1
HALAMAN PENGESAHAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURABAYA
KEBIJAKAN MUTU
Kode Dokumen KM-000-LPM-SPI-05
Status Dokumen o Master 0 Salinan No.Nomor Revisi 01
Tanggal 01 September 2017
Jumlah Halaman ..... ( )
Diajukan Oleh
Diperiksa Oleh
. A.Aziz Alimul Hidayat, S.Kep.Ns, M.Kes.
Dikendalikanoleh
::>isetujuiOleh Rektor,
~Dr. dr. Sukadiono, MM
~ ::da.vnen ini sepenuhnya merupakan rahasia Universitas Muhammadiyah Surabaya dan tidak boleh. yak, baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain tanpa ijin tertulis dati Rektor Universitas
:ammadiyah Surabaya
1
KEBIJAKAN MUTU No. Kode Dokumen : KM-000-LPM-SPI-05KEBIJAKAN SISTEM
PENJAMINAN MUTU INTERNAL(SPMI)
Tanggal Terbit : 1 September 2017
No. Revisi : 01
A. Latar BelakangSistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi, meliputi penjaminan
mutu internal maupun penjaminan mutu eksternal. Sistem penjaminan
mutu internal (SPMI) di suatu perguruan tinggi merupakan kegiatan
mandiri dari perguruan tinggi yang bersangkutan, sehingga proses
tersebut dirancang, dijalankan, dan dikendalikan sendiri oleh perguruan
tinggi yang bersangkutan tanpa campur tangan dari Pemerintah, dalam
hal ini Direktorat Penjaminan Mutu. Sistem Penjaminan Mutu Internal
(SPMI) adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh
setiap perguruan tinggi secara otonom untuk mengendalikan dan
meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan
berkelanjutan. (Permenristekdikti No. 62 TAHUN 2016)
Mutu pendidikan tinggi adalah tingkat kesesuaian antara
penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan Standar Pendidikan Tinggi
yang terdiri atas Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Standar
Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan Tinggi. Meningkatkan
mutu pendidikan tinggi merupakan kewajiban bagi pemerintah maupun
para penyelenggara pendidikan tinggi guna meningkatkan kualitas
lulusannya. Sejalan dengan hal tersebut, Universitas Muhammadiyah
Surabaya mempunyai komitmen untuk selalu meningkatkan mutu
sehingga menghasilkan lulusan yang memenuhi standar nasional
pendidikan tinggi bahkan melampauinya.
Sistem penjaminan mutu UMSurabaya dilakukan secara bertahap,
sistematis, terencana, dan terarah, yang dilaksanakan oleh Lembaga
Penjaminan Mutu (LPM). LPM menyusun program penjaminan mutu
baik akademik maupun non akademik yang memiliki arah target dan
2
kerangka waktu yang jelas. Muara dari penjaminan mutu tersebut adalah
terwujudnya budaya mutu dalam pelaksanaan kegiatan rutin keseharian
segenap sivitas akademika, sehingga dapat meningkatkan kemampuan
institusi untuk menciptakan stabilitas, kapabilitas, akuntabilitas, serta
melakukan pengawasan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kualitas penyelenggaraan pendidikan UMSurabaya.
Sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, penjaminan mutu
internal di UMSurabaya merujuk pada Standar Nasional Pendidikan
Tinggi (Permenristekdikti No. 44 tahun 2015). Standar Nasional Pedidikan
Tinggi meliputi: (1) Standar Nasional Pendidikan; (2) Standar Nasional
Penelitian, dan (3) Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat”.
Selain itu, SMPI UMSurabaya sebagai salah satu PTM/PTA menambh 5
standar lain sebagai keunggulan sistem penjaminan mutu pendidikan
tinggi, yaitu: (1) Standar Jatidiri/Identitas, (2) Standar Al Islam danKemuhammadiyahan, (3) Standar Tata Pamong, (4) StandarPembinaan Kemahasiswaan, dan (5)Standar Kerjasama.
Penjaminan mutu di Universitas Muhammadiyah Surabaya telah
dimulai pada tahun 2006 dibawah Pusat Hak Kekayaan Intelektual (PHKI),
yang sampai dengan akhir tahun akademik 2010-2011 telah menghasilkan
11 dokumen. Sejak awal tahun akademik 2011-2012, berdasarkan Surat
Keputusan (SK) Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya No :
061/Kep/II.3.AU/B/2011 penjaminan mutu telah ditetapkan sebagai
Unit/Lembaga yang berdiri sendiri dengan nama Tim Penjaminan Mutu,
yang kemudian berubah menjadi Pusat Penjaminan Mutu (PPM)
Universitas Muhammadiyah Surabaya. Sekarang PPM berubah menjadi
Lembaga Penjaminan Mutu dan Satuan Pengawasan Internal (LPM-SPI)
berdasarkan SK. Rektor No. 0455/KEP/II.3.AU/B/2017 tentang Struktur
Organisasi LPM-SPI Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Langkah awal disusun suatu pedoman penjaminan mutu yaitu
Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Universitas
Muhammadiyah Surabaya. Melalui Kebijakan SPMI ini, diharapkan
3
tumbuh budaya mutu mulai dari bagaimana merencanakan dan
menetapkan standar (plan), melaksanakan standar (do), mengevaluasi
standard (check) dan meningkatkan standar (action) secara berkelanjutan.
Agar SPMI Universitas Muhammadiyah Surabaya dapat dilaksanakan
dan mencapai tujuan, terdapat beberapa prasyarat yang harus dipenuhi
yaitu: komitmen, perubahan paradigma, dan sikap mental para pelaku
pendidikan tinggi, serta pengorganisasian pada SPMI.
Faktor terpenting yang perlu mendapat perhatian dalam
pengorganisasian SPMI Universitas Muhammadiyah Surabaya adalah
bahwa pengorganisasian tersebut mampu menumbuhkan pemahaman
tentang penjaminan mutu pendidikan tinggi di lingkungan Universitas
Muhammadiyah Surabaya yang pada gilirannya akan menumbuhkan
budaya mutu (quality awareness) dari seluruh komponen di perguruan
tinggi itu terhadap upaya penjaminan mutu pendidikan tinggi pada
umumnya.
B. Visi, Misi dan Tujuan Universitas Muhammadiyah Surabaya1. Visi Universitas Muhammadiyah Surabaya
Visi Universitas Muhammadiyah Surabaya Tahun 2017 -2021
adalah: Universitas Muhammadiyah Surabaya sebagai universitas yang
unggul di bidang moralitas, intelektual, dan berjiwa entrepreneur.
2. Misi Universitas Muhammadiyah SurabayaVisi Universitas Muhammadiyah Surabaya memiliki misi:
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang memilii keunggulan dalam
bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan
kerja sama
2. Menelenggarakan pembinaan sivitas akademika dalam kehidupan yang
Islami
3. Mengembangkan potensi kecakapan hidup pada sivitas akademika
4. Menyelenggarakan pendidikan tinggi dengan prinsip good governance
4
3. Tujuan Universitas Muhammadiyah SurabayaPenyelenggaraan Universitas Muhammadiyah Surabaya bertujuan:
1. menghasilkan lulusan yang beriman, berakhlak, memiliki kompetensi
serta profesionalisme di bidangnya sesuai kebutuhan stakeholders
2. mewujudkan sivitas akademika yang menjadi teladan melalui dakwah
Islam dan amar ma’ruf nahi munkar
3. mengembangkan jiwa entrepreneur pada sivitas akademika
4. mewujudkan pengelolaan universitas yang terencana, terorganisasi,
produktif, dan berkelanjutan
C.Tujuan Dokumen Tertulis KebijakanDokumen tertulis kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
Universitas Muhammadiyah Surabaya dimaksudkan sebagai :
1. Sarana untuk mengkomunikasikan kepada seluruh pemangkukepentingan tentang Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang
berlaku di dalam lingkungan Universitas Muhammadiyah Surabaya.
2. Landasan dan arah dalam menetapkan semua standar dan manualatau prosedur dalam Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), serta
dalam melaksanakan dan meningkatkan mutu Sistem Penjaminan Mutu
Internal (SPMI).
3. Bukti otentik bahwa Universitas Muhammadiyah Surabaya telahmemiliki dan melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
sebagaimana diwajibkan menurut Peratuan Perundang-undangan.
D.Luas Lingkup KebijakanKebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) mencakup
semua aspek penyelenggaraan pendidikan tinggi pada Universitas
Muhammadiyah Surabaya, dengan fokus utama pada aspek pendidikan-
pembelajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan Al Islam-
Kemuhamadiyahan (AIK) serta aspek pendukung lain. Fokus kebijakan
5
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) akan dikembangkan sehingga
mencakup juga aspek lain yang bukan kegiatan akademik (non
akademik), seperti misalnya aspek kesejahteraan sumber daya manusia,
kerjasama dengan pihak dalam dan luar negeri (internasional).
E. Keberlakukaan atau Pihak-pihak yang terkena kebijakanKebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) berlaku untuk
semua unit kerja di lingkungan Universitas Muhammadiyah Surabaya,
yaitu Rektorat, Fakultas, Program Studi dan
biro/pusat/lembaga/kantor/UPT lainnya.
F. Istilah dan definisi1. Kebijakan adalah pernyataan tertulis yang menjelaskan
pemikiran,sikap, pandangan dari institusi tentang sesuatu hal.
2. Kebijakan SPMI UMSurabaya adalah pemikiran, sikap, pandangan
UMSurabaya mengenai SPMI yang berlaku di Universitas.
3. Manual SPMI adalah dokumen tertulis berisi petunjuk praktis
tentang bagaimana menjalankan atau melaksanakan SPMI
UMSurabaya.
4. Standar SPMI UMSurabaya adalah dokumen tertulis yang berisi
kriteria, patokan, ukuran, spesifikasi, mengenai sesuatu yang harus
dicapai/dipenuhi.
5. Evaluasi Diri adalah kegiatan setiap unit kerja di UMSurabaya
secara periodik untuk memeriksa, menganalisis, dan menilai
kinerjanya sendiri selama kurun waktu tertentu untuk mengetahui
kelemahan dan kelebihannya.
6. Audit SPMI UMSurabaya adalah kegiatan rutin setiap akhir tahun
akademik yang dilakukan oleh auditor internal Universitas untuk
memeriksa pelaksanaan SPMI UMSurabaya dan mengevaluasi
apakah seluruh standar SPMI UMSurabaya telah dicapai/dipenuhi
oleh setiap unit kerja di lingkungan UMSurabaya
6
G.Rincian Kebijakan SPMI UMSurabayaSeluruh sivitas UMSurabaya berkeyakinan bahwa SPMI
UMSurabaya bertujuan:
1) Menjamin bahwa setiap layanan pendidikan tinggi kepada mahasiswa
dilakukan sesuai standar SPMI UMSurabaya yang telah ditetapkan,
sehingga apabila diketahui bahwa terjadi penyimpangan Standar SPMI
UMSurabaya, akan segera dilakukan koreksi.
2) Mewujudkan transparansi dan akuntabilitas publik, khususnya kepada
orang tua/wali mahasiswa tentang penyelenggaraan pendidikan sesuai
dengan Standar SPMI UMSurabaya yang telah ditetapkan.
3) Mengajak semua pihak di lingkungan UMSurabaya untuk bekerja
mencapai tujuan berdasarkan Standar SPMI UMSurabaya dan secara
berkelanjutan berupaya untuk meningkatkan mutu.
1. Model Sistem Penjaminan Mutu InternalModel Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Universitas
Muhammadiyah Surabaya adalah Sistem Penjaminan Mutu Internal
(SPMI) pada Universitas Muhammadiyah Surabaya yang dirancang,
dilaksanakan, dan ditingkatkan mutunya secara berkelanjutan dengan
berdasarkan pada Siklus Model PDCA (PLAN, DO, CHECK, ACTION)
atau Model Siklus PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi,
Pengendalian, dan Peningkatan).
Gambar 1. Siklus Model PDCA/PPEPP Sistem Penjaminan Mutu
Plan Do / Act
Improve Evaluate
P
PP
EP
7
Dengan model manajemen ini, maka UMSurabaya akan
menetapkan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai melalui strategi dan
serangkaian aktivitas yang tepat. Kemudian, terhadap pencapaian tujuan
melalui strategi dan serangkaian aktivitas yang tepat. Kemudian,
terhadap pencapaian tujuan melalui strategi dan aktivitas tersebut akan
selalu dimonitor secara berkala, dievaluasi, dan dikembangkan ke arah
yang lebih baik secara berkelanjutan.
Dengan model manajemen PDCA/PPEPP, maka setiap unit kerja di
lingkungan UMSurabaya secara berkala harus melakukan proses
evaluasi diri untuk menilai kinerja unitnya sendiri dengan menggunakan
Standar dan Manual SPMI UMSurabaya yang telah ditetapkan.
Hasil evaluasi diri akan dilaporkan kepada pimpinan unit kerja,
seluruh staf pada unit kerja bersangkutan, dan kepada pimpinan
universitas. Selanjutnya, terhadap hasil evaluasi diri pimpinan unit dan
pimpinan universitas akan membuat keputusan tentang langkah atau
tindakan yang harus dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan
mutu.
Pelaksanaaan SPMI UMSurabaya dengan model manajemen
PDCA/PPEPP, juga mengharuskan setiap unit kerja di Lingkungan
UMSurabaya bersikap terbuka, kooperatif, dan siap untuk diaudit atau
diperiksa oleh tim auditor internal yang telah mendapat pelatihan khusus
tentang audit SPMI UMSurabaya.
Audit yang dilakukan setiap akhir tahun akademik akan direkam dan
dilaporkan kepada pimpinan unit dan universitas, untuk kemudian diambil
tindakan tertentu berdasarkan hasil temuan dan rekomendasi dari tim
auditor.
Semua proses di atas dimaksudkan untuk menjamin bahwa setiap
kegiatan penyelenggaraan pendidikan tinggi di UMSurabaya terjamin
mutunya, dan bahwa SPMI UMSurabaya selalu dievaluasi untuk
menemukan kekuatan dan kelemahannya, sehingga dapat dilakukan
8
perubahan ke arah perbaikan secara berkelanjutan (Continuous Quality
Improvement, CQI).
Gambar 2. Hasil SPMI Model Manajemen PDCA/PPEPP
Hasil pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dengan
basis model manajemen PDCA/PPEPP adalah kesiapan semua program
studi di lingkungan UMSurabaya untuk mengikuti proses akreditasi atau
penjaminan mutu eksternal, baik oleh Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi BAN-PT ataupun lembaga akreditasi mandiri (LAM)
yang didirikan pemerintah atau masyarakat, baik dalam maupun luar
negeri (asing) yang kredibel.
2. Prinsip Pelaksanaan SPMI UMSurabaya
Dalam upaya mencapai tujuan SPMI dan mewujudkan visi, misi, dan
tujuan UMSurabaya, maka sivitas akademika dalam melaksanakan
SPMI UMSurabaya pada setiap tingkat selalu berpedoman pada prinsip :
1) Berorientasi kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal;
2) Mengutamakan kebenaran;
3) Tanggungjawab sosial;
4) Pengembangan kompetensi personel;
5) Partisipatif dan kolegial;
9
6) Keseragaman metode;
7) Inovasi, belajar dan perbaikan secara berkelanjutan.
Selain itu, SPMI UMSurabaya mengacu pada 7 (tujuh) prinsip dasar
sistem mamnajemen mutu (ISO 9001: 2015) yang harus melandasi pola
pikir dan pola tindak semua pelaku manajemen, yaitu:
1) Fokus kepada pelanggan (customer focus).
2) Kepemimpinan (leadership).
3) Melibatkan orang (engagement of people).
4) Pendekatan proses (process approach).
5) Perbaikan (improvement)
6) Pengambilan keputusan berbasis bukti (evidence-based decision
making)
7) Hubungan kemitraan yang saling menguntungkan (relationship
management).
3. Strategi SPMI UMSurabaya
Strategi UMSurabaya di dalam melaksanakan SPMI adalah :
1) Melibatkan secara aktif semua civitas academica sejak tahap
perencanaan hingga tahap evaluasi dan tahap pengembangan SPMI
UMSurabaya;
2) Melibatkan pula organisasi profesi, alumni, dunia usaha dan
pemerintahan sebagai pengguna lulusan, khususnya pada tahap
penetapan standar SPMI UMSurabaya;
3) Melakukan pelatihan secara terstruktur dan terencana bagi para
dosen dan staf administrasi tentang Sistem Penjaminan Mutu Internal
(SPMI), dan secara khusus pelatihan sebagai auditor internal;
4) melakukan sosialisasi tentang fungsi dan tujuan Sistem Penjaminan
Mutu Internal (SPMI) kepada para pemangku kepentingan secara
periodik.
10
4. Pelaksanaan SPMI UMSurabaya pada Setiap Tingkatan Unit Kerja
Universitas Muhammadiyah Surabaya memiliki 8 fakultas dan
pascasarjana dengan mengelola 30 program studi, 22 biro/lembaga/UPT.
Universitas menetapkan bahwa sejak Tahun 2013 seluruh unit kerja
akademik maupun non-akademik pada setiap tingkat harus
melaksanakan SPMI dalam setiap aktivitasnya.
Agar pelaksanaan SPMI UMSurabaya pada setiap unit kerja dan
aras tersebut dapat berjalan dengan lancar dan terkoordinasi secara
efektif, maka UMSurabaya menugaskan LPM-SPI untuk menyiapkan,
merencanakan, merancang, menetapkan, melaksanakan, mengevaluasi,
mengendalikan, dan meningkatkan SPMI UMSurabaya.
Untuk menjamin bahwa pelaksanaan kegiatan akademik dapat
tercapai sesuai dengan yang diharapkan oleh organisasi Universitas
Muhammadiyah Surabaya mengatur melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1. tahap pertama, berdasarkan visi, misi, tujuan dan motto yang telah
ditetapkan Pimpinan Universitas Muhammadiyah Surabaya, bersama
Badan Pelaksana Harian (BPH) merumuskan rencana strategi
(Renstra) jangka waktu 5 tahun untuk mendapatkan ketetapan dan
pengesahan dari Majelis Pendidikan Tinggi (Dikti).
2. Tahap kedua, berdasarkan kebijakan umum yang telah ditetapkan
dalam rencana strategi (Renstra) Pimpinan Universitas, bersama
Senat Universitas menyusun kebijakan akademik yang berisi rencana
kerja bidang akademik untuk jangka waktu 5 tahun.
3. Tahap ketiga, Pimpinan Universitas Muhammadiyah Surabaya
menetapkan peraturan akademik. Kebijakan akademik dan peraturan
akademik merupakan dokumen akademik.
4. Tahap keempat, Pimpinan Universitas Muhammadiyah Surabaya
bersama Badan Pelaksana Harian (BPH) menyusun Rencana Kerja
dan Anggaran Tahunan (RKAT).
5. Tahap kelima, berdasarkan kebijakan akademik dan peraturan
11
akademik, Lembaga Penjaminan Mutu dan Satuan Pengawasan
Internal (LPM-SPI) Universitas Muhammadiyah Surabaya
merumuskan Standar Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan
Tinggi (SPMI-PT)/Standar Mutu untuk ditetapkan dan disahkan oleh
Rektor.
6. Tahap keenam, berdasarkan Standar Sistem Penjaminan Mutu
Internal Perguruan Tinggi (SPMI-PT)/Standar Mutu, Pusat
Penjaminan Mutu (PPM) Universitas Muhammadiyah Surabaya
merumuskan Manual Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan
Tinggi (SPMI-PT)/Manual Mutu untuk ditetapkan dan disahkan oleh
Rektor.
7. Tahap ketujuh, penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP)
teknis maupun administrasi dirumuskan oleh Pusat Penjaminan Mutu
(PPM) untuk disahkan dan ditetapkan oleh Rektor/Pembantu Rektor
sesuai dengan tingkat kewenangan.
8. Tahap kedelapan, secara periodik minimal setiap semester Pimpinan
Fakultas dan Pimpinan Program Studi maupun Unit Kerja Akademik
lainnya membuat laporan pelaksanaan kegiatan beserta realisasi
anggaran.
9. Tahap kesembilan, berdasarkan laporan kegiatan akademik yang
telah dilakukan oleh Pimpinan Fakultas dan Pimpinan Program Studi
maupun Unit Kerja Akademik lainnya, Rektor melakukan evaluasi
dengan menugaskan Pusat Penjaminan Mutu (PPM) untuk
melakukan Audit Internal.
10. Tahap kesepuluh, laporan hasil Audit Internal oleh Pusat Penjaminan
Mutu (PPM) diserahkan kepada Rektor dengan tembusan Pimpinan
Fakultas dan Pimpinan Program Studi maupun Unit Kerja Akademik
lainnya, laporan hasil Audit Internal disertai rekomendasi dari Pusat
Penjaminan Mutu (PPM).
11. Tahap kesebelas, hasil Audit Internal dijadikan dasar oleh Rektor
untuk melakukan tindak lanjut penyelesaian atau bahan
12
pertimbangan dalam penyempurnaan kebijakan akademik, peraturan
akademik, standar akademik/SOP akademik dimasa yang akan
datang.
Untuk kegiatan yang non akademik, telah disusun Standar
Operasional Prosedur (SOP) semua unit kerja (Biro/Pusat/Lembaga/UPT,
yang meliputi :
1. Biro Administrasi Akademik (BAA)
2. Biro Administrasi Kemahasiswaan dan Alumni (BAKA)
3. Biro Administrasi Umum (BAU)
4. Biro Administrasi Sumber Daya Insani (BSDI)
5. Biro Administrasi Keuangan (BAK)
6. Biro Perencanaan dan Pengembangan
7. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)
8. Lembaga Penjaminan Mutu dan Satuan Pengewasan Internal (LPM-
SPI)
9. Lembaga Informasi dan Penerimaan Mahasiswa Baru (LIPMB)
10. Perpustakaan
11. Pusat Teknologi Informasi (PTI)
12. Pusat Bahasa (PUSBA)
13. Pusat Sentra HaKI (PSH)
14. Pusat Pengembangan Publikasi Ilmiah (P3I)
15. Kantor Urusan Internasional dan Kerja sama (KUIK)
16. Pusat Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran (P4)
17. Pusat Pelayanan Daharmasisa dan Kelas Internasional (PDKI)
18. Pusat Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Kewirausahaan (P2EK2)
19. Pusat Pengkajian Al Islam dan Kemuhammadiyahan ((P2AIK)
20. Pusat Penyelenggaraan Ketakmiran Masjid Mas Mansur
21. Pusat Kajian Wanita (PKW)
22. Klinik Utama Rawat Inap Bersalin Siti Aisyah Pacar Keling
13
Sistem Penjaminan Mutu Internal non akademik berlakuk pada setiap
unit kerja di Universitas Muhammadiyah Surabaya yang memiliki 8
fakultas dan 1 Program Pascasarjana yang mengelola 26 program studi
dan 3 program pascasarjana serta 1 program profesi, 6 unit kerja tingkat
biro Universitas, 3 lembaga dan 13 UPT.
1) Organisasi Sistem Penjaminan Mutu UMSurabaya
Universitas Muhammadiyah Surabaya menetapkan bahwa sejak
awal tahun 2011 seluruh unit kerja akademik maupun non akademik pada
setiap area harus melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
dalam setiap aktivitasnya. Agar pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu
Internal (SPMI) pada semua unit dan area tersebut dapat berjalan lancar
dan terkoordinasi secara efektif, maka untuk siklus pertama Sistem
Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yaitu dari tahun 2011-2016. Dengan
dibentuknya unit SPMI, maka struktur organisasi Universitas
Muhammadiyah Surabaya adalah sebagai berikut :
Universitas Muhammadiyah Surabaya menetapkan Lembaga
Penjaminan Mutu dan Satuan Pengawasan Internal (LPM-SPI) Universitas
Muhammadiyah Surabaya yang bertugas untuk menyiapkan, merancang,
merencanakan, menetapkan, melaksanakan, mengendalikan,
mengevaluasi dan mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Internal
(SPMI). Untuk melaksanakan penjaminan mutu internal di Universitas
Muhammadiyah Surabaya, maka dibentuk struktur fungsional organisasi
LPM-SPI. Struktur tersebut mencakup tingkat universitas, fakultas dan
program studi.
14
Gambar 4 : Kedudukan Organisasi Sistem Penjaminan Mutu Internal
Unsur-unsur organisasi penjaminan mutu akademik di tingkat
universitas terdiri atas Pimpinan Universitas dibantu oleh Lembaga
Penjaminan Mutu dan Satuan Pengawasan Internal (LPM-SPI) atas dasar
ketentuan norma-norma, standar mutu dan kebijakan akademik yang
ditetapkan oleh Senat Universitas. Rektor menetapkan peraturan, kaidah
dan tolok ukur penyelenggaraan kegiatan akademik secara umum.
Pengembangan, penerapan dan evaluasi peningkatan mutu akademik di
semua unit kerja, Rektor dibantu oleh LPM-SPI. Untuk melaksanakan
LPM & SPI Biro/ Pusat/Lembaga/
Kanto/ UPT
PASCASARJANA
FAKULTASSENAT
FAKULTASGPM
BPH
UNIVERSITASSENAT
UNIVERSITAS
PROGRAM STUDIUPM
15
tugas dan fungsi di atas maka disusun struktur organisasi LPM-SPI
sebagai berikut.
Gambar 5 : Struktur Organisasi Pusat Penjaminan Mutu UMSurabaya
Struktur Penjaminan Mutu dari tingkat Universitas, tingkat Fakultas
hingga tingkat program studi susunan organisasi tersebut sesuai dengan
struktur yang terdapat pada gambar bagan diatas, yang terdiri dari :
Ketua, Sekretaris, Staf Administrasi, Bidang Akreditasi, Bidang Informasi
Mutu, Bidang Monevin, Bidang Monevin Hibah, Bidang Asesmen Mutu
Internal. Penjaminan Mutu di tingkat Universitas terdapat pada Buku
Pedoman Akademik Universitas dan Penjaminan Mutu Universitas, begitu
pula pada tingkat Fakultas yang telah mengatur semua terutama mutu
akademik dan mutu lainnya. Dari itu melahirkan Standar Operasional
PENANGGUNG JAWAB/TOPMANAJEMEN (REKTOR)
PENGARAH/MANAJEMENREPRESENTATIF (WAREK 1)
LPM DAN SPI
SEKRETARIAT
DIVISI INFODAN DATA
DIVISIPENGEMBANGAN
SISTEMDOKUMEN
DIVISIPENGEWASAN
INTERNAL
DIVISI MONEV-IN DAN AUDIT
MUTU
TIM INTERNALAUDITOR
16
Prosedur (SOP) untuk Program Studi. Upaya penjaminan mutu yang
sudah dilakukan oleh Fakultas dan Program Studi adalah
pengelompokkan dosen dan mata kuliah berdasarkan minat dan bidang
keahlian mereka. Para dosen yang tergabung dalam kelompok minat
bertanggung jawab terhadap kualitas materi pembelajaran perkuliahan,
pemutakhiran referensi/kepustakaan, materi tugas, kuis, soal ujian dan
tugas akhir mata kuliah. Dengan Gugus Kendali Mutu Fakultas,
mahasiswa menjadi kritis, terhadap hak dan kewajibannya.
Unsur-unsur organisasi penjaminan mutu akademik di tingkat
universitas terdiri atas Pimpinan Universitas dibantu oleh LPM-SPI atas
dasar ketentuan norma-norma, standar mutu dan kebijakan akademik
yang ditetapkan oleh Senat Universitas. Rektor menetapkan peraturan,
kaidah dan tolok ukur penyelenggaraan kegiatan akademik secara umum.
Pengembangan, penerapan dan evaluasi peningkatan mutu akademik di
semua unit kerja, Rektor dibantu oteh LPM-SPI. LPM-SPI beranggotakan :
Ketua, sekretaris dan dosen perwakilan fakultas/program. PPM dibentuk
herdasarkan Surat Keputusan Rektor dengan tugas untuk :
a) Mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) secara
keseluruhan di Universitas Muhammadiyah Surabaya, termasuk
penyusunan perangkat yang diperlukan dalam rangka
pelaksanaannya.
b) Membantu Rektor dalam monitoring, evaluasi serta audit
pelaksanaan SPMI di lingkungan di Universitas Muhammadiyah
Surabaya.
c) Melaporkan secara berkala pelaksanaan SPMI kepada Rektor.
Unsur organisasi penjaminan mutu akademik di tingkat fakultas terdiri
atas pimpinan fakultas. Dekan bertanggungjawab atas terjaminnya mutu
akademik di fakultas. Untuk mempersiapkan SPMI di tingkat fakultas,
maka setiap fakultas membentuk Gugus Penjaminan Mutu (GPM) yang
bersifat ad hoc dengan Surat Keputusan Dekan. Tugas GPM adalah
membantu Dekan dalam peningkatan mutu akademik, dimulai dari :
17
a) Penyusunan dokumen kebijakan, peraturan, standar dan manual
prosedur akademik.
b) Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Fakultas berdasar Laporan
Evaluasi Diri Jurusan dan Pangkalan Data Perguruan Tinggi
(Laporan Elektronik Evaluasi Diri Program Studi Berbasis Evaluasi
Diri) PS setiap semester.
c) Penyiapan Audit Internal Mutu Akademik (AIMA).
d) Peningkatan mutu fakultas berkelanjutan berdasarkan rumusan
koreksi.
GPM beranggotakan : Ketua (Pimpinan Fakultas/Dosen yang ditunjuk),
para dosen perwakilan jurusan/ program studi dan mahasiswa yang
ditunjuk. Berkaitan dengan audit mutu, LPM-SPI melaksanakan tugas
Rektor untuk melaksanakan Audit Internal Mutu Akademik (AIMA) pada
fakultas atau jurusan, selaku pelaksana kegiatan akademik secara
berkala. GPM melaporkan hasil audit kepada LPM-SPI, sedangkan LPM-
SPI melaporkan hasit audit kepada Rektor. Tindak lanjut atas laporan
audit tersebut (termasuk permintaan tindakan koreksi/PTK) dilakukan oleh
Rektor untuk dilaksanakan oleh Dekan. Dekan melakukan koordinasi
tindak lanjut atas PTK, membuat keputusan dalam batas kewenangannya
serta memobilisasi sumberdaya di fakultas untuk melaksanakan
keputusan tersebut. Setiap tahun Senat Fakultas menerima Laporan
Evaluasi Diri serta Laporan Audit Internal Mutu Akademik dari Dekan,
Senat Fakultas akan mempetajari kedua laporan tersebut dan
menentukan kebijakan dan peraturan baru di tingkat fakultas untuk
peningkatan mutu pendidikan.
Unsur organisasi jaminan mutu akademik di tingkat jurusan terdiri atas
pimpman jurusan. Ketua Jurusan bertanggungjawab atas terjaminnya
mutu akademik di jurusan. Untuk mempersiapkan SPMI di tingkat jurusan,
maka setiap jurusan membentuk Unit Penjaminan Mutu (UPM) yang
bersifat ad hoc dengan Surat Keputusan Dekan. Tugas UPM adalah
membantu Ketua Jurusan dalam peningkatan mutu melalui :
18
a) Penyusunan dokumen (Spesifikasi Program Studi (SP), Manual
Prosedur (MP), Instruksi Kena (IK) yang sesuai dengan Standar
Akademik, Manual Mutu Akademik dan Manual Prosedur di tingkat
fakultas).
b) Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Jurusan dan Pangkalan Data
Pendidikan Tinggi (PDDikti) PS tiap semester.
c) Penyiapan Audit Internal Mutu Akademik (AIMA),
d) Peningkatan mutu program Studi berkelanjutan berdasarkan tindak
koreksi.
UPM beranggotakan : Ketua (Pimpinan Program Studi/yang ditugaskan),
para dosen dan mahasiswa yang ditunjuk. Ketua Program Studi
bertanggung jawab atas terlaksananya :
a) Proses pembelajaran yang bermutu sesuai SP, MP, IK.
b) Evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran.
c) Evaluasi hasil proses pembelajaran.
d) Tindakan perbaikan proses pembelajaran.
e) Penyempurnaan SP, MP, IK secara berkelanjutan.
f) Penelitian yang sesuai dengan kompetensi jurusan dan Manual Mutu
Penelitian.
g) Pengabdian kepada masyarakat yang sesuai dengan kompetensi
program studi dan Manual Mutu Pengabdian Kepada Masyarakat.
Angket kuisoner sebagai sarana umpan balik (feed back) monitoring dan
evaluasi dari mahasiswa kepada dosen pengajar, staf pengajaran, kaprodi
dan fakultas. Angket kuisoner ini dibagikan/disebarkan di akhir
perkuliahan setiap semester (gasal dan genap). Dari hasil respon tersebut
akan dijadikan pengambilan keputusan kepada dosen pengajar, staf
pengajaran, kaprodi dan fakultas, misalnya kedisiplinan, ketepatan waktu,
kompetensi mengajar, dan lain-lain. Pelaksanaan angket ini merupakan
salah satu syarat untuk menjaga Mutu Akademik Program Studi yang
berpedoman pada lembaga Pusat Penjaminan Mutu tingkat Universitas,
Gugus Kendali Mutu tingkat Fakultas, Unit Penjaminan Mutu tingkat
19
Program Studi serta pada Rencana Strategi (Renstra), dan Rencana
Operasi (Renop) tingkat Universitas dan Fakultas.
Upaya-upaya untuk menjaga mutu program studi maupun proses
perkuliahan yang sudah dilaksanakan oleh Gugus Kendali Mutu tingkat
Fakultas dan Unit Penjaminan Mutu terus dilanjutkan dan terus melakukan
perbaikan-perbaikan terhadap instrument yang ada baik dari lembaga
Pusat Penjaminan Mutu tingkat Universitas, Gugus Kendali Mutu tingkat
Fakultas maupun yang dikembangkan oleh Unit Penjaminan Mutu tingkat
program studi sendiri. Hal ini kami lakukan agar mutu lulusan meningkat
dan program yang kami tawarkan akan terus diminati oleh para calon
mahasiswa.
C. Jumlah dan nama semua Standar Dikti dalam SPMISecara keseluruhan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
PTM/PTA terdiri atas 29 standar mutu, yakni 24 yang diadopsi dari
Standar Nasional Pendidikan Dikti (Permenristekdikti No. 44 tahun
2015) dan lima standar yang dikembangkan berdasarkan tuntutan
sistem audit eksternal (BAN PT) dan hasil analisis kebutuhan PTM/PTA
sebagai amal usaha Muhammadiyah.1. STANDAR JATIDIRI/IDENTITAS
2. STANDAR AL ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN
3. STANDAR VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
4. STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (8 STANDAR)a. Standar Kompetensi Lulusan
b. Standar Isi Pembelajaran
c. Standar Proses Pembelajaran
d. Standar Penilaian Pembelajaran
e. Standar Dosen Dan Tenaga Kependidikan
f. Standar Sarana dan Prasarana
g. Standar Pengelolaan Pembelajaran
h. Standar Pembiayaan Pembelajaran
20
5. STANDAR PENELITIAN (8 STANDAR)a. Standar Hasil Penelitian
b. Standar Isi Penelitian
c. Standar Proses Penelitian
d. Standar Penilaian Penelitian
e. Standar Peneliti
f. Standar Sarana Dan Prasarana Penelitian
g. Pengelolaan Penelitian
h. Pendanaan Dan Pembiayaan Penelitian
6. STANDAR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (8 STANDAR)a. Standar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat
b. Standar Isi Pegabdian Kepada Masyarakat
c. Standar Proses Pengabdian Kepada Masyarakat
d. Standar Penilaian Pengabdian kepada masyarakat
e. Standar Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat
f. Standar Sarana Dan Prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat
g. Standar Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat
h. Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian Kepada
Masyarakat
7. STANDAR TATA PAMONG
8. STANDAR KERJASAMA
9. STANDAR PEMBINAAN KEMAHASISWAAN DAN LULUSAN
2) Referensi1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
3. Peraturan Pemerintah RI No 19 Tahun 2005, Jo Peraturan Pemerintah
No. 32 tahun 2013, Jo Peraturan Pemerintah No. 13 tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah RI No 7 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
21
5. Permen Ristekdikti RI No 62 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan
Mutu Pendidikan Tinggi
6. Peraturan Menteri Ristek Dikti RI No 44 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi
7. Surat Keputusan PP Muhammadiyah Nomor 86/SK-PP/IV-B/1.C/1998
tentang Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah;
8. Peraturan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 01/PRN/I.0/B/2012
tentang Majelis Pendidikan Tinggi;
9. Pedoman Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 02/PED/1.0/B/2012
tanggal 16 April 2012 tentang Perguruan Tinggi Muhammadiyah;
10.Ketentuan Majelis Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat Muhammadiyah
No. 178/KET/I.3/D/2012 tentang Penjabaran Pedoman Pimpinan Pusat
Muhammadiyah No. 02/PED/I.O/B/2012 tentang PTM;
11.SK Majelis Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor:
058/KEP/I.3/D/2013 tentang Statuta PTM/PTA ….
12.SK. Rektor No. 0455/KEP/II.3.AU/B/2017 tentang Struktur Organisasi
LPM-SPI Universitas Muhammadiyah Surabaya.
MANUAL SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA Jl. Sutorejo 59 Surabaya
Telp. 031-3811966 Fax. 0313813096
HALAMAN PENGESAHAN
MANUAL SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
Kode Dokumen : SM-001.1.1-LPM-SPI-07
Status Dokumen : Master Salinan No.
Nomor Revisi : 01
Tanggal : 01 September 2017
Jumlah Halaman : ..... (............)
Diajukan Oleh : Sekretaris LPM-SPI,
Hadi Kusnanto, S.T.
Diperiksa Oleh : Wakil Rektor I
Dr. A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kep.Ns, M.Kes.
Dikendalikan oleh : Kepala LPM-SPI,
Dr. Wiwi Wikanta, M.Kes.
Disetujui Oleh : Rektor,
Dr. dr. Sukadiono, M.M.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) sebagai salah satu institusi
pendidikan tinggi di Indonesia, melalui visi dan misinya berkomitmen untuk
memberikan kontribusi kepada bangsa, negara dan masyarakat dengan
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas agar tercapai masyarakat
yang adil dan makmur.
Sistem Penjaminan Mutu merupakan salah satu aspek organisasi yang
dibangun oleh Pimpinan Universitas Muhammadiyah Surabaya sejak berdirinya
sampai saat ini, agar tercapai standar mutu yang diharapkan. Menyadari arti
pentingnya dalam implementasi sistem dalam organisasi perlu dituangkan secara
komprehensif dalam pelaksanaan melalui manual sistem penjaminan mutu
internal agar dapat menjadi pedoman bagi pengelola untuk melaksanakan tugas
maupun sebagai dasar penyempurnaan sistem yang ada.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Surabaya April 2013
Rektor
Dr.dr. Sukadiono, MM
1. PENDAHULUAN
Dalam meningkatkan mutu secara berkelanjutan, relevansi dan efisiensi layanan
Universitas Muhammadiyah Surabaya di era global, maka pengelolaan
Universitas Muhammadiyah Surabaya membutuhkan Sistem Penjaminan Mutu
Internal (SPMI). Lembaga Penjaminan Mutu Universitas Muhammadiyah
Surabaya sebagai perangkat penjaminan mutu Universitas Muhammadiyah
Surabaya mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang
mengintegrasikan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPMPT),
peraturan-peraturan pemerintah RI dan persyaratan akreditasi BAN-
PT/LAMPTKes. Hal ini ditujukan untuk memenuhi Penjaminan Mutu di
lingkungan Universitas Muhammadiyah Surabaya agar menghasilkan pelayanan
yang bermutu dan meningkatkan kinerja Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Manual Mutu SPMI ini memberikan deskripsi mengenai sistem mutu yang
digunakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Universitas Muhammadiyah
Surabaya. Pedoman ini menjelaskan tentang kemampuan Lembaga Penjaminan
Mutu Universitas Muhammadiyah Surabaya dalam memenuhi persyaratan
pelanggan. Selain itu, Manual Mutu ini menjadi panduan penerapan Sistem
Manajemen Mutu yang sesuai dengan bagian dari Sistem Manajemen Mutu yang
dibangun di Universitas Muhammadiyah Surabaya yaitu Sistem Penjaminan Mutu
Internal (SPMI). Prosedur yang dinyatakan dalam Manual Mutu adalah prosedur
yang didokumentasikan sesuai dengan persyaratan standar SPMI. Panduan ini
merupakan persyaratan wajib dari sistem mutu, merupakan dokumen yang
disusun untuk kepentingan institusional.
2. TUJUAN
Tujuan ditetapkannya Manual Mutu ini adalah untuk :
1. Memberi arahan bagi manajemen dan personalia lembaga Penjaminan Mutu Universitas Muhammadiyah Surabaya untuk menerapkan sistem
yang efektif dalam rangka melakukan perbaikan secara berkelanjutan
terhadap kinerja untuk menjamin kepuasan pelanggan.
2. Menyediakan panduan penyusunan bagi pengembangan sistem manajemen mutu secara keseluruhan.
3. Memelihara kesesuaian penerapan sistem manajemen mutu yang memenuhi persyaratan Standar Nasional.
3. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN UNIVERSITAS
Visi
Universitas unggul di bidang moralitas, intelektualitas, dan berjiwa entrepreneur.
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang memiliki keunggulan dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama.
2. Menyelenggarakan pembinaan sivitas akademika dalam kehidupan yang Islami.
3. Mengembangkan potensi kecakapan hidup pada sivitas akademika. 4. Menyelenggarakan pendidikan tinggi dengan prinsip good governance.
Nilai
Nilai-nilai yang dikembangkan dan dijunjung tinggi di UMSurabaya meliputi :
1. Akhlakul karimah. 2. Kebangsaan. 3. Keteladanan. 4. Budaya riset, inovasi, dan penerapan teknologi yang diabdikan bagi
kemaslahatan umat.
5. Tanggap dan tanggung jawab untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
6. Penguatan sivitas akademika sebagai warga negara dan warga dunia yang mampu mengantisipasi perubahan yang cepat, dan berpandangan global.
Tujuan Universitas Muhammadiyah Surabaya
1. Mewujudkan sivitas akademika yang menjadi teladan melalui dakwah Islam dengan menegakkan amar makruf nahi munkar.
2. Menghasilkan lulusan yang beriman, berakhlaq, memiliki kompetensi serta profesionalisme di bidangnya sesuai kebutuhan stakeholders.
3. Mengembangkan jiwa entrepreneur pada sivitas akademika. 4. Mewujudkan pengelolaan universitas yang terencana, terorganisasi,
produktif dan berkelanjutan
Sasaran Mutu Universitas Muhammadiyah Surabaya
No Uraian Sasaran Mutu
tahun 2017
A. Kelembagaan
1 Persentase Akreditasi Prodi dengan Status Nilai B 90%
2 Akreditasi Institusi B
3 Akreditasi Laboratorium 1
4 Sertifikasi ISO 9001:2008 1
5 Jumlah pendirian prodi baru 5
6 Peringkat webrometric dalam negeri 20
7 Peringkat 4ICU dalam negeri 20
8 Peringkat Anugerah Kampus Unggul Kopertis 7 5
9 Persentase nilai kinerja program studi/fakultas/biro upt
dengan nilai baik
90%
10 Hasil audit mutu dengan minimal nilai baik pada
program studi/fakultas/biro/upt
90%
11 Indeks kepuasan dosen dan tenaga kependidikan
terhadap layanan SDM dengan minimal nilai puas
90%
12 Indeks kepuasan mahasiswa terhadap layanan
kemahasiswaan dengan minimal puas
90%
13 Hasil audit keuangan dari akuntan publik WTP
B. Kurikulum
14 Dokumen kurikulum di tinjau setiap 5 tahun dan sesuai
dengan KKNI
100%
15 Persentase minimal dari jumlah dokumen GBPP
terhadap jumlah mata kuliah
100%
16 Persentase minimal dari jumlah dokumen SAP/Silabus
terhadap jumlah mata kuliah
100%
17 Persentase minimal dari jumlah judul buku ajar tersedia
(karya dosen) dari jumlah mata kuliah yang tersedia
80%
C. Proses Pembelajaran
18 Rata-rata pertemuan dalam PBM setiap semester di
Program Studi (minimal 14 kali)
100%
19 Rata-rata tingkat kehadiran mahasiswa pada semua
mata kuliah
90%
20 Persentase nilai mahasiswa yang memiliki nilai baik
(IPS) dalam evaluasi pembelajaran
70%
21 Rasio mahasiswa dan dosen dalam pembimbingan
Tugas Akhir
1:5
22 Persentase frekuensi pembimbingan mahasiswa dalam
TA minimal 8 kali
100%
23 Persentase frekuensi pembimbingan akademik/semester
minimal 3 kali
100%
24 Rasio dosen dan mahasiswa dalam Pembingan
akademik
1:20
25 Jumlah kegiatan kuliah pakar/tamu pada program studi
minimal 4 kali/tahun
90%
D. Sumber Daya Manusia
26 Rasio dosen tetap dan mahasiswa 1:20
27 Persentase minimal dari jumlah guru besar dengan total
jumlah dosen tetap
10%
28 Persentase minimal dari jumlah lektor kepala dengan
total jumlah dosen tetap
45%
29 Persentase minimal dari jumlah lektor dengan total
jumlah dosen tetap
35%
30 Persentase minimal dari jumlah dosen tetap dengan
pendidikan Doktor (S3) terhadap total jumlah dosen
tetap
40%
31 Persentase minimal dari jumlah dosen tetap dengan
pendidikan Magister (S2) dengan total jumlah dosen
tetap.
100%
32 Dosen yang bersertifikasi pendidik 90%
33 Persentase Nilai maksimum EWMP dosen (12 sks) 90%
34 Persentase minimal dari jumlah dosen yang telah
mengikuti Pekerti
80%
35 Persentase minimal dari jumlah dosen yang telah
mengikuti AA
70%
36 Persentase minimal dari jumlah dosen yang telah
mengikuti SCL
40%
37 Persentase minimal dari jumlah dosen yang telah
mengikuti e-learning
40%
38 Persentase minimal dari jumlah dosen yang telah
mengikuti Pelatihan penulisan Buku Ajar
50%
39 Persentase minimal dari jumlah dosen yang telah
mengikuti Pelatihan pengembangan media
pembelajaran
50%
40 Persentase dosen yang mendapat pelatihan
entrepreneurship
70%
41 Persentase jumlah dosen tidak tetap dengan keseluruhan 10%
dosen
42 Partisipasi dosen dalam kegiatan seminar minimal 4
kali dalam setahun
80%
43 Persentase indeks kinerja dosen minimal nilainya baik 90%
44 Persentase indeks kinerja tenaga kependidikan minimal
nilainya baik
90%
45 Jumlah tenaga kependidikan dengan minimal
pendidikan D3/S1 per program studi
4
46 Jumlah laboran setiap jenis lab di program studi 1
47 Jumlah minimal pustakawan dengan pendidikan D3/SI 5
48 Persantase minimal dari jumlah tenaga kependidikan
yang berpendidikan SI terhadap total tenaga
kependidikan
100%
E. Mahasiswa dan lulusan
49 Minimal jumlah propinsi asal mahasiswa di Program
Studi
5
50 Persentase IPK Lulusan
Diploma/Sarjana (> 3,00) 95%
Pascasarjana (>3,50) 95%
51 Masa Studi Lulusan
Diploma 3 (3 tahun) 95%
Strata 1 (4 tahun) 95%
Strata 2 (2 tahun) 95%
52 Persentase masa tunggu lulusan < 6 bulan 95%
53 Persentase mahasiswa DO atau mengundurkan diri < 3 %
54 Persentase angka efesiensi edukasi (AEE) 25%
55 Persentase lulusan yang memiliki toefl minimal 450 non
bahasa inggris dan 550 bahasa inggris
95%
56 Persentase lulusan yang memikini kemampuan AIK
dengan nilai baik
85%
57 Persentase lulusan yang memiliki jiwa entrepeneur
dengan nilai baik
50%
58 Persentase minimal dari mahasiswa yang aktif di UKM
terhadap total jumlah mahasiswa.
20%
59 Persentase minimal jumlah mahasiswa yang
terlibat/aktif dalam penelitian dosen
5%
60 Persentase minimal jumlah mahasiswa asing yang
sedang studi di PS
2,5%
61 Rata-rata Jumlah mahasiswa PS 300
62 Jumlah keseluruhan mahasiswa 7.500
63 Jumlah prestasi mahasiswa tingkat nasional 48
64 Jumlah prestasi mahasiswa tingkat internasonal 5
65 Jumlah prestasi mahasiswa tingkat propinsi/wilayah 10
66 Tingkat keketatan mahasiswa baru 1:2
67 Jumlah mahasiswa baru 2750
F. Prasarana dan sarana
68 Pesentase minimal ruang kelas dengan perlengkapan
LCD projector
100%
69 Persentase minimal ruang kelas dengan yang sudah
dilengkapi AC
100%
70 Peralatan utama praktikum bagi mahasiswa yang
terpenuhi untuk setiap program studi
80%
71 Luas ruang praktikum (2 m2 per mahasiswa) 80%
72 Jumlah ruang kelas yang memiliki standar ukuran 2 m2
per mahasiswa
80%
73 Jumlah ruang dosen yang memiliki standar ukuran 4 m2
per dosen
80%
74 Jumlah ruang kerja tenaga kependidikan yang memiliki
standar 4 m2 per tenaga kependidikan
80%
75 Ketersediaan fasilitas umum (taman, fasilitas ukm, dll) 100%
76 Ketersediaan keluasan ruang seminar dan rapat 100%
77 Persentase minimal dari ketersediaan fasilitas bagi kaum
difabel terhadap kebutuhan
10%
78 Persentase minimal dari ketersediaan alat pemadam
ringan (APAR) terhadap kebutuhan
25%
79 Ketersediaan fasilitas internet dan wifi dilingkungan
program studi
100%
80 Jumlah minimal koleksi judul buku teks/ajar per
program studi
400
81 Jumlah minimal judul koleksi jurnal terakreditasi per
program studi
3
82 Jumlah minimal judul koleksi jurnal internasional per
program studi
2
83 Jumlah minimal judul koleksi proceeding per prgram
studi
9
84 Jumlah Minimal koleksi disertasi/tesis/skripsi/tesis per
program studi
200
G. Susaana Akademik
85 Persentase minimal jumlah kegiatan penelitian yang
meibatkan mahasiswa dengan total kegiatan penelitian
10%
dosen
86 Jumlah minimal kegiatan seminar ilmiah yang
diselenggarakan dosen setiap tahunnya
2
87 Jumlah minimal kegiatan seminar ilmiah yang
diselenggarakan mahasiswa dalam setiap tahunnya
2
88 Jumlah publikasi ilmiah yang melibatkan mahasiswa
sebagai penulis utama atau anggota dalam setahun
2
H. Penelitian dan pengabdian masyarakat
89 Persentase jumlah penelitian dosen dari Jumlah total
dosen
45%
90 Jumlah minimal publikasi ilmiah dalam tingkat jurnal
internasional
10%
91 Jumlah minimal publikasi ilmiah dalam tingkat jurnal
nasional
45%
92 Jumlah minimal publikasi ilmiah dalam jurnal tidak
terakreditasi
70%
93 Jumlah minimal publikasi ilmiah dalam bentuk buku
ajar/sejenisnya
25%
94 Jumlah minimal publikasi ilmiah dalam seminar
internasional/proceeding
70%
95 Jumlah minimal publikasi ilmiah dalam seminar
nasional/proceeding
40%
96 Jumlah minimal pengabdian masyarakat dosen/mhs
setiap tahun
45%
97 Karya dosen yang mendapatkan Haki 2
98 Karya dosen yang di sitasi oleh lembaga sitasi (scopus)
dan lainya
20
99 Jumlah dana penelitian per dosen per tahun (dalam juta) 3
100 Jumlah dana pengabdian masyarakat per dosen per tahun
(dalam juta)
1,5
I. Sistem Informasi
101 Fasilitas e-learning Tersedia
102 Fasilitas digital library Tersedia
103 Kapasitas internet per mahasiswa (dalam satuan
bandwith)
0.75
104 Ketersediaan Sistem Informasi Administrasi Akademik
dan Umum
Tersedia
105 Ketersediaan sistem informasi sarana prasarana (aset) Tersedia
106 Ketersediaan sistem informasi Kepegawaian Tersedia
107 Ketersediaan sistem informasi Keuangan tersedia
108 Persentase pengunjung website (naik 10% setiap tahun) 50%
J. Kerjasama dalam dan luar negeri
109 Jumlah Kerjasama dalam negeri 30
110 Jumlah Kerjasama luar negeri 12
4. MANUAL PENETAPAN STANDAR
Tujuan Untuk merancang, merumuskan dan menetapkan standar
pada program studi.
Luas Lingkup
Manual dan
Penggunaanya
Manual penetapan standar ini berlaku ketika sebuah
standar pertama kali dirancang, dirumuskan dan
ditetapkan.
Definisi Istilah
1. Merancang standar: olah pikir untuk menghasilkan standar yg dibutuhkan dlm SPMI;
2. Merumuskan standar: menuliskan isi setiap standar, menggunakan rumus ABCD;
3. Menetapkan standar: tindakan berupa persetujuan dan pengesahan standar , shg standar berlaku;
4. Pengembangan / peningkatan standar: upaya untuk mengevaluasi & memperbaiki mutu isi standar
secara periodik & berkelanjutan.
Langkah-langkah
atau prosedur
1. Menjadikan visi dan misi Universitas Muhammadiyah Surabaya sebagai tujuan akhir,
sejak tahap merancang hingga menetapkan standar;
2. Mengumpulkan dan mempelajari isi semua peraturan perundang-undangan yang relevan
dengan aspek kegiatan yang akan dibuatkan
standarnya;
3. Melakukan evaluasi diri dengan menerpakan SWOT analisis
4. Melaksanakan studi pelacakan atau survei tentang aspek yang hendak dibuatkan standarnya, terhadap
pemangku kepentingan internal dan/atau eksternal;
5. Merumuskan draft awal standar yang bersangkutan dengan menggunakan rumus ABCD;
6. Melakukan uji publik atau sosialisasi draft stnadar dengan mengundang pemangku kepentingan
internal dan/atau eksternal untuk mendapatkan
saran;
7. Merumuskan kembali pernyataan standar dan mengesahkan dan memberlakukan standar melalui
penetapan dalam bentuk keputusan
Pihak yang
bertanggung Jawa
1. Pada tingkat Universitas Lembaga Penjaminan Mutu Universitas Muhammadiyah Surabaya
sebagai perancang dan koordinator, dengan
melibatkan pimpinan Universitas dan semua unit
serta para dosen, masing-masing sesuai dengan
tugas, kewenangan dan bidang keahliannya.
2. Pada tingkat Fakultas , pejabat yang berwenang meliputi Dekan,Wakil Dekan I, Ketua Program
Studi yang dibantu Tim Penjaminan Mutu Fakultas
Referensi
1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang Undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.44 tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
5. MANUAL PELAKSANAAN STANDAR
Tujuan Manual
Untuk melaksanakan standar/ memenuhi standar yang
telah ditetapkan
Luas Lingkup dan
Penggunaanya
Manual pelaksanaan/pemenuhan standar ini berlaku:
1. Ketika sebuah standar yang telah ditetapkan harus dilaksanakan dalam kegiatan penyelenggaraan
pendidikan di Universitas Muhammadiyah Surabaya
oleh semua unit kerja pada semua level;
2. Semua standar yang telah ditetapkan
Definisi Istilah
1. Melaksanakan standar adalah ukuran, spesifikasi, patokan, sebagaimana dinyatakan dalam pernyataan
standar harus dipatuhi, dikerjakan dan dipenuhi
pencapaiannya;
2. Prosedur/SoP adalah uraian tentang urutan langkah untuk mencapai sesuatu yang ditulis secara sistematis,
kronologis, logis dan koheren;
3. Instruksi kerja adalah rincian daftar tugas yang hanya dilakukan oleh penerima tugas
Langkah-langkah
atau prosedur
1. Melakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi standar;
2. Mensosialisasikan isi standar kepada seluruh dosen, karyawan, dan mahasiswa secara periodik dan
konsisten;
3. Menyiapakan dokumen tertulis berupa prosedur kerja atau SOP, instruksi kerja atau sejenisnya sesuai
dengan isi standar;
4. Melaksanakan kegiatan tri dhrama perguruan tinggi dengan menggunakan standar sebagai tolok ukur
capaiannya.
Pihak yang
bertanggung jawab
1. Pihak yang harus melaksanakan standar adalah: Unit khusus SPMI sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya, dan/atau;
2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar yang bersangkutan, dan/atau;
3. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam
pernyataan standar yang bersangkutan
Catatan
Untuk melengkapi manual ini dibutuhkan ketersediaan
dokumen tertulis berupa prosedur/SOP tentang suatu
kegiatan sesuai isi setiap standar
Referensi
1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang Undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
3. Peraturan Pemerintah Nomor No. 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.44 tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tingg
6. MANUAL PENGENDALIAN STANDAR
Tujuan Manual
Untuk mengendalikan pelaksanaan standar sehingga isi
standar dapat tercapai atau terpenuhi
Luas Lingkup
Manual dan
Penggunaanya
1. Manual pengendalian standar ini berlaku:
2. Ketika pelaksanaan isi standar memerlukan
pemantauan atau pengawasan, pengecekan atau
pemeriksaan, dan evaluasi secara rutin dan terus
menerus;
3. Untuk semua standar yang telah ditetapkan.
Definisi Istilah 1. Pemantuan atau monitoring adalah proses mengamati suatu proses atau suatu kegiatan dengan maksud untuk mengetahui apakah proses atau kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan apa yang diharuskan dalam isi standar;
2. Pemeriksaan adalah mengecek atau mengaudit secara detail pada semua aspek dari
penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan secara
berkala untuk mencocokkan apakah semua aspek
penyelenggaraan pendidikan tersebut telah berjalan
sesuai dengan isi standar
Langkah-langkah
atau prosedur
1. Melakukan pemantauan secara periodik, terhadap pelaksanaan isi standar dalam semua aspek kegiatan penyelenggaraan pendidikan;
2. Mencatat atau merekam semua temuan berupa penyimpangan, kelalaian, kesalahan, atau sejenisnya dari penyelenggaraan pendidikan yang tidak sesuai dengan isi standar;
3. Mencatat ketidaklengkapan dokumen seperti prosedur kerja dan formulir dari setiap standar yang telah dilaksanakan;
4. Memeriksa dan mempelajari kegiatan tri dhrama perguruan tinggi penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar, atau bila isi standar gagal dicapai;
5. Mengambil tindakan korektif terhadap setiap pelanggaran atau penyimpangan dari isi standar;
6. Mencatat atau merekam semua tindakan korektif yang diambil;
7. Memantau terus menerus efek dari tindakan korektif tersebut, misalnya apakah kemudian
penyelenggaraan pendidikan kembali berjalan sesuai dengan isi standar;
8. Membuat laporan tertulis secara periodik tentang semua hal yang menyangkut pengendalian standar seperti diuraikan di atas;
9. Melaporkan hasil dari pengendalian standar tersebut kepada dekan, wakil rektor bidang
akademik dan kemahasiswaan, rektor melalui LPM
disertai saran atau rekomendasi
Pihak yang
Bertanggung Jawab
1. LPM pada tingkat Universitas, Gugus Kendali
Mutu pada tingkat Fakultas, Gugus Penjaminan
Mutu pada tingkat program studi, 2. Pejabat struktural ( Dekan) dengan bidang
pekerjaan yang diatur oleh standar yang
bersangkutan, dan/atau; 3. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam
pernyataan standar yang bersangkutan
Catatan
Untuk melengkapi manual ini dibutuhkan ketersediaan
dokumen tertulis berupa prosedur/SOP tentang audit,
formulir evaluasi diri dan formulir/borang temuan hasil
pemeriksaan/audit
Referensi
1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang Undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
7. MANUAL PENGEMBANGAN/PENINGKATAN STANDAR
Tujuan Manual
Untuk meningkatkan/mengembangkan mutu berkelanjutan
pada setiap standar pada saat setiap berakhirnya siklus
masing-masing standar
Luas Limgkup
Manual dan
Penggunaanya
Manual pengembangan/peningkatan standar ini berlaku: 1. Ketika pelaksanaan isi setiap standar dalam satu siklus
berakhir, dan kemudian standar tersebut ditingkatkan
mutunya. Satu siklus setiap standar di Universitas
Muhammadiyah Surabaya setiap 5 tahun;
2. Untuk semua standar yang telah ditetapkan
Definisi Istilah
1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan memperbaiki mutu dari isi
standar, secara periodik dan berkelanjutan;
2. Evaluasi standar adalah tindakan menilai isi standar yang didasarkan antara lain:
3. Hasil isi pelaksanaan isi standar pada waktu sebelumnya;
4. Perkembangan situasi dan kondisi Unsoed, tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan dan masyarakat
pada umumnya, dan Relevansi dengan visi dan misi
Universitas Muhammadiyah Surabaya.
5. Siklus standar adalah durasi atau masa berlakunya suatu standar sesuai dengan aspek yang diatur di
dalamnya;
Langkah-langkah
atau prosedur
1. Mempelajari laporan hasil pengendalian standar /laporan Audit SPMI;
2. Menyelenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut, dengan
mengundang dekan, ketua jurusan dan ketua program
studi yang terkait;
3. Mengevaluasi isi standar; 4. Melakukan evaluasi isi standar, sehingga menjadi
standar baru;
5. Menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam
penetapan standar
Pihak yang
bertanggung Jawab
Pihak yang harus meningkatkan standar adalah LPM
Universitas Muhammadiyah Surabaya sesuai dengan
tupoksinya, bekerjasama dengan pejabat struktural yang
terkait dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar
yang bersangkutan dan dosen
Catatan
Untuk melengkapi manual ini dibutuhkan ketersediaan
dokumen tertulis berupa formulir/borang. Manual ini
digunakan secara bersamaan dengan Manual Penetapan
Standar
Referensi
1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang Undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah
diubah menjadi PP No. 32 tahun 2013 tentang Standar
Nasional Pendidikan
STANDAR MUTU
KOMPETENSI LULUSAN
(LEARNING OUTCOME
STANDART)
No. Kode Dokumen : SM-001.3-LPM-SPI-07
Tanggal Terbit : 01 September 2017
No. Revisi : 01
HALAMAN PENGESAHAN
STANDAR MUTU KOMPETENSI LULUSAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
Kode Dokumen : SM-001.3-LPM-SPI-07
Status Dokumen : Master Salinan No.
Nomor Revisi : 01
Tanggal : 01 September 2017
Jumlah Halaman : ..... (............)
Diajukan Oleh : Sekretaris LPM-SPI,
Hadi Kusnanto, S.T.
Diperiksa Oleh : Wakil Rektor I
Dr. A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kep.Ns, M.Kes.
Dikendalikan oleh :
Kepala LPM-SPI,
Dr. Wiwi Wikanta, M.Kes.
Disetujui Oleh : Rektor,
Dr. dr. Sukadiono, M.M.
STANDAR MUTU
KOMPETENSI LULUSAN
(LEARNING OUTCOME
STANDART)
No. Kode Dokumen : SM-001.3-LPM-SPI-07
Tanggal Terbit : 01 September 2017
No. Revisi : 01
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
DEFINISI/ISTILAH
1. Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal
tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan
dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan.
2. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh
tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat
untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam
melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.
RASIONAL
Agar lulusan memiliki kompetensi sesuai Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan lulus Uji
Kompetensi yang sesuai dengan kriteria keprofesian yang ada
PERNYATAAN ISI
STANDAR
I. Aspek Sikap
1. Seluruh program studi memiliki rumusan capaian
pembelajaran yang mengacu pada KKNI dalam
aspek sikap lulusan yang tertulis dalam buku
panduan akademik dan dijadikan acuan untuk
semua standar pendidikan, penelitian, pengabdian
kepada masyarakat, dan Al Islam
Kemuhammadiyahan (AIKA).
2. Rumusan capaian sikap lulusan merupakan
perilaku benar dan berbudaya meliputi sikap jujur,
amanah, disiplin, mandiri, dan bertanggung
jawab.
II. Aspek Pengetahuan
1. Seluruh program studi memiliki rumusan capaian
pembelajaran yang mengacu pada KKNI dalam
aspek pengetahuan lulusan yang tertulis dalam
buku panduan akademik dan dijadikan acuan
untuk semua standar pendidikan, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat, dan Al Islam
Kemuhammadiyahan (AIKA).
2. Rumusan capaian pengetahuan lulusan mencakup
konsep, teori, metode, dan/atau falsafah bidang
ilmu yang diperoleh dalam seluruh proses
STANDAR MUTU
KOMPETENSI LULUSAN
(LEARNING OUTCOME
STANDART)
No. Kode Dokumen : SM-001.3-LPM-SPI-07
Tanggal Terbit : 01 September 2017
No. Revisi : 01
pembelajaran.
III. Aspek Ketrampilan Umum
1. Seluruh program studi memiliki rumusan capaian
pembelajaran yang mengacu pada KKNI dalam
aspek keterampilan lulusan yang tertulis dalam
buku panduan akademik dan dijadikan acuan
untuk semua standar pendidikan, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat, dan Al Islam
Kemuhammadiyahan (AIKA)
2. Rumusan keterampilan merupakan unjuk kerja
dengan menggunakan konsep, teori, metode,
bahan, dan/atau instrumen yang diperoleh melalui
seluruh proses pembelajaran mencakup
keterampilan umum dan keterampilan khusus.
3. Rumusan keterampilan umum berisi tentang
kemampuan kerja umum yang wajib dimiliki oleh
setiap lulusan dalam rangka menjamin keselarasan
kemampuan lulusan sesuai dengan tingkat
program dan jenis pendidikan tinggi.
4. Keterampilan umum yang harus dimiliki oleh
lulusan PTM adalah:
a. Mampu membaca Al Qur’an dengan tajwid yang
benar
b. Bahasa Inggris
b.1 Program D3 skor TOEFL: 400
b.2 Program S1 skor TOEFL: 450
b.3 Program Profesi skor TOEFL: 475
b.4 Program S2 skor TOEFL: 500
c. Mampu menggunakan ICT
d. Memiliki kompetensi sesuai bidang keahlian:
1) Lulusan FAI menguasai bahasa Arab
dengan skor TOAFL: 350
2) Lulusan Program Studi Bahasa Indonesia
harus lulus Uji Kompetensi Bahasa
Indonesia (UKBI) tingkat madya
3) Lulusan program studi kesehatan
masyarakat harus lulus uji kompetensi
SKM.
4) Lulus uji kompetensi Al-Islam
STANDAR MUTU
KOMPETENSI LULUSAN
(LEARNING OUTCOME
STANDART)
No. Kode Dokumen : SM-001.3-LPM-SPI-07
Tanggal Terbit : 01 September 2017
No. Revisi : 01
Kemuhammadiyahan (AIKA).
5) Program profesi, lulus uji kompetensi
profesi.
e. Lulusan semua jenjang memiliki Surat Keterangan
Pendamping Ijazah (SKPI).
IV. Aspek Ketrampilan Khusus
Lulusan memiliki keterampilan khusus dan
kemampuan kerja sesuai dengan bidang keilmuan dan
jenjang pendidikan program studi.
1. Lulusan pendidikan profesional pada Program
Diploma Tiga (D-3) mampu:
a. bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis
pekerjaan spesifik, baik yang bersifat rutin
maupun yang tidak rutin, sesuai dengan
persyaratan kerja dan standar mutu;
b. memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat
dan konteks sesuai dengan bidang keahlian
terapannya, berdasarkan pemikiran logis dan
inovatif, secara mandiri baik dalam
pelaksanaan maupun tanggungjawab
pekerjaannya;
c. menyusun laporan atas hasil atau proses
kerja dengan akurat dan sahih, dan mampu
mengkomunikasikannya secara efektif
kepada masyarakat pengguna;
d. bertanggungjawab atas pencapaian hasil
kerja kelompok;
e. melakukan supervisi dan evaluasi terhadap pekerja yang berada di bawah tanggung
jawabnya dalam konteks penyelesaian
pekerjaan yang ditugaskan;
f. mengevaluasi diri dan mengelola
pembelajaran diri sendiri.
2. Lulusan pendidikan akademik program sarjana
(S-1) mampu:
a. menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni di bidang keahlian- nya melalui
penalaran ilmiah berdasarkan pemikiran
logis, kritis, sistematis, dan inovatif; b. mengkaji ilmu pengetahuan, teknologi, dan
atau seni di bidang keahlian-nya berdasarkan
STANDAR MUTU
KOMPETENSI LULUSAN
(LEARNING OUTCOME
STANDART)
No. Kode Dokumen : SM-001.3-LPM-SPI-07
Tanggal Terbit : 01 September 2017
No. Revisi : 01
kaidah keilmuan, atau menghasilkan karya
desain atau seni beserta deskripsinya
berdasarkan kaidah atau metoda rancangan
baku, yang disusun dalam bentuk skripsi atau
laporan tugas akhir;
c. mempublikasikan hasil tugas akhir atau karya desain atau seni, yang meme- nuhi
syarat tata tulis ilmiah, dan dapat diakses
oleh masyarakat akademik; d. menyusun dan mengomunikasikan ide dan
informasi bidang keilmuannya secara efektif,
melalui berbagai bentuk media kepada
masyarakat akademik; e. mengambil keputusan secara tepat
berdasarkan analisis dalam melakukan
supervisi dan evaluasi terhadap pekerjaan
yang menjadi tanggung jawabnya; f. mengelola pembelajaran diri sendiri; dan g. mengembangkan dan memelihara jaringan
kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat
baik di dalam maupun di luar lembaganya. 3. Lulusan pendidikan akademik program magister
(S-2) mampu:
a. menerapkan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan atau seni di
bidang keahliannya melalui penalaran dan
penelitian ilmiah berdasarkan pemikiran
logis, kritis, sistematis, dan kreatif;
b. mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan atau seni di bidang
keahliannya melalui penelitian ilmiah, atau
menghasilkan karya desain atau seni beserta
konsep kajian yang didasarkan pada kaidah
desain atau seni, yang disusun dalam bentuk
tesis;
c. mempublikasikan hasil penelitian bidang
keilmuannya pada jurnal ilmiah yang
terakreditasi;
d. menyusun dan mengkomunikasikan ide dan
argumen yang dapat dipertang-gungjawabkan
STANDAR MUTU
KOMPETENSI LULUSAN
(LEARNING OUTCOME
STANDART)
No. Kode Dokumen : SM-001.3-LPM-SPI-07
Tanggal Terbit : 01 September 2017
No. Revisi : 01
secara ilmiah dan etika akademik, melalui
berbagai bentuk media kepada masyarakat
terutama masyarakat akademik;
e. mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit,
mengamankan, dan menemu-kan kembali
data hasil penelitian untuk keperluan
penelitian lanjutan;
f. meningkatkan kapasitas pembelajaran
mandiri;
g. mengembangkan dan memelihara jaringan
kerja dengan kolega, sejawat di dalam
lembaga dan komunitas penelitian yang lebih
luas;
h. melaksanakan penelitian bidang keilmuannya
berbasis peta penelitian, dengan pendekatan
inter atau multi disipliner, baik secara mandiri
maupun bekerja sama dengan lembaga lain;
dan
i. mengidentifikasi bidang keilmuan obyek
penelitiannya dan memosisikan ke dalam
suatu peta penelitian.
V. Aspek Kompetensi Lulusan PTM
1. Semua lulusan PTM adalah alumni yang wajib
menjaga nama baik almamater dan persyarikatan
Muhammadiyah.
2. Semua lulusan PTM wajib memiliki karya ilmiah
a. Program diploma dalam bentuk laporan
tugas akhir
b. Program sarjana dalam bentuk skripsi
c. Program profesi dalam bentuk laporan
praktik kerja profesi
d. Program magister dalam bentuk tesis
3. Lulusan PTM mempunyai kemampuan
bekerjasama, berorganisasi, pengembangan diri,
berkomunikasi dengan baik, dan memiliki jiwa
entrepreneurship.
4. Lulusan PTM memiliki kompetensi yang handal,
yang dibuktikan dengan laporan masa tunggu
STANDAR MUTU
KOMPETENSI LULUSAN
(LEARNING OUTCOME
STANDART)
No. Kode Dokumen : SM-001.3-LPM-SPI-07
Tanggal Terbit : 01 September 2017
No. Revisi : 01
lulusan untuk bekerja rata-rata -6 bulan.
Lulusan PTM bekerja sesuai dengan bidang ilmunya
minimal 80% dari jumlah lulusan
PIHAK YANG
BERTANGGUNG
JAWAB
1. Rektor sebagai pimpinan Universitas.
2. Ketua Program Studi sebagai pimpinan prodi.
3. Dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa.
STRATEGI
Rektor/Dekan/Ketua Program Studi :
1. Melakukan sosialisasi Standar terutama dalam kegiatan
perumusan kompetensi lulusan.
2. Membina kerjasama dengan organisasi profesi, alumni,
pemerintah, dan dunia usaha.
3. Memberikan materi soft skill pada mahasiswa.
INDIKATOR
1. Lulusan memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
minimal 3.00
2. Keterserapan lulusan tinggi
3. Semua lulusan memiliki sertifikat pencapaian kompetensi.
STANDAR
TURUNAN
1. Standar kompetensi utama
2. Standar kompetensi pendukung
3. Standar kompetensi lainnya.
DOKUMEN
TERKAIT
1. Peraturan Akademik
2. Standar Isi (Kurikulum)
3. Standar Suasana Akademik
4. Standar Penilaian
5. Standar Prasarana dan Sarana
REFERENSI 1. UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
2. Permenristekdikti no. 44 tahun 2015 tetang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi.
STANDAR MUTU
ISI PEMBELAJARAN
(LEARNING SUBSTANCE
STANDART)
No. Kode Dokumen : SM-001.4-LPM-SPI-07
Tanggal Terbit : 01 September 2017
No. Revisi : 01
HALAMAN PENGESAHAN
STANDAR MUTU ISI PEMBELAJARAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
Kode Dokumen : SM-001.4-LPM-SPI-07
Status Dokumen : Master Salinan No.
Nomor Revisi : 01
Tanggal : 01 September 2017
Jumlah Halaman : ..... (............)
Diajukan Oleh : Sekretaris LPM-SPI,
Hadi Kusnanto, S.T.
Diperiksa Oleh : Wakil Rektor I
Dr. A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kep.Ns, M.Kes.
Dikendalikan oleh :
Kepala LPM-SPI,
Dr. Wiwi Wikanta, M.Kes.
Disetujui Oleh : Rektor,
Dr. dr. Sukadiono, M.M.
STANDAR MUTU
ISI PEMBELAJARAN
(LEARNING SUBSTANCE
STANDART)
No. Kode Dokumen : SM-001.4-LPM-SPI-07
Tanggal Terbit : 01 September 2017
No. Revisi : 01
STANDAR ISI PEMBELAJARAN
DEFINISI/ISTILAH
Standar Isi adalah standar tentang kurikulum yang diberlakukan
oleh suatu penyelenggara pendidikan. Ruang lingkup standar
isi juga mencakup materi dan kompetensi sehingga standar isi
sangat erat terkait dengan standar-standar lain seperti Standar
Proses Pembelajaran, Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Penilaian, Standar Atmosfir
Akademik, dan lain-lain.
Kurikulum pendidikan tinggi seperti yang tercantum pada UU
No. 12 tahun 2012 pasal 35 ayat (1) tentang Pendidikan Tinggi,
merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tinggi. Dalam ayat (2) dinyatakan
bahwa Kurikulum Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dikembangkan oleh setiap perguruan tinggi
dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi
untuk setiap program studi yang mencakup pengembangan
kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan.
Standar Isi merupakan Standar wajib berdasarkan Peraturan
Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi no. 44 tahun 2015 pasal 8
dan 9. Selain itu, Landasan penyusunan Standar Isi adalah PP
No.8 tahun 2010 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI) dan UU no. 12 tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi.
Secara umum, Standar Isi mencakup lingkup materi dan tingkat
kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu (lihat Standar Kompetensi
Lulusan). Cakupan Standar Isi adalah Standar
Pengembangan Kurikulum, Standar Isi Kurikulum dan
Kedalaman serta Keluasan materi di Universitas
Muhammadiyah Surabaya.
RASIONAL Arus informasi pada era globalisasi membuat dinamika berkehidupan bermasyarakat serta berbangsa terus
berkembang, baik dalam skala local, regional maupun
STANDAR MUTU
ISI PEMBELAJARAN
(LEARNING SUBSTANCE
STANDART)
No. Kode Dokumen : SM-001.4-LPM-SPI-07
Tanggal Terbit : 01 September 2017
No. Revisi : 01
internasional, oleh karenanya diperlukan kualitas dalam
sistem pendidikan tinggi yang berkesinambungan. Keinginan
tersebut dimunculkan dalam Visi, Misi serta Tujuan sistem
Pendidikan Tinggi di Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Untuk mencapai Visi dan Tujuan dari Universitas
Muhammadiyah Surabaya yang ingin mewujudkan misi
pelayanan catur dharma PTM yang professional serta
kompetitif, yang mampu mengakomodasi semua masukan
dari stakeholders atau masyarakat umum. Untuk mengatasi
dinamika kebutuhan dunia pendidikan tersebut, maka isi
standar ini perlu dilakukan evaluasi, pengembangan secara
periodik guna peningkatan kualitas berdasarkan permintaan
stakeholders. Akan tetapi, pengembangan standar isi tidak
hanya bertujuan untuk mengatasi permintaan pasar kerja
(market signal) saja akan tetapi harus mampu memenuhi visi
ilmiah (scientific visions) agar dapat mempersiapkan lulusan
dalam menciptakan lapangan kerja ataupun studi lanjut.
Universitas Muhammadiyah menetapkan standar isi
pembelajaran yang akan menjadi tolok ukur bagi pimpinan,
jurusan/program studi maupun dosen yang bertanggungjawab
dalam perannya sebagai perancang, penilai, dan pembaharu
atau pengembang standar isi. Standar isi dokumen mutu ini
memuat Standar Pengembangan Kurikulum, Standar Isi
Kurikulum dan Kedalaman serta keluasan materi di
Universitas Muhammadiyah Surabaya.
PERNYATAAN ISI
STANDAR
I. Pengembangan Kurikulum
1. Kurikulum program studi dikembangkan
melalui tahapan: perencanaan, pengembangan,
pelaksanaan, evaluasi dan penyempurnaan
yang dilakukan secara berkala dalam kurun
waktu 5 (lima) tahun.
2. Anggota tim pengembang kurikulum program
studi minimal menyertakan unsur pemangku
kepentingan internal dan eksternal.
3. Kurikulum dikembangkan dengan mengacu
RPJP UM Surabaya 2013-2033 dan Renstra
STANDAR MUTU
ISI PEMBELAJARAN
(LEARNING SUBSTANCE
STANDART)
No. Kode Dokumen : SM-001.4-LPM-SPI-07
Tanggal Terbit : 01 September 2017
No. Revisi : 01
UM Surabaya 2013-2017.
4. Kurikulum dikembangkan berdasarkan Sistem
Kredit Semester (SKS).
5. Sistem Kredit Semester yang dimaksud pada
ayat (d), menggunakan satuan kredit semester
(sks) sebagai takaran beban belajar
mahasiswa, beban belajar suatu program studi,
maupun beban tugas dosen dalam
pembelajaran.
6. Fakultas dan program studi melakukan
evaluasi terhadap dokumen dan implementasi
kurikulum dengan memperhatikan:
a. kesesuaian dengan visi, misi, tujuan, dan
kompetensi lulusan program studi;
b. cakupan dan pengorganisasian materi yang mendorong terbentuknya hard skills dan
soft skills lulusan;
c. urutan, keberlanjutan dan kesatuan materi
pembelajaran selama masa studi;
d. keseimbangan dalam aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan;
e. kesesuaian dengan tuntutan kebutuhan
pemangku kepentingan baik internal
maupun eksternal serta perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; dan
f. kesertaan dosen, mahasiswa, alumni,
pengguna lulusan, dan organisasi profesi
dalam pengembangan kurikulum.
II. Isi Kurikulum
(1) Kurikulum setiap program studi berisi mata
kuliah yang mendukung sifat kecendekiaan,
ketakwaan, dan kemandirian.
(2) Kurikulum S1 memuat minimal 9 sks mata
kuliah pilihan dan harus disediakan minimal 2
kali jumlah sks mata kuliah pilihan yang harus
STANDAR MUTU
ISI PEMBELAJARAN
(LEARNING SUBSTANCE
STANDART)
No. Kode Dokumen : SM-001.4-LPM-SPI-07
Tanggal Terbit : 01 September 2017
No. Revisi : 01
diambil mahasiswa.
(3) Kurikulum S2 memuat minimal 6 sks mata
kuliah pilihan dan harus disediakan minimal 3
kali jumlah sks mata kuliah pilihan yang harus
diambil mahasiswa.
(4) Kurikulum setiap program studi memuat
komponen perangkat mata kuliah:
a. pengembangan kepribadian;
b. keilmuan dan keterampilan;
c. keahlian berkarya;
d. perilaku berkarya; dan
e. berkehidupan bermasyarakat.
(5) Kurikulum diwujudkan dalam serangkaian mata
kuliah atau blok/kelompok mata kuliah.
(6) Mata kuliah atau blok/kelompok mata kuliah
merupakan rangkaian bahan kajian yang
diperlukan untuk mendapatkan satu atau
beberapa capaian pembelajaran.
III. Kedalaman dan keluasan materi.
(1) Tingkat kedalaman dan keluasan materi
pembelajaran pada setiap mata kuliah untuk
setiap program studi dan program pendidikan
dirumuskan dengan mengacu pada deskripsi
capaian pembelajaran lulusan dari KKNI.
(2) Tingkat kedalaman dan keluasan materi
pembelajaran pada ayat (1) adalah:
a. lulusan program diploma tiga paling sedikit
menguasai konsep teoritis bidang
pengetahuan dan keterampilan tertentu secara
umum;
b. lulusan program diploma empat dan sarjana
paling sedikit menguasai konsep teoritis
bidang pengetahuan dan keterampilan
STANDAR MUTU
ISI PEMBELAJARAN
(LEARNING SUBSTANCE
STANDART)
No. Kode Dokumen : SM-001.4-LPM-SPI-07
Tanggal Terbit : 01 September 2017
No. Revisi : 01
tertentu secara umum dan konsep teoretis
bagian khusus dalam bidang pengetahuan dan
keterampilan tersebut secara mendalam;
c. lulusan program profesi paling sedikit
menguasai teori aplikasi bidang
pengetahuan dan keterampilan tertentu;
d. lulusan program magister paling sedikit
menguasai teori dan teori aplikasi bidang
pengetahuan tertentu;
(3) Tingkat kedalaman dan keluasan materi
pembelajaran bersifat kumulatif dan/atau
integratif.
(4) Tingkat kedalaman dan keluasan materi
pembelajaran dituangkan dalam bahan kajian
yang distrukturkan dalam bentuk mata kuliah.
(5) Tingkat Kedalaman dan keluasan materi ciri khas
PTM :
a. Tingkat kedalaman dan keluasan materi
pembelajaran sekurang-kurangnya
berkorelasi dengan pengetahuan Al Islam
dan Kemuhammadiyahan.
b. Memiliki rancangan untuk melakukan
integrasi keilmuan dengan Al Islam
Kemuhammadiyahan.
c. Semua program studi menuangkan isi
pembelajaran dalam bentuk mata kuliah yang
dirumuskan dalam asosiasi program studi
PTM. Bagi program studi yang tidak
memiliki asosiasi diasistensi oleh Majelis
Diktilitbang PP Muhammadiyah.
IV. Mata Kuliah Umum untuk Jenjang Pendidikan.
1. Kurikulum setiap program studi pada jenjang S-1
kependidikan dan nonkependidikan memuat mata
kuliah umum:
a. Pendidikan Agama;
STANDAR MUTU
ISI PEMBELAJARAN
(LEARNING SUBSTANCE
STANDART)
No. Kode Dokumen : SM-001.4-LPM-SPI-07
Tanggal Terbit : 01 September 2017
No. Revisi : 01
b. Pendidikan Pancasila;
c. Pendidikan Kewarganegaraan;
d. Bahasa Indonesia;
e. Bahasa Inggris;
f. Tugas Akhir;
g. Kuliah Kerja Nyata;
h. Ilmu Alamiah Dasar/Ilmu Budaya Dasar;
i. Statistika; dan
j. Kewirausahaan.
2. Kurikulum program studi pada jenjang S-1
kependidikan memuat mata kuliah kependidikan
yang mencakup:
a. Ilmu Pendidikan;
b. Psikologi Pendidikan;
c. Sosio-Antropologi Pendidikan;
d. Manajemen Pendidikan;
e. Praktik Pengalaman Lapangan; dan
f. Pembelajaran Mikro.
3. Kurikulum setiap program studi pada jenjang S-2
kependidikan dan nonkependidikan memuat mata
kuliah umum yang mencakup:
a. Filsafat Ilmu;
b. Metodologi Penelitian;
c. Statistika;
d. Bahasa Inggris;
e. Penulisan Karya Ilmiah;
f. Proyek Penulisan Tesis;
g. Seminar Proposal Tesis; dan
STANDAR MUTU
ISI PEMBELAJARAN
(LEARNING SUBSTANCE
STANDART)
No. Kode Dokumen : SM-001.4-LPM-SPI-07
Tanggal Terbit : 01 September 2017
No. Revisi : 01
h. Tesis.
4. Mata Kuliah Umum Wajib PTM
a. Al Islam dan Kemuhammadiyahan 1
b. Al Islam dan Kemuhammadiyahan 2
c. Al Islam dan Kemuhammadiyahan 3
d. Al Islam dan Kemuhammadiyahan 4
e. Bahasa Arab
PIHAK YANG
BERTANGGUNG
JAWAB
1. Di tingkat Rektorat adalah Rektor, Wakil Rektor,
BAAK, LPM, dan Unit ICT.
2. Di tingkat Dekanat dan Prodi adalah Dekan, Wakil
Dekan, Ketua Prodi, Sekretaris Prodi, Bagian
Administrasi dan Unit Penjaminan Mutu Fakultas
maupun Prodi.
STRATEGI Untuk memenuhi Standar Isi Universitas
Muhammadiyah Surabaya ditempuh langkah-langkah utama :
1. Melakukan studi terlebih dahulu terhadap seluruh
ketentuan normative yang mengatur tentang kurikulum
perguruan tinggi, waktu perkuliahan untuk perguruan
tinggi sebagai bahan penyusunan kurikulum dan
melakukan uji public dengan mengundang unsure-unsur
pemangku kepentingan (stake holder) perguruan tinggi,
untuk memperoleh masukan tentang kompetensi dasar
yang harus dimiliki oleh lulusan Universitas
Muhammadiyah Surabaya.
2. Pimpinan harus memeriksa dan mencatat apakah fakta di
lapangan benar-benar telah sesuai dengan apa yang
dituliskan di standar isi. Apabila ditemukan ada suatu
kesalahan/ketidaksesuaian antara apa yang terjadi di
lapangan dengan isi standar, pimpinan segera mengambil
langkah koreksi.
INDIKATOR
1. Mahasiswa mampu menguasai kompetensi yang
ditetapkan.
2. Mahasiswa lulus tepat waktu atau lulus pada waktu
terpendek yang ditetapkan.
STANDAR MUTU
ISI PEMBELAJARAN
(LEARNING SUBSTANCE
STANDART)
No. Kode Dokumen : SM-001.4-LPM-SPI-07
Tanggal Terbit : 01 September 2017
No. Revisi : 01
3. Semakin banyak pengguna lulusan yang puas dengan
kompetensi lulusan.
4. Semakin banyak lulusan SMA/SMK yang mendaftar
sebagai calon mahasiswa baru.
STANDAR
TURUNAN
1. Standar Pengembangan Kurikulum
2. Standar Kompetensi Lulusan
3. Spesifikasi Program Studi
4. Peraturan Akademik.
REFERENSI
1. UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
2. Permenristekdikti no. 44 tahun 2015 tetang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi.
STANDAR MUTU
PROSES
PEMBELAJARAN
(LEARNNG PROCESS
STANDART)
No. Kode Dokumen : SM-001.5-LPM-SPI-07
Tanggal Terbit : 01 September 2017
No. Revisi : 01
HALAMAN PENGESAHAN
STANDAR MUTU PROSES PEMBELAJARAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
Kode Dokumen : SM-001.5-LPM-SPI-07
Status Dokumen : Master Salinan No.
Nomor Revisi : 01
Tanggal : 01 September 2017
Jumlah Halaman : ..... (............)
Diajukan Oleh : Sekretaris LPM-SPI,
Hadi Kusnanto