32
BAB III
OBJEK PENELITIAN
III.I Sejarah PT Bank Jabar Banten Syariah
Bank Jabar Banten merupakan bank milik Pemerintah Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten. Pendirian Rebuplik Indonesia Nomor 33 tahun 1960 yang
menyatakan bahwa perusahaan milik Belanda yang berada di Indonesia yang bernama
N.V.Denis (De Earste Nederlandshe Indishce) dan berkedudukan di Bandung,
dinasionalisasikan dan diserahkan kepada Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat 1 Jawa
Barat. Sebagai tindak lanjut atas diberlakukannya PP tersebut, didirikanlah PD Bank
Karya Pembangunan berdasarkan Akte Notaris Noezar Nomor 152 tanggal 21 Maret
1961. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Tingkat 1 Jawa Barat Nomor
7/GKDH/BPD/ 61 tanggal 20 Mei 1961. Untuk menyempurnakan kedudukan hukum,
dikeluarkan Peraturan Daerah Nomor 11/ PD DPRD/72 tanggal 20 Juli 1972. Modal
dasar Bank Jabar untuk pertama kali berasal dari kas daerah sebesar Rp. 250.000.000,-
berdasarkan Perda Nomor 9 tahun 1996.
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan
pada tanggal 16 April 2001, disetujui peningkatan modal dasar Bank Jabar menjadi Rp.
1 triliun. Sejak tahun 1992 aktivitas Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat ditingkatkan
menjadi Bank Umum Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia
Nomor 28/ 84/ KEP/ DIR tanggal 22 November 1992.
33
Berdasarkan Perda Nomor 11 tahun 1995, Bank Pembangunan Daerah pun
mempunyai sebutan Bank Jabar dengan logo baru. Pada tahun 2007 Bank Jabar
berubah nama menjadi Bank Jabar Banten.
Dalam rangka mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan, maka
berdasarkan Akta Pendirian Nomor 4 tanggal 8 April 1999 dan Akta Pendirian Nomor 8
tanggal 15 April 1999 yang telah disahkan Menteri Kehakiman RI tanggal 16 April 1999,
bentuk hukum Bank Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan
Terbatas (PT).
Sebagai sarana perluasan pangsa pasar dan mengakomodir segmen masyarakat
yang belum terlayani oleh Bank Jabar Konvensional dan dalam rangka mendukung
program Pemerintah Propinsi Jawa Barat untuk memperdayakan masyarakat krisis
moneter melalui program DAKABALAREA yang berbasis bagi hasil.
Didukung oleh UU Nomor 7 tahun 1997 tentang Perbankan yang kemudian
disempurnakan dengan UU Nomor 10 tahun 1998, membuka peluang yang seluas -
luasnya kepada Perbankan Nasional untuk mendirikan Bank Syariah maupun ke
cabangnya oleh Bank Konvensional, maka pada tanggal 20 Mei 2000 Bank Jabar
mendirikan Divisi dan Kantor Cabang Syariah yang terletak di Bandung dengan Bank
Indonesia melalui Surat Deputi Gubernur Bank Indonesia Nomor 2/ 29. DpG/ 1 tanggal
15 Mei 2000. Dengan pendirian ini, maka PT Bank Jabar Banten merupakan Bank
pertama di Jawa Barat dan diantara Bank Pembangunan seluruh Indonesia yang
beroperasi dengan dual banking system.
34
Untuk memperluas jaringan pelayanan, Bank Jabar Banten membuka Kantor
Cabang Syariah di Kota Tasikmalaya, Cirebon, Bogor, Serang, serta KCPS Purwakarta,
ditambah beberapa office chanelling. Direncanakan pada tahun mendatang jaringan
kantor cabang syariah Bank Jabar Banten wilayah operasionalnya akan diperluas.
III.2 Struktur Organisasi PT Bank Jabar Banten Syariah
PT Bank Jabar Banten Syariah dipimpin oleh seorang Pemimpin Cabang yang
membawahi seksi pelayanan dan administrasi umum, seksi pemasaran dan membawahi
Pemimpin Kantor Cabang Pembantu. Masing- masing seksi dipimpin oleh seorang
pemimpin seksi yang dibantu oleh beberapa orang sesuai unit kerjanya. Masing- masing
seksi dan unit kerjanya bertanggung jawab terhadap jabatannya menurut struktur
organisasi dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.
Adapun tanggung jawab dari masing- masing unit kerja PT Bank Jabar
Banten Syariah adalah :
A. Pimpinan Cabang (Pincab)
Uraian tugas dan tanggung jawab Pimpinan Cabang:
1. Memimpin dan menyelenggarakan koordinasi dalam pelaksanaan tugas- tugas
pimpinan cabang dan melakukan pembinaan serta pengendalian secara langsung
kepada seksi pemasaran, seksi pelayanan dan seksi pengadministrasian serta
kantor cabang pembantu.
35
2. Memantau serta mengendalikan penerapan manajemen risiko dalam pengelolaan
operasional dan bisnis cabang.
3. Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan serta mengelola bisnis dan
manajerial.
4. Melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur,
peraturan Bank Indonesia, peraturan perundang-undangan serta peraturan intern
lainnya yang berlaku.
5. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi serta kegiatannya.
B. Bagian Seksi Pelayanan
Uraian tugas dan tanggung jawab Pimpinan Cabang:
1. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur bidang pelayanan.
2. Mengukur dan melaksanakan penerapan resiko dalam bidang pelayanan.
3. Menyediakan informasi produk dan jasa bank.
4. Menelola pelayanan pembukaan dan penutupan rekening serta transaksi tunai.
5. Mengelola pengaduan nasabah.
6. Transaksi kartu ATM, kartu debet dan kartu Pembiayaan.
7. Mengelola pendayagunaan kas dan alat likuid secara optimal.
C. Bagian Administrasi Pembiayaan (ADP)
1. Menerima, meneliti, dan mencatat setiap permohonan pembiayaan sesuai dengan
Pasar Sasaran (PS), Kriteria Risiko Diterima (KRD) serta Kriteria Nasabah
Dilayani (KND) guna menjamin pembiayaan yang sehat.
36
2. Mengadministrasikan PS, KRD, KND, Rencana Pemasaran Tahunan (RPT)
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka memberikan informasi
kepada penjabat pembiayaan lini.
3. Menyiapkan dan mengisi Pengawasan/ Koordinator ADP atas setiap permohonan
pembiayaan dalam rangka monitoring penyelesaian pemberian pembiayaan oleh
pejabat pembiayaan lini.
4. Menyiapkan pembiayaan yang akan jatuh tempo 3 bulan yang akan datang dan
melaporkannya kepada atasannya guna menjadi informasi pejabat pembiayaan
lini memproses perpanjangan yang akan jatuh tempo.
5. Memelihara berkas pembiayaan dengan tertib dan aman sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dalam mengamankan kepentingan bank.
6. Memelihara dan memproses dokumentasi asuransi pembiayaan, asuransi
kerugian, asuransi jiwa yang berkaitan dengan pembiayaan.
7. Menyiapkan dokumen pembiayaan yang telah jatuh tempo (expired) untuk
segera diperbarui atau diperpanjang.
8. Mengidentifikasi dokumen pembiayaan yang harus segera dipenuhi oleh nasabah
atas Putusan Penundaan Dokumen (PPD).
9. Menyiapkan perjanjian pemnbiayaan dibawah tangan.
10. Menyiapkan dokumen pendukung yang diperlukan untuk pembuatan perjanjian
notaris.
11. Menyiapkan Intruksi Pencarian Pembiayaan (IPP) untuk melaksanakan putusan
pembiayaan dan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada nasabah.
12. Membantu nasabah dalam menyiapkan tanda setoran biaya dalam rangka
realisasi pembiayaan.
37
13. Memeriksa kelengkapan dan keabsahan dokumen pembiayaan yang akan
dicairkan.
14. Menindaklanjuti semua temuan audit, baik dari intern maupun ekstern Bank
Jabar Banten Syariah Bogor yang berkaitan dengan bidang tugasnya untuk
mengurangi risiko kerugian Bank.
D. Account Officer (AO)
1. Membuat RPT (Rencana Pemasaran Tahunan) pembiayaan atas sektor yang
dikelola guna mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
2. Mempersiapkan dan melaksanakan RPT dan menetapkan priotitas pembinaan
atas account yang dibinanya.
3. Mengelola account sesuai prosedur yang ditetapkan.
4. Memberikan pelayanan sebaik mungkin dan cross selling kepada nasabah.
5. Melakukan pembinaan dan penagihan sekaligus pengawasan pembiayaan mulai
dari realisasi pembiayaan sampai dengan pelunasan.
6. Sebagai anggota tim penyelamatan dan penyelesaian pembiayaan bermasalah.
Adapun beberapa tanggung jawab yang dilakukan dalam rangka penyelamatan
dan penyelesaian pembiayaan bermasalah, yaitu :
a. Bertindak sebagai pemrakarsa sekaligus merekomendasi dalam
restrukturisasi/ penyelesaian pembiayaan.
b. Melakukan penagihan, pembinaan dengan kunjungan langsung pada debitur
serta memonitor pelaksanaan perkembangan restrukturisasi/ penyelesaian
pembiayaan bermasalah.
38
c. Melaksanakan judgement mandiri sesuai dengan wewenang dalam analisis
atau penyelesaian pembiayaan bermasalah.
d. Mengadakan koordinasi dengan pihak ketiga baik instansi maupun
perorangan yang berkaitan dengan restrukturisasi/ penyelesaian pembiayaan
bermasalah.
7. Secara proaktif menyampaikan informasi pada Pimpinan Seksi (Pinsi) mengenai
produk bank pesaing sebagai dasar dalam menetapkan strategi pemasaran.
8. Melakukan penelitian kelengkapan dan keabsahan dokumen pembiayaan
sebelum permohonan pembiayaan diproses.
9. Melaporkan situasi dan kondisi debitur yang masih lancar maupun yang
memburuk serta memberikan usul, saran dan pemecahan permasalahan.
10. Membuat usulan rating dan klarifikasi pembiayaan yang memburuk kepada
manajer pemasaran dan atau Pimpinan Cabang untuk mengoptimalkan laba.
11. Membuat daftar kunjungan nasabah baik dalam rangka pelayanan proses
pembiayaan maupun dalam rangka pembinaan dan penagihan pembiayaan.
E. Seksi Pemasaran
Uraian dan tanggung jawab bagian Seksi Pemasaran adalah :
1. Melakukan koordinasi, penyusunan, perumusan serta usul dalam Rencana
Bagian Bisnis.
2. Melaksanakan penerapan manajemen risiko.
3. Memasarkan produk dan jasa bank dengan memperhatikan risiko.
4. Melakukan penjualan silang (cross selling) produk dan jasa bank.
39
5. Mengelola rekening nasabah dominan dan membangun komunikasi
kemitraan dengan para nasabah.
6. Mengevaluasi perkembangan penghimpunan produk dan jasa bank.
III.3 Visi dan Misi PT Bank Jabar Banten Syariah
Visi Bisnis
Mewujudkan bank kebanggaan Jawa Barat dan Banten yang sehat,
dinamis, mandiri, dan terpercaya melalui upaya pemenuhan kebutuhan dan
kepuasan masyarakat akan produk dan jasa perbankan di bisnis ritel dan
menengah, serta mendorong pemberdayaan ekonomi.
Misi Usaha Syariah
Menetapkan dan mengembangkan kegiatan bisnis dan manajerial Bank
Syariah dalam upaya menunjang pencapaian laba bank secara wajar serta
mendorong pemberdayaan ekonomi berdasarkan Prinsip Syariah melalui
penyediaan produk dan jasa Bank Syariah.
III.4 Penghargaan yang diraih PT Bank Jabar Banten Syariah
Sebagai bank daerah pertama yang memiliki layanan syariah pertama di
nusantara, PT Bank Jabar Banten Syariah telah menunjukkan prestasinya dalam
dunia perbankan. Beberapa prestasi yang telah diraih adalah :
40
1. Berdasarkan hasil pemeringkatan bank oleh lembaga riset INDEF dari
Majalah INVESTOR, kinerja PT Bank Jabar Banten tahun 2000
menempati urutan terbaik ke-1 untuk kategori Bank dengan Aset diatas Rp. 1
triliun.
2. Berdasarkan hasil pemeringkatan Majalah INFOBANK, kinerja PT Bank
Jabar pada tahun 2000 menempati urutan ke-26 dari 150 bank di Indonesia,
dengan predikat Sangat Bagus.
3. Bank Jabar Banten melalui Program Kredit Dakabalarea, telah memperoleh
penghargaan sebagai Finalis untuk kategori kredit makro pada forum Asian
Banking Awards 200 di Bangkok.
4. Berdasarkan hasil pemeringkatan bank oleh Majalah PROSPEKTIF, Bank
Jabar Banten pada tahun 2003 menempati urutan ke-1 untuk kategori Bank
dengan Tingkat Kesehatan Terbaik.
5. Bank Jabar Banten Syariah memperoleh penghargaan The Highest
Financing Intermediar dan The Fastest Growth of Asse pada tahun 2003
Versi Karim Business Consulting.
6. Bank Jabar Banten Syariah memperoleh penghargaan Internasional Islamic
Banking Awards (IIBA 2005) di Singapura sebagai The Fastest Growth of
Asse .
7. Bank Jabar Banten Syariah memperoleh penghargaan Islamic Finance Award
& Cup 2008 sebagai 1st Rank The Most Profitable Sharia Division-Asset
lebih dari Rp. 500 Milyar tahun 2008 Versi Karim Business Consulting.
41
III.5 Produk dan Jasa PT Bank Jabar Banten Syariah
III.5.1 Produk Bagi Penyimpan Dana (Shahibul Maal)
1. Tabungan iB Tandamata Maslahah
Tabungan iB Tandamata Maslahah merupakan tabungan dengan
prinsip Mudharabah Mutlaqah yang dapat digunakan sebagai
investasi dan tabungan transaksional.
Keuntungan dan fasilitas
1) Kemudahan setor dan tarik tunai di seluruh cabang Bank Jabar
Banten (on-line).
2) Dapatkan fasilitas pembayaran zakat.
3) Bebas biaya administrasi Tabungan bulanan.
4) Fasilitas ATM : Tarik tunai di seluruh ATM Bank Jabar Banten
Syariah, ATM Bank Jabar Banten, ATM bersama dan ATM BCA.
Kartu kredit di seluruh mesin EDC yang berlogo debit BCA.
Persyaratan
1) Menyerahkan copy KTP/ SIM/ Paspor dengan menunjukkan
aslinya.
2) Mengisi formulir pembukaan Tabungan iB Tandamata Maslahah
dan akad Mudharabah
3) Setoran awal minimum mulai dari Rp. 100.000,-
42
2. Tabungan iB Maslahah
Tabungan iB Maslahah merupakan tabungan dengan prinsip
Wadiah Yad ad Dhamanah yang dapat ditarik setiap saat dikehendaki
baik secara tunai maupun pemindahbukuan, serta tidak ada imbalan
yang diisyaratkan, kecuali pemberian bonus sesuai dengan kebijakan
Bank Jabar Banten Syariah.
Keunggulan dan Fasilitas
1) Kemudahan setor dan tarik tunai di seluruh cabang Bank Jabar
Banten ( on-line ).
2) Dapatkan fasilitas pembayaran zakat.
3) Bebas biaya administrasi Tabungan bulanan.
4) Fasilitas ATM : Tarik tunai di seluruh ATM Bank Jabar Banten
Syariah, ATM Bank Jabar Banten, ATM bersama dan ATM BCA.
Kartu kredit di seluruh mesin EDC yang berlogo debit BCA.
Persyaratan
1) Menyerahkan copy KTP/ SIM/ Paspor dengan menunjukkan
aslinya.
2) Mengisi formulir pembukaan Tabungan iB Maslahah dan akad
Wadiah.
3) Setoran awal minimum mulai dari Rp. 50.000,-
43
3. Tabungan Wadiah
Tabungan Wadiah merupakan titipan murni dari satu pihak ke
pihak lain baik perorangan atau badan hukum yang harus dijaga dan
dikembalikan kapan saja nasabah menghendaki baik tunai maupun
pemindahbukuan.
4. Deposito iB Maslahah
Deposito iB Maslahah merupakan investasi menggunakan prinsip
Mudharabah Muthlaqah (Bagi Hasil) dengan mata uang rupiah yang
penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo (sesuai
jangka waktu). Deposito tersebut dapat diperpanjang secara otomatis
(Automatic Roll Over).
Keunggulan Deposito Syariah
1) Keamanan dana yang diinvestasikan, karena akan dikelola untuk
produktif yang disalurkan ke pembiayaan usaha produktif yang
halal dan sesuai dengan syariah.
2) Mendapatkan bagi hasil yang dihitung secara harian.
Fasilitas
1) Pembayaran zakat, infaq dan shadaqoh secara otomatis.
2) Dapat dijadikan sebagai agunan pembiayaan.
3) Dapat diperpanjang secara otomatis/ ARO (Automatic Roll Over).
4) Jangka waktu yang diperjanjikan 1, 3, 6, 12, dan 24 bulan.
44
Persyaratan
1) Perorangan
Mengisi formulir pembukaan Giro iB Maslahah dan akad Wadiah,
menyerahkan foto kopi KTP/ SIM/ Paspor/ Tanda Pengenal
lainnya, setoran awal minimal Rp. 1.000.000,-
2) Badan/ Perusahaan
a) Mengisi aplikasi pembukaan Deposito iB Maslahah dan akad
Mudharabah.
b) Foto kopi NPWP, KTP/ SIM dari pengurus yang mewakili
badan/ perusahaan.
c) Nominal setoran pertama sebesar Rp. 1.000.000,-.
5. Giro iB Maslahah
Merupakan rekening koran dengan prinsip Wadiah Yad ad
Dhamanah, dana titipan dapat diambil setiap saat dan pemilik dana
tidak diperjanjikan imbalan atau bonus. Bank menjamin
pengembalian dana titipan nasabah.
Keuntungan dan fasilitas
1) Bebas biaya administrasi Giro bulanan.
2) Keamanan dana yang disimpan.
3) On-line di seluruh kantor Bank Jabar Banten.
45
Persyaratan
1) Perorangan
Mengisi formulir pembukaan Giro iB Maslahah dan akad Wadiah,
menyerahkan foto kopi KTP/ SIM/ Paspor/ Tanda Pengenal
lainnya, setoran awal minimal Rp. 500.000,-
2) Perusahaan
Mengisi formulir pembukaan Giro iB Maslahah dan akad Wadiah,
menyerahkan foto kopi KTP/ SIM/ Paspor/ Tanda Pengenal
lainnya, akte pendirian perusahaan, legalitas perusahaan SIUP/
TDP, setoran awal minimal Rp. 1.000.000,-
III.5.2 Produk Bagi Pengelola Dana (Mudharib)
1. Pembiayaan Mudharabah
Fasilitas penyaluran dana dengan sistem jual beli. Bank akan
memberikan barang- barang halal yang dibutuhkan nasabah kemudian
menjualnya pada nasabah untuk diangsur sesuai dengan kemampuan
nasabah. Produk mudharabah ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu :
a) Mudharabah untuk Modal Kerja dan Investasi (pengadaan barang
modal seperti bahan baku, mesin, dan peralatan)
b) Mudharabah untuk keperluan pribadi/ konsumtif (misalnya
pembelian rumah, renovasi rumah, dan pembelian kendaraan
bermotor)
46
2. Pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan musyarakah merupakan kerjasama antara bank
dengan nasabah untuk mengikatkan diri dalam perserikatan modal
dengan jumlah yang sama atau berbeda sesuai kesepakatan.
Jenis usaha yang dapat dibiayai diantaranya perdagangan, industri/
manufaktur, usaha atas dasar kontrak dan lain-lain. Keuntungan dari
produk ini diantaranya tidak ada beban bunga yang ditetapkan
didepan dan tingkat bagi hasil atau margin yang cukup ringan.
3. Gadai Emas Syariah
Layanan Gadai Emas merupakan fasilitas jaminan kepada nasabah
dengan jaminan berupa emas dengan mengikuti prinsip gadai. Emas
tersebut ditempatkan dalam penguasaan dan pemeliharaan bank, dan
atas pemeliharaan tersebut bank mengenakan biaya sewa atas dasar
prinsip ijarah (sewa).
Keunggulan produk ini diantaranya pengembalian pinjaman yang
dapat diangsur, jangka waktu pinjaman fleksibel sesuai kesepakatan
dan dapat diperpanjang serta mendaptkan fasilitas asuransi (cover
asuransi)
4. Pembiayaan Haji Maslahah (Ijarah)
Produk ini merupakan pembiayaan dana talangan dari Bank Jabar
Banten Syariah kepada nasabah untuk membiayai kekurangan dana
biaya pemesanan Quota keberangkatan Ibadah Haji (Booking Seat)
47
yang merupakan bagian dari Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji
(BPIH) dengan menggunakan prinsip Qardh dan Ijarah.
Jangka waktu pembiayaan maksimal 24 (dua puluh empat) bulan
atau 2 (dua) tahun. Pembiayaan ini dikenakan fee/ ujrah yang ringan,
nasabah pun memperoleh perlindungan asuransi jiwa.
III.5.3 Layanan Jasa
Berbagai layanan jasa yang dapat dinikmati nasabah dari Bank Jabar
Banten Syariah adalah :
1. Penarikan dan penyetoran online di seluruh kantor Bank Jabar Banten.
2. Setoran dan penarikan cek/ bilyet giro melalui kliring.
3. Transfer dan inkaso antar rekening Bank Jabar Banten atau bank lain.
4. Pembuatan surat referensi dan dukungan bank.
5. Penerbitan surat jaminan bank yang terdiri dari jaminan tender, jaminan
pelaksanaan dengan setoran minimal sebesar 10% dari nilai jaminan yang
diinginkan oleh nasabah.
III.6 Akad Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana Mudharabah Di Bank Jabar
Banten Syariah
Pada bank konvensional penghimpunan dana dari masyarakat di lakukan
dalam bentuk Tabungan, Deposito dan Giro yang biasa disebut dengan dana
48
pihak ketiga. Di Perbankan Syariah Cabang Depok ini penghimpunan dana
tabungan dan deposito di masyarakat di lakukan dengan prinsip Mudharabah.
Dalam kegiatan penghimpunan dana ini nasabah bertindak sebagai
shahibul maal (pemilik dana) dan bank sebagai mudharib (pengelola).
Mudharabah merupakan suatu prinsip bagi hasil dan kerugian ketika
nasabah sebagai pemilik modal (shahibul maal) menyerahkan uangnya kepada
bank sebagai pengusaha (mudharib) untuk diusahakan. Keuntungan dibagi sesuai
dengan kesepakatan dan apabila terjadi kerugian yang diakibatkan oleh kelalaian
bank dalam mengelola dana nasabah maka bank wajib bertanggung jawab atas
kerugian tersebut. Penghimpunan dana yang dipergunakan adalah dengan prinsip
mudharabah muthlaqah, yaitu shahibul maal tidak memberikan batasan atas
dana yang di investasikannya, mudharib diberi wewenang penuh untuk
mengelola dana tersebut tanpa terikat waktu, tempat, dan jenis usaha. Prinsip
Mudharabah muthlaqah yang diaplikasikan oleh perbankan syariah BJB dalam
bentuk tabungan mudharabah dan deposito mudharabah.
1. Tabungan Mudharabah
Tabungan dengan prinsip Mudharabah yang ada di Bank Jabar Banten
Syariah adalah Tabungan iB Maslahah yaitu jenis investasi pada Bank bagi
perorangan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat- syarat
tertentu sesuai Fatwa DSN No : 02/ DSN-MUI/ IV / 2000.
Tabungan ini merupakan investasi yang berprinsip mudharabah (bagi hasil)
yang dapat dipergunakan oleh Bank (mudharib) dengan imbalan bagi hasil
bagi si pemilik dana (shahibul maal)
49
Tabungan dalam perbankan menurut syariah Islam adalah Al-Mudharabah.
Al-Mudharabah adalah kerjasama antara dua pihak dimana pihak pertama
menyerahkan harta kepada pihak lain untuk digunakan dalam usaha, dimana
pihak yang bekerja (diserahi uang) berhak memperoleh sebagian tertentu dari
keuntungan harta itu, yaitu bagian yang telah disepakati sebelumnya oleh
kedua belah pihak. Tabungan dengan prinsip Mudharabah merupakan Akad
Mudharabah Muhtlaqah yang berarti pihak mudharib (bank) diberi kuasa
penuh untuk menjalankan usahanya tanpa batasan sepanjang memenuhi
syarat-syarat Syariah dan tidak terikat dengan waktu, tempat, jenis usaha dan
nasabah/ pelanggannya. Tabungan dengan prinsip Mudharabah adalah
perjanjian kerja sama antara pemilik modal (penabung/ shahibul maal)
dengan pengusaha ( bank/ mudharib ) atas dasar bagi hasil.
Ketentuan Umum Tabungan iB Maslahah di Bank Jabar Banten Syariah
adalah sebagai berikut :
a. Tabungan dengan prinsip mudharabah adalah tabungan yang mempunyai
batasan jumlah nominal dan jangka waktu.
b. Tabungan dapat diikuti oleh perorangan, yayasan, badan hukum, dan
lembaga lainnya yang namanya tercantum dalam Buku Tabungan.
c. Sebagai Bukti Tabungan, Bank menerbitkan buku tabungan atas nama
penabung.
d. Saldo mudharabah adalah saldo yang diinvestasikan dalam program
mudharabah (bagi hasil) dan tidak dapat ditarik selama jumlah nominal
atau jangka waktu yang disepakati belum tercapai.
50
e. Apabila terjadi selisih saldo antara buku tabungan dengan catatan pada
pembukuan Bank, maka Bank menganggap saldo yang benar adalah
saldo pada catatan pembukuan Bank.
f. Apabila buku tabungan hilang, Penabung wajib melaporkan terlebih
dahulu kepada Pihak berwajib untuk kemudian diteruskan ke unit kerja
Bank Jabar Syariah (Bank Pengelola) dimana Nasabah tersebut terdaftar
sebagai penabung.
g. Bank dibebaskan dari segala kerugian dan/ atau tuntutan yang timbul
karena kehilangan/ pemalsuan dan/ atau penyalahgunaan atas Buku
Tabungan.
h. Bagi hasil diberikan kepada penabung mudharabah berdasarkan
perjanjian tersendiri dan memenuhi ketentuan minimum saldo
mudharabah dan minimum jangka waktu.
i. Nisbah disepakati bersama di awal.
j. Bagi hasil dikenakan pajak sesuai ketentuan pemerintah.
k. Bank berhak mengenakan biaya administrasi bulanan dan biaya atas
penutupan tabungan.
l. Penabung tidak dibebani materai atas penyetoran dan pengambilan
tabungan.
m. Setoran pertama minimal dan setoran selanjutnya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
n. Penarikan yang dilakukan oleh bukan Penabung sendiri harus dilengkapi
dengan Surat Kuasa dari Penabung, bermaterai cukup dan dilampiri
dengan Identitas Diri.
51
Peraturan pembukaan rekening tabungan iB Maslahah di Bank Jabar Banten
Syariah adalah :
a. Aplikasi pembukuan rekening tabungan dan akad Mudharabah.
b. Kartu contoh tanda tangan
c. Syarat dan ketentuan umum rekening tabungan dengan prinsip
Mudharabah.
d. Fotokopi identitas diri (KTP/ SIM/ Pasport dan KITAS) yang masih
berlaku.
e. Dokumen lain yang diperlukan.
f. Khusus untuk orang asing harus dilengkapi dengan Keterangan Ijin
Menetap Sementara (KIMS).
g. Permohonan pembukuan rekening tabungan disetujui dan ditandatangani
oleh Pemimpin Seksi/ Pemimpin Bagian/ Pemimpin Cabang/ Pejabat
Yang Berwenang.
h. Setiap satu nama rekening tabungan diberikan satu nomor rekening, yang
memudahkan proses identifikasi, pemeriksaan maupun pembuatan
laporan.
i. Apabila rekening tabungan dibuka dengan mempergunakan perwakilan
(QQ) maka :
1) Nama yang bertanggung jawab diletakkan didepan QQ (misal:
Abubakar QQ. Asma) dan hanya berlaku yang sifatnya perorangan.
2) Dalam hal yang bertanggung jawab ganti maka rekening harus ditutup.
52
2. Deposito Mudharabah
Deposito dengan prinsip mudharabah yang ada di Bank Jabar Banten Syariah
adalah Deposito iB Maslahah yaitu jenis investasi dalam mata uang rupiah
dan valuta asing yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat jatuh
tempo deposito (sesuai jangka waktunya). Deposito tersebut dapat
diperpanjang secara otomatis (ARO). Deposito iB Maslahah dijalankan
sesuai Fatwa DSN No : 03/ DSN-MUI/ IV / 2000.
Deposito ini menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah yakni suatu bentuk
kerjasama antara dua pihak dimana pihak pertama adalah nasabah selaku
pemilik dana (mudharib) bertanggung jawab atas pengelolaan dana. Untuk
itu pihak Bank/ mudharib akan memberitahukan kepada pihak investor/
shahibul maal mengenai nisbah dan tata cara pemberian keuntungan dan/
atau perhitungan pembagian keuntungan dengan metode revenue sharing.
Apabila telah tercapai kesepakatan, maka hal tersebut dicantumkan dalam
akad.
Ketentuan pembukaan deposito iB Maslahah pada Bank Jabar Banten
Syariah adalah :
a. Semua permintaan pembukaan Deposito harus dilengkapi dengan suatu
akad/ perjanjian yang dibuat berdasarkan aplikasi deposito yang telah
diisi dan ditandatangani oleh nasabah.
b. Aplikasi deposito berisi tentang :
1) Nama dan alamat nasabah (shahibul maal)
2) Jumlah dan nominal deposito
3) Jangka waktu, nisbah
53
4) Cara pembayaran bagi hasil dan pokok pada saat jatuh tempo
5) Syarat- syarat deposito yang tercantum pada halaman belakang
formulir aplikasi deposito.
c. Khusus deposito Automatic Roll Over (ARO) sepanjang bilyet deposito
masih ada di Bank, konfirmasi tidak perlu diperoleh.
d. Deposito yang dibuka tanpa melalui counter harus dituangkan dalam
Deal Slip. Dalam hal demikian maka shahibul maal wajib
menyelesaikan administrasi yang ditentukan oleh Bank (melengkapi
persyaratan pembukaan deposito).
e. Deposito dengan prinsip mudharabah tidak bisa dicairkan sebelum jatuh
tempo.
f. Setiap deposito jatuh tempo yang tidak diambil pada hari tanggal jatuh
tempo, maka pada sore harinya wajib dipindahkan ke perkiraan Deposito
Jatuh Tempo, dan selama itu tidak menerima nisbah bagi hasil.
g. Deposito yang diperpanjang setelah jatuh tempo akan diperlakukan sama
seperti pembukaan deposito baru, tetapi bila pada perjanjian sudah dibuat
persyaratan perpanjangan otomatis, maka perjanjian baru tidak perlu
dibuatkan.
h. Nisbah deposito disesuaikan dengan nisbah yang berlaku pada saat akad/
perjanjian.
i. Spesial nisbah dapat diberikan kepada nasabah dengan persetujuan dari
pinsi pelayanan.
54
j. Untuk deposito dengan perpanjangan otomatis, maka nisbah deposito saat
perpanjangan harus disesuaikan dengan nisbah yang berlaku dan dapat
pula diberikan spesial nisbah dengan persetujuan dari pinsi pelayanan.
k. Dalam hal deposito dengan prinsip mudharabah yang dicairkan sebelum
jatuh tempo maka nasabah dikenakan tawidh/ ganti rugi dengan jumlah
sesuai ketentuan yang berlaku dan diakui sebagai pendapatan operasional
lainnya.
l. Bilamana suatu deposito dengan prinsip mudharabah dijadikan sebagai
jaminan suatu pembiayaan, hanya dapat dilakukan berdasarkan
permintaan tertulis dari Bagian Administrasi Pembiayaan dengan
persetujuan Pimpinan Cabang. Deposito tersebut harus diberikan tanda
(flag) DIJAMINKAN dan diblokir pada sistem dan dipindahkan ke
dalam perkiraan Deposito yang dijaminkan, pelepasan flag
DIJAMINKAN dan blokir hanya dapat dilakukan atas permintaan
tertulis dari Bagian Administrasi Pembiayaan dengan persetujuan
Pimpinan Cabang.
m. Pemotongan pajak atas bagi hasil dilakukan pada saat dibayarkannya
nisbah bagi hasil dan secara otomatis dibukukan pada perkiraan titipan
PPh 23, pasal 4 ayat 2 oleh sistem sesuai aturan perpajakan yang berlaku.
n. Nasabah dapat meminta bantuan bank untuk melakukan pemotongan
zakat atas bag hasil yang didapatkan sesuai ketentuan zakat yang berlaku
(tertuang dalam aplikasi pembukaan) dan secara otomatis dibukukan pada
perkiraan Titipan ZIS oleh sistem.