Gizi bagi penderita Hipertensi
Selasa, Juli 23, 2013
Untuk menunjang penulisan proposal penelitian, dibutuhkan tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka
berisi tinjauan atau kaajian teori. Teori yang yang dikaji adalah teori yang berhubungan dengan
variabel-variabel utama penelitian. Tentang teknik bagaimana menulis Tinjauan Pustaka
Penelitian, dapat dilihat pada tulisan saya yang lalu tersebut. Kali ini kita akan melakukan
tinjauan teori Gizi bagi penderita hipertensi.
Pengertian Gizi
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, orang tidak terlepas dari makanan, karena makanan
adalah salah satu persyaratan pokok untuk manusia, di samping udara atau oksigen
(Sediaoetama, 2000).
Empat fungsi pokok makanan bagi kehidupan manusia adalah untuk:
1. Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan/perkembangan serta mengganti jaringan tubuh
yang rusak.
2. Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari
3. Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral, dan cairan tubuh
yang lain.
4. Berperan di dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit (Sedioetama,
2000).
Agar makanan dapat berfungsi seperti ini, maka makanan yang kita makan sehari-hari tidak
hanya sekadar makanan. Makanan harus mengandung zat-zat tertentu sehingga memenuhi fungsi
tersebut, dan zat-zat ini disebut gizi. Dengan perkataan lain makanan yang kita makan sehari-hari
harus dapat memelihara dan meningkatkan kesehatan (Sutanto, 2008). Gizi (Nutrisi) adalah
keseluruhan berbagai proses dalam tubuh mahluk hidup untuk menerima bahan-bahan dari
lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut agar menghasilkan pelbagai
aktivitas penting dalam tubuhnya sendiri. Bahan-bahan tersebut dikenal dengan istilah nutrien
(unsur gizi). Nutrien (unsur gizi) adalah setiap zat yang dapat dicerna, diserap, dan digunakan
untuk mendorong kelangsungan faal tubuh (Beck, 2000).
Macam-macam Zat Gizi
Untuk mencapai kesehatan yang optimal diperlukan makanan bukan sekadar makanan, tetapi
makanan yang mengandung zat-zat gizi (unsur gizi). Zat-zat makanan (unsur gizi) yang
diperlukan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan ini dikelompokkan menjadi 5 macam,
yakni protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral.
Fungsi-fungsi zat makanan tersebut antara lain sebagai berikut:
Protein
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel. Diperoleh dari makanan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan (protein nabati) misalnya kacang-kacangan, dan makanan dari hewan (protein
hewani) misalnya susu, telur, keju, ikan, dan daging (Beck, 2000).
Fungsi protein bagi tubuh antara lain:
· Membangun sel-sel yang rusak
· Membentuk zat-zat pengatur seperti enzim dan hormone
· Membentuk zat inti energy: 1 gram energi kira-kira akan menghasilkan 4,1 kalori
(Sediaoetama, 2000).
Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak berasal dari sumber hewani maupun
nabati. Lemak hewani (gajih) mencakup gajih berbagai hewan (sapi, kambing, babi dan ayam),
telur, susu, serta produk olahannya (krim, mentega, dan keju). Lemak nabati mencakup minyak
zaitun, minyak kelapa, minyak kelapa sawit, minyak biji kapas, minyak jagung, dan sebagainya
(Beck, 2000).
Fungsi pokok lemak bagi tubuh ialah:
· Menghasilkan kalori terbesar dalam tubuh manusia (1 gram lemak menghasilkan sekitar 9,3
kalori)
· Sebagai pelarut vitamin: A, D, E, K
· Sebagai pelindung terhadap bagian-bagian tubuh tertentu dan pelindung bagian tubuh pada
temperatur rendah ( Sediaoetama, 2000).
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi manusia sehingga jenis nutrien ini dinamakan
pula zat tenaga. Sumber–sumber karbohidrat:
· Glukosa, dibuat secara komersial dari starch/pati dan ditemukan pada sebagian buah, terutama
anggur.
· Fruktosa (gula buah), ditemukan dalam madu dan buah–buahan.
· Sukrosa, merupakan gula pasir yang biasa kita pakai. Diperoleh dari tanaman tebu, bit, buah,
dan sayuran.
· Laktosa, adalah gula yang ditemukan dalam susu.
· Galaktosa, tidak terdapat secara alami tetapi dihasilkan melalui proses pencernaan laktosa.
· Maltosa, ditemukan pada biji yang berkecambah dan terbentuk saat pembuatan bir.
· Starch (pati), merupakan karbohidrat simpanan yang dihasilkan oleh tanaman. Ditemukan
pada semua jenis biji-bijian, buah-buahan mentah, dan sayuran seperti kentang, kacang polong,
dan buncis.
· Selulosa merupakan komponen dinding sel tanaman. Ditemukan dalam sereal, sayuran serta
buah-buahan, dan umumnya dikenal sebagai serat (fiber).
Fungsi karbohidrat adalah sebagai pembentuk energi yang paling murah, karena pada umumnya
sumber karbohidrat ini berasal dari tumbuh-tumbuhan yang merupakan makanan pokok
(Sediaoetama, 2000). Karbohidrat dioksidasi dalam tubuh agar menghasilkan panas dan energi
bagi segala bentuk aktivitas tubuh (Beck, 2000).
Vitamin-vitamin
Vitamin merupakan unsur esensial untuk gizi normal. Jenis nutrien ini merupakan zat-zat
organik yang dalam jumlah kecil ditemukan pada berbagai macam makanan. Vitamin dibedakan
menjadi dua, yakni vitamin yang larut dalam air (vitamin A dan B), dan vitamin yang larut
dalam lemak (vitamin A, D, E, K). (Beck, 2000).
Fungsi masing-masing vitamin ini antara lain:
· Vitamin A, berfungsi bagi pertumbuhan sel-sel epitel, dan sebagai pengatur kepekaan
rangsang sinar pada saraf dan mata.
· Vitamin B1, berfungsi untuk metabolisme karbohidrat, keseimbangan air dalam tubuh, dan
membantu penyerapan zat lemak oleh usus.
· Vitamin B2, berfungsi dalam pemindahan rangsang sinar ke saraf mata, dan berfungsi dalam
proses oksidasi dalam sel-sel.
· Vitamin B6, berfungsi dalam pembuatan sel-sel darah, dan dalam proses pertumbuhan serta
pekerjaan urat saraf.
· Vitamin C, berfungsi sebagai activator macam-macam fermen perombak protein dan lemak,
dalam oksidasi dan dehidrasi dalam sel, penting dalam pembentukan trombosit.
· Vitamin D, berfungsi mengatur kadar kapur dan fosfor dalam bersama-sama kelenjar anak
gondok, memperbesar penyerapan kapur dan fosfor dalam usus, dan mempengaruhi kerja
kelenjar endokrin.
· Vitamin E, berfungsi mencegah perdarahan bagi wanita hamil serta mencegah keguguran dan
diperlukan pada saat sedang membelah.
· Vitamin K, berfungsi dalam pembentukan protombin, yang berarti penting dalam proses
pembekuan darah. (Sediaoetama, 2000).
Mineral
Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian enzim dan sangat penting dalam
pengendalian komposisi cairan tubuh. Secara umum fungsi mineral adalah sebagai bagian dari
zat yang aktif dalam metabolisme atau sebagai bagian penting dari struktur sel dan jaringan
(Beck, 2000).
Unsur-unsur mineral diantaranya:
· Kalsium (Ca), berfungsi memberikan kekerasan dan ketahanan terhadap pengeroposan, dan
berperan dalam proses pembekuan darah. Sumber kalsium antara lain susu, keju, ikan teri, udang
kering (ebi), sardencis, bayam, daun melinjo, sawi dan daun katuk.
· Fosfor, diperlukan untuk pembentukan komponen sel yang esensial (fosfolipid), memegang
peranan dalam pelepasan dari energi serta lemak, membantu absorpsi karbohidrat dari usus halus
dan membantu mempertahankan keseimbangan asam/basa dalam cairan tubuh. Sumber fosfor
antara lain: daging, ikan, keju, telur, dan sereal.
· Zat besi (Fe), diperlukan untuk pembentukan hemoglobin, yaitu suatu konstituen dari sel-sel
darah merah. Hemoglobin memegang peranan dalam pengangkutan oksigen serta karbondioksida
antara paru-paru dan jaringan. Sumber zat besi antara lain telur, daging, ikan, tepung gandum,
roti dan sayuran hijau.
· Iodium (I), merupakan konstituen hormon tiroksin. Tiroksin mengatur laju aktivitas jaringan
atau laju metabolisme, dan merupakan unsur penting bagi perkembangan fisik dan mental.
Sumber iodium berasal dari sayur-sayuran dan ikan laut. Kekurangan zat iodium bisa
menyebabkan penyakit gondok.
· Fluor (F), berperan dalam pencegahan karies gigi. Unsur mineral ini terdapat dalam air dan
makanan.
· Natrium (Na), berperan penting dalam menghasilkan tekanan osmotik yang mengatur
pertukaran cairan antara sel dan cairan jaringan di sekitarnya. Sumber natrium berasal dari
natrium klorida (garam dapur).
· Kalium (K) atau potasium, berperan dalam melengkapi fungsi natrium. Buah-buahan dan
sayuran merupakan sumber yang kaya akan kalium.
· Chlor (Cl), diperoleh dari natrium klorida (garam dapur).
Makanan yang Harus Dihindari pada Penderita Hipertensi
Darah tinggi nama lain dari hipertensi ini telah banyak diderita oleh masyarakat indonesia
umumnya bagi mereka yang pola makannya tidak teratur dengan menu yang rendah buah atau
sayur, biasanya penyakit ini menyerang penduduk kota. Penyakit ini diidentikkan dengan orang
bertubuh gemuk ataupun orang kaya, hal ini sesuai dengan kebiasaan orang kaya yang sering
mengkonsumsi makanan daging ataupun yang berlemak (Beck, 2000).
Penyakit ini sebenarnya mudah dideteksi sehingga dapat diatasi secara dini. Langkah-langkah
untuk mengatasi penyakit ini ada dua yaitu pengobatan dan pencegahan. Bagi orang yang sudah
menderita hipertensi, pengobatannya dapat dengan terapi sampai pengobatan secara klinis. Yang
kedua adalah tindakan pencegahan baik bagi yang belum pernah menderita hipertensi ataupun
bagi yang pernah agar tidak terkena lagi, yaitu dengan perubahan gaya hidup menjadi gaya hidup
sehat (Beck, 2000).
Gaya hidup sehat ini antara lain meliputi pola makan ataupun aktifitas serta olahraga. Perubahan
gaya hidup ini sangat dianjurkan sebab sangat efektif apalagi kita tahu bahwa lebih baik
mencegah daripada mengobati. Akan tetapi banyak orang baik yang belum menderita hipertensi
ataupun penderita sendiri yang tidak melakukannya. Hal ini disebabkan karena kurangnya
kesadaran ataupun pengetahuan tentang gaya hidup yang sehat, khususnya pola makan yang
harus diterapkan (Beck, 2000).
Dalam usaha menerapkan pola hidup sehat, ada beberapa makanan yang harusdihindari atau
dibatasi, antara lain:
· Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru-paru, jeroan, minyak kelapa,
gajih, dll)
· Makanan yang diolah menggunakan garam natrium, misalnya biscuit, cracer, keripik dan
makanan kering yang asin.
· Makanan atau minuman kaleng, contohnya adalah sarden, sosis, korned, soft drink dll. Hal ini
dikarenakan makanan-makanan tersebut umumnya mengandung pengawet yang tidak baik bagi
kesehatan.
· Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan, ikan asin, telur asin, selai kacang, pindang dll)
· Susu full cream, mentega, margarin, keju mayonise, serta sumber protein hewani yang
mengandung banyak kolesterol, seperti daging merah (baik sapi apalagi kambing), kuning telur,
dan kulit ayam.
· Penyedap makanan.
· Alkohol serta makanan yang mengandung alkohol (Beck, 2000).
Untuk pengaturan pola makanan sehari-hari bagi penderita hipertensi yaitu dengan selalu
menggunakan garam beryodium dan penggunaan garam jangan sampai lebih dari 1 sendok per
hari. Meningkatkan pasokan kalium 94,5 gram atau 120-175 mEq/hari) dapat memberikan efek
penurunan tekanan darah yang ringan. Selain itu, pemberian kalium juga membantu untuk
mengganti kehilangan kalium. Kecukupan kalsium juga harus dipantau untuk mencegah atau
mengobati hipertensi: 2-3 gelas susu skim atau 40 mg/hari, 115 gram keju rendah natrium dapat
memenuhi kebutuhan kalsium (Beck, 2000).
Untuk diet bagi penderita hipertensi dapat dilakukan dengan memperbaiki rasa tawar dengan
menambah gula merah/putih, bawang, jahe, kencur serta bumbu-bumbu lain yang tidak asin atau
mengandung banyak garam natrium. Untukmemperbaiki rasa, makanan juga dapat ditumis.
Untuk mengurangi penggunaan garam yang berlebih, dapat diatasi dengan membubuhkan garam
di meja makan (Beck, 2000).
Makanan yang Dianjurkan pada Penderita Hipertensi
Menurut Almatsier, S. (2006), penderita hipertensi dianjurkan untuk mengkonsumsi beberapa
makanan berikut:
Buah-buahan
Jenis makanan ini sangat baik untuk melawan penyakit hipertensi. Dengan mengkonsumsi buah
dan sayur segar secara teratur dapat menurunkan risiko kematian akibat hipertensi, stroke dan
penyakit jantung koroner, menurunkan tekanan darah, dan mencegah kanker. Buah dan sayur
mengandung zat kimia tanaman (phytochemical) yang penting, seperti flavonoids, sterol, dan
phenol.Flavonoids, yang terdapat dalam anggur merah dan apel dapat mengurangi bahaya
kolesterol dan mencegah penggumpalan darah. Buah jenis berrybersifat antioksidan; buah yang
berwarna gelap juga banyak mengandung serat(Almatsier, S. 2006).
Selain itu buah yang sering dikonsumsi untuk mengatasi hipertensi adalah buah pisang. Secara
umum kandungan gizi yang terkandung dalam setiap buah pisang matang adalah sebagai berikut:
kalori 99 kalori, protein 1,2 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat 25,8 mg, serat 1,7 gram, kalsium
8 gram, fosfor 28 mg, besi 0,5 mg serta vitamin A 44 RE, Vitamin B 0,08 mg, vitamin C 3 mg
dan air 72 gram. Kandungan buah pisang di atas dianggap cukup baik untuk mengatasi
hipertensi (Almatsier, S. 2006).
Sayur
Sebagaimana buah-buahan, sayur juga banyak mengandung vitamin dan phytochemical serta
serat. Sayur yang dapat digunakan untuk pencegahanhipertensi ini seperti seledri, bawang dan
sayur hijau lainnya. Bawang putih misalnya mampu menurunkan tekanan darah tinggi serta
menurunkan kolesterol, berkat adanya senyawa yang disebut ajone, yaitu senyawa yang selain
penurun hipertensi juga sebagai pencegah pengumpalan darah (Almatsier, S. 2006).
Serat
Makanan yang banyak mengandung serat sangat penting untuk keseimbangan kolesterol. Serat
terdapat dalam tumbuhan, terutama pada sayur, buah, padi-padian, kacang-kacangan, dan biji-
bijian. Selain dapat menurunkan kadar kolesterol karena dapat mengangkut asam empedu, serat
juga dapat mengatur kadar gula darah dan menurunkan tekanan darah (Almatsier, S. 2006).
Karbohidrat jenis kompleks
Karbohidrat jenis kompleks seperti nasi, pasta, kentang, roti lebih aman bagi penderita hipertensi
daripada karbohidrat sederhana seperti gula, manisan atau soda. Hal ini dikarenakan gula
sederhana lebih mudah meningkatkan kadar gula darah dan ini berimplikasi kepada terjadinya
hipertensi (Almatsier, S. 2006).
Vitamin dan mineral
Vitamin dan mineral juga sangat penting untuk menyeimbangkan proses-proses fisiologi di
dalam tubuh kita, termasuk juga untuk menyeimbangkan tekanan darah (Almatsier, S. 2006).
Teh
Teh telah cukup terkenal sebagai antioksidan yang efektif, selain itu teh juga dapat
mengurangi resiko hipertensi ataupun stroke. Pengkonsumsian teh secara teratur dan seimbang
dapat menjaga pola hidup sehat (Almatsier, S. 2006).
Best regards,