan kegiatan pre –
test untuk mengetahui kemampuan awal pada siswa kelas IV MI
Bustanul Khairot pada mata pelajaran IPS materi Kenampakan Alam
dan Keragaman Sosial. Dalam penelitian tindakan kelas ini penulis
menggunakan tes tertulis yang berbentuk lembar kerja siswa untuk
mengukur hasil belajar IPS pada siswa kelas IV MI Bustanul Khairot
Klepu, dengan Wali Kelas Ibu Khusniyah,S.Pd. Adapun hasil belajar
yang diperoleh dari pra-siklus, penelitian siklus I, dan penelitian siklus
II sebagai berikut :
1. Prestasi belajar Pra-siklus
a. Data hasil belajar siswa pra-siklus
Tabel 4.1: Nilai Pra Siklus Prestasi Belajar Siswa
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Bagas 60 45 Belum Tuntas
62
2 Indra 60 60 Tuntas
3 Sifa 60 50 Belum Tuntas
4 Silma 60 60 Tuntas
5 Maela 60 50 Belum Tuntas
6 Rizqia 60 70 Tuntas
7 Zumna 60 55 Belum Tuntas
8 Zahra 60 70 Tuntas
9 Meimey 60 40 Belum Tuntas
10 Nikeisha 60 40 Belum Tuntas
11 Bayu 60 50 Belum Tuntas
12 Hani 60 70 Tuntas
13 Ilham 60 50 Belum Tuntas
14 Yusril 60 70 Tuntas
15 Agist 60 50 Belum Tuntas
16 Malik 60 70 Tuntas
17 Anzumu 60 50 Belum Tuntas
63
18 Mahda 60 80 Tuntas
19 Ana 60 50 Belum Tuntas
20 Okta 60 50 Belum Tuntas
21 Maulana 60 70 Tuntas
22 Erda 60 50 Belum Tuntas
23 Kansa 60 50 Belum Tuntas
24 Rahma 60 75 Tuntas
Jumlah 1.375
Rata-Rata 57,29
Rata- rata kelas = ∑
=
= 57,29
Persentase ketuntasan =
x 100%
=
x 100%
= 41,67 %
Persentase tidak tuntas =
x 100%
64
=
x 100%
= 58,33%
Dari data di atas diperoleh hasil bahwa siswa yang tuntas
KKM yaitu 60 hanya 10 siswa atau sebanyak 41,67%, siswa yang
tidak tuntas yaitu 14 siswa atau sebanyak 58,33%. Dengan nilai
rata-ratayaitu 57,29. Hal ini menunjukkan pelaksanaan
pembelajaran pada pra-siklus belum berjalan maksimal.
b. Refleksi
Berdasarkan penelitian pra-siklus belum adanya hasil yang
memuaskan. Dilihat dari sarana dan prasarana yang belum
memadai dan juga tidak adanya meodel pembelajaran yang
diterapkan guru dalam pembelajaran, sehingga proses belajar
mengajar siswa hanya mendengarkan penjelasan dari gurunya,
dan masih banyak siswa yang kurang memperhatikan guru saat
menjelaskan di depan kelas.
2. Prestasi Belajar Siklus 1
Pada siklus 1 pengumpulan data hasil belajar siswa
menggunakan post-test. Dari instrument tersebut diperoleh data
tentang hasil belajar siswa dalam pembelajaran.
a. Data nilai hasil belajar siswa
Dari post-test yang dilakukan pada siklus 1 menggunakan
model pembelajaran talking stick mata pelajaran IPS materi
65
Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial diperoleh hasil
belajar siswa sebagai berikut :
Tabel 4.2 : Nilai Prestasi Belajar Siswa Siklus I
No Nama L/P KKM Nilai Keterangan
1 Bagas L 60 50 Belum Tuntas
2 Indra L 60 70 Tuntas
3 Sifa L 60 50 Belum Tuntas
4 Silma P 60 80 Tuntas
5 Maela P 60 70 Tuntas
6 Rizqia P 60 80 Tuntas
7 Zumna P 60 50 Belum Tuntas
8 Zahra P 60 80 Tuntas
9 Meimey P 60 60 Tuntas
10 Nikeisha P 60 50 Belum Tuntas
11 Bayu L 60 60 Tuntas
12 Hani L 60 70 Tuntas
13 Ilham L 60 50 Belum Tuntas
66
14 Yusril L 60 70 Tuntas
15 Agist L 60 70 Tuntas
16 Malik L 60 70 Tuntas
17 Anzumu P 60 60 Tuntas
18 Mahda P 60 80 Tuntas
19 Ana P 60 70 Tuntas
20 Okta P 60 70 Tuntas
21 Maulana L 60 70 Tuntas
22 Erda P 60 50 Belum Tuntas
23 Kansa P 60 50 Belum Tuntas
24 Rahma P 60 70 Tuntas
Jumlah 1.550
Rata-Rata 64,58
Rata- rata kelas = ∑
=
= 64,58
Persentase ketuntasan =
x 100%
67
=
x 100%
= 70,83 %
Persentase tidak tuntas =
x 100%
=
x 100%
= 29,17%
Berdasarkan data yang telah diperoleh, dapat diketahui
bahwa hasil post-test dapat disimpulkan siswa yang tuntas
dalam KKM 60 sebanyak 17 siswa atau 70,83% dari
keseluruhan siswa yang berjumlah 24 siswa. Dan yang
belum tuntas sebanyak 7 siswa atau 29,17% dari jumlah
siswa yang ada di kelas MI Bustanul Khairot, nilai rata-rata
kelanya adalah 64,58
b. Refleksi
Dari hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada
siklus I peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran
sebagai berikut :
1) Siswa yang sibuk main sendiri
2) Siswa yang belum memperhatikan penjelasan guru
3) Siswa yang belum paham model pembelajaran talking
stick
Dengan adanya masalah-masalah tersebut, maka peneliti
akan melakukan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki
68
hasil belajar pada siklus I. Aspek yang perlu diperhatikan
untuk perbaikan pada siklus II diantaranya :
1) Memberi penjelasan kepada siswa yang main sendiri
2) Menarik perhatian siswa dengan memberikan motivasi
dalam pembelajaran
3) Menjelaskan model pembelajaran talking stick dengan
jelas
3. Hasil Belajar Siklus II
a. Data Hasil Belajar Siswa
Tabel 4.3 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
No Nama L/P KKM Nilai Keterangan
1 Bagas L 60 60 Tuntas
2 Indra L 60 80 Tuntas
3 Sifa L 60 60 Tuntas
4 Silma P 60 80 Tuntas
5 Maela P 60 80 Tuntas
6 Rizqia P 60 100 Tuntas
7 Zumna P 60 60 Tuntas
8 Zahra P 60 90 Tuntas
69
9 Meimey P 60 80 Tuntas
10 Nikeisha P 60 50 Belum Tuntas
11 Bayu L 60 70 Tuntas
12 Hani L 60 80 Tuntas
13 Ilham L 60 60 Tuntas
14 Yusril L 60 90 Tuntas
15 Agist L 60 80 Tuntas
16 Malik L 60 80 Tuntas
17 Anzumu P 60 80 Tuntas
18 Mahda P 60 100 Tuntas
19 Ana P 60 80 Tuntas
20 Okta P 60 90 Tuntas
21 Maulana L 60 80 Tuntas
22 Erda P 60 60 Tuntas
23 Kansa P 60 50 Belum Tuntas
24 Rahma P 60 90 Tuntas
70
Jumlah 1.830
Rata-rata 76,25
Pembelajaran menggunakan model pembelajaran talking
stick seluruh siswa kelas IV MI Bustanul Khairot, sebanyak
24 siswa, telah tuntas dengan rata-rata kelas sebesar 76,25.
Dan peningkatan ketuntasan prestasi belajar siswa
mencapai 91,66%, tetapi masih ada 2 siswa yang belum
mencapai ketuntasan. Peningkatan prestasi belajar ini
dikarenakan siswa termotivasi guru dalam menyampaikan
materi, sehingga siswa menerima pembelajaran dengan
baik dan guru mampu mempraktekan penggunaan model
pembelajaran talking stick secara optimal dalam proses
pembelajaran.
b. Refleksi
Nilai yang diperoleh pada siklus II meningkat
dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus I masih ada 7
siswa yang belum tuntas, namun pada siklus II ketuntasan
hasil belajar meningkat mencapai 91,66% dan hanya 2
siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan dengan criteria
ketuntasan minimal 60.
Pada siklus II, peneliti berhasil meningkatkan hasil
belajar IPS materi Kenampakan Alam dan Keragaman
71
Sosial menggunakan model pembelajaran talking stick pada
siswa kelas IV MI Bustanul Khairot Klepu, Kecamatan
Pringsurat, Kabupaten Temanggung.
B. Pembahasan
Hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan peneliti
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat dari sebelum
dilaksanakan tindakan. Prestasi belajar siswa tersebut meliputi
hasil perolehan nilai test evaluasi. Hal ini diperoleh setelah
melakukan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
talking stick dengan pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa.
Berikut ini hasil penelitian yang dilakukan sebelum PTK, Siklus I,
Siklus II adalah sebagai berikut:
1. Hasil Sebelum PTK
Sebelum pelaksanaan PTK, hasil pre-test siswa
menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa kurang memuaskan,
sebanyak 14 siswa yang belum mencapai batas KKM sekolah.
KKM MI Bustanul Khairot Klepu untuk mata pelajaran IPS
adalah 60. Siswa yang mencapai KKM sebanyak 10 siswa
dengan persentase 41,67%. Adapun data rekapitulasi nilai
ketuntasan siswa dapat dilihat dalam tabel berikut :
72
Tabel 4.4
Rekapitulasi Ketuntasan Pre-Test
No Skor Nilai Jumlah siswa
1. 40 2
2. 45 1
3. 50 10
4. 55 1
5. 60 2
6. 70 6
7. 75 1
8. 80 1
Total 24
Berdasarkan hasil observasi peneliti, guru jarang menggunakan
model pembelajaran yang bervariasi sehingga pembelajaran
cenderung monoton dengan metode ceramah, diskusi, dan
tanya jawab. Hal ini menjadi salah satu faktor kurangnya
motivasi siswa dalam pembelajaran. Maka dari itu perlu adanya
model pembelajaran yang didesain bervariasi untuk
73
meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga akan
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dalam hal ini
peneliti mencoba melakukan tindakan dalam siklus I dengan
menggunakan meodel pembelajaran talking stick.
2. Hasil Penelitian Sklus I
Rata-rata perolehan nilai belajar siswa adalah 64,58.
Ketuntasan siswa mencapai 70,83% atau 17 siswa tuntas, dan
masih ada 7 siswa yang nilainya dibawah KKM. Adapun
rekapitulasi nilai dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 4.5
Rekapitulasi Siklus I
No Skor Nilai Jumlah Siswa
1. 50 7
2. 60 3
3. 70 10
4. 80 4
Total 24
74
3. Hasil Penelitian Siklus II
Pada siklus II rata-rata nilai hasil belajar siswa adalah 76,25.
Dengan ketuntasan mencapai 91,66%. Pada siklus II ini hasil
belajar siswa meningkat pesat. Adapun rekapitulasi nilai dapat
dilihat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.6
Rekapitulasi Siklus I
No Skor Nilai Jumlah Siswa
1. 50 2
2. 60 2
3. 70 2
4. 80 12
5. 90 2
6. 100 4
Total 24
75
Peningkatan nilai prestasi belajar siswa berlangsung pada pra
siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 4.7
Gabungan Nilai Prestasi Belajar Siswa Antar Siklus
No Nama Pre-test Siklus I Siklus II
1. Bagas 45 50 60
2. Indra 60 70 80
3. Sifa 50 50 60
4. Silma 60 80 80
5. Maela 50 70 80
6. Rizqia 70 80 100
7. Zumna 55 50 60
8. Zahra 70 80 90
9. Meimey 40 60 80
10. Nikeisha 40 50 50
11. Bayu 50 60 70
12. Hani 70 70 80
76
13. Ilham 50 50 60
14. Yusril 70 70 90
15. Agist 50 70 80
16. Malik 70 70 80
17. Anzumu 50 60 80
18. Mahda 80 80 100
19. Ana 50 70 80
20. Okta 50 70 90
21. Maulana 70 70 80
22. Erda 50 50 60
23. Kansa 50 50 50
24. Rahma 75 70 90
Jumlah 1.375 1.550 1.830
Rata-rata 57,29 64,58 76,25
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa perolehan rata-
rata nilai pra siklus I meningkat menjadi 64,58 jika
dibandingkan dengan rata-rata nilai pra siklus yang hanya
77
57,29. Pada siklus II rata-rata kelas meningkat menjadi 76,25.
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa pelaksanaan
PTK dengan menggunakan model pembelajaran talking stick
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Peningkatan
prestasi belajar tersebut meliputi soal-soal pre-test, post-test
sikus I dan post-test siklus II dapat dilihat dalam diagram
sebagai berikut :
Diagram 4.1
Peningkatan Prestasi Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
0
20
40
60
80
100
120
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
78
Adapun peningkatan rata-rata prestasi belajar pada Pra Siklus, Siklus I, dan
Siklus II dapat dilihat dalam diagram sebagai berikut :
Diagram 4.2
Rata-rata Hasil Belajar
Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui nilai rata-rata siswa
kelas IV MI Bustanul Khairot Klepu Kecamatan Pringsurat Kabupaten
Temanggung meningkat. Dari Pra Siklus sebelum menggunakan model
pembelajaran Talking Stick nilai rata-rata siswa 57,29, sedangkan nilai
rata-rata Siklus I adalah 64,58 dan nilai rata-rata Siklus II adalah 76,25.
Hal ini menunjukkan peningkatan hasil belajar dari pra siklus, siklus I dan
Siklus II.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Rata-rata Nilai Hasil Belajar
79
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan di kelas
IV MI Bustanul Khairot Klepu, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten
Temanggung, Tahun Ajaran 2017/2018, dengan Wali Kelas Ibu
Khusniyah,S.Pd.I maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS pada
Materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial dengan menggunakan
Model Pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan prestasi belajar
kelas IV MI Bustanul Khairot Klepu. Prestasi belajar siswa sebelum
tindakan nilai rata-ratanya adalah 57,29 dengan ketuntasan 41,67%
sedangkan Prestasi belajar setelah tindakan pada siklus I nilai rata-ratanya
meningkat menjadi 64,58 dengan ketuntasan 70,83% dan pada siklus II
nilai rata-rata kelas semakin meningkat menjadi 76,25 dengan ketuntasan
91,66% dan hanya 2 siswa yang masih belum mencapai nilai ketuntasan
minimal. Peningkatan terjadi karena adanya semangat yang lebih dan
motivasi pada siswa dalam penggunaan metode talking stick dan siswa
juga lebih aktif dalam proses pembelajaran berlangsung.
B. Saran
Dengan memperhatikan kesimpulan diatas, maka peneliti dapat
menyampaikan saran-saran sebagai berikut :
80
1. Bagi Guru
a. Sebaiknya guru dalam proses pembelajaran menggunakan metode
talking stick untuk meningkatkan prestasi belajar dan keaktifan
siswa dengan siswa dianjurkan untuk dapat menyimpulkan saat
diskusi kelompok
b. Guru perlu memotivasi siswa dalam melaksanakan pembelajaran
agar siswa dapat aktif mengikuti pelajaran
c. Guru sebaiknya lebih kreatif dalam menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan agar siswa tidak bosan
2. Bagi Siswa
a. Siswa sebaiknya termotivasi untuk meningkatkan prestasi
belajarnya dalam mata pelajaran IPS
b. Siswa sebaiknya lebih memperhatikan guru ketika materi
dijelaskan agar paham dalam penggunaan model pembelajaran
talking stick ataupun paham dalam mengerjakan soal.
3. Bagi Sekolah
a. Sebaiknya sekolah dapat memberikan pelatihan guru untuk
menerapkan model pembelajaran talking stick agar guru lebih
kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang berbeda
b. Hendaknya dapat meningkatkan kompetensi guru dalam
menerapkan pembelajarn kooperatif, dengan menyediakan buku-
buku acuan dan mengikutkan dalam kegiatan ilmiah yang
berhubungan dengan penerapan model pembelajaran yang baru.
81
DAFTAR PUSTAKA
Agus Suprijono,2014.Cooperative Learning,Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Baharuddin dan Wahyuni, 2008.Teori Belajar dan
Pembelajaran,Yogyakarta:UNY Press.
Depdiknas. 2004. Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Jakarta:Dirjen Dikti
Depdiknas.
Djamarah,2011.Psikologi Belajar,Jakarta:PT.Rineka Cipta.
Harjati.2008.Prestasi Belajar dan Hasil Belajar.Jakarta:Gramedia.
Hetika,2008.Prestasi Belajar,Yogyakarta:Universitas Negeri Yogyakarta.
Isjoni,Drs.H.2013.Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar
Berkelompok.Bandung:Alfabeta
Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di
Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.
Nasution.1975.Ilmu Pengetahuan IPS.Jakarta.Gramedia.
Rasimin.2012.Pembelajaran IPS,Teori,Aplikasi dan Evaluasi.Salatiga:STAIN
Salatiga Press
Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang:
Universitas Negeri Semarang Press.
Rusman,Dr.2014.Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.
Sukardi.2008.Metodologi Penelitian Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara .
82
Suprijono,Agus.2011.CooperativeLearning,TeoridanAplikasi
PAIKEM.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Susanto,Ahmad.2013.Teori belajar dan Pembelajaran di Sekolah
Dasar.Jakarta:Kencana prenada Media Group
Sriyanti,Lilik.2011.Psikologi Belajar.Salatiga.STAIN Salatiga Press
83
84
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : MI Bustanul Khairot Klepu
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : IV / 1
Materi Pokok : Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial
Waktu : 2x35 Menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku
bangsa di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/kota
dan provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial dan
budaya.
C. Indikator
1.1.1 Mengidentifikasi cirri-ciri dan manfaat kenampakan alam
1.1.2 Menjelaskan keanekaragaman sosial dan budaya di daerahnya
1.1.3 Menunjukkan tempat suku bangsa dan tempat budaya di
daerahnya
D. Tujuan Pembelajaran
85
1.1.3.1 Siswa dapat menjelaskan cirri-ciri dan manfaat kenampakan
alam
1.1.3.2 Siswa dapat menjelaskan keragaman sosial dan budaya di
daerahnya
1.1.3.3 Siswa dapat menunjukkan tempat suku bangsa dan tempat
budaya di daerahnya
E. Materi
1. Kenampakan Alam
Kenampakan alam adalah sifat atau keadaan tampak, keadaan
dapat dilihat. Alam adalah segala yang ada di sekitar kita, semua
yang ada di atas bumi, lingkungan sekitar, dan sebagainya. Dengan
demikian, kenampakan alam adalah segala sesuatu di alam atau
segala sesuatu di atas bumi yang menampakkan diri atau
menunjukkan diri kepada kita.
Ciri kenampakan alam :
a. Bentuknya asli sebagai hasil proses alam
b. Bentuknya hampir sama di setiap daerah atau wilayah
c. Berbentuk lingkungan alam
Pada dasarnya kenampakan alam di bagi menjadi 2 bagian, yaitu :
a. Kenampakan alam wilayah daratan
Wilayah daratan adalah bagian dari permukaan bumi yang
tidak digenangi air dan berbentuk padat. Kenampakan alam
yang termasuk wilayah daratan adalah sebagai berikut :
86
1) Dataran rendah
Dataran rendah adalah wilayah datar yang memiliki
ketinggian 0-200 m di atas permukaan laut. Dataran rendah
banyak dimanfaatkan untuk pemukiman, industry dan
pertanian.
2) Dataran tinggi
Dataran tinggi plato adalah wilayah daratan luas yang
terletak pada ketinggian di atas 400 meter dari permukaan
air laut. Contoh dataran tinggi di Indonesia sebagai berikut.
NO Nama Daratan Provinsi
1 Dataran tinggi dieng Jawa tengah
2 Dataran tinggi alas Aceh
3 Dataran tinggi bone Sulawesi selatan
4 Dataran tinggi karo Sumatera utara
5 Dataran tinggi bingkoku Sulawesi tenggara
3) Gunung
Gunung dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu sebagai berikut :
a) Gunung berapi
Gunung berapi merupakan gunung yang masih aktif
dan sewaktu-waktu dapat meletus. Gunung berapi
menghasilkan barang-barang tambang. Seperti, batu,
pasir, belerang dan sumber air panas.
Contoh gunung berapi :
87
No Nama gunung berapi Provinsi
1 Gunung merapi Jawa tengah
2 Gunung tangkuban perau Jawa barat
3 Gunung agung Bali
4 Gunung batur Bali
5 Gunung kerinci Nusa tenggara barat
b) Gunung tidak berapi
Gunung tidak berapi merupakan gunung yang
sudah tidak aktif lagi, sering disebut gunung mati
bisa dimanfaatkan untuk kegiatan perkebunan,
kehutanan, suaka margasatwa atau tempat rekreasi.
No Gunung tdk berapi Provinsi
1 Gunung muria Jawa tengah
2 Gunung tambora NTB
3 Gunung melawan Papua
4) Pegunungan
Pegunungan adalah rangkaian gunung yang sambung
menyambung satu sama lain.
5) Tanjung
88
Tanjung atau ujung merupakan daratan yang menjorok
ke laut. Tanjung yang luas disebut semenanjung.Tanjung
banyak dimanfaatkan untuk membangun pelabuhan.
6) Pantai
Pantai adalah wilayah perbatasan antara daratan dan laut
7) Delta
Delta adalah daratan yang berada di tengah sungai.
Biasanya di muara sungai merupakan pertemuan antara air
sungai dan air laut.
b. Kenampakan alam wilayah perairan
1) Sungai
Sungai adalah aliran air yang panjang berasal dari mata
air dan bermuara atau berakhir di laut.
2) Danau
Danau merupakan genangan air yang luas yang
dikelilingi daratan. Danau sering digunakan untuk rekreasi
dan olah raga.
3) Laut
Laut merupakan perairan yang luas dengan cirri airnya asin
4) Selat
Selat adalah laut sempit di antara dua pulau. Selat
buatan disebut terusan atau kanal.
5) Teluk
89
Teluk merupakan laut yang menjorok ke daratan. Teluk
banyak dimanfaatkan untuk pelabuhan dan tempat wisata.
6) Rawa
Rawa merupakan daerah yang digenangi air dengan
tanahnya berlumpur.
2. Keragaman Sosial dan Budaya
Jika kita amati ternyata kenampakan alam berpengaruh
terhadap pekerjaan masyarakat, kenampakan alam juga
berpengaruh terhadap bentuk sosial dan budaya yang lain di
antaranya adalah sebagai berikut :
1) Adat istiadat
Adat istiadat merupakan tradisi atau kebiasaan yang
dilakukan masyarakat secara turun-temurun. Adat istiadat
sangat dipengaruhi keadaan alam di mana manusia tinggal.
Masyarakat pedesaan masih memegang erat adat istiadat
seperti hidup bergotong royong, selametan dan membuat sesaji.
2) Rumah
Manusia dalam membuata rumah dipengaruhi oleh kondisi
alam. Baik dari hal bentuknya maupun bahan pembuatannya.
Bahkan tempat membangun dan arah pintu rumah juga
dipengaruhi kondisi alam. Di daerah pantai masyarakatnya
membuat rumah panggung agar tidak terkena air laut. Di
90
tempat yang banyak binatang buas juga dibangun rumah
panggung.
Beberapa nama rumah adat sebagai berikut :
No Nama Rumah Adat Provinsi
1 Tongkonan Sulawesi Selatan
2 Gadang Sumatera Barat
3 Joglo Jawa Tengah
4 Honai Papua
5 Betang Kalimantan Tangah
3) Alat Transportasi
Kondisi alam juga berpengaruh pada alat transportasi yang
digunakan. Daerah-daerah yang belum dibangun jalan raya
sulit dijangkau dengan kendaraan. Di daerah yang berbukit-
bukit masyarakatnya masih menggunakan kuda sebagai alat
transportasi. Seperti didaerah gunung bromo, Jawa Timur. Di
Kalimantan yang masih penuh dengan hutan lebat, namun
banyak sungai, transportasi utama merea adalah transportasi
air.
4) Makanan
Di Indonesia sebagian besar penduduknya makan nasi
sebagai makanan pokok. Di beberapa tempat seperti di papua
91
makanan pokok mereka adalah sagu. Sedangkan di Madura
makanan pokok mereka adalah jagung. Baik makanan pokok
maupun yang lainnya tak lepas dari potensi alam yang ada di
setiap daerah. Di daerah-daerah pantai misalnya, ikan laut
merupakan menu utama.
5) Kesenian
Kesenian merupakan hasil olahan pokok pikiran, perasaan
yang digabungkan dengan apa yang dilihat manusia di alam.
Tak jarang kesenian merupakan bentuk rasa takjub manusia
pada keindahan alam ciptaan Tuhan. Bentuk kesenian tersebut
berupa tarian, lagu, lukisan, ataupun tulisan.
No Nama Kesenian Provinsi
1 Tari Saman dan Lagu Bungong Jeumpa Aceh
2 Tari Maengket dan Lagu O Ina Nikeke Sulawesi
3 Tari Sampari dan Lagu Apuse Papua
4 Seni Patung Bali
5 Seni Membatik Jawa Tengah
F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Observasi
4. Penugasan
92
G. Media, Alat, dan Sumber Belajar
1. Media : Gambar
2. Alat : Papan tulis, kapur, spidol, buku tulis, bolpoin,
penggaris
3. Sumber : Buku IPS terpadu untuk SD/MI kelas 4 karya tim
Bina Karya Guru, penerbit Erlangga tahun 2012
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan awal (10 menit)
a. Guru membuka pelajaran dengan salam dan do’a
b. Guru menanyakan kabar siswa
c. Apresepsi
1) Guru bertanya kepada siswa siapa yang pernah
mengetahui perilaku dilingkungan tempat tinggalnya
yang tidak baik ?
2) Guru bertanya perilaku yang tidak disukai siswa ?
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti (55 menit)
a. Eksplorasi (15 menit)
1) Guru menjelaskan definisi dan contoh-contoh kenampakan
alam
93
2) Guru bertanya kepada siswa apa saja kenampakan alam
yang ada di daerah lingkungan tempat tinggal
3) Siswa menjawab pertanyaan dari guru
4) Guru bertanya bagaimana cara kita menanggapi dengan
adanya kenampakan alam
b. Elaborasi (35 menit)
1) Guru menjelaskan bentuk-bentuk kenampakan alam beserta
contohnya
2) Guru mengajak siswa untuk melakukan observasi di
lingkungan sekitar sekolah dalam bentuk kelompok
3) Guru menyampaikan permasalahan kepada siswa
bagaimana kita menanggapi adanya kenampakan alam ?
4) Guru menjelaskan tujuan dilaksanakan model pembelajaran
talking stick
5) Guru mendampingi siswa untuk membuat rumusan masalah
6) Guru menjelaskan aturan dan langkah-langkahnya dalam
melakukan model pembelajaran talking stick
a) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok
b) Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas
kelompok
c) Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi tugas
sehingga kalompok mendapat tugas satu materi/ tugas
yang berbeda dari kelompok lain
94
d) Masing-masing kelompok membahas materi yang
sudah ada sacara kooperatif berisi penemuan
e) Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua
menyampaikan hasil pembahasan kelompok
f) Guru menunjuk siswa menggunakan tongkat untuk
menjawab pertanyaan darinya
g) Setelah pertanyaan dapat dijawab oleh siswa, guru
menunjuk siswa lagi secara bergantian untuk menjawab
pertanyaan
h) Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus
memberi kesimpulan
7) Hasil pelaksanaan pembelajaran
8) Kesimpulan
95
96
Nama :
No. Absen :
Soal Evaluasi
Kerjakan soal berikut dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c,
atau d !
1. Bentangan alam yang menghampar dengan beragam bentuk di permukaan
bumi disebut ….
a. Keragaman budaya
b. Ketampakan cahaya
c. Kenampakan alam
d. Keragaman flora dan fauna
2. Kenampakan alam yang termasuk wilayah daratan adalah ….
a. Pegunungan
b. Laut
c. Danau
d. Sungai
3. Bagian dari bentang alam berupa perairan laut yang menjorok kea rah daratan
disebut ….
a. Teluk
b. Tanjung
c. Pantai
d. Danau
4. Dataran tinggi dieng berada di daerah …..
a. Jawa tengah
b. Jawa barat
c. Jawa timur
d. Papua
5. Dataran rendah adalah wilayah datar yang memiliki ketinggian antara ….
a. 600 – 1.000 m
b. 500 – 700 m
c. 200 – 600 m
97
d. 0 – 200 m
6. Daerah pegunungan kebanyakan berhawa ….
a. Panas
b. Gerah
c. Dingin
d. Hangat
7. Berikut ini yang termasuk keragaman sosial dan budaya adalah ….
a. Rawa
b. Sabana
c. Pekerjaan
d. Delta
8. Jenis pekerjaan penduduk di sekitar pantai adalah ….
a. Pedagang
b. Nelayan
c. Petani
d. Pegawai
9. Jika curah hujan turun dengan lebat maka dapat mengakibatkan ….
a. Banjir
b. Gempa bumi
c. Gunung meletus
d. Angin topan
10. Ciri masyarakat pedesaan adalah ….
a. Mata pencahariannya berdagang
b. Kepadatan penduduk sangat padat
c. Penduduknya heterogen
d. Masih menjunjung tinggi adat istiadat
98
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Gunung tangkuban perahu terdapat di daerah ……
2. Laut yang menjorok ke daratan disebut ….
3. Bentuk rumah adat jawa tengah adalah …..
4. Jenis mata pencaharian penduduk pedesaan adalah ….
5. Lagu apuse merupakan lagu daerah yang berasal dari …..
Kunci Jawaban
Pilihan ganda
1. C
2. A
3. A
4. A
5. D
6. C
7. C
8. B
9. A
10. D
Isian singkat
1. Jawa barat
2. Teluk
3. Joglo
4. Petani
5. Papua
99
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS 1
NamaSekolah : MI BustanulKhairotKlepu
Guru : Khusniyah.S.Pd.I
Mata Pelajaran : IPS
MateriPokok : KenampakanAlamdanKeragamanSosial
Kelas/Semester: IV/I
Petunjuk : Skordiisidenganmemberitandacek(√)sesuaidengankinerja guru
saat proses pembelajaranberlangsung
N
o
Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan Guru MembukaPelajaran
1. Memeriksakesiapansiswa
√
2. Memberikanmotivasiawal
√
3. Memberikanapresiasi (kaitannyadenganmateri)
√
4. Menyampaikantujuanpembelajaran
√
5. Memberikanacuanbahanpelajaran yang akandipelajari
√
Sikap Guru Dalam Proses Pembelajaran
6. Kejelasanartikulasisuara
√
7. Kemampuanmengendalikankelas
√
8. Antusiasmedalampenampilan
√
9. Menarikperhatiansiswadalam proses
pembelajaranmenggunakan model pembelajarantalking
stick
√
10
.
Memberikanperhatian yang samaantarkelompok
√
PenguasaanMateriPelajaran
11
.
Bahanbelajardisajikansesuaidenganlangkah-langkah yang
direncanakandalam RPP
√
12 Kejelasandalammenjelaskanmateri ajar
100
. √
13
.
Kejelasandalammemberikancontohdarimateri ajar
√
KegiatanBelajarMengajar
14
.
Penyajianmateri ajar sesuaidengantujuandanindikator yang
telahditetapkan
√
15
.
Mendemonstrasikanlangkah-
langkahkegiatanbelajarmelalui model pembelajarantalking
stick
√
16
.
Memfasilitasisiswaselamakegiatanbelajarmelaluibukupake
t
√
17
.
Ketepatandalampenggunaanalokasiwaktu yang disediakan
√
EvaluasiPembelajaran
18
.
Penilaianrelevandengantujuan yang telahditetapkan
√
19
.
Penilaian yang diberikandengan RPP
√
Penutup
20
.
Melakukanrefleksidanmembuatrangkumanbersamapeserta
didik
√
21
.
Memberikanarahantindaklanjut (nasehat, motivasi, tugas)
√
22
.
Mengadakantesformatif
√
Jumlah
3
3
2
2
Total 55
Kategori Baik
Keterangan :
A. Skor 4 : Nilai 67 – 88 (Sangatbaik)
B. Skor 3 : Nilai 45 – 66 (Baik)
C. Skor 2 : Nilai 23 – 44 (Sedang)
D. Skor 1 : Nilai 1 – 22 (Kurang)
101
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS II
NamaSekolah : MI BustanulKhairotKlepu
Guru : Khusniyah.S.Pd.I
Mata Pelajaran : IPS
MateriPokok : KenampakanAlamdanKeragamanSosial
Kelas/Semester: IV/I
Petunjuk : Skor diisi dengan memberi tanda cek (√) sesuai dengan kinerja
guru saat proses pembelajaran berlangsung
N
o
Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan Guru MembukaPelajaran
1. Memeriksakesiapansiswa
√
2. Memberikanmotivasiawal
√
3. Memberikanapresiasi (kaitannyadenganmateri)
√
4. Menyampaikantujuanpembelajaran
√
5. Memberikanacuanbahanpelajaran yang akandipelajari
√
Sikap Guru Dalam Proses Pembelajaran
6. Kejelasanartikulasisuara
√
7. Kemampuanmengendalikankelas
√
8. Antusiasmedalampenampilan
√
9. Menarikperhatiansiswadalam proses
pembelajaranmenggunakan model pembelajarantalking
stick
√
10
.
Memberikanperhatian yang samaantarkelompok
√
PenguasaanMateriPelajaran
11
.
Bahanbelajardisajikansesuaidenganlangkah-langkah yang
direncanakandalam RPP
√
12 Kejelasandalammenjelaskanmateri ajar
102
. √
13
.
Kejelasandalammemberikancontohdarimateri ajar
√
KegiatanBelajarMengajar
14
.
Penyajianmateri ajar sesuaidengantujuandanindikator yang
telahditetapkan
√
15
.
Mendemonstrasikanlangkah-
langkahkegiatanbelajarmelalui model pembelajarantalking
stick
√
16
.
Memfasilitasisiswaselamakegiatanbelajarmelaluibukupaket
√
17
.
Ketepatandalampenggunaanalokasiwaktu yang disediakan
√
EvaluasiPembelajaran
18
.
Penilaianrelevandengantujuan yang telahditetapkan
√
19
.
Penilaian yang diberikandengan RPP
√
Penutup
20
.
Melakukanrefleksidanmembuatrangkumanbersamapeserta
didik
√
21
.
Memberikanarahantindaklanjut (nasehat, motivasi, tugas)
√
22
.
Mengadakantesformatif
√
Jumlah 4
8
3
0
Total 78
Kategori SangatBaik
Keterangan :
E. Skor 4 : Nilai 67 – 88 (Sangatbaik)
F. Skor 3 : Nilai 45 – 66 (Baik)
G. Skor 2 : Nilai 23 – 44 (Sedang)
H. Skor 1 : Nilai 1 – 22 (Kurang)
103
Lembar Observasi Siswa Siklus I
NamaSekolah : MI Bustanul KhairotKlepu
Guru : Khusniyah.S.Pd.I
Mata Pelajaran : IPS
MateriPokok : Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial
Kelas/Semester: IV/I
Petunjuk : Skor diisi dengan memberi tanda cek (√) sesuai dengan kinerja
guru saat proses pembelajaran berlangsung
No Aspek yang diamati Nilai
A B C D
1. Siswa menjawab salam dengan semangat √
2. Merespon apresiasi dari guru √
3. Mengetahui tujuan pembelajaran √
4. Siswa memperhatikan penjelasan guru √
5. Siswa memahami petunjuk guru tentang langkah-
langkah pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan modelTalking Stick
√
6. Semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran √
7. Keaktifansiswadalamdiskusikelompok √
8. Keberaniansiswadalammenunjukkanjawabanhasild
iskusi
√
9. Keberaniansiswabertanyapada guru tentanghal-hal
yang belumdiketahui
√
104
10. Siswamengerjakansoalevaluasi √
11. Menyimpulkantentangmateripembelajaran √
12. Terciptanyasuasana yang
kondusifketikapelajaranberlangsung
√
Jumlah 15 14
Total 29
Kategori Baik
Keterangan :
Skor 4 : Nilai 37 – 48 (Sangatbaik)
Skor 3 : Nilai 25 – 36 (Baik)
Skor 2 : Nilai 13 – 24 (Sedang)
Skor 1 : Nilai 1 – 12 (Kurang)
105
LembarObservasiSiswaSiklus II
NamaSekolah : MI BustanulKhairotKlepu
Guru : Khusniyah.S.Pd.I
Mata Pelajaran : IPS
MateriPokok : KenampakanAlamdanKeragamanSosial
Kelas/Semester: IV/I
Petunjuk : Skordiisidenganmemberitandacek (√)sesuaidengankinerja guru
saat proses pembelajaranberlangsung
No Aspek yang diamati Nilai
A B C D
1. Siswamenjawabsalamdengansemangat √
2. Meresponapresiasidari guru √
3. Mengetahuitujuanpembelajaran √
4. Siswamemperhatikanpenjelasan guru √
5. Siswamemahamipetunjuk guru tentanglangkah-
langkahpelaksanaanpembelajarandenganmenggun
akanmetodeTalking Stick
√
6. Semangatsiswadalammengikutipembelajaran √
7. Keaktifansiswadalamdiskusikelompok √
8. Keberaniansiswadalammenunjukkanjawabanhasild
iskusi
√
9. Keberaniansiswabertanyapada guru tentanghal-hal
yang belumdiketahui
√
106
10. Siswamengerjakansoalevaluasi √
11. Menyimpulkantentangmateripembelajaran √
12. Terciptanyasuasana yang
kondusifketikapelajaranberlangsung
√
Jumlah 32 12
Total 44
Kategori SangatBaik
Keterangan :
Skor 4 : Nilai 37 – 48 (Sangatbaik)
Skor 3 : Nilai 25 – 36 (Baik)
Skor 2 : Nilai 13 – 24 (Sedang)
Skor 1 : Nilai 1 – 12 (Kurang)
107
108
109
110
111
112
113
114
115
Gambar penelitian pada siklus I
Gambar 1. Siswa memahami materi dengan membaca buku
Gambar 2. Siswa berkelompok agar mudah untuk memahami materi
116
Gambar 3. Guru menunjuk siswa dengan tongkat untuk menjawab
pertanyaan
Gambar 4. Siswa mulai mengerjakan soal evaluasi
Gambar penelitian siklus II
117
Gambar 5. Guru menerangkan materi dengan menggunakan tongkat
Gambar 6. Guru menunjuk siswa untuk maju kedepan dan menerangkan
materi kepada teman-temannya
118
Gambar 7. Siswa bersama kelompoknya maju kedepan dan menjawab
pertanyaan dari gurunya
Gambar 8. Siswa menunjuk temannya untuk bergiliran menjawab
pertanyaan dari gurunya
119
Gambar 9. Siswa mulai mengerjakan soal evaluasi
Gambar 10. Siswa bersama-sama memberikan kesimpulan tentang materi
yang telah dipelajarinya
120
121
Recommended