Download doc - Fishbone Implan Ang

Transcript
Page 1: Fishbone Implan Ang

Gambar .Fishbone Cakupan peserta KB Aktif dengan implan di wilayah Kecamatan Tanjung Priok pada Januari – Desember 2015 adalah sebesar 7,77% berada di bawah target yaitu 65%.

Method Material Money

PlanningActuating

Tidak adanya data yang valid mengenai jumlah

peserta KB baru Outcome KB yang tidak sepenuhnya menggambarkan tingkat keberhasilan program

KB

Pengorganisasian program KB yang digabungkan dengan program lain

Man

Controlling OrganizingEnvironment

Kurangnya keterampilan dan pengetahuan petugas mengenai

program KB

Adanya keragu-raguan peserta KB dalam melakukan tindakan KB

Implan

Karena pasien kurang mendapat edukasi tentang metode Implan

Kurangnya pemahaman tentang metode dan pelaksanaan program KB

Implan

KB implant diberikan pemerintah tidak sesuai dengan jumlah

permintaanJumlah anggaran yang sedikituntuk program

KB

Kurangnya ketersediaan tenaga kesehatan pada

program KB

Program KB dianggap memiliki cakupan program

yang sempit

Petugas perencanaan tidak mengetahui kondisi lapangan

yang sebenarnya

Monitoring pelaksanaan program KB implan yang

tidak tepatPermintaan masyarakat yang rendah terhadap

pemilihan alat kontrasepsi implan

Evaluasi hasil program KB ditangani banyak pihak

Minimnya informasi dan penjelasan pelaksanaan

program KB pada para petugas di lapangan

Adanya keterbatasan dana untuk sosialisasi Kprogram

KB Implan

Petugas perencanaan hanya mengacup ada perencanaan

program yang telahadap sebelumnya

Cakupan peserta KB aktif dengan Implan di Kecamatan Tanjung Priok pada periode Januari – Desember 2015 adalah sebesar 7,77 % berada di bawah target yaitu 65 %.

Kurangnya sasaran penggunaan alat kontrasepsi implan

Adanya tumpang tindih dalam pencatatan data

Metode pengawasan yang masih belum jelas

Pelaksanaan program yang belum berjalan optimal

Petugas tidak memperhatikan jumlah

implan yang belum mencapai permintaan

masyarakat

Kegiatan program KB dianggap tidak

membutuhkan dana yang lebih besar

Kurangnya pelatihan program

KB terhadap petugas puskesmas

Kurangnya tenaga pengawas lapangan

Kurangnya pembekalan dan pelatihan petugas

dalam member informasi kepada

masyarakat tentang jenis-

jenis KB

Kurangnya pemahaman

petugas perencanaan

mengenai kebijakan tentang

KB

Kurang maksimalnya fungsi organisasi program

KB

Pembagian tugas staf yang masih

belum jelas

Kurangnya tenaga kesehatan

yang terjun kelapangan masyarakat

Pengadaaan alat kontrasepsi implan dari pemerintah sedikit

Kurangnya sosialisasi penyuluhan KB tentang

implan kepada PUS

Kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap program KB implan

Pelaksanaan program KB tidak terarah sesuai target

dan sasaran

Petugas perencanaan menganggap program

sebelumnya cukup baik