EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
JASA PURNA JUAL ALAT BERAT
Studi Kasus di PT. Satrindo Mitra Utama
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Florentina Hartini
NIM: 132114065
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
JASA PURNA JUAL ALAT BERAT
Studi Kasus di PT. Satrindo Mitra Utama
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Florentina Hartini
NIM: 132114065
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Manusia dikaruniai hati untuk mengolah rasa agar sadar akan kemampuan diri
sendiri dan selalu menjaga perasaan orang lain dengan tidak menyombongkan diri
-Dagadu Jogja-
Kupersembahkan untuk:
Bapakku Harry Suharto, dan Ibuku Yohana Susanti
Ketiga Kakakku leonita Hartanti, Aditia Hartanto, dan Ario Harsanto
Kekasih hatiku Hugo Masel
Serta teman teman Syantikara angkatan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus atas segala karunia
yang diberikan hingga saat ini, terutama kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini, dimana penulisan ini bertujuan sebagai syarat untuk
mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Program Studi Akuntansi, Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma, dengan harapan akan penambahan gelar
sarjana ekonomi ini dapat menjadikan diri yang lebih baik dan bermanfaat untuk
masa yang akan dihadapi selanjutnya, maka dari itu saya berterima kasih atas
segala dukungan yang banyak diberikan kepada diri saya dalam proses
pembuatan, hingga skripsi ini jadi secara utuh kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M. Sc., Ph.D Selaku Rektor Universitas
Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk mengalami
proses belajar yang menarik kepada penulis.
2. Drs, YP. Supardiyono, M.Si., Akt selaku Kaprodi Akuntansi yang
membantu ketika mengurus segala surat untuk dilakukannya penelitian
hingga menjadi skripsi ini.
3. Drs. FA. Joko Siswanto, M.M., Akt selaku Dosen Pembimbing I yang
telah membimbing dan membantu selama proses pembuatan skripsi ini
dari awal hingga selesai.
4. Harry Suharto, Bapak saya selaku Manajer Service yang telah memberikan
izin untuk melakukan penelitian di PT. Satrindo Mitra Utama mengenai
Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Jasa Purna Jual Alat Berat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. Yohana Susanti, Ibu saya yang selalu memberikan dukungan dalam setiap
pengerjaan skripsi
6. Ketiga kakak saya yang juga memantu dalam mengarahkan atau
memberri masukan selama proses pembuatan skripsi.
7. Hugo Masel, Kekasih saya yang selalu memberi semangat untuk
mengerjakan skripsi ini hingga selesai.
8. Teman teman Syantikara angkatan 13 yang juga selalu memberikan
semangat
9. Amelia Christy, Sahabat saya yang juga selalu memberikan semangat
dalam pengerjaan skripsi.
10. Semua karyawan Service yang berperan dan membantu selama proses
penelitian pada service department.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………..………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………...………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………..…………………. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………..………………….. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS…..……………… v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS……….………....vi
KATA PENGANTAR…………………..………………………………………vii
DAFTAR ISI…………………………..………………………………………... ix
DAFTAR TABEL………………..………………………………………………xi
DAFTAR GAMBAR……………….………………………………………….. xii
ABSTRAK………...………………………………………………………...… xiii
ABSTRACT……...…………………………………………………………..…xiv
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………1
A. Latar Belakang…………………………………………………………..1
B. Batasan Masalah…...……………………………………………………3
C. Rumusan Masalah…...…………………………………………………..3
D. Tujuan Penelitian…...…………………………………………………...3
E. Manfaat Penelitian…...………………………………………………….3
F. Sistematika Penulisan...…………………………………………………5
BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………….............7
A. Sistem Informasi Akuntansi.…………………………………………….7
B. Manfaat dan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi……………………..13
C. Siklus Pendapatan………………………………………………...........14
D. Teknik Dokumentasi…………………………………………………...16
E. Jasa Purna Jual…………………………………………………………19
F. Pengendalian Internal………………………………………………….20
G. Pengendalian Internal COSO………………………………………….21
BAB III MEODOLOGI PENELITIAN…….…………………………………...25
A. Jenis Penelitian………………………………………………………...25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
B. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………………....25
C. Obyak dan Subyek…………………………………………………….25
D. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………….26
E. Teknik Analisis Data…………………………………………………..27
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN…………………………...….28
A. Sejarah Perusahaan……………………………………………………..28
B. Perusahaan Distributor…………………………………………………28
C. Lokasi…………………………………………………………………..31
D. Tujuan, Visi, dan Misi Perusahaan……………………………………..31
E. Struktur Organisasi……………………………………………………..32
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN………………...………………….. 36
A. Aktivitas Jasa Purna Jual…………………………………………..........36
B. Sistem Informasi Akuntansi Jasa Purna Jual di Service department……46
C. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Jasa Purna Jual di
Service department………………………………………………………60
D. Hasil Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Jasa Purna Jual di
Service department ……………………………………………………...73
BAB VI PENUTUP……………….……………………………………………..76
A. Kesimpulan……………………………………………………………..76
B. Keterbatasan Penelitian………………………………………………...76
C. Saran……………………………………………………………………76
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………...79
LAMPIRAN…………………………………………………………..........81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Simbol Diagram Arus Data……………………………………… 17
Gambar 2 Simbol Bagan Alir Secara Umum……………………………….. 17
Gambar 3 Simbol Diagram Proses Bisnis……………………………………18
Gambar 4 Struktur Organisasi PT. Satrindo Mitra Utama………………….. 32
Gambar 5 Proses Perbaikan Alat Berat Dalam Masa Garansi……………… 52
Gambar 6 Proses Perbaikan Alat Berat Diluar Masa Garansi……………… 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Keterangan Proses Perbaikan Alat Berat dalam Masa Garani……… 53
Tabel 2 Keterangan Proses Perbaikan Alat Berat diluar Masa Garansi……... 58
Tabel 3 Komponen Sistem Informasi Akuntansi……………………………. 60
Tabel 4 Prosedur Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai……………. 63
Tabel 5 Fungsi Terkait Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai…........ 66
Tabel 6 Perbandingan Teori Pengendalian Internal COSO dengan Hasil
Temuan Penelitian…………………………………………………… 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRAK
EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
JASA PURNA JUAL ALAT BERAT
Studi Kasus di PT. Satrindo Mitra Utama
Florentina Hartini
NIM: 132114065
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
Peneltian ini dilakukan untuk mengetahui dan menilai sistem informasi
akuntansi yang diterapkan service department dalam melakukan perbaikan alat
berat sesuai dengan teori pendukungnya. Jenis Penelitian merupakan studi kasus
di PT. Satrindo Mitra Utama.
Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara, observasi,
dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu: (1) Mendeskripsikan
sistem informasi akuntansi yang dilakukan oleh perusahaan terkait prosedur
pelayanan perbaikan alat berat dalam aktivitas jasa purna jual. (2) Melakukan
perbandingan antara hasil temuan penelitian yang ada di perusahaan dengan teori
terkait sistem informasi akuntansi jasa purna jual alat berat. (3) Membuat
kesimpulan antara hasil penelitian dan teori pendukung terkait sistem informasi
akuntansi terhadap aktivitas jasa purna jual.
Berdasarkan hasil evaluasi sistem informasi akuntansi jasa purna jual yang
diterapkan pada service department dalam menangani perbaikan alat berat
sebagian besar telah diterapkan sesuai teori pendukungnya, tetapi ada yang belum
sesuai dengan teori yaitu pengendalian internal belum dapat mengatasi adanya
ancaman risiko fraud yang dapat terjadi dalam penerimaan kas antara pelanggan
dan technician.
.
Kata kunci: fraud, informasi, penerimaan kas, purna jual, sistem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRACT
EVALUATION OF ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM OF
HEAVY EQUIPMENT AFTER SALES SERVICE
Case Study in PT. Satrindo Mitra Utama
Florentina Hartini
NIM: 132114065
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2018
The aim of this research were to know and evaluate wether accounting
information system that applied in service department for processing machine
repairment suited with supporting theory. The type of research was case study at
PT. Satrindo Mitra Utama.
Data collecting techniques used through interview, observation, and
documentation. Data analysis techniques used in this research were: (1)
Describing about accounting information system which is conducted by the
company that related to procedure machine repairment in after sales service
activities. (2) Comparing the research of finding in the company with accounting
information system theory related after sales service. (3) Make conclusions about
the result of comparison between the research finding with accounting
information system theory.
Based on evaluation result about accounting information system of after sales
service that applied in service department to handle machine repairment mostly
have been applied according to the theory, but some part of evaluation result
hasn’t been suited to the theory yet, that was from internal control, there was as
fraud risk that could happen in cash receipts from customer to technician.
Key words: after sales, cash receipt, fraud, information, system.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan berorientasi laba yaitu perusahaan yang memfokuskan
untuk mendapatkan keuntungan sebanyak mungkin dari aktivitas bisnis yang
dilakukan oleh perusahaan. Aktivitas bisnis yang dilakukan oleh perusahaan
sebagai sumber pendapatan adalah aktivitas penjualan dan jasa. Aktivitas
penjualan dan jasa ini menjadi penting untuk diperhatikan karena menjadi
sumber pendapatan yang diterima berupa arus uang yang masuk ke dalam
perusahaan setelah transaksi penjualan dan jasa selesai dilakukan antara pihak
perusahaan dengan pelanggan. Dalam mengelola aktivitas penjualan dan jasa,
karyawan perusahaan akan dibantu dengan adanya sistem informasi akuntansi
yang memiliki empat manfaat menurut Gregorius Chandra (2015:4) yaitu: 1)
mendukung kegiatan rutin, 2) mendukung keputusan, 3) perencanaan dan
pengendalian, 4)menerapkan pengendalian internal.
Sistem informasi akuntansi yang diterapkan dalam perusahaam
memiliki lima siklus penting berkaitan terhadap aktivitas akuntansi yaitu
siklus pendapatan, siklus pembelian, siklus produksi, siklus penggajian dan
siklus pelaporan keuangan. Berdasarkan kelima jenis siklus yang ada pada
sistem informasi akuntansi terhadap aktivitas penjualan dan jasa adalah siklus
pendapatan karena kegiatan utama yang dilakukan oleh perusahaan sebagai
sumber pendapatan. Adanya sistem informasi akuntansi jasa purna jual
bertujuan untuk membantu karyawan dalam memproses aktivitas setelah
terjadinya penjualan suatu barang, dimana aktivitas jasa purna jual dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
setelah terjadinya penjualan atau jasa yaitu berupa penginputan data pelanggan
yang melakukan pembelian alat berat atau menerima layanan jasa, melakukan
pengiriman barang (delivery service) dari perusahaan ke lokasi pengiriman
barang, memberikan garansi terhadap barang yang dijual kepada pelanggan,
memberikan maintenance terhadap barang yang telah dibeli oleh pelanggan,
memberikan jasa perbaikan alat berat yang telah dibeli dalam penelitian ini
sebagai jaminan jika alat berat terjadi kerusakan dan memberikan materi dan
pelatihan karyawan yang terlibat dalam jasa perbaikan alat berat, serta
melakukan penagihan pembayaran kepada pelanggan atas perbaikan dan
penjualan yang telah dilakukan.
Jasa perbaikan alat berat merupakan bagian dari aktivitas jasa purna
jual yang diberikan perusahaan setelah adanya aktivitas penjualan dan
merupakan sumber pendapatan yang sama bagi perusahaan, maka jasa
perbaikan alat berat ini termasuk dalam siklus pendapatan. Jasa perbaikan alat
berat ini diberikan berdasarkan masa garansi alat berat yang telah terjual
kepada pelanggan. Sistem informasi akuntansi yang diterapkan diharapkan
dapat membantu karyawan dalam menangani dan memproses permintaan jasa
perbaikan alat berat beserta dokumen yang terkait dalam transaksi. Dalam
penerapan sistem informasi akuntansi yang digunakan perusahaan untuk
menangani aktivitas penjualan dan jasa purna jual belum tentu memiliki hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
yang maksimal yang sesuai dengan rencana perusahaan, sehingga perlu untuk
dilakukan pengamatan dan evaluasi terhadap sistem informasi akuntansi jasa
purna jual.
B. Batasan Masalah
Batasan masalah terhadap penulisan skripsi mengenai sistem informasi
akuntansi jasa purna jual ini memfokuskan kepada aktivitas perbaikan alat
berat yang dilakukan oleh service department sebagai pendapatan sampingan
perusahaan dan sebagai salah satu aktivitas jasa purna jual.
C. Rumusan Masalah
Apakah sistem informasi akuntansi yang diterapkan service department dalam
menangani perbaikan alat berat telah diterapkan dan sesuai dengan teori
pendukungnya?
D. Tujuan Penelitian
Peneltian ini dilakukan untuk mengetahui apakah penerapan sistem informasi
akuntansi pada service department dalam menangani perbaikan alat berat
sesuai dengan teori pendukungnya.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang dilakukan ditujukan kepada tiga subjek yaitu:
1. Perpustakaan Universitas
Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi penulisan skripsi bagi
prodi akuntansi mengenai evaluasi sistem informasi akuntansi jasa purna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
jual alat berat, sehingga bisa membantu bagi mahasiswa prodi akuntansi
lainnya yang sedang melakukan penulisan skripsi.
2. PT. Satrindo Mitra Utama
Penelitian yang dilakukan di PT. Satrindo Mitra Utama ini diharapkan
dapat membantu evaluasi terhadap sistem informasi akuntansi yang
diterapkan pada aktivitas jasa purna jual yang dilakukan khususnya
aktivitas perbaikan alat berat oleh service department yang berperan
sebagai pendapatan sampingan perusahaan. Selain itu agar perusahaan
melihat kembali pengendalian internal yang dilakukan atas sistem
informasi akuntansi dalam aktivitas jasa purna jual tersebut terutama untuk
mengidentifikasi risiko masalah yang dapat terjadi dan menghambat
jalannya aktivitas perusahaan.
3. Peneliti
Penelitian ini dilakukan agar peneliti mendapatkan wawasan yang lebih
banyak mengenai sistem informasi akuntansi dengan aktivitas jasa purna
jual yang terjadi setelah adanya aktivitas penjualan. Penulisan skripsi ini
dilakukan agar pembacanya mengetahui keuntungan adanya aktivitas jasa
purna jual adalah sebagai jaminan penjualan barang kepada pelanggan,
sehingga diharapkan dengan adanya jaminan ini aktivitas penjualan
semakin meningkat. Selain itu kebanyakan referensi penulisan skripsi
lebih banyak membicarakan mengenai penjualannya saja, oleh karena itu
peneliti memilih memfokuskan pada jasa purna jual untuk menambah
wawasan bagi pembacanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
F. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini penelitian menguraikan mengenai latar belakang penulisan
skripsi, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat
penelitian.
Bab II Landasan Teori
Dalam bab ini penelitian memaparkan teori teori yang berhungan dengan
sistem informasi akuntansi jasa purna jual secara mendasar mengenai
pengertian pengertian dan juga teori yang akan digunakan ntuk pembanding
antara hasil penelitian dan komponen yang berkaitan di dalamnya.
Bab III Metodologi Penelitian
Pada bab ini memaparkan mengenai metode yang digunakan dalam penulisan
skripsi, mulai dari desain penelitian, waktu penelitian, objek dan subjek
penelitian, jenis data yang digunakan, jenis data yang digunakan, serta teknik
analisis data yang digunakan untuk pembahasan hasil penelitian dan teori
pendukungnya.
Bab IV Gambaran Umum Perusahaan
Dalam bab ini memaparkan mengenai sejarah singkat perusahaan yang
dijadikan tempat penelitian, lokasi penelitian, tujuan, serta visi dan misi
perusahaan, selain itu juga mengenai struktur organisasi yang dimiliki
perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Bab V Analisis Data dan Pembahassan
Pada bab ini peneliti memaparkan hasil yang didapatkan ketika dilakukannya
penelitian di lokasi penelitian mengenai aktivitas jasa purna jual dan juga
sistem informasi akuntansi yang telah berjalan untuk mengelola aktivitas jasa
purna jual, selain itu melakukan pembandingan antara hasil penelitian yang
ditemukan dengan teori pendukungnya.
Bab VI Penutup
Pada bab ini peneliti membuat kesimpulan atas hasil yang didapatkan dari
dilakukannya penilaian sistem informasi akuntansi jasa purna jual yang telah
berjalan yang dibandingkan dengan teori pendukungnya, selain itu membuat
keterbatasan penelitian dan juga saran yang dapat diberikan terhadap
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem menurut Wing Wahyu Winarno (2006: 1.3) merupakan
sekumpulan komponen yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Sistem berfungsi untuk mengolah input menjadi suatu output,
dengan data yang didapatkan dari aktivitas bisnis akan diolah menjadi
informasi. Informasi menurut Wing Wahyu Winarno (2006:1.6) merupakan
data yang sudah diolah dan relevan untuk membuat suatu keputusan.
Akuntansi menurut Wing Wahyu Winarno (2006:1.8) adalah proses mencatat
dan mengolah data transaksi, serta menyajikan informasi kepada pihak yang
berkepentingan. Pengertian sistem informasi akuntansi menurut Wing Wahyu
Winarno (2006:1.9) adalah sekumpulan perangkat sistem yang fungsinya
untuk mencatat data transaksi, mengolah data dan menyajikan informasi
akuntansi kepada pihak yang membutuhkan baik internal maupaun eksternal.
Menurut Wing Wahyu Winarno (2006:1.15) Sistem informasi akuntansi
merupakan bagian klasifikasi dari sistem informasi perusahaan, karena selain
sistem informasi akuntansi juga terdapat sistem informasi manajemen dan
juga sistem informasi produksi yang saling berhubungan dalam kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan. Sistem informasi akuntansi diklasifikasi atas
empat subsistem yaitu, sistem informasi anggaran, sistem informasi
penggajian, sistem informasi pembelian dan juga sistem informasi penjualan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Menurut Gregorius Chandra (2015: 2-3) hubungan antara sistem
informasi akuntansi dan sistem informasi manajemen tidak dapat terlepas satu
sama lain, karena sistem informasi manajemen membantu dalam hal merekam,
menyimpan dan memutakhirkan data sehingga dapat menyediakan informasi
yang relevan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu dapat dikatakan
bahwa sistem informasi akuntansi merupakan bagian dari sistem informasi
manajemen yang berkaitan dengan proses bisnis berupa siklus akuntansi,
sedangkan siklus akuntansi sendiri terdiri dari:
1. Siklus Pembelian
2. Siklus Produksi
3. Siklus Pendapatan
4. Siklus Penggajian
5. Siklus Pelaporan Keuangan
Oleh karena itu jika siklus akuntansi tersebut dihubungkan dengan judul
penulisan skripsi mengenai sistem informasi akuntansi jasa purna jual, maka
perbaikan alat berat yang dilakukan perusahaan sebagai bentuk aktivitas jasa
purna jual termasuk ke dalam siklus pendapatan, karena siklus pendapatan
menurut Gregorius Chandra (2015:3) merupakan proses untuk menyediakan
barang atau jasa kepada pelanggan dan proses penerimaan kas. Menurut Wing
Wahyu Winarno (2006:1.17) dengan adanya sistem informasi akuntansi
memiliki pengaruh tersendiri bagi perusahaan yaitu:
1. Pekerjaan administrasi dapat dikerjakan lebih cepat dan lebih akurat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Pembagian tugas dan tanggungjawab karyawan dapat disatukan jika
perusahaan telah menerapkan sistem komputerisasi, sehingga pengawasan
dapat dilakukan melalui program komputer. Struktur organisasi yang
menerapkan sistem informasi manual bersifat hierarkis, dimana banyak
tingkatan divisi dan karyawannya, sedangkan sistem informasi
komputerisasi karyawan dapat mengerjakan beberapa fungsi sekaligus.
3. Pada perusahaan manual, data disimpan dalam dokumen fisik dan perlu
disimpan oleh masing masing bagian yang menangani, sedangkan
perusahaan komputerisasi data disimpan terpusat pada basis data sehingga
tidak perlu banyak tempat penyimpanan.
4. Pelaporan dalam sistem manual lebih lambat dan kurang akurat,
sedangkan dalam sistem komputerisasi laporan dihasilkan lebih cepat,
bervariasi, akurat dan dapat diakses dimana saja.
Menurut Wing Wahyu Winarno (2006: 2.3) sistem informasi akuntansi
memiliki komponen komponen yang terkait yaitu:
1. Basis data, baik basis data eksternal ataupun internal
Menurut Wing Wahyu Winarno (2006:2.5) bahwa Basis data biasanya
digunakan untuk tempat menyimpan data yang diperlukan oleh
perusahaan, contohnya data customer yang tersimpan pada software.
2. Perangkat keras komputer dan berbagai perangkat pendukungnya, contoh
komputer, laptop, netbook.
3. Perangkat lunak komputer, berfungsi untuk menjalankan komputer ke
perangkat pendukungnya, contohnya windows, linux dan Mac OS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
4. Jaringan komunikasi, untuk menghantarkan data dan informasi dari satu
tempat ke tempat lain, contohnya jaringan sederhana, jaringanberbentuk
bintang, jaringan berbentuk cincin, jaringan berbentuk garis lurus dan
jaringan gabungan.
5. Dokumen dan Laporan, media untuk mencatat data atau menyajikan
laporan,
6. Prosedur, kumpulan langkah langkah untuk menangani suatu peristiwa
7. Pengendalian, untuk menjamin agar setiap komponen sistem berfungsi
dengan baik.
Sistem informasi akuntansi diterapkan untuk membantu manajemen
perusahaan dalam menjalankan fungsi fungsi yang terkait di dalamnya, berikut
ini fungsi yang terkait sistem informasi akuntansi menurut Mulyadi
(2010:426) yaitu:
1. Fungsi Penjualan
Untuk menerima permintaan suatu barang atau pelayanan jasa dari
pelanggan, memproses dokumen dan faktur yang terkait penjualan atau
jasa dan mengarah pada transaksi pembayaran yang dilakukan pelanggan.
2. Fungsi Kas
Untuk menerima arus uang yang masuk ke perusahaan dari pembayaran
yang dilakukan pelanggan, dan harus dicatat oleh bagian akuntansi dan
keuangan dalam jurnal penerimaan kas sebagai pendapatan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3. Fungsi Gudang
Untuk menerima alat berat yang datang dari prinsipal ke perusahaan,
selain itu untuk mempersiapkan persediaan alat berat yang akan
dikirimkan kepada pelanggan.
4. Fungsi Pengiriman
Untuk mengirimkan alat berat yang telah dibeli, dan disiapkan oleh bagian
gudang kepada pelanggan.
5. Fungsi Pencatatan
Menurut Lilis Setiawati(2011:89) fungsi pencatatan untuk menyiapkan
dokumen sebagai bukti transaksi yang dilakukan dengan pelanggan, dan
mencatat konfirmasi penerimaan kas yang dibayarkan pada jurnal.
6. Fungsi Akuntansi
Untuk mencatat transaksi yang dilakukan baik penjualan ataupun jasa,
serta membuat laporan keuangan atas aktivitas akuntansi yang dilakukan.
Sistem informasi akuntansi memerlukan prosedur yang jelas dalam
menjalankan aktivitas penjualan ataupun jasa. Berikut ini merupakan prosedur
yang terkait pada sistem informasi akuntansi menurut Mulayadi (2010:469)
yaitu:
1. Prosedur Order Penjualan
Fungsi penjualan memproses permintaan penjualan dan jasa yang masuk
ke perusahaan, kemudian membuat faktur dan dokumen yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
terkait aktivitas penjualan atau jasa. Membuat dokumen penagihan
pembayaran kepada pelanggan atas penjualan dan jasa yang dilakukan.
2. Prosedur Penerimaan Kas
Fungsi penerimaan kas melakukan penerimaan terhadap arus uang yang
masuk ke perusahaan dari pelanggan atas pembayaran atas transaksi
penjualan dan jasa yang dilakukan.
3. Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai
Fungsi akuntansi melakukan pencatatan atas penerimaan kas yang
dilakukan sebagai bukti transaksi penjualan dan jasa yang dilakukan dalam
jurnal penerimaan kas.
4. Prosedur Penyetoran Kas ke Bank
Sebagai bentuk pengendalian internal atas setiap arus uang yang masuk
seperti penerimaan kas ke perusahaan dan perlu untuk menyetorkan
penerimaa kas tersebut ke bank agar penyimpanan lebih aman.
5. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas
Fungsi kas dilakukan untuk mencatat penerimaan kas yang masuk melalui
butki setor atau transfer bank atas aktivitas penjualan ataupun jasa.
6. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan
Fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga pokok penjualan membuat
memorial sebagai sumber untuk mencatat harga pokok penjualan.
7. Sistem Penerimaan Kas dari Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai
Prosedur dimana pelanggan akan melakukan pembelian secara langsung
ke lokasi perusahaan, untuk memilih alat berat yang sesuai dan melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
pembayaran langsung di perusahaan secara tunai, ataupun mengunakan
credit card.
B. Manfaat dan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi pada dasarnya diterapkan untuk
memproses sebuah data menjadi informasi akuntansi terutama berkaitan
dengan aktivitas jasa purna jual yang dilakukan oleh perusahaan, maka berikut
ini merupakan manfaat yang diterima oleh perusahaan terkait sistem informasi
akuntansi menurut Gregorius Chandra (2015:4):
1. Mendukung kegiatan rutin, misalnya seperti aktivitas perusahaan berupa
permintaan pelanggan, pengiriman barang atau jasa, penagihan dan
pembayaran yang dilakukan pelanggan.
2. Mendukung keputusan, misalnya menghasilkan informasi yang relevan
terhadap keputusan perusahaan yang menunjang strategi perusahaan.
3. Perencanaan dan pengendalian, misalnya menentukan anggaran
perusahaan dan pengendalian terhadap pemakaian anggaran tersebut dapat
sesuai atau bahkan melebihi anggaran yang ditetapkan.
4. Menerapkan pengendalian internal, misalnya dengan menerapkan
password terhadap sistem informasi akuntansi untuk membatasi entry data
dan akses atas laporan yang tidak relevan.
Selain itu sistem informasi akuntansi yang diterapkan pada perusahaan
biasanya memiliki tujuan, berikut ini merupakan tujuan dari sistem informasi
akuntansi menurut Lilis Setiawati (2011:5):
1. Untuk mengamankan kekayaan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2. Menghasilkan beragam informasi untuk mengambil keputusan.
3. Menghasilkan informasi untuk pihak eksternal,
4. Menghasilkan informasi untuk penilaian kinerja karyawan
5. Menyediakan data masa lalu untuk kepentingan audit
6. Menghasilkan informasi untuk penyususnan dan evaluasi anggaran
perusahaan
7. Menghasilkan informasi yang diperlukan dalam perencanaan dan
pengendalian.
C. Siklus Pendapatan
Siklus menurut Wing Wahyu Winarno (2006:4.3) merupakan
kumpulan prosedur yang saling berkaitan dan berurutan, sedangkan prosedur
adalah serangkaian kegiatan yang saling berurutan untuk menangani suatu
peristiwa. Menurut Romney(2014:413) siklus pendapatan merupakan
serangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan informasi terkait secara
terus menerus dengan menyediakan barang dan jasa kepada pelanggan dan
menerima kas pembayaran atas penjualan yang dilakukan. Menurut Romney
(2014:414) siklus pendapatan memiliki empat aktivitas dasar yaitu:
1. Entry pesanan penjualan
Menurut Romney (2014: 420) data pesanan pelanggan akan dicatat dalam
dokumen pesanan pelanggan, yang akan diproses menjadi dokumen sales
order, pengendalian yang biasanya dilakukan adalah mengenai atribut
yang terdapat pada dokumen tersebut lengkap atau tidak, seperti nomor
barang, nomor urut dokumen, kuantitas, harga, dan otorisasi manajer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2. Pengiriman
Sebelum melalui proses pengiriman dilakukan biasanya perusahaan akan
melakukan pengecekan terhadap ketersediaan barang yang akan
dikirimkan kepada pelanggan, pengecekan juga dilakukan dengan
menyesuaikan dokumen pengiriman barang yaitu tipe barang, nomor
barang dan jumlah barang yang akan dikirimkan, sehingga ketika barang
sudah tersedia dan sesuai dokumen pengiriman barang perusahaan akan
melakukan pengepakan barang untuk dilakukan pengiriman barang kepada
pelanggan.
3. Penagihan
Penagihan biasanya dilakukan ketika telah selesainya pengiriman barang
dalam aktivitas penjualan ataupun ketika pelayanan perbaikan alat berat
telah diberikan, maka perusahaan akan melakukan penagihan terhadap
pelanggan untuk segera melakukan pembayaran.
4. Penerimaan kas
Kas akan diterima oleh perusahaan ketika pelanggan telah menyelesaikan
pembayaran atas penjualan yang dilakukan ataupun pelayanan jasa, hal ini
berhubungan dengan pengakuan pendapatan atas aktivitas yang dilakukan
dan biasanya pengakuan pendapatan pada pelayanan jasa dilakukan setelah
pemberian jasa selesai dilakukan.
Siklus pendapatan menurut Wing Wahyu Winarno (2006:15.3) biasanya
digunakan untuk menjual barang jadi kepada pelanggannya. Kegiatan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dilakukan dalam penjualan dengan melakukan pembelian barang dari
produsen kemudian menjualnya kembali kepada pelanggan untuk
mendapatkan laba. Untuk aktivitas jasa purna jual yaitu berupa pencatatan
informasi pelanggan yang melakukan transaksi dengan perusahaan, pelayanan
pengiriman barang dan juga perbaikan suatu barang ketika terjadinya
penjualan, serta penagihan pelanggan atas pembelian dan pelayanan perbaikan
yang diberikan. Aktivitas jasa purna jual berupa pelayanan perbaikan alat
berat bertujuan untuk memenuhi kepuasan pelanggan yang telah melakukan
pembelian alat berat dari perusahaan dan sebagai pendapatan sampingan
perusahaan selain aktivitas penjualan.
D. Teknik Dokumentasi
Dokumentasi menurut Romney (2014:59) untuk menjelaskan cara
sistem yang dijalankan perusahaan, dalam hal ini meliputi orang yang terlibat,
aktivitas apa yang dilakukan, waktu dan tempat dilakukannya aktivitas,
mengapa dilakukannya aktivitas, bagaimana entry data, pengolahan data,
penyimpanan data informasi yang dihasilkan serta pengendalian yang
dilakukan. Berikut ini merupakan alat alat dokumentasi menurut Romney:
1. Diagram arus data, merupakan grafis sumber data, proses tranformasi,
penyimpanan data dan tujuan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Simbol Nama Penjelasan
Sumber dan tujuan data
Orang dan organisasi yang mengirim data ke dan
menerima data dari sistem yang diwakili oleh
kotak persegi.
Pengendalian Internal
Pengendalian internal diberi nomor dan dijelaskan
dalam tabel pendamping.
Arus data
Arus data ke dalam atau ke luar proses disajikan
oleh garis lengkung atau lurus dengan panah.
Proses proses
transformasi
Proses yang mentransfrmasikan data dari input ke
output diwakili oleh lingkaran.
Penyimpanan data penyimpanan data diwakilioleh dua garis horizontal
Gambar 1 Simbol Diagram Arus Data, Sumber Romney (2014: figur 3-1)
2. Bagan alir dibedakan atas tiga jenis yaitu:
2. 1 Bagan Alir dokumen, menunjukan arus dokumen dan informasi antar
departemen
2. 2 Bagan alir sistem, menunjukan input yang diproses menjadi output.
2. 3 Bagan alir program, menunjukan urutan operasi komputer dalam
menjalankan program.
Simbol Nama Penjelasan
Simbol
Penyimpanan
File dokumen
kertas
File dokumen kertas, huruf mengindikasikan file
urutan pemesanan, N= secara numerik, A= secara
alfabet, D= berdasarkan tanggal.
Jurnal buku
besarbuku besar berbasis kertas
DatabaseData yang disimpan secara elektronik dalam
database
Pita magnetisData yang disimpan dalam pita magnetis, yaitu
media penyimpanan backup yang populer
Gambar 2 Simbol Bagan Alir Secara Umum, Sumber Romney (2014:
figur3-8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Simbol arus dan
lain lain
Arus dokumenMengarahkan arus pemrosesan atau dokumen, arus
normal ke bawah dan ke kanan
Hubungan
komunikasi
Transmisi data dari satu lokasi geografis ke lokasi
lainnya via garis komunikasi
Konektor dalam
halaman
Menghubungkan arus pemrosesan pada halaman
yang sama, pengguna menghindari garis yang
melintasi halaman
TerminalAwal, akhir, atau titik interupsi dalam proses, juga
digunakan untuk mengindikasikan pihak luar
Keputusan Langkah pembuat keputusan
Konektor luar
dalamEntri dari, atau keluar ke halaman lain
Catatan
tambahan
Penambahan komentar deskriptif atau catatan
penjelasan sebagai klarifikasi
Lanjutan Gambar 2 Simbol Bagan Alir Secara Umum
3. Diagram Proses Bisnis, mendeskripsikan grafis dari proses bisnis yang
digunakan perusahaan.
Simbol Nama Penjelasan
MulaiPermulaan proses diawali oleh lingkaran
kecil
AkhirAkhir proses dipresentasikan oleh
lingkaran kecil bergaris tebal
Aktivitas dalam
proses
Aktivitas dalam proses diwakili oleh
lpersegi yang sisinya tumpul.
Keputusan
Keputusan yang dibuat selama proses
diwakili oleh sebuah wajik. Penjelasan
keputusan diletakan di dalam simbol
ArusArus data atau informasi yang ditunjukan
oleh panah
Informasi Anotasi
Informasi yang membanu menjelaskan
proses bisnis yang dimasukan ke dalam
DPB dan, jika dibutuhkan, panah yang
tebal digambar dari penjelasan simbol
Gambar 3 Simbol Diagram Proses Bisnis, Sumber Romney (2014: figur3-
12)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
E. Jasa Purna Jual
Jasa Purna Jual merupakan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan
kepada pelanggan setelah dilakukannya proses transaksi jual beli. Dalam hal
ini dari pihak perusahaan melakukan aktivitas penjualan suatu produk kepada
pelanggan, kemudian pelanggan mendapatkan pelayanan jasa purna jual.
Tujuan dari adanya jasa purna jual adalah untuk memberikan kepuasan kepada
pelanggan, kemudian dapat menjaga hubungan baik antara perusahaan dengan
pelanggan, sehingga dengan adanya jasa purna jual dapat menciptakan
loyalitas pelanggan. Contoh aktivitas yang dilakukan terkait jasa purna jual
meliputi: mencatat identitas pelanggan, mengantarkan barang yang dibeli oleh
pelanggan, melakukan packing terhadap barang yang dibeli, melakukan
pengiriman alat berat dari perusahaan sampai ke lokasi pelanggan,
mengadakan penagihan atas penjualan barang, menanggapi serta memberikan
solusi ketika terdapat komplain dari pelanggan terkait barang yang pernah
dibeli, menanyakan kondisi produk yang telah dibeli kepada pelanggan, serta
memberikan garansi terhadap produk yang dibeli oleh sehingga pelanggan
bisa mendapatkan pelayanan perbaikan ketika terjadi kerusakan alat berat
yang pernah dibeli dengan menyesuaikan masa garansi yang diberikan.
Berikut ini merupakan unsur unsur yang terdapat pada layanan jasa purna jual:
1. Garansi yang diberlakukan terhadap barang yang terjual kepada
pelanggan.
2. Penyedia asesoris atau spare part untuk memenuhi perbaikan atau untuk
meng-upgrade barang yang telah dibeli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
3. Pelayanan pemeliharaan dan perbaikan yang diberikan oleh perusahaaan
ketika pelanggan melakukan komplain terhadap barang yang mengalami
kerusakan, agar mendapatkan perawatan yang sesuai dan berdasarkan
masa garansinya.
4. Fasilitas dan perlengkapan.
F. Pengendalian Internal
Pengendalian internal dilakukan untuk mengatasi ancaman yang dapat
terjadi terhadap sistem informasi akuntansi serta mempengaruhi aktivitas yang
dilakukan perusahaan. Berikut ini merupakan bentuk ancaman yang dapat
dialami oleh perusahaan:
1. Risiko dari perbuatan yang disengaja, seperti sabotase, menghilangkan
dokumen dan data perusahaan, merusak fasilitas perangkat keras, serta
menginput data yang salah.
2. Risiko dari karyawan yang tidak teliti ketika melakukan input data
sehingga menimbulkan kesalahan dalam penginputan data.
3. Risiko bencana alam yang tidak dapat diprediksi, seperti banjir, gempa
bumi, dan kebakaran.
4. Risiko karena tidak berfungsi, komputer terkena virus, jaringan
bermasalah, hardisk komputer yang rusak, serta aliran listrik terputus.
Ancaman terjadinya risiko di dalam perusahaan harus segera ditangani oleh
karena itu perlu adanya pengendalian internal dan juga pengawasan baik
terhadap sistem dan aktivitas perusahaan. Menurut Lilis Setiawati (2011:82)
pengendalian internal adalah semua rencana perusahaan, metode dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
pengukuran yang dipilih pada kegiatan usaha untuk mengamankan kekayaan,
mengecek keakuratan dan keandalan data akuntansi usaha tersebut, hal ini
dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan
mendukung dipatuhinya kebijakan manajerial. Selain itu juga dengan adanya
pengendalian internal dapat digunakan untuk menghadapi banyak ancaman
yang menghambat tercapainya tujuan perusahaan, terutama terhadap sistem
informasi akuntansinya. Tujuan pengendalian internal menurut Wing Wahyu
Winarno (2006:11.6) yaitu:
1. Melindungi kekayaan perusahaan.
2. Meningkatkan keakuratan informasi yang dihasilkan oleh sistem
informasi.
3. Meningkatkan efisiensi kinerja perusahaan, yaitu perbandingan antara
besarnya pengorbanan yang dilakukan dengan hasil yang diperoleh.
4. Meningkatkan kepatuhan terhadap kebijakan manajemen.
G. Pengendalian Internal COSO
COSO menurut Lilis Setiawati (2011:82-83) merupakan sekelompok
swasta yang terdiri dari American Accounting Associations, The AICPA, The
Institute of Internal Aauditors, The Institute of Management Accountants dan
The Financial Executif Institute. COSO merupakan proses yang
diimplementasikan oleh dewan direksi, manajemen dan seluruh karyawan
dengan tujuan untuk memberi jaminan atas tercapainya tujuan pengendalian
yaitu:
1. Efektivitas dan efesiensi operasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2. Reliabilitas pelaporan keuangan
3. Kesesuaian dengan aturan dan regulasi yang ada
Lima komponen pengendalian COSO menurut Lilis Setiawati (2011:83-84):
1. Lingkungan Pengendalian menurut Frederick L. Jones (2009: 134)
mengacu pada faktor umum yang menetapkan sifat organisasi dan
memengaruhi kesadaran karyawan terhadap pengendalian. Berikut ini
merupakan faktor faktor pada lingkungan pengendalian:
a. Filosofi manajemen dan gaya operasi
b. Komitmen integritas dan nilai etika
c. Komitmen terhadap kompetensi
d. Komite audit dari dewan direksi
e. Struktur organisasi
f. Metode penetapan otoritas dan tanggungjawab
g. Kebijakan praktik sumber daya manusia
2. Penaksiran Risiko menurut Frederick L. Jones (2009:134) merupakan
analisis risiko yang mengganggu pencapaian sasaran pengendalian
internal. Berikut merupakan faktor faktor penaksiran risiko:
a. menaksir risiko atas setiap ancaman yang mungkin dihadapi
b. memilih pengendalian untuk mengatasi risiko tersebut
3. Aktivitas Pengendalian menurut Frederick L. Jones (2009:134) Kebijakan
dan prosedur yang dikembangkan oleh organisasi untuk menghadapi
risiko. Dalam aktivitas pengendalian juga dibagi menjadi empat:
a. Penelaah kinerja, yaitu aktivitas yang mencakup analisis kinerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b. Pemisahan tugas, yaitu pembebanan tugas dan tanggungjawab
berdasarkan departemen yang berbeda.
c. Pengendalian aplikasi, yaitu penerapan pada aplikasi sistem
informasi akuntansi.
d. Pengendalian umum, yaitu pengendalian yang berkaitan dengan
banyak aplikasi dan proses pengembangan dan pemeliharaan perangkat
lunak.
Berikut ini merupakan faktor faktor yang ada pada aktivitas pengendalian:
a. desain dokumen yang bernomor urut tercetak
b. pemisahan tugas
c. otorisasi yang memadai
d. mengamankan kekayaan dan catatan
e. mencipkatan pengecekan independen atas pekerjaan karyawan lain
4. Informasi dan Komunikasi menurut Frederick L. Jones (2009:134) sistem
informasi perusahaan merupakan kumpulan prosedur dan record yang
dibuat untuk memulai, mencatat, memproses dan melaporkan kejadian
pada entitas. Berikut ini merupakan faktor faktor informasi dan
komunikasi:
a. identifikasi dan pencatatan transaksi yang valid
b. klasifikasi transaksi
c. mencatat transaksi sesuai nilai moneter yang tepat
d. mencatat pada periode yang tepat
e. penyajian laporan keuangan secara tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
5. Pengawasan menurut Frederick L. Jones (2009: 134) Manajemen harus
mengawasi pengendalian internal untuk memastikan pengendalian
organisasi berfungsi dengan baik. Berikut ini merupakan faktor faktor
pengawasan:
a. supervisi yang efektif
b. akuntansi pertanggungjawaban
c. pengauditan internal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan peneliti merupakan studi kasus dan
bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian studi kasus ini memiliki karakteristik
masalah yang berkaitan dengan kondisi yang terjadi terhadap subyek dan
obyek peneltian, dimana subyek dan obyek penelitian ini menyangkut atas
sistem informasi akuntansi yang diterapkan pada aktivitas jasa purna jual.
Penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif ini digunakan ketika melakukan
analisis dan pembahasan terhadap hasil temuan di dalam suatu penelitian.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian di kantor pusat PT. Satrindo Mitra Utama di JL. Sunter
Agung Podomoro Blok N2 No9-10 Sunter Jakarta Utara 14350 DKI
Jakarta, Indonesia
2. Waktu dilakukannya penelitian dari bulan Juli sampai Agustus 2017.
C. Obyek dan Subyek Penelitian
1. Subyek penelitian dilakukan melalui service manager, dan juga karyawan
service yang terlibat langsung di dalam aktivitas jasa purna jual.
2. Obyek penelitian dilakukan oleh perusahaan terhadap aktivitas jasa purna
jual secara umum, prosedur yang dilakukan terhadap aktivitas jasa purna
jual, serta dokumen yang mendukung aktivitas jasa purna jual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung kepada narasumber
sebagai subyek penelitian di PT. Satrindo Mitra Utama, dimana pertanyaan
penelitian mengenai gambaran umum perusahaan dari awal mula berdiri,
struktur organisasi, aktivitas utama yang menjadi fokus utama pendapatan
perusahaan, aktivitas jasa purna jual yang diberikan, serta prosedur
perbaikan alat berat yang dilakukan sebagai aktivitas jasa purna jual.
2. Observasi
Aktivitas yang dilakukan dengan mengamati secara langsung proses jasa
purna jual yang diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan, aktivitas ini
dilakukan ketika hasil penelitian tidak dapat diperoleh melalui wawancara
saja, oleh karena itu dengan melakukan observasi peneliti melakukan
pengamatan langsung terhadap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan.
3. Dokumentasi
Merupakan catatan atau bukti transaksi yang diperoleh dari lokasi
penelitianan terkait pemberian jasa purna jual khususnya perbaikan alat
berat. Dokumentasi ini digunakan sebagai data yang akan diproses
menjadi informasi akuntansi berupa laporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah yaitu:
1. Mendeskripsikan sistem informasi akuntansi yang dilakukan oleh
perusahaan untuk menangani perbaikan alat berat dalam aktivitas jasa
purna jual
2. Melakukan perbandingan antara hasil temuan penelitian yang ada di
perusahaan berupa praktik dengan teori terkait sistem informasi akuntansi
jasa purna jual alat berat.
3. Membuat kesimpulan atas hasil evaluasi sistem informasi akuntansi jasa
purna jual terhadap teori pembandingnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
PT Satrindo Mitra Utama didirikan pada tahun 2001 sebagai
distributor traktor pertanian roda empat di seluruh wilayah indonesia termasuk
berbagai mesin petanian dari beberapa komoditi. Setelah lebih dari empat
tahun bergerak dalam bidang mesin pertanian PT. Satrindo Mitra Utama telah
menunjukan kemampuannya dan memberikan kontribusi dalam
pengembangan mekanisasi di bidang pertanian, perkebunan dan kehutanan.
Dalam perkembangannya PT Sarindo Mitra Utama banyak mengalami
kemajuan dan dipercaya untuk menjadi agen beberapa produk implemen yang
berhubungan dengan bidang pertanian, perkebunan maupun kehutanan,
contohnya seperti BALDAN, JYMPA, JACTO, FAE, KMT, JUMIL,
HENNIPMAN dan BISON.
B. Perusahaan Distributor
PT. Satrindo Mitra Utama merupakan private company yang bergerak
dalam bidang keagenan atau distributor dengan fokus menjualkan alat berat
prinsipal sebanyak-banyaknya. Perusahaan distributor ini merupakan
prusahaan dengan orientasi laba. Menurut Frans M Royan (2017: 11)
distributor merupakan perusahaan yang berperan sebagai perantara antara
prinsipal kepada konsumennya, contohnya prusahaan manufaktur yang
menyediakan pergudangan untuk produk dagang yang sering dibeli baik dalam
jumlah sedikit ataupun banyak oleh perusahaan manufaktur. Aktivitas dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
perusahaan distributor secara umum adalah membeli produk dari produsen
atau prinsipal, menyimpan produk, menjual produk, bahkan untuk PT Satrindo
Mitra Utama memiliki aktivitas jasa purna jual seperti memberikan garansi
terhadap alat berat yang terjual kepada pelanggan, melakukan pengiriman
barang kepada pelanggan, melakukan pencatatan dan penginputan data
pelanggan atas pembelian alat berat yang dilakukan, memberikan layanan
perbaikan alat berat serta penagihan kepada pelanggan atas pembelian dan
perbaikan alat berat yang dilakukan. Tujuan dari adanya pemberian jasa purna
jual ini adalah untuk memuaskan pelanggan yang telah melakukan pembelian
alat berat melalui PT. Satrindo Mitra Utama, selain itu juga untuk
meningkatkan loyalitas pelanggan untuk kembali melakukan pembelian alat
berat, sehingga perusahaan dapat dipercaya pelanggan untuk
bertanggungjawab atas alat berat yang dijual oleh perusahaan. Manfaat dari
adanya perbaikan alat berat adalah agar pelanggan tidak memiliki biaya
pengeluaran yang terlalu besar untuk membeli kembali alat berat yang baru
dengan harga yang tinggi. Alat berat seperti traktor itu merupakan alat berat
yang cukup riskan dalam hal pemakaian, sehingga ketika masih akan
digunakan oleh pelanggan dalam aktivitasnya dapat diatasi dengan jaminan
perawatan atau perbaikan yang diberikan oleh PT. Satrindo Mitra Utama.
Menurut Frans M Royan (2017: 6) distributor itu sendiri diklasifikasi
atas empat jenis distributor, yaitu:
1. Distributor Murni dimana perusahaan ini biasanya berupa PT, CV, UD,
dan dari awal memiliki latar belakang yang sama yaitu sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
distributor, dimana berkerja sama dengan prinsipal dan memasarkan
produk prinsipal saja.
2. Distributor Trader merupakan pedagang besar yang memiliki latar
belakang sebagai trader, pendirian usaha bisa berbentuk PT, UD, ataupun
CV, tugasnya berperan sebagai trader tapi juga memasarkan produk ke
supplier yang bekerja sama dengan prinsipal untuk memasarkan produk.
3. Distributor Nasional merupakan distributor yang dibangun oleh
perorangan atau beberapa orang, dimana memiliki jaringan yang sangat
luas berupa cabang yang ada di seluruh indonesia dengan manajemen yang
standar, dalam hal ini distributor nasional memiliki kekuatan yang lebih
baik dari produsen.
4. Distributor Lokal merupakan distributor daerah yang dimiliki oleh
perorangan dimana memiliki beberapa partner yang bekerja sama sebagai
prinsipal, distributor ini dikategorikan sebagai trader ataupun murni.
Selain itu distributor ini memiliki jaringan yang luasa dalam suatu wilayah
pemasaran tertentu.
Dari keempat distributor diatas dapat diketahui bahwa PT Satrindo Mitra
Utama merupakan perusahaan distributor murni, yaitu dimana dari awal
perusahaan ini berdiri, perusahaan ini telah aktif di bidang keagenan atau
distributor, dimana PT Satrindo Mira Utama bekerja sama dengan beberapa
prinsipal, dan berusaha untuk menjual produk prinsipal sebanyak mungkin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
C. Lokasi
PT. Satrindo Mitra Utama merupakan perusahaan private company
yang berjalan dalam bidang keagenan alat berat untuk bidang pertanian,
perkebunan, dan kehutanan dimana lokasi pusatnya ada di Jl. Sunter Agung
Podomoro Blok N2 No 9-10 Sunter Jakarta Utara 14350 DKI Jakarta,
sedangkan cabangnya ada di Samarinda, Surabaya sedangkan kota Propinsi
lain diwakili oleh dealer-nya, yang merupakan bagian dari perusahaan
keluarga.
D. Tujuan, Visi, Misi Perusahaan
1. Tujuan Perusahaan
PT Satrindo Mitra Utama memiliki tujuan perusahaan yaitu menjadikan
perusahaan sebagai agen traktor pertanian yang kuat dan menjadi agen
yang paling baik secara nasional dan internasional.
2. Visi Perusahaan
Visi PT. Satrindo Mitra utama yaitu maju bersama dengan mitra usaha
dalam mengembangkan dunia usaha perkebunan, pertanian, dan
kehutanan, sehingga menghasilkan produk handal untuk memenuhi
kebutuhan di dalam maupun luar negeri.
3. Misi Perusahaan
Misi yang ada pada PT Satrindo Mitra Utama adalah dengan memberikan
dukungan secara berkesinambungan dan pelayanan kepada mitra usaha
agar memperoleh hasil yang optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
E. Struktur Organisasi
PT. Satrindo Mitra Utama ini memiliki sumber daya manusia yang
berperan penting dalam berjalannya aktivitas perusahaan yang disusun dalam
struktur organisasi. Adanya struktur organisasi ini berfungsi bagi manajemen
perusahaan untuk mengatur dan mengendalikan jalannya aktivitas perusahaan.
Setiap masing masing karyawan divisi yang terdapat di dalam struktur
organisasi tersebut memiliki fungsi dan tugasnya masing masing pada
perusahaan. Berikut ini merupakan gambaran struktur organisasi di PT.
Satrindo Mitra Utama:
Gambar 4 Struktur Organisasi PT. Satrindo Mitra Utama (Sumber: PT. Satrindo Mitra Utama)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Berikut ini merupakan fungsi pihak manajemen tingkat atas yang berperan
pada perusahaan:
1. Director Operation pihak yang bertanggungjawab atas semua
kegiatan yang dilakukan perusahaan, dimana tugasnya adalah
merencanakan, membuat strategi, serta mengawasi keseluruhan
operasional.
2. General Manager merupakan manajer yang memiliki tanggungjawab
terhadap semua kegiatan yang dilakukan pada masing-masing departemen
apakah berjalan sesuai harapkan atau tidak.
3. Finance and Accounting Manager berperan untuk bertanggungjawab
terhadap setiap arus uang yang terjadi di dalam perusahaan baik itu dari
aktivitas sales departmen, service department, dan spare part department
yang terkadang saling berhubungan dalam menjalankan aktivitas
perusahaan, sehingga finance and accounting manager dapat melakukan
pengawasan dan pengendalian terhadap arus uang yang terjadi atas
aktivitas utama perusahaan sebagai sumber pendapatan.
4. Sales and Marketing Manager berperan untuk bertanggungjawab terhadap
karyawan yang menangani bagian pemasaran dan penjualan. Karyawan
yang ada pada pada sales departmen ini akan memproses permintaan alat
berat yang datang dari pelanggan sebagai pembelian dan menjadi fokus
sebagai sumber pendapatan perusahaan, yaitu sebagai otorisator atas
dokumen yang mendukung berlangsungnya aktivitas penjualan unit
barang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
5. Part Manager merupakan manajer yang bertanggungjawab terhadap
karyawan karyawan yang menangani spare part, persediaan, pembelian,
serta menjadi otorisator atas aktivitas ketika departemen
6. Service ataupun departemen penjualan dengan departemen spare part.
7. Service Manager merupakan manajer yang bertanggungjawab terhadap
berjalannya aktivitas jasa purna jual yang digunakan sebagai pendapatan
sampingan perusahaan selain aktivitas penjualan unit barang. Service
manager berperan dalam mengawasi dan mengendalikan aktivitas dan
kinerja yang dilakukan oleh karyawan service department sebagai pihak
yang terlibat dalam aktivitas jasa purna jual.
Pihak yang berperan dalam aktivitas jasa purna jual di PT. Satrindo Mitra
Utama yaitu karyawan service department:
1. Service Manager berperan sebagai otorisator terhadap setiap aktivitas yang
di proses yang dilakukan oleh perusahaan dan berkaitan dengan jasa purna
jual. Aktivitas jasa purna jual yaitu berupa: delivery service, memberikan
garansi pada alat berat yang terjual kepada pelanggan, melakukan
perbaikan alat berat ketika mengalami kerusakan, melakukan input data
mengenai pelanggan yang telah melakukan pembelian alat berat dan juga
perbaikan unit barang, memberikan maintenance terhadap alat berat yang
telah dibeli oleh pelanggan. Dalam hal ini manajer berperan dalam
mengawasi dan mengendalikan setiap aktivitas yang dilakukan karyawan
service atas kegiatan jasa purna jual yang dilakukan, khususnya dalam
memberikan layanan perbaikan alat berat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2. Service Admin berperan sebagai pihak yang selalu menerima dan akan
memproses permintaan delivery service dan juga perbaikan alat berat.
Dalam hal ini service admin juga memproses dokumen transaksi sebagai
bukti dilakukannya perbaikan alat berat yang termasuk dalam aktivitas jasa
purna jual.
3. Claim Specialist berperan untuk melaporkan kerusakan alat berat yang
telah dibeli oleh pelanggan kepada pihak prinsipal. Dalam kondisi ini
kerusakan yang terjadi merupakan kesalahan pabrik sehingga perusahaan
distributor dapat melakukan klaim kepada prinsipal untuk mengatasi
masalah tersebut, sehingga pihak prinsipal menerima klaim kerusakan alat
berat dan melakukan penukaran alat berat yang baru, atau teknisi
perusahaan distributor langsung yang akan memperbaiki unit barang
tersebut.
4. Technician, berperan dalam delivery service dalam aktivitas ini
berhubungan dengan aktivitas penjualan ketika harus mengirimkan
pesanan alat berat ke lokasi pelanggan dan memerlukan bantuan
technician, dimana dilakukan sebagai bentuk dari pengendalian dan
pengawasan pengiriman unit barang sampai di lokasi pengiriman unit
barang. Selain itu technician berperan dalam menangani perbaikan alat
berat yang pernah dibeli oleh pelanggan melalui PT. Satrindo Mitra Utama
dan mengalami kerusakan berdasarkan masa garansi yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Aktivitas Jasa Purna Jual
Jasa purna jual merupakan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan
setelah terjadinya aktivitas jual beli suatu produk dengan pelanggan. Aktivitas
jasa purna jual yang biasanya dilakukan oleh PT. Satrindo Mitra Utama yaitu:
1. Mencatat dan menginputkan data pelanggan yang telah melakukan
pembelian alat berat, dan perbaikan alat berat.
Menginput data pelanggan merupakan bagian dari jasa purna jual
yang dilakukan oleh perusahaan baik ketika terjadinya aktivitas penjualan
ataupun perbaikan alat berat. Setiap data pelanggan akan dicatat, disimpan
dan diolah menjadi informasi mengenai aktivitas penjualan atau perbaikan
alat berat yang diproses menggunakan program SAP Bussiness One.
Tujuan dari penginputan data ini adalah agar setiap aktivitas terekam jelas
mulai dari permintaan yang datang dari pelanggan sampai selesai,
sehingga manajer penjualan dan service dapat memantau setiap aktivitas
yang dilakukan, terutama memantau karyawan teknisi dalam menangani
perbaikan alat berat hingga selesai.
2. Pemberian masa garansi terhadap setiap alat berat yang dibeli oleh
pelanggan.
Setiap alat berat yang terjual kepada pelanggan akan diberikan
masa garansi, dimana masa garansi yang diberikan berlaku selama satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
53
tahun. Perhitungan masa garansi dilakukan setelah alat berat keluar dari
perusahaan, berikut merupakan perhitungan masa garansi:
a. Periode I: pemberian jasa selama satu bulan sejak tanggal pengiriman
barang dari perusahaan kepada pelanggan.
b. Periode II: pemberian jasa selama enam bulan sejak tanggal pengiriman
barang dari perusahaan kepada pelanggan.
c. Periode III: pemberian jasa selama dua belas bulan sejak tanggal
pengiriman barang dari perusahaan kepada pelanggan.
Perbaikan alat berat dengan masa garansi ini akan mempengaruhi biaya
yang dikenakan terhadap perbaikan alat berat kepada pelanggan. Dalam
menentukan biaya perbaikan alat berat mengikuti masa garansi yang
berlaku pada alat berat yang bermasalah. Dengan adanya masa garansi
karyawan service department perlu mengetahui faktor yang menyebabkan
kerusakan alat berat. Berikut ini merupakan faktor kerusakan yang
mempengaruhi perbaikan alat berat dan biaya yang dikenakan kepada
pelanggan:
a. Faktor kerusakan alat berat terjadi karena kecacatan pabrik maka
dalam perbaikan alat berat pelanggan tidak dikenakan biaya apapun
karena alat berat masih dalam masa garansi, sehingga service
department dapat membuat klaim kepada pihak prinsipal terkait
informasi alat berat yang mengalami kerusakan. Hal ini dilakukan agar
pihak prinsipal dapat menukar alat berat yang bermasalah tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
53
b. Faktor kerusakan alat berat terjadi karena kesalahan
pelanggan dalam mengoperasikan alat berat yang masih dalam masa
garansi tersebut sehingga terjadi kerusakan, maka pada kondisi ini
pelanggan akan dikenakan biaya penggantian spare part saja.
Service department perlu melihat apakah dalam proses pebaikan alat berat
tersebut memerlukan penggantian spare part, jika tidak maka pelanggan
tetap tidak dikenakan biaya apapun, tetapi jika memerlukan penggantian
spare part maka service department perlu memastikan ketersediaan spare
part yang dibutuhkan di dalam perusahaan. Pada saat persediaan spare
part tidak ada maka bagian spare part di PT. Satrindo Mitra Utama akan
melakukan pembelian spare part kembali, dan pelanggan akan dikenakan
biaya penggantian spare part saja.
3. Delivery service
Kegiatan delivery service ini dilakukan ketika terjadi penjualan alat
berat kepada pelanggan, dimana perusahaan harus segera mengirimkan
alat berat tersebut ke lokasi pelanggan. Pihak pihak yang berkaitan dengan
delivery service ini yaitu admin penjualan yang bertugas untuk memproses
setiap permintaan alat berat dari pelanggan, kemudian memproses bukti
dokumen yang terkait penjualan seperti sales order, kemudian melakukan
pengecekan terkait alat berat yang melalui technician terlebih dahulu
sebelum dilakukan pengiriman. Setelah alat berat diperiksa, maka
technician melakukan konfirmasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
53
kepada admin penjualan mengenai kondisi alat berat yang sudah pasti
untuk dikirim, sehingga admin penjualan dapat membuat dokumen
delivery order, berita acara serah terima (BAST) dan juga surat tugas bagi
teknisi yang akan melakukan pengiriman. Technician akan membantu
dalam pengiriman barang, dimana alat berat yang dikirim menggunakan
perusahaan ekspedisi, sedangkan technician pergi ke lokasi pengiriman
menggunakan transportasi yang dibiayai oleh perusahaan, tujuannya agar
technician dapat memantau pengiriman alat berat dan mengecek kembali
kondisi alat berat ketika sampai di lokasi pengiriman.
Technician dalam kegiatan delivery service ini membawa tiga
bukti dokumen yaitu surat tugas terkait teknisi yang melakukan delivery
service, kemudian delivery order sebagai bukti pengiriman alat berat yang
dibeli oleh pelanggan, serta berita acara serah terima (BAST) merupakan
dokumen yang akan ditandatangani oleh pelanggan ketika alat berat yang
telah dikirim sesuai permintaan dan tidak mengalami masalah apapun
selama proses pengiriman dan dokumen bukti acara serah terima akan
dibawa kembali ke perusahaan untuk menandakan pengiriman barang
telah selesai dan diterima oleh pelanggan. Setelah dokumen berita acara
serah terima diserahkan kepada perusahaan maka perusahaan membuat
delivery report kepada pihak prinsipal sebagai informasi telah
dilakukannya penjualan alat berat dan telah dikirim kepada pelanggan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
4. Melakukan perawatan atau maintenance oleh perusahaan terkait alat berat
yang telah dibeli oleh pelanggan
Bentuk aktivitas jasa purna jual yang diberikan oleh perusahaan
kepada pelanggan setelah melakukan pembelian alat berat yaitu
melakukan maintenance terhadap alat berat. Maintenance dilakukan oleh
karyawan service department, dimana maintenance ini diberikan diluar
dari permintaan perbaikan alat berat, tujuan dari dilakukannya
maintenance ini adalah untuk membantu pelanggan dalam pemantauan
terhadap pemakaian alat berat dalam kegiatn operasional agar tidak terjadi
kesalahan dalam pemakaiannya dan menimbulkan kerusakan alat berat.
Karyawan service department memberikan informasi penting yang harus
diperhatikan oleh pelanggan terhadap alat berat berupa cara penggunaan
alat berat serta penanganan alat berat ketika bermasalah. Hal ini
merupakan bagian dari aktivitas jasa purna jual untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan setelah melakukan pembelian alat berat dari PT.
Satrindo Mitra Utama.
5. Pemberian materi oleh technician mengenai informasi penggunaan dan
juga tindakan yang harus dilakukan ketika terjadi masalah pada alat berat
yang telah dibeli.
Karyawan technician di PT. Satrindo Mitra Utama memiliki
jumlah yang paling banyak dari karyawan pada departemen lainnya,
karena karyawan technician memiliki tugas dan tanggungjawab yang
banyak dalam mendukung berjalannya aktivitas jasa purna jual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
53
Technician merupakan karyawan yang berhubungan langsung dengan
pelanggan yang melakukan pembelian dan permintaan perbaikan alat
berat. Technician berperan dalam melakukan delivery service ke lokasi
pengiriman alat berat, selain perbaikan alat berat juga selalu dilakukan
dilokasi secara langsung sesuai permintaan pelanggan, dengan kata lain
technician banyak melakukan aktivitas lapangan yang mendukung
perbaikan alat berat sebagai kegiatan jasa purna jual. Karyawan technician
yang tidak mendapatkan tugas dinas akan mengikuti pelatihan dalam
memahami alat berat dan penanganannya dan juga membuat materi
pelatihan untuk diberikan kepada pelanggan.
6. Perbaikan alat berat yang mengalami kerusakan
Perbaikan alat berat terjadi setelah adanya kegiatan jual beli alat
berat yang dilakukan antara perusahaan dengan pelanggan. Permintaan
perbaikan alat berat terjadi ketika alat berat yang telah dibeli oleh
pelanggan mengalami kerusakan, dimana kerusakan dapat disebabkan oleh
faktor kecatatan alat berat ketika proses produksi oleh pihak prinsipal, dan
juga faktor kesalahan pelanggan dalam menggunakan alat berat dalam
kegiatan operasional. Setiap terjadinya peninggkatan pembelian alat berat
maka tingkat layanan perbaikan alat berat yang diberikan juga semakin
besar. Bagian yang menangani permintaan atas perbaikan alat berat ini
adalah service department, dimana karyawannya terdiri dari:
a. Service Manager berperan sebagai otorisator, pengendali dan
pemantau dalam setiap aktivitas perbaikan alat berat maupun delivery
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
service, dimana pada kedua kegiatan tersebut memerlukan peranan
karyawan service lainnya seperti service admin, claim specialist, dan
juga technician yang terlibat dalam aktivitas perbaikan alat berat dan
delivery service. Setiap aktivitas yang dilakukan dan berkaitan dengan
service department memerlukan adanya pengendalian dan pemantauan
yang baik, agar hasil dari dilakukannya aktivitas perbaikan alat berat
ataupun delivery service sesuai dengan kinerja yang diberikan
karyawannya.
b. Service Admin terlibat ketika menerima permintaan perbaikan alat
berat oleh pelanggan karena alat berat yang telah dibeli mengalami
kerusakan. Ketika menerima permintaan perbaikan alat berat, service
admin akan menanyakan informasi mengenai pelanggan tersebut
terutama berkaitan dengan alat berat yang pernah dibeli sebelumnya,
maka service admin akan menginputkan data perihal identitas
pelanggan serta faktor yang menyebabkan kerusakan pada alat berat.
Selanjutnya service admin akan melakukan pengecekan masa garansi
alat berat ketika terjadinya penjualan, tujuannya adalah untuk
disesuaikan dengan prosedur perbaikan alat berat berdasarkan masa
garansinya, dimana masa garansi ini juga akan mempengaruhi pada
pengenaan biaya perbaikan yang dilakukan yaitu terkait jasa teknisi,
dan adanya penggantian spare part. Service Admin memproses
dokumen yang menjadi bukti transaksi atas permintaan perbaikan,
yaitu form work order, berita acara serah terima, dan surat tugas. Form
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
53
work order merupakan form yang akan diberikan kepada technician
untuk melaksanakan perbaikan, di dalam form tersebut telah berisi
mengenai identitas pelanggan, tipe alat berat dan penyebab kerusakan
yang terjadi sehingga technician akan melakukan perbaikan sesuai
dengan perintah yang ada di dalam form tersebut. Surat tugas
merupakan dokumen yang dikeluarkan kepada karyawan technician
yang diberikan tugas dalam melakukan perbaikan alat berat, dimana
setiap perbaikan alat berat dilakukan langsung di lokasi pelanggan.
Berita acara serah terima merupakan dokumen yang akan dibawa oleh
technician dalam melakukan perbaikan alat berat, dokumen ini akan
diberikan kepada pelanggan ketika perbaikan alat berat telah selesai
dilakukan oleh technician yang bertugas, dokumen berita acara serah
terima harus ditandatangani dan dicap oleh pelanggan sebagai bukti
perbaikan alat berat telah selesai dilakukan, sehinggan sebelum
dokumen tersebut ditandatangani pelanggan akan memastikan bahwa
perbaikan alat berat yang dilakukan berjalan baik. Dokumen berita
acara serah terima ini akan kembali dibawa oleh technician kepada
service department, tujuannya agar service department mengetahui
perbaikan alat berat yang dilakukan telah selesai. Dalam menjalankan
tugas perbaikan alat berat technician harus membuat laporan aktivitas
yang akan dilaporkan kepada service admin ketika technician telah
selesai melakukan tugas dinas. Isi laporan aktivitas berupa aktivitas
yang dilakukan teknisi sesuai work order yang diberikan, jam kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
technician terkait perbaikan alat berat, dan juga jumlah anggaran yang
terpakai selama masa tugas.
c. Claim Specialist berperan ketika setiap permintaan perbaikan alat berat
berhubungan dengan pihak prinsipal. Perbaikan alat berat yang
berhubungan dengan pihak prinsipal adalah perbaikan alat berat yang
masih dalam masa garansi, dimana kerusakan yang terjadi pada alat
berat bukan faktor kerusakan alat berat ketika digunakan oleh
pelanggan dalam kegiatan operasional, tapi disebabkan oleh faktor
kesalahan pabrik, contohnya seperti adanya kecacatan fisik dari alat
berat ketika diproduksi oleh pihak prinsipal, atau mesin alat berat yang
tidak dapat dihidupkan sebelum digunakan pelanggan, maka karyawan
claim specialist akan melaporkan kondisi alat berat tersebut kepada
pihak prinsipal sesuai dengan masalah kerusakannya dan pelaporan
tersebut dilakukan melalui form claim to principle.
d. Technician berperan dalam kegiatan delivery service dan perbaikan
alat berat yang dilakukan sebagai bentuk aktivitas jasa purna jual yang
diberikan kepada pelanggan, selain itu aktivitas perbaikan alat berat ini
merupakan pendapatan sampingan dari aktivitas penjualan alat berat.
Adanya kegiatan delivery service dan perbaikan alat berat ini
diharapkan dapat memuaskan pelanggan ketika melakukan pembelian
alat berat di PT. Satrindo Mitra Utama. Untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan yang telah melakukan pembelian tersebut, technician harus
memberikan pelayanan yang baik ketika melakukan delivery service
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
53
dan perbaikan alat berat. Technician merupakan karyawan yang secara
langsung berinteraksi dengan pelanggan dalam kegiatan Delivery
service dan perbaikan alat berat. Service manager lebih banyak
melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap kinerja yang
dilakukan oleh karyawan technician dalam menjalankan tugasnya.
Setiap dalam menjalankan aktivitas delivery service ataupun perbaikan
alat berat, technician selalu mendapatkan anggaran yang diberikan
oleh perusahaan yang disebut dengan uang perjalanan dinas (UPD).
Uang perjalanan dinas yang dianggarkan yaitu menyangkut
transportasi dan akomodasi technician selama masa perjalanan dinas,
serta dana yang akan digunakan selama masa perbaikan alat berat
dilakukan.
7. Membuat Penagihan kepada pelanggan atas penjualan alat berat dan
perbaikan alat berat
Penagihan pembayaran merupakan kegiatan akuntansi yang
dilakukan ketika terjadinya penjualan dan perbaikan alat berat, selain itu
merupakan bagian aktivitas jasa purna jual. Penagihan pembayaran atas
perbaikan alat berat yang dilakukan berdasarkan masa garansi yang
diberikan ketika alat berat terjual kepada pelanggan. Metode pembayaran
yang dilakukan oleh pelanggan ketika perbaikan alat berat selesai
dilakukan melalui technician yang saat itu mendapatkan surat tugas untuk
melakukan perbaikan alat berat. Technician membuat bukti pembayaran
sementara menggunakan kwitansi atas perbaikan alat berat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
53
yang akan dibawa ke perusahaan untuk dikonfirmasikan kepada bagian
akuntansi, agar bagian akuntansi membuat inovice yang akan segera
dikirim kepada pelanggan sebagai bukti pelunasan pembayaran perbaikan
alat berat. Pengakuan pendapatan atas kas yang masuk ketika pembayaran
perbaikan alat berat dilakukan setelah invoice yang dibuat bagian
akuntansi dikirimkan kepada pelanggan dan dilakukan secara acrual
bassis.
B. Sistem Informasi Akuntansi Jasa Purna Jual di Service Department
Jasa purna jual alat berat yang diberikan oleh service department pada
PT. Satrindo Mitra Utama biasanya dilakukan ketika telah terjadinya suatu
penjualan unit barang. Aktivitas jasa purna jual yang mendukung pendapatan
sampingan PT. Satrindo Mitra Utama adalah perbaikan alat berat. Permintaan
perbaikan alat berat terjadi mengikuti aktivitas penjualan alat berat yang
dilakukan. Perbaikan alat berat yang dilakukan oleh service department
mengikuti masa garansi alat berat yang telah dibeli sebelumnya oleh
pelanggan. Berikut ini merupakan tahapan yang dilakukan oleh service
department dalam menerima permintaan pelanggan atas perbaikan alat berat
pada PT. Satrindo Mitra Utama yaitu:
1. Pelanggan melakukan permintaan perbaikan alat berat kepada service
department yang diinputkan pada form service call oleh service admin
melalui program SAP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
53
2. Service Admin memasukan data pelanggan atas permintaan perbaikan alat
berat pada form service call sesuai jenis unit barang yang bermasalah,
serta keterangan masalah atau kerusakaan yang terjadi.
3. Setelah menginputkan data pelanggan, service admin harus memastikan
alat berat tersebut berdasarkan masa garansi yang berlaku. Alat berat yang
masih dalam masa garansi maka perlu dipastikan apakah dapat di klaim
atau tidak kepada prinsipal sesuai dengan faktor penyebab masalah yang
terjadi. Ketika kerusakan alat berat terjadi karena faktor kesalahan pabrik,
maka alat berat dapat di klaim kepada prinsipal. Untuk membuat klaim
kepada prinsipal karyawan claim specialist akan mengisikan form claim to
principle mengani informasi kerusakan alat berat, dengan harapan alat
berat yang rusak tersebut dapat diganti dengan yang baru oleh prinsipal.
4. Service Admin memastikan kerusakan pada alat berat tersebut apakah
membutuhkan penggantian spare part atau tidak. Ketika perbaikan alat
berat tidak membutuhkan penggantian spare part maka technician dapat
langsung memperbaiki alat berat. Jika dalam perbaikan alat berat
membutuhkan adanya spare part baru maka service admin akan membuat
permintaan spare part kepada spare part department. Dalam permintaan
spare part yang dilakukan service admin kepada spare part department
ini perlu melakukan pengecekan atas persediaan unit spare part yang
diperlukan, atau harus melakukan pembelian spare part kembali untuk
mengatasi perbaikan alat berat yang mengalami kerusakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
53
5. Ketika permintaan spare part tersebut telah tersedia maka akan dilakukan
transfer spare part to service.
6. Setelah spare part siap, maka service admin akan mengeluarkan dokumen
berupa work order, surat tugas dan surat perintah kerja bagi technician.
7. Untuk melakukan setiap aktivitas perbaikan alat berat yang akan dilakukan
oleh technician selalu diotorisasi terlebih dahulu oleh service manager
dengan tujuan agar dapat melakukan pemantauan dan pengendalian dalam
proses perbaikan alat berat.
8. Technician akan melaksanakan tugas berupa delivery service untuk
pengantaran spare part yang dibutuhkan untuk perbaikan alat berat, serta
pelaksanaan perbaikan alat berat. Ketika perbaikan alat berat telah selesai
dilakukan oleh technician maka pelanggan akan diberikan delivery order
atas pengiriman spare part dan berita acara serah terima spare part untuk
ditandatangani dan dilakukannya pembayaran oleh pelanggan atas
perbaikan alat berat. Dalam pembayaran perbaikan alat berat biasanya
akan langsung dibayarkan melalui technician yang bertugas, dan
technician tersebut akan membuat kwitansi atas pembayaran perbaikan
alat berat. Kwitansi digunakan sebagai bukti sementara ketika pelanggan
telah melakukan pembayaran perbaikan alat berat. Kwitansi akan
diberikan kepada pelanggan dan juga diberikan kepada bagian akuntansi
PT. Satrindo Mitra Utama, agar bagian akuntansi membuat invoice dan
mengirimkan incoice tersebut kepada pelanggan sebagai bukti pelunasan
pembayaran perbaikan alat berat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
53
9. Dokumen berita acara serah terima yang telah ditandatangan ketika
perbaikan alat berat selesai dilakukan oleh akan diserahkan kepada service
admin untuk menutup permintaan perbaikan alat berat telah selesai
dilakukan.
10. Selain itu dibantu dengan laporan aktivitas perjalanan yang dilakukan
Technician selama masa tugas yang diberikan, dimana laporan tersebut
terdiri dari aktivitas yang dilakukan technician berdasarkan jam kerja,
aktivitas yang dilakukan diluar jam kerja serta penggunaan uang
perjalanan dinas (UPD) yang terpakai.
Perbaikan alat berat merupakan sumber pendapatan sampingan PT. Satrindo
Mitra Utama. Aktivitas perbaikan alat berat ini terjadi ketika adanya penjualan
alat berat yang disertai masa garansi, sehingga mempengaruhi prosedur
perbaikan alat berat yang dilakukan yaitu:
a. Perbaikan Alat Berat dalam Masa Garansi
Perbaikan alat berat dalam masa garansi merupakan aktivitas jasa
purna jual yang paling sering dilakukan oleh karyawan service department
di PT. Satrindo Mitra Utama. Dalam menangani permintaan perbaikan alat
berat dalam masa garansi ini service admin perlu memastikan faktor
kerusakan alat berat yang terjadi merupakan kesalahan pihak prinsipal
ketika memproduksi alat berat atau kesalahan pelanggan dalam
menggunakan alat berat terebut. Ketika faktor kerusakan alat berat
merupakan kesalahan pihak prinsipal ketika melakukan produksi, maka
service admin akan meminta karyawan claim specialist untuk melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
53
konfirmasi klaim kerusakan alat berat tersebut kepada pihak prinsipal
melalui form claim to principle. Hal ini dilakukan agar pihak prinsipal
mengambil tindakan untuk mengatasi kerusakan alat berat yang terjadi,
seperti melakukan penggantian alat berat yang rusak dengan yang baru.
Faktor kerusakan alat berat ini akan mempengaruhi biaya yang dikenakan
atas perbaikan alat berat. Jika alat berat yang mengalami kerusakan dapat
di klaim dan diganti oleh prinsipal maka pelanggan tersebut tidak
dikenakan biaya apapun karena alat berat masih dalam masa garansi.
Tetapi terkadang prinsipal tertentu ada yang tidak dapat menerima klaim
atas kerusakan alat berat yang terjadi, sehingga technician di perusahaan
akan memperbaiki alat berat tersebut dengan megunakan spare part
rakitan ataupun membeli spare part terpisah yang sesuai dengan alat berat,
dan menyesuaikan metode penanganan yang tepat menurut prinsipal.
Ketika proses perbaikan alat berat mengalami kondisi ini maka pelanggan
dikenakan biaya penggantian spare part yang mendukung proses
perbaikan alat berat.
Faktor lain kerusakan alat berat yang terjadi adalah, ketika alat
berat digunakan oleh pelanggan dalam kegiatan operasional. Service
admin selalu memastikan apakah perbaikan alat berat dalam masa garansi
membutuhkan penggantian spare part atau tidak. Jika dalam perbaikan
alat berat membutuhkan penggantian spare part maka perlu memastikan
apakah spare part tersebut tersedia di perusahaan atau dibeli melalui
vendor lain. Ketika spare part dibeli dari vendor lain maka dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
53
perbaikan alat berat tersebut dikenakan biaya penggantian spare part. Jika
spare part berasal dari persediaan perusahaan maka perbaikan alat berat
tidak dikenakan biaya apapun kepada pelanggan karena masih dalam masa
garansi, begitupun untuk perbaikan alat berat yang tidak membutuhkan
penggantian spare part.
Setiap perbaikan alat berat tidak selalu membutuhkan penggantian
spare part karena tergantung masalah yang terjadi pada alat ketika
membutuhkan perbaikan. Dalam studi kasus ini perbaikan alat berat dalam
masa garansi ini sebanyak 80% membutuhkan adanya penggantian spare
part, dan faktor kerusakan alat berat terjadi ketika digunakan oleh
pelanggan dalam kegiatan operasional. Perbaikan alat berat dalam masa
garansi merupakan pendapatan sampingan perusahaan. Pendapatan yang
diterima perusahaan dari perbaikan alat berat yaitu ketika pelanggan
dikenakan biaya penggantian spare part yang dibeli dari vendor lain ketika
persediaan spare part yang dibutuhkan tidak ada di perusahaan, sedangkan
untuk jasa technician tidak dikenakan biaya karena perbaikan alat berat
masih dalam masa garansi. Berikut ini merupakan penggambaran proses
perbaikan alat berat dalam masa garansi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Gambar 5 Perbaikan Alat Berat Dalam Masa Garansi (Sumber: PT. Satrindo
MitraUtama)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 1 Keterangan Proses Perbaikan Alat Berat dalam Masa Garani (Sumber: PT. Satrindo Mitra Utama)
IN WARRANTY
No Activity Why Who How Input Output Interface
1 Create Service-
Call
Entry complaint ke Service Call SRV-ADM Entry Service-
Call
Service-
Call
2 Claim to-
prinsiple
Staff purchasing mengajukan-
claim ke prinsipal produk terkait
PCH-STF Memberitahukan-
claim ke prinsipal
Activity Service-
call
updated
3a Create-
Quotation
Spare part
Staff Spare part membuat-
quotation spare part
SP-STF Create Quotation SQ,
Activity
Quotatio
n-
Spare
Part,
Service
call
updated
3b Pelaksanaan &
Create Invoice-
Manual
Sementara
Technician yang datang ke site
akan menerima pembayaran
langsung dari customer
Technician Customer-
memberikan
pembayaran ke
technician, dan
membuat invoice
manual sementara
Invoice-
Manual
Sementar
a, Service
call
updated
Manual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
No Activity Why Who How Input Output Interfac
e
4 Terima-
Pembayaran &
Laporan Penjualan
ke SP-STF
Technician yang datang ke-
site akan menerima
pembayaran langsung dari
customer dan melaporkan
penjualan ke Staff Spare
part
Technician Customer-
memberikan
pembayaran ke-
technician
Service-
call
updated
Manual
5 Request barang to-
Spare Part
Service Admin akan-
merequest spare part ke
divisi spare part
SRV-ADM Request Parts ke-
Divisi Spare part
Inventory-
transfer,
activity
Inventory-
transfer,
service
call
updated
6 Create Job-
Calculation Sheet
(Activity)
Service Admin menginput-
Job Calculation Sheet di
Service Call
SRV-ADM Entry activity di-
sistem
Activity Service-
call
updated
7 Inventory
Transfer-
to Service
Staff Spare part akan-
melakukan inventory
transfer parts ke Service
SP-STF Melakukan-
inventory transfer
Inventory-
transfer,
activity
Inventory-
transfer,
service
call
updated
Tabel 1 Keterangan Proses Perbaikan Alat Berat dalam Masa Garani (Lanjutan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 1 Keterangan Proses Perbaikan Alat Berat dalam Masa Garani (Lanjutan)
No Activity Why Who How Input Output Interfac
e
8 Good Issue to-
Service/ Marketing
Cost Center
Staff spare part melakukan-
good issue ke Service
SP-STF Melakukan
goods-
Issue
Good-
issue,
activity
Good-
issue,
service
call
updated
9 Close Service Call Mengupdate status bahwa
semua phase sudah selesai
SRV-ADM Update Status,
Entry Solutions
Service
Call Close
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
b. Perbaikan Alat Berat diluar Masa Garansi
Alat berat seperti traktor, ataupun eksavator merupakan alat berat
yang riskan mengalami kerusakan sehingga menghambat aktivitas kerja
yang dilakukan oleh penggunanyat. Selain itu, alat berat yang biasanya
dijual oleh PT. Satrindo Mitra Utama ini hanya memiliki masa garansi satu
tahun yang terhitung setelah dilakukannya pengiriman alat berat kepada
pelanggan. Untuk proses permintaan perbaikan alat berat diluar masa
garansi tidak serumit proses permintaan perbaikan alat berat yang masih
dalam masa garansi. Kesamaan antara proses permintaan perbaikan alat
berat diluar dan di dalam masa garansi adalah service admin perlu untuk
mengetahui apakah dalam proses perbaikan alat berat membutuhkan
adanya penggantian spare part atau tidak. Perbedaan perbaikan alat berat
diluar dan dalam masa garansi adalah biaya yang dikenakan kepada
pelanggan ketika perbaikan alat berat telah selesai dilakukan. Dalam
perbaikan alat berat diluar masa garansi ini, baik itu membutuhkan
penggantian spare part atau tidak pelanggan tetap dikenakan biaya
penggantian spare part dan juga jasa technician yang bertugas melakukan
perbaikan alat berat. Berikut ini merupakan penggambaran proses
perbaikan alat berat diluar masa garansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
1 Business Flow
Complain
Create Service Call
Investigate
Surat Tugas
Create Sales Order Service
Perlu Sparepart?
Pelaksanaan
Create JCS (Expense/Activity)
SPK
N
Permintaan Pembuatan
Invoice
Work Order
Create Request to Sparepart(Activity)
Y
Create InvoicePayment Collection
Create Quotation to Service
Create Quotation (Part+Service) to
Customer
Create Quotation (Service) to Customer
Create Payment
Y
Indent part?
N
Y
Delivery Order Part
Create Puchase Request
Create Purchase Order
Close Service CallStop
Out Warranty
CUST
SRV-ADM
Technician
SRV-ADM
SRV-ADM SP-STF SRV-ADM
SRV-ADM
Technician
SRV-ADM SRV-ADM ACC-STF SRV-ADM/ACC-STF
SP-STF
PCH-STF
ACC-STF
SRV-ADM
1
2
3
4 5 6
7
8
10
11
12
13 14 15 16 17
18
Customer setuju?
N
Ada DP?Down
Payment
Sales Order Part to
Customer
Delivery Order Part to
CustomerCreate Good Receipt PO
SP-STF 9
PO Customer
SPK
Start
Gambar 6 Proses Perbaikan Alat Berat Diluar Masa Garansi (Sumber: PT. Satrindo Mitra Utama)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 2 Keterangan Proses Jasa Purna Jual Diluar Masa Garansi (Sumber PT. Satrindo Mitra Utama)
OUT WARRANTY
No Activity Why Who How Input Output Interface
1 Create-
Service
Call
Entry complaint ke
Service-
Call
SRV-
ADM
Entry Service Call Service Call
2 Investigate Technician melakukan
investigasi di lapangan
Technici
-an
Mendatangi-
customer
Service-
Call
3 Create-
Request to
Spare Part
Service Division meminta-
parts ke SP Division
SRV-
ADM
Request Parts ke-
Divisi Spare part
Inventory
- transfer
Inventory-
transfer, Service
Call Updated
4 Create-
Quotation
to Service
Staff SP membuat-
Quotation SP ke Service
Dept
SP-STF Membuat-
Quotation ke
Service Dept
Quotation-
Service Call
Updated
5 Create-
Quotation
(Part +
Service) to
Customer
Service Admin membuat-
Quotation SP dan Jasa ke
Customer
SRV-
ADM
Membuat-
Quotation untuk
spare part dan jasa
service di system
Sales Quotation-
Service Call
Updated
6 Create-
Purchase
Request
Membuat Purchase-
Request Spare Part ke
Vendor
SP-STF Membuat-
Purchase Request
di sistem
Sales
Quotatio
n
Purchase-
Request, Service
Call Updated
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 2 Keterangan Proses Jasa Purna Jual Diluar Masa Garansi, (Lanjutan)
No Activity Why Who How Input Output Interface
8 Create-
Purchase
Order
Membuat PO Spare Part ke Vendor SP-STF Membuat-
Purchase
Order di
sistem
Purcha-
se
Request
Purchase-
Order,
Service Call
Updated
9 Create-
Good Receipt
PO
Staff Spare Part membuat GRPO
atas Spare Part
SP-STF Purcha-
se
Order
Delivery-
Order,
Invoice Part
to Customer,
Service Call
Updated
10 Create-
Quotation
(Service)
Membuat Quotation untuk Jasa
Service
SRV-ADM Membuat-
Quotation
untuk biaya
service
Quotation-
Service Call
Updated
11 Create Sales-
Order
Service
Service Admin membuat Sales
Order- Service
SRV-ADM Membuat-
Sales Order
untuk biaya
service
Sales Order-
Service Call
Updated
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
C. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Jasa Purna Jual di service department
1. Berikut ini merupakan komponen komponen perbandingan yang dilakukan antara teori sistem informasi akuntansi penjualan
tunai terhadap perbaikan alat berat sebagai aktivitas jasa purna jual:
Kompo-
nen SIA Teori Praktik Ada Tidak Keterangan
1. Basis data,
baik basis
data
eksternal
ataupun
internal.
Basis data
digunakan untuk
tempat-
menyimpan data
yang diperlukan
oleh perusahaan,
contohnya data
customer yang
tersimpan pada
software.
1. Service admin dan admin penjualan
pada perusahaan menginputkan dan
menyimpan data pelanggan terkait
penjualan alat berat dan perbaikan alat
berat pada program SAP.
2. Admin Service memproses data
pelanggan ketika melakukan
permintaan perbaikan alat berat dalam
form service call.
3. Semua data pelanggan yang pernah
melakukan perbaikan alat berat
tersimpan di dalam form customer
equipment card
Ada - Praktik yang dilakukan
service department dalam
menginput data pelanggan
yang melakukan perbaikan
alat berat disimpan dalam
basis data pada program
SAP, yaitu melalui form
service call. Maka hal ini
menunjukan antara praktik
dan teori telah sesuai.
Tabel 3 Komponen sistem informasi akuntansi, sumber: Wing Wahyu Winarno (2006: 2.5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Kompo-
nen SIA Teori Praktik Ada Tidak Keterangan
2. Perangka
-t keras
komputer
.
Mendukung karyawan
dalam
mengoperasikan
sistem informasi
akuntansi terkait
aktivitas yang
dilakukan.
1. Setiap karyawan perusahaan
difasilitasi perangkat komputer
untuk memproses jasa purna jual,
seperti delivery service, dan
permintaan perbaikan alat berat.
2. Manajer perusahaan yang terlibat
dalam aktivitas penjualan dan
jasa juga difasilitasi laptop oleh
perusahaan.
Ada - Berdasarkan praktik dengan
diberikan fasilitas yang
memadai dari perusahaan
mendukung aktivitas kerja
karyawan dan manajer di
perusahaan. Maka antara
praktik dan teori telah
sesuai.
3. Perangka
-t lunak
komputer
.
Berfungsi untuk
menjalankan
komputer ke
perangkat
pendukungnya,
contohnya windows,
linux, dan Mac OS.
Perangkat lunak komputer yang
digunakan perusahaan adalah
windows, dengan dilengkapin
program mendukung seperti SAP.
Ada - Berdasarkan praktik yang
dilakukan dengan teori telah
sesuai, karena komputer
perusahaan menggunakan
software windows yang
mendukung program SAP di
perusahaan.
4. Jaringan
komunik-
asi
Untuk menghantarkan
data dan informasi
dari satu tempat ke
tempat lain
PT. Satrindo Mitra Utama
menggunakan BIZNET untuk
menghantarkan data dan informasi di
perusahaan kepada sesama karyawan
dalam melakukan aktivitas penjualan
dan perbaikan alat berat. Model
jaringan BIZNET ini adalah
BIZNET Fiber.
Ada - Berdasarkan praktik yang
dilakukan penerapannya ada
seperti teori tetapi beberapa
kali masih menghambat
pemrosesan data dan
dokumen pada program
SAP karena gangguan pada
jaringan internet.
Tabel 3 Komponen sistem informasi akuntansi (Lanjutan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Komponen SIA Teori Praktik Ada Tidak Keterangan
5. Dokumen dan
Laporan.
Media
untuk
mencatat
data atau
menyajikan
laporan.
1. Dokumen dan laporan dibuat melalui
program SAP, dimana isi data terkait
aktivitas penjualan dan perbaikan alat
berat mengikuti form yang telah
didesain. Contohnya form service
call, service reports, customer
equipment card, service contract, dan
solution knoledge base.
2. Untuk dokumen dokumen terkait
bukti transaksi seperti delivery order,
berita acara serah terima, work order,
dan surat tugas diproses
menggunakan microsoft word
Ada - Berdasarkan praktik dan
teori telah sesuai karena
setiap data yang dicatat akan
selalu diinputkan pada
program SAP sesuai dengan
form form yang dibutuhkan,
dimana hasilnya akan
digunakan sebagai
informasi. Salah satu contoh
laporan yang dihasilkan
adalah laporan perjalanan
dinas yang dibuat oleh
service admin berdasarkan
laporan aktivitas yang
dibuat oleh technician.
Untuk dokumen work order,
berita acara serah terima dan
surat tugas masih dibuat
menggunakan microsoft
word.
Tabel 3 Komponen sistem informasi akuntansi (Lanjutan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
2. Berikut ini merupakan perbandingan teori prosedur yang pembentuk sistem informasi akuntansi penjualan tunai terhadap
perbaikan alat berat sebagai aktivitas jasa purna jual:
Prosedur Teori Praktik Ada Tidak Keterangan
1. Prosedur
Order
Penjualan.
Memproses
permintaan
penjulan dan
jasa, serta
membuat
dokumen yang
terkait.
Permintaan perbaikan alat berat akan
diinputkan pada form Service call,
kemudia melakukan pemrosesan bukti
dokumen seperti delivery order, Bukti
Acara Serah Terima, hingga
pelaksanaan perbaikan alat berat.
Ada Berdasarkan praktik yang
dilakukan telah sesuai
dengan teori, dimana setiap
permintaan layanan
perbaikan alat berat akan
diproses oleh service admin
melalui form service call
pada program SAP.
2. Prosedur
Penerimaan
Kas.
Melakukan
penerimaan
terhadap arus
uang yang
masuk ke
perusahaan dari
pelanggan atas
pembayaran
atas transaksi
penjualan dan
jasa.
Prosedur penerimaan kas yang masuk
diterima oleh technician secara
langsung dari pelanggan ketika selesai
melakukan perbaikan alat berat,
dimana teknisi membuat kwitansi
sebagai bukti pembayaran yang akan
dibawa ke perusahaan dan diserahkan
kepada bagian akuntansi, sehingga
bagian akuntansi mengeluarkan invoice
dan mengakui penerimaan kas tersebut.
Ada Berdasarkan praktik yang
dilakukan dalam prosedur
penerimaan kas belum
sesuai dengan teorinya.
Karena pada prosedur
penerimaan kas ini
dilakukan oleh pelanggan
melalui teknisi, padahal
seharusnya yang menerima
kas atas perbaikan alat berat
adalah bagian keuangan.
Tabel 4 Prosedur dalam Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai, sumber: Mulyadi (2010:469)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Prosedur Teori Praktik Ada Tidak Keterangan
3. Prosedur
Pencatatan
Penjualan
Tunai.
Melakukan
pencatatan atas
penerimaan kas
yang dilakukan
sebagai bukti
transaksi
penjualan dan
jasa.
Proses pencatatan atas perbaikan alat
berat akan dilakukan setelah bagian
akuntansi menerima kwitansi
pembayaran perbaikan alat berat dari
pelanggan, agar bagian akuntansi
dapat mengeluarkan invoice bagi
pelanggan dan melakukan pencatatan
atas kas yang masuk.
Ada Berdasarkan praktik yang
dilakukan pada prosedur
pencatatan penjualan tunai
telah sesuai dengan
teorinya, dimana setiap
penerimaan yang masuk
sebagai pendapatan
perbaikan alat berat akan
dicatat setelah invoice
dikeluarkan kepada
pelanggan.
4. Prosedur
Penyetoran
Kas ke
Bank.
Setiap arus
uang yang
masuk seperti
penerimaan kas
ke perusahaan
dan perlu untuk
menyetorkan
penerimaa kas
tersebut ke
bank.
Setiap kas atau arus uang yang masuk
ke perusahaan terkait transaksi
penjualan ataupun perbaikan alat
berat akan dinyatakan sebagai
pendapatan perusahaan dan
disetorkan kepada Bank yang
dipercaya oleh perusahaan.
Ada Berdasarkan praktik yang
dilakukan pada prosedur
penyetoran kas ke bank
telah sesuai dengan teorinya
dimana setiap arus uang
yang masuk sebagai
pendapatan perusahaan akan
disetorkan kepada Bank
yang dipercaya perusahaan
sehingga lebih aman
penyimpanannya.
Tabel 4 Prosedur dalam Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai (Lanjutan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Prosedur Teori Praktik Ada Tidak Keterangan
5. Prosedur
Pencatatan
Penerimaan
Kas.
Mencatat penerimaan
kas yang masuk
melalui bukti setor
atau transfer bank atas
aktivitas penjualan
ataupun jasa
Untuk transaksi penjualan alat
berat biasanya lebih banyak
dilakukan melalui transfer antar
bank karena nominal yang lebih
besar, sedangkan untuk perbaikan
alat berat biasanya akan dilakukan
secara tunai langsung melalui
technician yang saat itu
melakukan perbaikan alat berat.
Ada - Berdasarkan praktik yang
dilakukan belum sesuai
dengan teorinya karena
penerimaan kas yang masuk
ke perusahaan biasanya dari
aktivitas penjualan,
sedangkan perbaikan alat
berat dilakukan secara tunai.
6. Prosedur
Pencatatan
Harga
Pokok
Penjualan.
Membuat rekapitulasi
harga pokok penjualan
membuat memorial
sebagai sumber untuk
mencatat harga pokok
penjualan
Dalam aktivitas penjualan dan
penggantian spare part yang
mendukung perbaikan alat berat
akan direkapitulasikan harga
pokok ketika alat berat dan spare
part dibeli dari prinsipal atau
vendor lain, dengan tujuan untuk
menentukan keuntungan alat berat
yang dijual dan ketika perbaikan
dilakukan.
Ada - Berdasarkan praktik yang
dilakukan telah sesuai teori,
dimana sebelum melakukan
penjualan spare part
perusahaan akan menghitung
harga pokok penjualan.
7. Sistem
Penerimaan
Kas dari
Sistem
Informasi
Penjualan
Tunai
Pembelian secara
langsung ke lokasi
perusahaan, secara
tunai, ataupun
mengunakan credit
card.
Dalam aktivitas penjualan alat
berat dan perbaikan alat berat
dalam pembayaran yang
dilakukan secara langsung melalu
kwitansi yang dibawa oleh
Technician.
Ada - Berdasarkan praktik yang
dilakukan belum sepenuhnya
sesuai jika metode
pembayaran menggunakan
credit card, tetapi penjualan
dan perbaikan alat berat
selalu secara tunai.
Tabel 4 Prosedur dalam Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai (Lanjutan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
3. Berikut ini merupakan fungsi terkait sistem informasi akuntansi penjualan tunai terhadap aktivitas jasa purna jual melalui
perbaikan alat berat:
Fungsi
Terkait Teori Praktik Ada Tidak Keterangan
1. Fungsi
penjua-
lan
Menerima
permintaan suatu
barang atau
pelayanan berupa
jasa dari pelanggan,
memproses dokumen
dan faktur yang
terkait dan mengarah
ke pembayaran
Perbaikan alat berat yang
dilakukan oleh service
department pada PT. Satrindo
Mitra Utama terjadi ketika
adanya aktivitas penjualan
alat berat, seperti permintaan
pembelian dari pelanggan,
membuat dokumen
permintaan alat berat, sampai
penagihan pembayaran atas
pembelian alat berat.
Ada - Berdasarkan praktik yang dilakukan
atas fungsi penjualan telah sesuai
dengan teorinya, dimana penjualan yang
dilakukan oleh perusahaan tidak hanya
berupa alat berat saja, tetapi juga
penjualan spare part ketika
dilakukannya proses perbaikan alat
berat berdasarkan masa garansinya, dan
service admin akan memproses
dokumen yang menjadi bukti transaksi
penjualan spare part.
2. Fungsi
Kas.
Menerima arus uang
yang masuk ke
perusahaan dari
pembayaran yang
dilakukan
pelanggan, dan harus
dicatat oleh bagian
akuntansi.
Bagian keuangan dan
akuntansi akan menerima
kwitansi sebagai bukti
pembayaran pelanggan terkait
transaksi pembelian dan
perbaikan alat berat yang
dilakukan.
Ada - Secara teori fungsi kas yang ada di
perusahaan telah sesuai dengan
praktiknya dimana bagian akuntansi
akan menerima kwitansi dan kas yang
dibayarkan pelanggan melalui
technician.
Tabel 5 Fungsi yang Terkait pada Sistem Informasi Akuntansi PenjualanTunai, sumber: Mulyadi (2010:462)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Fungsi
Terkait Teori Praktik Ada Tidak Keterangan
3. Fungsi
Gudang.
Menerima alat berat
yang datang dari
prinsipal ke
perusahaan, selain
itu untuk
mempersiapkan
persediaan alat
berat yang akan
dikirimkan kepada
pelanggan.
Dalam aktivitas penjualan ketika
perusahaan akan melakukan
pengiriman alat berat kepada
pelanggan, maka bagian penjualan
akan meminta kepada karyawan
technician department untuk
mengecek persediaan dan juga
kondisi alat berat sebelum
dilakukannya pengiriman, atau
delivery Service kepada pelanggan.
Ada - Berdasarkan praktik yang
dilakukan atas fungsi gudang
belum sepenuhnya sesuai
dengan teori, karena
terkadang fungsi gudang
masih tidak teliti dalam
melakukan pengecekan
kondisi alat berat yang masuk
apakah mengalami kecacatan
atau tidak, karena beberapa
alat berat yang mengalami
kerusakan merupakan faktor
kecacatan ketika diproduksi
pihak prinsipal.
4. Fungsi
pengiri-
man.
Mengirimkan alat
berat yang telah
dibeli, dan
disiapkan oleh
bagian gudang
kepada pelanggan.
Service delivery merupakan aktivitas
yang dilakukan untuk mengirimkan
alat berat kepada pelanggan.
Biasanya, bagian penjualan akan
meminta bantuan technician untuk
melakukan pengiriman alat berat
tersebut ke lokasi pengiriman,
tujuannya untuk memantau alat berat
yang dikirim tepat waktu, sesuai
dokumen dan permintaan, serta
masih dalam kondisi yang baik.
Ada - Berdasarkan praktik yang
dilakukan atas fungsi
pengiriman telah sesuai teori,
dimana dengan adanya
service delivery bertujuan
untuk mengontrol pengiriman
alat berat yang dilakukan
perusahaan ke lokasi
pelanggan.
Tabel 5 Fungsi yang Terkait pada Sistem Informasi Akuntansi PenjualanTunai (Lanjutan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Fungsi
Terkait Teori Praktik Ada Tidak Keterangan
5. Fungsi
Pencatatan
.
Menyiapkan
dokumen sebagai
bukti transaksi yang
dilakukan dengan
pelanggan, dan
mencatat konfirmasi
penerimaan kas pada
jurnal.
1. Admin Service selalu melakukan
pencatatan dan penginputan data
terkait permintaan perbaikan alat
berat dari pelanggan melalui form
service call.
2. Selain itu service admin juga
melakukan pencatatan terkait
laporan perjalanan dinas karyawan
Technician mengenai aktivitas
perbaikan alat berat yang
dilakukan.
3. Setelah perbaikan alat berat selesai
dilakukan dan pelanggan
melakukan pembayaran atas
perbaikan alat berat, maka
konfirmasi dan bukti pembayaran
akan diberikan kepada bagian
akuntan untuk dilakukannya
pencatatan atas kas yang diterima.
Ada Berdasarkan praktik yang
dilakukan terhadap fungsi
pencatatan dengan teori
telah sesuai. Dimana setiap
proses permintaan perbaikan
alat berat akan diinputkan
pada form yang ada di
program SAP, begitunpun
juga pencatatan atas
perbaikan akan diinputkan
sebagai laporan perjalanan
dinas yang dilakukan oleh
service admin.
Tabel 5 Fungsi yang Terkait pada Sistem Informasi Akuntansi PenjualanTunai (Lanjutan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Fungsi
Terkait Teori Praktik Ada Tidak Keterangan
6. Fungsi
Akuntansi
.
Mencatat transaksi
yang dilakukan
baik penjualan
ataupun jasa, serta
membuat laporan
keuangan atas
aktivitas akuntansi.
1. PT. Satrindo Mitra Utama memiliki
departemen akuntansi dan
keuangan akan memproses setiap
informasi terkait keuangan
perusahaan, dan difokuskan pada
pendapatan yang bersumber
aktivitas penjualan dan perbaikan
alat berat.
2. Departemen akuntansi dan
keuangan bertanggung jawab dalam
mencatat, dan melaporkan setiap
arus kas yang keluar dan masuk
pada perusahaan, terutama arus kas
yang masuk sebagai pendapatan
atas aktivitas penjualan dan
perbaikan alat berat.
Ada Berdasarkan praktik yang
dilakukan aas fungsi
akuntansi telah sesuai
dengan teorinya, dimana
setelah diterimanya kwitansi
pembayaran perbaikan alat
berat yang dilakukan pihak
accounting and finance
akan membuat invoice yang
dikirimkan sebagai bukti
pelunasan kepada
pelanggan, dan mencatat
penerimaan pembayaran
sebagai pendapatan.
Tabel 5 Fungsi yang Terkait pada Sistem Informasi Akuntansi PenjualanTunai (Lanjutan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Berikut ini merupakan perbandingan teori pengendalian internal berdasarkan COSO terhadap sistem informasi akuntansi jasa
purna jual melalui perbaikan alat berat yang dilakukan service department:
Pengenda-
lian Internal
COSO
Teori Praktik Ada Tidak Keterangan
1. Lingkung
an
Penge-
ndalian.
Faktor umum
yang menetapkan
sifat organisasi
dan memengaruhi
kesadaran
karyawan
terhadap
pengendalian
1. Service department yang
terkait dalam aktivitas jasa
purna jual telah mengikuti
kebijakan atau prosedur
dalam menangani perbaikan
alat berat berrdasar masa
garansi.
2. Perusahaan memiliki struktur
organisasi untuk mengetahui
pembagian tugas dan fungsi
karyawan dalam menjalankan
aktivitas jasa purna jual.
Ada Berdasarkan praktik yang
dilakukan atas lingkungan
pengendalian dengan teori belum
sesuai karena dalam prosedur
penerimaan kas seharusnya
dilakukan oleh bagian accounting
and finance, tetapi ketika perbaikan
alat berat selesai dilakukan
pelanggan akan melakukan
pembayaran langsung melalui
technician, dan ini dapat menjadi
ancaman terjadinya fraud.
2. Penak-
siran
Risiko.
Merupakan
analisis risiko
yang mengganggu
pencapaian
sasaran
pengendalian
internal.
Service manager selalu
melakukan penaksiran risiko
setiap memberikan perintah
kepada karyawannya terutama
technician dalam menangani
perbaikan alat berat.
Ada Berdasarkan praktik yang
dilakukan atas penaksiran risiko
belum sesuai dengan teori karena
masih ada ancaman terjadinya fraud
ketika pembayaran langsung, dan
penyalahgunaan kwitansi oleh
technician.
Tabel 6 Perbandingan Teori Pengendalian Internal COSO dengan Hasil Peneltian, Sumber: Lilis Setiawati (2011:83-84)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Pengendalian
Internal
COSO
Teori Praktik Ada Tidak Keterangan
3. Aktivitas
Pengenda
lian.
Kebijakan dan
prosedur yang
dikembangkan
oleh organisasi
untuk
menghadapi
risiko. (1)
Pengendalian
kinerja, (2)
Pemisahan tugas,
(3) Pengendalian
aplikasi, (4)
Pengendalian
umum.
Dalam aktivitas pengendalian setiap
transaksi yang terkait aktivitas jasa
purna jual memiliki dokumen yang
telah dedesain dalam program SAP. Isi
dokumen yang dibuat melalui program
SAP berisikan kelengkapan data
pelanggan, tanggal transaksi, nomor
urut dokumen, serta bukti otorisasi
manajer yang terkait pengendalian
aktivitas.
Ada Berdasarkan praktik yang
dilakukan dalam aktivitas
pengendalian belum
sepenuhnya sesuai dengan
teori, karena dari semua
kebijakan dan prosedur yang
ada pada perusahaan untuk
menghadapi risiko fraud,
4. Informasi
dan
Komuni
Kasi.
Merupakan
kumpulan
prosedur dan
record yang
dibuat untuk
memulai,
mencatat,
memproses dan
melaporkan
kejadian pada
entitas.
1. Setiap data informasi yang masuk
ke service department berupa
permintaan perbaikan alat berat
diproses melalui form yang
terdapat pada program SAP,
kemudian mencetak bukti fisik
dokumen yang telah diproses
untuk diotorisasi service manager,
dan technician akan melakukan
konfirmasi pembayaran kepada
bagian accounting and finance..
Ada Berdasarkan praktik yang
dilakukan atas informasi dan
komunikasi telah sesuai
dengan teori, dimana setiap
permintaan perbaikan alat
berat akan diproses melalui
program SAP untuk
menghasilkan output bukti
transaksinya, dan melakukan
konfirmasi pembayaran ke
perusahaan.
Tabel 6 Perbandingan Teori Pengendalian Internal COSO dengan Hasil Peneltian (Lanjutan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengenda
lian
Internal
COSO
Teori Praktik Ada Tidak Keterangan
5. Pengawa
-san.
Manajemen harus
mengawasi
pengendalian
internal untuk
memastikan
pengendalian
organisasi
berfungsi dengan
baik.
Setiap aktivitas yang dilakukan oleh
service department akan diotorisasi
bukti transaksinya oleh service
manager. Setiap pelaksanaan
perbaikan yang dilakukan technician
selalu menadapat pengawasan dari
service manager.
Ada Berdasarkan praktik yang
dilakukan terhadap teori
pengawasan telah sesuai,
dimana service manager
sangat berperan aktif dalam
setiap aktivitas yang
dilakukan karyawannya
terutama technician dalam
melakukan perbaikan alat
berat.
Tabel 6 Perbandingan Teori Pengendalian Internal COSO dengan Hasil Peneltian (Lanjutan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
D. Hasil Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Jasa Purna Jual di Service
Department
Berdasarkan perbandingan yang dilakukan antara teori sistem
informasi akuntansi dengan hasil penelitian yang dilakukan sudah diterapkan
oleh service department pada PT. Satrindo Mitra Utama dalam memberikan
layanan perbaikan alat berat sebagai aktivitas jasa purna jual, tetapi
pengendalian internal yang dilakukan terhadap penerapan sistem informasi
akuntansi belum dapat sesuai, dan tetap menimbulkan masalah baru lainnya
yaitu seperti:
1. Jaringan yang terdapat di PT. Satrindo Mitra Utama beberapa kali pernah
mengalami masalah dan mempengaruhi koneksi internet yang disediakan
perusahaan bagi karyawannya. Hal ini menghambat karyawan dalam
mengoperasikan program SAP ketika memproses permintaan perbaikan
alat berat, bahkan menghambat service admin ketika membutuhkan
informasi mengenai pelanggan dan perbaikan alat berat yang diberikan
pada periode sebelumnya.
2. Berdasarkan observasi yang dilakukan terhadap prosedur perbaikan alat
berat yang dievaluasi terdapat kemungkinan adanya risiko masalah dalam
hal penerimaan kas, yaitu terjadinya fraud. Fraud menjadi ancaman yang
dapat terjadi ketika pelanggan melakukan pembayaran atas perbaikan alat
berat. Pelanggan akan melakukan pembayaran langsung atas perbaikan
alat berat melalui technician.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Technician dapat melakukan kecurangan dengan membuat dua kwitansi
sebagai bukti pembayaran atas perbaikan alat berat yang dilakukan dengan
penulisan nominal yang berbeda pada kedua kwitansi.
3. Risiko lainnya yang dapat terjadi yaitu hilangnya bukti kwitansi
pembayaran alat berat oleh karyawan technician. Hal ini dapat terjadi
karena kwitansi atas pembayaran perbaikan alat berat akan dibawa
kembali oleh karyawan technician ke perusahaan untuk melakukan
konfirmasikan kepada bagian akuntansi dan keuangan perusahaan atas
pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan.
4. Ketika kayawan technician mendapatkan uang perjalanan dinas, dimana
uang perjalanan dinas (UPD) ini akan diberikan bagi karyawan technician
sebagai anggaran yang digunakan untuk melaksanakan tugas perbaikan
alat berat, maka jika terdapat karyawan teknisi yang tidak jujur dalam
memberikan informasi palsu seperti kurangnya uang perjalanan dinas yang
diberikan dalam menangani perbaikan alat berat kepada bagian keuangan,
sehingga bagian keuangan akan memberikan kembali uang perjalanan
dinas untuk menutupi kurangnya uang perjalanan dinas yang digunakan
dalam menangani proses perbaikan alat berat.
5. Fungsi gudang belum berjalan maksimal walaupun telah diterapkan di
perusahaan. Karyawan yang memiliki tanggung jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
dalam menjalankan fungsi gudang terkadang tidak teliti dalam melakukan
pengecekan dan pengawasan alat berat dan juga spare part, sehingga
terkadang tidak diketahui adanya persediaan alat berat ataupun spare part
yang habis, sedangkan untuk pengecekan kondisi alat berat secara
fungsinya sudah dilakukan dengan baik. Selain itu karyawan yang
menjalankan fungsi gudang ini adalah technician, karena ketika terdapat
alat berat yang baru datang dari prinsipal ke perusahaan technician harus
melakukan pengecekan terhadap alat berat yang dikirim tersebut yang
disesuaikan dengan dokumen delivery order alat berat, bahkan melakukan
pengujian terhadap alat berat agar tidak bermasalah ketika dijual kepada
pelanggan.
6. Pada aktivitas pengendalian yang terdapat dalam pengendalian internal
COSO belum dapat mengatasi adanya risiko fraud yang dapat terjadi. Hal
ini menunjukan bahwa yang belum terpenuhi dan sesuai atas hasil evaluasi
yang dilakukan dengan teori aktivitas pengendalian pada pengendalian
internal COSO. Sehingga service department perlu untuk mencari solusi
untuk menangani risiko fraud yang dapat terjadi dalam aktivitas
pengendalian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil evaluasi sistem informasi akuntansi jasa purna jual
yang diterapkan pada service department dalam menangani perbaikan alat
berat secara keseluruhan telah ada penerapannya seperti teori pendukungnya,
tetapi untuk pengendalian internal belum dapat mengatasi adanya ancaman
risiko fraud yang dapat terjadi dalam penerimaan kas antara pelanggan dan
technician. Sehingga membutuhkan solusi yang lebih baik untuk mengatasi
pengendalian internal.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan yang dialami dalam penelitian adalah tidak mendapatkan
kwitansi dan dokumen BAST yang menjadi bukti transaksi pembayaran dan
bukti perbaikan alat berat selesai dilakukan. Hal ini menyebabkan evaluasi
yang dilakukan dalam penelitian menjadi tidak lengkap dan mempengaruhi
kebenaran praktik yang dillakukan atas dokumen dan laporan yang ada dalam
komponen sistem informasi akuntansi, dan prosedur pencatatan penjualan
tunai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
C. Saran
1. Penelitian
Untuk penelitian selanjutnya dapat membahas mengenai sistem
informasi akuntansi penjualan alat berat di PT. Satrindo Mitra Utama,
karena aktivitas penjualan alat berat ini merupakan sumber pendapatan
utama perusahaan dengan omset yang lebih besar dari aktivitas jasa.
Dengan demikian penelitian sistem informasi akuntansi atas aktivitas
utama PT. Satrindo Mitra Utama menjadi lebih lengkap, khususnya
sebagai sumber pendapatan perusahaan.
2. Service department pada PT. Satrindo Mitra Utama
2.1 Untuk mengatasi jaringan dan teknologi informasi yang bermasalah
maka perusahaan harus memiliki seorang karyawan yang memahami
mengenai jaringan dan juga teknologi informasi, tujuannya agar ketika
jaringan, koneksi internet dan komputer yang disediakan perusahaan
bermasalah dapat segera diatasi agar tidak menghambat aktivitas
karyawan di perusahaan.
2.2 Untuk mengatasi fraud yang terjadi atas kwitansi yang
disalahgunakan technician ketika pelanggan melakukan pembayaran
perbaikan alat berat yaitu, perusahaan dapat memanfaatkan
perkembangan teknologi dengan membuat aplikasi sederhana untuk
transaksi pembayaran, misalnya dengan menggunakan handphone
berbasis android sehingga membantu dalam mengakses informasi, dan
transaksi pembayaran lebih cepat, aman dan praktis, tetapi tetap tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
menghilangkan kwitansi yang dapat berperan sebagai bukti fisik
transaksi yang dilakukan.
2.3 Atau semua transaksi pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan
dilakukan secara online. Selain aman setiap transaksi pembayaran
antara perusahaan dengan pelanggan juga dapat mengurangi tingkat
risiko fraud yang dapat dilakukan karyawan technician melakukan
penerimaan kas atas pembayaran yang dilakukan pelanggan. Dengan
pembayaran online atau transfer antar bank, karyawan kasir pada
bagian akuntansi dan keuangan perusahaan dapat menjalankan
fungsinya untuk menerima bukti pembayaran dengan mencetak bukti
trasnfer via bank yang masuk atas pembayaran perbaikan alat berat.
Maka bagian akuntansi dapat mengeluarkan invoice dan mengakui
pendapatan yang masuk ke perusahaan.
2.4 Selain dengan pembayaran online ada baiknya untuk pelanggan yang
tetap melakukan pembayaran secara tunai dapat langsung melakukan
pembayaran langsung kepada bagian akuntansi dan keuangan, bukan
lagi melalui technician.
2.5 Untuk mengatasi permintaan berlebihnya uang perjalanan dinas oleh
technician bagian keuangan perusahaan dapat menentukan akomodasi
dan transportasi yang biayanya tidak terlalu tinggi, sehingga uang
perjalanan dinas yang diberikan bagian keuangan hanya difokuskan
untuk perbaikan alat berat selama masa dinas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
DAFTAR PUSTAKA
Anastasia Diana dan Lilis Setiawati. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Penerbit
CV ANDI OFFSET (Penerbit Andi), Yogyakarta
Dias M. 2017. Materi dan Pengertian Sistem Informasi Akuntansi.
https://www.google.co.id/amp/s/ruangakuntansi.com/2017/01/17/materi-
dan-pnegertian-sistem-informasi-akuntansi/amp/ Diakses tanggal 28
Januari 2018
Fairuzelsaid. 2014. Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi.
fairuzelsaid.com/konsep-dasar-sistem-informasi-akuntanssi/. Diakses
tanggal 24 Juli 2017
Financial.ID. 2017. Profit, People, Planet, Jadi Penentu Kelanjutan Bisnis
Perusahaan.
Financial.id/newsreader/Profit,_People,_Planet_Jadi_Penentu_Kelanjutan
_Bisnis_Perusahaan. Diakses 28 Januari 2018
Frans. M Royan. 2015. Maximum Distributorship Management. Penerbit
Gramedia Widiasarana Indonesia, Kompas gramedia Building, Jakarta
Frederick L. Jones. 2009. Sistem Informasi Akuntansi. Penerbit Salemba Empat,
Jakarta
Gregorius Chandra. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Penerbit ANDI,
Yogyakarta
Ilmu Ekonomi ID. 2017. Layanan Purna Jual: Pengertian, Unsur Unsur, dan
Contoh Layanan Purna Jual. www.ilmu-ekonomi-
id.com/2017/04/layanan-purna-jual-pengertian-unsur-unsur-dan-contoh-
layanan-purna-jual.html?m=1. Diakses tanggal 28 januari 2018
Judhistia P. J. Baramuli, dan Herman Karamoy. 2013. Evaluasi Penerapan Sistem
Informasi Akuntansi Penjualan pada PT. Ciputra Internasional Manado.
Jurnal: Program Pendidikan Profesi Akuntansi, Universitas Sam
Ratulangi Manado
Marshall B. Romney. 2014. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 13. Penerbit
Salemba Empat, Jakarta Selatan
Mulyadi. 2010. Sistem Akuntansi. Salemba Empat, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Suharso. 2016. Pengendalian Internal Ala COSO Terbaru. www.
Klikharso.com/2016/07/pengendalian-intern-coso-terbaru.html?m=1.
Diakses tanggal 15 Agustus 2017
V. Wiratna Sujarweni. 2015. Sistem Akuntansi. Edisi Pertama. Pustaka Baru
Press, Yogyakarta
Vinsensius Cici Mone. 2016. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
Tunai, Studi Kasus di Minimarket Kopma UNY. SKRIPSI. Program
Studi Akuntansi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Wing Wahyu Winarno. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Penerbit UPP (Unit
Penerbit dan Percetakan) STIM YKPN, Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Contoh form claim to principal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Contoh Form Delivery Order yang ada pada SAP
Contoh Form Purchase Request unit Spare Part
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Contoh Form Service Call
Form Service yang ada pada SAP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Contoh Surat Perintah Kerja (SPK) Technician
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Contoh Surat Tugas Technician
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Contoh Form Inventory Transfer Request
Contoh Dokumen yang Dimiliki Manajer Service Untuk Memantau Teknisi yang
sedang tugas dinas atau kunjungan di lokasi tertent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Contoh Surat Tugas Teknisi
Form pada Service yang diproses melalui SAP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Contoh Form Claim to Principal (Principal yang berbeda dengan yang
sebelumnya)
Pertanyaan Wawancara
1. Kapan PT. Satrindo Mitra Utama didirikan?
2. PT. Satrindo Mitra Utama bergerak dalam bidang apa?
3. Visi, Misi, dan tujuan perusahaan seperti apa?
4. Bagaimana struktur organisasi dan pembaagian tugas tiap karyawannya?
5. Kenapa lebih memilih menggunakan program SAP, dan manfaatnya apa?
6. Siapa yang betugas untuk mengoperasikan sistem SAP pada departemen
sevis?
7. Bagaimana proses perbaikan alat berat yang dilakukan oleh service
department sebagai aktivitas jasa purna jual?
8. Bagaimana keterkaitan perbaikan alat berat dengan masa garansi yang
diberikan perusahaan bagi alat berat yang telah dibeli oleh pelanggan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
9. Bagaimana sistem pembayaran yang biasanya dilakukan pelanggan ketika
perbaikan alat berat telah selesai?
10. Pihak mana saja yang berperan terhadap menangani permintaan perbaikan alat
berat?
11. Apakah dalam menangani perbaikan alat berat selalu membutuhkan
penggantian spare part?
12. Apakah perbedaan antara perbaikan alat berat dalam masa garansi dengan
diluar masa garansi?
13. Prosedur perbaikan alat berat mana yang paling sering ditangani oleh service
department?
14. Dokumen apa saja yang dikeluarkan dalam menangani perbaikan alat berat
oleh service department?
15. Bagaimana keterkaitan prosedur perbaikan alat berat terhadap pendapatan
sampingan perusahaan?
16. Bagaimana peranan manajer Service terhadap perbaikan alat berat yang
dilakukan oleh karyawan Service?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI