GANGGUAN MOOD &
BUNUH DIRI
Meity Arianty
1
Meity Arianty.,Psikolog
Mood (tekanan perasaan yg jelas & menetap ygdirasakan sec mendlm & mempengaruhi perilakuseseorg) adalah pengalaman emosional individual
yang bersifat menyebar.
Gangguan mood merupakan suatu tipe gangguan
yang ditandai dengan gangguan pada mood.
Tipe-tipe Gangguan Mood ;
A. Gang Depresi ( gangguan Unipolar )
1. Gang Depresi Mayor
2. Gang Distimik
B. Gang Perubahan Mood ( gangguan Bipolar )
1. Gang. Bipolar
2. Gang. Siklotimik
Meity Arianty
2
Terjadinya satu atau lebih periode atau episode depresi (disebut depresimayor) tanpa ada riwayat terjadinya episode manik atau hipomanik. (manik dan hipomanik dijelaskan tersendiri dalam gangguan bipolar).
Seseorang dapat mengalami satu episode depresi mayor, yang diikutidengan kembalinya mereka pada keadaan fungsional yang biasa.
Umumnya seseorang yang pernah mengalami episode depresi mayor dapat kambuh lagi di antara periode normal atau kemungkinanmengalami hendaya (disability/ketidakmampuan) pada fungsi-fungsitertentu.
Merupakan tipe yang paling umum dari gangguan mood. Perkiraanprevalensi semasa hidup berbeda pada laki-laki dan perempuan.
Perempuan = 10% - 25%
Laki-laki = 5% - 12%
Pada episode depresi parah, dapat disertai ciri psikosis seperti delusibahwa tubuhnya digerogoti penyakit atau halusinasi seperti mendengarsuara yang mengutuk mereka atas kesalahan yang dipersepsikan
1. Gangguan Depresi Mayor
Gangguan Depresi ( gang Unipolar )Meity Arianty
3
Gangg. Mood mecakup berbagai gang. Emosi yg
membuat seseorg tdk dpt berfungsi – mulai
kesedihan pd depresi sehigga euphoria yg tdk
realistis dan iritabilitas pd mania.
DEPRESI
DEPRESI merupakn kondisi emosional yg biasnya ditandai dg kesedihan yg
mendalam, perasaan tdk berarti dan bersalah, menarik diri org lain, tdk dpt
tidur, kehilangan selera makna, hasrat seksual dan minat serta kesenangan dlm
aktivitas yg biasa dilakukan.
Sebagian besar kita kdg2 mengalami KECEMASAN, kesedihan yg medalam
juga namun dg kadar dan frekuesi yg normal sehingga tdk cukup
u/meneganggakn diagnosis.
DEPRESI sering kali berhubungan dg berbagai mslh psikologis lain; seperti
serangan panic, penyalahgunaan zat, disfungsi seksual dan gang. Kepribadian.
Meity Arianty
4
Memusatkan perhatian dpt menjadi sesuatu yg sgt melelahkan bagi org2 yg
mengalami depresi, mereka tdk dg mudah memahami apa yg mereka baca &
dikatakan o/org lain. Org depresi jg lamban dlm berbicara, setelah lama terdiam, hy
menggunakan beberapa kata & nada suara rendah & monoton. Byk lebih suka duduk
diam sendirian, namun bebrp diantaranya ada jg yg sgt bersemangat & tdk dpt duduk
tenang, mereka bergerak cepat, meremas tangan, selalu mengeluarka suara
mengeluh & menyampaikan keluhan.
Bila mereka dihadapkn pd mslh mk mereka tdk dpt memikirkan pemecahannya, setiap
moment menjadi sgt berat & kepala mereka terus menerus dipenuhi pikiran menyalahkan diri
sendiri. Org2 depresi jg mengabaikan kebersihan & penampilan diri serta mengeluhkan
berbagai simptop-somatic tanpa gangguan fisik yg jelas (Simon dkk, 1999). Sgt berkecil hati &
benar2 tdk dpt memiliki harapan serta inisiatif, mereka selalu merasa khawatir, cemas, &
pesimis hampir sepanjang wkt.
Meity Arianty
5
Simptop & gejala2 DEPRESI cukup berfariasi tergatung
tingkatan usia. Depresi pd anak2 sering kali mengakibatkan
berbagai keluhan somatik, seperti sakit kepala/ sakit perut.
Pd org tua, Depresi sering kali ditandai o/ ketidakmampuan
u/memusatkan perhatian & keluhan hilangnya memori.
Simptom2 Depresi menunjukkan beberapa variasi
antarbudaya, mungkin disebabkan o/berbagai perbedaan
standar budaya mengenai perilaku yg dpt diterima.
Ex; keluhan sakit saraf & kepala lebih umum terjadi pd etnis
latin & rasa lemah serta fatik (kelelahan) dilaporkn umum
terjadi pd etnis Asia.
Beberapa DEPRESI meskipun dialami berulang & cenderug sembuh
dg sendirinya seiring berjalan wkt, namun rata2 episode yg tdk
ditangani dpt berlangsung hingga 5 bln atau lebih & bhkn dpt
terasa lebih lama bagi pasien & kel-nya.
…… dan BUNUH DIRI menjadi resikonya. Depresi kdg
menjadi kronis, dlm kasus demikian pasien tdk dpt
sepenuhnya kembali ke tingkat keberfungsian sebelumnya di
antara episode2 depresi. Meity Arianty
6
Ciri-ciri Umum Depresi
Perubahan pada Kondisi Emosional
➢ Perubahan pada mood (periode terus menerus dari perasaanterpuruk, depresi, sedih atau muram).
➢ Penuh air mata atau sering menangis
➢ Meningkatnya iritabilitas (mudah tersinggung), kegelisahan ataukehilangan kesabaran.
• Perubahan dalam Motivasi
➢ Perasaan tidak termotivasi, atau memiliki kesulitan untuk memulai(kegiatan) di pagi hari atau bahkan sulit bangun dari tempat tidur.
➢ Menurunnya tingkat partisipasi sosial atau minat pada aktivitas sosial.
➢ Kehilangan kenikmatan atau minat dalam aktivitas menyenangkan.
➢ Menurunnya minat pada seks.
➢ Gagal untuk merespons pujian atau reward.
Meity Arianty
7
• Perubahan dalam Fungsi dan Perilaku Motorik➢ Bergerak atau berbicara dengan lebih perlahan daripada biasanya.
➢ Perubahan dalam kebiasaan tidur (tidur terlalu banyak atau terlalusedikit, bangun lebih awal dari biasanya dan merasa kesulitan untukkembali tidur di pagi buta – disebut mudah terbangun di pagi buta).
➢ Perubahan dalam selera makan (makan terlalu banyak atau terlalusedikit).
➢ Perubahan dalam berat badan (bertambah atau kehilangan beratbadan).
➢ Berfungsi secara kurang efektif daripada biasanya di tempat kerjaatau sekolah.
Perubahan Kognitif
➢ Kesulitan berkonsentrasi atau berpikir jernih.
➢ Berpikir negatif mengenai diri sendiri dan masa depan.
➢ Perasaan bersalah atau menyesal mengenai kesalahan di masa lalu.
➢ Kurangnya harga diri atau merasa tidak pas menjalani hidup.
➢ Berpikir akan kematian atau bunuh diri.
Meity Arianty
8
Ciri-ciri Diagnostik Depresi Mayor
Mood yang depresi hampir sepanjang hari dan hampir setiap hari. Dapat berupa mood yang mudah tersinggung pada anak-anak atau remaja.
Penurunan kesenangan atau minat secara drastis dalam semua atauhampir semua aktivitas, hampir setiap hari, hampir sepanjang hari.
Suatu kehilangan atau pertambahan berat badan yang siginifikan (5% lebih dari berat tubuh dalam sebulan), tanpa ada upaya apapun untuk berdiet, atau suatu peningkatan atau penurunan dalam selera makan.
Setiap hari (atau hampir setiap hari) mengalami insomnia atau hipersomnia (tidur berlebihan).
Agitasi (keresahan/kegelisahan)yang berlebihan atau melambatnya respons gerakan hampirsetiap hari.
Perasaan lelah atau kehilangan energi hampir setiap hari.
Perasaan tidak berharga atau salah tempat ataupun rasa bersalah yang berlebihan atau tidak tepathampir tiap hari.
Berkurangnya kemampuan untuk berkonsentrasi atau berpikir jernih atau untuk membuat keputusanhampir setiap hari.
Pikiran yang muncul berulang tentang kematian atau bunuh diri tanpa suatu rencana yang spesifik, atau munculnya suatu percobaan bunuh diri atau rencana yang spesifik untuk melakukan
bunuh diri.
Meity Arianty
9
Faktor Resiko Depresi Mayor
Usia
Onset awal lebih umum terjadi pada dewasa muda daripada dewasa yang lebih tua.
Status sosial-ekonomi
Orang dengan taraf SSE yang lebih rendah memiliki resiko yang lebih besar dibandingkan dengan yang memiliki SSE tinggi.
Status pernikahan
Orang yang berpisah atau bercerai memiliki resiko yang lebih tinggi daripada yang menikah atau tidak pernah menikah dengan sadar.
Jenis kelamin
Wanita memiliki kecenderungan hampir dua kali lipat lebih besar daripada pria. Wanita lebih cenderung duduk di kamar atau rumah saat depresi, sedangkan pria cenderung mencari kompensasi di luar rumah, misalnya berkumpul dengan teman2nya, dsb.
Meity Arianty
10
Merupakan bentuk depresi yang lebih ringan dari depresi mayor.
Biasanya berawal dari masa kanak-kanak atau remaja.
Si penderita merasakan spirit yang buruk atau keterpurukan sepanjang waktu, namun mereka tidak mengalami depresi yang sangat parah.
Jika depresi mayor cenderung parah dan terbatas waktunya, gangguan distimik terjadi relatif ringan dan kronis, biasanya berlangsung selama beberapa tahun.
Perasaan depresi dan kesulitan sosial terus ada bahkan setelah orang tersebut menampakkan kesembuhan.
Memiliki resiko tinggi untuk kambuh lagi.
Keluhan mengenai depresi seolah-olah menjadi semacam pelengkap dari kehidupan orang tersebut sehingga sepertinya menjadi bagian tak terpisahkan dari struktur kepribadian mereka.
Biasa disebut “Si Pengeluh” atau “Si Perengek”
2. Gangguan Distimik Gangguan Depresi (Unipolar)
Meity Arianty
11
Menurut DSM-IV-TR, ciri gangguan distimik yang paling khasadalah perasaan tidak adekuat, bersalah, iritabilitas, sertakemarahan; penarikan diri dari masyarakat; hilang minat;sertainaktivasi dan tidak produktif.Istilah distimia, yang berarti “ tidak menyenangkan (ill-humored) “
Diperkenalkan pada tahun 1980. Sebelumnya, gangguan distimikdiklasifikasikan sebagai neurosis depresif (juga disebut depresineurotik)
Gangguan distimik memiliki prevalensi 5-6%
dari keseluruhan gangguan depresi.
Meity Arianty
12
seorang pasien laki-laki berusia sekitar awal 30-an di ruang praktek
saya. Ia mengeluh perasaannya yang tidak bahagia selama bertahun-
tahun. Ia tidak menunjukan tanda-tanda depresi yang cukup nyata,
masih dapat bekerja dan bersosialisasi, meskipun kadang mengalami
gangguan makan, kadang insomnia atau tidur berlebih-lebihan
(hipersomnia). Pekerjaannya sendiri tergolong sukses meskipun ia
mengakui ia sering merasa cepat lelah dan akhir-akhir ini bertambah
parah. Di usia muda, ia sudah menduduki jabatan yang cukup tinggi
di perusahaan tempatnya bekerja. Ia berkonsultasi pada saya, ia
mengatakan bahwa harusnya ia merasa bahagia dengan kondisinya
namun mengapa ia merasa ada yang salah dengan dirinya. Ia
meminta saya untuk memberikan solusi atas perasaan tidak bahagia
yang ia rasakan dan berharap bagaimana untuk dapat kembali
bahagia dengan hidupnya.
KASUS DOKTER/ PSIKIATER
Meity Arianty
13
Sesi terapi dimulai dg mencari diagnosis. Keluhan utama pasien yaitu
“merasa tidak bahagia”. Karena perasaan tidak bahagia biasanya
bertautan erat dengan perasaan sedih namun tdk ada gejala-gejala
depresi yang nyata pada pasien ini, mulai dari mood pasien, hingga
fungsi vegetatif pasien seperti gangguan makan, tidur, dan bagaimana
kondisi sosial dan pekerjaannya, apakah ada yang terganggu. Pada
pasien tidak ditemukan gejala-gejala depresi yang menonjol dan ia
tetap dapat berfungsi cukup baik dalam lingkungan dan pekerjaannya.
Kemudian mulai mencari apakah mungkin ada penyakit medis umum
yang mungkin ia alami seperti gangguan fungsi tiroid (kelenjar gondok),
diabetes melitus (sakit gula) menahun, dsb yang mungkin menimbulkan
gejala depresi ringan dan juga riwayat penggunaan alkohol dan napza
lainnya. Dan pada pasien ini tidak ada satupun riwayat gangguan medis
dan penggunaan zat. Dan pada akhirnya dicarilah tanda-tanda
kecemasan kronik pada pasien, namun hal ini pun tidak ditemukan.
Akhirnya ditegakkanlah diagnosis distimia pada pasien ini.Meity Arianty
14
Distimia apakah itu?
Distimia sebenarnya merupakan bagian dari
cluster gangguan depresi namun derajatnya
tidak berat. Satu-satunya gejala menonjol yang
terlihat adalah mood yang cenderung murung,
tidak bahagia yang menetap hampir setiap hari
selama sekurangnya dua tahun. Gejala lainnya
dalam cluster gejala depresi tidak terlihat
menonjol, namun sekurang distimia juga dapat
disertai dengan gangguan nafsu makan (naik
atau turun), gangguan pola tidur (insomnia atau
hipersomnia), energi yang berkurang, rasa cepat
lelah mudah lesu, kurang percaya diri, sukar
konsentrasi, dan sering merasa mudah putus asa.
Meity Arianty
15
Sifat gangguan ini kronis, menahun, dan masa bebas gejala
tidak pernah sampai dengan dua bulan lamanya. Pada
saat-saat tertentu sepanjang masa berlangsungnya
distimia, orang yang menderita gangguan ini pun dapat
mengalami gangguan depresi mayor. Bila mana timbul
depresi mayor bersamaan dengan distimia, maka kondisi
ini dikenal dengan istilah depresi ganda (double
depression). Kebanyakan penderita distimia biasanya
mengatakan mereka sudah merasa tidak bahagia sejak
bertahun-tahun lampau, bahkan mereka sudah lupa kapan
tepatnya kondisi ini dimulai.
Meity Arianty
16
Fakta-fakta penting soal distimia
Sekitar 6% orang di seluruh dunia berisiko mengalami gangguan ini di
sepanjang hidupnya, sementara dari angka riil diketahui sekitar 5% orang di
seluruh dunia menderita gangguan ini. Di Amerika serikat dari data IMH
mereka, 1,5% penduduknya menderita gangguan ini. Website resmi WHO,
badan kesehatan dunia menyebutkan bahwa hingga bulan Oktober 2012
terdapat 350 juta orang di seluruh dunia yang menderita depresi dalam
derajat ringan hingga berat. Distimia pun termasuk di dalamnya. Hingga saat
ini belum dapat disimpulkan apakah distimia terkait dengan faktor ras
namun sudah diketahui bahwa distimia terkait dengan jenis gender di mana
penderita wanita dua kali lipat dibandingkan pria dan umumnya penderita
pria memiliki prognosis yang lebih baik dibandingkan wanita. Biasanya
gangguan ini sudah mulai muncul sejak masa kanak, pasien umumnya akan
bercerita bahwa sejak ia masih kecil atau sejak masa remaja, ia tidak pernah
merasa bahagia. Hal yang cukup baik adalah, gangguan ini tidak pernah
terjadi pada penderita gangguan bipolar dan gangguan psikotik.
Meity Arianty
17
Dampak distimia
Mengapa distimia harus dikenali dan diterapi dengan
benar? Yang paling penting adalah karena seorang
penderita distimia sangat rentan untuk jatuh dalam kondisi
depresi mayor. Akibat lanjutannya adalah tingkat
kemungkinan bunuh diri sangat meningkat. Menurut data
WHO yang diambil sejak tahun 1950 hingga tahun 2000,
tingkat kecenderungan bunuh diri cenderung menunjukan
trend meningkat.
Meity Arianty
18
Meskipun dalam keseharian seorang penderita
distimia biasanya “tidak menunjukan”
gangguan yang nyata namun produktivitas
seorang penderita distimia tidaklah sebaik
seseorang dengan kondisi mood yang normal.
Selain itu distimia yang ditandai dengan
perasaan tidak bahagia ini, akan dipersepsikan
sebagai stresor kronik di otak dan dampak
jangka panjangnya sering meningkatkan risiko
dan menimbulkan problema penyakit fisik
serius seperti misalnya sakit jantung di
kemudian hari.
Meity Arianty
19
Apakah penyebabnya?
Hingga saat ini belum jelas bagaimanakah distimia muncul.
Namun yang jelas, seperti depresi, distimia mempengaruhi
kadar neurotransmiter di otak. Secara biologi, terlihat bahwa
orang dengan distimia menunjukan abnormalitas yang mirip
dengan penderita depresi mayor bila dilakukan pemeriksaan
EEG dan stres fisik, psikis menahun dapat menyebabkan
distimia di masa depan. Secara genetik, distimia lebih sering
dijumpai pada seseorang dengan keluarga yang mengidap
gangguan depresi mayor dan sekitar 10% penderita distimia
diketahui jatuh pada kondisi depresi mayor pada suatu saat
dalam perjalanan distimianya. Secara psikososial, kondisi ini
sering ditemukan pada orang-orang yang mengalami isolasi
sosial.
Meity Arianty
20
Terapi
Distimia adalah kondisi yang dapat
diterapi. Hingga saat ini metode
utama adalah psikoterapi dan
pemberian obat anti depresan.
Umumnya psikoterapi utama yang
dilakukan adalah berupa CBT
(Cognitive Behavior Therapy) yang
berfokus dalam mengubah mindset.
Meity Arianty
21
1. Gangguan BipolarGang.
Perubahan Mood
Meity Arianty
22
Macam-macam Gangguan Bipolar
Gangguan Bipolar I
Paling tidak mengalami satu episode manik secarapenuh.
Di banyak kasus, individu mengalami perubahan mood antara rasa girang dan depresi diselingi dengan periodeantara berupa mood normal.
Gangguan Bipolar II
Diasosiasikan dengan bentuk manik yang lebih ringan.
Seseorang mengalami satu atau lebih episode-episode depresi mayor dan paling tidak satu episode hipomanik(episode yang lebih ringan dari manik).
Tidak pernah mengalami satu episode manik penuh.
Gangguan Perubahan Mood ( Bipolar )Meity Arianty
23
Orang dengan gangguan bipolar mengendarai roller coaster emosional, berayun dari satu ketinggian rasa girang ke kedalaman depresi tanpa
adanya penyebab eksternal.
Episode pertama dapat berupa manik, bisa juga depresi.
EPISODE MANIK
Episode manik yaitu merupakan suatu periode peningkatan euforia yang tidak
realistis, sangat gelisah dan aktivitas yang berlebihan, yang ditandai dengan
perilaku yang tidak terorganisasi dan hendaya dalam penilaian.
Episode manik biasanya bertahan beberapa minggu hingga beberapa bulan,
umumnya lebih singkat durasinya dan berakhir secara lebih tiba-tiba daripada
episode depresi mayor.
Selama episode manik, mereka mengalami elevasi atau ekspansi mood yang tiba-
tiba dan merasakan kegembiraan, euforia atau optimisme yang tidak biasa.
Mereka tampak memiliki energi yang tidak terbatas dan menjadi sangat suka
bergaul, dan bisa sampai pada tahap menuntut dan memaksa terhadap orang lain.
Perubahan moodnya terlalu berlebihan, misalnya menjadi sangat bergembira hanya
karena “Ini adalah hari Rabu!”.Meity Arianty
24
MANIKManik adlah kondisi emosional/mood yg intens, namun merupakn kegembiraan amat
sgt yg tdk beralasan/mudah tersinggung yg disertai hiperaktivita, byk berbicara,
pikiran yg melompat-lompat, perhatian yg mudah teralih & rencana yg tdk praktis
serta kebesaran (grandiose).
Bbrp episode DEPRES pd wkt2 trtu sec. tiba2 jg mengalami MANIK. Meskipun trdpt
berbagai laporan klinis mengenai individu2 yg mengalam mania, namu tdk
mengalami depresi, kondisi ini cukup jarang ditemui di rumh sakit.
Org yg berada dlm episode manik yg dpt berlangsung beberapa hari
hingga beberapa bln, dpt segera dikenali melalui rentetan kata2 yg
diucapkan dg keras & tanpa henti, terkdg penuh dg kata2 konyol, gurauan,
puisi & komentar ttg berbagai objek & kejadian disekitar yg menarik
perhatian si pembicara.
Rentetan kata trsbt sulit diintrupsi & mengungkap apa yg disebut pikiran
melompat2 pd penderita manik. Meskipun sebagian kecil pembicaraannya
logis, org yg bersangkutan dpt dg mudah berpindah dari 1 topik ke topik
lainnya. Kebutuhan pasien u/melakukan aktivitas dpt membuatnya
menjadi berlebihan dlm hubungan sosial & dirasakan menggangu o/ org
lain. Ia terus melakukan kesibukan tanpa tujuan namun mereka tdk
menyadari. Mereka biasanya mengamuk dan marah. Mania biasanya
berlangsung 1 – 2 hari.Meity Arianty
25
Pada episode manik, seseorang menjadi sangat bersemangat sampai akan memperolok orang lain
dengan lelucon yang kadang keterlaluan.
Cara bicaranya menjadi sangat cepat, pikiran-pikiran dan pembicaraannya seering melompat-lompat
dari satu ide ke ide yang lain (rapid flight of ideas), sampai orang lain kesulitan untuk menyelanya.
Mereka juga dapat menjadi sangat dermawan.
Tidak dapat duduk tenang atau tidur nyenyak. Jam tidurnya sangat sedikit. Tidur larut malam dan
bangun lebih pagi, tapi dengan energi yang tetap penuh dan tetap merasa cukup istirahat. Bahkan bisa
tidak tidur berhari-hari tanpa kelelahan.
Walau energinya berlebih, mereka tampak tidak dapat mengorganisasi tindakan mereka secara
konstruktif. Rasa girang mereka mengganggu kemampuannya untuk bekerja dan untuk
mempertahankan hubungan yang normal.
Memiliki perasaan self esteem yang tinggi berkisar dari over confidence hingga kecenderungan waham
kebesaran.
Mereka memiliki keyakinan yang tidak sejalan dengan kemampuannya, misalnya mereka merasa sangat
mampu menyelesaikan berbagai permasalahan dunia, sementara latar belakang dan kemampuannya
tidak mendukungnya.
Perhatian mereka mudahh dialihkan oleh stimulus-stimulus yang tidak relevan seperti detak jam atau
langkah sepatu orang.
Mereka cenderung mengambil banyak tugas, lebih dari yang mampu mereka tangani.
Memiliki resiko permasalahan yang tinggi, sebagai akibat dari misalnya kecerobohan menyetir,
petualangan seksual, atau menghambur-hamburkan uang.Meity Arianty
26
Gangguan siklotimik, gangguan mood yang kronismeliputi beberapa episode hipomanik dan beberapaperiode mood tertekan atau hilangnya minat ataukesenangan pada kegiatan-kegiatan, tetapi tingkatkeparahannya tidak sampai memenuhi kriteria sebagaiepisode depresi mayor. Perubahan mood yang lebihringan daripada gangguan bipolar. Gangguan siklotimikbiasanya bermula pada akhir masa remaja atau awalmasa dewasa dan berlangsung selama bertahun-tahun. Beberapa bentuk dari gangguan siklotimik dapatmewakili suatu tipe gangguan bipolar awal yang ringan. Kira-kira 33% orang dengan gangguan siklotimik padaakhirnya akan mengembangkan menuju gangguanbipolar, suatu gambaran yang kira-kira 33 kali lebihbesar dibanding pada populasi umum (USDHHS, 1999a).
2. Gangguan siklotimik
Meity Arianty
27
Gangguan siklotimik ini berasal dari kata
Yunani kyklos“lingkaran” dan thymos “spirit”. Jadi dapat
diartikan bahwa siklotimik ini merupakan spirit yang bergerak
secara berputar di mana dapat diartikan sebagai suatu deskripsi
yang tepat dari siklotimik karena gangguan ini melibtatkan
suatu pola melingkar yang kronis dari gangguan mood yang
ditandai oleh perubahan mood ringan paling tidak selama 2
tahun (1 tahun untuk anak-anak dan remaja)(Nevid, 2003.
Pada gangguan siklotimik anak dan remaja diperlukan periode
satu tahun adanya sejumlah pergeseran mood. Dan pada
beberapa remaja siklotimik dapat memungkinkan untuk
menjadi gangguan bipolar 1(Kaplan, dkk, 1997).
Meity Arianty
28
Pada penderita gangguan siklotimik, penderita mengalami
pergantian suasana perasaan senang dan depresi yang
bersifat kronis yang tidak sampai pada tingkat keparahan
seperti episode manic atau depresi berat. Pada para
gangguan siklomatik cenderung berada di salah satu
keadaan suasana perasaan selama bertahun-tahun dengan
relative sedikit periode suasana netral (eutimia). Penderita
gangguan siklomatik ini secara berganti-ganti akan
mengalami gejala-gejala keadaan depresi ringan dan
umumnya disebut sebagai moody(Durand, 2006).
Meity Arianty
29
Penanganan Gangguan Mood:
1) Pendekatan psikodinamikaDalam pendekatan psikodinamika, kebanyakan yang digunakan adalah psikodinamika tradisionalyang bertujuan untuk membantu orang yang depresi agar dapat memahami perasaan merekayang ambivalen terhadap orang-orang (objek) penting dalam hidup mereka yang telah hilangatau terancam akan hilang. Psikodinamika tradisional dapat menghabiskan waktu selamabertahun-tahun untuk mengungkap dan menghadapi konflik-konflik yang tidak disadari. Sedangkan psikodinamika modern juga berfokus pada konflik-konflik yang tidak disadari, namunsecara lebih langsung, relatif singkat, dan berfokus pada hubungan-hubungan yang penuhdengan konflik di masa kini maupun masa yang akan datang. Salah satu bentuk terapi yang dapat digunakan berdasarkan pendekatan psikodinamika adalah psikoterapi interpersonal (IPT). IPT adalah suatu bentuk singkat dari terapi (biasanya tidak lebih dari 9 hingga 12 bulan) yang berfokus pada hubungan interpersonal klien saat ini. IPT berbeda dengan psikodinamikatradisional. IPT membantu klien dalam menghadapi reaksi kesedihan yang tidak terselesaikanatau yang mengganggu setelah kematian orang yang dicintai dan juga konflik-konflik peran dalamhubungan saat ini. Terapis akan membantu klien untuk mengekspresikan kesedihannya danmenghadapi rasa kehilangannya sambil membimbing mereka dalam mengembangkan aktivitas-aktivitas dan hubungan-hubungan yang baru untuk memperbaruhi kehidupan mereka. Terapisjuga membantu klien dalam mengidentifikasi area-area konflik dalam hubungan mereka saat ini, memahami isu-isu yang mendasarinya, dan mempertimbangkan cara-cara untukmenyelesaikannya.
Meity Arianty
30
2) Pendekatan behavioralPendekatan penanganan behavioral beranggapan bahwaperilaku depresi itu dipelajari dan dapat dihilangkan. Terapis perilaku bertujuan secara langsung dalammemodifikasi perilaku dan bukan untuk menumbukankesadaran terhadap kemungkinan penyebab yang tidakdisadari dari perilaku-perilaku ini. Terapi behavioral memerlukan waktu penanganan yang singkat.
3) Pendekatan kognitif-behavioralUntuk membantu klien memperbaiki caraberpikir yang terdistorsi, mengembangkanrespons coping yang lebih efektif, danmenambah tingkat reinforcement yang positif.Meity Arianty
31
4) Pendekatan kognitifTerapi kognitif berfokus untuk membantu orang dengandepresi belajar untuk menyadari dan mengubah polaberpikir mereka yang disfungsional. Terapi kognitifmemerlukan waktu yang relatif singkat, biasanya 14 hingga 16 sesi mingguan.
5) Terapi interpersonalTerapi interpersonal digunakanuntuk menyelesaikan masalahinterpersonal dari reaksi dukayang terus-menerus.
Meity Arianty
32
6) Pendekatan biologisPendekatan-pendekatan biologis yang umum untuk menanganigangguan mood melibatkan penggunaan obat-obatanantidepresan, seperti tricylic antidepresants (TCAs), monoamine oxidase (MAO), inhibitors, dan selective serotonin-reuptake inhibitors (SSRIs). Semua obat-obantan ini dapatmeningkatkan fungsi otak dan juga fungsi neurotransmiter. Antidepresan cenderung memiliki efek tunda, biasanyamembutuhkan beberapa minggu penanganan sebelum suatumanfaat terapeutik dapat dicapai. Efek samping potensial daritricylic dan MAO inhibitors mencakup mulut kering, kemunduran psikomotor, konstipasi, pandangan yang kabur, hambatan dalam pembuangan urine, paralytic ileus (suatukelumpuhan dari usus besar yang dapat menggangguperjalanan dari isi usus), kebingungan, delirium, dan komplikasikardiovaskular, seperti tekanan darah yang menurun.
Meity Arianty
33
7) Penanganan obat untuk gangguan bipolarPengobatan yang paling luas dipakai untuk menangani gangguanbipolar adalah obat litium karbonat, yaitu bentuk bubuk litiumberelemen metalik. Litium efektif untuk menstabilkan mood orang yang menderita gangguan bipolar dan untuk mengurangi episode-episode kambuh dari maniak dan depresi. Litium pada umumnya akan lebihefektif jika digunakan untuk menangani simptom-simptom manikdaripada depresi. Orang dengan gangguan bipolar perlu menggunakanlitium secara terus-menerus untuk mengontrol perubahan mood-nya. Litium diberikan secara oral dalam bentuk garam mineral alami ataulitium karbonat. Pengobatan dengan menggunakan litium harusdimonitor secara ketat, dikarenakan adanya efek beracun yang potensial serta efek samping lainnya. Litium dapat menyebabkanhendaya ringan dalam ingatan, penambahan berat badan, kelesuandan kepeningan, menyebabkan suatu penurunan umum dari fungsimotorik, dapat mengahsilkan distres gastrointestinal, danmenyebabkan masalah pada liver/hati dalam jangka waktu yang panjang.
Meity Arianty
34
8) Terapi elektrokonvulsif (terapi kejutan)Terapi elektrokonvulsif melibatkan pengaliran arus listrik ke kepala, tegangan arus listrik antara 70-130 volt digunakan untukmenginduksi suatu konvulsi yang serupa dengan dengan epilepsigrand mal. Terapi ini biasanya diberikan dalam suatu rangkaian 6-12 kali penanganan yang didistribusikan dalam suatu rangkaian tiga kali per minggu atau selama beberapa minggu. Terapielektrokonvulsif menghasilkan perbaikan yang signifikan untuksekitar 50% hingga 60% orang dengan gangguan depresi mayor yang telah gagal berespons pada pengobatan antidepresan. Terapielektrokonvulsif memproduksi semacam perubahan kimiawi danelektrikal yang besar dalam tubuh yang sulit ditunjukkan secaratepat bagaimana mekanisme dari aksi terapeutiknya. Kemungkinannya terapi elketrokonvulsif bekerja dengan caramenormalkan tingkat kerja otak dari neurotransmiter tertentu. Terapielektrokonvulsif dapat diberikan baik pada kedua belahan otak atauhanya pada salah satu belahan otak.
Meity Arianty
35
Bunuh diri di bhs krn byk org yg mengalami depresi &
org2 yg menderita gangguan bipolar memiliki pikiran
bunuh diri. Diyakini lebih dari separuh org2
Bunuh DiriPerilaku bunuh diri bukanlah suatu gangguan psikologis, tetapi sering
merupakan ciri atau symptom dari gangguan psikologis yang mendasarinya,
dan biasanya adalah gangguan mood yang menjadi alasan dibalik perilaku
percobaan bunuh diri. Orang yang mempertimbangkan untuk bunuh diri pada
saat stress kemungkinan kurang memiliki keterampilan memecahkan masalah
dan kurang dapat menemukan cara-cara alternative untuk copping dengan
stressor yang mereka hadapi. Dalam kaitannya, bunuh diri ini terkait dengan
suatu jaringan yang kompleks dari beberapa factor. Namun, jelas bahwa
kebanyakan kasus bunuh diri ini dapat dicegah bila orang dengan perasaan
ingin bunuh diri menerima penanganan untuk gangguan yang mendasari
perilaku bunuh diri, termasuk didalamnya adalah depresi, skizofrenia, serta
penyalahgunaan alcohol dan zat (Nevid, 2003).Meity Arianty
36
Bunuh diri tdk dikutuk dlm pemikiran Barat hingga abad
ke 4 ketika santo Agustinus mengumumkan bhw Bunuh
diri merupakan suatu kejahatan krn melanggar Perintah
Tuhan yg keenam “ Engkau dilarang membunuh” krn
mengambil alih kekuasaan Tuhan atas hidup dan mati.
Wloupu dlm perjanjian lama dan baru tdk secara eksplisit
melarang tinfakan bunuh diri, dunia barat akhirnya
menganggap bunuh diri sbg kejahata dan dosa (
Shneidman, 1973).
Klo dlm islam tentu Bunuh diri tentu sangat di larangdan dikutuk krn mengambil alih kekuasaan Allah SWT sehingga org yg melakukannya dianggap jasadnya tdkditerima oleh Allah SWT. Sementara di Arab org ygmembunuh hrs di bayar dg nyawa jg yaitu hrs di bunuhjg.
Meity Arianty
37
Bunuh diri = kegagaalan seseorang dlm upayanya menyesuaikan diri
terhdp tekanan social dan tuntunan hidup.
Bunuh diri ( sosiolog Emile Durkheim, 1897, 1951
a. Bunuh diri egoistik, ini dilakukan oleh org2 yg merasa kepentingan individu lebih
tinggi drpd kepentingan sosialnya
b. Bunuh diri altuiristik, krn adanya perasaan integrase antar individu yg satu dg yg
lain sehingga menciptakan masyrkt yg memiliki integrase yg kuat, missal di jeoang
bunuh diri hara-kiri
c. Bunuh diri anomaly, lebih focus pd keadaan moral dimana individu kehilangan
cita2, tujuan dan norma dlm hidupnya
d. Bunuh diri fatalistic, tipe ini terjadi dlm situasi dimana nilai dan norma yg berlaku di
masyarakt melemah, sebaliknya bunuh diri fatalistic terjadi ketika nilai dan norma
yg berlaku di masyarakt meningkat dan terasa berlebihan.
Meity Arianty
38
Meity Arianty
39