Transcript
Page 1: Group 4 phylum platyhelminthes

PLATYHELMINTHES

Disusun oleh:

Faris Saifullah, Zulkarnain, Ersyad Al GhifariGuru Pembimbing:

Maman Sulaeman, S.Pd

Page 2: Group 4 phylum platyhelminthes

PLATYHELMINTHES

Platyhelmintes (Yunani, platy = pipih & helminthes = cacing).

Platyhelminthes adalah kelompok hewan yang struktur tubuhnya lebih maju dibandingkan Porifera dan Coelenterata.

Platyhelmintes termasuk hewan yang sel tubuhnya triploblastic.

Page 3: Group 4 phylum platyhelminthes
Page 4: Group 4 phylum platyhelminthes

ciri tubuh platyhelminthes

1. ukuran platyhelminthes beragam, mulai dari ukuran mikroskopis hingga yang panjangnya 20 m

2. Platyhelminthes termasuk hewan yang memiliki tubuh simetri bilateral, dan termasuk hewan yang memiliki struktur tubuh yang paling sederhana dibandingkan hewan simetri bilateral lainnya.

3. Hewan ini juga memiliki tubuh yang pipih.

Page 5: Group 4 phylum platyhelminthes

Struktur dan fungsi tubuh platyhelminthes• Platyhelminthes merupakan hewan aselomata• Karena tubuhnya yang pipih, platyhelminthes tidak memiliki system

respirasi dan ekskresi, melainkan pernapasanya dilakukan secara difusi oleh seluruh sel tubuhnya.• Beberapa platyhelminthes memiliki sitem ekskresi sederhana untuk

menjaga kadar air dalam tubuh

Page 6: Group 4 phylum platyhelminthes

Struktur dan fungsi tubuhKelomok platyhelminthes tertentu memiliki sistem saraf tangga tali. Sistem saraf ini terdiri dari sepasang simpul saraf (ganglia). Dengan sepasang tali saraf yang memanjang dan bercabang melintang seperti tangga.

Page 7: Group 4 phylum platyhelminthes

Reproduksi platyhelminthes

• Platyhelminhtes merupakan hewan hermafrodit.• Reproduksi platyhelminthes dilakukan secara seksual dan aseksual.• Pada reproduksi seksual, akan terjadi fertilisasi ovum oleh sperma

yang terjadi di dalam tubuh.• Sedangkan pada reproduksi aseksual, reproduksi dilakukan dengan

cara fragmentasi. Namun hanya kelompok platyhelminthes tertentu yang dapat melakukannya.

Page 8: Group 4 phylum platyhelminthes

Cara hidup dan habitat platyhelminthes• Platyhelminthes hidup secara bebas maupun parasit. • Habitat Platyhelminthes yang hidup secara bebas adalah di air tawar,

laut, dan tempat-tempat yang lembab.• Adapun yang hidup secara parasit, habitatnya di dalam tubuh inang

seperti siput air, sapi, babi ataupun manusia.

Page 9: Group 4 phylum platyhelminthes

Klasifikasi platyhelminthes

• Jenis Platyhelminthes kurang lebih mencapai 20 ribu spesies.• Pengelompokannya dibedakan menjadi tiga kelas:1. turbellaria (cacing berambut getar)2. trematoda (cacing isap)3. cestoda (cacing pita)4. Monogenea

Page 10: Group 4 phylum platyhelminthes

Turbellaria Turbellaria memiliki tubuh ber-silia dengan ukuran 15-18 mm. bagian anterior tubuh turbellaria berbentuk segitiga dan memiliki system indera berupa sepasang bintik mata dan aurikel. Mulut terdapat pada bagian tengah tubuh.

system ekskresi turbellaria terdiri dari protonefridia.

Getaran pada silia berfungsi sebagai pedal untuk menggerakan air keluar masuk tubuh.

Page 11: Group 4 phylum platyhelminthes

Trematoda

• Merupakan cacing yang memiliki alat penghisap, yang terdapat pada mulut dibagian anterior tubuhnya.

• Saat menempel, cacing ini mengambil makanan berupa jaringan atau cairan tubuh inangnya.

• Trematoda dewasa umumnya hidup di dalam hati, usus, paru-paru, ginjal, dan pembuluh darah.

• Trematoda tidak memiliki silia.

• Salah satu contoh trematoda adalah cacing hati ( Fasciola hepatica)

Page 12: Group 4 phylum platyhelminthes

Trematoda

• Beberapa jenis trematoda (cacing hati) yang parasit :

1. Trmatoda darah 2. Trematoda Hati 3. Trematoda usus 4. Trematoda paru-paru

a. Schistosoma mansoni a. Fasciola hepatica a. Fasciolopsis busci a. Paragonimus westermani

b. S. japonicum b. Clonorcis sinensis

c. S. haematobium

Page 13: Group 4 phylum platyhelminthes

Cestoda

Merupakan cacing pita, disebut karena bentuk tubuhnya yang pipih panjang seperti pita. Contoh-contoh cacing pita parasit pada manusia :• Taenia solium inang perantara babi• Taenia saginata inang perantara sapi• Diphyllobothrium latum inang perantaranya katak hijau (Rana

cancrivora) atau ikan.

Page 14: Group 4 phylum platyhelminthes

Monogenea

Monogenea adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Platyhelminthes. Hewan dari kelas Monogenea umumnya parasit. Hewan ini juga tidak memiliki rongga tubuh. Monogenea mempunyai sistem pencernaan sederhana yang mencakup lubang mulut, usus, serta anus. Contohnya Noebenedenia.

Page 15: Group 4 phylum platyhelminthes

NEMATHELMINTHES(NEMATODA)

Page 16: Group 4 phylum platyhelminthes

Pengertian

• Diambil dari bahasa yunani (nema = benang, helminthes = cacing)

• Nemathelminthes di sebut sebagai hewan pseudoselomata.

• disebut juga cacing gilig.

Page 17: Group 4 phylum platyhelminthes

Ciri tubuh

ukuran dan bentuk

• Ukuran tubuh nemathelminthes umumnya mikroskopis, meskipun ada yang mencapai panjang 1m.

• Individu betina ukurannya lebih besar dari individu jantan.

• Berbentuk bulat panjang atau seperti benang dengan ujung-ujung yang meruncing.

Page 18: Group 4 phylum platyhelminthes

Ciri tubuh

Sturktur dan fungsi tubuh

• Tubuhnya tidak bersegmen, bersimetri bilateral, dan memiliki tiga lapisan jaringan tubuh (tripoblastik).

• nemathelminthes dilapisi oleh kutikula yang tipis dan elastis, kutikula ini berfungsi untuk melindungi diri dari enzim pencernaan inangnya.

• Memiliki sistem pencernaan yg lengkap

• Di ujung anterior terdapat mulut, sedangkan anus di ujung posterior

• Tidak memiliki pembuluh darah.

• Makanan diedarkan oleh cairan pseudoselom

• Bernafas dengan cara difusi

Page 19: Group 4 phylum platyhelminthes

Cara hidup

• Nemathelminthes hidup bebas atau parasit pada manusia, hewan, atau tumbuhan.• Nemathelminthes yang hidup bebas berperan dalam penguraian

sampah organic.• Nemathelminthes yang hidup sebagai parasit memperoleh makanan

berupa sari makanan atau darah dari tubuh inangnya.

Page 20: Group 4 phylum platyhelminthes

Habitat

• Nemathelminthes yang hidup bebas terdapat pada tanah yang basah, dasar perairan tawar atau laut.• Nemathelminthes yang hidup sebagai parasit hidup pada manusia,

hewan, dan tumbuhan, hampir semua makhluk hidup bisa menjadi habitat dari cacing nemahelminthes yang parasit.

Page 21: Group 4 phylum platyhelminthes

Reproduksi

• Cacing nemathelminthes mempunyai sistem reproduksi bersifat gonokoris.• Pada proses fertilisasi, cacing dapat menghasilkan lebih dari seratus

ribu telur per-hari.• Proses fertilisasi terjadi secara internal.

Page 22: Group 4 phylum platyhelminthes

Klasifikasi

• Yanhg sudah teridentifikasi sekitar 80ribu spesies. Namun, jumlah yang sesungguhnya diperkirakan 10 kali lipat dari yang sudah teridentifikasi. Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas yaitu - Nematoda- NematophoraPada uraian berikut akan dibahas beberapa spesies dari nematode yang parasit

Page 23: Group 4 phylum platyhelminthes

Ascaris lumbricoides (cacing perut)

Berukuran 20-40 cm dengan diameter lebih dari 0,5 cm. cacing betina lebih besar dari jantan. Hidup parasit pada usus manusia. Tubuh licin dan dilapisi oleh kutikula. Mulut disebelah anterior dilengkapi tiga buah bibir. Cara infeksinya pasif. Menghisap makanan di usus halus manusia

Page 24: Group 4 phylum platyhelminthes

Ankylostoma duodenale (cacing tambang) Cacing ini menghisap darah di usus halus inangnya dengan mengeluarkan zat antikoagulan. Berukuran 1-1,5 cm. menyebabkan anemia pada inang infeksi terjadi secara aktif atau pasif. Jenis lain cacing tambang yang parasit pada manusia necator aericanus.

Necator americanus banyak ditemukan di Amerika, Sub-Sahara Afrika, Asia Tenggara, Tiongkok, dan Indonesia..... Sementara A. duodenale lebih banyak di Timur Tengah, Afrika Utara, India, dan Eropa bagian selatan.

Page 25: Group 4 phylum platyhelminthes

Oxyuris vermikularis (cacing kremi)

Hidup di dalam usus besar manusia, kalau bertelur cacing betina menuju ke anus sehingga menimbulkan rasa gatal. Infeksi bisa terjadi secara autoinfeksi.

Page 26: Group 4 phylum platyhelminthes

Filaria bancrofti (wucheria bancrofti)

Hidup dalam pembuluh getah bening dan jaringan di sekitarnya. Cacing betina menghasilkan larva mikrofilaria. Infeksi melalui vector nyamuk culex fatigans. Penyebab penyakit filariasis atau kaki gajah (elephantiasis)

Page 27: Group 4 phylum platyhelminthes

Heterodera radicicola

Heterodera radicicola adalah hewan dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Nematoda. Cacing ini hidup pada akar tanaman dan dapat menyebabkan bengkak pada akar tanaman.


Recommended