1
MAKALAH
PENDAYAGUNAAN SIM UNTUK MONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI PEMERINTAH
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH SIM SEMESTER I - ANGKATAN XXXIV
MATA KULIAH : SIM
DOSEN PENGUJI : Dr.Ir. Sumirin,M.S.
NAMA MAHASISWA : FAKTA WIGUNA
MTS : MTS 153410809
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ilmu dan Teknologi adalah salah satu hasil dari peradaban manusia yang mana
telah diberitakan didalam Al Quran. Hal ini nyata kita rasakan bersama betapa
pesatnya manusia menguasai ilmu dan teknologi untuk menunjang segala
kepentingannya. Salah satu bukti yang dihasilkan adalah penguasaan manusia di
bidang ilmu elektronika. Penguasaan manusia dibidang elektronika inilah yang
menjadi dasar pesatnya perkembangan teknologi telematika.
Telematika merupakan istilah dari telekomunikasi dan informatika. Teknologi
informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat
bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi
adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses
dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi
informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan
Perkembangan teknologi telekomunikasi saat ini dapat dilihat dari
kecanggihan dan peningkatan kapasitas dan kualitas perangkat dalam memproses dan
mentransfer data yang sangat variatif, contohnya dengan ditemukannya kabel serat
optik menjadikan kualitas dalam memproses dan metransfer data sangat memuaskan
dan gangguan dalam mentransfer data dapat diminimalisasi.
Dengan kemajuan teknologi telematika diharapkan masyarakat indonesia
sebagai pengguna teknologi telematika dapat mendayagunakan kemajuan teknologi
untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat indonesia.
3
1.2. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
a. untuk lebih memahami terhadap pendayagunaaan kemajuan teknologi
informasi terhadap pemanfaatannya untuk monitoring dan evaluasi
kegiatan proyek
b. Untuk dapat menkomunikasikan tugas dari masing-masing pihak yang
terlibat dalam pelaksanaan proyek pembangunan maka dibangun sebuah
sistem informasi yang baik dan terintegrasi dengan memanfaatkan
perangkat lunak sehingga mampu untuk menterjemahkan dan
memberikan informasi kegiatan yang ada di lapangan.
4
BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Pengertian Teknologi Telematika
Teknologi telematika bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
secara umum adalah semua yang teknologi berhubungan dengan pengambilan,
pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian
informasi (Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 2006: 6). Tercakup dalam
definisi tersebut adalah semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan
infrastruktur komputer maupun telekomunikasi.
Istilah teknologi telematika adalah kosa kata yang umum di Indonesia tentang
teknologi telekomunikasi dan informatika sedangkan ICT (Information and
Communication Technology), atau yang di kalangan negara Asia berbahasa Inggris
disebut sebagai Infocom, muncul setelah berpadunya teknologi komputer (baik
perangkat keras maupun perangkat lunaknya) dan teknologi komunikasi sebagai
sarana penyebaran informasi pada paruh kedua abad ke-20. Perpaduan kedua
teknologi tersebut berkembang sangat pesat, jauh melampaui bidang-bidang
teknologi lainnya. Bahkan sampai awal abad ke-21 ini, dipercaya bahwa bidang
telematika masih akan terus berkembang pesat dalam beberapa dekade mendatang.
Pada tingkat global, perkembangan telematika telah mempengaruhi seluruh bidang
kehidupan umat manusia. Intrusi telematika ke dalam bidang-bidang teknologi lain
telah sedemikian jauh sehingga tidak ada satupun peralatan hasil inovasi teknologi
yang tidak memanfaatkan perangkat telematika.
5
2.2. Dayaguna Teknologi Telematika
Banyak perubahan-perubahan yang telah terjadi di dunia ini dimana setiap
perubahan dapat diketahui dan dirasakan oleh masyarakat indonesia secara cepat dan
memiliki kesamaan dengan sumber perubahan tersebut. Perubahan itu dapat berupa
fisik maupun non-fisik, seperti kemajuan teknologi; komputer, telepon seluler, satelit,
mobil dan lain sebagainya. Sedangkan perubahan non-fisik bisa berupa
perkembangan ilmu pengetahuan seperti ditemukannya banyak teori-teori baru dalam
manajemen, psikologi, kedokteran dan lain sebagainya, bahkan perkembangan
ideologi di suatu tempat atau negara dapat diterima di negara yang lain. Tidak hanya
yang bersifat positif, bahkan perubahan-perubahan negative pun dapat disebarkan
keseluruh dunia, seperti virus, krisis ekonomi dan lain sebagainya.
Inilah kehebatan dari kehidupan di era informatika, semua perubahan dapat
berlangsung dalam hitungan detik dan berpindah-pindah dengan mudah dan cepat.
Era informasi yang ditandai dengan berkembangnya masyarakat dunia yang
berpengetahuan telah menjadi tuntutan semua negara, bahkan Persatuan Bangsa-
Bangsa melalui Konfrensi-konfrensi tingkat tinggi yang diberi nama KTT
Masyarakat Informasi telah menyetujui terbentuknya masyarakat informasi di seluruh
dunia yang pada akhirnya berdampak pada kebijakan di seluruh negara-negara dunia
untuk mengembangkan segala kebutuhan yang berkaitan dengan teknologi informasi
dan komunikasi.
Tentunya hasil KTT ini tidak tanpa tujuan yang jelas, melalui KTT ini
diharapkan tumbuhnya bangsa-bangsa yang sadar dan cepat menangkap informasi
sehingga akan berdampak pada pertumbuhan pengetahuan-pengetahuan yang menjadi
dasar untuk terbentuknya masyarakat berpengetahuan di seluruh belahan dunia. Pada
akhirnya tidak ada lagi negara berkembang dan negara terbelakang dari segi
pengetahuan dan kemandirian.
6
Masyarakat informasi dan masyarakat berpengetahuan telah menjadi tujuan
bersama yang telah ditetapkan di dalam KTT tersebut, hal ini juga senada dengan
pernyataan Peter S. Drucker, seorang pakar manajemen barat bahwa aset paling
berharga bagi perusahaan (bahkan negara) pada abad 21 ialah ilmu pengetahuan dan
pekerja atau masyarakat terdidik (knowledge people).
Kemajuan teknologi telematika merubah paradigma masyarakat Indonesia
bahwa kekayaan sumber daya alam tidak dapat menjadi salah satu andalan dalam
pembangunan negara. Didalam Al Qur’an dijelaskan dalam surat Al-Ankabut : 43
وما يعقلها إلا العالمون ﴿٣٤﴾ وتلك المثال نضربها للنااس
Artinya : Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada
yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.(al-ankabut: 43)
تنا و نم يلن ت ا ل ن تانقت ا ت خ رذ ح ا ر و ةن ر ح ا ةق هن بن ح ل ل ح
م وت وني م نل ق وع ذن ذن ال ا ت نل ق وع ق ا و ت ذ ذر ان (٩) تلن
Artinya : “Katakanlah: ‘Adakah sama orang-orang yang berilmu dengan orang yang
tidak berilmu?’ Sesungguhnya hanya orang-orang yang berakallah yang dapat
menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar [39] : 9).
حوا في المجالس لكم فافسحوا يف يا أيها الاذين آمنوا إذا قيل لكم تفسا س الا الاذين آمنوا منكم والاذين أوتوا ا لعلم وإذا قيل انشزوا فانشزوا يرفع الا
بما تعملون خبير درجات والا
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: ‘berlapang-
lapanglah dalam majelis’, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberikan
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan; ‘Berdirilah kamu’, maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan
7
orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan,” (Q.S Al-Mujadilah, 58; 11)
Dengan memperhatikan hal tersebut diatas maka masyarakat Indonesia yang
mayoritas muslim dapat mendayagunakan kemajuan teknologi telematika semaksimal
mungkin untuk kemaslahatan bangsa dan mendorong bagi warga bangsa untuk
berpengetahuan serta memberikan sumbangsih keilmuannya dalam mendorong
kemajuan teknologi telematika.
2.3. Kebijakan Nasional dalam Pengembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi
Pesatnya kemajuan teknologi telekomunikasi, media, dan informatika serta
meluasnya perkembangan infrastruktur informasi global telah merubah pola dan cara
kegiatan bisnis yang dilaksanakan di industri, perdagangan, dan pemerintah. Di dalam
kerangka Kebijakan Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika sebagaimana
terlampir dalam Inpres Nomor 6 Tahun 2001 tentang Pengembangan dan
Pendayagunaan Telematika, terdapat beberapa point arah pengembangan dan
pendayaguanaan telematika di Indonesia yaitu :
a. Telematika untuk mempersatukan bangsa dan memberdayakan rakyat;
b. Telematika dalam masyarakat untuk masyarakat;
c. Infrastruktur informasi nasional;
d. Sektor swasta dan iklim usaha;
e. Peningkatan kapasitas dan teknologi;
f. Goverment on-line;
Arah kebijakan yang terkait dengan perkembangan dan pendayagunaan
teknologi telematika oleh Pemerintah Republik Indonesia termaktub dalam peraturan
perundangan yang berlaku yaitu :
8
a. Undang–Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (UU
Telekomunikasi);
b. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran (UU Penyiaran);
c. Undang–Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik
(UU ITE).
Dalam proyeksi pengaturan tentang konvergensi telematika, bahwa
pemanfaatan teknologi telematika dikuasai oleh Negara dan pembinaannya dilakukan
oleh Pemerintah. Pembinaan teknologi telematika diarahkan untuk meningkatkan
penyelenggaraan teknologi informasi dan komunikasi yang meliputi penetapan
kebijakan, pengaturan, pengawasan dan pengendalian sesuai dengan tujuan
pembangunan teknologi informasi dan komunikasi nasional.
Dalam rangka pelaksanaan pembinaan teknologi informasi dan komunikasi,
Pemerintah melibatkan peran serta masyarakat. Peran serta masyarakat sebagaimana
dimaksud berupa penyampaian pemikiran dan pandangan yang berkembang dalam
masyarakat mengenai arah pengembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam
rangka penetapan kebijakan, pengaturan,pengendalian dan pengawasan dibidang
teknologi informasi dan komunikasi. Dalam rangka menerapkan pengaturan yang
lebih sesuai dengan dinamika perkembangan teknologi informasi dan komunikasi,
fungsi perumusan pengaturan dapat dilaksanakan pula secara swaregulasi.
Menyadari pentingnya teknologi telematika sebagai bidang yang berperan besar
dalam pembangunan nasional, Kementerian Negara Riset dan Teknologi memberikan
arahan sektor-sektor yang diprioritaskan untuk dikembangkan melalui kegiatan riset,
antara lain (Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 2006: 5).:
9
A. Infrastruktur Informasi
Infrastruktur informasi terdiri atas beberapa aspek yang seluruhnya harus
dibangun secara paralel dan saling menunjang. Aspek pertama adalah jaringan
fisik yang berfungsi sebagai jalan raya informasi baik pada tingkat jaringan
tulang-punggung maupun tingkat akses pelanggan. Jaringan tulang punggung
harus mampu menghubungkan seluruh daerah Indonesia sampai wilayah
pemerintahan terkecil. Pada tingkat akses pelanggan harus memungkinkan
tersedianya akses yang murah dan memadai bagi masyarakat luas.
Aspek kedua menekankan pada kemanfaatan sebesar-besarnya pengelolaan
sumber informasi bagi seluruh komponen masyarakat. Kondisi ini dapat
dicapai melalui diwujudkannya interoperabilitas sumber daya informasi yang
tersebar luas sehingga dapat dimanfaatkan secara efisien dan efektif oleh
seluruh pemangku kepentingan.
Aspek terakhir adalah pengembangan perangkat keras, baik di sisi jaringan
maupun di sisi terminal. Pengembangan ini harus dirancang berdasarkan
kebutuhan dan kondisi jaringan yang ada di Indonesia, dengan mengadopsi
sistem terbuka dan menanamkan tingkat kecerdasan tertentu untuk
memudahkan integrasi sistem dan pengembangannya di masa depan.
B. Perangkat Lunak
Pengembangan perangkat lunak diarahkan pada realisasi sistem aplikasi yang
mampu menunjang proses transaksi ekonomi yang cepat dan aman, serta
pengambilan keputusan yang benar dan cepat. Harga yang terjangkau dan
daya saing pada tingkat internasional merupakan salah satu kriteria yang
dipersyaratkan, khususnya mendukung kebijakan substitusi impor. Perangkat
lunak sistem operasi dengan kehandalan tinggi dan kebutuhan sumber daya
memori maupun prosesor yang minimal serta fleksibel terhadap perangkat
10
keras maupun program aplikasi yang baru, merupakan prioritas yang harus
dikembangkan. Program aplikasi juga perlu dikembangkan, terutama yang
terkait dengan sektor perekonomian, industri, pendidikan, maupun
pemerintahan.
Dalam mempercepat pengembangan dan pendayagunaan perangkat lunak,
perlu pula ditinjau implementasi konsep open source. Penerapan konsep open
source ini diharapkan mampu menggalakkan industri perangkat lunak dengan
partisipasi seluruh lapisan masyarakat tanpa melakukan pelanggaran hak
cipta.
C. Kandungan Informasi
Kegiatan pengembangan kandungan informasi (information content) bertujuan
melakukan penataan, penyimpanan, dan pengolahan informasi yang
diperlukan untuk meningkatkan efisiensi proses pembangunan,
pengorganisasian, pencarian, dan pendistribusian informasi.
Kegiatan riset dan pengembangan kandungan informasi diawali dengan
pemetaan berbagai potensi dan informasi nasional beserta pemodelan proses
information retrieval. Dengan demikian implementasi information repository
dan information sharing merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
pengembangan teknologi informasi dan komunikasi. Pemanfaatan maksimal
kandungan informasi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan
potensi lokal, akumulasi kekayaan seni dan budaya Indonesia yang beraneka
ragam dapat pula dieksploitasi sebesar-besarnya untuk menghasilkan produk-
produk seni budaya yang berbasis multimedia.
11
D. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) diperlukan upaya
peningkatan kemandirian dan keunggulan, yang salah satunya adalah dengan
mengembangkan sistem pendidikan dan pelatihan untuk membentuk keahlian
dan keterampilan masyarakat dan peneliti dalam bidang teknologi yang
strategis serta mengantisipasi timbulnya kesenjangan keahlian sebagai akibat
kemajuan teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi.
E. Pengembangan Regulasi dan Standarisasi
Program kajian regulasi meliputi penyusunan Undang-Undang dan
penyempurnaan berbagai kebijakan terkait bidang teknologi informasi,
komunikasi dan broadcasting. Salah satunya adalah penyempurnaan Cetak
Biru Telekomunikasi dan UU Telekomunikasi No. 36/1999 yang sudah mulai
ketinggalan dengan perkembangan teknologi dan tuntutan masyarakat.
Penyelesaian Rancangan UU tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan
berbagai UU lain yang dapat mendorong pertumbuhan aplikasi IT sangatlah
diharapkan realisasinya pada tahun 2005-2025. Termasuk dalam kerangka
regulasi ini adalah mempercepat terlaksananya proses kompetisi yang
sebenar-benarnya dalam penyediaan jasa telekomunikasi sehingga dapat
memberikan perbaikan kondisi layanan, kemudahan bagi pengguna jasa, serta
harga yang ekonomis.
12
BAB III
PENDAYAGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
DALAM MONITORING DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR DI PEMERINTAH
3.1. Pendahuluan
Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya
perubahan yang cukup signifikan dalam pola pendayagunaan teknologi telematika
terhadap pertukaran data informasi yang paling akurat dan terkini yang dapat
digunakan oleh masyarakat.
Berdasarkan perkembangan telematika tersebut diatas, telematika di Indonesia
memiliki tiga peran pokok, antara lain :
1. Mengoptimalkan proses pembangunan. Telematika memberikan dukungan
terhadap manajemen dan pelayanan kepada masyarakat berupa sarana
telekomunikasi yang memuahkan masyarakat saling berinteraksi tanpa terhalang
jarak. Dengan telematika, proses komunikasi menjadi mudah sehingga mudah
pula untuk menyebarkan informasi dari satu daerah ke daerah lain.
2. Meningkatkan Pendapatan. Produk dan jasa teknologi telematika merupakan
komoditas yang memberikan peningkatan pendapatan bagi perseorangan, dunia
usaha bahkan negara dalam bentuk devisa hasil ekspor jasa dan produk industri
telematika.
3. Pemersatu bangsa. Teknologi telematika mampu menyatukan bangsa melalui
pengembangan sistem informasi yang menghubungkan semua institusi dan area
dengan cepat tanpa terhalang jarak daerah masing-masing.
3.2. Pemanfaatan Teknologi Telematika
Telematika adalah saran komunikasi jarak jauh melalui media
elektromagnetik yang memiliki kemampuannya menstransmisikan sejumlah besar
informasi dalam sekejap, dengan jangkauan seluruh dunia, dan dalam berbagai cara,
13
yaitu dengan perantaraan suara (telepon, musik), huruf, gambar, dan data atau
kombinasi-kombinasinya. Teknologi digital memungkinkan hal itu tersebut terjadi
juga jasa telematika ada yang diselenggarakan untuk umum (online, internet), dan ada
pula untuk keperluan kelompok tertentu atau dinas khusus (intranet).
Dalam mengaplikasikan teknologi telematika saat ini sudah menghadirkan konsep
secara digital. Internet adalah salah satu produk teknologi informasi yang sering kita
manfaatkan yang secara sadar dalam pemanfaatan internet memberikan dampak
positif terhadap pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan
infrastruktur.
Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi internet dan kemudahan dalam akses
untuk penggunaan teknologi tersebut saat ini, memunculkan gagasan untuk
pemanfaatannya dalam membantu direksi proyek untuk melakukan pekerjaan
monitoring dan evaluasi pada proyek dibawah pengelolaannya dengan memanfaatkan
sistem informasi yang sudah ada.
3.3. Contoh Kasus
A. Pendayagunaan SIM Pada Pembangunan SABO DAM Gunung Merapi
A. METODOLOGI
Metode dan proses penelitian didasarkan pada tujuan penelitian ini yaitu tersedianya
database proyek yang dapat menyimpan data dan informasi proyek, yang memberi
kemudahan dalam monitoring dan evaluasi pelaksanaan proyek, maka untuk
memenuhi tujuan tersebut akan dibuat sebuah rancangan sistem informasi monitoring
kemajuan pekerjaan dengan metode sebagai berikut:
14
Pengumpulan Data
Penelitian ini mengambil obyek pada Proyek Civil Works Package No. 3
Construction Of Sabo Dams And Training Dykes In Mt. Merapi Area. Data-data
penunjang diperoleh dari PPK Pengendalian Lahar Gunung Merapi yang merupakan
Owner dan Shimizu-Wijaya Karya JO selaku Kontraktor.
a. Data primer
Data-data primer meliputi Weekly Progress Report (Laporan Kemajuan Mingguan),
Time Schedule dan Foto foto pelaksanaan.
b. Data sekunder
Data-data sekunder terdiri dari Database Sabo Dam, Construction Drawing (Gambar-
gambar Pelaksanaan) dan Bill of Quantity (Daftar Volume Pekerjaan).
15
Pengolahan Data
Tahapan pengolahan data dalam penelitian ini adalah :
1. Menentukan lokasi pekerjaan
Proyek Civil Works Package No. 3 Construction Of Sabo Dams And Training Dykes
In Mt. Merapi Area merupakan pekerjaan dengan sistem paket yang terdiri dari
pembangunan 23 sabo dam di sepanjang lereng Gunung Merapi. Untuk implementasi
sistem informasi kemajuan pekerjaan ini dipilih 1 lokasi yaitu pembangunan sabo
dam TR-RD1.
2. Menyusun data progess kemajuan mingguan
Data Weekly Progress Report sesuai lokasi yang dipilih, disusun kembali dalam
bentuk tabel progress mingguan yang terdiri dari week, date to, weekly schedule,
accumulative schedule, weekly progress, accumulative progress dan deviation, mulai
dari minggu pertama hingga selesai pekerjaan.
3. Ploting kurva S
Untuk mendapatkan kurva S maka masing-masing data accumulative schedule dan
accumulative progress diplot dalam bentuk grafik garis pada time schedule dengan
warna yang berbeda. Garis biru menunjukkan schedule sedangkan garis merah
menggambarkan progress.
4. Memilih foto-foto pelaksanaan
Foto pelaksanaan untuk lokasi terpilih diambil 1 foto setiap minggu yang
menunjukkan keseluruhan pekerjaan. Pengambilan foto dari sudut yang sama akan
memberikan gambaran perkembangan fisik pekerjaan dari minggu ke minggu.
Perancangan Sistem Informasi Kemajuan Pekerjaan
Keluaran yang dihasilkan pada sistem ini adalah berupa tampilan antar muka
pengguna untuk melihat kemajuan fisik pekerjaan secara cepat ataupun
membandingkan jadwal pekerjaan yang direncanakan dan realisasinya.
16
Konfigurasi perangkat keras dan lunak
Dalam melakukan pengolahan data, menggunakan peralatan berupa perangkat keras
dan lunak. Perangkat keras yang digunakan berupa notebook atau personal computer
(PC) dengan standard RAM 2gb dengan kapasitas memory yang besar dikarenakan
informasi yang dikumpulkan berupa database dari ±250 sabo dam, hal ini dirasa
sudah cukup memadai. Perangkat lunak yang digunakan adalah
17
Pengguna
Sistem informasi ini dapat digunakan oleh semua pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan proyek khususnya Pengendalian Lahar Gunung Merapi, Konsultan
Perencana, Konsultan Pengawas dan Kontraktor. Struktur Organisasi secara umum
dapat dilihat pada bagan di bawah ini :
Analisa Implementasi Sistem
Untuk mengimplementasikan sistem ini, diambil salah satu paket pekerjaan
pembangunan sabo dam di kali Trising TR-RD1, pembangunan sabo dam ini dimulai
238 hari kalender. Dengan sistem ini akan mempermudah dalam memonitor
kemajuan proyek selama 238 hari kalender, monitoring dilakukan per minggu,
mengartikan bahwa ada lebih kurang 34 laporan mingguan kurva S mingguan yang
harus diinput dalam sistem ini.
Tampilan antar muka pada sistem ini disusun sedemikan rupa sehingga sistem ini
berhubungan langsung dengan aplikasi GIS, dapat terlihat lebih atraktif menunjukkan
18
lokasi kurang 250 sabo dam yang berada di akan memudahkan pengguna, untuk
mengetahui lokasi pekerjaan sabo dam, dan monitoring laporan mingguan pekerjaan
pembangunan sabo dam hanya dengan satu sistem ini.
Gambaran sistem informasi manajemen pada layernya adalah sebagai berikut.:
Gambar 4. Tampilan Antar Muka Input Data
Penggunaan sistem informasi ini sangat familiar digunakan dalam pengumpulan data
terhadap pelaksanaan monitoring dan evaluasi untuk instansi tertentu akan tetapi
dengan kemajuan sistem telematika, hal seperti ini sudah mulai ditinggalkan dengan
beberapa pertimbangan :
1. Biaya Perencanaan dan operasional Mahal.
2. Keterbatasan sumber daya dalam jumlah dan keahlian di bidang informatika di
Pemerintah.
3. Kurang praktis karena kaurang interaktif antara pengguna sehingga tidak update.
19
B. Penggunaan Aplikasi Smartphone dalam Monitoring dan Evaluasi Proyek.
Dengan kemajuan teknologi komunikasi menjadikan perangkat keras media komputer
menjadi bervariasi. Komputer pada era saat ini mudah dan ringan untuk dibawa
kemana saja. Kemajuan teknologi komunikasi seperti perangkap komunikasi berbasis
android (smartphone) telah mendorong perkembangan aplikasi – aplikasi informasi
diantaranya Youtobe, BBM, Whatsapp,Skype,Smule,Facebook dan masih banyak
lagi.
Saat ini aplikasi smartphone “Whatsapp” adalah aplikasi yang sering digunakan
dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi suatu pekerjaan karena memiliki
beberapa keunggulan fitur dan kesederhanaan pemakaiannya. WhatsApp adalah
aplikasi messenger yang ada di smartphone dengan basic mirip BlackBerry
Messenger. WhatsApp Messenger adalah aplikasi pesan lintas platform yang
memungkinkan kita bertukar pesan tanpa membayar untuk SMS, karena WhatsApp
Messenger menggunakan rencana data internet yang sama untuk email, browsing
web, dan lain-lain, sehingga tidak menggunakan biaya untuk dapat tetap
berhubungan.
Aplikasi WhatsApp Messenger adalah pengiriman pesan yang menggunakan koneksi
3G atau WiFi untuk berkomunikasi tanpa harus mengeluarkan biaya. Dengan
menggunakan whatsApp, kita dapat melakukan chatting, file sharing, dan lain-lain.
Tipe-Tipe WhatsAppWhatsApp dapat dijalankan pada beberapa platform yaitu:
1. WhatsApp untuk iPhone
2. WhatsApp untuk BlackBerry
3. WhatsApp untuk Android
4. WhatsApp untuk Symbian
5. WhatsApp untuk Windows Phone, sementara hanya Windows Phone Mango yang
mendukung aplikasi ini
20
Penggunaan whatsApp dapat digunakan untuk pengguna iPhone, BlackBerry, serta
Symbian (Nokia). Aplikasi WhatsApp hanya dapat bekerja untuk sesama pengguna
yang memiliki aplikasi WhatsApp. Aplikasi WhatsApp ini dapat diunduh secara
gratis di websitenya. Aplikasi ini menggunakan nomor telepon ponsel yang kita
gunakan untuk berinteraksi dengan sesama pengguna WhatsApp. Aplikasi ini
memungkinkan pengguna BlackBerry, iPhone, dan Symbian untuk dapat saling
berkomunikasi satu sama lain. Aplikasi ini menggunakan fitur push sehingga Anda
dapat selalu memberitahukan pesan yang sedang diterima. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam penggunaan WhatsApp adalah
Kestabilan KoneksiWhatsApp ini mengandalkan koneksi internet melalui jaringan
GPRS/EDGE/3G atau wifi untuk menjalankannya. Aplikasi WhatsApp ini tidak
keluar (quit) saat tidak ada koneksi internet. Anda dapat melihat kontak maupun
perbincangan dengan teman Anda walaupun tidak ada koneksi internet. Seperti pada
BlackBerry Messenger, apabila tidak ada koneksi internet, Anda tetap dapat
membuka aplikasi tersebut tapi saat Anda coba untuk mengirim pesan, terdapat tanda
jam yang menandakan pesan Anda ditunda pengirimannya sampai terdapat koneksi
internet.
Terdapat pilihan notifikasi untuk pemberitahuan pesan baru di bagian pengaturan.
Anda dapat memilih menampilkan pesan baru secara Pop Up atau hanya tampil di
notification Area. Anda pun dapat mengatur suara panggilan di bagian pengaturan.
Berbeda dengan BlackBerry Messenger yang menggunakan PIN unik untuk
menambahkan daftar teman. Di WhatsApp untuk menambahkan teman, no hp teman
Anda yang diperlukan. Menariknya, Anda tidak perlu menambahkan teman di dalam
aplikasi WhatsApp tersebut. Cukup isi daftar Phonebook Anda dengan teman Anda
beserta no hp nya, dan lakukan sinkronisasi dengan menekan tombol refresh di option
saat berada di daftar teman (+). Nah, apabila teman Anda terdaftar menggunakan no
21
HP tersebut, WhatsApp akan mencarinya sendiri dan menampilkan teman Anda
langsung di daftar panggilan. Saat pertama kali menginstallnya, Anda akan
mendapatkan daftar kontak WhatsApp yang terisi secara otomatis. WhatsApp
langsung mengambil data di phonebook dan melakukan sinkronisasi dengan server.
Apabila no hp teman Anda terdaftar di WhatsApp, otomatis aplikasi ini akan
mengenalnya.
Fitur ini mirip sekali dengan BlackBerry Messenger. Kalau di BlackBerry Messenger
menggunakan tanda D dan R, di WhatsApp menggunakan tanda centang. Centang 1x
artinya terkirim ke server, centang 2x artinya sudah terkirim ke HP lawan bicara,
kecuali pada pecakapan kelompok (group). Apabila tidak ada koneksi internet, akan
muncul tanda jam yang mengartikan pengiriman pesan tertunda. WhatsApp dapat
mengirim file-file seperti :
a. Foto (langsung dari kamera, file manager dan media galery)
b. Video (langsung dari video kamera, file manager dan media galery)
c. Audio (langsung merekam suara, dari file manager, dari music galery)
d. Location (Anda dapat mengirim lokasi Anda dengan mengambil posisi Anda
dari Google Maps)
e. Contact (mengirim detail kontak dari phonebook)
Fitur lain yang terdapat di WhatsApp adalah:
View Contact: Anda dapat melihat contact di phonebook, WhatsApp juga
muncul sebagai daftar contact di phonebook
Avatar : Anda tidak dapat mengganti Avatar secara manual, WhatsApp akan
mengambil data avatar dari Profile phonebook. Apabila menggunakan
sinkronisasi Facebook dengan Phonebook, maka avatar yang muncul adalah
avatar Facebook.
Add conversation shortcut : dapat juga menambahkan shortcut conversation ke
homescreen.
22
Email Conversation : Anda pun dapat mengirim semua perbincangan melalui
email.
Copy/Paste : Setiap kalimat perbincangan juga dapat di copy, forward dan
delete dengan menekan dan menahan kalimat tersebut dilayar.
Smile icon : Untuk menambahkan serunya perbincangan, Anda pun dapat
menambahkan emotions dengan banyak pilihan, seperti : smile emotions, icon-
icon seperti cuaca, binatang, tanaman, alat-alat musik, buku, kartu, mobil,
bangunan, pesawat dll.
Search : fitur dasar setiap IM, Anda dapat mencari daftar contact melalui fitur
ini.
Call : karena pin WhatsApp ini sama dengan no telp/hp teman, Anda pun dapat
melakukan panggilan langsung dari aplikasi WhatsApp ini.
Block: digunakan untuk memblok kontak tertentu.
Status : seperti kebanyakan fitur IM, Status juga hadir di WhatsApp. Namun
tidak seperti BBM yang menampilkan update terbaru setiap ada perubahan
status dari teman, WhatsApp hanya menampilkan status dibawah nama teman,
mirip dengan di Yahoo Messenger. Anda pun dapat mengganti status yang
sudah tersedia di WhatsApp seperti available, busy, at school dll.
Beberapa keuntungan memakai WhatsApp :
Tidak hanya teks : WhatsApp memiliki fitur untuk mengirim gambar, video,
suara, dan lokasi GPS via hardware GPS atau Gmaps. Media tersebut
langsung dapat ditampilkan dan bukan berupa link.
Terintegrasi ke dalam sistem : WhatsApp, layaknya sms, tidak perlu
membuka aplikasi untuk menerima sebuah pesan. Notifikasi pesan masuk
ketika handphone sedang off akan tetap disampaikan jika handphone sudah
on.
23
Status Pesan : - Jam Merah untuk proses loading di HP kita - Tanda Centang
jika pesan terkirim ke jaringan - Tanda centang ganda jika pesan sudah
terkirim ke teman chat. - Silang merah jika pesan gagal
Broadcats dan Group chat: Broadcast untuk kirim pesan ke banyak pengguna.
Group chat untuk mengirim pesan ke anggota sesama komunitas.
Hemat Bandwidth : Karena terintegrasi dengan sistem, maka tidak perlu login
dan loading contact/avatar, sehingga transaksi data makin irit. Aplikasi dapat
dimatikan, dan hanya aktif jika ada pesan masuk, sehingga bisa menghemat
baterei.
Aplikasi Whatsapp Messenger saat ini banyak digunakan dalam proses pelaksanaan
monitoring dan evaluasi dalam suatu pekerjaan infrastruktur karena fitur-fitur yang
ada telah mencukupi kebutuhan atas informasi data monitoring dan evaluasi
pekerjaan proyek dan mudah diaplikasikan bagi pemula.
.
Gambar5. Contoh Pemanfaatan Aplikasi Whatsapp Pada Proses Monitoring dan
Evaluasi Proyek PSDA Propinsi Jawa Tengah.
24
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kemajauan teknologi komunikasi akan tumbuh sejalan dengan kemajuan teknologi
informatikanya. Penggunaan whatsapp sebagai aplikasi pertukaran Informasi ,
Monitoring, Evaluasi dan Koordinasi dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi
oleh semua pihak yang berkepentingan dalam proyek dengan tidak mengeluarkan
biaya mahal dalam anggaran monitoring dan evaluasi proyek.
25
DAFTAR PUSTAKA
1. Fitra, Adriyan. (2010). “Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi”. [Online]
Tersedia di http://debuh.com/berita-uncategorized.
2. Ir. M.Faiqun Ni’am ,M.T.,Ph.D, 2016, “Aplikasi SIM pada Level Organisasi”,
Materi bahan ajar Magister Teknik Sipil UNISSULA,
3. Ir.Rachmad Mudiyono,M.T.,Ph.D,2016, Etika Profesi, Materi bahan ajar
Magister Teknik Sipil UNISSULA
4. Ir.Suryani Alifah,M.T.,Ph.D,2016 , Jaringan Komunikasi Digital, Materi bahan
ajar Magister Teknik Sipil UNISSULA
5. Marlina, Euis.(2009).”Perkembangan Teknologi Informasi”. [Online] Tersedia di
: http://euismarlina.edublogs.org
6. Munawar, Said Aqil, 2002. Al-Quran Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki.
Jakarta : Ciputat Press.
7. Putri, Nectaria Pramesti, KoNteks 7, Universitas Sebelas Maret (UNS) -
Surakarta, 24-26 Oktober 2013.
8. Prayukti, Dwistha. (2010). “Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi”.[Online] Tersedia di : http://blog.its.ac.id/dwistha
9. Shihab, Quraish, 1999. Mukjizat Al-Quran. Bandung :Mizan
10. Suharmawan, Wahid. (2011).”Implikasi Perkembangan Teknologi Informasi
dalam Bimbingan dan Konseling”.[Online] Tersedia di :
http://konselorindonesia.blogspot.com
11. http://t4eeenty.blogspot.com/2010/04/tugas-1-penggunaan-telematika-dalam-
dunia.html
12. http://smpn205jkt.co.cc/data/MANFAAT%20TELEMATIKA%20DALAM%20
DUNIA%20PENDIDIKAN.pdf