i
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATANG TARANG KECAMATAN BALAI KABUPATEN
SANGGAU TAHUN 2018
SKRIPSI
OLEH:
MAIRINA KARTASARI NPM. 121510033
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
TAHUN 2018
ii
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATANG TARANG KECAMATAN BALAI KABUPATEN
SANGGAU TAHUN 2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Menjadi
Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)
Oleh
MAIRINA KARTASARI NPM 121510033
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
TAHUN 2018
iii
PENGESAHAN
Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Proposal
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak
Dan D iterimaUntuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana KesehatanMasyarakat (S.K.M.)
PadaTanggal, 24 Agustus 2018
Dewan Penguji :
1. Andri Dwi Hernawan, S.K.M., M.Kes (Epid) :…………………........
2. Selviana, S.K.M.,M.PH :………………………
3. Elly Trisnawati S.K.M,M,Sc :……………………….
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
DEKAN
(Dr Linda Suwarni, S.K.M.,M.Kes) NIDN: 1125058301
iv
LEMBAR PERSETUJUAN
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)
Peminatan Epidemiologi Kesehatan
Oleh :
MAIRINA KARTASARI NPM : 121510033
Pontianak, 24 Agustus 2018
Mengetahui,
Pembimbing I
Pembimbing 2
ANDRI DWI HERNAWAN,SKM, M.KES (Epid) NIDN. 1104018201
SELVIANA, SKM,M.PH NIDN. 1122028801
v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaa di suatu Perguruan Tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar p ustaka. Segaa proses dalam penyusunan
skripsi saya jalan kan melalui prosedur dan kaidah yang benar serta didukung dengan
data-data yang dapat dipertangggung jawabkan keabsahannya.
Jika dikemudian hari ditemukan kecurangan, maka saya bersedia untuk menerima
sanksi berupa pencabutan hak terhadap ijasah dan gelar yang saya terima.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Pontianak, 24 Agustus 2018
Penulis
Mairina Kartasari NPM.121510033
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
DO THE BEST, BE GOOD, THEN YOU WILL BE THE BEST.
“ Lakukan yang terbaik, bersikaplah yang baik maka kau akan menjadi orang yang terbaik “
Dengan segala puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa. Skripsi ini ku
persembahkan Kepada Kedua Orang Tua ku Tercinta (Alm.Bapak
Drs.H.Hasyim.M.Saleh dan Ibu Hj.Djuriati) yang selalu menjadi Inspirasi dan
Motifasi. Terimakasih untuk Suami dan Anak (Nanang Handriansyah , Olivia Kayla
Putri) atas segala dukungan selama ini baik dalam bentuk doa, semangat, dan cinta.
Terima kasih buat keluarga besar saya, sahabat serta kerabat atas doa dan
semangat yang selalu kalian berikan serta buat keluarga besar FIKES khususnya
Pendididkan Epidemiologi Kesehatan yang saya banggakan.
Terima kasih sebesar-besar nya buat Kepala Puskesmas Batang Tarang yang
telah memberikan Ijin kepada saya selama ini untuk menyelesai kan skripsi saya
dan memberi kesempatan untuk melakukan penelitian di Wilayah kerja Puskesmas
Batang Tarang, teman-teman di Puskesmas dan Bidan-bidan Desa yang sudah
membantu saya di lapangan. Serta terimakasih banyak untuk bimbingan, nasehat,
dan masukan yang telah diberikan selama masa bimbingan kepada pembimbing
skripsi saya Bapak Andri Dwi Hernawan,SKM, M.Kes (Epid), dan Ibu Selviana,
SKM,M.PH. serta Fakultas Ilmu Kesehatan besarta seluruh dosen dan staf TU lain
nya.
vii
BIODATA PENULIS
Nama : Mairina Kartasari
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 14 Mei 1982
Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Orang Tua
Bapak : DRS.H.Hasyim M Saleh(Alm)
Ibu : Hj.Djuriati
Alamat : Jl. Sultan Syarif Abdulrahman Gg.Sukamulya No.2 Pontianak
JENJANG PENDIDIKAN :
1. Tk : Pembina,Meliau
2. SD : SDN 1 Sanggau
3. SMP : SMPN 1 Sanggau
4. SMU : SMUN 2 Sanggau
5. Pendidikan D3 : Akademi Keperawatan Yarsi Pontianak
PENGALAMAN KERJA :
a. Rs.Kharitas Bhakti Tahun 2003-2004
b. Rs.Umum Sanggau Tahun 2004-2010
c. Puskesmas BatangTarang sejak Tahun 2010 sampai dengan sekarang
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirrobil'alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “FAKTOR –
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HEMOGLOBIN
PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BATANG TARANG KECAMATAN BALAI
KABUPATEN SANGGAU“.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak
memperoleh bimbingan, arahan dan dukungan dari beberapa pihak. Oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada
Bapak Andri Dwi Hernawan,SKM.M.Kes(Epid). sebagai pembimbing utama
dan Ibu Selviana SKM.M.PH Sebagai pembimbing pendamping yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta dengan penuh kesabaran
memberikan pengarahan dan bimbingan penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini. Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapakan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Helman Fachri, SE.,MM selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Pontianak
2. Ibu Dr Linda Suwarni,SKM,M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Pontianak
3. Bapak Abduh Ridha, SKM.M.PH, selaku Ketua Program Studi Kesehatan
Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Pontianak
4. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau yang telah membantu dan
mendukung penulis dalam proses perijinan
ix
5. Kepala Puskesmas Batang Tarang, yang telah memberikan ijin kepada
penulis untuk melakukan penelitian
6. Bidan Koordinator serta bidan-bidan Desa dan staf Puskesmas
BatangTarang, yang telah membantu penulis memberikan data-data dalam
melakukan penelitian
7. Orang tua yang terhormat, ayahanda(alm) dan ibunda yang senantiasa
bergelut dengan doa-doa tulusnya untuk keberhasilan dan kebahagian
ananda
8. Rekan-rekan satu angkatan di prodi kesmas, yang telah banyak mengisi
waktu bersama dengan penuh keakraban selama menjalin proses belajar di
program studi ini, serta telah banyak membantu penulis selama masa
pendidikan.
Juga kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
semoga sagala amal kebaikannya mendapat imbalan yang tak terhingga
dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis berharap untuk dapat memperoleh
saran, masukan dan kritikan yang membangun demi kesempurnaan skripsi
ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak demi
pengembangan ilmu pengetahuan,
Pontianak, 24 Agustus 2018
Penulis
Mairina Kartasari NPM: 121510033
x
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATANG
TARANG KECAMATAN BALAI KABUPATEN SANGGAU TAHUN 2018
Mairina Kartasari1, Andri Dwi Hernawan2, Selviana3
1Peminatan Epidemiologi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak tahun 2018 ([email protected])
2Peminatan Epidemiologi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak ([email protected])
3Peminatan Kesehatan Lingkungan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak([email protected])
ABSTRAK
Latarbelakang: Anemia pada saat hamil potensial membahayakan ibu dan anak. Dampak anemia pada kehamilan dan janin dapat mengakibatkan abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi infeksi. Dari hasil survey yang dilakukan pada 10 orang ibu hamil trimester III di wilayah Puskesmas Batang Tarang Kabupaten Sanggau, diperoleh hasil sebagai berikut 30% orang ibu hamil mengalami anemia sedang (8,6-9,8) dan 70% orang ibu hamil anemia ringan(10-10,8). Tujuan: Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pendapatan, pekerjaan, kosumsi zat besi (Fe), riwayat emesis, dan pantang makan dengan Kadar hemoglobin pada ibu hamil Trimester III di Puskesmas BatangTarang. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel 68 responden diambil menggunakan total sampling. Analisa data menggunakan Analisa Univariat dan Bivariat dengan uji Chi-square dan tingkat kepercayaan 95%. Hasil: Penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara pendapatan (p value = 0,004), pekerjaan (p value = 0,003), kosumsi zat besi (Fe) (p value = 0,029), riwayat emesis (p value = 0,001) dengan Kadar hemoglobin pada ibu hamil Trimester III. Variabel yang tidak berhubungan yaitu pantang makan ( p value = 0,620). Saran: diharapkan ibu hamil lebih memperhatikan asupan makanan yang bergizi dan mengandung banyak zat besi dan vitamin selama kehamilan dan disaran kan konsumsi tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan untuk mencegah atau tidak terjadi anemia .Upaya bagi tenaga kesehatan lain nya dengan memberi penyuluhan kepada para ibu hamil dan pemberian tablet Fe.
Kata Kunci: Anemia, Ibu Hamil,Riwayat Emesis,Zat Besi
DAFTAR PUSTAKA : 31 (2004-2018)
xi
FACTORS RELATED TO HEMOGLOBIN LEVELS DURING THE THIRD SEMESTER OF PREGNANCY AT WORK AREA OF PUSKESMAS BATANG TARANG KECAMATAN BALAI KABUPATEN SANGGAU TAHUN 2018
Mairina Kartasari1, Andri Dwi Hernawan2, Selviana3
1Epidemiology Specialization of Health Sciences Faculty, Universitas Muhammadiyah Pontianak ,2018 ([email protected])
2 Epidemiology Specialization of Health Sciences Faculty, Universitas Muhammadiyah Pontianak ,2018 Peminatan Epidemiology Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak ([email protected])
3Environmental Health Specialization of Health Sciences Faculty, Universitas Muhammadiyah Pontianak, 2018 ([email protected])
ABSTRACT
Background: Anemia in pregnancy contributes to both maternal and fetal morbidity and mortality such as abortion, prematurity, fetal growth, and obstruction in the uterus, and infection. A preliminary survey to ten women of the third semester of pregnancy at work area of Puskesmas Batang Tarang Kabupaten Sanggau shows that 30% of pregnant women experienced moderate anemia (8.6-9.8) and 70% out of which experienced mild anemia (10-10 , 8). Purpose: This study aimed at investigating the correlation of income, occupation, iron (Fe) intake , history of emesis, abstinence from eating, and hemoglobin levels in pregnant women in the third semester at work area of Puskesmas BatangTarang. Method: This study used a cross-sectional design, with a sample of 68 respondents . They were selected using a total sampling technique. Data were analyzed using Univariate and Bivariate analysis, and a Chi-square test with a 95% confidence level. Findings:The study reveals a correlation of income (p value = 0,004), occupation (p value = 0,003), iron (Fe) intake (p value = 0,029), history of emesis (p value = 0,001),and hemoglobin levels in women during the third semester of pregnancy. The variable that had no correlation with hemoglobin levels was the abstain from eating ( p value = 0,620). Suggestion: From the findings, pregnant women are encouraged to consume more nutritious iron-rich foods and vitamins. Additionally, to prevent anemia in pregnancy, pregnant women require to take minimu 90 tablets during their pregnancy. Importantly, health workers need to administer Fe tablets to pregnant women.
Key words: Anemia, pregnant women, history of emesis, Fe References : 31 (2004-2018)
xii
DAFTAR ISI
hal
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………………………………………… v
MOTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………………..... vi
BIODATA PENULIS............................................................................................. vii
KATA PENGANTAR......................................................................................... viii
ABSTRAK............................................................................................................. x
DAFTAR ISI......................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL.................................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang....................................................................... 1
I. 2. Rumusan Masalah.................................................................. 6
I. 3. Tujuan Penelitian................................................................... 6
I.3.1. Tujuan Umum........................................................... 6
I.3.2. Tujuan Khusus...………………………………....... 7
I. 4. Manfaat Penelitian.................................................................... 8
I.5 Keaslian Penelitian................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II. 1 Kehamilan................................................................................. 11
II.1.1 Pengertian Kehamilan..................................................... 11
II.1.2 Pengertian Trimester III………………………….......... 12
II. 2 Hemoglobin…………………………………………….......... 12
II. 2.1 Pengertian Hemoglobin.................................................... 12
xiii
II. 2.2 Kadar Hemoglobin......................................................... 14
II. 2.3 Pemeriksaan Kadar Hemoglobin.................................... 16
II. 3 Faktor – Faktor yang berhubungan dengan kadar
hemoglobin pada ibu hamil trimester III................................
16
II. 3.1 Umur Ibu........................................................................
II. 3.2 Paritas Ibu......................................................................
II. 3.3 Pekerjaan........................................................................
II. 3.4 Faktor Pendidikan..........................................................
II. 3.5 Sosial Ekonom...............................................................
16
16
17
17
17
II. 4 Faktor-Faktor yang berhubungan dengan kadar Hemoglobin
pada ibu hamil trimester III.....................................................
18
II. 4.1 Pendapatan.....................................................................
II. 4.2 Pekerjaan........................................................................
II. 4.3 Mengkonsumsi Zat Besi(Fe)..........................................
II. 4.4 Emesis............................................................................
II. 4.5 Pantang Makan...............................................................
18
18
19
19
19
III. 5 Dampak kadar Hemoglobin Rendah pada Ibu Hamil.............. 20
II. 5.1 Abortus............................................................................
II. 5. 2 Prematuris......................................................................
II. 5.3 Molahidati dosa...............................................................
II. 5.4 Hiperemesis Gravidarum................................................
II. 5.4 Ketuban Pecah Dini......................................................21
20
20
20
20
21
II.6 Kerangka Teori ............................................................. 21
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL
III.1. Kerangka Konsep.................................................................... 22
III.2. Variabel Penelitian................................................................. 23
xiv
III.2.1. Variabel Bebas........................................................... 23
III.2.2. Variabel Terikat........................................................ 23
III.2.3. Variabel Pengganggu……………………………… 23
III.3. Definisi Operasional................................................................... 24
III.4. Hipotesis..................................................................................... 26
BAB IV METODE PENELITIAN
IV.1. Desain Penelitian........................................................................ 27
IV.2 Waktu dan Tempat Penelitian.................................................. 28
IV.3. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................ 28
IV.3.1. Populasi Penelitian.................................................... 28
IV.3.2. Sampel Penelitan...................................................... 29
IV.4. Teknik dan Instrument Pengumpulan Data................................ 29
IV.4.1. Data Primer............................................................... 29
IV.4.2. Data Sekunder.......................................................... 30
IV.5. Teknik Pengolahan................................................................. 30
IV.6 Teknik Penyajian Data............................................................. 31
IV.7 Teknik Analisis Data.............................................................. 31
IV.6.1. Analisis Univariat...................................................... 31
IV.6.2. Analisis Bivariat....................................................... 32
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
V.1 Hasil Pembahasan……………………………………………….
V.1.1 Gambaran Umum lokasi Penelitian................................
V.1.2 Gamabaran Geografis Penelitian...................................
V.1.3 Gambaran Proses Penelitian...........................................
V.1.5 Analisa Univariat...........................................................
34
34
35
38
41
xv
V.1.6 Analisa Bivariat............................................................. 52
V.2 Pembahasan ............................................................................... 57
V.3 Keterbatasan Penelitian............................................................. 67
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
V. 1 Kesimpulan...............................................................................
V. 2 Saran..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................
LAMPIRAN……………………………………………………......
69
69
72
xvii
DAFTAR TABEL
hal
TABEL I. KEASLIAN PENELITIAN…………………………………………...
TABEL III.1 VARIABEL PENELITIAN, DEFENISI OPERASIONAL…………..
9
24
TABEL V.2 JARAK DESA KE PUSKESMAS…………………………………….
TABEL V.3 JUMLAH PEGAWAI DI PUSKESMAS BATANG TARANG………
TABEL V.4 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PENDIDIKAN ……
35
36
41
TABEL V.5 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN UMUR…………… 42
TABEL V.6 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN UMUR
KEHAMILAN…………………………………………………...……
42
TABEL V.7 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN JUMLAH
ANAK………………………………………………………………...
TABEL V.8 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN JUMLAH
HAMIL……………………………………………….........................
TABEL V.9 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN KADAR
HEMOGLOBIN………………………………………………………
43
44
44
TABEL V.10 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PENDAPATAN…. 45
TABEL V.11-12 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN
PEKERJAAN…………………………………………………………
46
TABEL V.13 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN KONSUMSI
TABLET FE……………………………..........................................
47
TABEL V.14 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN KONSUMSI
JUMLAH,LAMA KONSUMSI,TEMPAT MEMPEROLEH,BIAYA
TABLET FE……………………………............................................
48
TABEL V.15-16 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN EMESIS DAN
TINGKAT EMESIS…………………………………………………..
TABEL V.17 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN RIWAYAT
DIRAWAT DI RS,UMUR KANDUNGAN,RIWAYAT
EMESIS,SENSITIF TERHADAP
AROMA…………...…………………………………………….……
49
50
xviii
TABEL V.18 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PANTANG
MAKAN................................................................................................
51
TABEL V.19 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN RIWAYAT
PANTANG MAKAN.......................................................................
TABEL V.20 HASIL ANALISIS HUBUNGAN PENDAPATAN DENGAN
KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
DI PUSKESMAS BATANG TARANG TAHUN2018…………...
TABEL V.21 HASIL ANALISIS HUBUNGAN PEKERJAAN DENGAN
KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
DI PUSKESMAS BATANG TARANG
TAHUN 2018…………………………...........................................
TABEL V.22 HASIL ANALISIS HUBUNGAN KONSUMSI TABLET FE
DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III DI PUSKESMAS BATANG TARANG
TAHUN2018………………………………………………………
52
53
54
55
TABEL V.23 HASIL ANALISIS HUBUNGAN EMESIS DENGAN KADAR
HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI
PUSKESMAS BATANG TARANG TAHUN
2018…………………………..........................................
TABEL V.24 HASIL ANALISIS HUBUNGAN PANTANG MAKAN
DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III DI PUSKESMAS BATANG TARANG
TAHUN 2018…………..
56
57
xix
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Kerangka Teori dari Hubungan antara Pendapatan,Pekerjaan,Mengkonsumsi
Tablet Fe,Riwayat Emesis,Pantang makan,terhadap Hemoglobin
Ibu hamil Trimester III , …………………………………………………………21
Gambar III.1 kerangka konsep penelitian………………………………………………………22
Gambar V.2 Pemilihan alur penelitian…………………………………………………………38
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden ( Informed Concent)
Lampiran 2 : Lembar Pemeriksaan
Lampiran 3 : Instrumen Penelitian ( Kuesioner )
Lampiran 4 : Surat permohonan Izin Penelitian
Lampiran 5 : Surat keterangan Telah Menyelesaikan Penelitian
Lampiran 6 : Lokasi Peta Kecamatan Balai
Lampiran 7 : Hasil Analisis Statistik Univariat
Lampiran 8 : Hasil Analisa statistic Bivariat
Lampiran 9 : Dokumentasi Penelitian
72
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, 2016. Efektifitas Kelas Wanita Hamil dalam Pencegahan Anemia Kehamilan di Banyuwangi. Jawa Timur.
Angraini, Tirta, 2015. Hubungan Antara Pekerjaan Dan Pendidikan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Basuki Rahmat Palembang Tahun 2015. Palembang
Arisman,2008.Gizi dalam Daur Kehidupan.Edisi kedua.Jakarta:EGC
Ariyani, R. 2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester Iii Di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Asyira Sitti,2012,Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Bajeng Kecamatan Bajeng Kabupaten Goa. skripsi.ui.depok.http/www.lib.ui.ac.id/file. di akses,15 april 2016
Bobak,dkk.2004.Buku Ajar Keperawatan. Edisi ke empat. Jakarta.EGC. .2008.Diagnosis Kehamilan dalam ilmu kebidanan.Jakarta:PT BinaPustaka.
Desi, 2015. Faktor-Faktor Terjadinya Anemia Pada Ibu Primigravida Di Wilayah Kerja Puskesmas Pringsewu Lampung. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Pringsewu Lampung. Lampung
Dr.Koesmara Gita Maya, 2014. Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Pemeriksaan
Laboratorium Sederhana Pada Pelayanan Antenatal Untuk Bidan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Dr Ani Seri luh, 2013. Buku Saku Anemia Difisiensi Besi Masa Prahamil dan Hamil.
Jakarta.EGC, Dr Supriyanto Wawan, 2015. Sehat dan Bugar Saat Hamil dan
Melahirkan.Yogyakarta.Cakrawala Ilmu Endang dan Elisabeth,2015.Pokok-pokok ilmu sosial dan Budaya dasar pada
kebidanan.Pustakabarupress.Yogyakarta. Ernawatik, 2017. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Anemia Di Puskesmas
Karanganyar. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah. yogyakarta
Farida Nur,2009.Faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar hemoglobin ibu hamil yang mendapatkan suplementasi tablet besi di wilayah kerja puskesmas demak 1 Kabupaten Demak,
73
Haryanti Titik,dan Martini Sri.2015.Pengaruh Tabu Makanan Terhadap angka kejadian Anemia pada ibu hamil Trimester III.
Harnanny Sri Afiyah.2006. Pengaruh Tabu makan,Tingkat Kecukupan Gizi,Konsumsi
Tablet Besi dan Teh terhadap Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Di Kota Pekalongan tahun 2006.
Husaini dan karyadi.1989,Buku pedoman Anemia Gizi,penetapan masalah,pencegahan,dan pengobatan.Bogor.
Husaini,1989.Kecakupan Konsumsi zat besi pada wanita lebih banyak.Buletin Gizi(Nomor 1 volume 13).persagi.Jakarta
Husaini.1989.Prevalensi Anemia Gizi.Buletin Gizi ( nomor 2 volume3).Persagi.Jakarta.
Koesno.Harni.dkk,2007.Bidan.Jakarta :IBI.
Kusumah Wijaya Ulfah,2009.Kadar Hemoglobin ibu hamil Trimester II-III dan faktor-faktor yang mempengaruhi di RSUP H.Adam Malik Medan Tahun 2009.FILE:///H:/JURNALNYA/09E01958.PDF,Diakses,21 April 2016.
Manuaba dkk.1998.Ilmu Kebidanan,Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana.Edisi Kedua. Hal.29-30.Jakarta:EGC
Maulana,2008.Buku Pegangan Ibuoanduan lengkap kehamilan.Yogyakarta;Kata hati.
Merryana dan Bambang,2013.Pengantar Gizi Masyarakat.Kencana Prenada Media Group.Jakarta.
Murti Bhisma,2013. Desain dan ukuran sampel untuk penelitian kuantitatif dan kualitatif di bidang kesehatan.Gadjah Mada University Press.Buluksumur, Yogyakarta
Nasyidah, N. 2011. Hubungan Anemia Dan Karakteristik Ibu Hamil Di Puskesmas Alianyang Pontianak. Fakultas Kedokteran Universitas Tanjung Pura, Pontianak.
Noverstiti Elsi,2012,Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil Trimester III di wilayah kerja puskesmas air dingin kota padang,Jurnal,Repositury,Unand.ac.id.Diakses,15 April 2016.
Padila,(2014) Buku Ajar Keperawatan Maternitas,Yogyakarta.Nuha Medika
Prof.Dr. Hj Badriah Laelatul Badriah, Gizi dalam kesehatan Reproduksi.2011.PT Refika Aditama.Bandung.
74
Pertiwi Septiana Aldila,2013,Hubungan antara pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas kerjo Kabupaten Karanganyar. File://H:/Naskah_Publikasi.PDF,Diakses,24 April 2016
Prahesti, Ratna, 2017. Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Prawiroharjo,2008.Ilmu Kebidanan.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka.
Purwatik, 2012. “Hubungan Hiperemesis gravidarum dengan anemia di RSB Permata Hati metro
Ramali,dkk.1997.Kamus Kedokteran,Jakarta: Djambatan.
Ristica, 2013. Faktor Risiko Kejadian Anemia pada Ibu Hamil. STIKes Hang Tuah, Pekanbaru
Rukiyah yeyeh aid an Yulianti Lia.2010,Asuhan Kebidanan IV(Patologi Kebidanan),Jakarata:Trans Info Media.
Suharjo dkk.1990.Prinsip-prinsip ilmu gizi.Kanisius.Yogyakarta.
Sulistyawati,Ari,2011.Asuhan Kebidanan pada masa kehamilan.Jakarta: Salemba Medika.
Sulistyaningsih,2011 Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif- Kualitatif.Yogyakarta,Graha ilmu.
Sujarweni Wiratna V. Metodologi Penelitian, Lengkap, Praktis, dan Mudah dipahami. PUSTAKABARUPRESS. 2014.
Tatik, 2012. Hubungan Emesis Gravidarum Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil. Riau.
Walyani siswi Elisabeth,2014.Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Pustaka baru press.Yogyakarta
Wiraprasidi I Putu A,Kawengian Shirley E,Mayua Nelly,2017 Faktor- Faktor yang berhubungan dengan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil di Puskesmas Lolak,Jurnal e-Ebiomedik(eBM),Volume 5, Nomor 2.
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kehamilan didefenisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Dalam
prosesnya, perjalanan sperma untuk menemui sel telur (ovum) betul – betul
butuh perjuangan. Dari sekitar 20 – 40 juta sperma yang dikeluar, hanya
sedikit yang survive dan berhasil mencapai tempat sel telur. Dari jumlah yang
sudah sedikit itu, cuma satu sperma saja yang membuahi sel telur (Walyani,
2015). Bila dihitung dari saat fertilsisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan
normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan
menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi 3 trimester, dimana
trimester satu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu
(minggu ke – 13 hingga ke – 27), dan trimester ketiga 13 minggu, minggu ke-
28 hingga ke – 40 (Saifuddin, 2009) atau antara 28 – 42 minggu (Mansoer
dkk,2001).
Zat besi merupakan unsur yang sangat penting untuk membentuk
hemoglobin dalam tubuh, zat besi mempunyai fungsi yang berhubungan
dengan pengangkutan, penyimpanan, dan pemanfaatan oksigen dan berada
dalam bentuk hemoglobin atau cytochrom(Merryana dan Bambang,2013).
2
Tambahan zat besi bagi ibu hamil sangat diperlukan untuk
meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah janin
dan plasenta. Makin sering orang mengalami kehamilan dan melahirkan akan
semakin banyak kehilangan zat besi dan menjadi semakin anemis (Manuaba
1998). Anemia adalah berkurangnya jumlah sel darah merah atau hemoglobin.
(Ramali,Pamoentjak,1997). Menurut WHO, Batas kadar hemoglobin normal
berdasarkan umur dan jenis kelamin menyatakan bahwa anak 6 bulan – 59
bulan(11,0), anak 5 tahun – 11 tahun(11,5), anak 12 tahun – 14 tahun (12,0),
pria dewasa ( 13,0), wanita Dewasa (12,0) dan Ibu hamil (11,0) (Suma ,
2013).
Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena
mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi,masyarakat, dan
pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia
hamil disebut “ potential danger to mother n child “ (Potensial membahayakan
ibu dan anak), Karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua
pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada lini terdepan. Menurut
Ketua III Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia(PP IDAI) dr
Soedjatmiko mengungkapkan, anemia di Indonesia tahun 2000 adalah 8,1 juta
anak balita (40,5 persen), 17,5 juta anak usia sekolah (47,2 persen), 6,3 juta
remaja putrid (57,1 persen), 13 juta wanita usia subur (39,5 persen), 6,3 juta
ibu hamil (57,1 persen) (Koesno,2007).
3
Dampak anemia pada kehamilan dan janin dapat mengakibatkan
abortus,persalinan prematuritas,hambatan tumbuh kembang janin dalam
rahim, mudah terjadi infeksi,ancaman dekompensasi cordis(HB< 6gr%),
Molahidatidosa, Hiperemesis grafidarum, pendarahan antepartum dan ketuban
pecah dini (KPD) (Rukiyah dan Yulianti,2010 ) .
Menurut Hoo Swie Gjiong menemukan angka anemia kehamilan 3,8%
pada trimester I, 13,6% Trimester II, Dan 24,8% pada trimester III.
(manuaba,1998) Tingginya resiko anemia pada kehamilan trimester III
merupakan masa kritis untuk pertumbuhan janin. Trimester ketiga sering
disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada periode ini
wanita merasa cemas dengan kehidupan bayi dan kehidupan sendiri, seperti :
apakah bayi nya akan lahir abnormal, terkait persalinan dan kelahiran, apakah
ia akan menyadari bahwa ia akan bersalin, atau bayinya tidak mampu keluar
karena perutnya sudah luar biasa besar, atau apakah organ vitalnya akan
mengalami cidera akan tendangan bayi (Waliayani, 2015).
Hasil Penelitian eva zulaika (2015) berdasarkan uji statistic dengan
menggunkan uji Kendal tau hipotesa Ha diterima yang berarti ada hubungan
antara pola makan dengan kejadian anemia pada Trimester III dilihat dari nilai
signifikan dimana p=0,000<0,005 yang diteliti dipuskesmas pleret bantul
Yogyakarta.
Penelitian Ika retna sari (2013), populasi semua ibu hamil trimester III
yang ada diwilayah kerja puskesmas balong,hasil penelitian menunjukan ada
4
hubungan antara status gizi ibu hamil trimaster III dengan kejadian anemia
dengan hasil value 49,712 pada tingkat signifikan 0,000,uji koefisien korelasi
nilai R= 0,498 artinya sedang.
Penelitian Fifi M.Liow , terdapat hubungan yang bermakna antara
pendapatan dengan kejadian anemia, dimana diperoleh nilai P= 0,012< 0,05.
Menurut penelitian Hadi sumantri (2007) ada perbedaan kadar Hb (P=0,000)
sebelum dan setelah meminum tablet besi. Menurut penelitian Asih Purwati
(2013), distribusi frekuensi kejadian anemia di RSB permata hati metro tahun
2012, 231 responden terdapat 96 responden (41,50%)terdapat hubungan
antara hiper emesis gravidarum dengan kejadian anemia (P=value =0,014 <
0,05).
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2013) terdapat 37,1% ibu
hamil anemia yaitu ibu hamil dengan kadar Hb kurang dari 11,0 gr/dl dengan
proporsi yang hampir sama antara di kawasan perkotaan(36,4%) dan pedesaan
(37,8%).
Hasil data dari Dinas Provinsi Kalimantan Barat tahun 2016, khusus
kabupaten sanggau diperiksa ibu hamil berjumlah 1.430 dan anemia 8-11 gr%
berjumlah 302, dan < 8 mg% 1 kabupaten sanggau tertinggi nomor 3 dari 14
kabupaten.
Hasil data dari Dinas Kabupaten Sanggau tahun 2016 , pemeriksaan
ibu hamil dari berjumlah 550 dan yang anemia berjumlah 65, Batang tarang
urutan ke enam dari 18 Puskesmas yang ada di kabupten sanggau.
5
Hasil Survei awal yang dilakukan peneliti di wilayah Puskesmas
Batang Tarang Kabupaten Sanggau terhadap 10 orang ibu hamil trimester III
dengan menggunakan alat Haemometer untuk cek Hemoglobin diperoleh hasil
sebagai berikut 30% atau 3 orang ibu hamil anemia sedang (8,6-9,8) dan 70%
atau 7 orang ibu hamil anemia ringan(10-10,8). Dari segi kehamilan 40% atau
4 orang ibu hamil anak ke-I. 60% atau 6 orang ibu hamil anak ke 2- 4. Dan
Dari segi pendidikan 40% atau 4 orang ibu hamil tamatan SD sedangkan 10%
atau 1 orang tamatan SMP,30% atau 3 orang tamatan SMU/SMK dan 20%
atau 2 orang ibu hamil tamatan D3. Pekerjaan terdiri dari 80% atau 8 orang
ibu hamil petani dan ibu rumah tangga. 10% atau 1 orang PNS Farmasi. 10%
atau 1 orang bidan PTT. Hampir 90% mengalami riwayat mual dan muntah
dari mulai kehamilan sampai ± 5 bulan kehamilan.
Kepercayaan masyarakat suku Dayak Sanggau melarang ibu hamil
untuk tidak makan daging binatang yang hidup didalam lobang seperti
trenggiling, daging ular dan daging labi-labi(sejenis kura-kura) dengan alasan
takut kalau melahirkan akan susah melahirkan(persalinan
macet)(Suprabowo,2006). Ada pantangan Makanan telur dan kacang-
kacangan.
Hampir 100% rata-rata ibu hamil memeriksakan kandungan nya ke
tenaga kesehatan, ditempat praktek atau di posyandu (bidan dan dr
kandungan) Setiap pemeriksaan kehamilan mendapatkan tablet Fe 1 bungkus
(30 Tablet ) Ada yang tidak habis diminum dalam 1 bungkus dan ada yang
6
tidak mau tablet Fe diganti dengan vitamin ibu hamil yang lain nya dengan
alasan mual. Ada 30% atau 3 orang ibu hamil trimester III masuk usia
kehamilan 8 bulan nafsu makan berkurang (Data Primer,2016)
Dalam menganalisa hubungan antara Pendapatan, Pekerjaan,
Mengkonsumsi tablet Fe, Emesis,Pantang makan, terhadap Hemoglobin ibu
hamil trimester III. Peneliti ini difokuskan kepada Ibu hamil trimester III.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Faktor–faktor yang berhubungan
dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester tiga di wilayah kerja
Puskesmas Batang Tarang Kecamatan Balai Kabupaten Sanggau tahun 2017.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka
rumusan masalah dari penelitian ini adalah “ Faktor – Faktor yang
berhubungan dengan kadar Hemoglobin pada ibu hamil Trimester Tiga Di
wilayah kerja Puskesmas Batang Tarang Kecamatan Balai Kabupaten
Sanggau Tahun 2018”
1.3 Tujuan penelitian
a. Tujuan umum
Tujuan umum pada penelitian ini adalah Untuk mengetahui “ Faktor –
Faktor yang berhubungan dengan kadar Hemoglobin pada ibu hamil
7
Trimester Tiga Di wilayah kerja Puskesmas Batang Tarang Kecamatan
Balai Kabupaten Sanggau Tahun 2018”
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui hubungan antara Pendapatan dengan Kadar
hemoglobin pada ibu hamil Trimester III di Puskesmas BatangTarang
tahun 2018
2) Untuk mengetahui hubungan antara Pekerjaan dengan Kadar hemoglobin
pada ibu hamil Trimester III di Puskesmas BatangTarang tahun 2018
3) Untuk mengetahui hubungan antara Mengkonsumsi zat besi (Fe) dengan
Kadar hemoglobin pada ibu hamil Trimester III di Puskesmas
BatangTarang tahun 2018
4) Untuk mengetahui hubungan antara riwayat Emesis dengan Kadar
hemoglobin pada ibu hamil Trimester III di Puskesmas BatangTarang
tahun 2018
5) Untuk mengetahui hubungan antara Pantang Makan dengan kadar
hemoglobin pada ibu hamil trimester III di Puskesmas BatangTarang
tahun 2018
8
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah
1) Bagi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan pustaka
bagi mahasiswa dan mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak.
2) Bagi Tenaga kesehatan Puskesmas
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan dalam memberi pengetahuan yang
berhubungan dengan hemoglobin dan cara mengatasi anemia pada ibu
hamil.
3) Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan memberi informasi dan tambahan
pengetahuan tentang factor-faktor yang berhubungan dengan kadar
hemoglobin pada ibu hamil.
1) Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan sarana pembelajaran, meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman peneliti berdasarkan ilmu yang telah
diperoleh selama mengikuti pendidikan, serta sebagai wujud dari upaya
untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan program pendidikan Strata-1
Kesehatan Masyarakat di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
9
Muhammadiyah Pontianak. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat sebagai bekal ilmu yang dapat diterapkan dalam dunia
pekerjaan di kemudian hari.
1.5 Keaslian Penelitian
Tabel I.5. Keaslian Penelitian
No Nama/tahun Judul Variabel Perbedaan Persamaan
1 Sitti Asyira (2012)
Faktor-Faktor yang berhubungan dengan anemia pada ibu hamil diwilayah kerja puskesmas bajeng kecamatan Bajeng kabupaten Goa Tahun 2012
1.Umur 2.Paritas 3.Status Gizi 4.frekuensi Antenatal Care 5.Pengetahuan Ibu 6.Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe
1.Judul penelitian 2.Tempat penelitian 3.variabel penelitian selain Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe
1.desain penelitian 2.variabel penelitian 3.Objek penelitian sama-sama ibu hamil trimester III
2 Elsy
Noverstiti
(2012)
Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III diwilayah kerja puskesmas air dingin kota padang
1.Tingkat pendidikan 2.Paritas 3.Jarak kehamilan 4.Tingkat pengetahuan 5.kepatuhan konsumsi tablet Fe
1.Judul penelitian 2.Tempat penelitian 3. variabel penelitian selain Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe
1. desain penelitian 2.variabel penelitian 3.Objek penelitian sama-sama ibu hamil trimester III
3 Aldila
Septiana
Pertiwi (2013)
Hubungan antara pola makan dengan kejadian anemia Pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas kerjo Kabupaten karanganyar
1.Usia 2.Pendidikan 3. Pekerjaan
1.Judul penelitian 2.Tempat penelitian 3.variabel penelitian Pekerjaan
1. Desain Penelitian
10
4 Ulfah Wijaya
Kusumah
(2009)
Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Trimester II-III Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Di Rsup H. Adam Malik Medan Tahun 2009
1.Prevalensi Anemia 2. Tingkat pendidikan 3. Tingkat pengetahuan 4.Jumlah asupan ma Kanan 5. Hubungan Kadar Hb.
1.Judul penelitian 2.Tempat penelitian
1.Desain Penelitian 2. Objek penelitian sama-sama ibu hamil trimester III
5 Nur Farida(2009)
Faktor-faktor yang
berhubungan dengan
kadar hemoglobin Ibu
hamil yang
mendapatkan
suplementasi Tablet besi
diwilayah kerja
puskesmas Demak 1
kabupaten Demak
1.Pendidikan
2.Pendapatan
3.Pengetahuan
4.Konsumsi
Tablet Besi
1.Judul penelitian 2.Tempat penelitian 3.Variabel penelitian selain Pendapatan Dan Konsumsi tablet besi.
1.Desain penelitian 2.Variabel Penelitian. 3.Objek penelitian sama-sama ibu hamil.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kehamilan
2.1.1 Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan
fisiologis dimana wanita yang memiliki organ reproduksi sehat yang
telah mengalami menstruasi dan melakukan hubungan seksual
dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar
kemungkinannya akan mengalami kehamilan(Padila,2014).
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan denga nidasi atau
imflantasi(Padila,2014). Masa kehamilan dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin. Lamanya lahir normal adalah 280 hari 40
minggu atau 9 bulan 7 hari(dihitung dari hari pertama haid terakhir).
Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan, yaitu triwulan pertama
dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke
4 sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan
(Prawiroharjo, 2008).
Kehamilan memerlukan tambahan zat besi untuk
meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah
merah janin dan plasenta. Semakin sering seorang wanita
mengalami kehamilan dan melahirkan akan makin banyak
12
kehilangan zat besi dan menjadi makin anemis. Jika persediaan
cadangan Fe minimal, Maka setiap kehamilan akan menguras
persediaan Fe tubuh dan akhirnya menimbulkan anemia pada
kehamilan berikutnya. Pada kehamilan relatife terjadi anemia karena
darah ibu hamil mengalami hemodilusi(pengenceran) dengan
peningkatan volume 30% sampai 40% yang puncaknya pada
kehamilan 32 sampai 34 minggu.
2.1.2 Pengertian Trimester III
Pada awal trimester III berat janin kurang lebih mencapai 1 kg.
Trimester III ini merupakan masa kritis untuk pertumbuhan janin.
Panjang janin menjadi dua kali panjang semula, sedangkan beratnya
bertambah sebanyak kurang lebih lima kali. Pada masa kehamilan 9-
10 bulan, berat bayi biasanya mencapai 2500 – 3500 gram dengan
panjang 45-50 cm ( Almatsierdkk, 2011 ).
2.2 Hemoglobin
2.2.1 Pengertian Hemoglobin
Hemoglobin adalah protein dalam eritrosit yang memberikan
warna eritrosit tersebut,, Fungsi paling penting hemoglobin adalah
membawa oksigen dari paru sampai ke tubuh, selama kehamilan
hemoglobin pada eritrosit membawa oksigen ketubuh ibu dan juga
menyediakan oksigen untuk janin (Dr Luh Seri Ani,2013).
13
Kadar hemoglobin adalah ukuran pigmen respiratorik dalam
butiran-butiran darah merah. Salah satu yang mempengaruhi
kesegaran jasmani adalah kapasitas pembawa oksigen. Oksigen
dibawa oleh alirasn darah kejaringan sel-sel tubuh, termasuk sel-sel
otot jantung. Pengangkuta oksigen ini dimaksudkan untuk
menunjuang proses metabolism aeorobik yang terjadi di dalam
mitokondria yang khususnya beta oksidasi pada metabolism lemak
selain proses oksidasi pada siklus krebs. Energy yang terjadi akan
dipakai untuk kerja eksternal jantung, faktanya terlihat jantung
berkontraksi dan berelaksasi Terdapat hubungan yang erat antara laju
konsumsi oksigen miokardium dengan kerja yang dihasilkan oleh
jantung. Makin kuat jantung bekerja maka semakin banyk osigen
yang dibutuhkan oleh sel-sel jantung(Suma 2013).
Jumlah hemoglobin dalam darah normal adalah kira-kira 15
gram setiap 100 ml darah dan jumlah ini biasanya disebut 100
persen. Batas normal nilai hemoglobin untuk seseorang sukar
ditentukan karena kadar hemoglobin ber variasi diantara setiap suku
bangsa.
Besi (Fe) merupakan unsure runutan(trace element) terpenting
bagi manusia. Besi dengan konsentrasi tinggi terdapat dalam sel
darah merah, yaitu sebagai bagian dari molekul hemoglobin yang
mengangkut paru-paru. Hemoglobin akan mengangkut aksigen ke
14
sel-sel yang membutuhkan untuk metabolisme glukosa,
lemak,protein menjadi energy ( ATP ).
Besi yang ada didalam tubuh berasal dari tiga sumber,yaitu
besi yang diperoleh dari perusakan sel-sel darah merah (hemolisis),
besi yang diambil dari penyimpanan dalam tubuh, dan besi yang
diserap dari saluran pencernaan. Dari ketiga sumber tersebut pada
manusia yang normal kira-kira 20-25mg besi perhari berasal dari
hemolisis dan sekitar 1 mg berasal dalam jumlah terbatas. Dalam
keadaan normal, diperkirakan seorang dewasa menyerap dan
mengeluarkan besi dalam jumlah terbatas, sekitar 0,5-2,2 mg perhari.
Sebagian besar penyerapan terjadi didalam duodenum, tetapi dalam
jumlah terbatas pada jejunum dan ileum.
Namun WHO telah menetapkan batas kadar hemoglobin
normal berdasarkan umur dan jenis kelamin menyatakan bahwa anak
6 bulan – 59 bulan (11,0), anak 5 tahun – 11 tahun (11,5), anak 12 –
14 tahun (12,0), pria dewasa (13,0), wanita dewasa (12,0), dan ibu
hamil (11,0)(Suma 2013).
2.2.2 Kadar Hemoglobin
Pada ibu hamil terjadi penambahn cairan(volume plasma),
yang tidak sebanding dengan penambahan sel darah merah. Akibat
nya kadar hemoglobin menurun. Penuruna ini mulai timbul sejak usia
kandungan 8 minggu sampai mingguke - 32 kehamilan. Walau pun
15
bervariasi, penambahan volume plasma pada wanita hamil dapat
mencapai 50% sedangkan peningkatan masa sel darah merah hanya
25% saja. Selain terjadi penuranan Hemoglobin karena penambahan
volume plasma, anemia pada kehamilan juga dapat disebabkan oleh
berkurang nya cadangan besi untuk kebutuhan janin(Sitorus,1999)
Anemia pada kehamilan adalah karena kekurangan zat besi.
Pada wanita hamil merupakan problema kesehatan yang dialami
oleh wanita diseluruh dunia terutama di Negara
berkembang(Indonesia). WHO melaporkan bahwa prevalensi wanita
hamil yang mengalami defisiensi sekitar 35-75% serta semakin
meningkat seiring dengan bertambah usia kehamilan(Rukiyah dan
Yulianti,2010).
Zat Besi Ibu hamil akan meningkat (Untuk pembentukan
plasenta dan sel darah merah) sebesar 200-300%. Perkiraan besaran
zat besi yang perlu ditimbun selama hamil ialah 1.040 mg. Dari
jumlah ini, 200 mg Fe tertahan oleh tubuh ketika melahirkan dan
840 mg sisanya hilang. Sebanyak 300 mg besi ditransfer ke janin ,
dengan rincian 50-70 mg untuk pembentukan plasenta, 450 mg
untuk menambah jumlah sel darah merah, dan 200 mg lenyap ketika
melahirkan
16
2.2.3. Pemeriksaan Kadar Hemoglobin
Penentuan anemia dilakukan dengan pemeriksaan kadar
hemoglobin darah. Pemeriksaan dan pengawasan hemoglobin dapat
dilakukan dengan menggunakan alat Sahli. Hasil pemeriksaan
hemoglobin dengan Sahli dapat digolongkan sebagai berikut :
Hemoglobin >11gr%(Tidak Anemia), 10-10,9gr%(Anemia Ringan),7
– 9,9 gr%(Anemia Sedang), < 7 gr%(Anemia berat)(WHO,2014).
2.3 Faktor – Faktor yang berhubungan dengan kadar hemoglobin
pada ibu hamil trimester III
2.3.1 Umur Ibu
Umur adalah lama waktu hidup atau sejak dilahirkan. Umur sangat
menentukan suatu kesehatah ibu, ibu dikatakan berisiko tinggi apabila
ibu hamil berusia dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun. Umur berguna
untuk mengantisipasi diagnose masalah kesehatan dan tindakan yang
dilakukan ( KBBI, 2008 ).
2.3.2 Paritas Ibu
Keadaan wanita berkaitan dengan jumlah anak yang dilahirkan ( Ramli,
2005). Paritas anak kedua dan ketiga merupakan paritas yang paling aman
ditinjau dari sudut kematian maternal. Pada paritas yang lebih dari tiga
mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Maka oleh sebab iti
17
ibu-ibu yang sedang hamil anak pertama dan lebih dari anak ke tiga harus
memeriksakan kehamilan sesering mungkin agar tidak berisiko terhadap
kematian maternal. Pada paritas rendah, ibu-ibu hamil belum begitu
mengerti tentang kehamilan dan pentingnya pemeriksaan kehamilan
(Saifuddin,2007)
2.3.3 Pekerjaan
Seorang wanita hamil boleh melakukan pekerjaan sehari-hari asal hal
tersebut tidak memberikan gangguan rasa tidak enak. Bagi wanita
pekerja ia boleh tetap masuk sampai menjelang partus (Sujiyanti,
2009).
2.3.4 Faktor pendidikan
Tingkat pendidikan ibu sangat mempengaruhi bagaimana seseorang
untuk bertindak dan mencari penyebab serta solusi dalam hidupnya.
Orang yang berpendidikan tinggi biasanya akan bertindak lebih
rasional. Oleh karena itu orang yang berpendidikan akan lebih mudah
menerima gagasan baru. Demikian halnya dengan ibu yang
berpendidikan tinggi akan memeriksakan kehamilannya secara
teratur demi menjaga keadaan kesehatan dirinya dan anak dalam
kandungannya (Heriati, 2008)
18
2.3.5 Sosial Ekonomi
Keadaan social ekonomi sangat mempengaruhi kehamilan ibu
karena berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan – kebutuhan ibu
selama kehamilan, antara lain makanan sehat, bahan persiapan
kelahiran, obat-obatan, tnaga kesehatan dan transportasi/ sarana
angkutan. Keterbatasan ekonomi dapat mendorong ibu hamil tidak
melakukan pemeriksaan rutin karena tidak mampu membayarnya
(Heriati, 2008)
2.4. Faktor – faktor yang berhubungan dengan kadar hemoglobin pada
ibu hamil trimester III
2.4.1 Pendapatan
Tingkat ekonomi terbukti sangat berpengaruh terhadap kondisi
kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil. Pada ibu hamil dengan tingkat
pendapatan yang baik otomatis akan mendapatkan kesejahtraan fisik dan
psikologis yang baik pula. Status gizi pun akan meningkat karena nutrisi
yang didapatkan berkualitas, selain itu ibu tidak akan terbebani secara
psikologis mengenai biaya persalinan dan pemenuhan kebutuhan sehari-
hari setelah bayi nya lahir(Sulistyawati,2011).
2.4.2 Pekerjaan
Seorang wanita hamil boleh melakukan pekerjaan sehari-hari asal
hal tersebut tidak memberikan gangguan rasa tidak enak. Pekerjaan jangan
19
sampai dipaksakan sehingga istirahat yang cukup selama kurang lebih 8
jam sehari(Sujiyatini,2009).
2.4.3. Mengkonsumsi Zat Besi(Fe)
Pada wanita hamil kebutuhan akan zat besi meningkat hingga 200
– 300%. Diperkirakan sekitar 1040 mg ditimbun selama kehamilan.
Sebanyak 300 mg ditransfer ke janin , 200 mg hilang saat melahirkan, 50 –
75 mg untuk pembentukan plasenta, dan 450 mg untuk pembentukan
eritrosit. Zat besi tidak akan terpenuhi kebutuhan nya hanya dari diet saja,
karena itu dan pemberian suplemen zat besi sangat diperlukan dan
dianjurkan pemberian zat besi pada trimester II dan III(Badriah Laelatul
Dewi,2011).
2.4.4. Emesis
Mual muntah biasanya terjadi pada trimester I ( 0-12 minggu).
Penyebab yang pasti masih belum diketahui,namun diduga karena
pengaruh perubahan psikologis dan adanya pengaruh perubahan hormonal
selama kehamilan(dr Wawan Supriyanto,2015).
2.4.5 Pantang Makan
Sosial budaya mengacu pada kehidupan bermasyarakat yang
menekan kan pada aspek adat istiadat dan kebiasaan masyarakat. Ada
beberapa kebiasaan adat istiadat yang merugikan kesehatan ibu
hamil.tenaga kesehatan harus dapat menyikapi hal ini dengan bijaksana,
jangan sampai menyinggung “ kearifa lokal “ yang sudah berlaku didaerah
tersebut(Sulistyawati,2011)
20
2.4. Dampak Kadar Hemoglonbin Rendah pada Ibu Hamil
2.5.1 Abortus
Abortus adalah terhentinya dan dikeluarkan nya hasil konsepsi
sebelum mampu hidup diluar kandungan dengan berat badan kurang dari
1000 gr atau umur kehamilan kurang dari 28 minggu(Rukiyah dan
Yulianti,2010).
2.5.2 Prematuritas
Prematuritas adalah Persalinan pada umur kehamilan kurang dari
37 minggu atau berat badan lahir antara 500-2499 gram(Rukiyah dan
Yulianti,2010).
2.5.3 Molahidatidosa
Molahidatidosa merupakan penyimpangan pertumbuhan dan
perkembangan kehamilan yang tidak disertai janin dan seluruh vili korealis
mengalami perubahan hidropik(Manuaba, 1998).
2.5.4 Hiperemesis gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada
ibu hamil, seorang ibu menderita hiperemesis gravidarum jika seorang ibu
memuntahkan segala yang dimakan dan di minumnya sehingga berat
badan ibu sangat turun,turgor kulit kurang dan timbul aseton dalam air
kencing(rukiyah dan Yulianti,2010).
21
2.5.5 Ketuban Pecah Dini
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya
melahirkan, Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun sejauh
sebelum waktu nya melahirkan(Rukiyah dan yulianti,2010)
2.5 Kerangka Teori
Gambar 2.1
Kerangka Teori
II. 1 Kerangka Teori dari Hubungan antara Pendapatan,Pekerjaan,Mengkonsumsi Tablet
Fe,Riwayat Emesis,Pantang makan,terhadap Hemoglobin Ibu hamil Trimester III,
Sumber : Modifikasi ( Walyani, 2015), dan (Manuaba,1998).(Endang dan
Elisabeth,2015)
Masa Kehamilan
Trimester III
Pendapatan
Mengkonsumsi Tablet Fe
Riwayat Emesis
Pantang Makan
Hemoglobin
Normal
Rendah
Anemia
Pekerjaan
22
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Konsep adalah suatu abstraksi yang dibentuk dengan
menggeneralisasikan suatu pengertian. Konsep tidak dapat diukur dan diamati
secara langsung( Notoatmojo, 2010). Kerangka konsep atau kerangka berfikir
merupakan dasar pemikiran pada penelitian yang dirumuskan dari fakta-fakta,
observasi dan tinjauan pustaka (Saryono,2013).
Berdasarkan latar belakang dan teori yang telah dikemuka kan pada
bab-bab sebelumnya, maka disusun suatu kerangka konseptual dan bentuk model
berikut ini.
Variabel Bebas Variabel
Terikat
Variabel Pengganggu
Keterangan:
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti
Gambar 3.1 kerangka konsep penelitian
Pendapatan
Kadar Hemoglobin
pada Ibu Hamil
Trimester III
Riwayat Anemia
Pekerjaan
Mengkonsumsi Zat Besi
Riwayat Emesis
Pantang Makan
23
3.2 Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, dan kemudian ditarik kesimpulannya(Sujarweni,2014).
3.2.1 Variabel Bebas
Variabel bebas atau variabel tidak tergantung (independent
veriable) Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen(Sujarweni,2014)
Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pendapatan,
Pekerjaan, Mengkonsumsi Zat Besi, Emesis dan Pantang Makan.
3.2.2 Variabel Terikat
Variabel terikat atau variabel tergantung (dependent variable)
Merupakan variable yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variable
bebas(Sujarweni,2014)
Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu kadar Hemoglobin pada
ibu Hamil Trimester III.
3.2.3 Variabel Pengganggu
Variabel pengganggu atau variabel perancu (confounding variable)
adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah)
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat tetapi tidak diteliti
(Notoatmodjo, 2010). Variabel pengganggu dalam penelitian ini adalah
Anemia.
24
3.3 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah Variabel penelitian dimaksudkan untuk
memahami arti setiap variable penelian sebelum dilakukan analisis (Sujarweni,
2014). Selain itu, dijabarkan pula proses pengukuran suatu variabel, antara lain
cara ukur, alat ukur, hasil ukur dan skala pengukurannya. Pengukuran
didefinisikan sebagai suatu proses kuantifikasi hasil observasi dengan
memperhatikan referensi tertentu dan dinyatakan dalam unit yang baku atau yang
dianggap baku (Sastroasmoro dan Ismael, 2002). Definisi operasional yang
digunakan dalam penelitian ini antara lain :
Tabel III.1 Definisi Operasional Penelitian
No Variabel Defenisi Operasional
Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Skala Ukur
Variabel Terikat Kadar
Hemoglobin Ukuran hemoglobin yang diambil dari darah daerah pembuluh darah kapiler pada ibu hamil trimester III. Hemoglobin >11gr%(Tidak Anemia), 10-10,9gr%(Anemia Ringan), 7 – 9,9 gr%(Anemia Sedang), < 7 gr% (Anemia berat) Sumber :WHO
Cyan-methemoglobin
Kalorimeter 0. < 11 g/dl (anemia)
1. > 11 g/dl (tidak anemia)
Ordinal
Variabel Bebas
25
1
2.
Pendapatan Pekerjaan
Merupakan penghasilan yang di dapatkan Keluarga dalam satu bulan yang dapat di pergunakan ibu untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari. Aktivitas yang dilakukan oleh ibu untuk memperbaiki penghasilan
Komunikasi Langsung Komunikasi Langsung
Kuesioner wawancara Kuesiner Wawancara
0. Rendah <
2.145.310
1. Tinggi ≥
2.145.310
(UMK Sanggau
2018)
0. Tdak bekerja
1. Bekerja
Ordinal
Nominal
3 Konsumsi Zat Besi
Jumlah Tablet Fe yang harus dikonsumsi oleh ibu hamil sebanyak 90 tablet selama kehamilan
Kuesiner
Kuesioner Wawancara
0. Tidak Habis, (jika Konsumsi < 90 tablet Fe)
1. Habis,(jika konsumsi 90 tablet Fe )
Ordinal
4. Emesis Mual muntah yang berlebihan pada ibu hamil,yang memuntahkan segala yang dimakan dan diminumnya
Komunikasi langsung
Kuesioner Wawancara
0. Emesis 1. Tidak Emesis
Nominal
5. Pantang Makan
makanan yang tidak boleh dikonsumsi ibu selama hamil sesuai dengan kebiasaan turun- temurun yang dianut .
Komunikasi langsung
kuesioner Wawancara
0. Ada 1. Tidak Ada
Nominal
26
1.4 Hipotesis
Dalam penelitian ini, penulis membangun beberapa Hipotesis
sesuai dengan variabel penelitian, yaitu :
1. Ada hubungan antara Pendapatan dengan Kadar hemoglobin pada ibu
hamil Trimester III di Puskesmas BatangTarang tahun 2018
2. Ada hubungan antara Pekerjaan dengan Kadar hemoglobin pada ibu hamil
Trimester III di Puskesmas BatangTarang tahun 2018
3. Ada hubungan antara Konsumsi Zat Besi (Fe) terhadap kadar hemoglobin
pada ibu hamil trimester III di wilayaha Puskesmas Batang Tarang
Kabupaten Sanggau Tahun 2018
4. Ada hubungan antara Riwayat Emesis terhadap kadar hemoglobin pada
ibu hamil trimester III di wilayaha Puskesmas Batang Tarang Kabupaten
Sanggau Tahun 2018
5. Ada hubungan antara Pantang Makan terhadap kadar hemoglobin pada ibu
hamil trimester III di wilayaha Puskesmas Batang Tarang Kabupaten
Sanggau Tahun 2018
27
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Dalam Penelitian ini digunakan metode observasional dengan
pelaksanaan pendekatan Cross Sectional adalah suatu penelitian dimana
variable-variabel yang termasuk faktor-faktor yang berhungan dengan
variable yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama
(Riyanto,2011).
Mempertimbangkan objek yang diteliti adalah masalah kadar
Hemoglobin pada ibu hamil trimester III, maka desain penelitian yang
digunakan adalah observasional. Sejalan dengan tujuan penelitian ini yang
mencari masalah-masalah yang mempengaruhi kadar hemoglobin pada ibu
hamil trimester III. Selanjutnya penulis menggunakan desain penelitian ini
untuk merumuskan, menguji hipotesis dan menarik kesimpulan sebab-akibat.
Dalam konsep analisa epidemiologi analitik, setiap kejadian
mengikuti hubungan sebab-akibat. Dalam penelitian ini, variabel-variabel
bebas merupakan determinan atau penyebab, sedangkan varabel terikat
merupakan akibat. Ketika analisis data diarahkan pada pengaruh salah satu
variabel bebas terhadap variabel terikat ( Kadar Hemoglobin ), maka analisis
data yang digunakan adalah bivariat.
28
Jenis penelitian ini dikelompokan dalam jenis penelitian survei
karena penelitian yang digunakan tanpa melakukan intervensi terhadap
subyek penelitian (masyarakat). Sehingga penelitian ini sering disebut
penelitian non eksperimen. “Penelitian survey adalah suatu penelitian yang
dilakukan tanpa melakukan intervensi terhadap penelitian (masyarakat),
sehingga sering disebut penelitian non eksperimen”(Notoatmodjo,2010).
4.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Tempat atau Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas
Batang Tarang kabupaten Sanggau Kalimantan Barat waktu penelitian ini 3
Januari – 25 Januari 2018
4.3 Populasi dan Sampel
4.3.1 Populasi
Menurut Ircham (2013),”Populasi adalah Keseluruhan Subjek
penelitian” Yang menjadi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu
hamil Trimester III yang ada di wilayah kerja Puskesmas Batang Tarang
kabupaten Sanggau Kalimantan Barat, Periode 3 Januari – 25 Januari
Tahun 2018 berjumlah 68 orang (data primer Kohart Ibu, Puskesmas
batangtarang 2018 ).
1) Desa Temiang Taba : 9 orang ibu hamil trimester III
2) Desa Senyabang : 7 orang ibu hamil trimester III
3) Desa Kebadu : 5 orang ibu hamil trimester III
4) Desa Empirang ujung : 5 orang ibu hamil trimester III
29
5) Desa PadiKaye : 8 orang ibu hamil trimester III
6) Desa Cowet : 0 orang ibu hamil trimester III
7) Desa Hilir : 6 orang ibu hamil trimester III
8) Desa Tae : 4 orang ibu hamil trimester III
9) Desa Temiang Mali : 5 orang ibu hamil trimester III
10) Desa Makkawing : 3 orang ibu hamil trimester III
11) Desa Semoncol : 9 orang ibu hamil trimester III
12) Desa BuluBala : 7 orang ibu hamil trimester III
4.3.2. Sampel
Sampel merupakan sebuah subset yang di cuplik dari populasi,
yang akan diamati atau di ukur (Bhisma murti,2013). Sampel dalam
penelitian ini adalah ibu hamil trimester III diwilayah kerja puskesmas
Batang Tarang kabupaten Sanggau Kalimantan Barat.
4.4 Teknik Pengumpulan Data
a. Data primer, data yang langsung diperoleh dari responden dengan
wawancara,observasi,menyebarkan kuesioner yang berisi pertanyaan
untuk mendapatkan data mengenai kadar hemoglobin pada ibu hamil
trimester III. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang kadar
hemoglobin yang baik dalam masa kehamilan, diberikan pertanyaan-
pertanyaan mengenai factor-faktor yang berhubungan dengan kadar
hemoglobin. Variabel Pendapatan ibu apakah mempengaruhi kadar
hemoglobin atau tidak. Variabel Pekerjaan ibu, apakah mempengaruhi
kadar hemoglobin atau tidak. Variabel Mengkonsumsi tablet Fe ibu
30
apakah mempengaruhi kadar hemoglobin atau tidak. Variabel Emesis ibu
mempengaruhi kadar hemoglobin atau tidak. Variabel Pantang Makan
apakah mempengaruhi kadar hemoglobin atau tidak.
b. Data Sekunder, data yang diperoleh dari laporan Puskesmas Batang
Tarang, Posyandu, Profil Dinas kesehatan Kabupaten Sanggau.
4.5 Pengolahan Data
Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan yang dilaksanakan setelah data
dikumpulkan (Bungin, 2009). Kegiatan pengolahan tersebut meliputi :
1. Penyuntingan Data (Editing)
Penyuntingan data dilakukan setelah data diperoleh, dimulai dari
pemeriksaan terhadap instrumen penelitian yang telah terisi atau
memberikan hasil pemeriksaan, dilakukan pengecekan ulang, diperjelas
dan diperbaiki apabila ada kesalahan sehingga menghasilkan data yang
benar dan akurat.
2. Pengkodean Data (Coding)
Pengkodean adalah proses mengklarifikasikan data yang diperoleh dari
tahap penyuntingan. Klarifikasi data dapat berupa pemberian simbol
secara langsung terhadap jawaban atau mengambil intisari dari jawaban
yang telah diberikan, mengelompokkan melalui kategori tertentu, untuk
kemudian diberi simbol.
31
3. Memasukkan Data (Entry)
Setelah diberi kode dengan benar, selanjutnya data dimasukkan ke dalam
tabel atau sistem pengolah data. Memasukkan data harus dilakukan
berdasarkan tata aturan atau susunan tertentu. Kegiatan penyusunan data
merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan mudah
dapat dijumlah, disusun dan ditata agar selanjutnya dapat disajikan dan
dianalisis.
4. Pembersihan Data (Cleaning)
Setelah semua data dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat
kemungkinan adanya kesalahan pengetikan, kesalahan pemberian kode,
ketidaklengkapan dan sebagainya.
4.6 Teknik Penyajian Data
Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan
hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis
sesuai dengan tujuan yang diinginkan (Budiarto, 2001). Data yang telah
diolah selanjutnya disajikan secara tabular dan tekstular (naratif).
4.7 Teknik Analisa Data
a. Analisa Univariat
Analisi Univariat adalah analisa yang dilakukan menganalisis tiap
variable dari hasil penelitian(sujarweni,2014). Analisis univariat berfungsi
untuk meringkas kumpulan data hasil pengukuran sedemikian rupa sehingga
kumpulan data tersebut berubah menjadi informasi yang berguna, dan
32
pengolahan data nya hanya satu variable saja. Hasil analisis univariate akan
ditampilkan dalam bentuk tabel atau diagram batang distribusi frekuensi.
Dalam aplikasinya dilapangan, analisis ini didahului dengan melakukan
rekapituilasi jawaban responden atau hasil observasi.
b. Analisis Bivariat
Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan lebih dari dua
variable, Analisa bivariat berfungsi untuk mengetahui hubungan antar
variable(Sujarweni,2014). Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis,
yang akan di olah dengan computer menggunakan rumus SPSS versi 22
untuk menentukan hubungan antara variabel independen dengan dependen
melalui uji Chi-quer test (X2) , karena variabel yang diteliti berskala
nominal dan ordinal. Namun, jika syarat tertentu tidak terpenuhi untuk uji
tersebut maka uji alternatif yang dapat digunakan adalah uji Fisher’s Exact.
Kriteria penilaian yang dapat dipakai adalah dengan melihat
tingkat signifikansi yang ditunjukkan dengan nilai probabilitas (p value)
pada kolom uji. Karena Confidence Interval (CI) atau tingkat kepercayaan
penelitian yang digunakan adalah 95%, maka nilai yang dipakai adalah α =
0,050. Suatu analisis dikatakan memiliki hubungan apabila nilai p ≤ α
(0,050) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya, suatu hasil analisis
dikatakan tidak memiliki hubungan apabila nilai p > α (0,050) sehingga Ho
diterima dan Ha ditolak (Hastono dan Sabri, 2010). Untuk mengetahui besar
risiko Prevalence Ratio (PR) dengan rumus sebagai berikut :
PR =a/(a + b)c/(c + d)
33
Keterangan :
a = Jumlah subyek dengan faktor risiko yang mengalami efek.
b = Jumlah subyek dengan faktor risiko yang tidak mengalami efek.
c = Jumlah subyek tanpa faktor risiko yang mengalami efek.
d = Jumlah subyek tanpa faktor risiko yang tidak mengalami efek.
Interpretasi nilai PR dengan rentang kepercayaan adalah sebagai
berikut :
1. Jika nilai PR > 1 dan rentang interval kepercayaan tidak mencakup
angka 1, berarti variabel tersebut sebagai faktor risiko terjadinya efek
(penyakit/masalah kesehatan).
2. Jika nilai PR = 1, berarti variabel yang diduga sebagai faktor risiko
tidak ada pengaruh dalam terjadinya efek, atau dengan kata lain bukan
sebagai faktor risiko terjadinya efek (penyakit/masalah kesehatan).
3. Jika nilai PR < 1 dan rentang interval kepercayaan tidak mencakup
angka 1, berarti variabel yang diteliti merupakan faktor protektif
terjadinya efek (penyakit/masalah kesehatan).
4. Jika nilai interval kepercayaan PR mencakup angka 1, maka berarti
mungkin nilai prevalensi = 1, sehingga belum dapat disimpulkan
bahwa faktor yang diteliti sebagai faktor risiko atau faktor protektif
(Nugrahaeni, 2014).
34
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
V.1 Hasil Pembahasan
V.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Puskesmas Kecamatan Balai Batang Tarang merupakan salah satu
Kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Sanggau Propinsi Kalimantan
Barat. Yang mengambil bagian dalam Upaya peningkatan derajat Kesehatan
Masyarakat. Hal ini sesuai Dengan Visi ‘’ Kecamatan Balai Sehat 2019” Untuk
Mewujudkan Masyarakat Yang Sehat Dan Mandiri Serta Berkeadilan”. Untuk
mencapai Visi tersebut maka dijabar kan dalam Misi Sebagai Berikut
1. Meningkatkan kualitas dan mendayagunakan sumber daya kesehatan guna
mewujudkan tenaga kesehatan yang professional.
2. Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat, Melalui Pemberdayaan
Masyarakat, Untuk Tercapainya Kemandirian Masyarakat Di Bidang
Kesehatan.
3. Menyelenggarakan Upaya Pelayanan Kesehatan Yang Paripurna, Merata,
Bermutu Dan Berkeadilan.
4. Menciptakan Tata Kelola Pelayanan Kesehatan Yang Baik.
35
V.1.2 Gambaran Geografis
Kecamatan Balai Merupakan Salah Satu Kecamatan Yang Berada Diwilayah
Kabupaten Sanggau Propinsi Kalimantan Barat. Secara Geografis Kecamatan Balai
Terletak Antara Kecamatan Balai Menjadi Kecamatan Pembatas Kabupaten Sanggau
Dengan Kabupaten Landak Dan Kabupaten Kubu Raya. Sebelah Selatan Kecamatan
Balai Berbatasan Dengan Kecamatan Tayan Hilir, Sedangkan Disebelah Timur
Berbatasan Dengan Kecamatan Tayan Hulu. Jumlah penduduk kecamatan balai tahun
2018 berjumlah 26393.
Tabel V.2 Tabel Jarak Desa Ke Puskkesmas
No Nama Desa Jarak ke Puskesmas
1 Desa Temiang Taba 12 Km 2 Desa Kebadu 3 Km 3 Desa Senyabang 10 Km 4 Desa Empirang Ujung 9 Km 5 Desa Hilir 1 Km 6 Desa Padikaye 6 Km 7 Desa Temiang Mali 2 Km 8 Desa Makkawing 4 Km 9 Desa Tae 6 Km
10 Desa Cowet 5 Km 11 Desa BuluBala 7 Km 12 Desa Semoncol 11 Km
36
Berdasarkan tabel jarak desa ke puskesmas diatas dapat dilihat bahwa jarak
terjauh dari puskesmas adalah desa Temiang Taba dengan jarak 12 Km, sedangkan
jarak terdekat desa ke puskesmas adalah desa Hilir dengan jarak 1 Km.
Jumlah Posyandu yang ada di wilayah kerja puskesmas batang tarang adalah 43
posyandu, sedanngkan Jumlah Poskesdes ada di wilayah kerja puskesmas batang
tarang adalah 12 poskesdes, serta jumlah pustu yang ada di wilayah kerja puskesmas
batang tarang yaitu 5 Pustu. Ada pun Jumlah Staf Puskesmas 35 orang yang terdiri
dari :
Tabel V.3 Jumlah Pegawai Di Puskesmas Batang Tarang
No Pegawai Puskesmas Jumlah 1 Kepala Puskesmas 1 2 Dokter umum 1 3 Tenaga epidemiologi 1 4 Bidang koordinator 1 5 Bidan koordinator 1 6 Perawat 12 7 Spk 1 8 Bidan 8 9 perawat gigi 1 10 Kesehatan Lingkungan 1 11 Laboratorium 1 12 Gizi 1 13 Loket 2 14 Supir ambulan 1 15 CS 2
37
Pukesmas terdapat 1 Ambulance, ruang bersalin 1,ruang rawat inap Pria terdiri
dari 4 tempat tidur, ruang rawat inap wanita terdiri dari 4 tempat tidur, ruang rawat
inap anak-anak 3 tempat tidur , ruang rawat isolasi 2 tempat tidur. Total Dukun 138
Orang, yang sudah bermitra 17 orang, kelas ibu hamil 3 kali dalam satu tahun.
Jumlah Ibu Hamil 636 (target dalam 1 tahun 2018). Kunjungan pertama (K1)
Ibu hamil kepetugas kesehatan berjumlah 149 orang (23,43%), jumlah kunjungan(
K4) ibu hamil 4 kali selama hamil berjumlah 144 orang (22,64%).(Laporan KIA
April 2018).
(Laporan bulanan KIA April 2018). Pemberian Fe1 149 Ibu hamil (23,43%),
pemberian Fe 3 144 ibu hamil (22,64 %), Deteksi resiko oleh tenaga kesehatan 34
orang (26,73%), Rujukan kasus resiko tinggi 21 kasus (16,51%), Persalinan oleh
tenaga kesehatan 104 Orang (17,13%), pelayanan di Fasilitas Kesehatan ( Fakes)
88 orang (84,62%) , pelayanan non nakes 20 orang (19,23%), persalinan oleh dukun
25 (4,12%) , Kematian Ibu 2 orang, Lahir mati bayi 3, Bayi BBLR 11 orang Laki-
laki: 5 (2 Meninggal), Perempuan :6 (Laporan anak bulan April 2018). Lahir Hidup
bayi saat lahir total 125 , Lahir mati 4.
38
V. 1.3 Gambaran Proses Penelitian
Gambar V.2 Pemilihan alur penelitian
Adapun Tahap-Tahap Persiapan Penelitian yang di lakukan Oleh Peneliti
yaitu dimulai dengan Melakukan Studi Pendahuluan Kemudian di lanjutkan Dengan
Penyusunan Proposal Penelitian Setelah Mendapat Persetujuan Penelitian dari
Dosen Pembimbing dan Penguji Kemudian Peneliti Mengurus Izin Penelitian ke
IZIN PENELITIAN Pada kepala Puskesmas Batang
Tarang
Populasi Ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Batang
Tarang sebanyak 68 orang
Pengambilan Data / Data Primer
Teknik Pengambilan Sampel menggunakan Total
sampling
Kuisioner
Wawancara
Uji Kadar Hb Hemoglobin
Darah
Hemoglobin Normal > 11 gr% 34 Orang
Hemoglobin Tidak Normal < 11 gr% 34 Orang
39
Puskesmas Batang Tarang Setelah Mendapat Izin Selanjutnya Melakukan Kegiatan
Penelitian.
Setelah Peneliti Mendapat Izin Penelitian Berikut Adalah Tahap-Tahap
pelaksanaan penelitian yang di lakukan oleh peneliti yaitu : Pengumpulan data
Sekunder dilakukan pada Tanggal 20 Desember 2017 dengan mengecek khohort
ibu hamil puskesmas batang tarang sambil menunggu jadwal posyandu di bulan
februari sambil mencari info tentang keberadaan ibu hamil dengan bidan-bidan
desa baik yang memeriksa kan kehamilan nya di posyandu mau pun di tempat
prakter pribadi di luar jadwal posyndu. dalam pengumpulan data ada sebanyak
42 orang ibu hamil trimester III dari total 92 ibu hamil yang ada di wilayah kerja
puskesmas batang tarang . peneliti turun mulai tanggal 3 januari – 25 januari 2018,
ada yang diperoleh responden di puskesmas, di posyandu, dan langsung kerumah
responden karena ada ibu hamil trimester III tidak mau datang memeriksakan
kehamilan nya dengan alasan jauh dari pelayanan kesehatan sehingga tidak ada
yang mengantar , tidak ada keluhan dan ada juga yang mengatakan malu karena
usia nya sudah tua yang tidak mau memeriksakan kehamilan nya responden
memperoleh info dari ibu- ibu yang posyandu atau kader yang mengatakan
ada ibu hamil tapi tidak pernah memeriksakan kehamilan nya sehingga peneliti
dan bidan desa dan perawat langsung menuju kerumah ibu hamil tersebut
sekalian untuk menanyakan keadaan kehamilan nya dan memeriksakan keadaan
umum ibu tersebut dan jika waktu jadwal posyandu peneliti bentrokan dengan
40
jadwal posyandu lain nya peneliti melakukan janji ulang untuk kerumah ibu
hamil, satu hari peneliti mendapat 3-7 orang responden yang mana untuk
mewawancara satu responden diperlukan 10 – 15 menit dari pemeriksaa langsung
turun kelapangan di dapat total ibu hamil trimester III nya 68 orang ibu hamil
dari total ibu hamil yang ada 146 orang.
Penelitian Ini dilaksanakan selama 22 hari kalender, Lamanya kegiatan
Peneliti disebab kan menyesuai kan jadwal Posyandu setiap masing-masing desa.
Proses penelitian dibantu oleh bidan desa dan seorang perawat yang dalam
kegiatan posyandu memang dilakukan oleh seorang bidan desa dan seoran perawat ,
tujuan nya bisa langsung memeriksa keadaan ibu hamil jika ibu hamil nya tidak
pernah memeriksakan kehamilan nya juga untuk memberi dukungan kepada ibu
hamil tersebut agar mau memeriksakan kehamilan nya minimal 4 kali selama
kehamilan dan juga membantu untuk menerjemahkan bahasa dengan calon
responden karena ada ibu hamil yang kurang mengerti bahasa indonesia dan
masing-masing bidan desa hapal alamat rumah dan responden yang peneliti cari,
agar responden merasa lebih akrab dan percaya dengan peneliti sehingga peneliti
lebih mudah untuk mewawancarai ibu hamil dengan memberi kan beberapa
pertanyaan berupa kuesioner dan bisa memberikan jawaban yang responden
harapkan. Jarak terdekat yang di tempuh responden 0,7 km atau di dusun hulu
desa hilir, dan jarak tempuh yang terjauh 30 km atau dusun penyakat desa
semoncol.
41
Teknik sampling dalam penelitian ini dilakukan secara Total sampling,
Teknik Pengambilan Sampel dimana Jumlah Sampel sama dengan populasi.
V.1.4 Analisi Univariat
1. Pendiddikan Responden
Tabel V.4 Distribusi responden berdasarkan pendidikan ibu hamil trimester III di
Wilayah kerja Puskesmas Batang tarang tahun 2018
Pendidikan
Responden Frekuensi Persentase
Tidak sekolah
Tidak Tamat SD
SD
SMP
SMU
Perguruan tinggi
8
4
23
14
15
4
11,8
5,9
33,8
20,6
22,1
5,9
Jumlah 68 100
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat hasil penelitian yang diperoleh dari
responden didapat bahwa responden yang pendidikan nya SD (Sekolah Dasar) lebih
besar yaitu sebesar 33,8%, sedangkan yang terkecil pada pendidikan perguruan tinggi
(diploma/universitas) dan tidak tamat SD (Sekolah Dasar) yaitu 5,9%.
Sumber : Data Primer Tahun 2018
42
2. Umur Responden
Tabel V.5 Distribusi responden berdasarkan Umur ibu hamil trimester III di
Wilayah kerja Puskesmas Batang tarang tahun 2018
Umur Responden Frekuensi Persentase
12-16
17-25
26-35
27
37
4
39,7
54,4
5,9
Jumlah 68 100 Sumber : Data Primer Tahun 2018
Berdasarkan dari tabel diatas hasil penelitian yang diperoleh dari responden
didapat bahwa persentase umur responden yang 17-25 tahun lebih besar yaitu
54,4%, sedangkan terkecil responden dengan usia 26-35 tahun yaitu 5,9%.
3. Umur Kehamilan Responden
Tabel V.6 Distribusi responden berdasarkan Umur Kehamilan ibu hamil trimester III
di Wilayah kerja Puskesmas Batang tarang tahun 2018
Umur Kehamilan Responden(Minggu)
Frekuensi Persentase
27 – 30 31 – 35 36 – 40
22 35 11
32,3 51,5 16,2
Jumlah 68 100 Sumber : Data Primer Tahun 2018
Berdasarkan dari tabel diatas dapat dilihat bahwa paling banyak umur
kehamilan responden yaitu 31-35 Minggu atau sebanyak 35 orang (51,5%) dan
43
paling sedikit umur kehamilan responden yaitu 36-40 minggu atau sebanyak 11
orang (16,2 %)
4. Jumlah anak
Tabel V.7 Distribusi responden berdasarkan Jumlah anak ibu hamil trimester
III di Wilayah kerja Puskesmas Batang tarang tahun 2018
Jumlah anak Responden
Frekuensi Persentase
0 1 2 3 4
20 29 14 4 1
29,4% 42,6% 20,6% 5,9% 1,5%
Jumlah 68 100 Sumber : Data Primer Tahun 2018
Berdasarkan dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah anak responden yang
paling banyak yaitu pada jumlah anak 1 sebesar 42,6%, sedangkan jumlah anak
responden sebanyak 4 orang sebesar 1,5%.
44
5. Jumlah hamil
Tabel V.8 Distribusi responden berdasarkan Jumlah kehamilan anak ibu hamil trimester III di Wilayah kerja Puskesmas Batang tarang tahun 2018
Kehamilan Responden Frekuensi Persentase%
Ke 1 Ke 2 Ke 3 Ke 4 Ke 5
19 22 19 6 2
27,9 32,4 27,9 8,8 2,9
Jumlah 68 100 Sumber : Data Primer Tahun 2018
Berdasarkan dari tabel diatas dapat dilihat bahwa paling banyak responde
n pada jumlah kehamilan anak ke 2 sebesar 32,4%, sedangkan yang paling
kecil pada responden yang jumlah kehamilan anak ke 5 sebesar 2,9%.
6. Kadar Hemoglobin Responden
Tabel V.9 Distribusi Kadar Hemoglobin ibu hamil trimester III di Wilayah kerja
Puskesmas Batang Tarang tahun 2018
Kadar Hemoglobin Frekuensi Persentase (%) tidak anemia > 11 g/dl anemia < 11 g/dl
34 34
50 50
68 100 Sumber : Data Primer Tahun 2018
Berdasarkan dari tabel diatas dapat dilihat bahwa yang anemia < 11 gr/dl
sebanyak 34 orang responden (50%), sedangkan yang tidak anemia > 11 gr%
atau sebanyak 34 orang responden (50%).
45
7. Pendapatan
Tabel V.10 Distribusi responden berdasarkan Pendapatan ibu hamil trimester III di
Wilayah kerja Puskesmas Batang tarang tahun 2018
Pendapatan Frekuensi Persentase(%)
Rendah
< 2.145.310 35 51,5
Tinggi
>2.145.310 33 48,5
Total 68 100
Sumber : Data primer Tahun 2018
Berdasarkan table diatas, diketahui bahwa sebagian besar 35 orang
(51,5%) responden dalam penelitian ini pendapatan rendah dan responden
pendapatan tinggi 33 orang( 48,5%). Diketahui rata-rata pendapatan rendah di
karenakan di wilayah penelitian, mayoritas penghasilan dari betani(noreh dan
beladang) yang di ketahui harga karet/getah hanya di hargai 4000-6000/kg
belum lagi jumlah keluarga yang menjadi tanggungan dan keperluan sehari-
hari, dan potongan kredit.
46
8. Pekerjaan Responden
Tabel V.11 Distribusi responden berdasarkan Pekerjaan ibu hamil trimester III di
Wilayah kerja Puskesmas Batang tarang tahun 2018
Pekerjaan Frekuensi Persentase(%)
Bekerja 41 60,3
Tidak Bekerja 27 39,7
Total 68 100
Sumber : Data primer Tahun 2018
Berdasarkan table diatas,diketahui bahwa sebagian besar Bekerja
sebanyak 41 responden atau (60,3%), dan tidak bekerja 27 responden atau
(39,7%).
Tabel V.12 Distribusi responden berdasarkan Pekerjaan ibu hamil trimester III di
Wilayah kerja Puskesmas Batang tarang tahun 2018
Umur Responden Frekuensi Persentase
PNS
Pegawai Swasta
Honorer
Petani
Buruh Tani
IRT
1
2
3
34
1
27
1,5
2,9
4,4
50,0
1,5
39,7
Jumlah 68 100 Sumber : Data Primer Tahun 2018
47
Berdasarkan dari tabel diatas dapat dilihat bahwa paling banyak pekerjaan
responden yaitu Petani sebanyak 34 orang (50%) dan paling sedikit bekerja
sebagai PNS dan buruh tani yaitu sebanyak 1 orang (1,5%).
9. Mengkonsumsi Tablet Fe
Tabel V.13 Distribusi responden berdasarkan Mengkonsumsi Tablet Fe ibu hamil
Trimester III di Wilayah kerja Puskesmas Batang tarang tahun 2018
Konsumsi Tablet Fe Frekuensi Persentase(%)
Tidak Habis (<90 Tablet) 36 52,9
Habis (90 Tablet) 32 47,1
Total 68 100
Sumber : Data primer Tahun 2018
Berdasarkan tabel diatas,diketahui bahwa sebagian besar Ibu hamil tidak
habis mengkonsumsi Tablet Fe sebanyak 36 orang ( 52,9%) dan habis konsumsi
Tablet Fe sebanyak 32 orang (47,1%). Setiap pemeriksaan kehamilan dari awal
kehamilan ibu hamil pasti memperoleh tablet Fe baik dirs, puskesmas, klink,
sampai posyandu, pasien dianjur kan konsumsi tablet Fe 1 tablet perhari nya
minimal 90 tablet selama kehamilan dengan mengkonsumsi malam hari sebelum
tidur untuk mengurangi rasa mual di minum dengan air putih atau air jeruk
48
Tabel V.14 Distribusi responden berdasarkan jumlah tablet Fe yang dikosumsi, lama mengkonsumsi Fe, tempat memperoleh Fe, dan biaya tablet Fe ibu hamil
Trimester III di Wilayah kerja Puskesmas Batang tarang tahun 2018
Frekuensi Pesentase (%) Jumlah tablet Fe
90 tablet 80 tablet 70 tablet
32 5 31
47,1 7,4
45,6 jumlah 68 100
Lama kosumsi Fe 7 bulan 8 bulan 9 bulan
22 35 11
32,4 51,5 16,2
jumlah 68 100 Tempat memperoleh tablet Fe
Puskemas/posyandu Dokter/bidan praktek
59 9
86,8 13,2
jumlah 68 100 Biaya tablet Fe
Bayar Tidak bayar
9 59
13,2 86,8
jumlah 68 100
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa sebagian besar Ibu hamil
mengkonsumsi Tablet Fe sebanyak 90 tablet yaitu sebesar 32 orang ( 47,1%) dan
Ibu hamil mengkonsumsi Tablet Fe yang paling rendah pada kosumsi tablet Fe 80
tablet yaitu 5 orang (7,4%), diketahui juga bahwa sebagian besar lama Ibu hamil
mengkonsumsi Tablet Fe pada 8 bulan tablet yaitu sebesar 35 orang ( 51,5%) dan
lama Ibu hamil mengkonsumsi Tablet Fe yang paling rendah pada 9 bulan yaitu 11
orang (16,2%).
49
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa sebagian besar Ibu hamil
memperoleh tablet Fe di puskesmas/posyandu dan tidak membayar yaitu sebesar 59
orang (86,8%) dan Ibu hamil memperoleh Tablet Fe di dokter/bidan praktek dan
membayar yaitu 9 orang (13,2%).
10. Riwayat Emesis
Tabel V.15 Distribusi responden berdasarkan riwayat Emesis ibu hamil trimester III
di Wilayah kerja Puskesmas Batang tarang tahun 2018
Emesis Frekuensi Persentase(%)
Ada 44 64,7
Tidak Ada 24 35,3
Total 68 100
Sumber : Data primer Tahun 2018
Berdasarkan tabel diatas,diketahui bahwa sebagian besar Ibu hamil
mengalami emesis sebanyak 44 orang ( 64,7%) dan tidak mengalami emesis
sebanyak 24 orang (35,3%).
Tabel V.16 Distribusi responden berdasarkan Tingkat Emesis ibu hamil trimester III
di Wilayah kerja Puskesmas Batang tarang tahun 2018
Tingkat Emesis Frekuensi Persentase(%)
Muntah hingga
mengeluarkan makanan
33 75
Mual saja tidak muntah 11 25
Total 44 100
50
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa ibu hamil yang mengalami emesis
sebanyak 44 orang, diantaranya yang mengalami tingkat emesis yang parah (muntah
yang berlebihan mengekuarkan makanan) lebih banyak sebesar 75%, sedangkan
yang tidak parang (hanya mual, dan tidak mengeluarkan makana) sebesar 25%.
Tabel V.17 Distribusi responden berdasarkan Riwayat dirawat di RS, Umur
kandungan saat emesis, Riwayat emesis saat sekarang, dan Sensitif terhadap aroma ibu hamil trimester III di Wilayah kerja Puskesmas
Batang tarang tahun 2018
Frekuensi Persentase(%) Riwayat dirawat di RS
Iya Tidak
1 67
1,5 98,5
Jumlah 68 100 Umur kandungan saat emesis
1-7 bulan 0 bulan
44 24
64,7 35,3
Jumlah 68 100 Riwayat emesis saat sekarang
Ya Tidak
19 49
27,9 72,1
Jumlah 68 100 Sensitif terhadap aroma
Ya Tidak
7 61
10,3 89,7
Jumlah 68 100
51
11. Pantang Makan
Tabel V.18 Distribusi responden berdasarkan Pantang Makan ibu hamil trimester
III di Wilayah kerja Puskesmas Batang tarang tahun 2018
Sumber : Data primer Tahun 2018
Berdasarkan tabel diatas,diketahui bahwa sebagian besar Ibu hamil tidak
Pantang makan sebanyak 41 orang (60,3%) yang pantang makan 27 orang
(39,7%) . ibu hamil yang pantang di makan selama hamil yaitu telur kerena menurut
nenek moyang yang ada sehingga turun menurun sampai sekarang, ibu hamil
pantang makan telur dari awal kehamilan sampai melahirkan.
Pantang Makan Frekuensi Persentase(%)
Ada 27 39,7
Tidak 41 60,3
Total 68 100
52
Tabel V.19 Distribusi responden berdasarkan Riwayat Pantang Makan ibu hamil trimester III di Wilayah kerja Puskesmas Batang tarang tahun 2018
Riwayat Pantang Makan frekuensi persentase
Mulai pantang makan 1-5 bulan Tidak pantang makan
27 41
39,7 60,3
Jumlah 68 100 Priode pantang makan
Sampai melahirkan Tidak pantang makan
27 41
39,7 60,3
Jumlah 68 100 Yangmenganjurkan pantang makan
orang tua / kebudayaan diri sendiri tidak ada pantang
25 2 41
36,8 2,9 60,3
Jumlah 68 100 Ada tidaknya dampak pantang makan
Iya ada Tidak ada
27 41
39,7 60,3
Jumlah 68 100 Alasan pantang makan
Susah melahirkan Takut keguguran Tidak pantang makan
23 4 41
33,8 5,9 60,3
Jumlah 68 100
V.1.5 Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan guna melihat hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat. Pada penelitian ini variable yang akan diteliti adalah Pendapatan,
Pekerjaan, Konsumsi tablet Fe,emesis, Pantang makan di wilayah kerja Puskesmas
Batang Tarang kecamatan Balai Kabupaten Sanggau.
53
1. Hubungan antara Pendapatan dengan Kadar hemoglobin pada ibu hamil
Trimester III di Puskesmas Batang Tarang tahun 2018
Tabel V.20 Hasil Analisis Hubungan Pendapatan dengan Kadar hemoglobin pada
ibu hamil Trimester III di Puskesmas Batang Tarang tahun 2018 Pendapatan Kadar homolgobin Total PR
(CI
95%)
P
value Anemia Tidak anemia
N % N % N %
Rendah 24 68,6 11 31,4 35 100 2,263
(1,287-
3,977)
0,004 Tinggi 10 30,3 23 69,7 33 100
Total 34 50 34 50 68 100
Sumber :Data Primer tahun 2018
Berdasarkan Tabel V.11 dapat dilihat bahwa responden yang pendapatan nya
rendah cenderung mengalami anemia (68,6%) dibandingkan responden yang
pendapatan tinggi (30,3%).
Hasil analisis statistik menggunakan uji Chi-square diperoleh nilai p value =
0,004 yang artinya ada hubungan antara pendapatan dengan kadar hemoglobin pada
ibu hamil trimester III di Wilayah kerja puskesmas Batang Tarang. Hasil analisis
diperoleh nilai PR = 2,263 dengan 95% (CI) = 1,287 – 3,977 artinya prevalensi
kejadian kadar hemoglobin >11 g/dl (anemia) pada responden yang berpendapatan
rendah berisiko 2,263 lebih besar dibandingkan pada responden yang berpendapatan
tinggi.
54
2. Hubungan antara Pekerjaan dengan Kadar hemoglobin pada ibu hamil
Trimester III di Puskesmas Batang Tarang tahun 2018
Tabel V.21 Hasil Analisis Hubungan Pekerjaan dengan Kadar hemoglobin pada ibu
hamil Trimester III di Puskesmas Batang Tarang tahun 2018
Pekerjaan
Kadar homolgobin Total
PR
(CI
95%)
P
Value Anemia Tidak anemia
N % N % N %
Bekerja 27 65,9 14 34,1 41 100 2,540
(1,294-
4,987)
0,003 Tidak
Bekerja 7 25,9 20 74,1 27 100
Total 34 50 34 50 68 100
Sumber :Data Primer tahun 2018
Berdasarkan Tabel V.12 dapat dilihat responden yang bekerja cenderung
mengalami kadar hemoglobin < 11 g/dl (anemia) sebesar 65,9% dibandingkan
responden yang tidak bekerja yaitu 25,9%.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi-square diperoleh nilai p
value= 0,003 yang artinya ada hubungan yang bermakna antara Pekerjaan dengan
kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Batang
Tarang. Hasil analisis diperoleh nilai PR = 2,540 dengan 95% (CI) = 1,294 - 4,987)
artinya prevalensi kejadian kadar hemoglobin 11 g/dl (anemia) pada responden yang
bekerja berisiko 2,540 lebih besar dibandingkan pada responden yang tidak bekerja.
55
3. Hubungan antara Konsumsi Tablet Fe dengan Kadar hemoglobin pada ibu
hamil Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Batang Tarang Tahun 2018
Tabel V.22 Hasil Analisis Hubungan Konsumsi Tablet Fe dengan Kadar
Hemoglobin pada ibu hamil Trimester III di Puskesmas Batang Tarang Tahun 2018
Konsumsi Tablet
Fe
Kadar homolgobin Total PR
(CI
95%)
P
value
Anemia Tidak anemia
N % N % N %
Tidak Habis
(kosumsi < 90
tablet Fe)
23 63,9 13 16,1 36 100 1,859
(1,085-
3,183)
0,029 Habis (kosumsi
90 Tablet Fe) 11 34,4 21 65,6 32 100
Total 34 50 34 50 68 100
Sumber :Data Primer tahun 2018
Berdasarkan Tabel V13 dapat dilihat bahwa responden yang tidak habis
mengkonsumsi tablet Fe (<90 Tablet) cenderung mengalami kadar hemoglobin < 11
g/dl (anemia) sebesar 63,9%, dibandingkan responden yang habis mengkonsumsi
tablet Fe (> 90 Tablet) yaitu 34,4%.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi-square diperoleh nilai p
value = 0,029 yang artinya ada hubugan antara konsumsi tablet Fe dengan kadar
hemoglobin pada ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Batang Tarang
2018. Hasil analisis diperoleh nilai PR = 1,859 dengan 95% (CI) = 1.085 – 3,183,
artinya prevalensi kejadian kadar hemoglobin < 11 g/dl (anemia) pada ibu hamil
56
yang tidak habis mengkonsumsi Fe (< 90 Tablet) beresiko 1,859 lebih besar
dibandingkan pada ibu hamil yang habis mengkonsumsi Fe (> 90 Tablet).
4. Hubungan antara Emesis dengan Kadar hemoglobin pada ibu hamil Trimester
III di Wilayah kerja Puskesmas Batang Tarang tahun 2018
Tabel V.23 Hasil Analisis Hubungan Emesis dengan Kadar hemoglobin pada ibu
hamil Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Batang Tarang Tahun 2018
Riwayat
Emesis
Kadar homolgobin Total
PR
(CI 95%)
P Value
Anemia Tidak anemia
N % N % N %
Emesis 27 81,8 6 18,2 33 100 4,091
(2,069-
8,090)
0,001
Tidak Emesis 7 20,0 28 80,2 35 100
Total 34 50 34 50 68 100
Sumber :Data Primer tahun 2018
Berdasarkan Tabel V.11 dapat dilihat bahwa responden yang emesis cenderung
mengalami kadar hemoglobin 11 g/dl (anemia) sebesar 81,8% dibandingkan
responden yang tidak emesis yaitu 20%.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi-square diperoleh nilai p
value = 0,001 yang artinya ada hubungan antara Emesis dengan kadar Hemoglobin
pada ibu hamil Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Batang Tarang 2018.
Hasil analisis diperoleh nilai PR = 4,091 dengan 95% (CI) = 2,069 – 8,090 artinya
prevalensi kejadian kadar hemoglobin < 11 g/dl (anemia) pada ibu hamil yang emesis
beresiko 4,091lebih besar dibandingkan pada ibu hamil yang tidak emesis.
57
5. Hubungan antara Pantang Makan dengan Kadar Hemoglobin pada ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Batang Tarang tahun 2018
Tabel V.24
Hasil Analisis Hubungan pantang makan dengan Kadar hemoglobin pada ibu hamil Trimester III di Puskesmas Batang Tarang tahun 2018
Pantang
Makan
Kadar homolgobin
Total PR
(CI
95%)
P
Value Anemia
Tidak
anemia
N % N % N %
Ada 15 55,6 12 44,4 27 100 1,199
(0,748-
1,921)
0,620 Tidak 19 46,3 22 53,7 41 100
Total 34 50 34 50 68 100
Sumber :Data Primer tahun 2018
Berdasarkan Tabel V.15 dapat dilihat bahwa responden yang tidak memiliki
pantang makan cenderung mengalami kejadian kadar hemoglobin < 11 g/dl (anemia)
sebesar 55,6% dibandingkan responden yang yang ada pantang makan yaitu 46,4%.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi-square diperoleh nilai p value =
0,620 yang artinya tidak ada hubungan antara Pantang Makan dengan kadar
Hemoglobin < 11 g/dl (anemia) pada ibu hamil Trimester III di puskesmas Batang
Tarang.
V.2. Pembahasan
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis
dimana wanita yang memiliki organ reproduksi sehat yang telah mengalami
menstruasi dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang
58
organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami
kehamilan(Padila,2014).
Hemoglobin adalah protein dalam eritrosit yang memberikan warna
eritrosit tersebut,, Fungsi paling penting hemoglobin adalah membawa
oksigen dari paru sampai ke tubuh, selama kehamilan hemoglobin pada
eritrosit membawa oksigen ketubuh ibu dan juga menyediakan oksigen
untuk janin (Dr Luh Seri Ani,2013)
V.2.1 Hubungan antara Pendapatan dengan Kadar hemoglobin pada ibu hamil
Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Batang Tarang tahun 2018
Hasil uji Chi-square diperoleh nilai p value = 0,004 lebih kecil dari α =
0,05 yang artinya Ha diterima (Ho ditolak), artinya ada hubungan antara
pendapatan dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III di wilayah
kerja Puskesmas Batang Tarang. Dari hasil diperoleh pula nilai PR = 2,263,
artinya prevalensi kadar hemoglobin pada responden yang berpendapatan
rendah 2,263 kali lebih besar dibandingkan dengan prevalensi kadar
hemoglobin pada responden yang berpendapatan tinggi.
Penelitian ini sejalan dengan Penelitian yang dilakukan oleh Nasyidah
(2011) “Hubungan Anemia Dan Karakteristik Ibu Hamil Di Puskesmas
Alianyang Pontianak”. Penelitian menunjukkan hubungan yang bermakna
antara pendapatan dan anemia pada ibu hamil dengan nilai p= 0,018. Penelitian
59
ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Prahesti Ratna (2016)
“Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu
Hamil Di Puskesmas Prambanan, Sleman, Yogyakarta” Berdasarkan
perhitungan variabel pendapatan keluarga diperoleh nilai korelasi antara
pendapatan keluarga dengan anemia sebesar p=0,022 dengan nilai p<0,05 hal
ini berarti ada hubungan antara pendapatan keluarga dengan anemia.
Tingkat ekonomi terbukti sangat berpengaruh terhadap kondisi
kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil. Pada ibu hamil dengan tingkat
pendapatan yang baik otomatis akan mendapatkan kesejahteraan fisik dan
psikologis yang baik pula. Status gizi pun akan meningkat karena nutrisi yang
didapatkan berkualitas, selain itu ibu tidak akan terbebani secara psikologis
mengenai biaya persalinan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari setelah bayi
nya lahir (Sulistyawati,2011).
Pendapatan keluarga akan mempengaruhi daya beli masyarakat. Daya
beli akan mempengaruhi ketersediaan pangan keluarga. Pada akhirnya
ketersediaan pangan keluarga akan mempengaruhi konsumsi pangan keluarga.
Konsumsi pangan dalam hal ini asupan bahan makanan sumber zat besi
merupakan penyebab langsung dari status anemia (Juanita, 2002).
Berdasarkan pembahasan diatas disimpulkan bahwa ibu yang pendapat
keluarga yang baik ataupun tinggi dapat mempengaruhi ketersedian pangan
60
keluarga sehingga status gizi dan asupan bahan makan sumber zat besi
terpenuhi.
V.2.2 Hubungan antara Pekerjaan dengan Kadar Hemoglobin pada ibu Hamil
Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Batang Tarang tahun 2018
Hasil uji Chi-square diperoleh nilai p = 0,003 lebih kecil dari α = 0,05
yang artinya Ha diterima (Ho ditolak), artinya ada hubungan pekerjaan dengan
kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas
Batang Tarang. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai PR = 2,540, artinya
prevalensi kadar hemoglobin pada ibu yang bekerja 2,540 lebih besar
dibandingkan dengan prevalensi kadar hemoglobin pada ibu yang tidak bekerja.
Penelitian ini sejalan dengan Penelitian yang dilakukan oleh Ernawatik (2017)
“Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Anemia Di Puskesmas Karanganyar”
ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan kejadian anemia pada ibu hamil
( p value = 0,031). Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Anggaini (2015) “Hubungan Antara Pekerjaan Dan Pendidikan Dengan Kejadian
Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Basuki Rahmat Palembang Tahun 2015”
menyatakan bahwa ada hubungan antara pekerjaan dengan kejadian anemia pada ibu
hamil di Puskesmas Basuki Rahmat Palembang tahun 2015 terbukti secara statistic
dengan nilai p value = (0,006)
Pekerjaan merupakan salah satu faktor kemungkinan terjadinya anemia
karena adanya peningkatan beban kerja. Wanita hamil boleh bekerja, tetapi
jangan terlampau berat (Prawirohardjo, 2009). Satu kemungkinan terjadinya
61
anemia adalah pekerjaan, dengan adanya peningkatan beban kerja akan
mempengaruhi hasil kehamilan (Manuaba, 2010).
Ibu hamil yang bekerja memerlukan energi yang lebih banyak
dibandingkan ibu hamil yang tidak bekerja serta dalam lingkungan kerja, ibu
tidak begitu memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi karena
disebabkan oleh pekerjaan (Angraini Tirta, 2015). Sebagian besar responden
bekerja sebagai petani (50%) sehingga akan lebih mudah terjadi anemia karena
kondisi ibu yang mudah lelah dan kurang istirahat sehingga tidak
memperhatikan pola makan serta nutrisi yang dikonsumsi tidak mencukupi
dibandingkan ibu yang tidak bekerja. Dan juga ibu yang bekerja diluar rumah
juga sebagai ibu rumah tangga sehingga mempunyai beban kerja yang ganda.
yaitu sebagai ibu rumah tangga dan sebagai ibu bekerja.
Berdasarkan penjelasan diatas ibu hamil yang bekerja ada kaitannya
dengan kejadian anemia, dikarenakan aktifitas bekerja diluar rumah dan di
dalam rumah sehingga dapat membuat kelelahan. Maka diharapkan ibu hamil
yang bekerja diharapkan juga dapat mengurangi aktifitas yang berat ketika
hamil di trismester III.
V.2.3 Hubungan antara Konsumsi Tablet Fe dengan Kadar Hemoglobin pada
ibu Hamil Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Batang Tarang
tahun 2018
Hasil uji Chi-square diperoleh nilai p = 0,029 lebih kecil dari α =
0,05 yang artinya Ha diterima (Ho ditolak), artinya ada hubungan kosumsi
62
tablet Fe dengan kadr hemoglobin pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja
puskesmas batang tarang. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai PR = 1,859
artinya prevalensi kadar hemoglobin pada ibu hamil trismester III yang tidak
habis mengkonsumsi tablet Fe (<90 tablet) 1,859 lebih besar dibandingkan
prevalensi kadar hemoglobin pada ibu hamil trismester III yang hsbid
mengkonsumsi tablet Fe (>90 tablet).
Penelitian ini sejalan dengan Penelitian yang dilakukan oleh Ariyani
Rizki 2016 “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Anemia Pada Ibu
Hamil Trimester Iii Di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolaban Kabupaten
Sukoharjo”, Hasil bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara kepatuhan
konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia (p=0,000). Penelitian ini juga
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ristica (2013) “Faktor Risiko
Kejadian Anemia pada Ibu Hamil” menyatakan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara Konsumsi zat besi selama hamil dengan kejadian anemia pada ibu
hamil dengan nilai p value 0,001.
Pada wanita hamil kebutuhan akan zat besi meningkat hingga 200 –
300%. Diperkirakan sekitar 1040 mg ditimbun selama kehamilan. Sebanyak
300 mg ditransfer ke janin , 200 mg hilang saat melahirkan, 50 – 75 mg untuk
pembentukan plasenta, dan 450 mg untuk pembentukan eritrosit. Zat besi tidak
akan terpenuhi kebutuhan nya hanya dari diet saja, karena itu dan pemberian
suplemen zat besi sangat diperlukan dan dianjurkan pemberian zat besi pada
trimester II dan III (Badriah Laelatul Dewi,2011).
63
Tablet Fe adalah garam besi dalam bentuk tablet atau kapsul yang
apabila dikonsumsi secara teratur dapat meningkatkan jumlah sel darah merah.
Wanita hamil mengalami pengeceran sel darah merah sehingga memerlukan
tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk sel
darah janin. Zat besi (Fe) merupakan microelement yang esensial bagi tubuh.
Zat ini terutama diperlukan dalam hemopobesis (pembentukan darah,) yaitu
dalam sintesa hemoglobin (Hb) terutama ibu hamil yang kebutuhan zat besi
meningkat. (Desi,2015)
Kurangnya konsumsi tablet Fe dapat menyebabkan produksi sel darah
merah pada tubuh ibu hamil kurang baik, sehingga menyebabkan kelainan-
kelainan pada kehamilan ibu. Anemia pada ibu hamil disebabkan karena
ketidakpatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe. Ketidakpatuhan ibu hamil
dalam mengkonsumsi tablet Fe memberikan peluang lebih besar anemia.
Berdasarkan penjelasan diatas kelengkapan mengkonsumsi tablet fe
(>90 tablet) atau kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet Fe pada ibu hamil
dapat menurunkan resiko anemia dan sebaliknya apabila tidak lengkap dalam
mengkonsumsi tablet Fe (<90 tablet) dapat menurunkan resiko anemia, karena
penyerapan zat besi tidak dapat maksimal pada saat hamil. Maka digharapkan
ibu hamil harus mengkonsumsi secara lengkap tablet Fe >90 tablet.
64
V.2.4 Hubungan antara Emesis dengan Kadar hemoglobin pada ibu hamil
Trimester III di Wilayah kerja Puskesmas Batang Tarang tahun 2018
Hasil uji Chi-square diperoleh nilai p = 0,001 lebih kecil dari α = 0,05
yang artinya Ha diterima (Ho ditolak), artinya ada hubungan Emesis dengan
Kadar hemoglobin pada ibu hamil Trimester III di Wilayah kerja Puskesmas
Batang Tarang. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai PR = 4,091, artinya
prevalensi kadar hemoglobi > 11 g/dl (anemia) pada ibu yang emesis 4,091
lebih besar dibandikan dengan prevalensi pada ibu yang tidak emesis.
Tidak sejalan dengan penelitian Tatik (2012) “Hubungan Emesis
Gravidarum Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil” yang meyatakan bahwa
tidak ada hubungan emesis gravidarum dengan kejadian anemia pada ibu hamil
(p value = 0,111). Namun penelitian ini sejalan dengan penelitian Purwati
(2012) “Hubungan Hiperemesis gravidarum dengan anemia di RSB Permata
Hati metro” bahwa menunjukan ada hubungan hiperemesis dengan kejadian
anemia pada ibu hamil dengan p value 0,014.
Mual muntah biasanya terjadi pada trimester I ( 0-12 minggu). Penyebab
yang pasti masih belum diketahui,namun diduga karena pengaruh perubahan
psikologis dan adanya pengaruh perubahan hormonal selama kehamilan. Mual
dan muntah pada kehamilan dialami sekitar 70- 80% wanita hamil dan
merupakan fenomena yang sering terjadi pada umur kehamilan 5-12 minggu
(Wawan Supriyanto,2015).
65
Menurut Sastrawinata (2004) bahwa mual muntah masih dapat disebut
fisiologis apabila frekuensi kurang atau sama dengan 10x dalam satu hari, tidak
mengganggu aktifitas atau ibu hamil masih dapat melakukan aktivitas yang
wajar (tidak tirah baring), dan masih dapat makan dan minum meskipun pada
beberapa ibu hamil nafsu makannya menurun. Anemia merupakan suatu
penyakit yang ditandai oleh kadar Hb dalam darah kurang dari normal
(Wiboworini, 2007).
Individu dengan gejala anemia dapat mengeluh lesu, lemah, sering
merasa pusing, sakit kepala, mata berkunang- kunang, sensitife terhadap dingin,
anoreksia, stomatitis, gejala akan berlanjut berupa kelopak mata, bibir, lidah,
kulit, dan telapak tangan menjadi pucat . Banyak wanita hamil yang mengalami
defisiensi besi pada trimester kedua dan ketiga. Ketika tubuh membutuhkan
lebih banyak zat besi dibandingkan dengan yang telah tersedia, maka dapat
berpotensi terjadinya anemia (tatik,2012). Sebagian besar respoden mengalami
emesis sebanyak 44 ibu hamil, yang diantaranya 75% mengalami emesis yang
parah yang menyebabkan muntah yang berlebihan sehingga mengeluarkan
makanan.
Berdasarkan penjelasan diatas emesis ada kaitannya dengan kejadian
anemia dikarenakan mual dan muntah parah yang berlebihan pada saat hamil
dapat mengurangkan penyerapan zat besi serta nutrisi yang dikosumsi ibu saat
hamil.
66
V.2.5 Hubungan antara Pantang Makan dengan Kadar hemoglobin pada ibu
hamil Trimester III di Wilayah kerja Puskesmas Batang Tarang tahun
2018.
Hasil uji Chi-square diperoleh nilai p = 0,620 lebih besar dari α =
0,05 yang artinya Ho diterima (Ha ditolak), artinya tidak ada hubungan
pantag makan dengan Kadar hemoglobin pada ibu hamil Trimester III di
Wilayah kerja Puskesmas Batang.
Sejalan dengan penelitian Andriani (2016) “Efektifitas Kelas Wanita
Hamil dalam Pencegahan Anemia Kehamilan di Banyuwangi, Jawa Timur”
yang menyatakan mitos ibu hamil terhadap makan tidak ada hubungan nya
dengan anemia (p value – 0,673).
Pantang makanan adalah bahan makanan atau masakan yang tidak
boleh dimakan oleh para individu dalam masyarakat karena alasan yang
bersifat budaya. Sosial budaya mengacu pada kehidupan bermasyarakat yang
menekan kan pada aspek adat istiadat dan kebiasaan masyarakat. Ada
beberapa kebiasaan adat istiadat yang merugikan kesehatan ibu hamil.tenaga
kesehatan harus dapat menyikapi hal ini dengan bijaksana, jangan sampai
menyinggung “ kearifa lokal “ yang sudah berlaku didaerah tersebut
(Sulistyawati,2011)
Jika seorang ibu hamil berpantang makanan tertentu maka akan
mempengaruhi pola konsumsinya dan nutrisi yang diperlukan ibu hamil
tersebut akan berkurang. Gizi dan nutrisi ibu hamil merupakan hal penting
67
yang harus dipenuhi selama kehamilan berlangsung. Risiko akan kesehatan
janin yang sedang dikandung dan ibu yang mengandung akan berkurang jika
ibu hamil mendapatkan gizi dan nutrisi yang seimbang.
Maka Upaya yang perlu dilakukan oleh petugas kesehatan untuk
menanggulangi kejadian berpantang makanan adalah dengan memberikan
pengertian serta penyuluhan dengan sebaik-baiknya, bahwa berpantang
makanan yang mengandung gizi adalah dapat menyebabkan gizi ibu hamil
terganggu.
V.3 Keterbatasan Peneliti
1. Adanya keterbatasan peneliti dalam hal analisis variable pantang makan
peneliti tidak meneliti lebih jauh hubungan pantang makan dengan
budaya yang dianut di daerah setempat, dan pantangan makanan apa yang
di pantang yang dapat menyebabkan anemia.
2. Adanya keterbatasan peneliti dalam hal analisis riwayat emesis lebih lanjut
mengenai alasan responden dan tingkat keparah emesis sehingga
memuntahkan kembali makan yang dikosumsi sebagai nutrisi yang mesti
diserap oleh ibu hamil.
3. Adanya keterbatasan penlitian dengan menggunkan kuisioner yaitu
terkadang jawaban yang diberikan tidak menunjukan keadaan sesungguhnya,
dalam hal ini konsumsi tablet Fe responden mengatakan habis tapi juga
kadang tidak habis jadi peneliti harus benar-benar menanyakan nya dan
68
meyakinkan responden atas jawaban nya, dikarenakan efek samping dari
konsumsi tablet fe yaitu mual.
69
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
VI.I Kesimpulan
Berdasarkan analisis bivariat dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Ada hubungan antara Pendapatan dengan Kadar hemoglobin pada ibu hamil
Trimester III di Puskesmas BatangTarang (p value = 0,004)
2. Ada hubungan antara Pekerjaan dengan Kadar hemoglobin pada ibu hamil
Trimester III di Puskesmas BatangTarang (p value = 0,003)
3. Ada hubungan antara Konsumsi Zat Besi ( Fe ) terhadap kadar hemoglobin
pada ibu hamil trimester III di wilayaha Puskesmas Batang Tarang
Kabupaten Sanggau (p value = 0,029)
4. Ada hubungan antara Riwayat Emesis terhadap kadar hemoglobin pada
ibu hamil trimester III di wilayaha Puskesmas Batang Tarang Kabupaten
Sanggau (p value = 0,001)
5. Tidak ada hubungan antara Pantang Makan terhadap kadar hemoglobin
pada ibu hamil trimester III di wilayaha Puskesmas Batang Tarang
Kabupaten Sanggau (p value = 0,620)
VI.2 Saran
1. Bagi Masyarakat ( Ibu Hamil )
a. Diharapkan bagi ibu hamil trimester III lebih aktif dan lebih sering
memeriksakan diri dan kehamilan nya baik berupa pemeriksaan
labolatorium dengan tenaga kesehatan,baik di
70
posyandu,puskesmas,dr/bidan praktek swasta atau juga di rumah
sakit,agar ibu dan bayi dalam kandungan lahir dengan sehat dan
selamat.
b. Ibu hamil lebih memperhatikan asupan makanan yang bergizi dan
mengandung banyak zat besi dan vitamin(Fe) yang mengandung zat
besi selama kehamilan dan disaran kan konsumsi tablet Fe minimal 90
tablet selama kehamilan untuk mencegah atau tidak terjadi anemia
selama kehamilan.
c. Disarankan agar ibu hamil harus rajin memeriksakan kehamilannya dan
memeriksa kadar hemoglobin selama kehamilan 2x yaitu trimester I dan
trimester III.
2. Bagi Puskesmas Batang Tarang
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan bagi Bidan dan
Tenaga Kesehatan lain nya bisa lebih meningkatkan dan
memperhatikan dengan memberi penyuluhan kepada para ibu hamil dan
pemberian tablet Fe yang berdampak pada kesadaran ibu hamil untuk
memeriksakan kehamilan nya serta pemeriksaan kadar hemoglobin dan
pemeriksaan lain nya yang berhubungan dengan kehamilan sehingga
memperkecil resiko hal-hal yang tidak di inginkan, ditempat pelayanan
kesehatan di wilayah kerja puskesmas Batang Tarang,Kabupaten
Sanggau.
71
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Diharapkan dimasa yang akan datang dapat digunakan sebagai
salah satu sumber data untuk penelitian selanjutnya dan dilakukan
penelitian lebih lanjut berdasarkan factor lainnya misalnya
Pantang makan lebih difokuskan dalam jenis pantang makanan
yang dipantang selama kehamilan yang memberi dampak
menyebabkan anemia, dan dukungan suami dalam kepatuhan
mengkonsumsi tablet fe serta dukungan suami untuk membawa
atau mengantar istri nya untuk periksa kehamilan,
b. Serta variable- variable lain nya yang berbeda, tempat yang
berbeda,desain yang lebih tepat dan tetap berhubungan dengan
kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III.
LEMBAR PEMERIKSAAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS BATANGTARANG KECAMATAN BALAI KABUPATEN SANGGAU
No Kuesioner :
Tanggal :
I. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Alamat :
3. Umur :
4. Nama Suami :
5. Pendidikan :
6. Pekerjaan :
II. Tanggal pemeriksaan:
III. Hasil cek Hemoglobin (Hb):
IV. Hasil Pemeriksaan Sebelumnya?(Jika ada)
a. Tempat pemeriksaan sebelumnya?
b. Siapa yang memeriksa?
………………………..,…………….2018
Nama Petugas Pemeriksa
KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS BATANGTARANG KECAMATAN BALAI KABUPATEN SANGGAU
No Kuesioner :
Tanggal :
I. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Alamat :
3. Umur :
4. Nama Suami :
5. Pendidikan :
a.Tidak Sekolah
b.Tidak Tamat SD
c.SD
d.SMP
e.SMU
f.Perguruan Tinggi
6. Pekerjaan :
a.PNS
b. Pegawai Swasta
c.Honorer
d.Petani
e.Buruh Tani
f.Ibu Rumah Tangga
II. RIWAYAT KEHAMILAN :
a. Umur Kehamilan :
b. Hamil Ke :
(Termasuk Abortus,lahir mati)
c. Jumlah Anak :
(Termasuk anak yang lahir mati)
III. VARIABEL PENDAPATAN
1. Penghasilan keluarga perbulan?
a. > 2.145.310
b. < 2.145.310
2. Jumlah anggota keluarga yang jadi tanggungan?
a. 0-2 orang
b. 3-5 orang
c. > 6 orang
3. Pengeluaran bulanan: a. .Rekening Listrik ?
a) > 100.000
b) < 99.000
d. Biaya sekolah Anak ?
a) Ada, > 200.000
b) Tidak ada, < 200.000
IV. VARIABEL PEKERJAAN
1. Apakah ibu bekerja?
a. Ya
b. Tidak
2. Apa pekerjaan ibu?
a. PNS
b. Pegawai Swasta
c.Honorer
d.Petani
e.Buruh Tani
f.Ibu Rumah Tangga
V. VARIABEL MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI (FE)
1. Apakah ibu telah mengkonsumsi tablet penambah darah
a. Ya
b. Tidak
2. Jika Ya: Berapa tablet Fe yang telah ibu kosumsi?
a. 90 tablet
b. 80 tablet
c. 70 tablet
3. Sudah berapa lama ibu mengkonsumsinya?
a. 7 bln
b. 8 bln
c. 9 bln
4. Dimana Ibu memperoleh tablet Fe ?
a. Dokter praktek / bidan praktek
b. Puskesmas / Posyandu
5. Apakah ibu membayar tablet Fe yang diperoleh?
a. Ya, bayar
b. Tidak bayar
VI. VARIABEL RIWAYAT EMESIS
1. Apakah ibu mengalami gejala mual muntah awal
kehamilan?
a. Ya
b. Tidak
2. Jika iya,
a. diusia kehamilan berapa?
a) 1- 7 bulan
b) 0 Bulan
b. Apakah sekarang masih merasa mual muntah?
a) Ya
b) Tidak
c. Apakah selama mengalami mual dan muntah sampai
mengeluarkan makan (parah/tidak)?
a) Iya, muntah ngeluarin makanan
b) Tidak, mual saja tidak mengeluarkan makanan
d. Apakah selama mengalami gejala mual dan muntah
sampai dirawat dirumah sakit?
a) Ya
b) Tidak
3. Apakah ibu sangat sensitif terhadap aroma atau bau-bauan?
a) Ya
b) Tidak
VII. VARIABEL PANTANG MAKAN
1. Apakah ibu ada pantang makanan yang tidak boleh
dikonsumsi selama hamil
a. Ya
b. Tidak
Jika jawaban iya
2. Sejak kapan ibu mulai pantang makan?
a. 1 – 5 bulan
b. 0 Bulan
3. Sampai berapa lama ibu pantang makan?
a. Sampai melahirkan
b. Tidak pantang
4. Apa alasan ibu pantang makan?
a. Susah melahirkan
b. Takut keguguran
5. Siapa yang menganjurkan?
a. Orang tua / kebudayaan
b. Diri sendiri
6. Apakah ada dampak terhadap kehamilan dengan pantang
makan?
a. Ya
b. Tidak
UNIVARIAT Frequency Table
kategori kadar hb responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid anemia < 11 g/dl 34 50.0 50.0 50.0
tidak anemia > 11
g/dl
34 50.0 50.0 100.0
Total 68 100.0 100.0
Umur Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 12-16 Tahun 27 39.7 39.7 39.7
17-25 tahun 37 54.4 54.4 94.1
26-35 tahun 4 5.9 5.9 100.0
Total 68 100.0 100.0
Pendidikan Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Sekolah 8 11.8 11.8 11.8
Tidak Tamat SD 4 5.9 5.9 17.6
SD 23 33.8 33.8 51.5
SMP 14 20.6 20.6 72.1
SMU 15 22.1 22.1 94.1
Perguruan Tinggi 4 5.9 5.9 100.0
Total 68 100.0 100.0
Pekerjaan Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid PNS 1 1.5 1.5 1.5
Pegawai Swasta 2 2.9 2.9 4.4
Honorer 3 4.4 4.4 8.8
Petani 34 50.0 50.0 58.8
Buruh Tani 1 1.5 1.5 60.3
IRT 27 39.7 39.7 100.0
Total 68 100.0 100.0
kat_pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid bekerja 41 60.3 60.3 60.3
tidak bekerja 27 39.7 39.7 100.0
Total 68 100.0 100.0
Umur Kehamilan Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 28 11 16.2 16.2 16.2
29 8 11.8 11.8 27.9
30 3 4.4 4.4 32.4
31 6 8.8 8.8 41.2
32 9 13.2 13.2 54.4
33 8 11.8 11.8 66.2
34 6 8.8 8.8 75.0
35 6 8.8 8.8 83.8
36 7 10.3 10.3 94.1
37 1 1.5 1.5 95.6
38 1 1.5 1.5 97.1
39 2 2.9 2.9 100.0
Total 68 100.0 100.0
kategori umur kehamilan responden
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 27- 30 minggu 22 32.4 32.4 32.4
31-35 minggu 35 51.5 51.5 83.8
36-40 minggu 11 16.2 16.2 100.0
Total 68 100.0 100.0
Responden Hamil Anak yang ke
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 19 27.9 27.9 27.9
2 22 32.4 32.4 60.3
3 19 27.9 27.9 88.2
4 6 8.8 8.8 97.1
5 2 2.9 2.9 100.0
Total 68 100.0 100.0
Jumlah Anak Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 0 20 29.4 29.4 29.4
1 29 42.6 42.6 72.1
2 14 20.6 20.6 92.6
3 4 5.9 5.9 98.5
4 1 1.5 1.5 100.0
Total 68 100.0 100.0
kategori pendapatan responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid rendah <2.145.310 35 51.5 51.5 51.5
tinggi >2.145.310 33 48.5 48.5 100.0
Total 68 100.0 100.0
jumlahtabletygdikosumsi
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 90 Tablet 32 47.1 47.1 47.1
70 Tablet 31 45.6 45.6 92.6
80 Tablet 5 7.4 7.4 100.0
Total 68 100.0 100.0
kat_kosumsiFe
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak habis (kosumsi < 90
tablet)
36 52.9 52.9 52.9
habis (kosumsi 90 tablet) 32 47.1 47.1 100.0
Total 68 100.0 100.0
lamakosumsiFe
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 7 bulan 22 32.4 32.4 32.4
8 bulan 35 51.5 51.5 83.8
9 bulan 11 16.2 16.2 100.0
Total 68 100.0 100.0
perolehFe
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid dokter/bidan praktek 9 13.2 13.2 13.2
puskesmas/posyandu 59 86.8 86.8 100.0
Total 68 100.0 100.0
apkhibubayar
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid bayar 9 13.2 13.2 13.2
tidak bayar 59 86.8 86.8 100.0
Total 68 100.0 100.0
riwayatemesis
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ada 44 64.7 64.7 64.7
tidak ada 24 35.3 35.3 100.0
Total 68 100.0 100.0
Diusia kehamilan responden berapa minggu
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1-7 bulan 44 64.7 64.7 64.7
0 Bulan 24 35.3 35.3 100.0
Total 68 100.0 100.0
Apakah sekarang masih mual muntah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ya 19 27.9 27.9 27.9
Tidak 49 72.1 72.1 100.0
Total 68 100.0 100.0
Apakah responden sangat sensitif terhadap aroma atau bau-
bauan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ya 7 10.3 10.3 10.3
Tidak 61 89.7 89.7 100.0
Total 68 100.0 100.0
Apakah selama hamil responden mengalami gejala mual-muntah sampai di Rs
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ya 1 1.5 1.5 1.5
Tidak 67 98.5 98.5 100.0
Total 68 100.0 100.0
tingkatmuntah
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid parah (muntah ngeluarin makanan) 33 48.5 48.5 48.5
tidak parah (mual saja, tidak
ngeluarkan makanan)
11 16.2 16.2 64.7
tidak emesis 24 35.3 35.3 100.0
Total 68 100.0 100.0
kat_emesis Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid emesis 33 48.5 48.5 48.5
tidak emesis 35 51.5 51.5 100.0
Total 68 100.0 100.0
pantangmakan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ya, ada pantang makan 27 39.7 39.7 39.7
tidak ada pantang makan 41 60.3 60.3 100.0
Total 68 100.0 100.0
Sejak kapan pantang makan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1-5 Bulan 27 39.7 39.7 39.7
0 Bulan 41 60.3 60.3 100.0
Total 68 100.0 100.0
Sampai kapan pantang makan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sampai Melahirkan 27 39.7 39.7 39.7
Tidak ada pantang 41 60.3 60.3 100.0
Total 68 100.0 100.0
Alasan responden pantang makan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Susah Melahirkan 23 33.8 33.8 33.8
tidak ada pantang 41 60.3 60.3 94.1
takut keguguran 4 5.9 5.9 100.0
Total 68 100.0 100.0
Siapa yang menganjurkan responden pantang makan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Orang Tua 25 36.8 36.8 36.8
Diri Sendiri 2 2.9 2.9 39.7
Tidak ada pantang 41 60.3 60.3 100.0
Total 68 100.0 100.0
Apakah ada dampak pantang makan untuk responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Iya 27 39.7 39.7 39.7
Tidak 41 60.3 60.3 100.0
Total 68 100.0 100.0
ANALISIS BIVARIAT
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
kategori pendapatan responden
* kategori kadar hb responden
68 100.0% 0 0.0% 68 100.0%
kat_pekerjaan * kategori kadar
hb responden
68 100.0% 0 0.0% 68 100.0%
kat_kosumsiFe * kategori kadar
hb responden
68 100.0% 0 0.0% 68 100.0%
riwayatemesis * kategori kadar
hb responden
68 100.0% 0 0.0% 68 100.0%
pantangmakan * kategori kadar
hb responden
68 100.0% 0 0.0% 68 100.0%
1. kategori pendapatan responden * kategori kadar hb responden
Crosstab
kategori kadar hb responden
Total
anemia < 11
g/dl
tidak anemia > 11
g/dl
kategori pendapatan responden rendah
<2.145.310
Count 24 11 35
Expected Count 17.5 17.5 35.0
% within kategori pendapatan
responden
68.6% 31.4% 100.0%
% of Total 35.3% 16.2% 51.5%
tinggi
>2.145.310
Count 10 23 33
Expected Count 16.5 16.5 33.0
% within kategori pendapatan
responden
30.3% 69.7% 100.0%
% of Total 14.7% 33.8% 48.5%
Total Count 34 34 68
Expected Count 34.0 34.0 68.0
% within kategori pendapatan
responden
50.0% 50.0% 100.0%
% of Total 50.0% 50.0% 100.0%
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for kategori
pendapatan responden (rendah
<2.145.310 / tinggi >2.145.310)
5.018 1.792 14.053
For cohort kategori kadar hb
responden = anemia < 11 g/dl
2.263 1.287 3.977
For cohort kategori kadar hb
responden = tidak anemia > 11
g/dl
.451 .263 .773
N of Valid Cases 68
Chi-Square Tests
Value df
Asymptotic
Significance (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Pearson Chi-Square 9.950a 1 .002 Continuity Correctionb 8.478 1 .004 Likelihood Ratio 10.209 1 .001 Fisher's Exact Test .003 .002
Linear-by-Linear Association 9.803 1 .002 N of Valid Cases 68 a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 16.50.
b. Computed only for a 2x2 table
2. kat_pekerjaan * kategori kadar hb responden
Chi-Square Tests
Value df
Asymptotic
Significance (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 10.381a 1 .001 Continuity Correctionb 8.846 1 .003 Likelihood Ratio 10.721 1 .001 Fisher's Exact Test .003 .001
Linear-by-Linear Association 10.229 1 .001 N of Valid Cases 68 a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.50.
b. Computed only for a 2x2 table
Crosstab
kategori kadar hb responden
Total
anemia < 11
g/dl
tidak anemia > 11
g/dl
kat_pekerjaan bekerja Count 27 14 41
Expected Count 20.5 20.5 41.0
% within kat_pekerjaan 65.9% 34.1% 100.0%
% of Total 39.7% 20.6% 60.3%
tidak bekerja Count 7 20 27
Expected Count 13.5 13.5 27.0
% within kat_pekerjaan 25.9% 74.1% 100.0%
% of Total 10.3% 29.4% 39.7%
Total Count 34 34 68
Expected Count 34.0 34.0 68.0
% within kat_pekerjaan 50.0% 50.0% 100.0%
% of Total 50.0% 50.0% 100.0%
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for kat_pekerjaan
(bekerja / tidak bekerja)
5.510 1.879 16.159
For cohort kategori kadar hb
responden = anemia < 11 g/dl
2.540 1.294 4.987
For cohort kategori kadar hb
responden = tidak anemia > 11
g/dl
.461 .285 .745
N of Valid Cases 68
3. kat_kosumsiFe * kategori kadar hb responden
Crosstab
kategori kadar hb responden
Total
anemia < 11
g/dl
tidak anemia >
11 g/dl
kat_kosumsiFe tidak habis < 90 tablet Count 23 13 36
Expected Count 18.0 18.0 36.0
% within kat_kosumsiFe 63.9% 36.1% 100.0%
% of Total 33.8% 19.1% 52.9%
habis > 90 tablet Count 11 21 32
Expected Count 16.0 16.0 32.0
% within kat_kosumsiFe 34.4% 65.6% 100.0%
% of Total 16.2% 30.9% 47.1%
Total Count 34 34 68
Expected Count 34.0 34.0 68.0
% within kat_kosumsiFe 50.0% 50.0% 100.0%
% of Total 50.0% 50.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymptotic
Significance (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 5.903a 1 .015 Continuity Correctionb 4.781 1 .029 Likelihood Ratio 5.993 1 .014 Fisher's Exact Test .028 .014
Linear-by-Linear Association 5.816 1 .016 N of Valid Cases 68 a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 16.00.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for kat_kosumsiFe
(tidak lengkap < 90 tablet /
lengkap > 90 tablet)
3.378 1.246 9.157
For cohort kategori kadar hb
responden = anemia < 11 g/dl
1.859 1.085 3.183
For cohort kategori kadar hb
responden = tidak anemia > 11
g/dl
.550 .333 .909
N of Valid Cases 68
4. riwayatemesis * kategori kadar hb responden
Crosstab
kategori kadar hb responden
Total
anemia < 11
g/dl
tidak anemia >
11 g/dl
riwayatemesis ada Count 29 15 44
Expected Count 22.0 22.0 44.0
% within riwayatemesis 65.9% 34.1% 100.0%
% of Total 42.6% 22.1% 64.7%
tidak ada Count 5 19 24
Expected Count 12.0 12.0 24.0
% within riwayatemesis 20.8% 79.2% 100.0%
% of Total 7.4% 27.9% 35.3%
Total Count 34 34 68
Expected Count 34.0 34.0 68.0
% within riwayatemesis 50.0% 50.0% 100.0%
% of Total 50.0% 50.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymptotic
Significance (2-sided)
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 12.621a 1 .000 Continuity Correctionb 10.883 1 .001 Likelihood Ratio 13.240 1 .000 Fisher's Exact Test .001 .000
Linear-by-Linear Association 12.436 1 .000 N of Valid Cases 68 a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12.00.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for riwayatemesis
(ada / tidak ada)
7.347 2.290 23.571
For cohort kategori kadar hb
responden = anemia < 11 g/dl
3.164 1.410 7.100
For cohort kategori kadar hb
responden = tidak anemia > 11
g/dl
.431 .272 .682
N of Valid Cases 68
5. pantangmakan * kategori kadar hb responden
Crosstab
kategori kadar hb responden
Total
anemia < 11
g/dl
tidak anemia > 11
g/dl
pantangmakan ya, ada pantang
makan
Count 15 12 27
Expected Count 13.5 13.5 27.0
% within pantangmakan 55.6% 44.4% 100.0%
% of Total 22.1% 17.6% 39.7%
tidak ada pantang
makan
Count 19 22 41
Expected Count 20.5 20.5 41.0
% within pantangmakan 46.3% 53.7% 100.0%
% of Total 27.9% 32.4% 60.3%
Total Count 34 34 68
Expected Count 34.0 34.0 68.0
% within pantangmakan 50.0% 50.0% 100.0%
% of Total 50.0% 50.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymptotic
Significance (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square .553a 1 .457 Continuity Correctionb .246 1 .620 Likelihood Ratio .554 1 .457 Fisher's Exact Test .621 .310
Linear-by-Linear Association .545 1 .460 N of Valid Cases 68 a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.50.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for pantangmakan
(ya, ada pantang makan / tidak
ada pantang makan)
1.447 .545 3.842
For cohort kategori kadar hb
responden = anemia < 11 g/dl
1.199 .748 1.921
For cohort kategori kadar hb
responden = tidak anemia > 11
g/dl
.828 .498 1.378
N of Valid Cases 68
RESPONDEN IBU HAMIL TRIMESTER III
1.Ny.Dominika.D 2. Ny.Susana Ria 3. Ny.Santi
4.Ny Linda 5.Ny.Natalia 6.Ny.Sulminatin
7.Ny Desi 8.Ny.Fransiska 9.Ny Anastasia
10.Ny.Maria Reti 11. Yuliana 12.Ny.Agustina
13.Ny Ernawati 14.Ny.Susi Susanti 15. Ria Sumiati
16.Ny.Lidia 17. Ny. Lusiana 18. Ny. Demi
19. Ny Heni 20.Ny.Unike 21. Kartino
22.Ny Martina 23. Ny Nila Novita 24.Ny.Mina
25.Ny Veronika 26. Ny.Nurlia Gegek 27. Ny.Lusiana Lena
28.Ny.Isa 29. Ny.Theresia 30.Ny.Veronika
31.Ny.Yulianti 32. Ny.Siti 33.Ny Kristina
34.Ny.Yustina 35.Ny.Maria 36.Ny.Yulita
37.Ny.Duna 38. Ny.Artina 39. Ny. Yuliana
40. Ny.Mika 41.Ny.Yanti 42.Ny.Akong
43.Ny Yanti 44.Ny. Titin 45. Ny.Rosita Mona
46. Ny.Suryani 47. Ny.Pronika 48. Ny.Teresia
49.Ny.Maria Apit 50.Ny.Imelia Ika 51. Ny.Susan
52.Ny.Meri 53. Ny.Siyopi 54.Ny.Lusiana
55.Ny.Suryani Wati 56.Ny.Lusia 57.Ny.Ela
58.Ny.Lidia Lini 59.Ny.Uti Safari 60.Ny.Ellen
61.Ny.Yuliana 62.Ny.Donatania 63.Ny.Ita
64.Ny.Meliyana 65.Ny Hilaria 66.Ny.Martina
67.Ny.Fitria 68.Ny.Emelia Oktaviani
Kepal Puskesmas Batang Tarang ( HELENA.A.Md.Keb)
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN
(Informed Consent)
Judul Penelitian : Faktor – Faktor yang berhubungan dengan Kadar
Hemoglobin Pada Ibu Hamil Trimester III
Diwilayah Kerja Puskesmas BatangTarang.
Peneliti : MAIRINA KARTASARI
Setelah mendapatkan penjelasan yang diberikan oleh peneliti, Saya
bersedia untuk ikut berpartisipasi sebagai responden peneliti yang berjudul
“Faktor – Faktor yang berhubungan dengan Kadar Hemoglobin Pada Ibu
Hamil Trimester III Diwilayah Kerja Puskesmas BatangTarang.
Saya mengerti bahawa peneliti tidak akan memberikan akibat
negative terhadap saya, bahkan peneliti akan memberikan masukan bagi
saya dan dapat digunakan sebagai saran untuk memotifasi saya. Dengan
demikian saya menyatakan ikut berperan serta dalam penelitian ini.
BatangTarang, 2018
Responden
( )
PETA WILAYAH KERJA
u PUSKESMAS BATANG TARANG KECAMATAN BALAI KABUPATEN SANGGAU
EMPINANG KEC. TAYAN HULU
DESA EMPIRANG UJUNG KELADAN URIT
GENTING KANTUT ENGKIO BENUA TEMIANG TABA
SKALA 1 : 37.500 DESA PADI KAYEMAK DADONG KALONG KUMPANG SENYABANG MANUK
PADI KAYE TM.KERANJIK EMP. UJUNG BAEL DESA TEMIANG TABA
KAB. LANDAK TAE TILAP EMP.POKOK KERESEP
PADANG MAK IJING SEMANGKAR NANGGE MAKTAMPONG DESA SENYABANG
DESA TAE MAET KERANJIK CALONG TIMPEL/PELUNTAN TENGGALONG SYAM
SEMBATU KEBADU DESA KEBADU TERAJAH
HULU HILIR PETA KABUPATEN SANGGAU
MELABAN SUNGAI KELIK SERAWAK MALAYSIA BATANG TARANG
TELUK LAYANG DESA TEMIANG MALI DUSUN EMBINGIR BALAI KARANG u
DESA SEMONCOL MANGKIT BERUAK TANJUNG DESA HILIR DESA COWET PAKENG/MG.TAMPUI NOYAN
SUI. ADONG PETENGAH TAE PULAK PELIPIT TEMIANG MALI COWET MUGAK TADAN BEDUAI
SRINJUK PERUPUK SEMONCOL MG. LUMUT SEGALANG MAKKAWING SEI.BOROK MG. TAWAK DESA BULU BALA BIYU KAB. LANDAK KEMBAYAN BALAI SEBUT
DESA MAKKAWING SEBUAL MG. MAYANG PEJALU PASANG SURUT TAYAN HULU / SOSOK BONTI SKALA 1 : 1.500.000
TLB.MANGKIT MANANG SANYANG BALAI BT –TARANG BODOK
SUI. KAPUAS TAYAN HILIR KEDUKUL KAB. SEKADAU
KECAMATAN TAYAN HILIR MELIAU SANGGAU
TERAJU
KAB. KETAPANG
KETERANGAN
POSKESDES POSTU JALAN RAYA
BATAS KECAMATAN BATAS DESA JALAN DUSUN SUNGAI BESAR BUKIT KANTOR CAMAT KANTOR POLSEK KANTOR KORAMIL PUSKESMAS IBU KOTA KECAMATAN IBU KOTA DESA DUSUN/KAMPUNG