FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH
PRODUK GADAI EMAS SYARIAH DI BRI SYARIAH
KC SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Di Susun Oleh :
NURUL FAQIATUL ANIA
63010160281
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2020
i
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH
PRODUK GADAI EMAS SYARIAH DI BRI SYARIAH
KC SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Di Susun Oleh :
NURUL FAQIATUL ANIA
63010160281
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2020
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
“Allah Tidak Membebani Seseorang Melainkan sesuai dengan Kesanggupannya”
(Q.S Al-Baqarah : 286)
“Dan Bersabarlah Kamu, Sesungguhnya Janji Allah adalah Benar”
(Q.S Ar-Rum : 60)
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk :
Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, Kelancaran , rezeki serta rahmat
dan hidayahnya.
Kedua Orang tua Bapak Jumali dan Ibu Siti Zumaroh, yang selalu memberikan
dukungan dan doa kepada penulis. Dan kepada adik tercinta terimakasih sudah
menemani berjuang dan berusaha membuat kedua orang tua bangga dan bahagia.
Bapak, Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga, serta dosen
pembimbing Ibu Nila Saadati, M. E. I yang membimbing dengan sabar dan selalu
mengajarkan saya banyak ilmu sampai skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Saudara-saudaraku, Sahabatku, dan Teman-Teman seperjuangan PS-S1 angkatan
2016 yang telah memberikan motivasi dan semangat.
viii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Alhamdulillahi Robbil ‘alamin, segala puji bagi
Allah SWT yang telah memberikan nikmat, rahmat, hidayah serta pertolongan-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam
selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.
Kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam penulisan
skripsi ini, penulis hanya bisa menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan
setinggi-tingginya, khususnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.
3. Bapak Ari Setiawan, M.M. selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan Syariah.
4. Ibu Nila Saadati, M. E. I. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing
penulis dengan sabar dan ikhlas dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Kepada seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dan Program Studi
S1 Perbankan Syariah yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan,
bimbingan dan pengalaman berharga selama perkuliahan di Studi S1
Perbankan Syariah IAIN Salatiga.
6. Kepada seluruh staf dan karyawan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
7. Kepada seluruh Pegawai dan Staf Bank BRI Syariah Semarang KC. MT.
Haryono
ix
8. Kepada kedua orang tuaku tercinta Bapak Jumali dan Ibuku Siti Zumaroh yang
telah memberikan dorongan do’a, moril dan materil kepada penulis.
9. Teman-teman Seperjuangan Progdi S1 Perbankan Syariah angkatan 2016 yang
telah memberikan motivasi dan semangat serta kesan yang tidak akan pernah
terlupakan.
10. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini yang tidak bisa saya tuliskan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan dan
penuh kekurangan, oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati penulis
menyampaikan permohonan maaf yang sebanyak-banyaknya, serta semoga skripsi
ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.
Salatiga, 25 Juni 2020
Nurul Faqiatul Ania
NIM 63010160281
x
ABSTRAK
Ania, Nurul Faqiatul. 2020. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Keputusan
Nasabah dalam Memilih Produk Gadai Emas Di BRI Syariag KC Semarang.
Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Strata Satu Perbankan Syariah
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dosen Pembimbing: Nila
Saadati, M. E. I
Penelitian ini dilatar belakangi oleh Perkembangan Bank syariah dengan
berbagai macam layanan dan produk yang lebih menarik salah satunya yaitu
produk Gadai emas Syariah. Dengan layanan yang diberikan, bank syariah
berharap untuk dapat meningkatkan dan membantu masyarakat lebih banyak lagi
dalam memilih dan menggunakan jasa bank syariah. Tujuan penelitian untuk
mengetahui Faktor-Faktor yang mempengaruhi Keputusan Nasabah dalam
memilih Produk Gadai Emas Syariah Di BRI Syariah KC Semarang.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan metode
pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada nasabah
Gadai Emas Syariah di Bank BRI Syariah KC Semarang. Sampel yang diambil
sebanyak 42 responden dengan teknik Purposive sampling. Data yang diperoleh
kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu IBM SPSS Statistic 24. Analisis
ini meliputi Uji Validitas, Uji Reabilitas, Uji Asumsi Klasik, Uji Ttest, Uji Ftest
serta koefisien determinasi (R2). Hasil dari uji Ttest menunjukan bahwa Variabel
Pengetahuan (X1), Keterjangkauan Biaya Ujrah (X2), Lokasi (X3), dan Kualitas
Pelayanan (X5) tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Nasabah dalam
memilih produk gadai emas syariah (Y), sedangkan variabel Promosi (X4)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Nasabah dalam memilih
produk gadai emas syariah (Y), Uji Ftest menunjukkan bahwa Variabel
Pengetahuan (X1), Keterjangkauan Biaya Ujrah (X2), Lokasi (X3), Promosi (X4)
dan Kualitas Pelayanan (X5) secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap Keputusan Nasabah dalam memilih produk gadai emas syariah.
Kata Kunci: Pengetahuan, Keterjangkauan Biaya Ujrah, Lokasi, Promosi,
Kualitas Pelayanan, Keputusan Nasabah
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ................................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ ii
PENGESAHAN KELULUSAN.......................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................................................ iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ................................................................... v
MOTTO.............................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN .............................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii
ABSTRAK .......................................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xix
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xx
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 10
xii
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 10
D. Kegunaan Penelitian ................................................................................ 11
E. Sistematika Penulisan .............................................................................. 12
BAB II ............................................................................................................... 14
LANDASAN TEORI ......................................................................................... 14
A. Telaah Pustaka ........................................................................................ 14
B. Kerangka Teori ....................................................................................... 21
1. Teori Perilaku Konsumen (Theory of Consumer Behavior) .................. 21
2. Gadai Emas Syariah ............................................................................. 29
3. Pengetahuan Nasabah .......................................................................... 36
4. Keterjangkauan Biaya Ujrah ................................................................ 39
5. Lokasi .................................................................................................. 41
6. Promosi ............................................................................................... 44
7. Kualitas Layanan ................................................................................. 49
8. Pengambilan Keputusan ....................................................................... 56
C. Kerangka Konseptual .............................................................................. 61
D. Hipotesis ................................................................................................. 62
xiii
BAB III.............................................................................................................. 69
METODOLOGI PENELITIAN ......................................................................... 69
A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 69
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................... 69
C. Metode Penentuan Sampel ...................................................................... 70
1. Populasi ............................................................................................... 70
2. Sampel ................................................................................................. 70
3. Teknik Pengumpulan data .................................................................... 72
4. Skala Pengukuran ................................................................................ 73
D. Definisi Konsep dan Operasional ............................................................ 74
1. Variabel Bebas (Independent Variable) ................................................ 74
2. Variabel Terikat (Dependent Variable) ................................................ 78
E. Instrumen Penelitian ................................................................................ 78
F. Uji Instrumen .......................................................................................... 80
1. Uji Validitas ........................................................................................ 80
2. Uji Reabilitas ....................................................................................... 81
G. Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 81
xiv
1. Uji Multikolinieritas ............................................................................ 81
2. Uji Heteroskedastisitas ......................................................................... 82
3. Uji Normalitas ..................................................................................... 83
4. Uji Linieritas........................................................................................ 83
H. Uji Hipotesis ........................................................................................... 84
1. Uji Ttest (Parsial) ................................................................................. 84
2. Uji Ftest (Simultan) ............................................................................. 84
3. Koefisien Determinasi (R2) ................................................................. 85
I. Alat Analisis ........................................................................................... 85
BAB IV ............................................................................................................. 87
ANALISIS DATA ............................................................................................. 87
A. Deskripsi Objek Penelitian ...................................................................... 87
1. Sejarah Berdirinya BRI Syariah ........................................................... 87
2. Visi dan Misi BRI Syariah ................................................................... 88
3. Struktur Organisasi dan Diskripsi Tugas .............................................. 90
B. Deskripsi Profil Responden ..................................................................... 98
1. Jenis Kelamin Responden .................................................................... 98
xv
2. Usia Responden ................................................................................... 99
3. Agama Responden ............................................................................. 100
4. Pendidikan Terakhir Responden ......................................................... 101
5. Pekerjaan ........................................................................................... 102
6. Penghasilan Responden...................................................................... 103
C. Analisis Data ......................................................................................... 104
1. Uji Validitas ...................................................................................... 104
2. Uji Reabilitas ........................................................................................ 106
D. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 108
1. Uji Multikolinieritas .......................................................................... 108
2. Uji Heteroskedaktisitas ...................................................................... 109
3. Uji Normalitas ................................................................................... 110
4. Uji Linieritas...................................................................................... 112
E. Uji Hipotesis ......................................................................................... 113
1. Uji Ttest (Parsial) ............................................................................... 113
2. Uji Ftest (Simultan) ........................................................................... 113
3. Koefisien Determinasi (R2) ............................................................... 116
xvi
F. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................. 117
BAB V ............................................................................................................. 125
PENUTUP ....................................................................................................... 125
A. Kesimpulan ........................................................................................... 125
B. Saran ..................................................................................................... 126
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 127
LAMPIRAN .................................................................................................... 132
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Research Gap ..................................................................................... 14
Tabel 2.2 Hipotesis Penelitian ............................................................................ 68
Tabel 3.1 Skala Likert ........................................................................................ 74
Tabel 3.2 Indikator Instrumen Penelitian ............................................................ 79
Tabel 3.3 Koefisien Determinasi ........................................................................ 85
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ................................................................... 98
Tabel 4.2 Usia Responden .................................................................................. 99
Tabel 4.3 Agama Responden ............................................................................ 100
Tabel 4.4 Pendidikan Terakhir Responden ...................................................... 101
Tabel 4.5 Pekerjaan Responden........................................................................ 102
Tabel 4.6 Penghasilan Responden .................................................................... 103
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas ............................................................................ 105
Tabel 4.8 Hasil Uji Reabilitas .......................................................................... 107
Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................ 108
Tabel 4.10 Hasil Uji Park ................................................................................. 109
Tabel 4.11 Hasil Uji Kmolgrov Smirnov .......................................................... 113
Tabel 4.12 Hasil Uji Regresi Persamaan Linier ................................................ 113
xviii
Tabel 4.13 Hasil Uji Ttest (Parsial) .................................................................. 114
Tabel 4.14 Hasil Uji Ftest (Simultan) ............................................................... 116
Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................. 117
Tabel 4.16 Kesimpulan uji ............................................................................... 124
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model perilaku Konsumen .............................................................. 22
Gambar 2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkah Laku Konsumen ......... 24
Gambar 2.3 Model Pengambilan Keputusan ....................................................... 57
Gambar 2.4 Kerangka konseptual....................................................................... 61
Gambar 4.1 Stuktur Organisasi BRIS KC Semarang .......................................... 90
Gambar 4.2 Jenis kelamin Responden ................................................................ 99
Gambar 4.3 Usia Responden ............................................................................ 100
Gambar 4.4 Agama Responden ........................................................................ 101
Gambar 4.5 Pendidikan Terakhir Responden.................................................... 102
Gambar 4.6 Pekerjaan Responden .................................................................... 103
Gambar 4.7 Penghasilan Responden ................................................................ 104
Gambar 4.8 Grafik Histogram .......................................................................... 110
Gambar 4.9 Grafik Normal Probability Plot ..................................................... 111
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Menjadi Responden ....................................... 133
Lampiran 2 Kuesioner ................................................................................... 134
Lampiran 3 Data Responden .......................................................................... 139
Lampiran 4 Hasil Jawaban Kuesioner Responden .......................................... 140
Lampiran 5 Hasil Analisis Data Jawaban Kuesioner Responden .................... 143
Lampiran 6 Daftar Riwayat Hidup ................................................................. 154
Lampiran 7 Surat Keterangan Penelitian ........................................................ 155
Lampiran 8 Surat Pernyataan Kesediaan Publikasi ......................................... 156
Lampiran 9 Lembar Konsultasi Skripsi/Tugas Akhir ..................................... 157
Lampiran 10 Surat Tugas Pembimbing .......................................................... 158
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dalam dunia Perbankan seakan-akan tidak pernah jauh dari
adanya tantangan zaman. Perkembangan ini di wujudkan dalam bentuk bervariasi
dari segi inovasi produk, prinsip dan sistem operasionalnya. Dalam kurun waktu
terahir dampak dari perkembangan yang ada muncul lembaga-lembaga keuangan
berbasis syariah, yang mana merupakan salah satu tonggak penting dalam
pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Perbankan syariah merupakan
lembaga intermediasi dan penyedia jasa keuangan yang bekerja berdasarkan etika
dan sistem nilai islam (Yumanita, 2005:4) .
Dalam dunia perbankan terdapat produk-produk pendanaan maupun
penghimpunan dana yang di tawarkan kepada masyarakat dimana dalam transaksi
semua produk menggunakan sistem syariah atau berdasarkan sistem nilai islam.
Salah satu perkembangan produk yang terjadi dalam dunia perbankan yaitu
dengan adanya produk Gadai Emas Syariah.
Gadai Emas syariah dalam Bank Syariah tidak menerapkan unsur riba atau
tidak berbasis bunga, namun lebih menggunakan biaya jasa sebagai penerimaan
dan labanya, yang dengan pengenaan biaya jasa itu paling tidak dapat menutupi
seluruh biaya yang dikeluarkan dalam operasionalnya. Oleh karena itu, untuk
menghindari adanya unsur riba (bunga) dalam gadai syariah, maka gadai syariah
menggunakan mekanisme yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, seperti
2
melalui akad qardhul hasan dan akad ijarah, akad rahn, akad mudharabah, akad
ba’i muqayyadah, dan akad musyarakah (Sutedi, 2011:50).
Gadai emas bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan prinsip
saling tolong menolong. Produk gadai emas merupakan produk pembiayaan yang
menarik dan banyak diminati oleh berbagai kalangan masyarakat karena gadai
emas dapat menjadi solusi terbaik untuk masyarakat atau nasabah yang
membutuhkan modal kerja atau modal konsumtif secara cepat dengan hanya
menggadaikan emas yang dimiliki, selain itu proses pengembalian pinjaman gadai
sangat fleksibel sesuai kemampuan dan saat jatuh tempo dapat diperpanjang
kembali jangka waktunya sesuai SOP yang berlaku (Pratiwi, 2019:2).
Salah satu bank besar yang menyediakan pembiayaan gadai emas yaitu
Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS). Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS)
merupakan salah satu Bank Syariah terbesar di Indonesia, BRI Syariah selalu
berupaya menawarkan produk-produk baru bagi nasabah dan masyarakat pada
umumnya. BRI Syariah merupakan bank yang tergolong pertama dalam
menerapkan dan memperkenalkan produk gadai emas kepada masyarakat
(Pratiwi, 2019:3).
Bank Rakyat Indonesia Syariah adalah Bank atau sistem perbankan yang
konsep, mekanisme, operasional dan bisnisnya dijalankan sesuai syara’, yakni
berdasarkan syariah (Tanzeh, 2015:21). Dalam sistem pendanaan Gadai ini Bank
Rakyat Indonesia Syariah Menggunkan Akad Qard beragun Emas dan Akad
Ijarah (Menurut Bapak Ridho Selaku pengurus gadai atau sebagai Murtahin).
Urgensi dari produk gadai emas di BRI Syariah yaitu memberikan pinjaman untuk
3
menjalankan usaha, memenuhi kebutuhan mendesak dan keperluan-keperluan
lainnya yang sesuai dengan ketentuan syariah, oleh karena itu menjadi salah satu
produk yang mendapatkan antusias yang tinggi untuk digunakan karena menjadi
solusi untuk mengatasi kesulitan mendapatkan uang tanpa harus kehilangan
barang berharga masyarakat (Pratiwi, 2019:3).
Secara legal, produk gadai emas syariah pada Bank Syariah atau Unit Usaha
Syariah (UUS) sudah diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor
14/7/DPbs tanggal 29 Februari 2012. Dalam Surat Edaran tersebut gadai emas
syariah disebut dengan produk Qardh Beragun Emas. Salah satu Bank Rakyat
Indonesia Syariah (BRIS) yang menerapkan Produk Gadai Emas Syariah adalah
Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) KC Semarang yang mempunyai nasabah
sebanyak 73 Nasabah terdiri dari 33 Nasabah berjenis kelamin Laki-laki dan 40
Nasabah berjenis kelamin Perempuan dengan nilai Taksiran 95% untuk Emas
Antam dan Non Antam dan 90% untuk Emas Perhiasan Serta biaya ujrah sebesar
1,23% untuk emas Antam dan Non Antam, dan 1,04% untuk Emas perhiasan .
Beberapa strategi yang perlu dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia syariah
KC Semarang dalam upaya menjaga pertumbuhan produk pembiayaan gadai emas
syariah. Salah satunya dengan menerapkan strategi pemasaran yang efektif dan
effisien. Strategi pemasaran jasa terdiri dari melakukan diffensiasi kompetitif,
mengelola kualitas jasa, dan mengelola kualitas produktifitas (Tjiptono,
2008:143).
Untuk menimbulkan minat yang lebih besar terhadap suatu produk, para
manajer perusahaan melengkapi iklan mereka dengan cara promosi produk.
4
Promosi (promotion) sebagai kegiatan yang bertujuan untuk mendorong
permintaan konsumen atas produk yang ditawarkan produsen atau penjual
(Sangadji, 2010: 18). Oleh karena itu tugas utama manager pemasaran dalam
sebuah perbankan adalah mempromosikan tentang ketersediaan produk yang ada
dalam perusahaan nya.
Walaupun promosi bukan satu-satunya cara untuk meningkatkan minat
masyarakat untuk menjadi nasabah, tetapi cukup punya andil dalam
mempengaruhi pencapaian target yang diinginkan. Untuk itu promosi dapat di
lakukan dengan cara langsung atau menyebarkan brosur atau pun dengan melalui
media seperti web Bank Rakyat Indonesia Syariah sehingga promosi menjadi
lebih efektif dan diharapkan dapat mencapai sasaran dalam upaya meningkatkan
minat nasbah dalam memilih produk gadai emas salah satu promosi yang
dilakukan Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) KC Semarang yaitu dengan
menerapkan Nilai Taksir Emas perhiasan sebesar 90% lebih Tinggi dari Nilai
Taksiran Emas Perhiasan yang ditetapkan BSM KC Semarang yaitu 80%.
Muhammad Ras Muis dan Muhammad Fahmi (2017) meneliti tentang
pengaruh promosi terhadap keputusan nasabah. Dengan hasil penelitian
Muhammad ras muis dan Muhammad fahmi menunjukan bahwa Promosi
berpengaruh terhadap peningkatkan keputusan nasabah.
Penelitian yang lainnya juga di lakukan oleh Atwal Arifin dan Husnul
Khotimah (2014) meneliti tentang pengaruh promosi terhadap keputusan nasabah.
Dalam penelitian Atwal Arifin dan Husnul Khotimah tersebut mendapatkan hasil
yang berbeda dengan penelitian yang sebelum nya yaitu menunjukkan bahwa
5
variabel promosi tidak berpengaruh terhadap keputusan masyarakat memilih bank
syariah.
Selain faktor promosi, faktor keterjangkauan biaya ujrah juga mempengaruhi
minat nasabah dalam memilih produk gadai emas dalam perbankan syariah. Ujrah
menurut bahasa berasal dari kata Al-Ajru yang mempunyai arti upah. sehingga
pembahasan mengenai ujrah ini termasuk dalam pembahasan ijarah yang mana
ijarah sendiri secara terminologi merupakan akad pemindahan hak guna atas
barang atau jasa melalui pembayaran upah sewa tanpa diikuti dengan pemindahan
kepemilikan atas barang tersebut. Dalam akad ijarah selalu disertai dengan kata
imbalan atau upah yang mana disebut juga dengan ujrah (Ghozali, 2010:277).
Biaya ujrah yang relative rendah akan mempengaruhi keputusan nasabah dalam
menggunakan produk gadai emas syariah. Dengan penetapan Biaya Ujrah Bank
Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) KC Semarang yang lebih ringan yaitu sebesar
1,23% Untuk Emas Antam dan non Antam, 1,04% Untuk Emas Perhiasan Setiap
Bulannya dengan pemberian masa tenggang jatuh tempo selamat 4 Hari (Ridho,
Pengurus gadai emas BRIS KC Semarang) di bandingkan dengan BSM Syariah
KC Semarang yaitu penetapan Biaya Ujrah sebesar 1,8% untuk Emas Antam, Non
Antam dan Emas Perhiasan (Sofia, Customer Service BSM Semarang).
Penelitian yang di lakukan oleh (Fahim, 2019) tentang pengaruh biaya ujrah
terhadap keputusan nasabah. Dalam penelitian nya mendapatkan hasil bahwa
Biaya ujrah secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan
nasabah dalam memilih produk gadai emas syariah.
6
Penelitian yang lainnya juga dilakukan oleh (Afriana, 2016) tentang
pengaruh biaya ujrah terhadap keputusan nasabah. Dalam penelitiannya tersebut
mendapatkan hasil yang berbeda dengan penelitian yang sebelum nya yaitu
menunjukkan bahwa variabel biaya ijarah, tidak berpengaruh positif terhadap
keputusan nasabah melakukan gadai emas.
Selain faktor keterjangkauan biaya ujrah faktor yang dapat mendorong
keputusan nasabah adalah faktor Pengetahuan nasabah yang terdiri dari informasi
yang tersimpan di dalam ingatan pengetahuan konsumen. Para pemasar sangat
tertarik untuk mengerti dan memahami pengetahuan konsumen. Informasi yang
dipegang oleh konsumen tentang produk/jasa akan sangat mempengaruhi pola
pembelian mereka. Pengetahuan adalah suatu perubahan dalam perilaku suatu
individu yang berasal dari pengalaman (Kotler, 2001:132).
Penelitian yang dilakukan oleh (Sulistyono, 2016) tentang pengaruh
pengetahuan konsumen terhadap keputusan nasabah. Dalam penelitiannya
mendapatkan hasil bahwa Pengetahuan tidak berpengaruh signifikan terhadap
keputusan konsumen.
Penelitian yang lainnya juga dilakukan oleh (Hesty, 2017) meneliti tentang
pengaruh pengetahuan konsumen terhadap keputusan nasabah. Dalam
penelitiannya tersebut mendapatkan hasil yang berbeda dengan penelitian yang
sebelum nya yaitu bahwa pengetahuan produk memiliki pengaruh tidak signifikan
terhadap keputusan pengambilan pembiayaan.
Selain dari faktor pengetahuan konsumen faktor lokasi juga dapat
mempengaruhi minat nasabah. Dalam Pemilihan lokasi harus di pertimbangkan
7
berdasarkan beberapa faktor: Akses, misalnya lokasi yang mudah di jangkau
transportasi umum. Visibilitas yaitu lokasi dapat di lihat jelas dari tepi jalan
(Huriyati, 2010:55). Lokasi yang strategis dan mudah di jangkau sangat
mempengaruhi minat nasabah untuk memutuskan menggunakan produk
perbankan tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh (Arifin, 2014) meneliti tentang pengaruh
faktor lokasi terhadap keputusan nasabah. Dalam penelitiannya mendapatkan hasil
bahwa variabel lokasi tidak berpengaruh terhadap keputusan masyarakat memilih
bank syariah.
Penelitian lainnya juga dilakukan oleh (Idrus, 2018) meneliti pengaruh
faktor lokasi terhadap keputusan nasabah. Dalam penelitiannya mendapatkan hasil
yang berbeda dengan penelitian yang sebelumnya bahwa faktor lokasi
menunjukkan bahwa jarak lokasi yang terjangkau adalah alternatif keputusan yang
paling mempengaruhi nasabah dalam memilih produk rahn.
Selain faktor lokasi terdapat juga faktor pelayanan karena faktor pelayanan
sangat penting daam pemasaran jasa. Kualitas pelayanan adalah totalitas fitur dan
karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Dalam prakteknya,
konsumen atau nasabah memerlukan bantuan pelayanan seseorang (customer
service, pramuniaga atau kasir) untuk menuntun atau memperoleh informasi
tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan produk. mulai dari mencari dari
produk yang diinginkan, memilih produk, meminta penjelasan tantang produk
8
sampai dengan pembayaran di kasir (Kotler, 2001:83). Keandalan dari sistem
pelayanan menjadi penentu atas kepercayaan nasabah untuk memilih jasa.
Penelitian yang di lakukan Oleh (Arfan, 2016) meneliti tentang pengaruh
kualitas pelayanan terhadap keputusan nasabah. Dalam penelitiannya
mendapatkan hasil bahwa Kualitas pelayanan tidak memilki pengaruh yang
signifikan terhadap keputusan nasabah. Penelitian juga di lakukan (Jazulia, 2018)
tentang pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan nasabah. Dalam
penelitiannya mendapatkan hasil yang berbeda dengan penelitian sebelum nya
yaitu menyebutkan bahwa Pelayanan mempengaruhi keputusan nasabah.
Dalam menentukan sebuah keputusan nasabah dalam penelitian ini
menggunakan teori perilaku konsumen (Theory of Consumer Behavior). Perilaku
konsumen didefinisikan sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung
terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jassa
ekonomis termasuk pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan
tindakan-tindakan tersebut, menurut Engel dalam (Dwiastuti, 2012:4).
Adanya beberapa research gap dari penelitian-penelitian sebelumnya yang
telah di temukan membuat peneliti tertarik untuk menelitinya kembali selain itu
alasan peneliti memilih produk pembiayaan gadai di perbankan karena gadai
syariah merupakan pembiayaan yang memberikan solusi untuk memperoleh dana
tunai dalam keperluan modal usaha dengan proses cepat, mudah, aman,dan sesuai
dengan syariah. Produk gadai di perbankan syariah merupakan fasilitas pinjaman
dana untuk keperluan mendesak dan dalam jangka pendek serta sesuai syariah.
Pada inti nya pembiayaan gadai di Bank Rakyat Indonesia Syariah merupakan
9
pembiayaan yang paling tepat untuk dipilih ketika masyarakat membutuhkan dana
disaat yang cepat, yaitu hanya dengan menggadaikan barang yang mereka miliki
kepada pihak bank Rakyat Indonesia Syariah.
Selain itu alasan peneliti memilih Bank BRI Syariah yaitu karena Bank
Rakyat Indonesia Syariah adalah salah satu Bank Besar dan tegolong Bank yang
pertama menyediakan produk Gadai Emas, nilai taksir yang diterapkan lebih
tinggi dan biaya yang lebih rendah di bandingkan dengan bank lain seperti BSM
KC Semarang. Adapun pemilihan di KC Semarang yaitu karena tidak Semua
Bank Rakyat Indonesia Mempunyai produk Gadai Emas Syariah, dan salah satu
BRI Syariah yang mempunyai Produk Gadai Emas Syariah dan mempunyai
jangkauan luas yaitu BRI Syariah KC Semarang karena merupakan KC sedangkan
Bank BRI Syariah yang lain yang menerapkan Gadai Emas Syariah masih KCP.
Dalam penelitian ini di maksudkan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih produk gadai emas Syariah.
Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah Faktor Pengetahuan Nasabah, Faktor
Keterjangkauan Biaya Ujrah, Faktor Lokasi, Faktor Promosi, dan Faktor Kualitas
Pelayanan. Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini mengangkat judul
“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Dalam Memilih Produk
Gadai Emas Syariah di BRI Syariah KC Semarang ”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang Diatas rumusan masalah yang diambil dalam
penelitian ini yaitu :
10
1. Bagaimanakah faktor Pengetahuan Nasabah Berpengaruh terhadap Keputusan
Nasabah dalam memilih Produk Gadai Emas Syariah ?
2. Bagaimanakah faktor Keterjangkauan Biaya Ujrah Berpengaruh terhadap
Keputusan Nasabah dalam memilih Produk Gadai Emas Syariah ?
3. Bagaimanakah faktor Lokasi Berpengaruh terhadap Keputusan Nasabah
dalam memilih Produk Gadai Emas Syariah ?
4. Bagaimanakah faktor Promosi Berpengaruh terhadap Keputusan Nasabah
dalam memilih Produk Gadai Emas Syariah ?
5. Bagaimanakah faktor Kualitas Pelayanan Berpengaruh terhadap Keputusan
Nasabah dalam memilih Produk Gadai Emas Syariah ?
6. Bagaimanakah faktor Pengetahuan nasabah, Biaya Ujrah, Lokasi, Promosi
dan Kualitas Pelayanan secara bersama-sama Berpengaruh terhadap
Keputusan Nasabah dalam memilih Produk Gadai Emas Syariah ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan Pokok masalah yang penulis rumuskan diatas, maka tujuan yang
ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimanakah faktor Pengetahuan Nasabah Berpengaruh
terhadap Keputusan Nasabah dalam memilih Produk Gadai Emas Syariah.
2. Untuk mengetahui bagaimanakah faktor Keterjangkauan Biaya Ujrah
Berpengaruh terhadap Keputusan Nasabah dalam memilih Produk Gadai
Emas Syariah.
3. Untuk mengetahui bagaimanakah faktor Lokasi Berpengaruh terhadap
Keputusan Nasabah dalam memilih Produk Gadai Emas Syariah.
11
4. Untuk mengetahui bagaimanakah faktor Promosi Berpengaruh terhadap
Keputusan Nasabah dalam memilih Produk Gadai Emas Syariah.
5. Untuk mengetahui bagaimanakah faktor Kualitas Pelayanan Berpengaruh
terhadap Keputusan Nasabah dalam memilih Produk Gadai Emas Syariah.
6. Untuk mengetahui bagaimanakah faktor Penetahuan nasabah, Biaya Ujrah,
Lokasi, Promosi dan Kualitas Pelayanan secara bersama-sama Berpengaruh
terhadap Keputusan Nasabah dalam memilih Produk Gadai Emas Syariah.
D. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Bagi peneliti
a. Sebagai salah satu syarat untukskripsi guna meraih gelar Sarjana Ekonomi
dalam Fakultas Ekonomi & Bisnis Islam di IAIN Salatiga.
b. Mengetahui lebih dalam lagi bagaimana Bank syariah khususnya BRI Syariah
Kantor Cabang Semarang Dalam Pengelolaan Pembiayaan Gadai Emas
Syariah.
2. Bagi Akademisi
Dari penelitian ini di harapkan menjadi referensi dalam pengembangan itu
dalam Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, dan menjadi acuan bagi
mahasiswa dalam melakukan penelitian selanjutnya.
12
3. Bagi masyarakat
Dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk pengembangan pengetahuan
tentang lembaga keuangan syariah, khususnya pengetahuan tentang perilaku
pembiayaan Gadai Emas syariah
a. Diharapkan bermanfaat secara teori dan aplikasi terhadap pengembangan ilmu
ekonomi islam.
E. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran yang jelas serta menyeluruh mengenai penulisan
penelitian, maka dibuat sistematika penelitian sebagai berikut :
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab pertama ini berisi mengenai latar belakang masalah, yang
menampilkan landasan pemikiran secara garis besar baik dalam teori maupun
fakta yang ada, yang menjadi alasan dibuatnya penelitian ini. Perumusan
masalah berisi mengenai pernyataan tentang keadaan, fenomena dan atau
konsep yang memerlukan jawaban melalui penelitian. Tujuan dan kegunaan
penelitian yang merupakan hal yang diharapkan dapat dicapai mengacu pada
latar belakang masalah, perumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Pada
bagian akhir dari bab ini yaitu sistematika penulisan, diuraikan ringkasan
materi yang akan dibahas pada setiap bab yang ada dalam skripsi.
2. BAB II LANDASAN TEORI
Bab kedua menjelaskan telaah pustaka dan landasan teori. Untuk
mempermudah menetukan jenis permasalahan yang akan diteliti, maka penulis
membutuhkan berbagai literature penelitian terdahulu. Hal tersebut bertujuan
13
untuk memberikan gambaran tentang hasil penelitian terdahulu dalam bidang
yang akan diteliti. Selanjutnya akan disusun kerangka teori sebagai pondasi
penelitian agar penelitin yang akan dilaksanakan memiliki dasar serta bersifat
relevan terhadap permasalahan yang akan dibahas.
3. BAB III METODE PENELITIAN
Bab ketiga adalah metode penelitian yang menjelaskan mengenai jenis dan
sifat penelitian yang relevan terhadap model penelitian yang telah ditentukan
dalam kerangka berpikir. Selanjutnya menentukan populasi dan sampel
penelitian dengan metode Purposive sampling, metode pengumpulan
data,definisi operasional variable dan teknik analisis data sebagai alat analisis
yang digunakan untuk melakukan penelitian.
4. BAB IV ANALISIS DATA
Bab keempat merupakan gambaran umum yang diarahkan pada analisis
data, dan pembahasan yang berisi tentang hasil analisis dari pengolahan data,
baik analisis data yang bersifat deskriptif, maupun analisis hasil pengujian
hipotesis yang telah dilakukan. Selanjutnya, dilakukan pembahasan mengenai
pengaruh variable dependen dan variable independen yang diteliti selama
periode penelitian.
5. BAB V PENUTUP
Bab lima adalah penutup, yang memaparkan kesimpulan, kesimpulan yang
di peroleh dari ringkasan hasil analisis data pada bab empat serta saran.
14
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Penelitian terdahulu adalah hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh
peneliti-peneliti terdahulu yang mempunyai kaitan dengan penelitian yang akan
dilakukan. Beberapa hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan variabel
yang akan diteliti dalam table penelitian terdahulu di bawah ini :
Tabel 2.1
Reseach Gap
NO PENELITI (TAHUN)
JUDUL PENELITIAN
VARIABEL
PENELITIAN HASIL PENELITIAN
INDEPENDENT
DEPENDENT
PENGETAHUAN NASABAH TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH
1. Achmad
Fahim (2019)
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
Keputusan
Nasabah dalam
Memilih Produk Gadai Emas di
Unit Pengadaian
Syariah Suci
Gresik
Pengetahuan
Nasabah
Keputusan
Nasabah
- Variabel pengetahuan
nasabah secara parsial
tidak mempunyai
pengaruh signifikan
terhadap keputusan
nasabah dalam memilih produk gadai
emas syariah di Unit
Pegadaian Syariah
Suci.
2. Muhammad
Aris
Sulistyono
(2016)
Pengaruh
Pengetahuan,
Religiusitas,
Promosi, dan
Tingkat
Pendapatan
Konsumen
terhadap Keputusan
Menjadi Nasabah
Bank Syariah
(Studi pada PT.
Bank Negara
Indonesia Syariah
Kantor Kas FE
Condongcatur
Yogyakarta)
Pengetahuan
Nasabah
Keputusan
Nasabah
- Pengetahuan tidak
berpengaruh signifikan
terhadap keputusan
konsumen.
15
3. Hesty Yulinda
Purna Lestari,
dan Rizal Hari
Magnadi
(2017)
Analisis Faktor-
faktor yang
Berpengaruh
Terhadap
Keputusan
Nasabah untuk
Mengambil
Pembiayaan pada
BMT Al Halim
Temanggung
Pengetahuan
Nasabah
Keputusan
Nasabah
- pengetahuan produk
memiliki pengaruh
tidak signifikan
terhadap keputusan
pengambilan
pembiayaan
4. Sunardi, dan
Ana
Maftukhah (2015)
Pengetahuan
Konsumen dan
Keputusan Menjadi Nasabah
(Kasus BSM
Kan.Cab
Pembantu BSD
Tangerang
Selatan)
Pengetahuan
Nasabah
Keputusan
Nasabah
- pengetahuan
konsumen memberikan
pengaruh yang sangat signifikan kepada
keputusan konsumen
BIAYA UJRAH TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH
1. Achmad
Fahim (2019)
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
Keputusan
Nasabah dalam
Memilih Produk
Gadai Emas di
Unit Pengadaian
Syariah Suci Gresik
Biaya Ujrah Keputusan
Nasabah
- Biaya ujrah secara
parsial mempunyai
pengaruh signifikan
terhadap keputusan
nasabah dalam
memilih produk gadai
emas syariah di Unit
Pegadaian Syariah
Suci.
2. Mukhlis Adib
(2014)
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Masyarakat dalam
memilih Produk
Rahn di kantor
Cabang Pegadaian
Syariah Ciputat
Biaya Ujrah Keputusan
Nasabah
- Tarif ujroh mempunyai
hubungan yang
signifikan terhadap
keputusan masyarakat
dalam memilih produk
rahn di Pergadaian
Syariah Cabang
Ciputat
3. Arifah
Afriana
(2016)
Pengaruh Nilai
Taksiran dan
Biaya Ijarah
Terhadap keputusan
Nasabah
Melakukan Gadai
Emas di
Pegadaian Syariah
Cabang Abdullah
DG. Sirua
Makassar
Biaya Ujrah Keputusan
Nasabah
- variabel biaya ijarah,
tidak berpengaruh
positif terhadap
keputusan nasabah melakukan gadai emas
di pegadaian syariah
cabang Abdullah Dg.
Sirua Makassar.
4. R. Rama
Riyan Jazulia
(2018)
Analisis Dampak
Nilai Taksir,
Biaya dan
Pelayanan terhadap
Biaya Ujrah Keputusan
Nasabah
- Biaya-biaya
mempengaruhi
keputusan nasabah di
pegadaian syariah unit bunul kota malang.
16
Keputusan
Nasabah: Studi
Kasus di
Pegadaian Syariah
Unit Bunul Kota
Malang
5. Nik Amah
(2017)
Determinan
Keputusan
Nasabah
Pengguna Jasa
Rahn dan Ijarah
Pada Kantor
Cabang Pengadaian
Syariah Madiun
Biaya Ujrah Keputusan
Nasabah
- Ujrah tidak
berpengaruh terhadap
keputusan nasabah
pengguna jasa Rahn
dan Ijarah pada Kantor
Cabang Pegadaian
Syariah Madiun.
LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH
1. Achmad Fahim (2019
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
Keputusan
Nasabah dalam
Memilih Produk
Gadai Emas di
Unit Pengadaian
Syariah Suci
Gresik
Lokasi Keputusan Nasabah
- Variabel lokasi secara parsial mempunyai
pengaruh signifikan
terhadap keputusan
nasabah dalam
memilih produk gadai
emas syariah di Unit
Pegadaian Syariah
Suci.
2. Idrus, dan
Taufiq Al
(2018)
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Keputusan Nasabah dalam
Memilih Produk
Rahn di
Pegadaian Syariah
Ar Hakim Medan
dengan Cabang
Metode Borda
Lokasi Keputusan
Nasabah
- Faktor lokasi
menunjukkan bahwa
jarak lokasi yang
terjangkau adalah alternatif keputusan
yang paling
mempengaruhi
nasabah dalam
memilih produk rahn
di Pegadaian Syariah
CPS AR Hakim.
3. Mukhlis Adib
(2014)
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Masyarakat dalam
memilih Produk Rahn di kantor
Cabang Pegadaian
Syariah Ciputat
Lokasi Keputusan
Nasabah
- Aspek lokasi
mempunyai hubungan
yang signifikan
terhadap keputusan
masyarakat dalam memilih produk rahn
di Pergadaian Syariah
Cabang Ciputat.
4. Zaki Mubarak
dan Indriani
Windasari
(2014)
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Perilaku
Konsumen
Dalam Memilih
Pegadaian Syariah
di Kota
Banjarmasin
Lokasi Keputusan
Nasabah
- Variabel tempat
berpengaruh dalam
keputusan memilih
Pegadaian Syariah
5. Atwal Arifin Pengaruh Produk, Lokasi Keputusan - Variabel lokasi tidak
17
dan Husnul
Khotimah
(2014)
Pelayanan,
Promosi dan
Lokasi Terhadap
Keputusan
Masyarakat
Memilih Bnak
Syariah di
Surakarta
Nasabah berpengaruh terhadap
keputusan masyarakat
memilih bank syariah
6. Shobirin, Azis
Fathoni, dan
Maria M
Minarsih
(2016)
Pengar uh Lokasi,
Tingkat Suku
Bunga dan
Kualitas
pelayanan Terhadap
Keputusan
Pengambialan
Kredit
(Studi Empiris
Pada BPR
Arthanugraha
Makmursejahtera)
Lokasi Keputusan
Nasabah
- Terdapat pengaruh
positif yang signifikan
antara lokasi terhadap
keputusan
pengambilan kredit pada BPR
Arthanugraha
Makmursejahtera
PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH
1. Muhammad
Ras Muis dan
Muhammad
Fahmi (2017)
Pengaruh Promosi
dan Citra
Perusahaan
Terhadap
Keputusan
Nasabah
Promosi Keputusan
Nasabah
- Promosi berpengaruh
terhadap peningkatkan
keputusan nasabah
pada PT. Pegadaian
(Persero) Kanwil I -
Medan
2. Idrus, Taufiq
Al (2018)
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi Keputusan
Nasabah dalam
Memilih Produk
Rahn di
Pegadaian Syariah
Ar Hakim Medan
dengan Cabang
Metode Borda
Promosi Keputusan
Nasabah
- Faktor promosi
menunjukkan bahwa
rekomendasi individu atau kelompok adalah
alternatif keputusan
yang paling
mempengaruhi
nasabah dalam
memilih produk rahn
di Pegadaian Syariah
CPS AR Hakim.
3. Annisa
Wahyulkarim
ah (2018)
Pengaruh Budaya
Psikologis,
Pelayanan,
Promosi dan Pengetahuan
Tentang Produk
Terhadap
Keputusan
Nasabah dalam
Memilih
Perbankan
Syariah
Promosi Keputusan
Nasabah
- variabel promosi
secara parsial
berpengaruh posotif
terhdap keputusan nasabah dalam
memilih banksyariah.
4. Zaki Mubarak
dan Indriani
Windasari
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Promosi Keputusan
Nasabah
- Variabel promosi
berpengaruh dalam
keputusan memilih
18
(2014) Perilaku
Konsumen
Dalam Memilih
Pegadaian Syariah
di Kota
Banjarmasin
Pegadaian Syariah
5. Atwal Arifin
dan Husnul
Khotimah
(2014)
Pengaruh Produk,
Pelayanan,
Promosi dan
Lokasi Terhadap
Keputusan
Masyarakat
Memilih Bnak
Syariah di
Surakarta
Promosi Keputusan
Nasabah
- Variabel promosi tidak
berpengaruh terhadap
keputusan masyarakat
memilih bank syariah
6. Rika Yulianti,
Marijati
Sangen, dan Ahmad Rifani
(2016)
Pengaruh Nilai-
nilai Agama,
Kualitas Pelayanan,
promosi dan
Kepercayaan
terhadap
keputusan
Menjadi Nasabah
Bank Syariah di
Banjarmasin
Promosi Keputusan
Nasabah
- Promosi berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan menjadi nasabah Bank Syariah
di Banjarmasin
7. Muhammad
Aris
Sulistyono
(2016)
Pengaruh
Pengetahuan,
Religiusitas,
Promosi, dan Tingkat
Pendapatan
Konsumen
terhadap
Keputusan
Menjadi Nasabah
Bank Syariah
(Studi pada PT.
Bank Negara
Indonesia Syariah
Kantor Kas FE Condongcatur
Yogyakarta)
Promosi Keputusan
Nasabah
- Promosi berpengaruh
positif terhadap
keputusan konsumen
untuk menjadi nasabah bank syariah.
8. Hesty Yulinda
Purna Lestari,
dan Rizal Hari
Magnadi
(2017)
Analisis Faktor-
faktor yang
Berpengaruh
Terhadap
Keputusan
Nasabah untuk
Mengambil
Pembiayaan pada
Promosi Keputusan
Nasabah
- promosi memiliki
pengaruh tidak
signifikan terhadap
keputusan
pengambilan
pembiayaan
19
BMT Al Halim
Temanggung
KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH
1. Achmad
Fahim (2019)
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
Keputusan
Nasabah dalam
Memilih Produk
Gadai Emas di Unit Pengadaian
Syariah Suci
Gresik
Kualitas
Pelayanan
Keputusan
Nasabah
- Variabel kualitas
pelayanan islami
secara parsial
mempunyai pengaruh
signifikan terhadap
keputusan nasabah
dalam memilih produk gadai emas syariah di
Unit Pegadaian
Syariah Suci.
2. Jumiarni,Moh
. Yasin
Soumena
, dan
Rusnaena
(2019)
Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Keputusan
Nasabah
Menggunakan
Produk Gadai
Emas di Bank
Syariah Mandiri KCP Polewali
Kualitas
Pelayanan
Keputusan
Nasabah
- Variabel faktor
pelayanan berpengaruh
dan signifikan
terhadap keputusan
nasabah menggunakan
produk gadai emas di
BSM.
3. Idrus, Taufiq
Al (2018)
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Keputusan
Nasabah dalam
Memilih Produk
Rahn di
Pegadaian Syariah
Ar Hakim Medan
dengan Cabang
Metode Borda
Kualitas
Pelayanan
Keputusan
Nasabah
- Faktor pelayanan
menduduki peringkat
pertama sebagai faktor
yang paling
mempengaruhi
keputusan nasabah
dalam memilih produk
rahn di Cabang
Pegadaian Syariah AR
Hakim
4. Lilis Aristiyani,
dan I Gusti
Putu Darya
(2018)
Analisis Faktor-faktor yang
mempengaruhi
Keputusan
Nasabah dalam
Memilih
Tabungan eEmas
Pegadaian Syariah
Balikpapan (Studi
pada Nasabah
Pegadaian Syariah
Gunung Sari
Balikpapan)
Kualitas Pelayanan
Keputusan Nasabah
- Variabel kualitas pelayanan berpengaruh
secara parsial terhadap
keputusan konsumen
menjadi nasabah
tabungan emas
Pegadaian Syariah
Gunung Sari
Balikpapan.
5. Meri Andriani,
Myrna Sofia,
dan
Nurhasanah
(2018)
Pengaruh Tingkat Bunga,
Pendapatan dan
Pelayanan
Terhadap
Keputusan
Nasabah Dalam
Kualitas Pelayanan
Keputusan Nasabah
- Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap
keputusan nasabah
dalam pengambilan
kredit gadai.
20
Pengambilan
Kredit Gadai Pada
PT. X
6. Siti Hadijah
(2015)
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
Keputusan
Nasabah
Menggunakan
Jasa Pegadaian
Syariah Kantor
Cabang Pegadaian
Syariah (KCPS) Denpasar
Kualitas
Pelayanan
Keputusan
Nasabah
- Faktor-faktor yang
mempengaruhi
keputusan nasabah
menggunakan jasa
Pegadaian Syariah
KCPS Denpasar
dipengaruhi oleh
Kualitas Pelayanan
yang di ukur dengan :
tampilan fisik (tangible), empati
(emphaty), keandalan
(reliability),
ketanggapan,
(responsiveness), dan
jaminan (assurance)
7. R. Rama
Riyan Jazulia
(2018)
Analisis Dampak
Nilai Taksir,
Biaya dan
Pelayanan
terhadap
Keputusan Nasabah: Studi
Kasus di
Pegadaian Syariah
Unit Bunul Kota
Malang
Kualitas
Pelayanan
Keputusan
Nasabah
- Pelayanan
mempengaruhi
keputusan nasabah di
pegadaian syariah unit
bunul kota malang.
8. Maisur, M.
arfan, dan M.
shabri (2016)
Pengaruh prinsip
bagi hasil,Tingkat
Pendapatan,
Religiusitas,dan
kualitas pelayanan
terhadap
Keputusan
menabung Nasabah pada
Bank Syariah di
Banda Aceh
Kualitas
Pelayanan
Keputusan
Nasabah
- Kualitas pelayanan
tidak memilki
pengaruh yang
signifikan terhadap
keputusan nasabah
pada Bank syariah di
kota Banda Aceh
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian (Adib, 2014) yang meneliti
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam memilih produk
Rahn dikantor cabang pegadaian syariah Ciputat. Perbedaan terletak pada faktor-
faktor yang diteliti dimana penelitian Mukhlis Adib meneliti dengan faktor aspek
lokasi, tarif Ujrah dan Aspek Syariah. Sedangkan penelitian sekarang meneliti
dengan faktor Pengetahuan Nasabah, Biaya Ujrah, Lokasi, Promosi dan Kualitas
21
Layanan. Di dalam penlitian ini juga menambah kan obyek yang diteliti bukan
Gadai (Rahn) melainkan Gadai Emas (Rahn Emas) dan juga perbedaan pada
tempat peneitian.
B. Kerangka Teori
1. Teori Perilaku Konsumen (Theory of Consumer Behavior)
Teori besar yang mendasari pengambilan keputusan dalam penelitian ini
yaitu menggunakan teori Perilaku Konsumen (Theory of Consumer Behavior).
“Consumer Behavior are acts, process and social relationship exhibited by
individuals, groups and organizations in the obtainment, use of, and consequest
experience with products, service and other resources”, Perilaku konsumen
adalah tindakan-tindakan, proses dan hubungan sosial yang dilakukan individu,
kelompok, dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk atau
lainnya sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan, dan
sumber-sumber lainnya, menurut Zaldman dalam (Dwiastuti, 2012:3).
Perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan-tindakan individu yang
secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-
barang jassa ekonomis termasuk pengambilan keputusan yang mendahului dan
menentukan tindakan-tindakan tersebut,menurut Engel dalam (Dwiastuti, 2012:4).
Penelitian ini menganalisis keputusan dari tahap pencarian informasi hingga
pengambilan keputusan yang dilakukan nasabah. Berdasarkan ruang lingkup ini,
teori yang menjadi landasan studi adalah perilaku konsumen. Model perilaku
konsumen yang di kembangkan oleh Philip Kotler (Gambar di Modifikasi) Pada
Gambar 2.1. Memahami pengaruh konsumen dalam proses keputusan adalah
22
masalah utama antara lain: pengaruh pertama dalam pemilihan konsumen adalah
rangsangan (stimuli). Stimuli menunjukkan penerimaan informasi konsumen dan
proses informasi terjadi saat konsumen mengevaluasi informasi dari iklan, teman
atau dari pengalamannya sendiri.
Pengaruh kedua datang dari konsumen itu sendiri meliputi motivasi,
presepsi, pengetahuan, keyakinan, dan sikap. Pengaruh ketiga yaitu lingkungan
seperti lingkungan ekonomi, lingkungan teknologi, lingkungan politik, dan
lingkungan budaya (Kotler, 2001:144).
Berikut ini gambaran model perilaku konsumen yang menjelaskan proses
terjadinya pengambilan keputusan oleh nasabah:
Gambar 2.1
Model perilaku Konsumen
Sumber: Philip Kotler, manajemen pemasaran Indonesia, 2001
Produk
Harga
Pelayanan
Distribusi
Promosi
Motivasi
Presepsi
Pengetahuan
Keyakinan dan
sikap
Budaya
Sosial
Pribadi
Pengenalan Kebutuhan
Pencarian Informasi
Pemilihan alternatif
Keputusan pembelian
Perilaku pasca
pembelian
Jenis Produk
Pilihan produk
Jumlah dan saat tepat
melakukan transaksi
Metode pembayaran
Rangsangan
Pemasaran
Psikologis Konsumen
Ciri-ciri
Pembeli
Proses Pengambilan
Keputusan
Keputusan Pembelian
23
Model ini disebut juga dengan Model Of Buyer Behavior, yang
menjelaskan proses terjadinya pengambilan keputusan. Model ini diawali
Rangsangan pemasaran yang terdiri dari:
a. Produk, yaitu produk apa yang secara tepat diminati oleh konsumen, baik secara
kualitas dan kuantitasnya.
b. Harga, yaitu jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh
produk atau jasa.
c. Kualitas Pelayanan, yaitu setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan
oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun.
d. Distribusi, yaitu bagaimana salurannya sehingga produk dapat sampai ke tangan
konsumen dengan mudah.
e. Promosi, yaitu aktivitas yang mengkomunikasikan produk dan membujuk
konsumen sasaran untuk membelinya.
Terdapat ciri-ciri pembeli, dimana mendorong konsumen untuk melakukan
proses pengambilan keputusan sehingga konsumen mendapatkan manfaat dari
pemilihan produk yang sudah dipilih. Ciri-ciri pembeli ini di sebut sebagai faktor-
faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan pemilihan
produk tersebut, (Kotler, 2001:144). Faktor-faktor tersebut adalah:
24
Gambar 2.2
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkah Laku Konsumen
Sumber: Philip Kotler, manajemen pemasaran Indonesia, 2001
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :
a. Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas pada tingkah laku
konsumen, (Kotler, 2001:167). Budaya adalah penentu keinginan dalam perilaku
paling mendasar untuk mendapatkan nilai, presepsi, preferensi, dan perilaku dari
lembaga-lembaga penting lainnya. Sub Budaya adalah sekelompok orang
dengan sistem nilai terpisah berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang
umum. Kelas sosial adalah divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur
dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku yang
serupa.
b. Faktor sosial
Faktor Sosial merupakan pembagian masyarakat yang relative homogen
dan permanen yang tersusun secara hierarkis dan yang anggotanya menganut
nilai-nilai, minat, dan perilaku yang serupa, (Kotler, 2001:176).
Tingkah laku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, yaitu:
Kebudayaan
Budaya
Sub Budaya
Kelas
Sosial
Sosial
Kelompok
Acuan
Keluarga
Peran dan
Status
Pribadi
Umur dan
Tahap Daur
Hidup Pekerjaan Status
Ekonomi Gaya Hidup Kepribadian
dan konsep
Diri
Psikologis
Motivasi
Presepsi
Pengetahuan
Keyakinan
dan Sikap
Pembeli
25
1) Kelompok
Kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai
sasaran individu atau bersama. Beberapa merupakan sekelompok primer yang
mempunyai interaksi reguler tapi informal seperti keluarga, teman, tetangga, dan
rekan sekerja. Beberapa merupakan kelompok sekunder, yang mempunyai
interaksi lebih formal dan kurang reguler. Ini mencakup seperti kelompok
keagamaan, asosiasi professional, dan serikat pekerja, (Kotler, 2001:179).
2) Keluarga
Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting
dalam masyarakat, dan telah diteliti secara mendalam, pemasar tertarik dalam
peran dan pengaruh suami, istri, dan anak-anak pada pembelian berbagai produk
dan jasa, (Kotler, 2001:182)
3) Peran dan Status
Peran terdiri dari aktivitas yang di harapkan dilakukan seseorang menurut
oran-orang yang ada disekitarnya. Setiap peran membawa status yang
mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Orang sering
memilih produk yang menunjukkan dalam masyarakat, (Kotler, 2001:183).
c. Faktor Pribadi
Faktor pribadi di definisikan sebagai karateristik psikologis seseorang
yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif
konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan, (Kotler, 2001:186).
Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karateristik pribadi, yaitu :
26
1) Umur dan tahap daur hidup
Orang yang mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama masa
hidupnya seringkali berhubungan dengan umur. Membeli juga dibentuk oleh
tahap daur hidup keluarga, tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga
sesuai kedewasaannya, (Kotler, 2001:186).
2) Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya.
Sebuah perusahaan bahkan dapat melakukan spesialisasi dalam menawarkan
produk menurut kelompok pekerjaan tertentu, (Kotler, 2001:187).
3) Situasi Ekonomi
Situasi ekonomi sekarang akan mempengaruhi pilihan produk.
4) Gaya Hidup
Bahwa pola kehidupan seseorang diwujudkan dalam aktivitas (pekerjaan,
hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan sosial), minat (makan, mode, keluarga,
rekreasi) dan opini yang lebih dari sekedar kelas sosial dan kepribadian
seseorang, gaya hidup menampilkan pola bereaksi dan berinteraksi seseorang
secara keseluruhan didunia, (Kotler, 2001:191) .
5) Kepribadian dan Konsep Diri
Kepribadian setiap orang jelas mempengaruhi tingkah laku membelinya.
Kepribadian mengacu pada karateristik psikologi yang menyebabkan respons
yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan dirinya sendiri.
Kepribadian biasanya diuraikan dalam arti sifat-sifat seperti rasa percaya diri,
dominasi, kemudahan bergaul, otonomi, mempertahuan diri, kemempuan
27
menyesuaikan diri, dan keagresifan, (Kotler, 2001:191). Kepribadian dapat
bermanfaat untuk menganalisis tingkah laku konsumen untuk pemilihan produk
tertentu.
d. Faktor Psikologis
Faktor Psikologis sebagai bagian dari pengaruh lingkungan dimana ia
tinggal dan hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh dimasa
lampau atau antisipasinya pada waktu yang akan datang. Pilihan produk yang
dipilih seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh faktor psikologis, yaitu:
1) Motivasi
Kebutuhan yang cukup mengarahkan seseorang mencari cara untuk
memuaskan kebutuhan. Dalam urutan kepentingan, jenjang kebutuhan adalah
kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan
penghargaan, dan kebutuhan pengaktualisasian diri, (Kotler, 2001:194).
2) Presepsi
Presepsi adalah proses yang dilalui orang dalam memilih
mengorganisasikan dan mengintepretasikan informasi guna membentuk
gambaran yang berarti mengenai dunia. Seseorang yang termotivasi siap untuk
bertindak. Bagaimana orang tersebut bertindak dipengaruhi oleh presepsinya
mengenai situasi. Orang dapat membentuk presepsi berbeda dari rangsangan
yang sama karena tiga macam proses penerimaan indera, yaitu: perhatian
selektif, penyimpangan selektif, dan ingatan selektif, (Kotler, 2001:196).
28
3) Pengetahuan konsumen
Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam tingkah laku individual
yang muncul dari pengalaman, (Kotler, 2001:157). Pentingnya praktik dari teori
pengetahuan membentuk permintaan akan suatu produk dengan
menghubungkannya dengan dorongan yang kuat, menggunakan petunjuk yang
membangkitkan motivasi dan memberikan peranan positif.
4) Keyakinan dan Sikap
Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai
sesuatu. Keyakinan ini mungkin didasarkan pada pengetahuan sebenarnya,
pendapat atau kepercayaan, dan mungkin menaikkan emosi dan mungkin tidak,
(Kotler, 2001:157).
e. Peran Konsumen dalam Membeli
Setiap kompleks keputusan yang harus diambil biasanya semakin banyak
pertimbangannya untuk membeli. Adapun jenis-jenis tingkahlaku membeli
konsumen berdasarkan pada derajat keterlibatan dan tingkat perbedaan antara
mereka, (Kotler, 2001:160) yaitu :
1) Tingkah laku membeli yang kompleks
2) Tingkah laku membeli yang mengurangi ketidak cocokan
3) Tingkah laku membeli yang mencari variasi
4) Tingkah laku membeli yang menjadi kebiasaan
29
2. Gadai Emas Syariah
a. Teori Gadai
Gadai (Rahn) secara bahasa artinya bisa ats- Tsubuut dan Al-Habs yang
artinya penetapan dan Penahanan. Secara istilah, gadai (Rahn) ialah menjadikan
suatu benda bernilai menurut pandangan syara’ sebagai tanggungan utang, dengan
adanya benda yang menjadi tanggungan itu seluruh atau sebagian utang dapat
diterima (Suhendi, 2014:106).
Gadai (Rahn) adalah perjanjian menahan sesuatu barang sebagai
tangggungan utang, atau menjadikan sesuatu benda berniilai menurut pandangan
syara’ sebagai tanggungan Marhum bih, sehingga dengan adanya tanggungan
utang itu seluruh atau sebagian utang dapat di terima (Basyir, 1983:50).
Gadai emas syariah (Rahn Emas) Adalah fasilitaas pembiayaan dengan
menjadikan emas sebagai barang yang di gadaikan. Syarat dan ketentuan Rahn
emas sama dengan syarat ketentuan Rahn (Sholihin, 2010:240). Pada dasarnya
Gadai syariah berjalan di atas dua akad transaksi syariah yaitu menggunakan
Akad Qard beragun emas dan Akad Ijarah. Qardh Beragun Emas adalah
pembiayaan yang menggunakan akad qardh dengan agunan berupa emas yang
diikat dengan akad rahn. Sedangkan Akad Ijarah, adalah akad pemindahan hak
guna atas barang dan atau jasa melalui pembayaran upah sewa, tanpa di ikuti
dengan pemindahan kepemilikan atas barangnya sendiri. Melalui akad ini
dimungkinkan bagi pegadaian untuk menarik sewa atas penyimpanan barang
bergerak milik nsabah yang telah melakukan akad.
30
Gadai (Rahn) emas syariah dimanfaatkan masyarakat yang membutuhkan
dana jangka pendek dan keperluan yang mendesak, maupun menyimpan emas
dengan aman. Untuk menjadi nasabah gadai emas di Bank Rakyat Indonesia
Syariah harus memiliki rekening di Bank BRI Syariah. Nilai pinjaman maksimal
95% untuk emas Antam atau Non-Antam dan 90% emas perhiasan dari nilai taksir
emas BRISyariah dan maksimal pinjaman Rp 250 juta. Dengan biaya Ujrah
1,23% untuk Emas Antam dan Non-Antam setiap Bulannya dan 1,04% untuk
emas Perhiasan dengan pemberian masa tenggang jatuh tempo selama 4 hari
(Menurut Bapak Ridho Selaku pengurus gadai atau sebagai Murtahin).
b. Dasar Hukum Gadai (Rahn)Syariah
Dasar hukum yang menjadi landasan gadai syariah adalah Al-Quran,
Hadis, ijma’ ulama dan Fatwa Dewan Syariah Nasional.
1) Al-Quran
Dasar yang membangun konsep gadai adalah Q.S Al-Baqarah (2) ayat 283
Sebagai Berikut :
۞ وإن كنتم على سفر ولم تجدوا كاتبا فرهان مقبوضة فإن أمن بعضكم بعضا
فليؤد الذي اؤتمن أمانته ربه ول تكتموا الشهادة ومن يكتمها فإنه آثم وليتق الل
بما تعملون عليم قلبه والل
Artinya :
“Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai)
sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang
tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian
31
kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu
menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah
Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) Menyembunyikan persaksian.
Dan Barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah
orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” (QS: Al-Baqarah:283).
Ayat diatas bermakna Bahwa Allah SWT memerintahkan orang yang
melakukan suatu transaksi dengan orang lain, sedang bersamanya tidak ada juru
tulis, maka hendaklah dia memberikan suatu barang jaminan (gadai) kepada
orang yang memberikan hutang kepadanya supaya merasa tenang dalam
melepaskan uang nya tersebut. Selanjutnya hendaklah peminjam menjaga uang
atau barang-barang hutangan itu agar tidak hilang atau dihamburkan tanpa adda
manfaat ( Departemen Agama RI, 2004:49).
2) Hadis
Selain dari Al-quran terdapat Hadis yang juga menjadi Dasar Hukum yang
kedua, yaitu: Diriwayatkan oleh Ahmad, Bukhari, Nasai, dan Ibnu Majah dari
Anas r.a berkata:
عليه وسلم بخبز شعير ع صلى الل عنه أنه مشى إلى النبي ن أنس رضي الل
ة سنخة ولقد رهن درعا له عند يهودي بالمدينة وأخذ منه شعيرا لهله وإهال
Artinya :
“Anas Ibn Malik suatu saat mendatangi Rasulullah dengan membawa roti
gandum dan sungguh Rasulullah SAW telah menangguhkan baju besi kepada
orang Yahudi di Madinah ketika beliau mengambil (meminjam) gandum dari
32
orang Yahudi tersebut untuk keluarga Nabi.” HR. Ahmad, Bukhari, Nasai, dan
Ibnu Majah).
Dari hadist tersebut dapat dipahami bahwa bermualah dibenarkan juga
dengan non-muslim dan harus ada jaminan sebagai pegangan, sehingga tidak ada
ke khawatiran bagi yang memberi piutang.
Para ulama’ semua berpendapat, bahwa perjanjian gadai hukumnya mubah
(boleh). Dan itu termuat dalam DSN Nomor: 25/DSN-MUI/III/2002, Namun ada
yag berpegang pada zahir ayat, yaitu gadai hanya diperbolehkan dalam keadaan
berpergian saja, seperti paham yang di anut oleh Madhab Zahiri, Mujahid dan al-
Dhahak. Sedangkan jumhur (kebanyakan ulama) membolehkan gadai, baik
dalam keadaan berpergian maupun tidak, seperti yang pernah dilakukan oleh
Rasulullah di Madinah, seperti telah disebutkan dalam hadist di atas (Syabiq,
2001:139).
3) Ijma’ Ulama
Jumhur ulama menyepakati kebolehan status hukum gadai. Hal dimaksut,
berdasarkan pada kisah Nabi Muhammad SAW yang menggadaikan baju besinya
untuk mendapatkan makanan dari seorang yahudi. Para ulama juga mengambil
indikasi dari contoh nabi Muhammad SAW, ketika beliau beralih dari yang
biasanya bertransaksi kepada para sahabat yang kaya kepada para yahudi, bahwa
hal itu tidak lebih sebagai sifat nabi Muhammad SAW yang tidak mau
memberatkan para sahabat yangb biasanya enggan mengambil ganti ataupun
harga yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW kepada Mereka (Ya’qub,
1992:28).
33
Nabi Muhammad SAW tidak lagi menggadaikan baju besinya kepada para
sahabat karena sahabat tidak mau menerima baju besi yang di gadaikan Nabi
Muhammad SAW melihat dari nilai baju besi nabi Muhammad SAW yang sangat
berharga, sehingga Nabi Muhammad SAW menggadaikan baju besinya kepada
orang yahudi.
4) Fatwa Dewan Syariah Nasional (Hasanudin, 2014:738),
a) Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No.25/DSN-MUI/III/2002 yang
ditetapkan pada tanggal 28 Maret 2002 oleh ketua dan sekretaris DSN tentang
Rahn, menentukan bahwa pinjaman dengan menggadaikan barang sebagai
barang jaminan hutang dalam bentuk Rahn diperbolehkan dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Penerima gadai (Murtahin) mempunyai hak untuk menahan barang jaminan
(Marhun bih) sampai semua utang nasabah (Rahin) dilunasi.
b. Barang jaminan (Marhun bih) dan manfaatnya tetap menjadi milik nasabah
(Rahin).
c. Pemeliharaan dan penyimpanan barang gadai pada dasarnya menjadi
kewajiban nasabah, namun dapat dilakukan juga oleh penerima gadai,
sedangkan biaya dan pemeliharaan penyimpanan tetap menjadi kewajiban
nasabah.
d. Besar biaya pemeliharaan dan penyimpanan barang gadai tidak boleh
ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman.
e. Penjualan barang gadai
34
f. Jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka penyelesaiannya
dapat dilakukan melalui Badan Arbitrase Nasional, setelah tercapai
kesepakatan musyawarah.
b) Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 26/DSN-MUI/III/2002 yang
ditetapkan pada tanggal 28 Maret 2002 M, tentang Rahn Emas Memutuskan
bahwa :
Pertama:
a. Rahn Emas dibolehkan berdasarkan prinsip rahn (lihat Fatwa DSN Nomor:
25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn).
b. Ongkos dan biaya penyimpanan barang (Marhun) ditanggung oleh
penggadai (rahin).
c. Ongkos sebagaimana dimaksud ayat 2 besarnya didasarkan pada
pengeluaran yang nyata-nyata diperlukan.
d. Biaya penyimpanan barang (marhun) dilakukan berdasarkan akad ijarah.
Kedua:
Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan jika
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan akan diubah dan disempurnakan
sebagaimana mestinya..
c. Syarat Gadai (rahn)
Menjalankan transaksi rahn harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut
(Syabiq, 2001:141) :
1) Berakal.
2) Baliqh.
35
3) Bahwa barang yang dijadikan barang (jaminan) itu ada pada saat akad
sekalipun tidak satu jenis.
4) Bahwa barang tersebut dipegang oleh orang yang menerima gadaian
(murtahin) atau wakilnya.
d. Rukun Gadai (rahn)
Adapun Rukun dalam gadai yaitu (Suhendi, 2014:107) :
1) Aqid, adalah pihak-pihak yang melakukan perjanjian (shigat). Aqid terdiri dari
dua pihak yaitu: pertama, rahin (yang menggadaikan), yaitu orang yang telah
dewasa, berakal, bisa dipercaya, dan memiliki barang yang akan digunakan.
Kedua, murtahin (yang menerima gadai), yaitu orang, bank, atau lembaga yang
dipercaya oleh rahin untuk mendapatkan modal dengan jaminan barang (gadai).
2) Marhun (barang yang digadaikan), yaitu barang yang digunakan rahin untuk
dijadikan jaminan mendapatkan uang.
3) Marhun bih (utang), yaitu sejumlah dana yang diberikan murtahin kepada rahin
atas dasar besarnya tafsiran marhun.
4) Shigat (ijab dan qabul), yaitu kesepakatan antara rahin dan marhun dalam
melakukan transaksi gadai
e. Masa Penitipan Gadai
Pada waktu kita mengadaikan emas di pegadaian syariah, maka penitipan
barang gadai adalah 4 bulan. Jadi kita dapat memperpanjang waktu gadai emas
tersebut setiap 4 bulan dan tentunya membayar biaya sewa selama 4 bulan
tersebut bila kita belum punya uang untuk menebus emas yang kita gadaikan.
36
Selain itu kita juga bisa melakukan cicilan atas pinjaman tersebut (Ali, 2008:10-
11).
3. Pengetahuan Nasabah
a. Teori Pengetahuan Konsumen
Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki oleh
konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa serta pengetahuan lainnya
yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan
dengan fungsinya sebagai konsumen. Pengetahuan konsumen akan mempengaruhi
keputusan pembelian (Dwiastuti 2012:50).
Pengetahuan konsumen terdiri dari informasi yang tersimpan di dalam
ingatan pengetahuan konsumen.Para pemasar sangat tertarik untuk mengerti dan
memahami pengetahuan konsumen. Informasi yang dipegang oleh konsumen
tentang produk/jasa akan sangat mempengaruhi pola pembelian mereka.
Pengetahuan adalah suatu perubahan dalam perilaku suatu individu yang berasal
dari pengalaman (Kotler, 2001:132).
b. Indikator – Indikator Pengetahuan Konsumen
Indicator-indikator pengetahuan di bagi dalam tiga bidang umum, yaitu (Engel,
2006:97) :
a. Pengetahuan Produk (Product Knowledge)
Pengetahuan produk yaitu kumpulan berbagai informasi mengenai produk.
Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek, terminology produk, atribut
atau fitur produk, harga produk, dan kepercayaan mengenai produk (Sumarwan
dalam Dwiastuti, 2012:53).
37
b. Pengetahuan Pembelian (Purchase Knowledge)
Berbagai informasi yang diproses oleh konsumen untuk memperoleh suatu
produk. Pengetahuan pembelian terdiri atas pengetahuan tentang di mana
membeli produk dan kapan membeli produk. Ketika konsumem memutuskan
akan membeli suatu produk, maka ia akan menentukan di mana ia membeli
produk tersebut dan kapan akan membelinya. Keputusan konsumen mengenai
tempat pembelian produk akan sangat ditentukan oleh pengetahuannya.
Implikasi penting bagi strategi pemasaran adalah memberikan informasi
kepada konsumen di mana konsumen bisa membeli produk tersebut.
c. Pengetahuan Pemakaian (Usage Knowledge)
Suatu produk akan bermanfaat kepada konsumen jika produk tersebut
telah digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen. Agar produk tersebut bisa
memberikan manfaat yang maksimal dan kepuasan yang tinggi kepada
konsumen, maka konsumen harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi
produk tersebut dengan benar. Kesalahan yang dilakukan konsumen dalam
menggunakan suatu produk akan menyebabkan produk tidak bisa berfungsi
dengan baik. Ini akan menyebabkan konsumen kecewa, padahal kesalahan
terletak pada diri konsumen. Produsen tidak menginginkan konsumen
menghadapi hal ini.
c. Faktor-faktor yang memepengaruhi Pengetahuan
Adapun beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
seseorang antara lain yaitu pendidikan, pengalaman, dan usia. Adapun penjelasan
terkait faktor-faktor tersebut adalah :
38
1) Pendidikan
Tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang
menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya
semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin baik pula pengetahuannya.
2) Pengalaman
Pengalaman merupakan guru yang terbaik. Pepatah tersebut dapat
diartikan bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu
suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman
pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan. Hal
ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu (Notoatmodjo,
1997:62).
3) Usia
Semakin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan
mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses
perkembangan mental ini tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun.
4. Keterjangkauan Biaya Ujrah
a. Biaya ujrah
Ujrah menurut bahasa berasal dari kata Al-Ajru yang mempunyai arti
upah. sehingga pembahasan mengenai ujrah ini termasuk dalam pembahasan
ijarah yang mana ijarah sendiri secara terminologi merupakan akad pemindahan
hak guna atas barang atau jasa melalui pembayaran upah sewa tanpa diikuti
dengan pemindahan kepemilikan atas barang tersebut. Dalam akad ijarah selalu
39
disertai dengan kata imbalan atau upah yang mana disebut juga dengan ujrah
(Ghozali, 2013:277). Adapun biaya Ujrah 1,23% untuk Emas Antam dan Non-
Antam setiap Bulannya dan 1,04% untuk emas Perhiasan dengan pemberian masa
tenggang jatuh tempo selama 4 hari (Menurut Bapak Ridho Selaku pengurus
gadai atau sebagai Murtahin).
Contoh kasus: Pak Budi bermaksud menggadaikan emas Antam di Bank
Rakyat Indonesia Syariah KC Semarang karena terdapat kebutuhan yang sangat
mendesak. Emas yang berkadar 24 karat dengan berat 20 gram. Nilai taksiran
harga jual kembali persatu gram adalah sebesar Rp 625.000,- dalam jangka waktu
4 bulan.
1) Perhitungan Nilai Taksiran
= (kadar karat/24) x berat emas x HDE
= (24/24) x 20 gram x Rp. 625.000 (Perumpamaan)
= Rp. 12.500.000,-
2) Perhitungan besarnya Pinjaman
= Taksiran x FTV
= Rp. 12.500.000 x 95%
= RP. 11.875.000,-
3) Perhitungan Biaya Pemeliharaan
= (Taksiran x rate) x waktu gadai
= ( Rp. 12.500.000 x 1,23% )x 4 Bulan
= Rp. 615.000,- atau Rp. 51.250 per 10hari
40
b. Dasar Hukum
Dasar hukum yang menjadi landasan gadai syariah adalah Al-Quran,dan
Hadis.
1) Al-Quran
.........وإن أردتم أن تسترضعوا أولدكم فل جناح عليكم إذا سلمتم ما آتيتم
بما تعملون بصير واعلموا أن الل بالمعروف واتقوا الل
Artinya: “......Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, Maka tidak
ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut.
Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang
kamu kerjakan”.
2) Hadis
ير أجره قبل أن يجف عرقه أعطوا الج
Artinya: “Berikanlah upah pekerja sebelum keringatnya kering” (Fatwa DSN
MUI No. 09/DSN-MUI/IV/2000 tentan akad Ijarah)
c. Rukun dan syarat ijarah
Rukun dan syarat ijarah adalah sebagai berikut:
1) Sighat ijarah, yaitu ijab dan qabul berupa pernyataan dari kedua belah pihak
yang berakad (berkontrak), baik secara verbal atau dalam bentuk lain.
2) Pihak-pihak yang berakad terdiri atas pemberi sewa/pemberi jasa dan penyewa
atau pengguna jasa.
3) Obyek akad ijarah adalah manfaat barang dan sewa serta manfaat jasa dan
upah.
41
d. Indikator-indikator biaya Ujrah
Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel Keterjangkauan Biaya
Ujrah dalam penelitian ini (Kotler dalam Riyono, 2016:101) yaitu :
1) Daftar Harga
Daftar harga adalah daftar mengenai harga satuan barang yang dianjurkan
kepada pedagang eceran untuk dimuat dalam satu daftar
2) Diskon
Penyesuaian harga dasar untuk memberikan penghargaan kepada
pelanggan atas reaksi tertentu seperti jumlah pinjaman lebih kecil dari nilai
taksir emas kepelikian tersebut.
3) Potongan Harga (Cash Back)
Penawaran di mana pembeli diberikan persentase pengembalian uang tunai
atau uang virtual atau bahkan diberikan suatu produk tetapi dengan
memenuhi syarat pembelian tertentu yang telah ditentukan oleh pihak
penyelenggara cashback.
4) Periode Pembayaran
Periode waktu di mana utang harus dibayar, misalnya berbagai hari atau
bulan tertentu.
5. Lokasi
a. Teori Lokasi
Lokasi (place) merupakan bauran pemasaran (marketing mix) ketiga
setelah produk (product), dan harga (price). Sedangkan yang keempat adalah
promosi. Lokasi pada pemasaran perusahaan manufacturing adalah saluran
42
distribusi dimana produk disediakan untuk terjadinya penjulan. Lokasi bank
adalah jejaring dimana produk dan jasa bank disediakan dan dapat dimanfaatkan
oleh nasabah (Wahjono, 2010:126).
Lokasi bank adalah tempat dimana diperjual belikannya produk cabang
bank dan pusat pengendalian perbankan. Dalam praktiknya ada beberapa macam
lokasi kantor bank, yaitu lokasi kantor pusat, cabang utama, cabang pembantu,
kantor kas, dan lokasi mesin-mesin Anjungan Tunai Mandiri. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa lokasi bank adalah tempat mengoperasikan produk-produk
perbankan dan untuk mengatur serta mengendalikan perbankan sesuai dengan
prinsip-prinsip syariat Islam (bank syariah) (Kasmir, 2010:145).
Pemilihan lokasi harus di pertimbangkan berdasarkan beberapa faktor:
Akses, misalnya lokasi yang mudah di jangkau transportasi umum. Visibilitas
yaitu lokasi dapat di lihat jelas dari tepi jalan (Huriyati,2010:55). Pemilihan lokasi
mempunyai fungsi yang stategis karena dapat menentukan tercapainya tujuan
badan usaha dalam pengertian lain lokasi adalah tempat dimana perusahaan harus
bermarkas melakukan operasi (Lupiyoadi, 2013:61). Oleh karena itu jejaring
pemasaran bank tidak hanya berupa kantor bank sendiri dimana disediakan
produk dan jasa bank sendiri tetapi termasuk juga kantor bank lain dan mesin
ATM bank lain dimana produk dan jasa bank dapat dimanfaatkan.
b. Tujuan Penentuan Lokasi
Penentuan lokasi pada hakikatnya adalah untuk mendekatkan diri dengan
nasabah, baik nasabah sumber dana maupun nasabah kredit, namun selain itu
terdapat beberapa tujuan dalam penentuan lokasi bank, yaitu:
43
1) Memudahkan pelayanan nasabah dengan mendekati dan memudahkan
pencapaianya (aksesibilitas). Termasuk dalam pengertian aksesibilitas ini
adalah bukan hanya dekatnya jarak, tetapi juga kemudahan menjangkaunya
dari angkutan umum, terletak di jalan yang mudah di jangaku dari arah mana
saja, terletak di tengah kota, dan banyak dilewati angkutan kota sepanjang jam
kerja kantor bank. Termasuk kemudahan dalam hal parkir kendaraan.
2) Kemudahan pemasangan dan ketersambungan dengan jejaring teknologi.
3) Lokasi memungkinkan bank menata kantor dan tata letak in/out-door dengan
leluasa sehingga mendukung ketersediaan parkir ruang layanan, ruang tunggu
dan sarana layanan lainya sehingga mampu membuat kenyamanan dan
kepuasan nasabah dalam memanfaatka produk dan jasa bank.
4) Tata letak di dalam kantor memungkinkan sistem antrian yang efektif tapi
sekaligus efisien. Dukungan penataan udara ruangan, kelapangan lokasi
antrian, dukdungan hiburan ditempat antrian (audio-vodio) adalah hal yang
perlu di perhatikan.
5) Memudahkan tenaga kerja penggerak kanror bank dalam mencapainya. Hal ini
diharapkan dapat mempermudah karyawan dalam melayani nasabah dengan
baik tanpa di ganggu dengan keterlambatan masuk kantor dengan alasan
jalanan ramai dan padat (wahjono, 2010:128).
c. Indikator- indikator Lokasi
Indikator – indikator lokasi adalah sebagai berikut (Tjiptono, 2008:41):
1) Akses, yaitu lokasi yang dilalui mudah dijangkau sarana transportasi umum.
44
2) Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak
pandang normal.
3) Lalu Lintas, yaitu menyangkut dua pertimbangan utama yaitu : banyak orang
berlalu lalang. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa juga menjadi
hambatan.
4) Tempat parkir yang luas, yaitu menyangkut kenyamanan dan keamanan.
5) Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha di
kemudian hari.
6. Promosi
a. Teori Promosi
Promosi sebagai kegiatan yang bertujuan untuk mendorong permintaan
konsumen atas produk yang ditawarkan produsen atau penjual (Sangadji,
2013:18). Promosi merupakan bagian dari marketing mix yang memiliki peran
untuk memasarkan produk, dalam promosi terdapat 2 unsur penting yaitu sebagai
alat komunikasi dengan konsumen dan sebagai alat untuk mempengaruhi dan
menarik minat konsumen terhadap produk yang dipasarkan (Lupiyoadi,
2009:120).
Promosi merupakan kegiatan marketing mix. Dimana kegiatan ini petugas
bank mempromosikan atau memberitahukan seluruh produk atau jasa yang
dimiliki bank ke nasabah baik secara langsung dan tidak langsung dengan seluas
mungkin. Tanpa promosi nasabah tidak akan mengenal bank, oleh karena itu
promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan
mempertahankan nasabahnya (Kasmir, 2010:175).
45
b. Tujuan Promosi
Adapun tujuan dari sebuah promosi yaitu (Tjiptono, 2008:221-222) :
1) Menginfromasikan (informing)
a) Menginfromasikan pasar mengengenai keberadaan suatu produk baru dan jasa-
jasa yang disediakan oleh perusahaan
b) Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk
c) Menyampaikan perubahan harga kepada pasar
d) Menjelaskan cara kerja suatu produk
e) Meluruskan kesan yang keliru
f) Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli
g) Membangun citra perusahaan
2) Membujuk pelanggan sasaran (persuading)
a) Membentuk pilihan merek
b) Mengalihkan pilihan ke merek tertentu
c) Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk
d) Mendorong pembeli untuk belanja/membeli
e) Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga (salesman)
3) Mengingatkan (reminding)
a) Mengingatkan pembeli bahwa produk dibutuhkan dalam waktu dekat
b) Mengingatkan pembeli akan tempat yang menjual produk tersebut
c) Membuat pembeli agar tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan yang
dilakukan
d) Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk tersebut.
46
c. Indikator - indikator Promosi
Indikator - Indikator promosi dibagi menjadi 6 macam sarana yaitu
(Boone, 2008:498-502) :
1) Periklanan (Advertising)
Iklan adalah segala komunikasi nonpersonal berbayar melalui berbagai
media tentang perusahaan bisnis, organisasi nirlaba, produk, atau ide oleh sponsor
yang diidentifikasi dalam pesan yang dimaksudkan untuk memberi informasi,
membujuk, atau mengingatkan anggota audiensi tertentu.
Periklanan dapat didefinisikan sebagai sebuah pengiriman pesan melalui
suatu media yang dibayar sendiri oleh pemasang iklan. Peranan periklanan dalam
pemasaran jasa adalah untuk membangun kesadaran akan jasa, untuk menambah
pengetahuan pelanggan akan jasa, untuk membantu membujuk pelanggan supaya
membeli, dan untuk mendeferensiasi jasa dan penawaran jasa yang lain.
Periklanan mempunyai peran dalam menyampaikan yang diharapkan untuk jasa.
Karena sifat jasa yang tidak berwujud, maka sulit untuk mempromosikannya.
Untuk itulah perusahaan memilih media berwujud sebagai sarana promosi. media
tersebut diklasifikasikan menjadi dua, yaitu media above the line dan media below
the line. Media above the line (media lini atas) meliputi media cetak seperti surat
kabar dan majalah, media elektronik seperti radio dan televisi, media luar ruangan
seperti internet. Sedangkan media below the line (media lini bawah) meliputi
direct mail, pameran, peragaan, point of sale,selebaran, poster, leaflet, brosur dan
banyak lagi.
47
2) Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Bentuk ini terdiri dari semua kegiatan pemasaran yang mencoba
merangsang terjadinya pembelian dalam waktu yang singkat. Akhir-akhir ini
banyak perusahaan jasa menggunakan promosi penjualan untuk menaikkan
penjualan. Promosi penjualan mempunyai beberapa karakteristik yang menonjol,
yaitu perhatian, memberikan informasi yang bernilai bagi konsumen. Memberikan
kemudahan, bersifat membujuk, dan menggerakkan konsumen untuk terlibat
dalam suatu transaksi.
3) Penjualan Pribadi (Personal Selling)
Penjualan pribadi dapat didefinisikan sebagai kegiatan presentasi promosi
dilakukan atas dasar orang ke orang dengan pembeli. bentuk promosi ini
dilakukan dengan tatap muka, melalui telepon, melalui konferensi video,atau
melalui tautan komputer interaktif antara pembeli dan penjual. Secara umum
kegiatan ini dilakukan oleh seluruh pegawai bank, baik dari celaning service,
satpam sampai dengan pejabat bank. Namun juga dapat dilakukan dengan
merekrut tenaga-tenaga salesman dan salesgirl untuk penjualan pintu ke pintu.
Personal selling memiliki peranan yang sangat vital dalam jasa,
dikarenakan kebanyakan bisnis jasamelibatkan interaksi personal antara penyedia
jasa dan pelanggan.dengan demikian personal selling lebih memungkinkan
terwujunya pemasaran jasa yang sesuai dengan pemasaran relasional. Keunggulan
dari personal selling adalah mampu menciptakan kontak dengan pelanggan.
Meningkatkan hubungan dengan pelanggan, dan dapat menciptakan penjualan
48
silang, yakni penjual dapat menawarkan produk-produk jasa lain kepada
pelanggan.
4) Hubungan Masyarakat dan Publisitas (Public Relations andPublicity)
Hubungan masyarakat merujuk pada komunikasi dan hubungan
perusahaan dengan berbagai publiknya. Publik dalam hal ini termasuk pelanggan,
pemasok, pemegang saham, karyawan, pemerintah, dan masyarakat umum.
Program hubungan masyarakat dapat melakukan kontak formal atau informal.
Sedangkan publisitas adalah aspek berorientasi pemasaran dari hubungan
masyarakat.
Seperti halnya periklanan, publisitas menggambarkan komunikasi massa,
tetapi tidak seperti iklan, perusahaan sponsor tidak mengeluarkan biaya untuk
waktu dan ruang beriklan. publisitas biasanya dilakukan dalam bentuk berita atau
komentar Editorial (Pendapat Pribadi) mengenai produk atau jasa dari
perusahaan. Bentuk-bentuk ini dimuat dalam media cetak atau televisi secara
gratis karena perwakilan media menganggap informasi tersebut penting dan layak
disampaikan kepada khalayak mereka. Dengan demikian publisitas tidak dibiayai
oleh perusahaan yang mendapatkan manfaatnya.
5) Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Pemasaran langsung merupakan penggunaan komunikasi langsung kepada
konsumen atau penerima bisnis yang dirancang untuk menghasilkan respons
dalam bentuk pesanan (direct order), permintaan informasi lebih lanjut (lead
generation), atau kunjungan ke tempat bisnis untuk membeli barang atau jasa
tertentu (penghasil lalu lintas). Pemasaran langsung ini juga termasuk pemasaran
49
telepon (telemarketing), iklan respon langsung dan infomersial di televisi dan
radio, iklan cetak respon langsung,dan media elektronik.
6) Pemasaran Gerilya (Guerrilla Marketing)
Pemasaran gerilya yaitu menggunakan teknik yang tidak konvensional,
inovatif, dan berbiaya rendah untuk menarik perhatian konsumen. Hal ini adalah
pendekatan yang relatif baru yang digunakan oleh pemasar yang perusahaannya
kekurangan dana penuh program pemasaran. Banyak dari perusahaan-perusahaan
ini tidak mampu membayar biaya besar yang terlibat dalam media cetak ortodoks
dan penyiaran, sehingga mereka perlu menemukan cara inovatif dan murah untuk
menjangkau pasar mereka. Contoh nya yaitu pemasaran produk secara online.
7. Kualitas Layanan
a. Teori Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa
yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang
dinyatakan atau tersirat. Dalam prakteknya, konsumen atau nasabah memerlukan
bantuan pelayanan seseorang (customer service, pramuniaga atau kasir) untuk
menuntun atau memperoleh informasi tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan produk. mulai dari mencari dari produk yang diinginkan, memilih produk,
meminta penjelasan tantang produk sampai dengan pembayaran di kasir (Kotler,
2001:83).
Nasabah saat ini memiliki pengetahuan yang cukup dan akan cepat
bertindak apabila merasa tidak puas. Pihak bank, terutama bank pemerintah tidak
menginginkan kehilangan nasabahnya karena alasan ketidakpuasan mereka
50
terhadap kinerja dan layanan yang diberikan oleh pihak bank. Kepuasan nasabah
merupakan hal yang penting artinya. Kepuasan itu merupakan persepsi nasabah
setelah menerima layanan. Kepuasan konsumen adalah keseluruhan sikap yang
ditunjukkan konsumen atas barang atau jasa setelah mereka memperoleh dan
menggunakannya (Mowen, 2002:89). Bila kualitas jauh di bawah harapan, maka
mereka akan mengalami ketidakpuasan emosional.
Masyarakat tentunya akan memilih bank yang aman dengan prosedur yang
tidak terlalu rumit dan layanan yang memuaskan, seperti layanan yang diberikan
oleh para pegawai yang murah senyum, ramah, bersahabat, sopan, sigap atau
tanggap, handal, profesional, responsif dan mampu melayani dengan cepat. Jelas
betapa pentingnya bank memusatkan perhatiannya terutama pada usaha mencegah
berpindahnya nasabah ke bank lainnya, sehingga dapat dikatakan bahwa kualitas
pelayanan mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam menentukan keputusan
nasabah untuk menggunakan jasa bank yang dalam hal ini adalah Gadai Emas.
b. Ciri-ciri Pelayanan yang Baik
Dalam praktiknya pelayanan yang baik memiliki ciri tersendiri dan hampir
semua perusahaan menggunakan kriteria yang sama untuk membentuk ciri
pelayanan yang baik. Terdapat beberapa faktor pendukung yang berpengaruh
langsung terhadap mutu pelayanan yang diberikan. Berikut ini beberapa ciri
pelayanan yang baik, yang harus diikuti oleh karyawan dalam melayani pelanggan
atau nasabah (Kasmir, 2010:34) :
51
1) Tersedianya karyawan yang baik
Kenyamanan nasabah sangat tergantung dari karyawan yang melayani,
karyawan harus ramah, sopan, dan menarik. Di samping itu karyawan harus cepat
tanggap, pandai bicara, menyenangkan serta pintar. Karyawan juga harus mampu
memikat dan mengambil hati nasabah sehingga nasabah semakin tertarik.
Demikian juga dengan cara kerja karyawan harus rapi, cepat dan cekatan.
2) Tersedianya sarana dan prasarana yang baik
Pada dasarnya nasabah ingin dilayani secara prima. Untuk melayani
nasabah, salah satu hal yang paling penting diperhatikan, di samping kualitas dan
kuantitas sumber daya manusia adalah sarana dan prasarana yang dimiliki
perusahaan. Peralatan dan fasilitas yang dimiliki seperti ruang tunggu dan ruang
untuk menerima tamu harus dilengkapi berbagau fasilitas sehingga membuat
pelanggan nyaman atau betah dalam ruangan tersebut.
3) Bertanggungjawab kepada nasabah
Bertanggung jawab kepada setiap nasbah sejak awal hingga selesai artinya
dalam menjalankan kegiatan pelayanan karyawan harus mampu melayani dari
awal sampai tuntas atau selesai. Nasabah akan merasa puas jika karyawan
bertanggung jawab terhadap pelayanan yang diinginkan. Jika terjadi sesuatu,
karyawan yang dari awal mengangani masalah tersebut.
4) Mampu melayani secara cepat dan tepat
Mampu melayani secara cepat dan tepat artinya dalam melayani nasabah
diharapkan karyawan harus melakukannya sesuai prosedur. Melayani secara cepat
artinya melayani dalam batasan waktu yang normal. Pelayanan untuk setiap
52
transaksi sudah memiliki standar waktu tersendiri. Proses yang terlalu lama dan
berbelit akan membuat nasabah menjadi tidak betah dan malas untuk berhubungan
kembali.
5) Mampu berkomunikasi dengan baik
Mampu berkomunikasi artinya karyawan harus mampu berbicara kepada
setiap nasabah. Karyawan juga harus mampu dengan cepat memahami keinginan
nasabah. Komunikasi harus dapat membuat pelanggan sengang sehingga jika
nasbah mempunyai maslah, nasabah tidak segan-segan mengemukakan kepada
petugas. Mampu berkomunikasi juga akan membuat permaslaahan menjadi jelas
sehingga tidak timbul salah paham.
6) Memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi
Memberikan jaminan kerahasian setiap transaksi artinya karyawan harus
menjaga kerahasian nasabah yang berkaitan dengan uang dan pribadi nasabah.
Pada dasarnya menjaga rahasia nasabah sama artinya dengan menjaga rahasia
perusahaan. Karena menjaga rahasia nasabah merupakan ukuran kepercayaan
nasabah kepada perusahaan.
7) Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik
Untuk menjadi karyawan yang khusus melayani pelanggan harus memiliki
pengetahuan dan kemampuan tertentu. Karena tugas karyawan selalu
berhubungan dengan manuisa, karyawan perlu dididik khusus mengenai
kemampuan dan pengetahuannya untuk menghadapi nasabah atau kemampuan
dalam bekerja. Kemampuan dalam bekerja akan mampu mempercepat proses
pekerjaan sesuai dengan waktu yang diinginkan.
53
8) Berusaha memahami kebutuhan nasabah
Berusaha memahami kebutuhan nasabah artinya karyawan harus cepat
tanggap terhadap apa yang diinginkan oleh nasabah. Karyawan yang lamban akan
membuat nasabah lari.
9) Mampu memberikan kepercayaan kepada nasabah
Kepercayaan calon nasbah kepada perusahaan mutlak diperlukan sehingga
calon nasabah mau menjadi nasabah perusahaan yang bersangkutan. Demikian
pula untuk menjaga nasabah yang lama perlu dijaga kepercayaannya agar nasabah
tersebut tidak meniggalkan perusahaan.
c. Indikator-indikator Kualitas Pelayanan
Untuk mengevaluasi kualitas jasa pelanggan umumnya menggunakan 5
dimensi adalah sebagai berikut (Parasuraman dalam Umar, 2003:8-9) :
1) Tangibles
Tangibles merupakan bukti nyata dari kepedulian dan perhatian yang
diberikan oleh penyedia jasa kepada konsumen. Pentingnya dimensi tangibles ini
akan menumbuhkan image penyedia jasa terutama bagi konsumen baru dalam
mengevaluasi kualitas jasa. Perusahaan yang tidak memperhatikan fasilitas
fisiknya akan menumbuhkan kebingungan atau bahkan merusak image
perusahaan. Jadi yang dimaksud dengan dimensi tangibles adalah suatu
lingkungan fisik di mana jasa disampaikan dan di mana perusahaan dan
konsumennya berinteraksi dan komponen-komponen tangibles akan memfasilitasi
komunikasi jasa tersebut. Komponen-komponendari dimensi tangibles meliputi
54
penampilan fisik seperti gedung, ruangan front-ofifce, tempat parkir, kebersihan,
kerapian, kenyamanan ruangan, dan penampilan karyawan.
2) Reliability
Reliability atau keandalan merupakan kemampuan perusahaan untuk
melaksanakan jasa sesuai dengan apa yang telah dijanjikan secara tepat waktu.
Pentingnya dimensi ini adalah kepuasan konsumen akan menurun bila jasa yang
diberikan tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Jadi komponen atau unsur dimensi
reliability ini merupakan kemampuan perusahaan dalam menyampaikan jasa
secara tepat dan pembebanan biaya secara tepat.
3) Responsiveness
Responsiveness atau daya tanggap merupakan kemampuan perusahaan
yang dilakukan langsung oleh karyawan untuk memberikan pelayanan dengan
cepat dan tanggap. Daya tanggap dapat menumbuhkan persepsi yang positif
terhadap kualitas iasa yang diberikan. Termasuk didalamnya jika terjadi
kegagalan atau keterlambatan dalam penyampaian jasa, pihak penyedia jasa
berusaha memperbaiki atau meminimalkan kerugian konsumen dengan segera.
Dimensi ini menekankan pada perhatian dan kecepatan karyawan yang terlibat
untuk menanggapi permintaan, pertanyaan, dan keluhan konsumen. Jadi
komponen atau unsur dari dimensi ini terdiri dari kesigapan karyawan dalam
melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam melayani pelanggan, dan
penanganan keluhan pelanggan.
55
4) Assurance
Assurance atau jaminan merupakan pengetahuan dan perilaku untuk
membangun kepercayaan dan keyakinan pada diri konsumen dalam
mengkonsumsi jasa yang ditawarkan. Dimensi ini sangat penting karena
melibatkan persepsi konsumen terhadap resiko ketidakpastian yang tinggi
terhadap kemampauan penyedia jasa. Perusahaan membangun kepercayaan dan
kesetiaan konsumen melalui karyawan yang terlibat langsung menangani
konsumen. Jadi komponen dari dimensi initerdiri dari kompetensi karyawan yang
meliputi ketrampilan, pengetahuan yang dimiliki karyawan untuk melakukan
pelayanan dan kredibilitas perusahaan yang meliputi hal-hal yang berhubungan
dengan kepercayaan konsumen kepada perusahaan seperti, reputasi perusahaan,
prestasi dan lain-lain
5) Emphaty
Emphaty merupakan kemampuan perusahaan yang dilakukan langsung
oleh karyawan untuk memberikan perhatian kepada konsumen secara individu,
termasuk juga kepekaan akan kebutuhan konsumen. Jadi komponen dari dimensi
ini merupakan gabungan dari akses (acces) yaitu kemudahan untuk memanfaatkan
jasa yang ditawarkan oleh perusahaan, komunikasi merupakan kemampuan
melakukan untuk menyampaikan informasi kepada konsumen atau memperoleh
masukan dari konsumen dan pemahaman merupakan usaha untuk mengetahui dan
memahami kebutuhan dan keinginan konsumen.
56
8. Pengambilan Keputusan
a. Pengertian Keputusan
Keputusan adalah seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih.
Dengan kata lain pilihan alternatif harus tersedia bagi seseorang ketika mengambil
keputusan (schiffman, 2000:485). Keputusan mengandung tiga pengertian yaitu :
1) Ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan
2) Ada beberapa alternatif ynag harus dipilih salah satu yang terbaik
3) Ada tujuan yang ingin dicapai dan keputusan itu makin mendekatkan pada
tujuan tersebut.
Keputusan nasabah adalah proses pengambilan keputusan yang dilakukan
nasabah sebelum mengambil suatu produk. Pengambilan keputusan nasabah
ditentukan berdasarkan presepsi konsumen tentang produk tersebut (kotler,
2005:208).
b. Teori Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan suatu proses penyelesaian masalah yang
berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan atau keinginan akan suatu produk
yang tepat dan sesuai keinginan. Keputusan merupakan bagian/salah satu elemen
penting dari perilaku nasabah disamping kegiatan fisik yang melibatkan nasabah
dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barang-barang serta jasa
ekonomis. Perspektif pemecahan masalah mencakup semua jenis perilaku
pemenuhan kebutuhan dan jajaran luas dari faktor-faktor yang memotivasi dan
mempengaruhi keputusan nasabah.
57
Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang
ditawarkan. Tahap-tahap proses keputusan pembelian dapat digambarkan dalam
sebuah model dibawah ini (Kotler, 2001:204):
Gambar 2.3
Model Pengambilan Keputusan
Sumber: Philip Kotler, manajemen pemasaran Indonesia, 2001
Pada model di atas mempunyai anggapan bahwa para konsumen
melakukan lima tahap dalam melakukan pembelian. Tahap hal ini tidak selalu
terjadi, khususnya dalam pembelian yang tidak memerlukan keterlibatan pembeli.
Para konsumen dapat melewati beberapa tahap dan urutannya tidak sesuai.
1) Pengenalan Masalah
Proses membeli dengan pengenalan masalah atau kebutuhan pembeli
menyadari suatu perbedaan antara keadaan yang sebenarnya dan keadaan yang
diinginkannya. Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh rangsangan dari dalam diri
pembeli atau dari luar.
2) Pencarian informasi
Konsumen mungkin tidak berusaha secara aktif dalam mencari informasi
sehubungan dengan kebutuhannya. Seberapa jauh orang tersebut mencari
informasi tergantung pada kuat lemahnya dorongan kebutuhan, banyaknya
informasi yang dimiliki, kemudahan memperoleh informasi, tambahan dan
kepuasan yang diperoleh dari kegiatan mencari informasi. Biasanya jumlah
Pengenalan
Masalah
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Alternatif
Perilaku Pasca
Pembelian
Keputusan
Pembelian
58
kegiatan mencari informasi meningkat tatkala konsumen bergerak dari keputusan
situasi pemecahan masalah yang terbatas ke pemecahan masalah yang maksimal.
3) Evaluasi alternatif.
Informasi yang didapat dari calon pembeli digunakan untuk memperoleh
gambaran yang lebih jelas mengenai alternatif-alternatif yang dihadapinya serta
daya tarik masing-masing alternatif. Produsen harus berusaha memahami cara
konsumen mengenal informasi yang diperolehnya dan sampai pada sikap tertentu
mengenai produk promosi dan keputusan untuk pembeli.
4) Keputusan membeli
Produsen harus memahami bahwa konsumen mempunyai cara sendiri
dalam menangani informasi yang diperolehnya dengan membatasi alternatif-
alternatif yang harus dipilih atau dievaluasi untuk menentukan produk mana yang
akan dibeli.
5) Perilaku Pasca pembelian
Apabila barang yang dibeli tidak memberikan kepuasan yang diharapkan,
maka pembeli akan merubah sikapnya terhadap merek barang tersebut menjadi
sikap negatif, bahkan mungkin akan menolak dari daftar pilihan. Sebaliknya bila
konsumen mendapat kepuasan dari barang yang dibelinya maka keinginan untuk
membeli terhadap merek barang tersebut cenderung untuk menjadi lebih kuat.
Produsen harus mengurangi perasaan tidak senang atau perasaan negatif terhadap
suatu produk dengan cara membantu konsumen menemukan informasi yang
membenarkan pilihan konsumen melalui komunikasi yang diarahkan pada orang-
orang yang baru saja membeli produknya.
59
c. Jenis-jenis Pengambilan Keputusan
Para ahli dalam bidang teori keputusan telah mengembangkan beberapa
cara untuk mengklasifikasikan beberapa jenis keputusan yang berbeda-beda.
Dalam hal ini akan digunakan pembedaan yang banyak diterima umum (Simon
dalam Tampubolon, 2012:67), sebagaimana yang di uraikan berikut ini :
1) Keputusan yang terprogram (Programmed Decision)
Keputusan yang terprogram adalah jika keputusan yang diambil
berdasarkan sering terjadinya suatu situasi yang khusus sehingga digunakan
prosedur rutin untuk memecahkannya. Suatu keputusan dapat diprogram sejauh
keputusan itu berulang-ulang serta rutin dan telah di kembangkan prosedur yang
tertentu untuk menanganinya.
2) Keputusan yang tidak terprogram (Unprogrammed Decision)
Keputusan yang tidak terprogram adalah jika keputusan baru tidak
tersusun (Unstructure), atau belum ada prosedur yang pasti untuk menanganinya,
karena persalan yang timbul tidak persis dengan sebelumnya atau karena
persoalan itu rumit atau luar biasa petingnya. Dengan demikian, keputusan
semacam ini memerlukan penanganan secara khusus.
d. Faktor-fator yang Mempengaruhi Keputusan pembelian
Keputusan pembelian ini dipengaruhi oleh tiga faktor utama (Mico,
2020:59), yaitu:
1) stimuli yang diperoleh dari upaya pemasaran yang terdiri atas produk, Promosi,
Harga, Distribusi.
60
2) variabel lingkungan eksternal yang terdiri atas budaya, kelas sosial, pengaruh
orang lain, keluarga, dan situasi.
3) variabel individu yang terdiri atas sumber daya konsumen, motivasi, pengetahuan,
sikap, kepribadian, nilai, dan gaya hidup.
e. Indikator-indikator yang Mempengaruhi Keputusan pembelian
Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan Nasabah untuk
membeli produk (Kolter, 2001:206) yaitu :
1) Harga
Sejumlah uang yang di bayarkan untuk produk, jasa atau jumlah dari
seluruh nilai yang ditukarkan konsumen untuk memiliki atau menggunakan
manfaat dari suatu barang dan jasa. Suku bunga termasuk ke dalam faktor yang
menjadi motif konsumen untuk membeli produk bank. Pengertian harga berbeda
dengan produk lainnya. Semakin besar bunga yang ditawarkan merupakan
murahnya harga suatu produk sehingga akan membuat tertarik para calon nasabah.
2) Service yang ditawarkan
Pelayanan merupakan service yang di tawarkan oleh bank kepada
nasabahnya. Pelayanan yang baik akan dijadikan motif para nasabah untuk
membeli produk bank.
3) Lokasi strategis
Lokasi yang strategis dapat dijadikan motif nasabah dalam membeli
produk bank. Strategis dalam hal ini diartikan bahwa letak atau lokasinya dapat
dengan mudah dijangkau oleh nasabah dan terletak dipusat kegiatan
perekonomian.
61
4) Kemampuan tenaga penjual
Kepercayaan merupakan termasuk kemampuan tenaga penjual dimana
faktor ini juga merupakan motif bagi para nasabah/konsumen dalam membeli
suatu produk.
5) Periklanan
Promosi yang digunakan oleh bank guna manginformasikan menarik dan
mempengaruhi calonnasabah nya. Promosi secara besar-besaran akan menjadikan
motif bagi nasabah untuk membeli produk bank.
C. Kerangka Konseptual
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah untuk
memilih produk gadai emas Dalam penelitian ini penulis memilih dengan faktor
Pengetahuan Nasabah, Keterjangkauan Biaya Ujrah, Lokasi, Promosi dan Kualitas
Layanan. Dimana seluruh faktor tersebut mempunyai pengaruh terhadap
keputusan nasabah dalam memilih menggunakan produk gadai emas syariah.
Gambar 2.4
Kerangka konseptual
Pengetahuan Nasabah (X1)
Keterjangkauan Biaya Ujrah
(X2)
Lokasi (X3)
Promosi (X4)
Kualitas Pelayanan (X5)
Keputusan Nasabah
Dalam Memilih Produk
Gadai Emas Syariah
H1
H2
H3
H4
H5
62
Keterangan :
1. : Variabel Independen yaitu Pengetahuan Nasabah (X1),
Keterjangkauan Biaya Ujrah (X2), Lokasi (X3), Promosi (X4), Kualitas
Pelayanan (X5), terhadap variabel dependen yaitu Keputusan Nasabah dalam
memilih Produk Gadai Emas Syariah (Rahn) (Y) secara Parsial.
D. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu pernyataan yang dikeluarkan sebelum melakukan
tindakan, untuk menguji kebenarannya perlu dilakukan pembuktian secara
empiris. Hipotesis merupakan pernyataan sementara yang menjadi jembatan,
antara teori yang dibangun dalam merumuskan kerangka pemikiran dengan
pengamatan lapangan. Atau bisa kebalikanya. Dengan demikian hipotesis ini
memberikan arah pada penelitian yang harus di lakukan oleh peneliti, (Indriawan,
2014:42).
1. Pengaruh Pengetahuan Nasabah terhadap Keputusan Nasabah dalam memilih
Produk Gadai Emas Syariah (Rahn)
Pengetahuan konsumen terdiri dari informasi yang tersimpan di dalam
ingatan pengetahuan konsumen. Informasi yang dipegang oleh konsumen tentang
produk atau jasa akan sangat mempengaruhi pola pembelian mereka (Kotler,
2000:132). Di dalam pengambilan keputusan salah satu faktor khusus yang
menentukan yaitu faktor psikologis dimana didalamnya terdapat empat faktor
psikologis utama, yaitu motivasi, presepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap.
Semakin tinggi motivasi, presepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap seseorang
63
terhadap suatu produk, maka semakin tinggi keputusan konsumen untuk
melakukan pembelian, (Federecca dalam sufitrayati, 2018:8).
Pengetahuan produk yang dimiliki oleh konsumen akan dapat
mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan untuk memgkonsumsi
suatu barang atau jasa. Semakin besar tingkat pengetahuan konssumen mengenai
produk maka akan semakin tinggi ketertarikan dan kepercayaan terhadap produk,
(Hesty, 2017:4).
Hal ini sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh Sunardi, dan Ana
Maftukhah (2015) yang menyatakan bahwa ada pengaruh sangat signifikan secara
parsial dari variabel pengetahuan nasabah (X1) dengan Variabel keputusan
Nasabah (Y). Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka
dapat diketahui bahwa variabel pengetahuan (X1) nasabah secara parsial
mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah (Y).
H1 : variabel pengetahuan nasabah secara parsial mempunyai pengaruh
positif signifikan terhadap keputusan nasabah.
2. Pengaruh Keterjangkauan Biaya Ujrah terhadap Keputusan Nasabah dalam
memilih Produk Gadai Emas Syariah (Rahn)
Ujrah menurut bahasa berasal dari kata Al-Ajru yang mempunyai arti
upah. sehingga pembahasan mengenai ujrah ini termasuk dalam pembahasan
ijarah yang mana ijarah sendiri secara terminologi merupakan akad
pemindahan hak guna atas barang atau jasa melalui pembayaran upah sewa
tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang tersebut. Dalam
akad ijarah selalu disertai dengan kata imbalan atau upah yang mana disebut
64
juga dengan ujrah (Ghozali, 2013:277). Dimana biaya ujrah sangatlah
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan konsumen (Jazulian, 2018:105).
Hal ini sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh Achmad Fahim
(2019) Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa biaya ujrah (X2) secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap pengambilan keputusan (Y), hal ini dapat menjadi pertimbangan
tersendiri bagi nasabah dan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
keputusan nasabah dalam memilih produk gadai emas syariah. Maka dapat di
ketahui bahwa variabel keterjangkauan biaya ujrah (X2) secara parsial
mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah (Y) dalam
memilih produk gadai emas syariah.
H2 : variabel keterjangkauan biaya ujrah secara parsial mempunyai
pengaruh positif signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk
gadai emas syariah.
3. Pengaruh Lokasi terhadap Keputusan Nasabah dalam memilih Produk Gadai
Emas Syariah (Rahn)
Pemilihan lokasi harus di pertimbangkan berdasarkan beberapa faktor:
Akses, misalnya lokasi yang mudah di jangkau transportasi umum. Visibilitas
yaitu lokasi dapat di lihat jelas dari tepi jalan (Huriyati,2010:55). Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa lokasi
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keputusan nasabah
dalam memilih produk gadai emas syariah Dengan lokasi kantor yang stategis,
dekat dengan tempat tinggal warga serta terjangkau dengan transportasi umum
65
akan mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi gadai emas
syariah, sehingga hal tersebut dapat menarik sebagian besar masyarakat dan
cukup kuat dalam mengubah pola keputusan masyarakat untuk melakukan
transaksi gadai emas syariah.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh Idrus, dan Taufiq
Al (2018) yang menyatakan bahwa faktor lokasi (X3) menunjukkan bahwa
jarak lokasi yang terjangkau adalah alternatif keputusan (Y) yang paling
mempengaruhi nasabah dalam memilih produk rahn. Maka dapat di ketahui
bahwa variabel lokasi secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap
keputusan nasabah dalam memilih produk Rahn.
H3 : variabel lokasi secara parsial mempunyai pengaruh positif
signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk gadai emas
syariah.
4. Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Nasabah dalam memilih Produk Gadai
Emas Syariah (Rahn)
Promosi merupakan kegiatan marketing mix. Dimana kegiatan ini petugas
bank mempromosikan atau memberitahukan seluruh produk atau jasa yang
dimiliki bank ke nasabah baik secara langsung dan tidak langsung dengan
seluas mungkin. Tanpa promosi nasabah tidak akan mengenal bank, oleh
karena itu promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan
mempertahankan nasabahnya (Kasmir, 2010:175).
Dengan demikian dapat disimpulkan nbahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara promosi (X4) terhadap Keputusan Nasabah (Y) dalam
66
memilih Produk Gadai Emas Syariah (Rahn) semakin banyak, bagus dan
menarik sebuah promosi akan membuat nasabah tertarik untuk menggunakan
produk pembiayaan gadai emas Syariah.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh Rika Yulianti,
Marijati Sangen, dan Ahmad Rifani (2016) yang menyatakan bahwa Promosi
(X4) berpengaruh signifikan terhadap keputusan (Y) menjadi nasabah Bank
Syariah
H4 : Promosi secara Parsial berpengaruh positif signifikan terhadap
Keputusan Nasabah Pembiayaan Gadai Emas Syariah (Rahn).
5. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Nasabah dalam memilih
Produk Gadai Emas Syariah (Rahn)
Kualitas pelayanan adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa
yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang
dinyatakan atau tersirat. Dalam prakteknya, konsumen atau nasabah
memerlukan bantuan pelayanan seseorang (customer service, pramuniaga atau
kasir) untuk menuntun atau memperoleh informasi tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan produk. mulai dari mencari dari produk yang diinginkan,
memilih produk, meminta penjelasan tantang produk sampai dengan
pembayaran di kasir (Kotler, 2001:83).
Pelayanan yang sopan, ramah dan mudah dalam melakukan transaksi
dengan tidak meninggalkan nilai-nilai syariah akan menghasilkan keputusan
nasabah untuk menggunakan produk gadai emas syariah. Hal ini membuktikan
bahwa variabel kualitas pelayanan islami secara parsial mempunyai pengaruh
67
signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk gadai emas
syariah.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh Lilis Aristiyani,
dan I Gusti Putu Darya (2018) yang menyatakan bahwa Variabel kualitas
pelayanan (X5) berpengaruh secara parsial terhadap keputusan konsumen (Y)
menjadi nasabah
H5 : Variabel kualitas pelayanan islami secara parsial mempunyai
pengaruh positif signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk
gadai emas syariah.
6. Pengaruh Pengetahuan, Keterjangkauan Biaya Ujrah, Lokasi, Promosi dan
Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Nasabah dalam memilih Produk Gadai
Emas Syariah (Rahn)
Dengan Pengetahuan yang baik dan dimiliki nasabah, keterjangkauan
biaya ujrah yang ditawarkan dan di berikan kepada nasabah, Lokasi yang
strategis dan mudah di jangkau oleh nasabah, Promosi yang menari dan jelas,
serta pelayanan yang sopan, ramah dan mudah dalam melakukan transaksi
dengan tidak meninggalkan nilai-nilai syariah akan menghasilkan keputusan
nasabah untuk menggunakan produk gadai emas syariah.
H6 : Variabel Pengetahuan, Keterjangkauan Biaya Ujrah, Lokasi,
Promosi dan Kualitas Pelayanan secara bersama-sama mempunyai pengaruh
positif signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk gadai
emas syariah.
68
Tabel 2.2
Hipotesis Penelitian
H Hipotesis
H1
Pengetahuan Nasabah Terhadap Keputusan
Nasabah
H2
Keterjangkauan Biaya Ujrah Terhadap
Keputusan Nasabah
H3 Lokasi Terhadap Keputusan Nasabah
H4 Promosi Terhadap Keputusan Nasabah
H5
Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan
Nasabah
H6
Pengetahuan, Keterjangkauan Biaya Ujrah,
Lokasi, Promosi dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Keputusan Nasabah
69
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini jenis metode penelitian yang digunakan antara lain:
1. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya dinyatakan dalam
angka dan dianalisis dengan teknik statistik (Sangadji, 2010:26). Peneltitian
Kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan pengumpulan data dan
menggunakan daftar pertanyaaan berstruktur (angket) yang disusun berdasarkan
pengukuran terhadap variabel yang diteliti yang kemudian menghasilkan data
kuantitatif (Zen, 2010:1). Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menitik
beratkan pada penyajian data yang berbentuk angka atau kualitatif yang diangkakan
(skoring) yang menggunakan statistik (Tanzeh, 2006:45).
Dengan kata lain, dalam penelitian kuantitatif peneliti berangkat dari sebuah
teori (menguji sebuah teori) menuju data dalam bentuk angka dan berakhir pada
penerimaan atau penolakan dari teori yang telah diuji kebenarannya. Penelitian
kuantitatif bertumpu sangat kuat pada pengumpulan data. Data yang dimaksud berupa
angka hasil pengukuran. Karena itu, dalam penelitian ini statistik memegang peran
sangat penting sebagai alat untuk menganalisis jawaban suatu masalah.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah BRI Syariah Semarang yang beralamat di Jl.
MT. Haryono Mo.657, Wonodri, Kec. Semarang Selatan, Kota Semarang,
Jawa Tengah 50242.
70
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan mulai pada 13 Maret 2020 sampai 16 April 2020.
Data yang digunakan adalah data primer. Data primer yaitu data yang diperoleh
langsung dari responden (Objek Penelitian) atau sumber-sumber primer, yakni
sumber asli yang memuat informasi atau data tersebut, Sumber data primer yang
penulis gunakan adalah data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner atau
angket kepada responden untuk mengetahui respon atau tanggapan.
C. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek
dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi bisa berupa subjek dan
objek penelitian (Sangadji , 2010:186-187). Dalam penelitian kali ini penulis
menggunakan nasabah gadai emas syariah di Bank Rakyat Indonesia Syariah KC
Semarang yang berjumlah 73 Nasabah sebagai objek penelitian.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi yang digunakan untuk penelitian. Sampel yang diambil dari populasi
harus betul-betul mewakili dan harus valid, yaitu bisa mengukur sesuatu yang
seharusnya diukur (Sujarweni, 2015:81). Adapun teknik pengambilan sampel
yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu Purposive sampling. Purposive
sampling merupakan teknik untuk menentukan sampel penelitian dengan beberapa
71
pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang di peroleh nantinya bisa
lebih representatif (Sugiyono, 2010:119).
Teknik pengukuran Sampel dalam penelitian ini menggunakan dasar
pengambilan sampel dari rumus slovin yaitu :
n = N
1+N(e)²
n = Jumlah Sampel Minimal
N = Jumlah Populasi Keseluruhan
e = persen kelonggaran yang di tolelir atau taraf kesalahan (10%)
Dalam penelitian ini, digunakan presentase 10% Sebagai batas kesalahan
pengambilan Sampel.
n = 73
1 +73 (10%)²
n = 73
1 +73 (0.10)²
n = 73
1 + 0.73
n = 73
1.73
n = 42, 1965318 dibulatkan menjadi 42 orang
72
3. Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh
peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah untuk
menghasilkan suatu kesimpulan (Bawono, 2006:29).
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner (angket) dan wawancara.
a. Kuesioner Angket
Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang
memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan
karekteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh
oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada (Siregar, 2015:21).
Kuesioner adalah daftar pertanyaan atau pernyataan yang diberikan kepada
objek penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan permintaan
pengguna (Bawono, 2006:29). Sistem angket yaitu berupa serangkaian atau
daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis oleh peneliti, kemudian
dibagikan untuk diisi oleh responden. Setelah semua angket diisi oleh
responden, dan terkumpul sesuai dengan jumlah yang sudah di tetukan baru
kemudian angket tersebut dianalisis. Responden adalah orang yang
memberikan jawaban atas pertanyaan yang dimuat dalam angket. Dimana
angket bersifat kooperatif dalam arti responden diharap bekerjasama dalam
menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian secara tertulis sesuai dengan
petunjuk-petunjuk yang telah di berikan dalam pengisian angket tersebut.
73
b. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan Tanya jawab
yang di kerjakan secara sistematik dan berlandaskan pada masalah, tujuan, dan
hipotesis penetilian. Dalam penelitian ini penulis bertatap muka langsung
dengan Bapak Ridho Selaku pegawai Pengelola Gadai Syariah di bank BRI
Syariah KC Semarang yang bertujuan untuk mendapatkan data berupa jumlah
nasabah, dan data-data lainnya. Selain itu pada penelitian ini wawancara juga
digunakan sebagai teknik pengumpulan data kuesioner angket apabila pada
penelitian yang dilakukan secara terstruktur berupa kuesioner namun dalam
pengisian nya nasabah menolak untuk menulis atau nasabah yang lanjut usia,
dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan-
pertanyaan yang sama yang berasal dari kuesioner kemudian peneliti mencatat
jawabannya. Wawancara juga digunakan untuk mencari tau alasan utama
nasabah melakukan transaksi gadai emas di BRI Syariah KC Semarang,
adapun nasabah yang di wawancarai yaitu berjumlah 3 Nasabah.
4. Skala Pengukuran
Adapun skala pengukuran yang dilakukan adalah skala likert.Skala ini
digunakan dalam penelitian yang menggunakan kuisioner. Digunakan untuk
mengukur respon subjek ke dalam 5 poin skala dengan interval yang sama. Maka
demikian tipe data yang digunakan adalah tipe interval yaitu angka memiliki arti
namun tidak memiliki angka nol atau tidak berarti (Albert, 2014:72).
Untuk itu skor yang dapat diberikan sebagai berikut:
74
a. Sangat setuju (SS) : 5
b. Setuju (S) : 4
c. Netral (N) : 3
d. Tidak Setuju (TS) : 2
e. Sangat tidak setuju (STS) : 1
Tabel 3.1
Skala Likert
Pernyataan Keterangan Skor
Sangat Setuju SS 5
Setuju S 4
Netral N 3
Tidak Setuju TS 2
Sangat Tidak Setuju STS 1
D. Definisi Konsep dan Operasional
Definisi operasional merupakan penjabaran dari definisi variabel dan
indikator pada penelitian ini. Selanjutnya definisi operasional menggambarkan
pula pengukuran atas variabel dan indikator yang dikembangkan pada penelitian
ini.
1. Variabel Bebas (Independent Variables)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain atau
menghasilkan akibat pada variabel yang lain, yang umumnya berada dalam urutan
tata waktu yang terjadi lebih dulu. Keberadaan variabel ini dalam penelitian
kuantitatif merupakan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau topik
penelitian (Martono, 2011:57)
75
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Pengetahuan
Nasabah (X1), Keterjangkauan Biaya Ujrah (X2), Lokasi (X3), Promosi (X4),
Kualitas Pelayanan (X5).
a. Pengetahuan Nasabah
Pengetahuan adalah suatu perubahan dalam perilaku suatu individu yang
berasal dari pengalaman (Kotler, 2000:132). Beberapa indikator yang
digunakan untuk mengukur variabel Pengetahuan Nasabah dalam penelitian ini
di bagi menjadi tiga macam (Engel, 2006:97) yaitu :
1) Pengetahuan Produk (Product Knowledge)
2) Pengetahuan Pembelian (Purchase Knowledge)
3) Pengetahuan Pemakaian (Usage Knowledge)
b. Keterjangkauan Biaya Ujrah
ijarah secara terminologi merupakan akad pemindahan hak guna atas
barang atau jasa melalui pembayaran upah sewa tanpa diikuti dengan
pemindahan kepemilikan atas barang tersebut. Dalam akad ijarah selalu
disertai dengan kata imbalan atau upah yang mana disebut juga dengan ujrah
(Ghozali, 2013:277). Adapun biaya Ujrah 1,23% untuk Emas Antam dan Non-
Antam setiap Bulannya dan 1,04% untuk emas Perhiasan dengan pemberian
masa tenggang jatuh tempo selama 4 hari (Menurut Bapak Ridho Selaku
pengurus gadai atau sebagai Murtahin).
Adapun Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur variabel
Keterjangkauan Biaya Ujrah dalam penelitian ini (Kotler dalam Riyono,
2016:101) yaitu :
76
1) Daftar Harga
2) Diskon
3) Potongan Harga (Cash Back)
4) Periode Pembayaran
c. Lokasi
Lokasi bank adalah tempat mengoperasikan produk-produk perbankan dan
untuk mengatur serta mengendalikan perbankan sesuai dengan prinsip-prinsip
syariat Islam (bank syariah) (Kasmir, 2010:145).
Adapun Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur variabel
Lokasi dalam penelitian ini yaitu :
1) Askes
2) Visibilitas
3) Lalu Lintas
4) Tempat Parkir yang Luas
5) Ekspansi
d. Promosi
Promosi merupakan kegiatan marketing mix. Dimana kegiatan ini petugas
bank mempromosikan atau memberitahukan seluruh produk atau jasa yang
dimiliki bank ke nasabah baik secara langsung dan tidak langsung dengan
seluas mungkin. Tanpa promosi nasabah tidak akan mengenal bank, oleh
karena itu promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan
mempertahankan nasabahnya (Kasmir, 2010:175).
77
Adapun indikator promosi untuk mengukur variabel Promosi dalam
penelitian ini (Boone, 2008:498-502) yaitu :
1) Periklanan (Advertising)
2) Promosi Penjualan (Sales Promotion)
3) Penjualan Pribadi (Personal Selling)
4) Hubungan Masyarakat dan publisitas (Public Relations and Publicity)
5) Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
6) Pemasaran Gerilya (Guerrilla Marketing)
e. Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa
yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang
dinyatakan atau tersirat. Dalam prakteknya, konsumen atau nasabah
memerlukan bantuan pelayanan seseorang (customer service, pramuniaga atau
kasir) untuk menuntun atau memperoleh informasi tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan produk. mulai dari mencari dari produk yang diinginkan,
memilih produk, meminta penjelasan tantang produk sampai dengan
pembayaran di kasir (Kotler, 2001:83).
Adapun Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur variabel
Kualitas Pelayanan dalam penelitian ini (Parasuraman dalam Umar, 2003:8-9),
yaitu :
1) Tangibles
2) Reability
3) Responsiveness
78
4) Assurance
5) Emphaty
2. Variabel Terikat (Dependent Variables)
Variabel Terikat merupakan variabel yang diakibatkan atau dipengaruhi
oleh variabel bebas. Keberadaan variabel ini dalam penelitian kuantitatif adalah
sebagai variabel yang dijelaskan dalam fokus atau topik penelitian (Martono,
2011:57). Adapun variabel dependen dalam penelitian ini yaitu keputusan nasabah
dalam memilih produk gadai emas syariah (Rahn) (Y) di Bank Rakyat Indonesia
Syariah KC Semarang.
a. Keputusan Nasabah
Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang
ditawarkan.
Adapun Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur variabel
Keputusan Nasabah dalam penelitian ini (Kolter, 2001:206) yaitu :
1) Harga
2) Service yang ditawarkan
3) Lokasi Strategis
4) Kemampuan Tenaga Penjual
5) Periklanan
79
E. Instrumen Penelitian
Tabel 3.2
Indikator Instrumen Penelitian
Variabel Deskripsi Indikator Skala
Pengetahuan
Nasabah (X1)
Informasi yang
disimpan dalam
ingatan konsumen
mengenai Produk
dan jasa
1) Pengetahuan Produk
2) Pengetahuan Pembelian
3) Pengetahuan Pemakaian
(Engel, 2006:97)
Diukur
menggun
akan
skala
likert
Keterjangkauan
Biaya Ujrah (X2)
Biaya Ujrah
merupakan biaya
sewa (ijarah) penyimpanan emas
atau bunga (pada
lembaga gadai
konvensional)
1) Daftar Harga
2) Diskon
3) Potongan Harga (Cash Back) 4) Periode Pembayaran
(Kolter dalam Riyono, 2010:101)
Diukur
menggun
akan skala
likert
Lokasi (X3) suatu tempat
dimana usaha itu
melakukan kegiatan
dan sangat
menentukan
keberhasilan suatu
Usaha
1) Askes
2) Visibilitas
3) Lalu Lintas
4) Tempat Parkir yang Luas
5) Ekspansi
(Tjipjono, 2014:41)
Diukur
menggun
akan
skala
likert
Promosi (X4) Kegiatan marketing
mix yang terakhir. Kegiatan ini
merupakan kegiatan
yang sama
pentingnya degan
ketiga kegiatan
lainnya, baik Nilai
Taksiran, Biaya-
biaya, dan
Pelayanan. Promosi
adalah kegiatan
mengenal produk
dari bank BRI Syariah KC
Semarang
1) Periklanan
2) Promosi Penjualan 3) Penjualan Pribadi
4) Hubungan Masyarakat dan
publisitas
5) Pemasaran Langsung
6) Pemasaran Gerilya
(Boone, 2008:458-502)
Diukur
menggunakan
skala
likert
Kualitas
Pelayanan
(X5)
Pelayanan
merupakan
Pemenuhan
kebutuhan
dan keinginan
nasabah
serta ketepatan
dalam
penyampaian yang
mengimbangi harapan Nasabah
1) Tangibles
2) Reability
3) Responsiveness
4) Assurance
5) Emphaty
(Pasuraman dalam Umar, 2008:8-9)
Diukur
menggun
akan
skala
likert
Keputusan
Nasabah
Menggunakan
Keputusan nasabah
mengenai mengapa
ia memutuskan
1) Harga
2) Service yang ditawarkan
3) Lokasi Strategis
Diukur
menggun
akan
80
Gadai Emas BSM
(Y)
untuk
menggadaikan
emasnya di bank
BRI Syariah KC
Semarang
4) Kemampuan Tenaga Penjual
5) Periklanan
(Kolter, 2001:206)
skala
likert
F. Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas atau kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur
mampu mengukur apa yang ingin diukur (Siregar, 2015:26). Validitas instrumen
ditentukan dengan mengorelasikan skor yang diperoleh setiap butir pertanyaan
atau pernyataan dengan skor total. pada alfa tertentu maka berarti signifikan
sehingga disimpulkan bahwa butir pertanyaan atau pernyataan itu valid (Sanusi,
2014:77).
Uji validitas pada penelitian ini digunakan dengan melakukan korelasi
antara score butir pertanyaan dengan total score-nya. Adapun kriteria penilaian uji
validitas dengan taraf signifikan (α) = 0,05, jika r hitung > r tabel, maka kuesioner
sebagai alat pengukur dikatakan valid atau ada korelasi yang nyata antara kedua
variabel tersebut. Signifikan atau tidaknya korelasi dapat dilihat pada kolom atau
baris total score, apabila pada kolom atau baris tersebut masing-masing total butir
pertanyaan menghasilkan tanda bintang, berarti signifikan. Tanda bintang ada dua
kemungkinan (Bawono, 2006:76):
a. Kalau berbintang satu itu berarti korelasi signifikan pada level 5% (0,05) untuk
dua sisi.
b. Kalau berbintang dua itu berarti korelasi signifikan pada level 1%
(0,01) untuk dua sisi.
81
Perhitungan ini di lakukan dengan bantuan komputer program SPSS
(Statistical Package For Social Science) (Bawono, 2006:68).
2. Uji Reabilitas
Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap
konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang
sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula (Siregar, 2015:55).
Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Cara pengukuran reliabilitas
dalam penelitian ini menggunakan pengukuran one shot atau pengukuran sekali
saja. Pengukuran hanya sekali dan hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain
atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas
untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha
(α) > 0.60 (Bawono, 2006:68).
G. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau sempurna antar variabel independen
(Dyah, 2012:19). Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Multikolonearitas adalah situasi dimana terdapat korelasi variabel-variabel bebas
di antara satu dengan yang lainnya. Masalah multikolonearitas yang serius dapat
mengakibatkan berubahnya tanda dari parameter estimasi (Bawono, 2006:115).
82
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel
ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai
korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Pada penelitian ini
uji multikolinearitas dilakukan dengan metode VIF (Varian Inflation Factor) dan
nilai tolerance yang ada pada tabel coefficients. Suatu model regresi dapat
dikatakan tidak terdapat gejala multikolinearitas apabila nilai Sig. yang diperoleh
dari pengujian tidak lebih dari 5.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain (Ghozali, 2013:139). Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lainnya. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi
heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai
ukuran (kecil, sedang, dan besar).
Pada penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan metode Park.
Park mengusulkan menguadratkan nilai residual (U²i) dan meregresikan variabel
(LnU²i) dijadikan variabel dependen. Analisis yang dapat dilakukan dengan
melihat signifikasi variabel independen terhadap variabel dependen. Jika variabel
83
independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, jika hasil
signifikasi > 0,05 itu artinya tidak terjadi Heteroskedaktisitas dalam penelitian
tersebut, (Ghozali, 2013:109).
3. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, data
variabel dependen dan independen yang digunakan memiliki distribusi normal
atau tidak (Bawono, 2006:174). Cara yang digunakan untuk mendeteksi apakah
residual terdistribusi secara normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji
statistik (Ghozali, 2013: 161).
Salah satu cara termudah untuk mengetahui distribusi sudah tersebar
secara normal atau tidak yaitu dengan melihat grafik histogram dan grafik normal
atau tidak yaitu dengan melihat grafik histogram dan grafik normal probability
plot. Apabila grafik histogram membentuk garis mendekati normal dan pada
grafik plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi
asumsi normalitas.
Kemudian cara lain yang bisa dilakukan untuk menguji normalitas data
yaitu dengan uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S), jika nilai
signifikansi di atas 0.05 maka data residual terdistribusi normal.
4. Uji Linieritas
Pengujian linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model
yang digunakan tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model bentuk lain.
Spesifikasi model dapat berupa linier, kuadratik atau kubik (Bawono, 2006:179).
84
Pada penelitian ini, uji linearitas dilakukan dengan Analyze Compare Means.
Variabel independen dapat dikatakan mempunyai hubungan linier dengan variabel
dependen apabila nilai Sig. pada baris Deviation from Linearity dalam tabel
ANOVA mempunyai nilai lebih besar dari 0,05 (Suyono, 2015:65).
H. Uji Hipotesis
1. Uji Ttest (Parsial)
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara
parsial (per variabel) terhadap variabel dependen. Pada penelitian ini, uji t
dilakukan untuk melihat tingkat signifikansi variabel Pengetahuan,
Keterjangkauan Biaya Ujrah, Lokasi, Promosi dan Kualitas Pelayanan dengan
variabel Keputusan Nasabah dalam memilih produk gadai emas syariah. Suatu
variabel independen dikatakan signifikan secara individu mempengaruhi variabel
dependen apabila nilai Sig. lebih kecil dari 0,05 (Bawono, 2006:103).
2. Uji Ftest (Simultan)
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh semua
variabel independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependen
(Bawono, 2006:91). Pada penelitian ini, uji F dilakukan untuk untuk mengetahui
seberapa jauh variabel Pengetahuan, Keterjangkauan Biaya Ujrah, Lokasi,
Promosi dan Kualitas Pelayanan Sama-sama dapat mempengaruhi variabel
Keputusan Nasabah dalam memilih produk gadai emas syariah. Variabel
independen dikatakan signifikan mempengaruhi variabel dependen secara
bersama-sama apabila nilai Sig. lebih kecil dari 0,05 (Bawono, 2006:101).
85
3. Koefisien Determinasi (R2)
Koefieisn determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan
antara variabel dependen dengan variabel independen, atau sejauh mana
kontribusi variabel mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006:92).
Pada penelitian ini, koefisien determinasi menunjukkan tingkat hubungan
antara variabel Pengetahuan, Keterjangkauan Biaya Ujrah, Lokasi, Promosi dan
Kualitas Pelayanan dengan variabel Keputusan Nasabah dalam memilih produk
gadai emas syariah. Uji koefisien determinasi dilakukan dengan melihat nilai R2
pada tabel Model Summary dari hasil analisis regresi. Apabila nilai R2 semakin
mendekati angka 1, maka dapat dikatakan bahwa kontribusi variabel independen
semakin kuat mempengaruhi variabel dependen. Nilai yang digunakan yaitu
koefisien determinasi adjusted.
Pedoman untuk menginterpretasikan hasil koefisien determinasi yaitu
(Sugiyono dalam Hamid 2017:53) :
Tabel 3.3
Koefisien Determinasi
No Interval Koefisien Tingkat Hubungan
1 0,00 - 0,199 Sangat Rendah
2 0,20 – 0,399 Rendah
3 0,40 – 0,599 Sedang
4 0,60 – 0,799 Kuat
5 0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono dalam Hamid, Pengaruh Harga jual Patri Jenis Silver terhadap nilai penjualan pada CV. Karunia Kaca Palembang tahun 2004 – 2015, 2017
I. Alat Analisis
Penelitian ini merupakan data kuantitatif dimana data dapat dinyatakan
dalam bentuk angka, maka akan mudah untuk di aplikasikan ke dalam olah data
SPSS. SPSS merupakan suatu program komputer statistik yang berfungsi untuk
86
membantu dalam memproses data-data statistik secara tepat dan cepat, serta
menghasilkan berbagai output yang di kehendaki oleh para pengambil keputusan.
Dalam perhitungan statistik yang digunakan adalah data SPSS forwindows.
Program olah data SPSS ini sangat membantu dalam proses pengolahan data,
sehingga hassil olah data yang dicapai juga dapat dipertanggung jawabkan dan
terpercaya.
SPSS yang di gunakan dalam penelitian ini adalah program komputer IBM
SPSS Statistic 24. Analisis ini memberikan gambaran (deskripsi) tentang suatu
data yang selanjutnya akan di interprestasikan dalam pembahasan.
87
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya BRI Syariah
Berawal dari akuisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, terhadap
bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan ijin dari Bank
Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya o.10/67/KEP.GBI/DpG/2008,
maka pada tangga 17 November 2008 PT Bank BRI Syariah secara umum
beroperasi. Kemudian PT Bank BRI Syariah merubah kegiatan usaha yang semula
beroperasional secara konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan
perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam.
PT. Bank BRI Syariah hadir mempersembahkan sebuah bank ritel modern
terkemuka dengan layanan financial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan
termudah untuk kehidupan lebih bermakna. Melayani nasabah dengan pelayanan
prima (Service Excellence) dan menawarkan beragam produk yang sesuai harapan
nasabah dengan prinsip syariah.
Kehadiran PT. Bank BRI Syariah ditengah-tengan industry perbankan
nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang mengikuti logo perusahaan.
Logo ini menggambarkan keinginan dan ketentuan masyarakat terhadap sebuah
bank modern sekelas PT. bank BRI Syariah yang mampu melayani masyarakat
dalam kehidupan modern. Kombinasi warna yang digunakan merupakan turunan
dari wrana biru putih sebagai benang merah dengan brand PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk.
88
Aktivitas Bank BRI Syariah semakin kokoh setelah pada 19 Desember
2008 ditandatangani akta perpisahan Unit Usaha Syariah PT. Bank Rakyat
Indonesia (persero) Tbk, untuk melebur ke dalam PT Bank BRI Syariah (proses
spin off) yang berlaku efektif pada tanggan 1 Januari 2009. Penandatanganan
dilakukan oleh bapak Sofyan Basir Selaku Direktur Utama PT. Bank Rakyat
Indonesia (persero) Tbk, dan bapak Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT.
Bank BRI Syariah.
Saat Ini Bank BRI Syariah menjadi bank syariah ketiga terbesar
berdasarkan asset. PT. Bank BRI Syariah tumbuh dengan pesat baik dari sisi aset,
jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan berfokus pada
segemen menengah kebawah. PT. Bank BRI Syariah menargetkan menjadi Bank
Ritel Modern terkemuka dengan berbagai ragam produk dan layanan perbankan.
PT. Bank BRI Syariah sesuai dengan visinya, saat ini merintis sinergi
dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk, dengan memanfaatkan jaringan
kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk, sebagai kantor layanan syariah
dalam mengembangkan bisnis yang berfokus kepada kegiatan konsumer
berdasarkan prinsip syariah.
2. Visi dan Misi BRI Syariah
a) Visi BRI Syariah KC Semarang
Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan financial
sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih
bermakna.
89
b) Misi BRI Syariah KC Semarang
1) Memahami keragaman individu akan mengakomodasi keragaman kebutuhan
financial nasabah.
2) Menyediakan produk layanan yang mengedepankan etika sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah.
3) Menyediakan askes ternyaman melalui berbagai sarana kapanpun dan
dimanapun.
4) Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup dan
menghadirkan ketentraman pikiran.
90
3. Struktur Organisasi dan Diskripsi Tugas
a) Struktur Organisasi
Gambar 4.1
Stuktur Organisasi BRIS KC Semarang
91
b) Deskripsi Tugas
Berikut adalah uraian pembagian tugas dan wewenang masing-masing
bagian di BRI Syariah Kantor Cabang Semarang:
1) Pimpinan Cabang (Pinca)
Pimpinan Cabang berjumlah satu orang yang menjabat sebagai ketua pada
PT Bank BRI Syariah Kantor Cabang Semarang. Adapun tugas Pinca yaitu
mengarahkan dan mengkoordinasi rencana kerja anggaran di Kantor Cabang
(KC), Kantor Cabang Pembantu (KCP), dan Kantor Kas (KK), serta memantau
dan mengevaluasi pelaksanaan serta mengkoordinasikan pelaporan untuk
memastikan kesesuaian pelaksanaan dengan rencana kerja anggaran yang telah
diterapkan.
2) Financing Review Manager
Financing review manager berperan langsung terhadap urusan keuangan
dan persiapan analisa operasional perusahaan, termasuk laporan keauangan dan
interim terjadwal. Bertanggung jawab terhadap perencanaan dan kebijakan
dibidang keuangan, praktik akuntansi termasuk nmenangani hal-hal yang
berkaitan dengan intitusi pembiayaan dan komunitas keuangan,menangani
perpajakan, menganalisa dan menilai laporan keuangan sebelum ditetapkan
menjadi laporan fiskal dan laporan keuangan resmi perusahaan, ikut serta dalam
mengawasi staf di bagian accounting dan keuangan , akuntasi umum, akuntasi
aktiva, akuntasi biaya dan pengawasan terhadap anggaran.
92
3) Operation And Service Manager (Manager Operasional dan Pelayanan)
Operation And Service Manager berjumlah satu orang yang mempunyai
tugas untuk melakukan persetujuan atau otorisasi transaksi sesuai dengan
kewenangan yang diberikan dan prosedur yang berlaku di PT BRI Syariah Cabang
Semarang serta mengkoordinir persiapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan
untuk pelaksanaan operasional kantor cabang.
Manager Operasional dan Pelayanan dibantu oleh beberapa staf yaitu:
a. Branch Operasional Supervisor
Branch Operasional Supervisor yaitu berjumlah satu orang yang bertugas
melakukan persetujuan atau otorisasi transaksi sesuai dengan kewenangan yang
diberikan dan prosedur yang berlaku di Bank BRI Syariah. Branch Operasional
Supervisor dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dibantu langsung oleh
Branch Administration.
b. Kepala Kantor Kas
Kepala Kantor Kas yaitu berjumlah satu orang yang bertugas melakukan
pengawasan terhadap transaksi pencairan dan pelunasan pembiayaan serta
pembayaran angsuran yang dilakukan nasabah secara tepat waktu dan konsisten.
c. Teller
Teller yaitu berjumlah dua orang yang bertugas untuk melayani dan
melaksanakan tugas dan bertanggung jawab atas transaksi tunai dan non tunai
yang diprosesnya berdasarkan intruksi nasabah dan kebijakan serta aturan yang
ditetapkan.
93
d. Customer Service
Customer Service yaitu berjumlah tiga orang yang bertugas melayani
nasabah dalam proses pembukaan buku tabungan serta memberikan informasi
produk, layanan dan membantu untuk menyelesaikan keluhan permasalahan dari
nasabah.
e. Operational Support
Operational Support yaitu berjumlah satu orang yang bertugas memproses
layanan operasi pencairan dan pelunasan pembiayaan serta pembayaran angsuran
yang dilakukan nasabah secara tepat waktu dan konsisten.
f. Back Office atau kliring
Back Office atau kliring yaitu berjumlah satu orang yang bertugas sebagai
narasumber dalam layanan operasi kliring dan transfer baik untuk internal bank
maupun dengan jaringan bank eksternal lainnya.
g. General affair
General affair yaitu berjumlah satu orang yang bertugas untuk mengelola
Sumber Daya Manusia (SDM), rekanan dan bagian umum yaitu mengenai data
karyawan kantor cabang, mengatur rumah tangga kantor cabang dan mengelola
Alat Tulis Kantor (ATK).
h. Loan Operational
Loan Operational adapun Tugas dan wewenang dari Loan operational
adalah bertanggungjawab atas pelayanan atas pelayanan pembiayaan konsumer,
bertanggungjawab atas kelengkapan dan kebenaran data permohonan pembiayaan
consumer, bertanggungjawab atas pelaksanaan Quality Service Level, membina
94
hubungan baik dengan pihak internal dan eksternal yang terkait dengan
operasional dan bisnis bank.
4) Marketing Manager (Manager Marketing)
Marketing Manager (Manager Marketing) yaitu berjumlah satu orang
yang bertugas membantu pimpinan cabang dalam mempersiapkan rencana kerja
anggaran dalam rangka mencapai target bisnis atas segmen yang dikelolanya.
Manager Marketing dibantu oleh beberapa staf yaitu:
a. Account Officer
Account Officer yaitu berjumlah enam orang yang bertugas menyusun
rencana dan melaksanakan kegiatan pemasaran serta prakarsa pembiayaan sesuai
ketentuan yang berlaku dan sesuai kewenangan bidang tugasnya agar target
ekspansi pembiayaan tercapai.
b. Funding Relationship Officer
Funding Relationship Officer (FRO) memiliki beberapa tugas yaitu:
1. Membuat atau menyusun program pemasaran produk BRI Syariah
2. Meningkatkan jumlah dana yang tersimpan di cabang dengan program retensi
3. Menjual semua prtoduk BRI Syariah tanpa terkecual dan me-maintenen
perkembangannya.
c. AO NPF
AO NPF yaitu berjumlah satu orang yang beryugas mengurus pembiayaan
yang angsurannya macet atau tidak sesuai dengan jadwal pembayaran.
95
5) Micro Marketing Manager (Manajer Mikro marketing)
Micro Marketing Manager (Manajer Mikro marketing) yaitu berjumlah
satu orang yang mempunyai tugas atas performance keuntungan Unit Mikro
Syariah (UMS) dengan tujuan meningkatkan laba perusahaan dan mengelola
seluruh staf area dan UMS dalam mendukung kegiatan bisnis UMS.
Marketing Manager Micro dibantu oleh beberapa staf yaitu:
a. Unit Head
Unit Head yaitu Berjumlah dua orang yang bertanggung jawab atas perf
ormance keuntungan UMS dengan tujuan meningkatkan laba perusahaan serta
mengelola seluruh staf UMS dengan tujuan tercapainya sustainable growth.
b. Account Officer of Micro
Account Officer of Micro yaitu Berjumlah tujuh orang yang bertugas
melakukan proses pemasaran produk mikro Bank BRI Syariah kepada calon
nasabah disekitar komunitasnya sesuai radius yang disetujui antara lain di pasar
dan lingkungan pasar.
c. AOM NPF
AOM NPF yaitu berjumlah satu orang yang bertugas mengurus
pembiayaan macet atau angsuran yang dilakukan oleh nasabah tidak lancar dan
tidak sesuai dengan tenggang waktu yang telah disepakati dari awal.
6) Financing Support manager
Financing Support manager yaitu berjumlah satu orang yang bertugas
untuk memastikan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan aspek financing
96
support telah sesuai dengan standar kebijakan dan prosedur yang berlaku serta
melakukan pengawasan dokumentasi dan kualitas pembiayaan yang diberikan.
Financing support manager dibantu oleh beberapa staf yaitu:
a. Appraisal Investigation
Appraisal Investigation yaitu berjumlah satu orang yang bertugas
melakukan penilaian jaminan dan trade checking.
b. Legal Officer
Legal Officer yaitu berjumlah satu orang yang bertugas mengontrol,
mengatur dan mematuhi batas-batas hak dan kewajiban antara nasabah sebagai
pengguna produk perbankan dan pihak bank itu sendiri.
c. Financing Administration
Financing Administration yaitu berjumlah satu orang yang bertugas
melakukan pencairan pembiayaan, pelaporan asuransi, mengelola izin atau
dokumen yang sudah jatuh tempo dan memverifikasikan data administrasi
custumer bank dan produk perbankan.
d. Reporting Custody
Reporting Custody yaitu berjumlah satu orang yang bertugas mengelola
data dan membuat laporan pembiayaan untuk kebutuhan internal maupun
eksternal sesuai dengan standar atau ketentuan yang berlaku
e. Penaksir Emas
Penaksir Emas yaitu berjumlah satu orang yang bertugas melakukan
penilaian terhadap emas yang akan atau ingin digadaikan oleh nasabah.
97
f. Area Support
Area Support yaitu berjumlah satu orang yang bertugas melakukan
financing analysis dan penilaian jaminan sesuai dengan kebijakan pembiayaan dan
pedoman pelaksanaan mikro.
7) Branch Quality Assurance
Branch Quality Assurance yaitu berjumlah dua orang yang bertugas
sebagai pemeriksa kantor cabang dan kantor cabang pembantu di bawah
supervisinya. Bagian ini tidak bertanggung jawab kepada pimpinan cabang
melainkan bertanggung jawab langsung kepada kantor pusat.
8) Reviewer Junior
Reviewer Junior yaitu berjumlah dua orang yang bertugas untuk mengecek
kembali berkas pembiayaan, mensurvei ke lokasi nasabah pembiayaan dan
merekomendasikan untuk putusan pembiayaan.
9) Bagian kebersihan dan keamanan terdiri dari beberapa staf yaitu:
a. driver berjumlah tiga orang yang bertugas dalam transportasi, mengantar dan
menjemput pimpinan atau karyawan ketika diperlukan dan memelihara alat
transportasi kantor.
b. Security berjumlah empat orang yang bertugas menjaga keamanan kantor,
menyambut nasabah di pintu utama dengan greeting yang baik, membantu setiap
nasabah yang keluar masuk kantor serta selalu siap menghadapi situasi yang
terjadi.
98
c. Office Boy berjumlah dua orang yang bertugas menjaga kebersihan kantor untuk
kenyamanan karyawan dan nasabah serta membantu karyawan lain ketika
dibutuhkan.
B. Deskripsi Profil Responden
Setiap responden yang memberikan tanggapan terhadap kuesioner yang
telah di sebarkan tentunya mempunyai karateristik yang berbeda. Adapun
karateristik responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Jenis kelamin,
Usia responden, Agama, Pendidikan, Pekerjaan, Penghasilan Perbulan. Hasil dari
pengelompokan responden menurut karateristiknya adalah sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin Responden
Pada karateristik jenis kelamin, responden dibedakan dalam dua
kelompok, yaitu laki-laki dan perempuan. Untuk mengetahui proporsi jenis
kelamin dari responden yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 4.1
Jenis kelamin Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Laki-laki 20 47.6 47.6 47.6
Perempuan 22 52.4 52.4 100.0
Total 42 100.0 100.0
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2020
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa 47.6% dari total responden
berjenis kelamin laki-laki yang berjumlah 20 orang, sedangkan 52.4% yang
lainnya berjenis kelamin perempuan yang berjumlah 22 orang.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
99
Gambar 4.2
Jenis Kelamin Responden
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2020
2. Usia Responden
Pada karateristik usia dalam penelitian ini di kelompokkan menjadi empat
kategori, yaitu usia 20-29 Tahun, 30-39 Tahun, 40-49 Tahun dan ≥ 50 Tahun.
Hasil dari pengelompokan responden berdasarkan usia adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2
Usia Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 20-29 Tahun 8 19.0 19.0 19.0
30-39 Tahun 22 52.4 52.4 71.4
40-49 Tahun 12 28.6 28.6 100.0
Total 42 100.0 100.0
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2020
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa 19.0% dari total responden
berusia 20-29 Tahun yang berjumlah 8 orang, responden yang berusia 30-39
Tahun sebanyak 52.4% yang berjumlah 22 orang, sedangkan responden yang
berusia 40-49 Tahun sebanyak 28.6% yang berjumlah 12 Orang. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
47,6%
52,4%
Jenis Kelamin Responden
Laki-Laki Perempuan
100
Gambar 4.3
Usia Responden
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2020
3. Agama Responden
Pada karateristik agama dalam penelitian ini di kelompokkan menjadi
enam kelompok, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan lainnya. Di
karenakan dalam bank syariah nasabah tidak hanya beragama Islam namun Non
islam pun juga di perbolehkan. Hasil dari pengelompokkan responden
berdasarkan agama adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3
Agama Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Islam 42 100.0 100.0 100.0
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2020
Berdasarkan tabel diatas dapat di ketahui bahwa 100% atau seluruh
responden beragama islam. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :
19,0%
52,4%
28,6%
Usia Responden
20-29 Tahun 30-39 Tahun 40-49 Tahun
101
Gambar 4.4
Agama Responden
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2020
4. Pendidikan Terakhir Responden
Pada karateristik pendidikan terakhir dalam penelitian ini di kelompokkan
menjadi lima kelompok, yaitu SD/Sederajat, SMP/Sederajat, SMA/Sederajat,
Akademi/S1/S2, dan Lainnya. Hasil dari pengelompokkan responden
berdasarkan Pendidikan Terahir adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4
Pendidikan Terakhir Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SD/Sederajat 4 9.5 9.5 9.5
SMP/Sederajat 9 21.4 21.4 31.0
SMA/Sederajat 16 38.1 38.1 69.0
Akademi/S1/S2 13 31.0 31.0 100.0
Total 42 100.0 100.0
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2020
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 9.5% responden dengan
jumlah 4 orang pendidikan terakhirnya adalah SD/Sederajat, 21.4% responden
dengan jumlah 9 orang pendidikan terakhirnya adalah SMP/Sederajat, 38.1%
responden dengan jumlah 16 orang pendidikan terakhirnya adalah SMA/Sederajat,
100%
Agama Responden
Islam
102
31.0% responden dengan jumlah 13 orang pendidikan terakhirnya adalah
Akademi/S1/S2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 4.5
Pendidikan Terakhir Responden
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2020
5. Pekerjaan
Pada karateristik pekerjaan dalam penelitian ini di kelompokkan menjadi
enam kelompok, yaitu Pelajar/Mahasiswa, PNS, Petani, Swasta, Guru/Dosen,
dan Lainnya. Hasil dari pengelompokkan responden berdasarkan Pekerjaan
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5
Pekerjaan Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid PNS 4 9.5 9.5 9.5
Petani 7 16.7 16.7 26.2
Swasta 28 66.7 66.7 92.9
Lainnya 3 7.1 7.1 100.0
Total 42 100.0 100.0
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2020
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 9.5% responden dengan
jumlah 4 orang Bekerja sebagai PNS, 16.7% responden dengan jumlah 7 orang
9,5%
21,4%
38,1%
31,0%
Pendidikan Terakhir Responden
SD/Sederajat SMP/Sederajat SMA/Sederajat Akademi/S1/S2
103
Bekerja sebagai Petani, 66.7% responden dengan jumlah 28 orang Bekerja
sebagai Swasta, 7.1% responden dengan jumlah 3 orang pekerja lainnya. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 4.6
Pekerjaan Responden
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2020
6. Penghasilan Responden
Pada karateristik penghasilan responden dalam penelitian ini di
kelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu ≤ Rp2.500.000,00 (kurang dari
sama dengan dua juta lima ratus ribu rupiah) dan ≥ Rp2.500.000,00 (lebih dari
sama dengan dua juta lima ratus ribu rupiah). Hasil dari pengelompokkan
responden berdasarkan Penghasilan Responden adalah sebagai berikut :
Tabel 4.6
Penghasilan Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ≤ Rp2.500.000,00 28 66.7 66.7 66.7
≥ Rp2.500.000,00 14 33.3 33.3 100.0
Total 42 100.0 100.0
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2020
9,5%
16,7%
66,7%
7,1%
Pekerjaan Responden
PNS Petani Swasta Lainnya
104
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 66.7% responden dengan
jumlah 28 orang Berpenghasilan ≤ Rp2.500.000,00 setiap bulannya, Sedangkan
33.3% responden dengan jumlah 14 orang Berpenghasilan ≥
Rp2.500.000,00setiap bulannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :
Gambar 4.7
Penghasilan Responden
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2020
C. Analisis Data
1. Uji Validitas
Validitas atau kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur
mampu mengukur apa yang ingin diukur (Siregar, 2015:26). Validitas instrumen
ditentukan dengan mengorelasikan skor yang diperoleh setiap butir pertanyaan
atau pernyataan dengan skor total. pada alfa tertentu maka berarti signifikan
sehingga disimpulkan bahwa butir pertanyaan atau pernyataan itu valid (Sanusi,
2014:77).
66,7%
33,3%
Penghasilan Responden
≤ Rp2.500.000,00 ≥ Rp2.500.000,00
105
Uji validitas pada penelitian ini digunakan dengan melakukan korelasi
antara score butir pertanyaan dengan total score-nya. Adapun kriteria penilaian uji
validitas dengan taraf signifikan (α) = 0,05, jika r hitung > r tabel, maka kuesioner
sebagai alat pengukur dikatakan valid atau ada korelasi yang nyata antara kedua
variabel tersebut. Signifikan atau tidaknya korelasi dapat dilihat pada kolom atau
baris total score, apabila pada kolom atau baris tersebut masing-masing total butir
pertanyaan menghasilkan tanda bintang, berarti signifikan. Tanda bintang ada dua
kemungkinan (Bawono, 2006:76):
c. Kalau berbintang satu itu berarti korelasi signifikan pada level 5% (0,05) untuk
dua sisi.
d. Kalau berbintang dua itu berarti korelasi signifikan pada level 1%
(0,01) untuk dua sisi.
Dari uji validitas pada setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini,
maka didiperoleh hasil dari masing-masing variabel sebagai berikut :
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas
Variabel
Item
Pertanyaan
Corrected
item
Pertanyaan
Total
corelation
r Tabel
Keterangan
Pengetahuan Nasabah
(X1)
(X1.1) .746** .320 Valid
(X1.2) .833** .320 Valid
(X1.3) .809** .320 Valid
Keterjangkauan Biaya
Ujrah (X2)
(X2.1) .729** .320 Valid
(X2.2) .885** .320 Valid
(X2.3) .776** .320 Valid
(X2.4) .784** .320 Valid
Lokasi (X3) (X3.1) .366* .320 Valid
(X3.2) .548** .320 Valid
(X3.3) .637** .320 Valid
(X3.4) .780** .320 Valid
(X3.5) .614** .320 Valid
Promosi (X4) (X4.1) .728** .320 Valid
106
(X4.2) .733** .320 Valid
(X4.3) .716** .320 Valid
(X4.4) .696** .320 Valid
(X4.5) .709** .320 Valid
(X4.6) .676** .320 Valid
Kualitas Pelayanan
(X5)
(X5.1) .595** .320 Valid
(X5.2) .702** .320 Valid
(X5.3) .764** .320 Valid
(X5.4) .784** .320 Valid
(X5.5) .782** .320 Valid
Keputusan Nasabah
(Y)
(Y.1) .862** .320 Valid
(Y.2) .767** .320 Valid
(Y.3) .857** .320 Valid
(Y.4) .833** .320 Valid
(Y.5) .821** .320 Valid
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2020
Berdasarkan tabel di atas, diketahui semua pertanyaan masing-masing
variabel yang digunakan dalam kuisioner adalah valid, Semua item pertanyaan
dalam variabel menunjukan bahwa r hitung > r tabel (0,320) dengan tingkat
singnifikasi < dari 0,050 dan berbintang dua yang menunjukkan signifikan pada
level 1% dan Item pertanyaan berbintang satu yang menunjukan signifikan pada
level 5%, sehingga tidak ada item pertanyaan yang dihapus dan semua item
pertanyaan dapat digunkan pada kesuluruhan model pengujian.
2. Uji Reabilitas
Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap
konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang
sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula (Siregar, 2015:55). Suatu
kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Cara pengukuran reliabilitas dalam
penelitian ini menggunakan pengukuran one shot atau pengukuran sekali saja.
Pengukuran hanya sekali dan hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau
107
mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk
mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha (α) > 0.60
(Bawono, 2006:68). Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.8
Hasil Uji Reabilitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
X1.1 98.07 70.897 .095 .874
X1.2 98.10 69.942 .160 .873
X1.3 97.93 70.263 .143 .873
X2.1 97.95 69.461 .175 .873
X2.2 97.90 65.113 .561 .861
X2.3 97.93 66.068 .502 .863
X2.4 97.71 67.526 .443 .865
X3.1 97.67 69.008 .337 .868
X3.2 97.86 69.882 .217 .870
X3.3 98.38 67.510 .395 .866
X3.4 98.21 68.221 .327 .868
X3.5 98.14 70.467 .155 .872
X4.1 97.98 66.316 .633 .861
X4.2 97.95 67.022 .553 .863
X4.3 98.14 66.760 .553 .863
X4.4 97.95 66.925 .519 .863
X4.5 97.81 67.426 .455 .865
X4.6 98.29 63.916 .622 .859
X5.1 97.60 68.735 .339 .868
X5.2 97.55 67.425 .519 .864
X5.3 97.57 69.178 .277 .869
X5.4 97.83 65.850 .481 .864
X5.5 97.57 68.983 .297 .869
Y.1 97.67 64.862 .621 .860
Y.2 97.52 66.938 .506 .864
Y.3 97.67 66.520 .497 .864
Y.4 97.74 64.198 .688 .858
Y.5 97.81 66.158 .484 .864
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2020
Berdasarkan hasil uji reliabilitas di atas dapat diketahui bahwa masing-
masing variabel memiliki cronbach alpha > 0,60, dengan demikian seluruh
variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikatakan reliabel. sehingga
108
semua butir pertanyaan dapat dipercaya dan dapat digunakan untuk penelitian
selanjutnya.
D. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinieritas
Multikolinearitas adalah situasi di mana terdapat korelasi variabel-variabel
independen di antara satu dengan yang lainnya (Bawono, 2006:115). Pada
penelitian ini uji multikolinearitas dilakukan dengan metode VIF (Varian Inflation
Factor) dan nilai tolerance yang ada pada tabel coefficients. Suatu model regresi
dapat dikatakan tidak terdapat gejala multikolinearitas apabila nilai Sig. yang
diperoleh dari pengujian tidak lebih dari 5.
Dari pengujian yang dilakukan, diperoleh tabel coefficients sebagai
berikut: Tabel 4.9
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.550 4.235 .838 .407
Pengetahuan -.301 .215 -.172 -1.398 .171 .837 1.194
Keterjangkau
an Biaya
Ujrah
-.258 .175 -.206 -1.469 .151 .642 1.557
Lokasi .149 .203 .097 .734 .468 .720 1.389
Promosi .756 .157 .700 4.810 .000 .596 1.679
Kualitas
Pelayanan
.209 .163 .168 1.281 .209 .735 1.360
a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2020
Dari tabel coefficients di atas dapat dilihat bahwa semua variabel
independen (Pengetahuan, Keterjangkauan Biaya Ujrah, Lokasi, Promosi, dan
Kuaitas Pelayanan) masing-masing mempunyai nilai VIF yang tidak lebih besar
109
dari 5. Maka dapat diartikan bahwa semua variabel independen yang digunakan
dalam penelitian ini lolos dari gejala multikolinearitas.
2. Uji Heteroskedaktisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain (Ghozali, 2013:139). Pada penelitian ini uji heteroskedastisitas
dilakukan dengan metode Park.
Dari pengujian yang dilakukan diperoleh tabel coefficients sebagai berikut:
Tabel 4.10
Hasil Uji Park
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 15.242 13.229 1.152 .257
Lnx1 -3.449 2.555 -.233 -1.350 .185
Lnx2 1.605 2.942 .106 .546 .589
Lnx3 -4.018 3.904 -.193 -1.029 .310
Lnx4 .484 3.818 .026 .127 .900
Lnx5 -.633 3.593 -.032 -.176 .861
a. Dependent Variable: LnU2i
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2020
Dari tabel coefficients di atas dapat dilihat bahwa semua variabel
independen yang digunakan pada penelitian ini masing-masing mempunyai nilai
Sig. yang lebih dari 0,05, yang berarti tidak ada variabel independen yang
signifikan secara statistik. Maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi yang digunakan, sehingga model regresi
yang digunakan dianggap layak digunakan untuk memprediksi Keputusan
Nasabah dalam memilih produk gadai emas syariah, berdasarkan masukan
variabel independen Pengetahuan, Keterjangkauan Biaya Ujrah, Lokasi, Promosi,
dan Kuaitas Pelayanan.
110
3. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, data
variabel dependen dan independen yang digunakan memiliki distribusi normal
atau tidak (Bawono, 2006:174). Cara yang digunakan untuk mendeteksi apakah
residual terdistribusi secara normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji
statistik (Ghozali, 2018:161).
Salah satu cara termudah untuk mengetahui distribusi sudah tersebar
secara normal atau tidak yaitu dengan melihat grafik histogram dan grafik normal
probability plot.
Gambar 4.8
Grafik Histogram
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2020
Dari gambar 4.8 di atas dapat dilihat perbandingan antara data observasi
dengan distribusi yang mendekati normal, sehingga dapat disimpulkan bahwa
model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
111
Gambar 4.9
Grafik Normal Probability Plot
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2020
Dari grafik Normal Probability Plot di atas, dapat dilihat perbandingan
antara distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif
data dari distribusi normal. Pada grafik tersebut terlihat adanya titik-titik yang
menyebar di sekitar garis diagonal, sedangkan penyebarannya mengikuti arah
garis diagonalnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang
digunakan dalam penelitian ini telah memenuhi asumsi normalitas.
Kemudian dilakukan uji statistik non-parametik Kolmogrov–Smirnov (K-
S), jika nilai signifikansi di atas 0,05 maka data residual terdistribusi normal.
112
Tabel 4.11
Hasil Uji Kolmogrov-Smirnov
Dari tabel 4.10 di atas dapat dilihat nilai test statistic Kolmogrov-smirnov
sebesar 0.128 dan Asymp. Sig 0.083 lebih besar dari 0.05, jadi dapat disimpulkan
data tersebut terdistribusi normal.
4. Uji Linieritas
Pengujian linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model
yang digunakan tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model bentuk lain.
Spesifikasi model dapat berupa linier, kuadratik atau kubik (Bawono, 2006:179).
Pada penelitian ini, uji linearitas dilakukan dengan metode Analyze Compare
Means. Variabel independen dapat dikatakan mempunyai hubungan linier dengan
variabel dependen apabila nilai Sig. pada baris Deviation from Linearity dalam
tabel ANOVA mempunyai nilai lebih besar dari 0,05 (Suyono, 2015:65).
Dari pengujian yang dilakukan, diperoleh tabel sebagai berikut:
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 42
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.88270660
Most Extreme Differences Absolute .128
Positive .128
Negative -.073
Test Statistic .128
Asymp. Sig. (2-tailed) .083c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
113
Tabel 4.12
Hasil Uji Regresi Persamaan Linier
Variabel Sig. Deviation
From Linearity
Keterangan
Pengetahuan 0,722 Linier
Keterjangkauan Biaya Ujrah 0,94 Linier
Lokasi 0,176 Linier
Promosi 0,867 Linier
Kualitas Pelayanan 0,169 Linier
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2020
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa semua variabel independen
(Pengetahuan, Keterjangkauan Biaya Ujrah, Lokasi, Promosi, dan Kualitas
Pelayanan) memiliki nilai Sig. Deviation From Linearity lebih besar dari 0,05.
Maka dapat dikatakan bahwa antara variabel independen dan variabel dependen
yang digunakan pada penelitian ini bersifat linier.
E. Uji Hipotesis
1. Uji Ttest (Parsial)
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara
parsial (per variabel) terhadap variabel dependen. Pada penelitian ini, uji t
dilakukan untuk melihat tingkat signifikansi variabel Pengetahuan,
Keterjangkauan Biaya Ujrah, Lokasi, Promosi dan Kualitas Pelayanan dengan
variabel Keputusan Nasabah dalam memilih produk gadai emas syariah. Suatu
variabel independen dikatakan signifikan secara individu mempengaruhi variabel
dependen apabila nilai Sig. lebih kecil dari 0,05 (Bawono, 2006:103).
Dari analisis regresi yang dilakukan, diperoleh tabel coefficients
sebagai berikut:
114
Tabel 4.13
Hasil Uji Ttest (Parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.550 4.235 .838 .407
Pengetahuan -.301 .215 -.172 -1.398 .171
Keterjangkauan
Biaya Ujrah
-.258 .175 -.206 -1.469 .151
Lokasi .149 .203 .097 .734 .468
Promosi .756 .157 .700 4.810 .000
Kualitas
Pelayanan
.209 .163 .168 1.281 .209
a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2020
Berdasarkan tabel coefficients di atas dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1) Variabel Pengetahuan
Diketahui nilai sig. untuk pengaruh X1 terhadap Y adalah sebesar 0,171 >
0,05 dan nilai t Hitung -1.398 < 2,028, sehingga dapat di simpulkan bahwa
H1 di tolak yang berarti Pengetahuan tidak memiliki pengaruh positif yang
signifikan terhadap Keputusan Nasabah dalam memilih produk gadai emas
syariah
2) Variabel Keterjangkauan Biaya Ujrah
Diketahui nilai sig. untuk pengaruh X2 terhadap Y adalah sebesar 0, 151 >
0,05 dan nilai t Hitung -1,469 < 2,028, sehingga dapat di simpulkan bahwa
H2 di tolak yang berarti Keterjangkauan Biaya Ujrah tidak memiliki
pengaruh positif yang signifikan terhadap Keputusan Nasabah dalam memilih
produk gadai emas syariah
115
3) Variabel Lokasi
Diketahui nilai sig. untuk pengaruh X3 terhadap Y adalah sebesar 0, 468 >
0,05 dan nilai t Hitung 0,734 < 2,028, sehingga dapat di simpulkan bahwa H3
di tolak yang berarti Lokasi tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan
terhadap Keputusan Nasabah dalam memilih produk gadai emas syariah
4) Variabel Promosi
Diketahui nilai sig. untuk pengaruh X4 terhadap Y adalah sebesar 0, 000 <
0,05 dan nilai t Hitung 4,810 > 2,028, sehingga dapat di simpulkan bahwa H4
di terima yang berarti Promosi memiliki pengaruh positif yang signifikan
terhadap Keputusan Nasabah dalam memilih produk gadai emas syariah
5) Variabel Kualitas Pelayanan
Diketahui nilai sig. untuk pengaruh X5 terhadap Y adalah sebesar 0, 209 >
0,05 dan nilai t Hitung 1,281 < 2,028, sehingga dapat di simpulkan bahwa H5
di tolak yang berarti Kualitas Pelayanan tidak memiliki pengaruh positif yang
signifikan terhadap Keputusan Nasabah dalam memilih produk gadai emas
syariah
2. Uji Ftest (Simultan)
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh semua
variabel independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependen
(Bawono, 2006:91). Pada penelitian ini, uji F dilakukan untuk untuk mengetahui
seberapa jauh variabel Pengetahuan, Keterjangkauan Biaya Ujrah, Lokasi,
Promosi dan Kualitas Pelayanan secara bersama-sama dapat mempengaruhi
variabel Keputusan Nasabah dalam memilih produk gadai emas syariah. Variabel
116
independen dikatakan signifikan mempengaruhi variabel dependen secara
bersama-sama apabila nilai Sig. lebih kecil dari 0,05 (Bawono, 2006:101).
Dari pengujian yang dilakukan, diperoleh tabel sebagai berikut:
Tabel 4.14
Hasil Uji Ftest (Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 174.291 5 34.858 8.635 .000b
Residual 145.328 36 4.037
Total 319.619 41
a. Dependent Variable: Keputusan b. Predictors: (Constant), Pelayanan, Pengetahuan, Lokasi, Biaya Ujrah, Promosi
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2020
Dari tabel ANOVA di atas dapat dilihat bahwa pengaruh X terhadap Y
adalah sebesar 0, 000 < 0,05 dan nilai t Hitung 8,635 > 2,47, sehingga dapat di
simpulkan bahwa H6 di terima yang berarti Pengetahuan, Keterjangkauan Biaya
Ujrah, Lokasi, Promosi dan Kualitas Pelayanan secara bersama-sama memiliki
pengaruh positif yang signifikan terhadap Keputusan Nasabah dalam memilih
produk gadai emas syariah
3. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan
antara variabel dependen dengan variabel independen, atau sejauh mana
kontribusi variabel mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006:92). Pada
penelitian ini, koefisien determinasi menunjukkan tingkat hubungan antara
variabel Pengetahuan, Keterjangkauan Biaya Ujrah, Lokasi, Promosi dan Kualitas
Pelayanan dengan variabel Keputusan Nasabah dalam memilih produk gadai emas
syariah. Uji koefisien determinasi dilakukan dengan melihat nilai R2 pada tabel
Model Summary dari hasil analisis regresi. Apabila nilai R semakin mendekati
angka 1, maka dapat dikatakan bahwa kontribusi variabel independen semakin
117
kuat mempengaruhi variabel dependen. Nilai yang digunakan yaitu koefisien
determinasi adjusted.
Dari analisis regresi yang dilakukan, diperoleh tabel Model Summary
sebagai berikut:
Tabel 4.15
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .738a .545 .482 2.009
a. Predictors: (Constant), Pelayanan, Pengetahuan, Lokasi, Biaya Ujrah, Promosi
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2020
Berdasarkan tabel Model Summary di atas, maka dapat diinterpretasikan
hasil dari pengujian koefisien determinasi sebagai berikut:
1) Koefisien korelasi (R) sebesar 0,738, ini artinya Terdapat hubungan yang
kuat antara variabel independen (Pengetahuan, Keterjangkauan Biaya Ujrah,
Lokasi, Promosi dan Kualitas Pelayanan) dengan variabel dependen
(Keputusan Nasabah dalam memilih produk gadai emas syariah) mencapai
73,8%.
2) Koefisien determinasi Adjusted R Square (R2) sebesar 0,482, ini artinya bahwa
kontribusi variabel independen mempengaruhi variabel dependen sebesar
48,2%, sedangkan sisanya yang sebesar 51,8% dipengaruhi oleh variabel
yang lain di luar model.
F. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari pengujian yang telah dilakukan, berdasarkan hasil uji variabel secara
individu (uji t), pengaruh independent (Pengetahuan, Keterjangkauan Biaya Ujrah,
Lokasi, Promosi dan Kualitas Pelayanan) terhadap variabel dependen (Keputusan
118
Nasabah dalam memilih produk gadai emas syariah) dapat di jelaskan sebagai
berikut :
1) Pengaruh Pengetahuan Nasabah terhadap Keputusan Nasabah dalam memilih
Produk Gadai Emas Syariah (Rahn)
Diketahui nilai sig. untuk pengaruh X1 terhadap Y adalah sebesar 0,171 >
0,05 dan nilai t Hitung -1.398 < 2,028, sehingga dapat di simpulkan bahwa
H1 di tolak yang berarti Pengetahuan tidak memiliki pengaruh positif yang
signifikan terhadap Keputusan Nasabah dalam memilih produk gadai emas
syariah. Hal tersebut dikarenakan semakin tinggi pengetahuan tentang suatu
produk tidak menjamin seseorang akan memilih produk tersebut, karena
sebagian besar orang akan memilih produk berdasarkan kebutuhan mereka
meskipun tidak begitu mengetahui produk tersebut, karna menurut mereka itu
adalah pilihan alternatif yang dapat mereka ambil untuk mencukupi
kebutuhan di saat yang mendesak.
Dengan demikian, hasil ini mendukung teori yang diungkapkan Achmad
Fahim (2019), didalam Jurnal nya. Hal ini membuktikan bahwa variabel
pengetahuan nasabah secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk gadai emas syariah di
Unit Pegadaian Syariah Suci. Teori tersebut di dukung oleh hasil penelitian
dari Muhammad Aris Sulistyono (2016) yang menyatakan bahwa faktor
pengetahuan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
nasabah.
119
Serta menolak teori Sunardi, dan Ana Maftukhah (2015) dalam jurnalnya,
yang menyatakan bahwa pengetahuan konsumen memberikan pengaruh yang
sangat signifikan kepada keputusan konsumen.
2) Pengaruh Keterjangkauan Biaya Ujrah terhadap Keputusan Nasabah dalam
memilih Produk Gadai Emas Syariah (Rahn)
Diketahui nilai sig. untuk pengaruh X2 terhadap Y adalah sebesar 0, 151 >
0,05 dan nilai t Hitung -1,469 < 2,028, sehingga dapat di simpulkan bahwa
H2 di tolak yang berarti Biaya Ujrah tidak memiliki pengaruh positif yang
signifikan terhadap Keputusan Nasabah dalam memilih produk gadai emas
syariah di BRI Syariah KC Semarang. Hal tersebut dikarenakan biaya yang
dibebankan BRI Syariah KC Semarang hampir sama dengan lembaga
keuangan lainnya serta tidak jarang masyarakat yang menjadi nasabah gadai
emas sudah pada kondisi membutuhkan dana cepat sehingga mereka tidak
menghiraukan aspek biaya yang dinilai besarannya tidak akan terlalu tinggi.
Dengan demikian, hasil ini mendukung teori yang diungkapkan Arifah
Afriana (2016) dalam penelitian nya yang menyatakan biaya ijaroh tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan nasabah, dikarenakan
tidak adanya potongan biaya yang dibebankan kepada setiap nasabah. Dan
Ayu seftiani (2018) yang mengindikasikan bahwa biaya tidak berpengaruh
signifikan terhadap keputusan nasabah pembiayaan gadai emas syariah pada
Pegadaian Syariah KCP Raden Intan Bandar Lampung. Dan Nik Amah
(2017) dalam penelitian nya yang mengatakan bahwa Ujrah tidak
berpengaruh terhadap minat nasabah pengguna jasa Rahn dan Ijarah, karena
120
pada umumnya melakukan kegiatan menggadai dengan alasan kebutuhan
yang mendesak. Sehingga karena alasan yang mendesak tersebut, kadang
membuat nasabah kurang memperhatikan besar kecilnya biaya penyimpanan
dan pemeliharaan (ujrah).
Serta menolak teori R. Rama Riyan Jazulia (2018) dalam jurnalnya yang
menyatakan bahwa biaya berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
keputusan nasabah di pegadaian syariah unit Bunul kota Malang. Hal itu di
dukung oleh penelitian Achmad Fahim (2019), didalam Jurnal nya diketahui
bahwa nilai sig. variabel keterjangkauan biaya ujrah sebesar 0,008 < 0,05 dan
nilai thitung sebesar 2,695 > 1,985, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0
ditolak dan Ha diterima. Hal ini membuktikan bahwa variabel keterjangkauan
biaya ujrah secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap
keputusan nasabah dalam memilih produk gadai emas syariah di Unit
Pegadaian Syariah Suci
3) Pengaruh Lokasi terhadap Keputusan Nasabah dalam memilih Produk Gadai
Emas Syariah (Rahn)
Diketahui nilai sig. untuk pengaruh X3 terhadap Y adalah sebesar 0, 468
> 0,05 dan nilai t Hitung 0,734 < 2,028, sehingga dapat di simpulkan bahwa
H3 di tolak yang berarti Lokasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap Keputusan Nasabah dalam memilih produk gadai emas syariah. Hal
tersebut di karenakan Lokasi parkir yang kurang memadai apabila kondisi
bank sedang dalam keadaan ramai nasabah, sehingga sebagian nasabah
memarkirkan kendaraan di bahu jalan serta tidak tertata rapinya kendaraan di
121
lokasi parkiran. Maka responden menilai lahan parkir yang tersedia kurang
memuaskan nasabah. Dikarenakan pemilihan lokasi yang baik yaitu yang
memiliki Tempat parkir yang luas, dan menyangkut kenyamanan dan
keamanan (Tjiptono, 2004:41).
Dengan demikian, hasil ini mendukung teori yang diungkapkan Atwal
Arifin dan Husnul Khotimah (2014) dalam penelitian nya yang menyatakan
bahwa Variabel lokasi tidak berpengaruh terhadap keputusan masyarakat
memilih bank syariah.
Serta menolak teori Idrus, dan Taufiq Al (2018) yang menyatakan bahwa
Faktor lokasi menunjukkan jarak lokasi yang terjangkau adalah alternatif
keputusan yang paling mempengaruhi nasabah.
4) Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Nasabah dalam memilih Produk
Gadai Emas Syariah (Rahn)
Diketahui nilai sig. untuk pengaruh X4 terhadap Y adalah sebesar 0, 000 <
0,05 dan nilai t Hitung 4,810 > 2,028, sehingga dapat di simpulkan bahwa H4
di terima yang berarti Promosi memiliki pengaruh positif yang signifikan
terhadap Keputusan Nasabah dalam memilih produk gadai emas syariah. Hal
tersebut dikarenakan promosi yang di sampaikan BRI Syariah KC Semarang
cukup menarik. Kemudian media yang digunakan untuk menyampaikan
promosi mudah di pahami seperti yang terdapat pada brosur.
Dengan demikian, hasil ini mendukung teori yang diungkapkan Idrus,
Taufiq Al (2018) yang menyatakan bahwa Faktor promosi menunjukkan
bahwa rekomendasi individu atau kelompok adalah alternatif keputusan yang
122
paling mempengaruhi nasabah, Muhammad Ras Muis dan Muhammad Fahmi
(2017), Zaki Mubarak dan Indriani Windasari (2014), Rika Yulianti, Marijati
Sangen, dan Ahmad Rifani (2016) yang menyatakan Promosi berpengaruh
signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah Bank Syariah, dan
Muhammad Aris Sulistyono (2016) Promosi berpengaruh positif terhadap
keputusan konsumen untuk menjadi nasabah bank syariah.
Serta menolak teori yang di ungkapkan oleh Atwal Arifin dan Husnul
Khotimah (2014) yang menyatakan bahwa Variabel promosi tidak
berpengaruh terhadap keputusan masyarakat memilih bank syariah.
5) Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Nasabah dalam memilih
Produk Gadai Emas Syariah (Rahn)
Diketahui nilai sig. untuk pengaruh X5 terhadap Y adalah sebesar 0, 209 >
0,05 dan nilai t Hitung 1,281 < 2,028, sehingga dapat di simpulkan bahwa
H5 di tolak yang berarti Pelayanan tidak memiliki pengaruh positif yang
signifikan terhadap Keputusan Nasabah dalam memilih produk gadai emas
syariah. Hal tersebut memberikan makna bahwa pelayanan yang baik tidak
dapat menjamin masyarakat menjadi nasabah, pada dasarnya masyarakat
lebih cenderung mementingkan aspek pemenuhan kebutuhan dan kemudahan
dalam melakukan transaksi.
Dengan demikian, hasil ini mendukung teori yang diungkapkan Maisur,
M. arfan, dan M. shabri (2016) dalam penelitian nya yang menyatakan bahwa
Kualitas pelayanan tidak memilki pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan nasabah pada Bank syariah. Serta menolak teori R. Rama Riyan
123
Jazulia (2018) Yang menyatakan bahwa Pelayanan mempengaruhi keputusan
nasabah, Meri Andriani, Myrna Sofia, dan Nurhasanah (2018) yang
menyatakan bahwa Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan
nasabah, dan Lilis Aristiyani, dan I Gusti Putu Darya (2018) yang
menyatakan bahwa Variabel kualitas pelayanan berpengaruh secara parsial
terhadap keputusan konsumen.
Dari hasil pengujian secara serempak (uji F) dapat di katakana bahwa
variabel independen (Pengetahuan, Keterjangkauan Biaya Ujrah, Lokasi, Promosi
dan Kualitas Pelayanan) bersama-sama mempengaruhi variabel dependent
(Keputusan Nasabah dalam memilih Produk Gadai Emas Syariah) secara
signifikan. Hal tersebut di buktikan dengan nilai Sig. yaitu sebesar 0, 000 < 0,05
dan nilai t Hitung 8,635 > 2,47, sehingga dapat di simpulkan bahwa H1 di terima.
Dengan Demikian, H6 pada penelitian ini, yang menyatakan bahwa Pengetahuan,
Keterjangkauan Biaya Ujrah, Lokasi, Promosi dan Kualitas Pelayanan secara
bersama-sama (Simultan) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan
Nasabah dalam memilih produk gadai emas syariah.
Dari pengujian Koefisien determinasi (R2) yang dilakukan, diperoleh hasil
Koefisien determinasi Adjusted R Square (R2) sebesar 0,482, ini artinya bahwa
kontribusi variabel independen mempengaruhi variabel dependen sebesar 48,2%,
sedangkan sisanya yang sebesar 51,8% dipengaruhi oleh variabel yang lain di luar
model.
124
Tabel 4.16
Kesimpulan uji
H Hipotesis Hasil
H1 Pengetahuan Nasabah Terhadap Keputusan Nasabah Ditolak
H2 Keterjangkauan Biaya Ujrah Terhadap Keputusan
Nasabah Ditolak
H3 Lokasi Terhadap Keputusan Nasabah Ditolak
H4 Promosi Terhadap Keputusan Nasabah Diterima
H5 Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Nasabah Ditolak
H6
Pengetahuan, Keterjangkauan Biaya Ujrah, Lokasi,
Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan
Nasabah
Diterima
125
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan melihat pembahasan dari hasil penelitian mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi Keputusan Nasabah dalam memilih produk gadai emas
syariah, maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pengujian secara individu
(uji t), variabel independen, yaitu Pengetahuan, Keterjangkauan Biaya Ujrah,
Lokasi, dan Kualitas Pelayanan tidak perpengaruh signifikan terhadap Keputusan
Nasabah dalam memilih produk gadai emas syariah, Sedangkan variabel
independen Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan
Nasabah dalam memilih produk gadai emas syariah secara individu.
Berdasarkan pengujian secara simultan (uji F), di mana nilai Sig. yang
dihasilkan tidak lebih dari 0,05, dan nilai t Hitung 8,635 > 2,47, Sehingga dapat di
katakana bahwa Pengetahuan, Keterjangkauan Biaya Ujrah, Lokasi, Promosi dan
Kualitas Pelayanan secara bersama-sama (Simultan) memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap Keputusan Nasabah dalam memilih produk gadai emas
syariah.
Dari hasil uji koefisien determinasi (R2), kontribusi Pengetahuan,
Keterjangkauan Biaya Ujrah, Lokasi, Promosi dan Kualitas Pelayanan adalah
sebesar 48,2%, sedangkan sisanya yang sebesar 51,8% dipengaruhi oleh variabel
yang lain di luar model.
126
B. Saran
Berdasarkan pada hasil analisis pembahasan dan kesimpulan di atas,
terdapat saran-saran yang dapat diberikan agar mendapatkan hasil yang lebih baik:
1. Diharapkan BRIS KC Semarang mampu mempertahankan bahkan
meningkatkan pelayanan, serta Promosi yang menarik karena pada dasarnya
pada hasil penelitian ini Faktor promosilah yang paling mempengaruhi
terhadap keputusan Nasabah dalam memilih produk gadai emas syariah.
Sehingga nasabah dapat lebih tertarik untuk menggunakan pembiayaan gadai
emas syariah pada BRIS KC Semarang.
2. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan variabel yang
lebih varian lagi diluar varian Pengetahuan,Keterjangkauan Biaya Ujrah,
Lokasi, Promosi dan Kualitas Pelayanan yang berpengaruh terhadap
keputusan Nasabah dalam memilih produk gadai emas syariah pada BRIS KC
Semarang. Hal ini dikarenakan, dalam penelitian ini Kelima variabel tersebut
hanya mampu menjelaskan 48,2%, variasi keputusan nasabah. Penelitian ini
belum memasukkan variabel lain yang mungkin dapat berpengaruh dan
menyempurnakan hasil penelitian ini seperti faktor pendapatan, maupun
Kebutuhan atau kebiasaan masyarakat.
127
DAFTAR PUSTAKA
Ali Zainuddin. 2008. Hukum Gadai Syariah, Jakarta: Sinar Gafika, cet.1.
Amah Nik, 2017. “Determinan Keputusan Nasabah Pengguna Jasa Rahn dan
Ijarah pada Kantor Cabang Pegadaian Syariah Madiun” Jurnal Riset
Akuntasi dan Keuangan Indonesia, Vol. 2, No. 2.
Andriani Meri, dkk, 2018. “Pengaruh Tingkat Bunga, Pendapatan dan Pelayanan
Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Pengambilan Kredit Gadai Pada
PT. X” Jurnal Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji,
Arfan, Maisur Muhammad, dan Shabri M, 2015. “Pengaruh prinsip bagi
hasil,Tingkat Pendapatan, Religiusitas,dan kualitas pelayanan terhadap
Keputusan menabung Nasabah pada Bank Syariah di Banda Aceh”,
Jurnal Magister Akuntansi, ISSN 2302-0164
Aristiyani Lilis,dan I Gusti Putu Darya, 2018. ” Analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih tabungan emas
pegadaian Syariah Balikpapan (Studi pada Nasabah Pegadaian Syariah
Gunung Sari Balikpapan), Jurnal Madani Vol 1. No.1, Desember.
Arifin Atwal dan Husnul Khotimah, 2014. “Pengaruh Produk, Pelayanan, Promosi
dan Lokasi Terhadap Keputusan Masyarakat Memilih Bank Syariah di
Surakarta”. Jurnal accounting FEB-UMS, ISBN: 978-602-70429-2-6
Adib Mukhlis, 2014. “Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam
memilih produk Rahn di kantor cabang pegadaian syariah Ciputat”
Sripsi Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Afriana, Arifah. 2016. ” Pengaruh nilai taksiran dan biaya ijarah terhadap
keputusan nasabah melakukan gadai emas di pegadaian syariah cabang
Abdullah Dg. Sirua Makassar” Skripsi UIN Alauddin Makassar.
Basyir azhar Ahmad. 1983. Hukum Islam tentang Riba dan Utang-Piutang Gadai.
Bandung : Al-Ma’arif.
Boone dan Kurtz. 2008. Pemasaran Kontemporer, terj. Arum. USA: Thomson
Higher Education.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analisis dengan SPSS. Salatiga: STAIN Press
Departemen Agama RI, Al-quran dan terjemahannya, 2004. Bandung : CV
Penerbit J-ART.
Dyah, Janie Nirmala Arum. Statistik Deskriptif dan Regresi Linear Berganda
dengan SPSS. Semarang: Semarang University Press. 2012.
128
Dwiastuti, Rini, dkk. 2012. Perilaku Konsumen. Malang:Universitas Brawijaya
(UB Press).
Engel,F. James, dkk. 2006. Perilaku Konsumen. Edisi 6, Jilid 1, Jakarta: Binarupa
Aksara.
Fachim Achmad, 2019. “Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah
dalam memilih produk gadai emas di unit pegadaian syariah suci
gresik”, jurnal QIEMA (Qomarudin Islamic economy Magazine) Vol 5.
No. 2, Agustus, P-ISSN: 2528-2913.
Fatwa DSN-MUI Nomor: 09/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Pembiayaan Ijarah.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS:
Edisi ketujuh. Semarang: Badan penerbit universitas Diponegoro.
Hadijah Siti, 2015. “Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah
menggunakan jasa pegadaian syariah (KCPS) Denpasar” Jurnal
Pendidikan Ekonomi Undiksha. Vol: 5 No: 1,
Hamid Halin, Hendra wijaya, dan Rinda Yusilpi. 2017. “Pengaruh Harga Jual
Kaca Patri Jenis Silver terhadap Nilai Penjualan pada CV. Karunia
Kaca Palembang Tahun 2004 – 2015”. Jurnal Eqoment Global. Vol 2
Nomor 2, Agustus, ISSN : 2540-816x
Huriyati, ratih. 2010. Bauran Pemasaran dan loyalitas konsumen. Bandung:
Alfabeta.
Idrus, Taufiq Al , 2018. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah
dalam Memilih Produk Rahn di Pegadaian Syariah Ar Hakim Medan
dengan Cabang Metode Borda” Skripsi Universitas Sumatra.
Indrawan Rully. 2014. Metodologi Penelitian.Bandung: PT Refika Aditama.
Jumiarni, dkk, 2019. “Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah
menggunakan produk gadai emas di Bank syariah Mandiri KCP
Polewali” jurnal Banco, Volume 1, Mei, p-ISSN 2684-9534; e-ISSN
2684-8643
Jazulian, R. Rama Riyan, 2018. “Analisis Dampak Nilai Taksir, Biaya dan
Pelayanan terhadap Keputusan Nasabah: Studi Kasus di Pegadaian
Syariah Unit Bunul Kota Malang”, Iqtishodia : Jurnal Ekonomi
Syariah, Vol. 3, No. 2, September.
Kasmir. 2010. Pemasaran Bank. Jakarta: Kencana..
Kurniawan Albert. 2014. Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis. Bandung:
Alfabeta
129
Kotler, Philip. 2001a, Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan dan
Implementasi Dan Kontrol, Jilid I, Jakarta : Erlangga.
dan G Amstrong, 2001b, Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1. Edisi
kedelapan, Jakarta: Erlangga.
. 2005a. Manajemen Pemasaran Jilid 1. Jakarta: PT Indeks
Kelompok Gramedia.
Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani. 2008a. Manajemen Pemasaran Jasa Jakarta:
Salemba.
. 2013a. Manajemen Pemasaran Jasa Berbasisi Komputer
(Ed.ke-3). Jakarta: salemba empat.
Hesty Lestari Yulinda Purna, dan Rizal Hari Magnad, 2017. “Analisis Faktor-
faktor yang Berpengaruh Terhadap Keputusan Nasabah untuk
Mengambil Pembiayaan pada BMT Al Halim Temanggung”
Diponegoro Journal Of Management, Volume 6, Nomor 1,
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dbr ISSN (Online): 2337-3792
Martono, Nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis
Data Sekunder. Jakarta: Rajawali Pers.
Mico, Sastra. 2020. Keputusan Mahasiswa dalam memilih perguruan tingi:
perspektif manajemen pemasaran, Surabaya: PT Scorpio Media Pustaka
Mowen Jhon dan Micahel Minor. 2002. Perilaku Konsumen. Jakarta: Erlangga
Muis Ras Muhammad dan Muhammad Fahmi, 2017. “Pengaruh promosi dan citra
perusahaan terhadap keputusan nasabah” Jurnal Ilmiah Kohesi Vol. 1
No. 3 Oktober, ISSN : 2579-5872
Mubarak Zaki dan Indriani Windasari, 2014. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perilaku Konsumen Dalam Memilih Pegadaian Syariah di Kota
Banjarmasin”, Jurnal Studi Ekonomi, ISSN 1979-3804, E-ISSN 2548-
9941
Notoatmodjo Soekidjo. 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Pratiwi Nicky. 2019. Strategi Bank Syariah dalam Menghadapi Pengembangan
Produk Gadai Emas (Studi Kasus Pada BRI Syariah). Jurnal Nisbah
Vol. 5 No. 1
QS. Al-Baqarah ayat 283
Riyono . 2016. Pengaruh Kualitas Produk, Harga Promosi dan Brand Image
Terhadap Keputusan Pembelian Produk AQUA di Kota Pati. Jurnal
STIE Semarang, Edisi 6, ISSN : 2252-826
130
Sangadji, Etta Mamang, dan Sopiah. 2010a. Metodologi penelitian dan
Pendekatan Praktis. Yogyakarta: ANDI
Schiffman, Leon G., dan Lelsie Lazar Kanuk. 2000. Perilaku Konsumen. Edisi ke
tujuh, PT Macan Jaya Cemerlang, Indonesia.
Setyowati, 2017. ”Analisis Faktor-faktor Yang Mendasari Keputusan Nasabah
Menggunakan Jasa Pegadaian Syariah UPS Ngabean Kartasura”
Skripsi-Institut Agama Islam Negeri Surakarta.
Sutedi Adrian. 2011. Hukum Gadai Syariah, Bandung: Alfabeta.
Suhendi Hendi. 2014. Fiqh Muamalah ,Jakarta: Rajawali Pers.
Suyono. 2015. Analisis Regresi untuk Penelitian. Yogyakarta: Deepublish.
Sholihin Ahmad Ifham. 2010. Buku Pintar Ekonomi Syariah. Cetakan I, Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Siregar Syofian. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan
Perbandingan Manual & SPSS. Jakarta: Prenadamedia Group.
Sujarweni V Wiratna. 2015. Metode Penelitian Bisnis Dan Ekonomi, Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:
CV Alfabeta.
Sanusi, Anwar. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat.
Silviana, 2018. ”Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Non Muslim
Menjadi Nasabah Di Pegadain Syariah Kantor Cabang
Sidoarjo”Skripsi-Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.
Sulistyono Aris Muhammad, 2016. “Pengaruh Pengetahuan, Religiusitas,
Promosi, dan Tingkat Pendapatan Konsumen terhadap Keputusan
Menjadi Nasabah Bank Syariah (Studi pada PT. Bank Negara Indonesia
Syariah Kantor Kas FE Condongcatur Yogyakarta)” Jurnal Fakultas
Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia
Sunardi, dan Ana Maftukhah, 2015. “Pengetahuan Konsumen dan Keputusan
Menjadi Nasabah (Kasus BSM Kan.Cab Pembantu BSD Tangerang
Selatan)” Jurnal Islaminomic, Vol. 6 No. 2, Agustus 2015
Sufitrayati dan Fany Nailufar. 2018. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
nasabah dalam memilih bank syariah di kota Banda Aceh. Jurnal
Ihtiyah, vol. 2 No. 1
Shobirin, Azis Fathoni, dan Maria M Minarsih, 2016. Pengar uh Lokasi, Tingkat
Suku Bunga dan Kualitas pelayanan Terhadap Keputusan
131
Pengambialan Kredit (Studi Empiris Pada BPR Arthanugraha
Makmursejahtera). Journal Of Management, Volume 2 No.2
Syabiq Sayyid. 2001. Fikih Sunnah, Jakarta: PT Grafindo Persada.
Tampubolon Manahan. 2012. Perilaku Keorganisasian (Organization Behaviour)
Perspektif Organisasi Bisnis, Edisi Kedua, Bogor: Ghalia Indonesia
Tanzeh Ahmad dan Suyitno. 2006. Dasar-Dasar Penelitian, Surabaya:
Lembaga Kajian Agama Dan Filsafat (eLKAF)
Tjiptono Fandy. 2008. Strategi Pemasaran Edisi 3. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Umar, Husein. 2001, Metodologi Penelitian Aplikasi Dalam Pemasaran. Jakarta :
PT. Gramedia Pustaka Utama, Cet. 1.
Wahjono, I. Sentot, 2010. Mananjen Pasaran Bank (Ed. Ke-1). Yagyakarta:
graham ilmu.
Wahyulkarimah Annisa, 2018. Pengaruh Budaya Psikologis, Pelayanan, Promosi
dan Pengetahuan Tentang Produk Terhadap Keputusan Nasabah dalam
Memilih Perbankan Syariah.Jurnal Hukun Ekonomi Syariah. Volume I,
Nomor 1,
www.brisyariah.co.id di Askes pada 30 Maret 2020
www.mandirisyariah.co.id di askes pada 30 Juli 2020
Ya’qub Hamzah, 1992. kode etik dagang menurut islam, Bandung : Diponegoro
Cet. 3
Yulianti Rika, Marijati Sangen dan Ahmad Rifani. 2016. “Pengaruh Nilai-nilai
Agama, Kualitas Layanan, Promosi dan Kepercayaan terhadap
Keputusan menjadi Nasabah Bank Syariah di Banjarmasin. Jurnal
Wawasan Manajemen, Vol. 4 No. 2
Yumanita Diana, 2005. Bank Syariah:Gambaran Umum. Jakarta : Pusat
Pendidikan dan Studi Kebank Sentralan (PPSK) BI.
Zen Amiruddin. 2010. Statistik Pendidikan. Yogyakarta: teras
132
LAMPIRAN
133
Lampiran 1
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Saudara/i Responden
Di tempat
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dalam rangka penyusunan skripsi untuk menyelesaikan studi jenjang
Strata 1 (S1) yang berjudul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK GADAI EMAS
SYARIAH DI BRI SYARIAH KC SEMARANG” di Progam Studi Perbankan
Syariah S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri
Salatiga.
Berhubungan dengan hal tersebut, maka saya memohon kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara/i responden untuk meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner
ini. Dalam pengisian kuesioner ini disarankan untuk membaca petunjuk yang telah
disediakan dengan seksama sebelum menjawab pertanyaan sesuai pendapat
Bapak/Ibu/Saudara/i responden. Kerahasiaan identitas Bapak/Ibu/Saudara/i
responden pada penelitian ini sangatlah dijaga.
Atas kerjasama dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i responden meluangkan
waktu untuk mengisi angket ini, saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Hormat Saya,
Nurul Faqiatul Ania
63010160281
134
Lampiran 2
KUESIONER
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH
DALAM MEMILIH PRODUK GADAI EMAS SYARIAH DI BRI
SYARIAH KC SEMARANG
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Kepada Ibu / Bapak / Saudara yang saya hormati, mohon maaf sebelumnya. Saya
yang bertanda tangan di bawah ini, Nurul Faqiatul Ania, mahasiswa S1 program
studi Perbankan Syariah (PS) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Melalui lembar kuesioner ini saya sangat berharap mendapatkan data informasi
dalam penelitian saya yang berjudul, “FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK
GADAI EMAS SYARIAH DI BRI SYARIAH KC SEMARANG”
Penelitian ini bekerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor
Cabang Semarang. Atas waktu, jawaban dan informasi yang Anda berikan, kami
sampaikan banyak-banyak terima kasih dan jazakumullah ahsanil jaza’. Dengan
penelitian ini,semoga bermanfaat di kehidupan sekarang dan akan datang untuk
ummat.Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Salatiga, 10 Januari 2020
Peneliti
Nurul Faqiatul Ania
63010160281
135
A. Mohon untuk mengisi lembar identifikasi diri di bawah ini dengan cara
melingkari untuk mengisinya :
1. Jenis kelamin :
a. Laki-laki b. Perempuan
2. Usia responden :
a.20-29 tahun b. 30-39 tahun c. 40-49 tahun d. ≥50 tahun
3. Agama :
a.Islam b. Kristen c. Katolik d. Hindu e. Budha f. Lainnya,…………….
4. Pendidikan :
a. SD/sederajat b. SMP/sederajat c. SMA/sederajat d. Akademi/S1/S2
e. Lainnya
5. Pekerjaan :
a. Pelajar / mahasiswa b. PNS c. Petani d. Swasta e. Guru / Dosen
f. Lainnya,…………..
6. Penghasilan per bulan :
a. ≤ Rp2.500.000,00 (kurang dari sama dengan dua juta lima ratus ribu rupiah)
b. ≥ Rp2.500.000,00 (lebih dari sama dengan dua juta lima ratus ribu rupiah)
B. Petunjuk pengerjaan
Silakan berilah tanda silang (X) pada jawaban yang menurut anda sesuai dengan
keyakinan dan tingkat pengetahuan anda.
C. Petunjuk simbol:
1 Sangat Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3 Netral 4 Setuju 5 Sangat Setuju
Nama :………………………
ANGKET KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH
PRODUK GADAI EMAS SYARIAH DI BRI SYARIAH KC
SEMARANG
136
Contoh :
No. Pernyataan 1 2 3 4 5
1. Emas merupakan bentuk investasi yang cerdas karena
dapat menyimpan nilai dari suatu harta
X
A. Pengetahuan Gadai Emas Syariah BRI Syariah KC Semarang
No. Pernyatan 1 2 3 4 5
1. Saya mengetahui rukun dan syarat produk Gadai Emas
Syariah yang ada di BRIS KC Semarang
2. Saya mengetahui persamaan dan perbedaan antara
Bank Syariah dengan Bank Konvensional.
3. Nilai pinjaman maksimal 95% (untuk emas batangan
/ latakan berkuitansi) dan 90% (untuk perhiasan
berkuitansi)
B. Biaya Ujrah Gadai Emas Syariah BRISyariah KC Semarang
No. Pernyatan 1 2 3 4 5
1. Saya memilih gadai emas di BRIS KC Semarang
karena biaya penitipan (ujrah) yang dikenakan relatif
ringan, terjangkau dan tidak memberatkan nasabah
dalam menggunakan jasa gadai emas.
3. Adanya diskon pada biaya penitipan (ujrah) yang
dikenakan kepada nasabah karena nasabah menebus
barang gadai tepat pada waktu yang telah di tentukan
mendorong saya untuk menggadaikan di BRIS KC
Semarang
4. Adanya potongan harga apabila besar pinjaman lebih
kecil dari nilai taksiran emas yang di milikinya
mendorong saya untuk menggadaikan di BRIS KC
Semarang.
4. Biaya Penitipan (ujrah) dengan masa tenggang jatuh
tempo selama 4 hari dalam setiap bulannya sesuai yang
ditetapkan mendorong saya untuk menggadaikan di
BRIS KC Semarang
C. Lokasi Gadai Emas Syariah BRI Syariah KC Semarang
No. Pernyatan 1 2 3 4 5
1. Askes Menuju BRIS KC Semarang yang Mudah
dijangkau membuat Saya Memutuskan Untuk
Menggadaikan di BRIS KC Semarang
2. Tempat Bank terletak pada jalan utama atau di wilayah
perkotaan yang strategis di BRIS KC Semarang
membuat saya Memutuskan Untuk Menggadaikan di
BRIS KC Semarang
137
3. Jarak rumah menuju BRIS KC Semarang yang dekat
membuat saya Memutuskan Untuk Menggadaikan di
BRIS KC Semarang
4. Tempat Parkir yang luas di BRIS KC Semarang
membuat saya Memutuskan Untuk Menggadaikan di
BRIS KC Semarang
5. Tersediannya tempat yang cukup luas membuat saya
Memutuskan Untuk Menggadaikan di BRIS KC
Semarang
D. Promosi Gadai Emas Syariah BRISyariah KC Semarang
No. Pernyatan 1 2 3 4 5
1. Informasi melalui berbagai media yang dilakukan oleh
BRIS KC Semarang mempengaruhi saya untuk
menggadaikan emas di jasa gadai emas Syariah BRIS
KC Semarang
2. Spanduk Gadai Emas Syariah yang di buat menarik dan
mudah dipahami mempengaruhi saya untuk
menggadaikan emas di jasa gadai emas Syariah BRIS
KC Semarang
3. Informasi yang diberikaan oleh nasabah BRIS
mengenai Gadai Emas Syariah mempengaruhi saya
memilih jasa gadai emas BRIS KC
4. Sebaran brosur Gadai Emas Syariah yang menarik dan
mudah dipahami mempengaruhi saya untuk
menggadaikan emas di jasa gadai emas Syariah BRIS
KC Semarang
5. Informasi yang diberikan oleh pegawai bank mengenai
Gadai Emas Syariah mempengaruhi saya menggunaka
jasa Gadai Emas Syariah di BRIS KC Semarang
6. Informasi melalui Website BRIS mengenai Gadai Emas
Syariah yang jelas dan terkini mempengaruhi saya
untuk menggadaikan emas si jasa Gadai Emas Syariah
BRIS KC Semarang
E. Pelayanan Gadai Emas Syariah BRISyariah KC Semarang
No. Pernyatan 1 2 3 4 5
1. Fasilitas yang bagus, lengkap dan kenyamanan dalam
melakukan transaksi mempengaruhi saya untuk
menggunakan jasa gadai emas di BRIS KC Semarang
2. Penyampaikan jasa secara tepat dan pembebanan biaya
secara tepat kepada nasabah mempengaruhi saya
menggunakan jasa gadai emas syariah di BRIS KC
Semarang
3. Penjelasan yang jelas, akurat oleh Customer Service
138
dapat mempengaruhi saya menggunakan jasa gadai
emas syariah di BRIS KC Semarang
4. Reputasi perusahaan yang baik dalam mengelola jasa
gadai emas syariah mempengaruhi saya menggunakan
jasa gadai emas syariah di BRIS KC Semarang
5. Customer servis yang cepat dan tanggap dapat
mempengaruhi saya untuk menggunakan jasa gadai
emas syariah di BRIS KC Semarang
F. Keputusan Nasabah Gadai Emas Syariah BRISyariah KC Semarang
No. Pernyatan 1 2 3 4 5
1.
Nilai taksiran yang terjangkau dan Biaya urah yang
relative rendah, serta diskon biaya ujrah mempengaruhi
keputusan saya untuk menggunakan jasa gadai emas
syariah di BRIS KC Semarang
2. Pelayanan yang baik, cepat, dapat diandalkan dan
sesuai dengan etika islam mendorong saya
menggunakan Pembiayaan Gadai Emas Syariah di
BRIS KC Semarang
3. Lokasi yang Strategis, mudah di jangkau serta fasilitas
kendaraan umum yang mudah mempengaruhi
keputusan saya untuk menggunakan jasa gadai emas
syariah di BRIS KC Semarang
4. Pengetahuan yang di miliki tentang produk gadai dapat
mempengaruhi keputusan saya untuk menggunakan
jasa gadai emas di BRIS KC Semarang
5. Promosi pada Brosur yang menarik, dan WEB yang
jelas mempengaruhi keputusan saya untuk
menggunakan jasa gadai emas syariah di BRIS KC
Semarang
139
Lampiran 3
Data Responden
140
Lampiran 4
Hasil Jawaban Kuesioner Responden
141
142
143
Lampiran 5
Hasil Analisis Data Jawaban Kuesioner Responden
A. Uji Deskripsi Responden
Jenis kelamin Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 20 47.6 47.6 47.6
Perempuan 22 52.4 52.4 100.0
Total 42 100.0 100.0
Usia Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 20-29 Tahun 8 19.0 19.0 19.0
30-39 Tahun 22 52.4 52.4 71.4
40-49 Tahun 12 28.6 28.6 100.0
Total 42 100.0 100.0
Agama Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Islam 42 100.0 100.0 100.0
Pendidikan Terakhir Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SD/Sederajat 4 9.5 9.5 9.5
SMP/Sederajat 9 21.4 21.4 31.0
SMA/Sederajat 16 38.1 38.1 69.0
Akademi/S1/S2 13 31.0 31.0 100.0
Total 42 100.0 100.0
144
Pekerjaan Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid PNS 4 9.5 9.5 9.5
Petani 7 16.7 16.7 26.2
Swast
a
28 66.7 66.7 92.9
Lainn
ya
3 7.1 7.1 100.0
Total 42 100.0 100.0
Penghasilan Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ≤ Rp2.500.000,00 28 66.7 66.7 66.7
≥ Rp2.500.000,00 14 33.3 33.3 100.0
Total 42 100.0 100.0
B. Uji Instrumen
1. Uji Validitas
1.1 Hasil Uji Validitas Variabel Pengetahuan
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 Total_X1
X1.1 Pearson Correlation 1 .426** .389* .746**
Sig. (2-tailed) .005 .011 .000
N 42 42 42 42
X1.2 Pearson Correlation .426** 1 .536** .833**
Sig. (2-tailed) .005 .000 .000
N 42 42 42 42
X1.3 Pearson Correlation .389* .536** 1 .809**
Sig. (2-tailed) .011 .000 .000
145
N 42 42 42 42
Total_X1 Pearson Correlation .746** .833** .809** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 42 42 42 42
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
1.2 Hasil Uji Validitas Variabel Biaya Ujrah
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 Total_X2
X2.1 Pearson Correlation 1 .573** .308* .361* .729**
Sig. (2-tailed) .000 .047 .019 .000
N 42 42 42 42 42
X2.2 Pearson Correlation .573** 1 .600** .622** .885**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 42 42 42 42 42
X2.3 Pearson Correlation .308* .600** 1 .580** .776**
Sig. (2-tailed) .047 .000 .000 .000
N 42 42 42 42 42
X2.4 Pearson Correlation .361* .622** .580** 1 .784**
Sig. (2-tailed) .019 .000 .000 .000
N 42 42 42 42 42
Total_X2 Pearson Correlation .729** .885** .776** .784** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 42 42 42 42 42
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
1.3 Hasil Uji Validitas Variabel Lokasi
Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 Total_X3
X3.1 Pearson
Correlation
1 .354* -.079 .067 -.118 .366*
Sig. (2-tailed) .021 .619 .671 .457 .017
N 42 42 42 42 42 42
X3.2 Pearson
Correlation
.354* 1 -.014 .206 .173 .548**
146
Sig. (2-tailed) .021 .932 .190 .274 .000
N 42 42 42 42 42 42
X3.3 Pearson
Correlation
-.079 -.014 1 .518** .329* .637**
Sig. (2-tailed) .619 .932 .000 .033 .000
N 42 42 42 42 42 42
X3.4 Pearson
Correlation
.067 .206 .518** 1 .422** .780**
Sig. (2-tailed) .671 .190 .000 .005 .000
N 42 42 42 42 42 42
X3.5 Pearson
Correlation
-.118 .173 .329* .422** 1 .614**
Sig. (2-tailed) .457 .274 .033 .005 .000
N 42 42 42 42 42 42
Total_X3 Pearson
Correlation
.366* .548** .637** .780** .614** 1
Sig. (2-tailed) .017 .000 .000 .000 .000
N 42 42 42 42 42 42
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
1.4 Hasil Uji Validitas Variabel Promosi
Correlations
X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 X4.6
Total
X4
X
4
.
1
Pearson Correlation 1 .478** .471** .444** .279 .468** .728**
Sig. (2-tailed) .001 .002 .003 .074 .002 .000
N 42 42 42 42 42 42 42
X
4
.
2
Pearson Correlation .478** 1 .522** .330* .522** .344* .733**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .033 .000 .026 .000
N 42 42 42 42 42 42 42
XPearson Correlation .471** .522** 1 .413** .535** .205 .716**
147
1.5 Hasil Uji Validitas Variabel Pelayanan
Correlations
X5.1 X5.2 X5.3 X5.4 X5.5 Total_X5
X5.1 Pearson
Correlation
1 .378* .262 .318* .262 .595**
Sig. (2-tailed) .014 .094 .040 .094 .000
N 42 42 42 42 42 42
4
.
3
Sig. (2-tailed) .002 .000 .007 .000 .193 .000
N 42 42 42 42 42 42 42
X
4
.
4
Pearson Correlation .444** .330* .413** 1 .417** .372* .696**
Sig. (2-tailed) .003 .033 .007 .006 .015 .000
N 42 42 42 42 42 42 42
X
4
.
5
Pearson Correlation .279 .522** .535** .417** 1 .299 .709**
Sig. (2-tailed) .074 .000 .000 .006 .055 .000
N 42 42 42 42 42 42 42
X
4
.
6
Pearson Correlation .468** .344* .205 .372* .299 1 .676**
Sig. (2-tailed) .002 .026 .193 .015 .055 .000
N 42 42 42 42 42 42 42
T
o
t
a
l
_
X
4
Pearson Correlation .728** .733** .716** .696** .709** .676** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 42 42 42 42 42 42 42
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
148
X5.2 Pearson
Correlation
.378* 1 .441** .440** .366* .702**
Sig. (2-tailed) .014 .003 .004 .017 .000
N 42 42 42 42 42 42
X5.3 Pearson
Correlation
.262 .441** 1 .431** .662** .764**
Sig. (2-tailed) .094 .003 .004 .000 .000
N 42 42 42 42 42 42
X5.4 Pearson
Correlation
.318* .440** .431** 1 .538** .784**
Sig. (2-tailed) .040 .004 .004 .000 .000
N 42 42 42 42 42 42
X5.5 Pearson
Correlation
.262 .366* .662** .538** 1 .782**
Sig. (2-tailed) .094 .017 .000 .000 .000
N 42 42 42 42 42 42
Total_X5 Pearson
Correlation
.595** .702** .764** .784** .782** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 42 42 42 42 42 42
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
1.6 Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan
Correlations
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Total_Y
Y.1 Pearson
Correlation
1 .513** .736** .625** .678** .862**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000
N 42 42 42 42 42 42
Y.2 Pearson
Correlation
.513** 1 .663** .570** .490** .767**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .001 .000
149
N 42 42 42 42 42 42
Y.3 Pearson
Correlation
.736** .663** 1 .606** .560** .857**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 42 42 42 42 42 42
Y.4 Pearson
Correlation
.625** .570** .606** 1 .636** .833**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 42 42 42 42 42 42
Y.5 Pearson
Correlation
.678** .490** .560** .636** 1 .821**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000
N 42 42 42 42 42 42
Total_
Y
Pearson
Correlation
.862** .767** .857** .833** .821** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 42 42 42 42 42 42
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
2. Uji Reabilitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
X1.1 98.07 70.897 .095 .874
X1.2 98.10 69.942 .160 .873
X1.3 97.93 70.263 .143 .873
X2.1 97.95 69.461 .175 .873
X2.2 97.90 65.113 .561 .861
X2.3 97.93 66.068 .502 .863
X2.4 97.71 67.526 .443 .865
X3.1 97.67 69.008 .337 .868
X3.2 97.86 69.882 .217 .870
150
X3.3 98.38 67.510 .395 .866
X3.4 98.21 68.221 .327 .868
X3.5 98.14 70.467 .155 .872
X4.1 97.98 66.316 .633 .861
X4.2 97.95 67.022 .553 .863
X4.3 98.14 66.760 .553 .863
X4.4 97.95 66.925 .519 .863
X4.5 97.81 67.426 .455 .865
X4.6 98.29 63.916 .622 .859
X5.1 97.60 68.735 .339 .868
X5.2 97.55 67.425 .519 .864
X5.3 97.57 69.178 .277 .869
X5.4 97.83 65.850 .481 .864
X5.5 97.57 68.983 .297 .869
Y.1 97.67 64.862 .621 .860
Y.2 97.52 66.938 .506 .864
Y.3 97.67 66.520 .497 .864
Y.4 97.74 64.198 .688 .858
Y.5 97.81 66.158 .484 .864
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.550 4.235 .838 .407
Pengetahuan -.301 .215 -.172 -1.398 .171 .837 1.194
Keterjangkau
an Biaya
Ujrah
-.258 .175 -.206 -1.469 .151 .642 1.557
Lokasi .149 .203 .097 .734 .468 .720 1.389
151
Promosi .756 .157 .700 4.810 .000 .596 1.679
Kualitas
Pelayanan
.209 .163 .168 1.281 .209 .735 1.360
a. Dependent Variable: Keputusan
b. Uji Heteroskedaktisitas
Hasil Uji Park
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 15.242 13.229 1.152 .257
Lnx1 -3.449 2.555 -.233 -1.350 .185
Lnx2 1.605 2.942 .106 .546 .589
Lnx3 -4.018 3.904 -.193 -1.029 .310
Lnx4 .484 3.818 .026 .127 .900
Lnx5 -.633 3.593 -.032 -.176 .861
a. Dependent Variable: LnU2i
c. Uji Normalitas
152
d. Uji Linieritas
Variabel Sig. Deviation
From Linearity
Keterangan
Pengetahuan 0,722 Linier
Keterjangkauan Biaya Ujrah 0,94 Linier
Lokasi 0,176 Linier
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 42
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.88270660
Most Extreme Differences Absolute .128
Positive .128
Negative -.073
Test Statistic .128
Asymp. Sig. (2-tailed) .083c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
153
Promosi 0,867 Linier
Kualitas Pelayanan 0,169 Linier
4. Uji Parsial (t test)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.550 4.235 .838 .407
Pengetahuan -.301 .215 -.172 -1.398 .171
Keterjangkauan
Biaya Ujrah
-.258 .175 -.206 -1.469 .151
Lokasi .149 .203 .097 .734 .468
Promosi .756 .157 .700 4.810 .000
Kualitas
Pelayanan
.209 .163 .168 1.281 .209
a. Dependent Variable: Keputusan
5. Uji Ftest (Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 174.291 5 34.858 8.635 .000b
Residual 145.328 36 4.037
Total 319.619 41
a. Dependent Variable: Keputusan
b. Predictors: (Constant), Pelayanan, Pengetahuan, Lokasi, Biaya Ujrah, Promosi
1. 6. Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .738a .545 .482 2.009
a. Predictors: (Constant), Pelayanan, Pengetahuan, Lokasi, Biaya Ujrah, Promosi
154
Lampiran 6
Daftar Riwayat Hidup
Data Pribadi
Nama : Nurul Faqiatul Ania
Tempat/Tanggal Lahir : Kab. Semarang 31 Juli 1997
Agama : Islam
Alamat : Dsn. Sugihwaras Rt 02 Rw 03
Ds. Kalijambe Kec. Bringin
Kab. Semarang
Status : Belum Menikah
Warga Negara : Indonesia
Kontak Komunikasi
No HP/WA : 081325351101
Email : [email protected]
Instagram : @ania_cans
Facebook : Nurul Faqiatul Ania
Pendidikan Formal
Tahun 2004 -2010 : SD Negeri Kalijambe
Tahun 2010 -2012 : SMP Negeri 08 Salatiga
Tahun 2012 - 2015 : SMK Negeri 02 Salatiga
Tahun 2016 – Sekarang : S1 Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam, IAIN Salatiga
155
Lampiran 7
156
Lampiran 8
157
Lampiran 9
158
Lampiran 10