Dari:https://ahlulhadis.wordpress.com/2007/12/16/hadis-hadis-dla%E2%80%99if-tentang-keutamaan-kurban/
« Hadits-hadits yang Masyhur tetapi Sanadnya Dla’if Iman dan Istiqamah »
Hadis-hadis dla’if tentang keutamaan Kurban
Posted by Abah Zacky as-Samarani pada Desember 16, 2007
الرحيم الرحمن الله بسم
أجمعين وصحبه آله وعلى المرسلين سيد على والسالم والصالة العالمين رب لله الحمد .
Saudara-saudaraku yang tercinta didasari oleh keinginanku untuk menyebarluaskan manfaat, dan membela sunnah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam maka aku kemukakan persoalan ini. Dan menimbang telah tersebar luasnya
hadis-hadis dla’if khususnya tentang korban. Lebih khusus lagi Ibnu al-‘Arabi al-Maliki di dalam kitabnya ‘Aridlatu al-
Ahwadzi Syarh Sunan at-Tirmidzi VI:288 mengatakan, “dalam soal keutaman korban, tidak ada hadis yang shahih,
tetapi manusia telah meriwayatkan berbagai hadis yang mengagumkan, tetapi tidak shahih”
Maka dengan mengharap pertolongan Allah, aku tuliskan sejumlah hadis berikut ini, semoga tidak lagi dikatakan
sebagai sunnah bila memang bukan sunnah. Berikut ini adalah hads-hadis dla’if tersebut
Hadis Pertama;
حر يوم عمل من آدمي عمل ما ه إلى أحب الن إهراق من الل ها الدم ه من ليقع الدم وأن وأظالفها وأشعارها بقرونها القيامة يوم لتأتي إن بمكان الل
نفسا بها فطيبوا األرض من يقع أن قبل
“Tidak ada amal yang dilakukan oleh anak Adam lebih disukai oleh Allah di hari korban selain dari mengalirkan
darah (menyembelih qurban). Sesungguhnya korbannya itu di hari kiamat akan datang menyertai bani adam
dengan tanduk-tanduknya, bulunya dan kuku-kukunya. Dan darah qurban tersebut akan menetes di suatu tempat
(yang diridlai) Allah sebelum menetes ke bumi, maka relakanlah korban itu ” (HR at-Tirmidzi).
Hadis ini Dla’if,
Hadis ini diriwayatkan oleh at-tirmidzi di dalam kitab Sunannya, al-hakim di dalam kitab al-Mustadrak, dan al-
baghawi di dalam syarh as-Sunnah. At-Tirmidzi menyatakan hasan, al-Hakim menyatakan shahih, tetapi al-baghawi
menyatakan dla’if. Sebab di dalam snaad tersebut ada Abu Mutsanna Sulaiman bin Yazid, dan dia dipertanyakan
ketsiqahannya
Lihat dalam kitab al-‘Ilal al-Mutanahiyah karangan Ibnu al-Jauzi (II:569, hadis no 936), ‘Ilal at-Tirmidzi al-Kabir,
karangan at-Tirmidzi (II:638), al-Majruhin, Ibnu Hibban (III:851), lihat lihat catatan adz-Dzahabi di dalam al-
Mustadrak karangan al-Hakim (IV:221), dan juga lihat silsilah al-Ahadits adl-Dla’ifah, karya al-Albani, hadis nomor
526
Hadis kedua
ه رسول يا ة قال األضاحي هذه ما الل ه رسول يا فيها لنا فما قالوا إبراهيم أبيكم سن ه رسول يا فالصوف قالوا حسنة شعرة بكل قال الل بكل قال الل
حسنة الصوف من شعرة
Wahai Rasulullah, apakah kurban ini? Beliau menjawab, “Sunnah nenek moyangmu Nabi Ibrahim as”. Mereka
bertanya lagi, “Lalu apa yang kami dapatkan dari korban itu?” Beliau menjawab, “Pada setiap bulu ada satu
kebaikan” Mereka bertanya lagi, “Bagaimana dengan suf, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “setiap rambut di
dalam suf ada satu kebaikan”
Hadis ini Maudlu’
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan al-hakim. Di dalam sanad hadis tersebut ada Aidzillah bin Abdullah bin Mujassi’,
dia tergolongsalah seorang pemalsu hadis.
Lihat dalam kitab Dzakhiratu al-Huffadz karya al-Qaisarani, hadis nomor 3835. Kitab adl-Dlu’afa’ karya Ibnu Hibban,
(III:55), kitab Misbah az-Zujajah, karangan al-Bushairi (III:223), dan Silsilah al-Ahadits adl-Dla’fah wal-Maudlu’ah,
karya al-Albani, nomor 527
Hadis ketiga
تك إلى قومي فاطمة يا ه فاشهديها أضحي ومماتي ومحياي ونسكي صالتي إن : وقولي عملتيه ذنب كل دمها من تقطر قطرة أول عند لك يغفر فإن
العالمين رب لله أم أنتم ذاك فأهل خاصة بيتك وألهل لك هذا ، الله رسول يا : قلت : عمران قال » المسلمين من وأنا أمرت وبذلك له شريك ال
: « قال ؟ عامة للمسلمين عامة للمسلمين بل ال »
Wahai Fathimah, bangkitlah dan saksikanlah hewan korbanmu karena sesungguhnya Dia mengampuni selluruh
dosamu ketika tetesan korban yang darah pertama dan bacalah, inna shalati wa nusuki wa mahyaya lillahi rabbil
‘alamin, laa syarika lah wa bidzalika umirtu wa ana minal muslimin. Amran berkata, aku bertanya, wahai rasulullah,
“Ini khusus untukmu dan keluargamu, sehingga yang berhak mendapatkan itu Antum atau untuk seluruh kaum
muslimin?” beliau menjawab, “Tidak, tetapi untuk seluruh kaum muslimin secara umum”
Hadis ini Munkar
Telah disebutkan oleh al-Hakim, dan di dalam sanadnya terdapat Abu Hamzah ats-Tsamali, dia seorang rawi yang
sangat dla’if.
Hadis keempat
تك إلى قومي فاطمة يا البيت آل خاصة ألنا الله رسول يا قالت ذنوبك من سلف ما لك يغفر أن دمها من تقطر قطرة بكل لك فإن فاشهديها أضحي
للمسلمين و لنا بل قال للمسلمين و لنا أو
Wahai fathimah, bangkitlah dan saksikanlah bnatang korbanmu, maka sesungguhnya bagimu, setiap teteran darah
yang menetes Allah akan mengampuni dosa-dosa yang telah lalu. Dia berkata, “untuk kami, khusus keluarga atau
untuk kami dan kaum muslimin? Beliau menjawab, tetapi untuk kita dan kaum muslimin
Dla’if
Hadis tersebut di sebutkan oleh al-Bazzar di dalam musnadnya. Di dalam sanad hadis tersebut ada ‘Athiyyah bin
Qais, oleh adz-Dzahabi dia dinilai meragukan.
Lihat kitab al-‘Ilal, Ibnu Abi Hatim (II:38-39), Majma’ az-Zawaid, al-Haitsami (IV:17), at-targhib wa at-Tarhib, al-
Mundziri (II:99), adl-Dliu’afa’ al-Kabir, al-‘Uqaili (II:38), Silsilah al-Ahadits adl-Dla’ifah, al-Albani, no 528
Hadis kelima
ها ضحاياكم عظموا مطاياكم الصراط على فإن
Agungkanlah korban kalian, karena sesungguhnya binatang korban itu tunggangan di atas titian shirat
Hadis Dla’if
Disebutkan di dalam Musnad al-Firdaus, dari Ibnu Mubarak dari Yahya bin Ubaidillah bin Mauhab sampai kepada
Abu Hurairah. Yahya bin Ubaidillah ini dla’if.
Lihat kitab asy-Syadzrah fi al-Ahadits al-Masyhurah, Ibnu Thulun (I:96), al-Musytahir min al-hadis al-Maudlu’ wa adl-
Dla’if, al-Jabari (I:197), Silsilah al-Ahadits adl-Dla’ifah, al-Albani (I:173), Kasyf al-Khafa’, al-Ajluni, no 1794
Hadis keenam
بة ضحى من ته محتسبا نفسه بها طي ار من حجابا له كانت إلضحي الن
Barangsiapa yang berkorban dengan penuh kerelaan hati dan dengan mengharapkan ridlaNya melalui korbannya
itu, maka binatang korbannya itu akan menjadi hijab dari api neraka
Hadil palsu (maudlu’)
Lihat Majma’ az-Zawaid, al-Haitsami (4:17), Khulashah al-badr al-Mizan, Ibnu al-Mulqin (II:386), Nail al-Awthar, asy-
Syaukani (V:196) silsilah al-Ahadits adl-dla’ifah, al-Albani, nomor: 529.
Hadis ketujuh
ه إن ة من عضو بكل يعتق الل المضحي من عضوا الضحي
Sesungguhnya Allah membebaskan setiap anggota badan binatang korban dari orang yang berkorban
Hadis yang tidak ada asalnya (Palsu)
Lihat kitab talkhish al-Habir, al-Hafidz Ibnu hajar (IV:252), Khulashat al-badr al-Munir, Ibnu Mulqin (II:386)
Hadis Kedelapan
ها يا اس أي ه األرض في وقع إن و الدم فإن بدمائها احتسبوا و ضحوا الن الله حرز في يقع فإن
Wahai manusia, berkorbanlah dan carilah pahala dengan darah korban, karena sesungguhnya darahnya meskipun
tertumpah di tanah, sesungguhnya ia tertumpah di penjagaan Allah
Hadis Maudlu’
Hadis ini disebutkan di dalam kitab al-Mu’jam al-Ausath ole hath-Thabrani, dan di dalam sanadnya terdapat Amr bin
Hushain al-‘Uqaili. Rawi tersebut tidak diterima periwayatannya oleh jumhur ulama’
Lihat al-Mu’jam al-Ausath, Thabrani (VIII:176), Mizan al-I’tidal, adz-Dzahabi (IV:205) dan Silsilah al-Ahadits adl-
Dla’ifah, al-Albani hadis nomor 530
Hadis kesembilan
في نحيرة من أفضل شيء في الورق أنفقت ما العيد يوم
Tidaklah perak itu dinahkahkan untuk sesuatu yang lebih utama daripada menyembelih binatang pada hari Id Adha
Hadis Dla’if jiddan (Sangat Dla’if)
Hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu Hibban di dalam al-Majruhin, dan ath-Thabrani, Di dalam sanadnya ada Ibrahim bin
Yazid, yang dinilai dla’if oleh para ulama’ hadis.
Lihat kitab al-Kamil fi ad-Dlu’afa’ min ar-Rijal, Ibnu Adi (I:228), al-Majruhin, Ibnu Hibban (I:101) Silsilah al-Ahadits
adl-Dla’ifah, al-Albani nomor 524.
Hadis kesepuluh
هذا في آدم ابن عمل ما من أفضل اليوم يهراق دم توصل مقطوعة رحما يكون أن إال
Tidaklah seorang anak adam melakukan suatu amal pada hari ini yang lebih utama dari darah yang ditumpahkan,
melainkan menyambung kasih saying yang terputus
Hadis Dla’if
Hadis ini disebutkan ole hath-Thabrani di dalam kitab Mu’jam al-Kabir. Di dalam sanadnya terdapat rawi yang
bernama Yahya bin al-Hasan al-Khasyni. Rawi ini termasuk lemah (dla’if)
Lihat Kitab Mu’jam al-Kabir, ath-Thabrani (XI:32), Bisa juga ditemukan di dalam Musalsal bidl-Dlu’afa’, dan juga at-
tamhid, Ibnu Abdul barr (XXIII:192), dan juga Silsilah al-Ahadits adl-Dla’ifah, Al-Albani, nomor 525
PENUTUP
Inilah hadis-hadits tentang keutamaan qurban yang tidak shahih. Kami ungkapkan sebagai nasihat kepada sesame
kaum muslimin.
Dengan adanya hadis dla’if ini, bukan berarti kita boleh lemah dan tidak bersemangat dalam menghidupkan syi’ar
islam. Cukup bagi kita meyakini bahwa Qurban adalah syi’ar Islam yang telah disyari’atkan Allah, sehingga layak
untuk diagungkan. Orang yang mengagungkan syi’ar Allah, termasuk qurban, merupakan cerminan orang yang
memiliki ketaqwaan di dalam hati. Maka dalam mengagungkan harus senantiasa menjaga dan meneladani sunnah
Rasulullah shallalahu ‘alaihi wasallam. Disebutkan di dalam riwayat bahwa beliau berkorban dengan domba yang
bertanduk bagus (Muttafaq ‘alaih).