8/13/2019 HANUM (CTS)
1/16
CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS)
Definisi/ Batasan
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah kumpulan gejala akibat penekanan pada
nervus medianus ketika melalui terowongan carpal (Carpal Tunnel) di pergelangan tangan.
Manifestasi dari sindroma ini adalah rasa nyeri dan kesemutan (parastesia) !". Terowongan
carpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana tulang dan ligamentum
membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh beberapa tendon dan nervus
medianus. Tulang#tulang carpal membentuk dasar dan sisi#sisi terowongan yang keras dan
kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fle$or retinakulum (transverse carpal ligament dan
palmar carpal ligament) yang kuat dan melengkung di atas tulang#tulang carpalia tersebut.
Setiap perubahan yang mempersempit terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada
struktur yang paling rentan di dalamnya yaitu nervus medianus!%.
Epidemioloi
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) sering ditemukan pada wanita di bandingkan pria
dimana pada wanita sering terjadi pada usia &'#' tahun. nsiden CTS secara umum lebihdari '* dari populasi dewasa dan berdasarkan hasil penelitian di +merika pada tahun %'',
ditemukan CTS sebanyak ,* dari populasi dewasa ".
Etioloi
-ada dasarnya setiap keadaan yang menyebabkan tekanan atau kompresi pada nervus
medianus dalam lorong carpal dapat merupakan etiologi CTS. CTS dapat disebabkan oleh
() diopatik
(%) -enebalan jaringan ikat seperti /ematik (/+! 0+)
(,) 1angguan metabolisme
(&) Trauma! dapat bersifat kronik pada pergelangan tangan karena overuse
(2) 3erediter berupa sempitnya terowongan carpal.
4arakteristik dari CTS yaitu adanya peningkatan rasa baal pada jari#jari waktu bangun pagi
hari disertai kesemutan atau rasa terbakar! gangguan motorik jari#jari! nyeri pada sendi#sendi
interphalangeal serta hipotropi otot#otot thenar pada kondisi lebih lanjut ! 2.
8/13/2019 HANUM (CTS)
2/16
Patofisioloi
CTS dapat terjadi oleh faktor mekanik dan faktor vaskuler. Sebagian besar CTS terjadi
secara perlahan#lahan (kronis)! dimana terjadinya penebalan fleksor retinaculum oleh karena
artritis rematoid sehingga menekan saraf medianus yang akan menyebabkan tekanan
infrafasikuler meninggi. 4eadaan ini menyebabkan perlambatan aliran vena infrafasikuler
dan terjadi gangguan nutrisi infrafasikuler. 4emudian terjadi anoksia yang akan merusak
endotel dan menimbulkan kebocoran protein sehingga terjadi edema epineural! keluhan yang
sering dirasakan berupa nyeri dan bengkak terutama pada malam hari yang akan menghilang
atau berkurang setelah tangan digerakan atau diurut 5.
-ada kondisi yang akut akan terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi kapiler!
sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi saraf dan saraf menjadi iskemik. -eninggian pada
tekanan fasikuler juga akan memperberat keadaan iskemik! selanjutnya terjadi pelebaran
pembuluh darah yang menyebabkan edema sehingga terjadi gangguan aliran darah pada saraf
dan akan merusak saraf tersebut. Selain dari faktor mekanik dan vaskuler ada keadaan lain
yang membuat saraf medianus menderita dalam terowongan karpal maka akan timbul nyeri
yang mengganggu fungsi tangan! terutama fungsi menggenggam ,.
4ontraksi otot secara berulang#ulang atau terus#menerus dan statik akan menimbulkan
spasme! sehingga sirkulasi darah menjadi tidak lancar. 3al ini akan menyebabkanpenumpukan asam laktat dan 6at#6at kimia seperti bradikinin dan histamin. 7engan
penumpukan 6at#6at tersebut akan merangsang ujung#ujung saraf sensoris atau saraf nyeri
(nosiseptor) dan akan dihantarkan ke medulla spinalis selanjutnya oleh saraf ascenden
disampaikan ke otak dan akan diinterprestasikan yaitu rasa nyeri. 7engan adanya rasa nyeri
tadi bisa mengakibatkan spasme otot yang merupakan perlindungan dari adanya nyeri! dan
penderita akan membatasi pergerakkannya terutama yang menimbulkan rasa nyeri.
Selanjutnya dalam jangka waktu lama dapat timbul kelemahan otot yang akhirnya
menimbulkan gangguan fungsi dan gerak yang berhubungan dengan fungsi tangan kiri ! 5.
CTS terjadi bila saraf medianus mengalami kompresi dalam struktur anatomis
terowongan karpal. 4ompresi dapat disebabkan oleh meningkatnya volume dalam
terowongan karpal! pembesaran saraf medianus! atau berkurangnya area cross#sectional
dalam terowongan karpal. 7ari ketiga penyebab ini! yang menjadi penyebab terbanyak adalah
meningkatnya volume terowongan karpal! namun apa yang menjadi penyebab peningkatan
volume ini masih belum jelas hingga saat ini. 7iduga salah satu penyebab adalah
tenosinovitis akibat trauma berulang %! ,.
8/13/2019 HANUM (CTS)
3/16
1erakan fle$i#e$tensi berulang dan terus menerus pada pergelangan tangan dan jari#jari
akan meningkatkan tekanan pada tendon yang mengakibatkan terjadinya tenosinovitis dan
selanjutnya menyebabkan kompresi pada saraf medianus. 4ompresi ringan pada saraf tepi
akan menurunkan aliran darah epineural. Transport aksonal akan terganggu! akibat kompresi
aksonal tekanan dalam endoneural akan meningkatkan dan menyebabkan parestesia.
4elainan saraf ini dikategorikan menjadi dua stadium! yaitu
a. Stadium
7istensi kapiler intrafasikuler akan meningkatkan tekanan intrafasikuler sehingga
menimbulkan konstriksi kapiler. Selanjutnya terjadi gangguan nutrisi dan hipereksitabilitas
serabut saraf. 8ika tekanan terus menerus hingga mengganggu sirkulasi vena! akan terjadi
oedema sehingga terjadi gangguan saraf lebih lanjut.
b. Stadium
Terjadi kompresi kapiler sehingga menyebabkan anoksia dan berakibat kerusakan
endotel kapiler. -rotein masuk ke dalam jaringan dan menyebabkan terjadinya oedem lebih
lanjut. -rotein tidak dapat keluar melalui perineurium sehingga terjadi akumulasi cairan
dalam endoneurial yang akan menghambat metabolisme dan nutrisi aksonal. -roliferasi
fibroblas terjadi akibat iskemia ini dan terbentuk jaringan parut yang akan menyebabkan
kontriksi jaringan lunak sekitarnya. -ada stadium akhir ini! lesi saraf dapat menjadi
ireversibel dan menyebabkan gannguan sensorik dan motorik permanen 9! '.
Pem!aian/ "lasifi#asi
4riteria diagnostik dibuat berdasarkan pengalaman klinis! banyak gejala pasien
ditemukan pada perbatasan dari kelas klasifikasi yang satu dengan yang lainnya.
. 7erajad ' (asimtomatik)
# Tidak ada gejala dan tanda CTS
# -emeriksaan konduksi saraf sensorik dan motorik mungkin ditemukan kelainan
pada sekitar %' * populasi
# Tidak memerlukan terapi
%. 7erajat (simtomatik intermiten)
# -arastesia tangan intermiten
# Tidak ada defisit neurologis
# Salah satu tes provokasi mungkin positif
# -emeriksaan konduksi saraf sensorik dan motorik mungkin tidak normal
8/13/2019 HANUM (CTS)
4/16
# Terapi konservatif
,. 7erajat % (simtomatik persisten)
# 7efisit neurologis sesuai dengan distribusi saraf medianus
# Tes provokasi positif
# -emeriksaan konduksi saraf sensorik dan motorik tidak normal
# Terapi konservatif atau operatif
&. 7erajat , (berat)
# +trofi otot thenar
# -emeriksaan elektromiografi fibrilasi atau neuropati unit motorik
# Terapi operatif &! ".
Tanda dan $e%ala "linis
# /asa nyeri di tangan yang biasanya timbul di malam atau pagi hari dan penderita
sering terbangun karena nyeri ini. -enderita sering berusaha sendiri mengatasi
keluhannya dengan meninggikan letak tangannya! dengan menggerak#gerakkan
tangan atau mengurut! ternyata rasa nyeri dapat dikurangi. 4eluhan juga berkurang
bila tangan: pergelangan lebih banyak istirahat dan sebaliknya.
# /asa kebas! kesemutan! kurang berasa! tingling (seperti kena setrum) biasanya jari
! %! , dan ; jari ke & tapi tak pernah keluhan pada jari 2.
# 4adang#kadang rasa nyeri dapat terasa sampai lengan atas dan leher! tapi rasa
kebas! semutan hanya terbatas distal pergelangan tangan saja.
# 8ari#jari! tangan dan pergelangan bengkak dan kaku terutama pagi hari dan
menghilang setelah mengerjakan sesuatu.
# 1erakan jari kurang terampil seperti menyulam:memungut benda kecil ,! 2.
Tanda#tanda yang dapat ditemukan secara umum# Test tinnel positif
#
8/13/2019 HANUM (CTS)
5/16
mengenai seluruh jari! keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari. 1ejala
lainya adalah nyeri ditangan yang juga dirasakan lebih memberat di malam hari sehingga
sering membangunkan penderita dari tidurnya. /asa nyeri umumnya agak berkurang bila
penderita memijat atau menggerak#gerakan tanganya atau dengan meletakan tanganya pada
posisi yang lebih tinggi.
8/13/2019 HANUM (CTS)
6/16
8/13/2019 HANUM (CTS)
7/16
j) -emeriksaan sensibilitas. =ila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point
discrimination) pada jarak lebih dari mm di daerah nervus medianus! tes dianggap
positif dan menyokong diagnosis.
k) -emeriksaan fungsi otonom. 7iperhatikan apakah ada perbedaan keringat! kulit yang
kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus. =ila ada akan
mendukung diagnosis CTS 9! '.
Peme,i#saan Pen.n%an
1. lektromiografi # lektroda ditempatkan pada lengan bawah dan arus listrik
dilewatkan melalui pasien. -engukuran pada seberapa cepat dan seberapa baik
saraf medianus mengirimkan pesan ke otot dapat mengindikasikan jika ada kerusakan
pada saraf ini
2. DS1 pencitraan dapat menunjukkan gerakan gangguan saraf medianus.
3. -encitraan resonansi magnetik dapat menunjukkan anatomi pergelangan tangan! tetapi
sampai saat ini belum sangat berguna dalam mendiagnosis CTS ,! 2.
Dianosis
7iagnosis CTS ditegakkan berdasarkan gejala klinis! pemeriksaan fisik dan
penunjang. 1ejala klinis CTS dapat menyebabkan kumpulan berbagai gejala klinis seperti
nyeri! rasa tebal! mati rasa! rasa tertusuk! rasa terbakar! rasa bengkak! dingin dan kadang#
kadang lemas dan kaku jika menggunakan jari terutama ujung ibu jari! jari telunjuk dan jari
tengah! biasanya bilateral dan berlangsung #% bulan. 1ejala bertambah hebat pada malam
hari! pada saat bangun tidur! pada waktu mengangkat tangan atau setelah mengerjakan
sesuatu seperti mengetik atau menjahit 5.
1ejala klasik yang sering ditemukan adalah nyeri dan parestesia atau hipestesia padabagian yang dipersarafi oleh nervus medianus! meskipun sering ditemukan rasa tebal pada
seluruh jari. /asa nyeri yang sangat pada malam hari sering membangunkan penderita dari
tidur dan untuk mengurangi gejala ini biasanya penderita secara cepat menggoyangkan
tangannya seperti menggoyang termometer. -ada penderita CTS rasa nyeri dan parestesia
atau hipestesia dapat menyebar ke lengan! siku dan bahu. -ada keadaan yang lebih berat
dapat ditemukan penurunan kekuatan menggenggam! kemampuan ketangkasan dan terjadi
atrofi muskulus tenar. 8ika satu tangan mengalami gejala yang berat hal ini dapat
mempengaruhi kedua tangan ! ".
8/13/2019 HANUM (CTS)
8/16
-ada pemeriksaan fisik gambaran fisik adalah pengurangan sensitivitas dan keringat
diatas ibu jari tangan! jari telunjuk! jari tengah dan setengah radialis jari manis! atropi tenar!
kelemahan abduksi dan aposisi ibu jari tangan. Sensitivitas normal ada ditelapak tangan
proksimal yang dipersarafi oleh ramus kutaneus palmaris nervi medianus berjalan superfisial
terhadap retinaculum fleksorum manus. Tes sensorik pada CTS dapat juga dilakukan dengan
pemeriksaan two point discrimination! vibrasi dan monofilament testing&!".
Tes klinik yang penting dalam CTS adalah -halen dan tanda Tinel. -halen positif jika
penderita diminta untuk mengangkat lengan bawah secara vertikal dan melakukan fleksi pada
pergelangan tangan secara maksimal dan jari#jari ektensi selama menit timbul rasa tebal
dan kesemutan pada daerah distribusi nervus medianus. Tanda positif jika perkusi positif
diatas nervus medianus pada pergelangan tangan. Caranya mengetuk dengan menggunakan
hammer reflek pada nervus medianus dengan posisi pergelangan tangan sedikit dorsi fleksi!
maka timbul rasa tebal pada daerah distribusi nervus medianus "! 9.
Dianosis Bandin
7iagnosis banding pada CTS adalah kondisi#kondisi seperti Cervical Spondylosis,
ditandai adanya (a) 4erusakan radiks multiple! kadang asimetris! mengenai anggota gerak
atas disertai atropi otot dan hiporefle$i pada daerah persyarafan radiks terkait! (b) -enekanan
medulla spinalis daerah cervical! terlihat hiperrefleksi anggota gerak bawah! reflek patologis
dan selanjutnya kelemahan anggota gerak bawah. -erlu diingat bahwa gejala gangguan
sensorik pada tangan disertai spastisitas anggota gerak bawah terjadi pada penderita diatas 2'
tahun dapat disebabkan oleh spondilosis cervicalis dengan mielopati! sempat dapat
dibuktikan bahwa bukan karena itu (periksa kadar vitamin =%). 1ejala serupa dapat juga
disebabkan oleh tumor pada foramen magnum atau kelainan fossa posterior yang dikenal
sebagai malformasi chiari terutama pada penderita usia muda 5!".
Sindrom E Thorachic outletF ini merupakan gejala dan tanda yang terjadi akibat
penekanan arteri subclavia dan ple$us brakhialis pada pintu atas rongga dada antara costa
pertama dengan klavikula. Sindroma ini terdiri dari rasa nyeri dan paresthesia pada leher!
bahu! lengan dan tangan (C"#T)! kelemahan tangan! perubahan warna kulit tangan yaitu jari#
jari menjadi pucat! dan pada penggunaan anggota gerak atas gejala# gejala tersebut makin
jelas ! 9.
8/13/2019 HANUM (CTS)
9/16
"ompli#asi/ Pen.lit
4omplikasi yang mungkin timbul pada Carpal Tunnel Sindroma (CTS) oleh karena
kompresi antara lain
(). +trofi otot#otot thenar
(%). 1angguan sensorik yang mengenai bagian radial telapak tangan serta sisi palmar
dari tiga jari tangan yang pertama .
(,). 7eformitas Eape handF (ibu jari sebidang dengan tangan dan athropi otot#otot
thenar)! tidak mampu menjauhkan atau memfle$ikan ibu jari atau melakukan abduksi
dalam bidangnya sendiri! gengggaman tangan melemah! terutama ibu jari dan telunjuk!
dan jari#jari ini cenderung mengadakan hypere$tensi dan ibu jari abduksi! tidak mampu
memfleksikan phalank distal ibu jari dan jari telunjuk !2.
Te,api
=erdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik! masalah dari CTS adalah
.Impairment
8/13/2019 HANUM (CTS)
10/16
%. Dltrasonik
fek biofisika ultrasonik terbagi menjadi efek termal dan non#termal. fek termal
yang menghasilkan panas dapat meningkatkan aktifitas metabolik! aliran darah dan
efek analgesik pada saraf! serta juga meningkatkan ekstensibilitas jaringan kolagen
(&). Tidak ada bukti langsung ultrasonik bermanfaat terhadap permeabilitas membran!
tetapi adanya perubahan sintesis protein! degranulasi mast sel! produksigrowth factor!
upta$ekalsium dan mobilitas fibroblast 2.
+dapun pengaruh gelombang ultrasonik yang diharapkan terhadap proses peradangan
dan perbaikan jaringan seperti padasindroma lorong karpal adalah () untuk dapat
mempercepat proses inflamasi normal dengan meningkatkan produksi dan pelepasan
wound-healing factors! (%) dapat meningkatkan proses sintesa kolagen dan
meningkatkan permeabilitas membran sel! hal tersebut akan menyebabkan lebih
banyak kolagen yang terbentuk dan juga meningkatkan tensile strengthpada ligamen!
(,) dapat memperbaiki e$tensibilitas jaringan collagen yang telah terbentuk setelah
proses inflamasi! (&) dapat terjadi capillary hyperaemiadengan pelepasan histamine-
li$e substances yang akan membantu pengangkutan dan mengurangi pengaruh
algogenic chemicals yang dihasilkan selama proses inflamasi! sehingga dapat
mengurangi nyeri 5!".
,.#edian %erve #obilisation(DBTT )
Mobilisasi saraf medianus menggunakan 2 gerakan sekuensi! yaitu depresishoulder
girdledengan fleksi siku hingga 9'G! abduksi bahu dengan fleksi siku hingga 9'G!
eksorotasi bahu! pergelangan tangan dan jari ekstensi dengan lengan bawah supinasi
dan siku ekstensi. Setiap gerakan dilakukan sampai titik uncomfortable melalui
feedback dari pasien dan kemudian release hanya pada titik dimana tekanan
uncomfortableterasa. Mobilisasi dilakukan secaragentle! ekstensi siku selama % detik
hingga pasien merasakan tekanan tetapi tidak nyeri! kemudian fleksi siku hingga titik
dimana pasien tidak merasakan tekanan! ulangi sebanyak H 5 gerakan mobilisasi ,! 9.
P,onosis
-rognosis penderita CTS secara konservatif "'* baik jika dapat menghilangkan
faktor penyebab atau mempengaruhi.
8/13/2019 HANUM (CTS)
11/16
,. +danya fle$or tenosinvitis atau triggering of the digit
&. Manuver phalen positif
2. Dsia lebih dari 2' tahun ,.
-enilaian prognosa
# 8ika tidak ada faktor 2* baik dengan terapi konservatif
# 8ika faktor &!&* baik dengan terapi konservatif
# 8ika % faktor !5* baik dengan terapi konservatif
# 8ika , faktor !"* baik dengan terapi konservatif
# 8ika & atau 2 faktor '* baik dengan terapi konservatif %.
-rognosis penderita CTS dengan terapi konservatif 9'* baik khususnya dengan cara
operasi endoskopi %!5. Mayoritas para penderita CTS mengeluh tentang nyeri disendi#sendi
interphalangeal. 3ypertrophy otot#otot thenar merupakan manifestasi lanjut dari CTS. -ada
kasus CTS ringan dengan terapi konservatif umumnya prognosa baik! secara umum prognosa
post operasi juga baik (" bulan). +dapun komplikasi yang timbul setelah operasi dijumpai
adanya kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah disribusi nervus
medianus. 4omplikasi yang paling berat adalah refle$sympathetic dystrophyyang ditandai
dengan nyeri hebat! hiperalgesia! disestesia dan gangguan tropik. Sekalipun prognosa CTS
dengan terapi konservatif cukup baik! tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada.
=ila terjadi kekambuhan! prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi
kembali 5! '.
8/13/2019 HANUM (CTS)
12/16
Alo,itme
Rin#asan
Carpal Tunnel Syndrome &CTS' adalah kumpulan gejala akibat penekanan pada
nervus medianus ketika melalui terowongan carpal (Carpal Tunnel) di pergelangan tangan.
Manifestasi dari sindroma ini adalah rasa nyeri dan kesemutan (parastesia) !".
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) sering ditemukan pada wanita di bandingkan pria
dimana pada wanita sering terjadi pada usia &'#' tahun. nsiden CTS secara umum lebih
dari '* dari populasi dewasa dan berdasarkan hasil penelitian di +merika pada tahun %'',
ditemukan CTS sebanyak ,* dari populasi dewasa ".
-ada dasarnya setiap keadaan yang menyebabkan tekanan atau kompresi pada nervus
medianus dalam lorong carpal dapat merupakan etiologi CTS. CTS dapat disebabkan oleh
() diopatik
(%) -enebalan jaringan ikat seperti /ematik (/+! 0+)
(,) 1angguan metabolisme!
(&) Trauma! dapat bersifat kronik pada pergelangan tangan karena overuse
(2) 3erediter berupa sempitnya terowongan carpal!2
.
Parastesia
Lengan, siku,
ke arah bahu
Pergelangan
tangan dan
Tes tinnel (+),
ketukan pada
daerah triceps,
nyeri menjalar
ke arah bahu
Atrofi thenar,
tes tinnel dan
phalen positif
Tidak
didapatkan
atrofi thenar
maupun tes
tinnel dan
Cervical Root
Syndrome
Carpal
Tunnel
S ndrome
Polineuropat
i
8/13/2019 HANUM (CTS)
13/16
CTS dapat terjadi oleh faktor mekanik dan faktor vaskuler. Sebagian besar CTS terjadi
secara perlahan#lahan (kronis)! dimana terjadinya penebalan fleksor retinaculum sehingga
menekan saraf medianus 5. -ada kondisi yang akut akan terjadi penekanan yang melebihi
tekanan perfusi kapiler! sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi saraf dan saraf menjadi
iskemik. ,.
4ontraksi otot secara berulang#ulang atau terus#menerus dan statik akan menimbulkan
spasme! sehingga sirkulasi darah menjadi tidak lancar. 3al ini akan menyebabkan
penumpukan asam laktat dan 6at#6at kimia seperti bradikinin dan histamin. 7engan
penumpukan 6at#6at tersebut akan merangsang ujung#ujung saraf sensoris atau saraf nyeri
(nosiseptor) dan akan dihantarkan ke medulla spinalis selanjutnya oleh saraf ascenden
disampaikan ke otak dan akan diinterprestasikan yaitu rasa nyeri 5.
CTS terjadi bila saraf medianus mengalami kompresi dalam struktur anatomis
terowongan karpal. 4ompresi dapat disebabkan oleh meningkatnya volume dalam
terowongan karpal! pembesaran saraf medianus! atau berkurangnya area cross-sectional
dalam terowongan karpal %.
Tanda#tanda yang dapat ditemukan secara umum
# Test tinnel positif
# lick?s sign! thenar wasting! menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan
otot secara manual maupun dengan alat dinamometer! wrist e$tension test! phalen?s test!
tinel?s sign! pemeriksaan sensibilitas! pemeriksaan fungsi otonom "! 9
4omplikasi yang mungkin timbul pada Carpal Tunnel Syndrome (CTS) oleh karena
kompresi antara lain
(). +trofi otot#otot thenar
(%). 1angguan sensorik yang mengenai bagian radial telapak tangan serta sisi palmar
dari tiga jari tangan yang pertama
(,). 7eformitas Eape handF (ibu jari sebidang dengan tangan dan athropi otot#otot
thenar)! tidak mampu menjauhkan atau memfle$ikan ibu jari:melakukan abduksi dalam
bidangnya sendiri! gengggaman tangan melemah! terutama ibu jari dan telunjuk! dan
jari#jari ini cenderung mengadakan hypere$tensi dan ibu jari abduksi! tidak mampu
memfleksikan phalank distal ibu jari dan jari telunjuk !2.
8/13/2019 HANUM (CTS)
14/16
-rognosis penderita CTS secara konservatif "'* baik jika dapat menghilangkan
faktor penyebab atau mempengaruhi.
8/13/2019 HANUM (CTS)
15/16
menyebabkan trauma! seperti getaran kuat yang disebabkan oleh mesin#mesin
berat atau alat#alat listrik.
# 4ehamilan. -erubahan hormonal selama kehamilan meningkatkan risiko yang
lebih besar untuk terkena CTS.
# Menopause. -ada beberapa wanita pascamenopause! struktur pergelangan tangan
membesar dan dapat menekan pada sarafnya.
# 4ondisi medis. 0rang yang menderita diabetes! hipotiroidisme! lupus! obesitas!
dan rheumatoid arthritis yang lebih mungkin untuk mendapatkan CTS.
2. +pa yang membedakan CTS dengan tendinitisI
# 8ika didapatkan tanda#tanda nyeri dan mati rasa di pergelangan tangan! tangan! dan
jari#jari! menunjukkan kemungkinan adanya CTS.
# Tendonitis akan menyebabkan penyempitan otot dan jaringan ikat! yang dapat
menyebabkan suplai saraf ke tangan terpotong atau terhambat.
# Sindrom terowongan karpal lebih sering dikaitkan dengan mati rasa di
pergelangan tangan! telapak! dan jari! karena kompresi saraf median di dalam
terowongan karpal. fek mati rasa ini jarang dirasakan pada seseorang yang
terkena tendinitis.
8/13/2019 HANUM (CTS)
16/16
Refe,ensi
() +shworth!
(") Staud /. %''". Future !erspectives) !athogenesis of Chronic #uscle !ain( =est
-ract /es Clin /heumatol %''5J % 2"H9.
(9) Tecchio >! -adua B! +prile ! /ossini -M. %''. Carpal Tunnel Syndrome #odifies
Sensory and Cortical Somatotopy(3uman =rain Mapping %''%J 5 %"H,.
(') @atkins B! Maier S. %''9. %europathic !ain) The Immune Connection(-ain
Clinical Dpdated %''&J , H&.