Download pdf - Fraud Perbankan Syariah

Transcript
Page 1: Fraud Perbankan Syariah

KECURANGAN (FRUD) PADA BANK SYARIAH

Page 2: Fraud Perbankan Syariah

Di sektor swasta di di kenal fraud againts the companydan fraud the company yaitu pegawai mencurangiperusahaannya atau pegawai mencurangi perusahaanlain untuk keuntungan perusahaanya.lain untuk keuntungan perusahaanya.

Di sektor publik fraud selalu merugikan negara.

Page 3: Fraud Perbankan Syariah

Lemahnya pengendalian internal di Bank tersebut.Pegendalian internal organisasi merupakan tugasmanajemen, sementara auditor internalbertanggungjawab meyakinkan bahwa sistempengendalian internal teleh berjalan secara efektif danpengendalian internal teleh berjalan secara efektif danmengidentifikasi area-area yang dapat (atau perlu)

Page 4: Fraud Perbankan Syariah

Menurut association of certified fraud examination(ACFE) memperluas defenisi fraud yaitu :

“Fraud yaitu tidak hanya megenai kecuranganlaporan keuangan dan penyalahgunaan aset,melainkan juga termasuk korupsi. Korupsi yangdimaksud meliputi pertentangan kepentingandimaksud meliputi pertentangan kepentingan(conflict of interest), suap (bribery), pemberianilegal (illegal gratuity), dan pemerasan(economic extortion).”

Fraud adalah berbagai srana yang dapat direncanakanoleh manusia yang menggunakan kecerdasannya untukmengambil keuantungan dari pihak lainnya denganmemberi saran yang menyesatkan atau menutupikebenaran.

Page 5: Fraud Perbankan Syariah

Jenis-jenis fraud ada 4, yaitu :1. Asset misapppropriation, yaitu penyalahgunaan atau

pencurian aset atau harta perusahaan atau pihak lain.2. Fraudulent statemen, yaitu melakukan rekayasa

keuangan dalam penyajian laporan keuangan untukkeuangan dalam penyajian laporan keuangan untukmemperoleh keuntungan.

3. Bribery/corruption, yaitu meliputi korupsi, suap,pemberian ilegal, dan pemerasan.

4. Cybercrime, jenis fraud ini paling canggih, dilakukanoleh pihak yang memiliki keahlian khusus yang tidakselalu dimiliki pihak lain.

Page 6: Fraud Perbankan Syariah

Fraud dalam penyajian laporan keuangan umumnya dapatdideteksi melalui analisis laporan keuangan sebagai berikut :Analisi vertikal, yaitu teknik yang digunakan untuk

menganalisis hubungan antar item-item dalam laporanlaba rugi, neraca, atau laporan arus kas denganlaba rugi, neraca, atau laporan arus kas denganmenggambarkannya dalam persntase.

Analisi horizontal, yaitu teknik untuk menganalisispersentase perubahan item laporan keuangan selamabeberapa periode laporan.

Analisis rasio, yaitu alat untuk mengukur hubungan antaranilai-nilai item dalam laporan keuangan.

Page 7: Fraud Perbankan Syariah

Teknik untuk mendeteksi kecurangan-kecurangandalam penyalahgunaan aset sangat banyak variasinya.Pemahaman yang tepat atas pengendalian inter yangbaik dalam pos-pos tersebut akan sangan membantubaik dalam pos-pos tersebut akan sangan membantudalam melaksanakan pendeteksian fraud. Misalnya,Analytical Review, Statistical Sampling, Vendor OrOutsider Complaints, and Site Visit-observation

Page 8: Fraud Perbankan Syariah

Sebagian besar fraud ini dapat dideteksi melaluikeluhan dari rekan kerja yang jujur, laporan dari rekan,atau pemasok yang tidak puas da menyampaikankomplain ke perusahaan. Pendeteksian atas fraud inikomplain ke perusahaan. Pendeteksian atas fraud inidapat dilihat dari karakteristik (red flag) si penerimamaupun si pemberi.

Page 9: Fraud Perbankan Syariah

Fraud ini terjadi pada lembaga yang sudah berbasiskomputer, dan menyerang data-data keuangan yang adadidalamnya. Ini dapat dideteksi dengan suatu alatberupa software CAAT (Computer Assisted Audit Tool).berupa software CAAT (Computer Assisted Audit Tool).

Page 10: Fraud Perbankan Syariah

Bagian dari manajemen kontrol yang dilaksanakandalam kegiatan internal audit, disamping auditkeuangan, dan audit kepatuhan.

Kombinasi aspek audit forensik atau investigasiforansik atau uji menyeluruh semua materipemeriksaan dengan teknik internal kontrol dalam tatcara internal audit.

Page 11: Fraud Perbankan Syariah

1. Internal control yang kurang memadai2. Kerjasama dengan pihak ketiga3. Kerjasama antara karyawan perusahaan4. Kurangnya kesadaran terhadap perbuatan yang slah5. Adanya peluang (oppurtunity) untuk mlakukan

fraud6. Sikap atau rasionalisme untuk membenarkan

tindakan fraud7. Memiliki kedala-kendala.

Page 12: Fraud Perbankan Syariah

1. Pemahaman yang belum tepat terhadap kegiatanoperasional bank syariah.

2. Peraturan perbankan yang berlaku belum sepnuhnyamengakomodasi bank syariah.

3. Jaringan kantor bank syariah yang belum luas.Sumber daya manusia yang memiliki keahlian dalam4. Sumber daya manusia yang memiliki keahlian dalambank syariah masih sedikit.

5. Kerangka dan perangkat pengaturan perbankan syariahbelum lengkap.

6. Institusi pendukug yang belum lengkap dan efektif.7. Efesiensi operasional perbankan syariah yang masih

belum optimal.

Page 13: Fraud Perbankan Syariah

1. Pengendalian diri sendiri, dengan cara pemilihankaeryawan yang tepat sehingga peran lapisan kontrolyang pertama ini secara optimal.

2. Pengendalian menyatu, karyawan melaksanakan2. Pengendalian menyatu, karyawan melaksanakantugas sehari-hari tidak terlapas dari prosedur danaturan main yang telah ditetapkan.

Page 14: Fraud Perbankan Syariah

1. Dengan penerapan landasan standard operatingprocedures (SOP) yang lengkap dan kuat teruji.

2. Bank-bank syariah harus diwakili oleh orang-orangyang kafah (sempurna) dalam memahami sistemperbankan syariah.perbankan syariah.

3. Sumber daya manusia yang terlibat dalam perbankansyariah harus bersifat amanah.

4. Adanya transparansi drai pihak bank yang bersifatmutlak dan harus dilakukan.

5. Pengajaran ekonomi dan perbankan islam daritingkat SD samapi perguruan tinggi.

Page 15: Fraud Perbankan Syariah

1. Fraud auditor melakukan audit dengan teknik investigasi ke bank syariah.2. Hasil investigasi akan diperiksa apakahterdapa tanda-tanda terjadinya fraud,

jika terjadi maka auditor akanmengumpulkan bukti-bukti yang kuat.3. Setelah mendapatkan bukti yang cukup maka didiskusikan dengan atasan

auditor, apakah bisa diterima atau tidak bahwa fraud benar-benar terjadi.4. Sebelum menyusun laporan audit, fraud auditor meminta pendapat DPS

untuk mengetahui standar sayriah.5. Menyusun laporan bahwa bank yang bersangkuta telah terjadi fraud.5. Menyusun laporan bahwa bank yang bersangkuta telah terjadi fraud.6. Laporan audit dan bukti-buktinya dilaporkan ke BI dan

kepolisian/kejaksaan bila terjadi fraud.7. Jika terjadi fraud maka kejaksaan/kepolisian meyidang pelaku faraud

tersebut dan menjatuhkan hukuman pidana sesuia yang diatur dalam UU.8. BI akan meberikan peringatan terhadap bank yang mengalami fraud agar

laporan keuangan diperbaiki.