Focus Group Discussion
Model Smart City untuk Indonesia
Disusun oleh Kompartemen Model, Arsitektur & Teknologi Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas
Jakarta, 1 Agustus 2017
Tujuan Pertemuan
• Pada pertemuan ini akan disajikan konsep model yang bersumber pada model yang sudah ada*.
• Model tersebut akan diadopsi dan dimodifikasi bersama dan selanjutnya akan disepakati sebagai Model Referensi Smart City APIC versi 1.0 dengan tetap menyebutkan history pengembangannya.
* Model yang dikembangkan oleh SCCIC ITB
Agenda
1. Istilah Smart City dalam Bahasa Indonesia
2. Definisi Smart City
3. Smart City dan e-Government
4. Model Smart City Indonesia
5. Perlunya Dewan Smart City
6. Pengukuran Smart City
7. Template Inisiatif Layanan Smart City
1. Istilah Smart City dalam Bahasa Indonesia
Apakah istilah Smart City dalam Bahasa Indonesia?
• Kota Cerdas?
• Kota Pintar?
• Kota Cerdik?
• Kota Cergas?
Pemahaman Istilah Istilah Uraian KBBI Catatan
Cerdas cerdas/cer·das/ a 1 sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti, dan sebagainya); tajam pikiran: sekolah bertujuan mendidik anak agar menjadi orang yang -- lagi baik budi; 2 sempurna pertumbuhan tubuhnya (sehat, kuat): biarpun kecil badannya, tidak kurang -- nya;-- cermat pertandingan adu ketajaman berpikir dan ketangkasan menjawab (pertanyaan, soal matematika, dan sebagainya) secara cepat dan tepat; -- tangkas cerdas cermat;
Pintar pintar/pin·tar/ a 1 pandai; cakap: ia termasuk anak yang -- di kelasnya; 2 cerdik; banyak akal: rupanya pencuri itu lebih -- daripada polisi; 3 mahir (melakukan atau mengerjakan sesuatu): mereka sudah -- membuat baju sendiri;
Cerdik cerdik/cer·dik/ a 1 cepat mengerti (tentang situasi dan sebagainya) dan pandai mencari pemecahannya dan sebagainya; panjang akal: jika jadi pedagang, selain harus pandai berdagang, harus -- pula; 2 banyak akalnya (tipu muslihatnya); licik; licin: dia seorang penipu yang -- , lima kali berhasil lolos dari penangkapan polisi;-- buruk pandai menipu; suka mengakali orang; -- busuk cerdik buruk; -- cendekia cerdik lagi pandai; terpelajar; -- pandai terpelajar; cerdik cendekia;
Cergas cergas/cer·gas/ a tangkas dan giat; gesit; cekatan: dulu dia juga anggota partai yang --; kecergasan/ke·cer·gas·an/ n ketangkasan; kegesitan
Diskusi dan Kesimpulan
2. Definisi Smart City
Tantangan Kota
• Kompleksitas permasalahan kota berkembang sangat cepat.
• Solusi-solusi konvensional sering kali tidak dapat mengejar kecepatan pertumbuhan masalah
• Perlu solusi-solusi baru yang lebih inovatif untuk menyelesaikan permasalahan kota (Kota Cerdas)
• TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) merupakan salah satu teknologi yang memiliki potensi inovatif yang tinggi untuk menyelesaikan berbagai tantangan perkotaan
• Namun demikian, Smart City tidak identik dengan Kota TIK (Digital City), karena TIK bukan satu satunya kunci penyelesaian masalah perkotaan.
waktu
Kompleksitas masalah
Masalah Kota
Solusi Konvensional
Solusi Inovatif
Definisi Smart City (1)
Kota yang dapat mengelola berbagai sumber dayanya secara efektif dan efisien untuk menyelesaikan berbagai tantangan kota menggunakan solusi inovatif, terintegrasi, dan berkelanjutan untuk menyediakan infrastruktur dan memberikan layanan-layanan kota yang dapat meningkatkan kualitas hidup warganya.
Ciri-Ciri Penting Kota Cerdas
Kota yang dapat mengelola berbagai sumber dayanya secara efektif dan efisien untuk menyelesaikan berbagai tantangan kota menggunakan solusi inovatif, terintegrasi, dan berkelanjutan untuk menyediakan infrastruktur dan memberikan layanan-layanan kota yang dapat meningkatkan kualitas hidup warganya.
Kata-kata kunci
– Peningkatan kualitas hidup
– Penyediaan Infrastruktur
– Layanan Kota
– Solusi inovatif, terintegrasi, dan berkelanjutan untuk mengantisipasi kecepatan pertumbuhan masalah perkotaan
– Efektif dan efisien
– Mengelola (penerapan manajemen)
Ciri Solusi Kota Cerdas
Ber- kelanjutan
Ter-integrasi
Inovatif
Solusi-solusi dengan pemikiran baru, menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien dan memberikan kapasitas yang mencukupi kebutuhan
Solusi-solusi harus dirancang untuk dijaga keberlanjutannya, tidak hanya menjadi solusi sesaat
Solusi-solusi harus terintegrasi antar
lembaga/kementrian/ dinas, terintegrasi vertikal,
serta terintegrasi dengan pihak-pihak non-pemerintah
Integrasi mencakup: Proses Bisnis, Data, Aplikasi,
Infrastruktur TIK dan non-TIK
Contoh Solusi Kota Cerdas untuk Keamanan Rumah (contoh kasus sangat sederhana)
Solusi Konvensional • Menambah petugas keamanan yang
berkonsekuensi ke biaya
Smart Solution • Memperkenalkan solusi efektif dan
efisien (murah) untuk keamanan rumah sederhana kepada masyarakat
Contoh Solusi Kota Cerdas untuk Kesehatan (contoh solusi yang kompleks, tapi memungkinkan dilakukan)
Solusi Konvensional • Membangun sebanyak mungkin
Rumah Sakit baru
• Menyiapkan Dokter dan Tenaga Medis lainnya
• Memerlukan waktu, biaya, dan effort yang besar
Smart Solution • Meningkatkan kuantitas, kualitas dan kapasitas
PUSKESMAS dengan memanfaatkan TIK sehingga dapat terhubung ke Dokter Ahli di RS
• Memanfaatkan e-KTP dan standar rekam medis yang memungkinkan pelayanan terintegrasi antara PUSKESMAS, laboratorium, dan RS
• Integrasi e-KTP, status social, BPJS untuk pembayaran di PUSKESMAS, RS (pemerintah maupun swasta), laboratorium, serta apotik
• Dengan integrasi ke e-KTP (asumsi alamat selalu uptodate), sehingga dapat dilakukan: – Analisis potensi wabah – Analisis hubungan lingkungan dengan wabah
Contoh Solusi Kota Cerdas untuk Kesehatan (contoh solusi yang kompleks, tapi memungkinkan dilakukan)
Kelurahan
Update Tempat Tinggal
Update Online
Puskesmas
Layanan Kesehatan Cukup Membawa e-KTP
Database Kependudukan
Database Transaksi Layanan Kesehatan &
Rekam Medis
Rumah Sakit Pemerintah
Asuransi Bank
Rumah Sakit Swasta
Apotik
Laboratorium
Analitic Center
* Ilustrasi gambaran system yang disederhanakan
• Analisis Potensi Wabah • Analisis Kondisi Lingkungan
vs Wabah
Diskusi dan Kesimpulan
3. Smart City vs E-government
SMART CITY & e-GOVERNMENT
E-Government
• Main Objective: Better public services, Better Internal Management in Government Institution
• Coverage: Government institution
• Span of control: fully controlled
• Customer: Citizen
• Initiatives & Implementation: Government
Smart City
• Main Objective: Better City
• Coverage: The whole City
• Span of control: not fully controlled by Government
• Customer: Citizen
• Initiatives & Implementation: Government and Non-Government
Smart City dan E-Gov
NON-
GOV
NON-
GOV
NON-
GOV
CITY
GOV
Gov-
Services
Gov-Services
REGULATE
SMART CITY
E-Government
DINAS
or
Sector DINAS
or
Sector
DINAS
or
Sector
Face to face
Services
IT-Services
Online
Services
Institusi
Pemerintah Kota
E-GOVERNMENT
DISKOM
INFO
Diskusi dan Kesimpulan
4. Model Smart City Indonesia
Model Kota Cerdas
Smart
People
Smart
Infrastructure
& Technology
Smart
Governance
SMART ECONOMY
SMART SOCIETY SMART ENVIRONMENT
RESOURCES
• Smart Health
• Smart Education
• Smart Government
(Public Services)
• Safe & Secure
• Smart Generation
Garuda Smart City Model 2.0 • Smart Industry
• Smart Small Business
• Smart & Creative Startup
• Smart Tourism
• Layanan 1
• Layanan 2
• Smart Maritime
• Smart Transport
• Smart Payment & Banking
• Smart Energy
• Smart Water/Air/Land
• Smart Waste Management
• Smart Region Management
Enabler
Process
Domain Cluster
Service
Model
Kota Cerdas
Smart
People
Smart
Infrastructure
& Technology
Smart
Governance
SMART ECONOMY
SMART SOCIETY SMART
ENVIRONMENT
RESOURCES
• Smart Industry
• Smart Small Business
• Smart & Creative Startup
• Smart Tourism
• Layanan 1
• Layanan 2
• Smart Maritime
• Smart Transport
• Smart Payment & Banking
Enabler
Process
Domain Cluster
Service
Domain
Cluster
Service
Process Hierarchy
Plan
Build
Operate
Monitor
Service Life Cycle
Deksripsi Model Kota Cerdas
Resources
Enabler: - Smart People - Smart Governance - Smart Infrastructure, Information
& Information Related Technology
Process: - Smart Social (domain) - Smart Economy (domain) - Smart Environment (domain)
Layer Deskripsi
Resources Sesuatu yang tersedia, dapat digunakan sebagai sumber
Enabler Suatu sumber daya, teknik, metoda, perangkat, teknologi, infrastruktur atau apapun yang dapat digunakan sebagai pemungkin untuk membantu melakukan suatu aktivitas
Process Inisiatif atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan dukungan enabler
Improve Quality of Life
Model Integrasi Untuk Layanan ICT:
Adopsi Model Enterprise Architecture
Business
Data
Application
Infrastructure
Ada konsep Enterprise Architecture yang memodelkan system sebagai lapisan-lapisan Business, Data, Application,and Infrastructure secara terintegrasi. Konsep tersebut dapat diterapkan dalam SmartCity. Sebuah Smart City dapat dianggap sebagai Mega-Enterprise dengan banyak komponen pembentuknya yang akan menjaga integrasinya. Dengan demikian, Arsitektur Enterprise dari sebuah SmartCity harus didefinisikan dan disepakati bersama untuk menjadi referensi bersama sejak awal, sehingga integrasi data, aplikasi, dan infrstruktur dapat terjaga.
Diskusi dan Kesimpulan
5. Perlunya Dewan Smart City
Mengapa Perlu Dewan Smart City
• E-Government relatif mudah dilakukan karena lingkupnya adalah institusi pemerintah kota yang semua kendali ada di tangan walikota
• Namun, untuk mengintegrasikan semua komponen kota, seorang walikota tidak memiliki kewenangan penuh terhadap seluruh komponen kota dalam rangka integrasi: proses bisnis, data, aplikasi, infrastruktur
• Integrasi dilakukan dalam bentuk “koordinasi” atau kesepakatan yang mengutamakan kepentingan semua pihak (seluruh komponen kota, termasuk masyarakat), agar dicapai sinergi.
• Koordinasi dilakukan melalui suatu forum komunikasi atau Dewan Smart City. Dewan sebaiknya dipimpin oleh walikota secara aktif, karena kunci keberhasilannya adalah trust semua pihak kepada pemerintah kota.
Lingkup Pekerjaan DSC • Koordinasi antara semua komponen kota (pemerintah, institusi non-pemerintah,
dan masyarakat) • Menyusun Enterprise Architecture Smart City (sebagai acuan bersama untuk
integrasi sistem: proses bisnis, data, aplikasi, infrastruktur) • Menyusun Program Kerja Smart City (bukan RPJx, tapi sejalan dengan RPJx) • Mengevaluasi Pencapaian Program Kerja Smart City
• Catatan
– DSC tidak meng-eksekusi proyek – Eksekusi proyek dan pembiayaan dilakukan oleh semua pihak (komponen kota), baik
pemerintah, swasta, maupun masyarakat – Pemerintah dan setiap pihak lainnya masing-masing menyusun rencana kerja yang
disesuaikan dengan Program Kerja Smart City
Hubungan Berbagai Rencana
RPJx Rencana
Perusahaan (Misal: Telkomsel,
Rumah Sakit Swasta, dll)
Rencana
Pihak-Pihak Lain nya
(komunitas)
Rencana Smart City
disepakati bersama,
Eksekusinya dilakukan
masing-masing pelaku
sinergi
sinergi
sinergi
Eksekusi RPJx
oleh Pemerintah Eksekusi oleh setiap
perusahaan
Eksekusi oleh setiap
pihak
Dewan
Smart City
NON-
GOV
NON-
GOV
NON-
GOV
GOV
Gov-Services Gov-Services
Dewan Smart City: Bagaimana men-sinergi-kan semua komponen kota. Catatan: Mensinergikan dengan cara koordinasi dan kesepakatan, karena pemerintah kota tidak memiliki kewenangan control secara penuh.
DEWAN
SMART
CITY
REGULATE
(incl. Smart City related)
SMART CITY masyarakat
6. Pengukuran Kota Cerdas Indonesia
Dua Indikator utama
• Terdapat dua indikator utama untuk mengukur Kota Cerdas
1. Indikator Kualitas Hidup. Indikator ini mengukur hasil akhir dari berbagai upaya yang diharapkan pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup.
2. Indikator Tingkat Kematangan Pengembangan Kota Cerdas. Indikator ini mengukur sejauh mana tingkat kematangan kota (pemerintah kota dan stakeholders lain nya) secara efektif, efisien, terintegrasi, berkelanjutan, dan terukur untuk menghasilkan layanan-layanan yang dapat meningkatkan kualitas hidup warga nya.
Model Pengukuran Kota Cerdas
Sumber Daya
dan Enabler
Berapa banyak potensi sumber daya kota yang sudah
dimanfaatkan oleh kota?
Pengembangan dan Pengelolaan
Kota
Bagaimana pemerintah kota mengelola kota, menggerakan
semua potensi kota, dan mencari solusi inovatif untuk menyelesaikan masalah kota
secara efektif dan efisien?
Layanan Kota
Layanan (dan kualitas layanan) apa saja yang dapat diberikan
oleh pemerintah kota serta komponen kota lain nya untuk meningkatkan kualitas hidup
warga nya?
Tingkat Kualitas Hidup
Apakah layanan efektif & efisien meningkatkan kualitas hidup
Apakah Manajemen efektif & efisien
menciptakan layanan yang berkualitas?
Apakah seluruh sumber daya dan enabler sudah
dimanfaatkan secara efektif dan efisien?
Indikator Pengukuran Kota Cerdas
Sumber Daya
dan Enabler
Berapa banyak potensi sumber daya kota yang sudah
dimanfaatkan oleh kota?
Pengembangan dan Pengelolaan
Kota
Bagaimana pemerintah kota mengelola kota, menggerakan
semua potensi kota, dan mencari solusi inovatif untuk menyelesaikan masalah kota
secara efektif dan efisien?
Layanan Kota
Layanan apa saja yang dapat diberikan oleh pemerintah
kota serta komponen kota lain nya untuk meningkatkan
kualitas hidup warga nya?
Bagaimana persepsi masyarakat terhadapt layanan
kota?
1. Daftar Sumber Daya Utama 2. Utilisasi Sumber Daya 3. Inisiatif Cerdas/Inovatif untuk
pemanfaatan Sumber Daya
1. Manajemen, Integrasi, dan Keberlanjutan
2. E-Government 3. Strategi dan
Rencana SmartCity 4. Inisiatif Cerdas/Inovatif untuk
pemanfaatan Pengelolaan
1. Layanan Pemerintah Kota 2. Layanan Kota (non-Pemerintah) 3. Layanan Cerdas & Inovatif
1. Indeks Kualitas Hidup dan indeks pendukung lain nya
2. Persepsi Masyarakat terhadap Layanan Kota
3. Penilaian khusus untuk masalah umum perkotaan di Indonesia
Pengukuran
Penilaian Kota Cerdas
A. Sumber Daya 1. Daftar Sumber Daya Utama 2. Utilisasi Sumber Daya
B. Pengembangan dan Pengelolaan Kota 1. Manajemen (PDCA), Integrasi,
dan Keberlanjutan 2. E-Government 3. Strategi dan
Rencana SmartCity
C. Layanan Kota dan Kualitas Hidup 1. Layanan Pemerintah Kota 2. Layanan Kota (non-Pemerintah) 3. Layanan Cerdas & Inovatif
D. Pengukuran Layanan & Kualitas Hidup 1. Indeks Kualitas Hidup dan indeks
pendukung lain nya 2. Persepsi Masyarakat
terhadap Layanan Kota 3. Penilaian khusus untuk masalah
umum perkotaan di Indonesia
Tingkat Kematangan Menuju Kota Cerdas Kondisi Kota & Kualitas Hidup
Penilaian Kota Cerdas
Tingkat Kematangan Kota Cerdas (1)
Smart Integrated Scattered Initial Ad-hoc
Ad-hoc Belum ada inisiatif formal SmartCity.
Initial Sudah mulai ada inisiatif formal SmartCity yang tercantum dalam rencana formal kota, dilakukan oleh pemerintah kota.
Scattered Pemerintah kota mengajak berbagai pihak di dalam kota untuk melakukan berbagai inisiatif SmartCity, tetapi inisiatif-inisiatif tersebut tidak dijamin terintegrasi satu sama lain (mungkin belum ada forum resmi untuk koordinasi dan belum tentu ada rencana formal Smart City)
Integrated Pemerintah kota mengajak berbagai pihak di dalam kota untuk melakukan berbagai inisiatif SmartCity yang terintegrasi, didukung oleh forum resmi (mis: Dewan Smart City) yang melibatkan seluruh komponen kota, dan menyepakati Rencana (formal) pengembangan Smart City yang memperlihatkan rencana yang terintegrasi
Smart Kota yang sudah mencapai kondisi "Integrated" dan melakukan pengukuran kinerja pencapaian target serta melakukan improvement program-program SmartCity.
Tingkat Kematangan Kota Cerdas (2) Perencana Smart City
Pelaksana Smart City
Dewan SmartCity (mekanisme kolaborasi)
Rencana Pemerintah Kota (RPJxD)
Rencana Smart City
Adhoc Belum ada Belum ada Belum ada Ada Tidak ada
Initial Pemerintah Kota Pemerintah Kota Belum ada Ada Tidak ada
Scattered Pemerintah Kota +
Stake holders lainnya Pemerintah Kota +
Stake holders lainnya
Mungkin sudah ada, tapi belum berjalan
secara efektif
Ada, belum tentu sejalan dengan Rencana
SmartCity
Ada, tidak dijamin terintegrasi antar sektor
dan tidak dijamin terintegrasi dengan RPJxD
Integrated Pemerintah Kota +
Stake holders lainnya Pemerintah Kota +
Stake holders lainnya Sudah ada, hanya untuk
menyepakati rencana
Ada, sesuai (align) dengan Rencana
SmartCity
Ada, terintegrasi antar sektor dan sesuai (align)
dengan RPJxD
Smart Pemerintah Kota +
Stake holders lainnya Pemerintah Kota +
Stake holders lainnya
Sudah ada, berperan bersama untuk monev
dan improvement
Ada, sesuai (align) dengan Rencana
SmartCity
Ada, terintegrasi antar sektor dan sesuai (align)
dengan RPJxD dan mencantumkan target
kinerja yang jelas
Tingkat Kematangan Kota Cerdas (3)
Smart Integrated Scattered Initial Ad-hoc
Inisiatif formal SmartCity dari pemerintah kota (saja)
Melibatkan pihak-pihak non pemerintah sbg komponen kota
Solusi yang terintegrasi lintas sektor, Ada Dewan SmartCity, Rencana SmartCity yang align dengan RJPxD
Monitoring, Evaluasi, Continues Improvement
Diskusi dan Kesimpulan
7. Template Inisiatif Layanan Smart City
Solusi
Solusi
Smart City
Solusi dapat berupa solusi konseptual (model, framework),
rekomendasi, standar, atau solusi praktis (layanan)
Key Players Key Activities
Key Resources
Value Prepositions
Customer Relationships
Channels
Customer Segments
Cost & Structures Revenue Streams
• Daftar pihak-pihak yang terkait dengan inisiatif tersebut
• Aktivitas-aktivitas utama dalam inisiatif tersebut
• Sumber daya utama (kunci) yang diperlukan agar inisiatif tersebut dapat berjalan
• Value apa yang ditawarkan dari inisiatif tersebut
• Bagaimana strategi berinteraksi dengan customer (lihat Customer Segment)
• Daftar customer, misal: warga kota, pendatang domestik, pendatang asing, pengusaha, dsb
• Channel-channel yang digunakan untuk hubungan dengan customer (lihat Customer relationship)
• Komponen-komponen biaya. Mungkin akan mencakup: (1) Biaya Survey Untuk Data Awal; (2) Biaya Pengembangan; (3) Biaya Operasional; (4) Biaya Sosialisasi
• Iklan
Quality of Life Indicators
• Daftar indikator yang diharapkan akan diperbaiki, cara mengukurnya
SERVICES: APLIKASI INFO KOTA CLUSTER: SMART PEOPLE
Sustainability Strategy
• Bagaimana strategi untuk menjamin bahwa inisiatif ini akan berlanjut terus? SDM? Biaya operasional?
Investors
Government Roles
• Peran yang harus dijalankan oleh pemerintah, misalnya membuat peraturan, sosialisasi, dsb
Revenue Streams
• Sumber biaya. Pemerintah? Swasta?
• Jika ada keuntungan, jelaskan disini.
SMART CITY SERVICE CANVAS (SCSS)
Diagram ini mungkin perlu dilengkapi dengan: 1) Gambar sistem 2) Model Bisnis 3) Penjelasan tambahan
dari tiap komponen diagram/canvas ini
Service Measurement
• Cara mengukur layanan, dan batas atau kriteria layanan dapat dikatakan baik
Diskusi dan Kesimpulan
Acknowledgement & Intelectual Property Right • Konsep-konsep awal yang disajikan dalam dokumen ini dikembangkan oleh SCCIC (Smart
City & Community Innovation Center, Institut Teknologi Bandung) berdasarkan hasil diskusi internal yang berkelanjutan, serta berbagai masukan dari berbagai pihak lainnya, terutama para pakar dari Kelompok Kelimuan Teknologi Informasi STEI ITB.
• Konsep-konsep ini dapat “diadopsi secara penuh” atau “diadopsi dan dimodifikasi” dengan tetap mencantumkan sumber awal dan proses perubahannya.
• Konsep-konsep yang disajikan dalam dokumen ini tidak didaftarkan sebagai hak cipta, sehingga setiap pihak dapat menggunakan dan mendapatkan manfaat dari konsep-konsep tersebut.
• Konsep-konsep yang disajikan dalam dokumen ini sedang dalam proses untuk dijadikan publikasi ilmiah. Mohon untuk tidak menggunakan konsep-konsep tersebut sebagai karya ilmiah atau bagian dari karya ilmiah tanpa koordinasi dengan sccic-itb.
Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas
Didukung oleh
Smart City & Community Innovation Center Institut Teknologi Bandung