BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
GANGGUAN DEPRESI BERULANG, EPISODE KINI RINGAN DENGAN GEJALA SOMATIK (F33.01)
Disusun Oleh :
Sri Wahyuni Sahir
10542 0331 11
Pembimbing :
dr. Lanny Pratiwi, Sp.KJ
Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik Pada
Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016
1
LAPORAN KASUSMARET 2016
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa:
Nama : Sri Wahyuni Sahir
Stambuk : 10542 0331 11
Judul Laporan kasus : Gangguan depresi berulang, episode kini ringan dengan
gejala somatik (F33.01)
Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu Kedokteran
Jiwa Fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.
Makassar, 22 Maret 2016
Pembimbing
dr. Lanny Pratiwi, Sp.KJ
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena segala limpahan rahmat dan hidayah-
Nya serta segala kemudahan yang diberikan dalam setiap kesulitan hamba-Nya sehingga
penulis bisa menyelesaikan Laporan Kasus dengan judul Gangguan depresi berulang,
episode kini ringan dengan gejala somatik (F33.01). Tugas ini ditulis sebagai salah satu
syarat dalam menyelesaikan Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa.
Berbagai hambatan dialami dalam penyusunan tugas Laporan Kasus. Namun berkat
bantuan saran, kritikan, dan motivasi dari pembimbing serta teman-teman sehingga tugas ini
dapat terselesaikan.
Penulis sampaikan terima kasih banyak kepada dr. Lanny Pratiwi, Sp.KJ, selaku
pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dengan tekun dan sabar dalam
membimbing, memberikan arahan dan koreksi selama proses penyusunan tugas ini hingga
selesai.
Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini masih jauh dari yang diharapkan oleh
karena itu dengan kerendahan hati penulis akan senang menerima kritik dan saran demi
perbaikan dan kesempurnaan tugas ini. Semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi
pembaca umumnya dan penulis secara khusus.
Makassar, 22 Maret 2016
Sri Wahyuni Sahir
3
LAPORAN KASUS PSIKIATRI
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tarawe Dg. Nganpa
Umur : 62 tahun / 05-03-1953
Alamat : Ritaya
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah (Duda)
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Penambang
II. RIWAYAT PSIKIATRI
Diperoleh dari : Menantu pasien
Alloanamnesis, tanggal 21 Maret 2016
Riwayat Penyakit
A. Keluhan Utama
Susah tidur
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Keluhan dan gejala :
Seorang laki-laki datang ke poli jiwa RS syekh yusuf dengan keluhan
susah tidur. Susah tidur ini dialami sejak kurang lebih 3 bulan terakhir. Pasien
yang biasanya tidur diatas jam 10 malam menjadi sangat sulit memejamkan
mata dan gelisah jika tidur. Jika pasien tertidur pun masih seperti terjaga
(mendengar setiap bunyi). Terkadang pasien merasa oleng dan berputar-putar,
jantung berdebar-debar, dan berkeringat pada daerah tangan dan kakinya, serta
tekanan darah yang naik-turun, namun sudah membaik belakangan ini semenjak
berobat. Menurut keluarga pasien, penyebab pasien susah tidur karena pasien
memikirikan masalah keluarga yaitu anak dan istrinya. Dimana awal
masalahnya itu karena anak keduanya yang merupakan suami dari menantunya
terseut dipenjara karena kasus penikaman yang merupakan tindakan pembelaan
diri, di penjara selama 2 tahun pada tahun 2010, dan bertambah parah pada saat
istri pasien meninggal dunia secara tiba-tiba akibat stroke, sehingga pasien
menjadi sulit tidur. Pasien pernah berobat sebelumnya di RSKD DADI dengan
keluhan yang sama dan dirujuk ke RS syekh yusuf untuk berobat jalan karena
4
dekat dengan tempat tinggal pasien. Pasien sudah berkunjung (kontrol) ke
dokter untuk yang kelima kalinya. Selain sulit tidur pasien juga nafsu makan
menurun dan sering merasa oleng seperti berputar-putar untuk sekarang ini.
Hendaya/disfungsi:
Hendaya sosial (-)
Hendaya pekerjaan (-)
Hendaya Waktu luang (-)
Faktor stressor Psikososial
Pasien memiliki masalah keluarga, anaknya yang dipenjara dan selalu
memikirkan istrinya yang telah meninggal dunia.
C. Riwayat gangguan sebelumnya
1. Riwayat penyakit dulu
o Infeksi (-)
o Trauma (-)
o Kejang (-)
2. Riwayat penggunaan zat psikoaktif
o Narkotik (-)
o Alkohol (-)
o Merokok (-)
o Obat-obat lain (-)
D. Riwayat gangguan psikiatrik sebelumnya
Menurut pasien dan keluarganya, pasien pernah berobat ke RSKD DADI dengan
keluhan yang sama.
E. Riwayat kehidupan pribadi
1. Riwayat prenatal dan perinatal
Pasien lahir normal, cukup bulan, lahir di rumah, ditolong oleh dukun. Pasien
merupakan anak yang diinginkan. Ibu pasien tidak mengalami masalah selama
mengandung pasien.
2. Riwayat masa kanak Awal-Pertengahan
a. Usia 1 – 3 tahun
Pasien mendapatkan ASI, dan memiliki pertumbuhan serta perkembangan
baik, sama seperti anak seusianya.
5
b. Usia 3 – 5 tahun
Pertumbuhan dan perkembangan baik, sama seperti anak seusianya.
c. Usia 6 – 11 tahun
Pertumbuhan dan perkembangan baik, sama seperti anak seusianya.
3. Riwayat masa kanak akhir dan remaja
Pertumbuhan dan perkembangan sama dengan anak sebayanya. Pasien tidak
mengalami kesulitan dalam bergaul dengan temannya. Pasien juga aktif dalam
kegiatan remaja mesjid di lingkungan tempat tinggalnya.
4. Riwayat masa dewasa
a. Riwayat pendidikan
Riwayat pendidikan terakhir SMA
Pasien merupakan seorang penambang batu kerikil
b. Riwayat pernikahan
Pasien belum menikah
c. Riwayat keluarga
Pasien adalah anak kedua dari 4 bersaudara (♂,♂,♀,♂). Pasien memiliki
hubungan yang baik dengan keluarga. Riwayat keluarga pasien dengan
gangguan jiwa ataupun keluhan yang sama tidak ada.
d. Riwayat kehidupan sosial
Hubungan dengan teman dan lingkungan sekitar baik.
e. Riwayat agama
Pasien menganut ajaran Islam.
f. Situasi kehidupan sekarang
Sekarang pasien tinggal bersama dengan anak keduanya dan keluarganya.
g. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya
Pasien ingin sehat seperti sedia kala dan dapat fit dalam bekerja.
h. Riwayat Psikoseksual
Tidak ditemukan gangguan.
i. Riwayat Kriminalitas
Pasien tidak pernah menjadi pelaku pada suatu kasus kriminal.
j. Riwayat Militer
Pasien tidak pernah mengikuti kegiatan kemiliteran.
6
III. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Seorang laki-laki, wajah sesuai umur, rambut ikal, kulit sawo matang,
perawakan sedikit gemuk. Memakai baju kaos lengan pendek warna abu-abu,
celana jeans hitam warna hitam, dan sandal jepit warna hitam, perawatan cukup.
2. Kesadaran
Baik
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Saat wawancara pasien tampak duduk tenang
4. Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif
B. Keadaan Afektif
1. Mood : eutimia
2. Afek : appropriate
3. Keserasian : Serasi
4. Empati : dapat dirabarasakan
C. Verbalisasi
1. bicara : bicara spontan, lancar, dan intonasi biasa
2. Hendaya berbahasa : tidak ada
D. Fungsi intelektual (kognitif)
1. Taraf pendidikan : sesuai dengan tingkat pendidikannya
2. Orientasi
a. Waktu : baik
b. Tempat : baik
c. Orang : baik
3. Daya ingat
a. Jangka panjang : baik
b. Jangka sedang : baik
c. Jangka pendek : baik
d. Jangka segera : baik
4. Konsentrasi dan perhatian : baik
5. Pikiran abstrak : baik
6. Bakat kreatif : pasien pandai dalam pertukangan
7
7. Kemampuan menolong diri sendiri : baik
E. Gangguan persepsi
1. Halusinasi : tidak ditemukan
2. Ilusi : tidak ditemukan
3. Depersonalisasi : tidak ditemukan
4. Derealisasai : tidak ditemukan
F. Pikiran
1. Bentuk Pikiran : realistik
2. Arus pikiran : relevant, koheren
3. Isi pikiran : preokupasi
G. Pengendalian impuls
Baik
H. Daya nilai dan tilikan
1. Norma sosial : Baik
2. Uji daya nilai : Baik
3. Penilaian relaitas: Baik
4. Tilikan : Derajat 6 (pasien merasa bahwa dirinya sakit dan butuh
pengobatan)
I. Taraf dapat dipercaya
Dapat dipercaya
IV. PEMERIKSAAN FISIK DAN NEUROLOGIS
Status Internus
TD : 120/80 mmHg S : 36,6oC
N : 72 x/m P : 20 x/m
Status Neurologis
GCS : E4M6V5, (kompos mentis)
kaku kuduk (-), kernig sign (-)
fungsi motorik dan sensorik dalam batas normal
8
V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Seorang laki-laki 62 tahun, datang ke poli jiwa RS syekh yusuf dengan keluhan
susah tidur. Susah tidur ini dialami sejak kurang lebih 3 bulan terakhir. Pasien yang
biasanya tidur diatas jam 10 malam menjadi sangat sulit memejamkan mata dan gelisah
jika tidur. Jika pasien tertidur pun masih seperti terjaga (mendengar setiap bunyi).
Terkadang pasien merasa oleng dan berputar-putar, jantung berdebar-debar, dan
berkeringat pada daerah tangan dan kakinya, serta tekanan darah yang naik-turun,
namun sudah membaik belakangan ini semenjak berobat. Menurut keluarga pasien,
penyebab pasien susah tidur karena pasien memikirikan masalah keluarga yaitu anak
dan istrinya. Dimana awal masalahnya itu karena anak keduanya yang merupakan
suami dari menantunya terseut dipenjaga karena kasus penikaman yang merupakan
tindakan pembelaan diri, di penjara selama 2 tahun pada tahun 2010, dan bertambah
parah pada saat istri pasien meninggal dunia secara tiba-tiba akibat stroke pada tahun
2013, sehingga pasien menjadi sulit tidur. Pasien pernah berobat sebelumnya di RSKD
DADI dengan keluhan yang sama dan dirujuk ke RS Syekh Yusuf untuk berobat jalan.
Pasien sudah berkunjung (kontrol) ke dokter untuk yang kelima kalinya. Selain sulit
tidur pasien juga nafsu makan menurun dan sering merasa oleng berputar-putar untuk
sekarang ini. Pasien merupakan anak kedua dari 4 bersaudara, Saat ini pasien tinggal
bersama dengan anak keduanya dan keluarganya.
Pada pemeriksaan status mental didapatkan kesadaran normal, perilaku dan
aktivitas motorik tenang, dengan sikap yang kooperatif. Keadaan afektif pasien
memiliki mood eutimia, afek appropriate, ada keserasian, dan pada empati dapat
dirabarasakan. Selama wawancara, gaya bicara normal, spontan menjawab saat ditanya,
dengan artikulasi jelas. Kemampuan intelektual pasien sesuai tingkat pendidikan,
orientasi tempat, waktu dan orang baik; daya ingat baik; konsentrasi, pikiran abstrak
dan kemampuan menolong diri sendiri baik; serta memiliki bakat dalam pertukangan.
Arus pikiran relevant dan koheren, tidak ditemukan gangguan isi pikir ataupun
gangguan persepsi. Daya nilai tidak terganggu dengan derajat tilikan 6.
Pada pemeriksaan fisik, pasien dalam keadaan sadar dengan nilai GCS 15 (kompos
mentis), tidak ditemukan adanya kaku kuduk, serta fungsi motorik dan sensorik dalam
batas normal.
9
VI. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL (BERDASARKAN PPDGJ III)
Aksis I
Pasien datang dengan keluhan susah tidur yang dialami sejak 2010 tapi makin
memberat sejak kurang lebih 3 bulan terakhir. Pasien selalu memikirkan istrinya yang
telah meninggal dunia dan kadang merasa sedih. Pasien menunjukkan gejala non
psikotik yang dapat di lihat dari tidak adanya hendaya berat dalam menilai realita. Dan
dari pemeriksaan status internus dan fisis pasien menunjukkan gejala non organik
karena tidak ada hal-hal yang mengarah ke gangguan di otak.
Adanya faktor psikologis berupa pasien merasa sedih jika teringat istrinya,
menjadi pikiran bagi pasien yang berefek pada kondisi fisik pasien yaitu susah tidur
kehilangan energi, kurangnya minat semenjak istrinya meninggal dunia, terkadang
pasien merasa sedih jika teringat istrinya. Pasien juga merasa oleng/berputar-putar,
jantung berdebar-debar, berkurangnya nafsu makan, dan berkeringat pada daerah
tangan dan kaki, yang memenuhi criteria diagnosis yaitu Gangguan depresi berulang,
episode kini ringan dengan gejala somatik (F33.01)
Aksis II
Tidak terdapat ganggguan kepribadian dan ciri kepribadian tidak khas.
Aksis III
Rasa berputar-putar (vertigo)
Aksis IV
Pasien memiliki masalah keluarganya, yaitu anaknya yang dipenjara dan kematian
istrinya.
Aksis V
GAF Scale 70-61 berupa gejala ringan dan menetap. Disabilitas ringan dalam fungsi ,
secara umum masih baik.
VII. DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
1. Insomnia non-organik (F51.0)
2. Gangguan cemas menyeluruh (F41.1)
10
VIII. RENCANA TERAPI
1. Psikofarmaka :
Amoxapine 100 mg No XIV 1-1-0
Alprazolam 0,5 mg No VII 0-0-1
Betahistin 6 mg 3x1
2. Psikoterapi
Ventilasi
Memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan isi hati dan
kenginannya sehingga pasien merasa lega.
Konseling
Memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien tentang penyakitnya, agar
pasien memahami kondisi dirinya dan memahami cara menghadapinya serta
memotivasi pasien agar meminum obat secara teratur.
Sosioterapi
Memberikan penjelasan pada keluarga pasien dan orang sekitar pasien untuk
memberikan dorongan dan menciptakan lingkungan yang kondusif.
IX. PROGNOSIS
Dubia ad bonam
Faktor pendukung : Keinginan pasien yang kuat untuk berobat, dukungan dari
saudara-saudara pasien
Faktor penghambat: kesibukan pasien dan kurangnya perhatian pasien
X. DISKUSI
Berdasarkan alloanamnesis, autoanamnesis serta pemeriksaan psikiatri,
didapatkan gejala susah tidur yang dialami kurang lebih 3 bulan terakhir.
Penyebab pasien susah tidur, karena pasien selalu merasa sedih jika teringat
istrinya, dan menjadi pikiran bagi pasien yang berefek pada kondisi fisik pasien
yaitu susah tidur kehilangan energi, kurangnya minat semenjak istrinya meninggal
dunia, terkadang pasien merasa sedih jika teringat istrinya. Terkadang pasien
merasa gelisah jika tidak bisa tidur, kadang jantung berdebar-debar, dan
berkeringat pada daerah tangan dan kakinya, serta kurangnya nafsu makan.
Gejala-gejala ini berlangsung hampir setiap hari dan tidak terbatas pada situasi
11
tertentu saja. Pada gangguan depresif berulang, episode kini ringan harus
memenuhi kriteria diagnostic yaitu
a. Penderita harus memenuhi kriteria episode depresi ringan, yaitu sekurang-
kurangnya 2 dari 3 gejala utama depresi, yaitu afek defresif, kehilangan
minat dan kegembiraan, dan berkurangnya energi yang menunjukkannya
keadaan mudah lelah. Ditambah sekurang-kurangnya 2 dari gejala gejala
lain, minimal: kurangnya konsentrasi dan perhatian; tidur terganggu dan
nafsu makan berkurang.
Dan episode rata-rata lamanya sekitar 6 bulan, akan tetapi frekuensinya lebih
jarang dibandingkan dengan gangguan bipolar
b. tanpa riwayat adanya episode tersendiri dari peninggian afek dan
hiperaktivitas yang memenuhi kriteria manik
c. pemulihan keadaan biasanya sempurna diantara episode, namun sebagian
kecil mendapat depresi menetap utamanya pada pasien usia lanjut.
d. Episode masing-masing, dalam berbagai tingkat keparahan, seringkali
dicetuskan oleh peristiwa kehidupan yang penuh stres atau trauma mental
lainya.
e. Untuk diagnosis pasti episode kini ringan, sekurang-kurangnya dua episode
telah berlangsung masing-masing minimal selama 2 minggu dengan sela
waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna.
Pada pasien ditemukan merasa sedih atas meninggalnya istri tercinta dan merasa
kesepian setelah kepergian istrinya sehingga jika teringat istrinya pasien biasa
sedih dan terkadang menangis serta pasien juga sekarang menunjukkan gejala
kurang nafsu makan, tidur terganggu, yang dirasakan sejak tahun 2013. Semua
gejala tersebut dapat dimasuk dalam kriteria gangguan depresif berulang, episode
kini ringan dengan gejala somatik karena pasien sering merasa oleng/ berputar-
putar (vertigo).
Diagnosa banding yaitu insomnia non-organik dan gangguan depresi
berulang, episode kini ringan. Pada insomnia non-organik harus memenuhi
kriteria diagnostik yaitu,
a. keluhan adanya kesulitan masuk tidur atau mempertahankan tidur, atau
kualitas tidur yang buruk;
12
b. Gangguan terjadi minimal 3 kali dalam seminggu selama minimal satu
bulan;
c. Adanya preokupasi dengan tidak bisa tidur (sleeplessness) dan peduli yang
berlebihan terhadap akibatnya pada malam hari dan sepanjang hari;
d. Ketida-puasan terhadap kuantitas dan kualitas tidur menyebabkan
penderitaan yang cukup berat dan mempengaruhi fungsi dalam sosial dan
pekerjaan.
Pada pasien, penyebab susah tidurnya adalah karena ada faktor psikologis
berupa anaknya dan istrinya yang terus dipikirkannya sehingga menyebabkan
pasien susah tidur. Juga ditemukan keluhan lain, seperti jantung berdebar-debar,
oleng/rasa berputar-putar, berkeringatnya tangan dan kaki.
Pada gangguan cemas menyeluruh harus memenuhi kriteria diagnostic yaitu
penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung
hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang tidak
terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi khusus tertentu saja (sifatnya
“free floating” atau “mengambang”). Pada pasien ditemukan susah tidur
merupakan gejala utama namun tidak bersifat free-flooting, meskipun ditemukan
ketegangan motorik berupa gelisah, overaktivitas otonomik verupa berkeringat
dan jantung berdebar-debar.
XI. DAFTAR PUSTAKA
1. Maslim R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari
PPDGJ III. Jakarta : PT. Nuh Raya: 2001
13
AUTOANAMNESIS
Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 21 Maret 2016 di Poli Jiwa RSKD.
Keterangan:
DM : Dokter Muda
P: Pasien
DM : Assalammualaikum, pak?
P : Waalaikum salam dok
DM : Perkenalkan saya dokter muda Sri Wahyuni Sahir, boleh saya Tanya-tanya
sebentar??
P : Boleh dok, silakan
DM : Siapa nama lengkapnya pak?
P : Tarawe Dg. Nganpa dok.
DM : Dimana ki tinggal ?
P : Di Ritaya dok
DM : berapa umurnya bapak?
P : saya lahir tahun 1953, kira-kira 62 tahun dokter
DM : apa pendidikan terakhirnya pak?
P : STM, sederajat ji SMA dok
DM : apa pekerjaannya pak?
P : kerja yang ringan-ringan saja dok, penambang kerikil, atau kalau ada tanah
mau ditimbun saya biasa yang handle.
DM : apa keluhannya pak, sampai datang berobat?
P : susah sekali tidur dok.
14
DM : Sudah berapa lama bapak susah tidur?
P : sejak 3 bulan ini dok tambah susah, biar ku paksa tidur tidak bisa.
DM : jam berapa ki biasa tidur?
P : biasa jam 10 atau lewat jam 10 dok, itupun belum tentu tidur dok, biasa
baring-baring saja.
DM : setiap hari ini, bapak susah tidur?
P : iya dok, 3 bulan ini setiap hari, sampai berputar-putar kurasa dok (vertigo)
DM : jadi kalau malam tidak pernah ki tertidur?
P : jarang dok, itupun biasa tidur tapi masih bisa kudengar suara-suara
DM: : apa biasa bapak pikir kalau mau tidur??
P : banyak masalah dipikir dok
DM : masalah apa itu pak, coba bapak cerita??
P : awalnya itu dok, waktu dipenjara anak ku yang ke-2 dok, sering ku pikir itu
DM : kenapa bisa di penjara pak?
P : kasus penikaman dok, sebetulnya dia mau melerai tapi karena dia yang mau
ditikam jadi membela diri, akhirnya dia yang menikam.
DM : kapan kejadiannya itu pak?
P : akhir tahun 2010 dok, tapi lama proses sidangnya, sekarang dipenjara 2
tahun dok, ditambah meninggal juga istriku dok
DM : meninggal kenapa pak?
P : meninggal karna stroke dok, tiba-tiba pingsan jadi saya bawa ke ICU disini
dok, tapi tidak tertolong dok.
DM : maaf pak kapan ibu meninggal?
P : tahun 2013 dok,
15
DM : jadi sejak itu, tidak bisa ki tidur atau bagaimana?
P : iya dok, susah tidur tidur, biasa juga kuingat istriku dok
DM : bagaimana hubungan bapak dengan istri, pak?
P : baik sekali dok, karna ku sayang sekali istri ku dok, sedihku waktu
meninggal
DM : bagaimana aktivitas bapak, setelah meninggal istri?
P : seperti biasa dok, pergi bekerja, tapi tidak kerja berat lagi dok, kerja yang
ringan-ringan saja. Karna sudah tua juga dok.
DM : tidak pernah bapak, merasa murung atau tidak ada gairah
bekerja/beraktivitas?
P : pernah dok, tapi dulu waktu setelah meninggal istri ku, tapi sekarang sudah
tidak dok.
DM : bapak sudah pernah berobat sebelumnya?
P : iya dok, pertama di dadi berobat tapi dirujuk kesini karna dekat dengan
rumah
DM : keluhan bapak waktu berobat di dadi sama dengan sekarang?
P : iya dok, tapi semenjak sudah berobat, membaik kurasa, tapi masih susah
tidur dok, mungkin karna habis obat ku dok, sama seperti berputar-putar
kurasa dok.
DM : kalau susah bapak malamnya, paginya kayak mengantuk, sampai tidak bisa
bekerja?
P : tidak dok, seperti biasa pergi kerja tapi kadang berputar-putar kurasa dok.
DM : selain itu, apa lagi biasa kita keluhkan?
P : biasa juga berdebar-debar kurasa, keringat tangan sama kaki ku dok
16
DM : kapan biasa bapak rasa itu?
P : kadang-kadang dok, tapi kalau banyak lagi kupikir biasa kambuh, tapi baik-
baik mi sekarang, tinggal susah tidurnya dok sama berputar-putar saya rasa.
DM : sekarang bapak, kehidupannya di biayai siapa?
P : saya sendiri dok, masih saya semua yang nafkahi terutama yang masih
sekolah
DM :pak pernah kayak cemas dengan kehidupan atau masa depan anak bapak ?
P : alhamdulillah bagus semua sekolahnya dok, paling kalau pulang malam
anakku dok, karna ada anakku cewek, masih sekolah dok, sama istriku biasa
kupikir kalau malam, sendiri tidur.
DM : berapa anaknya bapak?
P : 5 dok, 4 laki-laki, satu perempuan
DM : sekarang sama siapa bapak tinggal?
P : sama anakku yang ke-2, menantuku, cucuku, sama anakku yang masih
sekolah dok
DM : sudah berapa kali bapak datang kontrol ?
P : 5 kali dengan ini, karna dulu waktu bulan 2 pertama kali ka datang berobat.
DM : bagaimana nafsu makannya bapak?
P : berkurang dok. Ndak ada selera ku makan.
DM : sejak kapan hilang nafsu makannya bapak?
P : sama dok, dari 3 bulan yang lalu
DM : bapak punya keahlian lain selain menambang?
P : iya dok, biasa juga kerja tukang dok
DM : bapak, saya mau tanya, 100 – 7 berapa ?
17
P : 93 dok
DM : Kalau 93 – 7 berapa ?
P : 86 dok
DM : kalau dapat dompet di jalan raya, apa yang bapak lakukan ?
P : Saya kembalikan dok, atau bawa ke kantor polisi.
DM : Iya pak, kalau begitu terima kasih banyak atas waktunya. Semoga bapak
cepat sembuh
P : Iya, terima kasih dok
18
Recommended